Dokumen tersebut membahas tentang epilepsi, gangguan neurologis yang ditandai dengan kecenderungan mengalami kejang berulang. Epilepsi dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti genetik, cedera otak, infeksi, dan masalah metabolisme. Gejalanya bervariasi mulai dari kejang ringan hingga kejang hebat yang disertai ketidaksadaran. Diagnosis didasarkan pada riwayat klinis, pemeriksaan EEG, dan penggunaan obat antiep
Dokumen ini membahas 12 saraf kranial dan fungsi serta cara pemeriksaannya. Saraf-saraf kranial tersebut adalah saraf olfaktori (penciuman), optikus (penglihatan), okulomotorius (gerakan mata), trochlearis (gerakan mata), trigeminus (wajah dan gigi), abdusen (deviasi mata), fasialis (ekspresi wajah), vestibulocochlearis (pendengaran dan keseimbangan), glosofaringeus (rasa), vagus
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang epilepsi, meliputi definisi, klasifikasi, gejala klinis berbagai jenis kejang, etiologi, diagnosis, pemeriksaan pendukung, dan penatalaksanaannya termasuk obat-obatan antiepilepsi beserta efek sampingnya.
Stroke disebabkan oleh gangguan aliran darah ke otak yang menyebabkan kerusakan jaringan otak. Stroke dapat terjadi akibat penyumbatan atau perdarahan pembuluh darah di otak. Gejalanya bervariasi mulai dari kelumpuhan separuh tubuh hingga gangguan kognitif dan bahasa. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan CT scan atau MRI, sedangkan pengobatannya meliputi terapi fisik dan rehabilitasi.
Pasien wanita berusia 51 tahun menjalani hystero-salphingo-oophorectomy bilateral karena mioma uteri dengan status ASA II dan hipertensi. Anestesi spinal dilakukan dengan bupivakain 0,5% 15 mg dan fentanil 25 mcg. Operasi berjalan lancar selama 2 jam 30 menit dengan pemantauan tanda vital dan pemberian cairan sesuai perhitungan.
Dokumen tersebut membahas tentang epilepsi, gangguan neurologis yang ditandai dengan kecenderungan mengalami kejang berulang. Epilepsi dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti genetik, cedera otak, infeksi, dan masalah metabolisme. Gejalanya bervariasi mulai dari kejang ringan hingga kejang hebat yang disertai ketidaksadaran. Diagnosis didasarkan pada riwayat klinis, pemeriksaan EEG, dan penggunaan obat antiep
Dokumen ini membahas 12 saraf kranial dan fungsi serta cara pemeriksaannya. Saraf-saraf kranial tersebut adalah saraf olfaktori (penciuman), optikus (penglihatan), okulomotorius (gerakan mata), trochlearis (gerakan mata), trigeminus (wajah dan gigi), abdusen (deviasi mata), fasialis (ekspresi wajah), vestibulocochlearis (pendengaran dan keseimbangan), glosofaringeus (rasa), vagus
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang epilepsi, meliputi definisi, klasifikasi, gejala klinis berbagai jenis kejang, etiologi, diagnosis, pemeriksaan pendukung, dan penatalaksanaannya termasuk obat-obatan antiepilepsi beserta efek sampingnya.
Stroke disebabkan oleh gangguan aliran darah ke otak yang menyebabkan kerusakan jaringan otak. Stroke dapat terjadi akibat penyumbatan atau perdarahan pembuluh darah di otak. Gejalanya bervariasi mulai dari kelumpuhan separuh tubuh hingga gangguan kognitif dan bahasa. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan CT scan atau MRI, sedangkan pengobatannya meliputi terapi fisik dan rehabilitasi.
Pasien wanita berusia 51 tahun menjalani hystero-salphingo-oophorectomy bilateral karena mioma uteri dengan status ASA II dan hipertensi. Anestesi spinal dilakukan dengan bupivakain 0,5% 15 mg dan fentanil 25 mcg. Operasi berjalan lancar selama 2 jam 30 menit dengan pemantauan tanda vital dan pemberian cairan sesuai perhitungan.
1. Dokumen tersebut membahas tentang komplikasi akut diabetes meliputi ketoasidosis diabetik, hiperglikemia hiperosmolar non ketotik, dan hipoglikemia.
2. Definisi, epidemiologi, faktor pemicunya, patofisiologi, gejala klinis, diagnosis, dan penatalaksanaan dari ketiga komplikasi tersebut dijelaskan secara rinci.
3. Edukasi pasien dalam pencegahan komplikasi akut diabetes sangat penting untuk mengurangi angka
"[Ringkasan] Dokumen tersebut membahas tentang muntah pada anak, meliputi pengertian, patofisiologi, etiologi, diagnosis, pendekatan diagnosis, komplikasi, dan penatalaksanaan muntah pada anak, termasuk obat-obatan anti muntah seperti ondansetron, metoklopramide, dan domperidone beserta mekanisme kerja dan efek sampingnya."
Skenario menjelaskan tentang seorang perempuan 65 tahun yang mengeluh lemah separuh badan sebelah kanan dan disartria sejak satu hari sebelumnya. Perempuan tersebut menderita diabetes melitus dan hipertensi selama lima tahun terakhir.
This document provides formulas for calculating intravenous fluid infusion rates based on a patient's weight. It gives three formulas for infusion rates for patients under 10kg, between 10-20kg, and over 20kg. It also provides conversion rates between milliliters (cc) and drop sizes for macro and micro drips. An example calculation is shown for a 3 year old patient weighing 15kg to determine their infusion rate in milliliters per minute.
Dokumen tersebut merupakan daftar pemeriksaan modul neurologi yang mencakup pemeriksaan motorik, refleks fisiologis dan patologis, serta sensoris umum. Pemeriksaan motorik meliputi inspeksi sikap dan gerakan anggota gerak, tonus otot, dan kekuatan otot. Pemeriksaan refleks meliputi refleks tendon, kulit perut, dan refleks patologis seperti Babinski. Pemeriksaan sensoris meliputi pemeriksaan
Tiga penyebab utama kematian sel adalah hipoksia, cedera kimia, dan infeksi virus. Hipoksia, atau kekurangan oksigen, dapat menyebabkan kerusakan mitokondria dan gangguan metabolisme sel yang mengarah pada kematian sel. Cedera kimia dapat menyebabkan kerusakan membran sel atau organel internal. Virus dapat membunuh sel dengan mengganggu gen-gen penting atau mereplikasi dengan cepat hingga sel meledak.
Dokumen tersebut membahas kasus seorang laki-laki 35 tahun yang bekerja di pabrik dan mengeluhkan tuli sejak 6 bulan terakhir disertai dengan mendengung. Diberikan pertanyaan terkait anatomi, patofisiologi, diagnosis, dan penatalaksanaan gangguan pendengaran akibat kebisingan lingkungan kerja.
This document discusses various types of depression and bipolar disorder, their symptoms, and treatments. It covers unipolar depression, also known as major depression, and bipolar disorder, also called manic-depressive illness. The symptoms of depression include changes in mood, sleep, cognition, as well as feelings of worthlessness, guilt, fatigue and suicidal thoughts. Mania symptoms include abnormally and persistently elevated mood, inflated self-esteem, decreased need for sleep, and excessive involvement in pleasurable activities. The document outlines various antidepressant medications including tricyclic antidepressants, monoamine oxidase inhibitors, selective serotonin reuptake inhibitors, norepinephrine reuptake inhibitors, and mixed serotonin-norepine
1. Dokumen tersebut membahas tentang komplikasi akut diabetes meliputi ketoasidosis diabetik, hiperglikemia hiperosmolar non ketotik, dan hipoglikemia.
2. Definisi, epidemiologi, faktor pemicunya, patofisiologi, gejala klinis, diagnosis, dan penatalaksanaan dari ketiga komplikasi tersebut dijelaskan secara rinci.
3. Edukasi pasien dalam pencegahan komplikasi akut diabetes sangat penting untuk mengurangi angka
"[Ringkasan] Dokumen tersebut membahas tentang muntah pada anak, meliputi pengertian, patofisiologi, etiologi, diagnosis, pendekatan diagnosis, komplikasi, dan penatalaksanaan muntah pada anak, termasuk obat-obatan anti muntah seperti ondansetron, metoklopramide, dan domperidone beserta mekanisme kerja dan efek sampingnya."
Skenario menjelaskan tentang seorang perempuan 65 tahun yang mengeluh lemah separuh badan sebelah kanan dan disartria sejak satu hari sebelumnya. Perempuan tersebut menderita diabetes melitus dan hipertensi selama lima tahun terakhir.
This document provides formulas for calculating intravenous fluid infusion rates based on a patient's weight. It gives three formulas for infusion rates for patients under 10kg, between 10-20kg, and over 20kg. It also provides conversion rates between milliliters (cc) and drop sizes for macro and micro drips. An example calculation is shown for a 3 year old patient weighing 15kg to determine their infusion rate in milliliters per minute.
Dokumen tersebut merupakan daftar pemeriksaan modul neurologi yang mencakup pemeriksaan motorik, refleks fisiologis dan patologis, serta sensoris umum. Pemeriksaan motorik meliputi inspeksi sikap dan gerakan anggota gerak, tonus otot, dan kekuatan otot. Pemeriksaan refleks meliputi refleks tendon, kulit perut, dan refleks patologis seperti Babinski. Pemeriksaan sensoris meliputi pemeriksaan
Tiga penyebab utama kematian sel adalah hipoksia, cedera kimia, dan infeksi virus. Hipoksia, atau kekurangan oksigen, dapat menyebabkan kerusakan mitokondria dan gangguan metabolisme sel yang mengarah pada kematian sel. Cedera kimia dapat menyebabkan kerusakan membran sel atau organel internal. Virus dapat membunuh sel dengan mengganggu gen-gen penting atau mereplikasi dengan cepat hingga sel meledak.
Dokumen tersebut membahas kasus seorang laki-laki 35 tahun yang bekerja di pabrik dan mengeluhkan tuli sejak 6 bulan terakhir disertai dengan mendengung. Diberikan pertanyaan terkait anatomi, patofisiologi, diagnosis, dan penatalaksanaan gangguan pendengaran akibat kebisingan lingkungan kerja.
This document discusses various types of depression and bipolar disorder, their symptoms, and treatments. It covers unipolar depression, also known as major depression, and bipolar disorder, also called manic-depressive illness. The symptoms of depression include changes in mood, sleep, cognition, as well as feelings of worthlessness, guilt, fatigue and suicidal thoughts. Mania symptoms include abnormally and persistently elevated mood, inflated self-esteem, decreased need for sleep, and excessive involvement in pleasurable activities. The document outlines various antidepressant medications including tricyclic antidepressants, monoamine oxidase inhibitors, selective serotonin reuptake inhibitors, norepinephrine reuptake inhibitors, and mixed serotonin-norepine
Dokumen tersebut membahas tentang epilepsi, meliputi definisi, epidemiologi, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, gejala, diagnosis dan terapi epilepsi. Secara ringkas, epilepsi adalah gangguan otak yang ditandai dengan terjadinya serangan epileptik yang disebabkan oleh faktor predisposisi dan perubahan neurobiologis di otak. Epilepsi umum terjadi pada anak-anak dan orang lanjut usia, dengan diagnosis utama didasarkan pada riway
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan klien epilepsi, meliputi pengertian epilepsi sebagai gangguan serebral kronik yang ditandai oleh serangan proksimal berkala, insiden dan etiologi epilepsi, klasifikasi serangan epilepsi seperti partial dan umum, serta pemeriksaan diagnostik dan pengobatan epilepsi.
Epilepsi merupakan manifestasi gangguan fungsi otak yang ditandai dengan kejang berulang akibat lepasnya muatan listrik neuron otak secara berlebihan. Etiologi epilepsi dapat berupa idiopatik, vaskular, tumor, trauma, infeksi, dan kelainan bawaan SNV. Jenis epilepsi meliputi parsial sederhana, parsial kompleks, umum lena, umum tonik-klonik, dan sindrom-sindrom seperti sindrom West dan sindrom Lennox-Gastaut.
Dokumen tersebut membahas tentang epilepsi, yang merupakan manifestasi klinis dari bangkitan serupa yang terjadi secara mendadak akibat hiperaktivitas sel saraf di otak. Terdapat berbagai klasifikasi epilepsi seperti parsial, umum, dan tak tergolongkan, serta etiologi, pemeriksaan, dan penatalaksanaannya yang umumnya menggunakan obat antiepilepsi.
Dokumen tersebut membahas tentang epilepsi dan status epileptikus. Epilepsi adalah kondisi yang ditandai oleh terjadinya dua kali atau lebih kejang tanpa provokasi dengan selang waktu lebih dari 24 jam. Status epileptikus adalah kejang yang berlangsung lebih dari 30 menit atau dua kali kejang tanpa pemulihan kesadaran di antaranya. Pengobatan utama epilepsi dan status epileptikus adalah pemberian obat antiepilepsi secara oral atau
Sakit kepala atau migrain melibatkan vasokonstriksi dan vasodilatasi arteri yang menyebabkan gangguan fungsi otak dan kesakitan. Jenis migrain termasuk klasik dengan aura dan biasa tanpa aura, disebabkan oleh faktor psikologi, fisiologi dan makanan tertentu. Gejala termasuk sakit kepala sebelah, muntah, dan gangguan penglihatan. Rawatan untuk serangan akut dan pencegahan meliputi ubat-ubatan seperti ergot
Dokumen tersebut membahas berbagai kelainan sistem persarafan seperti penurunan kesadaran, peningkatan tekanan intrakranial, konvusi dan epilepsi, penyakit Alzheimer, serta infeksi sistem saraf pusat khususnya meningitis. Dokumen ini menjelaskan definisi, patofisiologi, gejala klinis, dan penatalaksanaan dari berbagai kondisi tersebut.
Epilepsi adalah gangguan paroksismal otak yang menyebabkan pergerakan, sensasi, dan tingkah laku tidak normal yang bermula dan berakhir secara spontan. Ia disebabkan oleh faktor genetik, usia, jenis kelamin, masalah otak seperti tekanan cairan otak dan infeksi, serta faktor luar seperti racun dan masalah metabolik. Serangan epilepsi boleh dicetuskan oleh keletihan, stres, demam, dan pengambilan alk
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai asuhan keperawatan untuk trauma kapitis. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan definisi trauma kapitis sebagai cedera kepala berat yang menyebabkan gangguan otak dengan atau tanpa perdarahan, etiologi yang terjadi akibat benturan benda tumpul pada kepala, manifestasi klinis seperti denyut nadi lemah dan gangguan fungsi mental, serta pemeriksaan penunjang seperti CT scan dan
Dokumen tersebut membahas tentang epilepsi. Epilepsi adalah gangguan sistem saraf otak yang disebabkan aktivitas berlebihan sel-sel saraf di otak sehingga menyebabkan berbagai reaksi seperti bengong, kejang-kejang, dan kontraksi otot. Epilepsi diklasifikasikan menjadi idiopatik (penyebabnya tidak diketahui) dan simptomatik (penyebabnya diketahui seperti cedera kepala atau tumor otak). Gejalanya berupa
Strok merupakan salah satu penyebab utama kematian dan kecacatan neurologis di Indonesia. Dokumen ini membahas tentang definisi, etiologi, jenis, patofisiologi, gejala, faktor risiko, dan penatalaksanaan strok serta konsep asuhan keperawatan untuk gangguan mobilisasi, defisit perawatan diri, dan cemas yang mungkin timbul akibat strok.
Dokumen tersebut berisi anamnesis lengkap pasien yang mengalami gejala vertigo. Anamnesis mencakup identitas pasien, keluhan utama dan penyerta, riwayat penyakit dan keluarga, riwayat berobat, serta pemeriksaan fisik yang meliputi kepala, leher, dada, abdomen, dan ekstremitas.
Dokumen tersebut membahas pendekatan klinis dalam mengevaluasi penurunan kesadaran pasien. Beberapa hal penting yang perlu diperiksa meliputi riwayat penyakit dan obat yang dikonsumsi, derajat penurunan kesadaran, dan hasil pemeriksaan fisik seperti tanda vital dan neurologis untuk menentukan kemungkinan penyebab penurunan kesadaran.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang neuromuscular disease dan neuropati. Secara singkat, dokumen menjelaskan definisi neuromuscular disease dan neuropati, jenis-jenisnya seperti polineuropati dan mononeuropati, klasifikasi, gejala, penyebab, dan penatalaksanaannya. Dokumen juga membahas sindrom Guillain Barre dan miastenia gravis secara spesifik.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
2. Definisi
• Bangkitan berulang
• Gangguan fungsi otak yang intermitten
• Listrik abnormal & berlebihan di otak
• Bangkitan serupa (stereotipik)
• Berlangsung secara mendadak dan sementara
• Bukan disebabkan oleh suatu penyakit
(unprovoked)
3. Klasifikasi
• Bangkitan parsial
– Sederhana
– Kompleks
– Berkembang menjadi umum
• Bangkitan umum
– Absence/ lena/ petit mal
– Tonik-klonik/ grand mal
– Tonik
– Klonik
– Mioklonik
– Atonik
• Tidak digolongkan
4. Parsial Sederhana
• Tidak terjadi gangguan kesadaran
• Dapat berupa gerakan motorik, sensorik,
otonom, atau psikis
• Tergantung lokasi di otak
• Dapat dimulai dari tangan atau kaki, menyebar
ke bagian yang sama
5.
6. Parsial Kompleks
• Terdapat gangguan kesadaran
• Dapat didahului aura
• Diikuti gerakan yang tidak bertujuan seperti
mengunyah, menelan, atau gerakan motorik
lain tanpa tujuan yang jelas
• Bingung setelah kejang berhenti
7.
8. Absence/ Lena/ Petit Mal
• Gangguan kesadaran secara mendadak dalam
beberapa detik (5-10 detik)
• Motorik terhenti & diam tanpa reaksi
• Tonus otot skeletal tidak menghilang
• Mata memandang jauh ke depan
• Pemulihan kesadaran segera, tanpa bingung
• EEG: Spike wave dengan frekuensi 3 Hz yang
bangkit secara menyeluruh
9.
10. Tonik
• Kontraksi otot yang kaku pada tubuh atau
ekstremitas.
• Berlangsung 30 detik
• Mata mendelik ke atas
• Wajah dapat terlihat adanya distorsi (karena
kontraksi otot), dan pernafasan terganggu.
• Dapat diikuti kebingungan setelah kejang.
13. Tonik-Klonik/ Grand Mal
• Kehilangan kesadaran
• Dapat didahului jeritan atau sentakan.
• Kaku (fase tonik) selama 10-30 detik, diikuti
kelojotan pada ekstremitas (fase klonik) selama
30-60 detik.
• Dapat disertai mulut berbusa atau mengompol.
• Setelah bangkitan pasien menjadi lemas dan
bingung.
• Sering tidur setelah bangkitan.
14.
15.
16. Mioklonik
• Gerakan mioklonus berupa gerakan seperti
menyentak, tiba-tiba, sangat singkat.
• Single atau berturutan
• Tidak semua gerakan mioklonus adalah
kejang.
17.
18. • Hilangnya tonus postural secara tiba-tiba.
• Head drop
• Dapat jatuh drop attack
• Berlangsung sangat singkat
Atonik
20. Etiologi
• Idiopatik
– Tidak diketahui
– Umumnya memiliki predisposisi genetik
• Kriptogenik
– Dicurigai ada faktor penyebab, tapi tidak dapat
ditemukan
• Simptomatik
– Kelainan pada otak
– Kelainan kongenital
– Tumor otak
– Proses degeneratif
21. Diagnosis
• Anamnesis
1. Riwayat Penyakit Sekarang
Untuk mendapatkan gambaran kejang saat ini.
2. Riwayat medik dahulu
Dapat memberikan informasi dalam
menentukan etiologinya
3. Riwayat sosial
4. Riwayat keluarga
5. Riwayat alergi
6. Riwayat pengobatan
24. Penatalaksanaan
• Prinsip penatalaksanaan:
– Obat anti epilepsi (OAE) diberikan bila diagnosis
epilepsi telah ditegakkan.
– Dimulai dengan monoterapi
– Dimulai dari dosis rendah, dinaikkan bertahap hingga
dosis efektif atau timbul ES.
– Apabila dengan OAE dosis maksimum tidak dapat
mengontrol bangkitan, ditambahkan OAE ke-2
– BilaOAE II sudah mencapai dosis terapi, dosis OAE I
diturunkan secara perlahan
– OAE ke-3 diberikan bila dengan OAE I dan II tidak
terkontrol.
25. Obat Anti Epilepsi
• Golongan hidantion
• Golongan barbiturat
• Golongan suksinimid
• Golongan iminostilben
• Asam valproat
• Golongan benzodiazepin
26. Golongan Hidantion
• Fenitoin
• DOC hampir semua jenis epilepsi kecuali petit
mal
• Indikasi:
– Tonik-klonik
– Parsial (sederhana & kompleks)
27. • ES:
– SSP: diplopia, ataksia, vertigo, nistagmus, tremor,
mengantuk, lelah, ggg mental berat (akibat < as
folat)
– Sal cerna & mulut: nyeri ulu hati, anoreksia, N, V,
hiperplasia gusi, edema gusi
– Kulit: ruam morbiliform, hiperpireksia,
limfadenopati, eritem, keratosis dan hirsutisme
– Ikterus, hepatitis, anemia megaloblastik
– Teratogenik
30. Golongan Iminostilben
• Karbamazepin
• Indikasi:
– Parsial kompleks
– Tonik-klonik
– Petit mal
• ES: Pusing, vertigo, ataksia, diplopia,
pandangan kabur, N, V, rx alergi, retensi
cairan, teratogenik
31. Asam Valproat
• Indikasi
– Lena yang disertai tonik-klonik
– mioklonik
• ES: Ggg sal cerna, ggg sistem saraf, ggg fungsi
hati, ruam kulit, alopesia, nekrosis hati
32. Golongan Benzodiazepin
• Diazepam
• Indikasi
– Status epileptikus
– Parsial sederhana
– Lena
• ES: Obstruksi sal nafas, depersi-henti nafas,
hipotensi, mengantuk, henti jantung
33. • Klonazepam
• Indikasi
– Terapi adjuvant OAE lain untuk bangkitan
mioklonik, atonik
– Semua tipe kejang kecuali tonik-klonik
– Lena dan status epileptikus
• ES: Ataksia, mengantuk, ggg kepribadian
34. Penghentian OAE
• Bebas dari bangkitan minimal 2 tahun
• Gambaran EEG normal
• Dilakukan secara bertahap