3. HUBUNGAN PERAWAT KLIEN YANG
TERAPEUTIK
MENGGUNAKAN DIRI
SENDIRI
MENGGUNAKAN
PENDEKATAN KHUSUS
4. TUJUAN
MENINGKATKAN KESADARAN DIRI, PENAMPILAN DIRI
DAN INTERAKSI DIRI
MEMPERJELAS TENTANG IDENTITAS DIRI DAN
PENINGKATAN INTEGRITAS DIRI
MENINGKATAN KEMAMPUAN UNTUK MEMBINA
HUBUNAN INTIM DAN INTERDEPENDEN,
PRIBADI,DENGAN KECAKAPAN MENERIMA KASIH
SAYANG
MENINGKATKAN FUNGSI KEMAMPUAN UNTUK
MEMENUHI TUJUAN PRIBADI YANG REALISTIS
5. STATUS HUBUNGAN
PERAWAT :
PEMBERI ALTERNATIF INFORMASI
DAN ALTERNATIF PEMECAHAN
MASALAH
KLIEN :
MENERIMA INFORMASI DAN
MEMBUTUHKAN BANTUAN
6. PERAWAT SEBAGAI TERAPIS
FOKUS ANALISA
1. KESADARAN DIRI
2. KLASIRIFIKASI NILAI
3. EKSPLORASI PERASAAN
4. KEMAMPUAN MENJADI MODEL
5. RASA TANGGUNG JAWAB
7. KESADARAN DIRI
PERAWAT TERFOKUS THDP DIRI
“ANALISA SIAPA SAYA”
I. DIRI SENDIRI DAN
ORANG LAIN TAHU
II. HANYA ORANG LAIN
TAHU
III. HANYA DIRI SENDIRI
TAHU
IV. ORANG DAN DIRI
SENDIRI TIDAK TAHU
Teori : “Johari Window”
8. PRINSIP TEORI JOHARI WINDOW
PERUBAHAN 1 JENDELA
MEMPENGARUHI JENDELA LAIN
JENDELA I KECIL, KOMUNIKASI
KURANG, KESADARAN DIRI KURANG
JENDELA I BESAR KOMUNIKASI BAIK,
KESADARAN DIRI TINGGI
10. KLARIFIKASI NILAI
Kebutuhan klien diutamakan
Perawat mempunyai sumber
kepuasan dan rasa aman yang cukup
Konflik dan ketidakpuasan harus
disadari
Menyadari sistem nilai
11. EKSPLORASI PASIEN
Terbuka dan sadar akan
perasaannya
Mengontrol respon terhadap klien
Mengontrol penampilan terhadap
klien
12. KEMAMPUAN MENJADI MODEL
Masalah pribadi dapat diselesaikan
secara konstruktif
Ide dan fikiran yang baik jika perawat
terlepas dari masalah
Perawat harus sadar akan kelemahan
dan kekurangan
13. TANGGUNG JAWAB
Perawat melakukan hubungan dengan
klien adalah hubungan yang penuh
tanggung jawab.
Resiko yang dihadapi adalah rasa aman
dan nyaman sampai kematian klien.
Tanggung gugat adalah hak klien.
16. TAHAP ORIENTASI
Tentukan alasan klien minta pertolongan
Bina rasa percaya, penerimaan dan komunikasi
terbuka
Rumuskan kontrak bersama
Eksplorasi perasaan, pikiran perbuatan klien
Identifikasi masalah klien
Rumuskan tujuan dengan klien.
17. TAHAP KERJA
• Eksplorasi stressor
• Dorong perkembangan kesadaran diri
klien untuk mendapatkan koping yang
konstruktif
• Atasi penolakan perilaku adaptif
18. TAHAP TERMINASI
• Bicarakan realitas perpisahan
• Bicarakan proses terapi dan
pencapaian tujuan saling
mengeksplorasi penolakan,
kehilangan, sedih, marah, perilaku
klien.
19. KOMUNIKASI TERAPEUTIK
• Membina hubungan
• Mempengaruhi perilaku
• Menetapkan peran dan tanggung jawab
• Mengumpulkan data
• Menganalisa dan memproses data
• Menetapkan kontrak
• Mencapai Komunikasi Perawat-Klien efektif
TUJUAN :
21. 8 Area Komunikasi
1. Komunikasi yang sistematik
2. Menetapkan hubungan perawat-klien
3. Menguasai Komunikasi
4. Berespon pada perasaan klien
5. Mendiskusikan isue pribadi
6. Berespon pada reaksi emosional klien
7. Berhubungan dengan keluarga
8. Mengintegrasikan ketrampilan komunikasi dengan
ketrampilan teknik keperawatan.
22. Komunikasi Non Verbal
1. Vokal
2. Gerakan
3. Jarak :
- Akrab : 0 – 45 cm
- Personal : 45 - 120 cm
- Konsultasi : 270 – 360 cm
- Umum : > 360 cm
27. HAL-HAL YANG MENGHAMBAT
KOMUNIKASI
Terlalu banyak saran
Memberi informasi yang salah
Mengalihkan pembicaraan
Menilai/menuduh
Bertanya terlalu banyak
Menggunakan kalimat emosional
Menentang pembicaraan
Memberi komentar