Dokumen tersebut membahas percobaan mengukur percepatan gravitasi bumi menggunakan bandul. Percobaan ini melibatkan pengukuran periode ayunan dengan berbagai panjang tali dan massa beban. Hasilnya menunjukkan percepatan gravitasi yang diukur sekitar 9,79 m/s2, mendekati nilai konstan percepatan gravitasi bumi 9,8 m/s2.
"Perubahan bentuk benda elastis akan sebanding dengan gaya yang bekerja padanya sampai batas tertentu (batas elastisitas). Jika gaya yang diberikan ditambah hingga melebihi batas elastisitas benda maka benda akan mengalami deformasi (perubahan bentuk) permanen".
Laporan Resmi dari Praktikum IPA 1 bertopik Nabitor (Natural Acid Base Indicator)
Laporan ini laporan lengkap mulai dari judul hingga daftar pustaka
semoga laporan ini bermanfaat dan dimanfaatkan dengan baik
Dasar Teori
Pegas atau per adalah benda elastis yang digunakan untuk menyimpan
energi mekanis. Pegas biasanya terbuat dari baja. Ada beberapa rancangan pegas.
dalam pemakaian sehari-hari, istilah ini mengacu pada coil springs.
Pegas merupakan salah satu komponen yang digunakan dalam industri
seperti pada otomotif, transportasi dan industri lainnya. Pegas digunakan untuk
sistem suspensi, peralatan, perabot dan sebagainya. Sekarang ini dunia otomotif
berkembang pesat. Berdasarkan Studi Ipsos Busines Consulting yang dirilis tahun
2016 lalu, menunjukan pasar otomotif nasional masih tergolong aktraktif. Masyarkat
Indonesia mempunyai karakteristik menjadikan kendaraan dengan segmen mobil
penumpang dan low cost green car (LCGC) sebagai kendaraan favorit. Pertumbuhan
pasar otomotif nasional hingga 2020 mendatang diprediksi mencapai angka 6,8%.
Merujuk pada data gabungan industri kendaraan bermotor Indonesia (Gaikindo),
kuartal pertama 2017 pejualan mobil di Indonesia akan meningkat sebesar 6 %.
Kondisi ini menunjukan bahwa pasar domestis masih mempunyai potensi pasar yang
baik. Industri otomotif sangat berkembang pesat saat ini, sehingga mempunyai
kebutuhan pegas yang banyak. Hal ini berimbas pada peningkatan jumlah produksi
Elastis adalah kemampuan benda untuk kembali ke bentuk semula setelah gaya
yang bekerja padanya dihilangkan. Ketika pegas ditarik yang berarti ada gaya luar
yang bekerja maka ia akan molor atau memannjang. Ketika gaya luar itu dihilangkan
ia akan kembali ke bentuk semula (Hatimah, 2013).
Hukum Hooke menyatakan bahwa besar gaya berbanding lurus dengan
pertambahanpanjang. Semakin besar gaya yang bekerja pada pegas, semakin besar
pertambahan panjang pegas. Perbandingan antara besar gaya terhadap
pertambahan panjang pegas bernilai koonstan. Hukum Hooke berlaku ketika gaya
tidak melampaui batas elastisitas. Pada saat pegas ditarik atau ditekan (pada pegs
bekerja gaya F) pegas bertambah panjang atau mungkin bertambah pendek. Pegas
tersebut juga memeberikan gaya perlawanan terhadap gaya yang bekerja pada pegas
yang dinamakan gaya lenting pulih (Fp). Besarnya gaya lenting pulih sama dengan
gaya.
penyebab benda bergetar adalah karena adanya gaya pemulih yang bekerja
pada benda tersebut. Ketika gaya pemulih berbanding lurus dengan perpindahan dari
titik kesetimbangan, getaran yang terjadi disebut gerak harmonik sederhana. Tidak
semua getaran periodik merupakan gerak harmonik sederhana. Secara umum, gaya
pemulih bergantung pada perpindahan dalam cara yang lebih rumit. Akan tetapi,
dalam kebanyakan sistem, gaya pemulih kira-kira sebanding dengan perpindahan jika
perpindahannya cukup kecil. Artinya, jika amplitudonya cukup kecil, getaran sistem
yang demikian akan mendekati gerak harmonic sederhana
9
Suatu sistem yang menunjukkan gejala gerak harmonik sederhana adalah sebuah
benda yang terikat ke sebuah pegas, di mana gaya pulihnya dinyatakan oleh Hukum
Hook
"Perubahan bentuk benda elastis akan sebanding dengan gaya yang bekerja padanya sampai batas tertentu (batas elastisitas). Jika gaya yang diberikan ditambah hingga melebihi batas elastisitas benda maka benda akan mengalami deformasi (perubahan bentuk) permanen".
Laporan Resmi dari Praktikum IPA 1 bertopik Nabitor (Natural Acid Base Indicator)
Laporan ini laporan lengkap mulai dari judul hingga daftar pustaka
semoga laporan ini bermanfaat dan dimanfaatkan dengan baik
Dasar Teori
Pegas atau per adalah benda elastis yang digunakan untuk menyimpan
energi mekanis. Pegas biasanya terbuat dari baja. Ada beberapa rancangan pegas.
dalam pemakaian sehari-hari, istilah ini mengacu pada coil springs.
Pegas merupakan salah satu komponen yang digunakan dalam industri
seperti pada otomotif, transportasi dan industri lainnya. Pegas digunakan untuk
sistem suspensi, peralatan, perabot dan sebagainya. Sekarang ini dunia otomotif
berkembang pesat. Berdasarkan Studi Ipsos Busines Consulting yang dirilis tahun
2016 lalu, menunjukan pasar otomotif nasional masih tergolong aktraktif. Masyarkat
Indonesia mempunyai karakteristik menjadikan kendaraan dengan segmen mobil
penumpang dan low cost green car (LCGC) sebagai kendaraan favorit. Pertumbuhan
pasar otomotif nasional hingga 2020 mendatang diprediksi mencapai angka 6,8%.
Merujuk pada data gabungan industri kendaraan bermotor Indonesia (Gaikindo),
kuartal pertama 2017 pejualan mobil di Indonesia akan meningkat sebesar 6 %.
Kondisi ini menunjukan bahwa pasar domestis masih mempunyai potensi pasar yang
baik. Industri otomotif sangat berkembang pesat saat ini, sehingga mempunyai
kebutuhan pegas yang banyak. Hal ini berimbas pada peningkatan jumlah produksi
Elastis adalah kemampuan benda untuk kembali ke bentuk semula setelah gaya
yang bekerja padanya dihilangkan. Ketika pegas ditarik yang berarti ada gaya luar
yang bekerja maka ia akan molor atau memannjang. Ketika gaya luar itu dihilangkan
ia akan kembali ke bentuk semula (Hatimah, 2013).
Hukum Hooke menyatakan bahwa besar gaya berbanding lurus dengan
pertambahanpanjang. Semakin besar gaya yang bekerja pada pegas, semakin besar
pertambahan panjang pegas. Perbandingan antara besar gaya terhadap
pertambahan panjang pegas bernilai koonstan. Hukum Hooke berlaku ketika gaya
tidak melampaui batas elastisitas. Pada saat pegas ditarik atau ditekan (pada pegs
bekerja gaya F) pegas bertambah panjang atau mungkin bertambah pendek. Pegas
tersebut juga memeberikan gaya perlawanan terhadap gaya yang bekerja pada pegas
yang dinamakan gaya lenting pulih (Fp). Besarnya gaya lenting pulih sama dengan
gaya.
penyebab benda bergetar adalah karena adanya gaya pemulih yang bekerja
pada benda tersebut. Ketika gaya pemulih berbanding lurus dengan perpindahan dari
titik kesetimbangan, getaran yang terjadi disebut gerak harmonik sederhana. Tidak
semua getaran periodik merupakan gerak harmonik sederhana. Secara umum, gaya
pemulih bergantung pada perpindahan dalam cara yang lebih rumit. Akan tetapi,
dalam kebanyakan sistem, gaya pemulih kira-kira sebanding dengan perpindahan jika
perpindahannya cukup kecil. Artinya, jika amplitudonya cukup kecil, getaran sistem
yang demikian akan mendekati gerak harmonic sederhana
9
Suatu sistem yang menunjukkan gejala gerak harmonik sederhana adalah sebuah
benda yang terikat ke sebuah pegas, di mana gaya pulihnya dinyatakan oleh Hukum
Hook
MATERI PRESENTASI FISIKA UNTUK ANAK SMA KELAS XI PADA SEMESTER GANJIL. SUDAH SAYA SUSUN DENGAN RINCI, MENARIK DAN DETAIL, SEHINGGA MEMUDAHKAN ANDA UNTUK MEMPELAJARINYA. Kunjungi saya di http://aguspurnomosite.blogspot.com
1. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari ilmu fisika, dimulai dari yang ada
pada diri kita seperti gerak yang kita lakukan setiap saat, energi yang kita pergunakan setiap
hari sampai pada sesuatu yang berada diluar diri kita, salah satu contohnya adalah permainan
ditaman kanak-kanak, yaitu ayunan. Sebenarnya ayunan ini juga dibahas dalam ilmu fisika,
dimana dari ayunan tersebut kita dapat menghitung perioda yaitu selang waktu yang diperlukan
beban untuk melakukan suatu getaran lengkap dan juga kita dapat menghitung berapa besar
gravitasi bumi di suatu tempat.
Pada percobaan ini, ayunan yang dipergunakan adalah ayunan yang dibuat sedemikian
rupa dengan bebannya adalah bandul fisis.
Pada dasarnya percobaan dengan bandul ini tidak terlepas dari getaran, dimana
pengertian getaran itu sendiri adalah gerak bolak balik secara perioda melalui titik
kesetimbangan. Getaran dapat bersifat sederhana dan dapat bersifat kompleks. Getaran yang
dibahas tentang bandul adalah getaran harmonik sederhana yaitu suatu getaran dimana resultan
gaya yang bekerja pada titik sembarangan selalu mengarah ke titik kesetimbangan dan besar
resultan gaya sebanding dengan jarak titik sembarang ketitik kesetimbangan tersebut. Maka dari
itu kami mencoba mengukur percepata grafitasi yang ada di sekitar sekolahan apakah hasilnya
sama seperti yang ada pada sumber-sumber buku atau literatur.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah :
1. Bagaimana mencari nilai percepatan gravitasi bumi di suatu tempat dengan menggunakan
bandul dan apakah nilai tersebut sesuai dengan nilai konstanta percepatan gravitasi bumi (g = 9.8
m/s2) atau tidak ?
2. Pengukuran manakah yang lebih teliti, menggunakan tali panjang atau pendek ?
3. Akan berubahkah periode ayunan bila dipindahkan dari bumi ke bulan ? jika g bulan = 1,6 m/s2
C. Tujuan Penelitian
Pengamatan pada praktikum ini bertujuan untuk
1. Menentukan hubungan antara waktu getar dan panjang ayunan.
2. Menentukan percepatan gravitasi.
2. D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian dapat dilihat dari dua aspek yaitu sumbangan bagi pengembangan
ilmu (aspek teoritis) dan manfaat bagi penerapannya di masyarakat ( aspek praktis ). Manfaat
penelitian pengamatan ini yaitu :
1. Mengetahui hubungan antara waktu getar dan panjang ayunan.
2. Mengetahui percepatan gravitasi (g) yang terjadi
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Gerak Harmonis Sederhana
Gerak harmonis sederhana yang dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah
getaran benda pada pegas dan getaran benda pada ayunan sederhana. Kita akan mempelajarinya
satu persatu. Gerak Harmonis Sederhana pada Ayunan
Ketika beban digantungkan pada ayunan dan tidak diberikan gaya maka benda
akan diam di titik kesetimbangan B. Jika beban ditarik ke titik A dan dilepaskan, maka beban
akan bergerak ke B, C, lalu kembali lagi ke A. Gerakan beban akan terjadi berulang
secara periodik, dengan kata lain beban pada ayunan di atas melakukan gerak harmonik
sederhana.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Alat dan Bahan
1. Beban 5 gram
2. Benang 1 meter
3. Mistar panjang
4. Stopwatch
5. Kertas Grafik
6. Statip
B. Langkah Kerja
1. Gantungkan tali sepanjang 120 cm pada statip
Ayunkan beben dengan simpangan 5 cm, tentukan waktu untuk 20 getaran. Catat dan masukkan
ke dalam table data, pada lembar data yang telah tersedia. Ambil massa beban 50 gr
2.Ulangi langkah no.1 dengan mengubah panjang tali 110 cm, 100 cm, 90 cm, dan 80 cm. catat pula
hasilnya ke dalam data pada lembaran data Anda
3. Ulangi langkah no.1 dan no.2 dengan mengubah massa beban menjadi 100 gr.
4. Jika titik O adalah titik keseimbangan ayunan dan titik P adalah simpangan terjauh beban, maka
perhitungan 1 getaran adalah diawali dari P melalui O ketitik yang lain Q (misalnya) kembali
melalui O dan berakhir di titik P lagi )lihat gambar diatas).
3. 5. Tebtukan periode untuk masing-masing ayunan
6. Tentukan pula harga T² dan 1/T²
7. Tentukan harga percepatan grafitasi g dengan rumus :
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Massa beban 50 gr, jumlah getaran = 10 x ayunan
Panjang Waktu untuk 10 Periode g
No. T2 1/T2
Tali (cm) ayunan (detik) (T) (m/s2)
1. 120 22 2,2 4,84 1 /4,84 9,76
2. 110 21 2,1 4,41 1 /4,41 9,83
3. 100 20 2,0 4,0 1 /4 9,85
4. 90 19 1,9 3,61 1 /3,61 9,80
5. 80 18 1,8 3,24 1 /3,24 9,736
Massa beban 100 gr, jumlah getaran = 10 x ayunan
Panjang Waktu untuk 10 Periode g
No. T2 1/T2
Tali (cm) ayunan (detik) (T) (m/s2)
1. 120 22 2,2 4,84 1 /4,84 9,76
2. 110 21 2,1 4,41 1 /4,41 9,83
3. 100 20 2,0 4,0 1 /4 9,85
4. 90 19 1,9 3,61 1 /3,61 9,80
5. 80 18 1,8 3,24 1 /3,24 9,736
B. Pembahasan
Dari percobaan yang telah dilakukan, mendapatkan hasil Percepatan gravitasi pada percobaan pertama
dan kedua dengan mengganti panjang tali.
4. sil percepatan gravitasi yang di peroleh tidak berbeda jauh dari percepatan gravitasi yang sudah
diputuskan 9,8 m/s² karena setelah di rata-rata hasilnya 9.79 m/s² yaitu mendekati rumus yang sudah
ditentukan.
5. BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Semakin panjang tali maka semakin besar pula periode tersebut.
2. Perubahan massa benda tidak mempengaruhi bertambahnya periode bahkan bertambahnya massa
periodenya pun tetap.
3. Periode ayunan akan berubah jika dipindah dari bumi ke bulan dengan g bulan = 1.6 m/s
4. percepatan gravitasi bergantung pada besarnya periode dan panjang tali
B. Saran
Dalam melakukan percobaan tersebut harus teliti dan cermat dalam mengamati waktu dan menghitung
getaran yang terjadi. Karena akan mempengaruhi periode yang dihasilkan. Jika dalam perhitungan
periode terjadi kesalahan maka akan berpengaruh pada besarnya percepatan gravitasinya.
Resource : Ayunan Sederhana ~ Solusi Funny http://solusifunny.blogspot.com/2012/01/ayunan-
sederhana.html#ixzz29CO2LFDZ
Do Not Delete This Link
Resource : Ayunan Sederhana ~ Solusi Funny http://solusifunny.blogspot.com/2012/01/ayunan-
sederhana.html#ixzz29CMm2DGQ
Do Not Delete This Link