SlideShare a Scribd company logo
Strategic
Management
Executive Summary
Materi Kuliah:
Canvas Business Model, Diversification
and Balance Scorecard
Fakultas Program Studi NIM Disusun Oleh
Ekonomi dan
Bisnis
Magister
Managemen
55118010005 MARLIA YUSDARTI
STRATEGIC MANAGEMENT
Summary Materi Kuliah: Canvas Business Model, Diversification and Balance
Scorecard
Marlia Yusdarti (55118010005 Mahasiswa Magister Management Universitas Mercubuana)
Prof. Dr. Hapzi Ali, Ir, MM, CMA, MPM (Dosen Pengampu)
A. Definisi Managemen Strategic
Suatu model bisnis menggambarkan pemikiran tentang bagaimana sebuah organisasi
menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai-nilai. baik itu ekonomi, sosial, ataupun
bentuk-bentuk nilai lainnya. Istilah model bisnis, karena itu, dipakai untuk ruang lingkup
luas dalam konteks formal dan informal untuk menunjukkan aspek inti suatu bisnis,
termasuk mencakup maksud dan tujuan, apa-yang-ditawarkan, strategi, infrastruktur,
struktur organisasi, praktik-praktik niaga, serta kebijakan-kebijaan dan proses-proses
operasional.
Model Bisnis didefinisikan sebagai model yang menjabarkan bagiamana sebuah perusahaan
bergerak dalam mendapatkan keuntungan. Menurut Peter Drucker, sebuah model bisnis
yang handal harus dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan krusial seperti “siapa pelanggan
perusahaan?” “seberapa penting pelanggan bagi perusahaan?” “bagaimana manajemen
mampu menghasilkan keuntungan bagi perusahaan?” atau “apa yang mendasari manajemen
memutuskan kapan dan bagaimana harus memberikan nilai tambah bagi pelanggan?”
Menurut Casadesus-Masanell and Ricart, ada tiga karakteristik utama dalam sebuah model
bisnis, yaitu:
1. Model bisnis harus sesuai dengan tujuan perusahaan,
2. Model bisnis harus mampu memperkuat dirinya sendiri,
3. Model bisnis haruslah tangguh dan handal.
Model Bisnis Menurut Tim PPM Manajemen (2012:5), definisi model bisnis dapat
dipilah ke dalam tiga kelompok, yaitu:
1. Model bisnis sebagai metode atau cara,
2. Model bisnis dilihat dari komponen-komponen (elemen),
3. Model bisnis sebagai strategi bisnis.
Sebuah model bisnis menggambarkan dasar pemikiran tentang bagaimana organisasi
menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai (Osterwalder dan Pigneur, 2012:14).
Manfaat perusahaan memiliki model bisnis adalah (Tim PPM Manajemen:2012) :
1) Model bisnis dapat dipakai untuk menunjukkan seberapa radikal suatu perubahan
dilakukan dan konsekuensinya. Model bisnis dapat berubah seiring dengan berjalannya
waktu, dengan berubahnya komponen dalam model bisnis, komponen lain dapat
terpengaruh. Sebagai contoh, jika produk kita berubah atau bertambah, maka kita perlu
juga untuk menambah dukungan layanan pengguna.
2) Model bisnis memudahkan para perencana dan pengambil keputusan di perusahaan
melihat hubungan logis antara komponen-komponen dalam bisnis.
Dalam model bisnis, antar komponen memiliki keterkaitan, jika seorang konsumen
lebih memilih produk competitor, maka perusahaan perlu melihat kembali target pasar,
relasi dengan konsumen, hingga proposisi nilai yang ditawarkan perusahaan.
3) Model bisnis dapat dipakai untuk membantu menguji konsistensi hubungan antar
komponen. Bila sebuah merek pakaian menyajikan produk yang berkelas dan mewah,
maka perlu diketahui siapa yang mendesain, seberapa ahli desainernya, hingga bahan
baku yang digunakan.
4) Model bisnis dapat digunakan untuk membantu menguji pasar dan asumsi yang
digunakan untuk mengembangkan bisnis. Sebagai contohnya kita dapat melihat industri
foto, pada awalnya industri berasumsi bahwa setiap foto yang diambil pasti akan
dicetak, dengan perkembangan teknologi, asumsi tersebut berubah. Konsumen saat ini
lebih sering menyimpan foto daripada mencetaknya.
Adapun indikator keberhasilan model bisnis adalah ditinjau dari kemampuannya dalam
mengatasi ancaman pesaing yang meliputi:
1) replikasi,
2) terbacanya kekuatan model perusahaan,
3) ketidakfokusan terhadap pasar, dan
4) substitusi; mampunya produk kompetitor mengambil pasar produk yang dimiliki
perusahaan.
1. Business Model Canvas
Bisnis Model Canvas adalah salah satu alat untuk membantu kita melihat lebih akurat
bagaimana rupa usaha yang sedang atau kita akan jalani. Dengan tool ini kita seakan
melihat bisnis dari gambaran besar namun tetap lengkap dan mendetail apa saja elemen-
elemen kunci yang terkait dengan bisnis kita. Dengan demikian kita bisa melihat
gambaran utuh yang sangat membantu dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar
bisnis kita. Dengan mengevaluasi satu demi satu elemen-elemen kunci kita jadi lebih
mudah menganalisis apa yang kurang tepat, dan pada akhirnya kita bisa mengambil
langkah untuk mencapai tujuan bisnis kita. (Suwardani, Annisa: 2)
Business Model Canvas (BMC) adalah bahasa yang sama untuk menggambarkan,
memvisualisasikan, menilai, dan mengubah model bisnis (Osterwalder dan Pigneur,
2012:12). Untuk memahami cara kerja pada organisasi yang besar dan kompleks perlu
gambaran yang dapat membantu mengubah asumsi yang tak dapat diucapkan menjadi
informasi yang jelas sehingga dapat dikomunikasikan dengan efektif (Clark et al,
2012:31).
Dalam Business Model Canvas terdapat Sembilan bagian yang menjelaskan masing-
masing komponen bisnis yaitu: customer segments, value propositions, channels,
customer relationships, revenue streams, key resources, key activites, key partnership,
dan cost structure.
Bisnis Model Canvas adalah model bisnis yg terdiri dari 9 blok area aktivitas bisnis, yang
memiliki tujuan memetakan strategi untuk membangun bisnis yang kuat, bisa
memenangkan
persaingan dan sukses dalam jangka panjang.
Bisnis Model Canvas ini memiliki ciri khas dengan 9 blok model yang jika disatukan
akan menjadi satu kesatuan bisnis:
1) Customers Segment
Segmentasi pelanggan dapat dibagi melalui berbagai macam kategori; demografi,
geografi, psikografi, dan lainnya. Berdasarkan kemampuannya, perusahaan dapat
memilih segman konsumen yang dipilih; mass market, niche market, segmented
market, atau two side market.
Hal yang harus diperhatikan dalam segmentasi customer adalah kita harus benar-
benar bisa mendefinisikan secara spesifik siapa segment target customer kita. Segmen
target bisa dibedakan berdasarkan hal-hal seperti:
a. Tingkat ekonomi (menengah, atas atau jika ingin lebih spesifik lagi dapat
disegmentasi berdasarkan pendapatan atau uang jajan bulanan
target customer kita);
b. Umur;
c. Komunitas tertentu (misalnya komunitas sepeda, komunitas pecinta hewan
tertentu atau komunitas ibu-ibu pengajian dll.);
d. Perilaku khusus dari target customer kita (misalnya reaksinya terhadap harga
barang, kadang ada perilaku tertentu yang malah suka dengan barang-barang
mahal, ada juga yang benar-benar sensitif terhadap harga yang murah dll.).
Dengan melakukan segmentasi ini kita akan lebih mengerti dan menangkap kebutuhan
khusus dan sifat-sifat target customer kita.
2) Value Proposition
Value proposition adalah hal yang ditawarkan ke target customer kita. Nilai produk
tidak hanya dijelaskan dari fungsional produk atau hanya memenuhi
kebutuhan utama suatu produk, tetapi lebih dari itu. Nilai produk memenuhi kebutuhan
konsumen secara keseluruhan, baik yang tampak maupun tidak. Tugas perusahaan
adalah menciptakan nilai tersebut.
3) Customer Relationship
Customer relationship, merupakan wadah untuk terus berhubungan baik dan
mempererat hubungan dengan customer kita. Ketika pelanggan telah menangkap nilai
yang tawarkan perusahaan, maka perusahaan harus mempertahankan hubungan
tersebut dalam waktu yang lama. Semakin konsumen terikat dengan suatu produk,
semakin terjamin pula keberlangsungan hidup produk serta perusahaan. Bahkan tidak
menutup kemungkinan perusahaan mengakuisisi pelanggan dari perusahaan pesaing
dengan menawarkan nilai yang lebih baik. Karena pada dasarnya konsumen selalu
mencari hal yang baru dan lebih baik.
4) Channel
Untuk menyampaikan value proposition ke customer kita perlu channel. Channel
adalah cara yang digunakan untuk memberikan value proposition kita ke customer.
Cara ini bisa sangat bermacam-macam tergantung dari segmen customer yang kita
bidik. Chanel ini adalah salah satu hal yang sangat perlu diperhatikan, karena jika
kurang tepat kita tidak dapat meraih target segmen yang diharapkan. Channel dapat
juga disebut bagaimana cara kita menyampaikan produk kepada customer. Channel
tersebut bisa berupa penjualan langsung, melalui distributor, melalui tenaga
marketing, bisa juga melalui website, bisa melalui forum jual beli, ataupun media
sosial laninnya yang sedang berkembang dewasa ini. Macam-macam channel bisa
dilakukan, semakin kreatif kita menciptakan channel penjualan semakin besar peluang
kita untuk unggul dalam persaingan dan efektif dalam menjaring customer. Kunci dari
pemilihan channel ini adalah cara yang tepat untuk menyampaikan value
propositions kepada segmen target kita.
Saat perusahaan telah memiliki nilai produk yang ditawarkan, maka tugas yang harus
dilakukan adalah menyampaikan nilai tersebut pada konsumen. Tanpa saluran
komunikasi dan distribusi yang baik, maka nilai produk tidak akan ditangkap dengan
baik oleh konsumen. Bahkan ada kalanya nilai produk terletak pada saluran
komunikasi dan distribusinya.
5) Revenue Stream
Revenue stream ini adalah salah satu yang sangat penting karena inilah nafas yang
membuat usaha kita tetap hidup. Ketika pelanggan semakin loyal, maka perusahaan
wajib memikirkan bagaimana model penerimaan pendapatan yang menguntungkan
bagi perusahaan maupun pelanggan. Ada beberapa model arus pendapatan yang telah
diterapkan antara lain: tunai, kredit, CoD, usage fee, subscription, leasing, rent,
licence, atau komisi.
6) Key Resource
Key resources berkaitan dengan bahan baku dan saluran pemasok yang dibutuhkan
dalam proses produksi. Ketersediaan dan kualitas bahan merupakan elemen penting
dalam sebuah perusahaan. Nilai produk juga dapat ditentukan dengan
mengkomunikasikan bagaimana bahan baku diperoleh dan bagaimana kualitas bahan
baku mempengaruhi kualitas produk.
7) Key Activities
Dalam proses penciptaan nilai produk, setiap perusahaan memiliki proses yang
berbeda-beda dan mungkin proses tersebut yang menjadi nilai produk. Oleh karena
itu, perusahaan harus mengidentifikasi aktifitas kunci dari perusahaan dan menjaga
aktifitas
tersebut tetap terjaga konsistensi dan kerahasiaannya.
8) Key Partnership
Disadari atau tidak, keberadaan perusahaan selalu terkait dengan stakeholder. Baik
yang berkaitan langsung dengan proses produksi maupun tidak langsung. Semua
stakeholder tersebut harus diidentifikasi dan dikelola agar memberikan dampak positif
bagi perusahaan.
9) Cost Structure
Dalam proses penciptaan produk tidak terlepas dari biaya yang dikeluarkan. Besarnya
biaya yang dikeluarkan akan berdampak pada harga jual produk dan strategi yang
diterapkan oleh perusahaan. Profit perusahaan tergantung pada sales dan HPP produk,
sehingga dengan menekan biaya yang minimal dan menjual dengan harga maksimum
adalah tujuan perusahaan.
1.1. Dua Sisi Kanvas Bisnis
a. Sisi Konsumen
Menunjukkan faktor-faktor yang berorientasi pada perspektif konsumen. Sisi ini
menitikberatkan bagaimana organisasi atau perusahaan menyediakan nilai untuk
memenuhi keinginan konsumen. Pada sisi ini organisasi atau perusahaan dituntut
menggali kreatifitas dan riset mengenai keinginan konsumen. Sehingga sering
disebut sisi yang menghabiskan dana terbesar dalam organisasi atau perusahaan.
b. Sisi Perusahaan
Pada sisi ini menunjukkan faktor-faktor yang berorientasi pada perspektif
perusahaan. Sisi ini menitikberatkan bagaimana organisasi atau perusahaan mampu
mencapai efisiensi dalam penciptaan nilai bagi konsumen. Pada sisi ini organisasi
atau perusahaan berusaha menekan biaya serendah mungkin dan berusaha menjalin
kerjasama dengan stakeholder (pemasok, pesaing, pemerintah, dll) untuk menjamin
berjalannya bisnis. Maka dapat disimpulkan bahwa dua sisi ini sangat bertolak
belakang, namun saling melengkapi.
Beberapa Faktor Penggunaan Bisnis Model Canvas :
a. Visual Thinking
Cara terbaik untuk menggunakan BMC adalah untuk mencetak versi berukuran
poster besar dan menempelkannya ke dinding. Setelah itu, founder kemudian
menggunakan sticky notes seperti post-it untuk mengisi 9 bagian. Sticky notes
memungkinkan grup thinking karena setiap orang dalam tim dapat berpartisipasi
aktif.
b. Iterasi dengan cepat
"Iterasi" adalah proses di mana founder "keluar dari kantor atau labnya" dan
mencoba memvalidasi idenya, kemudian kembali lagi ke kantor untuk memperbaiki
model bisnis dan produknya berdasarkan feedback yang didapat dari market.
c. Dengan cepat melihat kaitan dari 9 komponen bisnis
Bisnis Model Canvas memungkinkan entrepreneur untuk secara
visual menggambarkan kaitan dari masing-masing komponen bisnis tersebut.
Seringkali founder menggambar garis dan ilustrasi di poster untuk mewakili
potongan-potongan teka-teki dan bagaimana mereka bekerja sama. Dengan cara ini,
tim dapat menemukan hubungan dari peluang pasar dan / atau proposisi nilai yang
unik. Selanjutnya, tim kemudian dapat mendokumentasikan ide-ide baru sebagai
hipotesis baru untuk menguji BMC sebagai iterasi baru.
d. Memaksa tim untuk dengan ringkas menyampaikan pikirannya
Karena informasi dicatat dengan pendek pada post-it notes, tim dipaksa untuk
menjelaskan dengan tepat dan ringkas apa yang mereka mau untuk menguji atau
menindaklanjuti pada iterasi berikutnya.
e. Bentuk visual dari bisnis model canvas memudahkan startup untuk
membaginya dengan partner, rekan kerja
Karena bisnis model kanvas disajikan dalam bentuk poster besar dan visual, mudah
untuk berbagi melalui foto atau mengambil poster dari dinding untuk bertemu
dengan pihak lain yang berkepentingan.
1.2. Keuntungan Bisnis Model Canvas
1) Bisa dipakai untuk semua jenis model bisnis, travelling, restoran, hotel,
perkebunan, mining dan lain sebagainya.
2) Mempercepat mengetahui keseluruhan kekuatan dan kekurangan bisnis.
3) Proses analisa kebutuhan dan profit dilakukan secara cepat.
4) Memetakan bisnis untuk mengetahui kelemahan semenjak dini dan memahami
kekuatan bisnis dari sudut pandang yang benar.
5) Pemetaan business model canvas menggambarkan secara sistematis bisnis yang
kemudian dapat digunakan untuk pengambilan keputusan pengembangan
manajemen strategik bisnis.
2. Diversification
Diversifikasi adalah penyebaran modal di berbagai aset dengan tingkat pendapatan dan
risiko yang berbeda guna meminimalkan tingkat risiko dan mengurangi kerugian. Investor
menginvestasikan modalnya pada sekuritas/efek dari emiten yang berbeda, dan
membentuk semacam portofolio investasi. Jika salah satu saham yang dibeli ternyata
merugi, maka saham lain yang menguntungkan dapat menutupi kerugian tersebut,
sehingga kerugian pada modal investasi tersebut dapat dikover, atau dengan kata lain bisa
disebut sebagai diversifikasi risiko.
2.1. Diversification Strategy
Diversifikasi merupakan salah satu strategi yang dilakukan perusahaan untuk
memperluas usaha dengan membuka beberapa unit bisnis atau anak perusahaan baru
baik dalam lini bisnis yang sama dengan yang sudah ada maupun dalam unit bisnis yang
berbeda dengan bisnis inti perusahaan. Diversifikasi menjadi pilihan yang menarik bagi
perusahaan ketika perusahaan menghadapi persaingan yang sangat ketat dan
pertumbuhan pasar yang cepat. Menurut argumen pasar modal efisien, diversifikasi
perusahaan dapat menciptakan nilai perusahaan (George dan Kabir, 2005).
Ada 3 bentuk strategi diversifikasi yakni :
1) strategi diversifikasi konsentris,
2) strategi diversifikasi horizontal, dan
3) strategi diversifikasi konglomerat.
a. Strategi Diversifikasi Konsentris (Concentric Diversification Strategy)
Dijalankan dengan menambah produk baru yang masih terkait dengan produk yang
ada saat ini baik keterkaitan dalam kesamaan teknologi, pemanfaatan fasilitas
bersama, ataupun jaringan pemasaran yang sama. Pedoman keberhasilan strategi
diversifikasi konsentris adalah :
 Bersaing dalam industri yang tidak atau rendah pertumbuhannya.
 Adanya produk baru yang terkait dengan produk yang ada saat ini dapat menaikkan
penjualan produk yang ada.
 Produk baru ditawarkan pada harga yang kompetitif.
 Produk yang ada saat ini berada pada tahap penurunan dalam daur hidup produk
Memiliki tim manajemen yang kuat.
Contoh diversifikasi konsentris (Concentric Diversification Strategy) :
 Perusahaan mobil seperti Suzuki dan Honda juga memproduksi sepeda motor.
 Kelompok usaha Kompas Gramedia masuk ke bisnis penerbitan (Elexmedia
Komputindo), toko buku (Gramedia) dan penyiaran (Radio Sonora dan TV7).
b. Strategi Diversifikasi Horizontal (Horizontal Diversification Strategy)
Strategi diversifikasi horizontal adalah strategi menambah atau menciptakan produk
baru yang tidak terkait dengan produk saat ini kepada pelanggan saat ini. Dasarnya
adalah, bahwa perusahaan sudah sangat familiar dengan pelanggannya saat ini dan
pelanggan saat ini sangat loyal dengan merk/brand perusahaan.
Pedoman yang akan menjamin keberhasilan strategi diversifikasi horizontal adalah:
 Tambahan produk baru akan meningkatkan revenue secara signifikan.
 Tingkat kompetisi yang tajam dalam industri yang tidak tumbuh, margin dan
return rendah.
 Saluran distribusi yang ada saat ini dapat dimanfaatkan.
Contoh diversifikasi horizontal (Horizontal Diversification Strategy) :
 PT. Garuda Indonesia Airways memiliki jaringan hotel di Indonesia yaitu PT.
Aerowisata.
 Kelompok Usaha Kompas membuka bisnis jasa konsultansi perjalanan (travel
biro) yang khusus ditujukan bagi pelanggan Koran dan Majalah Kelompok
Kompas - Gramedia.
c. Strategi Diversifikasi Konglomerasi (Conglomerate Diversification Strategy)
Penambahan produk baru dan dipasarkan pada pasar baru yang tak terkait dengan
yang ada saat ini. Ide dasar strategi ini terutama pertimbangan profit. Untuk menjamin
strategi diversifikasi konglomerasi efektif, ada beberapa pedoman yang perlu diikuti,
yakni:
 Terjadi penurunan penjualan dan profit.
 Kemampuan manajerial dan modal untuk berkompetisi dalam industri baru.
 Tercipta sinergi financial antara perusahaan yang diakuisisi dengan yang
mengakuisisi pasar bagi produk saat ini sudah jenuh.
 Ada peluang untuk membeli atau memperoleh bisnis baru yang tak terkait
yang memiliki peluang investasi yang menarik.
 Jika ada tindakan antitrust atas bisnis yang terkonsentrasi pada bisnis tunggal.
2.2. Related / Concentration Diversification Strategies
Diversifikasi yang terkait strategi melibatkan diversifikasi ke dalam bisnis yang
dimiliki beberapa jenis strategik cocok. Strategi yang cocok ada ketika bisnis strategis
yang berbeda memiliki cukup keterkaitan rantai activity-cost yang ada peluang
penting untuk kegiatan berbagi dalam satu bisnis atau bisnis yang lain. Sebuah
diversifikasi perusahaan yang mengeksploitasi rantai activity-cost interrelationships
dan menangkap keuntungan strategi yang cocok mencapai sebuah konsolidasi kinerja
yang lebih besar dari dari keseluruhan bisnis, bisa mendapatkan strategi independen
apa yang dikejar. Semakin besar manfaat yang cocok, semakin besar strategi
keunggulan kompetitif dari diversifikasi terkait dan yang lebih terkait memenuhi
diversifikasi better-off-test untuk membangun nilai pemegang saham.
2.3. Unrelated / Conglomerate Diversification
Strategi offensive yang satu ini tidak membatasi diri pada industri mana yang
sebelumnya mereka kuasai, tanpa membatasi diri kepada posisi mana sebelumnya
mereka berada dalam sebuah mata rantai pasokan, dan seterusnya. Strategi yang satu
ini sangat popular pada era 80-an. Banyak sekali contoh dalam strategi ini antara lain
: Group Bakrie, Group Salim dan sebagainya. Para penganut kapitalisme sejati ini
memfokuskan pada kesempatan yang tersedia dan akan merealisasikan kesempatan-
kesempatan tersebut berdasarkan intuisi dan juga memaksimalkan segala sumber
daya yang mereka miliki.
2.4. Diversifikasi Produk
Diversifikasi Produk adalah upaya yang dilakukan pengusaha/produsen/perusahaan
untuk mengusahakan atau memasarkan beberapa produk yang sejenis dengan produk
yang sudah dipasarkan sebelumnya. Terdapat beberapa sumber menyatakan bahwa
pengertian diversifikasi produk yaitu antara lain :
1. Kotler (2001Ea:69) menyatakan konsep diversifikasi produk merupakan salah
satu cara untuk meningkatkan kinerja bisnis yang ada dengan jalan
mengidentifikasi peluang untuk menambah bisnis menarik yang tidak berkaitan
dengan bisnis perusahaan saat ini.
2. Effendi (1996:109) mengemukakan bahwa diversifikasi produk didefinisikan
sebagai suatu perluasan pemilihan barang dan jasa yang dijual oleh perusahaan
dengan jalan menambah produk baru atau jasa ataupun memperbaiki tipe, warna,
mode, ukuran, jenis dari produk yang sudah ada dalam rangka memperoleh laba
maksimal.
3. Sedangkan Tjiptono (2001:132) mengemukakan definisi dari diversifikasi produk
yaitu upaya mencari dan mengembangkan produk atau pasar yang baru, atau
keduanya, dalam rangka mengejar pertumbuhan, peningkatan penjualan,
profitabilitas dan fleksibilitas.
Dari definisi di atas terlihat kesamaan pendapat mengenai tujuan diversifikasi yaitu
perluasan atau penambahan terhadap barang dan jasa untuk meningkatkan
profitabilitas perusahaan. Beberapa pendapat yang berbeda menyatakan diversifikasi
sebagai perluasan barang dan jasa dengan jalan penganekaragaman namun pendapat
lain menyebutkan bahwa diversifikasi adalah menambah atau memperbaiki produk
atau jasa sehingga dapat disimpulkan bahwa diversifikasi produk merupakan jalan
atau strategi dalam perusahaan yang berkaitan dengan produknya dengan cara
menambahkan jenis produknya sehingga memberikan keuntungan bagi perusahaan.
2.5. Tujuan Diversifikasi Produk
Ada beberapa alasan sebuah perusahan melakukan diversifikasi terhadap produknya
yang pada umumnya menyangkut dua hal terpenting, yaitu meningkatkan
keunungan dan pembagian resiko. Kemudian, Harberg dan Rieple menyatakan
diversifikasi dilaksanakan dengan beberapa tujuan, yakni:
1.Pertumbuhan dan nilai tambah. Tujuan ini dapat terpenuhi ketika investasi yang
dilakukan perusahaan memberikan keuntunga bagi perusahaan, misalnya
mengakuisisi perusahaan yang memiliki sumber daya strategis seperti pemasok
yang memproduksi bahan baku utama perusahaan atau merupaka distributor yang
telah memiliki saluran distribusi yang luas. Diversifikasi usaha seperti ini akan
memberikan nilai tambah secara tidak langsung dari perusahaan yang diakuisisi
tersebut
2.Meratakan resiko. Tujuan ini dimaksudkan bahwa dengan berinvestasi pada
beberapa usaha maka resiko yang dimiliki satu usaha tidak berpengaruh secara total
terhadap perusahaan karena dapat diimbangi oleh return dari usaha lainnya
3.Mencegah monopoli pesaing. Penguasaan pada usaha yang memiliki sumber
daya strategis selain dapat memberikan nilai tambah juga mencegah penguasaan
oleh pesaing
4.Mencapai sinergi. Kombinasi antara segmen usaha diharapkan memiliki
kemampuan untuk mencapai sesuatu, yang tidak mungkin dicapai bila usaha
tersebut bekerja sendiri-sendiri
5.Mengendalikan pemasok dan distributor. Ini bertujuan memudahkan perusahaan
dalam mengendalikan harga dan mutu agar dapat bersaing
6.Pemenuhan ambisi dari personel manajer. Hal ini berkaitan dengan penghargaan
yang akan diterima oleh manajer tersebut. Saat perusahaan melakukan diversifikasi
usaha, maka ruang lingkup tugas manajer juga biasanya semakin besar.
2.6. Bentuk Diversifikasi
Terdapat berbagai cara yang bisa dilakukan sebuah perusahaan terkait diversifikasi
atas produknya. Untuk memudahkan pemahaman anda, saya bagi dua; dilihat dari
bentuk dan strateginya. Tentunya segala bentuknya disesuaikan dengan pertimbangan
kepentingan dan kemampuan perusahaan.
Dilihat dari bentuknya dapat dibagi menjadi dua, vertikal dan horizontal :
a) Diversifikasi Vertikal
Bentuk vertikal adalah diversifikasi dari atas ke bawah. Dapat diartikan bahwa setiap
perusahaan secara bebas memasarkan produknya (tidak harus ke
bawahnya). Misalkan perusahaan peternakan tiak harus hanya menjual hasil
ternaknya ke
perusahaan kulit milik anda, bisa juga ke perusahaan olahan kulit yang lainnya
bahkan
pesaing. Kemudian usaha toko juga tidak terpaku hanya menjual produk sepatu
perusahaan
anda, bisa saja menjual produk sepatu pesaing.
b) Diversifikasi Horizontal
Diversifikasi horizontal adalah membagi usaha anda baik konsentris dan
konglomerasi (masing-masing dijelaskan dibawah) ke samping. Artinya bahwa
setiap unit
produksi / usaha memiliki tingkatan dan derajat yang sama, yang membedakannya
adalah
target pasar dan kebutuhan calon pembeli.
2.7. Manfaat Diversifikasi
Dari semua tujuan perusahaan melakukan diversifikasi, terdapat dua manfaat yang
berpengaruh besar terhadap operasional dan daya tahan perusahan itu sendiri.
a) Meningkatkan Profitabilitas dan Daya Saing
Dengan memiliki perusahaan (investasi) di berbagai jenis produk akan mencegah
pesaing anda memonopoli pasar. Kemudian, bisa juga mempersepit ruang gerak para
pesaing baru. Market share yang berhasil diraih dari berbagai produk akan
menambah pemasukan untuk usaha anda.
b) Meminimalisir Resiko
Resiko selalu ada di segala aktifitas hidup, termasuk selalu menjadi ancaman
perusahaan. Dengan dilakukannya diversifikasi secara tidak langsung akan
mengurangi dampak resiko di masa yang akan datang. Jika satu unit usaha anda
mengalami kerugian, bahkan hingga gulung tikar, masih ada unit usaha lainnya
sehingga masih bisa "survive".
Diversifikasi produk merupakan salah satu cara untuk meningkatkan volume penjualan
yang dapat dilakukan oleh perusahaan terutama jika perusahaan tersebut telah berada
dalam tahap kedewasaan. Dengan diversifikasi produk, suatu perusahaan tidak akan
bergantung pada satu jenis produknya saja. Tetapi perusahaan juga dapat mengandalkan
jenis produk lainnya (produk diversifikasi). Karena jika salah satu jenis produknya tengah
mengalami penurunan, maka akan dapat teratasi dengan produk jenis lainnya.
Contoh diversifikasi produk PT Coca Cola Company:
 Coca- Cola, yaitu jenis minuman soda pertama kali yang dikeluarkan, dengan bahan
campuran sirup karamel seperti apa yang telah dijelaskan diatas tapi sampai saat ini
produk tersebut merajai pasaran minuman soda didunia.
 Diet Coke, yaitu adik dari Coca-Cola dengan jenis yang sama namun dengan
kandungan yang berbeda, Diet Coke diciptakan bagi mereka yang menyukai minuman
soda, namun tidak ingin gemuk. Produk ini biasanya disukai oleh wanita.
 Frestea, yakni jenis minuman berbahan dasar teh yang dikalengkan maupun dalam
kemasan botol. Yang membuat produk ini diminati masyarakat adalah tidak hanya
rasa teh saja yang disajikan, namun banyak varian yang disediakan, yaitu frestea green
tea bagi mereka yang ingin lebih sehat, frestea fruit yaitu minuman teh denagn
campuran rasa buah.
 Ades, adalah jenis minuman air mineral namun keberadaanya kurang populer jika
dibandingkan dengan Aqua yang diproduksi oleh danone, tapi masih tetap berada
dijajaran atas produk air mineral di Indonesia.
 Minute Maid, adalah jenis jus dengan rasa jeruk asli. Yang unik dari produk ini adalah
tembahan bulir dari buah jeruk yang terdapat dibotol jika kemasan di kocok/shake. Ini
yang membuat masyarakat menyukai produk ini.
3. Balance Scorecard
Perkembangan di dalam dunia bisnis saat ini semakin kompetitif sehingga menyebabkan
persaingan yang luar biasa. Selain itu juga membuat perubahan dalam hal lainnya seperti
produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia (SDM) serta bagaimana cara
penanganan suatu transaksi pada suatu perusahaan dengan para pelanggan atau antara
perusahaan dengan perusahaan yang lainnya.
Sejak awal, pemahaman mengenai pengukuran kinerja pada suatu organisasi merupakan hal
yang sangat penting dan vital. Dengan hasil pengukuran kinerja yang baik maka akan
menciptakan sebuah informasi mengenai keberadaan bisnis tersebut serta bagaimana hal
tersebut dilakukan dan dimana itu terjadi. Singkatnya pengukuran kinerja merupakan kartu
laporan bagi sebuah perusahaan. Untuk mengukur kinerja tersebut, salah satu alat
pengukuran kinerja yang baik adalah Balanced Scorecard
Balanced Scorecard atau BSC merupakan suatu sistem manajemen strategi (Strategic
Based Responsibility Accounting System) yang menjelaskan mengenai misi serta strategi
dari suatu perusahaan ke dalam tujuan operasional dan tolok ukur kinerja perusahaan
tersebut.
Scorecard sendiri memiliki makna kartu skor. Maksudnya yaitu kartu skor yang akan di
gunakan dalam merencanakan skor yang di wujudkan pada masa yang akan datang.
Sedangkan balanced memiliki makna berimbang, yang artinya dalam mengukur kinerja
seseorang atau suatu organisasi harus di ukur secara seimbang dari dua sudut pandang
seperti keuangan dan non keuangan, jangka panjang dan jangka pendek, intern dan
ekstern.
Balanced Scorecard merupakan suatu mekanisme pada sistem manajemen yang
mampu menerjemahkan visi serta strategi organisasi ke dalam suatu tindakan yang nyata di
lapangan. Sehingga balanced scorecard menjadi salah satu alat manajemen yang terbukti
membantu banyak perusahaan dalam mengimplementasikan strategi bisnisnya.
3.1. Sudut Pandang (Perspektif) dalam Balanced Scorecard
Adapun beberapa perspektif yang ada pada balanced scorecard, yaitu:
a. Perspektif Keuangan
Balanced Scorecard menggunakan tolak ukur kinerja keuangan seperti ROI dan laba
bersih, sebab secara umum tolak ukur tersebut tentu digunakan oleh setiap perusahaan
dalam mengetahui laba bersih. Balanced Scorecard merupakan suatu metode
pengukuran kinerja yang di dalamnya terdapat keseimbangan antara keuangan serta non
keuangan guna mengarahkan kinerja perusahaan menuju kesuksesan. BSC dapat
mendefinisikan lebih lanjut mengenai pencapaian misi yang berperan dalam
mewujudkan pertambahan kekayaan bagi suatu perusahaan.
Di dalam Balanced Scorecard, pengukuran finansial memiliki dua peranan penting
yaitu semua perspektif bergantung pada pengukuran finansial yang menunjukan
implementasi dari suatu strategi yang telah di rencakan, dan yang kedua adalah
memberi dorongan kepada 3 perspektif yang lainnya mengenai target yang harus di
capai oleh perusahaan.
Di dalam Balanced Scorecard, pengukuran finansial mempunyai dua peranan penting,
dimana yang pertama adalah semua perspektif tergantung pada pengukuran finansial
yang menunjukkan implementasi dari strategi yang sudah direncanakan dan yang kedua
adalah akan memberi dorongan kepada 3 perspektif yang lainnya tentang target yang
harus dicapai dalam mencapai tujuan organisasi.
Menurut Kaplan dan Norton, siklus bisnis terbagi 3 tahap, yaitu: bertumbuh (growth),
bertahan (sustain), dan menuai (harvest), di mana setiap tahap dalam siklus tersebut
mempunyai tujuan fmansial yang berbeda.
b. Perspektif Pelanggan.
Di dalam perspektif pelanggan, suatu perusahaan butuh menentukan terlebih dahulu
segmen pasar serta pelanggan yang akan menjadi target organisasi. Kemudian manajer
wajib menentukan alat ukur terbaik dalam mengukur kinerja di setiap unit operasi dalam
upaya mencapai target finansialnya.
Dalam perspektif pelanggan, perusahaan perlu terlebih dahulu menentukan segmen
pasar dan pelanggan yang menjadi target bagi organisasi atau badan usaha. Selanjutnya,
manajer harus menentukan alat ukur yang terbaik untuk mengukur kinerja dari tiap unit
opetasi dalam upaya mencapai target finansialnya. Selanjutnya apabila suatu unit bisnis
ingin mencapai kinerja keuangan yang superior dalam jangka panjang, mereka harus
menciptakan dan menyajikan suatu produk baru/jasa yang bernilai lebih baik kepada
pelanggan mereka (Kaplan, dan Norton, 1996).
Produk dikatakan bernilai apabila manfaat yang diterima produk lebih tinggi daripada
biaya perolehan (bila kinerja produk semakin mendekati atau bahkan melebihi dari apa
yang diharapkan dan dipersepsikan pelanggan). Perusahaan terbatas untuk memuaskan
potential customer sehingga perlu melakukan segmentasi pasar untuk melayani dengan
cara terbaik berdasarkan kemampuan dan sumber daya yang ada. Ada 2 kelompok
pengukuran dalam perspektif pelanggan, yaitu:
1) Kelompok pengukuran inti icore measurement group).
Kelompok pengukuran ini digunakan untuk mengukur bagaimana perusahaan
memenuhi kebutuhan pelanggan dalam mencapai kepuasan,
mempertahankan, memperoleh, dan merebut pangsa pasar yang telah ditargetkan.
Dalam kelompok pengukuran inti, kita mengenal lima tolak ukur, yaitu: pangsa pasar,
akuisisi pelanggan (perolehan pelanggan), retensi pelanggan (pelanggan yang
dipertahankan), kepuasan pelanggan, dan profitabilitas pelanggan.
2) Kelompok pengukuran nilai pelanggan {customer value proposition).
Kelompok pengukuran ini digunakan untuk mengetahui bagaimana perusahaan
mengukur nilai pasar yang mereka kuasai dan pasar yang potensial yang mungkin bisa
mereka masuki. Kelompok pengukuran ini juga dapat menggambarkan pemacu
kinerja yang menyangkut apa yang harus disajikan perusahaan untuk mencapai tingkat
kepuasan, loyalitas, retensi, dan akuisisi pelanggan yang tinggi. Value proposition
menggambarkan atribut yang disajikan perusahaan dalam produk/jasa yang dijual
untuk menciptakan loyalitas dan kepuasan pelanggan. Kelompok pengukuran nilai
pelanggan terdiri dari :
a) Atribut produk/jasa, yang meliputi: fungsi, harga, dan kualitas produk.
b) Hubungan dengan pelanggan, yang meliputi: distribusi produk kepada pelanggan,
termasuk respon dari perusahaan, waktu pengiriman, serta bagaimana perasaan
pelanggan setelah membeli produk/jasa dari perusahaan yang bersangkutan.
c) Citra dan reputasi, yang menggambarkan faktor intangible bagi perusahaan untuk
menarik pelanggan untuk berhubungan dengan perusahaan, atau membeli produk.
c. Perspektif Proses Bisnis Internal
Perspektif ini menampilkan proses kritis yang memungkinkan suatu unit usaha dalam
memberi value proposition yang bisa menarik serta mempertahankan pelanggannya
pada segmen pasar yang diinginkan dan memuaskan harapan para pemegang saham
melalui flnancial retums (Simon, 1999).. Secara umum terdapat tiga pedoman dasarnya
yaitu, Proses inovasi, Proses operasi, Pelayanan purna jual.
1) Proses inovasi.
Proses inovasi adalah bagian terpenting dalam keseluruhan proses produksi. Tetapi
ada juga perusahaan yang menempatkan inovasi di luar proses produksi. Di dalam
proses inovasi itu sendiri terdiri atas dua komponen, yaitu: identifikasi keinginan
pelanggan, dan melakukan proses perancangan produk yang sesuai dengan keinginan
pelanggan. Bila hasil inovasi dari perusahaan tidak sesuai dengan keinginan
pelanggan, maka produk tidak akan mendapat tanggapan positif dari pelanggan,
sehingga tidak memberi tambahan pendapatan bagi perasahaan bahkan perasahaan
haras mengeluarkan biaya investasi pada proses penelitian dan pengembangan.
2) Proses operasi.
Proses operasi adalah aktivitas yang dilakukan perusahaan, mulai dari saat penerimaan
order dari pelanggan sampai produk dikirim ke pelanggan. Proses operasi
menekankan kepada penyampaian produk kepada pelanggan secara efisien, dan tepat
waktu. Proses ini, berdasarkan fakta menjadi fokus utama dari sistem pengukuran
kinerja sebagian besar organisasi.
3) Pelayanan purnajual.
Adapun pelayanan purna jual yang dimaksud di sini, dapat berupa garansi,
penggantian untuk produk yang rusak, dll.
d. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Perspektif ini menyediakan infrastruktur guna tercapainya tiga perspektif sebelumnya
serta menghasilkan pertumbuhan juga perbaikan jangka panjang. Terdapat tiga prinsip
kapabilitas yang berhubungan dengan kondisi internal perusahaan yaitu, Kapabilitas
pekerja: kepuasan pekerja, retensi pekerja, produktivitas pekerja, Kapabilitas sistem
informasi, Iklim organisasi.
Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan mencakup 3 prinsip kapabilitas yang terkait
dengan kondisi intemal perusahaan, yaitu:
1) Kapabilitas pekerja.
KapabiLitas pekerja adalah merupakan bagian kontribusi pekerja pada perusahaan.
Sehubungan dengan kapabilitas pekerja, ada 3 hal yang harus diperhatikan oleh
manajemen :
a) Kepuasan pekerja.
Kepuasan pekerja merupakan prakondisi untuk meningkatkan produktivitas,
tanggungjawab, kualitas, dan pelayanan kepada konsumen. Unsur yang dapat
diukur dalam kepuasan pekerja adalah keterlibatan pekerja dalam mengambil
keputusan, pengakuan, akses untuk mendapatkan informasi, dorongan untuk
bekerja kreatif, dan menggunakan inisiatif, serta dukungan dari atasan.
b) Retensi pekerja.
Retensi pekerja adalah kemampuan imtuk mempertahankan pekerja terbaik
dalam perusahaan. Di mana kita mengetahui pekerja merupakan investasi jangka
panjang bagi perusahaan. Jadi, keluamya seorang pekerja yang bukan karena
keinginan perusahaan merupakan loss pada intellectual capital dari perusahaan.
Retensi pekerja diukur dengan persentase turnover di perusahaan.
c) Produktivitas pekerja.
Produktivitas pekerja merupakan hasil dari pengaruh keseluruhan dari
peningkatan keahlian dan moral, inovasi, proses internal, dan kepuasan
pelanggan. Tujuannya adalah untuk menghubungkan output yang dihasilkan oleh
pekerja dengan jumlah pekerja yang seharusnya untuk menghasilkan output
tersebut.
2) Kapabilitas sistem informasi.
Adapun yang menjadi tolak ukur untuk kapabilitas sistem inforaiasi adalah tingkat
ketersediaan informasi, tingkat ketepatan informasi yang tersedia, serta jangka waktu
untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan.
3) Iklim organisasi yang mendorong timbulnya motivasi, dan pemberdayaan adalah
penting untuk menciptakan pekerja yang berinisiatif. Adapun yang menjadi tolak
ukur hal tersebut di atas adalah jumlah saran yang diberikan pekerja
3.2. Keunggulan Balance Scorecard
BSC adalah pendekatan terhadap strategi manajemen yang dikembangkan oleh
Drs.Robert Kaplan (Harvard Business School) and David Norton pada awal tahun 1990.
BSC berasal dari dua kata yaitu balanced (berimbang) dan scorecard (kartu skor).
Balanced (berimbang) berarti adanya keseimbangan antara performance keuangan dan
non-keuangan, performance jangka pendek dan performance jangka panjang, antara
performance yang bersifat internal dan performance yang bersifat eksternal.
Sedangkan scorecard (kartu skor) yaitu kartu yang digunakan untuk mencatat skor
performance seseorang. Kartu skor juga dapat digunakan untuk merencanakan skor yang
hendak diwujudkan oleh seseorang di masa depan.
Mula-mula BSC digunakan untuk memperbaiki sistem pengukuran kinerja eksekutif.
Awal penggunaannya kinerja eksekutif diukur hanya dari segi keuangan. Kemudian
berkembang menjadi luas yaitu empat perspektif, yang kemudian digunakan untuk
mengukur kinerja organisasi secara utuh. Empat perspektif tersebut yaitu keuangan,
pelanggan, proses bisnis internal serta pembelajaran dan pertumbuhan.
Dalam perkembangannya BSC telah banyak membantu perusahaan untuk sukses
mencapai tujuannya. BSC memiliki beberapa keunggulan yang tidak dimiliki sistem
strategi manajemen tradisional. Strategi manajemen tradisional hanya mengukur kinerja
organisasi dari sisi keuangan saja dan lebih menitik beratkan pengukuran pada hal-hal
yang bersifat tangible, namun perkembangan bisnis menuntut untuk mengubah
pandangan bahwa hal-hal intangible juga berperan dalam kemajuan organisasi. BSC
menjawab kebutuhan tersebut melalui sistem manajemen strategi kontemporer, yang
terdiri dari empat perspektif yaitu: keuangan, pelanggan, proses bisnis internal serta
pembelajaran dan pertumbuhan.
Keunggulan pendekatan BSC dalam sistem perencanaan strategis (Mulyadi, 2001,
p.18) adalah mampu menghasilkan rencana strategis, yang memiliki karakteristik sebagai
berikut (1) komprehensif, (2) koheren, (3)seimbang dan (4) terukur.
Implementasi Business Model Canvas pada PT Gojek Indonesia
Berikut deskripsi dan panduan mengisi secara mudah kesembilan blok yang ada dalam bisnis
model canvas.
1. Customer segments
Bagian ini akan menjelaskan siapa pelanggan potensial dari produk Anda. Bisa juga
berisi profil orang yang memiliki masalah yang akan dipecahkan oleh bisnis Anda.
Untuk model bisnis ecommerce yang berkembang sekarang ini, customer segment
mencakup si penjual barang dan pembeli. Untuk lebih jelas mengenali siapa segmentasi
pelanggan Anda, ada baiknya kamu juga mempelajari apa itu buyer persona.
2. Value Propositions
Blok ini berisi tentang nilai tambah yang akan membuat bisnis Anda terlihat menarik
dan berbeda dengan bisnis lainnya. Biasanya berupa solusi atau inovasi yang Anda
tawarkan dan menjadi keunggulan utama perusahaan.
3. Channel
Sederhananya, channel adalah media yang bisnis Anda gunakan untuk men-
deliver solusi yang kamu tawarkan untuk sampai ke konsumen. Channel ini bisa berupa
website, online advertisement, aplikasi, bahkan seorang sales person.
4. Customer Relationships
Jika channel lebih banyak menjangkau orang yang belum tahu produk Anda, maka
customer relationship adalah kebalikannya. Kamu harus tahu bagaimana cara bisnis
Anda bisa terus keep in touch dengan para pelanggan. Bentuknya pun bisa sangat
beragam, mulai dari newsletter, layanan after sales, dan sejenisnya.
5. Revenue Streams
Pada kedua blok bagian bawah (cost & revenue), kamu perlu menjabarkan struktur
finansial dari perusahaan. Di bagian revenue, tentu yang perlu kamu tuliskan adalah
produk/jasa apa saja yang dapat memberikan pemasukan.
6. Key Activities
Blok ini adalah bagian yang menjelaskan bagaimana kamu bisa menciptakan value
preposition perusahaan. Jika bisnis kamu adalah product-based, maka inovasi teknologi
dalam proses pembuatan produk bisa menjadi key activities.
7. Key Resources
Sumber daya utama, key resources merupakan kolom yang akan menjelaskan asset
strategis perusahaan. Aset ini bisa berupa bahan baku produk, infrastruktur yang
dibutuhkan dan semacamnya.
8. Key Partnerships
Tidak ada bisnis besar yang berjalan sendiri, dalam menjalankan sebuah aktivitas bisnis,
tentu kita membutuhkan mitra. Disinilah tempat kita memasukkan mitra strategis yang
kita miliki. Dalam konteks bisnis, mitra bisa berupa supplier, vendor, agensi, dan
sejenisnya.
9. Cost Structure
Pada bagian terakhir ini, kita harus menentukan biaya apa saja yang dibutuhkan untuk
menjalankan keseluruhan aktivitas bisnis. Untuk mempermudah,struktur biaya dapat
diisi berdasarkan isian pada kolom key activities, key resources, dan channel.
2. Diversification
PT Gojek kini menerapkan strategi diversifikasi konsentris, yaitu strategi yang dilakukan
dengan menambah produk baru yang masih terkait dengan produk saat ini.
Contohnya :
Menciptakan layanan Go-Food dengan tujuan memudahkan masyarakat dalam pemesanan
layan antar makanan. Adapula layanan Go-Car, Go_Massage, Go-Clean hingga melakukan
diversifikasi untuk sistem pembayaran seperti Cash, Go-Pay, dan Pay-Later
DAFTAR PUSTAKA
Wajib:
1. Ali, Hapzi. Modul Perkuliahan Strategic Management: Canvas Business Model,
Diversification and Balance Scorecard. Universitas Mercubuana. 2018
2. Pearce, J. A & Robinson, R.B (PR), Strategic Management; Formulation,
Implementation and Control, Irwin Mc Graw-Hill Inc., Singapore, 2013
3. Thompson, A. A & Strickland, A.J (TS), Strategic Management; Concepts and Cases,
11th edition, Irwin Mc Graw-Hill Inc., Singapore, 2008
4. Hitt, M.A et, al. (H), Strategic Management; Competitiveness and Globalization, West
Publishing Company, St. Paul, 2009
Tambahan:
1. https://id.wikipedia.org/wiki/Model_bisnis diakses pada Kamis, 22 Mei 2019 pukul
10.24 WIB
2. https://zahiraccounting.com/id/blog/apa-itu-model-bisnis-dan-seberapa-
pentingnya/ diakses pada Kamis, 22 Mei 2019 pukul 10.35 WIB
3. https://www.academia.edu/8478333/MODEL_BISNIS diakses pada Kamis, 22 Mei
2019 pukul 19.24 WIB
4. https://karinov.co.id/contoh-bisnis-model-canvas/ diakses pada Kamis, 22 Mei 2019
pukul 20.31 WIB
5. https://www.go-jek.com/ diakses pada Kamis, 22 Mei 2019 pukul 21.00 WIB

More Related Content

What's hot

9, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: Canvas Business Model, ...
9, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: Canvas Business Model, ...9, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: Canvas Business Model, ...
9, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: Canvas Business Model, ...
aryarhms
 
9, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, canvas busin...
9, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, canvas busin...9, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, canvas busin...
9, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, canvas busin...
MaharaniGustianingty
 
9, sm, adrianto, hapzi ali, business model canvas, diversification & bala...
9, sm, adrianto, hapzi ali, business model canvas, diversification & bala...9, sm, adrianto, hapzi ali, business model canvas, diversification & bala...
9, sm, adrianto, hapzi ali, business model canvas, diversification & bala...
Adrianto Dasoeki
 
Model bisnis
Model bisnisModel bisnis
Model bisnis
Hindraswari Enggar
 
Creating, Capturing Customer Value and Partering to Build Customer relationsh...
Creating, Capturing Customer Value and Partering to Build Customer relationsh...Creating, Capturing Customer Value and Partering to Build Customer relationsh...
Creating, Capturing Customer Value and Partering to Build Customer relationsh...
Alex Maulana SE., MM.
 
9. SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Informasi Dalam Pelaksanaanya, Universita...
9. SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Informasi Dalam Pelaksanaanya, Universita...9. SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Informasi Dalam Pelaksanaanya, Universita...
9. SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Informasi Dalam Pelaksanaanya, Universita...
Yasmin Al-Hakim
 
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, canvas business model, diversification and bala...
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, canvas business model, diversification and bala...Sm, khoirul anwar, hapzi ali, canvas business model, diversification and bala...
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, canvas business model, diversification and bala...
khoirulanwar99
 
Jurnal otonomi volume 11. no. 2 nopember 2011
Jurnal otonomi volume 11. no. 2 nopember 2011Jurnal otonomi volume 11. no. 2 nopember 2011
Jurnal otonomi volume 11. no. 2 nopember 2011
Univ. Kahuripan Kediri
 
QUIZ 9 - Canvas Business Model, Diversification and Balance Scorecard
QUIZ 9 - Canvas Business Model, Diversification and Balance ScorecardQUIZ 9 - Canvas Business Model, Diversification and Balance Scorecard
QUIZ 9 - Canvas Business Model, Diversification and Balance Scorecard
Ruspriono sunaryo
 
9, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, canvas business model, unive...
9, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, canvas business model, unive...9, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, canvas business model, unive...
9, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, canvas business model, unive...
Achmad Susmiyanto
 
penjelasan singkat business model canvas
penjelasan singkat business model canvaspenjelasan singkat business model canvas
penjelasan singkat business model canvas
idbloginfo
 
Ratna Priatiningsih, Prof Dr Hapzi MM, Informasi Dalam Pelaksanannya, Univers...
Ratna Priatiningsih, Prof Dr Hapzi MM, Informasi Dalam Pelaksanannya, Univers...Ratna Priatiningsih, Prof Dr Hapzi MM, Informasi Dalam Pelaksanannya, Univers...
Ratna Priatiningsih, Prof Dr Hapzi MM, Informasi Dalam Pelaksanannya, Univers...
Ratna Priatiningsih
 
Makalah nilai dan kepuasan
Makalah nilai dan kepuasanMakalah nilai dan kepuasan
Makalah nilai dan kepuasan
Rudi211292
 
Sim LU'LU SANIYAH U, HAPZI ALI tugas pertemuna 3 EL (penggunaan teknologi inf...
Sim LU'LU SANIYAH U, HAPZI ALI tugas pertemuna 3 EL (penggunaan teknologi inf...Sim LU'LU SANIYAH U, HAPZI ALI tugas pertemuna 3 EL (penggunaan teknologi inf...
Sim LU'LU SANIYAH U, HAPZI ALI tugas pertemuna 3 EL (penggunaan teknologi inf...
lulu saniyah ulfa
 
(2022) Silabus Training "Effective MARKETING COMMUNICATION in Digital 4.0"
(2022) Silabus Training  "Effective MARKETING COMMUNICATION in Digital 4.0"(2022) Silabus Training  "Effective MARKETING COMMUNICATION in Digital 4.0"
(2022) Silabus Training "Effective MARKETING COMMUNICATION in Digital 4.0"
Kanaidi ken
 
Manajemen pemasaran-jasa
Manajemen pemasaran-jasaManajemen pemasaran-jasa
Manajemen pemasaran-jasa
udayana
 
09 crm plasmedia
09 crm plasmedia09 crm plasmedia
09 crm plasmedia
Kasnan Usaha
 
Chapter 6 model bisnis
Chapter 6   model bisnisChapter 6   model bisnis
Chapter 6 model bisnis
tellstptrisakti
 
Canvas business model, diversification and balance scorecard riki ardoni
Canvas business model, diversification and balance scorecard   riki ardoniCanvas business model, diversification and balance scorecard   riki ardoni
Canvas business model, diversification and balance scorecard riki ardoni
Riki Ardoni
 

What's hot (19)

9, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: Canvas Business Model, ...
9, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: Canvas Business Model, ...9, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: Canvas Business Model, ...
9, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: Canvas Business Model, ...
 
9, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, canvas busin...
9, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, canvas busin...9, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, canvas busin...
9, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, canvas busin...
 
9, sm, adrianto, hapzi ali, business model canvas, diversification & bala...
9, sm, adrianto, hapzi ali, business model canvas, diversification & bala...9, sm, adrianto, hapzi ali, business model canvas, diversification & bala...
9, sm, adrianto, hapzi ali, business model canvas, diversification & bala...
 
Model bisnis
Model bisnisModel bisnis
Model bisnis
 
Creating, Capturing Customer Value and Partering to Build Customer relationsh...
Creating, Capturing Customer Value and Partering to Build Customer relationsh...Creating, Capturing Customer Value and Partering to Build Customer relationsh...
Creating, Capturing Customer Value and Partering to Build Customer relationsh...
 
9. SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Informasi Dalam Pelaksanaanya, Universita...
9. SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Informasi Dalam Pelaksanaanya, Universita...9. SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Informasi Dalam Pelaksanaanya, Universita...
9. SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Informasi Dalam Pelaksanaanya, Universita...
 
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, canvas business model, diversification and bala...
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, canvas business model, diversification and bala...Sm, khoirul anwar, hapzi ali, canvas business model, diversification and bala...
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, canvas business model, diversification and bala...
 
Jurnal otonomi volume 11. no. 2 nopember 2011
Jurnal otonomi volume 11. no. 2 nopember 2011Jurnal otonomi volume 11. no. 2 nopember 2011
Jurnal otonomi volume 11. no. 2 nopember 2011
 
QUIZ 9 - Canvas Business Model, Diversification and Balance Scorecard
QUIZ 9 - Canvas Business Model, Diversification and Balance ScorecardQUIZ 9 - Canvas Business Model, Diversification and Balance Scorecard
QUIZ 9 - Canvas Business Model, Diversification and Balance Scorecard
 
9, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, canvas business model, unive...
9, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, canvas business model, unive...9, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, canvas business model, unive...
9, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, canvas business model, unive...
 
penjelasan singkat business model canvas
penjelasan singkat business model canvaspenjelasan singkat business model canvas
penjelasan singkat business model canvas
 
Ratna Priatiningsih, Prof Dr Hapzi MM, Informasi Dalam Pelaksanannya, Univers...
Ratna Priatiningsih, Prof Dr Hapzi MM, Informasi Dalam Pelaksanannya, Univers...Ratna Priatiningsih, Prof Dr Hapzi MM, Informasi Dalam Pelaksanannya, Univers...
Ratna Priatiningsih, Prof Dr Hapzi MM, Informasi Dalam Pelaksanannya, Univers...
 
Makalah nilai dan kepuasan
Makalah nilai dan kepuasanMakalah nilai dan kepuasan
Makalah nilai dan kepuasan
 
Sim LU'LU SANIYAH U, HAPZI ALI tugas pertemuna 3 EL (penggunaan teknologi inf...
Sim LU'LU SANIYAH U, HAPZI ALI tugas pertemuna 3 EL (penggunaan teknologi inf...Sim LU'LU SANIYAH U, HAPZI ALI tugas pertemuna 3 EL (penggunaan teknologi inf...
Sim LU'LU SANIYAH U, HAPZI ALI tugas pertemuna 3 EL (penggunaan teknologi inf...
 
(2022) Silabus Training "Effective MARKETING COMMUNICATION in Digital 4.0"
(2022) Silabus Training  "Effective MARKETING COMMUNICATION in Digital 4.0"(2022) Silabus Training  "Effective MARKETING COMMUNICATION in Digital 4.0"
(2022) Silabus Training "Effective MARKETING COMMUNICATION in Digital 4.0"
 
Manajemen pemasaran-jasa
Manajemen pemasaran-jasaManajemen pemasaran-jasa
Manajemen pemasaran-jasa
 
09 crm plasmedia
09 crm plasmedia09 crm plasmedia
09 crm plasmedia
 
Chapter 6 model bisnis
Chapter 6   model bisnisChapter 6   model bisnis
Chapter 6 model bisnis
 
Canvas business model, diversification and balance scorecard riki ardoni
Canvas business model, diversification and balance scorecard   riki ardoniCanvas business model, diversification and balance scorecard   riki ardoni
Canvas business model, diversification and balance scorecard riki ardoni
 

Similar to 9, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, canvas business model, diversification and balance scorecard, universitas mercubuana jakarta, 2019

Strategic management. canvas model, diversification, balance scorecard. umb. ...
Strategic management. canvas model, diversification, balance scorecard. umb. ...Strategic management. canvas model, diversification, balance scorecard. umb. ...
Strategic management. canvas model, diversification, balance scorecard. umb. ...
Donna Wibiananda Suryaman
 
9, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Canvas Business Model, Diversificatio...
9, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Canvas Business Model, Diversificatio...9, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Canvas Business Model, Diversificatio...
9, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Canvas Business Model, Diversificatio...
AkfikaRizkySabilla
 
15, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Summary of Materies 9 to 14, Univers...
15, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Summary of Materies 9 to 14, Univers...15, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Summary of Materies 9 to 14, Univers...
15, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Summary of Materies 9 to 14, Univers...
AkfikaRizkySabilla
 
9, sm, maswanih, hafzi ali, canvas business model, diversification and balanc...
9, sm, maswanih, hafzi ali, canvas business model, diversification and balanc...9, sm, maswanih, hafzi ali, canvas business model, diversification and balanc...
9, sm, maswanih, hafzi ali, canvas business model, diversification and balanc...
maswanihsagitaputri
 
9, sm, rame priyanto, hapzi ali, business canvas model, diversification, and ...
9, sm, rame priyanto, hapzi ali, business canvas model, diversification, and ...9, sm, rame priyanto, hapzi ali, business canvas model, diversification, and ...
9, sm, rame priyanto, hapzi ali, business canvas model, diversification, and ...
Rame Priyanto
 
4. BMC & SWOT SMBC.pptx
4. BMC & SWOT SMBC.pptx4. BMC & SWOT SMBC.pptx
4. BMC & SWOT SMBC.pptx
ArifinMasruri
 
Mudah Mengelola Bisnis Dengan Business Model Canvas
Mudah Mengelola Bisnis Dengan Business Model CanvasMudah Mengelola Bisnis Dengan Business Model Canvas
Mudah Mengelola Bisnis Dengan Business Model Canvas
Wahyu Putra
 
KONSEP PELUANG KEWIRAUSAHAAN.pptx
KONSEP PELUANG KEWIRAUSAHAAN.pptxKONSEP PELUANG KEWIRAUSAHAAN.pptx
KONSEP PELUANG KEWIRAUSAHAAN.pptx
DuwiRiningsih1
 
Business Model Canvas-kewirausahaan
Business Model Canvas-kewirausahaanBusiness Model Canvas-kewirausahaan
Business Model Canvas-kewirausahaan
Reskidtc
 
15, sm, adrianto, hapzi ali, review tema ix xiv, universtitas mercu buana, ...
15, sm, adrianto, hapzi ali, review tema ix   xiv, universtitas mercu buana, ...15, sm, adrianto, hapzi ali, review tema ix   xiv, universtitas mercu buana, ...
15, sm, adrianto, hapzi ali, review tema ix xiv, universtitas mercu buana, ...
Adrianto Dasoeki
 
KELOMPOK J 10 - KEWIRAUSAHAAN.pptx
KELOMPOK J 10 - KEWIRAUSAHAAN.pptxKELOMPOK J 10 - KEWIRAUSAHAAN.pptx
KELOMPOK J 10 - KEWIRAUSAHAAN.pptx
20210306094HariDwiCa
 
Sm, ari prayogo, hapzi ali, canvas business model, diversification and balanc...
Sm, ari prayogo, hapzi ali, canvas business model, diversification and balanc...Sm, ari prayogo, hapzi ali, canvas business model, diversification and balanc...
Sm, ari prayogo, hapzi ali, canvas business model, diversification and balanc...
Ari Prayogo
 
Business model canvas by marzuki (seri presentasi)
Business model canvas by marzuki (seri presentasi)Business model canvas by marzuki (seri presentasi)
Business model canvas by marzuki (seri presentasi)
Marzuki SE
 
Contoh Bisnis Model Canvas
Contoh Bisnis Model CanvasContoh Bisnis Model Canvas
Contoh Bisnis Model Canvas
Muhdi Kurnianto
 
Komponen BMC.pptx
Komponen BMC.pptxKomponen BMC.pptx
Komponen BMC.pptx
AchmadMawardi4
 
Business model canvas
Business model canvasBusiness model canvas
Business model canvas
Dewa Athey
 
Ix, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, canvas business model, diversivication...
Ix, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, canvas business model, diversivication...Ix, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, canvas business model, diversivication...
Ix, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, canvas business model, diversivication...
Nurrul Tiara Dinni
 
Seri Kewirausahaan Belajar Business Model Canvas
Seri Kewirausahaan Belajar Business Model Canvas Seri Kewirausahaan Belajar Business Model Canvas
Seri Kewirausahaan Belajar Business Model Canvas
Indra Irwansyah
 
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, canvas b...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, canvas b...1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, canvas b...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, canvas b...
triwahyunugroho3
 
9, sm, ali nico gerard doan, canvas business model, diversification, and bala...
9, sm, ali nico gerard doan, canvas business model, diversification, and bala...9, sm, ali nico gerard doan, canvas business model, diversification, and bala...
9, sm, ali nico gerard doan, canvas business model, diversification, and bala...
Ali Nico Gerard Doan
 

Similar to 9, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, canvas business model, diversification and balance scorecard, universitas mercubuana jakarta, 2019 (20)

Strategic management. canvas model, diversification, balance scorecard. umb. ...
Strategic management. canvas model, diversification, balance scorecard. umb. ...Strategic management. canvas model, diversification, balance scorecard. umb. ...
Strategic management. canvas model, diversification, balance scorecard. umb. ...
 
9, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Canvas Business Model, Diversificatio...
9, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Canvas Business Model, Diversificatio...9, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Canvas Business Model, Diversificatio...
9, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Canvas Business Model, Diversificatio...
 
15, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Summary of Materies 9 to 14, Univers...
15, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Summary of Materies 9 to 14, Univers...15, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Summary of Materies 9 to 14, Univers...
15, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Summary of Materies 9 to 14, Univers...
 
9, sm, maswanih, hafzi ali, canvas business model, diversification and balanc...
9, sm, maswanih, hafzi ali, canvas business model, diversification and balanc...9, sm, maswanih, hafzi ali, canvas business model, diversification and balanc...
9, sm, maswanih, hafzi ali, canvas business model, diversification and balanc...
 
9, sm, rame priyanto, hapzi ali, business canvas model, diversification, and ...
9, sm, rame priyanto, hapzi ali, business canvas model, diversification, and ...9, sm, rame priyanto, hapzi ali, business canvas model, diversification, and ...
9, sm, rame priyanto, hapzi ali, business canvas model, diversification, and ...
 
4. BMC & SWOT SMBC.pptx
4. BMC & SWOT SMBC.pptx4. BMC & SWOT SMBC.pptx
4. BMC & SWOT SMBC.pptx
 
Mudah Mengelola Bisnis Dengan Business Model Canvas
Mudah Mengelola Bisnis Dengan Business Model CanvasMudah Mengelola Bisnis Dengan Business Model Canvas
Mudah Mengelola Bisnis Dengan Business Model Canvas
 
KONSEP PELUANG KEWIRAUSAHAAN.pptx
KONSEP PELUANG KEWIRAUSAHAAN.pptxKONSEP PELUANG KEWIRAUSAHAAN.pptx
KONSEP PELUANG KEWIRAUSAHAAN.pptx
 
Business Model Canvas-kewirausahaan
Business Model Canvas-kewirausahaanBusiness Model Canvas-kewirausahaan
Business Model Canvas-kewirausahaan
 
15, sm, adrianto, hapzi ali, review tema ix xiv, universtitas mercu buana, ...
15, sm, adrianto, hapzi ali, review tema ix   xiv, universtitas mercu buana, ...15, sm, adrianto, hapzi ali, review tema ix   xiv, universtitas mercu buana, ...
15, sm, adrianto, hapzi ali, review tema ix xiv, universtitas mercu buana, ...
 
KELOMPOK J 10 - KEWIRAUSAHAAN.pptx
KELOMPOK J 10 - KEWIRAUSAHAAN.pptxKELOMPOK J 10 - KEWIRAUSAHAAN.pptx
KELOMPOK J 10 - KEWIRAUSAHAAN.pptx
 
Sm, ari prayogo, hapzi ali, canvas business model, diversification and balanc...
Sm, ari prayogo, hapzi ali, canvas business model, diversification and balanc...Sm, ari prayogo, hapzi ali, canvas business model, diversification and balanc...
Sm, ari prayogo, hapzi ali, canvas business model, diversification and balanc...
 
Business model canvas by marzuki (seri presentasi)
Business model canvas by marzuki (seri presentasi)Business model canvas by marzuki (seri presentasi)
Business model canvas by marzuki (seri presentasi)
 
Contoh Bisnis Model Canvas
Contoh Bisnis Model CanvasContoh Bisnis Model Canvas
Contoh Bisnis Model Canvas
 
Komponen BMC.pptx
Komponen BMC.pptxKomponen BMC.pptx
Komponen BMC.pptx
 
Business model canvas
Business model canvasBusiness model canvas
Business model canvas
 
Ix, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, canvas business model, diversivication...
Ix, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, canvas business model, diversivication...Ix, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, canvas business model, diversivication...
Ix, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, canvas business model, diversivication...
 
Seri Kewirausahaan Belajar Business Model Canvas
Seri Kewirausahaan Belajar Business Model Canvas Seri Kewirausahaan Belajar Business Model Canvas
Seri Kewirausahaan Belajar Business Model Canvas
 
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, canvas b...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, canvas b...1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, canvas b...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, canvas b...
 
9, sm, ali nico gerard doan, canvas business model, diversification, and bala...
9, sm, ali nico gerard doan, canvas business model, diversification, and bala...9, sm, ali nico gerard doan, canvas business model, diversification, and bala...
9, sm, ali nico gerard doan, canvas business model, diversification, and bala...
 

More from lia_auriga

1, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, analisis swot sma negeri 63 jakarta, unive...
1, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, analisis swot sma negeri 63 jakarta, unive...1, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, analisis swot sma negeri 63 jakarta, unive...
1, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, analisis swot sma negeri 63 jakarta, unive...
lia_auriga
 
14, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, distruption era, universitas mercubuana j...
14, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, distruption era, universitas mercubuana j...14, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, distruption era, universitas mercubuana j...
14, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, distruption era, universitas mercubuana j...
lia_auriga
 
13, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, digital era, universitas mercubuana jakar...
13, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, digital era, universitas mercubuana jakar...13, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, digital era, universitas mercubuana jakar...
13, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, digital era, universitas mercubuana jakar...
lia_auriga
 
12, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, porter five competitiveness force model, ...
12, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, porter five competitiveness force model, ...12, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, porter five competitiveness force model, ...
12, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, porter five competitiveness force model, ...
lia_auriga
 
11, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, global economy and blue ocean strategy, u...
11, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, global economy and blue ocean strategy, u...11, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, global economy and blue ocean strategy, u...
11, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, global economy and blue ocean strategy, u...
lia_auriga
 
10, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, business ethics, csr, risk management , u...
10, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, business ethics, csr, risk management , u...10, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, business ethics, csr, risk management , u...
10, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, business ethics, csr, risk management , u...
lia_auriga
 
6, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, michael porter's generic strategy, univers...
6, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, michael porter's generic strategy, univers...6, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, michael porter's generic strategy, univers...
6, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, michael porter's generic strategy, univers...
lia_auriga
 
5, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, type, form and implementation strategy, un...
5, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, type, form and implementation strategy, un...5, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, type, form and implementation strategy, un...
5, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, type, form and implementation strategy, un...
lia_auriga
 
4, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, analisis lingkungan internal organisasi (r...
4, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, analisis lingkungan internal organisasi (r...4, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, analisis lingkungan internal organisasi (r...
4, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, analisis lingkungan internal organisasi (r...
lia_auriga
 
3, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, external macro environment analysis (scann...
3, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, external macro environment analysis (scann...3, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, external macro environment analysis (scann...
3, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, external macro environment analysis (scann...
lia_auriga
 
2, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, vision and company mission, longterm objec...
2, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, vision and company mission, longterm objec...2, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, vision and company mission, longterm objec...
2, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, vision and company mission, longterm objec...
lia_auriga
 

More from lia_auriga (11)

1, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, analisis swot sma negeri 63 jakarta, unive...
1, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, analisis swot sma negeri 63 jakarta, unive...1, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, analisis swot sma negeri 63 jakarta, unive...
1, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, analisis swot sma negeri 63 jakarta, unive...
 
14, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, distruption era, universitas mercubuana j...
14, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, distruption era, universitas mercubuana j...14, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, distruption era, universitas mercubuana j...
14, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, distruption era, universitas mercubuana j...
 
13, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, digital era, universitas mercubuana jakar...
13, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, digital era, universitas mercubuana jakar...13, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, digital era, universitas mercubuana jakar...
13, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, digital era, universitas mercubuana jakar...
 
12, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, porter five competitiveness force model, ...
12, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, porter five competitiveness force model, ...12, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, porter five competitiveness force model, ...
12, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, porter five competitiveness force model, ...
 
11, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, global economy and blue ocean strategy, u...
11, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, global economy and blue ocean strategy, u...11, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, global economy and blue ocean strategy, u...
11, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, global economy and blue ocean strategy, u...
 
10, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, business ethics, csr, risk management , u...
10, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, business ethics, csr, risk management , u...10, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, business ethics, csr, risk management , u...
10, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, business ethics, csr, risk management , u...
 
6, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, michael porter's generic strategy, univers...
6, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, michael porter's generic strategy, univers...6, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, michael porter's generic strategy, univers...
6, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, michael porter's generic strategy, univers...
 
5, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, type, form and implementation strategy, un...
5, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, type, form and implementation strategy, un...5, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, type, form and implementation strategy, un...
5, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, type, form and implementation strategy, un...
 
4, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, analisis lingkungan internal organisasi (r...
4, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, analisis lingkungan internal organisasi (r...4, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, analisis lingkungan internal organisasi (r...
4, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, analisis lingkungan internal organisasi (r...
 
3, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, external macro environment analysis (scann...
3, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, external macro environment analysis (scann...3, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, external macro environment analysis (scann...
3, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, external macro environment analysis (scann...
 
2, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, vision and company mission, longterm objec...
2, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, vision and company mission, longterm objec...2, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, vision and company mission, longterm objec...
2, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, vision and company mission, longterm objec...
 

Recently uploaded

MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
PikeKusumaSantoso
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 

9, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, canvas business model, diversification and balance scorecard, universitas mercubuana jakarta, 2019

  • 1. Strategic Management Executive Summary Materi Kuliah: Canvas Business Model, Diversification and Balance Scorecard Fakultas Program Studi NIM Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis Magister Managemen 55118010005 MARLIA YUSDARTI
  • 2. STRATEGIC MANAGEMENT Summary Materi Kuliah: Canvas Business Model, Diversification and Balance Scorecard Marlia Yusdarti (55118010005 Mahasiswa Magister Management Universitas Mercubuana) Prof. Dr. Hapzi Ali, Ir, MM, CMA, MPM (Dosen Pengampu) A. Definisi Managemen Strategic Suatu model bisnis menggambarkan pemikiran tentang bagaimana sebuah organisasi menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai-nilai. baik itu ekonomi, sosial, ataupun bentuk-bentuk nilai lainnya. Istilah model bisnis, karena itu, dipakai untuk ruang lingkup luas dalam konteks formal dan informal untuk menunjukkan aspek inti suatu bisnis, termasuk mencakup maksud dan tujuan, apa-yang-ditawarkan, strategi, infrastruktur, struktur organisasi, praktik-praktik niaga, serta kebijakan-kebijaan dan proses-proses operasional. Model Bisnis didefinisikan sebagai model yang menjabarkan bagiamana sebuah perusahaan bergerak dalam mendapatkan keuntungan. Menurut Peter Drucker, sebuah model bisnis yang handal harus dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan krusial seperti “siapa pelanggan perusahaan?” “seberapa penting pelanggan bagi perusahaan?” “bagaimana manajemen mampu menghasilkan keuntungan bagi perusahaan?” atau “apa yang mendasari manajemen memutuskan kapan dan bagaimana harus memberikan nilai tambah bagi pelanggan?” Menurut Casadesus-Masanell and Ricart, ada tiga karakteristik utama dalam sebuah model bisnis, yaitu: 1. Model bisnis harus sesuai dengan tujuan perusahaan, 2. Model bisnis harus mampu memperkuat dirinya sendiri, 3. Model bisnis haruslah tangguh dan handal. Model Bisnis Menurut Tim PPM Manajemen (2012:5), definisi model bisnis dapat dipilah ke dalam tiga kelompok, yaitu:
  • 3. 1. Model bisnis sebagai metode atau cara, 2. Model bisnis dilihat dari komponen-komponen (elemen), 3. Model bisnis sebagai strategi bisnis. Sebuah model bisnis menggambarkan dasar pemikiran tentang bagaimana organisasi menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai (Osterwalder dan Pigneur, 2012:14). Manfaat perusahaan memiliki model bisnis adalah (Tim PPM Manajemen:2012) : 1) Model bisnis dapat dipakai untuk menunjukkan seberapa radikal suatu perubahan dilakukan dan konsekuensinya. Model bisnis dapat berubah seiring dengan berjalannya waktu, dengan berubahnya komponen dalam model bisnis, komponen lain dapat terpengaruh. Sebagai contoh, jika produk kita berubah atau bertambah, maka kita perlu juga untuk menambah dukungan layanan pengguna. 2) Model bisnis memudahkan para perencana dan pengambil keputusan di perusahaan melihat hubungan logis antara komponen-komponen dalam bisnis. Dalam model bisnis, antar komponen memiliki keterkaitan, jika seorang konsumen lebih memilih produk competitor, maka perusahaan perlu melihat kembali target pasar, relasi dengan konsumen, hingga proposisi nilai yang ditawarkan perusahaan. 3) Model bisnis dapat dipakai untuk membantu menguji konsistensi hubungan antar komponen. Bila sebuah merek pakaian menyajikan produk yang berkelas dan mewah, maka perlu diketahui siapa yang mendesain, seberapa ahli desainernya, hingga bahan baku yang digunakan. 4) Model bisnis dapat digunakan untuk membantu menguji pasar dan asumsi yang digunakan untuk mengembangkan bisnis. Sebagai contohnya kita dapat melihat industri foto, pada awalnya industri berasumsi bahwa setiap foto yang diambil pasti akan dicetak, dengan perkembangan teknologi, asumsi tersebut berubah. Konsumen saat ini lebih sering menyimpan foto daripada mencetaknya. Adapun indikator keberhasilan model bisnis adalah ditinjau dari kemampuannya dalam mengatasi ancaman pesaing yang meliputi: 1) replikasi,
  • 4. 2) terbacanya kekuatan model perusahaan, 3) ketidakfokusan terhadap pasar, dan 4) substitusi; mampunya produk kompetitor mengambil pasar produk yang dimiliki perusahaan. 1. Business Model Canvas Bisnis Model Canvas adalah salah satu alat untuk membantu kita melihat lebih akurat bagaimana rupa usaha yang sedang atau kita akan jalani. Dengan tool ini kita seakan melihat bisnis dari gambaran besar namun tetap lengkap dan mendetail apa saja elemen- elemen kunci yang terkait dengan bisnis kita. Dengan demikian kita bisa melihat gambaran utuh yang sangat membantu dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar bisnis kita. Dengan mengevaluasi satu demi satu elemen-elemen kunci kita jadi lebih mudah menganalisis apa yang kurang tepat, dan pada akhirnya kita bisa mengambil langkah untuk mencapai tujuan bisnis kita. (Suwardani, Annisa: 2) Business Model Canvas (BMC) adalah bahasa yang sama untuk menggambarkan, memvisualisasikan, menilai, dan mengubah model bisnis (Osterwalder dan Pigneur, 2012:12). Untuk memahami cara kerja pada organisasi yang besar dan kompleks perlu gambaran yang dapat membantu mengubah asumsi yang tak dapat diucapkan menjadi informasi yang jelas sehingga dapat dikomunikasikan dengan efektif (Clark et al, 2012:31). Dalam Business Model Canvas terdapat Sembilan bagian yang menjelaskan masing- masing komponen bisnis yaitu: customer segments, value propositions, channels, customer relationships, revenue streams, key resources, key activites, key partnership, dan cost structure. Bisnis Model Canvas adalah model bisnis yg terdiri dari 9 blok area aktivitas bisnis, yang memiliki tujuan memetakan strategi untuk membangun bisnis yang kuat, bisa memenangkan persaingan dan sukses dalam jangka panjang.
  • 5. Bisnis Model Canvas ini memiliki ciri khas dengan 9 blok model yang jika disatukan akan menjadi satu kesatuan bisnis: 1) Customers Segment Segmentasi pelanggan dapat dibagi melalui berbagai macam kategori; demografi, geografi, psikografi, dan lainnya. Berdasarkan kemampuannya, perusahaan dapat memilih segman konsumen yang dipilih; mass market, niche market, segmented market, atau two side market. Hal yang harus diperhatikan dalam segmentasi customer adalah kita harus benar- benar bisa mendefinisikan secara spesifik siapa segment target customer kita. Segmen target bisa dibedakan berdasarkan hal-hal seperti: a. Tingkat ekonomi (menengah, atas atau jika ingin lebih spesifik lagi dapat disegmentasi berdasarkan pendapatan atau uang jajan bulanan target customer kita); b. Umur; c. Komunitas tertentu (misalnya komunitas sepeda, komunitas pecinta hewan tertentu atau komunitas ibu-ibu pengajian dll.); d. Perilaku khusus dari target customer kita (misalnya reaksinya terhadap harga barang, kadang ada perilaku tertentu yang malah suka dengan barang-barang mahal, ada juga yang benar-benar sensitif terhadap harga yang murah dll.). Dengan melakukan segmentasi ini kita akan lebih mengerti dan menangkap kebutuhan khusus dan sifat-sifat target customer kita. 2) Value Proposition Value proposition adalah hal yang ditawarkan ke target customer kita. Nilai produk tidak hanya dijelaskan dari fungsional produk atau hanya memenuhi kebutuhan utama suatu produk, tetapi lebih dari itu. Nilai produk memenuhi kebutuhan konsumen secara keseluruhan, baik yang tampak maupun tidak. Tugas perusahaan adalah menciptakan nilai tersebut.
  • 6. 3) Customer Relationship Customer relationship, merupakan wadah untuk terus berhubungan baik dan mempererat hubungan dengan customer kita. Ketika pelanggan telah menangkap nilai yang tawarkan perusahaan, maka perusahaan harus mempertahankan hubungan tersebut dalam waktu yang lama. Semakin konsumen terikat dengan suatu produk, semakin terjamin pula keberlangsungan hidup produk serta perusahaan. Bahkan tidak menutup kemungkinan perusahaan mengakuisisi pelanggan dari perusahaan pesaing dengan menawarkan nilai yang lebih baik. Karena pada dasarnya konsumen selalu mencari hal yang baru dan lebih baik. 4) Channel Untuk menyampaikan value proposition ke customer kita perlu channel. Channel adalah cara yang digunakan untuk memberikan value proposition kita ke customer. Cara ini bisa sangat bermacam-macam tergantung dari segmen customer yang kita bidik. Chanel ini adalah salah satu hal yang sangat perlu diperhatikan, karena jika kurang tepat kita tidak dapat meraih target segmen yang diharapkan. Channel dapat juga disebut bagaimana cara kita menyampaikan produk kepada customer. Channel tersebut bisa berupa penjualan langsung, melalui distributor, melalui tenaga marketing, bisa juga melalui website, bisa melalui forum jual beli, ataupun media sosial laninnya yang sedang berkembang dewasa ini. Macam-macam channel bisa dilakukan, semakin kreatif kita menciptakan channel penjualan semakin besar peluang kita untuk unggul dalam persaingan dan efektif dalam menjaring customer. Kunci dari pemilihan channel ini adalah cara yang tepat untuk menyampaikan value propositions kepada segmen target kita. Saat perusahaan telah memiliki nilai produk yang ditawarkan, maka tugas yang harus dilakukan adalah menyampaikan nilai tersebut pada konsumen. Tanpa saluran komunikasi dan distribusi yang baik, maka nilai produk tidak akan ditangkap dengan baik oleh konsumen. Bahkan ada kalanya nilai produk terletak pada saluran komunikasi dan distribusinya.
  • 7. 5) Revenue Stream Revenue stream ini adalah salah satu yang sangat penting karena inilah nafas yang membuat usaha kita tetap hidup. Ketika pelanggan semakin loyal, maka perusahaan wajib memikirkan bagaimana model penerimaan pendapatan yang menguntungkan bagi perusahaan maupun pelanggan. Ada beberapa model arus pendapatan yang telah diterapkan antara lain: tunai, kredit, CoD, usage fee, subscription, leasing, rent, licence, atau komisi. 6) Key Resource Key resources berkaitan dengan bahan baku dan saluran pemasok yang dibutuhkan dalam proses produksi. Ketersediaan dan kualitas bahan merupakan elemen penting dalam sebuah perusahaan. Nilai produk juga dapat ditentukan dengan mengkomunikasikan bagaimana bahan baku diperoleh dan bagaimana kualitas bahan baku mempengaruhi kualitas produk. 7) Key Activities Dalam proses penciptaan nilai produk, setiap perusahaan memiliki proses yang berbeda-beda dan mungkin proses tersebut yang menjadi nilai produk. Oleh karena itu, perusahaan harus mengidentifikasi aktifitas kunci dari perusahaan dan menjaga aktifitas tersebut tetap terjaga konsistensi dan kerahasiaannya. 8) Key Partnership Disadari atau tidak, keberadaan perusahaan selalu terkait dengan stakeholder. Baik yang berkaitan langsung dengan proses produksi maupun tidak langsung. Semua stakeholder tersebut harus diidentifikasi dan dikelola agar memberikan dampak positif bagi perusahaan.
  • 8. 9) Cost Structure Dalam proses penciptaan produk tidak terlepas dari biaya yang dikeluarkan. Besarnya biaya yang dikeluarkan akan berdampak pada harga jual produk dan strategi yang diterapkan oleh perusahaan. Profit perusahaan tergantung pada sales dan HPP produk, sehingga dengan menekan biaya yang minimal dan menjual dengan harga maksimum adalah tujuan perusahaan. 1.1. Dua Sisi Kanvas Bisnis a. Sisi Konsumen Menunjukkan faktor-faktor yang berorientasi pada perspektif konsumen. Sisi ini menitikberatkan bagaimana organisasi atau perusahaan menyediakan nilai untuk memenuhi keinginan konsumen. Pada sisi ini organisasi atau perusahaan dituntut menggali kreatifitas dan riset mengenai keinginan konsumen. Sehingga sering disebut sisi yang menghabiskan dana terbesar dalam organisasi atau perusahaan. b. Sisi Perusahaan Pada sisi ini menunjukkan faktor-faktor yang berorientasi pada perspektif perusahaan. Sisi ini menitikberatkan bagaimana organisasi atau perusahaan mampu mencapai efisiensi dalam penciptaan nilai bagi konsumen. Pada sisi ini organisasi atau perusahaan berusaha menekan biaya serendah mungkin dan berusaha menjalin kerjasama dengan stakeholder (pemasok, pesaing, pemerintah, dll) untuk menjamin berjalannya bisnis. Maka dapat disimpulkan bahwa dua sisi ini sangat bertolak belakang, namun saling melengkapi. Beberapa Faktor Penggunaan Bisnis Model Canvas : a. Visual Thinking Cara terbaik untuk menggunakan BMC adalah untuk mencetak versi berukuran poster besar dan menempelkannya ke dinding. Setelah itu, founder kemudian menggunakan sticky notes seperti post-it untuk mengisi 9 bagian. Sticky notes memungkinkan grup thinking karena setiap orang dalam tim dapat berpartisipasi aktif. b. Iterasi dengan cepat
  • 9. "Iterasi" adalah proses di mana founder "keluar dari kantor atau labnya" dan mencoba memvalidasi idenya, kemudian kembali lagi ke kantor untuk memperbaiki model bisnis dan produknya berdasarkan feedback yang didapat dari market. c. Dengan cepat melihat kaitan dari 9 komponen bisnis Bisnis Model Canvas memungkinkan entrepreneur untuk secara visual menggambarkan kaitan dari masing-masing komponen bisnis tersebut. Seringkali founder menggambar garis dan ilustrasi di poster untuk mewakili potongan-potongan teka-teki dan bagaimana mereka bekerja sama. Dengan cara ini, tim dapat menemukan hubungan dari peluang pasar dan / atau proposisi nilai yang unik. Selanjutnya, tim kemudian dapat mendokumentasikan ide-ide baru sebagai hipotesis baru untuk menguji BMC sebagai iterasi baru. d. Memaksa tim untuk dengan ringkas menyampaikan pikirannya Karena informasi dicatat dengan pendek pada post-it notes, tim dipaksa untuk menjelaskan dengan tepat dan ringkas apa yang mereka mau untuk menguji atau menindaklanjuti pada iterasi berikutnya. e. Bentuk visual dari bisnis model canvas memudahkan startup untuk membaginya dengan partner, rekan kerja Karena bisnis model kanvas disajikan dalam bentuk poster besar dan visual, mudah untuk berbagi melalui foto atau mengambil poster dari dinding untuk bertemu dengan pihak lain yang berkepentingan. 1.2. Keuntungan Bisnis Model Canvas 1) Bisa dipakai untuk semua jenis model bisnis, travelling, restoran, hotel, perkebunan, mining dan lain sebagainya. 2) Mempercepat mengetahui keseluruhan kekuatan dan kekurangan bisnis. 3) Proses analisa kebutuhan dan profit dilakukan secara cepat.
  • 10. 4) Memetakan bisnis untuk mengetahui kelemahan semenjak dini dan memahami kekuatan bisnis dari sudut pandang yang benar. 5) Pemetaan business model canvas menggambarkan secara sistematis bisnis yang kemudian dapat digunakan untuk pengambilan keputusan pengembangan manajemen strategik bisnis. 2. Diversification Diversifikasi adalah penyebaran modal di berbagai aset dengan tingkat pendapatan dan risiko yang berbeda guna meminimalkan tingkat risiko dan mengurangi kerugian. Investor menginvestasikan modalnya pada sekuritas/efek dari emiten yang berbeda, dan membentuk semacam portofolio investasi. Jika salah satu saham yang dibeli ternyata merugi, maka saham lain yang menguntungkan dapat menutupi kerugian tersebut, sehingga kerugian pada modal investasi tersebut dapat dikover, atau dengan kata lain bisa disebut sebagai diversifikasi risiko. 2.1. Diversification Strategy Diversifikasi merupakan salah satu strategi yang dilakukan perusahaan untuk memperluas usaha dengan membuka beberapa unit bisnis atau anak perusahaan baru baik dalam lini bisnis yang sama dengan yang sudah ada maupun dalam unit bisnis yang berbeda dengan bisnis inti perusahaan. Diversifikasi menjadi pilihan yang menarik bagi perusahaan ketika perusahaan menghadapi persaingan yang sangat ketat dan pertumbuhan pasar yang cepat. Menurut argumen pasar modal efisien, diversifikasi perusahaan dapat menciptakan nilai perusahaan (George dan Kabir, 2005). Ada 3 bentuk strategi diversifikasi yakni : 1) strategi diversifikasi konsentris, 2) strategi diversifikasi horizontal, dan 3) strategi diversifikasi konglomerat. a. Strategi Diversifikasi Konsentris (Concentric Diversification Strategy) Dijalankan dengan menambah produk baru yang masih terkait dengan produk yang ada saat ini baik keterkaitan dalam kesamaan teknologi, pemanfaatan fasilitas
  • 11. bersama, ataupun jaringan pemasaran yang sama. Pedoman keberhasilan strategi diversifikasi konsentris adalah :  Bersaing dalam industri yang tidak atau rendah pertumbuhannya.  Adanya produk baru yang terkait dengan produk yang ada saat ini dapat menaikkan penjualan produk yang ada.  Produk baru ditawarkan pada harga yang kompetitif.  Produk yang ada saat ini berada pada tahap penurunan dalam daur hidup produk Memiliki tim manajemen yang kuat. Contoh diversifikasi konsentris (Concentric Diversification Strategy) :  Perusahaan mobil seperti Suzuki dan Honda juga memproduksi sepeda motor.  Kelompok usaha Kompas Gramedia masuk ke bisnis penerbitan (Elexmedia Komputindo), toko buku (Gramedia) dan penyiaran (Radio Sonora dan TV7). b. Strategi Diversifikasi Horizontal (Horizontal Diversification Strategy) Strategi diversifikasi horizontal adalah strategi menambah atau menciptakan produk baru yang tidak terkait dengan produk saat ini kepada pelanggan saat ini. Dasarnya adalah, bahwa perusahaan sudah sangat familiar dengan pelanggannya saat ini dan pelanggan saat ini sangat loyal dengan merk/brand perusahaan. Pedoman yang akan menjamin keberhasilan strategi diversifikasi horizontal adalah:  Tambahan produk baru akan meningkatkan revenue secara signifikan.  Tingkat kompetisi yang tajam dalam industri yang tidak tumbuh, margin dan return rendah.  Saluran distribusi yang ada saat ini dapat dimanfaatkan. Contoh diversifikasi horizontal (Horizontal Diversification Strategy) :  PT. Garuda Indonesia Airways memiliki jaringan hotel di Indonesia yaitu PT. Aerowisata.
  • 12.  Kelompok Usaha Kompas membuka bisnis jasa konsultansi perjalanan (travel biro) yang khusus ditujukan bagi pelanggan Koran dan Majalah Kelompok Kompas - Gramedia. c. Strategi Diversifikasi Konglomerasi (Conglomerate Diversification Strategy) Penambahan produk baru dan dipasarkan pada pasar baru yang tak terkait dengan yang ada saat ini. Ide dasar strategi ini terutama pertimbangan profit. Untuk menjamin strategi diversifikasi konglomerasi efektif, ada beberapa pedoman yang perlu diikuti, yakni:  Terjadi penurunan penjualan dan profit.  Kemampuan manajerial dan modal untuk berkompetisi dalam industri baru.  Tercipta sinergi financial antara perusahaan yang diakuisisi dengan yang mengakuisisi pasar bagi produk saat ini sudah jenuh.  Ada peluang untuk membeli atau memperoleh bisnis baru yang tak terkait yang memiliki peluang investasi yang menarik.  Jika ada tindakan antitrust atas bisnis yang terkonsentrasi pada bisnis tunggal. 2.2. Related / Concentration Diversification Strategies Diversifikasi yang terkait strategi melibatkan diversifikasi ke dalam bisnis yang dimiliki beberapa jenis strategik cocok. Strategi yang cocok ada ketika bisnis strategis yang berbeda memiliki cukup keterkaitan rantai activity-cost yang ada peluang penting untuk kegiatan berbagi dalam satu bisnis atau bisnis yang lain. Sebuah diversifikasi perusahaan yang mengeksploitasi rantai activity-cost interrelationships dan menangkap keuntungan strategi yang cocok mencapai sebuah konsolidasi kinerja yang lebih besar dari dari keseluruhan bisnis, bisa mendapatkan strategi independen apa yang dikejar. Semakin besar manfaat yang cocok, semakin besar strategi keunggulan kompetitif dari diversifikasi terkait dan yang lebih terkait memenuhi diversifikasi better-off-test untuk membangun nilai pemegang saham.
  • 13. 2.3. Unrelated / Conglomerate Diversification Strategi offensive yang satu ini tidak membatasi diri pada industri mana yang sebelumnya mereka kuasai, tanpa membatasi diri kepada posisi mana sebelumnya mereka berada dalam sebuah mata rantai pasokan, dan seterusnya. Strategi yang satu ini sangat popular pada era 80-an. Banyak sekali contoh dalam strategi ini antara lain : Group Bakrie, Group Salim dan sebagainya. Para penganut kapitalisme sejati ini memfokuskan pada kesempatan yang tersedia dan akan merealisasikan kesempatan- kesempatan tersebut berdasarkan intuisi dan juga memaksimalkan segala sumber daya yang mereka miliki. 2.4. Diversifikasi Produk Diversifikasi Produk adalah upaya yang dilakukan pengusaha/produsen/perusahaan untuk mengusahakan atau memasarkan beberapa produk yang sejenis dengan produk yang sudah dipasarkan sebelumnya. Terdapat beberapa sumber menyatakan bahwa pengertian diversifikasi produk yaitu antara lain : 1. Kotler (2001Ea:69) menyatakan konsep diversifikasi produk merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kinerja bisnis yang ada dengan jalan mengidentifikasi peluang untuk menambah bisnis menarik yang tidak berkaitan dengan bisnis perusahaan saat ini. 2. Effendi (1996:109) mengemukakan bahwa diversifikasi produk didefinisikan sebagai suatu perluasan pemilihan barang dan jasa yang dijual oleh perusahaan dengan jalan menambah produk baru atau jasa ataupun memperbaiki tipe, warna, mode, ukuran, jenis dari produk yang sudah ada dalam rangka memperoleh laba maksimal. 3. Sedangkan Tjiptono (2001:132) mengemukakan definisi dari diversifikasi produk yaitu upaya mencari dan mengembangkan produk atau pasar yang baru, atau keduanya, dalam rangka mengejar pertumbuhan, peningkatan penjualan, profitabilitas dan fleksibilitas. Dari definisi di atas terlihat kesamaan pendapat mengenai tujuan diversifikasi yaitu perluasan atau penambahan terhadap barang dan jasa untuk meningkatkan
  • 14. profitabilitas perusahaan. Beberapa pendapat yang berbeda menyatakan diversifikasi sebagai perluasan barang dan jasa dengan jalan penganekaragaman namun pendapat lain menyebutkan bahwa diversifikasi adalah menambah atau memperbaiki produk atau jasa sehingga dapat disimpulkan bahwa diversifikasi produk merupakan jalan atau strategi dalam perusahaan yang berkaitan dengan produknya dengan cara menambahkan jenis produknya sehingga memberikan keuntungan bagi perusahaan. 2.5. Tujuan Diversifikasi Produk Ada beberapa alasan sebuah perusahan melakukan diversifikasi terhadap produknya yang pada umumnya menyangkut dua hal terpenting, yaitu meningkatkan keunungan dan pembagian resiko. Kemudian, Harberg dan Rieple menyatakan diversifikasi dilaksanakan dengan beberapa tujuan, yakni: 1.Pertumbuhan dan nilai tambah. Tujuan ini dapat terpenuhi ketika investasi yang dilakukan perusahaan memberikan keuntunga bagi perusahaan, misalnya mengakuisisi perusahaan yang memiliki sumber daya strategis seperti pemasok yang memproduksi bahan baku utama perusahaan atau merupaka distributor yang telah memiliki saluran distribusi yang luas. Diversifikasi usaha seperti ini akan memberikan nilai tambah secara tidak langsung dari perusahaan yang diakuisisi tersebut 2.Meratakan resiko. Tujuan ini dimaksudkan bahwa dengan berinvestasi pada beberapa usaha maka resiko yang dimiliki satu usaha tidak berpengaruh secara total terhadap perusahaan karena dapat diimbangi oleh return dari usaha lainnya 3.Mencegah monopoli pesaing. Penguasaan pada usaha yang memiliki sumber daya strategis selain dapat memberikan nilai tambah juga mencegah penguasaan oleh pesaing 4.Mencapai sinergi. Kombinasi antara segmen usaha diharapkan memiliki kemampuan untuk mencapai sesuatu, yang tidak mungkin dicapai bila usaha tersebut bekerja sendiri-sendiri 5.Mengendalikan pemasok dan distributor. Ini bertujuan memudahkan perusahaan dalam mengendalikan harga dan mutu agar dapat bersaing
  • 15. 6.Pemenuhan ambisi dari personel manajer. Hal ini berkaitan dengan penghargaan yang akan diterima oleh manajer tersebut. Saat perusahaan melakukan diversifikasi usaha, maka ruang lingkup tugas manajer juga biasanya semakin besar. 2.6. Bentuk Diversifikasi Terdapat berbagai cara yang bisa dilakukan sebuah perusahaan terkait diversifikasi atas produknya. Untuk memudahkan pemahaman anda, saya bagi dua; dilihat dari bentuk dan strateginya. Tentunya segala bentuknya disesuaikan dengan pertimbangan kepentingan dan kemampuan perusahaan. Dilihat dari bentuknya dapat dibagi menjadi dua, vertikal dan horizontal : a) Diversifikasi Vertikal Bentuk vertikal adalah diversifikasi dari atas ke bawah. Dapat diartikan bahwa setiap perusahaan secara bebas memasarkan produknya (tidak harus ke bawahnya). Misalkan perusahaan peternakan tiak harus hanya menjual hasil ternaknya ke perusahaan kulit milik anda, bisa juga ke perusahaan olahan kulit yang lainnya bahkan pesaing. Kemudian usaha toko juga tidak terpaku hanya menjual produk sepatu perusahaan anda, bisa saja menjual produk sepatu pesaing. b) Diversifikasi Horizontal Diversifikasi horizontal adalah membagi usaha anda baik konsentris dan konglomerasi (masing-masing dijelaskan dibawah) ke samping. Artinya bahwa setiap unit produksi / usaha memiliki tingkatan dan derajat yang sama, yang membedakannya adalah target pasar dan kebutuhan calon pembeli. 2.7. Manfaat Diversifikasi Dari semua tujuan perusahaan melakukan diversifikasi, terdapat dua manfaat yang berpengaruh besar terhadap operasional dan daya tahan perusahan itu sendiri.
  • 16. a) Meningkatkan Profitabilitas dan Daya Saing Dengan memiliki perusahaan (investasi) di berbagai jenis produk akan mencegah pesaing anda memonopoli pasar. Kemudian, bisa juga mempersepit ruang gerak para pesaing baru. Market share yang berhasil diraih dari berbagai produk akan menambah pemasukan untuk usaha anda. b) Meminimalisir Resiko Resiko selalu ada di segala aktifitas hidup, termasuk selalu menjadi ancaman perusahaan. Dengan dilakukannya diversifikasi secara tidak langsung akan mengurangi dampak resiko di masa yang akan datang. Jika satu unit usaha anda mengalami kerugian, bahkan hingga gulung tikar, masih ada unit usaha lainnya sehingga masih bisa "survive". Diversifikasi produk merupakan salah satu cara untuk meningkatkan volume penjualan yang dapat dilakukan oleh perusahaan terutama jika perusahaan tersebut telah berada dalam tahap kedewasaan. Dengan diversifikasi produk, suatu perusahaan tidak akan bergantung pada satu jenis produknya saja. Tetapi perusahaan juga dapat mengandalkan jenis produk lainnya (produk diversifikasi). Karena jika salah satu jenis produknya tengah mengalami penurunan, maka akan dapat teratasi dengan produk jenis lainnya. Contoh diversifikasi produk PT Coca Cola Company:  Coca- Cola, yaitu jenis minuman soda pertama kali yang dikeluarkan, dengan bahan campuran sirup karamel seperti apa yang telah dijelaskan diatas tapi sampai saat ini produk tersebut merajai pasaran minuman soda didunia.  Diet Coke, yaitu adik dari Coca-Cola dengan jenis yang sama namun dengan kandungan yang berbeda, Diet Coke diciptakan bagi mereka yang menyukai minuman soda, namun tidak ingin gemuk. Produk ini biasanya disukai oleh wanita.  Frestea, yakni jenis minuman berbahan dasar teh yang dikalengkan maupun dalam kemasan botol. Yang membuat produk ini diminati masyarakat adalah tidak hanya rasa teh saja yang disajikan, namun banyak varian yang disediakan, yaitu frestea green tea bagi mereka yang ingin lebih sehat, frestea fruit yaitu minuman teh denagn campuran rasa buah.
  • 17.  Ades, adalah jenis minuman air mineral namun keberadaanya kurang populer jika dibandingkan dengan Aqua yang diproduksi oleh danone, tapi masih tetap berada dijajaran atas produk air mineral di Indonesia.  Minute Maid, adalah jenis jus dengan rasa jeruk asli. Yang unik dari produk ini adalah tembahan bulir dari buah jeruk yang terdapat dibotol jika kemasan di kocok/shake. Ini yang membuat masyarakat menyukai produk ini. 3. Balance Scorecard Perkembangan di dalam dunia bisnis saat ini semakin kompetitif sehingga menyebabkan persaingan yang luar biasa. Selain itu juga membuat perubahan dalam hal lainnya seperti produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia (SDM) serta bagaimana cara penanganan suatu transaksi pada suatu perusahaan dengan para pelanggan atau antara perusahaan dengan perusahaan yang lainnya. Sejak awal, pemahaman mengenai pengukuran kinerja pada suatu organisasi merupakan hal yang sangat penting dan vital. Dengan hasil pengukuran kinerja yang baik maka akan menciptakan sebuah informasi mengenai keberadaan bisnis tersebut serta bagaimana hal tersebut dilakukan dan dimana itu terjadi. Singkatnya pengukuran kinerja merupakan kartu laporan bagi sebuah perusahaan. Untuk mengukur kinerja tersebut, salah satu alat pengukuran kinerja yang baik adalah Balanced Scorecard Balanced Scorecard atau BSC merupakan suatu sistem manajemen strategi (Strategic Based Responsibility Accounting System) yang menjelaskan mengenai misi serta strategi dari suatu perusahaan ke dalam tujuan operasional dan tolok ukur kinerja perusahaan tersebut. Scorecard sendiri memiliki makna kartu skor. Maksudnya yaitu kartu skor yang akan di gunakan dalam merencanakan skor yang di wujudkan pada masa yang akan datang. Sedangkan balanced memiliki makna berimbang, yang artinya dalam mengukur kinerja seseorang atau suatu organisasi harus di ukur secara seimbang dari dua sudut pandang seperti keuangan dan non keuangan, jangka panjang dan jangka pendek, intern dan ekstern. Balanced Scorecard merupakan suatu mekanisme pada sistem manajemen yang mampu menerjemahkan visi serta strategi organisasi ke dalam suatu tindakan yang nyata di
  • 18. lapangan. Sehingga balanced scorecard menjadi salah satu alat manajemen yang terbukti membantu banyak perusahaan dalam mengimplementasikan strategi bisnisnya. 3.1. Sudut Pandang (Perspektif) dalam Balanced Scorecard Adapun beberapa perspektif yang ada pada balanced scorecard, yaitu: a. Perspektif Keuangan Balanced Scorecard menggunakan tolak ukur kinerja keuangan seperti ROI dan laba bersih, sebab secara umum tolak ukur tersebut tentu digunakan oleh setiap perusahaan dalam mengetahui laba bersih. Balanced Scorecard merupakan suatu metode pengukuran kinerja yang di dalamnya terdapat keseimbangan antara keuangan serta non keuangan guna mengarahkan kinerja perusahaan menuju kesuksesan. BSC dapat mendefinisikan lebih lanjut mengenai pencapaian misi yang berperan dalam mewujudkan pertambahan kekayaan bagi suatu perusahaan. Di dalam Balanced Scorecard, pengukuran finansial memiliki dua peranan penting yaitu semua perspektif bergantung pada pengukuran finansial yang menunjukan implementasi dari suatu strategi yang telah di rencakan, dan yang kedua adalah memberi dorongan kepada 3 perspektif yang lainnya mengenai target yang harus di capai oleh perusahaan. Di dalam Balanced Scorecard, pengukuran finansial mempunyai dua peranan penting, dimana yang pertama adalah semua perspektif tergantung pada pengukuran finansial yang menunjukkan implementasi dari strategi yang sudah direncanakan dan yang kedua adalah akan memberi dorongan kepada 3 perspektif yang lainnya tentang target yang harus dicapai dalam mencapai tujuan organisasi. Menurut Kaplan dan Norton, siklus bisnis terbagi 3 tahap, yaitu: bertumbuh (growth), bertahan (sustain), dan menuai (harvest), di mana setiap tahap dalam siklus tersebut mempunyai tujuan fmansial yang berbeda. b. Perspektif Pelanggan. Di dalam perspektif pelanggan, suatu perusahaan butuh menentukan terlebih dahulu segmen pasar serta pelanggan yang akan menjadi target organisasi. Kemudian manajer wajib menentukan alat ukur terbaik dalam mengukur kinerja di setiap unit operasi dalam upaya mencapai target finansialnya.
  • 19. Dalam perspektif pelanggan, perusahaan perlu terlebih dahulu menentukan segmen pasar dan pelanggan yang menjadi target bagi organisasi atau badan usaha. Selanjutnya, manajer harus menentukan alat ukur yang terbaik untuk mengukur kinerja dari tiap unit opetasi dalam upaya mencapai target finansialnya. Selanjutnya apabila suatu unit bisnis ingin mencapai kinerja keuangan yang superior dalam jangka panjang, mereka harus menciptakan dan menyajikan suatu produk baru/jasa yang bernilai lebih baik kepada pelanggan mereka (Kaplan, dan Norton, 1996). Produk dikatakan bernilai apabila manfaat yang diterima produk lebih tinggi daripada biaya perolehan (bila kinerja produk semakin mendekati atau bahkan melebihi dari apa yang diharapkan dan dipersepsikan pelanggan). Perusahaan terbatas untuk memuaskan potential customer sehingga perlu melakukan segmentasi pasar untuk melayani dengan cara terbaik berdasarkan kemampuan dan sumber daya yang ada. Ada 2 kelompok pengukuran dalam perspektif pelanggan, yaitu: 1) Kelompok pengukuran inti icore measurement group). Kelompok pengukuran ini digunakan untuk mengukur bagaimana perusahaan memenuhi kebutuhan pelanggan dalam mencapai kepuasan, mempertahankan, memperoleh, dan merebut pangsa pasar yang telah ditargetkan. Dalam kelompok pengukuran inti, kita mengenal lima tolak ukur, yaitu: pangsa pasar, akuisisi pelanggan (perolehan pelanggan), retensi pelanggan (pelanggan yang dipertahankan), kepuasan pelanggan, dan profitabilitas pelanggan. 2) Kelompok pengukuran nilai pelanggan {customer value proposition). Kelompok pengukuran ini digunakan untuk mengetahui bagaimana perusahaan mengukur nilai pasar yang mereka kuasai dan pasar yang potensial yang mungkin bisa mereka masuki. Kelompok pengukuran ini juga dapat menggambarkan pemacu kinerja yang menyangkut apa yang harus disajikan perusahaan untuk mencapai tingkat kepuasan, loyalitas, retensi, dan akuisisi pelanggan yang tinggi. Value proposition menggambarkan atribut yang disajikan perusahaan dalam produk/jasa yang dijual untuk menciptakan loyalitas dan kepuasan pelanggan. Kelompok pengukuran nilai pelanggan terdiri dari : a) Atribut produk/jasa, yang meliputi: fungsi, harga, dan kualitas produk.
  • 20. b) Hubungan dengan pelanggan, yang meliputi: distribusi produk kepada pelanggan, termasuk respon dari perusahaan, waktu pengiriman, serta bagaimana perasaan pelanggan setelah membeli produk/jasa dari perusahaan yang bersangkutan. c) Citra dan reputasi, yang menggambarkan faktor intangible bagi perusahaan untuk menarik pelanggan untuk berhubungan dengan perusahaan, atau membeli produk. c. Perspektif Proses Bisnis Internal Perspektif ini menampilkan proses kritis yang memungkinkan suatu unit usaha dalam memberi value proposition yang bisa menarik serta mempertahankan pelanggannya pada segmen pasar yang diinginkan dan memuaskan harapan para pemegang saham melalui flnancial retums (Simon, 1999).. Secara umum terdapat tiga pedoman dasarnya yaitu, Proses inovasi, Proses operasi, Pelayanan purna jual. 1) Proses inovasi. Proses inovasi adalah bagian terpenting dalam keseluruhan proses produksi. Tetapi ada juga perusahaan yang menempatkan inovasi di luar proses produksi. Di dalam proses inovasi itu sendiri terdiri atas dua komponen, yaitu: identifikasi keinginan pelanggan, dan melakukan proses perancangan produk yang sesuai dengan keinginan pelanggan. Bila hasil inovasi dari perusahaan tidak sesuai dengan keinginan pelanggan, maka produk tidak akan mendapat tanggapan positif dari pelanggan, sehingga tidak memberi tambahan pendapatan bagi perasahaan bahkan perasahaan haras mengeluarkan biaya investasi pada proses penelitian dan pengembangan. 2) Proses operasi. Proses operasi adalah aktivitas yang dilakukan perusahaan, mulai dari saat penerimaan order dari pelanggan sampai produk dikirim ke pelanggan. Proses operasi menekankan kepada penyampaian produk kepada pelanggan secara efisien, dan tepat waktu. Proses ini, berdasarkan fakta menjadi fokus utama dari sistem pengukuran kinerja sebagian besar organisasi. 3) Pelayanan purnajual. Adapun pelayanan purna jual yang dimaksud di sini, dapat berupa garansi, penggantian untuk produk yang rusak, dll.
  • 21. d. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Perspektif ini menyediakan infrastruktur guna tercapainya tiga perspektif sebelumnya serta menghasilkan pertumbuhan juga perbaikan jangka panjang. Terdapat tiga prinsip kapabilitas yang berhubungan dengan kondisi internal perusahaan yaitu, Kapabilitas pekerja: kepuasan pekerja, retensi pekerja, produktivitas pekerja, Kapabilitas sistem informasi, Iklim organisasi. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan mencakup 3 prinsip kapabilitas yang terkait dengan kondisi intemal perusahaan, yaitu: 1) Kapabilitas pekerja. KapabiLitas pekerja adalah merupakan bagian kontribusi pekerja pada perusahaan. Sehubungan dengan kapabilitas pekerja, ada 3 hal yang harus diperhatikan oleh manajemen : a) Kepuasan pekerja. Kepuasan pekerja merupakan prakondisi untuk meningkatkan produktivitas, tanggungjawab, kualitas, dan pelayanan kepada konsumen. Unsur yang dapat diukur dalam kepuasan pekerja adalah keterlibatan pekerja dalam mengambil keputusan, pengakuan, akses untuk mendapatkan informasi, dorongan untuk bekerja kreatif, dan menggunakan inisiatif, serta dukungan dari atasan. b) Retensi pekerja. Retensi pekerja adalah kemampuan imtuk mempertahankan pekerja terbaik dalam perusahaan. Di mana kita mengetahui pekerja merupakan investasi jangka panjang bagi perusahaan. Jadi, keluamya seorang pekerja yang bukan karena keinginan perusahaan merupakan loss pada intellectual capital dari perusahaan. Retensi pekerja diukur dengan persentase turnover di perusahaan. c) Produktivitas pekerja. Produktivitas pekerja merupakan hasil dari pengaruh keseluruhan dari peningkatan keahlian dan moral, inovasi, proses internal, dan kepuasan pelanggan. Tujuannya adalah untuk menghubungkan output yang dihasilkan oleh pekerja dengan jumlah pekerja yang seharusnya untuk menghasilkan output tersebut.
  • 22. 2) Kapabilitas sistem informasi. Adapun yang menjadi tolak ukur untuk kapabilitas sistem inforaiasi adalah tingkat ketersediaan informasi, tingkat ketepatan informasi yang tersedia, serta jangka waktu untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. 3) Iklim organisasi yang mendorong timbulnya motivasi, dan pemberdayaan adalah penting untuk menciptakan pekerja yang berinisiatif. Adapun yang menjadi tolak ukur hal tersebut di atas adalah jumlah saran yang diberikan pekerja 3.2. Keunggulan Balance Scorecard BSC adalah pendekatan terhadap strategi manajemen yang dikembangkan oleh Drs.Robert Kaplan (Harvard Business School) and David Norton pada awal tahun 1990. BSC berasal dari dua kata yaitu balanced (berimbang) dan scorecard (kartu skor). Balanced (berimbang) berarti adanya keseimbangan antara performance keuangan dan non-keuangan, performance jangka pendek dan performance jangka panjang, antara performance yang bersifat internal dan performance yang bersifat eksternal. Sedangkan scorecard (kartu skor) yaitu kartu yang digunakan untuk mencatat skor performance seseorang. Kartu skor juga dapat digunakan untuk merencanakan skor yang hendak diwujudkan oleh seseorang di masa depan. Mula-mula BSC digunakan untuk memperbaiki sistem pengukuran kinerja eksekutif. Awal penggunaannya kinerja eksekutif diukur hanya dari segi keuangan. Kemudian berkembang menjadi luas yaitu empat perspektif, yang kemudian digunakan untuk mengukur kinerja organisasi secara utuh. Empat perspektif tersebut yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal serta pembelajaran dan pertumbuhan. Dalam perkembangannya BSC telah banyak membantu perusahaan untuk sukses mencapai tujuannya. BSC memiliki beberapa keunggulan yang tidak dimiliki sistem strategi manajemen tradisional. Strategi manajemen tradisional hanya mengukur kinerja organisasi dari sisi keuangan saja dan lebih menitik beratkan pengukuran pada hal-hal yang bersifat tangible, namun perkembangan bisnis menuntut untuk mengubah pandangan bahwa hal-hal intangible juga berperan dalam kemajuan organisasi. BSC menjawab kebutuhan tersebut melalui sistem manajemen strategi kontemporer, yang
  • 23. terdiri dari empat perspektif yaitu: keuangan, pelanggan, proses bisnis internal serta pembelajaran dan pertumbuhan. Keunggulan pendekatan BSC dalam sistem perencanaan strategis (Mulyadi, 2001, p.18) adalah mampu menghasilkan rencana strategis, yang memiliki karakteristik sebagai berikut (1) komprehensif, (2) koheren, (3)seimbang dan (4) terukur. Implementasi Business Model Canvas pada PT Gojek Indonesia Berikut deskripsi dan panduan mengisi secara mudah kesembilan blok yang ada dalam bisnis model canvas. 1. Customer segments Bagian ini akan menjelaskan siapa pelanggan potensial dari produk Anda. Bisa juga berisi profil orang yang memiliki masalah yang akan dipecahkan oleh bisnis Anda. Untuk model bisnis ecommerce yang berkembang sekarang ini, customer segment mencakup si penjual barang dan pembeli. Untuk lebih jelas mengenali siapa segmentasi pelanggan Anda, ada baiknya kamu juga mempelajari apa itu buyer persona.
  • 24. 2. Value Propositions Blok ini berisi tentang nilai tambah yang akan membuat bisnis Anda terlihat menarik dan berbeda dengan bisnis lainnya. Biasanya berupa solusi atau inovasi yang Anda tawarkan dan menjadi keunggulan utama perusahaan. 3. Channel Sederhananya, channel adalah media yang bisnis Anda gunakan untuk men- deliver solusi yang kamu tawarkan untuk sampai ke konsumen. Channel ini bisa berupa website, online advertisement, aplikasi, bahkan seorang sales person. 4. Customer Relationships Jika channel lebih banyak menjangkau orang yang belum tahu produk Anda, maka customer relationship adalah kebalikannya. Kamu harus tahu bagaimana cara bisnis Anda bisa terus keep in touch dengan para pelanggan. Bentuknya pun bisa sangat beragam, mulai dari newsletter, layanan after sales, dan sejenisnya. 5. Revenue Streams Pada kedua blok bagian bawah (cost & revenue), kamu perlu menjabarkan struktur finansial dari perusahaan. Di bagian revenue, tentu yang perlu kamu tuliskan adalah produk/jasa apa saja yang dapat memberikan pemasukan. 6. Key Activities Blok ini adalah bagian yang menjelaskan bagaimana kamu bisa menciptakan value preposition perusahaan. Jika bisnis kamu adalah product-based, maka inovasi teknologi dalam proses pembuatan produk bisa menjadi key activities. 7. Key Resources Sumber daya utama, key resources merupakan kolom yang akan menjelaskan asset strategis perusahaan. Aset ini bisa berupa bahan baku produk, infrastruktur yang dibutuhkan dan semacamnya.
  • 25. 8. Key Partnerships Tidak ada bisnis besar yang berjalan sendiri, dalam menjalankan sebuah aktivitas bisnis, tentu kita membutuhkan mitra. Disinilah tempat kita memasukkan mitra strategis yang kita miliki. Dalam konteks bisnis, mitra bisa berupa supplier, vendor, agensi, dan sejenisnya. 9. Cost Structure Pada bagian terakhir ini, kita harus menentukan biaya apa saja yang dibutuhkan untuk menjalankan keseluruhan aktivitas bisnis. Untuk mempermudah,struktur biaya dapat diisi berdasarkan isian pada kolom key activities, key resources, dan channel. 2. Diversification PT Gojek kini menerapkan strategi diversifikasi konsentris, yaitu strategi yang dilakukan dengan menambah produk baru yang masih terkait dengan produk saat ini. Contohnya : Menciptakan layanan Go-Food dengan tujuan memudahkan masyarakat dalam pemesanan layan antar makanan. Adapula layanan Go-Car, Go_Massage, Go-Clean hingga melakukan diversifikasi untuk sistem pembayaran seperti Cash, Go-Pay, dan Pay-Later DAFTAR PUSTAKA Wajib: 1. Ali, Hapzi. Modul Perkuliahan Strategic Management: Canvas Business Model, Diversification and Balance Scorecard. Universitas Mercubuana. 2018 2. Pearce, J. A & Robinson, R.B (PR), Strategic Management; Formulation, Implementation and Control, Irwin Mc Graw-Hill Inc., Singapore, 2013
  • 26. 3. Thompson, A. A & Strickland, A.J (TS), Strategic Management; Concepts and Cases, 11th edition, Irwin Mc Graw-Hill Inc., Singapore, 2008 4. Hitt, M.A et, al. (H), Strategic Management; Competitiveness and Globalization, West Publishing Company, St. Paul, 2009 Tambahan: 1. https://id.wikipedia.org/wiki/Model_bisnis diakses pada Kamis, 22 Mei 2019 pukul 10.24 WIB 2. https://zahiraccounting.com/id/blog/apa-itu-model-bisnis-dan-seberapa- pentingnya/ diakses pada Kamis, 22 Mei 2019 pukul 10.35 WIB 3. https://www.academia.edu/8478333/MODEL_BISNIS diakses pada Kamis, 22 Mei 2019 pukul 19.24 WIB 4. https://karinov.co.id/contoh-bisnis-model-canvas/ diakses pada Kamis, 22 Mei 2019 pukul 20.31 WIB 5. https://www.go-jek.com/ diakses pada Kamis, 22 Mei 2019 pukul 21.00 WIB