Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada anak dengan kejang demam. Secara umum, kejang demam disebabkan oleh infeksi ekstrakranial seperti OMA atau infeksi pernapasan atas. Peningkatan suhu tubuh dapat mengubah keseimbangan membran sel neuron dan menyebabkan kejang. Komplikasi kejang demam antara lain aspirasi, asfiksia, dan retardasi mental. Diagnosa dan penatalaksanaan medis meliputi memberantas kejang, pen
Dokumen tersebut membahas tentang pendekatan keperawatan untuk anak yang mengalami demam kejang. Demam kejang adalah kelainan neurologis yang paling sering terjadi pada anak berumur 6 bulan hingga 4 tahun dan disebabkan oleh proses ekstrakranium seperti infeksi. Gejalanya berupa serangan kejang yang berlangsung singkat ketika suhu tubuh meningkat."
Kejang demam disebabkan oleh perubahan keseimbangan ion di sel-sel saraf akibat kenaikan suhu tubuh pada demam. Peningkatan suhu 1 derajat Celcius dapat meningkatkan metabolisme 10-15% dan kebutuhan oksigen 20%, mengubah keseimbangan membran sel saraf pada anak. Hal ini menyebabkan difusi ion kalium dan natrium yang luas ke sel-sel saraf sekitar melalui neurotransmitter, mengakibatkan kejang.
Dokumen tersebut membahas tentang pendekatan keperawatan untuk anak yang mengalami demam kejang. Demam kejang adalah kelainan neurologis yang paling sering terjadi pada anak berumur 6 bulan hingga 4 tahun dan disebabkan oleh proses ekstrakranium seperti infeksi. Gejalanya berupa serangan kejang yang berlangsung singkat ketika suhu tubuh meningkat."
Kejang demam disebabkan oleh perubahan keseimbangan ion di sel-sel saraf akibat kenaikan suhu tubuh pada demam. Peningkatan suhu 1 derajat Celcius dapat meningkatkan metabolisme 10-15% dan kebutuhan oksigen 20%, mengubah keseimbangan membran sel saraf pada anak. Hal ini menyebabkan difusi ion kalium dan natrium yang luas ke sel-sel saraf sekitar melalui neurotransmitter, mengakibatkan kejang.
I. KONSEP DASAR
A. Pengertian
Kejang demam adalah kebangkitan kejang yang terjadi pada kenakan suhu tubuh (suhu rektal lebih dari 38 oC) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium. Menurut konsensus Statment on Febrite Seizures (1980), kejang demam adalah suatu kejadian pada bayi atau anak, biasanya terjadi antara umur 3 bulan dan 5 tahun, berhubungan dengan deman tetapi tidak pernah terbukti adanya infeksi intrakranial atau penyebab tertentu. Anak yang pernah kejang tanpa demam dan bayi berumur kurang dari 4 minggu tidak termasuk.
Akhir-akhir ini, kejang demam diklasifikasikan menjadi 2 golongan, yaitu kejang demam sederhana yang biasanya berlangsung 15 menit dan kejang demam komplikasi yang berlangsung 15 menit dan umum, fokal, atau multipel (lebih 1 kali kejang dalam 24 jam)
B. Etiologi
1. Infeksi
2. Gangguan metabolik
3. Proses desak ruang intrakranial
4. Epilepsi
C. Patofisiologi
D. Diagnosis Banding
Ada 2 macam kejang demam yaitu :
1. Kejang demam sederhana
a. Kejang demam yang memenuhi modifikasi kriteria, livingstone.
b. Umum diantara 6 bulan – 4 tahun.
c. Lama kejang kurang dari 15 menit.
d. Kejang bersifat umum.
e. Kejang yang terjadi dalam waktu 16 jam setelah timbulnya demam.
f. Tidak ada kelainan neurologik, baik klinis maupun laboratorium.
g. EEG normal 1 minggu setelah ganglatan kejang.
2. Kejang demam komplikasi
Kejang demam yang tidak memenuhi salah satu kriteria living stome diatas digolongkan kepada epilepsi yang di provokasi oleh demam, kejang kelompok ini mempunyai suatu dasar kelainan yang menyebabkan timbulnya kejang, sedangkan demam hanya merupakan faktor pencetus.
GBS adalah penyakit autoimun neurologis yang mana sistem kekebalan tubuh menyerang saraf, menyebabkan kerusakan. Penyebabnya sering infeksi virus atau bakteri. Terdapat dua subtipe utama GBS, yaitu demielinasi dan aksonal. Manifestasi klinisnya bervariasi mulai dari kelemahan otot hingga gangguan saraf kranial dan otonom. Diagnosa didasarkan pada gejala klinis dan pemeriksaan cairan serebrosp
Askep pada klien dengan kejang demam membahas 3 poin utama:
1. Konsep penyakit kejang demam mencakup definisi, etiologi, manifestasi klinis, dan penatalaksanaan
2. Konsep asuhan keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi dan evaluasi
3. Rangkuman singkat dokumen memberikan gambaran menyeluruh tentang penyakit dan asuhan keperawatan pada klien dengan gej
Dokumen tersebut membahas tentang kejang demam pada anak, meliputi pengertian, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, komplikasi, fase-fase, penatalaksanaan medik, pencegahan, pemeriksaan diagnostik, dan asuhan keperawatan untuk kejang demam pada anak.
Epilepsi adalah gangguan otak yang ditandai dengan serangan berulang akibat aktivitas listrik berlebihan di otak. Dapat disebabkan oleh faktor genetik atau penyakit otak lain. Diagnosis didasarkan pada gejala klinis dan hasil EEG.
Asuhan keperawatan klien dengan epilepsianche_meys
Seorang wanita 50 tahun datang dengan keluhan kejang berulang selama 3 hari. Pemeriksaan menemukan kesadaran somnolen tanpa kelainan pada pemeriksaan saraf dan penunjang. Pasien memiliki riwayat epilepsi selama 7 tahun yang tidak diobati selama sebulan terakhir.
Epilepsi atau gila babi merupakan ketidakaturan otak yang mengganggu fungsi sistem saraf yang normal, menyebabkan penghidapnya mengalami sawan berulang kali atau tidak sedarkan diri secara tiba-tiba. Epilepsi disebabkan oleh gangguan dalam bahagian otak yang mengakibatkan pelepasan elektrik berlebihan dari sel-sel saraf."
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinik, komplikasi, fase-fase, penatalaksanaan, pencegahan, dan pemeriksaan diagnostik kejang demam serta asuhan keperawatan untuk pasien kejang demam. Kejang demam adalah kejang yang terjadi saat demam yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti obat, ketidakseimbangan kimiawi, patologi otak, atau idiopatik.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada anak yang mengalami kejang demam. Kejang demam adalah serangan kejang yang terjadi pada anak yang bersamaan dengan demam, yang disebabkan oleh infeksi di luar otak. Penatalaksanaan umum kejang demam pada anak meliputi pemantauan pernafasan, denyut jantung, dan suhu tubuh serta pemberian cairan infus dan obat-obatan seperti glukosa, magnesium, dan fenobarbital.
I. KONSEP DASAR
A. Pengertian
Kejang demam adalah kebangkitan kejang yang terjadi pada kenakan suhu tubuh (suhu rektal lebih dari 38 oC) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium. Menurut konsensus Statment on Febrite Seizures (1980), kejang demam adalah suatu kejadian pada bayi atau anak, biasanya terjadi antara umur 3 bulan dan 5 tahun, berhubungan dengan deman tetapi tidak pernah terbukti adanya infeksi intrakranial atau penyebab tertentu. Anak yang pernah kejang tanpa demam dan bayi berumur kurang dari 4 minggu tidak termasuk.
Akhir-akhir ini, kejang demam diklasifikasikan menjadi 2 golongan, yaitu kejang demam sederhana yang biasanya berlangsung 15 menit dan kejang demam komplikasi yang berlangsung 15 menit dan umum, fokal, atau multipel (lebih 1 kali kejang dalam 24 jam)
B. Etiologi
1. Infeksi
2. Gangguan metabolik
3. Proses desak ruang intrakranial
4. Epilepsi
C. Patofisiologi
D. Diagnosis Banding
Ada 2 macam kejang demam yaitu :
1. Kejang demam sederhana
a. Kejang demam yang memenuhi modifikasi kriteria, livingstone.
b. Umum diantara 6 bulan – 4 tahun.
c. Lama kejang kurang dari 15 menit.
d. Kejang bersifat umum.
e. Kejang yang terjadi dalam waktu 16 jam setelah timbulnya demam.
f. Tidak ada kelainan neurologik, baik klinis maupun laboratorium.
g. EEG normal 1 minggu setelah ganglatan kejang.
2. Kejang demam komplikasi
Kejang demam yang tidak memenuhi salah satu kriteria living stome diatas digolongkan kepada epilepsi yang di provokasi oleh demam, kejang kelompok ini mempunyai suatu dasar kelainan yang menyebabkan timbulnya kejang, sedangkan demam hanya merupakan faktor pencetus.
GBS adalah penyakit autoimun neurologis yang mana sistem kekebalan tubuh menyerang saraf, menyebabkan kerusakan. Penyebabnya sering infeksi virus atau bakteri. Terdapat dua subtipe utama GBS, yaitu demielinasi dan aksonal. Manifestasi klinisnya bervariasi mulai dari kelemahan otot hingga gangguan saraf kranial dan otonom. Diagnosa didasarkan pada gejala klinis dan pemeriksaan cairan serebrosp
Askep pada klien dengan kejang demam membahas 3 poin utama:
1. Konsep penyakit kejang demam mencakup definisi, etiologi, manifestasi klinis, dan penatalaksanaan
2. Konsep asuhan keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi dan evaluasi
3. Rangkuman singkat dokumen memberikan gambaran menyeluruh tentang penyakit dan asuhan keperawatan pada klien dengan gej
Dokumen tersebut membahas tentang kejang demam pada anak, meliputi pengertian, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, komplikasi, fase-fase, penatalaksanaan medik, pencegahan, pemeriksaan diagnostik, dan asuhan keperawatan untuk kejang demam pada anak.
Epilepsi adalah gangguan otak yang ditandai dengan serangan berulang akibat aktivitas listrik berlebihan di otak. Dapat disebabkan oleh faktor genetik atau penyakit otak lain. Diagnosis didasarkan pada gejala klinis dan hasil EEG.
Asuhan keperawatan klien dengan epilepsianche_meys
Seorang wanita 50 tahun datang dengan keluhan kejang berulang selama 3 hari. Pemeriksaan menemukan kesadaran somnolen tanpa kelainan pada pemeriksaan saraf dan penunjang. Pasien memiliki riwayat epilepsi selama 7 tahun yang tidak diobati selama sebulan terakhir.
Epilepsi atau gila babi merupakan ketidakaturan otak yang mengganggu fungsi sistem saraf yang normal, menyebabkan penghidapnya mengalami sawan berulang kali atau tidak sedarkan diri secara tiba-tiba. Epilepsi disebabkan oleh gangguan dalam bahagian otak yang mengakibatkan pelepasan elektrik berlebihan dari sel-sel saraf."
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinik, komplikasi, fase-fase, penatalaksanaan, pencegahan, dan pemeriksaan diagnostik kejang demam serta asuhan keperawatan untuk pasien kejang demam. Kejang demam adalah kejang yang terjadi saat demam yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti obat, ketidakseimbangan kimiawi, patologi otak, atau idiopatik.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada anak yang mengalami kejang demam. Kejang demam adalah serangan kejang yang terjadi pada anak yang bersamaan dengan demam, yang disebabkan oleh infeksi di luar otak. Penatalaksanaan umum kejang demam pada anak meliputi pemantauan pernafasan, denyut jantung, dan suhu tubuh serta pemberian cairan infus dan obat-obatan seperti glukosa, magnesium, dan fenobarbital.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi karena peningkatan suhu tubuh yang sering dijumpai pada anak dibawah lima tahun.
2. Etiologi kejang demam meliputi gangguan metabolik, infeksi, trauma otak, dan kelainan bawaan.
3. Patofisiologi kejang demam terkait dengan gangguan keseimbangan ion di dalam dan luar sel saraf yang mengakibatkan pelepasan list
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang tetanus pada anak, mencakup pengertian, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, penatalaksanaan medik, dan konsep asuhan keperawatan. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa tetanus adalah penyakit yang ditandai dengan kekakuan otot akibat toksin Clostridium tetani, yang dapat ditangani dengan debridement luka, antibiotik, dan antikonvulsan serta per
Dokumen tersebut membahas tentang anestetik umum yang merupakan obat yang bekerja secara umum pada susunan saraf pusat untuk menghilangkan rasa sakit dan kesadaran. Anestetik umum dapat berupa gas, cairan yang menguap, atau obat suntik yang dibagi ke dalam beberapa stadium berdasarkan derajat penghambatan susunan saraf pusat.
Dokumen tersebut membahas tentang kejang demam pada anak, meliputi definisi, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, komplikasi, diagnosa, penatalaksanaan, dan asuhan keperawatan. Kejang demam adalah kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh akibat infeksi di luar sistem saraf pusat, umumnya pada anak usia 6 bulan-5 tahun. Penatalaksanaan meliputi penurunan demam, pemberian obat ant
Dokumen tersebut membahas tentang epilepsi, gangguan saraf yang ditandai dengan serangan tiba-tiba dan berkala disertai perubahan kesadaran. Juga dijelaskan berbagai jenis epilepsi seperti grand mal, petit mal, dan spasme infantil serta penyebab dan mekanisme terjadinya epilepsi. Selanjutnya dibahas pula beberapa obat antiepilepsi seperti fenitoin, fenobarbital, dan karbamazepin beserta mekanisme kerja dan e
Dokumen tersebut membahas berbagai kelainan sistem persarafan seperti penurunan kesadaran, peningkatan tekanan intrakranial, konvusi dan epilepsi, penyakit Alzheimer, serta infeksi sistem saraf pusat khususnya meningitis. Dokumen ini menjelaskan definisi, patofisiologi, gejala klinis, dan penatalaksanaan dari berbagai kondisi tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang kejang demam pada anak, meliputi pengertian, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, komplikasi, fase-fase, penatalaksanaan medik, pencegahan, pemeriksaan diagnostik, dan asuhan keperawatan untuk kejang demam dan risiko gangguan pernafasan yang dapat timbul.
Stroke hemoragik disebabkan oleh perdarahan di otak yang dapat terjadi secara intraserebral atau subarakhnoid. Gejala klinisnya bervariasi tergantung lokasi perdarahan namun umumnya meliputi nyeri kepala hebat dan penurunan kesadaran. CT-Scan digunakan untuk mendiagnosis jenis stroke hemoragik.
Kasus ini membahas tentang seorang pasien wanita yang mengalami nyeri kepala, mual, dan penglihatan kabur. Berdasarkan pemeriksaan, didiagnosis menderita tumor otak. Beberapa tindakan yang dilakukan antara lain CT-Scan dan pemberian obat analgesik untuk meringankan nyeri.
Dokumen tersebut membahas konsep penyakit tetanus, meliputi definisi, etiologi, patofisiologi, gejala klinis, komplikasi, diagnosis, dan penatalaksanaan penyakit tetanus. Penyakit ini disebabkan oleh toksin dari Clostridium tetani dan bermanifestasi dengan kejang otot. Diagnosis didasarkan pada riwayat luka dan gejala klinis kejang, sedangkan penatalaksanaannya meliputi pemberian antibiotik, relaksan otot, dan
Este documento parece ser una lista de nombres y direcciones. Contiene más de 200 entradas con los nombres de personas y parejas, seguidos de sus direcciones. Las direcciones incluyen nombres de calles, pueblos y ciudades en Indonesia.
Proposal ini meminta dana sebesar Rp1.750.000 untuk seragam, biaya pendaftaran, dan konsumsi tim sepak bola Garlo FC dalam mengikuti turnamen di Laiworu pada 3 Maret 2017 guna mengembangkan bakat pemuda dan memajukan sepak bola di masyarakat.
Surat pernyataan yang berisi 10 poin pernyataan dari Lilis Fitra Saswati Arsil tentang statusnya yang tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai, menjadi pengurus partai, terikat kerja, bersedia tidak menikah dan ditempatkan di seluruh Indonesia, serta bersedia mengembalikan biaya seleksi dan pelatihan jika mengundurkan diri.
Surat pernyataan yang ditandatangani oleh Fajar Aswati yang menyatakan bahwa dirinya tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai negeri, menjadi pengurus partai politik, sedang terikat kontrak kerja, bersedia tidak menikah selama 6 bulan, ditempatkan di seluruh Indonesia, mengembalikan biaya seleksi jika mengundurkan diri, dan mengganti biaya enam kali lipat jika mengundurkan
This document contains reports from midwives at the Paramata Raha Midwifery Academy in Muna Regency on their targets for antenatal care, infant care, postnatal care, and family planning in 2017. The reports provide the midwife's name, student ID number, and academic institution for each of their assigned targets.
Dokumen tersebut membahas tentang makromolekul yang terdiri dari berbagai jenis seperti karbohidrat, lipid, dan protein. Karbohidrat dibagi menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Lipid terdiri dari lemak, fosfolipid, dan steroid. Sedangkan protein tersusun atas kombinasi asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Ketiga makromolekul ini memainkan peran penting dalam struktur dan metabolisme sel.
Pemimpin perlu memahami karakteristik karyawan sesuai teori X, Y, dan Z McGregor. Teori X mengasumsikan karyawan malas, teori Y mengasumsikan karyawan akan bekerja keras jika kondisinya tepat, teori Z menekankan partisipasi karyawan. Pemimpin harus mengembangkan kompetensi karyawan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Membangun budaya kepemimpinan penting agar kaderisasi terj
Tes akhir semester mata pelajaran Seni Budaya di SMK Kelautan dan Perikanan Raha meliputi berbagai aspek seni seperti seni rupa, musik, tari, dan drama. Soal-soalnya mencakup pengetahuan tentang sejarah seni, tokoh-tokoh seniman, unsur-unsur karya seni, dan fungsi seni dalam kehidupan. Ujian ini dimaksudkan untuk menilai pemahaman siswa terhadap berbagai aspek seni.
1. Karsinoma tulang adalah pertumbuhan sel ganas abnormal pada tulang dan jaringan terkaitnya.
2. Penyebabnya belum jelas tetapi kemungkinan termasuk genetik, radiasi, bahan kimia, dan trauma.
3. Gejalanya berupa nyeri tulang, bengkak, dan fraktur patologis yang dapat menyebar ke organ lain.
Undangan sosialisasi program tanaman jagung kuning kecamatan Lasalepa yang akan diselenggarakan pada tanggal 7 Maret 2017 pukul 09.00 di Balai Pertemuan Desa Labone. Kehadiran para tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok tani, dan aparat desa sangat diharapkan.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
Kejang demam pada anak AKPER PEMKAB MUNA
1. ASUHAN KEPERAWATAN KEJANG DEMAM PADA ANAK
B. ETIOLOGI
Biasanya Kejang Demam terjadi akibat adanya Infeksi ekstrakranial , misalnya OMA dan infeksi
respiratorius bagian atas
C. PATOFISIOLOGI
Peningkatan suhu tubuh dapat mengubah keseimbangan dari membran sel neuron dan dalam waktu
singkat terjadi difusi ion kalium dan natrium melalui membran tersebut dengan akibat teerjadinya lepas
muatan listrik. Lepas muatan listrik ini demikian besarnya sehingga dapat meluas keseluruh sel maupun
membran sel sekitarnya dengan bantuan bahan yang disebut neurotransmiter dan terjadi kejang. Kejang
demam yang terjadi singkat pada umumnya tidak berbahaya dan tidak meninggalkan gejala sisa. Tetapi
kejang yang berlangsung lama ( lebih dari 15 menit ) biasanya disertai apnea, meningkatnya kebutuhan
oksigen dan energi untuk kontraksi otot skelet yang akhirnya terjadi hipoksemia, hiperkapnia, asidosis
laktat yang disebabkan oleh metabolisme anaerobik, hipotensi arterial disertai denyut jantung yang
tidak teratur dan suhu tubuh makin meningkat yang disebabkan oleh makin meningkatnya aktivitas otot,
dan selanjutnya menyebabkan metabolisme otak meningkat. Faktor terpenting adalah gangguan
peredaran darah yang mengakibatkan hipoksia sehingga meningkatkan permeabilitas kapiler dan timbul
edema otak yang mngakibatkan kerusakan sel neuron otak. Kerusakan pada daerah medial lobus
temporalis setelah mendapat serangan kejang yang berlangsung lama dapat menjadi matang
dikemudian hari sehingga terjadi serangan epilepsi spontan, karena itu kejang demam yang berlangsung
lama dapat menyebabkan kelainan anatomis diotak hingga terjadi epilepsi.
D. MANIFESTASI KLINIK
1. Kejang parsial ( fokal, lokal )
a. Kejang parsial sederhana :
Kesadaran tidak terganggu, dapat mencakup satu atau lebih hal berikut ini :
– tanda motoris, kedutan pada wajah, atau salah satu sisi tubuh; umumnya gerakan setipa
kejang sama.
merasa seakan ajtuh dari udara,
parestesia.
2. b. Kejang parsial kompleks
ik : mengecap – ngecapkan bibir,mengunyah,
gerakan menongkel yang berulang – ulang pada tangan dan gerakan tangan lainnya.
2. Kejang umum ( konvulsi atau non konvulsi )
a. Kejang absens
responsivitas
paku yang umumnya berlangsung kurang dari 15 detik
b. Kejang mioklonik
– kedutan involunter pada otot atau sekelompok otot yang terjadi secara mendadak.
at pada orang sehat selaam tidur tetapi bila patologik berupa kedutan keduatn sinkron
dari bahu, leher, lengan atas dan kaki.
kesadaran hanya sesaat.
c. Kejang tonik klonik
Diawali dengan kehilangan kesadaran dan saat tonik, kaku umum pada otot ekstremitas, batang tubuh
dan wajah yang berlangsung kurang dari 1 menit
at tonik diikuti klonik pada ekstrenitas atas dan bawah.
d. Kejang atonik
menunduk,atau jatuh ke tanah.
terjadi tanpa peringatan.
3. E. KOMPLIKASI
1. Aspirasi
2. Asfiksia
3. Retardasi mental
F. UJI LABORATORIUM DAN DIAGNOSTIK
1. Elektroensefalogram ( EEG ) : dipakai unutk membantu menetapkan jenis dan fokus dari kejang.
2. Pemindaian CT : menggunakan kajian sinar X yang lebih sensitif dri biasanya untuk mendeteksi
perbedaan kerapatan jaringan.
3. Magneti resonance imaging ( MRI ) : menghasilkan bayangan dengan menggunakan
lapanganmagnetik dan gelombang radio, berguna untuk memperlihatkan daerah – daerah otak yang
itdak jelas terliht bila menggunakan pemindaian CT
4. Pemindaian positron emission tomography ( PET ) : untuk mengevaluasi kejang yang membandel dan
membantu menetapkan lokasi lesi, perubahan metabolik atau alirann darah dalam otak
5. Uji laboratorium
darah
G. PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Memberantas kejang Secepat mungkin
4. Diberikan antikonvulsan secara intravena jika klien masih dalam keadaan kejang, ditunggu selama 15
menit, bila masih terdapat kejang diulangi suntikan kedua dengan dosis yang sama juga secara
intravena. Setelah 15 menit suntikan ke 2 masih kejang diberikan suntikan ke 3 dengan dosis yang sama
tetapi melalui intramuskuler, diharapkan kejang akan berhenti. Bila belum juga berhenti dapat diberikan
fenobarbital atau paraldehid 4 % secara intravena.
2. Pengobatan penunjang
Sebelum memberantas kejang tidak boleh Dilupakan perlunya pengobatan penunjang
nafas bebas untuk menjamin kebutuhan oksigen, bila perlu dilakukan intubasi
atau trakeostomi.
3. Pengobatan rumat
Untuk mencegah kejang berulang, diberikan obat campuran anti konvulsan dan antipietika. Profilaksis
ini diberikan sampai kemungkinan sangat kecil anak mendapat kejang demam sederhana yaitu kira - kira
sampai anak umur 4 tahun.
Diberikan pada keadaan
ang mempunyai ciri :
- Terdapat gangguan perkembangan saraf seperti serebral palsi, retardasi perkembangan dan
mikrosefali
- Bila kejang berlangsung lebih dari 15 menit, berdifat fokal atau diikiuti kelainan saraf yang sementara
atau menetap
- Riwayat kejang tanpa demam yang bersifat genetik
- Kejang demam pada bayi berumur dibawah usia 1 bulan
5. 4. Mencari dan mengobati penyebab
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN KEJANG DEMAM
A. Pengkajian
Pengkajian neurologik :
1. Tanda – tanda vital
2. Hasil pemeriksaan kepala
3. Reaksi pupil
4. Tingkat kesadaran
aspadaan : respon terhadap panggilan
6. 5. Afek
6. Aktivitas kejang
7. Fungsi sensoris
terhadap suhu
8. Refleks
9. Kemampuan intelektual
B. Diagnosa keperawatan
1. Resiko tinggi cidera
2. Gangguan citra tubuh
3. Resiko tinggi koping keluarga dan koping individu tidak efektif
C. Intervensi keperawatan
1. Kejang
7. jatuh
memasukan benda apapun kedalam mulut anak
da yang mungkin terbentur dengan anak
dan singkirkan semua benda tajam dari daerah tersebut
tuk mem fasilitasi bersihan jalan nafas dari sekret
2. Lakukan observasi secara teliti dan catat aktiitas kejang untuk membantu diagnosis atau pengkajian
respon pengobatan
si selama kejang
DAFTAR PUSTAKA
1. Betz Cecily L, Sowden Linda A. (2002). Buku Saku Keperawatan Pediatri. Jakarta : EGC.
2. Sacharin Rosa M. (1996). Prinsip Keperawatan Pediatrik. Alih bahasa : Maulanny R.F. Jakarta : EGC.
3. Ngastiyah.( 1997 ). Perawatan Anak Sakit Jakarta : EGC
4. Arjatmo T.(2001). Keadaan Gawat Yang Mengancam Jiwa. Jakarta : gaya baru
5. Kejang Pada Anak. www. Pediatrik.com/knal.php