Dokumen menjelaskan tentang cara melukis irisan antara bidang dan bangun ruang dengan menggunakan sumbu afinitas. Sumbu afinitas adalah garis potong antara bidang irisan dengan alas bangun ruang yang diirisnya. Langkah-langkahnya adalah menggambar dua titik pada bidang irisan, melukis garis melalui dua titik tersebut, memperpanjang garis ke alas bangun ruang hingga berpotongan, dan menghubungkan titik potong untuk
Kesebangunan dan Garis Istimewa Segitigaeverthing_you
Dokumen tersebut membahas tentang garis-garis istimewa pada segitiga yaitu garis tinggi, garis bagi, garis berat dan garis sumbu. Juga membahas tentang kesebangunan segitiga yang terdiri dari syarat dua segitiga yang sebangun dan kesebangunan khusus pada segitiga siku-siku.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep garis bagi, garis berat, dan garis tinggi pada segitiga, termasuk cara melukis ketiga garis tersebut dengan menggunakan busur lingkaran. Tujuan pembelajaran adalah agar siswa dapat melukis ketiga jenis garis tersebut pada segitiga.
Dokumen ini berisi ringkasan tentang materi geometri yang meliputi penggunaan penggaris dan jangka, membangun segitiga sama sisi dari lingkaran, teorema Thales, produk dan kuotien segmen garis, segitiga sebangun, dan diagonal segiempat satuan. Topik-topik tersebut dijelaskan dengan contoh-contoh ilustrasi dan penjelasan singkat.
Dokumen menjelaskan tentang cara melukis irisan antara bidang dan bangun ruang dengan menggunakan sumbu afinitas. Sumbu afinitas adalah garis potong antara bidang irisan dengan alas bangun ruang yang diirisnya. Langkah-langkahnya adalah menggambar dua titik pada bidang irisan, melukis garis melalui dua titik tersebut, memperpanjang garis ke alas bangun ruang hingga berpotongan, dan menghubungkan titik potong untuk
Kesebangunan dan Garis Istimewa Segitigaeverthing_you
Dokumen tersebut membahas tentang garis-garis istimewa pada segitiga yaitu garis tinggi, garis bagi, garis berat dan garis sumbu. Juga membahas tentang kesebangunan segitiga yang terdiri dari syarat dua segitiga yang sebangun dan kesebangunan khusus pada segitiga siku-siku.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep garis bagi, garis berat, dan garis tinggi pada segitiga, termasuk cara melukis ketiga garis tersebut dengan menggunakan busur lingkaran. Tujuan pembelajaran adalah agar siswa dapat melukis ketiga jenis garis tersebut pada segitiga.
Dokumen ini berisi ringkasan tentang materi geometri yang meliputi penggunaan penggaris dan jangka, membangun segitiga sama sisi dari lingkaran, teorema Thales, produk dan kuotien segmen garis, segitiga sebangun, dan diagonal segiempat satuan. Topik-topik tersebut dijelaskan dengan contoh-contoh ilustrasi dan penjelasan singkat.
Dokumen tersebut membahas tentang standar kompetensi dan kompetensi dasar mengenai penentuan besar sudut antara garis dan bidang dalam ruang tiga dimensi, termasuk tujuan pembelajaran dan contoh soalnya. Diberikan pula penjelasan tentang definisi sudut antara garis dan bidang, teorema proyeksi pada segitiga siku-siku, dan cara menghitung besar sudut antara garis dan bidang pada contoh limas segi empat.
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan antar garis dan sudut. Terdapat empat jenis hubungan antar garis yaitu berpotongan, sejajar, berimpit, dan bersilangan. Dijelaskan pula ciri-ciri masing-masing hubungan tersebut dengan menggunakan contoh gambar kubus dan balok.
Dokumen tersebut menjelaskan langkah-langkah untuk menghitung luas belah ketupat dengan memotong dan menggabungkannya menjadi persegi panjang, lalu menurunkan rumus luas belah ketupat dari rumus luas persegi panjang.
Dokumen tersebut membahas tentang geometri bidang dan beberapa dalil geometri bidang seperti dalil titik tengah segitiga, dalil intersep, dan dalil garis sejajar yang dipotong garis ketiga.
Menentukan kedudukan titik, garis & bidang dalam ruang dimensi 3
Menentukan jarak dari titik ke garis & dari titik ke bidang dalam ruang dimensi 3
Menentukan besar sudut antara garis & bidang & antara 2 bidang dalam ruang dimensi tiga
Teks tersebut membahas tentang penggaris dan jangka sebagai alat dasar dalam geometri Euclid. Ia menjelaskan bagaimana penggaris digunakan untuk menggambar garis lurus, sedangkan jangka digunakan untuk menggambar lingkaran dan mengukur panjang. Teks tersebut juga mendemonstrasikan berbagai bentuk geometri dasar seperti segitiga sama sisi, garis tegak lurus, dan paralel yang dapat dibangun hanya menggun
Dokumen tersebut membahas tentang segitiga kongruen. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa dua segitiga dikatakan kongruen jika sudut-sudut yang bersesuaian sama besar dan sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang. Dokumen tersebut juga menjelaskan empat syarat yang dapat digunakan untuk menentukan dua segitiga kongruen, yaitu sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang, dua
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang dalil intercept (intersep) yang menyatakan bahwa rasio antara panjang ruas garis yang dipotong oleh dua garis yang berpotongan akan sama bila dua atau lebih garis itu sejajar. Definisi dalil ini kemudian dijelaskan dengan contoh gambar dan penjabaran matematis.
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan antara garis-garis sejajar dan garis yang memotongnya, serta hubungan antara sudut-sudut yang terbentuk. Terdapat 7 dalil yang membuktikan hubungan antara sudut-sudut sehadap, dalam bersebrangan, luar bersebrangan, dalam sepihak, dan luar sepihak pada dua garis yang dipotong oleh garis ketiga.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang konsep-konsep geometri dasar seperti jenis-jenis segitiga, cara melukis segitiga istimewa dan garis-garis khusus pada segitiga seperti garis tinggi, bagi, sumbu dan berat beserta contoh soal latihannya.
Dokumen tersebut membahas tentang garis dan sudut dalam geometri. Garis didefinisikan sebagai deretan titik yang memanjang ke dua arah, sedangkan sudut didefinisikan sebagai daerah yang dibentuk oleh pertemuan dua garis. Dokumen tersebut juga membahas berbagai sifat dan kedudukan garis serta satuan dan operasi dasar pada sudut.
Euclid menggunakan pendekatan geometri berdasarkan aksioma dan teorema untuk membahas konsep-konsep seperti kesejajaran, kongruensi, sudut, luas, dan volume. Pendekatan ini melibatkan konstruksi geometri dan logika untuk membuktikan proposisi geometri.
Dokumen tersebut membahas tentang standar kompetensi dan kompetensi dasar mengenai penentuan besar sudut antara garis dan bidang dalam ruang tiga dimensi, termasuk tujuan pembelajaran dan contoh soalnya. Diberikan pula penjelasan tentang definisi sudut antara garis dan bidang, teorema proyeksi pada segitiga siku-siku, dan cara menghitung besar sudut antara garis dan bidang pada contoh limas segi empat.
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan antar garis dan sudut. Terdapat empat jenis hubungan antar garis yaitu berpotongan, sejajar, berimpit, dan bersilangan. Dijelaskan pula ciri-ciri masing-masing hubungan tersebut dengan menggunakan contoh gambar kubus dan balok.
Dokumen tersebut menjelaskan langkah-langkah untuk menghitung luas belah ketupat dengan memotong dan menggabungkannya menjadi persegi panjang, lalu menurunkan rumus luas belah ketupat dari rumus luas persegi panjang.
Dokumen tersebut membahas tentang geometri bidang dan beberapa dalil geometri bidang seperti dalil titik tengah segitiga, dalil intersep, dan dalil garis sejajar yang dipotong garis ketiga.
Menentukan kedudukan titik, garis & bidang dalam ruang dimensi 3
Menentukan jarak dari titik ke garis & dari titik ke bidang dalam ruang dimensi 3
Menentukan besar sudut antara garis & bidang & antara 2 bidang dalam ruang dimensi tiga
Teks tersebut membahas tentang penggaris dan jangka sebagai alat dasar dalam geometri Euclid. Ia menjelaskan bagaimana penggaris digunakan untuk menggambar garis lurus, sedangkan jangka digunakan untuk menggambar lingkaran dan mengukur panjang. Teks tersebut juga mendemonstrasikan berbagai bentuk geometri dasar seperti segitiga sama sisi, garis tegak lurus, dan paralel yang dapat dibangun hanya menggun
Dokumen tersebut membahas tentang segitiga kongruen. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa dua segitiga dikatakan kongruen jika sudut-sudut yang bersesuaian sama besar dan sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang. Dokumen tersebut juga menjelaskan empat syarat yang dapat digunakan untuk menentukan dua segitiga kongruen, yaitu sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang, dua
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang dalil intercept (intersep) yang menyatakan bahwa rasio antara panjang ruas garis yang dipotong oleh dua garis yang berpotongan akan sama bila dua atau lebih garis itu sejajar. Definisi dalil ini kemudian dijelaskan dengan contoh gambar dan penjabaran matematis.
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan antara garis-garis sejajar dan garis yang memotongnya, serta hubungan antara sudut-sudut yang terbentuk. Terdapat 7 dalil yang membuktikan hubungan antara sudut-sudut sehadap, dalam bersebrangan, luar bersebrangan, dalam sepihak, dan luar sepihak pada dua garis yang dipotong oleh garis ketiga.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang konsep-konsep geometri dasar seperti jenis-jenis segitiga, cara melukis segitiga istimewa dan garis-garis khusus pada segitiga seperti garis tinggi, bagi, sumbu dan berat beserta contoh soal latihannya.
Dokumen tersebut membahas tentang garis dan sudut dalam geometri. Garis didefinisikan sebagai deretan titik yang memanjang ke dua arah, sedangkan sudut didefinisikan sebagai daerah yang dibentuk oleh pertemuan dua garis. Dokumen tersebut juga membahas berbagai sifat dan kedudukan garis serta satuan dan operasi dasar pada sudut.
Euclid menggunakan pendekatan geometri berdasarkan aksioma dan teorema untuk membahas konsep-konsep seperti kesejajaran, kongruensi, sudut, luas, dan volume. Pendekatan ini melibatkan konstruksi geometri dan logika untuk membuktikan proposisi geometri.
1. Garis adalah bangun satu dimensi yang terbentuk dari dua titik. Ada beberapa jenis hubungan antar garis, seperti sejajar, berpotongan, berimpit, dan bersilangan.
2. Sudut adalah daerah yang dibentuk oleh pertemuan antara dua garis. Besar sudut diukur dalam derajat, menit, dan detik.
Euclid menggunakan pendekatan geometri berdasarkan aksioma dan teorema untuk membahas konsep-konsep seperti kesejajaran, kongruensi, sudut, luas, dan volume. Pendekatan ini melibatkan konstruksi geometri dan logika untuk membuktikan proposisi geometri.
Pendekatan geometri Euclid membahas aksioma-aksioma geometri seperti kesejajaran, kongruensi, jumlah sudut segitiga, dan luas bangun datar seperti segitiga dan jajar genjang. Metode utama yang digunakan adalah membuktikan teorema-teorema melalui penggunaan aksioma, konstruksi geometri, dan logika.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep geometri Euclides bidang, di antaranya titik, garis, segmen garis, sinar, sudut, dan berbagai garis istimewa dalam segitiga seperti garis bagi, garis berat, dan garis tinggi. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa sifat penting dari garis-garis tersebut seperti ketiga garis bagi, berat, dan tinggi dalam segitiga melalui satu titik.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep matematika dasar dimensi tiga seperti titik, garis, bidang, jarak, proyeksi, sudut, volume dan luas permukaan bangun ruang seperti kubus, balok, prisma tegak, limas, silinder, kerucut dan bola beserta contoh soalnya.
Dokumen menjelaskan tentang lingkaran-dalam dan lingkaran-luar segitiga. Lingkaran-dalam adalah lingkaran yang berpusat di titik-bagi segitiga dan menyentuh ketiga sisinya. Lingkaran-luar adalah lingkaran yang berpusat di titik-sumbu segitiga dan melewati ketiga titik sudutnya.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai konsep geometri segitiga, termasuk definisi segitiga, klasifikasi segitiga, serta dalil-dalil penting yang terkait dengan segitiga seperti dalil titik tengah, intercept, dan lainnya. Contoh-contoh soal juga disertakan beserta penyelesaiannya untuk memperjelas pemahaman konsep-konsep tersebut.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
2. Euclid mengasumsikan bahwa konstruksi
tertentu dapat dilakukan dan ia menyatakanya
dalam daftar yang disebut aksioma (postulat).
Dia mengasumsikan bahwa :
Menggambar segmen garis lurus antara dua
titik.
Memperpanjang ruas garis lurus tanpa batas.
Gambarlah lingkaran dengan pusat dan jari-
jari tertentu.
3. Membangun sebuah segitiga sama sisi di sisi AB yang
diberikan adalah roposisi pertama unsur, serta
dibutuhkan tiga langkah yaitu:
1. Gambarlah lingkaran dengan pusat A dan jari-jari
AB .
2. Gambarlah lingkaran dengan pusat B dan jari-jari
AB.
3. Menggambar segmen garis dari A dan B ke
persimpangan C dari dua lingkaran saja dibangun.
4. Membagi sebuah garis menjadi dua
Membagi sebuah sudut
Membangun paralel ke garis melalui titik
tertentu
Membagi segmen garis menjadi n bagian yang
sama
6. Segitiga ABC dan A B? C? disebut sama jika
sudut yang berhubungan adalah
sama, yaitu, jika
sudut di A = sudut di A? (= Α mengatakan),
sudut di B = sudut di B? (= Β mengatakan),
sudut di C = sudut di C? (= Γ mengatakan).