SlideShare a Scribd company logo
PEMBUKUAN DAN PENTERJEMAH AL-QUR’AN 
MAKALAH 
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah 
“ ULUMMUL QUR’AN II ” 
Dosen Pengampu: 
Afiful Ikhwan, M.Pd.I 
Oleh: 
Illa Lairinsky Nisa 
2013.4.047.0001.1.001681 
PAI – SMT 3 
PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 
CABANG CAMPURDARAT 
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) MUHAMMADIYAH 
OKTOBER 2014
KATA PENGANTAR 
Syukur Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah 
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan 
makalah ini. 
Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW beserta 
keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah memperjuangkan Agama Islam. 
Kemudian dari pada itu, kami sadar bahwa dalam menyusun makalah ini 
banyak yang membantu terhadap usaha saya, mengingat hal itu dengan segala 
hormat kami sampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada : 
1. Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIM) Tulungagung Bapak 
ii 
Nurul Amin M.Ag 
2. Dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan dalam 
penyusunan makalah ini Bapak Afiful Ikhwan M.Pd I 
3. Teman – teman dan seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam 
penyelesaian makalah. 
Atas bimbingan, petunjuk dan dorongan tersebut kami hanya dapat berdo'a 
dan memohon kepada Allah SWT semoga amal dan jerih payah mereka menjadi 
amal soleh di mata Allah SWT. Amin. 
Dan dalam penyusunan makalah ini kami sadar bahwa masih banyak 
kekurangan dan kekeliruan, maka dari itu kami mengharapkan kritikan positif, 
sehingga bisa diperbaiki seperlunya. 
Akhirnya kami tetap berharap semoga makalah ini menjadi butir-butir 
amalan kami dan bermanfaat khususnya bagi kami dan umumnya bagi seluruh 
pembaca. Amin Yaa Robbal 'Alamin. 
(PENYUSUN)
DAFTAR ISI 
Halaman Judul ......................................................................................... i 
Kata Pengantar ......................................................................................... ii 
Daftar Isi .......................................................................................... iii 
iii 
BAB I PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1 
B. Rumusan Masalah ................................................................ 2 
C. Tujuan Masalah ................................................................. 2 
BAB II PEMBAHASAN 
PEMBUKUAN DAN TERJEMAH AL-QUR’AN 
A. Sejarah Pembukuan Al-Qur’an Pada Masa Modern Secara- 
Global ................................................................................. 3 
B. Pengertian Terjemah Al-Qur’an Secara Umum dan 
Penerjemahan- Secara Khusus .......................................... 7 
C. Tujuan Penerjemahan Al-Qur’an .......................................... 9 
D. Macam- macam Penerjemahan Al-Qur’an dan 
Pengertian Masing-masing . ............................................ 10 
E. Sejarah Pertama Kali Penerjemahan Al-Qur’an .................. 13 
BAB III PENUTUP 
Kesimpulan .............................................................................. 15 
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 17
BAB I 
PENDAHULUAN 
1 
A. Latar Belakang Masalah 
Al-Qur’an di anggap sebagai kitab suci yang lengkap dan sempurna oleh 
umat Islam dalam peradaban Islam. Al-Qur’an adalah sebuah teks yang mengatasi 
dan melampaui teks-teks yang lain dalam sejarah. Hal itu disebabkan Al-Qur’an 
merupakan wahyu yang diturunkan oleh Allah melalui malaikat jibril kepada umat 
manusia. Ruh ke Ilahian Al-Qur’an lah yang membuatnya tahan dari berbagai 
kritik dan gempuran. Sebagai sebuah teks, Al-Qur’an merupakan pedoman hidup 
bagi umat Islam. Semua hal yang ada pada aspekk kehidupan telah diatur 
didalamnya. 
Walaupun begitu, disamping berbahasa arab tidak dipungkiri dari ayat-ayatnya 
masih banyak yang besifat global. Sehingga tidak bisa dipahami secara 
tekstual, untuk itu bagi orang awam untuk memahaminya perlu penerjemahan dan 
penafsiran terlebih dahulu.Sudah menjadi keinginan setiap manusia baik muslim 
ataupun non muslim untuk mengetahui apa yang terkandung dalam alquran, 
sementara Al-Quran turun dalam bahasa Arab (Qur’anan ‘arobiyyan), padahal 
tidak semua orang dapat mengerti apalagi menguasai Bahasa Arab, maka dengan 
alasan itulah penerjemahan Al-Quran sangat dibutuhkan hingga ke dalam 
berbagai bahasa di dunia. 
Al-Quran dan terjemahanya telah menyebar keseluruh penjuru dunia, 
berbagai bahasa telah diterjemahkan dari Al-Quran, keberadaan terjemahan itu 
tidak lain adalah untuk menambah pemahaman pembaca pada kitab monumental 
ini.. Agar tidak terjadi desakralisasi dalam terjemahan Al-Quran, diwajibkan 
dalam kurung dianjurkan. Untuk mengetahui pembagian dan macam-macam 
terjemahan. Sebab, akhir-akhir ini banyak terjadi penyelewengan terhadap arti Al- 
Quranyangsakral.
2 
B. Rumusan Masalah 
1. Bagaimana Sejarah Pembukuan Al-Qur’an Pada Masa Modern Secara 
Global? 
2. Apa Pengertian Terjemah Secara Umum dan Penerjemahan Al-Qur’an 
Secara Khusus ? 
3. Apa Tujuan Penerjemahan Al-Qur’an ? 
4. Apa Macam-macam Penerjemahan Al-Qur’an dan Pengertiannya masing-masing 
? 
5. Bagaimana Sejarah Pertama Kali Penerjemahan Al-Qur’an ? 
C. Tujuan Masalah 
1. Untuk Mengetahui Sejarah Pembukuan Pada Masa Modern. 
2. Untuk Mengetahui Pengertian Terjemah Al-Qur’an Secara Umum dan 
Khusus. 
3. Untuk mengetahui Tujuan Penerjemahan Al-Qur’an. 
4. Untuk Menegatahui Macam-macam Penerjemahan Al-Qur’an dan 
Pengertiannya. 
5. Untuk Mengetahui Sejarah Pertama Kali Penerjemahan Al-Qur’an.
BAB II 
PEMBAHASAN 
A. Sejarah Pembukuan Al-Qur’an Pada Masa Modern Secara Global 
Pada waktu Abu Bakar diangkat menjadi khalifah beliau segera 
memerintahkan agar naskah yang tersimpan di rumah Rasulullah disalin dan 
disusun kembali. Pekerjaan ini dilakukan setelah terjadi perang Yamamah yang 
mengakibatkan meninggalnya 70 orang penghafal Al-Qur’an, dan setelah 
musailamah Al-Kazzab sebagai Nabi palsu dihancurkan. Gagasan mengumpulkan 
Al-Qur’an pada masa itu adalah dari sahabat Umar ibnu Khattab. Umar merasa 
khawatir akan hilangnya sebagian Al-Qur’an dari penghafalnya yang telah gugur 
dalam pertempuran. 
Demikianlah khalifah Abu Bakar memerintahkan Zaid bin Tsabit, penulis 
suhuf-suhuf di zaman Rasulullah untuk mengumpulkan suhuf-suhuf Al-Qur'an 
baik yang terdapat pada pelepah kurma, tulang hewan maupun dari para penghafal 
Al-Qur'an yang masih hidup. Dengan demikian kaum muslimin pada saat itu 
sepakat meyakini, bahwa mushaf Abu Bakar adalah mushaf Al-Qur'an yang sahih 
yang diakui oleh semua sahabat tanpa ada yang membantah. 
Pembukuan Al-Qur’an dilakukan secara tersusun berdasarkan Hadist Nabi 
yang diriwayatkan oleh Ibn Abbas dari Utsman bin Affan bahwa apabila 
diturunkan kepada Nabi suatu wahyu, ia memanggil sekretaris untuk 
menuliskannya, kemudian bersabda “letakkanlah ayat ini dalam surat yang 
menyebutkan begini atau begitu”1. 
Pembukuan Al-Qur’an tersebut tidak disusun berdasarkan kronologis 
turunnya wahyu.Upaya pembukuan Al-Qur’an melalui satu versi bacaan untuk 
seluruh umat Islam dilatar belakangi oleh karena di setiap 
wilayahterkenal qira’ah sahabat yang mengajarkan Alquran kepada setiap 
penduduk di wilayah tersebut. 
1Taufik Adnan Amal, Rekonstruksi Sejarah Al-Qur’an (Yogyakarta:Penerbit Forum Kajian 
3 
Budaya dan Agama, 2001), h. 132.
4 
Penduduk Syam memakai qira’ah Ubay bin Ka‘b, yang lainnya lagi 
memakai qira’ah Abu Musa al-Asy’ary. Maka tidak diragukan timbul perbedaan 
bentuk qira’ah di kalangan mereka, sehingga membawa kepada pertentangan dan 
perpecahan di antara mereka sendiri Bahkan terjadi sebagian mereka 
mengkafirkan sebagian yang lain, disebabkan perbedaan qira’ah tersebut2. 
Itulah sebabnya Khalifah ‘Utsman kemudian berpikir dan merencanakan 
untuk mengambil langkah-langkah positif sebelum perbedaan-perbadaan bacaan 
itu lebih meluas. Usaha awal yang dilakukannya adalah mengumpulkan para 
sahabat yang alim dan jenius serta mereka yang terkenal pandai memadamkan 
dan meredakan persengketaan itu. Mereka sepakat menerima instruksi ‘Utsman, 
yakni membuat Mushaf yang banyak, lalu membagi-bagikannya ke setiap pelosok 
dan kota, sekaligus memerintahkan pembakaran selainMushaf itu, sehingga tidak 
ada lagi celah yang menjerumuskan mereka ke persengketaan dalam bentuk-bentuk 
qira’ah. 
Karena itulah pulalah, ‘Utsman mengirim utusan kepada Hafshah guna 
meminjam Mushaf yang terwariskan dari ‘Umar. Dari Mushhaf tersebut, lalu 
dipilihnya tokoh andal dari kalangan senior sahabat untuk memulai rencananya. 
Pilihannya jatuh kepada Zayd bin Stabit, ‘Abdullah bin Zubayr, Sai‘id bin ‘Ash 
dan ‘Abdurrahman bin Hisyam mereka dari suku Quraisy, golongan Muhajirin, 
kecuali Zayd bin Tsabit, ia golongan Anshar. Usaha yang mulia ini berlangsung 
pada tahun 24 H. Sebelum memulai tugas ini, ‘Utsman berpesan kepada mereka : 
إِذَا اِخْتَ لَفْتُمْ اَن تُْمْ وَزَيْدٌ بِنْ ثَابِتْ فِِ شَيْئٍ، فَكْتُب وُْهُ بِلِسِانِ ق رَُيْشٍ، فَإِنَّهُ إِنَََّّا ن زََّلَ بِلِسَانِِِمْ 
Terjemahnya : Jika kalian berselisih pendapat dalam qira’ah dengan Zayd bin 
Stabit, maka hendaklah kalian menuliskannya dengan lughat Quraisy, karena 
sesungguhnya Alquran diturunkan dengan bahasa mereka3. 
2M.Rusdi Khalid, Mengkaji Ilmu-ilmu Al-Qur’an, (Makassar:Alauddin Universiti Press, 
2011),h. 55. 
3Manna’ al-Qaththan, Mabahits Fiy ‘Ulum al-Qur’an (Beirut: Mansyurat al-‘Asr al-Hadits, 
t.th.), h. 128.
5 
Setelah memahami pesan di atas, bekerjalah tim ini dengan ekstra hati-hati, 
dan meneliti mushaf-mushaf. yang kemudian melahirkan satu Mushaf yang satu 
dan dianggap sempuna. 
Mushhaf ini digandakan dan dikirim ke daerah-daerah untuk disosialsikan 
kepada masyarakat demi meredam perbedaan bacaan di antara mereka. 
Sedangkan Mushhaf yang lainnya dibakar, kecuali yang dimiliki Hafshah 
dikembalikan kepadanya. Mengenai sistematika surat dalam Al-Qur’an, apakah 
taqifi atau taufiqi menjadi perdebatan sejak dahulu dan perdebatan tersebut belum 
berakhir pada saat ini. 
 Pendapat yang pertama, bahwa Al-Qur’an adalah hasil tauqif Nabi artinya 
susunan atau ututan surat didapat melalui ajaran beliau. Pendapat yang 
pertama ini berdasarkan ungkapan Ibnu Al-Hasshar yang dikutip dari buku 
karya Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA. mengatakan “urutan surat dan 
letak ayat-ayat pada tempatnya itu berdasarkan wahyu”. Rasulullah saw. 
Letakkan ayat ini pada tempat ini4. 
 Pendapat yang kedua yaitu pandangan yang mengatakan bahwa urutan 
surat Al-Qur’an adalah berdasarkan Ijtihad sahabat. Pendapat ini 
disandarkan pada banyaknya mushaf yang dimiliki oleh sahabat yang 
berbeda, ada yang tertib urutannya seperti mushaf yang dikenal saat 
sekarang ini, ada pula yang tertibnya berdasarkan kronologis turunnya 
ayat. Pendapat yang kedua ini juga diperkuat oleh Teks Hadist Mutawatir 
mengemukakan mengenai turunnya Al-Qur’an dengan tujuh huruf. 
Sebagai rujukan, Ibnu Abbas Radiallahu Anhuma berkata, sebagaimana 
dikutif dari karya Syaikh Manna’ Al-Qaththan dengan Judul Pengatar Study Ilmu 
Al-Qur’an bahwa, Rasulullah saw. Bersabda5: 
“Jibril membacaka kepadaku dengan satu huruf. Kemudian berulang kali aku 
meminta agar huruf itu ditambah, iapun menambahkannya kepadaku hingga tujuh 
huruf”. 
4Nasaruddin Umar, Ulumul Qur’an( Jakarta:Al-Gazali Centre, Juli 2008),h.152. 
5Manna’ Al-Qathnhan, Pengantar Studi Ilmu Al-Qur’an (Jakarta:Pustaka Al-Kautsar, 
Pebruari 2012),h.195.
6 
Dalam riwayat lain, disebutkan Umar bin Al-Khattab , ia berkata, “Aku 
mendengar Hisyam bin Hakim membaca surat al-Furqan dimasa hidup rasulullah. 
Aku perhatikan bacaannya. 
Tiba-tiba ia membacanya dengan banyak huruf yang belum pernah dibacakan 
Rasulullah kepadaku, sehingga hampir saja saya melabraknya saat ia sholat tetapi 
aku urungkan. Maka aku menunggunya hingga ia selesai sholat. Begitu selesai, 
aku tarik pakaiannya dan aku katakan kepadanya, “siapakah yang mengajarkan 
bacaan surat itu kepadamu?” ia menjawab: Rasulullah yang membacakannya 
kepadaku. Lalu aku katakan kepadanya kamu dusta! Demi Allah, Rasulullah telah 
membacakannya juga kepadaku surat yang sama, tetapi tidak seperti bacaanmu. 
Namun ketika masalah ini diperhadapkan kepada Rasulullah saw. Rasulullah 
membenarkan apa yang dibacakan oleh sahabat berdarakan qiraat yang paling 
mudah dipahami. Rasulullah saw. Berkata “begitulah surat itu diturunkan. 
Sesungguhnya Al-Qur’an itu diturunkan dengan tujuh huruf, maka bacalah 
dengan huruf yang mudah bagimu diantaranya”6. 
Dapatlah dipahami bahwa penulisan teks-teks Alquran pada masa Utsman 
merupakan masa pembentukan naskah resmi, yang dimaksudkan untuk meredam 
berbagai kevariasian dalam pembacaannya. Berkat usaha Utsman inilah, Alquran 
yang terwariskan sampai saat ini biasa pula disebut dengan Mushaf Utsmani. 
Perkembangan Ulumul Qur’an pada Zaman Modern. 
Bahwa setelah wafatnya As-Suyuthi tahun 911 H atau abad moderen itu 
bangkit kembali penulisan Ulumul qur’an dan perkembangan kitab-kitabnya. Hal 
itu ditengarai dengan banyaknya ulama yang mengarang ulumul Qur’an dan 
menulis kitab-kitabnya , perkembangan Ulumul Qur’an pada Zaman Modern 
sangat pesat karena ditengarai dengan banyaknya pengarang dan karya-karyanya 
yang membahas Al-Qur’an sampai ilmu yang berkaitan Al-Qur’an.seperti7: 
- Ad-dahlawi: Al-fauzul kabir fi Ushulul tafsir 
- Thahir Al-Jazairi: At-tibyan Fi ulumil Qur’an 
6Ibid,h.196. 
7Rosihon Anwar, Ulumul Qur’an (Bandung:Pustaka Setia, 2008)
7 
- Abu daqiqah: Ulumul Qur’an 
- M. Ali salmah: Minhajil Furon Fi Ulumil Qur’an 
B. Pengertian Terjemah Secara Umum dan Khusus 
1. Terjemah secara umum 
Terjemah secara umum adalah salinan dari satu bahasa ke bahasa lain, atau 
mengganti, menyalin, memindahkan kalimat dari suatu bahasa ke bahasa lain8. 
Kata Tarjamah( تَرْجَمَة ) yang dalam bahasa Indonesianya biasa kita sebut 
dengan terjemah, secara etimologi mempunyai beberapa arti : 
* Menyampaikan suatu ungkapan pada orang yang tidak tahu. 
* Menafsirkan sebuah ucapan dengan ungkapan dari bahasa yang sama. 
* Menafsirkan ungkapan dengan bahasa lain. 
* Memindah atau mengganti suatu ungkapan dalam suatu bahasa ke dalam 
bahasa yang lain, dan pengertian yang keempat ini, yang akan kita bahas 
lebih lanjut, mengingat pengertian inilah yang biasa dipahami oleh 
banyak orang (‘Urf), dari kata Tarjamah. 
 Definisi Penerjemahan dalam pengertian yang luas, 
Penerjemahan adalah istilah umum yang mengacu pada proses 
pengalihan buah pikiran dan gagasan dari satu bahasa (sumber) kedalam 
bahasa lain (sasaran), baik dalam bentuk tulisan maupun lisan; baik kedua 
bahasa tersebut telah mempunyai sistem penulisan yang telah baku 
ataupun belum, baik salah atau keduanya didasarkan pada isyarat 
sebagaimana bahasa isyarat orang tuna rungu. 
8Kangsakha, Terjemahan Al-Qur’an, dalam 
http://kangsakha.blogspot.com/2011/04/terjemah-al-quran.html,diakses pada tanggal 3 Oktober 
2014, pukul 80.00 Wib.
8 
2. Terjemah Secara khusus. 
Terjemah secara khusus adalah mengungkapkan perkataan atau kalimat 
dengan menggunakan bahasa lain9. 
Sedangkan menurut terminologi seperti yang dikemukakan oleh Ash- 
Shabuni: “Memindahkan bahasa Al-Qur’an ke bahasa lain yang bukan bahasa 
‘Arab dan mencetak terjemah ini kebeberapa naskah agar dibaca orang yang 
tidak mengerti bahasa ‘Arab, sehingga dapat memahami kitab Allah SWt, 
dengan perantaraan terjemahan.” 
 Definisi terjemah dalam pengertian yang lebih sempit 
Terjemah biasa diartikan sebagai suatu proses pengalihan pesan yang 
terdapat didalam teks bahasa pertama atau bahasa sumber (source 
language) dengan padanannya di dalam bahasa kedua atau bahasa sasaran 
(target languge). Penerjemahan merupakan suatu tindakan komunikasi. 
Sebagai tindakan komunikasi kegiatan tersebut tidak terlepas dari bahasa. 
Dengan demikian, penerjemahan merupakan kegiatan yang melibatkan 
bahasa, dan dalam pembahasannya tidak dapat mengabaikan pemahaman 
tentang konsep-konsep kebahasaan itu sendiri. Mengalihkan bahasa atau 
menyampaikan berita yang terkandung dalam bahasa sumber ke dalam 
bahasa sasaran, dilakukan untuk mengetahui makna yang digunakan oleh 
bahasa sumber secara tepat agar isinya mendekati asli dan ketika membaca 
seperti bukan hasil penerjemahan dan dapat dipahami oleh pembaca.10 
Jadi terjemahan Al-Qur'an adalah hasil usaha penerjemahan secara literal 
teks Al-Qur'an yang tidak dibarengi dengan usaha interpretasi lebih jauh. 
Terjemahan secara literal tidak boleh dianggap sebagai arti sesungguhnya dari Al- 
Qur'an. Sebab Al-Qur'an menggunakan suatu lafazh dengan berbagai gaya dan 
untuk suatu maksud yang bervariasi; kadang-kadang untuk arti hakiki, kadang-kadang 
pula untuk arti majazi (kiasan) atau arti dan maksud lainnya. 
9Ibid. 
10B. Jassin, Pusat Dokumentasi Sastra H.B.Jassin (Jakarta: Harian Media Indonesia, 2003), 
h. 20.
9 
C. Tujuan Penerjemahan Al-Qur’an 
1. Memberi pengetahuan kepada manusia tentang ayat-ayat al-qur’an. 
2. Membantu manusia dalam memahami makna Al-qur’an. 
3. Menyelamatkan hati manusia. 
4. Menegakkan logika akal sehat, pencerahan berpikir. 
5. Menghilangkan sekat jarak yang menjauhkan antara Allah Swt dan 
makhluknya, serta meratakan persamaan secara umum antara manusia 
seluruhnya. 
6. Mempersatukan semua golongan manusia dengan berpegang teguh 
terhadap Kalimatullah al’Ulya(Kalimat Alloh yang tinggi). 
7. Masuknya semua umat manusia ke dalam ajaran Islam dan perdamaian. 
8. Membantu mewujudkan kegiatan keagamaan dengan menyebarluaskan 
ajaran Al-Qur’an.11. 
D. Macam-macam Penerjemahan Al-Qur’an: 
1. Terjemah Harfiyah( حَرْفيَة (: Memindah perkataan atau ungkapan dari satu 
bahasa ke bahasa yang lain,dengan menjaga tatanan dan susunan kosa kata 
Al-Quran. 
Terjemah Harfiyah memiliki dua bagian: 
a) Terjemah Harfiyah bil-misli ) حَرْفِيَة بِالمِثلِْ (: Menerjemah susunan Al-Quran 
dengan bahasa lain, susunan dan kosa katanya menempati pada susunan 
dan kosa kata Al-Quran. Dan terjemahan tersebut masih menyimpan nilai-nalai 
yang dimiliki Al-Quran. 
Terjemahan model seperti ini mustahil untuk dilakukan karena tidak 
mungkin aturan bahasa yang lain mengikuti aturan bahasa Al-Quran yang 
11Zulkarnain,Tarjamah Makna Al-Qur’an Antara Tarjamah Harfiyah dan Tarjamah 
Tafsiriyah, dalam http://tarjamahtafsiriyah.com/article/read/33/Tarjamah-Makna-Al-Quran- 
Antara-Tarjamah-Harfiyah-dan-Tarjamah-Tafsiriyah, diakses pada tanggal 7 Oktober 2014, pukul 
06.42 Wib.
10 
cukup rumit, dan perlu diketahui bahwa setiap bahasa memiliki spesifikasi, 
dan aturan main masing-masing. Kalau memang hal tersebut terjadi 
(terjemah Harfiyah bil-misli), maka terjemahan Harfiyan bil-misli secara 
primer adalah Al-Quran, hanya saja konteks tulisannya berbeda (antara Al- 
Quran dan bahasa yang dibuat terjemahan). Dalam terjemahan ini tidak 
terdapat penjelasan dan keterangan tambahan, di sini hanya terjadi 
pemindahan dari satu bahasa ke bahasa lain. 
b) Terjemah Harfiah bi ghairi-misli) حَرْفِيَة بِغَيْرِ مِثلِْ ( : Menerjemah susunan Al- 
Quran dengan bahasa lain, dengan meninjau kemampuan penerjemah dan 
keluasan bahasa yang dimiliki penerjemah. 
Terjemahan model seperti ini mungkin-mungkin saja secara adat, dan 
hukumnya boleh, bila obyek sasarannya adalah perkataan manusia, dan 
tidak boleh, apabila sasaran obyeknya adalah Kitabullah Al-Qur’an al- 
Karim, karena akan merusak dan menggeser makna dari yang seharusnya. 
2. Terjemah Tafsiriyah ( تَقْسِريَةِ ): Terjemahan yang dilakukan 
penerjemah(mutarjim) dengan lebih mengedepankan maksud atau isi 
kandungan yang terdapat dalam bahasa asal di terjemahkan. Terjemahan ini 
tidak terikat dengan susunan dan struktur gaya bahasa yang diterjemahkan 
atau biasa disebut dengan penerjemahan bebas12 
Cara praktek terjemahan semacam ini, dengan cara memahami Makna 
yang dikehendaki dari naskah aslinya, kemudian kita mengungkapkan 
pemahaman tersebut dengan gaya bahasa terjemah yang kita pakai, sesuai 
dengan tujuan dari makna tersebut. 
12Muhammad Amin Suma, Studi Ilmu-ilmu Al-Qur’an (1) (Jakarta:pustaka firdaus,2000), h. 
131-132.
11 
Perbedaan Harfiyah dan Tafsiriyah 
Contoh ayat : 
13 (QS:Al-Isra’[17]: .“وَلاَ تََْعَ يَدَكَ مَغْلُو ةًَْ إِلََ عُنُقِكَ وَلاَ تَ بْسُ طْْ اََ ا بَْْسْ “ ( 29 
 Jika diterjemahkan dengan terjemahan Harfiyah adalah : 
“larangan menjadikan tangan terikat pada leher dan larangan mengenai 
melebarkan tangan selebar-lebarnya”. Hal tersebut menyimpang dari 
makna Al-Qur’an. 
 Jika diterjemahkan dengan terjemahan Tafsiriyah adalah : 
“janganlah engkau menahan untuk bersodakoh (kikir), dan jangan pula 
terlalu pemurah (royal)”14. 
Perbedaan sangat kelihatan antara terjemahan Harfiyah yang mustahil dan 
terjemahan Tafsiriyah yang Ulama sepakat akan kebolehannya. 
Hukum terjemahan Harfiyah 
Jadi mengenai hukum pembuatan terjemah Harfiyah, baik bil-misli atau 
ghairi-misli. Ulama sepakat akan keharamannya. Sebab di sana terdapat 
penyelewengan tujuan diturunkannya Al-Quran yang primer. Yakni: 
1) Menunjukkan atas kebenaran Nabi SAW, terhabap apa yang disampaikan 
Allah pada Nabi 
2) Dan sebagai petunjuk bagi umat manusia, pada apa yang dilakukan 
mereka baik di dunia maupun di akhirat. 
Bila terjemah Harfiyah dilakukan maka kedua fungsi tersebut akan lenyap. 
13Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Surabaya:Fajar mulya, 2012), 
hlm.282. 
14Guesdur, Desakralasi dalam Terjemahan Al-Qur’an, dalam 
http://guesdur.wordpress.com/2012/05/04/desakralisasi-dalam-terjemahan-al-quran/ , diakses pada 
tanggal 1 oktober 2014, pukul 07.30 Wib
12 
Menurut jumhur ulama terjemah al-qur’an secara harfiyah adalah hal yang 
mustahil, karena dalam metode menerjemahkan semacam ini ada beberapa syarat 
yang tidak bisa terpenuhi, diantaranya; 
a) Harus ada kesesuaian antara kosa kata bahasa asli dengan bahasa 
terjemahan 
b) Harus ada kesesuaian antar perangkat-perangkat makna antara bahasa asli 
dengan bahasa terjemah. 
c) Adanya kesamaan antara bahasa asli dengan bahasa terjemahan dalam hal 
susunan kata dan kalimat, sifat dan idhofah (penyandaran). 
Karena terjemah harfiah itu tidak mungkin dapat mengungkapkan 
makna secara sempurna dan tidak bisa memberi pengaruh jiwa seperti 
pengaruh Al-Qur’an yang berbahasa arab, dan tidak ada hal yang 
mendesak untuk menggunakan terjemah secara harfiah, karena sudah 
cukup dengan terjemah secara maknawiyah. 
Hukum terjemah Tafsiriyah 
Adapun menerjemahkan al-qur’an secara tafsiriah, maka hal itu 
diperbolehkan, karena tidak ada yang perlu dikhawatirkan dalam hal tersebut. Dan 
terkadang hal itu justru menjadi wajib ketika menjadi washilah (perantara) untuk 
menyampaikan al-qur’an dan islam kepada orang-orang yang tidak bisa berbahasa 
arab, karena menyampaikan hal itu adalah wajib, “segala sesuatu yang tidak akan 
menjadi sempurna kecuali dengannya, maka ia menjadi wajib hukumnya”. 
Akan tetapi diperbolehkannya terjemah al-qur’an secara Tafsiriyah dengan 
beberapa syarat berikut : 
a) Tidak menjadikan terjemahan Tafsiriyah tersebut sebagai pengganti dari 
al-qur’an. Oleh karena itu mesti menuliskan al-qur’an dengan bahasa arab, 
kemudian meletakkan terjemahan tersebut di sampingnya, sehingga 
kedudukannya seperti tafsir bagi ayat al-qur’an. 
b) Orang yang menerjemahkan harus benar-benar menguasai kedua bahasa 
tersebut dan mengetahui makna-makna lafadz syar’i dalam al-qur.an
13 
c) Dan tidaklah diterima terjemah al-qur’an, kecuali dari orang-orang yang 
dapat dipercaya untuk melakukannya, yaitu seorang muslim yang 
istiqomah di dalam agamanya15 
E. Sejarah Pertama Kali Penerjemahan Al-Qur’an 
Dalam lintasan sejarah Islam dikatakan bahwa lima tahun setelah Nabi saw 
menjadi rasul Allah, ia diperintahkan hijrah ke Ethiopia. Ethiopia adalah sebuah 
empirium yang asing bagi kaum muslim, dan bahasa mereka berbeda dengan 
bahasa orang Mekah. Berkenaan dengan itu, Raja Najasyi sebagai penguasa 
Ethiopia meminta kepada Nabi saw agar mengutus juru bahasa untuk 
mengajarkan risalahnya dengan bahasa mereka. Maka diadakanlah suatu 
pertemuan, dan Ja’far bin Ali Thalib dalam pertemuan itu, pertemuan dengan raja 
dan para pembesarnya, dibacakan beberapa ayat al-Quran dalam surah Maryam 
setelah itu, Najasyi mengajukan beberapa pertanyaan. Setelah beliau memperoleh 
beberapa jawaban, dia lalu menghadapkan pandangannya kepada orang-orang 
yang hadir dan berkata “Demi Allah, sesungguhnya ucapan Muhammad sama 
sekali tidak bertentangan dengan ajaran dan aqidah orang-orang Masehi. 
Sejarah diatas menjelaskan bahwa terjemahan al-Quran pertama kali 
dilakukan adalah sejak zaman Nabi saw, ketika ja’far bin Abi Thalib diutus ke 
Ethiopia, dan orang yang pertama kali menerjemahkan al-Quran ke dalam bahasa 
Ethiopia tersebut. Bahasa Ethiopia dikenal dengan menggunakan bahasa Shindh 
Pada masa pemerintahan Akbar Syah, kajian dan telaah al-Quran pun 
tumbuh subur dan berkembang pesat di Agra dan Lahore. Kemudian Dinasti 
Buwaih pernah berkuasa antara tahun 945 sampai 1055 M. Di bagian Barat Laut 
Iran,mengalami kemajuan pada bidang-bidang ilmu pengetahuan dan pada masa 
inilah muncunya tokoh-tokoh filosof muslim di antaranya al-Farabi (w.950 M)., 
Ibnu Sina (980-1037 M) dan Ibnu Maskawaih (w. 1030 M), yang semuanya di 
samping menterjemahkan filsafat dari bahasa Yunani, juga menterjemahkan 
bahasa al-Quran ke dalam bahasa mereka. Secara singkat digambarkan Sukardi 
15 Muhammad bin sholih al-utsaimin, ushul fi tafsir ( Daru ibnu jauzy, 1432 H),h. 35-37.
14 
bahwa sejak abad ke-3 sampai 11 Hijriah adalah masa penterjemahan al-Quran 
dengan keterangan sebagai berikut : 
1. Penyampaian kandungan isi al-Quran kepada seluruh kaum muslim dalam 
bahasa Persia dan bahasa Arab. 
2. Penafsiran al-Quran dengan metodologi ilmiah yang disesuaikan dengan 
tingkat pengetahuan dan keyakinan masyarakat awam. 
3. Pembahasan tentang bacaan, sharf, nahwu, dan keterangan ihwal 
hubungan antara berbagai ayatdan surah al-Quran. 
4. Metodologi khas yang ditempuh ialah pemakaian bahasa Arab dan Persia, 
dan bahasa Persia lebih banyak digunakan ketimbang bahasa Arab. 
Ada juga yang mengatakan bahwa Salman Alfarisi. Ia sebagai orang 
pertama kali berhasil menerjemahkan Alquran ke dalam bahasa asing. 
Menurut Afnan Fatani dalam "Translation and the Qur'an". Upaya 
menerjemahkan ayat-ayat Alquran boleh dibilang pertama kali dilakukan pada era 
Rasulullah SAW. Suatu hari, Nabi Muhammad pernah berkirim surat kepada dua 
penguasa, yakni Kaisar Negus dari Abysssinia dan Kaisar Heraclius dari 
Bizantium.‘’Dalam surat itu, Rasulullah mencantumkan ayat-ayat dari Alquran.” 
Dalam sebuah sarasehan ilmiah bertajuk ‘’Melacak Sejarah Penerjemahan 
Alquran’’ yang diselenggarakan Universitas Islam Madinah Al Munawwarah 
akhir 2007 lalu, terungkap bahwa pertama kali penerjemahan surah Alquran 
dilakukan ke dalam bahasa Persia. Guru Besar Sastra Arab Universitas Islam 
Madinah Al Munawwarah, Syekh Tamir Salum, mengungkapkan, berdasarkan 
data sejarah disebutkan ia menerjemahkan surat Al-Fatihah secara lisan ke dalam 
bahasa Persia atas permintaan orang-orang Muslim di Persia. Namun terjemahan 
Al-Farisi ini belum mencakup keseluruhan surah dalam Alquran, hanya surah Al- 
Fatihah.16 
16Nzawix.heck.in, perintis penerjemahan al-quran, dalam http://nzawix.heck.in/tokoh-perintis- 
penerjemahan-al-quran.xhtml diakses pada tanggal 2 Nopember 2014,pukul 10.30 wib.
15 
Ayat-ayat Yang Memperkuat Bolehnya Penterjemahan Al-Qur’an 
( وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْآنَ لِل ذكْرِ فَ هَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ )القمر: 71 
Artinya: ‘’Dan sesungguhnya telah kami mudahkan Alquran untuk pelajaran, 
maka adakah orang yang mengambil pelajaran.’’( QS Al-Qomar:17) 17 
) ذَلِكَ الْكِتَابُ لََ رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ )البقرة: 2 
Artinya : ‘’Kitab Alquran ini tak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka 
yang beriman.’’(QS Al-Baqarah : 2)18 
) إِناَّ نََْنُ نَ زَّلْنَا ال ذكْرَ وَإِناَّ لَهُ لَََافِظُونَ )الَجر : 9 
Artinya :‘’Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Alquran, dan sesungguhnya 
kami benar-benar memeliharanya.’’ (QS Al-Hijr :9)19 
أَفَلََ يَ تَدَب رَُّونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَى قُ لُوبٍ أَقْ فَالُُاَ )محمد : 22 
Artinya : “ Maka tidaklah mereka menghayati Al-Qur’an, ataukah hati mereka 
sudah terkunci ?”(QS Muhammad : 24 )20 
17Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Surabaya:Fajar mulya, 2012), 
hlm.529. 
18 Ibid,h.2. 
19 Ibid,h.262. 
20 Ibid,h.507.
BAB III 
PENUTUP 
16 
Kesimpulan 
1 . Sejarah Pembukuan aL-Quran Pada Masa Modern 
Pembukuan Al-Qur’an dilakukan secara tersusun berdasarkan Hadist 
Nabi yang diriwayatkan oleh Ibn Abbas dari Utsman bin Affan bahwa apabila 
diturunkan kepada Nabi suatu wahyu, ia memanggil sekretaris untuk 
menuliskannya, kemudian bersabda “letakkanlah ayat ini dalam surat yang 
menyebutkan begini atau begitu”. Pembukuan Al-Qur’an tersebut tidak 
disusun berdasarkan kronologis turunnya wahyu. Usaha awal yang 
dilakukannya adalah mengumpulkan para sahabat yang alim dan jenius serta 
mereka yang terkenal pandai memadamkan dan meredakan persengketaan itu. 
Mereka sepakat menerima instruksi ‘Utsman, yakni membuat Mushaf yang 
banyak, lalu membagi-bagikannya ke setiap pelosok dan kota. 
. Mengenai sistematika surat dalam Al-Qur’an, apakah taqifi atau taufiqi 
menjadi perdebatan sejak dahulu dan perdebatan tersebut belum berakhir 
pada saat ini. 
- Pendapat yang pertama, bahwa Al-Qur’an adalah hasil tauqif Nabi 
artinya susunan atau ututan surat didapat melalui ajaran beliau 
- Pendapat yang kedua yaitu pandangan yang mengatakan bahwa 
urutan surat Al-Qur’an adalah berdasarkan Ijtihad sahabat. 
Dapatlah dipahami bahwa penulisan teks-teks Alquran pada masa 
Utsman merupakan masa pembentukan naskah resmi, yang dimaksudkan 
untuk meredam berbagai kevariasian dalam pembacaannya. Berkat usaha 
Utsman inilah, Alquran yang terwariskan sampai saat ini biasa pula disebut 
dengan Mushaf Utsmani.
17 
2. Pengertian Terjemahan Secara Umum dan Khusus 
Terjemah secara umum merupakan salinan dari satu bahasa ke bahasa 
lain, atau mengganti, menyalin, memindahkan kalimat dari suatu bahasa ke 
bahasa lain. 
Terjemah secara khusus merupakan mengungkapkan perkataan atau 
kalimat dengan menggunakan bahasa lain. 
3. Tujuan Penerjemahan Al-Qur’an 
1. Memberi pengetahuan kepada manusia tentang ayat-ayat al-qur’an. 
2. Membantu manusia dalam memahami makna Al-qur’an. 
3. Menyelamatkan hati manusia. 
4. Menegakkan logika akal sehat, pencerahan berpikir. 
4. Macam-macam Penerjemahan Al-Qur’an 
1. Terjemah Harfiyah( حَرْفيَة (: Memindah perkataan atau ungkapan dari satu 
bahasa ke bahasa yang lain,dengan menjaga tatanan dan susunan kosa 
kata Al-Quran. 
2. Terjemah Tafsiriyah ( تَقْسِريَةِ ): Menerangkan sebuah kalimat dan 
menjelaskan artinya dengan bahasa yang berbeda, tanpa mempertahankan 
susunan dan urutan teks aslinya, dan juga tidak mempertahankan semua 
Makna yang terkandung dan dikehendaki dari naskah aslinya. 
5. Sejarah Pertama Kali Penerjemahan Al-Qur’an 
Dalam lintasan sejarah Islam dikatakan bahwa lima tahun setelah Nabi 
saw menjadi rasul Allah, ia diperintahkan hijrah ke Ethiopia. Ethiopia adalah 
sebuah empirium yang asing bagi kaum muslim, dan bahasa mereka berbeda 
dengan bahasa orang Mekah. Berkenaan dengan itu, Raja Najasyi sebagai 
penguasa Ethiopia meminta kepada Nabi saw agar mengutus juru bahasa 
untuk mengajarkan risalahnya dengan bahasa mereka. Maka diadakanlah 
suatu pertemuan, dan Ja’far bin Ali Thalib dalam pertemuan itu, pertemuan
18 
dengan raja dan para pembesarnya, dibacakan beberapa ayat al-Quran dalam 
surah Maryam setelah itu, Najasyi mengajukan beberapa pertanyaan. Setelah 
beliau memperoleh beberapa jawaban, dia lalu menghadapkan pandangannya 
kepada orang-orang yang hadir dan berkata “Demi Allah, sesungguhnya 
ucapan Muhammad sama sekali tidak bertentangan dengan ajaran dan aqidah 
orang-orangMasehi. 
Ada juga yang mengatakan Salah satu Sahabat Rasulullah SAW yaitu 
Salman Al-farisi merupakan orang yang pertama kali menerjemahkan 
Alquran ke dalam bahasa lain. Dalam sejarah disebutkan ia menerjemahkan 
surat Al-Fatihah secara lisan ke dalam bahasa Persia atas permintaan orang-orang 
Muslim di Persia. Namun terjemahan Al-Farisi ini belum mencakup 
keseluruhan surah dalam Alquran, hanya surah Al-Fatihah. 
 Ayat-ayat Yang Memperkuat Bolehnya Penterjemahan Al-Qur’an 
( وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْآنَ لِل ذكْرِ فَ هَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ )القمر: 71 
Artinya: ‘’Dan sesungguhnya telah kami mudahkan Alquran untuk pelajaran, 
maka adakah orang yang mengambil pelajaran.’’( QS Al-Qomar:17) 
) ذَلِكَ الْكِتَابُ لََ رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ )البقرة: 2 
Artinya : ‘’Kitab Alquran ini tak ada keraguan padanya; petunjuk bagi 
mereka yang beriman.’’(QS Al-Baqarah : 2)
19 
DAFTAR PUSTAKA 
Al-Qaththan, Manna.’ Mabahits Fiy ‘Ulum al-Qur’an. Beirut: Mansyurat al- 
‘Asr al-Hadits, t.th. 
Al-Qaththan, Manna’.2012. Pengantar Studi Ilmu Al-Qur’an, Jakarta; Pustaka 
Al-Kautsar. 
Amal ,Taufik Adnan. 2001.Rekonstruksi Sejarah Al-Qur’an, Cet. I; Penerbit 
Forum Kajian Budaya dan Agama, Yogyakarta. 
Amin Suma, Muhammad. 2000. Studi Ilmu-ilmu Al-Qur’an (1), Jakarta: 
pustaka firdaus. 
Anwar, Rosihon.2008.Ulumul Qur’an ,Bandung:Pustaka Setia. 
Departemen Agama RI.2012. Al-Qur’an dan Terjemahnya (Surabaya:Fajar 
mulya. 
Guesdur, Desakralasi dalam Terjemahan Al-Qur’an, dalam 
http://guesdur.wordpress.com/2012/05/04/desakralisasi-dalam-terjemahan- 
al-quran/ , diakses pada tanggal 1 oktober 2014, pukul 07.30 
Wib. 
Nzawix.heck.in, perintis penerjemahan al-quran, dalam 
http://nzawix.heck.in/tokoh-perintis-penerjemahan-al-quran.xhtml 
diakses pada tanggal 2 Nopember 2014,pukul 10.30 wib 
Kangsakha, Terjemahan Al-Qur’an, dalam 
http://kangsakha.blogspot.com/2011/04/terjemah-al-quran.html,diakses 
pada tanggal 3 Oktober 2014, pukul 80.00 Wib 
Khalid ,M. Rusdi. 2011. Mengkaji Ilmu-ilmu Al-Qur’an, Cet I; Alauddin 
Universiti Press, Makassar. 
Umar,Nasaruddin. 2008. Ulumul Qur’an (mengungkap makna-makna 
tersembunyi Al-Qur’an), Jakarta, Al-Gazali Centre. 
Sholih al-utsaimin,Muhammad bin.1432. ushul fi tafsir Daru ibnu jauzy. 
Zulkarnain,Tarjamah Makna Al-Qur’an Antara Tarjamah Harfiyah dan 
Tarjamah Tafsiriyah, dalam 
http://tarjamahtafsiriyah.com/article/read/33/Tarjamah-Makna-Al-Quran- 
Antara-Tarjamah-Harfiyah-dan-Tarjamah-Tafsiriyah, diakses pada 
tanggal 7 Oktober 2014, pukul 06.42 Wib 
Makalah ini untuk memenuhi MID SEMESTER 
tugas mata kuliah ULUMMUL QUR’AN

More Related Content

What's hot

Asy’ariyah
Asy’ariyahAsy’ariyah
Asy’ariyah
Fikri Ilmi
 
Perkembangan Ilmu Tasawuf
Perkembangan Ilmu TasawufPerkembangan Ilmu Tasawuf
Perkembangan Ilmu Tasawuf
Ulfiatu Rochmah
 
Takhrij Hadits
Takhrij HaditsTakhrij Hadits
Takhrij Hadits
mugnisulaeman
 
26.9.2012 hadis maudhu’
26.9.2012   hadis maudhu’26.9.2012   hadis maudhu’
26.9.2012 hadis maudhu’
Angah Rahim
 
Al-aam dan Khos Fiqh Muamalah
Al-aam dan Khos Fiqh MuamalahAl-aam dan Khos Fiqh Muamalah
Al-aam dan Khos Fiqh Muamalah
Yusuf Darismah
 
MAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
MAKALAH QASHASH AL-QUR’ANMAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
MAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
Amalia Damayanti
 
Ilmu muhkam dan mutasyabih
Ilmu muhkam dan mutasyabihIlmu muhkam dan mutasyabih
Ilmu muhkam dan mutasyabih
widya adhy
 
Ahlussunnah Wal Jama'ah (ASWAJA): Pengertian dan Pokok Ajarannya
Ahlussunnah Wal Jama'ah (ASWAJA): Pengertian dan Pokok AjarannyaAhlussunnah Wal Jama'ah (ASWAJA): Pengertian dan Pokok Ajarannya
Ahlussunnah Wal Jama'ah (ASWAJA): Pengertian dan Pokok Ajarannya
A Faiz
 
Tafsir ayat shalat jum’at
Tafsir ayat shalat jum’atTafsir ayat shalat jum’at
Tafsir ayat shalat jum’at
Muhammad Jamhuri
 
Ruang lingkup dan pembagian ulumul qur’an
Ruang lingkup dan pembagian ulumul qur’anRuang lingkup dan pembagian ulumul qur’an
Ruang lingkup dan pembagian ulumul qur’anjuniska efendi
 
Makalah sejarah perkembangan fiqh
Makalah sejarah perkembangan fiqhMakalah sejarah perkembangan fiqh
Makalah sejarah perkembangan fiqhindah pertiwi
 
Masa keemasan dan kemunduran fiqh
Masa keemasan dan kemunduran fiqhMasa keemasan dan kemunduran fiqh
Masa keemasan dan kemunduran fiqh
friskacaca
 
Hadist Riwayah dan Diroyah
Hadist Riwayah dan DiroyahHadist Riwayah dan Diroyah
MAKALAH TA'ZIR FIQH JINAYAH PIDANA ISLAM
MAKALAH TA'ZIR FIQH JINAYAH PIDANA ISLAMMAKALAH TA'ZIR FIQH JINAYAH PIDANA ISLAM
MAKALAH TA'ZIR FIQH JINAYAH PIDANA ISLAM
Dian Oktavia
 
ppt iman kepada qada dan qadar
ppt iman kepada qada dan qadarppt iman kepada qada dan qadar
ppt iman kepada qada dan qadar
Usmawatidewi
 

What's hot (20)

Asy’ariyah
Asy’ariyahAsy’ariyah
Asy’ariyah
 
Perkembangan Ilmu Tasawuf
Perkembangan Ilmu TasawufPerkembangan Ilmu Tasawuf
Perkembangan Ilmu Tasawuf
 
Takhrij Hadits
Takhrij HaditsTakhrij Hadits
Takhrij Hadits
 
Naskh mansukh
Naskh mansukhNaskh mansukh
Naskh mansukh
 
Makalah ijaz alquran
Makalah ijaz alquranMakalah ijaz alquran
Makalah ijaz alquran
 
26.9.2012 hadis maudhu’
26.9.2012   hadis maudhu’26.9.2012   hadis maudhu’
26.9.2012 hadis maudhu’
 
Al-aam dan Khos Fiqh Muamalah
Al-aam dan Khos Fiqh MuamalahAl-aam dan Khos Fiqh Muamalah
Al-aam dan Khos Fiqh Muamalah
 
MAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
MAKALAH QASHASH AL-QUR’ANMAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
MAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
 
Ilmu muhkam dan mutasyabih
Ilmu muhkam dan mutasyabihIlmu muhkam dan mutasyabih
Ilmu muhkam dan mutasyabih
 
Hadis pada masa rasul
Hadis pada masa rasulHadis pada masa rasul
Hadis pada masa rasul
 
Ahlussunnah Wal Jama'ah (ASWAJA): Pengertian dan Pokok Ajarannya
Ahlussunnah Wal Jama'ah (ASWAJA): Pengertian dan Pokok AjarannyaAhlussunnah Wal Jama'ah (ASWAJA): Pengertian dan Pokok Ajarannya
Ahlussunnah Wal Jama'ah (ASWAJA): Pengertian dan Pokok Ajarannya
 
Tafsir ayat shalat jum’at
Tafsir ayat shalat jum’atTafsir ayat shalat jum’at
Tafsir ayat shalat jum’at
 
Ruang lingkup dan pembagian ulumul qur’an
Ruang lingkup dan pembagian ulumul qur’anRuang lingkup dan pembagian ulumul qur’an
Ruang lingkup dan pembagian ulumul qur’an
 
Makalah usul fiqih
Makalah usul fiqihMakalah usul fiqih
Makalah usul fiqih
 
Makalah sejarah perkembangan fiqh
Makalah sejarah perkembangan fiqhMakalah sejarah perkembangan fiqh
Makalah sejarah perkembangan fiqh
 
Masa keemasan dan kemunduran fiqh
Masa keemasan dan kemunduran fiqhMasa keemasan dan kemunduran fiqh
Masa keemasan dan kemunduran fiqh
 
Ushul Fiqh
Ushul FiqhUshul Fiqh
Ushul Fiqh
 
Hadist Riwayah dan Diroyah
Hadist Riwayah dan DiroyahHadist Riwayah dan Diroyah
Hadist Riwayah dan Diroyah
 
MAKALAH TA'ZIR FIQH JINAYAH PIDANA ISLAM
MAKALAH TA'ZIR FIQH JINAYAH PIDANA ISLAMMAKALAH TA'ZIR FIQH JINAYAH PIDANA ISLAM
MAKALAH TA'ZIR FIQH JINAYAH PIDANA ISLAM
 
ppt iman kepada qada dan qadar
ppt iman kepada qada dan qadarppt iman kepada qada dan qadar
ppt iman kepada qada dan qadar
 

Viewers also liked

ppt pembukuan dan penerjemahan al-qur'an
ppt pembukuan dan penerjemahan al-qur'anppt pembukuan dan penerjemahan al-qur'an
ppt pembukuan dan penerjemahan al-qur'an
rinskynufussa
 
Sejarah perkembangan tafsir di indonesia
Sejarah perkembangan tafsir di indonesiaSejarah perkembangan tafsir di indonesia
Sejarah perkembangan tafsir di indonesiaWati Rahmawati
 
Makalah ulumul qur'an
Makalah ulumul qur'anMakalah ulumul qur'an
Makalah ulumul qur'an
Yulan Afriani
 
Makalah Nuzulul Qur'an
Makalah Nuzulul Qur'anMakalah Nuzulul Qur'an
Makalah Nuzulul Qur'an
UIN Alaluddin Makassar
 
Sejarah Penulisan dan Pembukuan al-Quran zaman Sahabat
Sejarah Penulisan dan Pembukuan al-Quran zaman SahabatSejarah Penulisan dan Pembukuan al-Quran zaman Sahabat
Sejarah Penulisan dan Pembukuan al-Quran zaman Sahabat
Noor Aziah Mamat
 
Ppt ulumul qur'an
Ppt ulumul qur'anPpt ulumul qur'an
Ppt ulumul qur'an
Yulan Afriani
 
Power point alquran
Power point alquranPower point alquran
Power point alquran
wiwin ginarti
 

Viewers also liked (9)

ppt pembukuan dan penerjemahan al-qur'an
ppt pembukuan dan penerjemahan al-qur'anppt pembukuan dan penerjemahan al-qur'an
ppt pembukuan dan penerjemahan al-qur'an
 
Makalah q
Makalah qMakalah q
Makalah q
 
Al Qur'an yg Disucikan itu.....pdf
Al Qur'an yg Disucikan itu.....pdfAl Qur'an yg Disucikan itu.....pdf
Al Qur'an yg Disucikan itu.....pdf
 
Sejarah perkembangan tafsir di indonesia
Sejarah perkembangan tafsir di indonesiaSejarah perkembangan tafsir di indonesia
Sejarah perkembangan tafsir di indonesia
 
Makalah ulumul qur'an
Makalah ulumul qur'anMakalah ulumul qur'an
Makalah ulumul qur'an
 
Makalah Nuzulul Qur'an
Makalah Nuzulul Qur'anMakalah Nuzulul Qur'an
Makalah Nuzulul Qur'an
 
Sejarah Penulisan dan Pembukuan al-Quran zaman Sahabat
Sejarah Penulisan dan Pembukuan al-Quran zaman SahabatSejarah Penulisan dan Pembukuan al-Quran zaman Sahabat
Sejarah Penulisan dan Pembukuan al-Quran zaman Sahabat
 
Ppt ulumul qur'an
Ppt ulumul qur'anPpt ulumul qur'an
Ppt ulumul qur'an
 
Power point alquran
Power point alquranPower point alquran
Power point alquran
 

Similar to MAKALAH PEMBUKUAN DAN PENERJEMAHAN AL-QUR'AN

Makalah Qashash Al qur'an
Makalah Qashash Al qur'anMakalah Qashash Al qur'an
Makalah Qashash Al qur'an
LutfyHikmah
 
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARITAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
arfian kurniawan
 
Makalah Asbabun Nuzul
Makalah Asbabun NuzulMakalah Asbabun Nuzul
Makalah Asbabun Nuzul
Risma Amalia
 
Urutan surat dan ayat al qur'an asliiiiiii
Urutan surat dan ayat al qur'an asliiiiiiiUrutan surat dan ayat al qur'an asliiiiiii
Urutan surat dan ayat al qur'an asliiiiiii
Khusnul Kotimah
 
makalah Ijazul al quran
makalah Ijazul al quran makalah Ijazul al quran
makalah Ijazul al quran
rinskynufussa
 
Studi Pendidikan Al-Qur'an.docx
Studi Pendidikan Al-Qur'an.docxStudi Pendidikan Al-Qur'an.docx
Studi Pendidikan Al-Qur'an.docx
Zukét Printing
 
Studi Pendidikan Al-Qur'an.pdf
Studi Pendidikan Al-Qur'an.pdfStudi Pendidikan Al-Qur'an.pdf
Studi Pendidikan Al-Qur'an.pdf
Zukét Printing
 
Qiraat sab'ah
Qiraat sab'ahQiraat sab'ah
Qiraat sab'ah
MythaChan
 
Sejarah Penulisan Al-Qur'an.docx
Sejarah Penulisan Al-Qur'an.docxSejarah Penulisan Al-Qur'an.docx
Sejarah Penulisan Al-Qur'an.docx
Zukét Printing
 
Ijazul al quran 2
Ijazul al quran 2Ijazul al quran 2
Ijazul al quran 2muhfaiz
 
Nabi daud, Nabi Musa, Nabi Sulaiman
Nabi daud, Nabi Musa, Nabi SulaimanNabi daud, Nabi Musa, Nabi Sulaiman
Nabi daud, Nabi Musa, Nabi Sulaiman
Ratih Aini
 
Ulum Al-Qur'an dan Perkembangannya.pdf
Ulum Al-Qur'an dan Perkembangannya.pdfUlum Al-Qur'an dan Perkembangannya.pdf
Ulum Al-Qur'an dan Perkembangannya.pdf
Zukét Printing
 
Sejarah Penulisan Al-Qur'an.pdf
Sejarah Penulisan Al-Qur'an.pdfSejarah Penulisan Al-Qur'an.pdf
Sejarah Penulisan Al-Qur'an.pdf
Zukét Printing
 
Perkembamngan hadits pada masa rasulullah
Perkembamngan hadits pada masa rasulullahPerkembamngan hadits pada masa rasulullah
Perkembamngan hadits pada masa rasulullahjuniska efendi
 
CBR PAI_KEL 3 (1).docx
CBR PAI_KEL 3 (1).docxCBR PAI_KEL 3 (1).docx
CBR PAI_KEL 3 (1).docx
KartikaHusnaNabila
 
makalah Asbabun nuzul erda.docx
makalah Asbabun nuzul erda.docxmakalah Asbabun nuzul erda.docx
makalah Asbabun nuzul erda.docx
ErdaLina1
 
Ulumul Quran
Ulumul QuranUlumul Quran
Ulumul Quran
Emha_ainun_nadjib
 
2_SEJARAH_PERKEMBANGAN_ILMU_TAFSIR_Noras.pptx
2_SEJARAH_PERKEMBANGAN_ILMU_TAFSIR_Noras.pptx2_SEJARAH_PERKEMBANGAN_ILMU_TAFSIR_Noras.pptx
2_SEJARAH_PERKEMBANGAN_ILMU_TAFSIR_Noras.pptx
SharifahNurulhuda3
 

Similar to MAKALAH PEMBUKUAN DAN PENERJEMAHAN AL-QUR'AN (20)

Sah
SahSah
Sah
 
Makalah Qashash Al qur'an
Makalah Qashash Al qur'anMakalah Qashash Al qur'an
Makalah Qashash Al qur'an
 
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARITAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
 
Makalah Asbabun Nuzul
Makalah Asbabun NuzulMakalah Asbabun Nuzul
Makalah Asbabun Nuzul
 
Urutan surat dan ayat al qur'an asliiiiiii
Urutan surat dan ayat al qur'an asliiiiiiiUrutan surat dan ayat al qur'an asliiiiiii
Urutan surat dan ayat al qur'an asliiiiiii
 
makalah Ijazul al quran
makalah Ijazul al quran makalah Ijazul al quran
makalah Ijazul al quran
 
Studi Pendidikan Al-Qur'an.docx
Studi Pendidikan Al-Qur'an.docxStudi Pendidikan Al-Qur'an.docx
Studi Pendidikan Al-Qur'an.docx
 
Studi Pendidikan Al-Qur'an.pdf
Studi Pendidikan Al-Qur'an.pdfStudi Pendidikan Al-Qur'an.pdf
Studi Pendidikan Al-Qur'an.pdf
 
Qiraat sab'ah
Qiraat sab'ahQiraat sab'ah
Qiraat sab'ah
 
Sejarah Penulisan Al-Qur'an.docx
Sejarah Penulisan Al-Qur'an.docxSejarah Penulisan Al-Qur'an.docx
Sejarah Penulisan Al-Qur'an.docx
 
Ijazul al quran 2
Ijazul al quran 2Ijazul al quran 2
Ijazul al quran 2
 
Nabi daud, Nabi Musa, Nabi Sulaiman
Nabi daud, Nabi Musa, Nabi SulaimanNabi daud, Nabi Musa, Nabi Sulaiman
Nabi daud, Nabi Musa, Nabi Sulaiman
 
Ulum Al-Qur'an dan Perkembangannya.pdf
Ulum Al-Qur'an dan Perkembangannya.pdfUlum Al-Qur'an dan Perkembangannya.pdf
Ulum Al-Qur'an dan Perkembangannya.pdf
 
Sejarah Penulisan Al-Qur'an.pdf
Sejarah Penulisan Al-Qur'an.pdfSejarah Penulisan Al-Qur'an.pdf
Sejarah Penulisan Al-Qur'an.pdf
 
Perkembamngan hadits pada masa rasulullah
Perkembamngan hadits pada masa rasulullahPerkembamngan hadits pada masa rasulullah
Perkembamngan hadits pada masa rasulullah
 
CBR PAI_KEL 3 (1).docx
CBR PAI_KEL 3 (1).docxCBR PAI_KEL 3 (1).docx
CBR PAI_KEL 3 (1).docx
 
makalah Asbabun nuzul erda.docx
makalah Asbabun nuzul erda.docxmakalah Asbabun nuzul erda.docx
makalah Asbabun nuzul erda.docx
 
Ulumul Quran
Ulumul QuranUlumul Quran
Ulumul Quran
 
Makalah AIK I
Makalah AIK IMakalah AIK I
Makalah AIK I
 
2_SEJARAH_PERKEMBANGAN_ILMU_TAFSIR_Noras.pptx
2_SEJARAH_PERKEMBANGAN_ILMU_TAFSIR_Noras.pptx2_SEJARAH_PERKEMBANGAN_ILMU_TAFSIR_Noras.pptx
2_SEJARAH_PERKEMBANGAN_ILMU_TAFSIR_Noras.pptx
 

Recently uploaded

LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 

Recently uploaded (20)

LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 

MAKALAH PEMBUKUAN DAN PENERJEMAHAN AL-QUR'AN

  • 1. PEMBUKUAN DAN PENTERJEMAH AL-QUR’AN MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “ ULUMMUL QUR’AN II ” Dosen Pengampu: Afiful Ikhwan, M.Pd.I Oleh: Illa Lairinsky Nisa 2013.4.047.0001.1.001681 PAI – SMT 3 PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM CABANG CAMPURDARAT SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) MUHAMMADIYAH OKTOBER 2014
  • 2. KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah memperjuangkan Agama Islam. Kemudian dari pada itu, kami sadar bahwa dalam menyusun makalah ini banyak yang membantu terhadap usaha saya, mengingat hal itu dengan segala hormat kami sampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada : 1. Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIM) Tulungagung Bapak ii Nurul Amin M.Ag 2. Dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan makalah ini Bapak Afiful Ikhwan M.Pd I 3. Teman – teman dan seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam penyelesaian makalah. Atas bimbingan, petunjuk dan dorongan tersebut kami hanya dapat berdo'a dan memohon kepada Allah SWT semoga amal dan jerih payah mereka menjadi amal soleh di mata Allah SWT. Amin. Dan dalam penyusunan makalah ini kami sadar bahwa masih banyak kekurangan dan kekeliruan, maka dari itu kami mengharapkan kritikan positif, sehingga bisa diperbaiki seperlunya. Akhirnya kami tetap berharap semoga makalah ini menjadi butir-butir amalan kami dan bermanfaat khususnya bagi kami dan umumnya bagi seluruh pembaca. Amin Yaa Robbal 'Alamin. (PENYUSUN)
  • 3. DAFTAR ISI Halaman Judul ......................................................................................... i Kata Pengantar ......................................................................................... ii Daftar Isi .......................................................................................... iii iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................ 2 C. Tujuan Masalah ................................................................. 2 BAB II PEMBAHASAN PEMBUKUAN DAN TERJEMAH AL-QUR’AN A. Sejarah Pembukuan Al-Qur’an Pada Masa Modern Secara- Global ................................................................................. 3 B. Pengertian Terjemah Al-Qur’an Secara Umum dan Penerjemahan- Secara Khusus .......................................... 7 C. Tujuan Penerjemahan Al-Qur’an .......................................... 9 D. Macam- macam Penerjemahan Al-Qur’an dan Pengertian Masing-masing . ............................................ 10 E. Sejarah Pertama Kali Penerjemahan Al-Qur’an .................. 13 BAB III PENUTUP Kesimpulan .............................................................................. 15 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 17
  • 4. BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang Masalah Al-Qur’an di anggap sebagai kitab suci yang lengkap dan sempurna oleh umat Islam dalam peradaban Islam. Al-Qur’an adalah sebuah teks yang mengatasi dan melampaui teks-teks yang lain dalam sejarah. Hal itu disebabkan Al-Qur’an merupakan wahyu yang diturunkan oleh Allah melalui malaikat jibril kepada umat manusia. Ruh ke Ilahian Al-Qur’an lah yang membuatnya tahan dari berbagai kritik dan gempuran. Sebagai sebuah teks, Al-Qur’an merupakan pedoman hidup bagi umat Islam. Semua hal yang ada pada aspekk kehidupan telah diatur didalamnya. Walaupun begitu, disamping berbahasa arab tidak dipungkiri dari ayat-ayatnya masih banyak yang besifat global. Sehingga tidak bisa dipahami secara tekstual, untuk itu bagi orang awam untuk memahaminya perlu penerjemahan dan penafsiran terlebih dahulu.Sudah menjadi keinginan setiap manusia baik muslim ataupun non muslim untuk mengetahui apa yang terkandung dalam alquran, sementara Al-Quran turun dalam bahasa Arab (Qur’anan ‘arobiyyan), padahal tidak semua orang dapat mengerti apalagi menguasai Bahasa Arab, maka dengan alasan itulah penerjemahan Al-Quran sangat dibutuhkan hingga ke dalam berbagai bahasa di dunia. Al-Quran dan terjemahanya telah menyebar keseluruh penjuru dunia, berbagai bahasa telah diterjemahkan dari Al-Quran, keberadaan terjemahan itu tidak lain adalah untuk menambah pemahaman pembaca pada kitab monumental ini.. Agar tidak terjadi desakralisasi dalam terjemahan Al-Quran, diwajibkan dalam kurung dianjurkan. Untuk mengetahui pembagian dan macam-macam terjemahan. Sebab, akhir-akhir ini banyak terjadi penyelewengan terhadap arti Al- Quranyangsakral.
  • 5. 2 B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana Sejarah Pembukuan Al-Qur’an Pada Masa Modern Secara Global? 2. Apa Pengertian Terjemah Secara Umum dan Penerjemahan Al-Qur’an Secara Khusus ? 3. Apa Tujuan Penerjemahan Al-Qur’an ? 4. Apa Macam-macam Penerjemahan Al-Qur’an dan Pengertiannya masing-masing ? 5. Bagaimana Sejarah Pertama Kali Penerjemahan Al-Qur’an ? C. Tujuan Masalah 1. Untuk Mengetahui Sejarah Pembukuan Pada Masa Modern. 2. Untuk Mengetahui Pengertian Terjemah Al-Qur’an Secara Umum dan Khusus. 3. Untuk mengetahui Tujuan Penerjemahan Al-Qur’an. 4. Untuk Menegatahui Macam-macam Penerjemahan Al-Qur’an dan Pengertiannya. 5. Untuk Mengetahui Sejarah Pertama Kali Penerjemahan Al-Qur’an.
  • 6. BAB II PEMBAHASAN A. Sejarah Pembukuan Al-Qur’an Pada Masa Modern Secara Global Pada waktu Abu Bakar diangkat menjadi khalifah beliau segera memerintahkan agar naskah yang tersimpan di rumah Rasulullah disalin dan disusun kembali. Pekerjaan ini dilakukan setelah terjadi perang Yamamah yang mengakibatkan meninggalnya 70 orang penghafal Al-Qur’an, dan setelah musailamah Al-Kazzab sebagai Nabi palsu dihancurkan. Gagasan mengumpulkan Al-Qur’an pada masa itu adalah dari sahabat Umar ibnu Khattab. Umar merasa khawatir akan hilangnya sebagian Al-Qur’an dari penghafalnya yang telah gugur dalam pertempuran. Demikianlah khalifah Abu Bakar memerintahkan Zaid bin Tsabit, penulis suhuf-suhuf di zaman Rasulullah untuk mengumpulkan suhuf-suhuf Al-Qur'an baik yang terdapat pada pelepah kurma, tulang hewan maupun dari para penghafal Al-Qur'an yang masih hidup. Dengan demikian kaum muslimin pada saat itu sepakat meyakini, bahwa mushaf Abu Bakar adalah mushaf Al-Qur'an yang sahih yang diakui oleh semua sahabat tanpa ada yang membantah. Pembukuan Al-Qur’an dilakukan secara tersusun berdasarkan Hadist Nabi yang diriwayatkan oleh Ibn Abbas dari Utsman bin Affan bahwa apabila diturunkan kepada Nabi suatu wahyu, ia memanggil sekretaris untuk menuliskannya, kemudian bersabda “letakkanlah ayat ini dalam surat yang menyebutkan begini atau begitu”1. Pembukuan Al-Qur’an tersebut tidak disusun berdasarkan kronologis turunnya wahyu.Upaya pembukuan Al-Qur’an melalui satu versi bacaan untuk seluruh umat Islam dilatar belakangi oleh karena di setiap wilayahterkenal qira’ah sahabat yang mengajarkan Alquran kepada setiap penduduk di wilayah tersebut. 1Taufik Adnan Amal, Rekonstruksi Sejarah Al-Qur’an (Yogyakarta:Penerbit Forum Kajian 3 Budaya dan Agama, 2001), h. 132.
  • 7. 4 Penduduk Syam memakai qira’ah Ubay bin Ka‘b, yang lainnya lagi memakai qira’ah Abu Musa al-Asy’ary. Maka tidak diragukan timbul perbedaan bentuk qira’ah di kalangan mereka, sehingga membawa kepada pertentangan dan perpecahan di antara mereka sendiri Bahkan terjadi sebagian mereka mengkafirkan sebagian yang lain, disebabkan perbedaan qira’ah tersebut2. Itulah sebabnya Khalifah ‘Utsman kemudian berpikir dan merencanakan untuk mengambil langkah-langkah positif sebelum perbedaan-perbadaan bacaan itu lebih meluas. Usaha awal yang dilakukannya adalah mengumpulkan para sahabat yang alim dan jenius serta mereka yang terkenal pandai memadamkan dan meredakan persengketaan itu. Mereka sepakat menerima instruksi ‘Utsman, yakni membuat Mushaf yang banyak, lalu membagi-bagikannya ke setiap pelosok dan kota, sekaligus memerintahkan pembakaran selainMushaf itu, sehingga tidak ada lagi celah yang menjerumuskan mereka ke persengketaan dalam bentuk-bentuk qira’ah. Karena itulah pulalah, ‘Utsman mengirim utusan kepada Hafshah guna meminjam Mushaf yang terwariskan dari ‘Umar. Dari Mushhaf tersebut, lalu dipilihnya tokoh andal dari kalangan senior sahabat untuk memulai rencananya. Pilihannya jatuh kepada Zayd bin Stabit, ‘Abdullah bin Zubayr, Sai‘id bin ‘Ash dan ‘Abdurrahman bin Hisyam mereka dari suku Quraisy, golongan Muhajirin, kecuali Zayd bin Tsabit, ia golongan Anshar. Usaha yang mulia ini berlangsung pada tahun 24 H. Sebelum memulai tugas ini, ‘Utsman berpesan kepada mereka : إِذَا اِخْتَ لَفْتُمْ اَن تُْمْ وَزَيْدٌ بِنْ ثَابِتْ فِِ شَيْئٍ، فَكْتُب وُْهُ بِلِسِانِ ق رَُيْشٍ، فَإِنَّهُ إِنَََّّا ن زََّلَ بِلِسَانِِِمْ Terjemahnya : Jika kalian berselisih pendapat dalam qira’ah dengan Zayd bin Stabit, maka hendaklah kalian menuliskannya dengan lughat Quraisy, karena sesungguhnya Alquran diturunkan dengan bahasa mereka3. 2M.Rusdi Khalid, Mengkaji Ilmu-ilmu Al-Qur’an, (Makassar:Alauddin Universiti Press, 2011),h. 55. 3Manna’ al-Qaththan, Mabahits Fiy ‘Ulum al-Qur’an (Beirut: Mansyurat al-‘Asr al-Hadits, t.th.), h. 128.
  • 8. 5 Setelah memahami pesan di atas, bekerjalah tim ini dengan ekstra hati-hati, dan meneliti mushaf-mushaf. yang kemudian melahirkan satu Mushaf yang satu dan dianggap sempuna. Mushhaf ini digandakan dan dikirim ke daerah-daerah untuk disosialsikan kepada masyarakat demi meredam perbedaan bacaan di antara mereka. Sedangkan Mushhaf yang lainnya dibakar, kecuali yang dimiliki Hafshah dikembalikan kepadanya. Mengenai sistematika surat dalam Al-Qur’an, apakah taqifi atau taufiqi menjadi perdebatan sejak dahulu dan perdebatan tersebut belum berakhir pada saat ini.  Pendapat yang pertama, bahwa Al-Qur’an adalah hasil tauqif Nabi artinya susunan atau ututan surat didapat melalui ajaran beliau. Pendapat yang pertama ini berdasarkan ungkapan Ibnu Al-Hasshar yang dikutip dari buku karya Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA. mengatakan “urutan surat dan letak ayat-ayat pada tempatnya itu berdasarkan wahyu”. Rasulullah saw. Letakkan ayat ini pada tempat ini4.  Pendapat yang kedua yaitu pandangan yang mengatakan bahwa urutan surat Al-Qur’an adalah berdasarkan Ijtihad sahabat. Pendapat ini disandarkan pada banyaknya mushaf yang dimiliki oleh sahabat yang berbeda, ada yang tertib urutannya seperti mushaf yang dikenal saat sekarang ini, ada pula yang tertibnya berdasarkan kronologis turunnya ayat. Pendapat yang kedua ini juga diperkuat oleh Teks Hadist Mutawatir mengemukakan mengenai turunnya Al-Qur’an dengan tujuh huruf. Sebagai rujukan, Ibnu Abbas Radiallahu Anhuma berkata, sebagaimana dikutif dari karya Syaikh Manna’ Al-Qaththan dengan Judul Pengatar Study Ilmu Al-Qur’an bahwa, Rasulullah saw. Bersabda5: “Jibril membacaka kepadaku dengan satu huruf. Kemudian berulang kali aku meminta agar huruf itu ditambah, iapun menambahkannya kepadaku hingga tujuh huruf”. 4Nasaruddin Umar, Ulumul Qur’an( Jakarta:Al-Gazali Centre, Juli 2008),h.152. 5Manna’ Al-Qathnhan, Pengantar Studi Ilmu Al-Qur’an (Jakarta:Pustaka Al-Kautsar, Pebruari 2012),h.195.
  • 9. 6 Dalam riwayat lain, disebutkan Umar bin Al-Khattab , ia berkata, “Aku mendengar Hisyam bin Hakim membaca surat al-Furqan dimasa hidup rasulullah. Aku perhatikan bacaannya. Tiba-tiba ia membacanya dengan banyak huruf yang belum pernah dibacakan Rasulullah kepadaku, sehingga hampir saja saya melabraknya saat ia sholat tetapi aku urungkan. Maka aku menunggunya hingga ia selesai sholat. Begitu selesai, aku tarik pakaiannya dan aku katakan kepadanya, “siapakah yang mengajarkan bacaan surat itu kepadamu?” ia menjawab: Rasulullah yang membacakannya kepadaku. Lalu aku katakan kepadanya kamu dusta! Demi Allah, Rasulullah telah membacakannya juga kepadaku surat yang sama, tetapi tidak seperti bacaanmu. Namun ketika masalah ini diperhadapkan kepada Rasulullah saw. Rasulullah membenarkan apa yang dibacakan oleh sahabat berdarakan qiraat yang paling mudah dipahami. Rasulullah saw. Berkata “begitulah surat itu diturunkan. Sesungguhnya Al-Qur’an itu diturunkan dengan tujuh huruf, maka bacalah dengan huruf yang mudah bagimu diantaranya”6. Dapatlah dipahami bahwa penulisan teks-teks Alquran pada masa Utsman merupakan masa pembentukan naskah resmi, yang dimaksudkan untuk meredam berbagai kevariasian dalam pembacaannya. Berkat usaha Utsman inilah, Alquran yang terwariskan sampai saat ini biasa pula disebut dengan Mushaf Utsmani. Perkembangan Ulumul Qur’an pada Zaman Modern. Bahwa setelah wafatnya As-Suyuthi tahun 911 H atau abad moderen itu bangkit kembali penulisan Ulumul qur’an dan perkembangan kitab-kitabnya. Hal itu ditengarai dengan banyaknya ulama yang mengarang ulumul Qur’an dan menulis kitab-kitabnya , perkembangan Ulumul Qur’an pada Zaman Modern sangat pesat karena ditengarai dengan banyaknya pengarang dan karya-karyanya yang membahas Al-Qur’an sampai ilmu yang berkaitan Al-Qur’an.seperti7: - Ad-dahlawi: Al-fauzul kabir fi Ushulul tafsir - Thahir Al-Jazairi: At-tibyan Fi ulumil Qur’an 6Ibid,h.196. 7Rosihon Anwar, Ulumul Qur’an (Bandung:Pustaka Setia, 2008)
  • 10. 7 - Abu daqiqah: Ulumul Qur’an - M. Ali salmah: Minhajil Furon Fi Ulumil Qur’an B. Pengertian Terjemah Secara Umum dan Khusus 1. Terjemah secara umum Terjemah secara umum adalah salinan dari satu bahasa ke bahasa lain, atau mengganti, menyalin, memindahkan kalimat dari suatu bahasa ke bahasa lain8. Kata Tarjamah( تَرْجَمَة ) yang dalam bahasa Indonesianya biasa kita sebut dengan terjemah, secara etimologi mempunyai beberapa arti : * Menyampaikan suatu ungkapan pada orang yang tidak tahu. * Menafsirkan sebuah ucapan dengan ungkapan dari bahasa yang sama. * Menafsirkan ungkapan dengan bahasa lain. * Memindah atau mengganti suatu ungkapan dalam suatu bahasa ke dalam bahasa yang lain, dan pengertian yang keempat ini, yang akan kita bahas lebih lanjut, mengingat pengertian inilah yang biasa dipahami oleh banyak orang (‘Urf), dari kata Tarjamah.  Definisi Penerjemahan dalam pengertian yang luas, Penerjemahan adalah istilah umum yang mengacu pada proses pengalihan buah pikiran dan gagasan dari satu bahasa (sumber) kedalam bahasa lain (sasaran), baik dalam bentuk tulisan maupun lisan; baik kedua bahasa tersebut telah mempunyai sistem penulisan yang telah baku ataupun belum, baik salah atau keduanya didasarkan pada isyarat sebagaimana bahasa isyarat orang tuna rungu. 8Kangsakha, Terjemahan Al-Qur’an, dalam http://kangsakha.blogspot.com/2011/04/terjemah-al-quran.html,diakses pada tanggal 3 Oktober 2014, pukul 80.00 Wib.
  • 11. 8 2. Terjemah Secara khusus. Terjemah secara khusus adalah mengungkapkan perkataan atau kalimat dengan menggunakan bahasa lain9. Sedangkan menurut terminologi seperti yang dikemukakan oleh Ash- Shabuni: “Memindahkan bahasa Al-Qur’an ke bahasa lain yang bukan bahasa ‘Arab dan mencetak terjemah ini kebeberapa naskah agar dibaca orang yang tidak mengerti bahasa ‘Arab, sehingga dapat memahami kitab Allah SWt, dengan perantaraan terjemahan.”  Definisi terjemah dalam pengertian yang lebih sempit Terjemah biasa diartikan sebagai suatu proses pengalihan pesan yang terdapat didalam teks bahasa pertama atau bahasa sumber (source language) dengan padanannya di dalam bahasa kedua atau bahasa sasaran (target languge). Penerjemahan merupakan suatu tindakan komunikasi. Sebagai tindakan komunikasi kegiatan tersebut tidak terlepas dari bahasa. Dengan demikian, penerjemahan merupakan kegiatan yang melibatkan bahasa, dan dalam pembahasannya tidak dapat mengabaikan pemahaman tentang konsep-konsep kebahasaan itu sendiri. Mengalihkan bahasa atau menyampaikan berita yang terkandung dalam bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran, dilakukan untuk mengetahui makna yang digunakan oleh bahasa sumber secara tepat agar isinya mendekati asli dan ketika membaca seperti bukan hasil penerjemahan dan dapat dipahami oleh pembaca.10 Jadi terjemahan Al-Qur'an adalah hasil usaha penerjemahan secara literal teks Al-Qur'an yang tidak dibarengi dengan usaha interpretasi lebih jauh. Terjemahan secara literal tidak boleh dianggap sebagai arti sesungguhnya dari Al- Qur'an. Sebab Al-Qur'an menggunakan suatu lafazh dengan berbagai gaya dan untuk suatu maksud yang bervariasi; kadang-kadang untuk arti hakiki, kadang-kadang pula untuk arti majazi (kiasan) atau arti dan maksud lainnya. 9Ibid. 10B. Jassin, Pusat Dokumentasi Sastra H.B.Jassin (Jakarta: Harian Media Indonesia, 2003), h. 20.
  • 12. 9 C. Tujuan Penerjemahan Al-Qur’an 1. Memberi pengetahuan kepada manusia tentang ayat-ayat al-qur’an. 2. Membantu manusia dalam memahami makna Al-qur’an. 3. Menyelamatkan hati manusia. 4. Menegakkan logika akal sehat, pencerahan berpikir. 5. Menghilangkan sekat jarak yang menjauhkan antara Allah Swt dan makhluknya, serta meratakan persamaan secara umum antara manusia seluruhnya. 6. Mempersatukan semua golongan manusia dengan berpegang teguh terhadap Kalimatullah al’Ulya(Kalimat Alloh yang tinggi). 7. Masuknya semua umat manusia ke dalam ajaran Islam dan perdamaian. 8. Membantu mewujudkan kegiatan keagamaan dengan menyebarluaskan ajaran Al-Qur’an.11. D. Macam-macam Penerjemahan Al-Qur’an: 1. Terjemah Harfiyah( حَرْفيَة (: Memindah perkataan atau ungkapan dari satu bahasa ke bahasa yang lain,dengan menjaga tatanan dan susunan kosa kata Al-Quran. Terjemah Harfiyah memiliki dua bagian: a) Terjemah Harfiyah bil-misli ) حَرْفِيَة بِالمِثلِْ (: Menerjemah susunan Al-Quran dengan bahasa lain, susunan dan kosa katanya menempati pada susunan dan kosa kata Al-Quran. Dan terjemahan tersebut masih menyimpan nilai-nalai yang dimiliki Al-Quran. Terjemahan model seperti ini mustahil untuk dilakukan karena tidak mungkin aturan bahasa yang lain mengikuti aturan bahasa Al-Quran yang 11Zulkarnain,Tarjamah Makna Al-Qur’an Antara Tarjamah Harfiyah dan Tarjamah Tafsiriyah, dalam http://tarjamahtafsiriyah.com/article/read/33/Tarjamah-Makna-Al-Quran- Antara-Tarjamah-Harfiyah-dan-Tarjamah-Tafsiriyah, diakses pada tanggal 7 Oktober 2014, pukul 06.42 Wib.
  • 13. 10 cukup rumit, dan perlu diketahui bahwa setiap bahasa memiliki spesifikasi, dan aturan main masing-masing. Kalau memang hal tersebut terjadi (terjemah Harfiyah bil-misli), maka terjemahan Harfiyan bil-misli secara primer adalah Al-Quran, hanya saja konteks tulisannya berbeda (antara Al- Quran dan bahasa yang dibuat terjemahan). Dalam terjemahan ini tidak terdapat penjelasan dan keterangan tambahan, di sini hanya terjadi pemindahan dari satu bahasa ke bahasa lain. b) Terjemah Harfiah bi ghairi-misli) حَرْفِيَة بِغَيْرِ مِثلِْ ( : Menerjemah susunan Al- Quran dengan bahasa lain, dengan meninjau kemampuan penerjemah dan keluasan bahasa yang dimiliki penerjemah. Terjemahan model seperti ini mungkin-mungkin saja secara adat, dan hukumnya boleh, bila obyek sasarannya adalah perkataan manusia, dan tidak boleh, apabila sasaran obyeknya adalah Kitabullah Al-Qur’an al- Karim, karena akan merusak dan menggeser makna dari yang seharusnya. 2. Terjemah Tafsiriyah ( تَقْسِريَةِ ): Terjemahan yang dilakukan penerjemah(mutarjim) dengan lebih mengedepankan maksud atau isi kandungan yang terdapat dalam bahasa asal di terjemahkan. Terjemahan ini tidak terikat dengan susunan dan struktur gaya bahasa yang diterjemahkan atau biasa disebut dengan penerjemahan bebas12 Cara praktek terjemahan semacam ini, dengan cara memahami Makna yang dikehendaki dari naskah aslinya, kemudian kita mengungkapkan pemahaman tersebut dengan gaya bahasa terjemah yang kita pakai, sesuai dengan tujuan dari makna tersebut. 12Muhammad Amin Suma, Studi Ilmu-ilmu Al-Qur’an (1) (Jakarta:pustaka firdaus,2000), h. 131-132.
  • 14. 11 Perbedaan Harfiyah dan Tafsiriyah Contoh ayat : 13 (QS:Al-Isra’[17]: .“وَلاَ تََْعَ يَدَكَ مَغْلُو ةًَْ إِلََ عُنُقِكَ وَلاَ تَ بْسُ طْْ اََ ا بَْْسْ “ ( 29  Jika diterjemahkan dengan terjemahan Harfiyah adalah : “larangan menjadikan tangan terikat pada leher dan larangan mengenai melebarkan tangan selebar-lebarnya”. Hal tersebut menyimpang dari makna Al-Qur’an.  Jika diterjemahkan dengan terjemahan Tafsiriyah adalah : “janganlah engkau menahan untuk bersodakoh (kikir), dan jangan pula terlalu pemurah (royal)”14. Perbedaan sangat kelihatan antara terjemahan Harfiyah yang mustahil dan terjemahan Tafsiriyah yang Ulama sepakat akan kebolehannya. Hukum terjemahan Harfiyah Jadi mengenai hukum pembuatan terjemah Harfiyah, baik bil-misli atau ghairi-misli. Ulama sepakat akan keharamannya. Sebab di sana terdapat penyelewengan tujuan diturunkannya Al-Quran yang primer. Yakni: 1) Menunjukkan atas kebenaran Nabi SAW, terhabap apa yang disampaikan Allah pada Nabi 2) Dan sebagai petunjuk bagi umat manusia, pada apa yang dilakukan mereka baik di dunia maupun di akhirat. Bila terjemah Harfiyah dilakukan maka kedua fungsi tersebut akan lenyap. 13Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Surabaya:Fajar mulya, 2012), hlm.282. 14Guesdur, Desakralasi dalam Terjemahan Al-Qur’an, dalam http://guesdur.wordpress.com/2012/05/04/desakralisasi-dalam-terjemahan-al-quran/ , diakses pada tanggal 1 oktober 2014, pukul 07.30 Wib
  • 15. 12 Menurut jumhur ulama terjemah al-qur’an secara harfiyah adalah hal yang mustahil, karena dalam metode menerjemahkan semacam ini ada beberapa syarat yang tidak bisa terpenuhi, diantaranya; a) Harus ada kesesuaian antara kosa kata bahasa asli dengan bahasa terjemahan b) Harus ada kesesuaian antar perangkat-perangkat makna antara bahasa asli dengan bahasa terjemah. c) Adanya kesamaan antara bahasa asli dengan bahasa terjemahan dalam hal susunan kata dan kalimat, sifat dan idhofah (penyandaran). Karena terjemah harfiah itu tidak mungkin dapat mengungkapkan makna secara sempurna dan tidak bisa memberi pengaruh jiwa seperti pengaruh Al-Qur’an yang berbahasa arab, dan tidak ada hal yang mendesak untuk menggunakan terjemah secara harfiah, karena sudah cukup dengan terjemah secara maknawiyah. Hukum terjemah Tafsiriyah Adapun menerjemahkan al-qur’an secara tafsiriah, maka hal itu diperbolehkan, karena tidak ada yang perlu dikhawatirkan dalam hal tersebut. Dan terkadang hal itu justru menjadi wajib ketika menjadi washilah (perantara) untuk menyampaikan al-qur’an dan islam kepada orang-orang yang tidak bisa berbahasa arab, karena menyampaikan hal itu adalah wajib, “segala sesuatu yang tidak akan menjadi sempurna kecuali dengannya, maka ia menjadi wajib hukumnya”. Akan tetapi diperbolehkannya terjemah al-qur’an secara Tafsiriyah dengan beberapa syarat berikut : a) Tidak menjadikan terjemahan Tafsiriyah tersebut sebagai pengganti dari al-qur’an. Oleh karena itu mesti menuliskan al-qur’an dengan bahasa arab, kemudian meletakkan terjemahan tersebut di sampingnya, sehingga kedudukannya seperti tafsir bagi ayat al-qur’an. b) Orang yang menerjemahkan harus benar-benar menguasai kedua bahasa tersebut dan mengetahui makna-makna lafadz syar’i dalam al-qur.an
  • 16. 13 c) Dan tidaklah diterima terjemah al-qur’an, kecuali dari orang-orang yang dapat dipercaya untuk melakukannya, yaitu seorang muslim yang istiqomah di dalam agamanya15 E. Sejarah Pertama Kali Penerjemahan Al-Qur’an Dalam lintasan sejarah Islam dikatakan bahwa lima tahun setelah Nabi saw menjadi rasul Allah, ia diperintahkan hijrah ke Ethiopia. Ethiopia adalah sebuah empirium yang asing bagi kaum muslim, dan bahasa mereka berbeda dengan bahasa orang Mekah. Berkenaan dengan itu, Raja Najasyi sebagai penguasa Ethiopia meminta kepada Nabi saw agar mengutus juru bahasa untuk mengajarkan risalahnya dengan bahasa mereka. Maka diadakanlah suatu pertemuan, dan Ja’far bin Ali Thalib dalam pertemuan itu, pertemuan dengan raja dan para pembesarnya, dibacakan beberapa ayat al-Quran dalam surah Maryam setelah itu, Najasyi mengajukan beberapa pertanyaan. Setelah beliau memperoleh beberapa jawaban, dia lalu menghadapkan pandangannya kepada orang-orang yang hadir dan berkata “Demi Allah, sesungguhnya ucapan Muhammad sama sekali tidak bertentangan dengan ajaran dan aqidah orang-orang Masehi. Sejarah diatas menjelaskan bahwa terjemahan al-Quran pertama kali dilakukan adalah sejak zaman Nabi saw, ketika ja’far bin Abi Thalib diutus ke Ethiopia, dan orang yang pertama kali menerjemahkan al-Quran ke dalam bahasa Ethiopia tersebut. Bahasa Ethiopia dikenal dengan menggunakan bahasa Shindh Pada masa pemerintahan Akbar Syah, kajian dan telaah al-Quran pun tumbuh subur dan berkembang pesat di Agra dan Lahore. Kemudian Dinasti Buwaih pernah berkuasa antara tahun 945 sampai 1055 M. Di bagian Barat Laut Iran,mengalami kemajuan pada bidang-bidang ilmu pengetahuan dan pada masa inilah muncunya tokoh-tokoh filosof muslim di antaranya al-Farabi (w.950 M)., Ibnu Sina (980-1037 M) dan Ibnu Maskawaih (w. 1030 M), yang semuanya di samping menterjemahkan filsafat dari bahasa Yunani, juga menterjemahkan bahasa al-Quran ke dalam bahasa mereka. Secara singkat digambarkan Sukardi 15 Muhammad bin sholih al-utsaimin, ushul fi tafsir ( Daru ibnu jauzy, 1432 H),h. 35-37.
  • 17. 14 bahwa sejak abad ke-3 sampai 11 Hijriah adalah masa penterjemahan al-Quran dengan keterangan sebagai berikut : 1. Penyampaian kandungan isi al-Quran kepada seluruh kaum muslim dalam bahasa Persia dan bahasa Arab. 2. Penafsiran al-Quran dengan metodologi ilmiah yang disesuaikan dengan tingkat pengetahuan dan keyakinan masyarakat awam. 3. Pembahasan tentang bacaan, sharf, nahwu, dan keterangan ihwal hubungan antara berbagai ayatdan surah al-Quran. 4. Metodologi khas yang ditempuh ialah pemakaian bahasa Arab dan Persia, dan bahasa Persia lebih banyak digunakan ketimbang bahasa Arab. Ada juga yang mengatakan bahwa Salman Alfarisi. Ia sebagai orang pertama kali berhasil menerjemahkan Alquran ke dalam bahasa asing. Menurut Afnan Fatani dalam "Translation and the Qur'an". Upaya menerjemahkan ayat-ayat Alquran boleh dibilang pertama kali dilakukan pada era Rasulullah SAW. Suatu hari, Nabi Muhammad pernah berkirim surat kepada dua penguasa, yakni Kaisar Negus dari Abysssinia dan Kaisar Heraclius dari Bizantium.‘’Dalam surat itu, Rasulullah mencantumkan ayat-ayat dari Alquran.” Dalam sebuah sarasehan ilmiah bertajuk ‘’Melacak Sejarah Penerjemahan Alquran’’ yang diselenggarakan Universitas Islam Madinah Al Munawwarah akhir 2007 lalu, terungkap bahwa pertama kali penerjemahan surah Alquran dilakukan ke dalam bahasa Persia. Guru Besar Sastra Arab Universitas Islam Madinah Al Munawwarah, Syekh Tamir Salum, mengungkapkan, berdasarkan data sejarah disebutkan ia menerjemahkan surat Al-Fatihah secara lisan ke dalam bahasa Persia atas permintaan orang-orang Muslim di Persia. Namun terjemahan Al-Farisi ini belum mencakup keseluruhan surah dalam Alquran, hanya surah Al- Fatihah.16 16Nzawix.heck.in, perintis penerjemahan al-quran, dalam http://nzawix.heck.in/tokoh-perintis- penerjemahan-al-quran.xhtml diakses pada tanggal 2 Nopember 2014,pukul 10.30 wib.
  • 18. 15 Ayat-ayat Yang Memperkuat Bolehnya Penterjemahan Al-Qur’an ( وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْآنَ لِل ذكْرِ فَ هَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ )القمر: 71 Artinya: ‘’Dan sesungguhnya telah kami mudahkan Alquran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran.’’( QS Al-Qomar:17) 17 ) ذَلِكَ الْكِتَابُ لََ رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ )البقرة: 2 Artinya : ‘’Kitab Alquran ini tak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang beriman.’’(QS Al-Baqarah : 2)18 ) إِناَّ نََْنُ نَ زَّلْنَا ال ذكْرَ وَإِناَّ لَهُ لَََافِظُونَ )الَجر : 9 Artinya :‘’Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Alquran, dan sesungguhnya kami benar-benar memeliharanya.’’ (QS Al-Hijr :9)19 أَفَلََ يَ تَدَب رَُّونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَى قُ لُوبٍ أَقْ فَالُُاَ )محمد : 22 Artinya : “ Maka tidaklah mereka menghayati Al-Qur’an, ataukah hati mereka sudah terkunci ?”(QS Muhammad : 24 )20 17Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Surabaya:Fajar mulya, 2012), hlm.529. 18 Ibid,h.2. 19 Ibid,h.262. 20 Ibid,h.507.
  • 19. BAB III PENUTUP 16 Kesimpulan 1 . Sejarah Pembukuan aL-Quran Pada Masa Modern Pembukuan Al-Qur’an dilakukan secara tersusun berdasarkan Hadist Nabi yang diriwayatkan oleh Ibn Abbas dari Utsman bin Affan bahwa apabila diturunkan kepada Nabi suatu wahyu, ia memanggil sekretaris untuk menuliskannya, kemudian bersabda “letakkanlah ayat ini dalam surat yang menyebutkan begini atau begitu”. Pembukuan Al-Qur’an tersebut tidak disusun berdasarkan kronologis turunnya wahyu. Usaha awal yang dilakukannya adalah mengumpulkan para sahabat yang alim dan jenius serta mereka yang terkenal pandai memadamkan dan meredakan persengketaan itu. Mereka sepakat menerima instruksi ‘Utsman, yakni membuat Mushaf yang banyak, lalu membagi-bagikannya ke setiap pelosok dan kota. . Mengenai sistematika surat dalam Al-Qur’an, apakah taqifi atau taufiqi menjadi perdebatan sejak dahulu dan perdebatan tersebut belum berakhir pada saat ini. - Pendapat yang pertama, bahwa Al-Qur’an adalah hasil tauqif Nabi artinya susunan atau ututan surat didapat melalui ajaran beliau - Pendapat yang kedua yaitu pandangan yang mengatakan bahwa urutan surat Al-Qur’an adalah berdasarkan Ijtihad sahabat. Dapatlah dipahami bahwa penulisan teks-teks Alquran pada masa Utsman merupakan masa pembentukan naskah resmi, yang dimaksudkan untuk meredam berbagai kevariasian dalam pembacaannya. Berkat usaha Utsman inilah, Alquran yang terwariskan sampai saat ini biasa pula disebut dengan Mushaf Utsmani.
  • 20. 17 2. Pengertian Terjemahan Secara Umum dan Khusus Terjemah secara umum merupakan salinan dari satu bahasa ke bahasa lain, atau mengganti, menyalin, memindahkan kalimat dari suatu bahasa ke bahasa lain. Terjemah secara khusus merupakan mengungkapkan perkataan atau kalimat dengan menggunakan bahasa lain. 3. Tujuan Penerjemahan Al-Qur’an 1. Memberi pengetahuan kepada manusia tentang ayat-ayat al-qur’an. 2. Membantu manusia dalam memahami makna Al-qur’an. 3. Menyelamatkan hati manusia. 4. Menegakkan logika akal sehat, pencerahan berpikir. 4. Macam-macam Penerjemahan Al-Qur’an 1. Terjemah Harfiyah( حَرْفيَة (: Memindah perkataan atau ungkapan dari satu bahasa ke bahasa yang lain,dengan menjaga tatanan dan susunan kosa kata Al-Quran. 2. Terjemah Tafsiriyah ( تَقْسِريَةِ ): Menerangkan sebuah kalimat dan menjelaskan artinya dengan bahasa yang berbeda, tanpa mempertahankan susunan dan urutan teks aslinya, dan juga tidak mempertahankan semua Makna yang terkandung dan dikehendaki dari naskah aslinya. 5. Sejarah Pertama Kali Penerjemahan Al-Qur’an Dalam lintasan sejarah Islam dikatakan bahwa lima tahun setelah Nabi saw menjadi rasul Allah, ia diperintahkan hijrah ke Ethiopia. Ethiopia adalah sebuah empirium yang asing bagi kaum muslim, dan bahasa mereka berbeda dengan bahasa orang Mekah. Berkenaan dengan itu, Raja Najasyi sebagai penguasa Ethiopia meminta kepada Nabi saw agar mengutus juru bahasa untuk mengajarkan risalahnya dengan bahasa mereka. Maka diadakanlah suatu pertemuan, dan Ja’far bin Ali Thalib dalam pertemuan itu, pertemuan
  • 21. 18 dengan raja dan para pembesarnya, dibacakan beberapa ayat al-Quran dalam surah Maryam setelah itu, Najasyi mengajukan beberapa pertanyaan. Setelah beliau memperoleh beberapa jawaban, dia lalu menghadapkan pandangannya kepada orang-orang yang hadir dan berkata “Demi Allah, sesungguhnya ucapan Muhammad sama sekali tidak bertentangan dengan ajaran dan aqidah orang-orangMasehi. Ada juga yang mengatakan Salah satu Sahabat Rasulullah SAW yaitu Salman Al-farisi merupakan orang yang pertama kali menerjemahkan Alquran ke dalam bahasa lain. Dalam sejarah disebutkan ia menerjemahkan surat Al-Fatihah secara lisan ke dalam bahasa Persia atas permintaan orang-orang Muslim di Persia. Namun terjemahan Al-Farisi ini belum mencakup keseluruhan surah dalam Alquran, hanya surah Al-Fatihah.  Ayat-ayat Yang Memperkuat Bolehnya Penterjemahan Al-Qur’an ( وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْآنَ لِل ذكْرِ فَ هَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ )القمر: 71 Artinya: ‘’Dan sesungguhnya telah kami mudahkan Alquran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran.’’( QS Al-Qomar:17) ) ذَلِكَ الْكِتَابُ لََ رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ )البقرة: 2 Artinya : ‘’Kitab Alquran ini tak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang beriman.’’(QS Al-Baqarah : 2)
  • 22. 19 DAFTAR PUSTAKA Al-Qaththan, Manna.’ Mabahits Fiy ‘Ulum al-Qur’an. Beirut: Mansyurat al- ‘Asr al-Hadits, t.th. Al-Qaththan, Manna’.2012. Pengantar Studi Ilmu Al-Qur’an, Jakarta; Pustaka Al-Kautsar. Amal ,Taufik Adnan. 2001.Rekonstruksi Sejarah Al-Qur’an, Cet. I; Penerbit Forum Kajian Budaya dan Agama, Yogyakarta. Amin Suma, Muhammad. 2000. Studi Ilmu-ilmu Al-Qur’an (1), Jakarta: pustaka firdaus. Anwar, Rosihon.2008.Ulumul Qur’an ,Bandung:Pustaka Setia. Departemen Agama RI.2012. Al-Qur’an dan Terjemahnya (Surabaya:Fajar mulya. Guesdur, Desakralasi dalam Terjemahan Al-Qur’an, dalam http://guesdur.wordpress.com/2012/05/04/desakralisasi-dalam-terjemahan- al-quran/ , diakses pada tanggal 1 oktober 2014, pukul 07.30 Wib. Nzawix.heck.in, perintis penerjemahan al-quran, dalam http://nzawix.heck.in/tokoh-perintis-penerjemahan-al-quran.xhtml diakses pada tanggal 2 Nopember 2014,pukul 10.30 wib Kangsakha, Terjemahan Al-Qur’an, dalam http://kangsakha.blogspot.com/2011/04/terjemah-al-quran.html,diakses pada tanggal 3 Oktober 2014, pukul 80.00 Wib Khalid ,M. Rusdi. 2011. Mengkaji Ilmu-ilmu Al-Qur’an, Cet I; Alauddin Universiti Press, Makassar. Umar,Nasaruddin. 2008. Ulumul Qur’an (mengungkap makna-makna tersembunyi Al-Qur’an), Jakarta, Al-Gazali Centre. Sholih al-utsaimin,Muhammad bin.1432. ushul fi tafsir Daru ibnu jauzy. Zulkarnain,Tarjamah Makna Al-Qur’an Antara Tarjamah Harfiyah dan Tarjamah Tafsiriyah, dalam http://tarjamahtafsiriyah.com/article/read/33/Tarjamah-Makna-Al-Quran- Antara-Tarjamah-Harfiyah-dan-Tarjamah-Tafsiriyah, diakses pada tanggal 7 Oktober 2014, pukul 06.42 Wib Makalah ini untuk memenuhi MID SEMESTER tugas mata kuliah ULUMMUL QUR’AN