SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
MODUL PERKULIAHAN
HUKUM BISNIS DAN LINGKUNGAN
GIRI YOGO DWISASONGKO
HUKUM PERBURUHAN
Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan
di Universitas Mercu Buana
Fakultas
Program
Studi
Kode MK Disusun Oleh
Pasca Sarjana Akuntansi …. Giri Yogo Dwisasongko
Abstract : Kompetensi
Aspek Hukum Perburuhan Mahasiswa mampu menjelaskan
Aspek Hukum Perburuhan
2 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Giri Yogo Dwisasongko http://www.mercubuana.ac.id
Hukum Perburuhan
Hukum perburuhan adalah aturan dan norma, baik tertulis maupun tidak tertulis, yang mengatur
pola hubungan industrial antara pemberi kerja (pengusaha, perusahaan, atau badan hukum) di satu
sisi dan penerima kerja (pekerja atau buruh) di sisi yang lain.
Hukum perburuhan terletak di antara hukum publik dan hukum privat. Dikatakan hukum privat
karena mengatur hubungan antara dua individu (pemberi kerja dan penerima kerja), dan dikatakan
hukum publik karena negara melakukan campur tangan melalui pengikatan aturan yang mengurus
hubungan antara dua individu.
Hukum perburuhan terbagi menjadi:
1. hukum perburuhan individu (mengenai kontrak kerja), dan
2. hukum perburuhan kolektif (mengenai serikat buruh, pemogokan, dan lain-lain),
yang secara bersama-sama membentuk hukum sosial.
Hal-hal yang diurusi
1. Pembentukan dan pemutusan kontrak kerja
2. Perlindungan orang yang dipekerjakan
3. Hak mutlak dan kewajiban yang timbul dari pekerjaan
4. Sistem tanggung jawab kedisiplinan dan material
5. Pelaksanaan hubungan kerja
6. Hak berserikat pekerja (bagi para pekerja) dan berasosiasi pengusaha (bagi para pengusaha)
7. Kesepakatan bersama
8. Kontrol negara atas pelaksanaan hukum perburuhan
Hukum perburuhan di Indonesia
Tidak ada definisi baku mengenai hukum perburuhan di Indonesia. Buku-buku hukum
perburuhan didominasi oleh karya-karya Profesor Imam Soepomo, guru besar hukum perburuhan
di Universitas Indonesia. Karya Imam Soepomo antara lain: "Pengantar Hukum Perburuhan" dan
"Hukum Perburuhan Bidang Hubungan Kerja dan Hukum Perburuhan".
Pasca-reformasi baru-baru ini, karya-karya mengenai hukum perburuhan yang ditulis oleh Prof.
Imam Soepomo dianggap oleh sebagian kalangan sudah tidak relevan lagi. Hal ini terutama oleh
aktivis serikat buruh dan advokat perburuhan. Meskipun fakultas hukum di perguruan-
perguruan tinggi seluruh Indonesia masih menggunakan buku-buku karya Imam Soepomo
sebagai rujukan wajib.
3 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Giri Yogo Dwisasongko http://www.mercubuana.ac.id
Hukum Perburuhan di Era Reformasi
Era Reformasi benar-benar membuka lebar arus demokrasi. Secara regulatif dan gradual hukum
perburuhan kemudian menemukan momentumnya. Hal tersebut terwakili dalam tiga paket
Undang-Undang perburuhan, antara lain: Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang
Serikat Buruh, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, dan Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (PPHI).
Pendapat-pendapat ahli hukum mengenai Pengertian Hukum Ketenagakerjaan di Indonesia :
NEH van Asveld menegaskan bahwa Pengertian Hukum Ketenagakerjaan adalah hukum yang
bersangkutan dengan pekerjaan di dalam hubungan kerja dan di luar hubungan kerja.
Menurut Molenaar Pengertian Hukum Ketenagakerjaan ialah bagian dari hukum yang berlaku di
suatu negara, yang pada pokoknya mengatur hubungan antara buruh dengan buruh dan antara
buruh dan penguasa.
Menurut Soetiksno memberikan pendapat mengenai Pengertian Hukum Ketenagakerjaan
merupakan keseluruhan peraturan-peraturan hukum mengenai hubungan kerja yang mengakibatkan
seorang secara pribadi ditempatkan di bawah pimpinan (perintah) orang lain dan keadaan-keadaan
penghidupan yang langsung bersangkut-paut dengan hubungan kerja tersebut.
Pengertian Hukum Ketenagakerjaan menurut Prof. Imam soepomo diartikan sebagai himpunan dari
peraturan-peraturan, baik peraturan tertulis maupun tidak tertulis yang berkenaan dengan kejadian
di mana seseorang bekerja pada orang lain dengan menerima upah.
Hukum Ketenagakerjaan telah berkembang seiring dengan perkembangan lapangan dan
kesempatan kerja. Awalnya, lapangan pekerjaan terbatas pada sektor pemenuhan kebutuhan
primer, seperti pertanian. Namun secara perlahan sektor pemenuhan kebutuhan mulai bergeser ke
arah industri dan perdagangan, sehingga kesempatan kerja semakin terbuka lebar. Pertumbuhan
sektor industri dan perdagangan yang pesat, mengakibatkan berdirinya perusahaan-perusahaan
yang menyerap banyak tenaga kerja. Hubungan antara perusahaan tersebut dengan tenaga
kerjanya, disebut dengan hubungan kerja (hubungan antara pemberi kerja dengan pekerjanya atau
bahkan dengan calon pekerja). Dengan demikian diperlukan adanya suatu aturan (hukum) yang
dapat menjadi pengontrol dalam hubungan tersebut, terlebih lagi jika timbul suatu perselisihan
dalam hubungan kerja tersebut
Dalam segi apapun dan bidang manapun hukum selalu ikut berperan aktif. Selain hukum sebagai
aturan, hukum juga berperan sebagai perlindungan.
4 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Giri Yogo Dwisasongko http://www.mercubuana.ac.id
Contoh kasus :
Kasus Buruh Migran, Gaji Tak Dibayar Hingga Trafficking
Jakarta, CNN Indonesia -- Lembaga Solidaritas Perempuan mengungkapkan, ada 66 laporan kasus
kekerasan dan pelanggaran hak pada perempuan buruh migran sepanjang tahun 2016. Dari jumlah
tersebut, laporan didominasi persoalan gaji yang tak pernah dibayar hingga trafficking.
Koordinator Penanganan Kasus Solidaritas Perempuan Nisaa Yura mengatakan, kekerasan maupun
pelanggaran hak yang diterima perempuan buruh migran, khususnya Pembantu Rumah Tangga (PRT)
terjadi lantaran minim perlindungan dari pemerintah Indonesia.
"Indonesia selama ini menuntut negara tujuan untuk melindungi. Tapi Indonesia sendiri tidak punya
bentuk perlindungan yang spesifik," ujar Nisaa di Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta,
Kamis (5/1).
Status PRT, kata Nisaa, belum diakui sebagai sebuah pekerjaan layaknya jenis pekerjaan lain. Hal ini
membuat hak-hak ketenagakerjaan PRT terus dilanggar dan sulit mendapat keadilan.
Pelatihan yang diberikan perusahaan penyalur tenaga kerja selama juga dinilai tak efektif bagi PRT
tersebut. Menurut Nisaa, para PRT hanya diajarkan hal-hal teknis terkait pekerjaan namun tak
dijelaskan hak-hak ketenagakerjaan mereka.
"Harusnya ada informasi soal hak tenaga kerja selama mereka ikut pelatihan. Selama ini pelatihan
hanya soal rumah tangga," katanya.
Tak heran, lanjut Nisaa, ada perbedaan cukup signifikan soal pengetahuan hak tenaga kerja PRT di
Arab Saudi dengan mereka yang bekerja di Hong Kong.
Nisaa berkata, para majikan di Arab Saudi umumnya membatasi akses keluar rumah bagi PRT
mereka. Sedangkan di Hong Kong para PRT lebih dimudahkan karena masih boleh keluar dari rumah
dan berkumpul dengan rekan sesama PRT.
5 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Giri Yogo Dwisasongko http://www.mercubuana.ac.id
"Sehingga pemahaman mereka soal hak tenaga kerja ini muncul dari kumpul-kumpul itu," terangnya.
Sementara itu, moratorium pengiriman tenaga kerja ke luar negeri dianggap tak efektif. Moratorium
tersebut dinilai hanya menjadi penyelesaian instan yang ingin dilakukan pemerintah.
Selain itu, kebijakan ini juga bertentangan dengan Konvensi Migran 90 pasal 8 ayat 1 yang
menyebutkan, para pekerja migran dan anggota keluarganya harus bebas meninggalkan negara
mana pun termasuk negara asalnya.
Apalagi belum semua calon perempuan buruh migran memahami soal moratorium tersebut. Hal ini
yang kemudian dimanfaatkan sejumlah pihak untuk menyalurkan para calon perempuan buruh
migran itu ke luar negeri secara ilegal.
Pihaknya menemukan peningkatan jumlah kasus penempatan buruh migran yang tidak melalui jalur
resmi. Para calonperempuan buruh migran perempuan ini pun bersedia dengan alasan himpitan
ekonomi dan sempitnya lapangan pekerjaan di tempat kelahiran mereka.
"Negara tidak mampu menjamin kesejahteraan. Jadi wajar mereka bekerja sebagai PRT di luar
negeri," tutur Nisaa.
Sementara itu sejumlah alasan menjadi pemicu para perempuan memilih mengadu nasib sebagai
PRT di luar negeri. Anggota Solidaritas Perempuan, Andriyeni, mengatakan, banyak perempuan
buruh migran yang bekerja sebagai PRT untuk membantu kondisi keuangan keluarga. Alih-alih
mendapatkan penghasilan, para PRT mesti rela tak digaji hingga berbulan-bulan.
Ia menyebutkan, ada seorang PRT asal Karawang yang tak digaji hingga disiksa secara fisik saat
bekerja di Arab Saudi. Bahkan ketika kembali ke Indonesia, PRT itu harus pulang tanpa uang dengan
kondisi mata buta sebelah.
"Setelah berjuang lima tahun akhirnya dia dapat gaji dengan bantuan mediasi dari Kementerian
Tenaga Kerja," tuturnya.
Penyalur jasa tenaga kerja, lanjutnya, tak jarang melakukan kecurangan pada perempuan buruh
migran ini. Hal ini membuat perempuan buruh migran terjebak dalam trafficking.
6 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Giri Yogo Dwisasongko http://www.mercubuana.ac.id
Hal ini dimulai dari manipulasi visa, perpanjangan kontrak, pemalsuan identitas, penyekapan,
pemotongan gaji, hingga penipuan yang berujung pada eksploitasi perempuan buruh migran.
Andriyeni menyayangkan lambatnya respons dari pemerintah terkait permasalahan ini. Sejumlah
kebijakan yang dikeluarkan pemerintah justru minim perlindungan dan mendiskriminasi hak asasi
para perempuan buruh migran.
Pemerintah, kata dia, mesti memperbaiki mekanisme penanganan kasus buruh migran dengan
sistem satu atap. "Kami mesti mendesak terus supaya instansi bisa maksimal beri perlindungan,"
ucapnya. (rdk/rdk).
Sumber:
 https://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_perburuhan
 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
 https://www.cnnindonesia.com/nasional/20170105183350-20-184399/kasus-buruh-migran-
gaji-tak-dibayar-hingga-trafficking

More Related Content

Similar to HBL,7,Giri Yogo,Hapzi Ali,Hukum perburuhan,Universitas Mercu Buana,2018

HBL, 7,Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hukum Perburuhan, Universitas Mercu ...
HBL, 7,Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hukum Perburuhan, Universitas Mercu ...HBL, 7,Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hukum Perburuhan, Universitas Mercu ...
HBL, 7,Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hukum Perburuhan, Universitas Mercu ...
intandwik_
 
Hbl 7, dyana anggraini, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu buana,...
Hbl 7, dyana anggraini, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu buana,...Hbl 7, dyana anggraini, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu buana,...
Hbl 7, dyana anggraini, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu buana,...
Dyana Anggraini
 
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, power point, executive summary
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany,  hapzi ali, power point, executive summaryTm 7, 4, hbl, wenna sustiany,  hapzi ali, power point, executive summary
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, power point, executive summary
WennaSustiany
 
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, hukum pe...
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, hukum pe...Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, hukum pe...
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, hukum pe...
WennaSustiany
 
7. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perburuhan. univers...
7. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perburuhan. univers...7. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perburuhan. univers...
7. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perburuhan. univers...
Novi Siti
 
Hbl,anindia putri,hapzi ali,pakar dan undang undang hukum perburuan serta imp...
Hbl,anindia putri,hapzi ali,pakar dan undang undang hukum perburuan serta imp...Hbl,anindia putri,hapzi ali,pakar dan undang undang hukum perburuan serta imp...
Hbl,anindia putri,hapzi ali,pakar dan undang undang hukum perburuan serta imp...
anindiaputri762
 
07, hbl, angela regife laksmy situmorang, hapzi ali, hukum perburuhan, univer...
07, hbl, angela regife laksmy situmorang, hapzi ali, hukum perburuhan, univer...07, hbl, angela regife laksmy situmorang, hapzi ali, hukum perburuhan, univer...
07, hbl, angela regife laksmy situmorang, hapzi ali, hukum perburuhan, univer...
angelaregife
 
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu bu...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu bu...Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu bu...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu bu...
megiirianti083
 
PERBANDINGAN SISTEM HUKUM kETENAGAKERJAAN NEGARA MALAYSIA DAN NEGARA.pptx
PERBANDINGAN SISTEM HUKUM kETENAGAKERJAAN NEGARA MALAYSIA DAN NEGARA.pptxPERBANDINGAN SISTEM HUKUM kETENAGAKERJAAN NEGARA MALAYSIA DAN NEGARA.pptx
PERBANDINGAN SISTEM HUKUM kETENAGAKERJAAN NEGARA MALAYSIA DAN NEGARA.pptx
ZainalAbidin753956
 
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, hukum perburuhan, makalah
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali,  hukum perburuhan, makalahTm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali,  hukum perburuhan, makalah
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, hukum perburuhan, makalah
WennaSustiany
 
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, excecutive summary tm 7
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, excecutive summary tm 7Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, excecutive summary tm 7
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, excecutive summary tm 7
WennaSustiany
 
Sosialisasi dan Konsolidasi.pptx
Sosialisasi dan Konsolidasi.pptxSosialisasi dan Konsolidasi.pptx
Sosialisasi dan Konsolidasi.pptx
Brian801227
 
Analisis kasus ketenagakerjaan
Analisis kasus ketenagakerjaanAnalisis kasus ketenagakerjaan
Analisis kasus ketenagakerjaan
Franky L. Tobing
 

Similar to HBL,7,Giri Yogo,Hapzi Ali,Hukum perburuhan,Universitas Mercu Buana,2018 (20)

Hbl7, agung pangestu, hapzi ali modul hbl, hukum perburuhan
Hbl7, agung pangestu, hapzi ali modul hbl, hukum perburuhanHbl7, agung pangestu, hapzi ali modul hbl, hukum perburuhan
Hbl7, agung pangestu, hapzi ali modul hbl, hukum perburuhan
 
HBL 7, ZAHRA KAMILA, HAPZI ALI, HUKUM PERBURUHAN, UNIVERSITAS MERCU BUANA, 2018
HBL 7, ZAHRA KAMILA, HAPZI ALI, HUKUM PERBURUHAN, UNIVERSITAS MERCU BUANA, 2018HBL 7, ZAHRA KAMILA, HAPZI ALI, HUKUM PERBURUHAN, UNIVERSITAS MERCU BUANA, 2018
HBL 7, ZAHRA KAMILA, HAPZI ALI, HUKUM PERBURUHAN, UNIVERSITAS MERCU BUANA, 2018
 
HBL, 7,Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hukum Perburuhan, Universitas Mercu ...
HBL, 7,Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hukum Perburuhan, Universitas Mercu ...HBL, 7,Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hukum Perburuhan, Universitas Mercu ...
HBL, 7,Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hukum Perburuhan, Universitas Mercu ...
 
Hbl 7, dyana anggraini, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu buana,...
Hbl 7, dyana anggraini, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu buana,...Hbl 7, dyana anggraini, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu buana,...
Hbl 7, dyana anggraini, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu buana,...
 
HBL 7, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Hukum Perburuhan, Universitas Me...
HBL 7, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Hukum Perburuhan, Universitas Me...HBL 7, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Hukum Perburuhan, Universitas Me...
HBL 7, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Hukum Perburuhan, Universitas Me...
 
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, power point, executive summary
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany,  hapzi ali, power point, executive summaryTm 7, 4, hbl, wenna sustiany,  hapzi ali, power point, executive summary
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, power point, executive summary
 
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, hukum pe...
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, hukum pe...Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, hukum pe...
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, hukum pe...
 
7. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perburuhan. univers...
7. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perburuhan. univers...7. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perburuhan. univers...
7. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perburuhan. univers...
 
Hbl,anindia putri,hapzi ali,pakar dan undang undang hukum perburuan serta imp...
Hbl,anindia putri,hapzi ali,pakar dan undang undang hukum perburuan serta imp...Hbl,anindia putri,hapzi ali,pakar dan undang undang hukum perburuan serta imp...
Hbl,anindia putri,hapzi ali,pakar dan undang undang hukum perburuan serta imp...
 
PPT HUKBIS KEL 5 HUKUM TENAGA KERJA.pptx
PPT HUKBIS KEL 5 HUKUM TENAGA KERJA.pptxPPT HUKBIS KEL 5 HUKUM TENAGA KERJA.pptx
PPT HUKBIS KEL 5 HUKUM TENAGA KERJA.pptx
 
7, hbl, digna adya, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu buana, 2019
7, hbl, digna adya, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu buana, 20197, hbl, digna adya, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu buana, 2019
7, hbl, digna adya, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu buana, 2019
 
07, hbl, angela regife laksmy situmorang, hapzi ali, hukum perburuhan, univer...
07, hbl, angela regife laksmy situmorang, hapzi ali, hukum perburuhan, univer...07, hbl, angela regife laksmy situmorang, hapzi ali, hukum perburuhan, univer...
07, hbl, angela regife laksmy situmorang, hapzi ali, hukum perburuhan, univer...
 
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu bu...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu bu...Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu bu...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu bu...
 
PERBANDINGAN SISTEM HUKUM kETENAGAKERJAAN NEGARA MALAYSIA DAN NEGARA.pptx
PERBANDINGAN SISTEM HUKUM kETENAGAKERJAAN NEGARA MALAYSIA DAN NEGARA.pptxPERBANDINGAN SISTEM HUKUM kETENAGAKERJAAN NEGARA MALAYSIA DAN NEGARA.pptx
PERBANDINGAN SISTEM HUKUM kETENAGAKERJAAN NEGARA MALAYSIA DAN NEGARA.pptx
 
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, hukum perburuhan, makalah
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali,  hukum perburuhan, makalahTm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali,  hukum perburuhan, makalah
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, hukum perburuhan, makalah
 
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, excecutive summary tm 7
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, excecutive summary tm 7Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, excecutive summary tm 7
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, excecutive summary tm 7
 
Sosialisasi dan Konsolidasi.pptx
Sosialisasi dan Konsolidasi.pptxSosialisasi dan Konsolidasi.pptx
Sosialisasi dan Konsolidasi.pptx
 
7, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
7, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 20197, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
7, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
 
7 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, hukum pemburuhan, universitas m...
7 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, hukum pemburuhan, universitas m...7 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, hukum pemburuhan, universitas m...
7 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, hukum pemburuhan, universitas m...
 
Analisis kasus ketenagakerjaan
Analisis kasus ketenagakerjaanAnalisis kasus ketenagakerjaan
Analisis kasus ketenagakerjaan
 

More from Giriyogodwis

HBL,15,Giri Yogo,Hapzi Ali,Hukum lingkungan,Universitas Mercu Buana,2018
HBL,15,Giri Yogo,Hapzi Ali,Hukum lingkungan,Universitas Mercu Buana,2018HBL,15,Giri Yogo,Hapzi Ali,Hukum lingkungan,Universitas Mercu Buana,2018
HBL,15,Giri Yogo,Hapzi Ali,Hukum lingkungan,Universitas Mercu Buana,2018
Giriyogodwis
 
HBL,14,Giri Yogo,Hapzi Ali,Hukum perdagangan internasional,Universitas Mercu ...
HBL,14,Giri Yogo,Hapzi Ali,Hukum perdagangan internasional,Universitas Mercu ...HBL,14,Giri Yogo,Hapzi Ali,Hukum perdagangan internasional,Universitas Mercu ...
HBL,14,Giri Yogo,Hapzi Ali,Hukum perdagangan internasional,Universitas Mercu ...
Giriyogodwis
 
HBL,12,Giri Yogo,Hapzi Ali,Hukum perbankan dan asuransi,Universitas Mercu Bua...
HBL,12,Giri Yogo,Hapzi Ali,Hukum perbankan dan asuransi,Universitas Mercu Bua...HBL,12,Giri Yogo,Hapzi Ali,Hukum perbankan dan asuransi,Universitas Mercu Bua...
HBL,12,Giri Yogo,Hapzi Ali,Hukum perbankan dan asuransi,Universitas Mercu Bua...
Giriyogodwis
 
HBL,11,Giri Yogo,Hapzi Ali,Penanaman modal dalam negri dan asing, pasar modal...
HBL,11,Giri Yogo,Hapzi Ali,Penanaman modal dalam negri dan asing, pasar modal...HBL,11,Giri Yogo,Hapzi Ali,Penanaman modal dalam negri dan asing, pasar modal...
HBL,11,Giri Yogo,Hapzi Ali,Penanaman modal dalam negri dan asing, pasar modal...
Giriyogodwis
 

More from Giriyogodwis (12)

HBL,15,Giri Yogo,Hapzi Ali,Hukum lingkungan,Universitas Mercu Buana,2018
HBL,15,Giri Yogo,Hapzi Ali,Hukum lingkungan,Universitas Mercu Buana,2018HBL,15,Giri Yogo,Hapzi Ali,Hukum lingkungan,Universitas Mercu Buana,2018
HBL,15,Giri Yogo,Hapzi Ali,Hukum lingkungan,Universitas Mercu Buana,2018
 
HBL,14,Giri Yogo,Hapzi Ali,Hukum perdagangan internasional,Universitas Mercu ...
HBL,14,Giri Yogo,Hapzi Ali,Hukum perdagangan internasional,Universitas Mercu ...HBL,14,Giri Yogo,Hapzi Ali,Hukum perdagangan internasional,Universitas Mercu ...
HBL,14,Giri Yogo,Hapzi Ali,Hukum perdagangan internasional,Universitas Mercu ...
 
HBL,13,Giri Yogo,Hapzi Ali,Hak atas kekayaan intelektual, hak merk,rahasia da...
HBL,13,Giri Yogo,Hapzi Ali,Hak atas kekayaan intelektual, hak merk,rahasia da...HBL,13,Giri Yogo,Hapzi Ali,Hak atas kekayaan intelektual, hak merk,rahasia da...
HBL,13,Giri Yogo,Hapzi Ali,Hak atas kekayaan intelektual, hak merk,rahasia da...
 
HBL,12,Giri Yogo,Hapzi Ali,Hukum perbankan dan asuransi,Universitas Mercu Bua...
HBL,12,Giri Yogo,Hapzi Ali,Hukum perbankan dan asuransi,Universitas Mercu Bua...HBL,12,Giri Yogo,Hapzi Ali,Hukum perbankan dan asuransi,Universitas Mercu Bua...
HBL,12,Giri Yogo,Hapzi Ali,Hukum perbankan dan asuransi,Universitas Mercu Bua...
 
HBL,11,Giri Yogo,Hapzi Ali,Penanaman modal dalam negri dan asing, pasar modal...
HBL,11,Giri Yogo,Hapzi Ali,Penanaman modal dalam negri dan asing, pasar modal...HBL,11,Giri Yogo,Hapzi Ali,Penanaman modal dalam negri dan asing, pasar modal...
HBL,11,Giri Yogo,Hapzi Ali,Penanaman modal dalam negri dan asing, pasar modal...
 
HBL,10,Giri Yogo,Hapzi Ali,Anti monopoli dan persaingan bisnis,Universitas Me...
HBL,10,Giri Yogo,Hapzi Ali,Anti monopoli dan persaingan bisnis,Universitas Me...HBL,10,Giri Yogo,Hapzi Ali,Anti monopoli dan persaingan bisnis,Universitas Me...
HBL,10,Giri Yogo,Hapzi Ali,Anti monopoli dan persaingan bisnis,Universitas Me...
 
HBL,9,Giri Yogo,Hapzi Ali,Perlindungan konsumen dan perlidungan hukum,Univers...
HBL,9,Giri Yogo,Hapzi Ali,Perlindungan konsumen dan perlidungan hukum,Univers...HBL,9,Giri Yogo,Hapzi Ali,Perlindungan konsumen dan perlidungan hukum,Univers...
HBL,9,Giri Yogo,Hapzi Ali,Perlindungan konsumen dan perlidungan hukum,Univers...
 
6,Giri Yogo,Hapzi Ali,Tindak pidana pencucian uang,Universitas Mercu Buana,2018
6,Giri Yogo,Hapzi Ali,Tindak pidana pencucian uang,Universitas Mercu Buana,20186,Giri Yogo,Hapzi Ali,Tindak pidana pencucian uang,Universitas Mercu Buana,2018
6,Giri Yogo,Hapzi Ali,Tindak pidana pencucian uang,Universitas Mercu Buana,2018
 
5,Giri Yogo,Hapzi Ali,Aspek hukum lembaga pembiayaan,Universitas Mercu Buana,...
5,Giri Yogo,Hapzi Ali,Aspek hukum lembaga pembiayaan,Universitas Mercu Buana,...5,Giri Yogo,Hapzi Ali,Aspek hukum lembaga pembiayaan,Universitas Mercu Buana,...
5,Giri Yogo,Hapzi Ali,Aspek hukum lembaga pembiayaan,Universitas Mercu Buana,...
 
4,Giri Yogo,Hapzi Ali,Moratorium Hutang (PKPU) dan BPR, Universitas Mercu Bua...
4,Giri Yogo,Hapzi Ali,Moratorium Hutang (PKPU) dan BPR, Universitas Mercu Bua...4,Giri Yogo,Hapzi Ali,Moratorium Hutang (PKPU) dan BPR, Universitas Mercu Bua...
4,Giri Yogo,Hapzi Ali,Moratorium Hutang (PKPU) dan BPR, Universitas Mercu Bua...
 
3,Giri Yogo,Hapzi Ali,Aspek hukum badan usaha,Universitas Mercu Buana,2018
3,Giri Yogo,Hapzi Ali,Aspek hukum badan usaha,Universitas Mercu Buana,20183,Giri Yogo,Hapzi Ali,Aspek hukum badan usaha,Universitas Mercu Buana,2018
3,Giri Yogo,Hapzi Ali,Aspek hukum badan usaha,Universitas Mercu Buana,2018
 
2,Giri Yogo,Hapzi Ali,Alternatif Resolusi Sengketa atau Resolusi Sengketa Eko...
2,Giri Yogo,Hapzi Ali,Alternatif Resolusi Sengketa atau Resolusi Sengketa Eko...2,Giri Yogo,Hapzi Ali,Alternatif Resolusi Sengketa atau Resolusi Sengketa Eko...
2,Giri Yogo,Hapzi Ali,Alternatif Resolusi Sengketa atau Resolusi Sengketa Eko...
 

Recently uploaded

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
HafidRanggasi
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 

Recently uploaded (20)

Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 

HBL,7,Giri Yogo,Hapzi Ali,Hukum perburuhan,Universitas Mercu Buana,2018

  • 1. MODUL PERKULIAHAN HUKUM BISNIS DAN LINGKUNGAN GIRI YOGO DWISASONGKO HUKUM PERBURUHAN Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana Fakultas Program Studi Kode MK Disusun Oleh Pasca Sarjana Akuntansi …. Giri Yogo Dwisasongko Abstract : Kompetensi Aspek Hukum Perburuhan Mahasiswa mampu menjelaskan Aspek Hukum Perburuhan
  • 2. 2 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Giri Yogo Dwisasongko http://www.mercubuana.ac.id Hukum Perburuhan Hukum perburuhan adalah aturan dan norma, baik tertulis maupun tidak tertulis, yang mengatur pola hubungan industrial antara pemberi kerja (pengusaha, perusahaan, atau badan hukum) di satu sisi dan penerima kerja (pekerja atau buruh) di sisi yang lain. Hukum perburuhan terletak di antara hukum publik dan hukum privat. Dikatakan hukum privat karena mengatur hubungan antara dua individu (pemberi kerja dan penerima kerja), dan dikatakan hukum publik karena negara melakukan campur tangan melalui pengikatan aturan yang mengurus hubungan antara dua individu. Hukum perburuhan terbagi menjadi: 1. hukum perburuhan individu (mengenai kontrak kerja), dan 2. hukum perburuhan kolektif (mengenai serikat buruh, pemogokan, dan lain-lain), yang secara bersama-sama membentuk hukum sosial. Hal-hal yang diurusi 1. Pembentukan dan pemutusan kontrak kerja 2. Perlindungan orang yang dipekerjakan 3. Hak mutlak dan kewajiban yang timbul dari pekerjaan 4. Sistem tanggung jawab kedisiplinan dan material 5. Pelaksanaan hubungan kerja 6. Hak berserikat pekerja (bagi para pekerja) dan berasosiasi pengusaha (bagi para pengusaha) 7. Kesepakatan bersama 8. Kontrol negara atas pelaksanaan hukum perburuhan Hukum perburuhan di Indonesia Tidak ada definisi baku mengenai hukum perburuhan di Indonesia. Buku-buku hukum perburuhan didominasi oleh karya-karya Profesor Imam Soepomo, guru besar hukum perburuhan di Universitas Indonesia. Karya Imam Soepomo antara lain: "Pengantar Hukum Perburuhan" dan "Hukum Perburuhan Bidang Hubungan Kerja dan Hukum Perburuhan". Pasca-reformasi baru-baru ini, karya-karya mengenai hukum perburuhan yang ditulis oleh Prof. Imam Soepomo dianggap oleh sebagian kalangan sudah tidak relevan lagi. Hal ini terutama oleh aktivis serikat buruh dan advokat perburuhan. Meskipun fakultas hukum di perguruan- perguruan tinggi seluruh Indonesia masih menggunakan buku-buku karya Imam Soepomo sebagai rujukan wajib.
  • 3. 3 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Giri Yogo Dwisasongko http://www.mercubuana.ac.id Hukum Perburuhan di Era Reformasi Era Reformasi benar-benar membuka lebar arus demokrasi. Secara regulatif dan gradual hukum perburuhan kemudian menemukan momentumnya. Hal tersebut terwakili dalam tiga paket Undang-Undang perburuhan, antara lain: Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat Buruh, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, dan Undang- Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (PPHI). Pendapat-pendapat ahli hukum mengenai Pengertian Hukum Ketenagakerjaan di Indonesia : NEH van Asveld menegaskan bahwa Pengertian Hukum Ketenagakerjaan adalah hukum yang bersangkutan dengan pekerjaan di dalam hubungan kerja dan di luar hubungan kerja. Menurut Molenaar Pengertian Hukum Ketenagakerjaan ialah bagian dari hukum yang berlaku di suatu negara, yang pada pokoknya mengatur hubungan antara buruh dengan buruh dan antara buruh dan penguasa. Menurut Soetiksno memberikan pendapat mengenai Pengertian Hukum Ketenagakerjaan merupakan keseluruhan peraturan-peraturan hukum mengenai hubungan kerja yang mengakibatkan seorang secara pribadi ditempatkan di bawah pimpinan (perintah) orang lain dan keadaan-keadaan penghidupan yang langsung bersangkut-paut dengan hubungan kerja tersebut. Pengertian Hukum Ketenagakerjaan menurut Prof. Imam soepomo diartikan sebagai himpunan dari peraturan-peraturan, baik peraturan tertulis maupun tidak tertulis yang berkenaan dengan kejadian di mana seseorang bekerja pada orang lain dengan menerima upah. Hukum Ketenagakerjaan telah berkembang seiring dengan perkembangan lapangan dan kesempatan kerja. Awalnya, lapangan pekerjaan terbatas pada sektor pemenuhan kebutuhan primer, seperti pertanian. Namun secara perlahan sektor pemenuhan kebutuhan mulai bergeser ke arah industri dan perdagangan, sehingga kesempatan kerja semakin terbuka lebar. Pertumbuhan sektor industri dan perdagangan yang pesat, mengakibatkan berdirinya perusahaan-perusahaan yang menyerap banyak tenaga kerja. Hubungan antara perusahaan tersebut dengan tenaga kerjanya, disebut dengan hubungan kerja (hubungan antara pemberi kerja dengan pekerjanya atau bahkan dengan calon pekerja). Dengan demikian diperlukan adanya suatu aturan (hukum) yang dapat menjadi pengontrol dalam hubungan tersebut, terlebih lagi jika timbul suatu perselisihan dalam hubungan kerja tersebut Dalam segi apapun dan bidang manapun hukum selalu ikut berperan aktif. Selain hukum sebagai aturan, hukum juga berperan sebagai perlindungan.
  • 4. 4 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Giri Yogo Dwisasongko http://www.mercubuana.ac.id Contoh kasus : Kasus Buruh Migran, Gaji Tak Dibayar Hingga Trafficking Jakarta, CNN Indonesia -- Lembaga Solidaritas Perempuan mengungkapkan, ada 66 laporan kasus kekerasan dan pelanggaran hak pada perempuan buruh migran sepanjang tahun 2016. Dari jumlah tersebut, laporan didominasi persoalan gaji yang tak pernah dibayar hingga trafficking. Koordinator Penanganan Kasus Solidaritas Perempuan Nisaa Yura mengatakan, kekerasan maupun pelanggaran hak yang diterima perempuan buruh migran, khususnya Pembantu Rumah Tangga (PRT) terjadi lantaran minim perlindungan dari pemerintah Indonesia. "Indonesia selama ini menuntut negara tujuan untuk melindungi. Tapi Indonesia sendiri tidak punya bentuk perlindungan yang spesifik," ujar Nisaa di Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Kamis (5/1). Status PRT, kata Nisaa, belum diakui sebagai sebuah pekerjaan layaknya jenis pekerjaan lain. Hal ini membuat hak-hak ketenagakerjaan PRT terus dilanggar dan sulit mendapat keadilan. Pelatihan yang diberikan perusahaan penyalur tenaga kerja selama juga dinilai tak efektif bagi PRT tersebut. Menurut Nisaa, para PRT hanya diajarkan hal-hal teknis terkait pekerjaan namun tak dijelaskan hak-hak ketenagakerjaan mereka. "Harusnya ada informasi soal hak tenaga kerja selama mereka ikut pelatihan. Selama ini pelatihan hanya soal rumah tangga," katanya. Tak heran, lanjut Nisaa, ada perbedaan cukup signifikan soal pengetahuan hak tenaga kerja PRT di Arab Saudi dengan mereka yang bekerja di Hong Kong. Nisaa berkata, para majikan di Arab Saudi umumnya membatasi akses keluar rumah bagi PRT mereka. Sedangkan di Hong Kong para PRT lebih dimudahkan karena masih boleh keluar dari rumah dan berkumpul dengan rekan sesama PRT.
  • 5. 5 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Giri Yogo Dwisasongko http://www.mercubuana.ac.id "Sehingga pemahaman mereka soal hak tenaga kerja ini muncul dari kumpul-kumpul itu," terangnya. Sementara itu, moratorium pengiriman tenaga kerja ke luar negeri dianggap tak efektif. Moratorium tersebut dinilai hanya menjadi penyelesaian instan yang ingin dilakukan pemerintah. Selain itu, kebijakan ini juga bertentangan dengan Konvensi Migran 90 pasal 8 ayat 1 yang menyebutkan, para pekerja migran dan anggota keluarganya harus bebas meninggalkan negara mana pun termasuk negara asalnya. Apalagi belum semua calon perempuan buruh migran memahami soal moratorium tersebut. Hal ini yang kemudian dimanfaatkan sejumlah pihak untuk menyalurkan para calon perempuan buruh migran itu ke luar negeri secara ilegal. Pihaknya menemukan peningkatan jumlah kasus penempatan buruh migran yang tidak melalui jalur resmi. Para calonperempuan buruh migran perempuan ini pun bersedia dengan alasan himpitan ekonomi dan sempitnya lapangan pekerjaan di tempat kelahiran mereka. "Negara tidak mampu menjamin kesejahteraan. Jadi wajar mereka bekerja sebagai PRT di luar negeri," tutur Nisaa. Sementara itu sejumlah alasan menjadi pemicu para perempuan memilih mengadu nasib sebagai PRT di luar negeri. Anggota Solidaritas Perempuan, Andriyeni, mengatakan, banyak perempuan buruh migran yang bekerja sebagai PRT untuk membantu kondisi keuangan keluarga. Alih-alih mendapatkan penghasilan, para PRT mesti rela tak digaji hingga berbulan-bulan. Ia menyebutkan, ada seorang PRT asal Karawang yang tak digaji hingga disiksa secara fisik saat bekerja di Arab Saudi. Bahkan ketika kembali ke Indonesia, PRT itu harus pulang tanpa uang dengan kondisi mata buta sebelah. "Setelah berjuang lima tahun akhirnya dia dapat gaji dengan bantuan mediasi dari Kementerian Tenaga Kerja," tuturnya. Penyalur jasa tenaga kerja, lanjutnya, tak jarang melakukan kecurangan pada perempuan buruh migran ini. Hal ini membuat perempuan buruh migran terjebak dalam trafficking.
  • 6. 6 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Giri Yogo Dwisasongko http://www.mercubuana.ac.id Hal ini dimulai dari manipulasi visa, perpanjangan kontrak, pemalsuan identitas, penyekapan, pemotongan gaji, hingga penipuan yang berujung pada eksploitasi perempuan buruh migran. Andriyeni menyayangkan lambatnya respons dari pemerintah terkait permasalahan ini. Sejumlah kebijakan yang dikeluarkan pemerintah justru minim perlindungan dan mendiskriminasi hak asasi para perempuan buruh migran. Pemerintah, kata dia, mesti memperbaiki mekanisme penanganan kasus buruh migran dengan sistem satu atap. "Kami mesti mendesak terus supaya instansi bisa maksimal beri perlindungan," ucapnya. (rdk/rdk). Sumber:  https://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_perburuhan  Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan  https://www.cnnindonesia.com/nasional/20170105183350-20-184399/kasus-buruh-migran- gaji-tak-dibayar-hingga-trafficking