3,Giri Yogo,Hapzi Ali,Aspek hukum badan usaha,Universitas Mercu Buana,2018
1. MODUL PERKULIAHAN
HUKUM BISNIS DAN LINGKUNGAN
GIRI YOGO DWISASONGKO
ASPEK HUKUM BENTUK USAHA
Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan
di Universitas Mercu Buana
Fakultas
Program
Studi
Kode MK Disusun Oleh
Pasca Sarjana Akuntansi …. Giri Yogo Dwisasongko
Abstract : Kompetensi
Aspek Hukum Bentuk Badan Usaha Mahasiswa mampu menjelaskan
Aspek Hukum Bentuk Badan Usaha
2. 2 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Giri Yogo Dwisasongko http://www.mercubuana.ac.id
• Definisi dan bentuk badan usaha sebagaimana diatur dalam kode
kamersial Indonesia baik entitas perorangan maupun sekutu.
1) PERUSAHAAN PERSEORANGAN (U.D.)
Perusahaan perseorangan adalah badan usaha kepemilikannya dimiliki oleh satu orang. Individu
dapat membuat badan usaha perseorangan tanpa izin dan tata cara tententu. Semua orang
bebas membuat bisnis personal ( Mendirikan Production House ) tanpa adanya batasan untuk
mendirikannya. Pada umumnya perusahaan perseorangan bermodal kecil, terbatasnya jenis
serta jumlah produksi, memiliki tenaga kerja / buruh yang sedikit dan penggunaan alat produksi
teknologi sederhana. Contoh: perusahaan perseorangan seperti toko kelontong, tukang bakso
keliling, pedagang asongan, dan lain sebagainya.
a) Kebaikan Perusahaan Perorangan
• Pemilik bebas mengambil keputusan
• Seluruh keuntungan perusahaan menjadi hak pemilik perusahaan
• Rahasia perusahaan terjamin
• Pemilik lebih giat berusaha
b) Keburukan Perusahaan Perorangan
• Tanggungjawab pemilik tidak terbatas
• Sumber keuangan perusahaan terbatas
• Kelangsungan hidup perusahaan kurang terjamin
• Seluruh aktivitas manajemen dilakukan sendiri, sehingga pengelolaan manajemen menjadi
kompleks.
2) PERSEROAN KOMANDITER (C.V.)
Bentuk Badan Usaha CV adalah bentuk perusahaan kedua setelah PT yang paling banyak
digunakan para pelaku bisnis untuk menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. Namun tidak
semua bidang usaha dapat dijalankan Perseroan Komanditer (CV), hal ini mengingat adanya
beberapa bidang usaha tertentu yang diatur secara khusus dan hanya dapat dilakukan oleh
badan usaha Perseroan Terbatas (PT). Perseroan Komanditer adalah bentuk perjanjian
kerjasama berusaha bersama antara 2 (dua) orang atau lebih, dengan AKTA OTENTIK sebagai
AKTA PENDIRIAN yang dibuat dihadapan NOTARIS yang berwenang. Persekutuan komanditer
mengenal 2 istilah yaitu :
Persero Aktif yaitu orang yang aktif menjalankan dan mengelola perusahaan termasuk
bertanggung jawab secara penuh atas kekayaan pribadinya.
Persero Pasif yaitu orang yang hanya bertanggung jawab sebatas uang yang disetor saja
kedalam perusahaan tanpa melibatkan harta dan kekayaan peribadinya.
1. Kebaikan Komanditer
• Kemampuan manajemen lebih besar.
• Proses pendirianya relatif mudah.
• Modal yang dikumpulkan bisa lebih besar.
• Mudah memperoleh kredit.
2. Keburukan Komanditer
• Sebagian sekutu yang menjadi Persero Aktif memiliki tanggung tidak terbatas.
• Sulit menarik kembali modal.
• Kelangsungan hidup perusahaan tidak menentu.
3. 3 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Giri Yogo Dwisasongko http://www.mercubuana.ac.id
4. BUMN
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ialah badan usaha yang permodalannya seluruhnya atau
sebagian dimiliki oleh pemerintah. Status pegawai badan usaha-badan usaha tersebut adalah
pegawai negeri. BUMN sendiri sekarang ada 3 macam yaitu Persero, Perum, Perjan dan Perda.
1. Persero (Perusahaan Terbatas Negara)
Persero adalah salah satu Badan Usaha yang dikelola oleh Negara atau daerah. Berbeda dengan
Perum atau Perjan, tujuan didirikannya Persero yang pertama adalah mencari keuntungan dan
yang kedua memberi pelayanan kepada umum. Modal pendiriannya berasal sebagian atau
seluruhnya dari kekayaan negara yang dipisahkan berupa saham-saham. Persero dipimpin oleh
direksi. Sedangkan pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta.
Perusahaan ini tidak memperoleh fasilitas negara. Jadi dari uraian di atas, ciri-ciri Persero
adalah:
• Dipimpin oleh Direksi
• Pelaksanaan pendirian dilakukan oleh Menteri dengan memperhatikan Perundang – undangan
• Pendirian Persero di usulkan oleh menteri kepada presiden
• Pegawainya berstatus Pegawai Negeri
• RUPS bertindak sebagai kekuasaan tertinggi perusahaan.
2. Perum (Perusahaan Umum)
Perum adalah perusahaan negara yang didirikan dengan tujuan untuk melayani kepentingan
umum dan memperoleh keuntungan. Perusahaan ini berstatus badan hukum dan modal usaha
yang digunakan seluruhnya milik negara. Dana penunjang usahanya dapat diperoleh dari
pinjaman dalam negeri maupun luar negeri. Jadi dari uraian di atas, ciri-ciri Perum adalah :
• Dipimpin oleh dewa direksi
• Menangani bidang-bidang usaha yang penting, seperti penyediaan air dan pengadaian (Perum
DAMRI, Perum Peruri, Perum Pengadaian)
• Modal berasal dari kekayaan negara yang telah dipisahkan.
3. Perjan (Perusahaan Jawatan)
Perjan adalah bentuk badan usaha milik negara yang seluruh modalnya dimiliki oleh
pemerintah. Perjan ini berorientasi pelayanan pada masyarakat, Sehingga selalu merugi.
Sekarang sudah tidak ada perusahaan BUMN yang menggunakan model perjan karena besarnya
biaya untuk memelihara perjan-perjan tersebut. Contoh Perjan: PJKA (Perusahaan Jawatan
Kereta Api) kini berganti menjadi PT.KAI. Ciri-ciri Perjan, yaitu :
• Bertujuan untuk melayani masyarakat
• Pimpinan dan karyawan berstatus sipil
• Merupakan bagian dari Departemen Pemerintah
• Memperoleh fasilitas negara
4. 4 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Giri Yogo Dwisasongko http://www.mercubuana.ac.id
Contoh Kasus :
PT. Garuda Food Jaya
Profil Perusahaan Visi Menjadi salah satu perusahaan terbaik di industri makanan dan minuman
di Indonesia dalam aspek profitabilitas, penjualan dan kepuasan konsumen melalui karya yang
kreatif dan inovatif dari seluruh karyawan yang kompeten Misi 1)Memuaskan konsumen dengan
menyediakan: 1. Produk-produk makanan & minuman berkualitas; dan 2. Produk-produk
konsumsi dan layanan berkualitas; yang bukan berasal dari bahan-bahan yang merupakan hail
pengorbanan hewan atas kehendak langsung perusahaan 2)Membentuk komunitas karyawan
untuk tumbuh bersama dan mengembangkan kualitas kehidupan, lingkungan kerja dan
pekerjaan para karyawan 3)Menciptakan kemanfaatan jangka panjang yang berkesinambungan
dalam hubungan antara perusahaan dengan seluruh mitra usaha 4)Meningkatkan nilai tambah
bagi pemegang saham dengan menjalankan etika bisnis dan pengelolaan perusahaan yang baik.
Visi & Misi Perusahaan
PT GarudaFoods telah menerapkan International Strategy dan Multi-domestic Strategy/ Localization
dalam melaksanakan pemasaran ekspor produk-produknya.
-Untuk International Strategy diterapkan oleh PT GarudaFoods dengan mengekspor produknya yang
telah diproduksi di Indonesia ke berbagai macam negara dunia seperti di benua Asia, Eropa, Afrika,
Amerika, dan Australia.
-Sedangkan untuk Multi-domestic Strategy yang diterapkan oleh PT GarudaFoods adalah Joint
Venture yang telah dilakukan dengan 3 negara besar yaitu China dengan nama perusahaan Xiamen
GarudaFood Co. Ltd, Jepang dengan nama Suntory Beverage & Food Ltd, dan India dengan nama
Garuda Polyflex Foods Pvt Ltd. STO Bisnis Internasional Perusahaan Strategi Memasuki Pasar
Internasional -Menentukan karakteristik negara yang dituju sebagai pasar internasional utamanya
1. Taraf Internasionalisasi
2. Potensi Keuntungan
3. Potensi Pasar
4. Eksposur Terhadap Masalah-masalah Asing
5. Modal
-Timing
-Skala Ekonomis Bentuk Bisnis Internasional Bentuk bisnis yang telah dilakukan oleh GarudaFood
adalah Ekspor dan Joint Venture International.
Di India PT GarudaFood menciptakan perusahaan gabungan dinamakan Garuda Polyflex Foods
Private Limited (GP Foods Pvt Ltd). Salah satu strategi bisnis international yang dilakukan oleh PT
Garuda Food yaitu entry strategy dengan menerapkan praktek Joint Venture International. Sejauh ini
GPFoods telah meluncurkan “Gone Mad” chocostick di segmen coklat dan “Gone Mad” Jelly Drink di
segmen minuman Snack ini di India dijual Rs 5 Jika dirupiahkan menjadi Rp 968,45 -> Rp 1000,- PT
5. 5 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Giri Yogo Dwisasongko http://www.mercubuana.ac.id
GarudaFoods telah menerapkan International Strategy dan Multi-domestic Strategy/ Localization
dalam melaksanakan pemasaran ekspor produk-produknya.
-Untuk International Strategy diterapkan oleh PT GarudaFoods dengan mengekspor produknya yang
telah diproduksi di Indonesia ke berbagai macam negara dunia seperti di benua Asia, Eropa, Afrika,
Amerika, dan Australia.
-Sedangkan untuk Multi-domestic Strategy yang diterapkan oleh PT GarudaFoods adalah Joint
Venture yang telah dilakukan dengan 3 negara besar yaitu China dengan nama perusahaan
Xiamen GarudaFood Co. Ltd, Jepang dengan nama Suntory Beverage & Food Ltd, dan India
dengan nama Garuda Polyflex Foods Pvt Ltd. Strategi Bisnis Internasional Perusahaan Dari
gambar struktur organisasi disamping, dapat disimpulkan bahwa PT GarudaFood menerapkan
sistem desentralisasi , yaitu adalah sistem dimana kekuasaan terbagi dibeberapa sektor dan
masing-masing sektor memiliki wewenang untuk mangatur apa yang ada dibawah garis
kekuasaannya.
STRATEGI OPERASIONAL BIDANG KEGIATAN BISNIS Kemasan baru kacang Garuda 2016 dengan
unsur batik Indonesia dengan harapan produk kacang Garuda tersebut bisa menjadi Indonesia
heritage brand. Marketing Internasional Kekhasan Desain Produk Penentuan Harga Untuk harga
penjualan produk ke Internasional PT GarudaFood menetapkan harga diatas harga produk yang
dijual di Indonesia. Hal ini dikarenakan potensi pasar diluar negeri untuk kacang olahan kemas
sangat diminati masyarakat. Ini merupakan suatu peluang yang sangat besar bagi PT
Garudafood Strategi Promosi Dengan mengutamakan strategi inovasi produk, Garuda Food
dikenal oleh masyarakat.Tak hanya berhenti disitu, perusahaan asal Pati, Jawa Tengah ini pun
gencar melakukan serangkaian aktifitas Below The Line (BTL) yang unik, seperti event jalan sehat
bersama aktor kawakan DeddyMizwar, pagelaran jajan sehat ala chef cantik Farah Quin, juga
mengomunikasikan new uses mengenai Kacang Garuda yang tidak hanya sekadar snack saja,
melainkan sebagai ‘Teman Nonton Bola’. Dan tampaknya positioning tersebut memberikan
pengaruh yang cukup kuat terhadap para penggemar sepak bola di Indonesia. Brand Kacang
Garuda pun menggunakan strategi advertising above the line untuk mengkomunikasikan
produknya, dengan menggandeng Farah Quinn, Kacang Garuda aktif mengiklankan produknya di
berbagai stasiun televisi. Dengan menggandeng endorser bintang-bintang terkenal pada
kegiatan marketing yang dilaksanakan, Kacang Garuda tetap menjadi market leader
dibandingkan pesaingnya. -Garuda e-commerce diperuntukkan untuk pembelian atau penjualan
produk, dan pelayanan melalui sistem electronic seperti internet dan jaringan komputer lainnya.
Distribusi Internasional
produk Garudafood didistribusikan oleh PT Sinar Niaga Sejahtera (SNS) yang merupakan divisi
distribusi dari holding company. Didirikan 1994, peran SNS sangat menentukan bagi
perkembangan GarudaFood. Karena perannya, berbagai macam produk GarudaFood bisa
diperoleh konsumen di wilayah-wilayah pelosok seluruh Indonesia dan juga luar negeri. Produksi
Internasional Tipe Proses Produksi Dalam proses pembuatan Kacang Garuda, tipe proses yang
digunakan adalah terus-menerus atau continus. Proses produksi terus-menerus adalah proses
produksi barang atas dasar aliran produk dari suatu operasi ke operasi berikutnya tanpa
6. 6 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Giri Yogo Dwisasongko http://www.mercubuana.ac.id
penumpukan di suatu titik dalam proses. Pada umumnya industri yang cocok dengan tipe ini
adalah industri yang memiliki karakteristik yaitu, output yang direncanakan dalam jumlah besar,
variasi atau jenis produk yang dihasilakan rendah dan produk bersifat standart Bahan Baku
Bahan dasar dan bahan pembantu atau bahan yang digunakan dalam proses pembuatan kacang
garing ini adalah:
a) Kacang tanah Kacang tanah yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kacang garing di
PT GarudaFood Putra Putri Jaya ini didatangkan dari Jawa Tengah, yaitu berasal dari daerah
sragen, Karanganyar, Wonogiri, Jepara, Pati, dan Cilacap. Untuk wilayah Jawa Timur,
didatangkan dari Lamongan, Tuban, Gresik, Situbondo, dan Jember. Sedangkan dari luar jawa
berasal dari Karangasem. Bali dan Lampung termasuk lahan pertanian kacang milik sendiri.
b) BMT (Bahan Tambahan Makanan) BMT yang digunakan sebagai penambah cita rasa dan
mengawetkan makanan adalah EST-03 yang didatangkan dari supplier yang sudah langganan,
yakni dari rembang dan solo. Mesin dan Peralatan yang Digunakan
a) Mesin Molen
b) Mesin Washing
c) Mesin Dewatering
d) Mesin Cooking
e) Mesin Mixer Garam
f) Hand Refraktometer
g) Oven Surya
h) Oven Darmawan
i) Oven Agro
j) Oven TPC 600
k) Mesin GS (Gravity Sparator)
l) Mesin Sealer
m) Mesin Packaging Kawashima
n) Mesin Packaging Sunpack
o) Mesin Las
p) SVB 150
q) SVB 100
PT GarudaFood tidak merekrut pekerja asing dalam menjalankan perusahaannya di Indonesia.
Mereka mempercayakan pekerja dalam negri, walaupun pada divisi Internasionalnya.
Sedangkan dalam menjalankan praktek bisnis internasional yaitu join venture di India, Cina dan
Jepang ia juga mempercayakan sepenuhnya perusahaan tersebut kepada negara yang
bersangkutan. Sehingga dalam kasus ini, PT GarudaFood tidak memilik sumber daya manusia
ekspatriat.
Daftar Pustaka
https://prezi.com/sihh9ggownxy/implementasi-bisnis-international-pada-
perusahaan-pt-garuda/