Dokumen ini membahas tentang garis dan sudut. Garis dapat berada dalam empat kondisi yaitu sejajar, berpotongan, berimpit, dan bersilangan. Sudut dibentuk oleh dua garis yang bertemu pada satu titik. Besar sudut diukur menggunakan busur derajat.
1. GARIS DAN SUDUT
SMP SWASTA YPAK PTPN 3 GUNUNG PARA
(Kedudukan Dua Garis, Mengukur dan
Membuat Sudut)
2. LOGO
KEDUDUKAN DUA GARIS
Jika terdapat dua buah garis, maka dua garis
tersebut akan memenuhi salah satu kondisi sebagai
berikut:
1. Sejajar
2. Berpotongan
3. Berimpit
4. Bersilangan
3. LOGO
KEDUDUKAN DUA GARIS
1. Sejajar
Dua buah garis dikatakan sejajar jika terletak pada
satu bidang datar dan tidak berpotongan atau tidak
memiliki titik temu meskipun diperpanjang.
A
B
C
Garis A // B
Garis sejajar dilambangkan dengan tanda “ // “
Garis A tidak sejajar dengan garis C
4. LOGO
KEDUDUKAN DUA GARIS
Beberapa contoh garis Sejajar dalam kehidupan
sehari-hari
1. Rel/jalan kereta
2. Garis batas keramik pada lantai
5. LOGO
KEDUDUKAN DUA GARIS
2. Berpotongan
Dua buah garis dikatakan berpotongan jika terletak
pada satu bidang datar dan memiliki titik potong/titik
temu.
K
L
Garis K berpotongan dengan garis L di titik O
O
atau
Titik O adalah titik potong/titik temu garis K dengan garis L
6. LOGO
KEDUDUKAN DUA GARIS
3. Berimpit
Dua buah garis dikatakan berimpit jika terletak pada
satu garis lurus sehingga terlihat sebagai satu garis.
K L
Garis K berimpit dengan garis L
7. LOGO
KEDUDUKAN DUA GARIS
4. Bersilangan
Dua buah garis dikatakan bersilangan jika tidak terletak pada
satu bidang datar dan tidak memiliki titik potong/titik temu
meskipun diperpanjang.
Perhatikan gambar balok ABCD EFGH berikut ini.
A B
D C
E F
H G
Garis-garis yang bersilangan di antaranya adalah:
AB dengan EH
BC dengan GH
EG dengan BD
8. LOGO
SUDUT
Sudut dibentuk oleh dua buah sinar garis yang
bertemu pada satu titik.
Perhatikan contoh berikut:
A C
B Terdapat dua buah sinar garis,
yaitu AB dan AC.
Titik potong/temu garis tersebut
adalah titik A
Titik A di sebut titik sudut
Sinar garis AB dan AC disebut
kaki sudut
Daerah yang diarsir disebut
daerah sudut
9. LOGO
MENAMAKAN SUDUT
Untuk menamakan sebuah sudut, dapat dilakukan
dengan cara sebagai berikut:
Perhatikan contoh berikut:
A C
B
Sudut di samping dapat
dinamakan dengan satu huruf,
yaitu A
atau
dapat juga dinamakan dengan
tiga huruf, yaitu BAC
atau CAB
10. LOGO
MENGUKUR SUDUT
Untuk mengukur besar sudut, dapat menggunakan
busur derajat (protractor).
Langkah-langkah mengukut sudut:
1. Letakkan titik sudut pada titik pusat lingkaran
busur derajat
2. salah satu kaki sudut harus melewati titik 0
pada busur derajat
3. Besar sudut yang diukur dihitung dari titik 0
12. LOGO
MEMBUAT SUDUT
Untuk membuat sebuah sudut, langkah-langkah yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
1. buat sebuah garis lurus sebagai salah satu kaki
sudut dan salah satu ujungnya merupakan titik
sudut
2. letakkan titik tengah busur derajat pada ujung
garis yang akan dijadikan titik sudut sedangkan
ujung yang lain berimpit dengan titik 0
3. beri tanda (titik) besar sudut yang diinginkan
pada busur derajat. Misalkan 30.
4. buat sebuah garis lurus yang ditarik dari titik
sudut dan melalui titik/tanda yang telah dibuat