SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
BIMBINGAN KONSELING
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN
SOSIAL
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
JAKARTA
PSIKOLOGI KEPRIBADIAN
pertemuan 14
Kepribadian dan Budaya
Kepribadian
dan
Budaya
• Definisi
• Asal kata budh- budhi- budhaya dalam bahasa
sansekerta yang berarti akal.
• Kebudayaan = Hasil pemikiran atau akal manusia.
• Kebudayaan = Budi dan daya.
• Budi = Akal = yang merupakan unsur rohani dalam
kebudayaan,
• Daya = Perbuatan atau ikhtiar sebagai unsur jasmani,
• Kebudayaan diartikan sebagai hasil dari akal dan
ikhtiar manusia.
Definisi Budaya
• Budaya adalah sekumpulan sikap,
nilai, keyakinan, dan perilaku yg
dimiliki bersama oleh sekelompok
orang, yang dikomunikasikan dari
satu generasi ke generasi berikutnya
lewat bahasa atau beberapa sarana
komunikasi lain.
• Jadi dalam pengertian budaya di atas,
bukan berarti orang dgn bangsa
Indonesia, misal, harus menganut
budaya indonesia (yang lebih dikenal
dgn budaya timur).
• Tidak menutup kemungkinan orang yg
tinggal dan hidup di Indonesia tetapi
menganut sikap, nilai dan keyakinan-
keyakinan dari negeri barat.
Definisi Budaya
• Budaya tidak harus berakar dalam biologi. Dengan kata lain,
budaya tidak sama dengan ras.
• Memang benar bahwa orang dgn warisan ras yg sama secara
umum mengalami proses sosialisasi yg sama, dan
enkulturisasi dgn cara yang mirip. Namun juga benar bahwa
ras tidak harus berkorespondensi satu lawan satu dgn
budaya.
• Terlahir dalam suatu ras (bangsa) tertentu tidak berarti harus
mengadopsi budaya yang secara stereotip tipikal khas ras
tersebut.
Definisi Budaya
• Budaya juga bukan kebangsaan (nasionalitas).
• Bila seseorang berasal dari korea, misalnya, belum
tentu ia akan bertindak sesuai dgn budaya dominan
korea atau sesuai dgn stereotip orang korea.
• Seperti halnya budaya tidak harus sesuai dgn ras atau
stereotip rasial, budaya juga tidak harus sesuai dgn
kebangsaan atau kewarganegaraan.
• Dalam pengertian ini, budaya merupakan
suatu konstruk individual-psikologis
sekaligus suatu konstruk sosial-makro.
• Artinya, sampai batas tertentu, budaya
ada di dalam masing-masing diri kita
secara individual sekaligus ada sebagai
konstruk sosial-global.
Konsep Emic dan Etic
• Etik dan emik = Kedua istilah yg sangat terkait
dengan keuniversalan/ kekhasan budaya
pengetahuan dan kebenaran.
• Etik mengacu pada temuan-temuan yg tampak
konsisten atau tetap diberbagai budaya, dgn kata
lain sebuah etik mengacu pada kebenaran atau
prinsip yang universal.
• Emik sebaliknya, mengacu pada temuan-temuan yg
tampak berbeda untuk budaya yang berbeda, dgn
demikian emik mengacu pada kebenaran yg bersifat
khas budaya (specific culture).
Konsep Emic dan Etic
• Jika kita mengetahui sesuatu tentang
perilaku manusia dan menganggapnya
sebagai kebenaran, dan hal itu adalah
suatu etik (universal), maka kebenaran
tersebut adalah kebenaran bagi semua
orang dari budaya apapun.
• Kemudian jika yang kita ketahui tentang
perilaku manusia ternyata adalah suatu
emik (bersifat khas budaya), maka apa
yang kita anggap kebenaran tersebut
belum tentu merupakan kebenaran bagi
orang dari budaya lain. Kebenaran dalam
hal ini adalah hal yg relatif bukan absolut.
Konsep Emic dan Etic
• Secara umum, sebagian besar ahli
Psikologi Lintas Budaya sepakat bahwa
jumlah emik sama dengan, atau bahkan
lebih banyak dari etik. Artinya, orang dari
budaya yg berbeda menemukan cara yg
berbeda dalam kebanyakan aspek perilaku
manusia.
• Setiap budaya berevolusi dengan cara
khasnya masing-masing untuk menangani
perilaku manusia dgn gaya yg paling
efisien dan sesuai agar sukses bertahan
hidup. Cara-cara ini akan berbeda
tergantung pada kepadatan penduduk,
ketersedian makanan dan sumber-sumber
lain, dst.
Konsep Emic dan Etic
• Adanya banyak emik, atau perbedaan
kultural bukan sesuatu yg problematis.
• Namun, permasalahan secara potensial
akan muncul ketika kita mencoba
menafsirkan alasan yg mendasari atau yg
menyebabkan adanya berbagai perbedaan.
• Hal itu terjadi karena setiap orang memiliki
budaya yg berbeda-beda, untuk itu kita
cenderung melihat sesuatu dari kacamata
latar belakang budaya kita sendiri.
• Tidak jarang jika kita sering menarik
kesimpulan mengenai perilaku orang lain
berdasarkan keyakinan atau budaya kita.
Maka dari itu penafsiran kita tentang
perilaku orang lain dapat sangat melenceng
Perbandingan Konsep Idiografik dan Nomotetik
dalam Konsep Kepribadian
• Idiografik (dieja ideografik) = dari kata Yunani =
“Pemisahan” atau “pembeda”.
• Ia menghubungkan pendekatan individualistik/
unik dalam ilmu dan biasanya berlawanan dgn
istilah Nomothetic yg mengacu pada hukum
umum ilmiah alam.
• Dalam psikologi kepribadian, idiografik dan
nomotetik dideskripsikan seperti dikotomi.
• Penelusuran selanjutnya berkaitan dengan hal
ini dan uniformitas ditemukan dan dirumuskan
akhirnya dalam berbagai cara seperti korelasi,
matematis, struktur, deskriptif, dan analitis.
Perbandingan Konsep Ideografik dan
Nomotetik dalam Konsep Kepribadian
• Pendekatan ideografis = Seseorang hanya
dapat memahami kenyataan sosial melalui
pencapaian pengetahuan langsung dari
pelaku atau orang yang terlibat dalam
peristiwa sosial.
• Pendekatan ini menekankan analisisnya
secara subyektif dgn cara masuk ke dalam
keadaan dan melibatkan diri dalam
kehidupan sehari-hari.
• Hubungan langsung sedekat mungkin dgn
memahami sejarah hidup dan latar-
belakang para pelaku sangat penting
dalam pendekatan ini.
• Masalah yg diteliti dibiarkan muncul apa
adanya.
• Pendekatan ideografis, Lanjutan ..
• Pendekatan ideografik menekankan
pada analisis terhadap hal subjektif yg
dihasilkan melalui keterlibatan situasi
dan keterlibatan diri dalam arus
kehidupan sehari-hari.
• Analisis rinci tentang wawasan yang
dihasilkan oleh pertemuan tersebut
dengan sebuah subjek dan
pengungkapan wawasan dalam buku
harian, biografi dan catatan jurnalistik.
• Metode ideografik menekankan
pentingnya membiarkan seorang subjek
mengungkap sifat dan karakteristik
selama proses penyelidikan.
Perbandingan Konsep Ideografik dan
Nomotetik dalam Konsep Kepribadian
• Pendekatan Nomotetis mementingkan
adanya seperangkat teknik dan tata cara
sistematik dalam penelitian, seperti
metode ilmu alam dgn mengutamakan
proses pengujian hipotesa dgn dalil-dalil
yg baku.
• Pendekatan nomotetis untuk ilmu sosial
meletakkan penekanan pada pentingnya
mendasarkan penelitian pada protokol
dan teknik yang sistematis.
• Cara ini juga mengutamakan teknik-teknik
kuantitatif untuk menganalisis data.
Survei, Kuesioner/ angket, tes kepribadian
dan alat-alat baku yang sering digunakan
dalam metodologi nomotetis.
Trait Universal
• Raymond Bernard Cattell adalah seorang
peneliti yg minat besarnya pada metode
kuantitatif tidak mempersempit spektrum
perhatiannya terhadap data dan masalah
psikologis.
• Baginya analisis faktor merupakan alat untuk
menjelaskan berbagai masalah yg semuanya
telah disusun dalam suatu kerangka
sistematis.
• Teorinya merupakan suatu usaha penting
dalam rangka menyatukan dan menyusun
temuan-temuan dari berbagai penelitian
analisis faktor tentang kepribadian
• Pandangannya dapat disebut “teori sifat”
(trait theory) dan mirip dengan Kurt Lewin
karena kemampuannya menerjemahkan ide-
ide psikologis ke dalam rumusan matematis
yg jelas.
Trait Universal
• Cattell dan Henry Murray memiliki
pandangan yg luas tentang kepribadian dan
telah mengembangkan sistem teoretis yg
luas dan padat mencakup banyak jenis
variabel yang berbeda.
• Kedua teoritikus menekankan konstruk
motivasi: Murray menyebut “needs”
(kebutuhan-kebutuhan), sedang Cattell
menyebut “dynamic traits” atau sifat-sifat
dinamik: keduanya banyak menggunakan
perumusan psikoanalitis; dan memberikan
status teoretis yg sistematik pada
lingkungan maupun pada sang pribadi.
Trait Universal
• Kepribadian sebagai struktur sifat-sifat (traits)
yg kompleks dan terdiferensi yg motivasinya
sebagian besar tergantung pada salah satu
gugus dari sifat-sifat ini, yg disebut dynamic
traits atau sifat-sifat dinamik.
• Sifat-sifat merupakan yang terpenting dari
konsep Cattell, sifat adalah “struktur mental”,
suatu penyimpulan yg didasarkan pada
tingkah-laku yg dapat diobservasi untuk
menjelaskan keteraturan atau regularitas atau
konsistensi dalam tingkah-laku.
• Fokusnya adalah pembedaan antara surface
traits atau sifat-sifat permukaan, yakni gugus
variabel yg nampak atau terbuka dan yg seperti
saling berhubungan dan source traits atau
sifat-sifat sumber, yakni variabel dibalik layar,
yang menentukan berbagai manifestasi pada
permukaan.
Inner-directed dan Outer-directed persons
• Standford Research Institute (SRI) mengembangkan program yg
disebut VALS1 (value, attitude and life style 1) untuk mengukur
gaya hdup ditinjau dari aspek nilai cultural, yaitu:
1. Outer directed yang merupakan gaya hidup konsumen yg jika
membeli suatu produk harus sesuai dgn nilai-nilai dan norma
tradisional yang telah terbentuk.
2. Inner directed, yaitu konsumen yg membeli produk untuk
memenuhi keinginan dalam dirinya untuk memiliki sesuatu dan
tidak terlalu memikirkan norma-norma budaya yang
berkembang.
Inner-directed dan Outer-directed persons
1. Kelompok Outer-Directed
• Berfokus pada apa yg diperlukan oleh
orang lain dan menyesuaikan hidup
mereka pada hal-hal yg nyata, berwujud,
dan materialistik.
a. Belongers - Orang Amerika kelas
menengah. Kebanyakan kulit putih,
pendapatan menengah, dan setengah
baya atau tua. Mereka menghargai
keluarga, tempat ibadah, dan negara.
b. Emulators - Berusaha keras dgn
semangat untuk lebih maju dgn
mencontoh achievers. Sangat ambisius,
tetapi lebih suka berbelanja daripada
menabung.
c. Achievers - Kaya, berpendapatan tinggi,
pekerja profesional bebas, konservatif.
Inner-directed dan Outer-directed persons
2. Kelompok Inner-Directed
• Berfokus pada masalah dari dalam diri
mereka, mereka berusaha mencari tugas-
tugas dengan keterlibatan yang intensif.
a. Kelompok I-Am-Me - Muda, belum menikah,
dan dicirikan dgn perubahan dalam hal
emosi, perasaan, dan sudut pandang,
antusias, nekat, dan menyukai ide-ide baru
serta posesif.
b. Experiantials - Sangat terlibat dalam
aktivitas, seperti keributan, hedonisme atau
olahgara. Mandiri, percaya diri, dan inovatif.
Berpendapatan sedang dan berumur 20
tahun keatas.
c. Societally conscious - Kelompok yg kecil,
berhasil, matang, dan liberal mengenai isu-
isu masyarakat. Inner-directed ekuivalen
dengan achievers.
Aktualisasi Diri
• Aktualisasi diri = Kebutuhan naluriah pada
manusia untuk melakukan yang terbaik
dari yang dia bisa.
• Maslow = Proses menjadi diri sendiri dan
mengembangkan sifat-sifat dan potensi
psikologis yang unik.
• Aktualisasi diri akan dibantu atau dihalangi
oleh pengalaman dan oleh belajar
khususnya dalam masa anak-anak.
• Aktualisasi diri akan berubah sejalan dgn
perkembangan hidup seseorang. Ketika
mencapai usia tertentu (adolensi)
seseorang akan mengalami pergeseran
aktualisasi diri dari fisiologis ke psikologis
• Aktualisasi diri = Perkembangan yang
paling tinggi dari semua bakat, pemenuhan
semua kualitas dan kapasitas.
Kriteria Untuk Aktualisasi Diri
• Kriteria orang-orang yang mengaktualisasi
diri antara lain:
1. Mereka bebas dari psikopatologi atau
penyakit psikologis.
2. Orang-orang yang mengaktualisasi diri ini
telah menjalani hirarki kebutuhan.
3. Kriteria ketiga mengenai aktualisasi diri yg
diungkapkan Maslow adalah bahwa orang-
orang tersebut menjunjung nilai-nilai B
“being” (kehidupan) - Ini merupakan
indikator dari kesehatan psikologi.
4. Kriteria terakhir untuk mencapai aktualisasi
diri adl menggunakan seluruh bakat,
kemampuan, potensi, dan lainnya.
(individu yg mengaktualisasi diri dalam
daftarnya memenuhi kebutuhan mereka
untuk tumbuh, berkembang, dan semakin
menjadi apa yang mereka bisa).
Sifat-Sifat Orang Yang Mencapai Aktualisasi Diri
1. Berorientasi secara Realistik
2. Penerimaan umum atas kodrat, orang-orang lain dan
diri sendiri
3. Spontanitas, kesederhanaan, kewajaran
4. Memusatkan diri pada masalah dan bukan pada diri
sendiri
5. Memiliki kebutuhan akan privasi dan independensi
6. Berfungsi secara otonom terhadap lingkungan sosial
dan fisik
7. Apresiasi yang senantiasa segar
8. Mengalami pengalaman-pengalaman puncak (peak
experiences)
9. Minat sosial
10.Hubungan antar-pribadi yang kuat
11.Struktur watak demokratis
12.Mampu mengintegrasikan sarana dan tujuan
13.Selera humor yang tidak menimbulkan permusuhan
14.Sangat kreatif
15.Menentang konformitas terhadap kebudayaan
Sains dan Kolektivisme
• Subjek dari budaya kolektifisme menggunakan
kualitas ketimbang keadilan,tetapi hal ini
bukan kasus untuk subjek dari budaya yang
lebih individualistic.
• Kolektifistik menunjukkan perilaku keadilan
hanya kepada para anggota ”kelompok-dalam”
sedangkan kepada “kelompok-luar” perilaku
mereka sama dgn subjek pada budaya-budaya
individualistic.
• Kolektivisme dan kolektivis Kolektivisme
adalah pola sosial yg menempatkan nilai
tertinggi pada kepentingan kelompok. Ketika
tujuan pribadi bertentangan dgn norma-norma
kelompok, kolektivis cenderung sesuai dgn
norma-norma kelompok.
Bahasa dan Kepribadian
• Dua pengertian bahasa:
1. Pertama, bahasa adalah alat yg dipakai
untuk membentuk pikiran dan perasaan,
keinginan dan perbuatan-perbuatan, alat
yg dipakai untuk mempengaruhi dan
dipengaruhi.
2. Kedua, bahasa adalah tanda yg jelas dari
kepribadian yg baik maupun yg buruk,
tanda yg jelas dari keluarga dan bangsa,
tanda yg jelas dari budi kemanusiaan.
• Kepribadian (personality) bukan sebagai bakat kodrati, melainkan
terbentuk oleh proses sosialisasi.
• Kepribadian merupakan kecenderungan psikologis seseorang
untuk melakukan tingkah-laku sosial tertentu, baik berupa
perasaan, berpikir, bersikap, dan berkehendak maupun perbuatan.
• Kepribadian memiliki banyak arti, Hal ini terjadi karena adanya
perbedaan dalam penyusunan teori, penelitian dan pengukurannya.
Hubungan Bahasa dengan Pengembangan
Kepribadian
• Pengalaman berbahasa yang amat
berharga dalam pengembangan
kepribadian ini kemudian dikukuhkan
dalam UUD 1945 yang menyatakan bahwa
bahasa negara adalah bahasa Indonesia.
• Penegasan ini menunjukkan kedudukan
dan fungsi yang bersifat formal.
• Sebagai bahasa negara, bahasa ini harus
digunakan dalam berbagai komunikasi
resmi.
• pengajaran bahasa bertujuan agar pelajar
memahami konsep penulisan ilmiah dan
menerapkannya dalam penulisan karya
ilmiahnya.
Hubungan Bahasa dengan Pengembangan
Kepribadian
• Orang yg menguasai bahasa nasional secara
aktif dan pasif akan dapat mengekspresikan
pemahaman dan kemampuan dirinya secara
sistematis, logis dan lugas.
• Hal ini dapat menandai kemampuan
mengorganisasi karakter dirinya yg terkait dgn
potensi daya pikir, emosi, keinginan, dan
harapannya. Yang kemudian diekspresikan
dalam berbagai bentuk artikel, proposal proyek,
penulisan laporan, dan lamaran pekerjaan.
• orang yg menguasai bahasa nasionalnya dgn baik akan mampu
memahami konsep-konsep, pemikiran, dan pendapat orang lain.
• Kemampuan ini akan dapat mengembangkan karakter dan
kepribadiannya melalui proses berpikir sinergis, yaitu kemampuan
menghasilkan konsep baru berdasarkan pengalaman yang sudah
dimilikinya bersamaan dgn pengalaman yang baru diperolehnya.
Hubungan Bahasa dengan Pengembangan
Kepribadian
• Untuk mewujudkan kecerdasan dan
kepribadian, mahasiswa dibekali
keterampilan berbahasa yg secara alami
diawali dgn pemahaman fungsi bahasa
sebagai sarana komunikasi dalam berbagai
ragam kebahasaan.
• Selanjutnya, mahasiswa dibekali
keterampilan bagaimana mendapatkan ide
ilmiah mengorganisasikan dgn kerangka
karangan sebagai kerangka berfikir, dan
mengekspresikannya dgn ejaan yg benar,
pilihan kata yg tepat, kalimat yg efektif, dan
paragraf yg benar dalam sebuah karangan.
• Untuk menyempurnakan karangan tersebut,
mahasiswa dibekali pengetahuan dan
keterampilan menyunting naskah.
TERIMAKASIH
Minggu depan kita QUIZ…

More Related Content

What's hot

Presentasi pengembangan karakter
Presentasi pengembangan karakterPresentasi pengembangan karakter
Presentasi pengembangan karakterTri Tjandra
 
Pengertian value dan contohnya dalam organisasi
Pengertian value dan contohnya dalam organisasiPengertian value dan contohnya dalam organisasi
Pengertian value dan contohnya dalam organisasiKacung Abdullah
 
Komunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasiKomunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasiasusatya
 
Komunikasi Organisasi
Komunikasi OrganisasiKomunikasi Organisasi
Komunikasi Organisasidedeaa98
 
Motif dan motivasi (Kelompok 2)
Motif dan motivasi (Kelompok 2)Motif dan motivasi (Kelompok 2)
Motif dan motivasi (Kelompok 2)Zara Neur
 
Presentasi motivasi diri
Presentasi motivasi diriPresentasi motivasi diri
Presentasi motivasi diriRona Binham
 
manusia sebagai makhluk individu dan sosial
manusia sebagai makhluk individu dan sosialmanusia sebagai makhluk individu dan sosial
manusia sebagai makhluk individu dan sosialMuhyi Nurrasyid
 
Membangun Teamwork Yang Super Solid
Membangun Teamwork Yang Super SolidMembangun Teamwork Yang Super Solid
Membangun Teamwork Yang Super SolidAdhie Rachman
 
transformasi informasi
transformasi informasitransformasi informasi
transformasi informasifitria_hanifah
 
Pancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaPancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaFair Nurfachrizi
 
Intelegensi dan Kreativitas Pada Psikologi
Intelegensi dan Kreativitas Pada PsikologiIntelegensi dan Kreativitas Pada Psikologi
Intelegensi dan Kreativitas Pada PsikologiWidiastutiwiwi
 
Emosi dan KECERDASAN EMOTIONAL (Emotional Intelligence), serta CARA MENINGKAT...
Emosi dan KECERDASAN EMOTIONAL (Emotional Intelligence), serta CARA MENINGKAT...Emosi dan KECERDASAN EMOTIONAL (Emotional Intelligence), serta CARA MENINGKAT...
Emosi dan KECERDASAN EMOTIONAL (Emotional Intelligence), serta CARA MENINGKAT...Kanaidi ken
 
PPT Rancangan penelitian kuantitatif
PPT Rancangan penelitian kuantitatifPPT Rancangan penelitian kuantitatif
PPT Rancangan penelitian kuantitatifNona Zesifa
 

What's hot (20)

Presentasi pengembangan karakter
Presentasi pengembangan karakterPresentasi pengembangan karakter
Presentasi pengembangan karakter
 
Pengertian value dan contohnya dalam organisasi
Pengertian value dan contohnya dalam organisasiPengertian value dan contohnya dalam organisasi
Pengertian value dan contohnya dalam organisasi
 
Ppt05 manajemen stres
Ppt05 manajemen stresPpt05 manajemen stres
Ppt05 manajemen stres
 
Komunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasiKomunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasi
 
Komunikasi Organisasi
Komunikasi OrganisasiKomunikasi Organisasi
Komunikasi Organisasi
 
Emosi dan Suasana Hati
Emosi dan Suasana HatiEmosi dan Suasana Hati
Emosi dan Suasana Hati
 
Motif dan motivasi (Kelompok 2)
Motif dan motivasi (Kelompok 2)Motif dan motivasi (Kelompok 2)
Motif dan motivasi (Kelompok 2)
 
Presentasi motivasi diri
Presentasi motivasi diriPresentasi motivasi diri
Presentasi motivasi diri
 
Hard Skills vs Soft Skills
Hard Skills vs Soft SkillsHard Skills vs Soft Skills
Hard Skills vs Soft Skills
 
manusia sebagai makhluk individu dan sosial
manusia sebagai makhluk individu dan sosialmanusia sebagai makhluk individu dan sosial
manusia sebagai makhluk individu dan sosial
 
Faktor sosiologi
Faktor sosiologiFaktor sosiologi
Faktor sosiologi
 
Membangun Teamwork Yang Super Solid
Membangun Teamwork Yang Super SolidMembangun Teamwork Yang Super Solid
Membangun Teamwork Yang Super Solid
 
Johari power
Johari powerJohari power
Johari power
 
Inner Beauty
Inner BeautyInner Beauty
Inner Beauty
 
transformasi informasi
transformasi informasitransformasi informasi
transformasi informasi
 
Ideologi
IdeologiIdeologi
Ideologi
 
Pancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaPancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem Etika
 
Intelegensi dan Kreativitas Pada Psikologi
Intelegensi dan Kreativitas Pada PsikologiIntelegensi dan Kreativitas Pada Psikologi
Intelegensi dan Kreativitas Pada Psikologi
 
Emosi dan KECERDASAN EMOTIONAL (Emotional Intelligence), serta CARA MENINGKAT...
Emosi dan KECERDASAN EMOTIONAL (Emotional Intelligence), serta CARA MENINGKAT...Emosi dan KECERDASAN EMOTIONAL (Emotional Intelligence), serta CARA MENINGKAT...
Emosi dan KECERDASAN EMOTIONAL (Emotional Intelligence), serta CARA MENINGKAT...
 
PPT Rancangan penelitian kuantitatif
PPT Rancangan penelitian kuantitatifPPT Rancangan penelitian kuantitatif
PPT Rancangan penelitian kuantitatif
 

Similar to KEPRIBADIAN

Ilmu sosial & budaya dasar
Ilmu sosial & budaya dasarIlmu sosial & budaya dasar
Ilmu sosial & budaya dasarbudinhm
 
Ilmu sosial budaya dasar
Ilmu sosial budaya dasarIlmu sosial budaya dasar
Ilmu sosial budaya dasaryuni helmi
 
MK PK Pengertian Kepribadian.ppt
MK PK Pengertian Kepribadian.pptMK PK Pengertian Kepribadian.ppt
MK PK Pengertian Kepribadian.pptAurelLerie
 
PPT guidelines for behaviour.pptx
PPT guidelines for behaviour.pptxPPT guidelines for behaviour.pptx
PPT guidelines for behaviour.pptxNajmaHasnah
 
Minggu 3 25 sept
Minggu 3 25 septMinggu 3 25 sept
Minggu 3 25 septcolleges
 
Filsafat Ilmu
Filsafat IlmuFilsafat Ilmu
Filsafat IlmuZie Ridho
 
Tugas mid i s b d
Tugas mid   i  s  b dTugas mid   i  s  b d
Tugas mid i s b dEvin R S
 
P.15 Axiologi.pptx
P.15 Axiologi.pptxP.15 Axiologi.pptx
P.15 Axiologi.pptxAuliaZikra2
 
Pip pertemuan ke 1
Pip pertemuan ke 1Pip pertemuan ke 1
Pip pertemuan ke 1dzakiaziz
 
Psikologi Lintas Budaya dalam Dunia Kerja
Psikologi Lintas Budaya dalam Dunia KerjaPsikologi Lintas Budaya dalam Dunia Kerja
Psikologi Lintas Budaya dalam Dunia KerjaWulandari Rima Kumari
 
W5D1-PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA
W5D1-PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKAW5D1-PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA
W5D1-PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKAlatifstpp
 
2 kebudayaan dlm-positivisme
2 kebudayaan dlm-positivisme2 kebudayaan dlm-positivisme
2 kebudayaan dlm-positivismegumaha
 
Motivasi, Persepsi Sosial, dan Kognisi Sosial di Berbagai Budaya
Motivasi, Persepsi Sosial, dan Kognisi Sosial di Berbagai BudayaMotivasi, Persepsi Sosial, dan Kognisi Sosial di Berbagai Budaya
Motivasi, Persepsi Sosial, dan Kognisi Sosial di Berbagai BudayaMuhammad Akhyar
 
Manusia, nilai, moral dan hukum
Manusia, nilai, moral dan hukumManusia, nilai, moral dan hukum
Manusia, nilai, moral dan hukumFaishal Dany
 
rpp_108920.pdf
rpp_108920.pdfrpp_108920.pdf
rpp_108920.pdfKevinLaia
 
sajian antropologi Konsep kebudayaan
sajian antropologi Konsep kebudayaansajian antropologi Konsep kebudayaan
sajian antropologi Konsep kebudayaandesliana_korea
 

Similar to KEPRIBADIAN (20)

Ilmu sosial & budaya dasar
Ilmu sosial & budaya dasarIlmu sosial & budaya dasar
Ilmu sosial & budaya dasar
 
bab1 falsafah.pdf
bab1 falsafah.pdfbab1 falsafah.pdf
bab1 falsafah.pdf
 
bab1 falsafah.pdf
bab1 falsafah.pdfbab1 falsafah.pdf
bab1 falsafah.pdf
 
Ilmu sosial budaya dasar
Ilmu sosial budaya dasarIlmu sosial budaya dasar
Ilmu sosial budaya dasar
 
Rainbow
RainbowRainbow
Rainbow
 
MK PK Pengertian Kepribadian.ppt
MK PK Pengertian Kepribadian.pptMK PK Pengertian Kepribadian.ppt
MK PK Pengertian Kepribadian.ppt
 
PPT guidelines for behaviour.pptx
PPT guidelines for behaviour.pptxPPT guidelines for behaviour.pptx
PPT guidelines for behaviour.pptx
 
Minggu 3 25 sept
Minggu 3 25 septMinggu 3 25 sept
Minggu 3 25 sept
 
Filsafat Ilmu
Filsafat IlmuFilsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
 
Tugas mid i s b d
Tugas mid   i  s  b dTugas mid   i  s  b d
Tugas mid i s b d
 
P.15 Axiologi.pptx
P.15 Axiologi.pptxP.15 Axiologi.pptx
P.15 Axiologi.pptx
 
Pip pertemuan ke 1
Pip pertemuan ke 1Pip pertemuan ke 1
Pip pertemuan ke 1
 
Psikologi Lintas Budaya dalam Dunia Kerja
Psikologi Lintas Budaya dalam Dunia KerjaPsikologi Lintas Budaya dalam Dunia Kerja
Psikologi Lintas Budaya dalam Dunia Kerja
 
Tradisi tradisi teori komunikasi
Tradisi tradisi teori komunikasiTradisi tradisi teori komunikasi
Tradisi tradisi teori komunikasi
 
W5D1-PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA
W5D1-PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKAW5D1-PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA
W5D1-PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA
 
2 kebudayaan dlm-positivisme
2 kebudayaan dlm-positivisme2 kebudayaan dlm-positivisme
2 kebudayaan dlm-positivisme
 
Motivasi, Persepsi Sosial, dan Kognisi Sosial di Berbagai Budaya
Motivasi, Persepsi Sosial, dan Kognisi Sosial di Berbagai BudayaMotivasi, Persepsi Sosial, dan Kognisi Sosial di Berbagai Budaya
Motivasi, Persepsi Sosial, dan Kognisi Sosial di Berbagai Budaya
 
Manusia, nilai, moral dan hukum
Manusia, nilai, moral dan hukumManusia, nilai, moral dan hukum
Manusia, nilai, moral dan hukum
 
rpp_108920.pdf
rpp_108920.pdfrpp_108920.pdf
rpp_108920.pdf
 
sajian antropologi Konsep kebudayaan
sajian antropologi Konsep kebudayaansajian antropologi Konsep kebudayaan
sajian antropologi Konsep kebudayaan
 

Recently uploaded

Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 

Recently uploaded (20)

Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 

KEPRIBADIAN

  • 1. BIMBINGAN KONSELING FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI JAKARTA PSIKOLOGI KEPRIBADIAN pertemuan 14 Kepribadian dan Budaya
  • 3. • Definisi • Asal kata budh- budhi- budhaya dalam bahasa sansekerta yang berarti akal. • Kebudayaan = Hasil pemikiran atau akal manusia. • Kebudayaan = Budi dan daya. • Budi = Akal = yang merupakan unsur rohani dalam kebudayaan, • Daya = Perbuatan atau ikhtiar sebagai unsur jasmani, • Kebudayaan diartikan sebagai hasil dari akal dan ikhtiar manusia.
  • 4. Definisi Budaya • Budaya adalah sekumpulan sikap, nilai, keyakinan, dan perilaku yg dimiliki bersama oleh sekelompok orang, yang dikomunikasikan dari satu generasi ke generasi berikutnya lewat bahasa atau beberapa sarana komunikasi lain. • Jadi dalam pengertian budaya di atas, bukan berarti orang dgn bangsa Indonesia, misal, harus menganut budaya indonesia (yang lebih dikenal dgn budaya timur). • Tidak menutup kemungkinan orang yg tinggal dan hidup di Indonesia tetapi menganut sikap, nilai dan keyakinan- keyakinan dari negeri barat.
  • 5. Definisi Budaya • Budaya tidak harus berakar dalam biologi. Dengan kata lain, budaya tidak sama dengan ras. • Memang benar bahwa orang dgn warisan ras yg sama secara umum mengalami proses sosialisasi yg sama, dan enkulturisasi dgn cara yang mirip. Namun juga benar bahwa ras tidak harus berkorespondensi satu lawan satu dgn budaya. • Terlahir dalam suatu ras (bangsa) tertentu tidak berarti harus mengadopsi budaya yang secara stereotip tipikal khas ras tersebut.
  • 6. Definisi Budaya • Budaya juga bukan kebangsaan (nasionalitas). • Bila seseorang berasal dari korea, misalnya, belum tentu ia akan bertindak sesuai dgn budaya dominan korea atau sesuai dgn stereotip orang korea. • Seperti halnya budaya tidak harus sesuai dgn ras atau stereotip rasial, budaya juga tidak harus sesuai dgn kebangsaan atau kewarganegaraan. • Dalam pengertian ini, budaya merupakan suatu konstruk individual-psikologis sekaligus suatu konstruk sosial-makro. • Artinya, sampai batas tertentu, budaya ada di dalam masing-masing diri kita secara individual sekaligus ada sebagai konstruk sosial-global.
  • 7. Konsep Emic dan Etic • Etik dan emik = Kedua istilah yg sangat terkait dengan keuniversalan/ kekhasan budaya pengetahuan dan kebenaran. • Etik mengacu pada temuan-temuan yg tampak konsisten atau tetap diberbagai budaya, dgn kata lain sebuah etik mengacu pada kebenaran atau prinsip yang universal. • Emik sebaliknya, mengacu pada temuan-temuan yg tampak berbeda untuk budaya yang berbeda, dgn demikian emik mengacu pada kebenaran yg bersifat khas budaya (specific culture).
  • 8. Konsep Emic dan Etic • Jika kita mengetahui sesuatu tentang perilaku manusia dan menganggapnya sebagai kebenaran, dan hal itu adalah suatu etik (universal), maka kebenaran tersebut adalah kebenaran bagi semua orang dari budaya apapun. • Kemudian jika yang kita ketahui tentang perilaku manusia ternyata adalah suatu emik (bersifat khas budaya), maka apa yang kita anggap kebenaran tersebut belum tentu merupakan kebenaran bagi orang dari budaya lain. Kebenaran dalam hal ini adalah hal yg relatif bukan absolut.
  • 9. Konsep Emic dan Etic • Secara umum, sebagian besar ahli Psikologi Lintas Budaya sepakat bahwa jumlah emik sama dengan, atau bahkan lebih banyak dari etik. Artinya, orang dari budaya yg berbeda menemukan cara yg berbeda dalam kebanyakan aspek perilaku manusia. • Setiap budaya berevolusi dengan cara khasnya masing-masing untuk menangani perilaku manusia dgn gaya yg paling efisien dan sesuai agar sukses bertahan hidup. Cara-cara ini akan berbeda tergantung pada kepadatan penduduk, ketersedian makanan dan sumber-sumber lain, dst.
  • 10. Konsep Emic dan Etic • Adanya banyak emik, atau perbedaan kultural bukan sesuatu yg problematis. • Namun, permasalahan secara potensial akan muncul ketika kita mencoba menafsirkan alasan yg mendasari atau yg menyebabkan adanya berbagai perbedaan. • Hal itu terjadi karena setiap orang memiliki budaya yg berbeda-beda, untuk itu kita cenderung melihat sesuatu dari kacamata latar belakang budaya kita sendiri. • Tidak jarang jika kita sering menarik kesimpulan mengenai perilaku orang lain berdasarkan keyakinan atau budaya kita. Maka dari itu penafsiran kita tentang perilaku orang lain dapat sangat melenceng
  • 11. Perbandingan Konsep Idiografik dan Nomotetik dalam Konsep Kepribadian • Idiografik (dieja ideografik) = dari kata Yunani = “Pemisahan” atau “pembeda”. • Ia menghubungkan pendekatan individualistik/ unik dalam ilmu dan biasanya berlawanan dgn istilah Nomothetic yg mengacu pada hukum umum ilmiah alam. • Dalam psikologi kepribadian, idiografik dan nomotetik dideskripsikan seperti dikotomi. • Penelusuran selanjutnya berkaitan dengan hal ini dan uniformitas ditemukan dan dirumuskan akhirnya dalam berbagai cara seperti korelasi, matematis, struktur, deskriptif, dan analitis.
  • 12. Perbandingan Konsep Ideografik dan Nomotetik dalam Konsep Kepribadian • Pendekatan ideografis = Seseorang hanya dapat memahami kenyataan sosial melalui pencapaian pengetahuan langsung dari pelaku atau orang yang terlibat dalam peristiwa sosial. • Pendekatan ini menekankan analisisnya secara subyektif dgn cara masuk ke dalam keadaan dan melibatkan diri dalam kehidupan sehari-hari. • Hubungan langsung sedekat mungkin dgn memahami sejarah hidup dan latar- belakang para pelaku sangat penting dalam pendekatan ini. • Masalah yg diteliti dibiarkan muncul apa adanya.
  • 13. • Pendekatan ideografis, Lanjutan .. • Pendekatan ideografik menekankan pada analisis terhadap hal subjektif yg dihasilkan melalui keterlibatan situasi dan keterlibatan diri dalam arus kehidupan sehari-hari. • Analisis rinci tentang wawasan yang dihasilkan oleh pertemuan tersebut dengan sebuah subjek dan pengungkapan wawasan dalam buku harian, biografi dan catatan jurnalistik. • Metode ideografik menekankan pentingnya membiarkan seorang subjek mengungkap sifat dan karakteristik selama proses penyelidikan.
  • 14. Perbandingan Konsep Ideografik dan Nomotetik dalam Konsep Kepribadian • Pendekatan Nomotetis mementingkan adanya seperangkat teknik dan tata cara sistematik dalam penelitian, seperti metode ilmu alam dgn mengutamakan proses pengujian hipotesa dgn dalil-dalil yg baku. • Pendekatan nomotetis untuk ilmu sosial meletakkan penekanan pada pentingnya mendasarkan penelitian pada protokol dan teknik yang sistematis. • Cara ini juga mengutamakan teknik-teknik kuantitatif untuk menganalisis data. Survei, Kuesioner/ angket, tes kepribadian dan alat-alat baku yang sering digunakan dalam metodologi nomotetis.
  • 15. Trait Universal • Raymond Bernard Cattell adalah seorang peneliti yg minat besarnya pada metode kuantitatif tidak mempersempit spektrum perhatiannya terhadap data dan masalah psikologis. • Baginya analisis faktor merupakan alat untuk menjelaskan berbagai masalah yg semuanya telah disusun dalam suatu kerangka sistematis. • Teorinya merupakan suatu usaha penting dalam rangka menyatukan dan menyusun temuan-temuan dari berbagai penelitian analisis faktor tentang kepribadian • Pandangannya dapat disebut “teori sifat” (trait theory) dan mirip dengan Kurt Lewin karena kemampuannya menerjemahkan ide- ide psikologis ke dalam rumusan matematis yg jelas.
  • 16. Trait Universal • Cattell dan Henry Murray memiliki pandangan yg luas tentang kepribadian dan telah mengembangkan sistem teoretis yg luas dan padat mencakup banyak jenis variabel yang berbeda. • Kedua teoritikus menekankan konstruk motivasi: Murray menyebut “needs” (kebutuhan-kebutuhan), sedang Cattell menyebut “dynamic traits” atau sifat-sifat dinamik: keduanya banyak menggunakan perumusan psikoanalitis; dan memberikan status teoretis yg sistematik pada lingkungan maupun pada sang pribadi.
  • 17. Trait Universal • Kepribadian sebagai struktur sifat-sifat (traits) yg kompleks dan terdiferensi yg motivasinya sebagian besar tergantung pada salah satu gugus dari sifat-sifat ini, yg disebut dynamic traits atau sifat-sifat dinamik. • Sifat-sifat merupakan yang terpenting dari konsep Cattell, sifat adalah “struktur mental”, suatu penyimpulan yg didasarkan pada tingkah-laku yg dapat diobservasi untuk menjelaskan keteraturan atau regularitas atau konsistensi dalam tingkah-laku. • Fokusnya adalah pembedaan antara surface traits atau sifat-sifat permukaan, yakni gugus variabel yg nampak atau terbuka dan yg seperti saling berhubungan dan source traits atau sifat-sifat sumber, yakni variabel dibalik layar, yang menentukan berbagai manifestasi pada permukaan.
  • 18. Inner-directed dan Outer-directed persons • Standford Research Institute (SRI) mengembangkan program yg disebut VALS1 (value, attitude and life style 1) untuk mengukur gaya hdup ditinjau dari aspek nilai cultural, yaitu: 1. Outer directed yang merupakan gaya hidup konsumen yg jika membeli suatu produk harus sesuai dgn nilai-nilai dan norma tradisional yang telah terbentuk. 2. Inner directed, yaitu konsumen yg membeli produk untuk memenuhi keinginan dalam dirinya untuk memiliki sesuatu dan tidak terlalu memikirkan norma-norma budaya yang berkembang.
  • 19. Inner-directed dan Outer-directed persons 1. Kelompok Outer-Directed • Berfokus pada apa yg diperlukan oleh orang lain dan menyesuaikan hidup mereka pada hal-hal yg nyata, berwujud, dan materialistik. a. Belongers - Orang Amerika kelas menengah. Kebanyakan kulit putih, pendapatan menengah, dan setengah baya atau tua. Mereka menghargai keluarga, tempat ibadah, dan negara. b. Emulators - Berusaha keras dgn semangat untuk lebih maju dgn mencontoh achievers. Sangat ambisius, tetapi lebih suka berbelanja daripada menabung. c. Achievers - Kaya, berpendapatan tinggi, pekerja profesional bebas, konservatif.
  • 20. Inner-directed dan Outer-directed persons 2. Kelompok Inner-Directed • Berfokus pada masalah dari dalam diri mereka, mereka berusaha mencari tugas- tugas dengan keterlibatan yang intensif. a. Kelompok I-Am-Me - Muda, belum menikah, dan dicirikan dgn perubahan dalam hal emosi, perasaan, dan sudut pandang, antusias, nekat, dan menyukai ide-ide baru serta posesif. b. Experiantials - Sangat terlibat dalam aktivitas, seperti keributan, hedonisme atau olahgara. Mandiri, percaya diri, dan inovatif. Berpendapatan sedang dan berumur 20 tahun keatas. c. Societally conscious - Kelompok yg kecil, berhasil, matang, dan liberal mengenai isu- isu masyarakat. Inner-directed ekuivalen dengan achievers.
  • 21. Aktualisasi Diri • Aktualisasi diri = Kebutuhan naluriah pada manusia untuk melakukan yang terbaik dari yang dia bisa. • Maslow = Proses menjadi diri sendiri dan mengembangkan sifat-sifat dan potensi psikologis yang unik. • Aktualisasi diri akan dibantu atau dihalangi oleh pengalaman dan oleh belajar khususnya dalam masa anak-anak. • Aktualisasi diri akan berubah sejalan dgn perkembangan hidup seseorang. Ketika mencapai usia tertentu (adolensi) seseorang akan mengalami pergeseran aktualisasi diri dari fisiologis ke psikologis • Aktualisasi diri = Perkembangan yang paling tinggi dari semua bakat, pemenuhan semua kualitas dan kapasitas.
  • 22. Kriteria Untuk Aktualisasi Diri • Kriteria orang-orang yang mengaktualisasi diri antara lain: 1. Mereka bebas dari psikopatologi atau penyakit psikologis. 2. Orang-orang yang mengaktualisasi diri ini telah menjalani hirarki kebutuhan. 3. Kriteria ketiga mengenai aktualisasi diri yg diungkapkan Maslow adalah bahwa orang- orang tersebut menjunjung nilai-nilai B “being” (kehidupan) - Ini merupakan indikator dari kesehatan psikologi. 4. Kriteria terakhir untuk mencapai aktualisasi diri adl menggunakan seluruh bakat, kemampuan, potensi, dan lainnya. (individu yg mengaktualisasi diri dalam daftarnya memenuhi kebutuhan mereka untuk tumbuh, berkembang, dan semakin menjadi apa yang mereka bisa).
  • 23. Sifat-Sifat Orang Yang Mencapai Aktualisasi Diri 1. Berorientasi secara Realistik 2. Penerimaan umum atas kodrat, orang-orang lain dan diri sendiri 3. Spontanitas, kesederhanaan, kewajaran 4. Memusatkan diri pada masalah dan bukan pada diri sendiri 5. Memiliki kebutuhan akan privasi dan independensi 6. Berfungsi secara otonom terhadap lingkungan sosial dan fisik 7. Apresiasi yang senantiasa segar 8. Mengalami pengalaman-pengalaman puncak (peak experiences) 9. Minat sosial 10.Hubungan antar-pribadi yang kuat 11.Struktur watak demokratis 12.Mampu mengintegrasikan sarana dan tujuan 13.Selera humor yang tidak menimbulkan permusuhan 14.Sangat kreatif 15.Menentang konformitas terhadap kebudayaan
  • 24. Sains dan Kolektivisme • Subjek dari budaya kolektifisme menggunakan kualitas ketimbang keadilan,tetapi hal ini bukan kasus untuk subjek dari budaya yang lebih individualistic. • Kolektifistik menunjukkan perilaku keadilan hanya kepada para anggota ”kelompok-dalam” sedangkan kepada “kelompok-luar” perilaku mereka sama dgn subjek pada budaya-budaya individualistic. • Kolektivisme dan kolektivis Kolektivisme adalah pola sosial yg menempatkan nilai tertinggi pada kepentingan kelompok. Ketika tujuan pribadi bertentangan dgn norma-norma kelompok, kolektivis cenderung sesuai dgn norma-norma kelompok.
  • 25. Bahasa dan Kepribadian • Dua pengertian bahasa: 1. Pertama, bahasa adalah alat yg dipakai untuk membentuk pikiran dan perasaan, keinginan dan perbuatan-perbuatan, alat yg dipakai untuk mempengaruhi dan dipengaruhi. 2. Kedua, bahasa adalah tanda yg jelas dari kepribadian yg baik maupun yg buruk, tanda yg jelas dari keluarga dan bangsa, tanda yg jelas dari budi kemanusiaan. • Kepribadian (personality) bukan sebagai bakat kodrati, melainkan terbentuk oleh proses sosialisasi. • Kepribadian merupakan kecenderungan psikologis seseorang untuk melakukan tingkah-laku sosial tertentu, baik berupa perasaan, berpikir, bersikap, dan berkehendak maupun perbuatan. • Kepribadian memiliki banyak arti, Hal ini terjadi karena adanya perbedaan dalam penyusunan teori, penelitian dan pengukurannya.
  • 26. Hubungan Bahasa dengan Pengembangan Kepribadian • Pengalaman berbahasa yang amat berharga dalam pengembangan kepribadian ini kemudian dikukuhkan dalam UUD 1945 yang menyatakan bahwa bahasa negara adalah bahasa Indonesia. • Penegasan ini menunjukkan kedudukan dan fungsi yang bersifat formal. • Sebagai bahasa negara, bahasa ini harus digunakan dalam berbagai komunikasi resmi. • pengajaran bahasa bertujuan agar pelajar memahami konsep penulisan ilmiah dan menerapkannya dalam penulisan karya ilmiahnya.
  • 27. Hubungan Bahasa dengan Pengembangan Kepribadian • Orang yg menguasai bahasa nasional secara aktif dan pasif akan dapat mengekspresikan pemahaman dan kemampuan dirinya secara sistematis, logis dan lugas. • Hal ini dapat menandai kemampuan mengorganisasi karakter dirinya yg terkait dgn potensi daya pikir, emosi, keinginan, dan harapannya. Yang kemudian diekspresikan dalam berbagai bentuk artikel, proposal proyek, penulisan laporan, dan lamaran pekerjaan. • orang yg menguasai bahasa nasionalnya dgn baik akan mampu memahami konsep-konsep, pemikiran, dan pendapat orang lain. • Kemampuan ini akan dapat mengembangkan karakter dan kepribadiannya melalui proses berpikir sinergis, yaitu kemampuan menghasilkan konsep baru berdasarkan pengalaman yang sudah dimilikinya bersamaan dgn pengalaman yang baru diperolehnya.
  • 28. Hubungan Bahasa dengan Pengembangan Kepribadian • Untuk mewujudkan kecerdasan dan kepribadian, mahasiswa dibekali keterampilan berbahasa yg secara alami diawali dgn pemahaman fungsi bahasa sebagai sarana komunikasi dalam berbagai ragam kebahasaan. • Selanjutnya, mahasiswa dibekali keterampilan bagaimana mendapatkan ide ilmiah mengorganisasikan dgn kerangka karangan sebagai kerangka berfikir, dan mengekspresikannya dgn ejaan yg benar, pilihan kata yg tepat, kalimat yg efektif, dan paragraf yg benar dalam sebuah karangan. • Untuk menyempurnakan karangan tersebut, mahasiswa dibekali pengetahuan dan keterampilan menyunting naskah.