Bab 7.1 Tata Surya IPA Kelas 7 SMP Ibrahimy 1 Sukorejo Kurikulum MerdekaZainulHasan13
Β
TATA SURYA
SMP Ibrahimy 1 Sukorejo
Zainul Hasan, S. Si
Menyebutkan benda-benda langit
Mendeskripsikan benda-benda langit
Mengumpulkan Informasi untuk mendukung pendapat kondisi benda langit yang paling sesuai untuk kehidupan manusia
Mendeskripsikan perbedaan satelit alami dan buatan
Mendeskripsikan akibat dari pergerakan bumi dan benda langit lain terhadap fenomena di bumi
Menjelaskan peranan matahari dalam kehidupan
Bagaimana bayangan kalian tentang batas alam semesta?.
Apakah alien ada menurut kalian?. Seperti apa bentuknya?.
Jika ditemukan bakteri anaerob di planet lain apakah bisa disebut alien?.
Kemukakan banyangan, pendapat, dan apapun mengenai alam semesta untuk didiskusikan
Kata 'solar' berasal dari bahasa latin 'sol' yang berarti Matahari.
sistem tata surya adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan Matahari.
Tata surya termasuk ke dalam sebagian kecil alam semesta dan Galaksi Bima Sakti adalah pusat orbit dari tata surya
Tata surya terdiri dari Matahari, planet-planet yang mengorbitnya, bulan, asteroid, material komet, bebatuan, dan debu.
MATERI PRESENTASI FISIKA UNTUK ANAK SMP KELAS VIII PADA SEMESTER GENAP. SUDAH SAYA SUSUN DENGAN RINCI DAN DETAIL. Kunjungi saya di http://aguspurnomosite.blogspot.com
Bab 7.1 Tata Surya IPA Kelas 7 SMP Ibrahimy 1 Sukorejo Kurikulum MerdekaZainulHasan13
Β
TATA SURYA
SMP Ibrahimy 1 Sukorejo
Zainul Hasan, S. Si
Menyebutkan benda-benda langit
Mendeskripsikan benda-benda langit
Mengumpulkan Informasi untuk mendukung pendapat kondisi benda langit yang paling sesuai untuk kehidupan manusia
Mendeskripsikan perbedaan satelit alami dan buatan
Mendeskripsikan akibat dari pergerakan bumi dan benda langit lain terhadap fenomena di bumi
Menjelaskan peranan matahari dalam kehidupan
Bagaimana bayangan kalian tentang batas alam semesta?.
Apakah alien ada menurut kalian?. Seperti apa bentuknya?.
Jika ditemukan bakteri anaerob di planet lain apakah bisa disebut alien?.
Kemukakan banyangan, pendapat, dan apapun mengenai alam semesta untuk didiskusikan
Kata 'solar' berasal dari bahasa latin 'sol' yang berarti Matahari.
sistem tata surya adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan Matahari.
Tata surya termasuk ke dalam sebagian kecil alam semesta dan Galaksi Bima Sakti adalah pusat orbit dari tata surya
Tata surya terdiri dari Matahari, planet-planet yang mengorbitnya, bulan, asteroid, material komet, bebatuan, dan debu.
MATERI PRESENTASI FISIKA UNTUK ANAK SMP KELAS VIII PADA SEMESTER GENAP. SUDAH SAYA SUSUN DENGAN RINCI DAN DETAIL. Kunjungi saya di http://aguspurnomosite.blogspot.com
Kali ini dilakukan pengukuran jarak fokus lensa dengan menggunakan 3 metode yaitu pemindahan jarak lensa ke layar dengan 1 lensa, lalu menggunakan 2 buah lensa, dan yang terakhir menggunakan alat spherometer. Dari setiap percobaan tidak selalu mendapatkan hasil yang bagus, apabila nilai yang didapat tidak sesuai dengan yang diharapkan itu berarti Anda telah berkontribusi di bidang penelitian ini.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Β
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Β
Percobaan pemantulan cermin cekung
1. PERCOBAAN PEMANTULAN CERMIN CEKUNG
(KONKAF)
A. Tujuan
1. Untuk mengetahui bayangan hasil pemantulan
2. Untuk mengetahui fokus cermin
3. Untuk mengetahui sifat-sifat bayangan
B. Alat dan Bahan
No Alat dan Bahan Jumlah
1. Cermin cekung 1
2. Meja optik dan perangkatnya 1
3. Lilin dan korek api 1
4. Penggaris 1
C. Dasar Teori
Cermin cekung adalah cermin diman bagian yang memantulkan cahya,
permukaan berupa cekungan, dan berupa bagian dalam sebuah bola.
Pemantulan cahaya pada cermin cekung garis PA yang melewati pusat
bola dan tegak lurus terhadap permukaan adalah sumbu utama cermin. Jika
cahya dipantulkan dari dalam bola maka cermin tersebut disebut cermin
cekung. Sebaliknya jika cahya dipantukan dari sisi luar bola, maka cermin
tersebut disebut cermin cembung.
Cermin cekung bersifat konvergen, bersifat mengumpulkan sinar. Berkas
sinar sejajar sumbu utama dipantulkan mengumpul pada satu titik yang
dinamakan titik fokus. Cermin cekung disebut juga cermin konkaf atau cermin
positif.
Pada cermn di atas dilukiskan cermin cekung. Titik M disebut titik pusat
kelengkungan cermin dan titik O di sebut vertex. Garis yang melalui titik O
2. dan m disebut sumbu utama cermin. jika sinar datang tidsk terlalu jauh dan
sumbu utama sehungga titik A dekat dengan titik B, maka FA dan MF
mendekati nilai FO. Karena MF = OF maka FO = f =
π
2
.
Sinar istimewa pada cermin cekung, ada tiga sinnar istimew apada cermin
cekung yang dapat digunsksn untuk menentukan letak abyangn sebuah benda
yang berada di depan cermin yaitu :
Ciri-ciri cermi cekung melenkung ke dalam, bagian pinggirnya tebal,
sedangka bagian tengahnya tipis, dapat mengumpulkna berkas sinar, titik
kumpulnya disebut titik fokus, yang bernilai positif, dan memiliki sinar
istimewa.
Menetukan sifat bayangan cermin cekung (1) jika benda diruang III
bayangan di ruang II, sifat bayangan nyata, terbalik, diperkecil, (2) jika benda
berada diruang II, bayangannya di ruang III, sifat bayangan nyata, terbalik,
3. diperbesar, (3) sifat bayangan di ruangan I, bayangan benda di ruang 1V, sifat
bayangan maya, tegak, diperbesar, (4) sifat bayangan dititik pusat
kelengkungan cermin (M), sifat bayangan nyata, terbalik, tinggi bayangan
sama dengan benda, dan terletak padapusat kelengkungan cermin (M), (5) sifat
bayangan yang dititik fokus (F), sifat bayangannya adalah tak hingga, sebab
sinar pemantulannya tidak berpotongan.
Rumus cermin cekung F =
π
2
,
1
πΉ
=
1
π
+
1
πβ²
Keterangan :
F = focus R = jari-jari kelengkungan
s = jarak benda
sβ = jarak bayangan
D. Langkah Percobaan
1. Siapkan cermin cekung dan seperangkat meja optik
2. Atur posisi cermin dan lilin seperti pada gambar
3. Nyalakan lilin, letakkan di depan cermin pada jarak S = tak hingga, carilah
bayangannya
4. Ukurlah jarak bayangan (Sβ) dan amati sifat bayangan
5. Ulangi untuk S = 30 cm, 40 cm, 50 cm
6. Ulangi untuk cermin yang lain
7. Masukkan hasil pengamatan dalam tabel pengamatan
E. Hasil Pengamatan
No S sβpengamatan (cm) F (cm) sβperhitungan (cm) KR (%)
1. Tak hingga 8,5 7,5 7,5 6
2. 10 cm 26, 5 7,5 30 1
3. 20 cm 11 7,5 12 4
4. 30 cm 9 7,5 10 5
F. Analisis Dataa
Dari percobaan yang telah kami lakukan untuk mencari nilai sβ
perhitungan menggunakan rumus sebagai berikut:
4. 1
π β²
=
1
πΉ
-
1
π
, dengan proses perhitungan antara lain di bawah ini:
ο Percobaan 1
Diket :
F = 7,5 cm
sβpengamtan = 8,5
Ditanya : s ?
Penyelesaian :
1
π β²
+
1
π
=
1
πΉ
1
π ,
+
1
β
=
1
7,5
1
π β²
=
1
7,5
-
1
β
1
π ,
=
1
7,5
β 0 = 7,5 cm
sehingga KRnya dapat dihitung menggunakan rumus seperti dibawah ini:
KR =
βππ‘π’ππ βππππ‘
βππ‘π’ππ+ππππ‘
Γ 100 %
KR =
7,5β8,5
7,5+ 8,5
Γ 100 %
KR =
1
16
Γ 100 % = 6 %
ο Pada percobaan II
Diket :
F = 7,5 cm, sβpengamtan = 29
s = 10 cm
Ditanya : sβpengamatan ?
Penyelesaian :
1
π β²
=
1
πΉ
-
1
π
1
π β²
=
1
7,5
-
1
10
1
π β²
=
10β7,5
75
1
π β²
=
2,5
75
sβ =
75
2,5
= 30 cm
sehingga KRnya dapat dihitung menggunakan rumus seperti dibawah ini:
5. KR =
βππ‘π’ππ βππππ‘
βππ‘π’ππ+ππππ‘
Γ 100 %
KR =
30β29
30 + 29
Γ 100 %
KR =
1
59
Γ 100 % = 1 %
ο Pada percobaan III
Diket :
F = 7,5 cm, sβpengamtan = 11
s = 20 cm
Ditanya : sβpengamatan ?
Penyelesaian :
1
π β²
=
1
πΉ
-
1
π
1
π β²
=
1
7,5
-
1
20
1
π β²
=
20β7,5
150
1
π β²
=
12,5
150
sβ =
150
12,5
= 12 cm
sehingga KRnya dapat dihitung menggunakan rumus seperti dibawah ini:
KR =
βππ‘π’ππ βππππ‘
βππ‘π’ππ+ππππ‘
Γ 100 %
KR =
12β11
12 + 11
Γ 100 %
KR =
1
23
Γ 100 % = 4 %
ο Pada percobaan IV
Diket :
F = 7,5 cm, sβpengamtan = 9
s = 30 cm
Ditanya : sβpengamatan ?
Penyelesaian :
1
π β²
=
1
πΉ
-
1
π
1
π β²
=
1
7,5
-
1
30
1
π β²
=
30β7,5
225
6. 1
π β²
=
22,5
225
sβ =
225
22,5
= 10 cm
sehingga KRnya dapat dihitung menggunakan rumus seperti dibawah ini:
KR =
βππ‘π’ππ βππππ‘
βππ‘π’ππ+ππππ‘
Γ 100 %
KR =
10β9
10 + 9
Γ 100 %
KR =
1
19
Γ 100 % = 5%
G. Pertanyaan
1. Tentukan focus cermin ( s = tak hingga)
2. Tentukan letak bayangan dengan menggunakan rumus
1
F
=
1
S
+
1
Sβ²
3. Bagaimana sifat- sifat bayangan ?
4. Jika letak benda semakin didekatkan ke cermin, bagaiman sifat bayangan?
5. Jika letak benda dijauhkan dari cermin, bagaimana sifat bayangan?
H. Pembahasan
Dari percobaan yang telah kami lakukan untuk menentukan nilai fokus
cermin (s = β) adalah sebagai berikut: dimana nilai sβ = 7,5, menggunakan
rumus
1
F
=
1
β
+
1
Sβ²
, maka proses penyelesaiannya :
1
F
=
1
β
+
1
Sβ²
menjadi
1
F
=
1
β
+
1
7,5
= 0 +
1
7,5
sehingga menghasilkan nilai fokus cermin = 7,5 cm.
Letak bayangan dengan menggunakan rumus
1
π
=
1
π
+
1
πβ²
, pada percobaan
1-3, dimana nilai f pada percobaan pertama = 7,5 cm, s = 10 cm, dengan
mengunakan rumus tersebut, sehingga menghasilkan sβ = 30 cm. Pada
percobaan II nilai f = 7,5 cm, s = 20 cm mengasilkan sβ = 12 cm, sedangkan
pada percobaan III nilai f = 7,5 cm, s = 30 cm, letak bayangannya (sβ) = 10 cm.
Sifat-sifat bayangan cermin cekung (1) jika benda diruang III bayangan di
ruang II, sifat bayangan nyata, terbalik, diperkecil, (2) jika benda berada
diruang II, bayangannya di ruang III, sifat bayangan nyata, terbalik, diperbesar,
(3) sifat bayangan di ruangan I, bayangan benda di ruang 1V, sifat bayangan
maya, tegak, diperbesar, (4) sifat bayangan dititik pusat kelengkungan cermin
7. (M), sifat bayangan nyata, terbalik, tinggi bayangan sama dengan benda, dan
terletak padapusat kelengkungan cermin (M), (5) sifat bayangan yang dititik
fokus (F), sifat bayangannya adalah tak hingga, sebab sinar pemantulannya
tidak berpotongan.
Jika letak benda semakin didekatkan ke cermin, maka sifat bayangan yang
terbentuk adalah maya, tegak diperbesar, sebaliknya jika letak benda semakin
jauh dari cermin maka sifat bayangan yang terbentuk adalah tak terhingga
sebab sinar pemantulannya tidak berpotongan.
I. Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan pemantulan cermin cekung yang telah kami
lakuk yaitu nilai focus cermin pada (s = β) adalah 7,5 cm, letak bayangan dari
percobaan 1-3 berturut-turut 30 cm, 12cm, dan 10 cm, serta Jika letak benda
semakin didekatkan ke cermin, maka sifat bayangan yang terbentuk adalah
maya, tegak diperbesar, sebaliknya jika letak benda semakin jauh dari cermin
maka sifat bayangan yang terbentuk adalah tak terhingga sebab sinar
pemantulannya tidak berpotongan.
8. J. Daftar Pustaka
Halliday, Resnick. 1977. Fisika Dasar II. Jakarta : Erlangga
Zemansky, Sears. 1972. Fisika Universitas III. Bandung : Bina Cipta
Giancoli C. Douglas. 1998. Fisika Jilid II Edisi ke V. Jakarta : Erlangga
K. Dokumentasi
9. LAPORAN PERCOBAAN EKSPERIMEN II
Judul Percobaan : Pemantulan cermin cekung (konkaf)
Nama Lengkap : Klotilda Jenirita
NPM : 160403070033
Kelas/Kelompok Pratikum : 2016 A / 1
Tanggal Percobaan : 23 November 2017
Tanggal Penyerahan : 30 November 2017
Dosen Pembimbing : Muhammad Sayyadi, S.Pd.,M.Pd
Asisten Pratikum : Linda Wiji Lestari
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
2017