Berdasarkan hasil reaksi identifikasi yang diberikan, senyawa dengan rumus C3H6O tersebut adalah aldehida.
1. Dengan pereaksi Fehling menghasilkan endapan merah bata, menunjukkan adanya gugus aldehida.
2. Oksidasi menghasilkan senyawa yang dapat memerahkan lakmus biru, yaitu asam karboksilat, menunjukkan bahwa senyawa awal adalah aldehida.
Oleh karena itu, gugus
Dokumen tersebut membahas penerapan konsep koloid dalam kehidupan sehari-hari, seperti efek Tyndall yang terlihat pada kabut dan asap rokok, gerak Brown pada susu, dialisis untuk pasien gagal ginjal, koagulasi untuk pengolahan air, elektroforesis untuk identifikasi DNA, dan adsorpsi yang digunakan pada masker gas.
Berdasarkan hasil reaksi identifikasi yang diberikan, senyawa dengan rumus C3H6O tersebut adalah aldehida.
1. Dengan pereaksi Fehling menghasilkan endapan merah bata, menunjukkan adanya gugus aldehida.
2. Oksidasi menghasilkan senyawa yang dapat memerahkan lakmus biru, yaitu asam karboksilat, menunjukkan bahwa senyawa awal adalah aldehida.
Oleh karena itu, gugus
Dokumen tersebut membahas penerapan konsep koloid dalam kehidupan sehari-hari, seperti efek Tyndall yang terlihat pada kabut dan asap rokok, gerak Brown pada susu, dialisis untuk pasien gagal ginjal, koagulasi untuk pengolahan air, elektroforesis untuk identifikasi DNA, dan adsorpsi yang digunakan pada masker gas.
1) Teori kinetika gas menjelaskan sifat-sifat gas berdasarkan gerakan acak partikel-partikel gas. 2) Teori ini menerangkan hukum-hukum gas seperti Boyle, Charles dan Gay-Lussac. 3) Dalam teori ini diasumsikan bahwa gas terdiri dari partikel yang bergerak acak dengan kecepatan rata-rata yang berbanding lurus dengan suhu mutlak.
Laporan ini mendeskripsikan uji makanan untuk menentukan zat makanan seperti amilum, protein, glukosa, dan lemak dalam berbagai bahan makanan seperti amilum, sukrosa, putih telur, minyak sawit, soto, roti, tempe, kuning telur, dan tahu. Uji dilakukan dengan mereaksikan bahan makanan dengan berbagai reagen seperti lugol, biuret, fehling, dan kertas payung untuk mengamati perubahan warna atau noda
Tulisan ini membahas bagian-bagian utama sel hewan dan fungsinya, termasuk membran sel, nukleus, retikulum endoplasma, kompleks Golgi, ribosom, mitokondria, lisosom, badan mikro, sentrosom, dan sentriol. Setiap bagian sel memainkan peran penting dalam aktivitas dan proses sel hewan.
Laporan ini menjelaskan percobaan fermentasi alkohol menggunakan ragi dan gula. Proses fermentasi menghasilkan etanol dan karbon dioksida, dibuktikan dengan perubahan suhu, bau alkohol, dan perubahan warna indikator dari merah muda menjadi putih di tabung uji.
Alkil halida adalah senyawa karbon yang memiliki gugus fungsi berupa atom halogen seperti F, Cl, Br, dan I. Alkil halida bersifat nonpolar, titik didihnya lebih tinggi dari alkana, dan larut dalam pelarut organik. Alkil halida dapat dihasilkan melalui reaksi substitusi atau reaksi adisi.
Makalah ini membahas tentang pengenalan alat-alat laboratorium kimia dasar yang digunakan pada praktikum. Dibahas mengenai berbagai jenis alat seperti gelas kimia, erlenmeyer, pipet, buret, tabung reaksi beserta fungsi dan cara penggunaannya. Dilakukan pengamatan terhadap beberapa alat untuk memahami fungsi dan metode penggunaannya seperti gelas kimia, kawat kasa, dan gelas ukur.
Dokumen tersebut membahas tentang katalis, yaitu zat yang mempercepat laju reaksi kimia tanpa ikut serta dalam reaksi. Dibahas pula tentang jenis, sifat, dan mekanisme kerja katalis serta faktor-faktor yang dapat menyebabkan deaktivasi katalis seperti peracunan, pengerakkan, dan penggumpalan.
Laporan ini membahas percobaan Ingenhousz untuk membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan oksigen. Tanaman Hydrilla diletakkan di tempat terkena cahaya matahari menghasilkan gelembung udara, sedangkan tanaman yang tidak terkena cahaya tidak menghasilkan gelembung, membuktikan bahwa fotosintesis membutuhkan cahaya untuk menghasilkan oksigen.
Kalor berhubungan dengan suhu benda. Semakin besar kalor yang diterima benda, semakin besar pula kenaikan suhunya. Faktor yang mempengaruhi besarnya kalor antara lain massa benda, jenis benda, dan perubahan suhu.
Laporan praktikum termokimia mencakup 6 percobaan untuk menentukan tetapan kalorimeter, kalor reaksi, kalor pelarutan etanol dalam air, dan kalor penetralan beberapa asam dan basa. Hasilnya dianalisis menggunakan perhitungan kalor yang diserap dan dilepaskan oleh zat-zat yang bereaksi.
Dokumen tersebut merangkum percobaan identifikasi karbohidrat secara kualitatif dengan beberapa uji seperti uji Molisch, uji iodium, uji Barfoed dan uji Saliwanoff. Uji-uji tersebut dilakukan terhadap beberapa sampel karbohidrat seperti glukosa, fruktosa, sukrosa, maltosa, laktosa dan amilum serta sampel air kelapa untuk mengetahui kandungan karbohidratnya. Hasil uji menunjukkan air
Laporan praktikum mendeskripsikan eksperimen osmosis pada kentang. Kentang dimasukkan ke dalam larutan gula dengan konsentrasi berbeda. Hasilnya, berat kentang berkurang di larutan yang lebih pekat karena osmosis air keluar dari kentang. Hal ini menunjukkan proses osmosis berjalan dari area rendah konsentrasi ke area tinggi konsentrasi.
Dokumen tersebut membahas tentang kesetimbangan kimia. Secara singkat, kesetimbangan kimia adalah suatu keadaan dinamis dimana laju reaksi pembentukan senyawa sama dengan laju reaksi penguraian, sehingga tidak terjadi perubahan konsentrasi total dalam sistem meski spesi terus terbentuk dan terurai. Untuk mencapai kesetimbangan, suatu reaksi akan melalui tahap pencampuran awal, daerah kinetik,
Kimia Organik (Asam karboksilat dan ester)nailaamaliaa
Dokumen tersebut membahas tentang asam karboksilat dan ester. Asam karboksilat merupakan senyawa yang mengandung gugus karboksil dan memiliki sifat yang unik. Ester dibentuk melalui reaksi antara asam karboksilat dan alkohol. Kedua senyawa ini memiliki berbagai sifat fisika dan kimia serta digunakan dalam berbagai bidang.
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada PegasNur Azizah
Laporan ini mendeskripsikan dua eksperimen yang dilakukan untuk mempelajari hukum Hooke dan getaran harmonis sederhana pada pegas. Eksperimen pertama menunjukkan hubungan antara panjang pegas dengan beban yang diberikan sesuai hukum Hooke, sedangkan eksperimen kedua mengukur periode getaran pegas dengan menambahkan beban. Hasilnya digunakan untuk menentukan konstanta pegas.
1) Teori kinetika gas menjelaskan sifat-sifat gas berdasarkan gerakan acak partikel-partikel gas. 2) Teori ini menerangkan hukum-hukum gas seperti Boyle, Charles dan Gay-Lussac. 3) Dalam teori ini diasumsikan bahwa gas terdiri dari partikel yang bergerak acak dengan kecepatan rata-rata yang berbanding lurus dengan suhu mutlak.
Laporan ini mendeskripsikan uji makanan untuk menentukan zat makanan seperti amilum, protein, glukosa, dan lemak dalam berbagai bahan makanan seperti amilum, sukrosa, putih telur, minyak sawit, soto, roti, tempe, kuning telur, dan tahu. Uji dilakukan dengan mereaksikan bahan makanan dengan berbagai reagen seperti lugol, biuret, fehling, dan kertas payung untuk mengamati perubahan warna atau noda
Tulisan ini membahas bagian-bagian utama sel hewan dan fungsinya, termasuk membran sel, nukleus, retikulum endoplasma, kompleks Golgi, ribosom, mitokondria, lisosom, badan mikro, sentrosom, dan sentriol. Setiap bagian sel memainkan peran penting dalam aktivitas dan proses sel hewan.
Laporan ini menjelaskan percobaan fermentasi alkohol menggunakan ragi dan gula. Proses fermentasi menghasilkan etanol dan karbon dioksida, dibuktikan dengan perubahan suhu, bau alkohol, dan perubahan warna indikator dari merah muda menjadi putih di tabung uji.
Alkil halida adalah senyawa karbon yang memiliki gugus fungsi berupa atom halogen seperti F, Cl, Br, dan I. Alkil halida bersifat nonpolar, titik didihnya lebih tinggi dari alkana, dan larut dalam pelarut organik. Alkil halida dapat dihasilkan melalui reaksi substitusi atau reaksi adisi.
Makalah ini membahas tentang pengenalan alat-alat laboratorium kimia dasar yang digunakan pada praktikum. Dibahas mengenai berbagai jenis alat seperti gelas kimia, erlenmeyer, pipet, buret, tabung reaksi beserta fungsi dan cara penggunaannya. Dilakukan pengamatan terhadap beberapa alat untuk memahami fungsi dan metode penggunaannya seperti gelas kimia, kawat kasa, dan gelas ukur.
Dokumen tersebut membahas tentang katalis, yaitu zat yang mempercepat laju reaksi kimia tanpa ikut serta dalam reaksi. Dibahas pula tentang jenis, sifat, dan mekanisme kerja katalis serta faktor-faktor yang dapat menyebabkan deaktivasi katalis seperti peracunan, pengerakkan, dan penggumpalan.
Laporan ini membahas percobaan Ingenhousz untuk membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan oksigen. Tanaman Hydrilla diletakkan di tempat terkena cahaya matahari menghasilkan gelembung udara, sedangkan tanaman yang tidak terkena cahaya tidak menghasilkan gelembung, membuktikan bahwa fotosintesis membutuhkan cahaya untuk menghasilkan oksigen.
Kalor berhubungan dengan suhu benda. Semakin besar kalor yang diterima benda, semakin besar pula kenaikan suhunya. Faktor yang mempengaruhi besarnya kalor antara lain massa benda, jenis benda, dan perubahan suhu.
Laporan praktikum termokimia mencakup 6 percobaan untuk menentukan tetapan kalorimeter, kalor reaksi, kalor pelarutan etanol dalam air, dan kalor penetralan beberapa asam dan basa. Hasilnya dianalisis menggunakan perhitungan kalor yang diserap dan dilepaskan oleh zat-zat yang bereaksi.
Dokumen tersebut merangkum percobaan identifikasi karbohidrat secara kualitatif dengan beberapa uji seperti uji Molisch, uji iodium, uji Barfoed dan uji Saliwanoff. Uji-uji tersebut dilakukan terhadap beberapa sampel karbohidrat seperti glukosa, fruktosa, sukrosa, maltosa, laktosa dan amilum serta sampel air kelapa untuk mengetahui kandungan karbohidratnya. Hasil uji menunjukkan air
Laporan praktikum mendeskripsikan eksperimen osmosis pada kentang. Kentang dimasukkan ke dalam larutan gula dengan konsentrasi berbeda. Hasilnya, berat kentang berkurang di larutan yang lebih pekat karena osmosis air keluar dari kentang. Hal ini menunjukkan proses osmosis berjalan dari area rendah konsentrasi ke area tinggi konsentrasi.
Dokumen tersebut membahas tentang kesetimbangan kimia. Secara singkat, kesetimbangan kimia adalah suatu keadaan dinamis dimana laju reaksi pembentukan senyawa sama dengan laju reaksi penguraian, sehingga tidak terjadi perubahan konsentrasi total dalam sistem meski spesi terus terbentuk dan terurai. Untuk mencapai kesetimbangan, suatu reaksi akan melalui tahap pencampuran awal, daerah kinetik,
Kimia Organik (Asam karboksilat dan ester)nailaamaliaa
Dokumen tersebut membahas tentang asam karboksilat dan ester. Asam karboksilat merupakan senyawa yang mengandung gugus karboksil dan memiliki sifat yang unik. Ester dibentuk melalui reaksi antara asam karboksilat dan alkohol. Kedua senyawa ini memiliki berbagai sifat fisika dan kimia serta digunakan dalam berbagai bidang.
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada PegasNur Azizah
Laporan ini mendeskripsikan dua eksperimen yang dilakukan untuk mempelajari hukum Hooke dan getaran harmonis sederhana pada pegas. Eksperimen pertama menunjukkan hubungan antara panjang pegas dengan beban yang diberikan sesuai hukum Hooke, sedangkan eksperimen kedua mengukur periode getaran pegas dengan menambahkan beban. Hasilnya digunakan untuk menentukan konstanta pegas.
Dokumen tersebut membahas percobaan mengukur percepatan gravitasi bumi menggunakan bandul. Percobaan ini melibatkan pengukuran periode ayunan dengan berbagai panjang tali dan massa beban. Hasilnya menunjukkan percepatan gravitasi yang diukur sekitar 9,79 m/s2, mendekati nilai konstan percepatan gravitasi bumi 9,8 m/s2.
Percobaan ini bertujuan untuk memverifikasi bahwa periode osilasi massa yang digantungkan pada pegas berbanding terbalik dengan akar kuadrat massa, sesuai dengan hukum gerak harmonik. Berbagai massa diuji dan waktu osilasi diukur. Hasilnya menunjukkan bahwa periode osilasi sesuai dengan prediksi teori dalam batas toleransi 10%. Grafik periode-massa menunjukkan hubungan yang sesuai dengan hukum gerak harmonik.
Pesawat Atwood digunakan untuk mempelajari hukum-hukum Newton dan jenis-jenis gerak. Percobaan menggunakan dua massa yang dihubungkan tali pada katrol, dimana massa yang lebih berat akan menarik massa yang lebih ringan. Data waktu dan jarak dikumpulkan untuk gerak lurus beraturan dan berubah beraturan, kemudian dihitung percepatan, kecepatan, dan momen inersia katrolnya.
Gerak harmonik sederhana adalah gerak bolak-balik benda melalui suatu titik keseimbangan tertentu dengan banyaknya getaran benda dalam setiap sekon selalu konstan. Terdapat dua jenis gerak harmonik sederhana, yaitu linier dan angular. Gerak harmonik pada pegas dan bandul matematis disebabkan oleh gaya pemulih yang berhubungan dengan simpangan dan konstanta sistem. Periode dan frekuensi gerak harmonik ditentukan oleh massa dan
Dokumen tersebut membahas tentang hukum Hooke dan pengukuran gaya. Hukum Hooke menyatakan bahwa besar gaya berbanding lurus dengan pertambahan panjang pegas, dan konstanta pegas menunjukkan hubungan antara gaya dan perubahan panjang pegas. Dokumen ini juga menjelaskan cara melakukan percobaan untuk mengukur konstanta pegas dengan menambah beban berat dan mengukur perubahan panjangnya.
Dasar Teori
Pegas atau per adalah benda elastis yang digunakan untuk menyimpan
energi mekanis. Pegas biasanya terbuat dari baja. Ada beberapa rancangan pegas.
dalam pemakaian sehari-hari, istilah ini mengacu pada coil springs.
Pegas merupakan salah satu komponen yang digunakan dalam industri
seperti pada otomotif, transportasi dan industri lainnya. Pegas digunakan untuk
sistem suspensi, peralatan, perabot dan sebagainya. Sekarang ini dunia otomotif
berkembang pesat. Berdasarkan Studi Ipsos Busines Consulting yang dirilis tahun
2016 lalu, menunjukan pasar otomotif nasional masih tergolong aktraktif. Masyarkat
Indonesia mempunyai karakteristik menjadikan kendaraan dengan segmen mobil
penumpang dan low cost green car (LCGC) sebagai kendaraan favorit. Pertumbuhan
pasar otomotif nasional hingga 2020 mendatang diprediksi mencapai angka 6,8%.
Merujuk pada data gabungan industri kendaraan bermotor Indonesia (Gaikindo),
kuartal pertama 2017 pejualan mobil di Indonesia akan meningkat sebesar 6 %.
Kondisi ini menunjukan bahwa pasar domestis masih mempunyai potensi pasar yang
baik. Industri otomotif sangat berkembang pesat saat ini, sehingga mempunyai
kebutuhan pegas yang banyak. Hal ini berimbas pada peningkatan jumlah produksi
Elastis adalah kemampuan benda untuk kembali ke bentuk semula setelah gaya
yang bekerja padanya dihilangkan. Ketika pegas ditarik yang berarti ada gaya luar
yang bekerja maka ia akan molor atau memannjang. Ketika gaya luar itu dihilangkan
ia akan kembali ke bentuk semula (Hatimah, 2013).
Hukum Hooke menyatakan bahwa besar gaya berbanding lurus dengan
pertambahanpanjang. Semakin besar gaya yang bekerja pada pegas, semakin besar
pertambahan panjang pegas. Perbandingan antara besar gaya terhadap
pertambahan panjang pegas bernilai koonstan. Hukum Hooke berlaku ketika gaya
tidak melampaui batas elastisitas. Pada saat pegas ditarik atau ditekan (pada pegs
bekerja gaya F) pegas bertambah panjang atau mungkin bertambah pendek. Pegas
tersebut juga memeberikan gaya perlawanan terhadap gaya yang bekerja pada pegas
yang dinamakan gaya lenting pulih (Fp). Besarnya gaya lenting pulih sama dengan
gaya.
penyebab benda bergetar adalah karena adanya gaya pemulih yang bekerja
pada benda tersebut. Ketika gaya pemulih berbanding lurus dengan perpindahan dari
titik kesetimbangan, getaran yang terjadi disebut gerak harmonik sederhana. Tidak
semua getaran periodik merupakan gerak harmonik sederhana. Secara umum, gaya
pemulih bergantung pada perpindahan dalam cara yang lebih rumit. Akan tetapi,
dalam kebanyakan sistem, gaya pemulih kira-kira sebanding dengan perpindahan jika
perpindahannya cukup kecil. Artinya, jika amplitudonya cukup kecil, getaran sistem
yang demikian akan mendekati gerak harmonic sederhana
9
Suatu sistem yang menunjukkan gejala gerak harmonik sederhana adalah sebuah
benda yang terikat ke sebuah pegas, di mana gaya pulihnya dinyatakan oleh Hukum
Hook
Dokumen tersebut membahas tentang gerak harmonik sederhana yang mencakup pengertian, jenis, contoh pada bandul dan pegas, hukum Hooke, periode dan frekuensi, simpangan, kecepatan, percepatan, serta energi pada gerak harmonik sederhana."
Dokumen tersebut berisi petunjuk praktikum fisika tentang percobaan-percobaan dasar yang meliputi percobaan ayunan sederhana untuk mengukur percepatan gravitasi, hukum Hooke mengenai hubungan antara gaya dan perubahan panjang pegas, serta getaran pegas untuk menentukan hubungan antara periode dengan massa beban.
Laporan percobaan ini mendeskripsikan percobaan pembiasan cahaya pada lensa cembung untuk menentukan fokus lensa dan sifat-sifat bayangan. Percobaan mengukur jarak bayangan pada berbagai jarak benda dan lensa, lalu menganalisis data menggunakan rumus optika untuk menghitung fokus lensa dan memeriksa kesesuaian hasil pengukuran dan perhitungan. Kesimpulannya, fokus lensa diperoleh 10 cm dan hasil
Laporan ini mendeskripsikan percobaan gerak melingkar dengan laju konstan menggunakan alat sentripetal. Percobaan dilakukan dengan variasi massa dan jari-jari lingkaran untuk mengukur waktu putaran, kecepatan, percepatan, dan gaya sentripetal. Hasilnya digunakan untuk memahami karakteristik gerak melingkar beraturan.
Laporan eksperimen ini mendeskripsikan percobaan gerak lurus beraturan yang dilakukan untuk mengetahui kecepatan kereta dinamika. Percobaan menggunakan alat seperti kereta dinamika, rel, dan pita ketik. Hasilnya menunjukkan bahwa kecepatan kereta dinamika tetap karena jarak dan waktu tempuhnya sama untuk setiap potongan pita.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut merangkum percobaan mengenai momen gaya pada benda yang tidak saling sejajar untuk memverifikasi hubungan ∑τi = 0 pada kesetimbangan rotasi
2) Terdapat pengukuran momen gaya pertama dan kedua beserta perhitungan kesalahan relatifnya
3) Kesimpulan dari percobaan adalah berat benda mempengaruhi besar gaya, dan nilai kesalahan relatif
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut menjelaskan tentang percobaan untuk menentukan massa jenis zat cair dengan menggunakan pipa U; (2) Massa jenis air didapatkan dari persamaan ρ=m/v dan massa jenis minyak goreng didapatkan dari hubungan antara tinggi zat cair dalam pipa U; (3) Hasilnya menunjukkan massa jenis air sebesar 1000 kg/m3 dan
Berdasarkan dokumen tersebut, hukum Hooke menyatakan bahwa perubahan panjang suatu benda sebanding dengan besarnya gaya yang diberikan. Hal ini dibuktikan melalui percobaan mengukur perubahan panjang pegas dengan menambah beban secara bertahap, yang menghasilkan grafik hubungan antara gaya dan perubahan panjang berbentuk garis lurus.
Eksperimen menguji Hukum Hooke menunjukkan bahwa gaya pegas berbanding lurus dengan perubahan panjangnya untuk berbagai beban. Kurva hubungan antara gaya dan perubahan panjang menghasilkan garis lurus, mendukung hukum tersebut. Konstanta pegas diperoleh dari grafik mendekati nilai teori satu.
Rencana pelaksanaan pembelajaran ini membahas materi Hukum Newton Kedua. Materi ini akan diajarkan kepada siswa kelas VII SMP melalui diskusi, pengamatan animasi, dan presentasi hasil kelompok. Tujuannya adalah agar siswa memahami hubungan antara gaya, massa, dan percepatan pada hukum Newton kedua beserta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dokumen ini menjelaskan tiga cara perpindahan kalor, yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi beserta contoh-contoh aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Perpindahan kalor konduksi terjadi melalui kontak langsung antar benda, konveksi melibatkan perpindahan partikel zat, sedangkan radiasi tidak memerlukan medium.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
1. GERAK HARMONIK SEDERHANA PADA PEGAS
1. Dasar Teori
Getaran atau adalah gerak bolak-balik benda disekitar titik
kesetimbangan. Sebuah benda bergetar atau sistem bergetar karena benda
cenderung melawan dan mempertahankan dirinya pada keadaan normal.
Salah satu getaran yang paling sederhana adalah Gerak Harmonik
Sederhana (simple harmonic oscillation).
Sebuah pegas yang digantungi beban m merupakan contoh dari GHS.
Sebuah pegas jika ditarik atau ditekan dari posisi normalnya akan melawan
dengangaya tertentuuntukmenormalkandirinya.Gayaini disebutgayapemilih
(restoringforce),yangbesarnyasebandingdengan seberapa besar kita menarik
atau menekan pegas tersebut dan arahnya berlawanan dengan arah tarikan.
Hubungan ini dirumuskan oleh Robert Hooke :
F = - ky
Salah satu sifat penting gerak osilasi adalah frekuensi, atau jumlah
osilasi yang diselesaikan dalam satu detik. Simbol untuk frekuensi adalah
f, dan satuan SI-nya hertz (Hz), dimana
1 hertz = 1 osilasi per detik = 1 s-1
Terkait dengan frekuensi adalah periode gerak T, yang merupakan
waktu untuk satu kali osilasi sempurna (cycle), yaitu
𝑻 =
𝟏
𝒇
Satu osilasi benda adalah gerak benda dari suatu titik pada lintasan
osilasi dan kembali ke titik semula atau titik awalnya. Persamaan gerak
untuk gerak harmonik adalah 𝒙 = 𝑨 𝒔𝒊𝒏
𝟐𝝅
𝑻
𝒕, dimana
X = simpangan (cm/m)
A = Amplitudo (cm)
T = Periode
t = Waktu (s)
2. Alat dan Bahan
2. 1. Alat percobaan
2. Penumpu
3. Jam henti
4. Pegas helik
5. Beban bercelah dan penggantung beban
6. Kertas grafik mm
3. Langkah Percobaan
1. Gambar sebuah garis horzontal sebagia acuan, misalnya
melewati ujung penggantung beban ketika dalam keadaan
setimbang.
2. Siapkan jam henti dan tarik penggantung beban secara vertikal
ke bawah sjauh kira-kira 5 cm dan kemudian lepaskan.
3. Amati ayunan beban beberapa saat sampai Anda siap untuk
memulai mengukur waktu ayunan. Anda tidak perlu memulai
melakukan pengukuran waktu segera setelah beban dilepas!
4. Mulai lakukan pengukuran ketika penggantung beban melewati
garis acuan dalam satu arah. Selanjutnya hitung satu, dua, tiga,
dan seterusnya setiap kali beban melewati garis acuan dalam
arah yang sama seperti ketika memulai melakukan pengukuran.
5. Matikan jam henti ketika hitung ke-n, misalnya 20 (atau
sejumlah n yang Anda inginkan).
6. Baca waktu yang diperlukan untuk melakukan n kali ayunan,
dan catat waktu tersebut pada kolom yang sesuai pada tabel
13.1 di bawah.
7. Ubah massa beban pada penggantung beban sehingga massa
total menjadi 0,200 kg seperti pada tabel 13.1
8. Ulangi langkah ke-2 sampai langkah ke-6
9. Ulangi langkah ke-7 dan ke-8 menggunakan massa
3. sebagaimana disebut pada tabel 13.1
Massa
m (kg)
Banyak
osilasi
(n)
Waktu
t(s)
Periode
(percobaan)
TE =
𝑡
𝑛
(𝑠)
Periode teori
TT=2ח√
𝑚
𝑐
%∆𝑇=
𝑇𝐸 − 𝑇𝑇
(𝑇𝐸+ 𝑇𝑇)
× 100% T
(S
Pertanyaan
1. Jika kita perkenankan toleransi sebesar 10% untuk kesalahan pada
percobaan ini, dan berdasarkan pada persentase % ΔTs yang dapat pada
tabel 13.1, menurut pendapat anda, terverifikasikah dugaan teoritis
mengenai periode T osilasi oleh percobaan ini? Jelaskan jawaban anda!
Jawaban:
Tidak terverivikasi, karena jika ada kesalahan sedikit dalam melakukan
percobaan maka dinyataka bahwa hasil percobaan tersebut tidak sesuai
dengan teori
2. Berdasarkan grafik T2 – m, sesuaikanh grafik yang dapat dengan dugaan
teori yang menyatakan bahwa T2 ≈ m (T2 berbanding lurus dengan m)
Jawaban:
Dilihat pada tabel pengamatan, bahwa terbukti jika periode berbanding
lurus dengan massa.
4. 4. Hasil Pengamatan
m (kg) Osila
si (n)
t (s) Periode
(percobaan)
TE =
𝑡
𝑛
(𝑠)
Periode teori
TT=2ח√
𝑚
𝑐
%∆𝑇
=
𝑇𝐸 − 𝑇𝑇
(𝑇𝐸 + 𝑇𝑇)
× 100%
TE (s2)
0,150 20 11 0,55 2,38 124,9 0,32
0,200 20 14 0,7 2,82 200 0,49
0,250 20 16 0,8 3,14 200 0,64
0,300 20 17 0,85 3,45 200 0,72
5. Analisis Data
a. Percobaan I
m = 0,150 kg t = 11
n = 20 c = 1
TE =
𝑡
𝑛
TT = 2ח√
𝑚
𝑐
=
11
20
= 2 . 3,14√
0,150
1
= 0,55 = 2,38
% ΔT =
|𝑇𝐸−𝑇𝑇|
(𝑇𝐸+𝑇𝑇)
× 100 % TE = (0,55)2
=
|0,55 − 2,38|
(0,55 + 2,38)
× 100 % = 0,32
= 124,9
b. Percobaan II
m = 0,200 kg t = 14 s
n = 20 c = 1
TE =
𝑡
𝑛
TT = 2ח√
𝑚
𝑐
=
14
20
= 2 . 3,14 √
0,200
1
= 0,7 = 2,82
5. % ΔT =
|𝑇𝐸−𝑇𝑇|
(𝑇𝐸 + 𝑇𝑇)
× 100 % TE = (0,7)2
=
|0,7 − 2,82|
(0,7+2,82)
× 100 % = 0,49
= 2OO
c. Percobaan III
m = 0,250 kg t = 16 s
n = 20 c = 1
TE =
𝑡
𝑛
TT = 2ח√
𝑚
𝑐
=
16
20
= 2 . 3,14 √
0,250
1
= 0,8 = 3,14
% ΔT =
|𝑇𝐸−𝑇𝑇|
(𝑇𝐸 + 𝑇𝑇)
× 100 % TE = (0,8)2
=
|0,8−3,14|
(0,8 + 3,14)
× 100 % = 0,64
= 200
d. Percobaan IV
m = 0,300 t = 17
n = 20 c = 1
TE =
𝑡
𝑛
TT = 2ח√
𝑚
𝑐
=
17
20
= 2 . 3,14 √
0,300
1
= 0,85 = 3,45
% ΔT =
|𝑇𝐸−𝑇𝑇|
(𝑇𝐸 + 𝑇𝑇)
× 100 % TE = (0,85)2
=
|0,85−3,45|
(0,85 + 3,45)
× 100 % = 0,72
= 200
6. 4. Pembahasan
Percobaan pengukuran pegas ini masing-masing dilakukan sebanya
empat kali dengan menggunakan massa beban yang berbeda-beda yaitu
0,150 kg, 0,200 kg, 0,250 kg dan 0,300 kg. Pada percobaan ini kami
mengamati waktu yang diperlukan sisten untuk berosilasi sebanyak 20
kali.
Pada percobaan I dengan menggunakan massa 0,150 kg, waktu
yang diperlukan adalah 11 s. Pada percobaan II dengan menggunakan
massa 0,200 kg, waktu yang diperlukan adalah 14 s. Pada percobaan III
dengan menggunakan massa 0,250 kg, waktu yang diperlukan adalah 16 s.
Pada percobaan IV dengan menggunakan massa 0,300 kg, waktu yang
diperlukan adalah 17 s.
Dari hasil data percobaan, perubahan periode pada percobaan I
berbeda hasilnya dengan percobaan II sampai IV. Sedangkan percobaan II
sampai IV sama hasilnya. Hal ini terjadi karena pegas yang digunakan
pada saat praktikum agak rusak. Dan juga kemungkinan kurang tepat
memulai stopwatc dengan perhitungan osilasinya.
5. Kesimpulan dan Saran
8.1 kesimpulan
a. salah satu sifat penting gerak osilasi adalah frekuensi, atau jumlah
osilasi yang diselesaikan dalam satu detik. Terkait dengan
frekuensi adalah periode gerak T, yang merupakan waktu untuk
satu kali osilasi.
b. Dari hasil data percobaan, perubahan periode pada percobaan I
berbeda hasilnya dengan percobaan II sampai IV. Sedangkan
percobaan II sampai IV sama hasilnya.
c. Osilasi adalah gerak bolak balik benda disekitar titik
kesetimbangan.
7. 8.2. Saran
Diharapkan peralatan praktikum diperbaiki, karena alat yang digunakan
untuk praktikum agak tidak bagus, akibatnya hasil percobaan yang
dilakukan tidak tentu (kurang benar)