Dokumen tersebut membahas sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia mulai dari berdirinya organisasi-organisasi nasional hingga proklamasi kemerdekaan, termasuk rumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara."
3. Faktor Internal :
1. Adanya tekanan dan
penderitaan yang
berkelanjutan
2. Adanya rasa senasib yang
hidup dalam cengkraman
penjajah dan timbul
semangat bersatu
membentuk negara
3. Adanya rasa kesadaran
nasional dan harga diri
Faktor Eksternal :
1. Masuknya paham liberalisme dan human
rights
2. Diterapkannya pendidikan sistem barat
dalam pelaksanaan Politis Etis pada 1902.
Sehingga menimbulkan wawasan luas bagi
pelajar Indonesia
3. Gerakan Pan-Islamisme yang ditumbuhkan
oleh Djamaluddin al-Afgani yang mematahkan
dan melenyapkan imperialisme barat
4. Pergerakan nasional di Asia, seperti
gerakan Nasionalisme di India, Tiongkok, dan
Philipina
Peyebab Terjadinya Pergerakan Nasional
4. Masa pergerakan kebangsaan di Indonesia ditandai dengan
berdirinya organisasi-organisasi pergerakan. Masa pergerakan
nasional dimulai pada tahun 1908 hingga 1942, dibagi dalam tiga
tahap berikut :
Masa Pembentukan (1908-1920)
Pada masa ini perjuangan bangsa Indonesia bersifat kooperatif
Masa Radikal (1920-1930)
Pada masa ini perjuangan bangsa Indonesia bersifat non kooperatif, karena
tidak adanya kerja sama antara pihak Indonesia dan Belanda.
Masa Moderat (1930-1942)
Pada masa ini perjungan bangsa Indonesisa bersifat nonkooperatif dan radikal,
karena masyarakat Indonesia sangat menentang terhadap peerintahan Belanda.
5. Pergerakan kebangsaan di Indonesia dibagi dalam 4 periode
menurut perkembangannya, yaitu:
Periode Awal
Gerakan nasinalisme di Indonesia bergerak dalam bidang sosial dan budaya.
Beberapa organisasi yang muncul pada periode ini adalah Budi Utomo, Serekat
Dagang Islam, dan Muhammadiyah.
Periode Nsionalisme Politik
Pergerakan nasionalisme mulai menyinggung bidang politik, dengan organisasi yang
muncul yaitu Indisce Partij dan Gerakan Pemuda.
Periode Radikal
Pergerakan nasionalisme yang bertujuan untuk mencapai kemerdekaan, dengan
organisasi yang berkembang yaitu Perhimpunan Indonesia, PKI, dan PNI.
Periode Bertahan
Gerakan nasionalisme lebih moderat dan penuh pertimbangan. Organisasi yang
berkembang pada masa ini adalah Parindra, Gerindo, GAPI, dan Fraksi Nasional.
6. Pada 1907, Wahidin bertemu denghan Soetomo, mahasiswa
STOVIA dan membentuk organisasi Budi Utomo pada 20 Mei
1908. Berdirinya organisasi ini merupakan awal kebangkitan
nasional atau pergerakan nasional. Sehingga ditetapkan sebagai
hari Kebangkitan Nasional. Berikut ini beberapa bentuk peran
politik Budi Utomo :
a. Melancarkan isu pentingnya pertahanan sendiri dari serangan
bangsa lain
b. Menyokong gagasan wajib militer pribumi
c. Ikut duduk dalam Volksraad (Dewan Rakyat)
BUDI UTOMO
7. Serekat Islam
Pada mulanya Sarekat Islam adalah sebuah perkumpulan para pedagang yang
bernama Sarekat Dagam Islam (SDI). Pada tahun 1911, SDI didirikan di Kota Solo
oleh H. Samanhudi sebagai suatu koperasi pedagang batik jawa. Garis yang
diambil SDI adalh kooperasi dengan tujuan memajukan perdagangan Indonesia di
bawah panji-panji islam.
SDI juga memiliki tujuan sebagai berikut :
o Mengembangkan jiwa berdagang
o Memberi bantuan kepada para anggotanya yang mengalami kesukaran
o Memajukan pengajaran dan mempercepat naiknya derajat Bangsa Bumi
Putera
o Menggalang persatuan umat islam khususnya dalam memajukan kehidupan agama
islam
8. Serekat Islam
Latar belakang ekonomi berdirinya Sarekat Islam adalah:
o Perlawanan terhadap para pedagang perantara (penyalur) oleh orang Cina
o Isyarat pada umat islam bahwa telah tiba waktunya untuk menunjukkan
kekuatannya
o Membuat front melawan semua penghinaan terhadap rakyat bumi putera
Tujuan yang ingin dicapai oleh Sarekat Islam adalah sebagai berikut :
o Mengembangkan jiwa berdagang
o Memberi bantuan kepada para anggotanya yang mengalami kesukaran
o Memajukan pengajaran dan mempercepat naiknya derajat Bangsa Bumi
Putera
o Menentang pendapat-pendapat yang keliru tentang agama islam
o Tidak bergerak dalam bidang politik
o Menggalang persatuan umat islam hingga saling tolong menolong
9. INDISCHE PARTIJ
Didirikan pada 25 Desember 1912 di Bandung oleh Tiga Serangkai, yaitu
Dr E.F.E Douwes Dekker, Dr. Tjipto Mangoenkoesoemo, dan RM Suwardi
Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara). Indische Partij bertujuan untuk
mengembangkan rasa nasionalisme, menciptakan persatuan antara orang
Indonesia dan Bumiputera. Selain itu juga mempersiapkan kehidupan rakyat yang
merdeka. Organisasi tersebut mengkritik pemerintah kolonial Belanda. Kritikan
ditulis oleh RM Suwardi yang berjudul Als ik een Nederlander was (Seandainya aku
seorang Belanda). Sehingga pada 4 Mei 1913, organisasi tersebut dianggap partai
terlarang dan ketiga tokoh tersebut diasingkan ke Belanda.
10. PERHIMPUNAN INDONESIA
Organisasi yang didirikan Belanda pada 1908 yang awalnya diberi nama
Indische Vereeniging oleh Soetan Kasajangan Soripada dan RM Noto Suroto.
Kemudian 1925 dirubah namanya menjadi Perhimpunan Indonesia. Istilah
Indonesia digunakan untuk menunjukkan identitas diri bangsa dan negara serta
menggantikan kata Hindia Belanda. Tokoh yang tergabung adalah Mohammad
Hatta, Tjipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat. Perhimpunan Indonesia
berjuang dengan kekuatan sendiri dan tidak meminta kepada pemerintah kolonial
Belanda. Organisasi memiliki majalah dengan nama Hindia Poetra dan menjadi
Indonesia Merdeka.
11. PARTAI NASIONAL INDONESIA
Pada tahun 1925, Ir, Soekarno mendirikan perkumpulan Algeemene
Studie Club di Bandung. Atas inisiatif perkumpulan ini maka pada tanggal 4 Juli
1927. Tujuan dibentuknya organisasi ini untuk mengobarkan semangat perjuangan
nasional, Bung Karno mengeluarkan Trilogi sebagai pegangan perjuangan PNI.
Trilogi itu mencakup kesadaran nasional, kemauan nasional, dan perbuatan
nasional.
Untuk mencapai tujuan tersebut, PNI menggunakan tiga asas yaitu :
1. Self help, yang berarti berjuang dengan usaha sendiri
2. Noncooperative, yang berarti tidak mau bekerja sama dengan pemerintaha
kolonial Belanda
3. Antipati, yang berarti tidak ada belas kasihan pada pemerintah kolonial
Belanda.
13. Pembela Tanah Air (PETA) merupakan organisasi bentukan
Jepang dengan keanggotaan terdiri atas pemuda-pemuda
Indonesia. Tujuan awal pembentukan organisasi ini adalah
untuk memenuhi kepentingan peperangan Jepang di
Lautan Pasifik.
Tindakan Jepang yang menyengsarakan rakyat Indonesia
selama pendudukan, memicu rakyat melakukan
perlawanan. Pemberontakan PETA ini disebabkan karena
perwira PETA kerap direndahkan dan mereka juga tidak
tahan melihat romusha serta pemerasan yang dilakukan
Jepang.
Salah satu pemberontakan PETA terjadi di Daidan
(Batalyon) Blitar, yang dipimpim oleh Shodanco Supriyadi.
14. Pada tanggal 29 Februari 1945 dini hari, Supriyadi dan
pasukannya mulai bergerak melawan tentara Jepang.
Ditengah perlawanan dengan Jepang ada beberapa yang
tunduk kembali kepada Jepang, namun Supriyadi tetap
melakukan perlawanan terhadap Jepang.
Di akhir perlawanan Supriyadi berhasil ditangkap bersama
67 orang lainnya dan diadili di depan Mahkaman Militer
Jepang.
Ada yang dihukum seumur hidup dan ada yang dihukum
mati. Mereka yang dipidana mati yakni dr. Ismail, Muradi,
Suparyono, Halir Mankudijoyo, Sunanto, dan Sudarmo.
Sementara Supriyadi sendiri tidak jelas nasibnya dan tidak
disebut dalam persidangan. Tidak diketahui apakah ia tewas
dalam pertempuran atau dihukum mati secara rahasia.
16. Pancasila adalah pilar ideologis negara Indonesia.
Nama ini diambil dari bahasa Sansekerta yaitu,
“panca” yang berarti lima dan “sila” yang berarti
prinsip atau asas.
PANCASILA
18. Dasar-dasar untuk Indonesia Merdeka yang
diajukan Moh. Yamin adalah sebagai berikut :
1. Peri kebangsaan
2. Peri kemanusiaan
3. Peri ketuhanan
4. Peri kerakyatan
5. Kesejahteraan rakyat
Perumusan Pancasila oleh Moh. Yamin
(29 Mei 1945)
19. Menurut Mr. Soepomo, dasar Negara Indonesia
merdeka adalah sebagai berikut :
1. Persatuan
2. Kekekluargaan
3. Keseimbangan Lahir dan Batin
4. Musyawarah
5. Keadilan Rakyat
Perumusan Pancasila oleh Mr. Soepomo
(31 Mei 1945)
20. Dasar Negara Indonesia merdeka menurut Ir. Soekarno
adalah sebagai berikut :
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan yang Berkebudayaan
Perumusan Pancasila oleh Ir. Soekarno
(1 Juni 1945)
21. Setelah rumusan Pancasila diterima sebagai dasar negara secara resmi,
kemudian diterbitkan beberapa dokumen penetapannya, yaitu:
a) Rumusan pertama: Piagam Jakarta (Jakarta Charter) - tanggal 22
Juni 1945
b) Rumusan kedua: Pembukaan Undang-undang dasar - tanggal 18
Agustus 1945
c) Rumusan ketiga: Mukaddimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat -
tanggal 27 Desember 1949
d) Rumusan keempat: Mukaddimah Undang-undang Dasar Sementara -
tanggal 15 Agustus 1950
e) Rumusan kelima: Rumusan kedua yang dijiwai oleh rumusan pertama
(merujuk Dekrit Presiden 5 Juli 1959)
22. Rumusan dasar negara dalam pembukaan UUD 1945 terletak
pada alinea ke empat. Presiden Republik Indonesia mengeluarkan
Instruksi No.12/1968 pada 13 April 1968. Dalam instruksi tersebut
ditegaskan bahwa tata urutan dan rumusan Pancasila sah sebagai
berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
pemusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Rumusan Pancasila yang Sah
24. Soekarno menolak keinginan golongan Islam untuk menjadikan
Indonesia negara Islam yang berdasar pada syariat Islam.
“Saya tidak akan memilih monarki 'vooronderstelt erfelijkheid' - turun
temurun. Saya orang Islam, saya demokrat, karena saya orang Islam
saya menghendaki mufakat. Tidakkah agama Islam mengatakan
bahwa kepala-kepala negara baik khalif maupun amirul mu'minin
harus dipilih oleh rakyat?“
Bung Karno juga menolak kebangsaan yang bersifat sempit seperti
chauvinisme seperti yang berkembang di negata barat. Dia
menghormati cara beribadah masing-masing agama yang
berkembang di Indonesia. Maka dari itu, dia tidak menawarkan
prinsip ketuhanan berdasarkan agama tertentu untuk memberikan
keluasan kepada umat beragama di Indonesia menjalankan
kepercayaannya.
26. Sebelum punya pemerintahan dan wakil rakyat seperti
sekarang, Indonesia punya Badan Penyelidik Usaha-usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). BPUPKI dibentuk
lebih dahulu oleh Jepang pada 29 April 1945. Menjelang
kemerdekaan, BPUPKI dibubarkan dan diganti dengan PPKI
yang dibentuk pada 7 Agustus 1945.
27. BPUPKI
BPUPKI dibentuk oleh Jepang dengan alasan Jepang semakin
terdesak dalam perang dan ingin mempertahankan sisa-sisa
kekuatannya dengan meraih dukungan rakyat Indonesia. Karena
Jepang tahu rakyat Indonesia ingin merdeka, maka Jepang menjanjikan
kemerdekaan itu dan membentuk BPUPKI sebagai upaya
melaksanakan janjinya.
Dengan Maklumat Gunseikan tanggal 29 April 1945 secara
resmi dibentuk Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dalam bahasa Jepang disebut
Dokuritsu Zyunby Tyoosakai. BPUPKI beranggotakan 67 orang yang
terdiri dari 60 orang Indonesia dan tujuh orang Jepang yang bertugas
mengawasi.
28. BPUPKI
BPUPKI memiliki tugas utama yaitu mempelajari dan menyelidiki hal
penting yang berhubungan dengan berbagai hal yang menyangkut
pembentukan Negara Indonesia.
Berdasarkan sidang, BPUPKI juga punya tugas lainnya, yaitu:
• Bertugas membahas mengenai Dasar Negara
• Sesudah sidang pertama, BPUPKI membentuk reses selama satu
bulan
• Membentuk Panitia Kecil (panitia delapan) yang bertugas menampung
saran-saran dan konsepsi dari para anggota
• Bertugas untuk membantu panita sembilan bersama panita kecil
• Panita sembilan menghasilkan Jakarta Charter atau Piagam Jakarta
29. PPKI
Bom atom yang dijatuhkan sekutu di Hiroshima pada 6 Agustus 1945
makin menyudutkan Jepang dalam perang. Mengetahui posisi Jepang
yang melemah dan nasib Indonesia yang tidak jelas, para tokoh nasional
terus mendesak kemerdekaan. Untuk melunasi janji kemerdekaannya,
perwira tinggi AD Jepang di Saigon, Hisaichi Terauchi menyetujui
pembentukan Dokuritsu Junbi Inkai atau PPKI.
Tugas PPKI adalah melanjutkan tugas BPUPKI dan mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia. PPKI atau dalam bahasa Jepang Dokuritsu
Junbi Iinkai berperan untuk melanjutkan hasil kerja BPUPKI untuk
meresmikan pembukaan dan batang tubuh konstitusi. PPKI diketuai
Soekarno dengan wakilnya, Mohammad Hatta. Sementara anggotanya
berjumlah 21 orang.
30. PPKI
PPKI melakukan tiga kali sidang yang digelar setelah proklamasi
kemerdekaan.
Sidang pertama, digelar pada tanggal 18 Agustus 1945 dengan putusan:
1. Mengesahkan Undang-Undang Dasar 1945
2. Memilih Soekarno sebagai Presiden dan Mohammad Hatta sebagai wakil
3. Membentuk komite nasional untuk membantu tugas Presiden sementara
sebelum dibentuknya MPR dan DPR.
Sidang kedua pada tanggal 19 Agustus 1945 dengan putusan:
1. Pembagian wilayah Indonesia yang terdiri atas 8 provinsi
2. Membentuk Komite Nasional (daerah)
3. Menetapkan 12 departemen dengan menterinya yang mengepalai
departemen dan 4 menteri agama.
31. PPKI
Sidang ketiga pada 22 Agustus 1945 menghasilkan keputusan:
1. Pembentukan Komite Nasional
2. Pembentukan Partai Nasional Indonesia
3. Pembentukan Badan Keamanan Rakyat atau Tentara Nasional
Indonesia (TNI)
Pada tanggal 29 Agustus 1945 PPKI dibubarkan bersamaan dengan
pelantikan anggota Komite