Materi ini disampaikan oleh Dr. Udi Utomo pada webinar hari guru 2021 oleh Jurusan Sendratasik UNNES. Semoga materi ini bermanfaat bagi mahasiswa dan guru musik
Ke Indonesiaan merupakan suatu perjalanan yang sangat dinamis dan sudah melalui berbagai tahapan, yang awalnya menjadikannya kenyataan politik, menjadikannya kenyataan hukum, dan sekarang sedang bergulat untuk meneguhkan Indonesia ini sebagai kenyataan kultural
BAB I
PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
Hidup dalam dunia yang sangat keras serta penuh dengan tantangan di samping sangat dibutuhkan kecerdasan intelektual yang sangat tinggi, juga sudah menjadi kebutuhan akan pentingnya karakter pribadi yang kuat, baik dan matang.
Sekarang ini, bangsa kita krisis akan pemimpin yang berkarakter. Banyak sekali pemimpin Indonesia ini yang melakukan tindakan buruk seperti korupsi, menonton video porno, rapat ditinggal tidur, dan lain sebagainya. Suatu saat nanti, pemimpin-pemimpin kita itu akan digantikan oleh generasi muda yang diharapkan dapat menjalankan profesinya dengan karakter yang kuat.
Untuk mendapatkan generasi yang berkarakter, kita sebagai calon guru wajib memperhatikan perkembangan peserta didik agar kelak mereka mampu menjadi pemimpin yang berkarakter pula untuk memajukan bangsa Indonesia yang tercinta ini.
Bahkan pendidikan di Indonesia saat ini cenderung lebih mengedepankan penguasaan aspek keilmuan dan kecerdasan, namun mengabaikan pendidikan karakter. Pengetahuan tentang kaidah moral yang didapatkan dalam pendidikan moral atau etika di sekolah-sekolah saat ini semakin ditinggalkan. Sebagian orang mulai tidak memperhatikan lagi bahwa pendidikan tersebut berdampak pada perilaku seseorang.
Dalam mengahadapi masalah yang begitu rumit dan komplek seperti di atas dibutuhkan pendidikan karakter yang dibangun melalui pendidikan, yang melibatkan berbagai elemen bangsa terlebih sebagai pemangku kepentingan dan makalah ini akan membahas tentang bagaimana peningkatan insan yang cerdas dan berkarakter kuat misalnya Dengan manajemen yang seperti ini diharapkan dapat meminimalisir dan menangkal kemungkaran yang terjadi saat ini. Makalah ini akan membahas strategi membentuk generasi masa depan yang memiliki sifat insan cerdas, insan kuat, insan berbudaya, dan insan bermartabat.
I.II Rumusan Masalah
Dari paparan latar belakang di atas, maka ditemukan beberapa permasalahan mengenai membentuk generasi masa depan yang cerdas, kuat, berbudaya, dan bermartabat :
1. Apa yang dimaksud dengan insan cerdas, kuat, berbudaya, dan bermartabat ?
2. Bagaimana cara membentuk karakter insan cerdas, kuat, berbudaya, dan bermartabat ?
I.III Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui apa itu insan cerdas, kuat, berbudaya, dan bermartabat.
2. Mengetahui cara membentuk karakter insan cerdas, kuat, berbudaya, dan bermartabat.
Materi ini disampaikan oleh Dr. Udi Utomo pada webinar hari guru 2021 oleh Jurusan Sendratasik UNNES. Semoga materi ini bermanfaat bagi mahasiswa dan guru musik
Ke Indonesiaan merupakan suatu perjalanan yang sangat dinamis dan sudah melalui berbagai tahapan, yang awalnya menjadikannya kenyataan politik, menjadikannya kenyataan hukum, dan sekarang sedang bergulat untuk meneguhkan Indonesia ini sebagai kenyataan kultural
BAB I
PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
Hidup dalam dunia yang sangat keras serta penuh dengan tantangan di samping sangat dibutuhkan kecerdasan intelektual yang sangat tinggi, juga sudah menjadi kebutuhan akan pentingnya karakter pribadi yang kuat, baik dan matang.
Sekarang ini, bangsa kita krisis akan pemimpin yang berkarakter. Banyak sekali pemimpin Indonesia ini yang melakukan tindakan buruk seperti korupsi, menonton video porno, rapat ditinggal tidur, dan lain sebagainya. Suatu saat nanti, pemimpin-pemimpin kita itu akan digantikan oleh generasi muda yang diharapkan dapat menjalankan profesinya dengan karakter yang kuat.
Untuk mendapatkan generasi yang berkarakter, kita sebagai calon guru wajib memperhatikan perkembangan peserta didik agar kelak mereka mampu menjadi pemimpin yang berkarakter pula untuk memajukan bangsa Indonesia yang tercinta ini.
Bahkan pendidikan di Indonesia saat ini cenderung lebih mengedepankan penguasaan aspek keilmuan dan kecerdasan, namun mengabaikan pendidikan karakter. Pengetahuan tentang kaidah moral yang didapatkan dalam pendidikan moral atau etika di sekolah-sekolah saat ini semakin ditinggalkan. Sebagian orang mulai tidak memperhatikan lagi bahwa pendidikan tersebut berdampak pada perilaku seseorang.
Dalam mengahadapi masalah yang begitu rumit dan komplek seperti di atas dibutuhkan pendidikan karakter yang dibangun melalui pendidikan, yang melibatkan berbagai elemen bangsa terlebih sebagai pemangku kepentingan dan makalah ini akan membahas tentang bagaimana peningkatan insan yang cerdas dan berkarakter kuat misalnya Dengan manajemen yang seperti ini diharapkan dapat meminimalisir dan menangkal kemungkaran yang terjadi saat ini. Makalah ini akan membahas strategi membentuk generasi masa depan yang memiliki sifat insan cerdas, insan kuat, insan berbudaya, dan insan bermartabat.
I.II Rumusan Masalah
Dari paparan latar belakang di atas, maka ditemukan beberapa permasalahan mengenai membentuk generasi masa depan yang cerdas, kuat, berbudaya, dan bermartabat :
1. Apa yang dimaksud dengan insan cerdas, kuat, berbudaya, dan bermartabat ?
2. Bagaimana cara membentuk karakter insan cerdas, kuat, berbudaya, dan bermartabat ?
I.III Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui apa itu insan cerdas, kuat, berbudaya, dan bermartabat.
2. Mengetahui cara membentuk karakter insan cerdas, kuat, berbudaya, dan bermartabat.
1. 1. What do you know about culture ?
the art, beliefs, behavior, ideas, etc. of a particular society:
Culture is a complex whole, in which there are knowledge, belief, art, morals, laws,
mores, and other capabilities acquired by man as a member of society.
Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adapt istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat oleh seseorang sebagai anggota
masyarakat.
2. Explain of significant study of CCU ?
Course of the discussion that talks about culture, I hope:
I can make my culture as a benchmark in improving the quality of itself and
attitude change for the better to be able to face the challenges of the future.
I can develop my knowledge of the cultural values of that broaden my horizons
both concerning myself, others, and the environment around me.
I can make the culture as a learning process, because I think it's very important in
the culture encompass everything, be it about the way we behave, our beliefs, and
our attitudes.
With broaden my culture would be easier to adjust to a new environment so I am
more sensitive terhapap culture around me.
I can get the supplies essential for me socially.
I am easily susceptible to human feelings, so I will get along more easily with
others so as to create a harmonious relationship with people around me.
I was able to maintain and preserve the cultures in the country of Indonesia so
that I could appreciate the cultural values.
I get to know more about the culture in my country so that I can love my country,
be it language, customs and tribes in my country
Therefore, by studying the science of human culture that will memnjadikan we think
fit with the times. All the positive things that we can make a guide in life, but if the
culture is negative, it means we can filter
Dari pembahasan mata kuliah yang membahas tentang kebudayaan, saya berharap :
Saya bisa menjadikan kebudayaan sebagai tolak ukur saya dalam meningkatkan
kualitas diri serta mengubah sikap menjadi lebih baik agar mampu menghadapi
tantangan di masa depan.
2. Saya bisa mengembangkan pengetahuan saya tentang nila-nilai budaya yang
memperluas wawasan saya baik yang menyangkut diri saya sendiri, orang lain,
maupun lingkungan di sekitar saya.
Saya bisa menjadikan kebudayaan sebagai proses belajar, karena menurut saya
kebudayaan itu sangat penting dalam mencakup segala hal, baik itu mengenai cara
kita bersikap, kepercayaan kita, maupun sikap-sikap kita.
Dengan menambah wawasan akan budaya saya akan lebih mudah menyesuaikan
diri dengan lingkungan yang baru sehingga saya lebih peka terhapap budaya di
sekitar saya.
Saya bisa mendapatkan bekal penting untuk pergaulan saya.
Saya mudah peka terhadap perasaan manusia, sehingga saya akan bergaul lebih
mudah dengan orang lain sehingga menciptakan hubungan yang harmonis dengan
orang di sekitar saya.
Saya bisa menjaga serta melestarikan budaya-budaya di negara Indonesia
sehingga saya bisa menghargai nilai-nilai budaya tersebut.
Saya bisa mengenal lebih dalam tentang budaya di negara saya sehingga saya bisa
mencintai negara saya, baik itu bahasa, adat istiadat maupun suku-suku di negara
saya
Oleh karena itu, dengan mempelajari ilmu tentang budaya akan memnjadikan kita
manusia yang berfikir sesuai dengan perkembangan zaman. Segala hal yang positif
kita bisa menjadikannya pedoman dalam hidup, tetapi jika budaya itu mengandung
arti negatif maka kita bisa menyaringnya
3. What does it mean of :
a. Culture as basic need
MEETING THE NEEDS OF CULTURE AND HUMAN • To meet all these needs, humans use
culture as a guideline. • In this culture of life and serves as a director for human behavior, so
he understands how to behave, behave, act, either individually or in groups .
6. MEETING THE NEEDS OF CULTURE AND HUMAN • Culture reflects the human response to
the basic needs of life. Humans different from animals, not only in the number of needs, but
also in how to meet those needs. • culture that provides the dividing line between humans
and other creatures / animals.
KEBUDAYAAN DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN MANUSIA• Untuk memenuhi semua
kebutuhan tersebut, manusia menggunakan kebudayaan sebagai pedomannya.•
Dalam hal ini kebudayaan berfungsi sebagai pedoman hidup dan pengarah bagi
tingkah laku manusia, sehingga ia mengerti bagaimana harus bersikap, berperilaku,
bertindak, baik secara individu maupun kelompok.
6. KEBUDAYAAN DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN MANUSIA• Kebudayaan
mencerminkan tanggapan manusia terhadap kebutuhan dasar hidupnya.
Manusia berbeda dengan binatang, bukan saja dalam banyaknya kebutuhan,
namun juga dalam cara memenuhi kebutuhan tersebut.• Kebudayaanlah
3. yang memberikan garis pemisah antara manusia dengan makhluk
lain/hewan.
b. Feudalism
a social system in the Middle Ages, in which people received land and protection
from someone of higher rank whom they worked and fought for.
Of the system receiving land for a nobleman, and working and fighting for him in
return, during the middle ages in Europe
c. Pragmatism
a tendency to deal with problems in a pragmatic way
d. Missculture
shorthand for disillsionment or dissatisfaction felt because of misleading mass
media or political figures.
Akin to frustration, anger, confusion, etc felt when one is lied to/hoodwinked by
a power figure in mass culture.
Word is derived from belief that mass culture should be constructive, not
manipulative or deceptive.
singkatan untuk disillsionment atau ketidakpuasan merasa karena media massa
menyesatkan atau tokoh politik.
Mirip dengan frustrasi, marah, bingung, dll terasa ketika seseorang berbohong /
ditipu oleh seorang tokoh kekuasaan dalam budaya massa.
Kata ini berasal dari keyakinan bahwa budaya massa harus konstruktif, tidak
manipulatif atau menipu.
e. Culture symbol
Symbol in every culture have certain meanings, including the
this is the state symbols. Symbol in the culture is not simply
images of beauty without meaning, but he is the embodiment of the will,
expectations and goals desired by the owner of the symbol. Hence
in certain cultures magical meaningful religious symbol.
Lambang dalam setiap kebudayaan memiliki makna tertentu, termasuk dalam
hal ini adalah lambang-lambang negara. Lambang dalam budaya tidaklah sekedar
gambar keindahan tanpa makna, akan tetapi ia adalah perwujudan dari kehendak,
harapan serta cita-cita yang diinginkan oleh sang pemilik lambang. Oleh karena itulah
dalam budaya-budaya tertentu lambang bermakna magis religius.
f. Premorial solidarity
4. Apa pengaruh kebudayaan United State terhadap kebudayaan values di Indonesia
Menurut Soerjono Soekanto (1990) masuknya budaya asing ke indonesia
mempunyai pengaruh yang sangat peka serta memiliki dampak positif dan negatif.
1) Dampak Positif
Modernisasi yang terjadi di Indonesia yaitu pembangunan yang terus berkembang
di Indonesia dapat merubah perekonomian indonesia dan mencapai tatanan kehidupan
bermasyarakat yang adil, maju, dan makmur. Hal tersebut diharapkan akan
mewujudkan kehidupan masyarakat yang sejahtera baik batin, jasmani dan rohani.
2) Dampak Negatif
4. Budaya yang masuk ke Indonesia seperti cara berpakaian, etika, pergaulan dan
yang lainnya sering menimbulkan berbagai masalah sosial diantaranya; kesenjangan
sosial ekonomi, kerusakan lingkungan hidup, kriminalitas, dan kenakalan remaja.
According Soerjono Soekanto (1990) the entry of foreign cultural influence to Indonesia very
sensitive and has a positive and negative impact.
1) Positive Impact
Modernization in Indonesia that is growing development in Indonesia Indonesian economy
can change and achieve a just social order of life, advanced, and prosperous. It is expected to
realize a prosperous society both mental, physical and spiritual.
2) Negative Impact
Culture into Indonesia such as how to dress, ethical, social and others often create many
social problems including; socioeconomic inequality, environmental degradation, crime, and
juvenile delinquency.
5. Describe of example change and culture change in your country?
Banyak culture change in my country diantaranya yang sangat besar terjadi dari
perubahan dari fungsi meunasah, anak kecil berani merokok, permainan jadi taruhan
atau perjudian, handphone atau kereta jadi mudah di dapatkan.