Gardu distribusi adalah bagian peralatan listrik yang menerima daya listrik dari tegangan primer dan mengubah menjadi tegangan sekunder yang langsung disalurkan ke konsumen, atau untuk membagikan dan mendistribusikan tenaga listrik pada beban atau konsumen baik konsumen tegangan menengah maupun konsumen tegangan rendah.
Gardu distribusi merupakan salah satu komponen dari suatu system distribusi yang berfungsi untuk menghubungkan jaringan ke konsumen atau untuk membagikan atau mendistribusikan tenaga listrik pada beban atau konsumen baik konsumen tegangan menengah maupun konsumen tegangan rendah.
Pengertian : gardu distribusi adalah bagian peralatan listrik yang menerima daya listrik dari tegangan primer dan mengubah menjadi tegangan sekunder yang langsung di salurkan ke konsumen.
Fungsi : Gardu distribusi peralatan yang berfungsi untuk menurunkan tegangan primer menjadi tegangan sekunder/pelayanan.
Sistem Distribusi Tegangan Rendah merupakan bagian hilir dari suatu sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi dibawah 1 Kilo Volt langsung kepada para pelanggan tegangan rendah
Transmisi Jaringan Tegangan Rendah adalah bagian hilir dari sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi di bawah 1000 Volt, yang langsung memasok kebutuhan listrik tegangan rendah ke konsumen. Di Indonesia, tegangan operasi transmisi SUTR saat ini adalah 220/ 380. Volt.
Pengertian umum Gardu Distribusi adalah suatu bangunan gardu listrik berisi atau terdiri dari instalasi Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Menengah (PHB-TM), Transformator Distribusi (TD) dan Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) untuk memasok kebutuhan tenaga listrik bagi para pelanggan baik dengan Tegangan Menengah (TM 20 kV) maupun Tegangan Rendah (TR 220/380V). .
Konstruksi Gardu distribusi dirancang berdasarkan optimalisasi biaya terhadap maksud dan tujuan penggunaannya yang kadang kala harus disesuaikan dengan peraturan Pemda setempat.
Proteksi Tenaga Listrik merupakan alat pemutus dan penyambung pada suatu rangkaian sehingga jika pada rangkaian mengalami suatu gangguan maka alat yang digunakan untuk memutuskan dan menghubungkan dari suatu rangkaian dalam kadaan berbeban disebut pemutus tenaga (PMT) atau Circuit Breaker/CB.
Dimana alat tersebut dilengkapi dengan alat pemadam busur api sedangkan untuk memisahkan dari rangakain tanpa beban digunakan saklar pemisah beban atau Disconnecting switch (DS). Dimana alat ini hanya digunakan jika CB pemutus tenaga telah terbuka untuk memisahkan rangkaian
Didalam sistem AC ada sistem satu fasa dan sistem tiga fasa. Sistem tiga fasa mempunyai kelebihan dibandingkan sistem satu fasa karena :
1. Daya yang disalurkan lebih besar
2. Nilai sesaatnya konstan
3. Mempunyai medan magnet putar
Gardu distribusi merupakan salah satu komponen dari suatu system distribusi yang berfungsi untuk menghubungkan jaringan ke konsumen atau untuk membagikan atau mendistribusikan tenaga listrik pada beban atau konsumen baik konsumen tegangan menengah maupun konsumen tegangan rendah.
Pengertian : gardu distribusi adalah bagian peralatan listrik yang menerima daya listrik dari tegangan primer dan mengubah menjadi tegangan sekunder yang langsung di salurkan ke konsumen.
Fungsi : Gardu distribusi peralatan yang berfungsi untuk menurunkan tegangan primer menjadi tegangan sekunder/pelayanan.
Sistem Distribusi Tegangan Rendah merupakan bagian hilir dari suatu sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi dibawah 1 Kilo Volt langsung kepada para pelanggan tegangan rendah
Transmisi Jaringan Tegangan Rendah adalah bagian hilir dari sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi di bawah 1000 Volt, yang langsung memasok kebutuhan listrik tegangan rendah ke konsumen. Di Indonesia, tegangan operasi transmisi SUTR saat ini adalah 220/ 380. Volt.
Pengertian umum Gardu Distribusi adalah suatu bangunan gardu listrik berisi atau terdiri dari instalasi Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Menengah (PHB-TM), Transformator Distribusi (TD) dan Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) untuk memasok kebutuhan tenaga listrik bagi para pelanggan baik dengan Tegangan Menengah (TM 20 kV) maupun Tegangan Rendah (TR 220/380V). .
Konstruksi Gardu distribusi dirancang berdasarkan optimalisasi biaya terhadap maksud dan tujuan penggunaannya yang kadang kala harus disesuaikan dengan peraturan Pemda setempat.
Proteksi Tenaga Listrik merupakan alat pemutus dan penyambung pada suatu rangkaian sehingga jika pada rangkaian mengalami suatu gangguan maka alat yang digunakan untuk memutuskan dan menghubungkan dari suatu rangkaian dalam kadaan berbeban disebut pemutus tenaga (PMT) atau Circuit Breaker/CB.
Dimana alat tersebut dilengkapi dengan alat pemadam busur api sedangkan untuk memisahkan dari rangakain tanpa beban digunakan saklar pemisah beban atau Disconnecting switch (DS). Dimana alat ini hanya digunakan jika CB pemutus tenaga telah terbuka untuk memisahkan rangkaian
Didalam sistem AC ada sistem satu fasa dan sistem tiga fasa. Sistem tiga fasa mempunyai kelebihan dibandingkan sistem satu fasa karena :
1. Daya yang disalurkan lebih besar
2. Nilai sesaatnya konstan
3. Mempunyai medan magnet putar
Gardu Distribusi adalah suatu bangunan gardu listrik yang terdiri dari instalasi perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Menengah (PHB-TM), Transformator Distribusi (TD) dan perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) untuk memasok kebutuhan tenaga listrik bagi para pelanggan baik dengan Tegangan Menengah (TM 20 kV) maupun Tegangan Rendah (TR 220/380 V)
Sistem proteksi tenaga listrik merupakan sistem pengaman pada peralatan peralatan yang terpasang pada sistem tenaga listrik yang dapat memutuskan ataupun menghubungkan peralatan listrik baik dalam keadaan normal maupun tidak normal demi keandalan sistem pelayanan daya listrik
Jaringan tegangan rendah berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari Gardu Distribusi ke Konsumen tegangan rendah. Tegangan rendah yang digunakan PT. PLN (persero) adalah 127/220 V dan 220/380 V
Gardu distribusi adalah suatu bangunan gardu listrik berisi atau terdiri dari instalasi Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Menengah (PHB-TM), Transformator Distribusi (TD) dan Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) untuk memasok kebutuhan tenaga listrik bagi para pelanggan baik dengan Tegangan Menengah (TM 20 kV) maupun Tegangan Rendah (TR 220/380V).
Gardu distribusi adalah bagian peralatan listrik yang menerima daya listrik dari tegangan primer dan mengubah menjadi tegangan sekunder yang langsung disalurkan ke konsumen, atau untuk membagikan dan mendistribusikan tenaga listrik pada beban atau konsumen baik konsumen tegangan menengah maupun konsumen tegangan rendah.
Jaringan tegangan menengah atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antar gardu induk dan gardu distribusi. Pada jaringan distribusi primer umumnya terdiri dari jaringan tiga - fasa dengan menggunakan tiga atau empat kawat sebagai penghantar.
Jaringan Distribusi Tegangan Rendah atau biasa disingkat JTR adalah bagian hilir dari suatu sistem tenaga listrik. Melalui jaringan distribusi ini disalurkan tenaga listrik kepada para pemanfaat/pelanggan listrik. Mengingat ruang lingkup konstruksi jaring distribusi ini langsung berhubungan dan berada pada lingkungan daerah berpenghuni, maka selain harus memenuhi persyaratan kualitas teknis pelayanan juga harus memenuhi persyaratan aman terhadap pengguna dan akrab terhadap lingkungan. Konfigurasi Saluran Udara Tegangan Rendah pada umumnya berbentuk radial.
Sistem proteksi pada instalasi penyaluran, dengan ruang lingkup sistem proteksi pada Gardu Induk ( GI ) / Gardu Induk Tegangan Extra Tinggi (GITET ) dan Saluran Udara Tegangan Tinggi ( SUTT ) / Saluran Kabel Tegangan Tinggi ( SKTT ) / Saluran Tegangan Extra Tinggi ( SUTET ), harus mampu bekerja sesuai dengan tujuan dan persyaratan serta fungsinya yang ditentukan terhadap jenis gangguan yang terjadi. Karena apabila tidak mampu, akan mengakibatkan kerugian yang besar, dilihat dari segikerusakanyang lebih luas terhadap peralatan instalasi itu sendiri maupun tidak lancarnya penyaluran tenaga listrik.
Jaringan Tegangan Rendah merupakan bagian hilir dari suatu sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi dibawah 1000 Volt, yang langsung memasok kebutuhan listrik tegangan rendah ke konsumen. Melalui jaringan distribusi ini disalurkan tenaga listrik kepada para pemanfaat / pelanggan listrik. Jaringan Tegangan Rendah berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari gardu distribusi ke konsumen tegangan rendah. Tegangan rendah yang digunakan PT.PLN adalah 127/220V dan 220/380V. Pada umumnya radius pelayanan berkisar 350 meter. Di Indonesia (PLN) susut tegangan di izinkan ±5% - 10% dari tegangan operasi.
Jaringan Distribusi Tegangan Rendah adalah bagian hilir dari suatu sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi dibawah 1000 Volt yang langsung memasok kebutuhan listrik tegangan rendah konsumen. Melalui jaringan distribusi ini disalurkan tenaga listrik kepada para pemanfaat / pelanggan listrik. Jaringan Tegangan rendah berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari gardu distribusi ke konsumen tegangan rendah. Tegangan rendah yang digunakan PT. PLN (persero) adalah 127/220 V dan 220/380 V.
Stabilisasi operasi sistem tenaga listrik didefinisikan sebagai kemampuan dari sistem untuk menjaga kondisi operasi yang seimbang dan kemampuan sistem tersebut untuk kembali ke kondisi operasi normal ketika terjadi gangguan
Jaringan tegangan menengah atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antar gardu induk dan gardu distribusi. Pada jaringan distribusi primer umumnya terdiri dari jaringan tiga - fasa dengan menggunakan tiga atau empat kawat sebagai penghantar. Didalam penyalurannya pada jaringan distribusi primer menggunakan saluran kawat udara, kabel udara (areal cable) dan sistem kabel tanah dimana penggunaannya sesuai dengan tingkat keandalan yang dibutuhkan
Jaringan Tegangan Menengah (JTM) atau sering disebut Jaringan Distribusi Primer adalah suatu bagian daripada sistem tenaga listrik antara gardu induk dan gardu distribusi. Dalam penyaluran tenaga listrik pada jaringan distribusi primer menggunakan 3 sistem saluran diantaranya saluran udara (SUTM), saluran kabel udara (SKUTM) dan saluran kabel tanah (SKTM). Adapun standar Tegangan Menengah sebagai tegangan operasi yang digunakan di Indonesia adalah 20 kV.
Gardu Distribusi adalah suatu bangunan gardu listrik yang terdiri dari instalasi perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Menengah (PHB-TM), Transformator Distribusi (TD) dan perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) untuk memasok kebutuhan tenaga listrik bagi para pelanggan baik dengan Tegangan Menengah (TM 20 kV) maupun Tegangan Rendah (TR 220/380 V)
Pengertian umum Gardu Distribusi tenaga listrik yang paling dikenal adalah suatu bangunan gardu listrik berisi atau terdiri dari instalasi Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Menengah (PHB-TM), Transformator Distribusi (TD) dan Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) untuk memasok kebutuhan tenaga listrik bagi para pelanggan baik dengan Tegangan Menengah (TM 20 kV) maupun Tegangan Rendah (TR 220/380V).
Gardu Distribusi adalah suatu bangunan gardu listrik yang terdiri dari instalasi perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Menengah (PHB-TM), Transformator Distribusi (TD) dan perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) untuk memasok kebutuhan tenaga listrik bagi para pelanggan baik dengan Tegangan Menengah (TM 20 kV) maupun Tegangan Rendah (TR 220/380 V)
Sistem proteksi tenaga listrik merupakan sistem pengaman pada peralatan peralatan yang terpasang pada sistem tenaga listrik yang dapat memutuskan ataupun menghubungkan peralatan listrik baik dalam keadaan normal maupun tidak normal demi keandalan sistem pelayanan daya listrik
Jaringan tegangan rendah berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari Gardu Distribusi ke Konsumen tegangan rendah. Tegangan rendah yang digunakan PT. PLN (persero) adalah 127/220 V dan 220/380 V
Gardu distribusi adalah suatu bangunan gardu listrik berisi atau terdiri dari instalasi Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Menengah (PHB-TM), Transformator Distribusi (TD) dan Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) untuk memasok kebutuhan tenaga listrik bagi para pelanggan baik dengan Tegangan Menengah (TM 20 kV) maupun Tegangan Rendah (TR 220/380V).
Gardu distribusi adalah bagian peralatan listrik yang menerima daya listrik dari tegangan primer dan mengubah menjadi tegangan sekunder yang langsung disalurkan ke konsumen, atau untuk membagikan dan mendistribusikan tenaga listrik pada beban atau konsumen baik konsumen tegangan menengah maupun konsumen tegangan rendah.
Jaringan tegangan menengah atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antar gardu induk dan gardu distribusi. Pada jaringan distribusi primer umumnya terdiri dari jaringan tiga - fasa dengan menggunakan tiga atau empat kawat sebagai penghantar.
Jaringan Distribusi Tegangan Rendah atau biasa disingkat JTR adalah bagian hilir dari suatu sistem tenaga listrik. Melalui jaringan distribusi ini disalurkan tenaga listrik kepada para pemanfaat/pelanggan listrik. Mengingat ruang lingkup konstruksi jaring distribusi ini langsung berhubungan dan berada pada lingkungan daerah berpenghuni, maka selain harus memenuhi persyaratan kualitas teknis pelayanan juga harus memenuhi persyaratan aman terhadap pengguna dan akrab terhadap lingkungan. Konfigurasi Saluran Udara Tegangan Rendah pada umumnya berbentuk radial.
Sistem proteksi pada instalasi penyaluran, dengan ruang lingkup sistem proteksi pada Gardu Induk ( GI ) / Gardu Induk Tegangan Extra Tinggi (GITET ) dan Saluran Udara Tegangan Tinggi ( SUTT ) / Saluran Kabel Tegangan Tinggi ( SKTT ) / Saluran Tegangan Extra Tinggi ( SUTET ), harus mampu bekerja sesuai dengan tujuan dan persyaratan serta fungsinya yang ditentukan terhadap jenis gangguan yang terjadi. Karena apabila tidak mampu, akan mengakibatkan kerugian yang besar, dilihat dari segikerusakanyang lebih luas terhadap peralatan instalasi itu sendiri maupun tidak lancarnya penyaluran tenaga listrik.
Jaringan Tegangan Rendah merupakan bagian hilir dari suatu sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi dibawah 1000 Volt, yang langsung memasok kebutuhan listrik tegangan rendah ke konsumen. Melalui jaringan distribusi ini disalurkan tenaga listrik kepada para pemanfaat / pelanggan listrik. Jaringan Tegangan Rendah berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari gardu distribusi ke konsumen tegangan rendah. Tegangan rendah yang digunakan PT.PLN adalah 127/220V dan 220/380V. Pada umumnya radius pelayanan berkisar 350 meter. Di Indonesia (PLN) susut tegangan di izinkan ±5% - 10% dari tegangan operasi.
Jaringan Distribusi Tegangan Rendah adalah bagian hilir dari suatu sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi dibawah 1000 Volt yang langsung memasok kebutuhan listrik tegangan rendah konsumen. Melalui jaringan distribusi ini disalurkan tenaga listrik kepada para pemanfaat / pelanggan listrik. Jaringan Tegangan rendah berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari gardu distribusi ke konsumen tegangan rendah. Tegangan rendah yang digunakan PT. PLN (persero) adalah 127/220 V dan 220/380 V.
Stabilisasi operasi sistem tenaga listrik didefinisikan sebagai kemampuan dari sistem untuk menjaga kondisi operasi yang seimbang dan kemampuan sistem tersebut untuk kembali ke kondisi operasi normal ketika terjadi gangguan
Jaringan tegangan menengah atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antar gardu induk dan gardu distribusi. Pada jaringan distribusi primer umumnya terdiri dari jaringan tiga - fasa dengan menggunakan tiga atau empat kawat sebagai penghantar. Didalam penyalurannya pada jaringan distribusi primer menggunakan saluran kawat udara, kabel udara (areal cable) dan sistem kabel tanah dimana penggunaannya sesuai dengan tingkat keandalan yang dibutuhkan
Jaringan Tegangan Menengah (JTM) atau sering disebut Jaringan Distribusi Primer adalah suatu bagian daripada sistem tenaga listrik antara gardu induk dan gardu distribusi. Dalam penyaluran tenaga listrik pada jaringan distribusi primer menggunakan 3 sistem saluran diantaranya saluran udara (SUTM), saluran kabel udara (SKUTM) dan saluran kabel tanah (SKTM). Adapun standar Tegangan Menengah sebagai tegangan operasi yang digunakan di Indonesia adalah 20 kV.
Gardu Distribusi adalah suatu bangunan gardu listrik yang terdiri dari instalasi perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Menengah (PHB-TM), Transformator Distribusi (TD) dan perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) untuk memasok kebutuhan tenaga listrik bagi para pelanggan baik dengan Tegangan Menengah (TM 20 kV) maupun Tegangan Rendah (TR 220/380 V)
Pengertian umum Gardu Distribusi tenaga listrik yang paling dikenal adalah suatu bangunan gardu listrik berisi atau terdiri dari instalasi Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Menengah (PHB-TM), Transformator Distribusi (TD) dan Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) untuk memasok kebutuhan tenaga listrik bagi para pelanggan baik dengan Tegangan Menengah (TM 20 kV) maupun Tegangan Rendah (TR 220/380V).
Pengertian umum Gardu Distribusi tenaga listrik yang paling dikenal adalah suatu bangunan gardu listrik berisi atau terdiri dari instalasi Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Menengah (PHB-TM), Transformator Distribusi (TD) dan Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) untuk memasok kebutuhan tenaga listrik bagi para pelanggan baik dengan Tegangan Menengah (TM 20 kV) maupun Tegangan Rendah (TR 220/380V)
Pengertian umum Gardu Distribusi tenaga listrik yang paling dikenal adalah suatu bangunan gardu listrik berisi atau terdiri dari instalasi Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Menengah (PHB-TM), Transformator Distribusi (TD) dan Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) untuk memasok kebutuhan tenaga listrik bagi para pelanggan baik dengan Tegangan Menengah (TM 20 kV) maupun Tegangan Rendah (TR 220/380V).
Gardu distribusi adalah suatu fasilitas dalam sistem kelistrikan yang berfungsi untuk mendistribusikan daya listrik dari gardu induk atau stasiun transformator ke pelanggan akhir seperti rumah, industri, dan bisnis. Gardu distribusi bertindak sebagai hub yang mengatur dan menyebarkan daya listrik pada tingkat tegangan yang lebih rendah, sesuai dengan kebutuhan pengguna di area tertentu.
Menurut Wikipedia arti dari Switchgear adalah panel distribusi yang mendistribusikan beban kepanel-panel yang lebih kecil kapasitasnya. Dalam bahasa Indonesia artinya Panel Tegangan Menengah (PTM) atau juga disebut MVMDB (Medium Voltage Main distribution Board) dan sedangkan
untuk tegangan rendah disebut LVMDB (Low Voltage Main DistributionBoard).
Switchgear adalah komponen-komponen hubung/pemutus dan pendukung-pendukungnya dalam satu kesatuan (unit) terintegrasi, sehingga dapat difungsikan sebagai penghubung, pemutus, dan pelindung terhadap dua sisi rangkaian tersebut
Pada prinsipnya penempatan gardu induk memiliki kriteria tertentu dimana hal penempatan ini berdasarkan kebutuhan (demand) beban yang semakin meningkat, mendekati bahkan melebihi kemampuan Gardu Induk yang ada
Secara umum pengertian Switch Gear adalah suatu unit peralatan listrik yang dapat memutuskan ataupun menghubungkan rangkaian listrik baik dalam keadaan normal maupun tidak normal demi keandalan sistem pelayanan daya listrik.
Dalam bahasa Indonesia artinya Panel Tegangan Menengah (PTM) atau juga disebut MVMDB (Medium Voltage Main distribution Board) dan sedangkan untuk tegangan rendah disebut LVMDB (Low Voltage Main Distribution Board).
Gardu distribusi adalah bangunan instalasi listrik yang menerima daya listrik dari tegangan primer dan mengubah menjadi tegangan sekunder yang langsung di salurkan ke konsumen.
Gardu induk adalah sebuah subsistem dari system penyaluran (teransmisi) tenaga listrik. Gardu indu memiliki perang penting dari pengoprasianya, tidak dapat di pisahkan dari system penyaluran secara keseluruhan
adalah suatu sistem yang terpasang pada peralatan atau jaringan listrik yang berfungsi untuk memutuskan aliran listrik ketika terjadi gangguan atau kondisi abnormal.
Kondisi gangguan atau abnormal pada suatu sistem tenaga listrik dapat berupa hubung singkat, tegangan lebih / turun, beban lebih dan gangguan lainnya.
Sistem proteksi tenaga listrik merupakan sistem pengaman pada peralatan peralatan yang terpasang pada sistem tenaga listrik, seperti generator, busbar, transformator, saluran udara tegangan tinggi, saluran kabel bawah tanah, dan lain sebagainya terhadap kondisi abnormal operasi sistem tenaga listrik tersebut.
Gardu Induk merupakan sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi) tenaga listrik, atau merupakan satu kesatuan dari sistem penyaluran (transmisi). Penyaluran (transmisi) merupakan sub sistem dari sistem tenaga listrik. Berarti, gardu induk merupakan sub-sub sistem dari sistem tenaga listrik. Sebagai sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi), gardu induk mempunyai peranan penting, dalam pengoperasiannya tidak dapat dipisahkan dari sistem penyaluran (transmisi) secara keseluruhan
Jaringan tegangan menengah atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antar gardu induk dan gardu distribusi. Pada jaringan distribusi primer umumnya terdiri dari jaringan tiga - fasa dengan menggunakan tiga atau empat kawat sebagai penghantar. Sistem tegangan menengah yang digunakan di Indonesia pada umumnya adalah 20 kV
Daya dihasilkan oleh pembangkit yang dikoppel dengan generator.Tegangan yang dihasilkan akan disalurkan ke saluran transmisi setelah dinaikkan tegangannya mengguna trafo step up,kemudian ke saluran distribusi setelah tegangnnya diturunkan menggunakan trafo step down.Melalui trafo distribusi daya disalurkan ke pelanggan
Transmisi tenaga listrik adalah proses menghantarkan listrik dari sumber ke tempat pengguna. Mari kita jelajahi bagaimana transmisi tenaga listrik bekerja dan komponen-komponennya.
Gardu Induk SF6 atau GIS merupakan Gardu Induk yang menggunakan media isolasi elektrik berupa Gas SF6 pada semua peralatan utama di Switchgear. Hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan gas SF6 yaitu tekanan pada gas harus sesuai dengan standarnya. GIS 150Kv. Pelabuhan Ratu merupakan salah satu Gardu Induk yang menggunakan gas SF6 sebagai media isolasi
Gardu induk adalah suatu instalasi yang terdiri dari peralatan listrik yang berfungsi untuk : 1) Mengubah tenaga listrik tegangan tingi yang satu ke tegangan tinggi yang lainnya atau tegangan menengah. 2) Pengukuran, pengawasan, operasi serta pengaturan pengamanan sistem tenaga listrik.
Stabilisasi operasi sistem tenaga listrik didefinisikan sebagai kemampuan dari sistem untuk menjaga kondisi operasi yang seimbang dan kemampuan sistem tersebut untuk kembali ke kondisi operasi normal ketika terjadi gangguan
Proteksi sistem tenaga listrik bertujuan utama untuk menjaga keamanan dan keselamatan baik bagi peralatan listrik maupun pengguna. Dengan adanya proteksi yang efektif, gangguan seperti hubung singkat dan arus lebih dapat dideteksi dan diatasi dengan cepat, sehingga mencegah terjadinya kebakaran, kerusakan peralatan, atau bahaya bagi pengguna.
Jaringan Tegangan Menengah (JTM) atau sering disebut Jaringan Distribusi Primer adalah suatu bagian daripada sistem tenaga listrik antara gardu induk dan gardu sitribusi.
DISTRIBUSI Jaringan Tegangan Rendah adalah bagian hilir dari sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi di bawah 1000 Volt, yang langsung memasok kebutuhan listrik tegangan rendah ke konsumen. Di Indonesia, tegangan operasi transmisi SUTR saat ini adalah 220/ 380. Volt.
Sistem transmisi listrik berkembang seiring dengan perjalanan waktu dan inovasi teknologi. Awalnya, sistem transmisi listrik terbatas pada jarak pendek dan menggunakan tegangan rendah. Namun, penemuan generator listrik dan transformator oleh tokoh seperti Nikola Tesla membuka pintu bagi penggunaan tegangan tinggi dan pengiriman listrik jarak jauh. Perang arus listrik antara Thomas Edison dan George Westinghouse memunculkan pilihan transmisi listrik berbasis arus bolak-balik (AC) dengan tegangan tinggi, yang akhirnya menjadi standar industri karena keefisiensiannya. Seiring waktu, perkembangan teknologi terus mendukung kemajuan dalam sistem transmisi, termasuk pengenalan peralatan modern seperti circuit breakers dan sistem monitoring otomatis. Dengan pertumbuhan kebutuhan energi dan pergeseran ke sumber energi terbarukan, sistem transmisi listrik terus mengalami transformasi untuk memenuhi tantangan keberlanjutan dan efisiensi energi.
GIS (Gas Insulated Switchgear) merupakan salah satu bagian penting dari sistem tenaga listrik yang berfungsi sebagai saluran penghubung. Gas Insulated Switchgear (GIS) adalah sebuah sistem penghubung dan pemutus jaringan listrik yang dikemas dalam sebuah tabung non ferro dan menggunakan bahan gas sulphur hexa fluorida (SF6) sebagai media isolasinya.
Sistem Tenaga Listrik merupakan sekumpulan pusat listrik dan pusat beban yang satu sama lain dihubungkan oleh jaringan transmisi dan distribusi sehingga merupakan sebuah kesatuan interkoneksi. Energi listrik dibangkitkan oleh pusat-pusat listrik seperti PLTA, PLTU, PLTG, PLTGU, PLTP dan PLTP.
Jaringan tengangan mengengah atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antara gardu induk dan gardu distribusi
Distribusi Tegangan Menengah adalah jaringan yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari gardu induk ke gardu distribusi atau kekonsumen dengan tegangan yang disalurkan adalah 20 kv.
Jaringan Tegangan Rendah ialah jaringan tenaga listrik dengan tegangan rendah yang mencakup seluruh bagian jaringan tersebut beserta perlengkapannya dari sumber penyaluran tegangan rendah tidak termasuk SLTR. Sedangkan sambungun tenaga listrik tegangan rendah (SLTR) ialah penghantar di bawah atau di atas tanah termasuk peralatannnya mulaidari titik penyambungan pada JTR sampaidengan alat pembatas dan pengukur (APP)
Gardu Induk merupakan sub (transmisi) tenaga listrik, atau merupakan penyaluran (transmisi). Sebagai sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi), gardu induk mempunyai peranan penting dalam pengoperasiannya tidak dapat dipisahkan dari sistem penyaluran (transmisi) secara keseluruhan
Transmisi tenaga listrik merupakan proses penyaluran tenaga listrik dari tempat pembangkit tenaga listrik (Power Plant) hingga substation distribution sehingga dapat disalurkan sampai pada konsumen pengguna listrik melalui suatu bahan konduktor
Gas Insulated Substation (GIS) didefinisikan sebagai rangkaian beberapa peralatan yang terpasang di dalam sebuah metal enclosure dan diisolasi oleh gas bertekanan(8 ).Pada umumnya gas bertekanan yang digunakan adalah Sulfur Hexafluoride (SF6). Enclosure adalah selubung pelindung yang berfungsi untuk menjaga bagian bertegangan terhadap lingkungan luar.
Sistem proteksi tenaga listrik merupakan sistem pengaman pada peralatan peralatan yang terpasang pada sistem tenaga listrik yang dapat memutuskan ataupun menghubungkan peralatan listrik baik dalam keadaan normal maupun tidak normal demi keandalan sistem pelayanan daya listrik
Sistem proteksi tenaga listrik merupakan sistem pengaman pada peralatan peralatan yang terpasang pada sistem tenaga listrik yang dapat memutuskan ataupun menghubungkan peralatan listrik baik dalam keadaan normal maupun tidak normal demi keandalan sistem pelayanan daya listrik
Jaringan Tegangan Menengah (JTM) atau sering disebut jaringan distribusi primer adalah suatu bagian daripada system tenaga Listrik antara gardu I duk dan gardu distribusi. Dalam penyaluran tenaga Listrik pada jaringan distribusi primer menggunakan 3 system saluran diantaranya saluran udara (SUTM), saluran kabel udara (SKUTM) dan saluran kabel tanah (SKTM). Adapun standar tegangan menegah sebagai tegangan operasi yang digunakan di Indonesia adalah 20 Kv.
Transmisi Jaringan Tegangan Rendah adalah bagian hilir dari sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi di bawah 1000 Volt, yang langsung memasok kebutuhan listrik tegangan rendah ke konsumen. Di Indonesia, tegangan operasi transmisi SUTR saat ini adalah 220/ 380. Volt.
4. PENGERTIAN GARDU DISTRIBUSI
Pengertian Gardu Distribusi tenaga listrik
adalah suatu bangunan gardu listrik
berisi atau terdiri dari instalasi
Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan
Menengah (PHB-TM), Transformator
Distribusi (TD) dan Perlengkapan
Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-
TR) untuk memasok kebutuhan tenaga
listrik bagi para pelanggan baik dengan
Tegangan Menengah (TM 20 kV)
maupun Tegangan Rendah (TR
220/380V).
5. Pada gambar di atas, secara sederhana dapat dielaskan bahwa listrik
dihasilkan di pusat listrik yang menggunakan potensi mekanik (Air, Uap,
Panas Bumi, Nuklir, dll.) untuk menggerakan turbin yang porosnya (As-
nya) dikopel/digandeng dengan Generator. Dari Generator yang berputar
pada kecepatan tertentu inilah energy listrik arus bolak balik tiga phase
dihasilkan. Energi listrik tersebut lalu melalui melalui saluran Distribusi ke
Gardu Induk.
6. Secara garis besar gardu distribusi dibedakan atas :
01
02
03
Jenis Pemasangan
1) Gardu pasangan luar : Gardu Portal, Gardu Cantol
2) Gardu pasangan dalam : Gardu Beton, Gardu Kios
Jenis Kontruksi
1) Gardu Beton (bangunan sipil : batu, beton)
2) Gardu Tiang : Gardu Portal dan Gardu Cantol
3) Gardu Kios.
Jenis Pemasangan
1) Gardu Pelanggan Umum
2) Gardu Pelanggan Khusus
7. Macam Macam Gardu Distribusi
GARDU BETON
GARDU PORTAL
GARDU CANTOL
Gardu Hubung disingkat GH atau Switching Subtation
GARDU PELANGGAN UMUM
GARDU PELANGGAN KHUSUS
Add Contents Title
GARDU KIOS
8. Macam-Macam Gardu Distribusi
GARDU BETON
Seluruh komponen utama instalasi yaitu
transformator dan peralatan
switching/proteksi, terangkai di dalam
bangunan sipil yang di rancang, di bangun
dan difungsikan dengan konstruksi pasangan
batu dan beton. Konstruksi ini dimaksudkan
untuk pemenuhan persyaratan terbaik bagi
keselamatan ketenagalistrikan
9. GARDU PORTAL
Gardu portal adalah gardu listrik tipe terbuka (out-
door) dengan memakai konstruksi dua tiang atau
lebih. Tempat kedudukan transformator sekurang-
kurangnya 3 meter di atas tanah dan 8
ditambahkan platform sebagai fasilitas kemudahan
kerja teknisi operasi dan pemeliharaan. Umumnya
konfigurasi Gardu portal yang dicatu dari SUTM
adalah T section dengan peralatan pengaman
Pengaman Lebur Cut-Out (FCO) sebagai
pengaman hubung singkat transformator dengan
elemen pelebur (pengaman lebur link type
expulsion) dan Lightning Arrester (LA) sebagai
sarana pencegah naiknya tegangan pada
transformator akibat surja petir.
Macam-Macam Gardu Distribusi
10. Macam-Macam Gardu Distribusi
GARDU CANTOL
Gardu cantol mengunakan transformator
yang terpasang adalah jenis CSP
(Completely Self Protected Transformer)
yaitu peralatan switching dan proteksinya
sudah terpasang lengkap dalam tangki
transformator.
Macam-Macam Gardu Distribusi
11. Macam-Macam Gardu Distribusi
GARDU KIOS
Kotak tempat peralatan listrik terbuat dari
bahan besi. Gardu kios bukan merupakan
gardu permanen tetapi hanya merupakan
gardu sementara, sehingga dapat mudah
untuk dipindah-pindahkan.Gardu tipe ini
adalah bangunan prefabricated terbuat dari
konstruksi baja, fiberglass atau
kombinasinya, yang dapat dirangkai di
lokasi rencana pembangunan gardu
distribusi. Terdapat beberapa jenis
konstruksi, yaitu Kios Kompak, Kios
Modular dan Kios Bertingkat
12. Macam-Macam Gardu Distribusi
GARDU SWITCHING SUBTATION
Gardu Hubung disingkat GH atau Switching
Subtation adalah gardu yang berfungsi
sebagai sarana manuver pengendali beban
listrik jika terjadi gangguan aliran listrik,
program pelaksanaan pemeliharaan atau untuk
maksud mempertahankan kontinuitas
pelayanan. Isi dari instalasi Gardu Hubung
adalah rangkaian saklar beban (Load Break
switch – LBS), dan atau pemutus tenaga yang
terhubung paralel
13. Macam-Macam Gardu Distribusi
GARDU PELANGGAN UMUM
Bagan satu garis Konfigurasi π section
Gardu Pelanggan Umum
Karena keterbatasan lokasi dan pertimbangan
keandalan yang dibutuhkan, dapat saja
konfigurasi gardu berupa T section dengan
catu daya disuplai PHB-TM gardu terdekat
yang sering disebut dengan Gardu Antena.
Untuk tingkat keandalan yang dituntut lebih
dari Gardu Pelanggan Umum biasa, maka
gardu dipasok oleh SKTM lebih dari satu
penyulang sehingga jumlah saklar hubung
lebih dari satu dan dapat digerakan secara
Otomatis .
14. Macam-Macam Gardu Distribusi
GARDU PELANGGAN KHUSUS
Bagan satu garis Gardu Pelanggan Khusus
Gardu ini dirancang dan dibangun untuk
sambungan tenaga listrik bagi pelanggan
berdaya besar. Selain komponen utama
peralatan hubung dan proteksi, gardu ini di
lengkapi dengan alat-alat ukur yang
dipersyaratkan. Untuk pelanggan dengan
daya lebih dari 197 kVA, komponen utama
gardu distribusi adalah peralatan PHB-TM,
proteksi dan pengukuran Tegangan
Menengah.
16. KOMPONEN-KOMPONEN GARDU DISTRIBUSI
Transformator distrubusi 3 fasa
.
Transformators Completely Self Pr
otected (CSP)
PHB sisi Tegangan Menengah (P
HB-TM)
Peralatan Pengukur
Peralatan Switching dan Penga
man sisi Tegangan Menengah
Konektor
03 PHB sisi Tegangan Rendah
(PHB-TR)
17. Untuk transformator Tiga Fasa ,
merujuk pada SPLN, ada tiga tipe
vektor grup yang digunakan oleh
PLN, yaitu Yzn5, Dyn5 dan Ynyn0.
Titik netral langsung dihubungkan
dengan tanah untuk konstruksi,
peralatan transformator distribusi
sepenuhnya harus merujuk pada
SPLN D3.002-1: 2007
Transformator distribusi 3 fasa
18. Transformator gardu pasangan luar
dilengkapi bushing Tegangan Mene
ngah isolator keramik. Sedangkan T
ransformator gardu pasangan dalam
dilengkapi bushing Tegangan Mene
ngah isolator keramik atau menggun
akan isolator plug-in premoulded.
19. Transformators Completely Self Protected
(CSP)
adalah transformator distribusi yang
sudah dilengkapi dengan Pengaman
Lebur (fuse) pada sisi primer dan
LBS (Load Break Switch) pada sisi
sekunder. Spesifikasi teknis
transformator ini.
20. PHB Sisi Tegangan Menengah (PHB-TM)
a) Pemisah – Disconnecting Switch (DS)
Berfungsi sebagai pemisah atau penghubung instalasi listrik 20
kV.
b) Pemutus beban – Load Break Switch (LBS)
Berfungsi sebagai pemutus atau penghubung instalasi listrik 20
kV
c) Pemutus Tenaga - Circuit Breaker (CB)
Berfungsi sebagai pemutus dan penghubung arus listrik dengan
cepat dalam keadaan normal maupun gangguan hubung singkat.
d) LBS-TP Transformer Protection
Transformator distribusi dengan daya ≤ 630 kVA pada sisi primer
dilindungi pembatas arus dengan pengaman lebur jenis HRC
(High Rupturing Capacity).
21. PHB Sisi Tegangan Rendah (PHB-TR)
PHB-TR adalah suatu kombinasi dari satu atau
lebih Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan
Rendah dengan peralatan kontrol, peralatan
ukur, pengaman dan kendali yang saling
berhubungan. Keseluruhannya dirakit lengkap
dengan sistem pengawatan dan mekanis pada
bagian-bagian penyangganya. Secara umum
PHB TR sesuai SPLN 118-3-1–1996,untuk
pasangan dalam adalah jenis terbuka.
22. Pengaman arus lebih (Over Current) jurusan disisi
Tegangan Rendah pada PHB-TR dibedakan atas :
No fused breaker (NFB)
No Fused Breaker adalah b
reaker/pemutus dengan sen
sor arus.
Pengaman lebur (sekring)
Pengaman lebur adalah suatu
alat pemutus yang dengan mel
eburnya bagian dari kompone
nnya yang telah dirancang dan
disesuaikan ukurannya untuk
membuka rangkaian .
Pelebur tabung semi terbuka
Penggunaannya sebagai peng
aman pada saluran induk Jari
ngan Tegangan Rendah, salu
ran induk Instalasi Penerang
an maupun Instalasi Tenaga
Pelebur tabung tertutup
Jenis pengaman lebur ini pali
ng banyak digunakan. Pemili
han besar rating pengaman p
elebur sesuai dengan kapasit
as transformator dan dapat di
lihat pada tabel diatas ini :
23. Peralatan Pengukur
Transformator Tegangan - Potential Transformator (PT) Transformator Arus - Current Transformator (CT)
• Fungsi alat ini untuk mengkonversi bes
aran arus besar ke arus kecil guna peng
ukuran sesuai batasan alat ukur.
• Fungsinya adalah mentransformasikan besaran
Tegangan Tinggi ke besaran Tegangan Rendah
guna pengukuran atau proteksi dan sebagai isol
asi antara sisi tegangan yang diukur
24. Peralatan Switching dan Pengaman Sisi Tegangan Menengah
Fused Cut Out (FCO) Lightning Arester (LA)
• Untuk melindungi Transformator
distribusi, khususnya pada pasangan luar
dari tegangan lebih akibat surja petir
• Adalah suatu alat pengaman untuk
melindungi jaringan terhadap arus lebih yang
mengalir melebihi dari batas maksimum,
yang disebabkan karena hubung singkat atau
beban lebih.
25. Konektor
Konektor adalah komponen yang dipergunakan
untuk menyadap atau mencabangkan kawat
penghantar SUTM ke gardu. Jenis konektor
yang digunakan untuk instalasi gardu ini
ditetapkan menggunakan Live Line Connector
(sambungan yang bisa dibuka- pasang) untuk
memudahkan membuka/ memasang pada
keadaan bertegangan. Penyadapan trafo dari
SUTM dan pencabangan harus di depan tiang
peletakan trafo dari arah Pembangkit Listrik /
Gardu Induk.
27. Pembumian/Pentanahan
Sistem pentanahan adalah suatu tindakan pengamana
n dalam jaringan distribusi yang langsung rangkaiann
ya ditanahkan dengan cara mentanahkan badan perala
tan instalasi yang diamankan, sehingga bila terjadi ke
gagalan isolasi, terhambatlah atau bertahannya tegang
an sistem karena terputusnya arus oleh alat-alat penga
man tersebut
“
“
28. Secara umum tujuan dari sistem pentanahan dan grounding pengaman adalah sebagai
berikut :
Mencegah terjadinya perbedaan potensial antara
bagian tertentu dari instalasi secara aman.
01
02
03
Mengalirkan arus gangguan ke tanah sehingga
aman bagi manusia dan peralatan.
Mencegah timbul bahaya sentuh tidak langsung
yang menyebabkan tegangan kejut.
29. Pentanahan Peralatan
Pentanahan peralatan pada umumnya menggunakan dua macam sistem
pentanahan yaitu sistem grid (horizontal) dan sistem rod (vertikal).
• Sistem pentanahan grid adalah menanamkan batang-batang elektroda
sejajar dengan permukaan tanah, hal ini merupakan usaha untuk meratakan
tegangan yang timbul.
• sistem pembumian rod ialah menanamkan batang-batang elektroda tegak
lurus kedalam tanah, hal ini fungsinya hanya mengurangi (memperkecil)
tahanan pembumian.
01 02
31. Gangguan beban
lebih
Gangguan hubung
singkat
a) Gangguan hubung singkat dapat
terjadi antar fase (3 fase atau 2
fase) atau 1 fase ketanah dan
sifatnya bisa temporer atau
permanen.
b) Gangguan permanen: Hubung
singkat pada kabel, belitan
trafo, generator (tembusnya
isolasi).
c) Gangguan temporer: Flashover
karena sambaran petir, flashover
dengan pohon, tertiup angin.
.
Gangguan
tegangan lebih
1 2 3
Gangguan beban lebih
terjadi karena
pembebanan sistem
distribusi yang melebihi
kapasitas sistem
terpasang. Gangguan ini
sebenarnya bukan
gangguan murni, tetapi
bila dibiarkan terus-
menerus berlangsung
dapat merusak.
a) Tegangan lebih power
frekuensi. Pada sistem
distribusi hal ini
biasanya disebabkan
oleh kesalahan pada
atau pengatur tap pada
trafo distribusi.
b) Tegangan lebih surja.
Gangguan ini biasanya
disebabkan oleh surja
hubung atau surja petir
JENIS-JENIS GANGGUAN PADA GARDU DISTRIBUSI
33. Pemeliharaan gardu distribusi atau biasa disebut revisi yaitu kegiatan
pemeliharaan yang dilakukan terhadap gardu distribusi , baik bagian
sipil gardu (bangunan gardu) dan bagian elektris gardu (komponen
gardu sebagai peralatan penyaluran distribusi).
Tujuan pemeliharaan yaitu agar instalasi jaringan distribusi beroperasi
dengan aman bagi manusia dan lingkungannya, andal (reliable),
kesiapan (availability) tinggi, umur (live time) sesuai desain, waktu
pemeliharaan (down time) efektif dan biaya pemeliharaan (cost)
efisien/ekonomis
34. MACAM-MACAM JENIS PEMELIHARAAN
Berdasarkan metodenya
Pemeliharaan terencana
(planed maintanence)
TIME BASE MAINTENANCE
Pemeliharaan berdasarkan waktu yang
dilakukan secara rutin dan terjadwal
CONDITION BASE MAINTANANCE
Pemeliharaan berdasarkan kondisi
yang dilakukan dengan mengacu
pada laporan hasil inspeksi
BREAKDOWN MAINTANANCE
Pemeliharaan darurat/khusus
Pemeliharaan tidak di
rencanakan (Unplaned
maintenance).
Berdasarkan waktu pelaksanaan
35. Grafik diatas menunjukan lama.
Grafik disamping menunjukkan bahwa peralatan
yang terpelihara dapat menghasilkan angka umur
peralatan atau live time yang lebih lama