2. Apa Itu GAM?
Gerakan ini dikenal dengan gerakan
separatis, keinginan aceh yang ingin
memisahkan diri dari negara indonesia
karena beberapa faktor, sehingga
terjadinya pemberontakan ini. GAM juga
dikenal dengan nama ASNLF (Aceh
Sumatera National Liberation Front)
3. Kapan Terbentuknya GAM?
Gerakan ini sebenarnya beroperasi sejak tanggan 4
Desember 1976 namun diresmikan berdirinya pada 20
Mei 1977 disesuaikan dengan hari proklamasi
kemerdekaan Aceh Sumatera.
4. Mengapa GAM Terbentuk?
Ada pendapat yang mengatakan bahwa GAM adalah
lanjutan perjuangan dari DI/TII yang sempat meletus pada
tahun 1950-an, namun GAM ini tidak meneruskan ideologi
islam sebagai dasar perjuangannya dan memilih
nasionalisme Aceh, maka pendapat ini gugur.
Pendapat lain menyatakan faktor terbentuknya GAM
adalah faktor ekonomi. Ketidakadilan pemerintah antara
pusat dan daerah menimbulkan kekecewaan berat pada
kalangan elite Aceh.
5. Siapa saja tokoh yang berperan dalam
GAM?
Tokoh utama gerakan ini adalah Hasan M. Tiro seorang yang
berkebangsaan swedia inilah yang mendirikan GAM.
Berikut ini susuna kabinet pada gerakan ini:
Presiden : Hasan M. Tiro
Ayo kita
Perdana Menteri : Dr. Muchtar Hasbi
bentuk
Gerakan Aceh
Wakil Perdana Menteri : Teuku Ilyas Leube
Merdeka !!
Menteri Keuangan : M. Usman
Menteri Pekerjaan Umum : Ir. Asnawi Ali
Menteri Perhubungan : Amir Ishak BA
Menteri Sosial : Dr. Zubir mahmud
Menteri Penerangan : M. Tahir Husin
Beberapa tokoh lainnya adalah Daud Beureuh, Abdullah Syafi’ie,
Said Adnan, dll.
6. Bagaimana Reaksi Pemerintah
Terhadap GAM?
Pada masa Orde Baru : Perlawanan masyarakat Aceh
terhadap pemerintahan Indonesia mendapat
sambutan keras dari pemerintah yang akhirnya
menggelar operasi militer di daerah Aceh yang
dikenal dengan sebutan DOM (Daerah Operasi
Militer) pada akhir tahun 80-an sampai penghujung
tahun 90-an.
TIDAAAAKKK !!!
7. Pada masa Reformasi : Pemerintah menetapkan
status Darurat Militer di Aceh pada tahun 2003,
setelah melalui beberapa kegagalan menuju kata
sepakat dan damai, akhirnya pada 27 Februari 2005
pihak GaM dan pemerintahan RI memulai tahap
perundingan di Vanataa, Helsinki, Finlandia dengan
fasilisatornya Marti Ahtisaari (mantan presidan
Finlandia) akhirnya mencapai kata sepakat pada 17
Juli 2005. proses perdamaian selanjutnya dipantau
oleh tim AMM (Aceh Monitoring Mission)