Dokumen tersebut membahas tentang epilepsi. Epilepsi adalah gangguan sistem saraf otak yang disebabkan aktivitas berlebihan sel-sel saraf di otak sehingga menyebabkan berbagai reaksi seperti bengong, kejang-kejang, dan kontraksi otot. Epilepsi diklasifikasikan menjadi idiopatik (penyebabnya tidak diketahui) dan simptomatik (penyebabnya diketahui seperti cedera kepala atau tumor otak). Gejalanya berupa
Epilepsi adalah kelainan neurologi yang ditandai dengan serangan berulang akibat aktivitas listrik berlebihan pada otak. Penyebabnya dapat berupa gangguan genetik, cidera otak, infeksi, atau tumor. Terdapat berbagai jenis epilepsi yang diklasifikasikan berdasarkan lokasi dan bentuk serangannya. Pengobatan epilepsi bertujuan meningkatkan transmisi inhibitori di otak dengan menggunakan obat seperti benzodiazepin atau menur
Dokumen tersebut membahas tentang epilepsi, yang merupakan manifestasi klinis dari bangkitan serupa yang terjadi secara mendadak akibat hiperaktivitas sel saraf di otak. Terdapat berbagai klasifikasi epilepsi seperti parsial, umum, dan tak tergolongkan, serta etiologi, pemeriksaan, dan penatalaksanaannya yang umumnya menggunakan obat antiepilepsi.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan klien epilepsi, meliputi pengertian epilepsi sebagai gangguan serebral kronik yang ditandai oleh serangan proksimal berkala, insiden dan etiologi epilepsi, klasifikasi serangan epilepsi seperti partial dan umum, serta pemeriksaan diagnostik dan pengobatan epilepsi.
Dokumen tersebut membahas tentang epilepsi. Epilepsi adalah gangguan sistem saraf otak yang disebabkan aktivitas berlebihan sel-sel saraf di otak sehingga menyebabkan berbagai reaksi seperti bengong, kejang-kejang, dan kontraksi otot. Epilepsi diklasifikasikan menjadi idiopatik (penyebabnya tidak diketahui) dan simptomatik (penyebabnya diketahui seperti cedera kepala atau tumor otak). Gejalanya berupa
Epilepsi adalah kelainan neurologi yang ditandai dengan serangan berulang akibat aktivitas listrik berlebihan pada otak. Penyebabnya dapat berupa gangguan genetik, cidera otak, infeksi, atau tumor. Terdapat berbagai jenis epilepsi yang diklasifikasikan berdasarkan lokasi dan bentuk serangannya. Pengobatan epilepsi bertujuan meningkatkan transmisi inhibitori di otak dengan menggunakan obat seperti benzodiazepin atau menur
Dokumen tersebut membahas tentang epilepsi, yang merupakan manifestasi klinis dari bangkitan serupa yang terjadi secara mendadak akibat hiperaktivitas sel saraf di otak. Terdapat berbagai klasifikasi epilepsi seperti parsial, umum, dan tak tergolongkan, serta etiologi, pemeriksaan, dan penatalaksanaannya yang umumnya menggunakan obat antiepilepsi.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan klien epilepsi, meliputi pengertian epilepsi sebagai gangguan serebral kronik yang ditandai oleh serangan proksimal berkala, insiden dan etiologi epilepsi, klasifikasi serangan epilepsi seperti partial dan umum, serta pemeriksaan diagnostik dan pengobatan epilepsi.
Epilepsi adalah gangguan paroksismal otak yang menyebabkan pergerakan, sensasi, dan tingkah laku tidak normal yang bermula dan berakhir secara spontan. Ia disebabkan oleh faktor genetik, usia, jenis kelamin, masalah otak seperti tekanan cairan otak dan infeksi, serta faktor luar seperti racun dan masalah metabolik. Serangan epilepsi boleh dicetuskan oleh keletihan, stres, demam, dan pengambilan alk
Dokumen tersebut membahas tentang epilepsi, yang merupakan kelompok gejala yang ditandai dengan terjadinya kejang berulang akibat gangguan listrik pada sel-sel saraf otak. Epilepsi dapat disebabkan oleh faktor primer maupun sekunder seperti trauma, infeksi, dan tumor otak. Gejalanya bervariasi namun umumnya meliputi kehilangan kesadaran, kejang, dan peningkatan produksi liur. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan seperti
Asuhan keperawatan klien dengan epilepsianche_meys
Seorang wanita 50 tahun datang dengan keluhan kejang berulang selama 3 hari. Pemeriksaan menemukan kesadaran somnolen tanpa kelainan pada pemeriksaan saraf dan penunjang. Pasien memiliki riwayat epilepsi selama 7 tahun yang tidak diobati selama sebulan terakhir.
Dokumen tersebut membahas tentang epilepsi, gangguan neurologis yang ditandai dengan kecenderungan mengalami kejang berulang. Epilepsi dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti genetik, cedera otak, infeksi, dan masalah metabolisme. Gejalanya bervariasi mulai dari kejang ringan hingga kejang hebat yang disertai ketidaksadaran. Diagnosis didasarkan pada riwayat klinis, pemeriksaan EEG, dan penggunaan obat antiep
Dokumen tersebut membahas tentang epilepsi, gangguan saraf yang ditandai dengan serangan tiba-tiba dan berkala disertai perubahan kesadaran. Juga dijelaskan berbagai jenis epilepsi seperti grand mal, petit mal, dan spasme infantil serta penyebab dan mekanisme terjadinya epilepsi. Selanjutnya dibahas pula beberapa obat antiepilepsi seperti fenitoin, fenobarbital, dan karbamazepin beserta mekanisme kerja dan e
Dokumen tersebut membahas tentang epilepsi, meliputi definisi, epidemiologi, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, gejala, diagnosis dan terapi epilepsi. Secara ringkas, epilepsi adalah gangguan otak yang ditandai dengan terjadinya serangan epileptik yang disebabkan oleh faktor predisposisi dan perubahan neurobiologis di otak. Epilepsi umum terjadi pada anak-anak dan orang lanjut usia, dengan diagnosis utama didasarkan pada riway
Epilepsi adalah gangguan otak yang ditandai dengan serangan berulang akibat aktivitas listrik berlebihan di otak. Dapat disebabkan oleh faktor genetik atau penyakit otak lain. Diagnosis didasarkan pada gejala klinis dan hasil EEG.
Sakit kepala atau migrain melibatkan vasokonstriksi dan vasodilatasi arteri yang menyebabkan gangguan fungsi otak dan kesakitan. Jenis migrain termasuk klasik dengan aura dan biasa tanpa aura, disebabkan oleh faktor psikologi, fisiologi dan makanan tertentu. Gejala termasuk sakit kepala sebelah, muntah, dan gangguan penglihatan. Rawatan untuk serangan akut dan pencegahan meliputi ubat-ubatan seperti ergot
Epilepsi adalah gangguan otak yang menyebabkan sawan berulang. Ia disebabkan oleh gangguan elektrik dalam otak yang mengakibatkan gejala seperti hilang kesadaran, kejang otot, atau gangguan deria. Epilepsi boleh berlaku pada semua umur dan jenis sawan termasuk sawan umum dan sawan sebahagian. Diagnosis epilepsi melibatkan ujian seperti EEG dan pemeriksaan lain untuk mengenal pasti lokasi gang
Parkinson's disease is a progressive neurodegenerative disorder characterized by tremors, rigidity, bradykinesia, and impaired balance. It is caused by the loss of dopamine-producing neurons in the substantia nigra. The disease mostly affects older adults and its prevalence increases with age. While the exact cause is unknown, potential risk factors include genetics, environmental toxins, and brain injuries. There is no cure for Parkinson's, but treatment aims to improve symptoms through medication and physical therapy.
Epilepsi adalah gangguan paroksismal otak yang menyebabkan pergerakan, sensasi, dan tingkah laku tidak normal yang bermula dan berakhir secara spontan. Ia disebabkan oleh faktor genetik, usia, jenis kelamin, masalah otak seperti tekanan cairan otak dan infeksi, serta faktor luar seperti racun dan masalah metabolik. Serangan epilepsi boleh dicetuskan oleh keletihan, stres, demam, dan pengambilan alk
Dokumen tersebut membahas tentang epilepsi, yang merupakan kelompok gejala yang ditandai dengan terjadinya kejang berulang akibat gangguan listrik pada sel-sel saraf otak. Epilepsi dapat disebabkan oleh faktor primer maupun sekunder seperti trauma, infeksi, dan tumor otak. Gejalanya bervariasi namun umumnya meliputi kehilangan kesadaran, kejang, dan peningkatan produksi liur. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan seperti
Asuhan keperawatan klien dengan epilepsianche_meys
Seorang wanita 50 tahun datang dengan keluhan kejang berulang selama 3 hari. Pemeriksaan menemukan kesadaran somnolen tanpa kelainan pada pemeriksaan saraf dan penunjang. Pasien memiliki riwayat epilepsi selama 7 tahun yang tidak diobati selama sebulan terakhir.
Dokumen tersebut membahas tentang epilepsi, gangguan neurologis yang ditandai dengan kecenderungan mengalami kejang berulang. Epilepsi dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti genetik, cedera otak, infeksi, dan masalah metabolisme. Gejalanya bervariasi mulai dari kejang ringan hingga kejang hebat yang disertai ketidaksadaran. Diagnosis didasarkan pada riwayat klinis, pemeriksaan EEG, dan penggunaan obat antiep
Dokumen tersebut membahas tentang epilepsi, gangguan saraf yang ditandai dengan serangan tiba-tiba dan berkala disertai perubahan kesadaran. Juga dijelaskan berbagai jenis epilepsi seperti grand mal, petit mal, dan spasme infantil serta penyebab dan mekanisme terjadinya epilepsi. Selanjutnya dibahas pula beberapa obat antiepilepsi seperti fenitoin, fenobarbital, dan karbamazepin beserta mekanisme kerja dan e
Dokumen tersebut membahas tentang epilepsi, meliputi definisi, epidemiologi, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, gejala, diagnosis dan terapi epilepsi. Secara ringkas, epilepsi adalah gangguan otak yang ditandai dengan terjadinya serangan epileptik yang disebabkan oleh faktor predisposisi dan perubahan neurobiologis di otak. Epilepsi umum terjadi pada anak-anak dan orang lanjut usia, dengan diagnosis utama didasarkan pada riway
Epilepsi adalah gangguan otak yang ditandai dengan serangan berulang akibat aktivitas listrik berlebihan di otak. Dapat disebabkan oleh faktor genetik atau penyakit otak lain. Diagnosis didasarkan pada gejala klinis dan hasil EEG.
Sakit kepala atau migrain melibatkan vasokonstriksi dan vasodilatasi arteri yang menyebabkan gangguan fungsi otak dan kesakitan. Jenis migrain termasuk klasik dengan aura dan biasa tanpa aura, disebabkan oleh faktor psikologi, fisiologi dan makanan tertentu. Gejala termasuk sakit kepala sebelah, muntah, dan gangguan penglihatan. Rawatan untuk serangan akut dan pencegahan meliputi ubat-ubatan seperti ergot
Epilepsi adalah gangguan otak yang menyebabkan sawan berulang. Ia disebabkan oleh gangguan elektrik dalam otak yang mengakibatkan gejala seperti hilang kesadaran, kejang otot, atau gangguan deria. Epilepsi boleh berlaku pada semua umur dan jenis sawan termasuk sawan umum dan sawan sebahagian. Diagnosis epilepsi melibatkan ujian seperti EEG dan pemeriksaan lain untuk mengenal pasti lokasi gang
Parkinson's disease is a progressive neurodegenerative disorder characterized by tremors, rigidity, bradykinesia, and impaired balance. It is caused by the loss of dopamine-producing neurons in the substantia nigra. The disease mostly affects older adults and its prevalence increases with age. While the exact cause is unknown, potential risk factors include genetics, environmental toxins, and brain injuries. There is no cure for Parkinson's, but treatment aims to improve symptoms through medication and physical therapy.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas pendekatan diagnosis epilepsi dengan melakukan wawancara pasien atau saksi untuk mengetahui gejala sebelum, selama, dan sesudah serangan kejang, dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik dan penunjang. Diagnosis epilepsi memerlukan pengetahuan klinis khusus untuk menentukan jenis serangan dan sindrom epilepsi berdasarkan gejala yang dideskrips
Dokumen tersebut membahas tentang kejang demam pada anak, meliputi pengertian, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, komplikasi, fase-fase, penatalaksanaan medik, pencegahan, pemeriksaan diagnostik, dan asuhan keperawatan untuk kejang demam dan risiko gangguan pernafasan yang dapat timbul.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinik, komplikasi, fase-fase, penatalaksanaan, pencegahan, dan pemeriksaan diagnostik kejang demam serta asuhan keperawatan untuk pasien kejang demam. Kejang demam adalah kejang yang terjadi saat demam yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti obat, ketidakseimbangan kimiawi, patologi otak, atau idiopatik.
Dokumen tersebut membahas tentang kejang demam pada anak, meliputi pengertian, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, komplikasi, fase-fase, penatalaksanaan medik, pencegahan, pemeriksaan diagnostik, dan asuhan keperawatan untuk kejang demam pada anak.
Laporan ini membahas tentang kasus Ny. H yang mengalami gejala vertigo. Dokumen ini menjelaskan definisi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan vertigo. Termasuk di dalamnya adalah pengkajian awal terhadap aktivitas, sirkulasi, dan integritas ego pasien oleh perawat.
Ensefalitis adalah infeksi sistem saraf pusat yang disebabkan virus atau mikroorganisme lain. Virus masuk tubuh melalui kulit, saluran nafas atau saluran pencernaan lalu menyebar ke seluruh tubuh dan sistem saraf. Gejala umum ensefalitis adalah demam, sakit kepala, muntah, gangguan kesadaran hingga kejang. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan cairan serebrospinal dan EEG. Pengobatan ber
Dokumen tersebut membahas tentang ciri-ciri epilepsi yang parah, yang meliputi kejang yang berlangsung lama dan sulit dikontrol meskipun sudah menjalani berbagai pengobatan, serta aktivitas abnormal sel otak sebagai penyebabnya. Epilepsi dapat dikelompokkan menjadi kejang parsial dan umum, dengan berbagai jenis kejang seperti absence, tonic, clonic dan tonic-clonic.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada anak dengan kejang demam. Secara umum, kejang demam disebabkan oleh infeksi ekstrakranial seperti OMA atau infeksi pernapasan atas. Peningkatan suhu tubuh dapat mengubah keseimbangan membran sel neuron dan menyebabkan kejang. Komplikasi kejang demam antara lain aspirasi, asfiksia, dan retardasi mental. Diagnosa dan penatalaksanaan medis meliputi memberantas kejang, pen
Pasien laki-laki berusia 17 tahun mengalami kejang sebanyak 5 kali dalam 2 hari. Didiagnosis menderita epilepsi berdasarkan riwayat penyakit dan hasil pemeriksaan. Diberikan pengobatan antiepilepsi dan edukasi untuk keluarga.
Transplantasi organ merupakan pemindahan organ atau jaringan dari donor kepada penerima. Transplantasi dapat menyelamatkan nyawa penderita penyakit organ tertentu. Meskipun transplantasi legal, tetapi ketersediaan donor organ lebih sedikit dibandingkan permintaan. Berbagai agama seperti Islam, Kristen, Buddha, dan Hindu mengizinkan transplantasi asalkan tidak membahayakan donor dan sesuai aturan hukum kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip hukum dalam praktik keperawatan di Indonesia. Ia menjelaskan dasar-dasar hukum seperti UU No. 23/1992 tentang Kesehatan, PP No. 32/1996 tentang Tenaga Kesehatan, dan Peraturan Menteri Kesehatan No. 1239/2001 yang mengatur tentang registrasi dan praktik keperawatan. Dokumen ini juga menjelaskan tanggung jawab hukum perawat dalam memberikan pelayanan ke
Dokumen tersebut membahas tentang dilema etik yang sering dihadapi perawat dalam pelayanan kesehatan, seperti konflik antara otonomi pasien dan tanggung jawab perawat, serta pengambilan keputusan bersama antara tim medis dan pasien untuk menentukan tindakan terbaik berdasarkan prinsip-prinsip etika.
Dokumen tersebut merangkum pengertian, sejarah, dan jenis-jenis euthanasia. Euthanasia secara harfiah berarti kematian yang baik dalam bahasa Yunani, dan dalam sejarahnya praktik ini telah ada sejak zaman Yunani-Romawi kuno hingga saat ini masih menjadi perdebatan di berbagai belahan dunia. Ada beberapa jenis euthanasia berdasarkan cara pelaksanaannya, tujuan, otonomi pasien,
Dokumen tersebut merangkum tentang prosedur timbang terima (overan) antar perawat. Timbang terima dilakukan untuk menyampaikan kondisi pasien dan rencana perawatan, mencakup persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjutnya. Tujuannya adalah menjaga kesinambungan perawatan dan meningkatkan komunikasi antar perawat.
Dokumen tersebut membahas tentang supervisi keperawatan, yang merupakan salah satu bentuk kegiatan manajemen untuk menjaga mutu pelayanan dengan cara berkolaborasi. Supervisi bertujuan untuk mempelajari dan memperbaiki bersama-sama, dengan kunci keberhasilan yaitu melakukannya secara adil, memberikan umpan balik, dan tindak lanjut.
Sentralisasi obat adalah pengelolaan seluruh obat pasien yang diserahkan sepenuhnya kepada perawat, dengan kepala ruangan sebagai penanggung jawab. Obat dikelola menggunakan prinsip enam benar yaitu benar pasien, obat, dosis, cara pemberian, waktu, dan dokumentasi. Seluruh proses sentralisasi obat harus didokumentasikan dengan baik.
Penerimaan pasien baru melibatkan proses menerima dan menyambut kedatangan pasien dengan cara yang hangat dan terapeutik untuk meningkatkan komunikasi dan mengetahui kondisi pasien serta menurunkan kecemasannya. Tahapannya meliputi persiapan administrasi dan fasilitas kamar, penerimaan pasien oleh perawat yang memberikan orientasi ruangan dan perawatan, serta dokumentasi proses tersebut.
Dokumen tersebut membahas berbagai teori kepemimpinan dan motivasi, termasuk teori bakat, perilaku, kontinjensi, motivasi, dan interaktif. Juga dibahas teori-teori penjelasan seperti hierarki kebutuhan Maslow, teori ERG, dua faktor Herzberg, belajar McClelland, keadilan, harapan, penguatan, dan solusi untuk meningkatkan motivasi karyawan.
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi sebagai pertukaran informasi antara dua pihak atau lebih, unsur-unsur komunikasi seperti komunikator, pesan, dan komunikan, serta pentingnya komunikasi yang jelas, sederhana dan tepat bagi manajer dalam organisasi.
Dokumen ini membahas tentang pengertian, tujuan, dan manfaat dokumentasi keperawatan. Dokumentasi keperawatan adalah pengumpulan, penyimpanan, dan diseminasi informasi penting tentang pasien untuk memfasilitasi perawatan berkualitas, memastikan kemajuan pasien, dan memfasilitasi komunikasi antar disiplin. Dokumentasi keperawatan bermanfaat untuk hukum, jaminan mutu, komunikasi, keuangan, pendidikan, penelitian,
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
2. PENGERTIAN
Adalah gangguan kronik otak dengan ciri timbulnya
gejala – gejala yang datang dalam serangan –
serangan, berulang – ulang yang disebabkan lepas
muatan listrik abnormal sel – sel saraf otak. Yang
bersifat reversibel dengan berbagai etiologi.
Serangan ialah suatu gejala yang timbulnya tiba –
tiba dan menghilang secara tiba – tiba.
6. Dengan gejala atau tanda gangguan saraf otonom
Dengan gejala psikis
Disfasia
Dismnesia
Kognitif
Afektif
Ilusi
Halusinasi kompleks (terstruktur)
7. Sawan parsial kompleks
Serangan parsial sederhana diikuti gangguan kesadaran
Dengan gejala parsial sederhana
Dengan automatisme
Dengan penurunan kesadaran sejak serangan
Hanya dengan penurunan kesadaran
Dengan automatisme
Sawan parsial yang berkembang menjadi bangkitan umum
(tonik-klonik, tonik, klonik)
Sawan parsial sederhana yang berkembang menjadi bangkitan
umum
Sawan parsial kompleks yang berkembang menjadi bangkitan umum
Sawan parsial sederhana yang menjadi bangkitan parsial kompleks
lalu berkembang menjadi bangkitan umum.
8. Sawan Umum (konvulsi atau nonkonvulsi)
1.A. Sawan Lena (Absance)
Biasanya berlangsung selama ¼ - ½ menit
Pada sawan ini kegiatan yang sedang dikerjakan
terhenti, muka tampak membengong, bola mata
dapat memutar ke atas, tidak ada reaksi bila diajak
bicara.
1.B. Lena tak Khas (atypical ansence)
Dapat disertai ;
Gangguan tonus yang lebih jelas, permulaan dan
bangkitan tidak mendadak
9. 2. Sawan Mioklonik
terjadi kontraksi mendadak, sebentar, dapat lemah
atau kuat
3. Sawan klonik
kejang kelojotan
4. Sawan tonik
otot – otot hanya menjadi kaku
5. Sawan Tonik Klonik
6. Sawan Atonik
otot – otot seluruh badan mendadak lemas sehingga
pasien terjatuh
10. Sawan tak tergolongkan
Pada bayi berupa gerakan bola mata
Mengunyah – ngunyah
Gerakan seperti berenang
Menggigil
Pernafasan mendadak berhenti sementara
13. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko tinggi tidak efektif jalan nafas, pola nafas
b/d kerusakan persepsi
2. Resiko injury b/d aktivitas kejang
3. Isolasi sosial b.d rendah diri terhadap keadaan
penyakit dan stigma buruk penyakit epilepsi
dalam masyarakat
14. INTERVENSI KEPERAWATAN
Dx 1: resiko tinggi tidak efektif jalan nafas, pola nafas b/d kerusakan
persepsi
Intervensi:
Anjurkan pasien untuk mengosongkan mulut dari benda/zat
tertentu/gigi palsu atau alat yang lain jika fase aura terjadi dan untuk
menghindari rahang mengatup jika kejang terjadi tanpa ditandai gejala
awal.
Letakkan pasien pada posisi miring, permukaan datar, miringkan kepala
selama serangan kejang.
Tanggalkan pakaian pada daerah leher/abdomen.
Masukkan spatel lidah atau gulugan benda lunak sesuai dengan
indiksi.
Lakukan penghisapan sesuai indikasi.
15. dx.2.Resiko cedera b.d aktivitas kejang yang tidak terkontrol (gangguan keseimbangan).
Identivikasi factor lingkungan yang memungkinkan resiko terjadinya cedera
•Jauhkan benda- benda yang dapat mengakibatkan terjadinya cedera pada pasien saat terjadi
kejang
•Mengurangi terjadinya cedera seperti akibat aktivitas kejang yang tidak terkontrol
Pasang penghalang tempat tidur pasien Penjagaan untuk keamanan, untuk mencegah cidera
atau jatuh
•Letakkan pasien di tempat yang rendah dan datar Area yang rendah dan datar dapat mencegah
terjadinya cedera pada pasien
•Tinggal bersama pasien dalam waktu beberapa lama setelah kejang memberi penjagaan untuk
keamanan pasien untuk kemungkinan terjadi kejang kembali
•Menyiapkan kain lunak untuk mencegah terjadinya tergigitnya lidah saat terjadi kejang lidah
berpotensi tergigit saat kejang karena menjulur keluar
•Tanyakan pasien bila ada perasaan yang tidak biasa yang dialami beberapa saat sebelum
kejang Untuk mengidentifikasi manifestasi awal sebelum terjadinya kejang pada pasien
Kolaborasi:
•Berikan obat anti konvulsan sesuai advice dokter
•Mengurangi aktivitas kejang yang berkepanjangan, yang dapat mengurangi suplai oksigen ke
otak
Edukasi:
•Anjurkan pasien untuk memberi tahu jika merasa ada sesuatu yang tidak nyaman, atau
mengalami sesuatu yang tidak biasa sebagai permulaan terjadinya kejang.
•Berikan informasi pada keluarga tentang tindakan yang harus dilakukan selama pasien kejang
Melibatkan keluarga untuk mengurangi resiko cedera