SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
DAERAH DALAM
KERANGKA NKRI
Oleh :
ARI SETIAWATI, S.Pd
NIP 19950330 201903 2 009
A. Peran
Daerah dalam
Kemerdekaan
Indonesia
Fase Penjajahan di Indonesia
Portugis
Spanyol
Belanda
Perancis
Inggris
Jepang
Perlawanan
sebelum
Kebangkitan
Nasional
Ciri-cirinya:
Sifat perjuangan yang diutamakan sebelum tahun 1908 adalah
kedaerahan
Menggunakan senjata tradisional seperti bambu runcing, golok,
dan senjata tradisional lainnya
Perjuangan bangsa Indonesia sebelum tahun 1908 dipimpin oleh
orang-orang yang dianggap berpengaruh, seperti tokoh agama
atau bangsawan
Masih bersifat sporadis atau musiman
Bentuk perlawanan masih menggunakan fisik atau peperangan
saja, belum lewat diplomasi
Bertujuan mengusir penjajah bukan untuk memerdekakan
Indonesia
Beberapa
Contoh
perlawanan
daerah
sebelum 1908
a. Perjuangan Rakyat Malaka
Pada tahun 1511 rakyat Malaka dibawah pimpinan Sultan
Mahmud Syah I melakukan perlawanan terhadap pendudukan
portugis. Namun akhirnya portugis dapat mendesak pasukan
Malaka sehingga mereka terpaksa menyingkir ke pulau
Bintan. Malaka akhirnya jatuh ke portugis tahun 1511. Pada
tahun 1526 pulau Bintan diserbu oleh portugis. Sultan
Mahmud Syah I kemudian lari ke Kampar hingga wafatnya
pada tahun 1528.
b. Perjuangan Rakyat Johor
Pimpinan Alauddin Ri’ayat Syah II, putra dari Sultan
Mahmud Syah I, rakyat Johor melakukan perlawanan
terhadap Portugis mulai tahun 1530. Perjuangan ini kemudian
dilanjutkan oleh Abdul Jalil Syah I (1580-1597) yang dapat
menangkis serangan Portugis.
Beberapa
Contoh
perlawanan
daerah
sebelum 1908
c. Perjuangan Rakyat Demak
Dibawah pimpinan Dipati Unus pasukan Demak (Jawa
Tengah) pada tahun 1512-1523 melakukan perlawanan
terhadap Portugis. Dengan dibantu oleh armada Aceh,
Palembang, dan Bintan, Dipati Unus berusaha merebut
kembali Malaka dari kekuasaan Portugis, namun tidak
berhasil.d
BeberapaContoh
perlawanan
daerah sebelum
1908
d. Perjuangan Rakyat Maluku
Portugis mampu menaklukan Malaka pada tahun 1511, Portugis kemudian menuju ke Maluku
utara yang merupakan pusat rempah-rempah. Pada tahun 1912 Portugis melakukan hubungan
dagang dengan Sultan Hairun dari Ternate ternyata sikap Portugis berusaha memonopoli
perdagangan, memeras dan menindas rakyat, dan juga melakukan penyebaran agama Kristen
secara paksa terhadap penduduk Maluku utara mendorong rakyat Maluku melakukan perlawanan.
Pada pimpinan Sultan Hairun rakyat Ternate melakukan perlawanan terhadap Portugis mulai
tahun 1550. Dengan mengadakan perundingan damai, Portugis menipu dan membunuh Sultan
Hairun sehingga membuat rakyat Terante semakin marah. Perjuangan rakyat Ternate kemudian
diteruskan oleh Sultan Baabullah, putra Sultan Hairun. Dibawah pimpinan Sultan Baabullah,
rakyat Ternate, Tidore, dan Halmahera bersatu padu melawan Portugis pada tahun 1570 sampai
1575. Pada tanggal 28 Desember 1577 rakyat Ternate berhasil mengusir Portugis dari Ternate.
Beberapa
Contoh
perlawanan
daerah
sebelum 1908
e. Perjuangan Rakyat Sunda Kelapa
Fatahilla atau Paletehan seorang ulama dari Demak yang bertugas
menyebarkan agama islam di Jawa Barat memimpin rakyat untuk
melakukan perlawanan terhadap Portugis. Pada tahun 1527 pasukan
Fatahilla menyerang orang-orang Portugis di Sunda Kelapa dan berhasil
mengalahkannya. Portugis akhirnya kembali ke Malaka. Nama Sunda
Kelapa oleh Fatahilla kemudian diganti dengan nama Jayakarta (disingkat
menjadi Jakarta), yang berarti kemenangan akhir. Setelah kemenangan
itu, kemudian kerajaan Banten berdiri.
Beberapa
Contoh
perlawanan
daerah
sebelum 1908
 Sultan Agung dari Mataram (1613-1645),
 Sultan Hasanuddin dari kerajaan Gowa, Sulawesi Selatan (sampai tahun
1667),
 Sultan Ageng Tirtayasa (1684),
 Sultan Iskandar Muda dari Aceh (1635),
 Untung Suropati dan Trunojoyo (1670),
 Ibnu Iskandar dari Minangkabau (1680).
Beberapa
Contoh
perlawanan
daerah
sebelum 1908
 Pattimura dari Maluku (1817),
 Pangeran Diponegoro (1825-
1830),
 Imam Bonjol dari Minagkabau
(1822-1837),
 Sultan baddarudin dari
Palembang ( 1817),
 Pangeran Antasari dari Kalimantan
(1860),
 Jelantik dari Bali (1850),
 Anak Agung Made dari Lombok
(1895),
 Teuku Umar, Teuku Cik Ditiro, Cut
Nyak Dien dari Aceh (1673-1904),
 Sisimangamaraja dari Batak (1900).
Perjuangan
Rakyat
Indonesia
Pasca
Kebangkitan
Nasional
Jika sebelum kebangkitan nasional perjuangan
kemerdekaan dilakukan dengan perlawanan oleh
tiap-tiap daerah, berbeda halnya dengan
perjuangan setelah kebangkitan nasional.
Perbedaan perjuangan rakyat Indonesia sebelum
dan setelah kebangkitan nasional yaitu:
Organisasi bersifat modern
Perjuangan lebih terarah dan terorganisir
 Bersifat nasional Dipelopori oleh para kaum terpelajar
Perlawanan bersifat lanjut, artinya meskipun pemimpin tertangkap penjajah,
rakyat Indonesia masih melanjutkan perjuangan
Mulai menerapkan cara diplomasi untuk memerdekakan Indonesia
Tujuannya tidak lagi hanya untuk mengusir penjajah, melainkan untuk
mencapai kemerdekaan
Contoh
perjuangan
setelah 1908
1. Budi Utomo (1908)
Budi Utomo berdiri pada tanggal 20 Mei 1908. Didirikan oleh para mahasiswa
STOVIA di Jakarta. Diprakarsai oleh gerakan dr. Wahidin Sudirohusodo yang
sebelumnya memulai kampanye untuk meningkatakan martabat rakyat dengan
cara membentuk dana pelajar. Dengan diketuai oleh dr. Sutomo. Budi Utomo
telah memberikan teladan dengan berdiri di barisan terdepan membawa panji-
panji kesadaran, menggugah semangat persatuan.
Budi Utomo memiliki hubungan dekat dengan pemerintah belanda dan sebagian
besar pengurusnya terdiri dari para pegawai pemerintah, oleh karena itu,
gerakan budi utomo terkesan lamban dan sangat hati-hati. Budi Utomo
bukannya tidak mau bergerak dalam bidang politik, tetapi tidak boleh terlalu
cepat.
Contoh
perjuangan
setelah 1908
2. Indische Vereniging
Indische Vereniging pada mulanya bergerak dalam bidang sosial.
Didirikan oleh mahasiswa yang berada di negeri Belanda, pada
tanggal 15 november 1908yang di ketuai oleh Sutan Casyangan
Soripada. Indische Vereniging bergerak lebih terbuka dan lebih tegas.
Lalu berubah nama menjadi “Perhimpunan Indonesia”, dan sejak itu
nama perkumpulan ini menggunakan istilah “Indonesia”.
Contoh
perjuangan
setelah 1908
3. Serekat Dagang Islam
Serekat Dagang Islam berdiri pada tanggal 5 april 1909 yang di ketuai oleh
Sjech Achmad bin Abdoelrachman Badjenet yang menghendaki untuk
organisasi dagang. SDI yang berganti tujuan ke arah bidang politik. Maka
kata “dagang” di hilangkan, menjadi “Serekat Islam” pada tanggal 9
november 1911 yang diketuai oleh Haji Samanhudi. Sarekat Islam
didirikan untuk melawan pedagang Cina dan untuk menentang penghinaan
terhadap rakyat Bumiputra.
Gerakan Sarekat Islam berani memperjuangkan kebenaran dan keadilan
terhadap penindasan penjajah kepada pihak Indonesia. Sehingga Sarekat
Islam dapat dengan cepat menarik massa.
Contoh
perjuangan
setelah 1908
4. Indische Partij
Didirikan pada tanggal 6 september 1912.
Pendirinya adalah dr. Cipto Mangunkusumo,
EFE. Douwes Dekker, dan Suwardi
Suryaningrat, Indische Partij berpijak pada
asas nasionalisme yang mencita-citakan
Indonesia merdeka, sehingga menarik banyak
massa. Indische Partij dikenal sebagai partai
politik pertama di Indonesia. Organisasi ini
bersifat agak radikal sehingga pemerintah
Hindia Belanda bersifat tegas dan dianggap
sebagai organisasi terlarang.
Contoh
perjuangan
setelah 1908
5. Sumpah Pemuda
Sumpah Pemuda adalah suatu ikrar para pemuda-pemudi Indonesia yang mengaku
bertumpah darah satu, tanah Indonesia, mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia, dan
menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.
Sejarah lahirnya Sumpah Pemuda bermula dari Kongres Pemuda I yang digelar mulai
tanggal 30 April hingga 2 Mei 1926 di Namun, Kongres Pemuda I berakhir tanpa hasil
yang memuaskan.
Selanjutnya digelarlah Kongres Pemuda II yang digagas oleh Persatuan Pelajar-Pelajar
Indonesia (PPPI).
Kongres tersebut dihadiri oleh organisasi pemuda seperti Jong Java, Jong Sumatranen
Bond, Jong Bataks Bond, Pemoeda Indonesia, Jong Islamieten Bond, Jong Celebes, Sekar
Rukun, Jong Ambon, dan Pemuda Kaum Betawi.
Kongres Pemuda II berlangsung di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali
rapat.
Rapat pertama digelar pada Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen
Bond (KJB), Lapangan Banteng.
Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas
masalah pendidikan.
Rapat ketiga digelar di hari yang sama pada Minggu, 28 Oktober 1928 di Gedung
Indonesische Clubhuis Kramat yang kini menjadi Gedung Sumpah Pemuda.
Pada rapat ketiga inilah diumumkan rumusan hasil kongres yang dikenal sebagai Sumpah
Pemuda.
Contoh
perjuangan
setelah 1908
6. BPUPKI
 Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI), adalah sebuah badan yang dibentuk
oleh pemerintah pendudukan balatentara Jepang di Jawa.
Pemerintahan militer Jepang yang diwakili komando AD Ke-16
dan Ke-25 menyetujui pembentukan Badan Penyelidikan Upaya
Persiapan Kemerdekaan Indonesia pada 1 Maret 1945. Karena
kedua komando ini berwenang atas daerah Jawa (termasuk
Madura) dan Sumatra. BPUPKI hanya dibentuk untuk kedua
wilayah tersebut, sedangkan di wilayah Kalimantan dan Indonesia
Timur yang dikuasai komando AL Jepang tidak dibentuk badan
serupa.
 Pendirian badan ini sudah diumumkan oleh Kumakichi Harada
pada tanggal 1 Maret 1945, tetapi badan ini baru benar-benar
diresmikan pada tanggal 29 April 1945 bertepatan dengan hari
ulang tahun Kaisar Hirohito. Badan ini dibentuk sebagai upaya
mendapatkan dukungan dari bangsa Indonesia dengan
menjanjikan bahwa Jepang akan membantu proses
kemerdekaan Indonesia.
PROKLAMASI
KEMERDEKA
AN
Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dibacakan oleh Ir.
Soekarno, pada 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB, di Jalan
Pegangsaan Timur No. 56. Naskahnya diketik oleh Sayuti
Melik. Sedangkan penyusunan teks proklamasi dibuat oleh
Ir. Soekarno, Ahmad Soebardjo, dan Mohammad Hatta. Teks
proklamasi ditandatangani di rumah Laksamana Muda
Tadashi Maeda, Jalan Meiji Dori. Sekarang tempat itu
menjadi Museum Perumusan Naskah Proklamasi, di Jalan
Imam Bonjol Nomor 1, Jakarta Pusat.
Teks proklamasi yang asli ditulis hari Jumat, tanggal 17
Agustus 1945 waktu dini hari. Paragraf pertama naskah
diusulkan oleh Ahmad Soebardjo dan paragraf kedua usulan
dari Mohammad Hatta. Kemudian naskah tersebut diketik
memakai mesin tik oleh Sayuti Melik.
PPKI
 SetelahsidangkeduaBPUPKI,padatanggal7 Agustus1945,BPUPKI resmi dibubarkan.
BPUPKIdibubarkankarenadianggaptelah berhasildalammenyelesaikantugasnyauntuk
menyusunrancanganUndang-UndangDasarNegaraIndonesia.Setelahpembubaran
BPUPKI,barulahdibentukPPKIatauPanitiaPersiapanKemerdekanIndonesia.PPKI
diketuaioleh Ir.Soekarnodanberanggotakan21orangyangterdiridariberbagaietnisdi
Indonesia.
 PPKIsendiri diberikantugasuntukmeresmikan pembukaandanbatangtubuhUndang-
UndangDasar1945.Selain itu,PPKIjuga diberikantugasuntukmelanjutkanhasil kerja
BPUPKIseperti memindahkankekuasaandaripihakpemerintahJepang kepada
pemerintahIndonesiadanjugabertugasmempersiapkansegala sesuatuyangberkaitan
denganketatanegaraanIndonesiayangbaru.
 PPKIdiresmikanpadatanggal9Agustus 1945oleh Jendralterauchidi KotaHo CHiMinh,
Vietnamdengan mendatangkantiga tokohdariIndonesiayaituIr.Soekarno,Drs.Moh.
HattadanDR.KRTRadjimanWedyodiningrat.
Makna
proklamasi
kemerdekaan
 Aspek hukum
 Aspek historis
 Aspek sosiologis
 Aspek kultural
 Aspek politis
 Aspek spiritual
Pengertian
Daerah dan
Otonomi
daerah
Daerahadalahkesatuanmasyarakat
hukumyangmempunyaibatas-
bataswilayahyangberwenang
mengaturdanmengurus Urusan
Pemerintahandan kepentingan
masyarakatsetempat menurut
prakarsasendiriberdasarkan
aspirasimasyarakatdalam sistem
NegaraKesatuanRepublik
Indonesia.
 Secara etimologi, istilah otonomi berasal daribahasa Latin. Kata otonomi
berasal darikata “autos”yang memiliki arti“sendiri”, kata kedua berasal dari
kata “nomos” yang memiliki arti“Aturan”.
 Berdasarkan etimologi otonomi memiliki artipengaturan sendiri,
memerintah sendiri atau mengatur. Otonomi daerah dan daerah otonom
adalah dua hal yang berbeda. Dalammakna sempit, otonomi memiliki arti
mandiri.
 Dalam makna luas memiliki arti berdaya. Maka dariitu,otonomi daerah
adalah kemandirian suatu daerah. Kemandirian tersebut berkaitan dengan
pembuatan dan keputusan mengenai hal-hal penting yangada di daerahnya
sendiri.
 Selain itu, dapatjuga dikatakan bahwa otonomi daerah adalah sebuah
kewenangan otonomi daerah. Kewenangan tersebut untuk mengatur serta
mengurus kepentingan masyarakat setempatnya. Hal ini didasari oleh
pelaksanaannya sendiri, dan berdasarkan aspirasi darimasyarakat.
Asas
Otonomi
Daerah
1. Asas Desentralisasi
Dalam pelaksanaan otonomi daerah ada sebuah penyerahan wewenang dari
pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk mengatur dan mengurus rumah
tangga daerahnya sendiri disebut asas desentralisasi. Penyerahan wewenang dalam
desentralisasi berlangusng antara lembaga-lembaga otonom di pusat dengan
lembaga otonom di daerah.
2. Asas Dekonsentrasi
Asas dekonsentrasi adalah pendelegasian sebagian urusan pemerintahan yang
menjadi wewenang pemerintah pusat kepada kepala daerah. Pendelegasian kepada
kepala daerah dilakukan karena kepala daerah adalah wakil dari pemerintah pusat.
Gubernur, wali kota, dan bupati sebagai wakil pemerintah pusat pada instansi
vertikal di sebuah wilayah tertentu dan sebagai penanggung jawab dari urusan
pemerintahan umum.
3.Tugas Pembantuan
Asas tugas pembantuan adalah penugasan dari pemerintah pusat kepada daerah
otonom untuk menyelesaikan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan pemerintah pusat.
Peran Daerah
dalam
Kerangka
NKRI saat ini
a. Mempertahankan bentuk dan keutuhan NKRI
b. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam
bidang Kesehatan, Pendidikan, dan pendapatan
masyarakat
c. Memajukan bengsa melalui inovasi dan kreativitas
aparatur sipil negara di daerah
d. Melaksanakan pembangunan nasional untuk
meningkatkan pemerataan pendapatan masyarakat,
kesempatan kerja, lapangan usaha, kesempatan dan
kualitas pelayanan public, dan daya saing daerah.
e. Mengembangkan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara
SELESAI

More Related Content

Similar to DAERAH SEBAGAI PENOPANG NKRI

pergerakan nasional dan sumpah pemuda
pergerakan nasional dan sumpah pemudapergerakan nasional dan sumpah pemuda
pergerakan nasional dan sumpah pemudaabd_
 
Tumbuh dan berkembangnya semangat kebangsaan
Tumbuh  dan berkembangnya semangat kebangsaanTumbuh  dan berkembangnya semangat kebangsaan
Tumbuh dan berkembangnya semangat kebangsaanfaridaaritonang
 
Terbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesia
Terbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesiaTerbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesia
Terbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesiaOperator Warnet Vast Raha
 
Terbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesia
Terbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesiaTerbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesia
Terbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesiaOperator Warnet Vast Raha
 
PERAN_PEMUDA_DLM_PERUBAHAN_POLITIK.pptx
PERAN_PEMUDA_DLM_PERUBAHAN_POLITIK.pptxPERAN_PEMUDA_DLM_PERUBAHAN_POLITIK.pptx
PERAN_PEMUDA_DLM_PERUBAHAN_POLITIK.pptxAndreArmandaSuryanto
 
Pergerakan Nasional Indonesia.pptx
Pergerakan Nasional Indonesia.pptxPergerakan Nasional Indonesia.pptx
Pergerakan Nasional Indonesia.pptxBerlinaShobirah
 
Bab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesia
Bab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesiaBab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesia
Bab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesiaSuliantika Riani
 
SEJARAH DAN MAKNA HARI KEBANGKITAN NASIONAL
SEJARAH DAN MAKNA HARI KEBANGKITAN NASIONALSEJARAH DAN MAKNA HARI KEBANGKITAN NASIONAL
SEJARAH DAN MAKNA HARI KEBANGKITAN NASIONALWoro Handayani
 
PANCASILA dalam konteks perjuangan bangsa
PANCASILA dalam konteks perjuangan bangsaPANCASILA dalam konteks perjuangan bangsa
PANCASILA dalam konteks perjuangan bangsaCiciParamida4
 
Ips kelas 8 kesadaran-nasional
Ips kelas 8 kesadaran-nasionalIps kelas 8 kesadaran-nasional
Ips kelas 8 kesadaran-nasionalJeJe JeJe
 
BAB 3-.PERGERAKAN NASIONAL.pdf
BAB 3-.PERGERAKAN NASIONAL.pdfBAB 3-.PERGERAKAN NASIONAL.pdf
BAB 3-.PERGERAKAN NASIONAL.pdfAhmadFauzanBaihaqi
 
strategi organisasi pergerakan nasional dalam menghadapi kekuasaan kolonial
strategi organisasi pergerakan nasional dalam menghadapi kekuasaan kolonialstrategi organisasi pergerakan nasional dalam menghadapi kekuasaan kolonial
strategi organisasi pergerakan nasional dalam menghadapi kekuasaan kolonialAey Doank
 
PP PENDIDIKAN BELA NEGARA BAGI MAHASISWA.pptx
PP PENDIDIKAN BELA NEGARA BAGI MAHASISWA.pptxPP PENDIDIKAN BELA NEGARA BAGI MAHASISWA.pptx
PP PENDIDIKAN BELA NEGARA BAGI MAHASISWA.pptxAfaninDhifaAlulya
 
Presentation1 wasbang
Presentation1 wasbang Presentation1 wasbang
Presentation1 wasbang Rizky Noorz
 

Similar to DAERAH SEBAGAI PENOPANG NKRI (20)

pergerakan nasional dan sumpah pemuda
pergerakan nasional dan sumpah pemudapergerakan nasional dan sumpah pemuda
pergerakan nasional dan sumpah pemuda
 
Tumbuh dan berkembangnya semangat kebangsaan
Tumbuh  dan berkembangnya semangat kebangsaanTumbuh  dan berkembangnya semangat kebangsaan
Tumbuh dan berkembangnya semangat kebangsaan
 
BAB 4.pptx
BAB 4.pptxBAB 4.pptx
BAB 4.pptx
 
Terbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesia
Terbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesiaTerbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesia
Terbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesia
 
Terbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesia
Terbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesiaTerbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesia
Terbentuknya kesadaran nasional dan perkembangan pergerakan kebangsaan indonesia
 
PERAN_PEMUDA_DLM_PERUBAHAN_POLITIK.pptx
PERAN_PEMUDA_DLM_PERUBAHAN_POLITIK.pptxPERAN_PEMUDA_DLM_PERUBAHAN_POLITIK.pptx
PERAN_PEMUDA_DLM_PERUBAHAN_POLITIK.pptx
 
Masa kebangkitan nasional
Masa kebangkitan nasionalMasa kebangkitan nasional
Masa kebangkitan nasional
 
Pergerakan Nasional Indonesia.pptx
Pergerakan Nasional Indonesia.pptxPergerakan Nasional Indonesia.pptx
Pergerakan Nasional Indonesia.pptx
 
LKP.pptx
LKP.pptxLKP.pptx
LKP.pptx
 
Agenda i ringkasan
Agenda i ringkasanAgenda i ringkasan
Agenda i ringkasan
 
Bab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesia
Bab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesiaBab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesia
Bab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesia
 
SEJARAH DAN MAKNA HARI KEBANGKITAN NASIONAL
SEJARAH DAN MAKNA HARI KEBANGKITAN NASIONALSEJARAH DAN MAKNA HARI KEBANGKITAN NASIONAL
SEJARAH DAN MAKNA HARI KEBANGKITAN NASIONAL
 
PANCASILA dalam konteks perjuangan bangsa
PANCASILA dalam konteks perjuangan bangsaPANCASILA dalam konteks perjuangan bangsa
PANCASILA dalam konteks perjuangan bangsa
 
Ips kelas 8 kesadaran-nasional
Ips kelas 8 kesadaran-nasionalIps kelas 8 kesadaran-nasional
Ips kelas 8 kesadaran-nasional
 
BAB 3-.PERGERAKAN NASIONAL.pdf
BAB 3-.PERGERAKAN NASIONAL.pdfBAB 3-.PERGERAKAN NASIONAL.pdf
BAB 3-.PERGERAKAN NASIONAL.pdf
 
Perkem 1
Perkem 1Perkem 1
Perkem 1
 
strategi organisasi pergerakan nasional dalam menghadapi kekuasaan kolonial
strategi organisasi pergerakan nasional dalam menghadapi kekuasaan kolonialstrategi organisasi pergerakan nasional dalam menghadapi kekuasaan kolonial
strategi organisasi pergerakan nasional dalam menghadapi kekuasaan kolonial
 
PP PENDIDIKAN BELA NEGARA BAGI MAHASISWA.pptx
PP PENDIDIKAN BELA NEGARA BAGI MAHASISWA.pptxPP PENDIDIKAN BELA NEGARA BAGI MAHASISWA.pptx
PP PENDIDIKAN BELA NEGARA BAGI MAHASISWA.pptx
 
Bab 1 sni 6
Bab 1 sni 6Bab 1 sni 6
Bab 1 sni 6
 
Presentation1 wasbang
Presentation1 wasbang Presentation1 wasbang
Presentation1 wasbang
 

Recently uploaded

implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 

Recently uploaded (20)

implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 

DAERAH SEBAGAI PENOPANG NKRI

  • 1. DAERAH DALAM KERANGKA NKRI Oleh : ARI SETIAWATI, S.Pd NIP 19950330 201903 2 009
  • 2. A. Peran Daerah dalam Kemerdekaan Indonesia Fase Penjajahan di Indonesia Portugis Spanyol Belanda Perancis Inggris Jepang
  • 3. Perlawanan sebelum Kebangkitan Nasional Ciri-cirinya: Sifat perjuangan yang diutamakan sebelum tahun 1908 adalah kedaerahan Menggunakan senjata tradisional seperti bambu runcing, golok, dan senjata tradisional lainnya Perjuangan bangsa Indonesia sebelum tahun 1908 dipimpin oleh orang-orang yang dianggap berpengaruh, seperti tokoh agama atau bangsawan Masih bersifat sporadis atau musiman Bentuk perlawanan masih menggunakan fisik atau peperangan saja, belum lewat diplomasi Bertujuan mengusir penjajah bukan untuk memerdekakan Indonesia
  • 4. Beberapa Contoh perlawanan daerah sebelum 1908 a. Perjuangan Rakyat Malaka Pada tahun 1511 rakyat Malaka dibawah pimpinan Sultan Mahmud Syah I melakukan perlawanan terhadap pendudukan portugis. Namun akhirnya portugis dapat mendesak pasukan Malaka sehingga mereka terpaksa menyingkir ke pulau Bintan. Malaka akhirnya jatuh ke portugis tahun 1511. Pada tahun 1526 pulau Bintan diserbu oleh portugis. Sultan Mahmud Syah I kemudian lari ke Kampar hingga wafatnya pada tahun 1528. b. Perjuangan Rakyat Johor Pimpinan Alauddin Ri’ayat Syah II, putra dari Sultan Mahmud Syah I, rakyat Johor melakukan perlawanan terhadap Portugis mulai tahun 1530. Perjuangan ini kemudian dilanjutkan oleh Abdul Jalil Syah I (1580-1597) yang dapat menangkis serangan Portugis.
  • 5. Beberapa Contoh perlawanan daerah sebelum 1908 c. Perjuangan Rakyat Demak Dibawah pimpinan Dipati Unus pasukan Demak (Jawa Tengah) pada tahun 1512-1523 melakukan perlawanan terhadap Portugis. Dengan dibantu oleh armada Aceh, Palembang, dan Bintan, Dipati Unus berusaha merebut kembali Malaka dari kekuasaan Portugis, namun tidak berhasil.d
  • 6. BeberapaContoh perlawanan daerah sebelum 1908 d. Perjuangan Rakyat Maluku Portugis mampu menaklukan Malaka pada tahun 1511, Portugis kemudian menuju ke Maluku utara yang merupakan pusat rempah-rempah. Pada tahun 1912 Portugis melakukan hubungan dagang dengan Sultan Hairun dari Ternate ternyata sikap Portugis berusaha memonopoli perdagangan, memeras dan menindas rakyat, dan juga melakukan penyebaran agama Kristen secara paksa terhadap penduduk Maluku utara mendorong rakyat Maluku melakukan perlawanan. Pada pimpinan Sultan Hairun rakyat Ternate melakukan perlawanan terhadap Portugis mulai tahun 1550. Dengan mengadakan perundingan damai, Portugis menipu dan membunuh Sultan Hairun sehingga membuat rakyat Terante semakin marah. Perjuangan rakyat Ternate kemudian diteruskan oleh Sultan Baabullah, putra Sultan Hairun. Dibawah pimpinan Sultan Baabullah, rakyat Ternate, Tidore, dan Halmahera bersatu padu melawan Portugis pada tahun 1570 sampai 1575. Pada tanggal 28 Desember 1577 rakyat Ternate berhasil mengusir Portugis dari Ternate.
  • 7. Beberapa Contoh perlawanan daerah sebelum 1908 e. Perjuangan Rakyat Sunda Kelapa Fatahilla atau Paletehan seorang ulama dari Demak yang bertugas menyebarkan agama islam di Jawa Barat memimpin rakyat untuk melakukan perlawanan terhadap Portugis. Pada tahun 1527 pasukan Fatahilla menyerang orang-orang Portugis di Sunda Kelapa dan berhasil mengalahkannya. Portugis akhirnya kembali ke Malaka. Nama Sunda Kelapa oleh Fatahilla kemudian diganti dengan nama Jayakarta (disingkat menjadi Jakarta), yang berarti kemenangan akhir. Setelah kemenangan itu, kemudian kerajaan Banten berdiri.
  • 8. Beberapa Contoh perlawanan daerah sebelum 1908  Sultan Agung dari Mataram (1613-1645),  Sultan Hasanuddin dari kerajaan Gowa, Sulawesi Selatan (sampai tahun 1667),  Sultan Ageng Tirtayasa (1684),  Sultan Iskandar Muda dari Aceh (1635),  Untung Suropati dan Trunojoyo (1670),  Ibnu Iskandar dari Minangkabau (1680).
  • 9. Beberapa Contoh perlawanan daerah sebelum 1908  Pattimura dari Maluku (1817),  Pangeran Diponegoro (1825- 1830),  Imam Bonjol dari Minagkabau (1822-1837),  Sultan baddarudin dari Palembang ( 1817),  Pangeran Antasari dari Kalimantan (1860),  Jelantik dari Bali (1850),  Anak Agung Made dari Lombok (1895),  Teuku Umar, Teuku Cik Ditiro, Cut Nyak Dien dari Aceh (1673-1904),  Sisimangamaraja dari Batak (1900).
  • 10. Perjuangan Rakyat Indonesia Pasca Kebangkitan Nasional Jika sebelum kebangkitan nasional perjuangan kemerdekaan dilakukan dengan perlawanan oleh tiap-tiap daerah, berbeda halnya dengan perjuangan setelah kebangkitan nasional. Perbedaan perjuangan rakyat Indonesia sebelum dan setelah kebangkitan nasional yaitu: Organisasi bersifat modern Perjuangan lebih terarah dan terorganisir  Bersifat nasional Dipelopori oleh para kaum terpelajar Perlawanan bersifat lanjut, artinya meskipun pemimpin tertangkap penjajah, rakyat Indonesia masih melanjutkan perjuangan Mulai menerapkan cara diplomasi untuk memerdekakan Indonesia Tujuannya tidak lagi hanya untuk mengusir penjajah, melainkan untuk mencapai kemerdekaan
  • 11. Contoh perjuangan setelah 1908 1. Budi Utomo (1908) Budi Utomo berdiri pada tanggal 20 Mei 1908. Didirikan oleh para mahasiswa STOVIA di Jakarta. Diprakarsai oleh gerakan dr. Wahidin Sudirohusodo yang sebelumnya memulai kampanye untuk meningkatakan martabat rakyat dengan cara membentuk dana pelajar. Dengan diketuai oleh dr. Sutomo. Budi Utomo telah memberikan teladan dengan berdiri di barisan terdepan membawa panji- panji kesadaran, menggugah semangat persatuan. Budi Utomo memiliki hubungan dekat dengan pemerintah belanda dan sebagian besar pengurusnya terdiri dari para pegawai pemerintah, oleh karena itu, gerakan budi utomo terkesan lamban dan sangat hati-hati. Budi Utomo bukannya tidak mau bergerak dalam bidang politik, tetapi tidak boleh terlalu cepat.
  • 12. Contoh perjuangan setelah 1908 2. Indische Vereniging Indische Vereniging pada mulanya bergerak dalam bidang sosial. Didirikan oleh mahasiswa yang berada di negeri Belanda, pada tanggal 15 november 1908yang di ketuai oleh Sutan Casyangan Soripada. Indische Vereniging bergerak lebih terbuka dan lebih tegas. Lalu berubah nama menjadi “Perhimpunan Indonesia”, dan sejak itu nama perkumpulan ini menggunakan istilah “Indonesia”.
  • 13. Contoh perjuangan setelah 1908 3. Serekat Dagang Islam Serekat Dagang Islam berdiri pada tanggal 5 april 1909 yang di ketuai oleh Sjech Achmad bin Abdoelrachman Badjenet yang menghendaki untuk organisasi dagang. SDI yang berganti tujuan ke arah bidang politik. Maka kata “dagang” di hilangkan, menjadi “Serekat Islam” pada tanggal 9 november 1911 yang diketuai oleh Haji Samanhudi. Sarekat Islam didirikan untuk melawan pedagang Cina dan untuk menentang penghinaan terhadap rakyat Bumiputra. Gerakan Sarekat Islam berani memperjuangkan kebenaran dan keadilan terhadap penindasan penjajah kepada pihak Indonesia. Sehingga Sarekat Islam dapat dengan cepat menarik massa.
  • 14. Contoh perjuangan setelah 1908 4. Indische Partij Didirikan pada tanggal 6 september 1912. Pendirinya adalah dr. Cipto Mangunkusumo, EFE. Douwes Dekker, dan Suwardi Suryaningrat, Indische Partij berpijak pada asas nasionalisme yang mencita-citakan Indonesia merdeka, sehingga menarik banyak massa. Indische Partij dikenal sebagai partai politik pertama di Indonesia. Organisasi ini bersifat agak radikal sehingga pemerintah Hindia Belanda bersifat tegas dan dianggap sebagai organisasi terlarang.
  • 15. Contoh perjuangan setelah 1908 5. Sumpah Pemuda Sumpah Pemuda adalah suatu ikrar para pemuda-pemudi Indonesia yang mengaku bertumpah darah satu, tanah Indonesia, mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia, dan menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia. Sejarah lahirnya Sumpah Pemuda bermula dari Kongres Pemuda I yang digelar mulai tanggal 30 April hingga 2 Mei 1926 di Namun, Kongres Pemuda I berakhir tanpa hasil yang memuaskan. Selanjutnya digelarlah Kongres Pemuda II yang digagas oleh Persatuan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI). Kongres tersebut dihadiri oleh organisasi pemuda seperti Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Bataks Bond, Pemoeda Indonesia, Jong Islamieten Bond, Jong Celebes, Sekar Rukun, Jong Ambon, dan Pemuda Kaum Betawi. Kongres Pemuda II berlangsung di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat. Rapat pertama digelar pada Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Lapangan Banteng. Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan. Rapat ketiga digelar di hari yang sama pada Minggu, 28 Oktober 1928 di Gedung Indonesische Clubhuis Kramat yang kini menjadi Gedung Sumpah Pemuda. Pada rapat ketiga inilah diumumkan rumusan hasil kongres yang dikenal sebagai Sumpah Pemuda.
  • 16. Contoh perjuangan setelah 1908 6. BPUPKI  Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), adalah sebuah badan yang dibentuk oleh pemerintah pendudukan balatentara Jepang di Jawa. Pemerintahan militer Jepang yang diwakili komando AD Ke-16 dan Ke-25 menyetujui pembentukan Badan Penyelidikan Upaya Persiapan Kemerdekaan Indonesia pada 1 Maret 1945. Karena kedua komando ini berwenang atas daerah Jawa (termasuk Madura) dan Sumatra. BPUPKI hanya dibentuk untuk kedua wilayah tersebut, sedangkan di wilayah Kalimantan dan Indonesia Timur yang dikuasai komando AL Jepang tidak dibentuk badan serupa.  Pendirian badan ini sudah diumumkan oleh Kumakichi Harada pada tanggal 1 Maret 1945, tetapi badan ini baru benar-benar diresmikan pada tanggal 29 April 1945 bertepatan dengan hari ulang tahun Kaisar Hirohito. Badan ini dibentuk sebagai upaya mendapatkan dukungan dari bangsa Indonesia dengan menjanjikan bahwa Jepang akan membantu proses kemerdekaan Indonesia.
  • 17. PROKLAMASI KEMERDEKA AN Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dibacakan oleh Ir. Soekarno, pada 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB, di Jalan Pegangsaan Timur No. 56. Naskahnya diketik oleh Sayuti Melik. Sedangkan penyusunan teks proklamasi dibuat oleh Ir. Soekarno, Ahmad Soebardjo, dan Mohammad Hatta. Teks proklamasi ditandatangani di rumah Laksamana Muda Tadashi Maeda, Jalan Meiji Dori. Sekarang tempat itu menjadi Museum Perumusan Naskah Proklamasi, di Jalan Imam Bonjol Nomor 1, Jakarta Pusat. Teks proklamasi yang asli ditulis hari Jumat, tanggal 17 Agustus 1945 waktu dini hari. Paragraf pertama naskah diusulkan oleh Ahmad Soebardjo dan paragraf kedua usulan dari Mohammad Hatta. Kemudian naskah tersebut diketik memakai mesin tik oleh Sayuti Melik.
  • 18. PPKI  SetelahsidangkeduaBPUPKI,padatanggal7 Agustus1945,BPUPKI resmi dibubarkan. BPUPKIdibubarkankarenadianggaptelah berhasildalammenyelesaikantugasnyauntuk menyusunrancanganUndang-UndangDasarNegaraIndonesia.Setelahpembubaran BPUPKI,barulahdibentukPPKIatauPanitiaPersiapanKemerdekanIndonesia.PPKI diketuaioleh Ir.Soekarnodanberanggotakan21orangyangterdiridariberbagaietnisdi Indonesia.  PPKIsendiri diberikantugasuntukmeresmikan pembukaandanbatangtubuhUndang- UndangDasar1945.Selain itu,PPKIjuga diberikantugasuntukmelanjutkanhasil kerja BPUPKIseperti memindahkankekuasaandaripihakpemerintahJepang kepada pemerintahIndonesiadanjugabertugasmempersiapkansegala sesuatuyangberkaitan denganketatanegaraanIndonesiayangbaru.  PPKIdiresmikanpadatanggal9Agustus 1945oleh Jendralterauchidi KotaHo CHiMinh, Vietnamdengan mendatangkantiga tokohdariIndonesiayaituIr.Soekarno,Drs.Moh. HattadanDR.KRTRadjimanWedyodiningrat.
  • 19. Makna proklamasi kemerdekaan  Aspek hukum  Aspek historis  Aspek sosiologis  Aspek kultural  Aspek politis  Aspek spiritual
  • 20. Pengertian Daerah dan Otonomi daerah Daerahadalahkesatuanmasyarakat hukumyangmempunyaibatas- bataswilayahyangberwenang mengaturdanmengurus Urusan Pemerintahandan kepentingan masyarakatsetempat menurut prakarsasendiriberdasarkan aspirasimasyarakatdalam sistem NegaraKesatuanRepublik Indonesia.  Secara etimologi, istilah otonomi berasal daribahasa Latin. Kata otonomi berasal darikata “autos”yang memiliki arti“sendiri”, kata kedua berasal dari kata “nomos” yang memiliki arti“Aturan”.  Berdasarkan etimologi otonomi memiliki artipengaturan sendiri, memerintah sendiri atau mengatur. Otonomi daerah dan daerah otonom adalah dua hal yang berbeda. Dalammakna sempit, otonomi memiliki arti mandiri.  Dalam makna luas memiliki arti berdaya. Maka dariitu,otonomi daerah adalah kemandirian suatu daerah. Kemandirian tersebut berkaitan dengan pembuatan dan keputusan mengenai hal-hal penting yangada di daerahnya sendiri.  Selain itu, dapatjuga dikatakan bahwa otonomi daerah adalah sebuah kewenangan otonomi daerah. Kewenangan tersebut untuk mengatur serta mengurus kepentingan masyarakat setempatnya. Hal ini didasari oleh pelaksanaannya sendiri, dan berdasarkan aspirasi darimasyarakat.
  • 21. Asas Otonomi Daerah 1. Asas Desentralisasi Dalam pelaksanaan otonomi daerah ada sebuah penyerahan wewenang dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangga daerahnya sendiri disebut asas desentralisasi. Penyerahan wewenang dalam desentralisasi berlangusng antara lembaga-lembaga otonom di pusat dengan lembaga otonom di daerah. 2. Asas Dekonsentrasi Asas dekonsentrasi adalah pendelegasian sebagian urusan pemerintahan yang menjadi wewenang pemerintah pusat kepada kepala daerah. Pendelegasian kepada kepala daerah dilakukan karena kepala daerah adalah wakil dari pemerintah pusat. Gubernur, wali kota, dan bupati sebagai wakil pemerintah pusat pada instansi vertikal di sebuah wilayah tertentu dan sebagai penanggung jawab dari urusan pemerintahan umum. 3.Tugas Pembantuan Asas tugas pembantuan adalah penugasan dari pemerintah pusat kepada daerah otonom untuk menyelesaikan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah pusat.
  • 22. Peran Daerah dalam Kerangka NKRI saat ini a. Mempertahankan bentuk dan keutuhan NKRI b. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam bidang Kesehatan, Pendidikan, dan pendapatan masyarakat c. Memajukan bengsa melalui inovasi dan kreativitas aparatur sipil negara di daerah d. Melaksanakan pembangunan nasional untuk meningkatkan pemerataan pendapatan masyarakat, kesempatan kerja, lapangan usaha, kesempatan dan kualitas pelayanan public, dan daya saing daerah. e. Mengembangkan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara