Profesi konselor merupakan profesi yang berfungsi menjembatani seseorang dalam adanya perbedaan pendapat. Dengan adanya hal yang seperti menjadi seorang konselor harus secara katif memahami perbedaan latar belakang budaya konseli yang dilayani. Keragaman budaya dalam proses konseling menyadarkan konseelor mengenai pentingnya memiliki kesadaran multikultural dalam menghadapi sebuah perbedaan, karena tidak menutup kemungkinan konseli yang akan dihadapi berasal dari latar belakang budaya yang berbeda dengan konselor. Demikian maka dibutuhkannya kode etik konselor, agar dalam pelaksanaanya dapat memberikan pelayanan terbaik bagi konseli yang di layaninya.
2. HAKIKAT MANUSIA
keterampilan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan masyarakat yang
beragam budaya dengan berbagai struktur sosial yang ada di dalamnya. Dalam hal
ini manusia beroperasi dalam suatu sistem adaptasi yang berkelanjutan, di mana
setiap elemennya saling terkait dan manusia memiliki kemampuan potensial untuk
beradaptasi dengan lingkungannya.
3. KODE ETIK KONSELOR
Kesadaran konselor terhadap nilai budaya dan bias dari dalam dirinya sendiri
Aspek Keyakinan
* menginternalisasi pentingnya kesadaran budaya dan penghargaan terhadap
warisan budaya individu
* sadar bahwa latar belakang budaya mempengaruhi nilai dan bias terhadap
aspek psikologis
* mengenali batas kompetensi dan keahlian multibudaya
* mengidentifikasi sumber ketidaknyamanan ketika berinteraksi dengan konseli
beda budaya dan etnis yang berbeda
4. Komponen Pengetahuan
* memiliki pemahaman yang mendalam tentang budaya dan warisan budaya
pribadi mereka yang memengaruhi pemahaman mereka dalam menjalankan
konseling secara professional
* memahami kekerasan diskriminasi dan stereotype
* memiliki pengetahuan tentang pengaruh sosial mereka terhadap orang lain
KODE ETIK KONSELOR
5. Komponen keterampilan, konselor
* terus belajar untuk meningkatkan efektivitas kerja mereka dalam konteks
multibudaya
* belajar untuk memahami budaya mereka sendiri dan menunjukkan empati
terhadap budaya orang lain.
KODE ETIK KONSELOR
6. Kesadaran Konselor mengenai tata pandang konseli
Sikap dan Keyakinan
* mengenali respons emosional, baik negatif maupun positif, terhadap individu
yang berbeda dengan dirinya
* mengenali adanya stereotip terhadap budaya lain.
KODE ETIK KONSELOR
7. Pengetahuan Konselor
* memiliki pemahaman tentang warisan budaya dan latar belakang budaya
konseli
* memahami pengaruh budaya dan etnisitas terhadap kepribadian, pilihan karier,
perilaku bermasalah, pencarian bantuan, serta pendekatan konseling yang tepat
atau tidak tepat
* memahami dan memiliki pengetahuan tentang dampak sosial politik yang
memengaruhi kehidupan kelompok masyarakat tertentu
KODE ETIK KONSELOR
8. Keterampilan Konselor
* mengikuti penelitian dan perkembangan terbaru tentang teori konseling
berbasis budaya
* meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan lintas budaya
dalam perilaku konseling yang lebih efektif
* aktif terlibat dengan kelompok-kelompok beragam budaya di luar setting
konseling sebagai sarana untuk melatih keterampilan konseling multibudaya.
KODE ETIK KONSELOR
9. Strategi Intervensi sesuai budaya
Sikap dan keyakinan
* menghargai keyakinan bersama dan nilai-nilai tertentu yang mempengaruhi
sudut pandang dan fungsi psikososial,
* menghargai praktik membantu indigenous
* menghargai berbagai bahasa daerah.
KODE ETIK KONSELOR
10. Komponen Pengetahuan
* memiliki pemahaman yang jelas tentang karakteristik umum dari konseling dan
terapi serta potensi konfliknya dengan nilai-nilai budaya tertentu
* menyadari hambatan institusional yang mungkin dipengaruhi oleh bias budaya
* mengenali potensi bias pada instrumen penilaian dan prosedur penggunaannya
dalam menafsirkan karakteristik konseli,
* memahami struktur keluarga, hierarki, nilai-nilai, dan kepercayaan dari berbagai
perspektif budaya
* menyadari perlakuan diskriminatif dalam masyarakat yang dapat memengaruhi
kesejahteraan psikologis
KODE ETIK KONSELOR
11. Komponen Keterampilan Konselor
* terlatih dalam menerima dan menggunakan respon verbal dan nonverbal
dengan tepat dan berempati terhadap budaya
* mampu menerapkan teknik intervensi pada konseli yang beragam
* bersedia berkonsultasi dengan para penyembuh tradisional atau pemimpin
spiritual dan praktisi agama
* terampil dalam menggunakan instrumen penilaian dan tes serta menafsirkan
hasil dengan empati budaya
* bertanggung jawab dalam membantu konseli melalui proses intervensi
psikologis dengan menetapkan tujuan, harapan, dan orientasi konselor.
KODE ETIK KONSELOR
12. KONSELING KELOMPOK SEBAGAI UPAYA
MENGATASI BIAS BUDAYA
Sensitivitas konselor terhadap variasivariasi dan bias budaya dari pendekatan
konseling yang digunakan
Pemahaman konselor tentang pengetahuan budaya konselinya
Kemampuan dan komitmen konselor untuk mengembangkan pendekatan
konseling yang merefleksikan kebutuhan budaya konseli
Kemampuan konselor untuk menghadapi peningkatan kompleksitas lintas
budaya.
13. Keterampilan diri manusia dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan masyarakat
yang beragam dengan berbagai struktur sosialnya perlu adanya penjembatan antar
sesamanya. Konselor berfungsi dalam mengatasi hal tersebut, bersama dengan
pendekatan konselor yang menganggap konseli sebagai individu yang memiliki
kemampuan adaptasi yang kompleks memberikan kesempatan bagi konseli untuk
memahami lingkungannya dengan lebih baik dan sejalan berdasarkan prinsip
kemandirian.
KESIMPULAN