SlideShare a Scribd company logo
ASKEP EPILEPSI 
QUROTUL A’YUN, S.Kep.,Ns
PENGERTIAN 
 Adalah gangguan kronik otak dengan ciri timbulnya 
gejala – gejala yang datang dalam serangan – 
serangan, berulang – ulang yang disebabkan lepas 
muatan listrik abnormal sel – sel saraf otak. Yang 
bersifat reversibel dengan berbagai etiologi. 
Serangan ialah suatu gejala yang timbulnya tiba – 
tiba dan menghilang secara tiba – tiba.
ETIOLOGI 
1. Idiopatik 
2. Faktor herediter 
3. Faktor genetik 
4. Kelainan kongenital otak 
5. Gangguan metabolik 
6. Infeksi 
7. Trauma 
8. Neoplasma dan selaputnya 
9. Kelainan pembuluh darah, malformasi, penyakit 
kolagen 
10. Keracunan 
11. Lain-lain
FAKTOR PRESIPITASI 
 Faktor presipitasi adalah faktor yang 
mempengaruhi terjadinya serangan, yaitu: 
Faktor sensoris 
Faktor sistemis 
Faktor mental
MANIFESTASI KLINIK 
 Sawan parsial (fokal,lokal) 
Sawan parsial sederhana 
 Dengan gejala motorik 
 Fokal motorik tidak menjalar 
 Fokal motorik menjalar 
 Versif 
 Postural 
 Disertai gangguan fonasi 
 Dengan gejala stomatosensoris atau sensori spesial 
 Stomatosensoris 
 Visual 
 Auditoris 
 Olfaktoris 
 Gustatoris 
 Disertai vertigo
 Dengan gejala atau tanda gangguan saraf otonom 
 Dengan gejala psikis 
 Disfasia 
 Dismnesia 
 Kognitif 
 Afektif 
 Ilusi 
 Halusinasi kompleks (terstruktur)
Sawan parsial kompleks 
 Serangan parsial sederhana diikuti gangguan kesadaran 
 Dengan gejala parsial sederhana 
 Dengan automatisme 
 Dengan penurunan kesadaran sejak serangan 
 Hanya dengan penurunan kesadaran 
 Dengan automatisme 
Sawan parsial yang berkembang menjadi bangkitan umum 
(tonik-klonik, tonik, klonik) 
 Sawan parsial sederhana yang berkembang menjadi bangkitan 
umum 
 Sawan parsial kompleks yang berkembang menjadi bangkitan umum 
 Sawan parsial sederhana yang menjadi bangkitan parsial kompleks 
lalu berkembang menjadi bangkitan umum.
 Sawan Umum (konvulsi atau nonkonvulsi) 
1.A. Sawan Lena (Absance) 
Biasanya berlangsung selama ¼ - ½ menit 
Pada sawan ini kegiatan yang sedang dikerjakan 
terhenti, muka tampak membengong, bola mata 
dapat memutar ke atas, tidak ada reaksi bila diajak 
bicara. 
1.B. Lena tak Khas (atypical ansence) 
Dapat disertai ; 
Gangguan tonus yang lebih jelas, permulaan dan 
bangkitan tidak mendadak
2. Sawan Mioklonik 
terjadi kontraksi mendadak, sebentar, dapat lemah 
atau kuat 
3. Sawan klonik 
kejang kelojotan 
4. Sawan tonik 
otot – otot hanya menjadi kaku 
5. Sawan Tonik Klonik 
6. Sawan Atonik 
otot – otot seluruh badan mendadak lemas sehingga 
pasien terjatuh
 Sawan tak tergolongkan 
Pada bayi berupa gerakan bola mata 
Mengunyah – ngunyah 
Gerakan seperti berenang 
Menggigil 
Pernafasan mendadak berhenti sementara
PEMERIKSAAN PENUNJANG 
 EEG (Elektroencefalografi) 
 CT scan 
 Laboratorium
DIAGNOSA KEPERAWATAN 
1. Resiko tinggi tidak efektif jalan nafas, pola nafas 
b/d kerusakan persepsi 
2. Resiko injury b/d aktivitas kejang 
3. Isolasi sosial b.d rendah diri terhadap keadaan 
penyakit dan stigma buruk penyakit epilepsi 
dalam masyarakat
INTERVENSI KEPERAWATAN 
Dx 1: resiko tinggi tidak efektif jalan nafas, pola nafas b/d kerusakan 
persepsi 
Intervensi: 
Anjurkan pasien untuk mengosongkan mulut dari benda/zat 
tertentu/gigi palsu atau alat yang lain jika fase aura terjadi dan untuk 
menghindari rahang mengatup jika kejang terjadi tanpa ditandai gejala 
awal. 
Letakkan pasien pada posisi miring, permukaan datar, miringkan kepala 
selama serangan kejang. 
Tanggalkan pakaian pada daerah leher/abdomen. 
Masukkan spatel lidah atau gulugan benda lunak sesuai dengan 
indiksi. 
Lakukan penghisapan sesuai indikasi.
dx.2.Resiko cedera b.d aktivitas kejang yang tidak terkontrol (gangguan keseimbangan). 
Identivikasi factor lingkungan yang memungkinkan resiko terjadinya cedera 
•Jauhkan benda- benda yang dapat mengakibatkan terjadinya cedera pada pasien saat terjadi 
kejang 
•Mengurangi terjadinya cedera seperti akibat aktivitas kejang yang tidak terkontrol 
Pasang penghalang tempat tidur pasien Penjagaan untuk keamanan, untuk mencegah cidera 
atau jatuh 
•Letakkan pasien di tempat yang rendah dan datar Area yang rendah dan datar dapat mencegah 
terjadinya cedera pada pasien 
•Tinggal bersama pasien dalam waktu beberapa lama setelah kejang memberi penjagaan untuk 
keamanan pasien untuk kemungkinan terjadi kejang kembali 
•Menyiapkan kain lunak untuk mencegah terjadinya tergigitnya lidah saat terjadi kejang lidah 
berpotensi tergigit saat kejang karena menjulur keluar 
•Tanyakan pasien bila ada perasaan yang tidak biasa yang dialami beberapa saat sebelum 
kejang Untuk mengidentifikasi manifestasi awal sebelum terjadinya kejang pada pasien 
Kolaborasi: 
•Berikan obat anti konvulsan sesuai advice dokter 
•Mengurangi aktivitas kejang yang berkepanjangan, yang dapat mengurangi suplai oksigen ke 
otak 
Edukasi: 
•Anjurkan pasien untuk memberi tahu jika merasa ada sesuatu yang tidak nyaman, atau 
mengalami sesuatu yang tidak biasa sebagai permulaan terjadinya kejang. 
•Berikan informasi pada keluarga tentang tindakan yang harus dilakukan selama pasien kejang 
Melibatkan keluarga untuk mengurangi resiko cedera
Epilepsi

More Related Content

What's hot

EPILEPSI
EPILEPSIEPILEPSI
Leaflet epilepsi
Leaflet epilepsiLeaflet epilepsi
Leaflet epilepsi
askep33
 
Asuhan keperawatan klien dengan epilepsi
Asuhan keperawatan klien dengan epilepsiAsuhan keperawatan klien dengan epilepsi
Asuhan keperawatan klien dengan epilepsi
anche_meys
 
Epilepsi
EpilepsiEpilepsi
Epilepsi dan anti epilepsi . dyah sekar nirwana
Epilepsi dan anti epilepsi . dyah sekar nirwanaEpilepsi dan anti epilepsi . dyah sekar nirwana
Epilepsi dan anti epilepsi . dyah sekar nirwana
Dyah Sekar Nirwana
 
38128375 epilepsi
38128375 epilepsi38128375 epilepsi
38128375 epilepsi
Cii Nevy Beh
 
Epilepsi
EpilepsiEpilepsi
Patofisologi farmasi semster2
Patofisologi farmasi semster2Patofisologi farmasi semster2
Patofisologi farmasi semster2Nova Lestary
 
Kelompok 5 Skenario 1.pptx
Kelompok 5 Skenario 1.pptxKelompok 5 Skenario 1.pptx
Kelompok 5 Skenario 1.pptx
MuhammadImamHanafi2
 
askep Seizure atau epilepsi
askep Seizure atau epilepsiaskep Seizure atau epilepsi
askep Seizure atau epilepsi
STIKES FORT DE KOCK BUKITTINGGI
 
Makalah epilepsi upn feb 2013
Makalah epilepsi   upn feb 2013Makalah epilepsi   upn feb 2013
Makalah epilepsi upn feb 2013
muhammadfahman
 
Migraine - SAKIT KEPALA
Migraine - SAKIT KEPALAMigraine - SAKIT KEPALA
Migraine - SAKIT KEPALA
Muhammad Nasrullah
 
Migrain
MigrainMigrain
Epilepsi
EpilepsiEpilepsi
Epilepsi
Ela Angela
 
Epilepsi
EpilepsiEpilepsi
Epilepsi
Maria Amelinda
 
Epilepsi (sawan)
Epilepsi (sawan)Epilepsi (sawan)
Epilepsi (sawan)
Hanani Halim
 
Parkinson
ParkinsonParkinson
Epilepsi
EpilepsiEpilepsi
Epilepsi
Virgari Nasukha
 

What's hot (20)

EPILEPSI
EPILEPSIEPILEPSI
EPILEPSI
 
Leaflet epilepsi
Leaflet epilepsiLeaflet epilepsi
Leaflet epilepsi
 
Asuhan keperawatan klien dengan epilepsi
Asuhan keperawatan klien dengan epilepsiAsuhan keperawatan klien dengan epilepsi
Asuhan keperawatan klien dengan epilepsi
 
Epilepsi
EpilepsiEpilepsi
Epilepsi
 
Epilepsi dan anti epilepsi . dyah sekar nirwana
Epilepsi dan anti epilepsi . dyah sekar nirwanaEpilepsi dan anti epilepsi . dyah sekar nirwana
Epilepsi dan anti epilepsi . dyah sekar nirwana
 
38128375 epilepsi
38128375 epilepsi38128375 epilepsi
38128375 epilepsi
 
Epilepsi
EpilepsiEpilepsi
Epilepsi
 
Patofisologi farmasi semster2
Patofisologi farmasi semster2Patofisologi farmasi semster2
Patofisologi farmasi semster2
 
Kelompok 5 Skenario 1.pptx
Kelompok 5 Skenario 1.pptxKelompok 5 Skenario 1.pptx
Kelompok 5 Skenario 1.pptx
 
askep Seizure atau epilepsi
askep Seizure atau epilepsiaskep Seizure atau epilepsi
askep Seizure atau epilepsi
 
Makalah epilepsi upn feb 2013
Makalah epilepsi   upn feb 2013Makalah epilepsi   upn feb 2013
Makalah epilepsi upn feb 2013
 
Migraine - SAKIT KEPALA
Migraine - SAKIT KEPALAMigraine - SAKIT KEPALA
Migraine - SAKIT KEPALA
 
Migrain
MigrainMigrain
Migrain
 
Epilepsi
EpilepsiEpilepsi
Epilepsi
 
Epilepsi
EpilepsiEpilepsi
Epilepsi
 
Epilepsi
EpilepsiEpilepsi
Epilepsi
 
Epilepsi (sawan)
Epilepsi (sawan)Epilepsi (sawan)
Epilepsi (sawan)
 
Eeg encefalopati
Eeg encefalopatiEeg encefalopati
Eeg encefalopati
 
Parkinson
ParkinsonParkinson
Parkinson
 
Epilepsi
EpilepsiEpilepsi
Epilepsi
 

Similar to Epilepsi

Persiapan belajar bahan pretest dan post test geriatri ib aditya nugraha 3 10-16
Persiapan belajar bahan pretest dan post test geriatri ib aditya nugraha 3 10-16Persiapan belajar bahan pretest dan post test geriatri ib aditya nugraha 3 10-16
Persiapan belajar bahan pretest dan post test geriatri ib aditya nugraha 3 10-16
Koepiet_Nugraha
 
Diagnosis epilepsi utoyo sunaryo
Diagnosis epilepsi utoyo sunaryoDiagnosis epilepsi utoyo sunaryo
Diagnosis epilepsi utoyo sunaryo
ZeeZee Zerlina
 
Kejang demam
Kejang demamKejang demam
Kejang demam
Kejang demamKejang demam
Kejan demam AKPER PEMKAB MUNA
Kejan demam AKPER PEMKAB MUNAKejan demam AKPER PEMKAB MUNA
Kejan demam AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Kejang Demam
Kejang DemamKejang Demam
Kejang Demam
Emmi Pardede
 
Lp vertigo
Lp vertigoLp vertigo
Lp vertigo
Jackline Nerz
 
Diagnosis epilepsi lengkap
Diagnosis epilepsi lengkapDiagnosis epilepsi lengkap
Diagnosis epilepsi lengkap
AtiqahAzman75
 
Askep anak dengan ensefalitis
Askep anak dengan ensefalitisAskep anak dengan ensefalitis
Askep anak dengan ensefalitis
Sumadin1112
 
MATERI-KULIAH-PPT-GANGGUAN-VESTIBULAR.pptx
MATERI-KULIAH-PPT-GANGGUAN-VESTIBULAR.pptxMATERI-KULIAH-PPT-GANGGUAN-VESTIBULAR.pptx
MATERI-KULIAH-PPT-GANGGUAN-VESTIBULAR.pptx
ArizhaIrma
 
Japanese encep
Japanese encepJapanese encep
Japanese encep
Andi Po
 
4. BAYI RESIKO TINGGI - PERDARAHAN, KEJANG, TETANUS OK.pdf
4. BAYI RESIKO TINGGI - PERDARAHAN, KEJANG, TETANUS OK.pdf4. BAYI RESIKO TINGGI - PERDARAHAN, KEJANG, TETANUS OK.pdf
4. BAYI RESIKO TINGGI - PERDARAHAN, KEJANG, TETANUS OK.pdf
anichya
 
Http _caramengobatiepilepsi.pengobatan.org_bagaimana-ciri-dari-epilepsi-yang...
Http  _caramengobatiepilepsi.pengobatan.org_bagaimana-ciri-dari-epilepsi-yang...Http  _caramengobatiepilepsi.pengobatan.org_bagaimana-ciri-dari-epilepsi-yang...
Http _caramengobatiepilepsi.pengobatan.org_bagaimana-ciri-dari-epilepsi-yang...
nitars
 
Kejang demam pada anak AKPER PEMKAB MUNA
Kejang demam pada anak AKPER PEMKAB MUNA Kejang demam pada anak AKPER PEMKAB MUNA
Kejang demam pada anak AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
EPILEPSI Jazmi.ppt
EPILEPSI Jazmi.pptEPILEPSI Jazmi.ppt
EPILEPSI Jazmi.ppt
RakhmatNugroho2
 
Status Epileptikus.pptx
Status Epileptikus.pptxStatus Epileptikus.pptx
Status Epileptikus.pptx
JasmineTartila1
 
Kejang_pada_Bayi_Baru_Lahir.pdf
Kejang_pada_Bayi_Baru_Lahir.pdfKejang_pada_Bayi_Baru_Lahir.pdf
Kejang_pada_Bayi_Baru_Lahir.pdf
sultansahrir1
 

Similar to Epilepsi (20)

Kejang demam pada anak
Kejang demam pada anakKejang demam pada anak
Kejang demam pada anak
 
Persiapan belajar bahan pretest dan post test geriatri ib aditya nugraha 3 10-16
Persiapan belajar bahan pretest dan post test geriatri ib aditya nugraha 3 10-16Persiapan belajar bahan pretest dan post test geriatri ib aditya nugraha 3 10-16
Persiapan belajar bahan pretest dan post test geriatri ib aditya nugraha 3 10-16
 
Diagnosis epilepsi utoyo sunaryo
Diagnosis epilepsi utoyo sunaryoDiagnosis epilepsi utoyo sunaryo
Diagnosis epilepsi utoyo sunaryo
 
Kejang demam
Kejang demamKejang demam
Kejang demam
 
Kejang demam AKPER PEMKAB MUNA
Kejang demam AKPER PEMKAB MUNA Kejang demam AKPER PEMKAB MUNA
Kejang demam AKPER PEMKAB MUNA
 
Kejang demam
Kejang demamKejang demam
Kejang demam
 
Kejan demam AKPER PEMKAB MUNA
Kejan demam AKPER PEMKAB MUNAKejan demam AKPER PEMKAB MUNA
Kejan demam AKPER PEMKAB MUNA
 
Kejang Demam
Kejang DemamKejang Demam
Kejang Demam
 
Lp vertigo
Lp vertigoLp vertigo
Lp vertigo
 
Diagnosis epilepsi lengkap
Diagnosis epilepsi lengkapDiagnosis epilepsi lengkap
Diagnosis epilepsi lengkap
 
Askep anak dengan ensefalitis
Askep anak dengan ensefalitisAskep anak dengan ensefalitis
Askep anak dengan ensefalitis
 
MATERI-KULIAH-PPT-GANGGUAN-VESTIBULAR.pptx
MATERI-KULIAH-PPT-GANGGUAN-VESTIBULAR.pptxMATERI-KULIAH-PPT-GANGGUAN-VESTIBULAR.pptx
MATERI-KULIAH-PPT-GANGGUAN-VESTIBULAR.pptx
 
Japanese encep
Japanese encepJapanese encep
Japanese encep
 
4. BAYI RESIKO TINGGI - PERDARAHAN, KEJANG, TETANUS OK.pdf
4. BAYI RESIKO TINGGI - PERDARAHAN, KEJANG, TETANUS OK.pdf4. BAYI RESIKO TINGGI - PERDARAHAN, KEJANG, TETANUS OK.pdf
4. BAYI RESIKO TINGGI - PERDARAHAN, KEJANG, TETANUS OK.pdf
 
Http _caramengobatiepilepsi.pengobatan.org_bagaimana-ciri-dari-epilepsi-yang...
Http  _caramengobatiepilepsi.pengobatan.org_bagaimana-ciri-dari-epilepsi-yang...Http  _caramengobatiepilepsi.pengobatan.org_bagaimana-ciri-dari-epilepsi-yang...
Http _caramengobatiepilepsi.pengobatan.org_bagaimana-ciri-dari-epilepsi-yang...
 
Kejang demam pada anak AKPER PEMKAB MUNA
Kejang demam pada anak AKPER PEMKAB MUNA Kejang demam pada anak AKPER PEMKAB MUNA
Kejang demam pada anak AKPER PEMKAB MUNA
 
EPILEPSI Jazmi.ppt
EPILEPSI Jazmi.pptEPILEPSI Jazmi.ppt
EPILEPSI Jazmi.ppt
 
Status Epileptikus.pptx
Status Epileptikus.pptxStatus Epileptikus.pptx
Status Epileptikus.pptx
 
Kejang_pada_Bayi_Baru_Lahir.pdf
Kejang_pada_Bayi_Baru_Lahir.pdfKejang_pada_Bayi_Baru_Lahir.pdf
Kejang_pada_Bayi_Baru_Lahir.pdf
 
Demam pada anak
Demam pada anakDemam pada anak
Demam pada anak
 

More from UNMER Surabaya n SMK Roudlotul Hikmah

Trend & issue keperawatan
Trend & issue keperawatanTrend & issue keperawatan
Trend & issue keperawatan
UNMER Surabaya n SMK Roudlotul Hikmah
 
Transplantasi
TransplantasiTransplantasi
Ppni
PpniPpni
Pertanggung jawaban dan pertanggung gugatan
Pertanggung jawaban dan pertanggung gugatanPertanggung jawaban dan pertanggung gugatan
Pertanggung jawaban dan pertanggung gugatan
UNMER Surabaya n SMK Roudlotul Hikmah
 
Konsep dan prinsip etik
Konsep dan prinsip etikKonsep dan prinsip etik
Konsep dan prinsip etik
UNMER Surabaya n SMK Roudlotul Hikmah
 
Dilema etikkeperawatan
Dilema etikkeperawatanDilema etikkeperawatan
Euthanasia ditinjau dari segi etika keperawatan
Euthanasia ditinjau dari segi etika keperawatanEuthanasia ditinjau dari segi etika keperawatan
Euthanasia ditinjau dari segi etika keperawatan
UNMER Surabaya n SMK Roudlotul Hikmah
 
Timbang terima
Timbang terimaTimbang terima
Supervisi, ronde, dokumentasi
Supervisi, ronde, dokumentasiSupervisi, ronde, dokumentasi
Supervisi, ronde, dokumentasi
UNMER Surabaya n SMK Roudlotul Hikmah
 
Sentralisasi obat
Sentralisasi obatSentralisasi obat
Ronde keperawatan
Ronde keperawatanRonde keperawatan
Penerimaan pasien baru
Penerimaan pasien baruPenerimaan pasien baru
Konsep kepemimpinan
Konsep kepemimpinanKonsep kepemimpinan
Komunikasi dalam manajemen keperawatan
Komunikasi dalam manajemen keperawatanKomunikasi dalam manajemen keperawatan
Komunikasi dalam manajemen keperawatan
UNMER Surabaya n SMK Roudlotul Hikmah
 
Dokumentasi keperawatan power point
Dokumentasi keperawatan power pointDokumentasi keperawatan power point
Dokumentasi keperawatan power point
UNMER Surabaya n SMK Roudlotul Hikmah
 
Dokumentasi keperawan
Dokumentasi keperawanDokumentasi keperawan

More from UNMER Surabaya n SMK Roudlotul Hikmah (20)

Trend & issue keperawatan
Trend & issue keperawatanTrend & issue keperawatan
Trend & issue keperawatan
 
Transplantasi
TransplantasiTransplantasi
Transplantasi
 
Ppni
PpniPpni
Ppni
 
Pertanggung jawaban dan pertanggung gugatan
Pertanggung jawaban dan pertanggung gugatanPertanggung jawaban dan pertanggung gugatan
Pertanggung jawaban dan pertanggung gugatan
 
Konsep dan prinsip etik
Konsep dan prinsip etikKonsep dan prinsip etik
Konsep dan prinsip etik
 
Dilema etikkeperawatan
Dilema etikkeperawatanDilema etikkeperawatan
Dilema etikkeperawatan
 
Euthanasia ditinjau dari segi etika keperawatan
Euthanasia ditinjau dari segi etika keperawatanEuthanasia ditinjau dari segi etika keperawatan
Euthanasia ditinjau dari segi etika keperawatan
 
Timbang terima
Timbang terimaTimbang terima
Timbang terima
 
Supervisi
SupervisiSupervisi
Supervisi
 
Supervisi, ronde, dokumentasi
Supervisi, ronde, dokumentasiSupervisi, ronde, dokumentasi
Supervisi, ronde, dokumentasi
 
Sentralisasi obat
Sentralisasi obatSentralisasi obat
Sentralisasi obat
 
Ronde keperawatan
Ronde keperawatanRonde keperawatan
Ronde keperawatan
 
Pengarahan
PengarahanPengarahan
Pengarahan
 
Penerimaan pasien baru
Penerimaan pasien baruPenerimaan pasien baru
Penerimaan pasien baru
 
Pendelegasian
PendelegasianPendelegasian
Pendelegasian
 
Manajement
ManajementManajement
Manajement
 
Konsep kepemimpinan
Konsep kepemimpinanKonsep kepemimpinan
Konsep kepemimpinan
 
Komunikasi dalam manajemen keperawatan
Komunikasi dalam manajemen keperawatanKomunikasi dalam manajemen keperawatan
Komunikasi dalam manajemen keperawatan
 
Dokumentasi keperawatan power point
Dokumentasi keperawatan power pointDokumentasi keperawatan power point
Dokumentasi keperawatan power point
 
Dokumentasi keperawan
Dokumentasi keperawanDokumentasi keperawan
Dokumentasi keperawan
 

Recently uploaded

PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
ssusera85899
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
MFCorp
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
lala263132
 

Recently uploaded (20)

PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
 

Epilepsi

  • 1. ASKEP EPILEPSI QUROTUL A’YUN, S.Kep.,Ns
  • 2. PENGERTIAN  Adalah gangguan kronik otak dengan ciri timbulnya gejala – gejala yang datang dalam serangan – serangan, berulang – ulang yang disebabkan lepas muatan listrik abnormal sel – sel saraf otak. Yang bersifat reversibel dengan berbagai etiologi. Serangan ialah suatu gejala yang timbulnya tiba – tiba dan menghilang secara tiba – tiba.
  • 3. ETIOLOGI 1. Idiopatik 2. Faktor herediter 3. Faktor genetik 4. Kelainan kongenital otak 5. Gangguan metabolik 6. Infeksi 7. Trauma 8. Neoplasma dan selaputnya 9. Kelainan pembuluh darah, malformasi, penyakit kolagen 10. Keracunan 11. Lain-lain
  • 4. FAKTOR PRESIPITASI  Faktor presipitasi adalah faktor yang mempengaruhi terjadinya serangan, yaitu: Faktor sensoris Faktor sistemis Faktor mental
  • 5. MANIFESTASI KLINIK  Sawan parsial (fokal,lokal) Sawan parsial sederhana  Dengan gejala motorik  Fokal motorik tidak menjalar  Fokal motorik menjalar  Versif  Postural  Disertai gangguan fonasi  Dengan gejala stomatosensoris atau sensori spesial  Stomatosensoris  Visual  Auditoris  Olfaktoris  Gustatoris  Disertai vertigo
  • 6.  Dengan gejala atau tanda gangguan saraf otonom  Dengan gejala psikis  Disfasia  Dismnesia  Kognitif  Afektif  Ilusi  Halusinasi kompleks (terstruktur)
  • 7. Sawan parsial kompleks  Serangan parsial sederhana diikuti gangguan kesadaran  Dengan gejala parsial sederhana  Dengan automatisme  Dengan penurunan kesadaran sejak serangan  Hanya dengan penurunan kesadaran  Dengan automatisme Sawan parsial yang berkembang menjadi bangkitan umum (tonik-klonik, tonik, klonik)  Sawan parsial sederhana yang berkembang menjadi bangkitan umum  Sawan parsial kompleks yang berkembang menjadi bangkitan umum  Sawan parsial sederhana yang menjadi bangkitan parsial kompleks lalu berkembang menjadi bangkitan umum.
  • 8.  Sawan Umum (konvulsi atau nonkonvulsi) 1.A. Sawan Lena (Absance) Biasanya berlangsung selama ¼ - ½ menit Pada sawan ini kegiatan yang sedang dikerjakan terhenti, muka tampak membengong, bola mata dapat memutar ke atas, tidak ada reaksi bila diajak bicara. 1.B. Lena tak Khas (atypical ansence) Dapat disertai ; Gangguan tonus yang lebih jelas, permulaan dan bangkitan tidak mendadak
  • 9. 2. Sawan Mioklonik terjadi kontraksi mendadak, sebentar, dapat lemah atau kuat 3. Sawan klonik kejang kelojotan 4. Sawan tonik otot – otot hanya menjadi kaku 5. Sawan Tonik Klonik 6. Sawan Atonik otot – otot seluruh badan mendadak lemas sehingga pasien terjatuh
  • 10.  Sawan tak tergolongkan Pada bayi berupa gerakan bola mata Mengunyah – ngunyah Gerakan seperti berenang Menggigil Pernafasan mendadak berhenti sementara
  • 11. PEMERIKSAAN PENUNJANG  EEG (Elektroencefalografi)  CT scan  Laboratorium
  • 12.
  • 13. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Resiko tinggi tidak efektif jalan nafas, pola nafas b/d kerusakan persepsi 2. Resiko injury b/d aktivitas kejang 3. Isolasi sosial b.d rendah diri terhadap keadaan penyakit dan stigma buruk penyakit epilepsi dalam masyarakat
  • 14. INTERVENSI KEPERAWATAN Dx 1: resiko tinggi tidak efektif jalan nafas, pola nafas b/d kerusakan persepsi Intervensi: Anjurkan pasien untuk mengosongkan mulut dari benda/zat tertentu/gigi palsu atau alat yang lain jika fase aura terjadi dan untuk menghindari rahang mengatup jika kejang terjadi tanpa ditandai gejala awal. Letakkan pasien pada posisi miring, permukaan datar, miringkan kepala selama serangan kejang. Tanggalkan pakaian pada daerah leher/abdomen. Masukkan spatel lidah atau gulugan benda lunak sesuai dengan indiksi. Lakukan penghisapan sesuai indikasi.
  • 15. dx.2.Resiko cedera b.d aktivitas kejang yang tidak terkontrol (gangguan keseimbangan). Identivikasi factor lingkungan yang memungkinkan resiko terjadinya cedera •Jauhkan benda- benda yang dapat mengakibatkan terjadinya cedera pada pasien saat terjadi kejang •Mengurangi terjadinya cedera seperti akibat aktivitas kejang yang tidak terkontrol Pasang penghalang tempat tidur pasien Penjagaan untuk keamanan, untuk mencegah cidera atau jatuh •Letakkan pasien di tempat yang rendah dan datar Area yang rendah dan datar dapat mencegah terjadinya cedera pada pasien •Tinggal bersama pasien dalam waktu beberapa lama setelah kejang memberi penjagaan untuk keamanan pasien untuk kemungkinan terjadi kejang kembali •Menyiapkan kain lunak untuk mencegah terjadinya tergigitnya lidah saat terjadi kejang lidah berpotensi tergigit saat kejang karena menjulur keluar •Tanyakan pasien bila ada perasaan yang tidak biasa yang dialami beberapa saat sebelum kejang Untuk mengidentifikasi manifestasi awal sebelum terjadinya kejang pada pasien Kolaborasi: •Berikan obat anti konvulsan sesuai advice dokter •Mengurangi aktivitas kejang yang berkepanjangan, yang dapat mengurangi suplai oksigen ke otak Edukasi: •Anjurkan pasien untuk memberi tahu jika merasa ada sesuatu yang tidak nyaman, atau mengalami sesuatu yang tidak biasa sebagai permulaan terjadinya kejang. •Berikan informasi pada keluarga tentang tindakan yang harus dilakukan selama pasien kejang Melibatkan keluarga untuk mengurangi resiko cedera