SlideShare a Scribd company logo
SENTRALISASI OBAT 
BY: 
Q U R O T U L A ’ Y U N . , S . K E P . , N S
SENTRALISASI OBAT 
 adalah pengelolaan obat dimana seluruh obat yang di berikan 
kepada pasien baik obat oral maupun obat injeksi diserahkan 
sepenuhnya kepada perawat (Nursalam,2007). 
 Penanggung jawab pengelolaan obat adalah kepala ruangan 
yang secara operasional dapat didelegasikan kepada staf yang 
ditunjuk (Nursalam.2002). Pengeluaran dan pembagian obat 
tersebut dilakukan oleh perawat dimana pasien atau keluarga 
wajib mengetahui dan ikut serta mengontrol penggunaan obat 
tersebut 
Prinsip Enam Benar.
 Benar Pasien 
Sebelum obat diberikan, identitas pasien harus diperiksa 
(papan identitas di tempat tidur, gelang identitas) atau 
ditanyakan langsung kepada pasien atau keluarganya. 
Jika pasien tidak sanggup berespon secara verbal, respon 
non verbal dapat dipakai, misalnya pasien mengangguk. 
Jika pasien tidak sanggup mengidentifikasi diri akibat 
gangguan mental atau kesadaran, harus dicari cara 
identifikasi yang lain seperti menanyakan langsung 
kepada keluarganya. Bayi harus selalu diidentifikasi dari 
gelang identitasnya.
 Benar Obat 
Obat memiliki nama dagang dan nama generik. Setiap obat 
dengan nama dagang yang kita asing (baru kita dengar 
namanya) harus diperiksa nama generiknya, bila perlu 
hubungi apoteker untuk menanyakan nama generiknya atau 
kandungan obat. Sebelum memberi obat kepada pasien, label 
pada botol atau kemasannya harus diperiksa tiga kali. 
Pertama saat membaca permintaan obat dan botolnya diambil 
dari rak obat, kedua label botol dibandingkan dengan obat 
yang diminta, ketiga saat dikembalikan ke rak obat. Jika 
labelnya tidak terbaca, isinya tidak boleh dipakai dan harus 
dikembalikan ke bagian farmasi. Jika pasien meragukan 
obatnya, perawat harus memeriksanya lagi. Saat memberi 
obat perawat harus ingat untuk apa obat itu diberikan. Ini 
membantu mengingat nama obat dan kerjanya.
 Benar Dosis 
Sebelum memberi obat, perawat harus memeriksa 
dosisnya. Jika ragu, perawat harus berkonsultasi dengan 
dokter yang menulis resep atau apoteker sebelum 
dilanjutkan ke pasien. Jika pasien meragukan dosisnya 
perawat harus memeriksanya lagi. Ada beberapa obat 
baik ampul maupun tablet memiliki dosis yang berbeda 
tiap ampul atau tabletnya. Misalnya ondansentron 1 
amp, dosisnya 1 amp ondansentron dosisnya ada 4 mg, 
ada juga 8 mg. ada antibiotik 1 vial dosisnya 1 gr, ada 
juga 1 vial 500 mg. jadi harus tetap hati-hati dan teliti.
 Benar Cara/Rute 
Obat dapat diberikan melalui sejumlah rute yang 
berbeda. Faktor yang menentukan pemberian rute 
terbaik ditentukan oleh keadaan umum pasien, 
kecepatan respon yang diinginkan, sifat kimiawi dan 
fisik obat, serta tempat kerja yang diinginkan. Obat 
dapat diberikan peroral, sublingual, parenteral, 
topikal, rektal, inhalasi.
Oral 
 Adalah rute pemberian yang paling umum dan paling banyak dipakai, karena ekonomis, paling 
nyaman dan aman. Obat dapat juga diabsorpsi melalui rongga mulut (sublingual atau bukal) 
seperti tablet ISDN. 
Parenteral 
 Kata ini berasal dari bahasa Yunani, para berarti disamping, enteron berarti usus, jadi 
parenteral berarti diluar usus, atau tidak melalui saluran cerna, yaitu melalui vena (perset / 
perinfus). 
Topikal 
 Yaitu pemberian obat melalui kulit atau membran mukosa. Misalnya salep, losion, krim, spray, 
tetes mata. 
Rektal 
 Obat dapat diberi melalui rute rektal berupa enema atau supositoria yang akan mencair pada 
suhu badan. Pemberian rektal dilakukan untuk memperoleh efek lokal seperti konstipasi 
(dulkolax supp), hemoroid (anusol), pasien yang tidak sadar / kejang (stesolid supp). 
Pemberian obat perektal memiliki efek yang lebih cepat dibandingkan pemberian obat dalam 
bentuk oral, namun sayangnya tidak semua obat disediakan dalam bentuk supositoria. 
Inhalasi 
 Yaitu pemberian obat melalui saluran pernafasan. Saluran nafas memiliki epitel untuk absorpsi 
yang sangat luas, dengan demikian berguna untuk pemberian obat secara lokal pada 
salurannya, misalnya salbotamol (ventolin), combivent, berotek untuk asma, atau dalam 
keadaan darurat misalnya terapi oksigen.
 Benar Waktu 
Ini sangat penting, khususnya bagi obat yang 
efektivitasnya tergantung untuk mencapai atau 
mempertahankan kadar darah yang memadai. Jika obat 
harus diminum sebelum makan, untuk memperoleh 
kadar yang diperlukan, harus diberi satu jam sebelum 
makan. Ingat dalam pemberian antibiotik yang tidak 
boleh diberikan bersama susu karena susu dapat 
mengikat sebagian besar obat itu sebelum dapat diserap. 
Ada obat yang harus diminum setelah makan, untuk 
menghindari iritasi yang berlebihan pada lambung 
misalnya asam mefenamat.
 Benar Dokumentasi 
Setelah obat itu diberikan, harus didokumentasikan, dosis, rute, waktu dan oleh 
siapa obat itu diberikan. Bila pasien menolak meminum obatnya, atau obat itu tidak 
dapat diminum, harus dicatat alasannya dan dilaporkan. 
1. Penerimaan obat 
a) Obat yang telah diresepkan ditunjukkan kepada perawat dan obat yang 
telah diambil oleh keluarga diserahkan kepada perawat dengan menerima 
lembar terima obat. 
b) Perawat menuliskan nama pasien, register, jenis obat, jumlah dan 
sediaan (bila perlu) dalam kartu control, dan diketahui (ditandatangani) oleh 
keluarga atau pasien dalam buku masuk obat. Keluarga atau pasien 
selanjutnya mendapatkan penjelasan kapan atau bilamana obat tersebut 
akan habis, serta penjelasan tentang 6 BENAR. 
c) Pasien atau keluarga selanjutnya mendapatkan salinan obat yang harus 
diminum beserta kartu sediaan obat. 
d) Obat yang telah diserahkan selanjutnya disimpan oleh perawat dalam 
kotak obat (Nursalam, 2002)
2. Pembagian obat 
a) Obat yang telah diterima untuk selanjutnya disalin dalam buku daftar 
pemberian obat 
b) Obat yang telah disimpan untuk selanjutnya diberikan oleh perawat 
dengan memperhatikan alur yang tercantum dalam buku daftar pemberian 
obat, dengan terlebih dahulu dicocokkan dengan terapi yang diinstruksi 
dokter dan kartu obat yang ada pada pasien. 
c) Pada saat pemberian obat, perawat menjelaskan macam obat, 
kegunaan obat, jumlah obat, dan efek samping. Usahakan tempat/wadah 
obat kembali ke perawat setelah obat dikonsumsi. Pantau efek samping 
pada pasien. 
d) Sediaan obat yang ada selanjutnya diperiksa setiap pagi oleh kepala 
ruang atau petugas yang ditunjuk dan didokumentasikan dalam buku 
masuk obat. 
e) Obat-obatan yang hampir habis akan diinformasikan kepada keluarga 
dan kemudian dimintakan resep (jika masih perlu dilanjutkan) kepada 
dokter penanggung jawab.(Nursalam, 2002)
3. Penambahan obat baru 
a) Bilamana terdapat penambahan atau perubahan 
alur pemberian obat, maka informasi ini akan 
dimasukan dalam kartu sediaan obat. 
b) Pada pemberian obat yang bersifat tidak rutin 
(sewaktu saja), maka dokumentasikan hanya dilakukan 
pada buku masuk obat dan selanjutnya diinformasikan 
kepada keluarga dengan kartu khusus obat. 
c) Pada pemberian obat yang bersifat tidak 
rutin(sewatu saja), maka dokumentasi hanya dilakukan 
pada buku masuk obat dan selanjutnya diinformasikan 
kepada keluarga dengan kartu khusus 
obat (Nursalam, 2007).
4. Obat khusus 
a) Obat di kategorikan khusus apabila sediaan memiliki harga yang cukup mahal, 
menggunakan alur pemberian yang cukup sulit, memiliki efek samping yang cukup 
besar hanya diberikan dalam waktu tertentu /sewaktu saja. 
b) Pemberian obat khusus dilakukan dengan menggunkan format pemberin 
obatoral/injeksi khusus untuk obat tersebut dan dilakukan oleh perawat primer. 
c) Informasi yang diberikan kepada pasien atau keluarga, nama obat, kegunaan 
obat, waktu pemberian efek samping, penanggung jawab pemberian, dan wadah 
obat sebaiknya diserahkan atau ditunjukkan kepada keluarga setelah pemberian. 
Usahakan terdapat saksi dari keluarga saat pemberian obat. 
5. Pengembalian Obat 
Bila klien pulang atau pindah ruangan dan obat masih sisa maka obat dikembalikan 
kepada klien / keluarga dengan ditanda tangani oleh klien / keluarga serta tanggal 
dan waktu penyerahan. (Nursalam, 2002)
Alur Sentralisasi Obat 
Kamar obat 
Surat persetujuan 
sentralisasi obat dari 
perawat 
Lembar serah terima obat 
Buku serah terima/masuk 
obat 
Dokter 
Perawat 
Pasien/ 
keluarga 
Perawat 
Sentraliasasi 
obat 
Pasien/keluarga 
Apotik 
Pasien/ 
keluarga
SURAT PERSETUJUAN DILAKUKAN 
SENTRALISASI OBAT 
Yang bertanda tangan di bawah ini: 
Nama : 
Umur : 
Jenis Kelamin : 
Alamat : 
Untuk : ( ) Diri Sendiri ( ) Istri ( ) Suami 
( ) Anak ( ) Orang tua ( ) Lainnya............... 
Nama Pasien : 
Umur : 
Jenis Kelamin : 
Alamat : 
Ruang : 
No.reg : 
Menyatakan (setuju/tidak setuju*) untuk dilakukan sentralisasi obat, setelah mendapat penjelasan tentang sentralisasi obat, yaitu pengaturan pemakaian obat yang diatur/dikoordinasi oleh perawat 
sesuai ketentuan dosis yang diberikan dokter. 
Sentralisasi dengan prosedur sebagai berikut: 
1. Pasien/keluarga mengisi surat persetujuan untuk kerja sama dalam pengelolaan sentralisasi obat. 
2. Setiap ada resep dari dokter diserahkan dahulu kepada perawat yang bertugas saat itu. 
3. Obat dari apotek diserahkan kepada perawat. 
4. Nama obat, dosis, jumlah yang diterima akan dicatat dalam buku serah terima dan ditandatangani oleh keluarga/pasien dan perawat yang menerima. 
5. Obat akan disimpan di kantor perawatan. 
6. Setiap hari perawat membagi obat sesuai dosis. 
7. Bila pasien pulang dan obat masih ada atau belum habis sisa obat akan diberikan pada pasien/keluarga. 
Dengan demikian, menyatakan bertanggung jawab atas pernyataan yang dibuat dan tidak akan melakukan tuntutan/gugatan di kemudian hari atas tindakan tersebut. 
Demikian persetujuan ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk digunakan sebagaimana mestinya. 
Sumberglagah,................................2010 
Perawat yang menerangkan, Yang menyetujui, 
(..........................................) (.........................................) 
Saksi 1 : .....................................(..................................) 
Saksi 2 : .....................................(..................................) 
NB: harap diisi dengan nama jelas dan tanda tangan Coret yang tidak perlu
Sentralisasi obat

More Related Content

What's hot

PERENCANAAN DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN.pptx
PERENCANAAN DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN.pptxPERENCANAAN DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN.pptx
PERENCANAAN DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN.pptx
JufrikaGusni
 
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
pjj_kemenkes
 
Konsep dasar keperawatan komunitas
Konsep dasar keperawatan komunitasKonsep dasar keperawatan komunitas
Konsep dasar keperawatan komunitas
Amalia Senja
 
Metode Dalam Promosi Kesehatan
Metode Dalam Promosi KesehatanMetode Dalam Promosi Kesehatan
Metode Dalam Promosi Kesehatan
pjj_kemenkes
 
Anastesi dan bedah klinik.pdf
Anastesi dan bedah klinik.pdfAnastesi dan bedah klinik.pdf
Anastesi dan bedah klinik.pdf
FahmiMuhammad40
 
Prinsip justice
Prinsip justicePrinsip justice
Prinsip justice
Hardyan Al-hambaly
 
Ada 13 sop dalam pelayanan rumah sakit
Ada 13 sop dalam pelayanan rumah sakitAda 13 sop dalam pelayanan rumah sakit
Ada 13 sop dalam pelayanan rumah sakitRestyani Daniar
 
Prosedur Pemberian Terapi Nebulizer
Prosedur Pemberian Terapi NebulizerProsedur Pemberian Terapi Nebulizer
Prosedur Pemberian Terapi Nebulizer
pjj_kemenkes
 
Sentralisasi obat
Sentralisasi obatSentralisasi obat
Konsep dan Program Patient Safety
Konsep dan Program Patient SafetyKonsep dan Program Patient Safety
Konsep dan Program Patient Safety
Tyo SBS
 
309682286 spo-pelayanan-kamar-jenazah-ppi
309682286 spo-pelayanan-kamar-jenazah-ppi309682286 spo-pelayanan-kamar-jenazah-ppi
309682286 spo-pelayanan-kamar-jenazah-ppi
Rahmad Triono
 
PPT Ronde Keperawatan
PPT Ronde KeperawatanPPT Ronde Keperawatan
PPT Ronde KeperawatanNovy Sari
 
Standar pelayanan icu
Standar pelayanan icuStandar pelayanan icu
Standar pelayanan icuMaf ID
 
Aspek legal praktek perawat
Aspek legal praktek perawatAspek legal praktek perawat
Aspek legal praktek perawatJoni Iswanto
 
Dokumetasi
Dokumetasi Dokumetasi
Dokumetasi
mertayasa
 
Sk penanggung jawab data pmkp
Sk penanggung jawab data pmkpSk penanggung jawab data pmkp
Sk penanggung jawab data pmkp
istirizky1
 
terapi koplementer keperawatan
terapi koplementer keperawatanterapi koplementer keperawatan
terapi koplementer keperawatan
Syahrul Anax Pembunuh
 

What's hot (20)

PERENCANAAN DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN.pptx
PERENCANAAN DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN.pptxPERENCANAAN DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN.pptx
PERENCANAAN DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN.pptx
 
Timbang terima ppt b3
Timbang terima ppt b3Timbang terima ppt b3
Timbang terima ppt b3
 
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
 
Konsep dasar keperawatan komunitas
Konsep dasar keperawatan komunitasKonsep dasar keperawatan komunitas
Konsep dasar keperawatan komunitas
 
Metode Dalam Promosi Kesehatan
Metode Dalam Promosi KesehatanMetode Dalam Promosi Kesehatan
Metode Dalam Promosi Kesehatan
 
Anastesi dan bedah klinik.pdf
Anastesi dan bedah klinik.pdfAnastesi dan bedah klinik.pdf
Anastesi dan bedah klinik.pdf
 
Prinsip justice
Prinsip justicePrinsip justice
Prinsip justice
 
Makalah komunikasi terapeutik
Makalah komunikasi terapeutikMakalah komunikasi terapeutik
Makalah komunikasi terapeutik
 
Ada 13 sop dalam pelayanan rumah sakit
Ada 13 sop dalam pelayanan rumah sakitAda 13 sop dalam pelayanan rumah sakit
Ada 13 sop dalam pelayanan rumah sakit
 
Prosedur Pemberian Terapi Nebulizer
Prosedur Pemberian Terapi NebulizerProsedur Pemberian Terapi Nebulizer
Prosedur Pemberian Terapi Nebulizer
 
Sentralisasi obat
Sentralisasi obatSentralisasi obat
Sentralisasi obat
 
Konsep dan Program Patient Safety
Konsep dan Program Patient SafetyKonsep dan Program Patient Safety
Konsep dan Program Patient Safety
 
309682286 spo-pelayanan-kamar-jenazah-ppi
309682286 spo-pelayanan-kamar-jenazah-ppi309682286 spo-pelayanan-kamar-jenazah-ppi
309682286 spo-pelayanan-kamar-jenazah-ppi
 
PPT Ronde Keperawatan
PPT Ronde KeperawatanPPT Ronde Keperawatan
PPT Ronde Keperawatan
 
Standar pelayanan icu
Standar pelayanan icuStandar pelayanan icu
Standar pelayanan icu
 
Skp
SkpSkp
Skp
 
Aspek legal praktek perawat
Aspek legal praktek perawatAspek legal praktek perawat
Aspek legal praktek perawat
 
Dokumetasi
Dokumetasi Dokumetasi
Dokumetasi
 
Sk penanggung jawab data pmkp
Sk penanggung jawab data pmkpSk penanggung jawab data pmkp
Sk penanggung jawab data pmkp
 
terapi koplementer keperawatan
terapi koplementer keperawatanterapi koplementer keperawatan
terapi koplementer keperawatan
 

Viewers also liked

Ronde keperawatan
Ronde keperawatanRonde keperawatan
Dilema etikkeperawatan
Dilema etikkeperawatanDilema etikkeperawatan
Ureterotomi
UreterotomiUreterotomi
Ureterotomi
Nde'Siti Nurhalimah
 
Transplantasi
TransplantasiTransplantasi
Pertanggung jawaban dan pertanggung gugatan
Pertanggung jawaban dan pertanggung gugatanPertanggung jawaban dan pertanggung gugatan
Pertanggung jawaban dan pertanggung gugatan
UNMER Surabaya n SMK Roudlotul Hikmah
 
Konsep dan prinsip etik
Konsep dan prinsip etikKonsep dan prinsip etik
Konsep dan prinsip etik
UNMER Surabaya n SMK Roudlotul Hikmah
 
Makalah proses-eliminasi-sisa-pencernaan
Makalah  proses-eliminasi-sisa-pencernaanMakalah  proses-eliminasi-sisa-pencernaan
Makalah proses-eliminasi-sisa-pencernaan
Operator Warnet Vast Raha
 
Konsep kebutuhan eliminasi Urine
Konsep kebutuhan eliminasi UrineKonsep kebutuhan eliminasi Urine
Konsep kebutuhan eliminasi Urine
Sulistia Rini
 
faktor faktor yang mempengaruhi eliminasi urine
 faktor faktor yang mempengaruhi eliminasi urine faktor faktor yang mempengaruhi eliminasi urine
faktor faktor yang mempengaruhi eliminasi urine
UNMER Surabaya n SMK Roudlotul Hikmah
 
Trend & issue keperawatan
Trend & issue keperawatanTrend & issue keperawatan
Trend & issue keperawatan
UNMER Surabaya n SMK Roudlotul Hikmah
 
Ppni
PpniPpni
Konsep kebutuhan eliminasi Urine
Konsep kebutuhan eliminasi UrineKonsep kebutuhan eliminasi Urine
Konsep kebutuhan eliminasi Urine
Sulistia Rini
 
Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi
Pemenuhan Kebutuhan EliminasiPemenuhan Kebutuhan Eliminasi
Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi
pjj_kemenkes
 

Viewers also liked (17)

Pengarahan
PengarahanPengarahan
Pengarahan
 
Ronde keperawatan
Ronde keperawatanRonde keperawatan
Ronde keperawatan
 
Dilema etikkeperawatan
Dilema etikkeperawatanDilema etikkeperawatan
Dilema etikkeperawatan
 
Ureterotomi
UreterotomiUreterotomi
Ureterotomi
 
Transplantasi
TransplantasiTransplantasi
Transplantasi
 
Pertanggung jawaban dan pertanggung gugatan
Pertanggung jawaban dan pertanggung gugatanPertanggung jawaban dan pertanggung gugatan
Pertanggung jawaban dan pertanggung gugatan
 
Konsep dan prinsip etik
Konsep dan prinsip etikKonsep dan prinsip etik
Konsep dan prinsip etik
 
Makalah proses-eliminasi-sisa-pencernaan
Makalah  proses-eliminasi-sisa-pencernaanMakalah  proses-eliminasi-sisa-pencernaan
Makalah proses-eliminasi-sisa-pencernaan
 
Konsep kebutuhan eliminasi Urine
Konsep kebutuhan eliminasi UrineKonsep kebutuhan eliminasi Urine
Konsep kebutuhan eliminasi Urine
 
faktor faktor yang mempengaruhi eliminasi urine
 faktor faktor yang mempengaruhi eliminasi urine faktor faktor yang mempengaruhi eliminasi urine
faktor faktor yang mempengaruhi eliminasi urine
 
Trend & issue keperawatan
Trend & issue keperawatanTrend & issue keperawatan
Trend & issue keperawatan
 
Ppni
PpniPpni
Ppni
 
Prinsip dasar kebutuhan manusia
Prinsip dasar kebutuhan manusiaPrinsip dasar kebutuhan manusia
Prinsip dasar kebutuhan manusia
 
Eliminasi fekal ppt
Eliminasi fekal pptEliminasi fekal ppt
Eliminasi fekal ppt
 
Konsep kebutuhan eliminasi Urine
Konsep kebutuhan eliminasi UrineKonsep kebutuhan eliminasi Urine
Konsep kebutuhan eliminasi Urine
 
Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi
Pemenuhan Kebutuhan EliminasiPemenuhan Kebutuhan Eliminasi
Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi
 
Ppt urine
Ppt urinePpt urine
Ppt urine
 

Similar to Sentralisasi obat

Konsep dasar pemberian obat
Konsep dasar pemberian obatKonsep dasar pemberian obat
Konsep dasar pemberian obat
Retno Wulan
 
Pemberian ubat melelui mulut
Pemberian ubat melelui mulutPemberian ubat melelui mulut
Pemberian ubat melelui muluthkdt
 
4._Rute_Pemberian_Obat.pptx.......................
4._Rute_Pemberian_Obat.pptx.......................4._Rute_Pemberian_Obat.pptx.......................
4._Rute_Pemberian_Obat.pptx.......................
ssuser72b568
 
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian ObatPrinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
pjj_kemenkes
 
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian ObatPrinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
pjj_kemenkes
 
SPO Obat Oral.pptx
SPO Obat Oral.pptxSPO Obat Oral.pptx
SPO Obat Oral.pptx
AdindaSafitri16
 
Konprehensif
Konprehensif Konprehensif
Konprehensif
Lalu Anggara
 
PRINSIP DALAM PEMBERIAN OBAT DISTRIBUSI OBAT RESEP.pptx
PRINSIP DALAM PEMBERIAN OBAT DISTRIBUSI OBAT RESEP.pptxPRINSIP DALAM PEMBERIAN OBAT DISTRIBUSI OBAT RESEP.pptx
PRINSIP DALAM PEMBERIAN OBAT DISTRIBUSI OBAT RESEP.pptx
rahimatuluthia1
 
Farmakologi keperawatan: pencegahan medication error dan prinsip pemberian ob...
Farmakologi keperawatan: pencegahan medication error dan prinsip pemberian ob...Farmakologi keperawatan: pencegahan medication error dan prinsip pemberian ob...
Farmakologi keperawatan: pencegahan medication error dan prinsip pemberian ob...
desphita1
 
PEMBERIAN OBAT -OBATAN SESUAI STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE.pptx
PEMBERIAN OBAT -OBATAN SESUAI STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE.pptxPEMBERIAN OBAT -OBATAN SESUAI STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE.pptx
PEMBERIAN OBAT -OBATAN SESUAI STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE.pptx
awaldarmawan3
 
Pertemuan 2 farmakologi gagal.ppt.......x
Pertemuan 2 farmakologi gagal.ppt.......xPertemuan 2 farmakologi gagal.ppt.......x
Pertemuan 2 farmakologi gagal.ppt.......x
ssuser72b568
 
Cara pemberian obat yang benar
Cara pemberian obat yang benarCara pemberian obat yang benar
Cara pemberian obat yang benar
materi-x2
 

Similar to Sentralisasi obat (20)

Konsep dasar pemberian obat
Konsep dasar pemberian obatKonsep dasar pemberian obat
Konsep dasar pemberian obat
 
Pemberian ubat melelui mulut
Pemberian ubat melelui mulutPemberian ubat melelui mulut
Pemberian ubat melelui mulut
 
4._Rute_Pemberian_Obat.pptx.......................
4._Rute_Pemberian_Obat.pptx.......................4._Rute_Pemberian_Obat.pptx.......................
4._Rute_Pemberian_Obat.pptx.......................
 
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
 
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
 
Pemberian obat
Pemberian obatPemberian obat
Pemberian obat
 
Pemberian obat
Pemberian obatPemberian obat
Pemberian obat
 
Pemberian obat
Pemberian obatPemberian obat
Pemberian obat
 
Pemberian obat
Pemberian obatPemberian obat
Pemberian obat
 
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
 
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian ObatPrinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
 
Kb 3
Kb 3Kb 3
Kb 3
 
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian ObatPrinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
 
SPO Obat Oral.pptx
SPO Obat Oral.pptxSPO Obat Oral.pptx
SPO Obat Oral.pptx
 
Konprehensif
Konprehensif Konprehensif
Konprehensif
 
PRINSIP DALAM PEMBERIAN OBAT DISTRIBUSI OBAT RESEP.pptx
PRINSIP DALAM PEMBERIAN OBAT DISTRIBUSI OBAT RESEP.pptxPRINSIP DALAM PEMBERIAN OBAT DISTRIBUSI OBAT RESEP.pptx
PRINSIP DALAM PEMBERIAN OBAT DISTRIBUSI OBAT RESEP.pptx
 
Farmakologi keperawatan: pencegahan medication error dan prinsip pemberian ob...
Farmakologi keperawatan: pencegahan medication error dan prinsip pemberian ob...Farmakologi keperawatan: pencegahan medication error dan prinsip pemberian ob...
Farmakologi keperawatan: pencegahan medication error dan prinsip pemberian ob...
 
PEMBERIAN OBAT -OBATAN SESUAI STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE.pptx
PEMBERIAN OBAT -OBATAN SESUAI STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE.pptxPEMBERIAN OBAT -OBATAN SESUAI STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE.pptx
PEMBERIAN OBAT -OBATAN SESUAI STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE.pptx
 
Pertemuan 2 farmakologi gagal.ppt.......x
Pertemuan 2 farmakologi gagal.ppt.......xPertemuan 2 farmakologi gagal.ppt.......x
Pertemuan 2 farmakologi gagal.ppt.......x
 
Cara pemberian obat yang benar
Cara pemberian obat yang benarCara pemberian obat yang benar
Cara pemberian obat yang benar
 

More from UNMER Surabaya n SMK Roudlotul Hikmah

Euthanasia ditinjau dari segi etika keperawatan
Euthanasia ditinjau dari segi etika keperawatanEuthanasia ditinjau dari segi etika keperawatan
Euthanasia ditinjau dari segi etika keperawatan
UNMER Surabaya n SMK Roudlotul Hikmah
 
Supervisi, ronde, dokumentasi
Supervisi, ronde, dokumentasiSupervisi, ronde, dokumentasi
Supervisi, ronde, dokumentasi
UNMER Surabaya n SMK Roudlotul Hikmah
 
Penerimaan pasien baru
Penerimaan pasien baruPenerimaan pasien baru
Konsep kepemimpinan
Konsep kepemimpinanKonsep kepemimpinan
Komunikasi dalam manajemen keperawatan
Komunikasi dalam manajemen keperawatanKomunikasi dalam manajemen keperawatan
Komunikasi dalam manajemen keperawatan
UNMER Surabaya n SMK Roudlotul Hikmah
 
Dokumentasi keperawatan power point
Dokumentasi keperawatan power pointDokumentasi keperawatan power point
Dokumentasi keperawatan power point
UNMER Surabaya n SMK Roudlotul Hikmah
 
Dokumentasi keperawan
Dokumentasi keperawanDokumentasi keperawan
Discharge planning
Discharge planningDischarge planning
Trend dan issue keperawatan jiwa
Trend dan issue keperawatan jiwaTrend dan issue keperawatan jiwa
Trend dan issue keperawatan jiwa
UNMER Surabaya n SMK Roudlotul Hikmah
 
Terapi modalitas keperawatan jiwa
Terapi modalitas keperawatan jiwaTerapi modalitas keperawatan jiwa
Terapi modalitas keperawatan jiwa
UNMER Surabaya n SMK Roudlotul Hikmah
 
Teori analisa proses interaksi
Teori analisa proses interaksiTeori analisa proses interaksi
Teori analisa proses interaksi
UNMER Surabaya n SMK Roudlotul Hikmah
 
Perilaku kekerasan dan penganiayaan
Perilaku kekerasan dan penganiayaanPerilaku kekerasan dan penganiayaan
Perilaku kekerasan dan penganiayaan
UNMER Surabaya n SMK Roudlotul Hikmah
 
Penatalaksanaan gangguan jiwa
Penatalaksanaan gangguan jiwaPenatalaksanaan gangguan jiwa
Penatalaksanaan gangguan jiwa
UNMER Surabaya n SMK Roudlotul Hikmah
 
Konsep psikofarmaka
Konsep psikofarmakaKonsep psikofarmaka

More from UNMER Surabaya n SMK Roudlotul Hikmah (20)

Euthanasia ditinjau dari segi etika keperawatan
Euthanasia ditinjau dari segi etika keperawatanEuthanasia ditinjau dari segi etika keperawatan
Euthanasia ditinjau dari segi etika keperawatan
 
Timbang terima
Timbang terimaTimbang terima
Timbang terima
 
Supervisi
SupervisiSupervisi
Supervisi
 
Supervisi, ronde, dokumentasi
Supervisi, ronde, dokumentasiSupervisi, ronde, dokumentasi
Supervisi, ronde, dokumentasi
 
Penerimaan pasien baru
Penerimaan pasien baruPenerimaan pasien baru
Penerimaan pasien baru
 
Pendelegasian
PendelegasianPendelegasian
Pendelegasian
 
Manajement
ManajementManajement
Manajement
 
Konsep kepemimpinan
Konsep kepemimpinanKonsep kepemimpinan
Konsep kepemimpinan
 
Komunikasi dalam manajemen keperawatan
Komunikasi dalam manajemen keperawatanKomunikasi dalam manajemen keperawatan
Komunikasi dalam manajemen keperawatan
 
Dokumentasi keperawatan power point
Dokumentasi keperawatan power pointDokumentasi keperawatan power point
Dokumentasi keperawatan power point
 
Dokumentasi keperawan
Dokumentasi keperawanDokumentasi keperawan
Dokumentasi keperawan
 
Audit mutu
Audit mutuAudit mutu
Audit mutu
 
Discharge planning
Discharge planningDischarge planning
Discharge planning
 
Trend dan issue keperawatan jiwa
Trend dan issue keperawatan jiwaTrend dan issue keperawatan jiwa
Trend dan issue keperawatan jiwa
 
Terapi modalitas keperawatan jiwa
Terapi modalitas keperawatan jiwaTerapi modalitas keperawatan jiwa
Terapi modalitas keperawatan jiwa
 
Teori analisa proses interaksi
Teori analisa proses interaksiTeori analisa proses interaksi
Teori analisa proses interaksi
 
Perilaku kekerasan dan penganiayaan
Perilaku kekerasan dan penganiayaanPerilaku kekerasan dan penganiayaan
Perilaku kekerasan dan penganiayaan
 
Penatalaksanaan gangguan jiwa
Penatalaksanaan gangguan jiwaPenatalaksanaan gangguan jiwa
Penatalaksanaan gangguan jiwa
 
Konsep psikofarmaka
Konsep psikofarmakaKonsep psikofarmaka
Konsep psikofarmaka
 
Kedaruratan psikiatri
Kedaruratan psikiatriKedaruratan psikiatri
Kedaruratan psikiatri
 

Recently uploaded

Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
jualobat34
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologiDesain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
nadyahermawan
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
hanifatunfajria
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
AshriNurIstiqomah1
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
Winda Qowiyatus
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 

Recently uploaded (20)

Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologiDesain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 

Sentralisasi obat

  • 1. SENTRALISASI OBAT BY: Q U R O T U L A ’ Y U N . , S . K E P . , N S
  • 2. SENTRALISASI OBAT  adalah pengelolaan obat dimana seluruh obat yang di berikan kepada pasien baik obat oral maupun obat injeksi diserahkan sepenuhnya kepada perawat (Nursalam,2007).  Penanggung jawab pengelolaan obat adalah kepala ruangan yang secara operasional dapat didelegasikan kepada staf yang ditunjuk (Nursalam.2002). Pengeluaran dan pembagian obat tersebut dilakukan oleh perawat dimana pasien atau keluarga wajib mengetahui dan ikut serta mengontrol penggunaan obat tersebut Prinsip Enam Benar.
  • 3.  Benar Pasien Sebelum obat diberikan, identitas pasien harus diperiksa (papan identitas di tempat tidur, gelang identitas) atau ditanyakan langsung kepada pasien atau keluarganya. Jika pasien tidak sanggup berespon secara verbal, respon non verbal dapat dipakai, misalnya pasien mengangguk. Jika pasien tidak sanggup mengidentifikasi diri akibat gangguan mental atau kesadaran, harus dicari cara identifikasi yang lain seperti menanyakan langsung kepada keluarganya. Bayi harus selalu diidentifikasi dari gelang identitasnya.
  • 4.  Benar Obat Obat memiliki nama dagang dan nama generik. Setiap obat dengan nama dagang yang kita asing (baru kita dengar namanya) harus diperiksa nama generiknya, bila perlu hubungi apoteker untuk menanyakan nama generiknya atau kandungan obat. Sebelum memberi obat kepada pasien, label pada botol atau kemasannya harus diperiksa tiga kali. Pertama saat membaca permintaan obat dan botolnya diambil dari rak obat, kedua label botol dibandingkan dengan obat yang diminta, ketiga saat dikembalikan ke rak obat. Jika labelnya tidak terbaca, isinya tidak boleh dipakai dan harus dikembalikan ke bagian farmasi. Jika pasien meragukan obatnya, perawat harus memeriksanya lagi. Saat memberi obat perawat harus ingat untuk apa obat itu diberikan. Ini membantu mengingat nama obat dan kerjanya.
  • 5.  Benar Dosis Sebelum memberi obat, perawat harus memeriksa dosisnya. Jika ragu, perawat harus berkonsultasi dengan dokter yang menulis resep atau apoteker sebelum dilanjutkan ke pasien. Jika pasien meragukan dosisnya perawat harus memeriksanya lagi. Ada beberapa obat baik ampul maupun tablet memiliki dosis yang berbeda tiap ampul atau tabletnya. Misalnya ondansentron 1 amp, dosisnya 1 amp ondansentron dosisnya ada 4 mg, ada juga 8 mg. ada antibiotik 1 vial dosisnya 1 gr, ada juga 1 vial 500 mg. jadi harus tetap hati-hati dan teliti.
  • 6.  Benar Cara/Rute Obat dapat diberikan melalui sejumlah rute yang berbeda. Faktor yang menentukan pemberian rute terbaik ditentukan oleh keadaan umum pasien, kecepatan respon yang diinginkan, sifat kimiawi dan fisik obat, serta tempat kerja yang diinginkan. Obat dapat diberikan peroral, sublingual, parenteral, topikal, rektal, inhalasi.
  • 7. Oral  Adalah rute pemberian yang paling umum dan paling banyak dipakai, karena ekonomis, paling nyaman dan aman. Obat dapat juga diabsorpsi melalui rongga mulut (sublingual atau bukal) seperti tablet ISDN. Parenteral  Kata ini berasal dari bahasa Yunani, para berarti disamping, enteron berarti usus, jadi parenteral berarti diluar usus, atau tidak melalui saluran cerna, yaitu melalui vena (perset / perinfus). Topikal  Yaitu pemberian obat melalui kulit atau membran mukosa. Misalnya salep, losion, krim, spray, tetes mata. Rektal  Obat dapat diberi melalui rute rektal berupa enema atau supositoria yang akan mencair pada suhu badan. Pemberian rektal dilakukan untuk memperoleh efek lokal seperti konstipasi (dulkolax supp), hemoroid (anusol), pasien yang tidak sadar / kejang (stesolid supp). Pemberian obat perektal memiliki efek yang lebih cepat dibandingkan pemberian obat dalam bentuk oral, namun sayangnya tidak semua obat disediakan dalam bentuk supositoria. Inhalasi  Yaitu pemberian obat melalui saluran pernafasan. Saluran nafas memiliki epitel untuk absorpsi yang sangat luas, dengan demikian berguna untuk pemberian obat secara lokal pada salurannya, misalnya salbotamol (ventolin), combivent, berotek untuk asma, atau dalam keadaan darurat misalnya terapi oksigen.
  • 8.  Benar Waktu Ini sangat penting, khususnya bagi obat yang efektivitasnya tergantung untuk mencapai atau mempertahankan kadar darah yang memadai. Jika obat harus diminum sebelum makan, untuk memperoleh kadar yang diperlukan, harus diberi satu jam sebelum makan. Ingat dalam pemberian antibiotik yang tidak boleh diberikan bersama susu karena susu dapat mengikat sebagian besar obat itu sebelum dapat diserap. Ada obat yang harus diminum setelah makan, untuk menghindari iritasi yang berlebihan pada lambung misalnya asam mefenamat.
  • 9.  Benar Dokumentasi Setelah obat itu diberikan, harus didokumentasikan, dosis, rute, waktu dan oleh siapa obat itu diberikan. Bila pasien menolak meminum obatnya, atau obat itu tidak dapat diminum, harus dicatat alasannya dan dilaporkan. 1. Penerimaan obat a) Obat yang telah diresepkan ditunjukkan kepada perawat dan obat yang telah diambil oleh keluarga diserahkan kepada perawat dengan menerima lembar terima obat. b) Perawat menuliskan nama pasien, register, jenis obat, jumlah dan sediaan (bila perlu) dalam kartu control, dan diketahui (ditandatangani) oleh keluarga atau pasien dalam buku masuk obat. Keluarga atau pasien selanjutnya mendapatkan penjelasan kapan atau bilamana obat tersebut akan habis, serta penjelasan tentang 6 BENAR. c) Pasien atau keluarga selanjutnya mendapatkan salinan obat yang harus diminum beserta kartu sediaan obat. d) Obat yang telah diserahkan selanjutnya disimpan oleh perawat dalam kotak obat (Nursalam, 2002)
  • 10. 2. Pembagian obat a) Obat yang telah diterima untuk selanjutnya disalin dalam buku daftar pemberian obat b) Obat yang telah disimpan untuk selanjutnya diberikan oleh perawat dengan memperhatikan alur yang tercantum dalam buku daftar pemberian obat, dengan terlebih dahulu dicocokkan dengan terapi yang diinstruksi dokter dan kartu obat yang ada pada pasien. c) Pada saat pemberian obat, perawat menjelaskan macam obat, kegunaan obat, jumlah obat, dan efek samping. Usahakan tempat/wadah obat kembali ke perawat setelah obat dikonsumsi. Pantau efek samping pada pasien. d) Sediaan obat yang ada selanjutnya diperiksa setiap pagi oleh kepala ruang atau petugas yang ditunjuk dan didokumentasikan dalam buku masuk obat. e) Obat-obatan yang hampir habis akan diinformasikan kepada keluarga dan kemudian dimintakan resep (jika masih perlu dilanjutkan) kepada dokter penanggung jawab.(Nursalam, 2002)
  • 11. 3. Penambahan obat baru a) Bilamana terdapat penambahan atau perubahan alur pemberian obat, maka informasi ini akan dimasukan dalam kartu sediaan obat. b) Pada pemberian obat yang bersifat tidak rutin (sewaktu saja), maka dokumentasikan hanya dilakukan pada buku masuk obat dan selanjutnya diinformasikan kepada keluarga dengan kartu khusus obat. c) Pada pemberian obat yang bersifat tidak rutin(sewatu saja), maka dokumentasi hanya dilakukan pada buku masuk obat dan selanjutnya diinformasikan kepada keluarga dengan kartu khusus obat (Nursalam, 2007).
  • 12. 4. Obat khusus a) Obat di kategorikan khusus apabila sediaan memiliki harga yang cukup mahal, menggunakan alur pemberian yang cukup sulit, memiliki efek samping yang cukup besar hanya diberikan dalam waktu tertentu /sewaktu saja. b) Pemberian obat khusus dilakukan dengan menggunkan format pemberin obatoral/injeksi khusus untuk obat tersebut dan dilakukan oleh perawat primer. c) Informasi yang diberikan kepada pasien atau keluarga, nama obat, kegunaan obat, waktu pemberian efek samping, penanggung jawab pemberian, dan wadah obat sebaiknya diserahkan atau ditunjukkan kepada keluarga setelah pemberian. Usahakan terdapat saksi dari keluarga saat pemberian obat. 5. Pengembalian Obat Bila klien pulang atau pindah ruangan dan obat masih sisa maka obat dikembalikan kepada klien / keluarga dengan ditanda tangani oleh klien / keluarga serta tanggal dan waktu penyerahan. (Nursalam, 2002)
  • 13. Alur Sentralisasi Obat Kamar obat Surat persetujuan sentralisasi obat dari perawat Lembar serah terima obat Buku serah terima/masuk obat Dokter Perawat Pasien/ keluarga Perawat Sentraliasasi obat Pasien/keluarga Apotik Pasien/ keluarga
  • 14. SURAT PERSETUJUAN DILAKUKAN SENTRALISASI OBAT Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Umur : Jenis Kelamin : Alamat : Untuk : ( ) Diri Sendiri ( ) Istri ( ) Suami ( ) Anak ( ) Orang tua ( ) Lainnya............... Nama Pasien : Umur : Jenis Kelamin : Alamat : Ruang : No.reg : Menyatakan (setuju/tidak setuju*) untuk dilakukan sentralisasi obat, setelah mendapat penjelasan tentang sentralisasi obat, yaitu pengaturan pemakaian obat yang diatur/dikoordinasi oleh perawat sesuai ketentuan dosis yang diberikan dokter. Sentralisasi dengan prosedur sebagai berikut: 1. Pasien/keluarga mengisi surat persetujuan untuk kerja sama dalam pengelolaan sentralisasi obat. 2. Setiap ada resep dari dokter diserahkan dahulu kepada perawat yang bertugas saat itu. 3. Obat dari apotek diserahkan kepada perawat. 4. Nama obat, dosis, jumlah yang diterima akan dicatat dalam buku serah terima dan ditandatangani oleh keluarga/pasien dan perawat yang menerima. 5. Obat akan disimpan di kantor perawatan. 6. Setiap hari perawat membagi obat sesuai dosis. 7. Bila pasien pulang dan obat masih ada atau belum habis sisa obat akan diberikan pada pasien/keluarga. Dengan demikian, menyatakan bertanggung jawab atas pernyataan yang dibuat dan tidak akan melakukan tuntutan/gugatan di kemudian hari atas tindakan tersebut. Demikian persetujuan ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk digunakan sebagaimana mestinya. Sumberglagah,................................2010 Perawat yang menerangkan, Yang menyetujui, (..........................................) (.........................................) Saksi 1 : .....................................(..................................) Saksi 2 : .....................................(..................................) NB: harap diisi dengan nama jelas dan tanda tangan Coret yang tidak perlu