Konseling lintas budaya melibatkan proses hubungan antara konselor dan klien dengan latar belakang budaya yang berbeda. Konselor perlu memahami budaya klien dan menghormati perbedaan untuk membantu klien menyelesaikan masalahnya. Model-model konseling lintas budaya berfokus pada budaya klien dan menggunakan pendekatan etnomedik untuk membantu klien secara kultural.
Dokumen ini membahas konseling lintas budaya, termasuk pengertian, unsur-unsur, cara menjadi konselor yang efektif, kompetensi konselor lintas budaya, hambatan-hambatan, dan sumber kegagalan konseling lintas budaya. Dokumen ini menjelaskan pentingnya pemahaman terhadap budaya klien bagi konselor untuk melakukan konseling secara efektif.
Konseling lintas sosial adalah konseling yang melibatkan konselor dan klien dengan latar belakang sosial dan budaya yang berbeda. Hakikat budaya dalam konseling lintas sosial adalah budaya sebagai sistem yang terintegrasi yang mencakup nilai, keyakinan, dan perilaku yang dibagikan antar generasi, sedangkan konseling lintas sosial melibatkan proses membantu individu mengatasi masalah dengan memahami keragaman sosial dan budaya.
Visi dan misi MBB adalah memberikan landasan pengetahuan dan wawasan luas kepada mahasiswa tentang kehidupan bermasyarakat dan lingkungan. Tujuannya adalah mengembangkan pemahaman mahasiswa akan keanekaragaman manusia dan tanggung jawab terhadap lingkungan.
1. Dokumen membahas tentang manusia sebagai makhluk budaya, di mana budaya merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia.
2. Manusia memiliki akal budi yang digunakan untuk berfikir dan menciptakan, sehingga manusia dapat dikatakan sebagai makhluk yang berbudaya.
3. Budaya dapat berubah seiring perubahan interaksi sosial manusia, yang dapat terjadi melalui proses pewar
Dokumen ini membahas konseling lintas budaya, termasuk pengertian, unsur-unsur, cara menjadi konselor yang efektif, kompetensi konselor lintas budaya, hambatan-hambatan, dan sumber kegagalan konseling lintas budaya. Dokumen ini menjelaskan pentingnya pemahaman terhadap budaya klien bagi konselor untuk melakukan konseling secara efektif.
Konseling lintas sosial adalah konseling yang melibatkan konselor dan klien dengan latar belakang sosial dan budaya yang berbeda. Hakikat budaya dalam konseling lintas sosial adalah budaya sebagai sistem yang terintegrasi yang mencakup nilai, keyakinan, dan perilaku yang dibagikan antar generasi, sedangkan konseling lintas sosial melibatkan proses membantu individu mengatasi masalah dengan memahami keragaman sosial dan budaya.
Visi dan misi MBB adalah memberikan landasan pengetahuan dan wawasan luas kepada mahasiswa tentang kehidupan bermasyarakat dan lingkungan. Tujuannya adalah mengembangkan pemahaman mahasiswa akan keanekaragaman manusia dan tanggung jawab terhadap lingkungan.
1. Dokumen membahas tentang manusia sebagai makhluk budaya, di mana budaya merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia.
2. Manusia memiliki akal budi yang digunakan untuk berfikir dan menciptakan, sehingga manusia dapat dikatakan sebagai makhluk yang berbudaya.
3. Budaya dapat berubah seiring perubahan interaksi sosial manusia, yang dapat terjadi melalui proses pewar
Mata kuliah Ilmu Budaya Dasar (IBD) memberikan pengetahuan dasar tentang konsep-konsep yang digunakan untuk mempelajari masalah-masalah manusia dan kebudayaan, dengan tujuan memperluas wawasan mahasiswa dan kemampuan kritis mereka. IBD membahas berbagai aspek kehidupan manusia seperti hubungan manusia dengan alam, sesama, dan Tuhan.
Teks tersebut membahas tentang komunikasi lintas budaya dan pengaruh budaya terhadap komunikasi. Budaya mempengaruhi cara berpikir, bersikap, dan berkomunikasi seseorang. Komunikasi lintas budaya terjadi ketika berinteraksi dengan orang lain dari budaya berbeda. Hal ini dapat menimbulkan kesalahpahaman jika tidak memahami perbedaan budaya.
Beberapa ilmu penunjang yang mempengaruhi pemahaman terhadap individu meliputi sosiologi, psikologi, antropologi, ekonomi, dan agama. Sosiologi membantu memahami pengaruh lingkungan sosial terhadap individu. Psikologi memberi pemahaman tentang aspek-aspek psikis individu. Antropologi penting untuk memahami budaya dan tradisi masyarakat. Ekonomi dan agama juga berperan dalam membentuk perilaku individu. Kon
1. Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya kesantunan bahasa dan pelestarian bahasa Melayu dalam komunikasi untuk membangun masyarakat yang berkualitas dan meningkatkan martabat bahasa Melayu.
Dokumen tersebut membahas tentang perbedaan budaya antar masyarakat. Secara umum, budaya berbeda dalam hal bahasa, pakaian, makanan, persepsi waktu, hubungan sosial, nilai-nilai, dan proses berpikir. Budaya membentuk identitas suatu kelompok dan mengatur interaksi sosial anggotanya.
Mata kuliah Ilmu Budaya Dasar (IBD) memberikan pengetahuan dasar tentang konsep-konsep yang digunakan untuk mempelajari masalah-masalah manusia dan kebudayaan, dengan tujuan memperluas wawasan mahasiswa dan kemampuan kritis mereka. IBD membahas berbagai aspek kehidupan manusia seperti hubungan manusia dengan alam, sesama, dan Tuhan.
Teks tersebut membahas tentang komunikasi lintas budaya dan pengaruh budaya terhadap komunikasi. Budaya mempengaruhi cara berpikir, bersikap, dan berkomunikasi seseorang. Komunikasi lintas budaya terjadi ketika berinteraksi dengan orang lain dari budaya berbeda. Hal ini dapat menimbulkan kesalahpahaman jika tidak memahami perbedaan budaya.
Beberapa ilmu penunjang yang mempengaruhi pemahaman terhadap individu meliputi sosiologi, psikologi, antropologi, ekonomi, dan agama. Sosiologi membantu memahami pengaruh lingkungan sosial terhadap individu. Psikologi memberi pemahaman tentang aspek-aspek psikis individu. Antropologi penting untuk memahami budaya dan tradisi masyarakat. Ekonomi dan agama juga berperan dalam membentuk perilaku individu. Kon
1. Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya kesantunan bahasa dan pelestarian bahasa Melayu dalam komunikasi untuk membangun masyarakat yang berkualitas dan meningkatkan martabat bahasa Melayu.
Dokumen tersebut membahas tentang perbedaan budaya antar masyarakat. Secara umum, budaya berbeda dalam hal bahasa, pakaian, makanan, persepsi waktu, hubungan sosial, nilai-nilai, dan proses berpikir. Budaya membentuk identitas suatu kelompok dan mengatur interaksi sosial anggotanya.
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...Muhammad Nur Hadi
Jurnal "Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ayat 26 dan 32 dan Surah Al-Hujurat Ayat 13), Ditulis oleh Muhammmad Nur Hadi, Mahasiswa Program Studi Ilmu Hadist di UIN SUSKA RIAU.
2. KONSEPDASARKONSELINGLINTASBUDAYA
Definisi-definisi awal tentang lintas budaya cenderung untuk
menekankan pada ras, etnisitas, dan sebagainya; sedangkan para
teoretisi mutakhir cenderung untuk mendefinisikan lintas budaya
terbatas pada variabel-variabelnya. Namun, argumen-argumen yang
lain menyatakan, bahwa lintas budaya harus melingkupi pula seluruh
bidang dari kelompok-kelompok yang tertindas, bukan hanya orang
kulit berwarna, dikarenakan yang tertindas itu dapat berupa gender,
kelas, agama, keterbelakangan, bahasa, orientasi seksual, dan usia
3. KARAKTERISTIK SERTA TEMA
DASAR KONSELING LINTAS
BUDAYA
KarakteristikKonseloryangEfektifdalamPelaksanaanKonselingLintasBudaya
Konselor sadar bahwa dia memiliki nilai-nilai sendiri yang dijunjung tinggi dan akan terus dipertahankan. Disisi lain, konselor juga
menyadari bahwa klien memiliki nilai-nilai dan norma yang berbeda dengan dirinya. Oleh karena itu, konselor harus bisa menerima nilai-
nilai yang berbeda itu sekaligus mempelajarinya.
Konselor memiliki pemahaman yang cukup mengenai konseling secara umum sehingga akan membantunya dalam melaksanakan
konseling, sebaiknya sadar terhadap pengertian dan kaidah dalam melaksanakan konseling. Hal ini sangat perlu karena pengertian
terhdap kaidah konseling akan membantu konselor dalam memecahkan masalah yang dihadapi oleh klien.
Dasar-DasarUtamaKualitasPribadiSeorangkonselor
1. Congruence 2. Empati 3. Unconditional positive regard
4. Budaya Kognisi dan Budaya Emosi dalam
Konseling Lintas Budaya
Kognisi merujuk kepada proses berpikir yang meliputi bagaimana mendapat informasi, menyimpannya dalam otak, dan menggunakannya
untuk memecahkan masalah, berpikir dan memformulasikan bahasa.
Dalam perkembangan kognisi ada dua hal yang sangat terkait yaitu bahasa dan pikiran. Prinsip bahasa adalah relativitas. Dimana prinsip
relativitas ini berdasar pada pengertian,ada hubungan antara ciri suatu bahasa dan pikiran yang terjadi dalam budaya dimana bahasa itu
diucapkan.
bahasa memiliki organ anatomis untuk bicara dan sistem saraf yang disebut diantara universal lain dalam bahasa. Bahasa sendiri merupakan
suatu intrumen untuk berpikir yang memiliki ciri-ciri beragam untuk
secara lintas-budaya.
5. Secara etimologi, kata kebudayaan berasal dari kata sangsekerta buddayah yang merupakan bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti budi
atau akal, dengan kata lain kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal. Indonesia sebagai sebuah negara
yang memiliki ribuan pulau dengan jutaan penduduk yang tersebar di seluruh pulau sudah pasti pula memiliki corak budaya yang beraneka
ragam. Dari ragam corak budaya ini pula menghasilkan ragam kepribadian individu masyarakat Indonesia. Kepribadian sendiri adalah corak
tingkah laku sosial yang meliputi corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini dan sikap yang melekat pada seseorang apabila berhubungan
dengan orang lain atau menanggapi suatu keadaan. Masyarakat dan kebudayaan merupakan perwujudan atau abstraksi perilaku manusia.
Pengaruh kebudayaan terhadap perkembangan kepribadian, Berdasarkan definisi kebudayaan dan kepribadian yang telah dikemukakan
sebelumnya, kebudayaan memiliki beberapa pengertian, yaitu segala sesuatu yang dilakukan oleh manusia atau peradaban manusia sebagai
hasil pemikiran dan akal budi mereka.
Kebudayaan juga diartikan sebagai ilmu pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang dimanfaatkan untuk kehidupannya dan
memberikan manfaat kepadanya. Sedangkan kepribadian diartikan sebagai sifat khas dan hakiki seseorang yang membedakan dia dari orang
lain.
BUDAYA KEPRIBADIANDAN BUDAYAPERILAKUSOSIAL
6. Menurut Tylor, kebudayaan adalah sistem kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan,
kesenian , moral, hukum, adat istiadat, kemampuan, serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan
oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
komunikasi berarti proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Dari
pengertian itu jelas bahwa komunikasi melibatkan sejumlah orang, dimana seseorang menyatakan
sesuatu kepada orang lain. Jadi yang terlibat di dalam komunikasi itu adalah manusia.
Dapat dikatakan bahwa definisi komunikasi budaya adalah suatu proses komunikasi yang dilakukan
oleh dua orang atau lebih untuk mendapatkan sebuah pemahaman yang sama melalui lambang atau
tingkahlakudariaktifitasmanusiayangberbedakebudayaan.
B
U
D
A
Y
A
DAN
KOMUNIKASI
7. Indigenous adalah kata sifat yang biasanya diletakkan sebelum kata benda, berasal dari kata In-di-gent yang artinya langka,
sangat sedikit, atau asli dari daerah tertentu. Dalam dunia psikologi, indigenous direpresentasikan sebagai antithesis dari
Psikologi Umum yang mempelajari gejala perilaku manusia dalam kaidah universal. Universalitas dalam Psikologi Umum
menafikkan konteks, seolah olah teori perilaku manusia bisa dikonstruksi dengan cara induktif dengan mengabaikan
konteks dimana subjek berasal. Para praktiksi indigenous berposisi sebaliknya, mereka berpikir dengan kaidah kontekstual,
historis, religius, kultural dan ekologis. Para tokoh psikologi indigenous mempertanyakan universalitas Psikologi Umum
karena telah mengabaikan kualitas kualitas yang memungkinkan individu untuk memahami, memprediksi dan mengontrol
lingkungannya.
PENDEKATAN INDEGENOUS
8. Konseloryang berketerampilan budaya adalah
seorang yang aktif dalam proses pengembangan
dan menerapkan secara tepat, televan, dan sensitif
menggunakan startegi dan keterampilan intervensi
sesuaidengan perbedaan budaya klien (Sue&Sue
(1990)
StandarKompetensi Konselor
Lintas Budaya
9. Dalampengertian konseling terdapatempat elemen pokokyaitu
a.adanya hubungan
b.adanya dua individu atau lebih
c.adanya proses
d.membantu individu dalam memecahkan masalah dan membuat keputusan.
Sedangkandalampengertian budaya,ada tigaelemen yaitu:
1. merupakan produk budidaya manusia
2.menentukan ciri seseorang
3. manusia tidak akan bisa dipisahkan dari budayanya.
Dari pengertian di atas, maka konseling lintas budaya akan dapat terjadi jika antara konselor dan klien mempunyai perbedaan. Kita tahu bahwa antara
konselor dan klien pasti mempunyai perbedaan budaya yang sangat mendasar. Perbedaan budaya itu bisa mengenai nilai nilai, keyakinan, perilaku dan lain
sebagainya. Perbedaan ini muncul karena antara konselor dan klien berasal dari budaya yang berbeda. Konseling lintas budaya akan dapat terjadi jika konselor kulit
putih memberikan layanan konseling kepada klien kulit hitam atau konselor orang Batak memberikan layanan konseling pada klien yang berasal dari Ambon.
EtikaProfesional DalamKonseling
Lintas Budaya
10. MODEL-MODEL KONSELINGLINTAS BUDAYA
Dalam layanan konseling, kesadaran budaya masih sangat kurang, hal ini tampak dalam praktek konseling dari awal
perkembangan sampai akhir decade 70–an, kurang mempertimbangkan budaya.
Gerakan konseling mulai dari psikoanalisis, behavioristik – kognitivisme, eksistensial, humanistik, kurang mempertimbangkan
budaya klien. Hal yang sama juga terjadi di Indonesia, pendidikan dan latihan konselor umumnya berorientasi pada teori – teori
yang bersumber dari budaya amerika dan eropa, dan kurang mempertimbangkan budaya asli Indonesia.
Model Berpusat pada Budaya
Model Intergretif
Model Etnomedikal
11. KONSELINGKELOMPOKBERBASIS PENGALAMAN
BUDAYAMADURAUNTUKMENGEMBANGKAN
KEPEKAANSOSIALSISWA
Konseling kelompok merupakan suatu proses hubungan interpersonal antara seorang atau beberapa konselor dengan sekelompok klien yang dalam
proses tersebut konselor berupaya membantu menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan klien untuk menghadapi dan mengatasi persoalan atau hal-
hal yang menjadi kepedulian masing-masing klien melalui pengembangan pemahaman, sikap, keyakinan, dan perilaku klien yang tepat dengan cara
memanfaatkan suasana kelompok.
Suku Madura dikenal dengan intonasi bicaranya yang keras dan terdengar kasar. Walaupun begitu mereka juga dikenal hemat, disiplin, dan rajin
bekerja. Selain itu orang Madura dikenal mempunyai tradisi Islam yang kuat, sekalipun kadang melakukan ritual Pethik Laut atau Rokat Tasse (sama
dengan larung sesaji).
Gardner (2003) menjelaskan kecerdasan interpersonal adalah kemampuan untuk memahami orang lain: apa yang memotivasi mereka, bagaimana
mereka bekerja, bagaimana bekerjasama dengan mereka, mengerti dan menjadi peka terhadap perasaan, intensi, motivasi, watak, temperamen orang lain
juga termasuk dalam kecerdasan ini.
12. AktivitasBerbasis PengalamanUntukMengembangkanKepekaanBudaya(Jawa)
Masyarakat jawa adalah masyarakat yang sangat mempunyai nilai keagungan budayanya. Baik budaya yang diejahwantahkan dalam kesenian dan
tradisi maupun nilai-nilai yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat jawa juga terkenal dalam kesantunan dan kelembutannya. Tingkat kualitas
sumber daya manusianya juga baik dibandingkan daerah-daerah lain di negeri ini.
Untuk melakukan konseling seorang konselor menggunakan kalimat-kalimat verbal campuran bahasa jawa dengan bahasa Indonesia. Hal ini
dilakukan mulai dari proses attending, proses bertanya dan mendengarkan sampai akhir. Penulis berasumsi mengapa guru BK menggunakan campurn bahasa
Jawa dalam melakukan konseling terhadap peserta didik berlatar belakang etnis jawa. Hal ini untuk mempermudah agar peserta didik merasa nyaman dan
diterima dengan baik oleh konselor.
13. AKTIVITASBERBASISPENGALAMAN
UNTUKMENGEMBANGKANKEPEKAANBUDAYAPANDALUNGAN
Istilah Pendalungan menurut Yuswadi memberikan definisi yaitu yang pertama adalah percampuran antara budaya Jawa dan Madura. Definisi berikutnya
adalah Masyarakat Madura yang lahir di wilayah Jawa dan ber- adaptasi dengan budaya Jawa.
Proses terjadinya budaya Pendalungan yang khas yaitu dimulai dengan adanya pertemuan budaya Jawa dan budaya Madura yang selanjutnya berinteraksi
sehingga terjadi hibridisasi budaya. Selanjutnya proses hibridisasi dapat menghasilkan modifikasi tradisi ataupun pe- nemuan tradisi baru yang keduanya akan
merupakan budaya khas Pendalungan.
Selama proses konseling berwawasan lintas budaya berlangsung konselor dan klien masing-masing akan menjadikan budaya yang dimiliki sebagai investasi awal
untuk pemecahan masalah. Selanjutnya konselor dan klien akan membesarkan investasi itu melalui perolehan pengalaman dalam proses kelompok, pematangan
diri masing–masing dengan saling tukar kesadaran budaya, yang semuanya bertujuan untuk pemecahan masalah dan pengembangan potensi anggota
kelompok.
Bantuan atau intervensi yang didasarkan atas nilai/keyakinan, moral, sikap dan perilaku individu sebagai refleksi masyarakatnya, dan tidak semata-mata
mendasarkan teori belaka dengan anggapan bahwa pendekatan terapi yang sama bisa secara efektif diterapkan pada semua klien dari berbagai budaya