SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
1
Disusun sebagai tugas terstruktur Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah Pendidikan
Agama Islam
Dosen Pengampu:
Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
Disusun Oleh:
Nama : Gentha Yudha Prawira Putra
NIM: E1D019087
Prodi/Kelas: PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS 2B
AGAMA ISLAM
FAKULTAS FKIP
2021
2
DAFTAR ISI
1. Halaman .................................................................................................................1
2. Dalil dalil tentang pengertian istidroj ....................................................................3
3. Dalil dalil hadits qudsi tentang hukuman allah
atas rasa cinta terhadap hambanya..........................................................................9
4. Berita kenabian Nabi Muhammad SAW. pada kitab suci agama lain .................13
5. Dalil dalil dan keutamaan amar ma'ruf nahi munkar ...........................................19
6. Dalil dalil fitnah akhir dzaman, (muncul nya dajjal dan yakjuj makjuj, datangnya
imam mahdi, dan turun nya Nabi ISA AS. ..........................................................24
7. Daftar pusaka .......................................................................................................33
3
Pengertian Istidraj dan Dalil-Dalilnya
Istidraj diambil dari kata 'daraja' (bahasa Arab) yang berarti naik satu tingkatan ke
tingkatan berikutnya. Namun, lebih dikenal sebagai istilah azab yang berupa kenikmatan.
Dalam Alquran pembahasan mengenai istidraj dibahas pada Surat Al-An'am ayat 44
yang berbunyi sebagai berikut.
‫ف‬
َ‫ل‬‫ف‬‫م‬َّ ‫ا‬ ‫ن‬َ‫س‬‫ن‬‫فل‬‫ا‬ ََ‫ا‬ ‫ف‬‫م‬َّ ‫ن‬‫ر‬ ‫ا‬‫و‬َ۟‫َّف‬َ‫ه‬‫ا‬‫ۦ‬‫ف‬ ‫ا‬َ
‫ت‬َ‫ح‬َ‫ر‬‫ف‬‫ا‬ ‫ع‬‫ت‬ََ‫ف‬‫ا‬‫ه‬ِ‫ن‬ْ‫ف‬ ََ ََ ‫ع‬ َ‫ل‬‫ف‬‫ع‬ُ‫ا‬ ‫ع‬ َََْ‫ف‬ َ‫ح‬‫ع‬‫ت‬َ‫ح‬َ۟‫إف‬
‫ا‬‫ذ‬‫ا‬ ‫ف‬‫م‬َّ‫س‬‫ن‬‫و‬‫ا‬‫ه‬ْ‫ن‬‫ه‬‫ف‬ ََ‫ف‬‫م‬َّ ‫ن‬‫و‬َُ‫ف‬ َََََ۟ ‫ن‬‫و‬‫ا‬َ‫ع‬ َُ‫ُف‬‫ن‬‫غ‬‫َّف‬َ‫ه‬‫ا‬ َ۟‫ف‬ِ‫ذ‬َ‫ح‬‫ع‬‫ه‬َ ‫ف‬ُ‫ن‬ ََُ‫ع‬َُ
Fa‫ف‬lammā‫ف‬nasu‫ف‬mā‫ف‬żukkiru‫ف‬bihī‫ف‬fatahnā‫'ف‬alaihim‫ف‬abwāba‫ف‬kulli‫ف‬syaī`,‫ف‬hattā‫ف‬iżā‫ف‬farihu‫ف‬bimā‫ف‬
utū‫ف‬akhażnāhum‫ف‬ bagtatan‫ف‬ fa‫ف‬iżā‫ف‬ hum‫ف‬ mublisun
Artinya: Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada
mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga
apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa
mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.
Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy menjelaskan bahwa makna istidra jadalah pemanjaan
agar lebih terjerumus kepada kehinaan. Begitu juga ia memaknai istidraj dengan
mengambil dari mereka secara berasngsur-angsur, setapak demi setapak dan didekatkan
dengan adzab, dan mereka tidak menyadarinya.Wahbah Al-Zuh}aili menyatakan dalam
tafsirnya, sesungguhnya nikmat, kebaikan, rezeki bukanlah tanda kesalehan seseorang
karena ia bisa saja bersifat istidraj (nikmat yang berujung pada petaka dan siksaan)
sebagaimana umpan untuk musuh agar ia sampai ke sebuah tempat lalu dihabisi di sana.
Wahbah Al-Zuh}aili menjelaskan, makna lafaz (sanastadrijuhum) ialah Kami menindak
mereka secara bertahap atau sedikit demi sedikit. Mendekatkan mereka secara bertahap
kepada azab dengan bentuk pengabaian, selalu diberikan kesehatan dan menambah
kenikmatan, di mana mereka tidak mengetahui bahwa itu adalah istidraj, yakni
pemberian nikmat kepada mereka, karena itu mereka mengira bahwa hal itu adalah
kelebihan bagi mereka atas orang-orang beriman.
Penjelasan para mufassir mengenai istidraj hampir sama, yaitu pemberian nikmat untuk
manusia dan menjadikan mereka lalai dan celaka. Mengambil atau menarik mereka
secara bertahap atau berangsur-angsur kepada azab. Namun penjelasan Wahbah Al-Zuh
4
aili mengenai istidraj lebih luas dan kompleks. Inilah yang akan dibahas penulis dalam
penelitian ini.
Tafsir Al-Muni>r karya Wahbah Al-Zuh}aili> adalah gabungan dari bi al‫ف‬ ma‟su>r dan
bi al-ma‟qul‫(ف‬bi‫ف‬al-ra‟yi).‫ف‬Bi‫ف‬al-ma‟sur‫ف‬yang‫ف‬didasarkan‫ف‬pada‫ف‬hadis‫ف‬Nabi‫ف‬dan‫ف‬perkataan‫ف‬
salaf salih} dan bi al-Ma‟qul‫ف‬ yang‫ف‬ didasarkan‫ف‬ pada‫ف‬ kaidah-kaidah penafsiran yang
berlaku.15 Sedangkan metode yang dipakai adalah metode tahlili. Wahbah Al-Zuh aili
sendiri menilai bahwa tafsirnya adalah model Al-Qur‟an‫ف‬ yang‫ف‬ didasarkan‫ف‬ pada‫ف‬ Al-
Qur‟an‫ف‬sendiri‫ف‬dan‫ف‬ hadis-hadis sahih, mengungkapkan asbab al-nuzu>l, dan takhrij al-
hadis, menghindari israi>liyyat, riwayat yang buruk dan polemik yang berlarut-larut.
Menurut penulis al-Muni>r merupakan sebuah karya tafsir yang istimewa, karena tafsir
ini mengkaji ayat-ayat Al-Qur‟an‫ف‬ secara‫ف‬ komprehensif‫ف‬ mencakup‫ف‬ aspek-aspek yang
dibutuhkan bagi pembaca dan dilengkapi dengan pembahasan rinci, mulai dari
penamaan surah, muna>sabah dengan surah sebelumnya, kandungan dan keutamaan
surah,‫ف‬ qira‟at,‫ف‬ i‟rab,‫ف‬ balaghah,‫ف‬ mufradat‫ف‬ lughowiyyah,‫ف‬ asbab‫ف‬ nuzul,‫ف‬ munasabah‫ف‬ ayat,‫ف‬
tafsir dan penjelasan serta fikih kehidupan dan hukum-hukumnya. Wahbah Al-Zuh aili
berpendapat bahwa tafsir klasik harus dikemas dengan gaya bahasa kontemporer dan
metode yang konsisten sesuai dengan ilmu pengetahuan modern tanpa adanya
penyimpangan interpretasi. Tafsir al-Muir adalah paduan orisinalitas tafsir klasik dan
keindahan tafsir kontemporer. Paduan tafsir klasik dan kontemporer serta keahlian dan
ketelitian Wahbah Al-Zuhaili dalam menulis tafsirnya sebagaimana keterangan diatas,
menarik perhatian penulis untuk meneliti lebih lanjut tentang penafsiran ayat-ayat
istidraj dalam kitab tersebut.
Pengertian Istidraj menurut al-Qur’an dan Hadis
Untuk dapat memahami makna dari suatu kalimat maka harus melihat akar kata dari
kalimat tersebut terlebih dahulu, agar pembahasan ini memadai untuk pemahamannya
maka penulis akan terlebih dahulu menguraikan kajian teori tentang istidraj tersebut.
Dalam al-Qur‟an‫ف‬ kata‫ف‬ istidraj‫ف‬ diulang‫ف‬ sebanyak‫ف‬ dua‫ف‬ kali,‫ف‬ salah‫ف‬ satuya‫ف‬ adalah‫ف‬ QS.‫ف‬ al-
A‟ra>f‫ف‬[7]‫ف‬182:
‫ون‬ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ َ‫ال‬ ُ‫ْث‬‫ي‬َ‫ح‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ج‬ ِ‫ر‬ ْ‫د‬َ‫ت‬ْ‫س‬َ‫ن‬َ‫س‬ ‫تنا‬ٰ‫ي‬ٓ‫ا‬ِ‫ب‬ ‫ا‬ ْ‫ُو‬‫ب‬َّ‫ذ‬َ‫ك‬ َ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬
5
Artinya:
“Dan‫ف‬orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, nanti Kami akan menarik mereka
dengan berangsur-angsur‫ف‬ (ke‫ف‬arah‫ف‬kebinasaan),‫ف‬ dengan‫ف‬ cara‫ف‬yang‫ف‬ tidak‫ف‬mereka‫ف‬ketahui”.
Ibnu Manz}ur dalam Lisa>n al-Arab mengatakan istidraj bermakna mendekatkan secara
berangsur-angsur, merendahkan secara bertahap. Sebagian ulama mengatakan, makna
sanastadrijuhum ialah akan Kami tarik mereka sedikit demi sedikit, bukan secara tiba-
tiba. Ada yang mengatakan akan Kami tarik mereka dari arah yang tidak mereka sangka,
begitulah Allah SWT membuka untuk mereka kenikmatan yang akan membuat mereka
merasa senang dan menjadikan mereka condong kepadanya sehingga mereka lupa akan
kematian, lalu Allah tarik mereka dalam keadaan lalai. Sedangkan menurut Al-
Ra>ghibAl-As}fa>hani> ketika menjelaskan makna istidra>j beliau‫ف‬ dalam‫ف‬ Mu‟jam‫ف‬
Mufrada>t‫ف‬ alfaz>‫ف‬ al-Qur‟a>n‫ف‬ mengatakan,‫ف‬ istidra>j‫ف‬ berasal‫ف‬ dari‫ف‬ kata‫ف‬ (‫ف‬ َ‫ف‬ ‫فَّردلا‬ )‫ف‬ yang‫ف‬
semakna‫ف‬ dengan‫ف‬ َ‫ف‬ ‫ف‬nakgnadeS‫ف‬ .takgnit‫ف‬ uata‫ف‬ tajared‫ف‬ ,tapmet‫ف‬ aynitra‫ف‬ gnay‫ف‬ ‫حزل‬ َ ‫َّر‬
( ) ‫سنستدرجهم‬
dalam ayat tersebut beliau mengatakan maknanya adalah kami akan melipat
mereka seperti halnya melipat kitab, menyiksa mereka setingkat demi setingkat,
merendahkan mereka sedikit demi sedikit seperti orang yang naik turun dalam anak
tangga.27 Menurut Hasanain M. Makhluf istidra>j ialah, kami akan mendekatkan
mereka kepada kehancuran dengan memberikan nikmat dan tangguh.28 Dalam Al-
Mu‟jam‫ف‬ Al-Mufas}s}al fi> Tafsi>r Ghari>b Al-Qur‟a>n‫ف‬ Al-Karim Muhammad Al-
Tawinji‫ف‬menyebutkan‫ف‬makna‫ف‬(‫)مهالدتسنس‬,‫ف‬kami‫ف‬akan‫ف‬beri‫ف‬mereka‫ف‬tempat‫ف‬yang‫ف‬aman,‫ف‬
atau akan kami lipat mereka seperti melipat kitab, sebagai ungkapan dari kelalaian
mereka. Atau akan kami siksa mereka berangsur
�
angsur
.
Pendapat‫ف‬ lain,‫ف‬ menurut‫ف‬Qurash‫ف‬Shihab‫ف‬(‫ف‬ ُ ‫فمحوحدلس‬)‫ف‬akan‫ف‬Kami‫ف‬ tarik‫ف‬ mereka‫ف‬terambil‫ف‬
dari‫ف‬kata‫َف(ف‬‫ف‬da‫دلاف(ف‬ ‫َّر‬-darajah yakni tangga, juga dalam arti anak anak tangga. Huruf sin
dan‫ف‬ ta‟‫ف‬ pada‫ف‬ kata‫ف‬ itu‫ف‬ dalam‫ف‬ arti‫ف‬ meminta,‫ف‬ sehingga‫ف‬ kata‫ف‬ tersebut‫ف‬ bermakna‫ف‬ meminta‫ف‬
mereka untuk naik/turun melalui anak-anak tangga sehingga ia mencapai suatu tingkat
yang tidak dapat dicapainya kecuali dengan menggunakan anak tangga itu.30
Menurutnya‫ف‬ lagi‫ف‬ kata‫ف‬ (‫ف‬ ‫فمهالدتسنس‬ )‫ف‬ diambil‫ف‬ dari‫ف‬ kata‫ف‬ (‫ف‬ َّ‫ل‬‫فالد‬ )‫ف‬ ad-darj yang pada
mulanya‫ف‬berarti‫ف‬ tingkat.‫ف‬Kemudian‫ف‬kata‫ف‬(‫ف‬‫ا‬ ‫تد‬
)‫ر‬ tadarruj bermakna berpindah dari satu
tingkat‫ف‬ atau‫ف‬ tahap‫ف‬ ke‫ف‬ tingkat‫ف‬ atau‫ف‬ tahap‫ف‬ lain.‫ف‬ (‫ف‬ ََّّ‫ل‬‫َّلدتس‬‫ا‬‫ف‬ )‫ف‬ al-istidra>j adalah
memindahkan dari satu tahap ketahap yang lain guna mencapai satu tujuan.
6
Al-Qa>simi> dalam tafsirnya Maha>sin Al-Takwi>l menyebutkan, istidra>j berasal dari
kata‫َّف(ف‬‫ل‬‫ف)فالد‬yang‫ف‬artinya‫ف‬melipat,‫ف‬menurutnya‫ف‬lagi‫ف‬istidra>j‫ف‬itu‫ف‬ialah‫ف‬menaikkan‫ف‬kepada‫ف‬
sesuatu sedikit demi sedikit, seperti orang yang mendaki setingkat demi setingkat hingga
berhenti pada ketinggian yang tertinggi. Al-Qurt}ubi menyebutkan istidra>j berasal dari
kata‫َّف(ف‬‫ل‬‫ف)فالد‬yakni‫ف‬melipat‫ف‬sesuatu,‫ف‬memasukkan‫ف‬dan‫ف‬menaikkan,‫ف‬seperti‫ف‬dalam‫ف‬ucapan,‫ف‬
mayit itu dilipat‫ف‬pada‫ف‬kain‫ف‬kafannya.‫ف‬Juga‫ف‬dari‫ف‬kata‫َف(ف‬‫ف‬‫ف‬araces‫ف‬nakhadnerem‫ف‬inkay‫ف‬(‫دلاف‬ ‫َّر‬
bertahap sampai kepada tujuan tertentu.
Sedangkan secara terminologi, seperti yang dikatakan Al-Qurtubi istidra>j adalah
merendahkan secara bertahap sampai kepada tujuan tertentu.Menurut Qurais Shihab
istidraj adalah memindahkan dari satu tahap ketahap yang lain guna mencapai satu
tujuan. Menurut Al-Qasimi istidraj itu ialah menaikkan kepada sesuatu sedikit demi
sedikit, seperti orang yang mendaki setingkat demi setingkat hingga berhenti pada
ketinggian yang tertinggi. Dalam tafsirnya Al-Qurtubi mengutip perkataan Al-Dhahhak:
‫نعمة‬ ‫لهم‬ ‫ّدنا‬‫د‬‫ج‬ ‫معصية‬ ‫لنا‬ ‫ّدوا‬‫د‬‫ج‬ ‫م‬ّ‫ل‬‫ك‬ ‫الضحاك‬ ‫قال‬
Dhahak‫ف‬ berkata:‫ف‬ “Setiap‫ف‬ kali‫ف‬ mereka‫ف‬ melakukan‫ف‬ kemaksiatan‫ف‬ yang‫ف‬ baru,‫ف‬ kami‫ف‬ pun‫ف‬
berikan‫ف‬ mereka‫ف‬nikmat‫ف‬ yang‫ف‬ baru‫ف‬pula”.
Istidra>j adalah perkara-perkara yang luar biasa/ganjil yang diberikan Allah kepada
orang-orang kafir. Bertujuan agar mereka lupa diri sebagai makhluk Tuhan, karena
takabbur‫ف‬ dan‫ف‬ ingin‫ف‬ masyhur‫ف‬ namanya.‫ف‬ Misalnya‫ف‬ Raja‫ف‬ Fir‟aun‫ف‬ yang‫ف‬ mengaku‫ف‬ dirinya‫ف‬
Tuhan, dan Raja Namrud yang sombong karena kekayaannya yang melimpah. Tujuan
diberikannya istidra>j kepada orang-orang kafir untuk dijadikan contoh bahwa mereka
yang takabbur dan kufur kepada Tuhan (Allah) akhirnya binasa.
Selain dalam al-Qur‟an,‫ف‬Nabi‫ف‬Muhammad‫ف‬saw‫ف‬juga‫ف‬menjelaskan‫ف‬istidraj‫ف‬dalam‫ف‬hadisnya,‫ف‬
diriwayatkan oleh Imam Ah}mad bin Hanbal dalam Musnadnya,‫ف‬dari‫ف‬Uqbah‫ف‬bin‫„ف‬A<mir,‫ف‬
Nabi saw bersabda yang artimya ;
“Telah‫ف‬ menceritakan‫ف‬ kepada‫ف‬ kami‫ف‬ Yahya‫ف‬ bin‫ف‬ Gailan‫ف‬ dia‫ف‬ berkata,‫ف‬ telah‫ف‬ menceritakan‫ف‬
kepada‫ف‬kami‫ف‬Risydin‫ف‬yakni,‫ف‬Ibnu‫ف‬Sa‟d‫ف‬Abul‫ف‬Hajjaj‫ف‬al-Mahari dari Harmalah bin Imran
at-Tujibi dari Uqbah bin Muslim dari Uqbah bin Amir dari Nabi saw. beliau bersabda:
„Jika‫ف‬ kalian‫ف‬ melihat‫ف‬ Allah‫ف‬ memberikan‫ف‬ dunia‫ف‬ kepada‫ف‬ seorang‫ف‬ hamba‫ف‬ pelaku‫ف‬ maksiat‫ف‬
7
dengan‫ف‬ sesuatu‫ف‬ yang‫ف‬ ia‫ف‬ sukai,‫ف‬ maka‫ف‬ sesungguhnya‫ف‬ itu‫ف‬ hanyalah‫ف‬ istidra>j.‟‫ف‬ Kemudia‫ف‬
Rasulullah‫ف‬saw.‫ف‬ membacakan‫ف‬ayat:‫ف‬ „(Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang
telah diberikan kepada mereka, kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan
untuk mereka, sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberika
kepada mereka, kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka
terdiam‫ف‬ berputus‫ف‬ asa)‟”.‫ف‬(QS.‫ف‬Al-An‟am:‫ف‬ 44)
Jika melihat hadis diatas, istidra>j adalah ketika Allah memberikan nikmatnya kepada
seorang hamba sekalipun ia kerap sekali melakukan maksiat dengan sesuatu yang ia
sukai, Allah tetap mencurahkan berbagai kemudahan dan kesenangan dalam hidupnya
didunia, lalu dengan nikmat itu ia akan berangsur-angsur digiring kapada apa yang akan
membinasakannya
Term yang Semakna Dengan Istidraj
Berangkat dari pengertian istidra>j dalam al-Qur‟an,‫ف‬ ditemukan bahwa terdapat
beberapa lafaz yang semakna dengan kata tersebut, baik secara langsung ataupun tidak
langsung. Namun demikian, setiap kata yang dianggap semakna dengan kata lain dalam
al-Qur‟an‫ف‬ itu‫ف‬ ternyata‫ف‬ masing-masing memiliki kekhasan tersendiri yang tidak dapat
ditukaAl-Makr
Ayat tentang makar banyak tertuang didalam al-Qur‟an,‫ف‬diantaranya‫ف‬QS.‫ف‬Ali‫ف‬Imran‫ف‬[3]‫ف‬
54:
‫كرين‬ ‫ومكراللهواللهخيرالما‬ ‫ومكروا‬
Artinya:
“Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu.
dan Allah Sebaik-baik‫ف‬pembalas‫ف‬ tipu‫ف‬ daya.”
Kata makar dalam al-Qur‟an‫ف‬terulang‫ف‬sebanyak‫ف‬43‫ف‬kali‫ف‬yang‫ف‬berada‫ف‬di‫ف‬14‫ف‬surah‫ف‬23‫ف‬ayat.‫ف‬
Rinciannya sebagai berikut : Ali Imran (3): 54; Al-Ra‟d‫ف‬ (13):‫ف‬ 42,33;‫ف‬ Al-Nahl (16):
26,45,127; Al-A‟raf‫(ف‬7):‫ف‬123,99;‫ف‬Al-Naml (27): 50,70,51; Ibrahīm‫(ف‬14):‫ف‬46;‫ف‬Ghafir‫(ف‬40):‫ف‬
45;‫ف‬Nuh‫ف(ف‬71):‫ف‬22;‫ف‬Yunūs‫ف(ف‬10):‫ف‬21;‫ف‬Al-Anfāl‫ف‬(‫ف‬8):‫ف‬30;‫ف‬Al-An‟am‫ف(ف‬6):‫ف‬123,‫ف‬124;‫ف‬Yusūf‫ف‬
(‫ف‬12):‫ف‬102,31;‫ف‬Fatir‫ف‬(‫ف‬35):‫ف‬10,43;‫ف‬Saba‟‫ف(ف‬34):‫ف‬33.
8
Makar‫ف‬ secara‫ف‬ bahasa‫ف‬ berasal‫ف‬ dari‫ف‬ bahasa‫ف‬ arab‫ف‬ (‫ف‬
ََّ‫و‬ َ-‫فْو‬ artinya‫ف‬ (َ‫و‬ َ-
ُ‫فم‬ ‫نف‬ menipu/memperdaya.39‫ف‬ Dalam‫ف‬ kitab‫ف‬ Mu‟jam‫ف‬ Maqa>yis‫ف‬ Al-Lughah,‫ف‬ al-Makr‫ف‬
memiliki‫ف‬dua‫ف‬makna‫ف‬pokok‫ف‬,‫ف‬yakni‫ف‬ “ ‫َّۦرتح‬‫ف‬‫َّلفس‬‫د‬‫(ف”َّري‬memperdaya‫ف‬dan‫ف‬tipu‫ف‬muslihat)‫ف‬dan‫ف‬
"‫َّل‬‫د‬ ‫ف‬ َ‫ف‬ ‫َّرو‬" (betis berotot).40 Secara istilah menurut Abdul Rahim dalam tulisannya
bahwa makar adalah salah satu bentuk perbuatan yang memperdaya, menipu atau
mengelabui orang lain dengan berbagai macam cara dan bentuk yang rahasia, sehingga
orang yang menjadi objek dari perbuatan makar tersebut meleset dari tujuan yang
sebenarnya.4
9
Dalil Dalil Hadits Qudsi
Pada umumnya, redaksi yang digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu hadis
merupakan hadis qudsi adalah yang secara gamblang menyebutkan penisbatannya
kepada‫ف‬ Allah‫ف‬ Swt,‫ف‬ seperti‫ف‬ sabda‫ف‬ Rasulullah‫ف‬ Saw:‫ف‬ “Allah‫ف‬ ta’ala‫ف‬ berfirman...”,‫ف‬ “Allah‫ف‬
mewahyukan...dstr”,‫ف‬ namun jika diperhatikan lebih dekat lagi, maka akan banyak kita
jumpai macam-macam susunan kalimat hadis qudsi yang sebenarnya memiliki arti sama
yaitu adanya penisbatan kepada Allah atau meriwayatkan dari Allah Swt. Ragam riwayat
tersebut antara lain:
1. Al-Jurjani mengatakan,
‫تف‬َ ‫ص‬ ‫ف‬ ‫لفهللا‬ ‫م‬ ‫فظفَنفل‬ َ ‫ثفَّر‬ ‫تفسَنفر‬ ‫ر‬ ‫ع‬ َ‫ف‬ ‫حدفهللا‬ ْ‫حتفَنف‬ ‫ع‬ َ ‫ثفَّر‬ ‫فَنفر‬ ‫يفغ‬‫م‬ ‫قد‬ ‫ثفَّر‬ ‫تدم‬ ‫َّر‬
‫والمفْنف‬ ‫ذفَّر‬ َ ْ‫وف‬ ‫أ‬ ۟‫مف‬ ‫ح‬ َ ‫ر‬ ‫مفلسف‬ ‫ر‬ ‫ذف‬ ُ‫ذف‬ ‫تف‬ ‫ر‬ ‫ع‬ َ‫ف‬ ‫وفهللا‬ ‫فل‬ َ‫ف‬ ۟‫َُف‬ ‫م‬ ‫ذفس‬ َ ْ‫ف‬ ‫هللا‬
‫ض‬ ‫حزلفلم‬ َ‫فظذف‬ ‫فر‬ ‫ذفألن‬ َ ْ‫ضِف‬ ‫ف‬ َ‫قوآنف‬ ‫ر‬ ۟‫وذف‬ ‫ف‬ ُ‫لةف‬ ‫ع‬ ‫حتف‬ ‫ع‬ َ ‫كفَّر‬ ‫هر‬
Hadis qudsi adalah hadis yang secara makna datang dari Allah, sementara redaksinya
dari‫ف‬ Rasulullah‫ف‬shallallahu‫ف‬‘alaihi‫ف‬wa‫ف‬sallam.‫ف‬Sehingga‫ف‬ hadis‫ف‬Qudsi‫ف‬adalah‫ف‬berita‫ف‬dari‫ف‬
Allah kepada Nabi-Nya melalui ilham atau mimpi, kemudian Rasulullah shallallahu
‘alaihi‫ف‬wa‫ف‬sallam‫ف‬menyampaikan hal itu dengan ungkapan beliau sendiri. Untuk itu, al-
Quran lebih utama dibanding hadis qudsi, karena Allah juga menurunkan redaksinya.
(at-Ta’rifat,‫ف‬ hlm.‫ف‬ 133)
2. al-Hafidz Ibnu Hajar mengatakan,
‫تف‬ ‫ر‬ ‫ع‬ َ‫ف‬ ‫فْنفهللا‬‫ُغ‬ ‫َُفل‬ ‫م‬ ‫ذفس‬ َ ْ‫ف‬ ‫َتفهللا‬ ‫ص‬ ‫فتف‬ ‫صط‬ َ ‫نفَّر‬ ‫حَِفلنفم‬ ‫ت‬ َ‫فسغيف‬:‫ذ‬ ‫ثفَّإلر‬ ‫دم‬ ‫َّألر‬
‫مطذ‬ َّ ‫مطذفلسف‬ َّ‫الفس‬
Hadis‫ف‬ Ilahi‫ف‬ ada‫ف‬ kemungkinan‫ف‬ Nabi‫ف‬ shallallahu‫ف‬ ‘alaihi‫ف‬ wa‫ف‬ sallam‫ف‬ mengambilnya‫ف‬ dari‫ف‬
Allah tanpa perantara atau melalui perantara. (Faidhul Qodir, 4/468).
3. Sementara itu, ada pula ulama yang menggunakan istilah hadis Rabbani salah satunya
adalah Jalaluddin al-Mahalli. Dalam pernyataannya ia menyebutkan,
10
‫ي‬‫ا‬ ‫حف‬‫ا‬‫د‬‫ع‬ َْ‫ف‬‫ا‬‫ه‬‫ن‬ََّ‫ف‬َ‫د‬‫ع‬‫ح‬‫ا‬ْ‫ف‬ ََُ‫ل‬‫ف‬ :‫ا‬‫عن‬ َ‫ت‬ ‫ا‬‫ت‬َ‫ص‬‫َّر‬‫ف‬‫ا‬‫ث‬‫م‬‫ا‬‫د‬َ‫ت‬َْ‫ف‬َ‫ذ‬َ ‫ا‬ُ َ َ‫َّرو‬‫ف‬ َ‫مث‬‫ا‬‫د‬ َ‫ر‬َ ‫ع‬
‫َّأل‬
Hadis Rabbani itu seperti‫ف‬ hadis‫ف‬ yang‫ف‬disebutkan‫ف‬dalam‫ف‬dua‫ف‬kitab‫ف‬shahih:‫ف‬ “Saya‫ف‬sesuai‫ف‬
prasangka hamba-Ku kepada-Ku. (Hasyiyah al-Atthar‫ف‬ ’ala‫ف‬Syarh‫ف‬ al-Mahalli).
Perbedaan Hadits Qudsi dengan Alquran
Alquran sebagai pedoman hidup umat islam memiliki ciri sebagai berikut:
Alquran turun sebagai wahyu dibawa oleh malaikat Jibril ke Rasulullah SAW
Bersifat‫ف‬ qath’i‫ف‬ tsubut‫ف‬ (pasti‫ف‬ keabsahannya),‫ف‬ karena‫ف‬semuanya‫ف‬ diriwayatkan‫ف‬ kaum‫ف‬
muslimin turun-temurun secara mutawatir.
Membacanya mendapatkan 10 pahala setiap hurufnya.
Teks dan maknanya merupakan mukjizat.
Bersifat sakral, sehingga orang yang mengingkari satu huruf saja statusnya kafir.
Tidak boleh disampaikan berdasarkan maknanya tanpa teks aslinya persis seperti yang
Allah firmankan.
Menjadi mukjizat yang Allah gunakan untuk menantang manusia, terutama masyarakat
arab.
Sedangkan perbedaan hadits qudsi dengan Alquran adalah sebagai berikut:
Tidak harus melalui malaikat Jibril. Bisa datang dalam bentuk ilham atau mimpi.
Tidak ada jaminan keabsahannya. Karena itu, ada hadits qudsi yang shahih, dhaif, dan
bahkan ada yang palsu.
Semata membaca tidak bernilai pahala. Kecuali jika diniati untuk mempelajari, sehinga
bernilai ibadah pada kegiatan mempelajarinya.
Teks dan maknanya bukan mukjizat. Sehingga bisa saja seseorang membuat hadis qudsi
palsu.
Tidak sakral, sehingga mengikuti kajian hadis pada umumnya.
Hadits qudsi boleh disampaikan secara pemahaman
Tidak digunakan sebagai tantangan kepada makhluk ciptaan Allah SWT yang lainnya.
11
4. Penisbahan kepada Allah dalam riwayat hadis qudsi tidak selalu tekstual alias terang-
terangan, terkadang akan dijumpai beberapa bentuk yang perlu dipahami secara konteks,
bahkan bentuk ini tidak jauh berbeda dengan bentuk yang tidak aktif (pasif), kendati
demikian tetap mengandung redaksi yang dinisbahkan‫ف‬ kepada‫ف‬Allah‫ف‬ Ta’ala.
“Dari‫ف‬ Abu‫ف‬ Hurairah,‫ف‬ semoga‫ف‬ ridha‫ف‬ Allah‫ف‬ tercurah‫ف‬ atasnya,‫ف‬ Rasulullah‫ف‬ Saw‫ف‬ bersabda:‫ف‬
dibuka pintu-pintu surga pada hari Senin dan hari Kamis, (ketika itu) diampuni setiap
hamba yang tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatu, kecuali (yang tidak diampuni)
seorang yang terdapat (dalam hatinya) permusuhan terhadap saudaranya (seagama).
(menyangkut‫ف‬ mereka)‫ف‬ akan‫ف‬ dikatakan‫ف‬ (oleh‫ف‬ Allah):‫ف‬ “Tangguhkan‫ف‬ (pengampunan)‫ف‬
terhadap kedua orang ini sampai mereka berdamai. Tangguhkan (pengampunan)
terhadap kedua orang ini sampai mereka berdamai. Tangguhkan (pengampunan)
terhadap‫ف‬kedua‫ف‬orang‫ف‬ ini‫ف‬ sampai‫ف‬ mereka‫ف‬berdamai.”‫ف‬ (HR.‫ف‬Muslim)
Adapun hadits qudsi yang lainnya yaitu, Rasulullah saw bersabda :
‫أحدكم‬ ‫صوم‬ ‫يوم‬ ‫كان‬ ‫وإذا‬ ‫جنة‬ ‫والصيام‬ ‫به‬ ‫أجزي‬ ‫وأنا‬ ‫لي‬ ‫فإنه‬ ‫الصيام‬ ‫إال‬ ‫له‬ ‫آدم‬ ‫ابن‬ ‫عمل‬ ‫كل‬ : ‫تعالى‬ ‫هللا‬ ‫قال‬
‫فال‬
.‫صائم‬ ‫إني‬ ‫فليقل‬ ‫قاتله‬ ‫أو‬ ‫أحد‬ ‫سابه‬ ‫فإن‬ ‫يصخب‬ ‫وال‬ ‫يرفث‬
–
‫مسلم‬ ‫و‬ ‫البخارى‬ ‫رواه‬
Allah‫ف‬berfirman:‫ف‬“Seluruh‫ف‬amalan‫ف‬anak‫ف‬adam‫ف‬untuk‫ف‬dirinya‫ف‬sendiri‫ف‬kecuali‫ف‬puasa. Puasa
itu untukku, dan aku sendiri yang akan memberikan balasannya. Puasa itu perisai.
Apabila seseorang diantara kamu berpuasa, janganlah dia memaki-maki, mengeluarkan
12
kata-kata keji dan janganlah dia membuat kegaduhan. Jika dia dicaci oleh seseorang,
atau dibunuh (hendak dibunuh), hendaklah dia katakan : "saya berpuasa". (HR. Al-
Bukhary dan Muslim)
.‫يذكرني‬ ‫حيث‬ ‫معه‬ ‫وأنا‬ ‫بي‬ ‫عبدي‬ ‫ظن‬ ‫عند‬ ‫أنا‬ : ‫وجل‬ ‫عز‬ ‫هللا‬ ‫قال‬
–
‫هريرة‬ ‫أبى‬ ‫عن‬ ‫البخارى‬ ‫رواه‬
Allah‫ف‬berfirman:‫ف‬“Aku,‫ف‬menurut‫ف‬perasangka‫ف‬hamba-ku dan aku besertanya dimana saja
dia‫ف‬menyebut‫ف‬ (mengingat)‫ف‬ aku‫”ف‬.‫(ف‬HR.‫ف‬Al-Bukhari dari Abu Hurairah)
13
Berita Kenabian Rasulullah SAW. Yang Dimuat Dalam Kitab Suci
Agama Lain
Kitab-kitab yang dimaksud ialah kitab yang pengikutnya dinyatakan Allah di dalam
Alquran sebagai Ahli Kitab atau disebut kitab kaum Yahudi dan Nasrani. Nabi
Muhammad juga telah disebut dalam kitab agama Persia dan Hindu.
Seperti dikutip dari buku berjudul "Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad, Volume 1"
oleh Moenawar Khalil, disebutkan bahwa datangnya Nabi Muhammad SAW kepada
umat manusia telah disebutkan dan dinyatakan dalam kitab Taurat dan Injil. Hal
demikian sebagaimana disebutkan dalam Alquran surah al-A'raaf ayat 157 yang
berbunyi, "(Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya)
mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil."
Perjanjian Lama dalam bahasa Arab disebut al-‘Ahdu al-Qadim dan dalam bahasa
Belanda disebut Ould Testament, atau yang dianggap sebagai kitab Taurat oleh kaum
Yahudi dan Nasrani.
Sedangkan Perjanjian Baru dalam bahasa Arab disebut al-‘Ahdu‫ف‬ al-Jadid dan dalam
bahasa Belanda disebut Niew Testament, dan itulah yang dianggap kitab Injil oleh kaum
Nasrani. Perjanjian Lama berisi himpunan kitab suci dari nabi-nabi sebelum Nabi Isa AS,
dan Perjanjian Baru adalah yang berisi himpunan kitab suci yang dibawa Nabi Isa AS.
Di dalam buku tersebut disebutkan beberapa ayat dari kitab-kitab agama terdahulu, yang
menjelaskan tentang akan datangnya Nabi Muhammad SAW. Buku tersebut mengutip
bunyi kalimat bahasa Indonesia dari ayat Bibel, yang disalin dari Bibel yang
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Nederlandsch Bibel
Genootschap di Amsterdam pada 1916.
Salah satunya disebutkan dalam kitab Ulangan, 18:15, yang berbunyi, "Bahwa seorang
Nabi dari antara kamu dari antara segala saudaramu dan yang seperti aku ini yaitu akan
dibangkitkan oleh Tuhan Allahmu bagi kamu maka dia haruslah kamu dengar."
Di beberapa ayat dalam Kitab Ulangan itu disebutkan akan diutusnya Nabi Muhammad
SAW dengan semua yang dikatakannya membawa atau menyebut Nama Tuhan dan
bukan nama dewa. Nabi Muhammad SAW juga wafat tidak karena dibunuh orang.
14
Selain itu, apa yang dikatakan oleh Nabi Muhammad tentu terjadi, meski baru terjadi
pada masa beberapa abad sesudah wafatnya dan yang terjadi pada masa hidupnya.
"Bahwa kalau Nabi itu berkata atas Nama Tuhan, lalu barang yang dikatakannya itu tak
jadi atau tak datang, itulah perkataan yang bukan sabda Tuhan, melainkan Nabi itu
berkata dengan angkaranya: jangan kamu takut akan dia." (Ulangan, 18:22).
Kemudian dalam Injil Yahya juga disebutkan ayat yang mengarah pada akan kedatangan
Nabi Muhammad. Seperti dalam Yahya, 14:26, yang berbunyi, "Tetapi penghibur, yaitu
Ruhul Kudus, yang akan disuruh oleh Bapa sebab namaku, yaitu akan mengajarkan
segala perkara itu kepadamu dan mengingatkan kamu segala perkara yang telah
kukatakan kepadamu itu." "Maka sekarang sudah kukatakan kepadamu sebelum jadinya,
supaya apabila ia jadi kelak, boleh kamu percaya" (Yahya, 14:29).
Dari ayat itu dijelaskan, bahwa Nabi Muhammad SAW akan datang dan diperintah oleh
Tuhan dan akan mengajarkan segala perkara kepada manusia. Hal demikian juga telah
dinyatakan dalam Alquran.
Kemudian dalam ayat lainnya di Kitab Injil Yahya, Nabi Muhammad digambarkan
sebagai penghibur (Rahul Kudus) dan yang akan memuliakan Nabi Isa karena ia akan
mengambil beberapa keterangan dari apa yang telah diterangkan oleh Nabi Isa kepada
kaumnya.
Di dalam Kitab Injil Barnabas, kedatangan Nabi Muhammad SAW lebih jelas
dinyatakan. Barnabas sendiri adalah nama seorang sahabat atau pembela Nabi Isa.
Karenanya, Injil Barnabas ditulisnya sendiri dari wasiat yang didengarnya dari Nabi Isa
AS. Di dalam kitab itu memberitakan kedatangan Nabi SAW, bahkan dijelaskan pula
tentang peristiwa disalibnya Nabi Isa, bukanlah Nabi Isa yang disalib, melainkan
Yahuda. Injil Barnabas termasuk injil yang kuno, yang tertulis pada abad pertama
Masehi.
Dalam ayat di kitab Injil Barnabas, misalnya, disebutkan bahwa saat Nabi Isa AS
memberitahu para hawari (penolong) bahwa beliau akan berpaling meninggalkan alam.
Saat itu, Isa berkata agar hati mereka tidak bergoncang dan tidak takut. Sebab, Isa
15
bukanlah yang menjadikan mereka, tetapi Allah yang menjadikan dan memelihara
mereka.
"Adapun tentang ketentuan tugasku, sesungguhnya aku datang untuk menyediakan jalan
bagi Rasulullah yang akan datang dengan membawa tugas kelepasan alam ini."
(Barnabas, 72:10).
Saat Muhammad SAW berusia 12 tahun, Abu Thalib -- sang paman -- hendak
melakukan ekspedisi niaga dari Makkah ke Syam (Suriah). Melihat sang paman akan
pergi jauh, Muhammad berkata, "Paman, mengapa kau tak mengajakku? Aku tidak
memiliki pelindung selain dirimu."
Abu Thalib pun tak tega meninggalkan keponakan kesayangannya seorang diri di
Makkah. Ia lalu mengangkat tubuh Muhammad dan mendudukkannya di atas hewan
tunggangan. Kafilah dagang dari Quraisy pun menempuh perjalanan darat menuju Syam.
Hingga akhirnya, kafilah itu tiba di sebuah tempat pertapaan di Bushra, antara Syam dan
Hijaz. Di sana mereka bertemu dengan seorang rahib bernama Buhaira. Sang rahib
takjub menyaksikan anak laki-laki yang bernama Muhammad itu.
Betapa tidak, awan selalu bergerak memayungi ke mana pun Muhammad kecil
melangkah. Sang rahib pun segera menghampiri calon nabi dan rasul terakhir itu.
Buhaira memeriksa sekujur tubuh Muhammad untuk melihat tanda-tanda kenabian yang
diterangkan dalam kitab-kitab suci terdahulu.
Ia akhirnya menemukan tanda kenabian itu di punggung Muhammad, di antara kedua
pundaknya, lalu ia mencium tanda itu. Menyaksikan tanda-tanda kenabian itu, sang rahib
pun berpesan kepada Abu Thalib agar menjaga keponakannya itu dengan hati-hati,
karena dia adalah calon rasul yang dinanti umat manusia.
Prediksi Buhaira dari Kota Bushra itu menjadi kenyataan. Ketika menginjak usia 40
tahun, Muhammad memperoleh wahyu saat menyendiri di Gua Hira. Nabi Muhammad
menjadi rasul penutup bagi umat manusia yang hidup di akhir zaman.
16
Baru-baru ini, Pemerintah Turki mengumumkan penemuan Injil kuno yang berusia 1500
tahun. Yang mencengangkan, Injil kuno tersebut ternyata memprediksi kedatangan Nabi
Muhammad SAW sebagai penerus risalah Isa (Yesus) di bumi.
Menurut mailonline, injil yang ditulis tangan dengan tinta emas itu menggunakan
bahasa Aramik. Inilah bahasa yang dipercayai digunakan Yesus sehari-hari. Dan di
dalam injil ini dijelaskan ajaran asli Yesus serta prediksi kedatangan penerus kenabian
setelah Yesus.
Injil kuno berusia 1.500 tahun ini bersampu kulit hewan, ditemukan polisi Turki selama
operasi anti penyeludupan di tahun 2000 lalu. Alkitab kuno ini sekarang di simpan di
Museum Etnografi di Ankara, Turki.
Komunitas Kristen Suriah mengklaim kepemilikan injil kuno tersebut. Komunitas itu
telah mengirim surat resmi kepada Menteri Kebudayaan Turki, Ertugrul Gunay untuk
mengembalikan kitab suci tersebut kepada mereka.
Kepala Budaya Komunitas Kristen Suriah, Sabo Hanna mengatakan, Alkitab bersejarah
memiliki makna material yang besar bagi umat Kristiani. "Jika Turki tidak
menyerahkannya, maka ia meminta Turki membuka akses bersama dengan membangun
museum di distrik Midyat, Suriah," ujarnya kepada Hurriyet Daily News, Jumat (2/3).
Sebenarnya, siapakah Komunitas Kristen Suriah ini? Komunitas Kristen Suriah ini
adalah penganut Kristen ortodok di wilayah Arab mulai dari Libanon, Suriah, hingga
perbatasan Turki. Penganut Kristen ini telah menggunakan bahasa Aramik sejak awal
berdirinya gereja mereka.
Karena itu mereka meyakini injil yang dipamerkan di Turki adalah bagian dari sejarah
mereka. "Banyak biara-biara pada awal Kristen di wilayah Suriah di tenggara Turki,
telah dijarah oleh Turabidin. Karena itu kami minta agar Injil kuno itu dikembalikan,"
Kepala Budaya Komunitas Kristen Suriah, Sabo Hanna kepada Hurriyetdaily, Jumat
(2/3).
Kelompok Kristen Suriah ini telah menyebar hingga ke Eropa, kurang lebih delapan
perwakilan komunitas ini diseluruh eropa. Kelompok Kristen ini juga menyebar di Asia
Kecil dengan kitab teks Yunani dan bahasa Aram. Meski begitu, belum dilakukan
17
penelitian secara mendalam apakah Injil ini benar memiliki keterkaitan dengan Kristen
Suriah.
Injil kuno berusia 1500 tahun menjadi perhatian, setelah dipublikasikan oleh pemerintah
Turki. Kontroversi injil ini pun muncul, ketika isi dari ajaran injil ini yang meyakini
Yesus sebagai Nabi. Dan memprediksi akan kedatangan Nabi Muhammad SAW, setelah
Yesus.
Penemuan itu juga bahkan menarik perhatian Vatikan. Pemerintah Turki telah
mengkonfirmasi permintaan Paus Benediktus sebagai pemimpin tertinggi Vatikan untuk
meneliti injil ini. Diyakini injil berusia 1500 tahun ini adalah manuskrip terakhir dari
ajaran Barnabas tentang Keesaan Tuhan dan Kenabian Yesus.
Isi Kandungan Injil Barnabas
Kitab Injil Barnabas menggunakan bahasa Aramik. Bahasa ini dipercaya digunakan
Yesus dalam kehidupan sehari-hari. Ada banyak isi kandungan kitab ini, salah satunya
prediksi kedatangan Nabi Muhammad SAW.
Adapun kutipan isi kitab ini adalah:
Bab 39 Barnabas: ''Terpujilah nama-Mu yang kudus, ya Allah Tuhan kita... Tiada Tuhan
Selain Allah dan dan Muhammad adalah utusan-Nya''.
Bab 41 Barnabas: "Atas perintah Allah, Mikael mengusir Adam dan Hawa dari surga,
kemudian Adam keluar dan berbalik melihat tulisan pada pintu surga 'Tiada Tuhan
Selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah...''
Bab 44 Barnabas: Pada bab ini Yesus atau Nabi Isa menyebut nama Nabi Muhammad.
''Oh, Muhammad Tuhan bersamamu...''
Bab 97: Yesus menjawab, "Nama Mesias sangat mengagumkan, karena Allah sendiri
yang memberinya nama, ketika menciptakan jiwanya dan menempatkannya di dalam
kemuliaan surgawi. Allah berkata: 'Tunggu Muhammad; karena kamu Aku akan
menciptakan firdaus, dunia, dan banyak makhluk... Siapa pun yang memberkatimu akan
diberkati, dan barangsiapa mengutukmuu akan dikutuk..''
18
Bab 112: Dalam bab ini Nabi Isa (Yesus) bercerita kepada Barnabas bahwa dirinya akan
dibunuh. Namun, kata Nabi Isa, Allah aka membawanya naik dari bumi. Sedangkan
orang yang dibunuh sebenarnya adalah seorang pengkhianat yang wajahnya diubah
seperti Nabi Isa. Dan orang-orang akan percaya bahwa yang disalib itu adalah Nabi Isa.
''Tetapi Muhammad akan datang... Rasul Allah yang suci,''
kitab suci umat hindu
Kitab suci umat Hindu terbagi menjadi tiga kategori, yaitu Weda, Upanishad, dan Purana.
Perbedaan ketiganya didasarkan pada usia kitab, yang dipercaya berasal sekitar 4.000
tahun yang lalu.
Salah satu nubuat yang menakjubkan dari kitab suci tersebut adalah tentang Nabi
Muhammad SAW yang disebutkan dalam kitab Hindu tersebut.
Dilaporkan Onislam.net, salah satu buktinya adalah jazirah Maharshi Vyasa yang
merupakan tempat suci umat Hindu, ternyata adalah tanah Arab yang dirusak setan.
Kemungkinan hal itu berasal dari masa pra-Islam. Kemudian, adanya nama Mahamad,
yang diperkirakan adalah Muhammad, di mana dalam kitab tersebut dideskripsikan akan
membimbing orang-orang yang sesat.
Dalam kitab itu, Muhammad disebutkan akan disunat, berjenggot, fasih, dan akan
membuat revolusi besar, dia akan mengumumkan panggilan untuk beribadah, akan
makan daging halal yang bukan daging babi, dan dia akan melawan bangsa tidak
beragama. Kesemua itu mengarah pada ciri-ciri Nabi Muhammad (Vidyarthi).
Bhavishya Purana yang merupakan salah satu Purana terpenting, memberikan bukti lain.
Disebutkan, di sebuah negeri asing akan ada seorang guru spiritual yang akan datang
bernama Muhammad. Di mana dia akan menjadi penghuni kawasan Arab, akan
mengumpulkan kekuatan besar untuk melawan iblis, dan Allah akan melindunginya dari
lawan-lawannya. Kitab Upanishad, yang merupakan kitab tinggi dari Vedas, dan banyak
digunakan sebagai literatur pelajar Hindu menyebutkan nama nabi Muhammad. Karena
dalam kitab tersebut terdapat pengetahuan yang bersifat ketuhanan yang mengajarkan
bagaimana mendekatkan diri kepada Sang Pencipta
19
Amar Makruf Nahi Mungkar, Perilaku yang Diperintahkan Allah SWT
Amar makruf nahi mungkar dalam istilah fiqh disebut dengan al Hisbah. Perintah yang
ditujukan kepada semua masyarakat untuk mengajak atau menganjurkan perilaku
kebaikan dan mencegah perilaku buruk.
Bagi umat Islam, amar makruf nahi mungkar adalah wajib, sebab syariat Islam memang
menempatkannya pada hukum dengan level wajib. Dan siapa pun dari kita yang
meninggalkannya, maka kita akan berdosa dan mendapatkan hukuman berupa siksa yang
sangat pedih dan menyakitkan.
Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits berikut:
"Hendaklah kamu beramar makruf (menyuruh berbuat baik) dan benahi mungkar
(melarang berbuat jahat). Kalau tidak, maka Allah akan menguasakan atasmu orang-
orang yang paling jahat di antara kamu, kemudian orang-orang yang baik-baik di antara
kamu berdoa dan tidak dikabulkan (doa mereka)." (HR. Abu Dzar).
Selain itu, amar makruf nahi mungkar merupakan prinsip dasar agama Islam yang harus
dilakukan oleh setiap muslim.
Hal tersebut sesuai dengan firman Allah SWT dalam al-Qur'an:
ِ‫ئ‬
َٰٓ‫ل‬ ۟
‫و‬ُ‫أ‬ َ‫و‬ ۚ ِ‫ر‬َ‫ك‬‫ن‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ ِ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬َ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ي‬ َ‫و‬ ِ‫وف‬ُ‫ر‬ْ‫ع‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ِ‫ب‬ َ‫ون‬ُ‫ر‬ُ‫م‬ْ‫أ‬َ‫ي‬ َ‫و‬ ِ‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ َ‫ون‬ُ‫ع‬ْ‫د‬َ‫ي‬ ٌ‫ة‬َّ‫م‬ُ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ن‬ِّ‫م‬ ‫ن‬ُ‫ك‬َ‫ت‬ْ‫ل‬ َ‫و‬
َ‫ون‬ُ‫ح‬ِ‫ل‬ْ‫ف‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫ك‬
Artinya: "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah
orang-orang yang beruntung." (QS. Ali Imran: 104)
Dalam ayat lain, Allah SWT juga memerintahkan amar makruf nahi mungkar, karena
perilaku ini merupakan perbuatan yang dapat memberikan keuntungan bagi pelakunya.
Allah SWT berfirman:
‫ن‬ِ ْ
‫ٱْل‬ َ‫و‬ ِ‫ة‬ٰ‫ى‬َ‫ر‬ ْ‫و‬َّ‫ت‬‫ٱل‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫د‬‫ن‬ِ‫ع‬ ‫ًا‬‫ب‬‫و‬ُ‫ت‬ْ‫ك‬َ‫م‬ ‫ۥ‬ُ‫ه‬َ‫ن‬‫ُو‬‫د‬ ِ
‫ج‬َ‫ي‬ ‫ى‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ٱ‬ َّ‫ى‬ِّ‫م‬ُ ْ
‫ٱْل‬ َّ‫ى‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ٱل‬ َ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬ َّ‫ٱلر‬ َ‫ون‬ُ‫ع‬ِ‫ب‬َّ‫ت‬َ‫ي‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ٱ‬
ِ‫وف‬ُ‫ر‬ْ‫ع‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ِ‫ب‬ ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ر‬ُ‫م‬ْ‫أ‬َ‫ي‬ ِ‫ل‬‫ي‬ ِ‫ج‬
ِ‫ن‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ٰ‫ى‬َ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ي‬ َ‫و‬
َ‫ث‬ِ‫ئ‬َٰٓ‫ب‬َ‫خ‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ ُ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫م‬ ِّ‫ر‬َ‫ح‬ُ‫ي‬ َ‫و‬ ِ‫ت‬َٰ‫ب‬ِّ‫ي‬َّ‫ط‬‫ٱل‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ ُّ‫ل‬ ِ‫ُح‬‫ي‬ َ‫و‬ ِ‫ر‬َ‫ك‬‫ن‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ٱ‬
َ‫ء‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ٱ‬َ‫ف‬ ۚ ْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫َت‬‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬ ‫ى‬ِ‫ت‬َّ‫ل‬‫ٱ‬ َ‫ل‬َٰ‫ل‬ْ‫غ‬َ ْ
‫ٱْل‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ر‬ْ‫ص‬ِ‫إ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ‫ع‬َ‫ض‬َ‫ي‬ َ‫و‬
ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ۟‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫ا‬
َ‫ون‬ُ‫ح‬ِ‫ل‬ْ‫ف‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫ك‬ِ‫ئ‬
َٰٓ‫ل‬ ۟
‫و‬ُ‫أ‬ ۙ ٓ‫ۥ‬ُ‫ه‬َ‫ع‬َ‫م‬ َ‫ل‬ ِ‫نز‬ُ‫أ‬ ٓ‫ى‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ٱ‬ َ‫ور‬ُّ‫ن‬‫ٱل‬ ۟‫وا‬ُ‫ع‬َ‫ب‬َّ‫ت‬‫ٱ‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬‫و‬ُ‫ر‬َ‫ص‬َ‫ن‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬‫و‬ُ‫ر‬َّ‫ز‬َ‫ع‬ َ‫و‬
20
Artinya: "(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya)
mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh
mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar
dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala
yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada
pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya,
menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran),
mereka itulah orang-orang yang beruntung." (QS al-A'raaf: 157).
Perintah amar makruf nahi mungkar juga banyak dijelaskan dalam hadits. Salah satunya
adalah hadits dari Abi Said al-Khudri:
"Siapa yang melihat kemungkaran maka ubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu
maka ubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu maka (tolaklah) dengan hatinya dan
hal tersebut adalah selemah-lemahnya iman." (HR. Muslim).
Dalam hadits lain, dalam Shahih Muslim dari Abdullah bin Mas'ud Ra, Rasulullah SAW
bersabda:
"Tidaklah seorang Nabi pun yang Allah Ta'ala utus di suatu umat sebelumku, kecuali
memiliki pengikut-pengikut setia dan sahabat-sahabat. Mereka mengambil sunnahnya
dan mengikuti perintahnya. Kemudian, datang generasi-generasi setelahnya yang
mengatakan hal yang tidak mereka ketahui dan tidak diperintahkan. Maka, barang siapa
memerangi mereka dengan tangannya maka ia adalah mukmin. Dan, barang siapa
memerangi mereka dengan lisannya maka ia adalah mukmin. Dan, barang siapa
memerangi mereka dengan hatinya maka ia adalah mukmin. Dan, tidak pernah ada di
belakang itu semua keimanan sebesar biji atom."
Bentuk-bentuk amar ma’ruf dan nahi munkar
Dengan senjata
Islam juga menyerukan untuk mengangkat senjata jika hal tersebut benar benar
memungkinkan sebagaimana firman Allah dalam suratan-Nisa ayat 75 yang artinya:
:“mengapa‫ف‬ kamu‫ف‬ tidak‫ف‬ mau‫ف‬ berperang‫ف‬ dijalan‫ف‬ Allah‫ف‬ membela‫ف‬ kaum‫ف‬ yang‫ف‬ lemah‫ف‬ baik‫ف‬
laki-laki maupun wanita dan anak-anak‫ف‬ yang‫ف‬ semuanya‫ف‬ berdo‟a:‫ف‬ “Ya‫ف‬ robb‫ف‬ kami,‫ف‬
keluarkanlah kami dari negeri ini(makkah) yang zhalim penduduknnyadan berilah kami
21
pelindung‫ف‬dari‫ف‬sisia‫ف‬engkau‫ف‬dan‫ف‬berikanlah‫ف‬kami‫ف‬penolong‫ف‬dari‫ف‬sisi‫ف‬Allah.”(QS.an-Nisa:
75)
Apabila masyarakat tidak mampu melawan tirani dan kezhaliman serta kediktatoran
maka tidak ada alasan baginya untuk mengangkat senjata atau paling tidak hijrah dari
kampung mereka dan tidak ada alasan bagi merekauntuk mereka kebinasaan.30 Kalau
darah manusia sudah tidak berharga dan ummat Islam diperangi, maka tidak ada
kedamaian dalam kehidupan. Oleh karena itu Islam mewajibkan umatnya untuk bangkit
demi membela diri dan haram hukumnya bagi ummat Islam untuk berdiam diri
menerima kehinaan dan penindasan. Islam ssangat mencintai kedamaian namun,
kemerdekaan dan kehormatan umat Islam jauh lebih berharga dari perdamaian itu sendiri.
Dengan politik
Perjuangan dengan menggunakan kekuatan politik dalam suatu negara dikemas berbagai
bentuk diantaranya adalah dalam bentuk wadah atau membentuk kelompok atau
kekuatan‫ف‬politik‫ف‬yang‫ف‬disebut‫ف‬dengan‫ف‬partai.‫ف‬Yusuf‫ف‬Qordhawi‫ف‬mengatakan‫“ف‬bahwa‫ف‬partai‫ف‬
suatu wadah‫ف‬bagi‫ف‬ umat‫ف‬untuk‫ف‬ mengatakan‫ف‬ “tidak”‫ف‬atau‫ف‬ “kenapa”.Partai‫ف‬ yang‫ف‬dimaksud‫ف‬
oleh Yusuf Qordhawi harus memenuhi 2 syarat yaitu:
a. Partai-partai‫ف‬tersebut‫ف‬harus‫ف‬mengakui‫ف‬Islam‫ف‬sebagai‫ف‬akidah‫ف‬dan‫ف‬Syari‟ah,‫ف‬tidak‫ف‬boleh‫ف‬
melanggar ajaran-ajarannya dan tidak boleh pula menjadikan partai sebagai kedik,
walaupun berbagai partai tersebut mempunyai ijtihad sendiri memahaminya berdasarkan
kaidah-kaidah ilmiah yang sudah ditetapkan.
b. Partai-partai tersebut tidak boleh bekerja demi kepintingan pihak-pihak yang
memusuhi Islam dan umatnya, apapun nama dan bentuknya
3. Dengan dakwah
Secara‫ف‬bahasa,‫ف‬dakwah‫ف‬berarti‫ف‬memanggil,‫ف‬mengundang,‫ف‬minta‫ف‬tolong‫ف‬kepada,‫ف‬berdo‟a,‫ف‬
memohon, mengajak kepada sesuatu, mengubah dengan perkataan dan perbuatan , dan
amal. Dan secara istilah para ahli piqh berbeda pendapat tentang dakwah di antaranya;
a. M. Abu al-Fath al-Bayanuni, dakwah adalah menyampaikan dan mengajarkan Islam
kepada manusia serta menerapkannya dalam kehidupan manusia.
b. Taufik al-Wa‟i,‫ف‬ dakwah‫ف‬ adalah‫ف‬ mengajak‫ف‬ kepada‫ف‬ pengesaan‫ف‬ Allah‫ف‬ dengan‫ف‬
menyatakan dua kalimat sahadat dan mengikuti manhaj Allah di muka bumi baik
22
perkataan dan perbuuatan, sebagaimana yang terdapat dalam al-Qur‟an‫ف‬dan‫ف‬Assunnah,‫ف‬
agar‫ف‬ memperoleh‫ف‬ agama‫ف‬ yang‫ف‬ diridha‟inya‫ف‬ dan‫ف‬ manusia‫ف‬ memperoleh‫ف‬ kebahagiaan‫ف‬ di‫ف‬
dunia dan akhirat.
c. Syaikh Ali Mahfudz, dakwah adalah mendorong (memotivasi) manusia untuk
melaksanakan‫ف‬kebaikan‫ف‬dan‫ف‬ mengikuti‫ف‬petunjuk‫ف‬serta‫ف‬ memerintah‫ف‬berbuat‫ف‬ ma‟ruf‫ف‬dan‫ف‬
mencegah dari perbuatan yang munkar agar mereka memperoleh kebahagiaan di dunia
dan akhirat.
Dalam‫ف‬menegakkan‫ف‬amar‫ف‬ma‟ruf‫ف‬nahi‫ف‬mukar‫ف‬dalam rangka merealisasikan negara yang
berwibawa dan bermartabat. Hal tersebut berpedoman kepada tindakan yang dilakukan
Abu Bakar sewaktu beliau diangkat jadi khalifah. Oleh karena itu, setiap umat Islam
dalam suatu negara dituntut untuk selalu aktif dalam menegakkan‫ف‬ amar‫ف‬ ma‟ruf‫ف‬ nahi‫ف‬
munkar sekalipun terhadap seorang pemimpin karena hal tersebut sebagai salah satu
bentuk yang harus dilakukan secara bijaksana dan bersifat konstruktif serta tidak dengan
jalan inkonstitusional. Umat ini akan kehilangan keistimewaan dan kelebihannya jika
mereka‫ف‬ meniggalkan‫ف‬ perjuangan‫ف‬ amar‫ف‬ ma‟ruf‫ف‬ nahi‫ف‬ munkar-nya, maka mereka akan
ditimpa musibah dan dilaknat Allah SWT.
C.‫ف‬Dasar‫ف‬Hukum‫ف‬ Amar‫ف‬Ma’ruf‫ف‬ Nahi‫ف‬Munkar
Sebagaimana firman Allah SWT dalam dalam al-Qur‟an‫ف‬surah‫ف‬al-Araf ayat 157 yang
artinya :
:”(Yaitu)‫ف‬ orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang umi yang (namanya) mereka
dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka
mengerjakan yang makruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan
menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala
yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada
pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya,
menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (al Qur'an),
mereka itulah orang-orang‫ف‬ yang‫ف‬ beruntung.”(QS.‫ف‬ al-A’raf:‫ف‬ 157)
Ayat ini dapat diambil sebagai penjelasan tentang risalah beliau. Allah lah yang
memerintahkan lidah beliau untuk mengemukakan segala yang‫ف‬ ma‟ruf‫ف‬ dan‫ف‬ melarang‫ف‬
segala yang munkar, menghalalkan semua yang baik dan mengharamkan segala yang
keji.‫ف‬ Melaksanakan‫ف‬ amar‫ف‬ ma‟ruf‫ف‬ nahi‫ف‬ munkar‫ف‬ termasuk‫ف‬ dalam‫ف‬ kewajiban‫ف‬ yang‫ف‬
23
pundamental dalam Islam. Sebagaimana dalam firman Allah yang termuat dalam surah
Ali Imran ayat 110 yang artinya:
"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang
makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli
Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman,
dan kebanyakan mereka adalah orang-orang‫ف‬ yang‫ف‬ fasik.”(QS.‫ف‬ al-Imran: 110).
Nabi SAW bersabda :
”Dari‫ف‬Abu‫ف‬Said‫ف‬al-Khudri RA berkata : saya mendegar rasulullah SAW bersabda : siapa
yang melihat kemungkaran maka ubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu maka
rubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu maka (tolaklah) dengan hatinya dan hal
tersebut adalah selemah-lemah‫ف‬ iman.”(HR.‫ف‬ Muslim).
24
Fitnah Akhir Zaman
Sejumlah tanda mengenai akhir zaman telah banyak dijabarkan dan ditemui melalui
hadits-hadits Nabi. Ciri-ciri akhir zaman pun ditandai dengan ciri kecil (sugra) dan ciri
besar (kubra). Salah satu tanda akhir zaman yakni tersebarnya fitnah dan kejahatan yang
semakin semarak.
terdapat sejumlah hadits Nabi yang menunjukkan kondisi bangsa di akhir zaman.
Di antara hadits yang menunjukkan itu yakni penegasan manusia yang cenderung
mencintai dunia, pekerja yang malang, kurangnya ilmu, tersebarnya kejahatan, dan lain
sebagainya. Rasulullah SAW bersabda dalam hadits riwayat Abu Hurairah RA:
‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫ب‬ُ‫ي‬ ‫ما‬ ٌ‫زمان‬ ِ
‫الناس‬ ‫على‬ ‫(يأتي‬ :‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ ‫هللا‬ ‫رسول‬ ‫قال‬ ‫عنه‬ ‫هللا‬ ‫رضي‬ ‫ـ‬ ‫هريرة‬ ‫أبي‬ ‫عن‬
‫أين‬ ‫من‬ ُ‫ل‬‫رج‬
ٍ‫حرام‬ ‫أو‬ ٍ‫ل‬‫حال‬ ‫ن‬ِ‫م‬ ‫َ؟‬‫ل‬‫الما‬ ‫أصاب‬
Yang‫ف‬ artinya:‫ف‬ “Akan‫ف‬ tiba‫ف‬ masanya‫ف‬ muncul‫ف‬ orang-orang yang tidak peduli
mempertanyakan, dari mana kekayaan yang dihimpun bersumber? Apakah itu halal
ataukah‫ف‬ haram.”‫ف‬
Di dalam hadits lain, Rasulullah juga mengingatkan tentang perkara akhir zaman dan
pertanda yang menyertainya. Ini sebagaimana hadits riwayat Abu Hurairah RA:
‫أتي‬َ‫ي‬‫س‬ :‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ ‫هللا‬ ‫رسول‬ ‫قال‬
‫في‬ ُ‫ب‬َّ‫ذ‬َ‫ك‬ُ‫ي‬‫و‬ ُ‫ب‬ِ‫ذ‬‫الكا‬ ‫فيها‬ ُ‫َّق‬‫د‬‫يص‬ ُ‫َّاعات‬‫د‬‫خ‬ ٌ‫سنوات‬ ِ
‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬‫ع‬
ُ‫ق‬ِ‫د‬‫ا‬َّ‫ص‬‫ال‬ ‫ها‬
ُ‫ه‬ِ‫ف‬‫ا‬َّ‫ت‬‫ال‬ ُ‫ل‬‫ج‬َّ‫الر‬ َ‫ل‬‫قا‬ ُ‫ة‬‫ْبض‬‫ي‬ َ‫و‬ُّ‫الر‬ ‫وما‬ َ‫ل‬‫قي‬ ُ‫ة‬‫ْبض‬‫ي‬ َ‫و‬ُّ‫الر‬ ‫فيها‬ ُ‫ق‬ِ‫وينط‬ ُ‫اْلمين‬ ‫فيها‬ ُ‫ن‬ َّ‫ُخو‬‫ي‬‫و‬ ُ‫الخائن‬ ‫فيها‬ ُ‫من‬َ‫ت‬‫ُؤ‬‫ي‬‫و‬
ِ‫ة‬َّ‫م‬‫العا‬ ِ‫أمر‬ ‫في‬
Yang‫ف‬ artinya:‫ف‬ “Akan‫ف‬ datang‫ف‬ tahun-tahun penuh kedustaan yang menimpa manusia,
pendusta dipercaya, orang jujur didustakan, pengkhianatan terhadap amanah yang diberi,
orang yang jujur dikhianati, dan ruwaibidhah ikut berkomentar. Lalu ditanya, apa itu
ruwaibidhah? Beliau menjawab: orang-orang bodoh yang mengurusi urusan perkara
umum.
Dijelaskan di akhir zaman, hukum kalah dengan etika. Paling mudah, contohnya hukum
mengorder pelacur adalah haram. Namun etika di masyarakat mengatakan bahwa si
pemberi order itu disebut orang baik jika dia mau membayar.
25
Contoh lain, haram nonton konser yang mengumbar aurat. Namun, etika masyarakat
menyatakan siapapun yang menonton konser yang mengumbar aurat itu adalah orang
baik jika dia mau membayar tiket dan berlaku sopan selama pertunjukan.
Ini yang kita takutkan. Hukum tak ada lagi karena kalah oleh etika yang berlaku di
masyarakat meski etika itu salah. Yang paling kita takutkan adalah kebaikan dalam
keburukan. Orang berlaku buruk namun masyarakat mengatakan itu baik, sehingga
orang itu tidak pernah instropeksi bahwa sebenarnya perilakunya itu buruk.
Orang-orang di zaman dahulu berhasil menjaga iman dan ketaatannya kepada Allah
ketika diuji dengan kemiskinan. Namun gagal mempertahankan keimanan ketika diuji
dengan‫ف‬ harta‫ف‬dan‫ف‬kekayaan‫ف‬ seperti‫ف‬Tsa’labah‫ف‬ dan‫ف‬Qarun.
Berbeda dengan kita. Sekarang kebanyakan dengan ujian kemiskinan saja gagal menjaga
iman dan taat pada Allah. Apalagi diuji kekayaan dan kedudukan. Tentu akan membuat
lebih gagal lagi dengan sifat-sifat kesombongan dan keangkuhan yang akan timbul
karena merasa hebat dengan sedikit kelebihan yang Allah berikan.
Tgk Umar Rafsanjani, ketua Umum Majelis Pengajian dan Zikir Tastafi Kota Banda
Aceh sebagaimana dilansir serambinews.com, mengungkapkan, di akhir zaman, fitnah
dan ujian yang akan dialami oleh umat Islam tidak lagi bersifat pribadi dan kelompok,
tapi kolektif dan dirasakan oleh seluruh umat.
Fitnah ini sangat dahsyat, antara lain ketika kebohongan diyakini oleh masyarakat
banyak sebagai kebenaran dan kebenaran justru dinilai sebagai dusta atau hoax.
Tgk Umar lalu mengutip hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah RA. Rasulullah
Shallallahu‫ف‬ ‘Alaihi‫ف‬ Wasallam‫ف‬ bersabda‫ف‬yang‫ف‬ artinya:
“Akan‫ف‬ datang‫ف‬ kepada‫ف‬ manusia‫ف‬ tahun-tahun yang penuh dengan tipuan. Ketika itu
pendusta dibenarkan sedangkan orang yang jujur didustakan. Pengkhianat dipercaya
sedangkan orang yang amanah justru dianggap sebagai pengkhianat. Pada saat itu
Ruwaibidhah‫ف‬ berbicara.‫ف‬ Ada‫ف‬ yang‫ف‬ bertanya,‫ف‬ ‘Apa‫ف‬ yang‫ف‬ dimaksud‫ف‬ Ruwaibidhah?’.‫ف‬
Rasulullah‫ف‬ menjawab,‫ف‬“Orang‫ف‬ fasik‫ف‬dan‫ف‬bodoh‫ف‬ yang‫ف‬turut‫ف‬campur‫ف‬dan‫ف‬berbicara dalam
urusan‫ف‬ orang‫ف‬banyak”.
26
Tanda kemunculan dukhan
Beberapa abad lalu, Rasulullah SAW sudah menjelaskan tentang akhir zaman dan
beberapa bencana dahsyat yang akan menimpa umat di seluruh dunia, salah satunya
Dukhan. dukhan terjadi pada fase keempat. Dase saat umat Islam dipimpin oleh
pemimpin yang diktator. Dukhan merupakan kabut asap yang gelap, tebal, tidak ada
oksigen, dan teramat panas sehingga mengakibatkan bumi gelap gulita selama 40 hari 40
malam.
Lantas, kapan tepatnya Dukhan akan muncul?
Kapan Dukhan Akan Muncul? Ternyata Dukhan dan hujan meteor akan segera datang
ketika tiga tanda-tandanya sudah terjadi. Adapun 3 tanda-tanda itu adalah:
 Banyak muncul penyanyi-penyanyi wanita
 Banyaknya musik dan alat-alat musik
 Banyaknya orang meminum khamr atau minuman yang memabukkan Bagaimana
dengan kondisi saat ini, bukankah ketiga tanda-tanda itu sudah mulai muncul?
Jika demikian, apakah kita tinggal menunggu waktu itu datang?
Amalan yang Dianjurkan Saat Terjadi Dukhan
Terjadinya dukhan membuat kondisi manusia seperti yang dialami Nabi Yunus ketika
berada dalam perut ikan paus, yakni gelap, pengap, panas, tidak ada oksigen, tidak ada
makanan dan minuman.
Maka dari itu, Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam mengajarkan kita agar saat itu
datang, kita senantiasa berzikir seperti zikirnya Nabi Yunus yakni: La ilaha illa anta
subhanaka inkuntu minadzolimin.
Akibat dukhan, kulit manusia akan melepuh dan meleleh. Terutama orang kafir. Namun
orang mukmin karena kekuatan iman di hati dan membaca doa dzikir itu, maka pengaruh
Dukhan hanya membuat mereka lemas sedikit seperti terserang flu.
27
Setelah terjadinya Dukhan, dunia mengalami perubahan iklim yang sangar dahsyat. Air
susah didapatkan dan makanan juga langka. Sehingga manusia terancam mengalami
kelaparan dan serangan penyakit merebak dimana-mana.
Pada masa yang sangat berat itu, fitnah dan berbagai musibah akan terus muncul secara
bergantian. Hingga akhirnya fitnah terbesar akan dimunculkan yakni Dajjal.
Dajjal muncul membawa makanan yang berlimpah dan berbagai kesenangan dunia,
sehingga semua manusia akan memperlakukan seperti Tuhan.
Bahkan jauh-jauh hari Rasulullah sudah mengingatkan, ketika Dajjal keluar, mayoritas
penduduk Bumi akan menuhankan Dajjal.
Bahkan‫ف‬umat‫ف‬Rasulullah‫ف‬shalallahu‫ف‬‘alaihi‫ف‬wa‫ف‬sallam‫ف‬pun‫ف‬terfitnah oleh Dajjal. Kecuali
orang-orang yang memang imannya sudah pekat, yang amalnya sebelum itu memang
sudah berat dan banyak, insya Allah orang-orang macam ini yang akan dilindungi dari
Dajjal.
TANDA TANDA KEDATANGAN IMAM MAHDI DAN DAJJAL
Alquran dan hadis diceritakan asal usul dajjal dan imam mahdi beserta ciri-ciri fisik
yang dimiliki mereka. Asal usul imam mahdi diceritakan muncul dari Ahlul Bait. Imam
mahdi menjadi imam yang adil dan memimpin selama kurang lebih tujuh tahun setelah
sebelumnya dunia dipenuhi dengan keributan dan kezaliman.
Imam mahdi juga diceritakan muncul dengan memiliki nama seperti nama Rasulullah
Shallallahu‫ف‬ ‘alaihi‫ف‬ wa‫ف‬ sallam‫ف‬ dan‫ف‬ nama‫ف‬ ayahnya‫ف‬ seperti‫ف‬ nama‫ف‬ ayah‫ف‬ Rasulullah‫ف‬
Shallallahu‫ف‬ ‘alaihi‫ف‬ wa‫ف‬sallam.‫ف‬Imam‫ف‬ mahdi‫ف‬juga‫ف‬dideskripsikan‫ف‬ memiliki ciri-ciri fisik
seperti memiliki dahi yang lebar dan memiliki hidung yang mancung.
Selain kemunculan imam mahdi, kemunculan dajjal juga menjadi salah satu tanda
terbesar datangnya hari kiamat. Dajjal akan muncul dari arah timur dari Khurasan atau
sekitar Iran timur dengan diiringi 70.000 orang Yahudi Ashbahan. Dajjal akan merusak
seluruh bumi, namun yang tak dapat disentuhnya adalah Mekkah dan Madinah.
28
Asal usul Dajjal diceritakan muncul dengan ciri-ciri fisik berwajah merah dan juga
memiliki mata yang buta sebelah. Dajjal juga diceritakan memiliki tanda bertuliskan
kafir dalam bahasa arab yang tertulis di dahinya. Dajjal akan datang ke bumi dan
memicu berbagai kerusakan yang berat. Fitnah dajjal merupakan fitnah atau bencana
terberat sehingga banyak orang Islam mulai membaca doa untuk terhindar dari fitnah
dajjal
Asal Usul Yakjuj Makjuj
Ya'juj dan Ma'juj merupakan makhluk Allah yang keluar saat akhir zaman yang muncul
setelah turunnya Dajjal dan Nabi Isa AS. Mereka membunuh semua penghuni bumi, lalu
mereka menghujamkan panah ke arah langit untuk membunuh penghuni langit.
Mereka merusak apa saja yang ada di sekitar mereka, jika mereka melewati satu danau
maka‫ف‬air‫ف‬danau‫ف‬ itu‫ف‬akan‫ف‬ habis‫ف‬karena‫ف‬ sifat‫ف‬rakus‫ف‬ mereka.‫ف‬Ciri‫ف‬ fisik‫ف‬ Ya’juj‫ف‬dan‫ف‬ Ma’juj‫ف‬
antara lain bermuka lebar, bermata sipit, jambul rambutnya berwarna putih, bentuk
wajah mereka seperti tembikar.
Allah SWT berfirman:
{)‫ف‬ َ‫ن‬ ‫ن‬‫ع‬ ‫ا‬‫س‬‫ع‬‫و‬َ‫م‬‫ف‬ َ ‫ف‬‫ع‬ُ‫ن‬ ََُ‫ل‬‫ف‬ َ‫غ‬ َ‫ح‬‫ع‬ ََ‫ع‬‫غ‬َ‫ل‬‫ف‬‫ا‬‫ذ‬َ‫م‬‫ع‬‫و‬َ ‫تف‬َََْ‫ف‬‫ج‬‫م‬َّ َ‫و‬َ‫ر‬ َ‫س‬95)‫ف)ف‬ َ‫ن‬ ‫ن‬َ‫ا‬‫و‬‫ع‬‫ح‬َ‫م‬‫ف‬‫ا‬ََ‫د‬َ‫فر‬‫ا‬‫ه‬ِ‫ن‬ْ‫ف‬ ‫ع‬‫ن‬‫ا‬َ‫ف‬‫ع‬ُ‫ن‬‫غ‬ َ‫فس‬‫ن‬‫ا‬ ‫ن‬‫س‬‫ع‬‫أ‬ََ َ‫فس‬‫ن‬‫ا‬ ‫ن‬‫س‬‫ع‬‫أ‬َ‫م‬‫ف‬ ‫ع‬ََ‫ت‬‫ا‬‫ح‬‫ن‬۟‫َّف‬َ‫ه‬‫ا‬‫ۦ‬‫تف‬َ‫ح‬َ‫ر‬96)‫ف‬
‫ف‬
َ ‫ف‬ َ‫ح‬ََ‫ع‬‫م‬ َ‫فس‬ َ‫م‬‫َّف‬‫س‬‫ن‬‫و‬َ‫ف‬َْ‫ف‬ َ‫من‬‫ا‬َُ‫ر‬َّ‫ف‬‫ن‬‫ل‬ َ‫ص‬‫ع‬ َ‫ل‬‫ف‬‫ج‬‫ذ‬َ‫ص‬ ‫ا‬ ََ‫ف‬َ‫ي‬‫ا‬‫غ‬‫َّف‬َ‫ه‬‫ا‬ َ۟‫ف‬ ََُ‫ت‬‫ع‬‫ر‬َّ‫ف‬‫ن‬‫د‬‫ع‬ْ َ ‫ع‬‫ر‬َّ‫ف‬ َََ‫و‬َ‫ح‬‫ع‬ َّ َ‫ف)س‬ َ‫ن‬ ‫ا‬َ‫ا‬‫ر‬ ََّ‫ف‬ َ‫ح‬‫ن‬ْ‫ف‬‫ع‬َِ ‫َّف‬ََُ‫غ‬‫ف‬‫ع‬‫ن‬‫ا‬َ‫ف‬‫ا‬‫ذ‬ََ‫ع‬‫ف‬َ‫ا‬‫يف‬‫ا‬۟‫ف‬ َ‫ح‬‫ن‬ْ‫عف‬‫د‬97) }
Sesungguhnya tidak mungkin atas (penduduk) suatu negeri yang telah Kami binasakan
bahwa mereka tidak akan kembali (kepada Kami). Hingga apabila dibukakan (tembok)
Ya-juj dan Ma-juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan
telah dekatlah kedatangan janji yang benar (hari berbangkit), maka tiba-tiba
terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (Mereka berkata), "Aduhai, celakalah kami.
Sesungguhnya kami adalah dalam kelalaian tentang ini, bahkan kami adalah orang-orang
yang zalim." (QS. Al Anbiya: 95-96)
Disebutkan bahwa Ya'juj dan Ma'juj adalah keturunan Adam a.s, juga termasuk
keturunan Nabi Nuh (yaitu anak-anak Yafis, orang tua bangsa Turki; dan bangsa Turki
29
adalah sebagian kecil dari mereka): Ya'juj dan Ma'juj ditinggalkan di balik tembok
penghalang yang dibangun oleh Zul Qarnain.
Sesudah membangunnya Zul Qarnain berkata, seperti yang disebutkan oleh firman-Nya:
{‫ي‬‫ا‬‫ه‬ َ‫نفل‬‫د‬‫ع‬ْ َ‫فس‬َ َ‫س‬‫َّف‬َ‫ه‬‫ا‬ َ۟‫يف‬‫ا‬‫ه‬ َ‫فل‬‫ع‬‫ن‬ ‫ا‬َ‫ف‬‫ج‬‫ذ‬ََ‫ع‬‫ر‬ َ‫َّفل‬ََُ‫غ‬ ‫ف‬ َ‫ع‬‫ا‬‫ف‬‫ن‬ُ َ‫فس‬ ‫ا‬
‫ك‬‫ع‬‫ع‬َ ‫يف‬‫ا‬۟‫ف‬‫ن‬‫ا‬ ‫ن‬ََ‫م‬‫ف‬‫ُا‬‫ا‬‫ر‬ََ ‫ع‬ َ‫م‬‫ف‬‫ع‬ُ‫ن‬ َ‫ض‬‫ع‬‫ع‬َ ‫ف‬ َ‫ح‬‫ع‬َْ‫و‬ََ َ‫فس‬. ُ‫ق‬َ‫ر‬‫يف‬‫ا‬‫ه‬ َ‫نفل‬‫د‬‫ع‬ْ َ‫فس‬ َ‫ن‬ َْ َ‫فس‬َ ََْ‫د‬‫نف‬‫ذ‬َََ‫ع‬َ‫س‬
ِ‫ع‬‫ع‬ََ‫س‬‫ف‬‫ع‬ُ‫ن‬‫غ‬ َ‫ح‬‫ع‬‫ع‬َََ‫ن‬َ۟‫ف‬ ‫ا‬‫ل‬ ُ‫ص‬‫َّر‬‫ف‬‫ي‬‫ا‬۟}
Dinding ini adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku, Dia
akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Tuhanku itu adalah benar. Kami biarkan
mereka di hari itu bercampur aduk antara satu dengan yang lain. (Al-Kahfi: 98-99),
hingga akhir ayat.
Ya'juj dan Ma'juj berjalan dengan cepat untuk membuat kerusakan di muka bumi
manusia. Demikianlah gambaran tentang sikap mereka saat keluar dari tembok
penjaranya, pendengar dibawa seakan-akan menyaksikan peristiwa tersebut.
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Musanna,
telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Jafar, telah menceritakan kepada kami
Syu'bah, dari Abdullah ibnu Abu Yazid yang mengatakan bahwa Ibnu Abbas melihat
anak-anak sedang berlari-lari; sebagian dari mereka mengejar sebagian yang lain
bermain-main. Lalu Ibnu Abbas berkata, "Seperti itulah Ya'juj dan Ma'juj saat keluar
dari temboknya."
Di dalam banyak hadis yang bersumber dari Nabi Saw. banyak disebutkan kisah
keluarnya Ya'juj dan Ma'juj, seperti yang akan dikemukakan berikut ini:
Dalam tafsir akhir surat Al-A'raf telah disebutkan sebuah hadis melalui riwayat Imam
Ahmad, dari Hasyim, dari Al-Awwam, dari Jabalah ibnu Suhaim, dari Marsad ibnu
Imarah, dari Ibnu Mas'ud r.a, dari Rasulullah Saw. yang telah bersabda bahwa di malam
beliau menjalani isra-nya beliau berdua dengan Nabi Ibrahim, Nabi Musa, dan Nabi Isa.
Mereka berbincang-bincang tentang hari kiamat, lalu mereka menanyakannya kepada
Ibrahim, tetapi Ibrahim menjawab, "Saya tidak mempunyai pengetahuan tentangnya."
Mereka menanyakannya kepada Musa dan Musa menjawab, "Saya tidak mempunyai
30
pengetahuan tentangnya." Akhirnya mereka menyerahkan masalahnya kepada Isa, dan
Isa berkata, "Tentang waktunya, tiada seorang pun yang mengetahuinya selain hanya
Allah. Tetapi menurut apa yang telah dijanjikan oleh Tuhanku kepadaku, Dajjal kelak
akan muncul, sedangkan di tanganku terpegang dua bilah tombak.
Apabila Dajjal melihatku, maka leburlah tubuhnya sebagaimana leburnya timah yang
dipanaskan." Isa melanjutkan kisahnya, bahwa Allah membinasakan Dajjal. Manakala
Dajjal melihatnya, sehingga sesungguhnya batu-batuan dan pepohonan dapat berbicara,
"Hai orang muslim, sesungguhnya di bawahku bersembunyi orang kafir, maka kemarilah
dan bunuhlah dia!" Allah membinasakan bala tentara Dajjal, kemudian manusia kembali
ke negeri dan tanah airnya masing-masing.
Setelah itu muncullah Ya'juj dan Ma'juj, mereka berdatangan dari semua tempat yang
tinggi dengan cepatnya, lalu menginjak-injak negeri manusia. Tidak sekali-kali mereka
mendatangi sesuatu tempat, melainkan mereka binasakan tempat itu. Dan tidak sekali-
kali mereka melewati sumber air, melainkan mereka meminumnya sampai kering.
Nabi Isa as melanjutkan kisahnya, "Setelah itu manusia kembali ke negerinya masing-
masing (bersembunyi) untuk menghindari kejahatan Ya-juj dan Ma-juj. Mereka
mengadu kepadaku tentang kejahatan Ya-juj dan Ma-juj, maka aku berdoa kepada Allah
untuk kebinasaan Ya-juj dan Ma-juj. Akhirnya Allah membinasakan mereka dan
menumpas habis mereka sehingga bumi ini cemar berat karena bangkai mereka yang
baunya sangat busuk. Kemudian Allah menurunkan hujan lebat yang menyapu bersih
semua bangkai mereka, lalu menghanyutkannya ke laut.
Nabi Isa as mengatakan bahwa menurut apa yang dijanjikan oleh Tuhannya kepadanya,
bilamana masa itu telah berlalu, maka kejadian hari kiamat sama dengan seorang wanita
yang telah mengandung tua, keluarganya tidak mengetahui bilakah si wanita itu
memberikan kejutan kepada mereka dengan kelahiran seorang bayi, apakah di malam
hari ataukah di siang hari?
Ibnu Majah meriwayatkan hadis ini dari Muhammad ibnu Basysyar, dari Yazid ibnu
Harun, dari Al-Awwam ibnu Hausyab dengan sanad yang sama dan lafaz yang semisal;
31
tetapi ada tambahannya, yaitu Al-Awwam mengatakan bahwa hal yang
membenarkannya berada di dalam Kitabulldh melalui firman-Nya: Hingga apabila
dibukakan (tembok) Ya-juj dan Ma-juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh
tempat yang tinggi. (Al-Anbiya: 96)
Ibnu Jarir dan Ibnu Abu Hatim telah meriwayatkan melalui hadis Ma'mar, dari banyak
orang, dari Humaid ibnu Hilal, dari Abus Saif yang mengatakan, Ka'b pernah
mengatakan bahwa bilamana akan tiba saat keluarnya Ya-juj dan Ma-juj, mereka
melubangi tembok itu dengan kapak (peralatan) yang mereka miliki, sehingga orang-
orang yang tinggal di balik tembok itu dapat mendengar suara kapak mereka.
Bilamana hari telah petang dan malam akan tiba, maka Allah menjadikan lisan seseorang
dari mereka (Ya-juj dan Ma-juj) berbicara, "Kita datang lagi besok untuk
meneruskannya." Pada keesokan harinya mereka berangkat menuju ke tembok itu, dan
mereka menjumpai tembok itu telah diutuhkan kembali oleh Allah seperti semula
sebelum dilubangi. Maka mereka menggali (melubanginya) kembali sehingga manusia
yang tinggal di balik tembok mereka dapat mendengar suara kapak mereka. Bilamana
malam tiba, Allah menjadikan lisan seseorang dari mereka mengatakan, "Kita akan
ulangi lagi galian ini besok, insya Allah."
Pada keesokan harinya mereka datang, dan ternyata mereka menjumpainya dalam
keadaan seperti mereka tinggalkan kemarin (berkat perkataan insya Allah mereka, pent.)
Mereka meneruskan pekerjaannya sehingga tembok itu dapat mereka jebol, dan mereka
keluar dari tembok itu. Gelombang pertama dari mereka melewati sebuah danau, maka
mereka meminum air danau itu sampai kering. Kemudian gelombang kedua keluar, lalu
mereka menjilati lumpur danau itu. Gelombang ketiga keluar dan melewati tempat danau
itu, lalu mereka berkata, "Dahulu di sini pernah ada airnya." Manusia lari dari mereka,
tiada sesuatu pun yang dapat menahan serbuan mereka.
Kemudian mereka (Ya-juj dan Ma-juj) mengarahkan anak panahnya ke langit, lalu
melepaskannya dan anak-anak panah mereka kembali ke bumi dalam keadaan
berlumuran darah. Mereka berkata, "Kita telah kalahkan penduduk bumi dan penduduk
langit."
32
Maka Nabi Isa a.s. mendoakan kebinasaan mereka seraya mengatakan dalam doanya,
"Ya Allah, tiada kekuatan dan tiada upaya bagi kami untuk menghadapi mereka, maka
lindungilah kami dari mereka dengan apa yang Engkau kehendaki." Lalu Allah
menimpakan kepada mereka wabah penyakit ulat yang dikenal dengan nama 'ulat
penyakit unta'. Wabah itu menggerogoti tengkuk mereka hingga mereka binasa
semuanya. Lalu Allah mengirimkan burung-burung yang membawa bangkai mereka
dengan paruh dan cakarnya, kemudian melemparkan mereka ke laut.
Setelah itu Allah mengirimkan hujan yang diberi nama 'hujan kehidupan'. Dengan hujan
itu Allah membersihkan bumi dan menjadikannya mengeluarkan tetumbuhannya
kembali, sehingga satu buah delima dapat mengenyangkan seisi rumah. Ketika
ditanyakan kepada Ka'b apa yang dimaksud dengan seisi rumah, Ka'b menjawab satu
keluarga.
Ka'b melanjutkan kisahnya, bahwa ketika manusia dalam keadaan hidup makmur seperti
itu, tiba-tiba terdengarlah suara yang meminta tolong, menyerukan bahwa Zus
Suwaiqataini (bangsa yang berbetis panjang) sedang merusak Ka'bah.
Ka'b melanjutkan kisahnya, bahwa lalu Isa putra Maryam berangkat bersama sejumlah
pasukan yang terdiri atas tujuh ratus orang atau antara tujuh ratus sampai delapan ratus
orang personel (untuk memerangi Zus Suwaiqataini). Tetapi ketika mereka sampai di
tengah perjalanan, Allah mengirimkan angin Yamaniyah yang berbau harum; lalu angin
itu mencabut semua roh orang mukmin, sehingga yang tinggal di bumi ini hanyalah
orang-orang yang jahatnya saja, mereka hidup bagaikan hewan ternak. Maka saat hari
kiamat bila mencapai tahap tersebut sama dengan saat seseorang sedang menunggu
kudanya yang akan melahirkan, ia tidak mengetahui jam berapakah kudanya akan
melahirkan.
33
References :
https://m.dream.co.id/techno/kemunculan-dukhan-setelah-3-tanda-tanda-ini-
200506a.html
https://news.detik.com/berita/d-5201638/amar-makruf-nahi-mungkar-perilaku-yang-
diperintahkan-allah-swt
https://www.google.com/amp/s/m.kumparan.com/amp/berita-hari-ini/kitab-injil-
barnabas-isi-kandungan-hingga-perdebatan-keasliannya-1v30JMiVdhJ
https://ikilhojatim.com/kitab-suci-umat-hindu-ternyata-menjelaskan-ciri-ciri-nabi-
muhammad-s-a-w/
https://www.google.com/amp/s/m.kumparan.com/amp/berita-terkini/asal-usul-dajjal-
dan-imam-mahdi-sebagai-tanda-tanda-datangnya-hari-kiamat-1v3of6Gg8Xg
https://www.google.com/search?q=Dalil+dalil+fitnah+akhir+dzaman%2C+%28muncul+
nya+dajjal+dan+yakjuj+makjuj%2C+datangnya+imam+mahdi%2C+dan+turun+nya+Na
bi+ISA+AS&safe=strict&sxsrf=ALeKk02PiksejTBlUQ6URX2WCZTCcdDe-
Q%3A1623002218541&ei=agy9YMzNIJ_Vz7sPweyusAs&oq=Dalil+dalil+fitnah+akhi
r+dzaman%2C+%28muncul+nya+dajjal+dan+yakjuj+makjuj%2C+datangnya+imam+m
ahdi%2C+dan+turun+nya+Nabi+ISA+AS&gs_lcp=Cgdnd3Mtd2l6EANQ6gZY6gZg3w
1oAHAAeACAAQCIAQCSAQCYAQGgAQGqAQdnd3Mtd2l6wAEB&sclient=gws-
wiz&ved=0ahUKEwjMqtK1yoPxAhWf6nMBHUG2C7YQ4dUDCA4&uact=5
https://www.google.com/search?q=Dalil+dalil+dan+keutamaan+amar+ma%27ruf+nahi+
munkar&safe=strict&sxsrf=ALeKk02Svcp2MAOZ5Sb6GHT-
0afMoEJ86Q%3A1623002264495&ei=mAy9YPHWHbHVz7sPw5uhmAM&oq=Dalil+
dalil+dan+keutamaan+amar+ma%27ruf+nahi+munkar&gs_lcp=Cgdnd3Mtd2l6EAM6B
wgAEEcQsANQpQNYwwdguwpoAHADeACAAZQBiAGcBJIBAzAuNJgBAKABAa
oBB2d3cy13aXrIAQjAAQE&sclient=gws-
wiz&ved=0ahUKEwjxgsfLyoPxAhWx6nMBHcNNCDMQ4dUDCA4&uact=5

More Related Content

What's hot

Hadits Dhoif (kriteria & macam-macam)
Hadits Dhoif (kriteria & macam-macam)Hadits Dhoif (kriteria & macam-macam)
Hadits Dhoif (kriteria & macam-macam)Rian Ramdani
 
Qiraat sab'ah
Qiraat sab'ahQiraat sab'ah
Qiraat sab'ahMythaChan
 
Tafsir, pembagian dan metodenya
Tafsir, pembagian dan metodenyaTafsir, pembagian dan metodenya
Tafsir, pembagian dan metodenyaQomaruz Zaman
 
Makalah ulumul quran terjemah
Makalah ulumul quran  terjemahMakalah ulumul quran  terjemah
Makalah ulumul quran terjemahjuniska efendi
 
makalah ulumul qur'an 2
makalah ulumul qur'an 2makalah ulumul qur'an 2
makalah ulumul qur'an 2iffadewi
 
Makalah hadits mutawatir dan hadits ahad
Makalah hadits mutawatir dan hadits ahadMakalah hadits mutawatir dan hadits ahad
Makalah hadits mutawatir dan hadits ahadRendiTrida
 
Pengertian hadis dan pembahagiannya
Pengertian hadis dan pembahagiannyaPengertian hadis dan pembahagiannya
Pengertian hadis dan pembahagiannyaAtiekah Pauzi
 
Qurdist 10 semester2 hadist segi kuantitas
Qurdist 10 semester2 hadist segi kuantitasQurdist 10 semester2 hadist segi kuantitas
Qurdist 10 semester2 hadist segi kuantitasTatik Suwartinah
 
Makalah Asbabun Nuzul
Makalah Asbabun NuzulMakalah Asbabun Nuzul
Makalah Asbabun NuzulRisma Amalia
 
Lailatul qadr, malam sejuta makna
Lailatul qadr, malam sejuta maknaLailatul qadr, malam sejuta makna
Lailatul qadr, malam sejuta maknaMuhsin Hariyanto
 
asbab an-nuzul
asbab an-nuzulasbab an-nuzul
asbab an-nuzulReza Rizki
 
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)Khusnul Kotimah
 

What's hot (20)

Hadits Dhoif (kriteria & macam-macam)
Hadits Dhoif (kriteria & macam-macam)Hadits Dhoif (kriteria & macam-macam)
Hadits Dhoif (kriteria & macam-macam)
 
Qiraat sab'ah
Qiraat sab'ahQiraat sab'ah
Qiraat sab'ah
 
Makalah ulumul
Makalah ulumulMakalah ulumul
Makalah ulumul
 
Tafsir, pembagian dan metodenya
Tafsir, pembagian dan metodenyaTafsir, pembagian dan metodenya
Tafsir, pembagian dan metodenya
 
Makalah ulumul quran terjemah
Makalah ulumul quran  terjemahMakalah ulumul quran  terjemah
Makalah ulumul quran terjemah
 
makalah ulumul qur'an 2
makalah ulumul qur'an 2makalah ulumul qur'an 2
makalah ulumul qur'an 2
 
Makalah ulmul hadis
Makalah ulmul hadisMakalah ulmul hadis
Makalah ulmul hadis
 
Makalah hadits mutawatir dan hadits ahad
Makalah hadits mutawatir dan hadits ahadMakalah hadits mutawatir dan hadits ahad
Makalah hadits mutawatir dan hadits ahad
 
Lafadz ‘am
Lafadz ‘amLafadz ‘am
Lafadz ‘am
 
Pengertian hadis dan pembahagiannya
Pengertian hadis dan pembahagiannyaPengertian hadis dan pembahagiannya
Pengertian hadis dan pembahagiannya
 
Qurdist 10 semester2 hadist segi kuantitas
Qurdist 10 semester2 hadist segi kuantitasQurdist 10 semester2 hadist segi kuantitas
Qurdist 10 semester2 hadist segi kuantitas
 
Ilmu qashashil qur an
Ilmu qashashil qur anIlmu qashashil qur an
Ilmu qashashil qur an
 
Makalah Asbabun Nuzul
Makalah Asbabun NuzulMakalah Asbabun Nuzul
Makalah Asbabun Nuzul
 
Hadis dhaif
Hadis dhaifHadis dhaif
Hadis dhaif
 
Lailatul qadr, malam sejuta makna
Lailatul qadr, malam sejuta maknaLailatul qadr, malam sejuta makna
Lailatul qadr, malam sejuta makna
 
asbab an-nuzul
asbab an-nuzulasbab an-nuzul
asbab an-nuzul
 
Modul 10 kb 1
Modul 10 kb 1Modul 10 kb 1
Modul 10 kb 1
 
Hadis Dhaif
Hadis DhaifHadis Dhaif
Hadis Dhaif
 
Mahamai kitab tafsir
Mahamai kitab tafsirMahamai kitab tafsir
Mahamai kitab tafsir
 
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
 

Similar to Gentha yudha-UAS-Pendidikan Agama 2B E1D019087

Makalah ulumul quran tafsir, takwil dan terjemah
Makalah ulumul quran tafsir, takwil dan terjemahMakalah ulumul quran tafsir, takwil dan terjemah
Makalah ulumul quran tafsir, takwil dan terjemahjuniska efendi
 
TAFSIR BI AL-MA'TSUR DAN TAFSIR BI AL-RA'YI
TAFSIR BI AL-MA'TSUR DAN TAFSIR BI AL-RA'YITAFSIR BI AL-MA'TSUR DAN TAFSIR BI AL-RA'YI
TAFSIR BI AL-MA'TSUR DAN TAFSIR BI AL-RA'YIMuhammad Rizaki
 
Pengertian tafsir
Pengertian tafsirPengertian tafsir
Pengertian tafsir4n9ry_61rd5
 
20140306100342 modul unit 1 5 (1)
20140306100342 modul unit 1 5 (1)20140306100342 modul unit 1 5 (1)
20140306100342 modul unit 1 5 (1)Sukor Bakar
 
Hasani Ahmad S, Corak pemikiran kalam tafsir fath al-qadir al-syaukani, TESIS...
Hasani Ahmad S, Corak pemikiran kalam tafsir fath al-qadir al-syaukani, TESIS...Hasani Ahmad S, Corak pemikiran kalam tafsir fath al-qadir al-syaukani, TESIS...
Hasani Ahmad S, Corak pemikiran kalam tafsir fath al-qadir al-syaukani, TESIS...Hasaniahmadsaid
 
Quran Sebagai sumber Ajaran Islam
Quran Sebagai sumber Ajaran IslamQuran Sebagai sumber Ajaran Islam
Quran Sebagai sumber Ajaran IslamMarhamah Saleh
 
Studi hadis (revisi)
Studi hadis (revisi)Studi hadis (revisi)
Studi hadis (revisi)ridhanur2
 
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARITAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARIarfian kurniawan
 
Tugas pendidikan agama islam uas
Tugas pendidikan agama islam   uasTugas pendidikan agama islam   uas
Tugas pendidikan agama islam uasSiKholis1
 
121472359 madzhab-madzhab-tafsir
121472359 madzhab-madzhab-tafsir121472359 madzhab-madzhab-tafsir
121472359 madzhab-madzhab-tafsirs4gito
 
Makalah I’jaz Al - Qur’an.docx
Makalah I’jaz Al - Qur’an.docxMakalah I’jaz Al - Qur’an.docx
Makalah I’jaz Al - Qur’an.docxZukét Printing
 
Makalah Qashash Al qur'an
Makalah Qashash Al qur'anMakalah Qashash Al qur'an
Makalah Qashash Al qur'anLutfyHikmah
 

Similar to Gentha yudha-UAS-Pendidikan Agama 2B E1D019087 (20)

Modul 10 kb 2
Modul 10 kb 2Modul 10 kb 2
Modul 10 kb 2
 
Makalah ulumul quran tafsir, takwil dan terjemah
Makalah ulumul quran tafsir, takwil dan terjemahMakalah ulumul quran tafsir, takwil dan terjemah
Makalah ulumul quran tafsir, takwil dan terjemah
 
TAFSIR BI AL-MA'TSUR DAN TAFSIR BI AL-RA'YI
TAFSIR BI AL-MA'TSUR DAN TAFSIR BI AL-RA'YITAFSIR BI AL-MA'TSUR DAN TAFSIR BI AL-RA'YI
TAFSIR BI AL-MA'TSUR DAN TAFSIR BI AL-RA'YI
 
Pengertian tafsir
Pengertian tafsirPengertian tafsir
Pengertian tafsir
 
Studi al qur'an
Studi al qur'anStudi al qur'an
Studi al qur'an
 
20140306100342 modul unit 1 5 (1)
20140306100342 modul unit 1 5 (1)20140306100342 modul unit 1 5 (1)
20140306100342 modul unit 1 5 (1)
 
Hasani Ahmad S, Corak pemikiran kalam tafsir fath al-qadir al-syaukani, TESIS...
Hasani Ahmad S, Corak pemikiran kalam tafsir fath al-qadir al-syaukani, TESIS...Hasani Ahmad S, Corak pemikiran kalam tafsir fath al-qadir al-syaukani, TESIS...
Hasani Ahmad S, Corak pemikiran kalam tafsir fath al-qadir al-syaukani, TESIS...
 
Al-Munasabah
Al-MunasabahAl-Munasabah
Al-Munasabah
 
Quran Sebagai sumber Ajaran Islam
Quran Sebagai sumber Ajaran IslamQuran Sebagai sumber Ajaran Islam
Quran Sebagai sumber Ajaran Islam
 
Studi hadis (revisi)
Studi hadis (revisi)Studi hadis (revisi)
Studi hadis (revisi)
 
MAKALAH TAFSIR TAHLI
MAKALAH TAFSIR TAHLIMAKALAH TAFSIR TAHLI
MAKALAH TAFSIR TAHLI
 
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARITAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
 
Makalah Qowaid.pdf
Makalah Qowaid.pdfMakalah Qowaid.pdf
Makalah Qowaid.pdf
 
TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK PMI OLEH Kokoh Yeri Kustioro. SM II PMI-A FDK UINSU 20...
TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK PMI OLEH Kokoh Yeri Kustioro. SM II PMI-A FDK UINSU 20...TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK PMI OLEH Kokoh Yeri Kustioro. SM II PMI-A FDK UINSU 20...
TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK PMI OLEH Kokoh Yeri Kustioro. SM II PMI-A FDK UINSU 20...
 
Tugas pendidikan agama islam uas
Tugas pendidikan agama islam   uasTugas pendidikan agama islam   uas
Tugas pendidikan agama islam uas
 
121472359 madzhab-madzhab-tafsir
121472359 madzhab-madzhab-tafsir121472359 madzhab-madzhab-tafsir
121472359 madzhab-madzhab-tafsir
 
Makalah I’jaz Al - Qur’an.docx
Makalah I’jaz Al - Qur’an.docxMakalah I’jaz Al - Qur’an.docx
Makalah I’jaz Al - Qur’an.docx
 
Ilmu Tafsir.pdf
Ilmu Tafsir.pdfIlmu Tafsir.pdf
Ilmu Tafsir.pdf
 
Ilmu Tafsir.docx
Ilmu Tafsir.docxIlmu Tafsir.docx
Ilmu Tafsir.docx
 
Makalah Qashash Al qur'an
Makalah Qashash Al qur'anMakalah Qashash Al qur'an
Makalah Qashash Al qur'an
 

Recently uploaded

CTU552 GROUP ASSIGNMENT (FALSAFAH ALAM SEKITAR).pdf
CTU552 GROUP ASSIGNMENT (FALSAFAH ALAM SEKITAR).pdfCTU552 GROUP ASSIGNMENT (FALSAFAH ALAM SEKITAR).pdf
CTU552 GROUP ASSIGNMENT (FALSAFAH ALAM SEKITAR).pdfHarizalJanisah
 
Persyaratan Adminduk - Disdukcapil Kab. Kebumen
Persyaratan Adminduk - Disdukcapil Kab. KebumenPersyaratan Adminduk - Disdukcapil Kab. Kebumen
Persyaratan Adminduk - Disdukcapil Kab. KebumenPemdes Wonoyoso
 
WA 0821-2636-0569, Sekolah Pra Nikah Janda Duda Di Semarang
WA 0821-2636-0569, Sekolah Pra Nikah Janda Duda Di SemarangWA 0821-2636-0569, Sekolah Pra Nikah Janda Duda Di Semarang
WA 0821-2636-0569, Sekolah Pra Nikah Janda Duda Di SemarangKelas Online Pra Nikah Nikah
 
283649986-MATERI-RISIKO-DAN-TK-PENGEMBALIAN-ppt.ppt
283649986-MATERI-RISIKO-DAN-TK-PENGEMBALIAN-ppt.ppt283649986-MATERI-RISIKO-DAN-TK-PENGEMBALIAN-ppt.ppt
283649986-MATERI-RISIKO-DAN-TK-PENGEMBALIAN-ppt.pptmumtaza6
 
Jual Obat Cytotec Di Palembang 0823.2222.3014 Pusat Pelancar Haid Ampuh Berga...
Jual Obat Cytotec Di Palembang 0823.2222.3014 Pusat Pelancar Haid Ampuh Berga...Jual Obat Cytotec Di Palembang 0823.2222.3014 Pusat Pelancar Haid Ampuh Berga...
Jual Obat Cytotec Di Palembang 0823.2222.3014 Pusat Pelancar Haid Ampuh Berga...ssupi412
 
5e6a9e119c2fedec04b90d50fcb7700901916.pdf
5e6a9e119c2fedec04b90d50fcb7700901916.pdf5e6a9e119c2fedec04b90d50fcb7700901916.pdf
5e6a9e119c2fedec04b90d50fcb7700901916.pdfFendryGustianVandell
 
MAKALAH HUKUM AGRARIA untunk orag orang yang mencari hukum argumen coba baca ...
MAKALAH HUKUM AGRARIA untunk orag orang yang mencari hukum argumen coba baca ...MAKALAH HUKUM AGRARIA untunk orag orang yang mencari hukum argumen coba baca ...
MAKALAH HUKUM AGRARIA untunk orag orang yang mencari hukum argumen coba baca ...sukmawatirajalan
 

Recently uploaded (9)

Obat Aborsi Bandung ( Ampuh ) 082223109953 Jual Cytotec Asli Obat Telat Bulan...
Obat Aborsi Bandung ( Ampuh ) 082223109953 Jual Cytotec Asli Obat Telat Bulan...Obat Aborsi Bandung ( Ampuh ) 082223109953 Jual Cytotec Asli Obat Telat Bulan...
Obat Aborsi Bandung ( Ampuh ) 082223109953 Jual Cytotec Asli Obat Telat Bulan...
 
CTU552 GROUP ASSIGNMENT (FALSAFAH ALAM SEKITAR).pdf
CTU552 GROUP ASSIGNMENT (FALSAFAH ALAM SEKITAR).pdfCTU552 GROUP ASSIGNMENT (FALSAFAH ALAM SEKITAR).pdf
CTU552 GROUP ASSIGNMENT (FALSAFAH ALAM SEKITAR).pdf
 
Persyaratan Adminduk - Disdukcapil Kab. Kebumen
Persyaratan Adminduk - Disdukcapil Kab. KebumenPersyaratan Adminduk - Disdukcapil Kab. Kebumen
Persyaratan Adminduk - Disdukcapil Kab. Kebumen
 
Obat Aborsi Medan 082223109953 Klinik Jual Obat Aborsi Di Medan
Obat Aborsi Medan 082223109953 Klinik Jual Obat Aborsi Di MedanObat Aborsi Medan 082223109953 Klinik Jual Obat Aborsi Di Medan
Obat Aborsi Medan 082223109953 Klinik Jual Obat Aborsi Di Medan
 
WA 0821-2636-0569, Sekolah Pra Nikah Janda Duda Di Semarang
WA 0821-2636-0569, Sekolah Pra Nikah Janda Duda Di SemarangWA 0821-2636-0569, Sekolah Pra Nikah Janda Duda Di Semarang
WA 0821-2636-0569, Sekolah Pra Nikah Janda Duda Di Semarang
 
283649986-MATERI-RISIKO-DAN-TK-PENGEMBALIAN-ppt.ppt
283649986-MATERI-RISIKO-DAN-TK-PENGEMBALIAN-ppt.ppt283649986-MATERI-RISIKO-DAN-TK-PENGEMBALIAN-ppt.ppt
283649986-MATERI-RISIKO-DAN-TK-PENGEMBALIAN-ppt.ppt
 
Jual Obat Cytotec Di Palembang 0823.2222.3014 Pusat Pelancar Haid Ampuh Berga...
Jual Obat Cytotec Di Palembang 0823.2222.3014 Pusat Pelancar Haid Ampuh Berga...Jual Obat Cytotec Di Palembang 0823.2222.3014 Pusat Pelancar Haid Ampuh Berga...
Jual Obat Cytotec Di Palembang 0823.2222.3014 Pusat Pelancar Haid Ampuh Berga...
 
5e6a9e119c2fedec04b90d50fcb7700901916.pdf
5e6a9e119c2fedec04b90d50fcb7700901916.pdf5e6a9e119c2fedec04b90d50fcb7700901916.pdf
5e6a9e119c2fedec04b90d50fcb7700901916.pdf
 
MAKALAH HUKUM AGRARIA untunk orag orang yang mencari hukum argumen coba baca ...
MAKALAH HUKUM AGRARIA untunk orag orang yang mencari hukum argumen coba baca ...MAKALAH HUKUM AGRARIA untunk orag orang yang mencari hukum argumen coba baca ...
MAKALAH HUKUM AGRARIA untunk orag orang yang mencari hukum argumen coba baca ...
 

Gentha yudha-UAS-Pendidikan Agama 2B E1D019087

  • 1. 1 Disusun sebagai tugas terstruktur Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah Pendidikan Agama Islam Dosen Pengampu: Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos Disusun Oleh: Nama : Gentha Yudha Prawira Putra NIM: E1D019087 Prodi/Kelas: PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS 2B AGAMA ISLAM FAKULTAS FKIP 2021
  • 2. 2 DAFTAR ISI 1. Halaman .................................................................................................................1 2. Dalil dalil tentang pengertian istidroj ....................................................................3 3. Dalil dalil hadits qudsi tentang hukuman allah atas rasa cinta terhadap hambanya..........................................................................9 4. Berita kenabian Nabi Muhammad SAW. pada kitab suci agama lain .................13 5. Dalil dalil dan keutamaan amar ma'ruf nahi munkar ...........................................19 6. Dalil dalil fitnah akhir dzaman, (muncul nya dajjal dan yakjuj makjuj, datangnya imam mahdi, dan turun nya Nabi ISA AS. ..........................................................24 7. Daftar pusaka .......................................................................................................33
  • 3. 3 Pengertian Istidraj dan Dalil-Dalilnya Istidraj diambil dari kata 'daraja' (bahasa Arab) yang berarti naik satu tingkatan ke tingkatan berikutnya. Namun, lebih dikenal sebagai istilah azab yang berupa kenikmatan. Dalam Alquran pembahasan mengenai istidraj dibahas pada Surat Al-An'am ayat 44 yang berbunyi sebagai berikut. ‫ف‬ َ‫ل‬‫ف‬‫م‬َّ ‫ا‬ ‫ن‬َ‫س‬‫ن‬‫فل‬‫ا‬ ََ‫ا‬ ‫ف‬‫م‬َّ ‫ن‬‫ر‬ ‫ا‬‫و‬َ۟‫َّف‬َ‫ه‬‫ا‬‫ۦ‬‫ف‬ ‫ا‬َ ‫ت‬َ‫ح‬َ‫ر‬‫ف‬‫ا‬ ‫ع‬‫ت‬ََ‫ف‬‫ا‬‫ه‬ِ‫ن‬ْ‫ف‬ ََ ََ ‫ع‬ َ‫ل‬‫ف‬‫ع‬ُ‫ا‬ ‫ع‬ َََْ‫ف‬ َ‫ح‬‫ع‬‫ت‬َ‫ح‬َ۟‫إف‬ ‫ا‬‫ذ‬‫ا‬ ‫ف‬‫م‬َّ‫س‬‫ن‬‫و‬‫ا‬‫ه‬ْ‫ن‬‫ه‬‫ف‬ ََ‫ف‬‫م‬َّ ‫ن‬‫و‬َُ‫ف‬ َََََ۟ ‫ن‬‫و‬‫ا‬َ‫ع‬ َُ‫ُف‬‫ن‬‫غ‬‫َّف‬َ‫ه‬‫ا‬ َ۟‫ف‬ِ‫ذ‬َ‫ح‬‫ع‬‫ه‬َ ‫ف‬ُ‫ن‬ ََُ‫ع‬َُ Fa‫ف‬lammā‫ف‬nasu‫ف‬mā‫ف‬żukkiru‫ف‬bihī‫ف‬fatahnā‫'ف‬alaihim‫ف‬abwāba‫ف‬kulli‫ف‬syaī`,‫ف‬hattā‫ف‬iżā‫ف‬farihu‫ف‬bimā‫ف‬ utū‫ف‬akhażnāhum‫ف‬ bagtatan‫ف‬ fa‫ف‬iżā‫ف‬ hum‫ف‬ mublisun Artinya: Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa. Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy menjelaskan bahwa makna istidra jadalah pemanjaan agar lebih terjerumus kepada kehinaan. Begitu juga ia memaknai istidraj dengan mengambil dari mereka secara berasngsur-angsur, setapak demi setapak dan didekatkan dengan adzab, dan mereka tidak menyadarinya.Wahbah Al-Zuh}aili menyatakan dalam tafsirnya, sesungguhnya nikmat, kebaikan, rezeki bukanlah tanda kesalehan seseorang karena ia bisa saja bersifat istidraj (nikmat yang berujung pada petaka dan siksaan) sebagaimana umpan untuk musuh agar ia sampai ke sebuah tempat lalu dihabisi di sana. Wahbah Al-Zuh}aili menjelaskan, makna lafaz (sanastadrijuhum) ialah Kami menindak mereka secara bertahap atau sedikit demi sedikit. Mendekatkan mereka secara bertahap kepada azab dengan bentuk pengabaian, selalu diberikan kesehatan dan menambah kenikmatan, di mana mereka tidak mengetahui bahwa itu adalah istidraj, yakni pemberian nikmat kepada mereka, karena itu mereka mengira bahwa hal itu adalah kelebihan bagi mereka atas orang-orang beriman. Penjelasan para mufassir mengenai istidraj hampir sama, yaitu pemberian nikmat untuk manusia dan menjadikan mereka lalai dan celaka. Mengambil atau menarik mereka secara bertahap atau berangsur-angsur kepada azab. Namun penjelasan Wahbah Al-Zuh
  • 4. 4 aili mengenai istidraj lebih luas dan kompleks. Inilah yang akan dibahas penulis dalam penelitian ini. Tafsir Al-Muni>r karya Wahbah Al-Zuh}aili> adalah gabungan dari bi al‫ف‬ ma‟su>r dan bi al-ma‟qul‫(ف‬bi‫ف‬al-ra‟yi).‫ف‬Bi‫ف‬al-ma‟sur‫ف‬yang‫ف‬didasarkan‫ف‬pada‫ف‬hadis‫ف‬Nabi‫ف‬dan‫ف‬perkataan‫ف‬ salaf salih} dan bi al-Ma‟qul‫ف‬ yang‫ف‬ didasarkan‫ف‬ pada‫ف‬ kaidah-kaidah penafsiran yang berlaku.15 Sedangkan metode yang dipakai adalah metode tahlili. Wahbah Al-Zuh aili sendiri menilai bahwa tafsirnya adalah model Al-Qur‟an‫ف‬ yang‫ف‬ didasarkan‫ف‬ pada‫ف‬ Al- Qur‟an‫ف‬sendiri‫ف‬dan‫ف‬ hadis-hadis sahih, mengungkapkan asbab al-nuzu>l, dan takhrij al- hadis, menghindari israi>liyyat, riwayat yang buruk dan polemik yang berlarut-larut. Menurut penulis al-Muni>r merupakan sebuah karya tafsir yang istimewa, karena tafsir ini mengkaji ayat-ayat Al-Qur‟an‫ف‬ secara‫ف‬ komprehensif‫ف‬ mencakup‫ف‬ aspek-aspek yang dibutuhkan bagi pembaca dan dilengkapi dengan pembahasan rinci, mulai dari penamaan surah, muna>sabah dengan surah sebelumnya, kandungan dan keutamaan surah,‫ف‬ qira‟at,‫ف‬ i‟rab,‫ف‬ balaghah,‫ف‬ mufradat‫ف‬ lughowiyyah,‫ف‬ asbab‫ف‬ nuzul,‫ف‬ munasabah‫ف‬ ayat,‫ف‬ tafsir dan penjelasan serta fikih kehidupan dan hukum-hukumnya. Wahbah Al-Zuh aili berpendapat bahwa tafsir klasik harus dikemas dengan gaya bahasa kontemporer dan metode yang konsisten sesuai dengan ilmu pengetahuan modern tanpa adanya penyimpangan interpretasi. Tafsir al-Muir adalah paduan orisinalitas tafsir klasik dan keindahan tafsir kontemporer. Paduan tafsir klasik dan kontemporer serta keahlian dan ketelitian Wahbah Al-Zuhaili dalam menulis tafsirnya sebagaimana keterangan diatas, menarik perhatian penulis untuk meneliti lebih lanjut tentang penafsiran ayat-ayat istidraj dalam kitab tersebut. Pengertian Istidraj menurut al-Qur’an dan Hadis Untuk dapat memahami makna dari suatu kalimat maka harus melihat akar kata dari kalimat tersebut terlebih dahulu, agar pembahasan ini memadai untuk pemahamannya maka penulis akan terlebih dahulu menguraikan kajian teori tentang istidraj tersebut. Dalam al-Qur‟an‫ف‬ kata‫ف‬ istidraj‫ف‬ diulang‫ف‬ sebanyak‫ف‬ dua‫ف‬ kali,‫ف‬ salah‫ف‬ satuya‫ف‬ adalah‫ف‬ QS.‫ف‬ al- A‟ra>f‫ف‬[7]‫ف‬182: ‫ون‬ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ َ‫ال‬ ُ‫ْث‬‫ي‬َ‫ح‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ج‬ ِ‫ر‬ ْ‫د‬َ‫ت‬ْ‫س‬َ‫ن‬َ‫س‬ ‫تنا‬ٰ‫ي‬ٓ‫ا‬ِ‫ب‬ ‫ا‬ ْ‫ُو‬‫ب‬َّ‫ذ‬َ‫ك‬ َ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬
  • 5. 5 Artinya: “Dan‫ف‬orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur‫ف‬ (ke‫ف‬arah‫ف‬kebinasaan),‫ف‬ dengan‫ف‬ cara‫ف‬yang‫ف‬ tidak‫ف‬mereka‫ف‬ketahui”. Ibnu Manz}ur dalam Lisa>n al-Arab mengatakan istidraj bermakna mendekatkan secara berangsur-angsur, merendahkan secara bertahap. Sebagian ulama mengatakan, makna sanastadrijuhum ialah akan Kami tarik mereka sedikit demi sedikit, bukan secara tiba- tiba. Ada yang mengatakan akan Kami tarik mereka dari arah yang tidak mereka sangka, begitulah Allah SWT membuka untuk mereka kenikmatan yang akan membuat mereka merasa senang dan menjadikan mereka condong kepadanya sehingga mereka lupa akan kematian, lalu Allah tarik mereka dalam keadaan lalai. Sedangkan menurut Al- Ra>ghibAl-As}fa>hani> ketika menjelaskan makna istidra>j beliau‫ف‬ dalam‫ف‬ Mu‟jam‫ف‬ Mufrada>t‫ف‬ alfaz>‫ف‬ al-Qur‟a>n‫ف‬ mengatakan,‫ف‬ istidra>j‫ف‬ berasal‫ف‬ dari‫ف‬ kata‫ف‬ (‫ف‬ َ‫ف‬ ‫فَّردلا‬ )‫ف‬ yang‫ف‬ semakna‫ف‬ dengan‫ف‬ َ‫ف‬ ‫ف‬nakgnadeS‫ف‬ .takgnit‫ف‬ uata‫ف‬ tajared‫ف‬ ,tapmet‫ف‬ aynitra‫ف‬ gnay‫ف‬ ‫حزل‬ َ ‫َّر‬ ( ) ‫سنستدرجهم‬ dalam ayat tersebut beliau mengatakan maknanya adalah kami akan melipat mereka seperti halnya melipat kitab, menyiksa mereka setingkat demi setingkat, merendahkan mereka sedikit demi sedikit seperti orang yang naik turun dalam anak tangga.27 Menurut Hasanain M. Makhluf istidra>j ialah, kami akan mendekatkan mereka kepada kehancuran dengan memberikan nikmat dan tangguh.28 Dalam Al- Mu‟jam‫ف‬ Al-Mufas}s}al fi> Tafsi>r Ghari>b Al-Qur‟a>n‫ف‬ Al-Karim Muhammad Al- Tawinji‫ف‬menyebutkan‫ف‬makna‫ف‬(‫)مهالدتسنس‬,‫ف‬kami‫ف‬akan‫ف‬beri‫ف‬mereka‫ف‬tempat‫ف‬yang‫ف‬aman,‫ف‬ atau akan kami lipat mereka seperti melipat kitab, sebagai ungkapan dari kelalaian mereka. Atau akan kami siksa mereka berangsur � angsur . Pendapat‫ف‬ lain,‫ف‬ menurut‫ف‬Qurash‫ف‬Shihab‫ف‬(‫ف‬ ُ ‫فمحوحدلس‬)‫ف‬akan‫ف‬Kami‫ف‬ tarik‫ف‬ mereka‫ف‬terambil‫ف‬ dari‫ف‬kata‫َف(ف‬‫ف‬da‫دلاف(ف‬ ‫َّر‬-darajah yakni tangga, juga dalam arti anak anak tangga. Huruf sin dan‫ف‬ ta‟‫ف‬ pada‫ف‬ kata‫ف‬ itu‫ف‬ dalam‫ف‬ arti‫ف‬ meminta,‫ف‬ sehingga‫ف‬ kata‫ف‬ tersebut‫ف‬ bermakna‫ف‬ meminta‫ف‬ mereka untuk naik/turun melalui anak-anak tangga sehingga ia mencapai suatu tingkat yang tidak dapat dicapainya kecuali dengan menggunakan anak tangga itu.30 Menurutnya‫ف‬ lagi‫ف‬ kata‫ف‬ (‫ف‬ ‫فمهالدتسنس‬ )‫ف‬ diambil‫ف‬ dari‫ف‬ kata‫ف‬ (‫ف‬ َّ‫ل‬‫فالد‬ )‫ف‬ ad-darj yang pada mulanya‫ف‬berarti‫ف‬ tingkat.‫ف‬Kemudian‫ف‬kata‫ف‬(‫ف‬‫ا‬ ‫تد‬ )‫ر‬ tadarruj bermakna berpindah dari satu tingkat‫ف‬ atau‫ف‬ tahap‫ف‬ ke‫ف‬ tingkat‫ف‬ atau‫ف‬ tahap‫ف‬ lain.‫ف‬ (‫ف‬ ََّّ‫ل‬‫َّلدتس‬‫ا‬‫ف‬ )‫ف‬ al-istidra>j adalah memindahkan dari satu tahap ketahap yang lain guna mencapai satu tujuan.
  • 6. 6 Al-Qa>simi> dalam tafsirnya Maha>sin Al-Takwi>l menyebutkan, istidra>j berasal dari kata‫َّف(ف‬‫ل‬‫ف)فالد‬yang‫ف‬artinya‫ف‬melipat,‫ف‬menurutnya‫ف‬lagi‫ف‬istidra>j‫ف‬itu‫ف‬ialah‫ف‬menaikkan‫ف‬kepada‫ف‬ sesuatu sedikit demi sedikit, seperti orang yang mendaki setingkat demi setingkat hingga berhenti pada ketinggian yang tertinggi. Al-Qurt}ubi menyebutkan istidra>j berasal dari kata‫َّف(ف‬‫ل‬‫ف)فالد‬yakni‫ف‬melipat‫ف‬sesuatu,‫ف‬memasukkan‫ف‬dan‫ف‬menaikkan,‫ف‬seperti‫ف‬dalam‫ف‬ucapan,‫ف‬ mayit itu dilipat‫ف‬pada‫ف‬kain‫ف‬kafannya.‫ف‬Juga‫ف‬dari‫ف‬kata‫َف(ف‬‫ف‬‫ف‬araces‫ف‬nakhadnerem‫ف‬inkay‫ف‬(‫دلاف‬ ‫َّر‬ bertahap sampai kepada tujuan tertentu. Sedangkan secara terminologi, seperti yang dikatakan Al-Qurtubi istidra>j adalah merendahkan secara bertahap sampai kepada tujuan tertentu.Menurut Qurais Shihab istidraj adalah memindahkan dari satu tahap ketahap yang lain guna mencapai satu tujuan. Menurut Al-Qasimi istidraj itu ialah menaikkan kepada sesuatu sedikit demi sedikit, seperti orang yang mendaki setingkat demi setingkat hingga berhenti pada ketinggian yang tertinggi. Dalam tafsirnya Al-Qurtubi mengutip perkataan Al-Dhahhak: ‫نعمة‬ ‫لهم‬ ‫ّدنا‬‫د‬‫ج‬ ‫معصية‬ ‫لنا‬ ‫ّدوا‬‫د‬‫ج‬ ‫م‬ّ‫ل‬‫ك‬ ‫الضحاك‬ ‫قال‬ Dhahak‫ف‬ berkata:‫ف‬ “Setiap‫ف‬ kali‫ف‬ mereka‫ف‬ melakukan‫ف‬ kemaksiatan‫ف‬ yang‫ف‬ baru,‫ف‬ kami‫ف‬ pun‫ف‬ berikan‫ف‬ mereka‫ف‬nikmat‫ف‬ yang‫ف‬ baru‫ف‬pula”. Istidra>j adalah perkara-perkara yang luar biasa/ganjil yang diberikan Allah kepada orang-orang kafir. Bertujuan agar mereka lupa diri sebagai makhluk Tuhan, karena takabbur‫ف‬ dan‫ف‬ ingin‫ف‬ masyhur‫ف‬ namanya.‫ف‬ Misalnya‫ف‬ Raja‫ف‬ Fir‟aun‫ف‬ yang‫ف‬ mengaku‫ف‬ dirinya‫ف‬ Tuhan, dan Raja Namrud yang sombong karena kekayaannya yang melimpah. Tujuan diberikannya istidra>j kepada orang-orang kafir untuk dijadikan contoh bahwa mereka yang takabbur dan kufur kepada Tuhan (Allah) akhirnya binasa. Selain dalam al-Qur‟an,‫ف‬Nabi‫ف‬Muhammad‫ف‬saw‫ف‬juga‫ف‬menjelaskan‫ف‬istidraj‫ف‬dalam‫ف‬hadisnya,‫ف‬ diriwayatkan oleh Imam Ah}mad bin Hanbal dalam Musnadnya,‫ف‬dari‫ف‬Uqbah‫ف‬bin‫„ف‬A<mir,‫ف‬ Nabi saw bersabda yang artimya ; “Telah‫ف‬ menceritakan‫ف‬ kepada‫ف‬ kami‫ف‬ Yahya‫ف‬ bin‫ف‬ Gailan‫ف‬ dia‫ف‬ berkata,‫ف‬ telah‫ف‬ menceritakan‫ف‬ kepada‫ف‬kami‫ف‬Risydin‫ف‬yakni,‫ف‬Ibnu‫ف‬Sa‟d‫ف‬Abul‫ف‬Hajjaj‫ف‬al-Mahari dari Harmalah bin Imran at-Tujibi dari Uqbah bin Muslim dari Uqbah bin Amir dari Nabi saw. beliau bersabda: „Jika‫ف‬ kalian‫ف‬ melihat‫ف‬ Allah‫ف‬ memberikan‫ف‬ dunia‫ف‬ kepada‫ف‬ seorang‫ف‬ hamba‫ف‬ pelaku‫ف‬ maksiat‫ف‬
  • 7. 7 dengan‫ف‬ sesuatu‫ف‬ yang‫ف‬ ia‫ف‬ sukai,‫ف‬ maka‫ف‬ sesungguhnya‫ف‬ itu‫ف‬ hanyalah‫ف‬ istidra>j.‟‫ف‬ Kemudia‫ف‬ Rasulullah‫ف‬saw.‫ف‬ membacakan‫ف‬ayat:‫ف‬ „(Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka, sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberika kepada mereka, kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam‫ف‬ berputus‫ف‬ asa)‟”.‫ف‬(QS.‫ف‬Al-An‟am:‫ف‬ 44) Jika melihat hadis diatas, istidra>j adalah ketika Allah memberikan nikmatnya kepada seorang hamba sekalipun ia kerap sekali melakukan maksiat dengan sesuatu yang ia sukai, Allah tetap mencurahkan berbagai kemudahan dan kesenangan dalam hidupnya didunia, lalu dengan nikmat itu ia akan berangsur-angsur digiring kapada apa yang akan membinasakannya Term yang Semakna Dengan Istidraj Berangkat dari pengertian istidra>j dalam al-Qur‟an,‫ف‬ ditemukan bahwa terdapat beberapa lafaz yang semakna dengan kata tersebut, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Namun demikian, setiap kata yang dianggap semakna dengan kata lain dalam al-Qur‟an‫ف‬ itu‫ف‬ ternyata‫ف‬ masing-masing memiliki kekhasan tersendiri yang tidak dapat ditukaAl-Makr Ayat tentang makar banyak tertuang didalam al-Qur‟an,‫ف‬diantaranya‫ف‬QS.‫ف‬Ali‫ف‬Imran‫ف‬[3]‫ف‬ 54: ‫كرين‬ ‫ومكراللهواللهخيرالما‬ ‫ومكروا‬ Artinya: “Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. dan Allah Sebaik-baik‫ف‬pembalas‫ف‬ tipu‫ف‬ daya.” Kata makar dalam al-Qur‟an‫ف‬terulang‫ف‬sebanyak‫ف‬43‫ف‬kali‫ف‬yang‫ف‬berada‫ف‬di‫ف‬14‫ف‬surah‫ف‬23‫ف‬ayat.‫ف‬ Rinciannya sebagai berikut : Ali Imran (3): 54; Al-Ra‟d‫ف‬ (13):‫ف‬ 42,33;‫ف‬ Al-Nahl (16): 26,45,127; Al-A‟raf‫(ف‬7):‫ف‬123,99;‫ف‬Al-Naml (27): 50,70,51; Ibrahīm‫(ف‬14):‫ف‬46;‫ف‬Ghafir‫(ف‬40):‫ف‬ 45;‫ف‬Nuh‫ف(ف‬71):‫ف‬22;‫ف‬Yunūs‫ف(ف‬10):‫ف‬21;‫ف‬Al-Anfāl‫ف‬(‫ف‬8):‫ف‬30;‫ف‬Al-An‟am‫ف(ف‬6):‫ف‬123,‫ف‬124;‫ف‬Yusūf‫ف‬ (‫ف‬12):‫ف‬102,31;‫ف‬Fatir‫ف‬(‫ف‬35):‫ف‬10,43;‫ف‬Saba‟‫ف(ف‬34):‫ف‬33.
  • 8. 8 Makar‫ف‬ secara‫ف‬ bahasa‫ف‬ berasal‫ف‬ dari‫ف‬ bahasa‫ف‬ arab‫ف‬ (‫ف‬ ََّ‫و‬ َ-‫فْو‬ artinya‫ف‬ (َ‫و‬ َ- ُ‫فم‬ ‫نف‬ menipu/memperdaya.39‫ف‬ Dalam‫ف‬ kitab‫ف‬ Mu‟jam‫ف‬ Maqa>yis‫ف‬ Al-Lughah,‫ف‬ al-Makr‫ف‬ memiliki‫ف‬dua‫ف‬makna‫ف‬pokok‫ف‬,‫ف‬yakni‫ف‬ “ ‫َّۦرتح‬‫ف‬‫َّلفس‬‫د‬‫(ف”َّري‬memperdaya‫ف‬dan‫ف‬tipu‫ف‬muslihat)‫ف‬dan‫ف‬ "‫َّل‬‫د‬ ‫ف‬ َ‫ف‬ ‫َّرو‬" (betis berotot).40 Secara istilah menurut Abdul Rahim dalam tulisannya bahwa makar adalah salah satu bentuk perbuatan yang memperdaya, menipu atau mengelabui orang lain dengan berbagai macam cara dan bentuk yang rahasia, sehingga orang yang menjadi objek dari perbuatan makar tersebut meleset dari tujuan yang sebenarnya.4
  • 9. 9 Dalil Dalil Hadits Qudsi Pada umumnya, redaksi yang digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu hadis merupakan hadis qudsi adalah yang secara gamblang menyebutkan penisbatannya kepada‫ف‬ Allah‫ف‬ Swt,‫ف‬ seperti‫ف‬ sabda‫ف‬ Rasulullah‫ف‬ Saw:‫ف‬ “Allah‫ف‬ ta’ala‫ف‬ berfirman...”,‫ف‬ “Allah‫ف‬ mewahyukan...dstr”,‫ف‬ namun jika diperhatikan lebih dekat lagi, maka akan banyak kita jumpai macam-macam susunan kalimat hadis qudsi yang sebenarnya memiliki arti sama yaitu adanya penisbatan kepada Allah atau meriwayatkan dari Allah Swt. Ragam riwayat tersebut antara lain: 1. Al-Jurjani mengatakan, ‫تف‬َ ‫ص‬ ‫ف‬ ‫لفهللا‬ ‫م‬ ‫فظفَنفل‬ َ ‫ثفَّر‬ ‫تفسَنفر‬ ‫ر‬ ‫ع‬ َ‫ف‬ ‫حدفهللا‬ ْ‫حتفَنف‬ ‫ع‬ َ ‫ثفَّر‬ ‫فَنفر‬ ‫يفغ‬‫م‬ ‫قد‬ ‫ثفَّر‬ ‫تدم‬ ‫َّر‬ ‫والمفْنف‬ ‫ذفَّر‬ َ ْ‫وف‬ ‫أ‬ ۟‫مف‬ ‫ح‬ َ ‫ر‬ ‫مفلسف‬ ‫ر‬ ‫ذف‬ ُ‫ذف‬ ‫تف‬ ‫ر‬ ‫ع‬ َ‫ف‬ ‫وفهللا‬ ‫فل‬ َ‫ف‬ ۟‫َُف‬ ‫م‬ ‫ذفس‬ َ ْ‫ف‬ ‫هللا‬ ‫ض‬ ‫حزلفلم‬ َ‫فظذف‬ ‫فر‬ ‫ذفألن‬ َ ْ‫ضِف‬ ‫ف‬ َ‫قوآنف‬ ‫ر‬ ۟‫وذف‬ ‫ف‬ ُ‫لةف‬ ‫ع‬ ‫حتف‬ ‫ع‬ َ ‫كفَّر‬ ‫هر‬ Hadis qudsi adalah hadis yang secara makna datang dari Allah, sementara redaksinya dari‫ف‬ Rasulullah‫ف‬shallallahu‫ف‬‘alaihi‫ف‬wa‫ف‬sallam.‫ف‬Sehingga‫ف‬ hadis‫ف‬Qudsi‫ف‬adalah‫ف‬berita‫ف‬dari‫ف‬ Allah kepada Nabi-Nya melalui ilham atau mimpi, kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi‫ف‬wa‫ف‬sallam‫ف‬menyampaikan hal itu dengan ungkapan beliau sendiri. Untuk itu, al- Quran lebih utama dibanding hadis qudsi, karena Allah juga menurunkan redaksinya. (at-Ta’rifat,‫ف‬ hlm.‫ف‬ 133) 2. al-Hafidz Ibnu Hajar mengatakan, ‫تف‬ ‫ر‬ ‫ع‬ َ‫ف‬ ‫فْنفهللا‬‫ُغ‬ ‫َُفل‬ ‫م‬ ‫ذفس‬ َ ْ‫ف‬ ‫َتفهللا‬ ‫ص‬ ‫فتف‬ ‫صط‬ َ ‫نفَّر‬ ‫حَِفلنفم‬ ‫ت‬ َ‫فسغيف‬:‫ذ‬ ‫ثفَّإلر‬ ‫دم‬ ‫َّألر‬ ‫مطذ‬ َّ ‫مطذفلسف‬ َّ‫الفس‬ Hadis‫ف‬ Ilahi‫ف‬ ada‫ف‬ kemungkinan‫ف‬ Nabi‫ف‬ shallallahu‫ف‬ ‘alaihi‫ف‬ wa‫ف‬ sallam‫ف‬ mengambilnya‫ف‬ dari‫ف‬ Allah tanpa perantara atau melalui perantara. (Faidhul Qodir, 4/468). 3. Sementara itu, ada pula ulama yang menggunakan istilah hadis Rabbani salah satunya adalah Jalaluddin al-Mahalli. Dalam pernyataannya ia menyebutkan,
  • 10. 10 ‫ي‬‫ا‬ ‫حف‬‫ا‬‫د‬‫ع‬ َْ‫ف‬‫ا‬‫ه‬‫ن‬ََّ‫ف‬َ‫د‬‫ع‬‫ح‬‫ا‬ْ‫ف‬ ََُ‫ل‬‫ف‬ :‫ا‬‫عن‬ َ‫ت‬ ‫ا‬‫ت‬َ‫ص‬‫َّر‬‫ف‬‫ا‬‫ث‬‫م‬‫ا‬‫د‬َ‫ت‬َْ‫ف‬َ‫ذ‬َ ‫ا‬ُ َ َ‫َّرو‬‫ف‬ َ‫مث‬‫ا‬‫د‬ َ‫ر‬َ ‫ع‬ ‫َّأل‬ Hadis Rabbani itu seperti‫ف‬ hadis‫ف‬ yang‫ف‬disebutkan‫ف‬dalam‫ف‬dua‫ف‬kitab‫ف‬shahih:‫ف‬ “Saya‫ف‬sesuai‫ف‬ prasangka hamba-Ku kepada-Ku. (Hasyiyah al-Atthar‫ف‬ ’ala‫ف‬Syarh‫ف‬ al-Mahalli). Perbedaan Hadits Qudsi dengan Alquran Alquran sebagai pedoman hidup umat islam memiliki ciri sebagai berikut: Alquran turun sebagai wahyu dibawa oleh malaikat Jibril ke Rasulullah SAW Bersifat‫ف‬ qath’i‫ف‬ tsubut‫ف‬ (pasti‫ف‬ keabsahannya),‫ف‬ karena‫ف‬semuanya‫ف‬ diriwayatkan‫ف‬ kaum‫ف‬ muslimin turun-temurun secara mutawatir. Membacanya mendapatkan 10 pahala setiap hurufnya. Teks dan maknanya merupakan mukjizat. Bersifat sakral, sehingga orang yang mengingkari satu huruf saja statusnya kafir. Tidak boleh disampaikan berdasarkan maknanya tanpa teks aslinya persis seperti yang Allah firmankan. Menjadi mukjizat yang Allah gunakan untuk menantang manusia, terutama masyarakat arab. Sedangkan perbedaan hadits qudsi dengan Alquran adalah sebagai berikut: Tidak harus melalui malaikat Jibril. Bisa datang dalam bentuk ilham atau mimpi. Tidak ada jaminan keabsahannya. Karena itu, ada hadits qudsi yang shahih, dhaif, dan bahkan ada yang palsu. Semata membaca tidak bernilai pahala. Kecuali jika diniati untuk mempelajari, sehinga bernilai ibadah pada kegiatan mempelajarinya. Teks dan maknanya bukan mukjizat. Sehingga bisa saja seseorang membuat hadis qudsi palsu. Tidak sakral, sehingga mengikuti kajian hadis pada umumnya. Hadits qudsi boleh disampaikan secara pemahaman Tidak digunakan sebagai tantangan kepada makhluk ciptaan Allah SWT yang lainnya.
  • 11. 11 4. Penisbahan kepada Allah dalam riwayat hadis qudsi tidak selalu tekstual alias terang- terangan, terkadang akan dijumpai beberapa bentuk yang perlu dipahami secara konteks, bahkan bentuk ini tidak jauh berbeda dengan bentuk yang tidak aktif (pasif), kendati demikian tetap mengandung redaksi yang dinisbahkan‫ف‬ kepada‫ف‬Allah‫ف‬ Ta’ala. “Dari‫ف‬ Abu‫ف‬ Hurairah,‫ف‬ semoga‫ف‬ ridha‫ف‬ Allah‫ف‬ tercurah‫ف‬ atasnya,‫ف‬ Rasulullah‫ف‬ Saw‫ف‬ bersabda:‫ف‬ dibuka pintu-pintu surga pada hari Senin dan hari Kamis, (ketika itu) diampuni setiap hamba yang tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatu, kecuali (yang tidak diampuni) seorang yang terdapat (dalam hatinya) permusuhan terhadap saudaranya (seagama). (menyangkut‫ف‬ mereka)‫ف‬ akan‫ف‬ dikatakan‫ف‬ (oleh‫ف‬ Allah):‫ف‬ “Tangguhkan‫ف‬ (pengampunan)‫ف‬ terhadap kedua orang ini sampai mereka berdamai. Tangguhkan (pengampunan) terhadap kedua orang ini sampai mereka berdamai. Tangguhkan (pengampunan) terhadap‫ف‬kedua‫ف‬orang‫ف‬ ini‫ف‬ sampai‫ف‬ mereka‫ف‬berdamai.”‫ف‬ (HR.‫ف‬Muslim) Adapun hadits qudsi yang lainnya yaitu, Rasulullah saw bersabda : ‫أحدكم‬ ‫صوم‬ ‫يوم‬ ‫كان‬ ‫وإذا‬ ‫جنة‬ ‫والصيام‬ ‫به‬ ‫أجزي‬ ‫وأنا‬ ‫لي‬ ‫فإنه‬ ‫الصيام‬ ‫إال‬ ‫له‬ ‫آدم‬ ‫ابن‬ ‫عمل‬ ‫كل‬ : ‫تعالى‬ ‫هللا‬ ‫قال‬ ‫فال‬ .‫صائم‬ ‫إني‬ ‫فليقل‬ ‫قاتله‬ ‫أو‬ ‫أحد‬ ‫سابه‬ ‫فإن‬ ‫يصخب‬ ‫وال‬ ‫يرفث‬ – ‫مسلم‬ ‫و‬ ‫البخارى‬ ‫رواه‬ Allah‫ف‬berfirman:‫ف‬“Seluruh‫ف‬amalan‫ف‬anak‫ف‬adam‫ف‬untuk‫ف‬dirinya‫ف‬sendiri‫ف‬kecuali‫ف‬puasa. Puasa itu untukku, dan aku sendiri yang akan memberikan balasannya. Puasa itu perisai. Apabila seseorang diantara kamu berpuasa, janganlah dia memaki-maki, mengeluarkan
  • 12. 12 kata-kata keji dan janganlah dia membuat kegaduhan. Jika dia dicaci oleh seseorang, atau dibunuh (hendak dibunuh), hendaklah dia katakan : "saya berpuasa". (HR. Al- Bukhary dan Muslim) .‫يذكرني‬ ‫حيث‬ ‫معه‬ ‫وأنا‬ ‫بي‬ ‫عبدي‬ ‫ظن‬ ‫عند‬ ‫أنا‬ : ‫وجل‬ ‫عز‬ ‫هللا‬ ‫قال‬ – ‫هريرة‬ ‫أبى‬ ‫عن‬ ‫البخارى‬ ‫رواه‬ Allah‫ف‬berfirman:‫ف‬“Aku,‫ف‬menurut‫ف‬perasangka‫ف‬hamba-ku dan aku besertanya dimana saja dia‫ف‬menyebut‫ف‬ (mengingat)‫ف‬ aku‫”ف‬.‫(ف‬HR.‫ف‬Al-Bukhari dari Abu Hurairah)
  • 13. 13 Berita Kenabian Rasulullah SAW. Yang Dimuat Dalam Kitab Suci Agama Lain Kitab-kitab yang dimaksud ialah kitab yang pengikutnya dinyatakan Allah di dalam Alquran sebagai Ahli Kitab atau disebut kitab kaum Yahudi dan Nasrani. Nabi Muhammad juga telah disebut dalam kitab agama Persia dan Hindu. Seperti dikutip dari buku berjudul "Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad, Volume 1" oleh Moenawar Khalil, disebutkan bahwa datangnya Nabi Muhammad SAW kepada umat manusia telah disebutkan dan dinyatakan dalam kitab Taurat dan Injil. Hal demikian sebagaimana disebutkan dalam Alquran surah al-A'raaf ayat 157 yang berbunyi, "(Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil." Perjanjian Lama dalam bahasa Arab disebut al-‘Ahdu al-Qadim dan dalam bahasa Belanda disebut Ould Testament, atau yang dianggap sebagai kitab Taurat oleh kaum Yahudi dan Nasrani. Sedangkan Perjanjian Baru dalam bahasa Arab disebut al-‘Ahdu‫ف‬ al-Jadid dan dalam bahasa Belanda disebut Niew Testament, dan itulah yang dianggap kitab Injil oleh kaum Nasrani. Perjanjian Lama berisi himpunan kitab suci dari nabi-nabi sebelum Nabi Isa AS, dan Perjanjian Baru adalah yang berisi himpunan kitab suci yang dibawa Nabi Isa AS. Di dalam buku tersebut disebutkan beberapa ayat dari kitab-kitab agama terdahulu, yang menjelaskan tentang akan datangnya Nabi Muhammad SAW. Buku tersebut mengutip bunyi kalimat bahasa Indonesia dari ayat Bibel, yang disalin dari Bibel yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Nederlandsch Bibel Genootschap di Amsterdam pada 1916. Salah satunya disebutkan dalam kitab Ulangan, 18:15, yang berbunyi, "Bahwa seorang Nabi dari antara kamu dari antara segala saudaramu dan yang seperti aku ini yaitu akan dibangkitkan oleh Tuhan Allahmu bagi kamu maka dia haruslah kamu dengar." Di beberapa ayat dalam Kitab Ulangan itu disebutkan akan diutusnya Nabi Muhammad SAW dengan semua yang dikatakannya membawa atau menyebut Nama Tuhan dan bukan nama dewa. Nabi Muhammad SAW juga wafat tidak karena dibunuh orang.
  • 14. 14 Selain itu, apa yang dikatakan oleh Nabi Muhammad tentu terjadi, meski baru terjadi pada masa beberapa abad sesudah wafatnya dan yang terjadi pada masa hidupnya. "Bahwa kalau Nabi itu berkata atas Nama Tuhan, lalu barang yang dikatakannya itu tak jadi atau tak datang, itulah perkataan yang bukan sabda Tuhan, melainkan Nabi itu berkata dengan angkaranya: jangan kamu takut akan dia." (Ulangan, 18:22). Kemudian dalam Injil Yahya juga disebutkan ayat yang mengarah pada akan kedatangan Nabi Muhammad. Seperti dalam Yahya, 14:26, yang berbunyi, "Tetapi penghibur, yaitu Ruhul Kudus, yang akan disuruh oleh Bapa sebab namaku, yaitu akan mengajarkan segala perkara itu kepadamu dan mengingatkan kamu segala perkara yang telah kukatakan kepadamu itu." "Maka sekarang sudah kukatakan kepadamu sebelum jadinya, supaya apabila ia jadi kelak, boleh kamu percaya" (Yahya, 14:29). Dari ayat itu dijelaskan, bahwa Nabi Muhammad SAW akan datang dan diperintah oleh Tuhan dan akan mengajarkan segala perkara kepada manusia. Hal demikian juga telah dinyatakan dalam Alquran. Kemudian dalam ayat lainnya di Kitab Injil Yahya, Nabi Muhammad digambarkan sebagai penghibur (Rahul Kudus) dan yang akan memuliakan Nabi Isa karena ia akan mengambil beberapa keterangan dari apa yang telah diterangkan oleh Nabi Isa kepada kaumnya. Di dalam Kitab Injil Barnabas, kedatangan Nabi Muhammad SAW lebih jelas dinyatakan. Barnabas sendiri adalah nama seorang sahabat atau pembela Nabi Isa. Karenanya, Injil Barnabas ditulisnya sendiri dari wasiat yang didengarnya dari Nabi Isa AS. Di dalam kitab itu memberitakan kedatangan Nabi SAW, bahkan dijelaskan pula tentang peristiwa disalibnya Nabi Isa, bukanlah Nabi Isa yang disalib, melainkan Yahuda. Injil Barnabas termasuk injil yang kuno, yang tertulis pada abad pertama Masehi. Dalam ayat di kitab Injil Barnabas, misalnya, disebutkan bahwa saat Nabi Isa AS memberitahu para hawari (penolong) bahwa beliau akan berpaling meninggalkan alam. Saat itu, Isa berkata agar hati mereka tidak bergoncang dan tidak takut. Sebab, Isa
  • 15. 15 bukanlah yang menjadikan mereka, tetapi Allah yang menjadikan dan memelihara mereka. "Adapun tentang ketentuan tugasku, sesungguhnya aku datang untuk menyediakan jalan bagi Rasulullah yang akan datang dengan membawa tugas kelepasan alam ini." (Barnabas, 72:10). Saat Muhammad SAW berusia 12 tahun, Abu Thalib -- sang paman -- hendak melakukan ekspedisi niaga dari Makkah ke Syam (Suriah). Melihat sang paman akan pergi jauh, Muhammad berkata, "Paman, mengapa kau tak mengajakku? Aku tidak memiliki pelindung selain dirimu." Abu Thalib pun tak tega meninggalkan keponakan kesayangannya seorang diri di Makkah. Ia lalu mengangkat tubuh Muhammad dan mendudukkannya di atas hewan tunggangan. Kafilah dagang dari Quraisy pun menempuh perjalanan darat menuju Syam. Hingga akhirnya, kafilah itu tiba di sebuah tempat pertapaan di Bushra, antara Syam dan Hijaz. Di sana mereka bertemu dengan seorang rahib bernama Buhaira. Sang rahib takjub menyaksikan anak laki-laki yang bernama Muhammad itu. Betapa tidak, awan selalu bergerak memayungi ke mana pun Muhammad kecil melangkah. Sang rahib pun segera menghampiri calon nabi dan rasul terakhir itu. Buhaira memeriksa sekujur tubuh Muhammad untuk melihat tanda-tanda kenabian yang diterangkan dalam kitab-kitab suci terdahulu. Ia akhirnya menemukan tanda kenabian itu di punggung Muhammad, di antara kedua pundaknya, lalu ia mencium tanda itu. Menyaksikan tanda-tanda kenabian itu, sang rahib pun berpesan kepada Abu Thalib agar menjaga keponakannya itu dengan hati-hati, karena dia adalah calon rasul yang dinanti umat manusia. Prediksi Buhaira dari Kota Bushra itu menjadi kenyataan. Ketika menginjak usia 40 tahun, Muhammad memperoleh wahyu saat menyendiri di Gua Hira. Nabi Muhammad menjadi rasul penutup bagi umat manusia yang hidup di akhir zaman.
  • 16. 16 Baru-baru ini, Pemerintah Turki mengumumkan penemuan Injil kuno yang berusia 1500 tahun. Yang mencengangkan, Injil kuno tersebut ternyata memprediksi kedatangan Nabi Muhammad SAW sebagai penerus risalah Isa (Yesus) di bumi. Menurut mailonline, injil yang ditulis tangan dengan tinta emas itu menggunakan bahasa Aramik. Inilah bahasa yang dipercayai digunakan Yesus sehari-hari. Dan di dalam injil ini dijelaskan ajaran asli Yesus serta prediksi kedatangan penerus kenabian setelah Yesus. Injil kuno berusia 1.500 tahun ini bersampu kulit hewan, ditemukan polisi Turki selama operasi anti penyeludupan di tahun 2000 lalu. Alkitab kuno ini sekarang di simpan di Museum Etnografi di Ankara, Turki. Komunitas Kristen Suriah mengklaim kepemilikan injil kuno tersebut. Komunitas itu telah mengirim surat resmi kepada Menteri Kebudayaan Turki, Ertugrul Gunay untuk mengembalikan kitab suci tersebut kepada mereka. Kepala Budaya Komunitas Kristen Suriah, Sabo Hanna mengatakan, Alkitab bersejarah memiliki makna material yang besar bagi umat Kristiani. "Jika Turki tidak menyerahkannya, maka ia meminta Turki membuka akses bersama dengan membangun museum di distrik Midyat, Suriah," ujarnya kepada Hurriyet Daily News, Jumat (2/3). Sebenarnya, siapakah Komunitas Kristen Suriah ini? Komunitas Kristen Suriah ini adalah penganut Kristen ortodok di wilayah Arab mulai dari Libanon, Suriah, hingga perbatasan Turki. Penganut Kristen ini telah menggunakan bahasa Aramik sejak awal berdirinya gereja mereka. Karena itu mereka meyakini injil yang dipamerkan di Turki adalah bagian dari sejarah mereka. "Banyak biara-biara pada awal Kristen di wilayah Suriah di tenggara Turki, telah dijarah oleh Turabidin. Karena itu kami minta agar Injil kuno itu dikembalikan," Kepala Budaya Komunitas Kristen Suriah, Sabo Hanna kepada Hurriyetdaily, Jumat (2/3). Kelompok Kristen Suriah ini telah menyebar hingga ke Eropa, kurang lebih delapan perwakilan komunitas ini diseluruh eropa. Kelompok Kristen ini juga menyebar di Asia Kecil dengan kitab teks Yunani dan bahasa Aram. Meski begitu, belum dilakukan
  • 17. 17 penelitian secara mendalam apakah Injil ini benar memiliki keterkaitan dengan Kristen Suriah. Injil kuno berusia 1500 tahun menjadi perhatian, setelah dipublikasikan oleh pemerintah Turki. Kontroversi injil ini pun muncul, ketika isi dari ajaran injil ini yang meyakini Yesus sebagai Nabi. Dan memprediksi akan kedatangan Nabi Muhammad SAW, setelah Yesus. Penemuan itu juga bahkan menarik perhatian Vatikan. Pemerintah Turki telah mengkonfirmasi permintaan Paus Benediktus sebagai pemimpin tertinggi Vatikan untuk meneliti injil ini. Diyakini injil berusia 1500 tahun ini adalah manuskrip terakhir dari ajaran Barnabas tentang Keesaan Tuhan dan Kenabian Yesus. Isi Kandungan Injil Barnabas Kitab Injil Barnabas menggunakan bahasa Aramik. Bahasa ini dipercaya digunakan Yesus dalam kehidupan sehari-hari. Ada banyak isi kandungan kitab ini, salah satunya prediksi kedatangan Nabi Muhammad SAW. Adapun kutipan isi kitab ini adalah: Bab 39 Barnabas: ''Terpujilah nama-Mu yang kudus, ya Allah Tuhan kita... Tiada Tuhan Selain Allah dan dan Muhammad adalah utusan-Nya''. Bab 41 Barnabas: "Atas perintah Allah, Mikael mengusir Adam dan Hawa dari surga, kemudian Adam keluar dan berbalik melihat tulisan pada pintu surga 'Tiada Tuhan Selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah...'' Bab 44 Barnabas: Pada bab ini Yesus atau Nabi Isa menyebut nama Nabi Muhammad. ''Oh, Muhammad Tuhan bersamamu...'' Bab 97: Yesus menjawab, "Nama Mesias sangat mengagumkan, karena Allah sendiri yang memberinya nama, ketika menciptakan jiwanya dan menempatkannya di dalam kemuliaan surgawi. Allah berkata: 'Tunggu Muhammad; karena kamu Aku akan menciptakan firdaus, dunia, dan banyak makhluk... Siapa pun yang memberkatimu akan diberkati, dan barangsiapa mengutukmuu akan dikutuk..''
  • 18. 18 Bab 112: Dalam bab ini Nabi Isa (Yesus) bercerita kepada Barnabas bahwa dirinya akan dibunuh. Namun, kata Nabi Isa, Allah aka membawanya naik dari bumi. Sedangkan orang yang dibunuh sebenarnya adalah seorang pengkhianat yang wajahnya diubah seperti Nabi Isa. Dan orang-orang akan percaya bahwa yang disalib itu adalah Nabi Isa. ''Tetapi Muhammad akan datang... Rasul Allah yang suci,'' kitab suci umat hindu Kitab suci umat Hindu terbagi menjadi tiga kategori, yaitu Weda, Upanishad, dan Purana. Perbedaan ketiganya didasarkan pada usia kitab, yang dipercaya berasal sekitar 4.000 tahun yang lalu. Salah satu nubuat yang menakjubkan dari kitab suci tersebut adalah tentang Nabi Muhammad SAW yang disebutkan dalam kitab Hindu tersebut. Dilaporkan Onislam.net, salah satu buktinya adalah jazirah Maharshi Vyasa yang merupakan tempat suci umat Hindu, ternyata adalah tanah Arab yang dirusak setan. Kemungkinan hal itu berasal dari masa pra-Islam. Kemudian, adanya nama Mahamad, yang diperkirakan adalah Muhammad, di mana dalam kitab tersebut dideskripsikan akan membimbing orang-orang yang sesat. Dalam kitab itu, Muhammad disebutkan akan disunat, berjenggot, fasih, dan akan membuat revolusi besar, dia akan mengumumkan panggilan untuk beribadah, akan makan daging halal yang bukan daging babi, dan dia akan melawan bangsa tidak beragama. Kesemua itu mengarah pada ciri-ciri Nabi Muhammad (Vidyarthi). Bhavishya Purana yang merupakan salah satu Purana terpenting, memberikan bukti lain. Disebutkan, di sebuah negeri asing akan ada seorang guru spiritual yang akan datang bernama Muhammad. Di mana dia akan menjadi penghuni kawasan Arab, akan mengumpulkan kekuatan besar untuk melawan iblis, dan Allah akan melindunginya dari lawan-lawannya. Kitab Upanishad, yang merupakan kitab tinggi dari Vedas, dan banyak digunakan sebagai literatur pelajar Hindu menyebutkan nama nabi Muhammad. Karena dalam kitab tersebut terdapat pengetahuan yang bersifat ketuhanan yang mengajarkan bagaimana mendekatkan diri kepada Sang Pencipta
  • 19. 19 Amar Makruf Nahi Mungkar, Perilaku yang Diperintahkan Allah SWT Amar makruf nahi mungkar dalam istilah fiqh disebut dengan al Hisbah. Perintah yang ditujukan kepada semua masyarakat untuk mengajak atau menganjurkan perilaku kebaikan dan mencegah perilaku buruk. Bagi umat Islam, amar makruf nahi mungkar adalah wajib, sebab syariat Islam memang menempatkannya pada hukum dengan level wajib. Dan siapa pun dari kita yang meninggalkannya, maka kita akan berdosa dan mendapatkan hukuman berupa siksa yang sangat pedih dan menyakitkan. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits berikut: "Hendaklah kamu beramar makruf (menyuruh berbuat baik) dan benahi mungkar (melarang berbuat jahat). Kalau tidak, maka Allah akan menguasakan atasmu orang- orang yang paling jahat di antara kamu, kemudian orang-orang yang baik-baik di antara kamu berdoa dan tidak dikabulkan (doa mereka)." (HR. Abu Dzar). Selain itu, amar makruf nahi mungkar merupakan prinsip dasar agama Islam yang harus dilakukan oleh setiap muslim. Hal tersebut sesuai dengan firman Allah SWT dalam al-Qur'an: ِ‫ئ‬ َٰٓ‫ل‬ ۟ ‫و‬ُ‫أ‬ َ‫و‬ ۚ ِ‫ر‬َ‫ك‬‫ن‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ ِ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬َ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ي‬ َ‫و‬ ِ‫وف‬ُ‫ر‬ْ‫ع‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ِ‫ب‬ َ‫ون‬ُ‫ر‬ُ‫م‬ْ‫أ‬َ‫ي‬ َ‫و‬ ِ‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ َ‫ون‬ُ‫ع‬ْ‫د‬َ‫ي‬ ٌ‫ة‬َّ‫م‬ُ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ن‬ِّ‫م‬ ‫ن‬ُ‫ك‬َ‫ت‬ْ‫ل‬ َ‫و‬ َ‫ون‬ُ‫ح‬ِ‫ل‬ْ‫ف‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫ك‬ Artinya: "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung." (QS. Ali Imran: 104) Dalam ayat lain, Allah SWT juga memerintahkan amar makruf nahi mungkar, karena perilaku ini merupakan perbuatan yang dapat memberikan keuntungan bagi pelakunya. Allah SWT berfirman: ‫ن‬ِ ْ ‫ٱْل‬ َ‫و‬ ِ‫ة‬ٰ‫ى‬َ‫ر‬ ْ‫و‬َّ‫ت‬‫ٱل‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫د‬‫ن‬ِ‫ع‬ ‫ًا‬‫ب‬‫و‬ُ‫ت‬ْ‫ك‬َ‫م‬ ‫ۥ‬ُ‫ه‬َ‫ن‬‫ُو‬‫د‬ ِ ‫ج‬َ‫ي‬ ‫ى‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ٱ‬ َّ‫ى‬ِّ‫م‬ُ ْ ‫ٱْل‬ َّ‫ى‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ٱل‬ َ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬ َّ‫ٱلر‬ َ‫ون‬ُ‫ع‬ِ‫ب‬َّ‫ت‬َ‫ي‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ٱ‬ ِ‫وف‬ُ‫ر‬ْ‫ع‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ِ‫ب‬ ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ر‬ُ‫م‬ْ‫أ‬َ‫ي‬ ِ‫ل‬‫ي‬ ِ‫ج‬ ِ‫ن‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ٰ‫ى‬َ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ي‬ َ‫و‬ َ‫ث‬ِ‫ئ‬َٰٓ‫ب‬َ‫خ‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ ُ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫م‬ ِّ‫ر‬َ‫ح‬ُ‫ي‬ َ‫و‬ ِ‫ت‬َٰ‫ب‬ِّ‫ي‬َّ‫ط‬‫ٱل‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ ُّ‫ل‬ ِ‫ُح‬‫ي‬ َ‫و‬ ِ‫ر‬َ‫ك‬‫ن‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ َ‫ء‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ٱ‬َ‫ف‬ ۚ ْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫َت‬‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬ ‫ى‬ِ‫ت‬َّ‫ل‬‫ٱ‬ َ‫ل‬َٰ‫ل‬ْ‫غ‬َ ْ ‫ٱْل‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ر‬ْ‫ص‬ِ‫إ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ‫ع‬َ‫ض‬َ‫ي‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ۟‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫ا‬ َ‫ون‬ُ‫ح‬ِ‫ل‬ْ‫ف‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫ك‬ِ‫ئ‬ َٰٓ‫ل‬ ۟ ‫و‬ُ‫أ‬ ۙ ٓ‫ۥ‬ُ‫ه‬َ‫ع‬َ‫م‬ َ‫ل‬ ِ‫نز‬ُ‫أ‬ ٓ‫ى‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ٱ‬ َ‫ور‬ُّ‫ن‬‫ٱل‬ ۟‫وا‬ُ‫ع‬َ‫ب‬َّ‫ت‬‫ٱ‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬‫و‬ُ‫ر‬َ‫ص‬َ‫ن‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬‫و‬ُ‫ر‬َّ‫ز‬َ‫ع‬ َ‫و‬
  • 20. 20 Artinya: "(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka itulah orang-orang yang beruntung." (QS al-A'raaf: 157). Perintah amar makruf nahi mungkar juga banyak dijelaskan dalam hadits. Salah satunya adalah hadits dari Abi Said al-Khudri: "Siapa yang melihat kemungkaran maka ubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu maka ubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu maka (tolaklah) dengan hatinya dan hal tersebut adalah selemah-lemahnya iman." (HR. Muslim). Dalam hadits lain, dalam Shahih Muslim dari Abdullah bin Mas'ud Ra, Rasulullah SAW bersabda: "Tidaklah seorang Nabi pun yang Allah Ta'ala utus di suatu umat sebelumku, kecuali memiliki pengikut-pengikut setia dan sahabat-sahabat. Mereka mengambil sunnahnya dan mengikuti perintahnya. Kemudian, datang generasi-generasi setelahnya yang mengatakan hal yang tidak mereka ketahui dan tidak diperintahkan. Maka, barang siapa memerangi mereka dengan tangannya maka ia adalah mukmin. Dan, barang siapa memerangi mereka dengan lisannya maka ia adalah mukmin. Dan, barang siapa memerangi mereka dengan hatinya maka ia adalah mukmin. Dan, tidak pernah ada di belakang itu semua keimanan sebesar biji atom." Bentuk-bentuk amar ma’ruf dan nahi munkar Dengan senjata Islam juga menyerukan untuk mengangkat senjata jika hal tersebut benar benar memungkinkan sebagaimana firman Allah dalam suratan-Nisa ayat 75 yang artinya: :“mengapa‫ف‬ kamu‫ف‬ tidak‫ف‬ mau‫ف‬ berperang‫ف‬ dijalan‫ف‬ Allah‫ف‬ membela‫ف‬ kaum‫ف‬ yang‫ف‬ lemah‫ف‬ baik‫ف‬ laki-laki maupun wanita dan anak-anak‫ف‬ yang‫ف‬ semuanya‫ف‬ berdo‟a:‫ف‬ “Ya‫ف‬ robb‫ف‬ kami,‫ف‬ keluarkanlah kami dari negeri ini(makkah) yang zhalim penduduknnyadan berilah kami
  • 21. 21 pelindung‫ف‬dari‫ف‬sisia‫ف‬engkau‫ف‬dan‫ف‬berikanlah‫ف‬kami‫ف‬penolong‫ف‬dari‫ف‬sisi‫ف‬Allah.”(QS.an-Nisa: 75) Apabila masyarakat tidak mampu melawan tirani dan kezhaliman serta kediktatoran maka tidak ada alasan baginya untuk mengangkat senjata atau paling tidak hijrah dari kampung mereka dan tidak ada alasan bagi merekauntuk mereka kebinasaan.30 Kalau darah manusia sudah tidak berharga dan ummat Islam diperangi, maka tidak ada kedamaian dalam kehidupan. Oleh karena itu Islam mewajibkan umatnya untuk bangkit demi membela diri dan haram hukumnya bagi ummat Islam untuk berdiam diri menerima kehinaan dan penindasan. Islam ssangat mencintai kedamaian namun, kemerdekaan dan kehormatan umat Islam jauh lebih berharga dari perdamaian itu sendiri. Dengan politik Perjuangan dengan menggunakan kekuatan politik dalam suatu negara dikemas berbagai bentuk diantaranya adalah dalam bentuk wadah atau membentuk kelompok atau kekuatan‫ف‬politik‫ف‬yang‫ف‬disebut‫ف‬dengan‫ف‬partai.‫ف‬Yusuf‫ف‬Qordhawi‫ف‬mengatakan‫“ف‬bahwa‫ف‬partai‫ف‬ suatu wadah‫ف‬bagi‫ف‬ umat‫ف‬untuk‫ف‬ mengatakan‫ف‬ “tidak”‫ف‬atau‫ف‬ “kenapa”.Partai‫ف‬ yang‫ف‬dimaksud‫ف‬ oleh Yusuf Qordhawi harus memenuhi 2 syarat yaitu: a. Partai-partai‫ف‬tersebut‫ف‬harus‫ف‬mengakui‫ف‬Islam‫ف‬sebagai‫ف‬akidah‫ف‬dan‫ف‬Syari‟ah,‫ف‬tidak‫ف‬boleh‫ف‬ melanggar ajaran-ajarannya dan tidak boleh pula menjadikan partai sebagai kedik, walaupun berbagai partai tersebut mempunyai ijtihad sendiri memahaminya berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah yang sudah ditetapkan. b. Partai-partai tersebut tidak boleh bekerja demi kepintingan pihak-pihak yang memusuhi Islam dan umatnya, apapun nama dan bentuknya 3. Dengan dakwah Secara‫ف‬bahasa,‫ف‬dakwah‫ف‬berarti‫ف‬memanggil,‫ف‬mengundang,‫ف‬minta‫ف‬tolong‫ف‬kepada,‫ف‬berdo‟a,‫ف‬ memohon, mengajak kepada sesuatu, mengubah dengan perkataan dan perbuatan , dan amal. Dan secara istilah para ahli piqh berbeda pendapat tentang dakwah di antaranya; a. M. Abu al-Fath al-Bayanuni, dakwah adalah menyampaikan dan mengajarkan Islam kepada manusia serta menerapkannya dalam kehidupan manusia. b. Taufik al-Wa‟i,‫ف‬ dakwah‫ف‬ adalah‫ف‬ mengajak‫ف‬ kepada‫ف‬ pengesaan‫ف‬ Allah‫ف‬ dengan‫ف‬ menyatakan dua kalimat sahadat dan mengikuti manhaj Allah di muka bumi baik
  • 22. 22 perkataan dan perbuuatan, sebagaimana yang terdapat dalam al-Qur‟an‫ف‬dan‫ف‬Assunnah,‫ف‬ agar‫ف‬ memperoleh‫ف‬ agama‫ف‬ yang‫ف‬ diridha‟inya‫ف‬ dan‫ف‬ manusia‫ف‬ memperoleh‫ف‬ kebahagiaan‫ف‬ di‫ف‬ dunia dan akhirat. c. Syaikh Ali Mahfudz, dakwah adalah mendorong (memotivasi) manusia untuk melaksanakan‫ف‬kebaikan‫ف‬dan‫ف‬ mengikuti‫ف‬petunjuk‫ف‬serta‫ف‬ memerintah‫ف‬berbuat‫ف‬ ma‟ruf‫ف‬dan‫ف‬ mencegah dari perbuatan yang munkar agar mereka memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat. Dalam‫ف‬menegakkan‫ف‬amar‫ف‬ma‟ruf‫ف‬nahi‫ف‬mukar‫ف‬dalam rangka merealisasikan negara yang berwibawa dan bermartabat. Hal tersebut berpedoman kepada tindakan yang dilakukan Abu Bakar sewaktu beliau diangkat jadi khalifah. Oleh karena itu, setiap umat Islam dalam suatu negara dituntut untuk selalu aktif dalam menegakkan‫ف‬ amar‫ف‬ ma‟ruf‫ف‬ nahi‫ف‬ munkar sekalipun terhadap seorang pemimpin karena hal tersebut sebagai salah satu bentuk yang harus dilakukan secara bijaksana dan bersifat konstruktif serta tidak dengan jalan inkonstitusional. Umat ini akan kehilangan keistimewaan dan kelebihannya jika mereka‫ف‬ meniggalkan‫ف‬ perjuangan‫ف‬ amar‫ف‬ ma‟ruf‫ف‬ nahi‫ف‬ munkar-nya, maka mereka akan ditimpa musibah dan dilaknat Allah SWT. C.‫ف‬Dasar‫ف‬Hukum‫ف‬ Amar‫ف‬Ma’ruf‫ف‬ Nahi‫ف‬Munkar Sebagaimana firman Allah SWT dalam dalam al-Qur‟an‫ف‬surah‫ف‬al-Araf ayat 157 yang artinya : :”(Yaitu)‫ف‬ orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang umi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang makruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (al Qur'an), mereka itulah orang-orang‫ف‬ yang‫ف‬ beruntung.”(QS.‫ف‬ al-A’raf:‫ف‬ 157) Ayat ini dapat diambil sebagai penjelasan tentang risalah beliau. Allah lah yang memerintahkan lidah beliau untuk mengemukakan segala yang‫ف‬ ma‟ruf‫ف‬ dan‫ف‬ melarang‫ف‬ segala yang munkar, menghalalkan semua yang baik dan mengharamkan segala yang keji.‫ف‬ Melaksanakan‫ف‬ amar‫ف‬ ma‟ruf‫ف‬ nahi‫ف‬ munkar‫ف‬ termasuk‫ف‬ dalam‫ف‬ kewajiban‫ف‬ yang‫ف‬
  • 23. 23 pundamental dalam Islam. Sebagaimana dalam firman Allah yang termuat dalam surah Ali Imran ayat 110 yang artinya: "Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang‫ف‬ yang‫ف‬ fasik.”(QS.‫ف‬ al-Imran: 110). Nabi SAW bersabda : ”Dari‫ف‬Abu‫ف‬Said‫ف‬al-Khudri RA berkata : saya mendegar rasulullah SAW bersabda : siapa yang melihat kemungkaran maka ubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu maka rubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu maka (tolaklah) dengan hatinya dan hal tersebut adalah selemah-lemah‫ف‬ iman.”(HR.‫ف‬ Muslim).
  • 24. 24 Fitnah Akhir Zaman Sejumlah tanda mengenai akhir zaman telah banyak dijabarkan dan ditemui melalui hadits-hadits Nabi. Ciri-ciri akhir zaman pun ditandai dengan ciri kecil (sugra) dan ciri besar (kubra). Salah satu tanda akhir zaman yakni tersebarnya fitnah dan kejahatan yang semakin semarak. terdapat sejumlah hadits Nabi yang menunjukkan kondisi bangsa di akhir zaman. Di antara hadits yang menunjukkan itu yakni penegasan manusia yang cenderung mencintai dunia, pekerja yang malang, kurangnya ilmu, tersebarnya kejahatan, dan lain sebagainya. Rasulullah SAW bersabda dalam hadits riwayat Abu Hurairah RA: ‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫ب‬ُ‫ي‬ ‫ما‬ ٌ‫زمان‬ ِ ‫الناس‬ ‫على‬ ‫(يأتي‬ :‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ ‫هللا‬ ‫رسول‬ ‫قال‬ ‫عنه‬ ‫هللا‬ ‫رضي‬ ‫ـ‬ ‫هريرة‬ ‫أبي‬ ‫عن‬ ‫أين‬ ‫من‬ ُ‫ل‬‫رج‬ ٍ‫حرام‬ ‫أو‬ ٍ‫ل‬‫حال‬ ‫ن‬ِ‫م‬ ‫َ؟‬‫ل‬‫الما‬ ‫أصاب‬ Yang‫ف‬ artinya:‫ف‬ “Akan‫ف‬ tiba‫ف‬ masanya‫ف‬ muncul‫ف‬ orang-orang yang tidak peduli mempertanyakan, dari mana kekayaan yang dihimpun bersumber? Apakah itu halal ataukah‫ف‬ haram.”‫ف‬ Di dalam hadits lain, Rasulullah juga mengingatkan tentang perkara akhir zaman dan pertanda yang menyertainya. Ini sebagaimana hadits riwayat Abu Hurairah RA: ‫أتي‬َ‫ي‬‫س‬ :‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ ‫هللا‬ ‫رسول‬ ‫قال‬ ‫في‬ ُ‫ب‬َّ‫ذ‬َ‫ك‬ُ‫ي‬‫و‬ ُ‫ب‬ِ‫ذ‬‫الكا‬ ‫فيها‬ ُ‫َّق‬‫د‬‫يص‬ ُ‫َّاعات‬‫د‬‫خ‬ ٌ‫سنوات‬ ِ ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬‫ع‬ ُ‫ق‬ِ‫د‬‫ا‬َّ‫ص‬‫ال‬ ‫ها‬ ُ‫ه‬ِ‫ف‬‫ا‬َّ‫ت‬‫ال‬ ُ‫ل‬‫ج‬َّ‫الر‬ َ‫ل‬‫قا‬ ُ‫ة‬‫ْبض‬‫ي‬ َ‫و‬ُّ‫الر‬ ‫وما‬ َ‫ل‬‫قي‬ ُ‫ة‬‫ْبض‬‫ي‬ َ‫و‬ُّ‫الر‬ ‫فيها‬ ُ‫ق‬ِ‫وينط‬ ُ‫اْلمين‬ ‫فيها‬ ُ‫ن‬ َّ‫ُخو‬‫ي‬‫و‬ ُ‫الخائن‬ ‫فيها‬ ُ‫من‬َ‫ت‬‫ُؤ‬‫ي‬‫و‬ ِ‫ة‬َّ‫م‬‫العا‬ ِ‫أمر‬ ‫في‬ Yang‫ف‬ artinya:‫ف‬ “Akan‫ف‬ datang‫ف‬ tahun-tahun penuh kedustaan yang menimpa manusia, pendusta dipercaya, orang jujur didustakan, pengkhianatan terhadap amanah yang diberi, orang yang jujur dikhianati, dan ruwaibidhah ikut berkomentar. Lalu ditanya, apa itu ruwaibidhah? Beliau menjawab: orang-orang bodoh yang mengurusi urusan perkara umum. Dijelaskan di akhir zaman, hukum kalah dengan etika. Paling mudah, contohnya hukum mengorder pelacur adalah haram. Namun etika di masyarakat mengatakan bahwa si pemberi order itu disebut orang baik jika dia mau membayar.
  • 25. 25 Contoh lain, haram nonton konser yang mengumbar aurat. Namun, etika masyarakat menyatakan siapapun yang menonton konser yang mengumbar aurat itu adalah orang baik jika dia mau membayar tiket dan berlaku sopan selama pertunjukan. Ini yang kita takutkan. Hukum tak ada lagi karena kalah oleh etika yang berlaku di masyarakat meski etika itu salah. Yang paling kita takutkan adalah kebaikan dalam keburukan. Orang berlaku buruk namun masyarakat mengatakan itu baik, sehingga orang itu tidak pernah instropeksi bahwa sebenarnya perilakunya itu buruk. Orang-orang di zaman dahulu berhasil menjaga iman dan ketaatannya kepada Allah ketika diuji dengan kemiskinan. Namun gagal mempertahankan keimanan ketika diuji dengan‫ف‬ harta‫ف‬dan‫ف‬kekayaan‫ف‬ seperti‫ف‬Tsa’labah‫ف‬ dan‫ف‬Qarun. Berbeda dengan kita. Sekarang kebanyakan dengan ujian kemiskinan saja gagal menjaga iman dan taat pada Allah. Apalagi diuji kekayaan dan kedudukan. Tentu akan membuat lebih gagal lagi dengan sifat-sifat kesombongan dan keangkuhan yang akan timbul karena merasa hebat dengan sedikit kelebihan yang Allah berikan. Tgk Umar Rafsanjani, ketua Umum Majelis Pengajian dan Zikir Tastafi Kota Banda Aceh sebagaimana dilansir serambinews.com, mengungkapkan, di akhir zaman, fitnah dan ujian yang akan dialami oleh umat Islam tidak lagi bersifat pribadi dan kelompok, tapi kolektif dan dirasakan oleh seluruh umat. Fitnah ini sangat dahsyat, antara lain ketika kebohongan diyakini oleh masyarakat banyak sebagai kebenaran dan kebenaran justru dinilai sebagai dusta atau hoax. Tgk Umar lalu mengutip hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah RA. Rasulullah Shallallahu‫ف‬ ‘Alaihi‫ف‬ Wasallam‫ف‬ bersabda‫ف‬yang‫ف‬ artinya: “Akan‫ف‬ datang‫ف‬ kepada‫ف‬ manusia‫ف‬ tahun-tahun yang penuh dengan tipuan. Ketika itu pendusta dibenarkan sedangkan orang yang jujur didustakan. Pengkhianat dipercaya sedangkan orang yang amanah justru dianggap sebagai pengkhianat. Pada saat itu Ruwaibidhah‫ف‬ berbicara.‫ف‬ Ada‫ف‬ yang‫ف‬ bertanya,‫ف‬ ‘Apa‫ف‬ yang‫ف‬ dimaksud‫ف‬ Ruwaibidhah?’.‫ف‬ Rasulullah‫ف‬ menjawab,‫ف‬“Orang‫ف‬ fasik‫ف‬dan‫ف‬bodoh‫ف‬ yang‫ف‬turut‫ف‬campur‫ف‬dan‫ف‬berbicara dalam urusan‫ف‬ orang‫ف‬banyak”.
  • 26. 26 Tanda kemunculan dukhan Beberapa abad lalu, Rasulullah SAW sudah menjelaskan tentang akhir zaman dan beberapa bencana dahsyat yang akan menimpa umat di seluruh dunia, salah satunya Dukhan. dukhan terjadi pada fase keempat. Dase saat umat Islam dipimpin oleh pemimpin yang diktator. Dukhan merupakan kabut asap yang gelap, tebal, tidak ada oksigen, dan teramat panas sehingga mengakibatkan bumi gelap gulita selama 40 hari 40 malam. Lantas, kapan tepatnya Dukhan akan muncul? Kapan Dukhan Akan Muncul? Ternyata Dukhan dan hujan meteor akan segera datang ketika tiga tanda-tandanya sudah terjadi. Adapun 3 tanda-tanda itu adalah:  Banyak muncul penyanyi-penyanyi wanita  Banyaknya musik dan alat-alat musik  Banyaknya orang meminum khamr atau minuman yang memabukkan Bagaimana dengan kondisi saat ini, bukankah ketiga tanda-tanda itu sudah mulai muncul? Jika demikian, apakah kita tinggal menunggu waktu itu datang? Amalan yang Dianjurkan Saat Terjadi Dukhan Terjadinya dukhan membuat kondisi manusia seperti yang dialami Nabi Yunus ketika berada dalam perut ikan paus, yakni gelap, pengap, panas, tidak ada oksigen, tidak ada makanan dan minuman. Maka dari itu, Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam mengajarkan kita agar saat itu datang, kita senantiasa berzikir seperti zikirnya Nabi Yunus yakni: La ilaha illa anta subhanaka inkuntu minadzolimin. Akibat dukhan, kulit manusia akan melepuh dan meleleh. Terutama orang kafir. Namun orang mukmin karena kekuatan iman di hati dan membaca doa dzikir itu, maka pengaruh Dukhan hanya membuat mereka lemas sedikit seperti terserang flu.
  • 27. 27 Setelah terjadinya Dukhan, dunia mengalami perubahan iklim yang sangar dahsyat. Air susah didapatkan dan makanan juga langka. Sehingga manusia terancam mengalami kelaparan dan serangan penyakit merebak dimana-mana. Pada masa yang sangat berat itu, fitnah dan berbagai musibah akan terus muncul secara bergantian. Hingga akhirnya fitnah terbesar akan dimunculkan yakni Dajjal. Dajjal muncul membawa makanan yang berlimpah dan berbagai kesenangan dunia, sehingga semua manusia akan memperlakukan seperti Tuhan. Bahkan jauh-jauh hari Rasulullah sudah mengingatkan, ketika Dajjal keluar, mayoritas penduduk Bumi akan menuhankan Dajjal. Bahkan‫ف‬umat‫ف‬Rasulullah‫ف‬shalallahu‫ف‬‘alaihi‫ف‬wa‫ف‬sallam‫ف‬pun‫ف‬terfitnah oleh Dajjal. Kecuali orang-orang yang memang imannya sudah pekat, yang amalnya sebelum itu memang sudah berat dan banyak, insya Allah orang-orang macam ini yang akan dilindungi dari Dajjal. TANDA TANDA KEDATANGAN IMAM MAHDI DAN DAJJAL Alquran dan hadis diceritakan asal usul dajjal dan imam mahdi beserta ciri-ciri fisik yang dimiliki mereka. Asal usul imam mahdi diceritakan muncul dari Ahlul Bait. Imam mahdi menjadi imam yang adil dan memimpin selama kurang lebih tujuh tahun setelah sebelumnya dunia dipenuhi dengan keributan dan kezaliman. Imam mahdi juga diceritakan muncul dengan memiliki nama seperti nama Rasulullah Shallallahu‫ف‬ ‘alaihi‫ف‬ wa‫ف‬ sallam‫ف‬ dan‫ف‬ nama‫ف‬ ayahnya‫ف‬ seperti‫ف‬ nama‫ف‬ ayah‫ف‬ Rasulullah‫ف‬ Shallallahu‫ف‬ ‘alaihi‫ف‬ wa‫ف‬sallam.‫ف‬Imam‫ف‬ mahdi‫ف‬juga‫ف‬dideskripsikan‫ف‬ memiliki ciri-ciri fisik seperti memiliki dahi yang lebar dan memiliki hidung yang mancung. Selain kemunculan imam mahdi, kemunculan dajjal juga menjadi salah satu tanda terbesar datangnya hari kiamat. Dajjal akan muncul dari arah timur dari Khurasan atau sekitar Iran timur dengan diiringi 70.000 orang Yahudi Ashbahan. Dajjal akan merusak seluruh bumi, namun yang tak dapat disentuhnya adalah Mekkah dan Madinah.
  • 28. 28 Asal usul Dajjal diceritakan muncul dengan ciri-ciri fisik berwajah merah dan juga memiliki mata yang buta sebelah. Dajjal juga diceritakan memiliki tanda bertuliskan kafir dalam bahasa arab yang tertulis di dahinya. Dajjal akan datang ke bumi dan memicu berbagai kerusakan yang berat. Fitnah dajjal merupakan fitnah atau bencana terberat sehingga banyak orang Islam mulai membaca doa untuk terhindar dari fitnah dajjal Asal Usul Yakjuj Makjuj Ya'juj dan Ma'juj merupakan makhluk Allah yang keluar saat akhir zaman yang muncul setelah turunnya Dajjal dan Nabi Isa AS. Mereka membunuh semua penghuni bumi, lalu mereka menghujamkan panah ke arah langit untuk membunuh penghuni langit. Mereka merusak apa saja yang ada di sekitar mereka, jika mereka melewati satu danau maka‫ف‬air‫ف‬danau‫ف‬ itu‫ف‬akan‫ف‬ habis‫ف‬karena‫ف‬ sifat‫ف‬rakus‫ف‬ mereka.‫ف‬Ciri‫ف‬ fisik‫ف‬ Ya’juj‫ف‬dan‫ف‬ Ma’juj‫ف‬ antara lain bermuka lebar, bermata sipit, jambul rambutnya berwarna putih, bentuk wajah mereka seperti tembikar. Allah SWT berfirman: {)‫ف‬ َ‫ن‬ ‫ن‬‫ع‬ ‫ا‬‫س‬‫ع‬‫و‬َ‫م‬‫ف‬ َ ‫ف‬‫ع‬ُ‫ن‬ ََُ‫ل‬‫ف‬ َ‫غ‬ َ‫ح‬‫ع‬ ََ‫ع‬‫غ‬َ‫ل‬‫ف‬‫ا‬‫ذ‬َ‫م‬‫ع‬‫و‬َ ‫تف‬َََْ‫ف‬‫ج‬‫م‬َّ َ‫و‬َ‫ر‬ َ‫س‬95)‫ف)ف‬ َ‫ن‬ ‫ن‬َ‫ا‬‫و‬‫ع‬‫ح‬َ‫م‬‫ف‬‫ا‬ََ‫د‬َ‫فر‬‫ا‬‫ه‬ِ‫ن‬ْ‫ف‬ ‫ع‬‫ن‬‫ا‬َ‫ف‬‫ع‬ُ‫ن‬‫غ‬ َ‫فس‬‫ن‬‫ا‬ ‫ن‬‫س‬‫ع‬‫أ‬ََ َ‫فس‬‫ن‬‫ا‬ ‫ن‬‫س‬‫ع‬‫أ‬َ‫م‬‫ف‬ ‫ع‬ََ‫ت‬‫ا‬‫ح‬‫ن‬۟‫َّف‬َ‫ه‬‫ا‬‫ۦ‬‫تف‬َ‫ح‬َ‫ر‬96)‫ف‬ ‫ف‬ َ ‫ف‬ َ‫ح‬ََ‫ع‬‫م‬ َ‫فس‬ َ‫م‬‫َّف‬‫س‬‫ن‬‫و‬َ‫ف‬َْ‫ف‬ َ‫من‬‫ا‬َُ‫ر‬َّ‫ف‬‫ن‬‫ل‬ َ‫ص‬‫ع‬ َ‫ل‬‫ف‬‫ج‬‫ذ‬َ‫ص‬ ‫ا‬ ََ‫ف‬َ‫ي‬‫ا‬‫غ‬‫َّف‬َ‫ه‬‫ا‬ َ۟‫ف‬ ََُ‫ت‬‫ع‬‫ر‬َّ‫ف‬‫ن‬‫د‬‫ع‬ْ َ ‫ع‬‫ر‬َّ‫ف‬ َََ‫و‬َ‫ح‬‫ع‬ َّ َ‫ف)س‬ َ‫ن‬ ‫ا‬َ‫ا‬‫ر‬ ََّ‫ف‬ َ‫ح‬‫ن‬ْ‫ف‬‫ع‬َِ ‫َّف‬ََُ‫غ‬‫ف‬‫ع‬‫ن‬‫ا‬َ‫ف‬‫ا‬‫ذ‬ََ‫ع‬‫ف‬َ‫ا‬‫يف‬‫ا‬۟‫ف‬ َ‫ح‬‫ن‬ْ‫عف‬‫د‬97) } Sesungguhnya tidak mungkin atas (penduduk) suatu negeri yang telah Kami binasakan bahwa mereka tidak akan kembali (kepada Kami). Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya-juj dan Ma-juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar (hari berbangkit), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (Mereka berkata), "Aduhai, celakalah kami. Sesungguhnya kami adalah dalam kelalaian tentang ini, bahkan kami adalah orang-orang yang zalim." (QS. Al Anbiya: 95-96) Disebutkan bahwa Ya'juj dan Ma'juj adalah keturunan Adam a.s, juga termasuk keturunan Nabi Nuh (yaitu anak-anak Yafis, orang tua bangsa Turki; dan bangsa Turki
  • 29. 29 adalah sebagian kecil dari mereka): Ya'juj dan Ma'juj ditinggalkan di balik tembok penghalang yang dibangun oleh Zul Qarnain. Sesudah membangunnya Zul Qarnain berkata, seperti yang disebutkan oleh firman-Nya: {‫ي‬‫ا‬‫ه‬ َ‫نفل‬‫د‬‫ع‬ْ َ‫فس‬َ َ‫س‬‫َّف‬َ‫ه‬‫ا‬ َ۟‫يف‬‫ا‬‫ه‬ َ‫فل‬‫ع‬‫ن‬ ‫ا‬َ‫ف‬‫ج‬‫ذ‬ََ‫ع‬‫ر‬ َ‫َّفل‬ََُ‫غ‬ ‫ف‬ َ‫ع‬‫ا‬‫ف‬‫ن‬ُ َ‫فس‬ ‫ا‬ ‫ك‬‫ع‬‫ع‬َ ‫يف‬‫ا‬۟‫ف‬‫ن‬‫ا‬ ‫ن‬ََ‫م‬‫ف‬‫ُا‬‫ا‬‫ر‬ََ ‫ع‬ َ‫م‬‫ف‬‫ع‬ُ‫ن‬ َ‫ض‬‫ع‬‫ع‬َ ‫ف‬ َ‫ح‬‫ع‬َْ‫و‬ََ َ‫فس‬. ُ‫ق‬َ‫ر‬‫يف‬‫ا‬‫ه‬ َ‫نفل‬‫د‬‫ع‬ْ َ‫فس‬ َ‫ن‬ َْ َ‫فس‬َ ََْ‫د‬‫نف‬‫ذ‬َََ‫ع‬َ‫س‬ ِ‫ع‬‫ع‬ََ‫س‬‫ف‬‫ع‬ُ‫ن‬‫غ‬ َ‫ح‬‫ع‬‫ع‬َََ‫ن‬َ۟‫ف‬ ‫ا‬‫ل‬ ُ‫ص‬‫َّر‬‫ف‬‫ي‬‫ا‬۟} Dinding ini adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Tuhanku itu adalah benar. Kami biarkan mereka di hari itu bercampur aduk antara satu dengan yang lain. (Al-Kahfi: 98-99), hingga akhir ayat. Ya'juj dan Ma'juj berjalan dengan cepat untuk membuat kerusakan di muka bumi manusia. Demikianlah gambaran tentang sikap mereka saat keluar dari tembok penjaranya, pendengar dibawa seakan-akan menyaksikan peristiwa tersebut. Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Musanna, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Jafar, telah menceritakan kepada kami Syu'bah, dari Abdullah ibnu Abu Yazid yang mengatakan bahwa Ibnu Abbas melihat anak-anak sedang berlari-lari; sebagian dari mereka mengejar sebagian yang lain bermain-main. Lalu Ibnu Abbas berkata, "Seperti itulah Ya'juj dan Ma'juj saat keluar dari temboknya." Di dalam banyak hadis yang bersumber dari Nabi Saw. banyak disebutkan kisah keluarnya Ya'juj dan Ma'juj, seperti yang akan dikemukakan berikut ini: Dalam tafsir akhir surat Al-A'raf telah disebutkan sebuah hadis melalui riwayat Imam Ahmad, dari Hasyim, dari Al-Awwam, dari Jabalah ibnu Suhaim, dari Marsad ibnu Imarah, dari Ibnu Mas'ud r.a, dari Rasulullah Saw. yang telah bersabda bahwa di malam beliau menjalani isra-nya beliau berdua dengan Nabi Ibrahim, Nabi Musa, dan Nabi Isa. Mereka berbincang-bincang tentang hari kiamat, lalu mereka menanyakannya kepada Ibrahim, tetapi Ibrahim menjawab, "Saya tidak mempunyai pengetahuan tentangnya." Mereka menanyakannya kepada Musa dan Musa menjawab, "Saya tidak mempunyai
  • 30. 30 pengetahuan tentangnya." Akhirnya mereka menyerahkan masalahnya kepada Isa, dan Isa berkata, "Tentang waktunya, tiada seorang pun yang mengetahuinya selain hanya Allah. Tetapi menurut apa yang telah dijanjikan oleh Tuhanku kepadaku, Dajjal kelak akan muncul, sedangkan di tanganku terpegang dua bilah tombak. Apabila Dajjal melihatku, maka leburlah tubuhnya sebagaimana leburnya timah yang dipanaskan." Isa melanjutkan kisahnya, bahwa Allah membinasakan Dajjal. Manakala Dajjal melihatnya, sehingga sesungguhnya batu-batuan dan pepohonan dapat berbicara, "Hai orang muslim, sesungguhnya di bawahku bersembunyi orang kafir, maka kemarilah dan bunuhlah dia!" Allah membinasakan bala tentara Dajjal, kemudian manusia kembali ke negeri dan tanah airnya masing-masing. Setelah itu muncullah Ya'juj dan Ma'juj, mereka berdatangan dari semua tempat yang tinggi dengan cepatnya, lalu menginjak-injak negeri manusia. Tidak sekali-kali mereka mendatangi sesuatu tempat, melainkan mereka binasakan tempat itu. Dan tidak sekali- kali mereka melewati sumber air, melainkan mereka meminumnya sampai kering. Nabi Isa as melanjutkan kisahnya, "Setelah itu manusia kembali ke negerinya masing- masing (bersembunyi) untuk menghindari kejahatan Ya-juj dan Ma-juj. Mereka mengadu kepadaku tentang kejahatan Ya-juj dan Ma-juj, maka aku berdoa kepada Allah untuk kebinasaan Ya-juj dan Ma-juj. Akhirnya Allah membinasakan mereka dan menumpas habis mereka sehingga bumi ini cemar berat karena bangkai mereka yang baunya sangat busuk. Kemudian Allah menurunkan hujan lebat yang menyapu bersih semua bangkai mereka, lalu menghanyutkannya ke laut. Nabi Isa as mengatakan bahwa menurut apa yang dijanjikan oleh Tuhannya kepadanya, bilamana masa itu telah berlalu, maka kejadian hari kiamat sama dengan seorang wanita yang telah mengandung tua, keluarganya tidak mengetahui bilakah si wanita itu memberikan kejutan kepada mereka dengan kelahiran seorang bayi, apakah di malam hari ataukah di siang hari? Ibnu Majah meriwayatkan hadis ini dari Muhammad ibnu Basysyar, dari Yazid ibnu Harun, dari Al-Awwam ibnu Hausyab dengan sanad yang sama dan lafaz yang semisal;
  • 31. 31 tetapi ada tambahannya, yaitu Al-Awwam mengatakan bahwa hal yang membenarkannya berada di dalam Kitabulldh melalui firman-Nya: Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya-juj dan Ma-juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. (Al-Anbiya: 96) Ibnu Jarir dan Ibnu Abu Hatim telah meriwayatkan melalui hadis Ma'mar, dari banyak orang, dari Humaid ibnu Hilal, dari Abus Saif yang mengatakan, Ka'b pernah mengatakan bahwa bilamana akan tiba saat keluarnya Ya-juj dan Ma-juj, mereka melubangi tembok itu dengan kapak (peralatan) yang mereka miliki, sehingga orang- orang yang tinggal di balik tembok itu dapat mendengar suara kapak mereka. Bilamana hari telah petang dan malam akan tiba, maka Allah menjadikan lisan seseorang dari mereka (Ya-juj dan Ma-juj) berbicara, "Kita datang lagi besok untuk meneruskannya." Pada keesokan harinya mereka berangkat menuju ke tembok itu, dan mereka menjumpai tembok itu telah diutuhkan kembali oleh Allah seperti semula sebelum dilubangi. Maka mereka menggali (melubanginya) kembali sehingga manusia yang tinggal di balik tembok mereka dapat mendengar suara kapak mereka. Bilamana malam tiba, Allah menjadikan lisan seseorang dari mereka mengatakan, "Kita akan ulangi lagi galian ini besok, insya Allah." Pada keesokan harinya mereka datang, dan ternyata mereka menjumpainya dalam keadaan seperti mereka tinggalkan kemarin (berkat perkataan insya Allah mereka, pent.) Mereka meneruskan pekerjaannya sehingga tembok itu dapat mereka jebol, dan mereka keluar dari tembok itu. Gelombang pertama dari mereka melewati sebuah danau, maka mereka meminum air danau itu sampai kering. Kemudian gelombang kedua keluar, lalu mereka menjilati lumpur danau itu. Gelombang ketiga keluar dan melewati tempat danau itu, lalu mereka berkata, "Dahulu di sini pernah ada airnya." Manusia lari dari mereka, tiada sesuatu pun yang dapat menahan serbuan mereka. Kemudian mereka (Ya-juj dan Ma-juj) mengarahkan anak panahnya ke langit, lalu melepaskannya dan anak-anak panah mereka kembali ke bumi dalam keadaan berlumuran darah. Mereka berkata, "Kita telah kalahkan penduduk bumi dan penduduk langit."
  • 32. 32 Maka Nabi Isa a.s. mendoakan kebinasaan mereka seraya mengatakan dalam doanya, "Ya Allah, tiada kekuatan dan tiada upaya bagi kami untuk menghadapi mereka, maka lindungilah kami dari mereka dengan apa yang Engkau kehendaki." Lalu Allah menimpakan kepada mereka wabah penyakit ulat yang dikenal dengan nama 'ulat penyakit unta'. Wabah itu menggerogoti tengkuk mereka hingga mereka binasa semuanya. Lalu Allah mengirimkan burung-burung yang membawa bangkai mereka dengan paruh dan cakarnya, kemudian melemparkan mereka ke laut. Setelah itu Allah mengirimkan hujan yang diberi nama 'hujan kehidupan'. Dengan hujan itu Allah membersihkan bumi dan menjadikannya mengeluarkan tetumbuhannya kembali, sehingga satu buah delima dapat mengenyangkan seisi rumah. Ketika ditanyakan kepada Ka'b apa yang dimaksud dengan seisi rumah, Ka'b menjawab satu keluarga. Ka'b melanjutkan kisahnya, bahwa ketika manusia dalam keadaan hidup makmur seperti itu, tiba-tiba terdengarlah suara yang meminta tolong, menyerukan bahwa Zus Suwaiqataini (bangsa yang berbetis panjang) sedang merusak Ka'bah. Ka'b melanjutkan kisahnya, bahwa lalu Isa putra Maryam berangkat bersama sejumlah pasukan yang terdiri atas tujuh ratus orang atau antara tujuh ratus sampai delapan ratus orang personel (untuk memerangi Zus Suwaiqataini). Tetapi ketika mereka sampai di tengah perjalanan, Allah mengirimkan angin Yamaniyah yang berbau harum; lalu angin itu mencabut semua roh orang mukmin, sehingga yang tinggal di bumi ini hanyalah orang-orang yang jahatnya saja, mereka hidup bagaikan hewan ternak. Maka saat hari kiamat bila mencapai tahap tersebut sama dengan saat seseorang sedang menunggu kudanya yang akan melahirkan, ia tidak mengetahui jam berapakah kudanya akan melahirkan.
  • 33. 33 References : https://m.dream.co.id/techno/kemunculan-dukhan-setelah-3-tanda-tanda-ini- 200506a.html https://news.detik.com/berita/d-5201638/amar-makruf-nahi-mungkar-perilaku-yang- diperintahkan-allah-swt https://www.google.com/amp/s/m.kumparan.com/amp/berita-hari-ini/kitab-injil- barnabas-isi-kandungan-hingga-perdebatan-keasliannya-1v30JMiVdhJ https://ikilhojatim.com/kitab-suci-umat-hindu-ternyata-menjelaskan-ciri-ciri-nabi- muhammad-s-a-w/ https://www.google.com/amp/s/m.kumparan.com/amp/berita-terkini/asal-usul-dajjal- dan-imam-mahdi-sebagai-tanda-tanda-datangnya-hari-kiamat-1v3of6Gg8Xg https://www.google.com/search?q=Dalil+dalil+fitnah+akhir+dzaman%2C+%28muncul+ nya+dajjal+dan+yakjuj+makjuj%2C+datangnya+imam+mahdi%2C+dan+turun+nya+Na bi+ISA+AS&safe=strict&sxsrf=ALeKk02PiksejTBlUQ6URX2WCZTCcdDe- Q%3A1623002218541&ei=agy9YMzNIJ_Vz7sPweyusAs&oq=Dalil+dalil+fitnah+akhi r+dzaman%2C+%28muncul+nya+dajjal+dan+yakjuj+makjuj%2C+datangnya+imam+m ahdi%2C+dan+turun+nya+Nabi+ISA+AS&gs_lcp=Cgdnd3Mtd2l6EANQ6gZY6gZg3w 1oAHAAeACAAQCIAQCSAQCYAQGgAQGqAQdnd3Mtd2l6wAEB&sclient=gws- wiz&ved=0ahUKEwjMqtK1yoPxAhWf6nMBHUG2C7YQ4dUDCA4&uact=5 https://www.google.com/search?q=Dalil+dalil+dan+keutamaan+amar+ma%27ruf+nahi+ munkar&safe=strict&sxsrf=ALeKk02Svcp2MAOZ5Sb6GHT- 0afMoEJ86Q%3A1623002264495&ei=mAy9YPHWHbHVz7sPw5uhmAM&oq=Dalil+ dalil+dan+keutamaan+amar+ma%27ruf+nahi+munkar&gs_lcp=Cgdnd3Mtd2l6EAM6B wgAEEcQsANQpQNYwwdguwpoAHADeACAAZQBiAGcBJIBAzAuNJgBAKABAa oBB2d3cy13aXrIAQjAAQE&sclient=gws- wiz&ved=0ahUKEwjxgsfLyoPxAhWx6nMBHcNNCDMQ4dUDCA4&uact=5