9, sm, agus daman, hapzi ali, canvas business model, diversification and bala...Agus Daman
Bisnis Model Canvas merupakan alat untuk merangkum dan menggambarkan model bisnis secara sistematis dan visual. Terdiri atas sembilan blok yang saling terkait, yaitu segmentasi pelanggan, proposisi nilai, saluran, hubungan pelanggan, arus pendapatan, sumber daya kunci, aktivitas kunci, mitra kunci, dan struktur biaya. Memungkinkan perusahaan menganalisis komponen bisnis secara utuh dan mengidentifikasi hubungan ant
Dokumen tersebut membahas tentang canvas bisnis model, diversifikasi, dan balance scorecard. Canvas bisnis model digunakan untuk memetakan strategi bisnis yang kuat dengan menggunakan 9 blok yakni pelanggan, proposisi nilai, saluran, hubungan pelanggan, arus pendapatan, sumber daya kunci, aktivitas kunci, mitra kunci, dan struktur biaya. Diversifikasi merupakan strategi perusahaan untuk memperluas usaha dengan membuka unit bisnis baru agar
1. Model bisnis Canvas digunakan untuk menggambarkan komponen-komponen penting dalam suatu bisnis secara visual dan terstruktur. Terdiri atas 9 bagian yaitu pelanggan, nilai yang ditawarkan, saluran, hubungan pelanggan, arus pendapatan, sumber daya kunci, aktivitas kunci, kerja sama, dan struktur biaya.
2. Diversifikasi bisnis dapat dilakukan secara konsentris dengan memperluas produk terkait, atau se
9, SM, Sukrasno, Hapzi Ali, Canvas Business Model Diversification and Balance...SukrasnoSukrasno
Teks tersebut membahas tentang model bisnis canvas dan diversifikasi. Model bisnis canvas adalah alat untuk merangkum dan memetakan komponen-komponen bisnis ke dalam 9 blok, mencakup pelanggan, nilai yang ditawarkan, saluran, hubungan pelanggan, arus pendapatan, sumber daya kunci, aktivitas kunci, kerja sama, dan struktur biaya. Diversifikasi adalah strategi perluasan bisnis dengan membuka unit bisnis baru yang berkaitan atau tid
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang Bisnis Model Kanvas (BMC) dari dua bisnis yaitu Cimory Yoghurt dan Cafe Ngopi. Dibahas mengenai sembilan elemen BMC beserta penjelasannya, kemudian diaplikasikan pada BMC Cimory Yoghurt dan BMC Cafe Ngopi.
9, sm, agus daman, hapzi ali, canvas business model, diversification and bala...Agus Daman
Bisnis Model Canvas merupakan alat untuk merangkum dan menggambarkan model bisnis secara sistematis dan visual. Terdiri atas sembilan blok yang saling terkait, yaitu segmentasi pelanggan, proposisi nilai, saluran, hubungan pelanggan, arus pendapatan, sumber daya kunci, aktivitas kunci, mitra kunci, dan struktur biaya. Memungkinkan perusahaan menganalisis komponen bisnis secara utuh dan mengidentifikasi hubungan ant
Dokumen tersebut membahas tentang canvas bisnis model, diversifikasi, dan balance scorecard. Canvas bisnis model digunakan untuk memetakan strategi bisnis yang kuat dengan menggunakan 9 blok yakni pelanggan, proposisi nilai, saluran, hubungan pelanggan, arus pendapatan, sumber daya kunci, aktivitas kunci, mitra kunci, dan struktur biaya. Diversifikasi merupakan strategi perusahaan untuk memperluas usaha dengan membuka unit bisnis baru agar
1. Model bisnis Canvas digunakan untuk menggambarkan komponen-komponen penting dalam suatu bisnis secara visual dan terstruktur. Terdiri atas 9 bagian yaitu pelanggan, nilai yang ditawarkan, saluran, hubungan pelanggan, arus pendapatan, sumber daya kunci, aktivitas kunci, kerja sama, dan struktur biaya.
2. Diversifikasi bisnis dapat dilakukan secara konsentris dengan memperluas produk terkait, atau se
9, SM, Sukrasno, Hapzi Ali, Canvas Business Model Diversification and Balance...SukrasnoSukrasno
Teks tersebut membahas tentang model bisnis canvas dan diversifikasi. Model bisnis canvas adalah alat untuk merangkum dan memetakan komponen-komponen bisnis ke dalam 9 blok, mencakup pelanggan, nilai yang ditawarkan, saluran, hubungan pelanggan, arus pendapatan, sumber daya kunci, aktivitas kunci, kerja sama, dan struktur biaya. Diversifikasi adalah strategi perluasan bisnis dengan membuka unit bisnis baru yang berkaitan atau tid
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang Bisnis Model Kanvas (BMC) dari dua bisnis yaitu Cimory Yoghurt dan Cafe Ngopi. Dibahas mengenai sembilan elemen BMC beserta penjelasannya, kemudian diaplikasikan pada BMC Cimory Yoghurt dan BMC Cafe Ngopi.
1. Dokumen tersebut membahas tentang model bisnis canvas, diversifikasi, dan balance scorecard. 2. Model bisnis canvas terdiri dari 9 blok yang saling terkait untuk menggambarkan strategi bisnis suatu organisasi. 3. Diversifikasi merupakan strategi perusahaan untuk memperluas usaha ke unit bisnis baru agar dapat meminimalkan risiko.
Dokumen tersebut membahas tiga topik utama yaitu Canvas Business Model, diversifikasi strategi, dan Balance Scorecard. Canvas Business Model menjelaskan 9 komponen bisnis untuk merancang model bisnis perusahaan. Diversifikasi strategi mencakup tiga jenis strategi yakni konsentris, horizontal, dan konglomerasi guna meminimalkan risiko bisnis. Balance Scorecard menjadi alat untuk merealisasikan strategi bisnis melalui empat perspektif yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis
9, sm, adrianto, hapzi ali, business model canvas, diversification & bala...Adrianto Dasoeki
Teks tersebut membahas tiga topik utama yaitu Business Model Canvas, Diversifikasi, dan Balanced Scorecard. Business Model Canvas digunakan untuk merangkum model bisnis secara sistematis menggunakan sembilan segmen. Diversifikasi dibedakan menjadi konsentrik dan konglomerat. Balanced Scorecard menjadi alat untuk menerjemahkan strategi ke dalam tujuan dan indikator kinerja melalui empat perspektif.
Creating, Capturing Customer Value and Partering to Build Customer relationsh...Alex Maulana SE., MM.
> Define marketing and outline the steps in the marketing process
> Understanding the Marketplace and Customer Needs
> Designing a Customer-Driven Marketing Strategy
> Preparing an Integrated Marketing Plan and Program
> Building Customer Relationships
9. SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Informasi Dalam Pelaksanaanya, Universita...Yasmin Al-Hakim
CRM merupakan salah satu alternatif strategi yang dapat diterapkan oleh perusahaan untuk memperoleh profit melalui manajemen hubungannya dengan pelanggan.
Dalam penerapan serta pengembangan CRM tersebut, diperlukan proses yang memungkinkan perusahaan untuk menganalisa informasi pelanggannya agar perushaan dapat memberikan pelayanan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan.
Pada dasarnya hubungan manajemen Pelanggan bertujuan untuk proses adaptasi antara perusahan dengan pelanggannya. Program CRM yang diterapkan denganh baik adalah seperti benang yang menjalar ke seluruh perusahaan. Jadi, departemen apapun yang sebenarnya bertanggung jawab menjalankan program hubungan manajemen Pelanggan, setiap divisi, setiap departemen, dan setiap anggota karyawan harus tahu tentang program tersebut, tujuan-tujuannya, dan yang paling penting, apa peranan mereka dan bagaimana mereka dapat memberikan kontribusi dalam menjalankan program itu. Akhirnya, tujuan CRM adalah untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan satu pelanggan.
Pada dasarnya customer relationship management bertujuan untuk proses adaptasi antara perusahaan dengan pelangganya. Program customer relationship management yang diterapkan dengan baik adalah seperti benang yang menjalar ke seluruh perusahaan. Jadi departemenen manapun sebenarnya bertanggung jawab menjalankan program customer relationship management, setiap devisi, setiap departemen, dan setiap anggota karyawan harus tahu tentang program tersebut, tujuan-tujuannya, dan yang paling penting apa peranan mereka dan bagaimana mereka dapat memberikan kontribusi dalam menjalankan program itu.
Akhirnya tujuan customer relationship management adalah untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan pelanggan. Penerapan CRM menjanjikan sejumlah manfaat utama, seperti cost effectiveness, loyalitas pelanggan, kualitas pelayanan, profitabilitas (Tjiptono, 2007).
Dokumen tersebut merangkum analisis tingkat kepuasan pelanggan dua perusahaan MLM yaitu PT Centranusa Insan Cemerlang dan PT Harmoni Dinamika dengan menggunakan metode diagram kartesius. Metode ini membandingkan tingkat kepentingan pelanggan dengan kinerja aktual perusahaan untuk mengukur kepuasan pelanggan. Hasil analisis ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi perusahaan untuk meningkatkan kinerja dan kepuasan pelanggan.
Ratna Priatiningsih, Prof Dr Hapzi MM, Informasi Dalam Pelaksanannya, Univers...Ratna Priatiningsih
Dokumen tersebut membahas tentang Customer Relationship Management (CRM) yang merupakan konsep penting dalam bisnis modern untuk memperoleh dan mempertahankan loyalitas pelanggan. Dokumen menjelaskan definisi, tujuan, manfaat, dan tahapan penerapan CRM menurut beberapa ahli.
Dokumen tersebut membahas tentang nilai dan kepuasan pelanggan. Nilai pelanggan adalah perbedaan antara manfaat yang diharapkan dengan biaya yang dikeluarkan, sedangkan kepuasan pelanggan tergantung pada apakah kinerja produk sesuai harapan atau tidak. Perusahaan perlu mengidentifikasi nilai bagi pelanggan, menyampaikan nilai tersebut, serta mempertahankan pelanggan dengan membangun hubungan jangka panjang.
(2022) Silabus Training "Effective MARKETING COMMUNICATION in Digital 4.0"Kanaidi ken
Silabus pelatihan ini membahas tentang komunikasi pemasaran yang efektif di era digital dan generasi milenial. Pelatihan ini akan mengajarkan prinsip-prinsip komunikasi pemasaran, strategi merangkul konsumen, perancangan komunikasi terintegrasi, dan pemanfaatan pemasaran digital. Pelatihan ini bertujuan membantu peserta memahami cara mengkomunikasikan pesan pemasaran secara tepat kepada audiens target di era saat ini.
Buku ini membahas tentang manajemen pemasaran jasa, mulai dari dinamika bisnis jasa, pentingnya pemasaran jasa, tahap perkembangan bisnis jasa, pengertian jasa, karakteristik dan klasifikasi jasa, faktor-faktor kunci keberhasilan jasa, pemasaran jasa dan pemasaran relasional, contoh kasus praktik pemasaran relasional pada jasa konsultan, perumusan misi perusahaan jasa, segmentasi dan targeting pasar jasa,
Model bisnis menjelaskan bagaimana suatu perusahaan akan bersaing dan menciptakan nilai. Dokumen ini menjelaskan empat komponen utama model bisnis yang efektif: 1) strategi inti yang menggambarkan cara perusahaan bersaing, 2) sumber daya strategis seperti kompetensi inti dan aset, 3) jaringan kemitraan dengan pemasok dan mitra lain, 4) interaksi dengan pelanggan seperti target pasar dan pengiriman produk
Canvas business model, diversification and balance scorecard riki ardoniRiki Ardoni
Business Model Canvas (BMC) dan Balanced Scorecard (BSC) merupakan dua kerangka kerja yang penting dalam mengevaluasi dan mengukur kinerja bisnis. BMC digunakan untuk menggambarkan model bisnis secara visual melalui 9 elemen, sedangkan BSC digunakan untuk memonitor kinerja organisasi dari empat perspektif yaitu keuangan, pelanggan, pembelajaran dan proses bisnis internal."
1. Dokumen tersebut membahas tentang model bisnis canvas, diversifikasi, dan balance scorecard. 2. Model bisnis canvas terdiri dari 9 blok yang saling terkait untuk menggambarkan strategi bisnis suatu organisasi. 3. Diversifikasi merupakan strategi perusahaan untuk memperluas usaha ke unit bisnis baru agar dapat meminimalkan risiko.
Dokumen tersebut membahas tiga topik utama yaitu Canvas Business Model, diversifikasi strategi, dan Balance Scorecard. Canvas Business Model menjelaskan 9 komponen bisnis untuk merancang model bisnis perusahaan. Diversifikasi strategi mencakup tiga jenis strategi yakni konsentris, horizontal, dan konglomerasi guna meminimalkan risiko bisnis. Balance Scorecard menjadi alat untuk merealisasikan strategi bisnis melalui empat perspektif yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis
9, sm, adrianto, hapzi ali, business model canvas, diversification & bala...Adrianto Dasoeki
Teks tersebut membahas tiga topik utama yaitu Business Model Canvas, Diversifikasi, dan Balanced Scorecard. Business Model Canvas digunakan untuk merangkum model bisnis secara sistematis menggunakan sembilan segmen. Diversifikasi dibedakan menjadi konsentrik dan konglomerat. Balanced Scorecard menjadi alat untuk menerjemahkan strategi ke dalam tujuan dan indikator kinerja melalui empat perspektif.
Creating, Capturing Customer Value and Partering to Build Customer relationsh...Alex Maulana SE., MM.
> Define marketing and outline the steps in the marketing process
> Understanding the Marketplace and Customer Needs
> Designing a Customer-Driven Marketing Strategy
> Preparing an Integrated Marketing Plan and Program
> Building Customer Relationships
9. SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Informasi Dalam Pelaksanaanya, Universita...Yasmin Al-Hakim
CRM merupakan salah satu alternatif strategi yang dapat diterapkan oleh perusahaan untuk memperoleh profit melalui manajemen hubungannya dengan pelanggan.
Dalam penerapan serta pengembangan CRM tersebut, diperlukan proses yang memungkinkan perusahaan untuk menganalisa informasi pelanggannya agar perushaan dapat memberikan pelayanan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan.
Pada dasarnya hubungan manajemen Pelanggan bertujuan untuk proses adaptasi antara perusahan dengan pelanggannya. Program CRM yang diterapkan denganh baik adalah seperti benang yang menjalar ke seluruh perusahaan. Jadi, departemen apapun yang sebenarnya bertanggung jawab menjalankan program hubungan manajemen Pelanggan, setiap divisi, setiap departemen, dan setiap anggota karyawan harus tahu tentang program tersebut, tujuan-tujuannya, dan yang paling penting, apa peranan mereka dan bagaimana mereka dapat memberikan kontribusi dalam menjalankan program itu. Akhirnya, tujuan CRM adalah untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan satu pelanggan.
Pada dasarnya customer relationship management bertujuan untuk proses adaptasi antara perusahaan dengan pelangganya. Program customer relationship management yang diterapkan dengan baik adalah seperti benang yang menjalar ke seluruh perusahaan. Jadi departemenen manapun sebenarnya bertanggung jawab menjalankan program customer relationship management, setiap devisi, setiap departemen, dan setiap anggota karyawan harus tahu tentang program tersebut, tujuan-tujuannya, dan yang paling penting apa peranan mereka dan bagaimana mereka dapat memberikan kontribusi dalam menjalankan program itu.
Akhirnya tujuan customer relationship management adalah untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan pelanggan. Penerapan CRM menjanjikan sejumlah manfaat utama, seperti cost effectiveness, loyalitas pelanggan, kualitas pelayanan, profitabilitas (Tjiptono, 2007).
Dokumen tersebut merangkum analisis tingkat kepuasan pelanggan dua perusahaan MLM yaitu PT Centranusa Insan Cemerlang dan PT Harmoni Dinamika dengan menggunakan metode diagram kartesius. Metode ini membandingkan tingkat kepentingan pelanggan dengan kinerja aktual perusahaan untuk mengukur kepuasan pelanggan. Hasil analisis ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi perusahaan untuk meningkatkan kinerja dan kepuasan pelanggan.
Ratna Priatiningsih, Prof Dr Hapzi MM, Informasi Dalam Pelaksanannya, Univers...Ratna Priatiningsih
Dokumen tersebut membahas tentang Customer Relationship Management (CRM) yang merupakan konsep penting dalam bisnis modern untuk memperoleh dan mempertahankan loyalitas pelanggan. Dokumen menjelaskan definisi, tujuan, manfaat, dan tahapan penerapan CRM menurut beberapa ahli.
Dokumen tersebut membahas tentang nilai dan kepuasan pelanggan. Nilai pelanggan adalah perbedaan antara manfaat yang diharapkan dengan biaya yang dikeluarkan, sedangkan kepuasan pelanggan tergantung pada apakah kinerja produk sesuai harapan atau tidak. Perusahaan perlu mengidentifikasi nilai bagi pelanggan, menyampaikan nilai tersebut, serta mempertahankan pelanggan dengan membangun hubungan jangka panjang.
(2022) Silabus Training "Effective MARKETING COMMUNICATION in Digital 4.0"Kanaidi ken
Silabus pelatihan ini membahas tentang komunikasi pemasaran yang efektif di era digital dan generasi milenial. Pelatihan ini akan mengajarkan prinsip-prinsip komunikasi pemasaran, strategi merangkul konsumen, perancangan komunikasi terintegrasi, dan pemanfaatan pemasaran digital. Pelatihan ini bertujuan membantu peserta memahami cara mengkomunikasikan pesan pemasaran secara tepat kepada audiens target di era saat ini.
Buku ini membahas tentang manajemen pemasaran jasa, mulai dari dinamika bisnis jasa, pentingnya pemasaran jasa, tahap perkembangan bisnis jasa, pengertian jasa, karakteristik dan klasifikasi jasa, faktor-faktor kunci keberhasilan jasa, pemasaran jasa dan pemasaran relasional, contoh kasus praktik pemasaran relasional pada jasa konsultan, perumusan misi perusahaan jasa, segmentasi dan targeting pasar jasa,
Model bisnis menjelaskan bagaimana suatu perusahaan akan bersaing dan menciptakan nilai. Dokumen ini menjelaskan empat komponen utama model bisnis yang efektif: 1) strategi inti yang menggambarkan cara perusahaan bersaing, 2) sumber daya strategis seperti kompetensi inti dan aset, 3) jaringan kemitraan dengan pemasok dan mitra lain, 4) interaksi dengan pelanggan seperti target pasar dan pengiriman produk
Canvas business model, diversification and balance scorecard riki ardoniRiki Ardoni
Business Model Canvas (BMC) dan Balanced Scorecard (BSC) merupakan dua kerangka kerja yang penting dalam mengevaluasi dan mengukur kinerja bisnis. BMC digunakan untuk menggambarkan model bisnis secara visual melalui 9 elemen, sedangkan BSC digunakan untuk memonitor kinerja organisasi dari empat perspektif yaitu keuangan, pelanggan, pembelajaran dan proses bisnis internal."
9, sm, rame priyanto, hapzi ali, business canvas model, diversification, and ...Rame Priyanto
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang model bisnis canvas, diversifikasi, dan BCG.
2. Model bisnis canvas terdiri dari 9 blok yang saling terkait untuk menggambarkan bisnis secara keseluruhan.
3. Ada beberapa strategi diversifikasi seperti konsentris, horizontal, dan konglomerat.
BMC adalah alat yang digunakan oleh pengusaha untuk melihat bisnis secara menyeluruh namun rinci, meliputi elemen kunci. Dengan BMC, pengusaha dapat menganalisis bisnis dari sudut pandang yang lebih luas dan mengambil tindakan untuk mencapai tujuan. BMC memiliki 9 elemen yaitu segmen pelanggan, manfaat yang ditawarkan, saluran distribusi, hubungan pelanggan, aliran pendapatan, aktivitas utama, sum
Mudah Mengelola Bisnis Dengan Business Model CanvasWahyu Putra
Bisnis model canvas membantu menganalisis bisnis secara sistematis dengan membagi elemen-elemen bisnis ke dalam 9 blok. Blok-blok tersebut meliputi segmen pelanggan, proposisi nilai, saluran, hubungan pelanggan, arus pendapatan, aktivitas kunci, sumber daya kunci, mitra kunci, dan struktur biaya. Canvas ini memungkinkan penyesuaian model bisnis terhadap perubahan lingkungan secara dinamis.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) membahas konsep peluang kewirausahaan dan bisnis startup, (2) menjelaskan karakteristik bisnis startup seperti modal, tujuan, produk/jasa, dan kemampuan beradaptasi, dan (3) mendefinisikan startup sebagai perusahaan baru yang masih dalam tahap pengembangan untuk menemukan pasar.
Business model canvas by marzuki (seri presentasi)Marzuki SE
BMC merupakan alat representasi visual sederhana untuk memahami elemen penting suatu model bisnis secara komprehensif. Terdiri dari 9 blok utama yaitu segmentasi pelanggan, proposisi nilai, saluran, hubungan pelanggan, aliran pendapatan, aktivitas inti, sumber daya inti, mitra kunci, dan struktur biaya. BMC populer digunakan pengusaha untuk meningkatkan fokus, fleksibilitas, dan transparansi model bisnis mereka.
Pada slide yang disajikan merupakan panduann untuk mengisi 9 Building Block dalam Business Model Canvas secara ringkas dan mudah. Semoga bisa membantu dalam menuangkan ide bisnis dan menguji ide bisnis tersebut sebelum membuat perencanaan bisnis yang lebih matang. Trimakasih
Dibuat oleh:
Nurrul Tiara Dinni (55118010021)
Prof. Dr. Hapzi Ali, Ir, MM, CMA, MPM (Dosen Pengampu)
FAKULTAS PASCA SARJANA
JURUSAN MAGISTER MANAGEMENT
MATA KULIAH STRATEGIC MANAGEMENT
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2019
Seri Kewirausahaan Belajar Business Model Canvas Indra Irwansyah
Business Model Canvas (BMC) adalah merupakan kerangka kerja yang bertujuan mempermudah untuk mempresentasikan business model. Bagaimana cara menggunakan BMC untuk keberhasilan merencanakan sebuah kegiatan mendirikan usaha/perusahaan ?
Silahkan belajar bersama dalam materi seri kewirausahaan ini.
Trainer oleh : indra irwansyah, S.Kom
Email : info@indrairwansyah.id
Website : www.indrairwansyah.id
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, canvas b...triwahyunugroho3
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, canvas business model, diversification and balance scorecard, universitas mercu buana, 2019
9, sm, ali nico gerard doan, canvas business model, diversification, and bala...Ali Nico Gerard Doan
Dokumen tersebut membahas tiga topik utama yaitu 1) Business Model Canvas sebagai alat untuk memetakan strategi bisnis yang terdiri dari 9 blok, 2) Diversifikasi strategi bisnis yang terkait dengan diversifikasi ke bisnis terkait maupun tidak terkait, dan 3) Balance Scorecard sebagai alat untuk mengukur kinerja perusahaan dari 4 perspektif.
Similar to 9, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, canvas business model, diversification and balance scorecard, universitas mercubuana jakarta, 2019 (20)
Dokumen tersebut membahas tentang era disrupsi dalam dunia bisnis. Secara garis besar dibahas mengenai:
1) Makna dan pengertian disrupsi
2) Contoh disrupsi yang terjadi di masa lalu
3) Fenomena era disrupsi saat ini yang disebabkan digitalisasi
4) Cara menghadapi era disrupsi, seperti melakukan trend watching, inovasi, dan membentuk partnership.
13, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, digital era, universitas mercubuana jakar...lia_auriga
1. Era digital didefinisikan sebagai periode yang ditandai dengan transisi cepat dari industri tradisional ke ekonomi berbasis teknologi informasi yang didorong oleh revolusi digital.
2. Media baru era digital memiliki karakteristik dapat dimanipulasi dan bersifat jaringan atau internet, sehingga memudahkan masyarakat menerima informasi dengan cepat.
3. Tantangan era digital terlihat dalam berbagai bidang seperti politik, ekonomi, sosial
11, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, global economy and blue ocean strategy, u...lia_auriga
Ekonomi global dapat dipandang sebagai ekonomi masyarakat global dan ekonomi nasional yang menciptakan satu ekonomi global. Ekonomi dunia dapat dievaluasi dengan berbagai cara seperti menggunakan mata uang tertentu. Blue Ocean Strategy merupakan strategi untuk melepaskan diri dari persaingan ketat (Laut Merah) dengan menciptakan pasar baru yang belum disentuh pesaing (Laut Biru) melalui empat tindakan yaitu men
5, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, type, form and implementation strategy, un...lia_auriga
Strategi utama yang dijelaskan dalam dokumen tersebut adalah empat strategi utama yaitu integrasi, intensif, diversifikasi, dan defensif yang mencakup 14 tipe strategi turunannya seperti penetrasi pasar, pengembangan produk, diversifikasi terpusat, penggabungan usaha dan lainnya.
4, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, analisis lingkungan internal organisasi (r...lia_auriga
Dokumen tersebut membahas analisis lingkungan internal dan eksternal organisasi untuk keperluan perumusan strategi. Lingkungan internal meliputi sumber daya manusia, manajemen, modal, sedangkan lingkungan eksternal terdiri atas pelanggan, pemasok, kompetitor, masyarakat umum, dan faktor makro seperti ekonomi, politik, teknologi. Dokumen juga menjelaskan pendekatan-pendekatan seperti model lima kekuatan Porter dan matriks E
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas analisis lingkungan eksternal organisasi, termasuk faktor-faktor politik, ekonomi, sosial, dan teknologi.
2) Analisis lingkungan eksternal penting untuk memahami peluang dan ancaman di luar organisasi.
3) Dokumen tersebut juga membahas model Porter lima kekuatan dan contoh analisis lingkungan perusahaan air minum.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
2. STRATEGIC MANAGEMENT
Summary Materi Kuliah: Canvas Business Model, Diversification and Balance
Scorecard
Marlia Yusdarti (55118010005 Mahasiswa Magister Management Universitas Mercubuana)
Prof. Dr. Hapzi Ali, Ir, MM, CMA, MPM (Dosen Pengampu)
A. Definisi Managemen Strategic
Suatu model bisnis menggambarkan pemikiran tentang bagaimana sebuah organisasi
menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai-nilai. baik itu ekonomi, sosial, ataupun
bentuk-bentuk nilai lainnya. Istilah model bisnis, karena itu, dipakai untuk ruang lingkup
luas dalam konteks formal dan informal untuk menunjukkan aspek inti suatu bisnis,
termasuk mencakup maksud dan tujuan, apa-yang-ditawarkan, strategi, infrastruktur,
struktur organisasi, praktik-praktik niaga, serta kebijakan-kebijaan dan proses-proses
operasional.
Model Bisnis didefinisikan sebagai model yang menjabarkan bagiamana sebuah perusahaan
bergerak dalam mendapatkan keuntungan. Menurut Peter Drucker, sebuah model bisnis
yang handal harus dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan krusial seperti “siapa pelanggan
perusahaan?” “seberapa penting pelanggan bagi perusahaan?” “bagaimana manajemen
mampu menghasilkan keuntungan bagi perusahaan?” atau “apa yang mendasari manajemen
memutuskan kapan dan bagaimana harus memberikan nilai tambah bagi pelanggan?”
Menurut Casadesus-Masanell and Ricart, ada tiga karakteristik utama dalam sebuah model
bisnis, yaitu:
1. Model bisnis harus sesuai dengan tujuan perusahaan,
2. Model bisnis harus mampu memperkuat dirinya sendiri,
3. Model bisnis haruslah tangguh dan handal.
Model Bisnis Menurut Tim PPM Manajemen (2012:5), definisi model bisnis dapat
dipilah ke dalam tiga kelompok, yaitu:
3. 1. Model bisnis sebagai metode atau cara,
2. Model bisnis dilihat dari komponen-komponen (elemen),
3. Model bisnis sebagai strategi bisnis.
Sebuah model bisnis menggambarkan dasar pemikiran tentang bagaimana organisasi
menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai (Osterwalder dan Pigneur, 2012:14).
Manfaat perusahaan memiliki model bisnis adalah (Tim PPM Manajemen:2012) :
1) Model bisnis dapat dipakai untuk menunjukkan seberapa radikal suatu perubahan
dilakukan dan konsekuensinya. Model bisnis dapat berubah seiring dengan berjalannya
waktu, dengan berubahnya komponen dalam model bisnis, komponen lain dapat
terpengaruh. Sebagai contoh, jika produk kita berubah atau bertambah, maka kita perlu
juga untuk menambah dukungan layanan pengguna.
2) Model bisnis memudahkan para perencana dan pengambil keputusan di perusahaan
melihat hubungan logis antara komponen-komponen dalam bisnis.
Dalam model bisnis, antar komponen memiliki keterkaitan, jika seorang konsumen
lebih memilih produk competitor, maka perusahaan perlu melihat kembali target pasar,
relasi dengan konsumen, hingga proposisi nilai yang ditawarkan perusahaan.
3) Model bisnis dapat dipakai untuk membantu menguji konsistensi hubungan antar
komponen. Bila sebuah merek pakaian menyajikan produk yang berkelas dan mewah,
maka perlu diketahui siapa yang mendesain, seberapa ahli desainernya, hingga bahan
baku yang digunakan.
4) Model bisnis dapat digunakan untuk membantu menguji pasar dan asumsi yang
digunakan untuk mengembangkan bisnis. Sebagai contohnya kita dapat melihat industri
foto, pada awalnya industri berasumsi bahwa setiap foto yang diambil pasti akan
dicetak, dengan perkembangan teknologi, asumsi tersebut berubah. Konsumen saat ini
lebih sering menyimpan foto daripada mencetaknya.
Adapun indikator keberhasilan model bisnis adalah ditinjau dari kemampuannya dalam
mengatasi ancaman pesaing yang meliputi:
1) replikasi,
4. 2) terbacanya kekuatan model perusahaan,
3) ketidakfokusan terhadap pasar, dan
4) substitusi; mampunya produk kompetitor mengambil pasar produk yang dimiliki
perusahaan.
1. Business Model Canvas
Bisnis Model Canvas adalah salah satu alat untuk membantu kita melihat lebih akurat
bagaimana rupa usaha yang sedang atau kita akan jalani. Dengan tool ini kita seakan
melihat bisnis dari gambaran besar namun tetap lengkap dan mendetail apa saja elemen-
elemen kunci yang terkait dengan bisnis kita. Dengan demikian kita bisa melihat
gambaran utuh yang sangat membantu dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar
bisnis kita. Dengan mengevaluasi satu demi satu elemen-elemen kunci kita jadi lebih
mudah menganalisis apa yang kurang tepat, dan pada akhirnya kita bisa mengambil
langkah untuk mencapai tujuan bisnis kita. (Suwardani, Annisa: 2)
Business Model Canvas (BMC) adalah bahasa yang sama untuk menggambarkan,
memvisualisasikan, menilai, dan mengubah model bisnis (Osterwalder dan Pigneur,
2012:12). Untuk memahami cara kerja pada organisasi yang besar dan kompleks perlu
gambaran yang dapat membantu mengubah asumsi yang tak dapat diucapkan menjadi
informasi yang jelas sehingga dapat dikomunikasikan dengan efektif (Clark et al,
2012:31).
Dalam Business Model Canvas terdapat Sembilan bagian yang menjelaskan masing-
masing komponen bisnis yaitu: customer segments, value propositions, channels,
customer relationships, revenue streams, key resources, key activites, key partnership,
dan cost structure.
Bisnis Model Canvas adalah model bisnis yg terdiri dari 9 blok area aktivitas bisnis, yang
memiliki tujuan memetakan strategi untuk membangun bisnis yang kuat, bisa
memenangkan
persaingan dan sukses dalam jangka panjang.
5. Bisnis Model Canvas ini memiliki ciri khas dengan 9 blok model yang jika disatukan
akan menjadi satu kesatuan bisnis:
1) Customers Segment
Segmentasi pelanggan dapat dibagi melalui berbagai macam kategori; demografi,
geografi, psikografi, dan lainnya. Berdasarkan kemampuannya, perusahaan dapat
memilih segman konsumen yang dipilih; mass market, niche market, segmented
market, atau two side market.
Hal yang harus diperhatikan dalam segmentasi customer adalah kita harus benar-
benar bisa mendefinisikan secara spesifik siapa segment target customer kita. Segmen
target bisa dibedakan berdasarkan hal-hal seperti:
a. Tingkat ekonomi (menengah, atas atau jika ingin lebih spesifik lagi dapat
disegmentasi berdasarkan pendapatan atau uang jajan bulanan
target customer kita);
b. Umur;
c. Komunitas tertentu (misalnya komunitas sepeda, komunitas pecinta hewan
tertentu atau komunitas ibu-ibu pengajian dll.);
d. Perilaku khusus dari target customer kita (misalnya reaksinya terhadap harga
barang, kadang ada perilaku tertentu yang malah suka dengan barang-barang
mahal, ada juga yang benar-benar sensitif terhadap harga yang murah dll.).
Dengan melakukan segmentasi ini kita akan lebih mengerti dan menangkap kebutuhan
khusus dan sifat-sifat target customer kita.
2) Value Proposition
Value proposition adalah hal yang ditawarkan ke target customer kita. Nilai produk
tidak hanya dijelaskan dari fungsional produk atau hanya memenuhi
kebutuhan utama suatu produk, tetapi lebih dari itu. Nilai produk memenuhi kebutuhan
konsumen secara keseluruhan, baik yang tampak maupun tidak. Tugas perusahaan
adalah menciptakan nilai tersebut.
6. 3) Customer Relationship
Customer relationship, merupakan wadah untuk terus berhubungan baik dan
mempererat hubungan dengan customer kita. Ketika pelanggan telah menangkap nilai
yang tawarkan perusahaan, maka perusahaan harus mempertahankan hubungan
tersebut dalam waktu yang lama. Semakin konsumen terikat dengan suatu produk,
semakin terjamin pula keberlangsungan hidup produk serta perusahaan. Bahkan tidak
menutup kemungkinan perusahaan mengakuisisi pelanggan dari perusahaan pesaing
dengan menawarkan nilai yang lebih baik. Karena pada dasarnya konsumen selalu
mencari hal yang baru dan lebih baik.
4) Channel
Untuk menyampaikan value proposition ke customer kita perlu channel. Channel
adalah cara yang digunakan untuk memberikan value proposition kita ke customer.
Cara ini bisa sangat bermacam-macam tergantung dari segmen customer yang kita
bidik. Chanel ini adalah salah satu hal yang sangat perlu diperhatikan, karena jika
kurang tepat kita tidak dapat meraih target segmen yang diharapkan. Channel dapat
juga disebut bagaimana cara kita menyampaikan produk kepada customer. Channel
tersebut bisa berupa penjualan langsung, melalui distributor, melalui tenaga
marketing, bisa juga melalui website, bisa melalui forum jual beli, ataupun media
sosial laninnya yang sedang berkembang dewasa ini. Macam-macam channel bisa
dilakukan, semakin kreatif kita menciptakan channel penjualan semakin besar peluang
kita untuk unggul dalam persaingan dan efektif dalam menjaring customer. Kunci dari
pemilihan channel ini adalah cara yang tepat untuk menyampaikan value
propositions kepada segmen target kita.
Saat perusahaan telah memiliki nilai produk yang ditawarkan, maka tugas yang harus
dilakukan adalah menyampaikan nilai tersebut pada konsumen. Tanpa saluran
komunikasi dan distribusi yang baik, maka nilai produk tidak akan ditangkap dengan
baik oleh konsumen. Bahkan ada kalanya nilai produk terletak pada saluran
komunikasi dan distribusinya.
7. 5) Revenue Stream
Revenue stream ini adalah salah satu yang sangat penting karena inilah nafas yang
membuat usaha kita tetap hidup. Ketika pelanggan semakin loyal, maka perusahaan
wajib memikirkan bagaimana model penerimaan pendapatan yang menguntungkan
bagi perusahaan maupun pelanggan. Ada beberapa model arus pendapatan yang telah
diterapkan antara lain: tunai, kredit, CoD, usage fee, subscription, leasing, rent,
licence, atau komisi.
6) Key Resource
Key resources berkaitan dengan bahan baku dan saluran pemasok yang dibutuhkan
dalam proses produksi. Ketersediaan dan kualitas bahan merupakan elemen penting
dalam sebuah perusahaan. Nilai produk juga dapat ditentukan dengan
mengkomunikasikan bagaimana bahan baku diperoleh dan bagaimana kualitas bahan
baku mempengaruhi kualitas produk.
7) Key Activities
Dalam proses penciptaan nilai produk, setiap perusahaan memiliki proses yang
berbeda-beda dan mungkin proses tersebut yang menjadi nilai produk. Oleh karena
itu, perusahaan harus mengidentifikasi aktifitas kunci dari perusahaan dan menjaga
aktifitas
tersebut tetap terjaga konsistensi dan kerahasiaannya.
8) Key Partnership
Disadari atau tidak, keberadaan perusahaan selalu terkait dengan stakeholder. Baik
yang berkaitan langsung dengan proses produksi maupun tidak langsung. Semua
stakeholder tersebut harus diidentifikasi dan dikelola agar memberikan dampak positif
bagi perusahaan.
8. 9) Cost Structure
Dalam proses penciptaan produk tidak terlepas dari biaya yang dikeluarkan. Besarnya
biaya yang dikeluarkan akan berdampak pada harga jual produk dan strategi yang
diterapkan oleh perusahaan. Profit perusahaan tergantung pada sales dan HPP produk,
sehingga dengan menekan biaya yang minimal dan menjual dengan harga maksimum
adalah tujuan perusahaan.
1.1. Dua Sisi Kanvas Bisnis
a. Sisi Konsumen
Menunjukkan faktor-faktor yang berorientasi pada perspektif konsumen. Sisi ini
menitikberatkan bagaimana organisasi atau perusahaan menyediakan nilai untuk
memenuhi keinginan konsumen. Pada sisi ini organisasi atau perusahaan dituntut
menggali kreatifitas dan riset mengenai keinginan konsumen. Sehingga sering
disebut sisi yang menghabiskan dana terbesar dalam organisasi atau perusahaan.
b. Sisi Perusahaan
Pada sisi ini menunjukkan faktor-faktor yang berorientasi pada perspektif
perusahaan. Sisi ini menitikberatkan bagaimana organisasi atau perusahaan mampu
mencapai efisiensi dalam penciptaan nilai bagi konsumen. Pada sisi ini organisasi
atau perusahaan berusaha menekan biaya serendah mungkin dan berusaha menjalin
kerjasama dengan stakeholder (pemasok, pesaing, pemerintah, dll) untuk menjamin
berjalannya bisnis. Maka dapat disimpulkan bahwa dua sisi ini sangat bertolak
belakang, namun saling melengkapi.
Beberapa Faktor Penggunaan Bisnis Model Canvas :
a. Visual Thinking
Cara terbaik untuk menggunakan BMC adalah untuk mencetak versi berukuran
poster besar dan menempelkannya ke dinding. Setelah itu, founder kemudian
menggunakan sticky notes seperti post-it untuk mengisi 9 bagian. Sticky notes
memungkinkan grup thinking karena setiap orang dalam tim dapat berpartisipasi
aktif.
b. Iterasi dengan cepat
9. "Iterasi" adalah proses di mana founder "keluar dari kantor atau labnya" dan
mencoba memvalidasi idenya, kemudian kembali lagi ke kantor untuk memperbaiki
model bisnis dan produknya berdasarkan feedback yang didapat dari market.
c. Dengan cepat melihat kaitan dari 9 komponen bisnis
Bisnis Model Canvas memungkinkan entrepreneur untuk secara
visual menggambarkan kaitan dari masing-masing komponen bisnis tersebut.
Seringkali founder menggambar garis dan ilustrasi di poster untuk mewakili
potongan-potongan teka-teki dan bagaimana mereka bekerja sama. Dengan cara ini,
tim dapat menemukan hubungan dari peluang pasar dan / atau proposisi nilai yang
unik. Selanjutnya, tim kemudian dapat mendokumentasikan ide-ide baru sebagai
hipotesis baru untuk menguji BMC sebagai iterasi baru.
d. Memaksa tim untuk dengan ringkas menyampaikan pikirannya
Karena informasi dicatat dengan pendek pada post-it notes, tim dipaksa untuk
menjelaskan dengan tepat dan ringkas apa yang mereka mau untuk menguji atau
menindaklanjuti pada iterasi berikutnya.
e. Bentuk visual dari bisnis model canvas memudahkan startup untuk
membaginya dengan partner, rekan kerja
Karena bisnis model kanvas disajikan dalam bentuk poster besar dan visual, mudah
untuk berbagi melalui foto atau mengambil poster dari dinding untuk bertemu
dengan pihak lain yang berkepentingan.
1.2. Keuntungan Bisnis Model Canvas
1) Bisa dipakai untuk semua jenis model bisnis, travelling, restoran, hotel,
perkebunan, mining dan lain sebagainya.
2) Mempercepat mengetahui keseluruhan kekuatan dan kekurangan bisnis.
3) Proses analisa kebutuhan dan profit dilakukan secara cepat.
10. 4) Memetakan bisnis untuk mengetahui kelemahan semenjak dini dan memahami
kekuatan bisnis dari sudut pandang yang benar.
5) Pemetaan business model canvas menggambarkan secara sistematis bisnis yang
kemudian dapat digunakan untuk pengambilan keputusan pengembangan
manajemen strategik bisnis.
2. Diversification
Diversifikasi adalah penyebaran modal di berbagai aset dengan tingkat pendapatan dan
risiko yang berbeda guna meminimalkan tingkat risiko dan mengurangi kerugian. Investor
menginvestasikan modalnya pada sekuritas/efek dari emiten yang berbeda, dan
membentuk semacam portofolio investasi. Jika salah satu saham yang dibeli ternyata
merugi, maka saham lain yang menguntungkan dapat menutupi kerugian tersebut,
sehingga kerugian pada modal investasi tersebut dapat dikover, atau dengan kata lain bisa
disebut sebagai diversifikasi risiko.
2.1. Diversification Strategy
Diversifikasi merupakan salah satu strategi yang dilakukan perusahaan untuk
memperluas usaha dengan membuka beberapa unit bisnis atau anak perusahaan baru
baik dalam lini bisnis yang sama dengan yang sudah ada maupun dalam unit bisnis yang
berbeda dengan bisnis inti perusahaan. Diversifikasi menjadi pilihan yang menarik bagi
perusahaan ketika perusahaan menghadapi persaingan yang sangat ketat dan
pertumbuhan pasar yang cepat. Menurut argumen pasar modal efisien, diversifikasi
perusahaan dapat menciptakan nilai perusahaan (George dan Kabir, 2005).
Ada 3 bentuk strategi diversifikasi yakni :
1) strategi diversifikasi konsentris,
2) strategi diversifikasi horizontal, dan
3) strategi diversifikasi konglomerat.
a. Strategi Diversifikasi Konsentris (Concentric Diversification Strategy)
Dijalankan dengan menambah produk baru yang masih terkait dengan produk yang
ada saat ini baik keterkaitan dalam kesamaan teknologi, pemanfaatan fasilitas
11. bersama, ataupun jaringan pemasaran yang sama. Pedoman keberhasilan strategi
diversifikasi konsentris adalah :
Bersaing dalam industri yang tidak atau rendah pertumbuhannya.
Adanya produk baru yang terkait dengan produk yang ada saat ini dapat menaikkan
penjualan produk yang ada.
Produk baru ditawarkan pada harga yang kompetitif.
Produk yang ada saat ini berada pada tahap penurunan dalam daur hidup produk
Memiliki tim manajemen yang kuat.
Contoh diversifikasi konsentris (Concentric Diversification Strategy) :
Perusahaan mobil seperti Suzuki dan Honda juga memproduksi sepeda motor.
Kelompok usaha Kompas Gramedia masuk ke bisnis penerbitan (Elexmedia
Komputindo), toko buku (Gramedia) dan penyiaran (Radio Sonora dan TV7).
b. Strategi Diversifikasi Horizontal (Horizontal Diversification Strategy)
Strategi diversifikasi horizontal adalah strategi menambah atau menciptakan produk
baru yang tidak terkait dengan produk saat ini kepada pelanggan saat ini. Dasarnya
adalah, bahwa perusahaan sudah sangat familiar dengan pelanggannya saat ini dan
pelanggan saat ini sangat loyal dengan merk/brand perusahaan.
Pedoman yang akan menjamin keberhasilan strategi diversifikasi horizontal adalah:
Tambahan produk baru akan meningkatkan revenue secara signifikan.
Tingkat kompetisi yang tajam dalam industri yang tidak tumbuh, margin dan
return rendah.
Saluran distribusi yang ada saat ini dapat dimanfaatkan.
Contoh diversifikasi horizontal (Horizontal Diversification Strategy) :
PT. Garuda Indonesia Airways memiliki jaringan hotel di Indonesia yaitu PT.
Aerowisata.
12. Kelompok Usaha Kompas membuka bisnis jasa konsultansi perjalanan (travel
biro) yang khusus ditujukan bagi pelanggan Koran dan Majalah Kelompok
Kompas - Gramedia.
c. Strategi Diversifikasi Konglomerasi (Conglomerate Diversification Strategy)
Penambahan produk baru dan dipasarkan pada pasar baru yang tak terkait dengan
yang ada saat ini. Ide dasar strategi ini terutama pertimbangan profit. Untuk menjamin
strategi diversifikasi konglomerasi efektif, ada beberapa pedoman yang perlu diikuti,
yakni:
Terjadi penurunan penjualan dan profit.
Kemampuan manajerial dan modal untuk berkompetisi dalam industri baru.
Tercipta sinergi financial antara perusahaan yang diakuisisi dengan yang
mengakuisisi pasar bagi produk saat ini sudah jenuh.
Ada peluang untuk membeli atau memperoleh bisnis baru yang tak terkait
yang memiliki peluang investasi yang menarik.
Jika ada tindakan antitrust atas bisnis yang terkonsentrasi pada bisnis tunggal.
2.2. Related / Concentration Diversification Strategies
Diversifikasi yang terkait strategi melibatkan diversifikasi ke dalam bisnis yang
dimiliki beberapa jenis strategik cocok. Strategi yang cocok ada ketika bisnis strategis
yang berbeda memiliki cukup keterkaitan rantai activity-cost yang ada peluang
penting untuk kegiatan berbagi dalam satu bisnis atau bisnis yang lain. Sebuah
diversifikasi perusahaan yang mengeksploitasi rantai activity-cost interrelationships
dan menangkap keuntungan strategi yang cocok mencapai sebuah konsolidasi kinerja
yang lebih besar dari dari keseluruhan bisnis, bisa mendapatkan strategi independen
apa yang dikejar. Semakin besar manfaat yang cocok, semakin besar strategi
keunggulan kompetitif dari diversifikasi terkait dan yang lebih terkait memenuhi
diversifikasi better-off-test untuk membangun nilai pemegang saham.
13. 2.3. Unrelated / Conglomerate Diversification
Strategi offensive yang satu ini tidak membatasi diri pada industri mana yang
sebelumnya mereka kuasai, tanpa membatasi diri kepada posisi mana sebelumnya
mereka berada dalam sebuah mata rantai pasokan, dan seterusnya. Strategi yang satu
ini sangat popular pada era 80-an. Banyak sekali contoh dalam strategi ini antara lain
: Group Bakrie, Group Salim dan sebagainya. Para penganut kapitalisme sejati ini
memfokuskan pada kesempatan yang tersedia dan akan merealisasikan kesempatan-
kesempatan tersebut berdasarkan intuisi dan juga memaksimalkan segala sumber
daya yang mereka miliki.
2.4. Diversifikasi Produk
Diversifikasi Produk adalah upaya yang dilakukan pengusaha/produsen/perusahaan
untuk mengusahakan atau memasarkan beberapa produk yang sejenis dengan produk
yang sudah dipasarkan sebelumnya. Terdapat beberapa sumber menyatakan bahwa
pengertian diversifikasi produk yaitu antara lain :
1. Kotler (2001Ea:69) menyatakan konsep diversifikasi produk merupakan salah
satu cara untuk meningkatkan kinerja bisnis yang ada dengan jalan
mengidentifikasi peluang untuk menambah bisnis menarik yang tidak berkaitan
dengan bisnis perusahaan saat ini.
2. Effendi (1996:109) mengemukakan bahwa diversifikasi produk didefinisikan
sebagai suatu perluasan pemilihan barang dan jasa yang dijual oleh perusahaan
dengan jalan menambah produk baru atau jasa ataupun memperbaiki tipe, warna,
mode, ukuran, jenis dari produk yang sudah ada dalam rangka memperoleh laba
maksimal.
3. Sedangkan Tjiptono (2001:132) mengemukakan definisi dari diversifikasi produk
yaitu upaya mencari dan mengembangkan produk atau pasar yang baru, atau
keduanya, dalam rangka mengejar pertumbuhan, peningkatan penjualan,
profitabilitas dan fleksibilitas.
Dari definisi di atas terlihat kesamaan pendapat mengenai tujuan diversifikasi yaitu
perluasan atau penambahan terhadap barang dan jasa untuk meningkatkan
14. profitabilitas perusahaan. Beberapa pendapat yang berbeda menyatakan diversifikasi
sebagai perluasan barang dan jasa dengan jalan penganekaragaman namun pendapat
lain menyebutkan bahwa diversifikasi adalah menambah atau memperbaiki produk
atau jasa sehingga dapat disimpulkan bahwa diversifikasi produk merupakan jalan
atau strategi dalam perusahaan yang berkaitan dengan produknya dengan cara
menambahkan jenis produknya sehingga memberikan keuntungan bagi perusahaan.
2.5. Tujuan Diversifikasi Produk
Ada beberapa alasan sebuah perusahan melakukan diversifikasi terhadap produknya
yang pada umumnya menyangkut dua hal terpenting, yaitu meningkatkan
keunungan dan pembagian resiko. Kemudian, Harberg dan Rieple menyatakan
diversifikasi dilaksanakan dengan beberapa tujuan, yakni:
1.Pertumbuhan dan nilai tambah. Tujuan ini dapat terpenuhi ketika investasi yang
dilakukan perusahaan memberikan keuntunga bagi perusahaan, misalnya
mengakuisisi perusahaan yang memiliki sumber daya strategis seperti pemasok
yang memproduksi bahan baku utama perusahaan atau merupaka distributor yang
telah memiliki saluran distribusi yang luas. Diversifikasi usaha seperti ini akan
memberikan nilai tambah secara tidak langsung dari perusahaan yang diakuisisi
tersebut
2.Meratakan resiko. Tujuan ini dimaksudkan bahwa dengan berinvestasi pada
beberapa usaha maka resiko yang dimiliki satu usaha tidak berpengaruh secara total
terhadap perusahaan karena dapat diimbangi oleh return dari usaha lainnya
3.Mencegah monopoli pesaing. Penguasaan pada usaha yang memiliki sumber
daya strategis selain dapat memberikan nilai tambah juga mencegah penguasaan
oleh pesaing
4.Mencapai sinergi. Kombinasi antara segmen usaha diharapkan memiliki
kemampuan untuk mencapai sesuatu, yang tidak mungkin dicapai bila usaha
tersebut bekerja sendiri-sendiri
5.Mengendalikan pemasok dan distributor. Ini bertujuan memudahkan perusahaan
dalam mengendalikan harga dan mutu agar dapat bersaing
15. 6.Pemenuhan ambisi dari personel manajer. Hal ini berkaitan dengan penghargaan
yang akan diterima oleh manajer tersebut. Saat perusahaan melakukan diversifikasi
usaha, maka ruang lingkup tugas manajer juga biasanya semakin besar.
2.6. Bentuk Diversifikasi
Terdapat berbagai cara yang bisa dilakukan sebuah perusahaan terkait diversifikasi
atas produknya. Untuk memudahkan pemahaman anda, saya bagi dua; dilihat dari
bentuk dan strateginya. Tentunya segala bentuknya disesuaikan dengan pertimbangan
kepentingan dan kemampuan perusahaan.
Dilihat dari bentuknya dapat dibagi menjadi dua, vertikal dan horizontal :
a) Diversifikasi Vertikal
Bentuk vertikal adalah diversifikasi dari atas ke bawah. Dapat diartikan bahwa setiap
perusahaan secara bebas memasarkan produknya (tidak harus ke
bawahnya). Misalkan perusahaan peternakan tiak harus hanya menjual hasil
ternaknya ke
perusahaan kulit milik anda, bisa juga ke perusahaan olahan kulit yang lainnya
bahkan
pesaing. Kemudian usaha toko juga tidak terpaku hanya menjual produk sepatu
perusahaan
anda, bisa saja menjual produk sepatu pesaing.
b) Diversifikasi Horizontal
Diversifikasi horizontal adalah membagi usaha anda baik konsentris dan
konglomerasi (masing-masing dijelaskan dibawah) ke samping. Artinya bahwa
setiap unit
produksi / usaha memiliki tingkatan dan derajat yang sama, yang membedakannya
adalah
target pasar dan kebutuhan calon pembeli.
2.7. Manfaat Diversifikasi
Dari semua tujuan perusahaan melakukan diversifikasi, terdapat dua manfaat yang
berpengaruh besar terhadap operasional dan daya tahan perusahan itu sendiri.
16. a) Meningkatkan Profitabilitas dan Daya Saing
Dengan memiliki perusahaan (investasi) di berbagai jenis produk akan mencegah
pesaing anda memonopoli pasar. Kemudian, bisa juga mempersepit ruang gerak para
pesaing baru. Market share yang berhasil diraih dari berbagai produk akan
menambah pemasukan untuk usaha anda.
b) Meminimalisir Resiko
Resiko selalu ada di segala aktifitas hidup, termasuk selalu menjadi ancaman
perusahaan. Dengan dilakukannya diversifikasi secara tidak langsung akan
mengurangi dampak resiko di masa yang akan datang. Jika satu unit usaha anda
mengalami kerugian, bahkan hingga gulung tikar, masih ada unit usaha lainnya
sehingga masih bisa "survive".
Diversifikasi produk merupakan salah satu cara untuk meningkatkan volume penjualan
yang dapat dilakukan oleh perusahaan terutama jika perusahaan tersebut telah berada
dalam tahap kedewasaan. Dengan diversifikasi produk, suatu perusahaan tidak akan
bergantung pada satu jenis produknya saja. Tetapi perusahaan juga dapat mengandalkan
jenis produk lainnya (produk diversifikasi). Karena jika salah satu jenis produknya tengah
mengalami penurunan, maka akan dapat teratasi dengan produk jenis lainnya.
Contoh diversifikasi produk PT Coca Cola Company:
Coca- Cola, yaitu jenis minuman soda pertama kali yang dikeluarkan, dengan bahan
campuran sirup karamel seperti apa yang telah dijelaskan diatas tapi sampai saat ini
produk tersebut merajai pasaran minuman soda didunia.
Diet Coke, yaitu adik dari Coca-Cola dengan jenis yang sama namun dengan
kandungan yang berbeda, Diet Coke diciptakan bagi mereka yang menyukai minuman
soda, namun tidak ingin gemuk. Produk ini biasanya disukai oleh wanita.
Frestea, yakni jenis minuman berbahan dasar teh yang dikalengkan maupun dalam
kemasan botol. Yang membuat produk ini diminati masyarakat adalah tidak hanya
rasa teh saja yang disajikan, namun banyak varian yang disediakan, yaitu frestea green
tea bagi mereka yang ingin lebih sehat, frestea fruit yaitu minuman teh denagn
campuran rasa buah.
17. Ades, adalah jenis minuman air mineral namun keberadaanya kurang populer jika
dibandingkan dengan Aqua yang diproduksi oleh danone, tapi masih tetap berada
dijajaran atas produk air mineral di Indonesia.
Minute Maid, adalah jenis jus dengan rasa jeruk asli. Yang unik dari produk ini adalah
tembahan bulir dari buah jeruk yang terdapat dibotol jika kemasan di kocok/shake. Ini
yang membuat masyarakat menyukai produk ini.
3. Balance Scorecard
Perkembangan di dalam dunia bisnis saat ini semakin kompetitif sehingga menyebabkan
persaingan yang luar biasa. Selain itu juga membuat perubahan dalam hal lainnya seperti
produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia (SDM) serta bagaimana cara
penanganan suatu transaksi pada suatu perusahaan dengan para pelanggan atau antara
perusahaan dengan perusahaan yang lainnya.
Sejak awal, pemahaman mengenai pengukuran kinerja pada suatu organisasi merupakan hal
yang sangat penting dan vital. Dengan hasil pengukuran kinerja yang baik maka akan
menciptakan sebuah informasi mengenai keberadaan bisnis tersebut serta bagaimana hal
tersebut dilakukan dan dimana itu terjadi. Singkatnya pengukuran kinerja merupakan kartu
laporan bagi sebuah perusahaan. Untuk mengukur kinerja tersebut, salah satu alat
pengukuran kinerja yang baik adalah Balanced Scorecard
Balanced Scorecard atau BSC merupakan suatu sistem manajemen strategi (Strategic
Based Responsibility Accounting System) yang menjelaskan mengenai misi serta strategi
dari suatu perusahaan ke dalam tujuan operasional dan tolok ukur kinerja perusahaan
tersebut.
Scorecard sendiri memiliki makna kartu skor. Maksudnya yaitu kartu skor yang akan di
gunakan dalam merencanakan skor yang di wujudkan pada masa yang akan datang.
Sedangkan balanced memiliki makna berimbang, yang artinya dalam mengukur kinerja
seseorang atau suatu organisasi harus di ukur secara seimbang dari dua sudut pandang
seperti keuangan dan non keuangan, jangka panjang dan jangka pendek, intern dan
ekstern.
Balanced Scorecard merupakan suatu mekanisme pada sistem manajemen yang
mampu menerjemahkan visi serta strategi organisasi ke dalam suatu tindakan yang nyata di
18. lapangan. Sehingga balanced scorecard menjadi salah satu alat manajemen yang terbukti
membantu banyak perusahaan dalam mengimplementasikan strategi bisnisnya.
3.1. Sudut Pandang (Perspektif) dalam Balanced Scorecard
Adapun beberapa perspektif yang ada pada balanced scorecard, yaitu:
a. Perspektif Keuangan
Balanced Scorecard menggunakan tolak ukur kinerja keuangan seperti ROI dan laba
bersih, sebab secara umum tolak ukur tersebut tentu digunakan oleh setiap perusahaan
dalam mengetahui laba bersih. Balanced Scorecard merupakan suatu metode
pengukuran kinerja yang di dalamnya terdapat keseimbangan antara keuangan serta non
keuangan guna mengarahkan kinerja perusahaan menuju kesuksesan. BSC dapat
mendefinisikan lebih lanjut mengenai pencapaian misi yang berperan dalam
mewujudkan pertambahan kekayaan bagi suatu perusahaan.
Di dalam Balanced Scorecard, pengukuran finansial memiliki dua peranan penting
yaitu semua perspektif bergantung pada pengukuran finansial yang menunjukan
implementasi dari suatu strategi yang telah di rencakan, dan yang kedua adalah
memberi dorongan kepada 3 perspektif yang lainnya mengenai target yang harus di
capai oleh perusahaan.
Di dalam Balanced Scorecard, pengukuran finansial mempunyai dua peranan penting,
dimana yang pertama adalah semua perspektif tergantung pada pengukuran finansial
yang menunjukkan implementasi dari strategi yang sudah direncanakan dan yang kedua
adalah akan memberi dorongan kepada 3 perspektif yang lainnya tentang target yang
harus dicapai dalam mencapai tujuan organisasi.
Menurut Kaplan dan Norton, siklus bisnis terbagi 3 tahap, yaitu: bertumbuh (growth),
bertahan (sustain), dan menuai (harvest), di mana setiap tahap dalam siklus tersebut
mempunyai tujuan fmansial yang berbeda.
b. Perspektif Pelanggan.
Di dalam perspektif pelanggan, suatu perusahaan butuh menentukan terlebih dahulu
segmen pasar serta pelanggan yang akan menjadi target organisasi. Kemudian manajer
wajib menentukan alat ukur terbaik dalam mengukur kinerja di setiap unit operasi dalam
upaya mencapai target finansialnya.
19. Dalam perspektif pelanggan, perusahaan perlu terlebih dahulu menentukan segmen
pasar dan pelanggan yang menjadi target bagi organisasi atau badan usaha. Selanjutnya,
manajer harus menentukan alat ukur yang terbaik untuk mengukur kinerja dari tiap unit
opetasi dalam upaya mencapai target finansialnya. Selanjutnya apabila suatu unit bisnis
ingin mencapai kinerja keuangan yang superior dalam jangka panjang, mereka harus
menciptakan dan menyajikan suatu produk baru/jasa yang bernilai lebih baik kepada
pelanggan mereka (Kaplan, dan Norton, 1996).
Produk dikatakan bernilai apabila manfaat yang diterima produk lebih tinggi daripada
biaya perolehan (bila kinerja produk semakin mendekati atau bahkan melebihi dari apa
yang diharapkan dan dipersepsikan pelanggan). Perusahaan terbatas untuk memuaskan
potential customer sehingga perlu melakukan segmentasi pasar untuk melayani dengan
cara terbaik berdasarkan kemampuan dan sumber daya yang ada. Ada 2 kelompok
pengukuran dalam perspektif pelanggan, yaitu:
1) Kelompok pengukuran inti icore measurement group).
Kelompok pengukuran ini digunakan untuk mengukur bagaimana perusahaan
memenuhi kebutuhan pelanggan dalam mencapai kepuasan,
mempertahankan, memperoleh, dan merebut pangsa pasar yang telah ditargetkan.
Dalam kelompok pengukuran inti, kita mengenal lima tolak ukur, yaitu: pangsa pasar,
akuisisi pelanggan (perolehan pelanggan), retensi pelanggan (pelanggan yang
dipertahankan), kepuasan pelanggan, dan profitabilitas pelanggan.
2) Kelompok pengukuran nilai pelanggan {customer value proposition).
Kelompok pengukuran ini digunakan untuk mengetahui bagaimana perusahaan
mengukur nilai pasar yang mereka kuasai dan pasar yang potensial yang mungkin bisa
mereka masuki. Kelompok pengukuran ini juga dapat menggambarkan pemacu
kinerja yang menyangkut apa yang harus disajikan perusahaan untuk mencapai tingkat
kepuasan, loyalitas, retensi, dan akuisisi pelanggan yang tinggi. Value proposition
menggambarkan atribut yang disajikan perusahaan dalam produk/jasa yang dijual
untuk menciptakan loyalitas dan kepuasan pelanggan. Kelompok pengukuran nilai
pelanggan terdiri dari :
a) Atribut produk/jasa, yang meliputi: fungsi, harga, dan kualitas produk.
20. b) Hubungan dengan pelanggan, yang meliputi: distribusi produk kepada pelanggan,
termasuk respon dari perusahaan, waktu pengiriman, serta bagaimana perasaan
pelanggan setelah membeli produk/jasa dari perusahaan yang bersangkutan.
c) Citra dan reputasi, yang menggambarkan faktor intangible bagi perusahaan untuk
menarik pelanggan untuk berhubungan dengan perusahaan, atau membeli produk.
c. Perspektif Proses Bisnis Internal
Perspektif ini menampilkan proses kritis yang memungkinkan suatu unit usaha dalam
memberi value proposition yang bisa menarik serta mempertahankan pelanggannya
pada segmen pasar yang diinginkan dan memuaskan harapan para pemegang saham
melalui flnancial retums (Simon, 1999).. Secara umum terdapat tiga pedoman dasarnya
yaitu, Proses inovasi, Proses operasi, Pelayanan purna jual.
1) Proses inovasi.
Proses inovasi adalah bagian terpenting dalam keseluruhan proses produksi. Tetapi
ada juga perusahaan yang menempatkan inovasi di luar proses produksi. Di dalam
proses inovasi itu sendiri terdiri atas dua komponen, yaitu: identifikasi keinginan
pelanggan, dan melakukan proses perancangan produk yang sesuai dengan keinginan
pelanggan. Bila hasil inovasi dari perusahaan tidak sesuai dengan keinginan
pelanggan, maka produk tidak akan mendapat tanggapan positif dari pelanggan,
sehingga tidak memberi tambahan pendapatan bagi perasahaan bahkan perasahaan
haras mengeluarkan biaya investasi pada proses penelitian dan pengembangan.
2) Proses operasi.
Proses operasi adalah aktivitas yang dilakukan perusahaan, mulai dari saat penerimaan
order dari pelanggan sampai produk dikirim ke pelanggan. Proses operasi
menekankan kepada penyampaian produk kepada pelanggan secara efisien, dan tepat
waktu. Proses ini, berdasarkan fakta menjadi fokus utama dari sistem pengukuran
kinerja sebagian besar organisasi.
3) Pelayanan purnajual.
Adapun pelayanan purna jual yang dimaksud di sini, dapat berupa garansi,
penggantian untuk produk yang rusak, dll.
21. d. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Perspektif ini menyediakan infrastruktur guna tercapainya tiga perspektif sebelumnya
serta menghasilkan pertumbuhan juga perbaikan jangka panjang. Terdapat tiga prinsip
kapabilitas yang berhubungan dengan kondisi internal perusahaan yaitu, Kapabilitas
pekerja: kepuasan pekerja, retensi pekerja, produktivitas pekerja, Kapabilitas sistem
informasi, Iklim organisasi.
Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan mencakup 3 prinsip kapabilitas yang terkait
dengan kondisi intemal perusahaan, yaitu:
1) Kapabilitas pekerja.
KapabiLitas pekerja adalah merupakan bagian kontribusi pekerja pada perusahaan.
Sehubungan dengan kapabilitas pekerja, ada 3 hal yang harus diperhatikan oleh
manajemen :
a) Kepuasan pekerja.
Kepuasan pekerja merupakan prakondisi untuk meningkatkan produktivitas,
tanggungjawab, kualitas, dan pelayanan kepada konsumen. Unsur yang dapat
diukur dalam kepuasan pekerja adalah keterlibatan pekerja dalam mengambil
keputusan, pengakuan, akses untuk mendapatkan informasi, dorongan untuk
bekerja kreatif, dan menggunakan inisiatif, serta dukungan dari atasan.
b) Retensi pekerja.
Retensi pekerja adalah kemampuan imtuk mempertahankan pekerja terbaik
dalam perusahaan. Di mana kita mengetahui pekerja merupakan investasi jangka
panjang bagi perusahaan. Jadi, keluamya seorang pekerja yang bukan karena
keinginan perusahaan merupakan loss pada intellectual capital dari perusahaan.
Retensi pekerja diukur dengan persentase turnover di perusahaan.
c) Produktivitas pekerja.
Produktivitas pekerja merupakan hasil dari pengaruh keseluruhan dari
peningkatan keahlian dan moral, inovasi, proses internal, dan kepuasan
pelanggan. Tujuannya adalah untuk menghubungkan output yang dihasilkan oleh
pekerja dengan jumlah pekerja yang seharusnya untuk menghasilkan output
tersebut.
22. 2) Kapabilitas sistem informasi.
Adapun yang menjadi tolak ukur untuk kapabilitas sistem inforaiasi adalah tingkat
ketersediaan informasi, tingkat ketepatan informasi yang tersedia, serta jangka waktu
untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan.
3) Iklim organisasi yang mendorong timbulnya motivasi, dan pemberdayaan adalah
penting untuk menciptakan pekerja yang berinisiatif. Adapun yang menjadi tolak
ukur hal tersebut di atas adalah jumlah saran yang diberikan pekerja
3.2. Keunggulan Balance Scorecard
BSC adalah pendekatan terhadap strategi manajemen yang dikembangkan oleh
Drs.Robert Kaplan (Harvard Business School) and David Norton pada awal tahun 1990.
BSC berasal dari dua kata yaitu balanced (berimbang) dan scorecard (kartu skor).
Balanced (berimbang) berarti adanya keseimbangan antara performance keuangan dan
non-keuangan, performance jangka pendek dan performance jangka panjang, antara
performance yang bersifat internal dan performance yang bersifat eksternal.
Sedangkan scorecard (kartu skor) yaitu kartu yang digunakan untuk mencatat skor
performance seseorang. Kartu skor juga dapat digunakan untuk merencanakan skor yang
hendak diwujudkan oleh seseorang di masa depan.
Mula-mula BSC digunakan untuk memperbaiki sistem pengukuran kinerja eksekutif.
Awal penggunaannya kinerja eksekutif diukur hanya dari segi keuangan. Kemudian
berkembang menjadi luas yaitu empat perspektif, yang kemudian digunakan untuk
mengukur kinerja organisasi secara utuh. Empat perspektif tersebut yaitu keuangan,
pelanggan, proses bisnis internal serta pembelajaran dan pertumbuhan.
Dalam perkembangannya BSC telah banyak membantu perusahaan untuk sukses
mencapai tujuannya. BSC memiliki beberapa keunggulan yang tidak dimiliki sistem
strategi manajemen tradisional. Strategi manajemen tradisional hanya mengukur kinerja
organisasi dari sisi keuangan saja dan lebih menitik beratkan pengukuran pada hal-hal
yang bersifat tangible, namun perkembangan bisnis menuntut untuk mengubah
pandangan bahwa hal-hal intangible juga berperan dalam kemajuan organisasi. BSC
menjawab kebutuhan tersebut melalui sistem manajemen strategi kontemporer, yang
23. terdiri dari empat perspektif yaitu: keuangan, pelanggan, proses bisnis internal serta
pembelajaran dan pertumbuhan.
Keunggulan pendekatan BSC dalam sistem perencanaan strategis (Mulyadi, 2001,
p.18) adalah mampu menghasilkan rencana strategis, yang memiliki karakteristik sebagai
berikut (1) komprehensif, (2) koheren, (3)seimbang dan (4) terukur.
Implementasi Business Model Canvas pada PT Gojek Indonesia
Berikut deskripsi dan panduan mengisi secara mudah kesembilan blok yang ada dalam bisnis
model canvas.
1. Customer segments
Bagian ini akan menjelaskan siapa pelanggan potensial dari produk Anda. Bisa juga
berisi profil orang yang memiliki masalah yang akan dipecahkan oleh bisnis Anda.
Untuk model bisnis ecommerce yang berkembang sekarang ini, customer segment
mencakup si penjual barang dan pembeli. Untuk lebih jelas mengenali siapa segmentasi
pelanggan Anda, ada baiknya kamu juga mempelajari apa itu buyer persona.
24. 2. Value Propositions
Blok ini berisi tentang nilai tambah yang akan membuat bisnis Anda terlihat menarik
dan berbeda dengan bisnis lainnya. Biasanya berupa solusi atau inovasi yang Anda
tawarkan dan menjadi keunggulan utama perusahaan.
3. Channel
Sederhananya, channel adalah media yang bisnis Anda gunakan untuk men-
deliver solusi yang kamu tawarkan untuk sampai ke konsumen. Channel ini bisa berupa
website, online advertisement, aplikasi, bahkan seorang sales person.
4. Customer Relationships
Jika channel lebih banyak menjangkau orang yang belum tahu produk Anda, maka
customer relationship adalah kebalikannya. Kamu harus tahu bagaimana cara bisnis
Anda bisa terus keep in touch dengan para pelanggan. Bentuknya pun bisa sangat
beragam, mulai dari newsletter, layanan after sales, dan sejenisnya.
5. Revenue Streams
Pada kedua blok bagian bawah (cost & revenue), kamu perlu menjabarkan struktur
finansial dari perusahaan. Di bagian revenue, tentu yang perlu kamu tuliskan adalah
produk/jasa apa saja yang dapat memberikan pemasukan.
6. Key Activities
Blok ini adalah bagian yang menjelaskan bagaimana kamu bisa menciptakan value
preposition perusahaan. Jika bisnis kamu adalah product-based, maka inovasi teknologi
dalam proses pembuatan produk bisa menjadi key activities.
7. Key Resources
Sumber daya utama, key resources merupakan kolom yang akan menjelaskan asset
strategis perusahaan. Aset ini bisa berupa bahan baku produk, infrastruktur yang
dibutuhkan dan semacamnya.
25. 8. Key Partnerships
Tidak ada bisnis besar yang berjalan sendiri, dalam menjalankan sebuah aktivitas bisnis,
tentu kita membutuhkan mitra. Disinilah tempat kita memasukkan mitra strategis yang
kita miliki. Dalam konteks bisnis, mitra bisa berupa supplier, vendor, agensi, dan
sejenisnya.
9. Cost Structure
Pada bagian terakhir ini, kita harus menentukan biaya apa saja yang dibutuhkan untuk
menjalankan keseluruhan aktivitas bisnis. Untuk mempermudah,struktur biaya dapat
diisi berdasarkan isian pada kolom key activities, key resources, dan channel.
2. Diversification
PT Gojek kini menerapkan strategi diversifikasi konsentris, yaitu strategi yang dilakukan
dengan menambah produk baru yang masih terkait dengan produk saat ini.
Contohnya :
Menciptakan layanan Go-Food dengan tujuan memudahkan masyarakat dalam pemesanan
layan antar makanan. Adapula layanan Go-Car, Go_Massage, Go-Clean hingga melakukan
diversifikasi untuk sistem pembayaran seperti Cash, Go-Pay, dan Pay-Later
DAFTAR PUSTAKA
Wajib:
1. Ali, Hapzi. Modul Perkuliahan Strategic Management: Canvas Business Model,
Diversification and Balance Scorecard. Universitas Mercubuana. 2018
2. Pearce, J. A & Robinson, R.B (PR), Strategic Management; Formulation,
Implementation and Control, Irwin Mc Graw-Hill Inc., Singapore, 2013
26. 3. Thompson, A. A & Strickland, A.J (TS), Strategic Management; Concepts and Cases,
11th edition, Irwin Mc Graw-Hill Inc., Singapore, 2008
4. Hitt, M.A et, al. (H), Strategic Management; Competitiveness and Globalization, West
Publishing Company, St. Paul, 2009
Tambahan:
1. https://id.wikipedia.org/wiki/Model_bisnis diakses pada Kamis, 22 Mei 2019 pukul
10.24 WIB
2. https://zahiraccounting.com/id/blog/apa-itu-model-bisnis-dan-seberapa-
pentingnya/ diakses pada Kamis, 22 Mei 2019 pukul 10.35 WIB
3. https://www.academia.edu/8478333/MODEL_BISNIS diakses pada Kamis, 22 Mei
2019 pukul 19.24 WIB
4. https://karinov.co.id/contoh-bisnis-model-canvas/ diakses pada Kamis, 22 Mei 2019
pukul 20.31 WIB
5. https://www.go-jek.com/ diakses pada Kamis, 22 Mei 2019 pukul 21.00 WIB