Proposal Penelitian Pengaruh Interval Waktu Pemberian Pupuk Cair Terhadap Pertumbuhan Tanaman Selada (Lactuca Sativa L) Secara Hidroponik Di Sma Negeri 6 Yogyakarta
Laporan ini membahas tentang teknik pengukuran luas daun dan tanaman kedelai dengan beberapa metode, yaitu metode pengukuran panjang x lebar, metode kertas milimeter, dan metode berat. Dilaporkan hasil pengukuran luas daun beberapa sampel tanaman kedelai menggunakan ketiga metode tersebut.
Teknologi budidaya padi gogo varietas jati luhurpandirambo900
Dokumen ini membahas tentang teknik budidaya padi gogo varietas Jati Luhur. Varietas ini potensial dibudidayakan pada lahan dataran tinggi 800-1000 mdpl karena tahan terhadap penyakit dan berumur pendek 110-120 hari. Teknik budidayanya meliputi persiapan lahan dengan pengolahan tanah 2 kali, pemberian pupuk kandang 5 ton/ha, dan penanaman dengan perlakuan insektisida untuk benih. Pemeliharaan meliputi pem
Dokumen tersebut membahas tentang bakteri penyebab penyakit pada tanaman seperti penyakit layu pada tanaman nilam, penyakit hawar daun padi, dan penyakit layu pada kacang tanah beserta gejala dan cara pengendaliannya.
Dokumen tersebut membahas teknik persilangan buatan pada tanaman. Ada beberapa jenis persilangan yang dibedakan berdasarkan kerabatannya, seperti intravarietas, intervarietas, interspesifik, dan intergenerik. Faktor penting dalam persilangan antara lain pemilihan tetua, pengetahuan tentang organ reproduksi tanaman, dan waktu tanaman berbunga. Teknik dasar persilangan mencakup persiapan, kastrasi, emaskulasi, isolasi, pengump
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...UNESA
Laporan ini mengkaji pengaruh berbagai hormon tumbuh terhadap pemanjangan jaringan koleoptil dan radikula jagung. Hormon auksin alami (AIA) dan sintetik (2,4-D dan NAA) berpengaruh terhadap pertumbuhan, dengan NAA menghasilkan pemanjangan tertinggi pada koleoptil dan radikula. Hasil ini menunjukkan pengaruh hormon tumbuh terhadap pertumbuhan tanaman.
Laporan ini membahas tentang teknik pengukuran luas daun dan tanaman kedelai dengan beberapa metode, yaitu metode pengukuran panjang x lebar, metode kertas milimeter, dan metode berat. Dilaporkan hasil pengukuran luas daun beberapa sampel tanaman kedelai menggunakan ketiga metode tersebut.
Teknologi budidaya padi gogo varietas jati luhurpandirambo900
Dokumen ini membahas tentang teknik budidaya padi gogo varietas Jati Luhur. Varietas ini potensial dibudidayakan pada lahan dataran tinggi 800-1000 mdpl karena tahan terhadap penyakit dan berumur pendek 110-120 hari. Teknik budidayanya meliputi persiapan lahan dengan pengolahan tanah 2 kali, pemberian pupuk kandang 5 ton/ha, dan penanaman dengan perlakuan insektisida untuk benih. Pemeliharaan meliputi pem
Dokumen tersebut membahas tentang bakteri penyebab penyakit pada tanaman seperti penyakit layu pada tanaman nilam, penyakit hawar daun padi, dan penyakit layu pada kacang tanah beserta gejala dan cara pengendaliannya.
Dokumen tersebut membahas teknik persilangan buatan pada tanaman. Ada beberapa jenis persilangan yang dibedakan berdasarkan kerabatannya, seperti intravarietas, intervarietas, interspesifik, dan intergenerik. Faktor penting dalam persilangan antara lain pemilihan tetua, pengetahuan tentang organ reproduksi tanaman, dan waktu tanaman berbunga. Teknik dasar persilangan mencakup persiapan, kastrasi, emaskulasi, isolasi, pengump
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...UNESA
Laporan ini mengkaji pengaruh berbagai hormon tumbuh terhadap pemanjangan jaringan koleoptil dan radikula jagung. Hormon auksin alami (AIA) dan sintetik (2,4-D dan NAA) berpengaruh terhadap pertumbuhan, dengan NAA menghasilkan pemanjangan tertinggi pada koleoptil dan radikula. Hasil ini menunjukkan pengaruh hormon tumbuh terhadap pertumbuhan tanaman.
Proposal penelitian ini membahas pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan tanaman tomat. Hipotesisnya adalah pertumbuhan tanaman tomat yang diletakkan di luar ruangan akan lebih lambat namun daunnya lebih segar, sementara yang dalam ruangan tumbuh lebih cepat tetapi lemah. Tujuannya adalah mengetahui pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan tomat. Tinjauan pustaka membahas tentang botani, teknik
Kangkung darat tumbuh dengan baik selama 5 minggu praktikum. Jumlah daun dan tinggi tanaman meningkat setiap minggunya. Pada minggu ke-5, jumlah daun mencapai rata-rata 34 dan tinggi tanaman mencapai rata-rata 22 cm. Luas daun dihitung untuk mengukur indeks luas daun.
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanamanJidun Cool
Dokumen tersebut membahas tentang dua tipe mulut dasar serangga yaitu pengunyah dan penghisap, serta jenis-jenis hama tanaman berdasarkan cara merusaknya seperti penyebab puru, pemakan, penggerek, penghisap, penggulung, penyebab busuk buah, dan pengorok.
Praktikum ini bertujuan untuk mengenali profil tanah secara lengkap melalui penggalian dan pengamatan lapisan-lapisan tanah secara vertikal. Mahasiswa menggali lubang sedalam 1,5 meter dan mengamati 5 lapisan tanah berdasarkan ciri fisik seperti kedalaman dan warna, untuk mempelajari pembentukan dan karakteristik tanah.
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...Moh Masnur
Hama adalah binatang yang merugikan tanaman yang dibudidayakan manusia. Hama dapat berupa serangga, nematoda, siput, dan tikus. Herbivora yang memakan tanaman dianggap sebagai hama karena merugikan kepentingan manusia. Populasi hama meningkat akibat ketersediaan makanan yang sesuai dari tanaman yang ditanam manusia.
Berdasarkan hasil praktikum tentang keanekaragaman pada hewan dan tumbuhan, dapat disimpulkan bahwa terdapat dua jenis keanekaragaman yaitu gen dan spesies. Keanekaragaman gen mempengaruhi struktur morfologi sedangkan keanekaragaman jenis tidak mempengaruhi struktur. Hewan yang diamati umumnya masuk kategori jenis sedangkan tumbuhan masuk kategori gen kecuali padi.
Identifikasi bunga Kencana (Ruellia tuberrosa) dan Bunga Kenop (Gomphrena glo...Rina Riannur
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang morfologi bunga kencana ungu (Ruellia tuberrosa L.) dan bunga kenop (Gomphrena globosa L.), mencakup deskripsi tentang klasifikasi, batang, daun, bunga, buah, dan biji kedua tanaman tersebut. Informasi lain meliputi penggunaan kencana ungu dalam pengobatan tradisional dan kandungan kimiawyang terkandung.
Dokumen tersebut membahas tentang bunga majemuk dan bagian-bagiannya. Bunga majemuk dibedakan menjadi tak berbatas dan berbatas, dan masing-masing memiliki beberapa bentuk seperti malai, payung, dan sekerup. Dokumen juga menjelaskan bagian-bagian pada bunga majemuk seperti ibu tangkai, tangkai bunga, kelopak, dan lainnya.
Laporan praktikum ini membahas tentang perbanyakan vegetatif tanaman puring (Codiaeum variegatum) menggunakan teknik grafting. Faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan grafting antara lain pemilihan batang atas dan bawah, serta keterampilan melakukan tekniknya. Hasilnya, grafting puring berhasil dilakukan dengan memilih batang yang sesuai kondisi dan melakukannya dengan teliti.
Dokumen tersebut membahas tentang hidroponik, yaitu budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah dengan menggunakan medium air atau agregat. Dibahas pula sejarah, perkembangan, jenis, nutrisi, dan hasil penelitian hidroponik. Hidroponik telah berkembang sejak zaman kuno dan kini diterapkan secara komersial dengan hasil yang lebih baik dibanding budidaya konvensional.
Proposal penelitian ini membahas pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan tanaman tomat. Hipotesisnya adalah pertumbuhan tanaman tomat yang diletakkan di luar ruangan akan lebih lambat namun daunnya lebih segar, sementara yang dalam ruangan tumbuh lebih cepat tetapi lemah. Tujuannya adalah mengetahui pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan tomat. Tinjauan pustaka membahas tentang botani, teknik
Kangkung darat tumbuh dengan baik selama 5 minggu praktikum. Jumlah daun dan tinggi tanaman meningkat setiap minggunya. Pada minggu ke-5, jumlah daun mencapai rata-rata 34 dan tinggi tanaman mencapai rata-rata 22 cm. Luas daun dihitung untuk mengukur indeks luas daun.
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanamanJidun Cool
Dokumen tersebut membahas tentang dua tipe mulut dasar serangga yaitu pengunyah dan penghisap, serta jenis-jenis hama tanaman berdasarkan cara merusaknya seperti penyebab puru, pemakan, penggerek, penghisap, penggulung, penyebab busuk buah, dan pengorok.
Praktikum ini bertujuan untuk mengenali profil tanah secara lengkap melalui penggalian dan pengamatan lapisan-lapisan tanah secara vertikal. Mahasiswa menggali lubang sedalam 1,5 meter dan mengamati 5 lapisan tanah berdasarkan ciri fisik seperti kedalaman dan warna, untuk mempelajari pembentukan dan karakteristik tanah.
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...Moh Masnur
Hama adalah binatang yang merugikan tanaman yang dibudidayakan manusia. Hama dapat berupa serangga, nematoda, siput, dan tikus. Herbivora yang memakan tanaman dianggap sebagai hama karena merugikan kepentingan manusia. Populasi hama meningkat akibat ketersediaan makanan yang sesuai dari tanaman yang ditanam manusia.
Berdasarkan hasil praktikum tentang keanekaragaman pada hewan dan tumbuhan, dapat disimpulkan bahwa terdapat dua jenis keanekaragaman yaitu gen dan spesies. Keanekaragaman gen mempengaruhi struktur morfologi sedangkan keanekaragaman jenis tidak mempengaruhi struktur. Hewan yang diamati umumnya masuk kategori jenis sedangkan tumbuhan masuk kategori gen kecuali padi.
Identifikasi bunga Kencana (Ruellia tuberrosa) dan Bunga Kenop (Gomphrena glo...Rina Riannur
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang morfologi bunga kencana ungu (Ruellia tuberrosa L.) dan bunga kenop (Gomphrena globosa L.), mencakup deskripsi tentang klasifikasi, batang, daun, bunga, buah, dan biji kedua tanaman tersebut. Informasi lain meliputi penggunaan kencana ungu dalam pengobatan tradisional dan kandungan kimiawyang terkandung.
Dokumen tersebut membahas tentang bunga majemuk dan bagian-bagiannya. Bunga majemuk dibedakan menjadi tak berbatas dan berbatas, dan masing-masing memiliki beberapa bentuk seperti malai, payung, dan sekerup. Dokumen juga menjelaskan bagian-bagian pada bunga majemuk seperti ibu tangkai, tangkai bunga, kelopak, dan lainnya.
Laporan praktikum ini membahas tentang perbanyakan vegetatif tanaman puring (Codiaeum variegatum) menggunakan teknik grafting. Faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan grafting antara lain pemilihan batang atas dan bawah, serta keterampilan melakukan tekniknya. Hasilnya, grafting puring berhasil dilakukan dengan memilih batang yang sesuai kondisi dan melakukannya dengan teliti.
Dokumen tersebut membahas tentang hidroponik, yaitu budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah dengan menggunakan medium air atau agregat. Dibahas pula sejarah, perkembangan, jenis, nutrisi, dan hasil penelitian hidroponik. Hidroponik telah berkembang sejak zaman kuno dan kini diterapkan secara komersial dengan hasil yang lebih baik dibanding budidaya konvensional.
Laporan Hasil Praktikum Hidroponik Cabe & BayamShofi Asriani
Laporan ini membahas tentang praktikum hidroponik yang dilakukan oleh siswa SMK Bina Nasional Informatika. Laporan menjelaskan tentang pengertian hidroponik, teknik-tekniknya seperti larutan statis dan alir serta agregat media, alat dan bahan yang digunakan, cara kerja praktikum, serta kesimpulan bahwa hidroponik adalah metode tanam tanpa tanah menggunakan larutan nutrisi.
This document provides information about hydroponic gardening for teachers, students, and hobbyists. It discusses the history of hydroponics dating back to Aztec floating gardens. Various hydroponic systems are described such as wick systems, flood and drain systems, and nutrient film technique. The basics of growing media, nutrient solutions, and plant care in hydroponic systems are also outlined. The document aims to educate people on hydroponics as an alternative to traditional soil-based gardening.
Hydroponic gardening systems can be an excellent hobby and provide hours of fun and enjoyment, but for many hydroponic gardening enthusiasts, the real enjoyment begins with eating fresh fruits and vegetables grown using their very own home hydroponic garden.
Informasi yang mengulas tentang sistem hidroponik yang meliputi pengertian hidroponik, dasar-dasar sistem hidroponik, peralatan yang dibutuhkan untuk membuat hidroponik, tanaman hidroponik, cara menanam tanaman hidroponik, tips menanam hidroponik dan masih banyak lagi.
- Hydroponics has been practiced for thousands of years, with some of the earliest examples being the Hanging Gardens of Babylon in 600 BC and records from Egypt in 200 BC describing plants grown in water.
- The Aztecs in Central America built floating gardens called chinampas out of reeds in Lake Tenochtitlan when they settled there in the 15th century, demonstrating one of the earliest uses of hydroponics in the Americas.
- In the early 1600s, Jan van Helmont discovered that plants obtain most of their mass not from soil but from water, marking an important early scientific finding about hydroponic growth. Experiments in the 1700s further established the role of nutrients in water
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Proposal penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan prototipe rumah kaca terpasang udara (air inflated greenhouse) sebagai fasilitas pertanian perkotaan (urban farming) untuk mendukung ketahanan pangan nasional dengan memproduksi tanaman buah dan sayuran hidroponik secara higienis, murah dan menguntungkan. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dan penelitian tindakan unt
This document provides the recommended pH, electrical conductivity (EC), and parts per million (PPM) levels for hydroponic cultivation of various plants, including vegetables, fruits, herbs, and flowers. pH ranges from 5.0 to 7.5, EC ranges from 0.4 to 5.0, and PPM ranges from 280 to 3500, depending on the specific plant type. Over 50 different plant types and their optimal nutrient solution parameters are outlined.
This document provides an overview of hydroponics. It describes hydroponics as a method of growing plants without soil by instead providing nutrients through water. The document discusses the benefits of hydroponics like fresh produce and high yields. It also outlines how to set up a hydroponic system, maintain it, and address common problems. The history of hydroponics is briefly covered, noting it has been used for thousands of years. Reasons for individuals to use hydroponics like flavor and availability are provided.
Modul ini membahas budidaya tanaman hidroponik, yaitu metode budidaya tanpa menggunakan tanah dengan memberikan air dan pupuk secara bersamaan sesuai kebutuhan tanaman. Dibahas pula beberapa teknik hidroponik seperti NFT, DFT, ebb and flow; serta persyaratan nutrisi, media tanam, dan peralatan seperti EC meter dan pH meter untuk budidaya hidroponik.
Dokumen ini merupakan rancangan pengajaran tahunan untuk subjek Reka Bentuk dan Teknologi bagi Tahun 6 pada tahun 2017. Ia menyenaraikan standard pembelajaran, standard prestasi, dan catatan untuk topik 4 iaitu penghasilan projek selama 13 minggu pengajaran.
Similar to Proposal Penelitian Pengaruh Interval Waktu Pemberian Pupuk Cair Terhadap Pertumbuhan Tanaman Selada (Lactuca Sativa L) Secara Hidroponik Di Sma Negeri 6 Yogyakarta
Proposal ini membahas pengaruh kadar air terhadap pertumbuhan kacang hijau. Penelitian akan menguji tiga tingkat kadar air yang disiramkan ke biji kacang hijau selama tujuh hari untuk mengetahui pengaruhnya terhadap pertumbuhan. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah kadar air berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang hijau.
Karakter agronomi berbagai aksesi tanaman katuk (Ekal Kurniawan
Dokumen ini membahas tentang budidaya tanaman katuk dengan menggunakan pupuk organik cair urine sapi. Urine sapi mengandung unsur hara nitrogen, fosfor, dan kalium serta zat auksin yang bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pemberian urine sapi dapat meningkatkan hasil panen tanaman seperti terung dan jagung. Urine sapi diusulkan sebagai alternatif pupuk ramah lingkungan untuk budid
Laporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpaduLaode Syawal Fapet
Praktikum penanaman rumput gajah dan sawi melibatkan persiapan lahan dengan membersihkan, membajak, dan membuat bedengan, diikuti dengan penaburan pupuk dan penanaman benih rumput gajah serta sawi serta pemeliharaan tanaman.
Budidaya tanaman kale (brasicca oleraceae var. acephala)Ekal Kurniawan
Makalah ini membahas tentang budidaya tanaman kale (Brasicca oleraceae var. Acephala) secara hidroponik. Terdapat penjelasan mengenai persiapan media tanam berupa rockwool yang dipotong dan direndam air, serta persiapan lahan berupa membersihkan meja penanaman dan tray sebagai wadah tanam.
Laporan penelitian ini membahas pengaruh pemberian larutan yang berbeda terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau. Larutan yang digunakan antara lain air, garam, teh, kopi, ekstrak bawang merah, dan deterjen. Tujuannya adalah mengetahui pengaruh setiap larutan terhadap pertumbuhan kacang hijau selama seminggu.
Makalah ini membahas tentang tanaman talas, mulai dari latar belakang pentingnya tanaman talas sebagai sumber karbohidrat, sejarah, botani, syarat tumbuh, dan teknik budidayanya. Secara ringkas, makalah ini menjelaskan bahwa talas berasal dari Asia Tenggara dan memiliki potensi besar sebagai sumber pangan alternatif.
ANALISIS PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC) DARI YAKULT DAN AIR BERASnursyifatiara
Indonesia dikenal sebagai negara agraris terbesar di dunia, dikarenakan banyaknya masyarakat yang bekerja di bidang pertanian. Seiringnya perkembangan zaman, Indonesia mengalami kemunduran terkait kesuburan dan kerusakan tanah yang diakibatkan ketidakseimbangan unsur di dalam tanah seperti pencemaran tanah dan air yang dipengaruhi aktivitas alam dan manusia. Untuk dapat mendukung kembali sektor pertanian, perlu adanya nutrisi untuk tanah yaitu pupuk agar tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Metode yang digunakan dalam dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian, menunjukkan kandungan di dalam minuman Yakult (Lactobacillus casei shirota strain) yang dikombinasi dengan larutan air cucian beras menghasilkan pupuk cair organic yang baik dan bagus untuk menutrisi tanah maupun tanaman.
Dokumen tersebut merangkum hasil penelitian tentang pengaruh pemberian pupuk kompos terhadap pertumbuhan tanaman selada. Penelitian menunjukkan bahwa tanaman selada tumbuh paling baik dengan perbandingan tanah dan pupuk kompos 1:1. Pemberian pupuk kompos berlebihan dapat menghambat pertumbuhan karena mengurangi ketersediaan air dan tanaman membutuhkan tanah sebagai media tumbuh.
Tanaman katuk dapat diperbanyak dengan stek dari batang yang sudah berkayu. Kendala perbanyakan stek katuk, lamanya muncul akar dan tunas, oleh karena itu untuk memacu pertumbuhan akar dan tunas perlu diberi zat pengatur tumbuh
Pertumbuhan dan hasil tanaman selada (lactuca sativa l.) dengan interval pemb...NurdinUng
Lettuce (Lactuca sativa L.) is a vegetable that has high economic value and beneficial for health but in its
cultivation, there are still obstacles, especially related to the plant water needs and dosage of fertilizer. This study
aims to examine the growth and yield of lettuce and the interaction between water and fertilizer application time
intervals in Tilote Village, Gorontalo District. This research was carried out in an acclimatization room using a
randomized block design with two factors, namely the water supply interval factor (interval 2 days-A1, interval 3
days-A2) and the second factor fertilizer dosage (50 kg ha-P1, 100 kg/ha-P2). Growth parameter data (plant height,
number of leaves, leaf length and leaf width) as well as plant yield (wet weight, leaf weight and percentage of leaf
weight to base weight) were analyzed by ANOVA and further tested with the DMRT test at 50% level. The results
showed that the water supply interval and the dosage of fertilizer has significantly affect to growth and yield of
lettuce. There were an interaction between the water supply interval and the dose of fertilizer that affects the growth
and yields of lettuce with the best combination were interval of 2 days and fertilizer dosage of 100 kg/ha.
Pekarangan memiliki berbagai fungsi seperti sumber pangan, obat-obatan, sosial, dan ekonomi. Pekarangan perlu diintensifikasi dengan rasionalisasi tanaman, zonasi lahan, persiapan lahan dan benih, serta pemeliharaan rutin untuk meningkatkan produktivitas. Faktor ekologi seperti curah hujan, ketinggian, dan cahaya matahari perlu diperhatikan dalam pengembangan pekarangan.
Similar to Proposal Penelitian Pengaruh Interval Waktu Pemberian Pupuk Cair Terhadap Pertumbuhan Tanaman Selada (Lactuca Sativa L) Secara Hidroponik Di Sma Negeri 6 Yogyakarta (20)
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai identifikasi tanaman mangga di SMA Negeri 6 Yogyakarta. Dokumen tersebut menjelaskan taksonomi, morfologi, manfaat, khasiat, dan komposisi kimia tanaman mangga. Jenis-jenis varietas mangga yang populer di Indonesia dijelaskan pula, seperti mangga golek, arumanis, manalagi, madu, dan udang.
Laporan ini mendeskripsikan uji makanan untuk menentukan zat makanan seperti amilum, protein, glukosa, dan lemak dalam berbagai bahan makanan seperti amilum, sukrosa, putih telur, minyak sawit, soto, roti, tempe, kuning telur, dan tahu. Uji dilakukan dengan mereaksikan bahan makanan dengan berbagai reagen seperti lugol, biuret, fehling, dan kertas payung untuk mengamati perubahan warna atau noda
Trikomata memiliki berbagai fungsi penting bagi tumbuhan, di antaranya menyerap air dan hara, mengurangi penguapan, melindungi dari gangguan mekanik, menghasilkan nektar dan zat perekat untuk membantu proses penyerbukan, serta mempermudah penyebaran biji dengan cara membuat biji menjadi ringan dan kering.
Makalah ini membahas tentang perkembangan agama Islam di Indonesia sejak masuknya Islam pada abad ke-7 M hingga peranan organisasi Islam dan partai politik Islam dalam sejarah Indonesia. Islam masuk ke Indonesia secara damai melalui perdagangan, penyebaran budaya, dan pendidikan. Islam kemudian berkembang pesat di beberapa kerajaan seperti Samudra Pasai, Demak, dan Gowa-Tallo.
Makalah ini membahas tentang Indonesia pada masa Orde Baru dan Reformasi. Pada masa Orde Baru, pemerintahan dipimpin oleh Presiden Suharto setelah peristiwa Gerakan 30 September 1965. Pemerintahan Orde Baru berfokus pada stabilitas politik dan ekonomi melalui penataan politik dalam negeri, termasuk pembubaran PKI dan penyederhanaan partai politik, serta melaksanakan pemilihan umum berkala. Namun pemerintahan ini juga
Laporan ini menjelaskan tahapan mitosis dan meiosis pada tumbuhan melalui observasi di bawah mikroskop. Terdapat penjelasan tentang tujuan, dasar teori mitosis dan meiosis, alat dan bahan yang digunakan, cara kerja praktikum, hasil pengamatan, diskusi, pembahasan, dan kesimpulan.
1. Laporan ini membahas percobaan fotosintesis pada tumbuhan Hydrilla yang bertujuan untuk mengamati faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis dan mengidentifikasi hasil reaksi fotosintesis.
2. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa laju fotosintesis paling tinggi pada perlakuan cahaya langsung ditambah NaHCO3, mengindikasikan bahwa cahaya dan konsentrasi CO2 mempengaruhi laju fotosintesis.
3
Fermentasi alkohol mengubah glukosa menjadi etanol dan karbon dioksida melalui aktivitas ragi. Hasil pengamatan menunjukkan adanya proses fermentasi di tabung A dan bukti pelepasan karbon dioksida di tabung B.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai upacara adat dalam masyarakat Jawa, mulai dari upacara untuk bayi seperti ari-ari, brokohan, hingga upacara untuk remaja seperti sunatan dan tetesan. Juga dibahas tentang berbagai tahapan upacara pernikahan seperti lamaran, siraman, ijab qobul, hingga tradisi setelah pernikahan seperti sinduran dan pupukan.
Sistem gerak manusia terdiri atas rangka dan otot yang bekerja sama untuk memungkinkan gerakan tubuh. Rangka terdiri atas tulang-tulang yang saling terhubung pada sendi-sendi, sementara otot dapat berkontraksi untuk menghasilkan gerakan. Gangguan pada kedua sistem dapat menyebabkan kelainan gerak tubuh.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Proposal Penelitian Pengaruh Interval Waktu Pemberian Pupuk Cair Terhadap Pertumbuhan Tanaman Selada (Lactuca Sativa L) Secara Hidroponik Di Sma Negeri 6 Yogyakarta
1. 1
PROPOSAL PENELITIAN
PENGARUH INTERVAL WAKTU PEMBERIAN PUPUK CAIR
TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L)
SECARA HIDROPONIK DI SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA
DISUSUN OLEH :
ARGA ZAHRAYENA AINASYA (05)
ARLENDA ISKANDAR PUTRA (07)
DHIARRAFII BINTANG MATAHARI (10)
FATMA AMELIA HANDAYANI (14)
SHAVIRA FERDHANI (26)
SURYANINGGAR DAMAYANTI (27)
XII IPA 5
SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2016/2017
Jl. C Simanjuntak 2 Yogyakarta
Telp. (0274)513335, Fax. (0274)544660
Website: www.sman6-yogya.sch.id
Email: sman6@sman6-yogya.sch.id
2. 2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sayuran juga mengandung serat (fiber) yang mampu menjaga kesehatan sistem
pencernaan manusia (Wardhani, 2004), sayuran juga bermanfaat dalam menambah
ragam, rasa, warna dan tekstur makanan (Rubatzky et al., 1998).
Salah satu sayuran hijau yang digemari masyarakat adalah selada. Di Indonesia, selada
biasanya dikonsumsi dalam bentuk segar sebagai lalapan, gado-gado atau untuk salad.
Permintaan selada dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, sedangkan
produktivitas lahan terus mengalami penurunan. Maka sistem hidroponik dirasa menjadi
salah satu jalan keluar untuk kendala ini.
Di Jawa Barat, harga jual sayuran hidroponik menurut Fitriani (2008), rata-rata sekitar
Rp 15.000/kg. Prospek selada sangat baik. Kendala pengembangan selada di Indonesia
adalah peningkatan permintaan selada didalam negeri tidak diikuti dengan peningkatan
produksinya. Apalagi dengan semakin menurunnya luasan lahan yang tersedia untuk
budidaya pertanian yang menjadi kendala pada pertanaman selada konvensional.
Menurut Maghfoer et al. (2007) sistem pertanaman hidroponik adalah salah satu
pemecahannya. Hidroponik berasal dari kata hidro yang berarti air dan ponus yang berarti
daya, sehingga hidroponik berarti memberdayakan air (Karsono et al., 2002). Hidroponik
adalah sistem pertanaman tanpa tanah (soilless culture) yaitu sistem budidaya tanaman
yang menggunakan media selain tanah, dapat berupa batubata, arang sekam, pasir, atau
media buatan seperti rockwool atau perlite.
Sejauh mana pengaruh dari interval waktu pemupukan cair terhadap pertumbuhan
tersebut belum diketahui oleh karena itu perlu dilakukan penelitian.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interval waktu pemberian pupuk cair yang
tepat terhadap pertumbuhan tanaman selada (Lactuca sativa L) yang ditanam secara
hidroponik.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apakah ada pengaruh interval waktu pemberian pupuk cair terhadap pertumbuhan
tanaman selada (Lactuca sativa L) secara hidroponik di SMA Negeri 6 Yogyakarta?
2. Bagaimanakah perbedaan pertumbuhan tanaman selada (Lactuca sativa L) yang
diberi pupuk cair dengan interval waktu yang berbeda-beda?
3. 3
1.3. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh interval waktu pemberian pupuk cair
terhadap pertumbuhan tanaman selada (Lactuca sativa L) secara hidroponik di SMA
Negeri 6 Yogyakarta?
2. Untuk mengetahui bagaimanakah perbedaan pertumbuhan tanaman selada (Lactuca
sativa L) yang diberi pupuk cair dengan interval waktu yang berbeda-beda?
a. Manfaat Peneltian
1. Bagi Peneliti : Menambah wawasan tentang tanaman selada (Lactuca sativa
L) dan penanaman hidroponik.
2. Bagi Sekolah : Mendukung program Adiwiyata dengan mengefektifkan
pengelolaan tanaman-tanaman hidroponik di Green House SMA Negeri 6
Yogyakarta terkhusus pemberian pupuk nutrisi pada tanaman selada (Lactuca sativa
L) agar didapatkan hasil tanaman yang baik.
3. Bagi Masyarakat : Sebagai alternatif penanaman dengan minimnya lahan dan
pengefektifan interval waktu pemberian pupuk cair pada tanaman selada (Lactuca
sativa L) agar didapatkan hasill tanaman yang baik.
4. Bagi Pemerintah : Mendukung program pemerintah yang terkait dengan
penggunaan metode tanam hidroponik tanpa mempermasalahkan lahan yang sempit.
4. 4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. SELADA (Lactuca sativa L)
(Lactuca sativa L.)
2.1.1. Tanaman Selada (Lactuca sativa L.)
Selada merupakan tanaman yang berasal dari negara beriklim sedang.
Tanaman selada sudah dibudidayakan sejak 500 tahun sebelum masehi. Peranan
komoditas hortikultura berperan penting terhadap perkembangan gizi
masyarakat, peningkatan pendapatan petani, perluasan kesempatan kerja,
pengembangan agribisnis dan agroindustri, peningkatan ekspor dan
pengurangan impor.
Nilai ekonomi selada cukup tinggi sehingga tanaman ini menjadi salah
satu tanaman prioritas nasional untuk mendukung perkembangan di Indonesia
(Rukmana, 1994). Menurut Edi dan Bobihoe (2010), selada (Lactuca sativa L.)
merupakan sayuran daun yang berumur semusim dan termasuk dalam famili
compositae yang biasa dikonsumS/cmi sebagai lalapan atau salad.
Menurut jenisnya, selada ada yang dapat membuat krop dan ada yang
tidak. Jenis yang tidak membentuk krop daundaunnya berbentuk ”rosete”. Jenis
selada yang banyak dibudidayakan adalah selada mentega dan selada krop.
Selada mentega disebut juga dengan selada bokor atau selada daun, bentuk
kropnya bulat lepas. Selada (heading lettuce) atau selada krop, bentuk krop bulat
dan lonjong, kropnya padat atau kompak. Warna daun selada hijau terang
sampai putih kekuningan.
5. 5
2.1.2. Taksonomi Tanaman Selada (Lactuca sativa L.)
Menurut Haryanto, Suhartini dan Rahayu (1996), klasifikasi tanaman
selada adalah sebagai berikut :
Kingdom :Plantae
Divisio :Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Lactuca
Spesies : Lactuca sativa L.
Menurut Cahyono, (2014) selada yang dibudidayakan dan
dikembangkan saat ini memiliki banyak varietas diantaranya yaitu :
1. Selada kepala atau selada telur (Head lettuce)
Selada yang memiliki ciri-ciri membentuk krop yaitu daun-daun saling
merapat membentuk bulatan menyerupai kepala.
2. Selada rapuh (Cos lettuce dan Romaine lettuce)
Selada yang memiliki ciri-ciri membentuk krop seperti tipe selada
kepala. Tetapi krop pada tipe selada rapuh berbentuk lonjong dengan
pertumbuhan meninggi, daunnya lebih tegak, dan kropnya berukuran
besar dan kurang padat.
3. Selada daun (cutting lettuce atau leaf lettuce)
Selada yang memiliki ciri-ciri daun selada lepas, berombak dan tidak
membentuk krop, daunnya halus dan renyah. Biasanya tipe selada ini
lebih enak dikonsumsi dalam keadaan mentah.
4. Selada batang (Asparagus lettuce atau stem lettuce)
Selada yang memiliki ciri-ciri tidak membentuk krop, daun berukuran
besar, bulat panjang, tangkai daun lebar dan berwarna hijau tua serta
memiliki tulang daun menyirip.
2.1.3. Persyaratan Iklim
Selada cultivar Grand Rapids baik ditanam di dataran rendah dengan
suhu optimal 15–25oC. Jenis tanah yang baik adalah tanah lempung berdebu
atau lempung berpasir dengan pH netral (Susila, 2006).
Menurut Edi dan Bobihoe (2010), waktu tanam terbaik untuk tanaman
selada adalah pada akhir musim hujan, walaupun demikian dapat juga ditanam
pada musim kemarau dengan pengairan atau penyiraman yang cukup dengan
pH 5-6,5.
6. 6
Menurut Susila (2013), intensitas cahaya tinggi dan hari panjang dapat
meningkatkan laju pertumbuhan dan mempercepat perkembangan luas daun.
Selada yang dibudidayakan secara hidroponik dapat tumbuh dengan baik
dan dapat dipanen lebih cepat. Penggunaan larutan hara dalam sistem
hidroponik disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing tanaman. Electrical
Conductivity ( EC) yang sesuai untuk mendapatkan pertumbuhan optimal
tanaman selada pada interval 1.09-1.5 mS/cm.cm-1 . 6 2.1.3
Manfaat Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) Selada memiliki banyak
kandungan gizi dan mineral. Menurut Lingga (2010), selada memiliki nilai
kalori yang sangat rendah. Selada kaya akan vitamin A dan C yang baik untuk
menjaga fungsi penglihatan dan pertumbuhan tulang normal. Kandungan nutrisi
dalam daun selada dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Kandungan Gizi dalam 100g Daun Selada
Sumber Lingga, 2010
2.2. HIDROPONIK
Hidroponik adalah cara bercocok tanam tanpa tanah sebagai media tanamnya.
Media tanam pada sistem hidroponik menggunakan air atau bahan porous lainnya seperti
arang sekam, pecahan genting, pasir, kerikil, maupun gabus putih (Lingga, 2005).
Sistem hidroponik pada dasarnya merupakan modifikasi dari sistem pengelolaan
budidaya tanaman di lapangan secara lebih intensif untuk meningkatkan kuantitas dan
kualitas produksi tanaman serta menjamin kontinyuitas produksi tanaman.
7. 7
Sistem ini dikembangkan berdasarkan alasan bahwa jika tanaman diberi kondisi
pertumbuhan yang optimal, maka potensi 7 maksimum untuk berproduksi dapat tercapai.
Larutan nutrisi yang langsung diberikan pada zona perakaran, mengandung komposisi
garam-garam organik yang berimbang untuk menumbuhkan perakaran dengan kondisi
lingkungan perakaran yang ideal (Rosliani dan Sumarni, 2005).
Menurut Persatuan Hidroponik Terengganu dalam Sibarani (2005), ada dua
sistem hidroponik yaitu hidroponik pasif dan hidroponik aktif. Hidroponik aktif adalah
sistem hidroponik yang larutan nutrisinya ditampung dalam tangki dan dialirkan ke
tanaman. Larutan akan bersirkulasi selama masa tumbuh tanaman sampai tanaman bisa
dipanen. Pada sistem hidroponik pasif, larutan nutrisi akan diam dalam bak penampung
yang tepat berada di bawah tanaman. Sistem ini umum digunakan untuk tanaman jenis
sayuran karena sistem ini hanya dapat digunakan dalam waktu pendek.
Menurut Lingga, (2005) budidaya sayuran secara hidroponik memiliki beberapa
kelebihan. Kelebihan utama sistem ini adalah keberhasilan tanaman untuk tumbuh dan
berproduksi lebih terjamin. Kelebihan hidroponik yang lain yaitu : (1) perawatan lebih
praktis dan membutuhkan lebih sedikit tenaga kerja, (2) pemakaian pupuk lebih effisien,
(3) tanaman dapat tumbuh lebih pesat dengan kebersihan yang terjamin, (4) penanaman
dapat dilakukan terus menerus tanpa tergantung musim, (5) dapat dilakukan penjadwalan
pemanenan sehingga dapat memproduksi tanaman secara kontinyu, serta (6) harga jual
sayuran hidroponik lebih mahal.
2.2.1. Teknik Hidroponik Sistem Sumbu
Teknologi hidroponik dengan sistem sumbu merupakan salah satu
sistem budidaya tanaman secara hidroponik yang menggunakan media tanam.
Teknologi ini dapat dioperasikan tanpa tergantung adanya energi listrik karena
tidak memerlukan pompa untuk re-sirkulasi larutan hara. Hal ini menyebabkan
sistem ini menjadi lebih sederhana, mudah dioperasikan, dan murah, sehingga
berpotensi untuk dikembangkan pada tingkat petani kecil.
Pada sistem ini, larutan nutrisi disampaikan ke akar tanaman melalui
sumbu. Hidroponik dengan sistem ini cocok digunakan untuk budidaya tanaman
rendah seperti sayuran. Budidaya selada dengan sistem hidroponik dapat
dipanen setelah 4 minggu setelah tanam dengan menghasilkan produksi
maksimal pada interval EC yang sesuai (Lingga, 2005).
2.2.2. Larutan Nutrisi
8. 8
Menurut Siregar (2015), nutrisi yang paling cocok untuk selada keriting
Grand Rapids adalah nutrisi goodplant dan nutri mix. Kedua nutrisi ini lebih
banyak mengandung unsur nitrogen (N) yang mampu memacu peningkatan
jumlah daun dan tinggi tanaman. Menurut Perwtasari (2012), larutan nutrisi
yang tepat untuk sayuran seperti pakcoy adalah larutan nutrisi goodplant dengan
media tanam arang sekam. Dalam penelitiannya, pertumbuhan dan hasil
produksi pakcoy terus mengalami peningkatan dan dapat dipanen pada 4 MST.
Pertumbuhan sayuran yang diberi nutrisi goodplant dan media arang
sekam menghasilkan rata-rata bobot, tinggi, dan indeks luas daun tertinggi. 9
Pertumbuhan tanaman dalam hidroponik salah satunya dipegaruhi oleh
kandungan nutrisi yang diberikan. Semakin sesuai kandungan nutrisi, maka
pertumbuhan dan hasil produksi tanaman semakin baik. Komposisi nutrisi yang
umum digunakan dalam hidroponik seperti pada Tabel 2.
Tabel 2. Komposisi larutan hara yang digunakan dalam sistem
hidroponik
Sumber Susila, 2013
2.2.3. Intensitas Cahaya
Tumbuhan hijau menghasilkan karbohidrat dari proses fotosintesis.
Fotosintesis sangat bergantung pada intensitas cahaya yang diperoleh tanaman.
Proses fotosintesis dapat berlangsung karena adanya organ pada
tumbuhan yang disebut klorofil (klorofil A dan B). Menurut Handoko dan
9. 9
Fajariyanti (2008), sinar matahari menghasilkan cahaya polikromatik yang
dapat dibiaskan menjadi cahaya monokromatik.
Cahaya monokromatik inilah yang digunakan tanaman untuk berfoto
sintesis. Klorofil mampu menangkap cahaya monokromatik dari
matahari pada panjang gelombang tertentu. Cahaya yang mampu diserap
tanaman pada kisaran panjang gelombang antara 400 sampai 700 nm. Klorofil
A berfungsi 10 dengan baik dalam proses fotosintesis pada panjang gelombang
660 nm pada sinar merah dan paling buruk pada panjang gelombang 430 nm
pada sinar biru.
Sinar kuning dan hijau dipantulkan tanaman, namun jika diteruskan
kembali ke tanaman akan terserap dan mampu membantu proses fotosintesis.
2.3. Hipotesis
Tanaman Selada (Lactuca sativaL.) yang diperi berbagai perlakuan berupa pemberian
nutrisi dengan berbagai macam interval waktu akan bepengaruh terhadap pertumbuhan
tanaman, sehingga terdapat perbedaan pertumbuhan antara tanaman selada 1 dengan
yang lain.
10. 10
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Obyek Penelitian
Objek penelitian ini adalah tanaman selada (Lactuca sativa L.) yang ditanam secara
hidroponik dengan system sumbu dan berumur 2 minggu.
Jumlah objek penelitian dibagi menjadi 4 wadah; 1. Tanpa diberi nutrisi, 2. Diberi nutrisi
1 hari sekali, 3. Diberi nutrisi 2 hari sekali, 3. Diberi nutrisi 3 hari sekali.
3.2. LokasiPenelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Green House SMA Negeri 6 Yogyakarta dan di rumah
peneliti.
3.3. WaktuPenelitian
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli hingga saat ini masih berlangsung.
3.4. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Yang mana untuk mencapai tujuan akhir
penelitian adalah mengetahui perbedaan kualitas tanaman yang tumbuh atau diihasilkan
meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, bobot segar tanaman, bobot kering tanaman, bobot segar
ekonomis, bobot segar akar, volume akar.
3.5. Variabel Penelitian
a. Variabel bebas dalam penelitian yaitu variasi interval waktu pemberian nutrisi pada
tanaman selada (Lactuca sativa L.) yang ditanam secara hidroponik dengan system
sumbu.
b. Variabel tetap dalam penelitian ini adalah tanaman selada (Lactuca sativa L.) yang
ditanam secara hidroponik dengan system sumbu tanpa diberi nutrisi.
c. Variabel respon dalam penelitian ini adalah kualitas tanaman yang tumbuh atau
diihasilkan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, bobot segar tanaman, bobot kering
tanaman, bobot segar ekonomis, bobot segar akar, volume akar.
3.6. Teknik Pengumpulan Data
11. 11
a.) Metode observasi, dengan melakukan pengamatan langsung ke tempat dimana
terdapat tanaman selada (Lactuca sativa L.) yang ditanam secara hidroponik
dengan system sumbu yaitu di Green House SMA Negeri 6 Yogyakarta.
b.) Metode eksperimen, yaitu dengan melakukan percobaan terkait penelitian dan
mengambil data primer.
c.) Studi pustaka (library research), yaitu dengan melakukan kajian terhadap
berbagai literatur yang menyangkut penelitian ini, dan mengambil data sekunder.
3.7. Teknik Analisis Data
Data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Deskripsi kuantitatif
digunakan untuk menguji pertumbuhan vegetatif tanaman selada dengan interval waktu
pemberian pupuk yang berbeda-beda dan dengan nutrisi yang sama.
3.8. Alat dan Bahan
Alat:
Gelas minuman bekas.
Kain flannel/sumbu.
Bahan:
Tanaman selada.
Media tanam (rockwool)
Air.
Nutrisi.
3.9. AnggaranDana
Nama Alat/Bahan Harga
Gelas minuman plastik bekas Rp. 1.000,00
Kain flannel/sumbu Rp. 4.000,00
Tanaman selada Rp. 10.000,00
Media tanam (rockwool) Rp. 15.000,00
Nutrisi Rp. 30.000,00
Total Rp. 60.000,00
12. 12
3.10. Alur Penelitian
Persiapan alatdan
bahan
Penanaman bibit
tanaman selada pada
rockwool
Rockwool
dipindahkan kedalam
gelas plastik
Pemberian nutrisi
dengan interval
waktu yang berbeda-
beda
PengamatanAnalisis data
Evaluasi
Tindak lanjuthasil
evaluasi
Selesai
13. 13
DAFTAR PUSTAKA
Febriani, Dwi Nur Shinta, Didik Indradewa, and Sriyanto Waluyo. "Pengaruh Pemotongan
Akar dan Lama Aerasi Media Terhadap Pertumbuhan Selada (Lactuca sativa L.) Nutrient Film
Technique." Vegetalika 1.1 (2012): 123-134.
http://digilib.unila.ac.id/13375/16/BAB%20II.pdf
http://digilib.unila.ac.id/7317/16/BAB%20II.pdf