Dokumen tersebut membahas tentang sistem transmisi tenaga listrik, termasuk komponen-komponen penting seperti saluran transmisi, komponen menara, dan jenis-jenis gangguan yang sering terjadi. Dibahas pula klasifikasi saluran berdasarkan tegangan dan jarak serta komponen-komponen pembentuk saluran seperti konduktor, isolator, dan menara penyangga.
Pengertian : gardu distribusi adalah bagian peralatan listrik yang menerima daya listrik dari tegangan primer dan mengubah menjadi tegangan sekunder yang langsung di salurkan ke konsumen.
Fungsi : Gardu distribusi peralatan yang berfungsi untuk menurunkan tegangan primer menjadi tegangan sekunder/pelayanan.
Jaringan distribusi adalah suatu saluran/ jaringan yang menghubungkan dari sumber daya listrik besar (gardu induk) dengan para konsumen/pemakai listrik baik itu pabrik,industri,atau rumah tangga.
Pengertian : gardu distribusi adalah bagian peralatan listrik yang menerima daya listrik dari tegangan primer dan mengubah menjadi tegangan sekunder yang langsung di salurkan ke konsumen.
Fungsi : Gardu distribusi peralatan yang berfungsi untuk menurunkan tegangan primer menjadi tegangan sekunder/pelayanan.
Jaringan distribusi adalah suatu saluran/ jaringan yang menghubungkan dari sumber daya listrik besar (gardu induk) dengan para konsumen/pemakai listrik baik itu pabrik,industri,atau rumah tangga.
Proteksi sistem tenaga listrik adalah sistem proteksi yang dipasang pada peralatan-peralatan listrik, misalnya generator, transformator, jaringan dan lain-lain, terhadap kondisi abnormal operasi sistem itu sendiri. Kondisi abnormal itu dapat berupa antara lain: hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih, frekuensi sistem rendah, asinkron dan lain-lain
Sistem Distribusi Tegangan Rendah merupakan bagian hilir dari suatu sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi dibawah 1 Kilo Volt langsung kepada para pelanggan tegangan rendah
Jaringan tegangan menengah atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antar gardu induk dan gardu distribusi. Pada jaringan distribusi primer umumnya terdiri dari jaringan tiga - fasa dengan menggunakan tiga atau empat kawat sebagai penghantar. Sistem tegangan menengah yang digunakan di Indonesia pada umumnya adalah 20 kV
Transmisi Jaringan Tegangan Rendah adalah bagian hilir dari sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi di bawah 1000 Volt, yang langsung memasok kebutuhan listrik tegangan rendah ke konsumen. Di Indonesia, tegangan operasi transmisi SUTR saat ini adalah 220/ 380. Volt.
Gardu Induk merupakan sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi) tenaga listrik, atau merupakan satu kesatuan dari sistem penyaluran (transmisi).
Penyaluran (transmisi) merupakan sub sistem dari sistem tenaga listrik.
Berarti, gardu induk merupakan sub-sub sistem dari sistem tenaga listrik.
Sebagai sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi), gardu induk mempunyai peranan penting, dalam pengoperasiannya tidak dapat dipisahkan dari sistem penyaluran (transmisi) secara keseluruhan.
Dalam pembahasan ini difokuskan pada masalah gardu induk yang pada umumnya terpasang di Indonesia, pembahasannya bersifat praktis (terapan) sesuai konstruksi yang terpasang di lapangan.
Gardu distribusi merupakan salah satu komponen dari suatu system distribusi yang berfungsi untuk menghubungkan jaringan ke konsumen atau untuk membagikan atau mendistribusikan tenaga listrik pada beban atau konsumen baik konsumen tegangan menengah maupun konsumen tegangan rendah.
Sistem proteksi pada instalasi penyaluran, dengan ruang lingkup sistem proteksi pada Gardu Induk ( GI ) / Gardu Induk Tegangan Extra Tinggi (GITET ) dan Saluran Udara Tegangan Tinggi ( SUTT ) / Saluran Kabel Tegangan Tinggi ( SKTT ) / Saluran Tegangan Extra Tinggi ( SUTET ), harus mampu bekerja sesuai dengan tujuan dan persyaratan serta fungsinya yang ditentukan terhadap jenis gangguan yang terjadi. Karena apabila tidak mampu, akan mengakibatkan kerugian yang besar, dilihat dari segikerusakanyang lebih luas terhadap peralatan instalasi itu sendiri maupun tidak lancarnya penyaluran tenaga listrik.
Transformator Daya merupakan salah satu jenis Transformator yang digunakan untuk menaikkan tegangan (step up) yang berasal dari Generator, kemudian tegangan yang telah dinaikkan tersebut disalurkan menuju switchyard selanjutnya akan didistribusikan sampai ke konsumen.
Jaringan Distribusi Tegangan Rendah adalah bagian hilir dari suatu sistem tenaga listrik. Melalui jaringan distribusi ini disalurkan tenaga listrik kepada para konsumen atau pelanggan dengan tegangan 380 V / 220 V
Gardu Induk merupakan sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi) tenaga listrik, atau merupakan satu kesatuan dari sistem penyaluran (transmisi). Penyaluran (transmisi) merupakan sub sistem dari sistem tenaga listrik. Berarti, gardu induk merupakan sub-sub sistem dari sistem tenaga listrik. Sebagai sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi), gardu induk mempunyai peranan penting, dalam pengoperasiannya tidak dapat dipisahkan dari sistem penyaluran (transmisi) secara keseluruhan
Didalam sistem AC ada sistem satu fasa dan sistem tiga fasa. Sistem tiga fasa mempunyai kelebihan dibandingkan sistem satu fasa karena :
1. Daya yang disalurkan lebih besar
2. Nilai sesaatnya konstan
3. Mempunyai medan magnet putar
Gardu distribusi adalah suatu bangunan gardu listrik berisi atau terdiri dari instalasi Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Menengah (PHB-TM), Transformator Distribusi (TD) dan Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) untuk memasok kebutuhan tenaga listrik bagi para pelanggan baik dengan Tegangan Menengah (TM 20 kV) maupun Tegangan Rendah (TR 220/380V).
Proteksi Tenaga Listrik merupakan alat pemutus dan penyambung pada suatu rangkaian sehingga jika pada rangkaian mengalami suatu gangguan maka alat yang digunakan untuk memutuskan dan menghubungkan dari suatu rangkaian dalam kadaan berbeban disebut pemutus tenaga (PMT) atau Circuit Breaker/CB.
Dimana alat tersebut dilengkapi dengan alat pemadam busur api sedangkan untuk memisahkan dari rangakain tanpa beban digunakan saklar pemisah beban atau Disconnecting switch (DS). Dimana alat ini hanya digunakan jika CB pemutus tenaga telah terbuka untuk memisahkan rangkaian
Transmisi tenaga listrik adalah proses penghantaran tenaga listrik secara besar-besaran dari pembangkit listrik, ke gardu listrik. Jalur yang terinterkoneksi untuk memfasilitasi penghantaran ini dikenal sebagai jaringan transmisi listrik.(wikipedia)
Transmisi tenaga listrik adalah proses menghantarkan listrik dari sumber ke tempat pengguna. Mari kita jelajahi bagaimana transmisi tenaga listrik bekerja dan komponen-komponennya.
Proteksi sistem tenaga listrik adalah sistem proteksi yang dipasang pada peralatan-peralatan listrik, misalnya generator, transformator, jaringan dan lain-lain, terhadap kondisi abnormal operasi sistem itu sendiri. Kondisi abnormal itu dapat berupa antara lain: hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih, frekuensi sistem rendah, asinkron dan lain-lain
Sistem Distribusi Tegangan Rendah merupakan bagian hilir dari suatu sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi dibawah 1 Kilo Volt langsung kepada para pelanggan tegangan rendah
Jaringan tegangan menengah atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antar gardu induk dan gardu distribusi. Pada jaringan distribusi primer umumnya terdiri dari jaringan tiga - fasa dengan menggunakan tiga atau empat kawat sebagai penghantar. Sistem tegangan menengah yang digunakan di Indonesia pada umumnya adalah 20 kV
Transmisi Jaringan Tegangan Rendah adalah bagian hilir dari sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi di bawah 1000 Volt, yang langsung memasok kebutuhan listrik tegangan rendah ke konsumen. Di Indonesia, tegangan operasi transmisi SUTR saat ini adalah 220/ 380. Volt.
Gardu Induk merupakan sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi) tenaga listrik, atau merupakan satu kesatuan dari sistem penyaluran (transmisi).
Penyaluran (transmisi) merupakan sub sistem dari sistem tenaga listrik.
Berarti, gardu induk merupakan sub-sub sistem dari sistem tenaga listrik.
Sebagai sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi), gardu induk mempunyai peranan penting, dalam pengoperasiannya tidak dapat dipisahkan dari sistem penyaluran (transmisi) secara keseluruhan.
Dalam pembahasan ini difokuskan pada masalah gardu induk yang pada umumnya terpasang di Indonesia, pembahasannya bersifat praktis (terapan) sesuai konstruksi yang terpasang di lapangan.
Gardu distribusi merupakan salah satu komponen dari suatu system distribusi yang berfungsi untuk menghubungkan jaringan ke konsumen atau untuk membagikan atau mendistribusikan tenaga listrik pada beban atau konsumen baik konsumen tegangan menengah maupun konsumen tegangan rendah.
Sistem proteksi pada instalasi penyaluran, dengan ruang lingkup sistem proteksi pada Gardu Induk ( GI ) / Gardu Induk Tegangan Extra Tinggi (GITET ) dan Saluran Udara Tegangan Tinggi ( SUTT ) / Saluran Kabel Tegangan Tinggi ( SKTT ) / Saluran Tegangan Extra Tinggi ( SUTET ), harus mampu bekerja sesuai dengan tujuan dan persyaratan serta fungsinya yang ditentukan terhadap jenis gangguan yang terjadi. Karena apabila tidak mampu, akan mengakibatkan kerugian yang besar, dilihat dari segikerusakanyang lebih luas terhadap peralatan instalasi itu sendiri maupun tidak lancarnya penyaluran tenaga listrik.
Transformator Daya merupakan salah satu jenis Transformator yang digunakan untuk menaikkan tegangan (step up) yang berasal dari Generator, kemudian tegangan yang telah dinaikkan tersebut disalurkan menuju switchyard selanjutnya akan didistribusikan sampai ke konsumen.
Jaringan Distribusi Tegangan Rendah adalah bagian hilir dari suatu sistem tenaga listrik. Melalui jaringan distribusi ini disalurkan tenaga listrik kepada para konsumen atau pelanggan dengan tegangan 380 V / 220 V
Gardu Induk merupakan sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi) tenaga listrik, atau merupakan satu kesatuan dari sistem penyaluran (transmisi). Penyaluran (transmisi) merupakan sub sistem dari sistem tenaga listrik. Berarti, gardu induk merupakan sub-sub sistem dari sistem tenaga listrik. Sebagai sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi), gardu induk mempunyai peranan penting, dalam pengoperasiannya tidak dapat dipisahkan dari sistem penyaluran (transmisi) secara keseluruhan
Didalam sistem AC ada sistem satu fasa dan sistem tiga fasa. Sistem tiga fasa mempunyai kelebihan dibandingkan sistem satu fasa karena :
1. Daya yang disalurkan lebih besar
2. Nilai sesaatnya konstan
3. Mempunyai medan magnet putar
Gardu distribusi adalah suatu bangunan gardu listrik berisi atau terdiri dari instalasi Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Menengah (PHB-TM), Transformator Distribusi (TD) dan Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) untuk memasok kebutuhan tenaga listrik bagi para pelanggan baik dengan Tegangan Menengah (TM 20 kV) maupun Tegangan Rendah (TR 220/380V).
Proteksi Tenaga Listrik merupakan alat pemutus dan penyambung pada suatu rangkaian sehingga jika pada rangkaian mengalami suatu gangguan maka alat yang digunakan untuk memutuskan dan menghubungkan dari suatu rangkaian dalam kadaan berbeban disebut pemutus tenaga (PMT) atau Circuit Breaker/CB.
Dimana alat tersebut dilengkapi dengan alat pemadam busur api sedangkan untuk memisahkan dari rangakain tanpa beban digunakan saklar pemisah beban atau Disconnecting switch (DS). Dimana alat ini hanya digunakan jika CB pemutus tenaga telah terbuka untuk memisahkan rangkaian
Transmisi tenaga listrik adalah proses penghantaran tenaga listrik secara besar-besaran dari pembangkit listrik, ke gardu listrik. Jalur yang terinterkoneksi untuk memfasilitasi penghantaran ini dikenal sebagai jaringan transmisi listrik.(wikipedia)
Transmisi tenaga listrik adalah proses menghantarkan listrik dari sumber ke tempat pengguna. Mari kita jelajahi bagaimana transmisi tenaga listrik bekerja dan komponen-komponennya.
Merupakan proses penyaluran tenaga listrik dari tempat pembangkit tenaga listrik
(Power Plant) hingga Saluran distribusi listrik (substation distribution) sehingga
dapat disalurkan sampai pada konsumer pengguna listrik.
Sistem transmisi listrik merupakan sistem yang berfungsi untuk mengalirkan listrik dari pembangkit ke gardu listrik utama (main substation). Umumnya, pembangkit listrik dan substation terpisah dengan jarak yang cukup jauh.
Transmisi (penyaluran) adalah Penyaluran energi listrik sehingga mempunyai listrik, maksud proses dan cara menyalurkan energi listrik dari satu tempat ke tempat lainnya, misalnya :
Dari pembangkit listrik ke gardu induk.
Dari satu gardu induk ke gardu induk lainnya.
Dari gardu induk ke jaring tegangan menengah dan gardu distribusi.
Sistem tenaga listrik terdiri dari :
1. Pusat Pembangkit Listrik (Power Plant)
Yaitu tempat energi listrik pertama kali dibangkitkan, dimana terdapat turbin
sebagai penggerak mula (Prime Mover) dan generator yang membangkitkan listrik.
Biasanya dipusat pembangkit listrik juga terdapat gardu induk.
2. Transmisi Tenaga Listrik
Merupakan proses penyaluran tenaga listrik dari tempat pembangkit tenaga listrik
(Power Plant) hingga Saluran distribusi listrik (substation distribution) sehingga
dapat disalurkan sampai pada konsumer pengguna listrik.
3. Transmisi Tenaga Listrik
Merupakan proses penyaluran tenaga listrik dari tempat pembangkit tenaga listrik
(Power Plant) hingga Saluran distribusi listrik (substation distribution) sehingga
dapat disalurkan sampai pada konsumer pengguna listrik.
Transmisi (penyaluran) adalah Penyaluran energi listrik sehingga mempunyai listrik, maksud proses dan cara menyalurkan energi listrik dari satu tempat ke tempat lainnya
Sistem transmisi listrik berkembang seiring dengan perjalanan waktu dan inovasi teknologi. Awalnya, sistem transmisi listrik terbatas pada jarak pendek dan menggunakan tegangan rendah. Namun, penemuan generator listrik dan transformator oleh tokoh seperti Nikola Tesla membuka pintu bagi penggunaan tegangan tinggi dan pengiriman listrik jarak jauh. Perang arus listrik antara Thomas Edison dan George Westinghouse memunculkan pilihan transmisi listrik berbasis arus bolak-balik (AC) dengan tegangan tinggi, yang akhirnya menjadi standar industri karena keefisiensiannya. Seiring waktu, perkembangan teknologi terus mendukung kemajuan dalam sistem transmisi, termasuk pengenalan peralatan modern seperti circuit breakers dan sistem monitoring otomatis. Dengan pertumbuhan kebutuhan energi dan pergeseran ke sumber energi terbarukan, sistem transmisi listrik terus mengalami transformasi untuk memenuhi tantangan keberlanjutan dan efisiensi energi.
Sistem transmisi listrik merupakan sistem yang berfungsi untuk mengalirkan listrik dari pembangkit ke gardu listrik utama (main substation). Umumnya, pembangkit listrik dan substation terpisah dengan jarak yang cukup jauh.
Adalah proses penghantaran tenaga listrik secara besar-besaran dari pembangkit listrik, ke gardu induk. Jalur yang terinterkoneksi untuk memfasilitasi penghantaran ini dikenal sebagai jaringan transmisi listrik
Adalah proses penghantaran tenaga listrik secara besar-besaran dari pembangkit listrik, ke gardu induk. Jalur yang terinterkoneksi untuk memfasilitasi penghantaran ini dikenal sebagai jaringan transmisi listrik
Transmisi tenaga listrik merupakan proses penyaluran tenaga listrik dari tempat pembangkit tenaga listrik (Power Plant) hingga substation distribution sehingga dapat disalurkan sampai pada konsumen pengguna listrik melalui suatu bahan konduktor
Transmisi : proses penyaluran energi listrik dari satu tempat ke tempat lainnya pada tingkat tegangan yang lebih tinggi dari tegangan di sisi sumber listrik (generator) ke gardu induk (beban) atau pada tingkat tegangan yang telah dinaikkan atau ditinggikan di atas tegangan generator.
Transmisi tenaga listrik merupakan proses penyaluran tenaga listrik dari tempat pembangkit tenaga listrik (Power Plant) hingga substation distribution sehingga dapat disalurkan sampai pada konsumer pengguna listrik melalui suatu bahan konduktor
Transmisi tenaga listrik merupakan proses penyaluran listrik dari tempat pembangkit tenaga listrik (Power Plant) hingga substation distribution sehingga dapat disalurkan sampai pada konsumen pengguna listrik melalui suatu bahan konduktor
Daya dihasilkan oleh pembangkit yang dikoppel dengan generator.Tegangan yang dihasilkan akan disalurkan ke saluran transmisi setelah dinaikkan tegangannya mengguna trafo step up,kemudian ke saluran distribusi setelah tegangnnya diturunkan menggunakan trafo step down.Melalui trafo distribusi daya disalurkan ke pelanggan
Gardu Induk SF6 atau GIS merupakan Gardu Induk yang menggunakan media isolasi elektrik berupa Gas SF6 pada semua peralatan utama di Switchgear. Hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan gas SF6 yaitu tekanan pada gas harus sesuai dengan standarnya. GIS 150Kv. Pelabuhan Ratu merupakan salah satu Gardu Induk yang menggunakan gas SF6 sebagai media isolasi
Gardu induk adalah suatu instalasi yang terdiri dari peralatan listrik yang berfungsi untuk : 1) Mengubah tenaga listrik tegangan tingi yang satu ke tegangan tinggi yang lainnya atau tegangan menengah. 2) Pengukuran, pengawasan, operasi serta pengaturan pengamanan sistem tenaga listrik.
Stabilisasi operasi sistem tenaga listrik didefinisikan sebagai kemampuan dari sistem untuk menjaga kondisi operasi yang seimbang dan kemampuan sistem tersebut untuk kembali ke kondisi operasi normal ketika terjadi gangguan
Proteksi sistem tenaga listrik bertujuan utama untuk menjaga keamanan dan keselamatan baik bagi peralatan listrik maupun pengguna. Dengan adanya proteksi yang efektif, gangguan seperti hubung singkat dan arus lebih dapat dideteksi dan diatasi dengan cepat, sehingga mencegah terjadinya kebakaran, kerusakan peralatan, atau bahaya bagi pengguna.
Jaringan Tegangan Menengah (JTM) atau sering disebut Jaringan Distribusi Primer adalah suatu bagian daripada sistem tenaga listrik antara gardu induk dan gardu sitribusi.
Pengertian umum Gardu Distribusi tenaga listrik yang paling dikenal adalah suatu bangunan gardu listrik berisi atau terdiri dari instalasi Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Menengah (PHB-TM), Transformator Distribusi (TD) dan Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) untuk memasok kebutuhan tenaga listrik bagi para pelanggan baik dengan Tegangan Menengah (TM 20 kV) maupun Tegangan Rendah (TR 220/380V).
DISTRIBUSI Jaringan Tegangan Rendah adalah bagian hilir dari sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi di bawah 1000 Volt, yang langsung memasok kebutuhan listrik tegangan rendah ke konsumen. Di Indonesia, tegangan operasi transmisi SUTR saat ini adalah 220/ 380. Volt.
Gardu induk adalah sebuah subsistem dari system penyaluran (teransmisi) tenaga listrik. Gardu indu memiliki perang penting dari pengoprasianya, tidak dapat di pisahkan dari system penyaluran secara keseluruhan
GIS (Gas Insulated Switchgear) merupakan salah satu bagian penting dari sistem tenaga listrik yang berfungsi sebagai saluran penghubung. Gas Insulated Switchgear (GIS) adalah sebuah sistem penghubung dan pemutus jaringan listrik yang dikemas dalam sebuah tabung non ferro dan menggunakan bahan gas sulphur hexa fluorida (SF6) sebagai media isolasinya.
Sistem Tenaga Listrik merupakan sekumpulan pusat listrik dan pusat beban yang satu sama lain dihubungkan oleh jaringan transmisi dan distribusi sehingga merupakan sebuah kesatuan interkoneksi. Energi listrik dibangkitkan oleh pusat-pusat listrik seperti PLTA, PLTU, PLTG, PLTGU, PLTP dan PLTP.
Sistem proteksi tenaga listrik merupakan sistem pengaman pada peralatan peralatan yang terpasang pada sistem tenaga listrik, seperti generator, busbar, transformator, saluran udara tegangan tinggi, saluran kabel bawah tanah, dan lain sebagainya terhadap kondisi abnormal operasi sistem tenaga listrik tersebut.
Jaringan tengangan mengengah atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antara gardu induk dan gardu distribusi
Distribusi Tegangan Menengah adalah jaringan yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari gardu induk ke gardu distribusi atau kekonsumen dengan tegangan yang disalurkan adalah 20 kv.
Gardu distribusi adalah suatu fasilitas dalam sistem kelistrikan yang berfungsi untuk mendistribusikan daya listrik dari gardu induk atau stasiun transformator ke pelanggan akhir seperti rumah, industri, dan bisnis. Gardu distribusi bertindak sebagai hub yang mengatur dan menyebarkan daya listrik pada tingkat tegangan yang lebih rendah, sesuai dengan kebutuhan pengguna di area tertentu.
Jaringan Tegangan Rendah ialah jaringan tenaga listrik dengan tegangan rendah yang mencakup seluruh bagian jaringan tersebut beserta perlengkapannya dari sumber penyaluran tegangan rendah tidak termasuk SLTR. Sedangkan sambungun tenaga listrik tegangan rendah (SLTR) ialah penghantar di bawah atau di atas tanah termasuk peralatannnya mulaidari titik penyambungan pada JTR sampaidengan alat pembatas dan pengukur (APP)
Gardu Induk merupakan sub (transmisi) tenaga listrik, atau merupakan penyaluran (transmisi). Sebagai sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi), gardu induk mempunyai peranan penting dalam pengoperasiannya tidak dapat dipisahkan dari sistem penyaluran (transmisi) secara keseluruhan
Gas Insulated Substation (GIS) didefinisikan sebagai rangkaian beberapa peralatan yang terpasang di dalam sebuah metal enclosure dan diisolasi oleh gas bertekanan(8 ).Pada umumnya gas bertekanan yang digunakan adalah Sulfur Hexafluoride (SF6). Enclosure adalah selubung pelindung yang berfungsi untuk menjaga bagian bertegangan terhadap lingkungan luar.
Sistem proteksi tenaga listrik merupakan sistem pengaman pada peralatan peralatan yang terpasang pada sistem tenaga listrik yang dapat memutuskan ataupun menghubungkan peralatan listrik baik dalam keadaan normal maupun tidak normal demi keandalan sistem pelayanan daya listrik
Sistem proteksi tenaga listrik merupakan sistem pengaman pada peralatan peralatan yang terpasang pada sistem tenaga listrik yang dapat memutuskan ataupun menghubungkan peralatan listrik baik dalam keadaan normal maupun tidak normal demi keandalan sistem pelayanan daya listrik
Jaringan Tegangan Menengah (JTM) atau sering disebut jaringan distribusi primer adalah suatu bagian daripada system tenaga Listrik antara gardu I duk dan gardu distribusi. Dalam penyaluran tenaga Listrik pada jaringan distribusi primer menggunakan 3 system saluran diantaranya saluran udara (SUTM), saluran kabel udara (SKUTM) dan saluran kabel tanah (SKTM). Adapun standar tegangan menegah sebagai tegangan operasi yang digunakan di Indonesia adalah 20 Kv.
3. PENDAHULUAN
Sistem Tenaga Listrik terdiri dari:
Tempat energi listrik pertama kali dibangkitkan, dimana
terdapat turbin sebagai penggerak mula (Prime Mover)
dan generator yang membangkitkan listrik. Biasanya
dipusat pembangkit listrik juga terdapat gardu induk.
Pusat Pembangkit Listik
(Power Plant)
Transmisi Tenaga Listrik
Proses penyaluran tenaga listrik dari tempat pembangkit
tenaga listrik (Power Plant) hingga Saluran distribusi listrik
(substation distribution) sehingga dapat disalurkan sampai
pada konsumer pengguna listrik.
4. PENGERTIAN
Transmisi tenaga listrik merupakan
proses penyaluran tenaga listrik
dari tempat pembangkit tenaga
listrik (Power Plant) hingga
substation distribution sehingga
dapat disalurkan sampai pada
konsumen pengguna listrik melalui
suatu bahan konduktor
5. SALURAN TRANSMISI
Saluran Transmisi
merupakan media yang
digunakan untuk
mentransmisikan tenaga
listrik dari Generator
Station/ Pembangkit Listrik
sampai distribution station
hingga sampai pada
konsumer pengguna listrik.
Saluran Transmisi dengan
menggunakan sistem arus
bolak- balik tiga fasa merupakan
sistem yang banyak digunakan,
mengingat kelebihan sebagai
berikut :
Mudah pembangkitannya
Mudah pengubahan
tegangannya
Dapat menghasilkan medan
magnet putar
Dengan sistem tiga fasa,
daya yang disalurkan lebih
besar dan nilai sesaatnya
Konstan
6. KATEGORI
SALURAN
TRANSMISI
Saluran Udara (Overhead
Lines)
Get a modern PowerPoint
Keuntungan dari saluran transmisi udara antara lain :
• Mudah dalam perbaikan
• Mudah dalam perawatan
• Mudah dalam mengetahui letak gangguan
• Lebih murah
Kerugian :
• Karena berada diruang terbuka, maka cuaca
sangat berpengaruh terhadap kehandalannya,
dengan kata lain mudah terjadi gangguan dari
luar, seperti gangguan hubungan singkat,
gangguan tegangan bila tersambar petir, dan
gangguan lainnya.
• Dari segi estetika/keindahan kurang, sehingga
saluran transmisi bukan pilihan yang ideal untuk
transmisi di dalam kota.
Saluran transmisi yang menyalurkan energi listrik melalui kawat-kawat yang
digantung pada isolator antara menara atau tiang transmisi.
7. Saluran Kabel Bawah Tanah
(Underground Cable)
Saluran transmisi yang menyalurkan energi
listrik melalui kabel yang dipendam didalam
tanah.Kategori saluran seperti ini adalah
favorit untuk pemasangan didalam kota
karena berada didalam tanah maka tidak
mengganggu keindahan kota dan juga tidak
mudah terjadi gangguan akibat kondisi
cuaca atau kondisi alam. Namun tetap
memiliki kekurangan, antara lain mahal
dalam instalasi dan investasi serta sulitnya
menentukan titik gangguan dan
perbaikkannya.
8. Saluran Isolasi
Gas
Saluran Isolasi Gas (Gas Insulated Line/GIL)
adalah Saluran yang diisolasi dengan gas,
misalnya: gas SF6, seperti gambar Karena
mahal dan resiko terhadap lingkungan sangat
tinggi maka saluran ini jarang digunakan.
9. KLASIFIKASI
Saluran Udara Tegangan Ekstra
Tinggi (SUTET) 200kV-500kV.
Pada umumnya saluran transmisi di
Indonesia digunakan pada pembangkit
dengan kapastas 500 kV. Dimana
tujuannya adalah agar drop tegangan
dari penampang kawat dapat direduksi
secara maksimal.
Saluran Udara Tegangan Tinggi
(SUTT) 30kV-150kV.
Pada saluran transmisi ini memiliki
tegangan operasi antara 30kV sampai
150kV. Konfigurasi jaringan pada
umumnya single atau doble sirkuit,
dimana 1 sirkuit terdiri dari 3 phasa
dengan 3 atau 4 kawat. Biasanya hanya
3 kawat dan penghantar netralnya diganti
oleh tanah sebagai saluran kembali.
Berdasarkan Tegangan :
10. Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) 30kV-
150kV.
Saluran transmisi ini menggunakan kabel bawah
tanah dengan alasan beberapa pertimbangan :
1. Ditengah kota tidak memungkinkan di pasang
SUTT
2. Untuk ruang bebas juga sangat sulit dan pasti
timbul protes oleh masyarakat karena padat
bangunan dan gedung-gedung tinggi
3. Pertimbangan keamanan dan estetika
11. KLASIFIKASI
Berdasarkan Jarak :
Jaringan transmisi jarak
jauh
Jaringan transmisi yang
mempunyai jarak diatas
150 Km dan tegangan
kerja diatas 100 kV Jaringan transmisi jarak
menengah
Jaringan transmisi yang
mempunyai jarak 80 - 150
Km dan tegangan
jaringan antara 20 – 100
kV
Jaringan transmisi jarak
pendek
Jaringan transmisi yang
mempunyai jarak dibawah
80 Km dan tegangan
operasi dibawah 20 kV
13. Kawat dengan bahan konduktor untuk saluran transmisi tegangan tinggi selalu
tanpa pelindung/isolasi kawat. Ini hanya kawat berbahan tembaga atau
alumunium dengan inti baja (steel-reinforced alumunium cable/ACSR)
telanjang besar yang terbentang untuk mengalirkan arus listrik.
Jenis-jenis kawat penghantar yang biasa digunakan antara lain :
1. Tembaga dengan konduktivitas 100% (cu 100%)
2. Tembaga dengan konduktivitas 97,5% (cu 97,5%)
3. Alumunium dengan konduktivitas 61% (Al 61%)
KONDUKTOR
14. Isolator pada sistem transmisi tenaga listrik disIni berfungsi untuk
penahan bagian konduktor terhadap ground. Isolator disini bisanya
terbuat dari bahan porseline, tetapi bahan gelas dan bahan isolasi
sintetik juga sering digunakan disini. Bahan isolator harus memiiki
resistansi yang tinggi untuk melindungi kebocoran arus dan memiliki
ketebalan yang secukupnya (sesuai standar) untuk mencegah
breakdown pada tekanan listrik tegangan tinggi sebagai pertahanan
fungsi isolasi tersebut. Kondisi nya harus kuat terhadap goncangan
apapun dan beban konduktor.
ISOLATOR
Jenis isolator yang sering digunakan pada saluran
transmisi adalah jenis porselin atau gelas. Menurut
penggunaan dan konstruksinya, isolator
diklasifikasikan menjadi :
a. Isolator jenis pasak
b. Isolator jenis pos-saluran
c. Isolator jenis gantung
15. Saluran transmisi dapat berupa saluran udara dan saluran bawah tanah, namun
pada umumnya berupa saluran udara. Energi listrik yang disalurkan lewat saluran
transmisi udara pada umumnya menggunakan kawat telanjang sehingga
mengandalkan udara sebagai media isolasi antar kawat penghantar. Dan untuk
Penyanggah/merentangkan kawat penghantar dengan ketinggian dan jarak yang
aman bagi manusia dan lingkungan sekitarnya, kawat- kawat penghantar tersebut
dipasang pada suatu konstruksi bangunan yang kokoh, yang biasa disebut
menara/tower. Antar menra/tower listrik dan kawat penghantar disekat oleh isolator.
KONSTRUKSI SALURAN
TIANG PENYANGGA
16. Menurut strukturnya tower transmisi terbagi atas 3 macam :
I. Lattice Tower
Lattice Tower merupakan jenis tower transmisi yang
konstruksinya menggunakan susuan baja profil yang berukuran
kecil, sehingga dalam pengerjaan atau pembangunan tower
menjadi lebih mudah. Tower jenis ini biasanya dirancang untuk
ketinggian 20 – 120 meter. Berdasarkan susunan atau konfigurasi
penghantarnya lattice tower dibedakan menjadi 3 yakni :
Konsturksi Delta Konstruksi Zig-Zag Konstruksi Piramida
17. II. Tubular Steel Tower
Tubular Steel Tower adalah tiang baja berongga
berbentuk sisi poligonal. Memiliki konstruksi baja
belahan berbentuk setengah atau sepertiga
lingkaran bergantung pada diameter yang
kemudian melalui proses penyatuan-
penyambungan dengan pengelasan khusus.
Tower jenis ini kurang efisien untuk digunakan
untuk transmisi sebab dibutuhkan keahlian dan
ketelitian khusus dalam pemasangan
III. Concrete pole Tower
Concrate pole tower adalah tower transmisi dengan
konstruksi berupa beton. Tower jenis ini biasanya
berjenis tower H dan tower I .Tower ini memiliki
konfigurasi penghantar single circuit dan double
circuit. Tower ini sering digunakan pada wilayah
perkotaan karena tidak memakan tempat terlalu
banyak dan juga biayanya lebih murah dari tiang
baja. Tower jenis ini biasanya digunakan untuk
transmisi 30 kV – 110 kV
18. Menurut Fungsinya Menara Atau Tower Listrik Dibagi menjadi 7
Macam:
02
Yaitu tiang penyekat antara sejumlah tower penyangga dengan sejumlah tower penyangga lainnya
karena alasan kemudahan saat pembangunan (penarikan kawat), umumnya mempunyai sudut
belokan yang kecil.
Section Tower
03 Yaitu tower penyangga, tower ini hampir sepenuhnya menanggung daya berat, umumnya tidak
mempunyai sudut belokan
Suspension Tower
01 Yaitu tiang akhir yang berlokasi didekat gardu induk, tower ini hampir sepenuhnya
menanggung gaya tarik
Dead End Tower
04
Yaitu tower penegang, tower ini menanggung gaya tarik yang lebih besar dari pada gaya berat,
umumnya mempunyai sudut belokan.
Tension Tower
19. 05 Yaitu tower tension yang digunakan sebagai tempat melakukan perubahan posisi kawat fasa
guna memperbaiki impendansi transmisi.
Transposision Tower,
06
Yaitu tower berbentuk portal digunakan pada persilangan antara dua Saluran transmisi. Tiang ini
dibangun di bawah Saluran transmisi existing.
Gantry Tower
07 Yaitu tower yang digunakan oleh dua buah saluran transmisi yang berbeda tegangan
operasinya.
Combined Tower
20. KOMPONEN MENARA TOWER LISTRIK
PONDA
SI
Yaitu suatu konstruksi
beton bertulang
untuk mengikat kaki
tower (stub) dengan
bumi
COMMON BODY
Badan tower bagian bawah
yang terhubung antara leg
dengan badan tower bagian
atas (super structure).
Kebutuhan tinggi tower dapat
dilakukan dengan pengaturan
tinggi common body dengan
cara penambahan atau
pengurangan.
21. CROSS
ARM
Bagian tower yang
berfungsi untuk tempat
menggantungkan atau
mengaitkan isolator kawat
fasa serta clamp kawat
petir. Pada umumnya cross
arm berbentuk segitiga
kecuali tower jenis tension
yang mempunyai sudut
belokan besar berbentuk
segi empat.
“K” FRAME
Bagian tower yang
terhubung antara
common body dengan
bridge maupun cross
arm. “K” frame terdiri
atas sisi kiri dan kanan
yang simetri. “K” frame
tidak dikenal di tower
jenis pyramid.
BRIDGE
Penghubung antara
cross arm kiri dan cross
arm tengah. Pada
tengah-tengah bridge
terdapat kawat
penghantar fasa
tengah. Bridge tidak
dikenal di tower jenis
pyramida.
SUPER
STRUCTURE
Badan tower bagian atas
yang terhubung dengan
common body dan cross
arm kawat fasa maupun
kawat petir. Pada tower
jenis delta tidak dikenal
istilah super structure
namun digantikan
dengan “K” frame dan
bridge.
22. ANTI CLIMBING DEVICE
(ACD)
Berfungsi untuk
menghalangi orang yang
tidak berkepentingan
untuk naik ke tower. ACD
dibuat runcing, berjarak
10 cm dengan yang
lainnya dan dipasang di
setiap kaki tower dibawah
Rambu tanda bahaya.
RAMBU TANDA
BAHAYA
Berfungsi untuk memberi
peringatan bahwa instalasi
SUTT/SUTET mempunyai
resiko bahaya. Rambu ini
bergambar petir dan tulisan
“AWAS BERBAHAYA
TEGANGAN TINGGI”. Rambu
ini dipasang di kaki tower
lebih kurang 5 meter diatas
tanah sebanyak dua buah,
dipasang disisi yang
mengahadap tower nomor
kecil dan sisi yang
menghadap nomor besar.
RAMBU
IDENTIFIKASI
TOWER DAN
PENGHANTAR /
JALUR
Berfungsi untuk
memberitahukan
identitas tower seperti:
Nomor tower, Urutan
fasa, Penghantar / Jalur
dan Nilai tahanan
pentanahan kaki tower.
24. Gejala korona dapat
ditemukan pada
Jaringan Tegangan
Tinggi yang ditempat
kan pada daerah
pesisir pantai dan
yang ditempatkan
pada daerah industri
Gangguan Korona
Gangguan satu fasa
ke tanah disebabkan
karena terjadinya
ketidakseimbangan
besaran arus yang
mengalir pada ketiga
fasa,
Gangguan Satu Fasa Ke
Tanah Serta Fasa To
Fasa