Modul ini membahas budidaya tanaman hidroponik, yaitu metode budidaya tanpa menggunakan tanah dengan memberikan air dan pupuk secara bersamaan sesuai kebutuhan tanaman. Dibahas pula beberapa teknik hidroponik seperti NFT, DFT, ebb and flow; serta persyaratan nutrisi, media tanam, dan peralatan seperti EC meter dan pH meter untuk budidaya hidroponik.

1. Upgradephonic
Modul Budidaya Tanaman Hidroponik
Februari 2016
BUDIDAYA TANAMAN
HIDROPONIK
1. Apa itu Hidroponik
Hidrponik berasal dari Bahasa Yunani hydro (air) dan ponos
(mengerjakan/kata dasar “kerja”) dapat diartikan Air yang
Bekerja. Hidroponik yaitu :
 Cara budidaya tanaman dengan kultur air dan kultur
agregat
 Cara budidaya tanaman dengan media bukan tanah
 Pemberian air dan pupuk secara bersamaan sesuai
dengan kebutuhan, umur tanaman dan kondisi
lingkungan
2. Fakta tentang Hidroponik
 Hemat Air, 90% lebih irit dibandingkan konvensional
 Hemat Lahan, empat kali lebih banyak dari budidaya
tanaman tradisional
 Tanpa Tanah, Hidroponik menggunakan media pasif
dengan faktor-faktor bisa terkontrol
 Daya Tumbuh, dua kali lebih cepat dibandingkan
budidaya konvensional/ tradisional
3. Kelebihan dan Kekurangan Hidroponik
Kelebihan :
 Pertumbuhan tanaman dapat dikontrol
 Jarang terserang hama dan penyakit
 Produksi maksimal karena pengaturan lingkungan
dan pemberian nutrisi
 Bebas dari pestisida dan fungisida kimia
 Konsumsi air cukup karena tidak ada tanaman
pengganggu dan terhindar dari hama penyakit dari
tanah
 Sistem pengairan mengalir 10 x lebih hemat
dibandingkan dengan sistem irigasi
Kekurangan :
 Biaya awal yang cukup besar untuk sistem yang baik
dan bertahan lama
 Perakitan starter hidroponik yang rumit
4. Prasyarat Hidroponik
 Semua sistem budidaya hidroponik membutuhkan :
Cahaya penuh, Udara, Air dan Nutrisi
 Larutan Nutrisi harus tepat sesuai kebutuhan tanaman
baik jumlah, komposisi ion dan suhu
 Pemberian hara meningkat sesuai dengan tingkat
pertumbuhan. Dapat diukur menggunakan EC meter,
fase vegetatif 2.5 dan generatif 3.0
 Kondisi pH di dalam zona perakaran antara 5,5-6,5
(Netral)
5. Nutrisi Hidroponik
 Terdapat 16 elemen yang dibutuhkan tanaman hijau.
13 dari pupuk lewat perakaran dan 3 dari udara (C,
O2 dan H2)
 6 unsur makro N, P, K, Ca Mg, S dan 7 unsur mikro
Fe, Mn, Cu, Zn, Mo, Co, B.

2. Upgradephonic
Modul Budidaya Tanaman Hidroponik
Februari 2016
 Nutrisi A yang berisi potasium nitrat, kalsium nitrat,
Fe EDTA dan Nutrisi B yang berisi sumber phospor,
magnesium sulfat, hara-mikro, potasium chlorida dan
photassium nitrat
6. Syarat Media Tanaman Hidroponik
Media tanam hidroponik yang ideal untuk tanaman
hidroponik memenuhi prasyarat sebagai berikut :
 Bersifat poros atau mudah menyerap air
 Bersturktur gembur, subur dan dapat menyimpan air
yang cukup untuk pertumbuhan tanaman
 Tidak mengandung garam laut atau kadar salinitas
rendah
 Keasaman tanah netral hingga alkalis pH 5,5-7
 Tidak mengandung organisme penyebab penyakit
 Mengandung bahan kapur atau kaya unsur kalsium
7. Hidroponik Berdasar Sistem
 Sirkulasi tertutup
Yang umum digunakan yaitu NFT (Nutrient Film
Technique) dan DFT (Deep Film Technique)
 Non sirkulasi
Hidroponik substrat, dengan media tanam butiran
dsb.
8. Beberapa Teknik Dasar Hidroponik
 Aerophonic system
 NFT (Nutrient Flow Technique)
 DFT (Deep Flow Technique)
 Ebb & flow system
 Water culture system
 Wick system
a. Aeroponic System
Paling berteknologi tinggi dibandingkan beberapa
system hydroponic dan mungkin juga memberikan hasil
terbaik serta tercepat dalam pertumbuhan dalam
berkebun hidroponik.
Hal ini dimungkinkan karena larutan nutrisi diberikan
atau disemprot (berbentuk kabut) langsung ke akar dan
lebih mudah menyerap dan juga larutan nutrisi banyak
mengandung oksigen.

3. Upgradephonic
Modul Budidaya Tanaman Hidroponik
Februari 2016
b. NFT (Nutrient Film Technique)
Sistem ini merupakan yang paling umum diketahui
ketika mendengar nama hidroponik. Pada sistem ini
nutrisi di alirkan secara terus menerus tanpa
menggunakan timer untuk pompa.
Nutrisi mengalir melewati akar-akar tumbuhan dan
kemudian kembali lagi ke penampungan air.
c. DFT (Deep Film Technique)
Cara kerja hampir sama dengan NFT, larutan nutrisi
disirkulasikan pada tanaman secara terus menerus.
Teknik ini dikategorikan sebagai sistem hidroponik
tertutup. Sistem DFT pada umumnya menggunakan pipa
PVC diameter 2,5 – 3 cm.
d. Ebb & Flow System (sistem pasang surut)
Sistem Ebb & Flow bekerja dengan cara membanjiri
sementara wadah pertumbuhan dengan nutrisi dan
kemudian mengembalikan nutrisi itu kedalam
penampung. Sistem ini memerlukan pompa yang
dikoneksikan ke timer.

4. Upgradephonic
Modul Budidaya Tanaman Hidroponik
Februari 2016
e. Water Culture
Water Culture adalah sistem hidroponik yang paling
simpel. Faktor yang paling penting dalam water culture
yaitu : 1. Aerasi di zona perakan, 2. Kondisi perakaran,
3. Sistem penopang yang membuat tanaman jadi tegak.
Pompa udara memompa udara ke dalam air yang
membuat gelembung-gelembung dan memberikan
oksigen ke akar-akar tanaman.
f. Wicksystem
Merupakan sistem yang paling sederhana dalam
sistem hidroponik. Bersifat pasif yang berarti tidak ada
bagian yang bergerak, larutan nutrisi ditarik kedalam
media tumbuh dari wadah nutrisi dengan sumbu dan
biasanya sumbu menggunakan kain flannel atau jenis
bahan lain yang mudah menyerap air.

5. Upgradephonic
Modul Budidaya Tanaman Hidroponik
Februari 2016
BAHAN - BAHAN HIDROPONIK
1. B
Faktor-faktor penting untuk tanaman Air, Cahaya, Nutrisi
dan CO2. Nutrisi dibagi berdasarkan kebutuhan :
a. Makro
Hara makro dibutuhkan dalam jumlah besar berdasarkan
kandungan (%) dan diperlukan banyak (kg/ha) N, P, K,
Ca, Mg dan S.
b. Mikro
Hara mikro dibutuhkan dalam jumlah kecil (ppm) dan
diperlukan sedikit (g/ha) Fe, Mn, Zn, Cu, Co, B, Mo, Cl.
Sumber Nutrisi dibedakan dalam jenis: 1. Pupuk AB Mix, 2.
Bahan kimia murni atau teknis, 3. Pupuk hayati, 4.Pupuk
kandang dan lain-lain.
2. Benih dan Bibit Tanaman

6. Upgradephonic
Modul Budidaya Tanaman Hidroponik
Februari 2016
3. Media Tanam
Rockwool, Hydrotone, Perlite, Arang sekam, Sabut kelapa,
dll.
4. EC meter dan pH meter