Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)Togar Simatupang
Kurikulum kewirausahaan menjadi landasan bagi perguruan tinggi dan universitas untuk mewujudkan tujuan pendidikan kewirausahaan.
Pengetahuan, kemampuan, dan struktur kualitas kewirausahaan siswa ditentukan oleh sistem kurikulum kewirausahaan yang ilmiah dan wajar pada tingkat tertentu.
Namun dilihat dari situasi pendidikan kewirausahaan saat ini di perguruan tinggi dan perguruan tinggi dalam negeri, belum ada kurikulum kewirausahaan yang matang dan efektif.
Pemikiran kreatif pengembangan sistem kurikulum kewirausahaan untuk perguruan tinggi dan perguruan tinggi dikedepankan dengan memadukan kaidah dasar kegiatan mengajar dari perseptif proses kewirausahaan.
Kurikulumnya berorientasi pada tindakan: lebih dari 50 persen waktu program terdiri dari penelitian praktis dalam mengidentifikasi peluang bisnis, menilai sumber daya untuk mendirikan dan mengarahkan bisnis, dan belajar dari pengusaha sukses di perusahaan mereka dan di kelas.
Paparan ini mencoba menyajikan perkembangan kurikulum kewirausahaan, evaluasi kurikulum, dan program merdeka belajar bidang kewirausahaan.
Pengantar konsep kewirausahaan dan kewirausahaan dalam Islam, sebagai bahan studi bagi pelajar/mahasiswa serta pengembangan ilmiah studi ekonomi syariah.
Materi Membangun Startup Bussiness yang disampaikan pada acara Bimbingan Teknis Entrepreneurship Kreatif Digital (Mobile Application dan Game) 16-17 September 2016 oleh Dr. Eng. Herman Tolle yang diadakan oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) bekerjasama dengan Universitas Brawijaya Malang
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)Togar Simatupang
Kurikulum kewirausahaan menjadi landasan bagi perguruan tinggi dan universitas untuk mewujudkan tujuan pendidikan kewirausahaan.
Pengetahuan, kemampuan, dan struktur kualitas kewirausahaan siswa ditentukan oleh sistem kurikulum kewirausahaan yang ilmiah dan wajar pada tingkat tertentu.
Namun dilihat dari situasi pendidikan kewirausahaan saat ini di perguruan tinggi dan perguruan tinggi dalam negeri, belum ada kurikulum kewirausahaan yang matang dan efektif.
Pemikiran kreatif pengembangan sistem kurikulum kewirausahaan untuk perguruan tinggi dan perguruan tinggi dikedepankan dengan memadukan kaidah dasar kegiatan mengajar dari perseptif proses kewirausahaan.
Kurikulumnya berorientasi pada tindakan: lebih dari 50 persen waktu program terdiri dari penelitian praktis dalam mengidentifikasi peluang bisnis, menilai sumber daya untuk mendirikan dan mengarahkan bisnis, dan belajar dari pengusaha sukses di perusahaan mereka dan di kelas.
Paparan ini mencoba menyajikan perkembangan kurikulum kewirausahaan, evaluasi kurikulum, dan program merdeka belajar bidang kewirausahaan.
Pengantar konsep kewirausahaan dan kewirausahaan dalam Islam, sebagai bahan studi bagi pelajar/mahasiswa serta pengembangan ilmiah studi ekonomi syariah.
Materi Membangun Startup Bussiness yang disampaikan pada acara Bimbingan Teknis Entrepreneurship Kreatif Digital (Mobile Application dan Game) 16-17 September 2016 oleh Dr. Eng. Herman Tolle yang diadakan oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) bekerjasama dengan Universitas Brawijaya Malang
Slide ini mempresentasikan mengenai tahapan validasi untuk startup dengan mejelaskan metoda, hipotesis, dan metrik yang digunakan dalam 4 tahapn validasi. Yakni validasi masalah, validasi produk, validasi pasar, dan validasi pembeli.
Tujuan presentasi ini adalah audien dapat mengimplementasikan tahapan-tahapan validasi secara benar untuk meningkatkan rasio kesuksesan dalam tahap early stage startup mereka.
Presentasi dibawakan oleh Hilman Fajrian, founder Social Lab dan Arkademi, kepada 60 founder startup binaan Telkom Balikpapan di Telkom Learning Center Balikpapan, 27 September 2017.
Laporan ini tentang studi kasus Gojek.
Tugas ini diberikan oleh dosen Sistem Informasi Manajemen kami tercinta Bapak Bayu Rima Aditya, S.T., M.T.
Laporan ini dibuat oleh kelompok 2 dari kelas D3MI-39-05, Prodi D3 Manajemen Informatika, Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat. Terimakasih. Maaf bila masih banyak kekurangan.
Tetap semangat!! ^_^
Hydrophonic merupakan budidaya kultur air. Belajar hidroponik dengan tekun akan menjadikan diri kita lebih dekat dengan tanaman. NFT, DFT, Week System, Irrigationt system.
Informasi yang mengulas tentang sistem hidroponik yang meliputi pengertian hidroponik, dasar-dasar sistem hidroponik, peralatan yang dibutuhkan untuk membuat hidroponik, tanaman hidroponik, cara menanam tanaman hidroponik, tips menanam hidroponik dan masih banyak lagi.
Slide ini mempresentasikan mengenai tahapan validasi untuk startup dengan mejelaskan metoda, hipotesis, dan metrik yang digunakan dalam 4 tahapn validasi. Yakni validasi masalah, validasi produk, validasi pasar, dan validasi pembeli.
Tujuan presentasi ini adalah audien dapat mengimplementasikan tahapan-tahapan validasi secara benar untuk meningkatkan rasio kesuksesan dalam tahap early stage startup mereka.
Presentasi dibawakan oleh Hilman Fajrian, founder Social Lab dan Arkademi, kepada 60 founder startup binaan Telkom Balikpapan di Telkom Learning Center Balikpapan, 27 September 2017.
Laporan ini tentang studi kasus Gojek.
Tugas ini diberikan oleh dosen Sistem Informasi Manajemen kami tercinta Bapak Bayu Rima Aditya, S.T., M.T.
Laporan ini dibuat oleh kelompok 2 dari kelas D3MI-39-05, Prodi D3 Manajemen Informatika, Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat. Terimakasih. Maaf bila masih banyak kekurangan.
Tetap semangat!! ^_^
Hydrophonic merupakan budidaya kultur air. Belajar hidroponik dengan tekun akan menjadikan diri kita lebih dekat dengan tanaman. NFT, DFT, Week System, Irrigationt system.
Informasi yang mengulas tentang sistem hidroponik yang meliputi pengertian hidroponik, dasar-dasar sistem hidroponik, peralatan yang dibutuhkan untuk membuat hidroponik, tanaman hidroponik, cara menanam tanaman hidroponik, tips menanam hidroponik dan masih banyak lagi.
Hydroponic gardening systems can be an excellent hobby and provide hours of fun and enjoyment, but for many hydroponic gardening enthusiasts, the real enjoyment begins with eating fresh fruits and vegetables grown using their very own home hydroponic garden.
memenuhi kebutuhan sayuran dan buah segar sehari-hari bagi masyarakat
pemukiman/perumahan di perkotaan. Teknologi Air Inflated Greenhouse sebagai
fasilitas pendukung produksi pertanian perkotaan, dapat dibangun serta dipindahkan ke
lokasi pemukiman/perumahan tertentu secara mudah, aman, cepat dan ringan (0,55mm
PVC Terpaulin) sehingga produk pertanian perkotaan semakin dekat dengan konsumen
pemukiman di perkotaan, dampaknya harga semakin murah namun berkualitas. Tujuan
jangka panjang adalah mengembangkan protitipe Air Inflated Greenhouse sebagai
fasilitas Urban Farming yang memenuhi aspek kekuatan, kecepatan, efektifitas,
kenyamanan serta mendorong hasil panen tanaman buah/sayuran hidroponik yang
higienis, murah dan menguntungkan, sehingga produk Air Inflated Greenhouse otomatis
mendukung peningkatan produksi pangan Nasional. Target khusus adalah tersedianya
protitipe Air Inflated Greenhouse sebagai fasilitas Urban Farming guna peningkatan
produktifitas tanaman buah/sayuran hidroponik higienis, murah dan menguntungkan,
sehingga berprospek tinggi untuk diproduksi massal oleh Mitra UMKM guna
memenuhi kebutuhan pangan Nasional. Metode Penelitian menggunakan Metode
Eksperimen dan Action Research, diawali dengan pengembangan rancang bangun,
pembuatan, pengujian dan perbaikan prototipe Air Inflated Greenhouse meliputi (1) uji
kekuatan dan ketahanan bahan Air Inflated Greenhouse terhadap cuaca, (2) uji bahan
Air Inflated Greenhouse yang paling efektif sebagai komponen struktur, (3) uji
kecepatan pembuatan, pengangkutan, perakitan, pemasangan, pembongkaran Air
Inflated Greenhouse, (4) uji temperatur, kelembaban dan tekanan udara didalam Air
Inflated Greenhouse, (5) uji tanaman buah/sayuran hidroponik yang cocok
dikembangkan dalam bangunan air inflated greenhouse sehingga diperoleh hasil panen
yang higienis, murah dan menguntungkan. Tahun pertama melakukan pengembangan
rancang bangun prototipe Air Inflated Greenhouse, dilanjutkan pembuatan prototipe dan
diakhiri dengan uji coba prototipe di Lab Universitas Merdeka Malang, serta uji coba
lapangan di workshop Mitra UMKM. Tahun kedua dilakukan perbaikan terhadap
prototipe Air Inflated Greenhouse dilanjutkan uji coba prototipe hasil perbaikan di Lab
Universitas Merdeka Malang, serta uji coba lapangan di workshop Mitra UMKM. Hasil
perbaikan prototipe tersebut diproses registrasi PATEN KemenkumHAM. Tahun
ketiga melanjutkan proses pengajuan PATEN KemenkumHAM diserta perbaikan
terhadap prototipe Air Inflated Greenhouse dilanjutkan uji coba prototipe hasil
perbaikan di Lab Universitas Merdeka Malang, serta uji coba lapangan di workshop
Mitra. Hasil penelitian berupa Teknologi Tepat Guna dipublikasikan pada
Seminar/Proceeding Nasional dan Jurnal Internasional terindex, diproses PATEN
KemenkumHAM, serta layak diproduksi massal oleh UMKM Mitra guna mendukung
percepatan produksi pangan Nasional yang higienis, murah dan menguntungkan.
Rahma Arya S,
Prof. Dr. Hapzi Ali, Ir, MM, CMA, MPM,
Strategic Management: Canvas Business Model, Diversification and Balance Scorecard, Universitas Mercu Buana, 2019
9, sm, agus daman, hapzi ali, canvas business model, diversification and bala...Agus Daman
Model Bisnis Menurut Tim PPM Manajemen (2012:5), definisi model bisnis dapat dipilah ke dalam tiga kelompok, yaitu model bisnis sebagai metode atau cara, model bisnis dilihat dari komponen-komponen (elemen), dan model bisnis sebagai strategi bisnis. Sebuah model bisnis menggambarkan dasar pemikiran tentang bagaimana organisasi menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai (Osterwalder dan Pigneur, 2012:14). Manfaat perusahaan memiliki model bisnis adalah (Tim PPM Manajemen:2012) : 1) Model bisnis dapat dipakai untuk menunjukkan seberapa radikal suatu perubahan dilakukan dan konsekuensinya. Model bisnis dapat berubah seiring dengan berjalannya waktu, dengan berubahnya komponen dalam model bisnis, komponen lain dapat terpengaruh. Sebagai contoh, jika produk kita berubah atau bertambah, maka kita perlu juga untuk menambah dukungan layanan pengguna. 2) Model bisnis memudahkan para perencana dan pengambil keputusan di perusahaan melihat hubungan logis antara komponen – komponen dalam bisnis. Dalam model bisnis, antar komponen memiliki keterkaitan, jika seorang konsumen lebih memilih produk competitor, maka perusahaan perlu melihat kembali target pasar, relasi dengan konsumen, hingga proposisi nilai yang ditawarkan perusahaan. 3) Model bisnis dapat dipakai untuk membantu menguji konsistensi hubungan antar komponen. Bila sebuah merek pakaian menyajikan produk yang berkelas dan mewah, maka perlu diketahui siapa yang mendesain, seberapa ahli desainernya, hingga bahan baku yang digunakan. 4) Model bisnis dapat digunakan untuk membantu menguji pasar dan asumsi yang digunakan untuk mengembangkan bisnis. Sebagai contohnya kita dapat melihat industri foto, pada awalnya industri berasumsi bahwa setiap foto yang diambil pasti akan dicetak, dengan perkembangan teknologi, asumsi tersebut berubah. Konsumen saat ini lebih sering menyimpan foto daripada mencetaknya.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
3. 1. Problem (Masalah), menggambarkan
permasalahan yang akan dipenuhi oleh
organisasi atau perusahaan.
Para siswa diminta meluangkan waktu untuk
secara detail merumuskan permasalahan yang
ada di masyarakat beserta solusinya, baik yang
dapat diselesaikan oleh perusahaan atau solusi
yang sudah ada di masyarakat, namun belum
dapat sepenuhnya menyelesaikan
permasalahan.
4. 2. Customer Segmen (Segmen Pelanggan),
menggambarkan kelompok orang atau organisasi
berbeda yang memiliki permasalahan di bagian
Problem di atas, dan hendak dijangkau atau dilayani
oleh perusahaan.
Siswa dapat memilih segmen ini dari grup
perseorangan atau organisasi. Grup perseorangan
dapat dipilih berdasar kelompok umur, kondisi
sosial-ekonomi, wilayah geografis, profesi, agama,
atau pilihan lain. Grup organisasi dapat dipilih
berdasar jenis organisasi (pemerintahan, swasta,
lembaga swadaya), ukuran organisasi, jenis usaha,
atau pilihan lain.
5. 3. Solution (Pemecahan masalah), menggambarkan
satu atau beberapa pilihan pemecahan masalah
yang diambil oleh perusahaan, untuk mengatasi
masalah yang dipilih pada segmen pelanggan yang
dipilih. Solusi ini dapat berupa produk atau jasa,
yang harus dijelaskan sifatnya, serta perbedaannya
dengan solusi-solusi yang telah ada sebelumnya.
Kreasi siswa mulai dibentuk pada bagian Solusi ini.
Jika siswa belum dapat menemukan solusi yang
tepat, siswa diperkenankan mengubah masalah
atau segmen pelanggan yang telah ditentukan
sebelumnya.
6. 4. Unfair Advantage, menggambarkan
keunggulan (kekuatan kompetitif perusahaan)
yang tidak bisa ditiru oleh perusahaan lainnya.
Misal: memiliki hak paten, memiliki resep
rahasia (yang tidak bisa disalin), penguasaan
atas pengetahuan yang unik, hubungan yang
baik dan legal dengan pihak lain, dan lain-lain.
7. 5. Unique Value Proposition (usulan nilai unik),
menggambarkan bentuk bisnis, produk, atau
jasa yang diusulkan; terutama berkait dengan
nilai yang akan dirasakan oleh pelanggan dan
masyarakat. Nilai dalam hal ini tidak harus
berupa angka, namun dapat berupa pencapaian
tujuan yang lain. UVP mendefinisikan solusi final
yang dipilih setelah mempertimbangkan semua
aspek permasalahan, pelanggan, alternatif
solusi, dan kekuatan kompetitif perusahaan.
8. 6. Channel (Saluran), menggambarkan saluran distribusi yang akan
digunakan untuk melakukan promosi dan pemasaran. Siswa diarahkan
untuk memiliki beberapa alternatif saluran pemasaran, dan
mengurutkan daftar saluran ini sesuai potensi yang dapat dicapai.
7. Key Metrics (Pengukuran), adalah indikator keberhasilan perusahaan
(sebelum memperoleh keuntungan/laba). Jika Jika pengukuran tak
tercapai, Siswa harus melakukan re-evaluasi pada bisnisnya.
Key metric menggambarkan metode evaluasi yang akan digunakan
secara berkala untuk menentukan apakah bisnis ini (baik strategi
maupun operasinya) sudah tepat dijalankan.
Contoh: pendapatan yang diperoleh, atau jumlah pelanggan, jumlah
saluran yang mau bekerja sama, jumlah partner atau penjual (untuk
produk market place), banyak yang me-retweet atau me-mention
produk kita, keramaian toko, jumlah pengunjung atau pembeli, dan
sebagainya.
.
9. 8. Cost Structure (Struktur pembiayaan), menggambarkan
semua pos-pos pembiayaan yang akan dikeluarkan untuk
mengoperasikan bisnis. Di tahap awal, Siswa boleh
mengosongkan angka-angka; namun tetap harus menulis
struktur pembiayaan secara teliti.
9. Revenue Stream (Aliran pendapatan), menggambarkan
perkiraan semua pos-pos pemasukan (laba) yang akan
dihasilkan dari bisnis.
Contoh: perusahaan mengharapkan keuntungan dari
penjualan melalui sosial media, penjualan langsung, dan lain-
lain.
Di tahap awal, Siswa boleh mengosongkan angka-angka;
namun tetap harus menulis potensi pemasukan secara
realistis.