Dokumen tersebut membahas tentang perjuangan daerah dalam kerangka NKRI, mulai dari perlawanan pra-kemerdekaan yang bersifat daerah hingga perjuangan setelah kebangkitan nasional yang lebih terorganisir dan bersifat nasional. Juga dibahas mengenai proklamasi kemerdekaan Indonesia serta pembentukan BPUPKI dan PPKI.
3. Perlawanan
sebelum
Kebangkitan
Nasional
Ciri-cirinya:
Sifat perjuangan yang diutamakan sebelum tahun 1908 adalah
kedaerahan
Menggunakan senjata tradisional seperti bambu runcing, golok,
dan senjata tradisional lainnya
Perjuangan bangsa Indonesia sebelum tahun 1908 dipimpin oleh
orang-orang yang dianggap berpengaruh, seperti tokoh agama
atau bangsawan
Masih bersifat sporadis atau musiman
Bentuk perlawanan masih menggunakan fisik atau peperangan
saja, belum lewat diplomasi
Bertujuan mengusir penjajah bukan untuk memerdekakan
Indonesia
4. Beberapa
Contoh
perlawanan
daerah
sebelum 1908
a. Perjuangan Rakyat Malaka
Pada tahun 1511 rakyat Malaka dibawah pimpinan Sultan
Mahmud Syah I melakukan perlawanan terhadap pendudukan
portugis. Namun akhirnya portugis dapat mendesak pasukan
Malaka sehingga mereka terpaksa menyingkir ke pulau
Bintan. Malaka akhirnya jatuh ke portugis tahun 1511. Pada
tahun 1526 pulau Bintan diserbu oleh portugis. Sultan
Mahmud Syah I kemudian lari ke Kampar hingga wafatnya
pada tahun 1528.
b. Perjuangan Rakyat Johor
Pimpinan Alauddin Ri’ayat Syah II, putra dari Sultan
Mahmud Syah I, rakyat Johor melakukan perlawanan
terhadap Portugis mulai tahun 1530. Perjuangan ini kemudian
dilanjutkan oleh Abdul Jalil Syah I (1580-1597) yang dapat
menangkis serangan Portugis.
5. Beberapa
Contoh
perlawanan
daerah
sebelum 1908
c. Perjuangan Rakyat Demak
Dibawah pimpinan Dipati Unus pasukan Demak (Jawa
Tengah) pada tahun 1512-1523 melakukan perlawanan
terhadap Portugis. Dengan dibantu oleh armada Aceh,
Palembang, dan Bintan, Dipati Unus berusaha merebut
kembali Malaka dari kekuasaan Portugis, namun tidak
berhasil.d
6. BeberapaContoh
perlawanan
daerah sebelum
1908
d. Perjuangan Rakyat Maluku
Portugis mampu menaklukan Malaka pada tahun 1511, Portugis kemudian menuju ke Maluku
utara yang merupakan pusat rempah-rempah. Pada tahun 1912 Portugis melakukan hubungan
dagang dengan Sultan Hairun dari Ternate ternyata sikap Portugis berusaha memonopoli
perdagangan, memeras dan menindas rakyat, dan juga melakukan penyebaran agama Kristen
secara paksa terhadap penduduk Maluku utara mendorong rakyat Maluku melakukan perlawanan.
Pada pimpinan Sultan Hairun rakyat Ternate melakukan perlawanan terhadap Portugis mulai
tahun 1550. Dengan mengadakan perundingan damai, Portugis menipu dan membunuh Sultan
Hairun sehingga membuat rakyat Terante semakin marah. Perjuangan rakyat Ternate kemudian
diteruskan oleh Sultan Baabullah, putra Sultan Hairun. Dibawah pimpinan Sultan Baabullah,
rakyat Ternate, Tidore, dan Halmahera bersatu padu melawan Portugis pada tahun 1570 sampai
1575. Pada tanggal 28 Desember 1577 rakyat Ternate berhasil mengusir Portugis dari Ternate.
7. Beberapa
Contoh
perlawanan
daerah
sebelum 1908
e. Perjuangan Rakyat Sunda Kelapa
Fatahilla atau Paletehan seorang ulama dari Demak yang bertugas
menyebarkan agama islam di Jawa Barat memimpin rakyat untuk
melakukan perlawanan terhadap Portugis. Pada tahun 1527 pasukan
Fatahilla menyerang orang-orang Portugis di Sunda Kelapa dan berhasil
mengalahkannya. Portugis akhirnya kembali ke Malaka. Nama Sunda
Kelapa oleh Fatahilla kemudian diganti dengan nama Jayakarta (disingkat
menjadi Jakarta), yang berarti kemenangan akhir. Setelah kemenangan
itu, kemudian kerajaan Banten berdiri.
8. Beberapa
Contoh
perlawanan
daerah
sebelum 1908
Sultan Agung dari Mataram (1613-1645),
Sultan Hasanuddin dari kerajaan Gowa, Sulawesi Selatan (sampai tahun
1667),
Sultan Ageng Tirtayasa (1684),
Sultan Iskandar Muda dari Aceh (1635),
Untung Suropati dan Trunojoyo (1670),
Ibnu Iskandar dari Minangkabau (1680).
9. Beberapa
Contoh
perlawanan
daerah
sebelum 1908
Pattimura dari Maluku (1817),
Pangeran Diponegoro (1825-
1830),
Imam Bonjol dari Minagkabau
(1822-1837),
Sultan baddarudin dari
Palembang ( 1817),
Pangeran Antasari dari Kalimantan
(1860),
Jelantik dari Bali (1850),
Anak Agung Made dari Lombok
(1895),
Teuku Umar, Teuku Cik Ditiro, Cut
Nyak Dien dari Aceh (1673-1904),
Sisimangamaraja dari Batak (1900).
10. Perjuangan
Rakyat
Indonesia
Pasca
Kebangkitan
Nasional
Jika sebelum kebangkitan nasional perjuangan
kemerdekaan dilakukan dengan perlawanan oleh
tiap-tiap daerah, berbeda halnya dengan
perjuangan setelah kebangkitan nasional.
Perbedaan perjuangan rakyat Indonesia sebelum
dan setelah kebangkitan nasional yaitu:
Organisasi bersifat modern
Perjuangan lebih terarah dan terorganisir
Bersifat nasional Dipelopori oleh para kaum terpelajar
Perlawanan bersifat lanjut, artinya meskipun pemimpin tertangkap penjajah,
rakyat Indonesia masih melanjutkan perjuangan
Mulai menerapkan cara diplomasi untuk memerdekakan Indonesia
Tujuannya tidak lagi hanya untuk mengusir penjajah, melainkan untuk
mencapai kemerdekaan
11. Contoh
perjuangan
setelah 1908
1. Budi Utomo (1908)
Budi Utomo berdiri pada tanggal 20 Mei 1908. Didirikan oleh para mahasiswa
STOVIA di Jakarta. Diprakarsai oleh gerakan dr. Wahidin Sudirohusodo yang
sebelumnya memulai kampanye untuk meningkatakan martabat rakyat dengan
cara membentuk dana pelajar. Dengan diketuai oleh dr. Sutomo. Budi Utomo
telah memberikan teladan dengan berdiri di barisan terdepan membawa panji-
panji kesadaran, menggugah semangat persatuan.
Budi Utomo memiliki hubungan dekat dengan pemerintah belanda dan sebagian
besar pengurusnya terdiri dari para pegawai pemerintah, oleh karena itu,
gerakan budi utomo terkesan lamban dan sangat hati-hati. Budi Utomo
bukannya tidak mau bergerak dalam bidang politik, tetapi tidak boleh terlalu
cepat.
12. Contoh
perjuangan
setelah 1908
2. Indische Vereniging
Indische Vereniging pada mulanya bergerak dalam bidang sosial.
Didirikan oleh mahasiswa yang berada di negeri Belanda, pada
tanggal 15 november 1908yang di ketuai oleh Sutan Casyangan
Soripada. Indische Vereniging bergerak lebih terbuka dan lebih tegas.
Lalu berubah nama menjadi “Perhimpunan Indonesia”, dan sejak itu
nama perkumpulan ini menggunakan istilah “Indonesia”.
13. Contoh
perjuangan
setelah 1908
3. Serekat Dagang Islam
Serekat Dagang Islam berdiri pada tanggal 5 april 1909 yang di ketuai oleh
Sjech Achmad bin Abdoelrachman Badjenet yang menghendaki untuk
organisasi dagang. SDI yang berganti tujuan ke arah bidang politik. Maka
kata “dagang” di hilangkan, menjadi “Serekat Islam” pada tanggal 9
november 1911 yang diketuai oleh Haji Samanhudi. Sarekat Islam
didirikan untuk melawan pedagang Cina dan untuk menentang penghinaan
terhadap rakyat Bumiputra.
Gerakan Sarekat Islam berani memperjuangkan kebenaran dan keadilan
terhadap penindasan penjajah kepada pihak Indonesia. Sehingga Sarekat
Islam dapat dengan cepat menarik massa.
14. Contoh
perjuangan
setelah 1908
4. Indische Partij
Didirikan pada tanggal 6 september 1912.
Pendirinya adalah dr. Cipto Mangunkusumo,
EFE. Douwes Dekker, dan Suwardi
Suryaningrat, Indische Partij berpijak pada
asas nasionalisme yang mencita-citakan
Indonesia merdeka, sehingga menarik banyak
massa. Indische Partij dikenal sebagai partai
politik pertama di Indonesia. Organisasi ini
bersifat agak radikal sehingga pemerintah
Hindia Belanda bersifat tegas dan dianggap
sebagai organisasi terlarang.
15. Contoh
perjuangan
setelah 1908
5. Sumpah Pemuda
Sumpah Pemuda adalah suatu ikrar para pemuda-pemudi Indonesia yang mengaku
bertumpah darah satu, tanah Indonesia, mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia, dan
menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.
Sejarah lahirnya Sumpah Pemuda bermula dari Kongres Pemuda I yang digelar mulai
tanggal 30 April hingga 2 Mei 1926 di Namun, Kongres Pemuda I berakhir tanpa hasil
yang memuaskan.
Selanjutnya digelarlah Kongres Pemuda II yang digagas oleh Persatuan Pelajar-Pelajar
Indonesia (PPPI).
Kongres tersebut dihadiri oleh organisasi pemuda seperti Jong Java, Jong Sumatranen
Bond, Jong Bataks Bond, Pemoeda Indonesia, Jong Islamieten Bond, Jong Celebes, Sekar
Rukun, Jong Ambon, dan Pemuda Kaum Betawi.
Kongres Pemuda II berlangsung di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali
rapat.
Rapat pertama digelar pada Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen
Bond (KJB), Lapangan Banteng.
Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas
masalah pendidikan.
Rapat ketiga digelar di hari yang sama pada Minggu, 28 Oktober 1928 di Gedung
Indonesische Clubhuis Kramat yang kini menjadi Gedung Sumpah Pemuda.
Pada rapat ketiga inilah diumumkan rumusan hasil kongres yang dikenal sebagai Sumpah
Pemuda.
16. Contoh
perjuangan
setelah 1908
6. BPUPKI
Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI), adalah sebuah badan yang dibentuk
oleh pemerintah pendudukan balatentara Jepang di Jawa.
Pemerintahan militer Jepang yang diwakili komando AD Ke-16
dan Ke-25 menyetujui pembentukan Badan Penyelidikan Upaya
Persiapan Kemerdekaan Indonesia pada 1 Maret 1945. Karena
kedua komando ini berwenang atas daerah Jawa (termasuk
Madura) dan Sumatra. BPUPKI hanya dibentuk untuk kedua
wilayah tersebut, sedangkan di wilayah Kalimantan dan Indonesia
Timur yang dikuasai komando AL Jepang tidak dibentuk badan
serupa.
Pendirian badan ini sudah diumumkan oleh Kumakichi Harada
pada tanggal 1 Maret 1945, tetapi badan ini baru benar-benar
diresmikan pada tanggal 29 April 1945 bertepatan dengan hari
ulang tahun Kaisar Hirohito. Badan ini dibentuk sebagai upaya
mendapatkan dukungan dari bangsa Indonesia dengan
menjanjikan bahwa Jepang akan membantu proses
kemerdekaan Indonesia.
17. PROKLAMASI
KEMERDEKA
AN
Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dibacakan oleh Ir.
Soekarno, pada 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB, di Jalan
Pegangsaan Timur No. 56. Naskahnya diketik oleh Sayuti
Melik. Sedangkan penyusunan teks proklamasi dibuat oleh
Ir. Soekarno, Ahmad Soebardjo, dan Mohammad Hatta. Teks
proklamasi ditandatangani di rumah Laksamana Muda
Tadashi Maeda, Jalan Meiji Dori. Sekarang tempat itu
menjadi Museum Perumusan Naskah Proklamasi, di Jalan
Imam Bonjol Nomor 1, Jakarta Pusat.
Teks proklamasi yang asli ditulis hari Jumat, tanggal 17
Agustus 1945 waktu dini hari. Paragraf pertama naskah
diusulkan oleh Ahmad Soebardjo dan paragraf kedua usulan
dari Mohammad Hatta. Kemudian naskah tersebut diketik
memakai mesin tik oleh Sayuti Melik.
18. PPKI
SetelahsidangkeduaBPUPKI,padatanggal7 Agustus1945,BPUPKI resmi dibubarkan.
BPUPKIdibubarkankarenadianggaptelah berhasildalammenyelesaikantugasnyauntuk
menyusunrancanganUndang-UndangDasarNegaraIndonesia.Setelahpembubaran
BPUPKI,barulahdibentukPPKIatauPanitiaPersiapanKemerdekanIndonesia.PPKI
diketuaioleh Ir.Soekarnodanberanggotakan21orangyangterdiridariberbagaietnisdi
Indonesia.
PPKIsendiri diberikantugasuntukmeresmikan pembukaandanbatangtubuhUndang-
UndangDasar1945.Selain itu,PPKIjuga diberikantugasuntukmelanjutkanhasil kerja
BPUPKIseperti memindahkankekuasaandaripihakpemerintahJepang kepada
pemerintahIndonesiadanjugabertugasmempersiapkansegala sesuatuyangberkaitan
denganketatanegaraanIndonesiayangbaru.
PPKIdiresmikanpadatanggal9Agustus 1945oleh Jendralterauchidi KotaHo CHiMinh,
Vietnamdengan mendatangkantiga tokohdariIndonesiayaituIr.Soekarno,Drs.Moh.
HattadanDR.KRTRadjimanWedyodiningrat.
20. Pengertian
Daerah dan
Otonomi
daerah
Daerahadalahkesatuanmasyarakat
hukumyangmempunyaibatas-
bataswilayahyangberwenang
mengaturdanmengurus Urusan
Pemerintahandan kepentingan
masyarakatsetempat menurut
prakarsasendiriberdasarkan
aspirasimasyarakatdalam sistem
NegaraKesatuanRepublik
Indonesia.
Secara etimologi, istilah otonomi berasal daribahasa Latin. Kata otonomi
berasal darikata “autos”yang memiliki arti“sendiri”, kata kedua berasal dari
kata “nomos” yang memiliki arti“Aturan”.
Berdasarkan etimologi otonomi memiliki artipengaturan sendiri,
memerintah sendiri atau mengatur. Otonomi daerah dan daerah otonom
adalah dua hal yang berbeda. Dalammakna sempit, otonomi memiliki arti
mandiri.
Dalam makna luas memiliki arti berdaya. Maka dariitu,otonomi daerah
adalah kemandirian suatu daerah. Kemandirian tersebut berkaitan dengan
pembuatan dan keputusan mengenai hal-hal penting yangada di daerahnya
sendiri.
Selain itu, dapatjuga dikatakan bahwa otonomi daerah adalah sebuah
kewenangan otonomi daerah. Kewenangan tersebut untuk mengatur serta
mengurus kepentingan masyarakat setempatnya. Hal ini didasari oleh
pelaksanaannya sendiri, dan berdasarkan aspirasi darimasyarakat.
21. Asas
Otonomi
Daerah
1. Asas Desentralisasi
Dalam pelaksanaan otonomi daerah ada sebuah penyerahan wewenang dari
pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk mengatur dan mengurus rumah
tangga daerahnya sendiri disebut asas desentralisasi. Penyerahan wewenang dalam
desentralisasi berlangusng antara lembaga-lembaga otonom di pusat dengan
lembaga otonom di daerah.
2. Asas Dekonsentrasi
Asas dekonsentrasi adalah pendelegasian sebagian urusan pemerintahan yang
menjadi wewenang pemerintah pusat kepada kepala daerah. Pendelegasian kepada
kepala daerah dilakukan karena kepala daerah adalah wakil dari pemerintah pusat.
Gubernur, wali kota, dan bupati sebagai wakil pemerintah pusat pada instansi
vertikal di sebuah wilayah tertentu dan sebagai penanggung jawab dari urusan
pemerintahan umum.
3.Tugas Pembantuan
Asas tugas pembantuan adalah penugasan dari pemerintah pusat kepada daerah
otonom untuk menyelesaikan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan pemerintah pusat.
22. Peran Daerah
dalam
Kerangka
NKRI saat ini
a. Mempertahankan bentuk dan keutuhan NKRI
b. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam
bidang Kesehatan, Pendidikan, dan pendapatan
masyarakat
c. Memajukan bengsa melalui inovasi dan kreativitas
aparatur sipil negara di daerah
d. Melaksanakan pembangunan nasional untuk
meningkatkan pemerataan pendapatan masyarakat,
kesempatan kerja, lapangan usaha, kesempatan dan
kualitas pelayanan public, dan daya saing daerah.
e. Mengembangkan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara