SlideShare a Scribd company logo
FARMAKOLOGI
ANTIEPILEPSI
MAULIANA, M. FARM., APT
DEFINISI EPILEPSI
• Epilepsi adalah suatu gangguan saraf kronik, dimana terjadi kejang yang bersifat recurent (berulang).
• Kejang: manifestasi klinik dari aktivitas neuron cortical yang berlebihan di dalam korteks cerebral dan
ditandai dengan adanya perubahan aktifitas elektrik pada saat dilakukan pemeriksaan
electroencephalography (EEG).
• Manifestasi klinik kejang sangat bervariasi tergantung dari daerah otak fungsional mana yang terlibat.
NEUROTRANSMITTER
ETIOLOGI
• Gangguan/abnormalitas dari pelepasan neuron.
• Banyak hal yang bisa menyebabkan terjadinya abnormalitas pelepasan neuron, seperti:
1. Birth trauma
2. Cedera kepala
3. Tumor otak
4. Penyakit cerebrovascular
5. Genetik
6. Idiopatik
PATOFISIOLOGI
• Kejang disebabkan karena adanya ketidakseimbangan antara pengaruh inhibisi dan eksitatori pada otak,
terjadi karena:
• Kurangnya transmisi inhibitori. Contoh: setelah pemberian antagonis GABA, atau selama penghentian pemberian
agonis GABA (alcohol, benzodiazepin).
• Meningkatnya aksi eksitatori  meningkatnya aksi glutamat atau aspartat di dalam otak.
DIAGNOSA
• Pasien didiagnosis epilepsi, jika mengalami gejala
serangan kejang secara berulang.
• Untuk menentukan jenis epilepsinya, selain dari
gejala, diperlukan berbagai alat diagnostic:
• EEG
• CT-Scan
• MRI
• Dan lain-lain
KLASIFIKASI EPILEPSI
•Berdasarkan data klinik dan EEG, kejang dapat dibagi menjadi:
1. Kejang umum (generalized seizure): jika aktivasi terjadi pada kedua hemisphere
otak secara bersama-sama.
2. Kejang Parsial/focal: jika dimulai dari daerah tertentu dari otak.
KEJANG UMUM
1. Tonik-klonik = grand mal
• Merupakan bentuk paling banyak terjadi.
• Pasien tiba-tiba jatuh, kejang, nafas
terengah-engah, keluar air liur.
• Bisa terjadi sianosis, ngompol, atau
menggigit lidah.
• Terjadi beberapa menit, kemudian diikuti
lemah, kebingungan, sakit kepala atau tidur.
2. Abscense attacks = petit mal
• Jenis yang jarang.
• Umumnya hanya terjadi pada masa anak-anak atau awal remaja.
• Penderita tiba-tiba melotot, atau matanya berkedip-kedip, dengan kepala terkulai.
• Kejadiannya Cuma beberapa detik, dan bahkan sering tidak disadari.
3. Kejang mioklonik
• Biasanya terjadi pada pagi hari, setelah bangun tidur.
• Pasien mengalami sentakan tiba-tiba.
• Jenis yang sama (tapi non epileptic) bisa terjadi pada pasien normal.
4. Kejang atonik
• Jarang terjadi.
• Pasien tiba-tiba kehilangan kekuatan otot  jatuh, namun bisa segera recovered.
KEJANG PARSIAL
1. Simple partial seizure
• Pasien tidak kehilangan kesadaran.
• Terjadi sentakan-sentakan pada bagian tertentu dari tubuh.
2. Complex partial seizure
• Pasien melakukan gerakan –gerakan tak terkendali: gerakan mengunyah, meringis dll tanpa kesadaran.
SASARAN TERAPI
•Mengontrol (mencegah dan mengurangi frekuensi) supaya tidak terjadi kejang
beraktivitas normal kembali.
•Meminimalisir adverse effect of drug.
Strategi terapi:
Mencegah atau menurunkan lepasnya muatan listrik saraf yg berlebihan melalui
perubahan kanal ion atau mengatur ketersediaan neurotransmitter.
PRINSIP PENGOBATAN PADA EPILEPSI
• Monoterapi
• Menurunkan potensi AE
• Meningkatkan kepatuhan pasien
• Hindari / minimalkan penggunaan antiepilepsi sedatif
• Jika monoterapi gagal, dapat diberikan sedatif atau politerapi
• Pemberian terapi sesuai dengan jenis epilepsinya
• Mulai dengan dosis terkecil (dapat ditingkatkan sesuai dengan kondisi pasien)
PRINSIP PENGOBATAN PADA EPILEPSI
•Variasi individual -- perlu pemantauan
•Monitoring kadar obat dalam darah - penyesuaian dosis
•Lama pengobatan tergantung jenis epilepsinya, kondisi pasien dan
kepatuhan pasien
•Jangan menghentikan pengobatan secara tiba-tiba (mendadak).
PENATALAKSANAAN TERAPI
•Non farmakologi :
•Amati faktor pemicu.
•Menghindari faktor pemicu (jika ada), misalnya : stress, OR, konsumsi kopi
atau alkohol, perubahan jadwal tidur, terlambat makan, dll.
•Farmakologi : menggunakan obat-obat antiepilepsi
OBAT ANTIEPILEPSI
glutamat
GABA
GAD
GABA
Post sinaptik
Pre-sinaptik
Re-uptake
Reseptor GABA
Transporter GABA
Metabolit
GABA
GABA-transaminase
1
3
2
Berdifusi
menjauh
gabapentin
tiagabin
vigabatrin
+
-
-
EFEK DEPRESI CNS
DRUG
Partial
Seizure
Generalized
Tonic- Clonic/
Grand Mal
Absence
Atypical
Absence
Drug of
Choice
Carbamazepine
Phenytoin
Valproate
Valproate
Carbamazepine
Phenytoin
Ethosuximide
Valproate
Valproate
Alternative
Lamotrigine
Gabapentine
Topiramate
Tiagabine
Primidone
Phenobarbital
Lamotrigine
Topiramate
Primidone
Phenobarbital
Clonazepam
Lamotrigine
Clonazepam
Lamotrigine
Topiramate
Felbamate
EPILEPSI PADA KEHAMILAN
•The possibility of increased maternal seizures,
•Pregnancy complications,
•Adverse fetal outcome.
•Approximately 25% to 30% of women have increased seizures during pregnancy
•Increased seizure activity may result from either a direct effect on seizure threshold or a
reduction in AED concentration.
•Barbiturates and phenytoin are associated with congenital heart malformations, orofacial
clefts, and other malformations.
•Valproic acid and carbamazepine are associated with spina bifida (neural tube defect) and
hypospadias.
•Lamotrigin dan gabapentin : tidak ditemui efek teratogen pada hewan uji,
tetapi data pada manusia belum cukup kuat.
•Pemberian suplemen asam folat dan vitamin k diperlukan selama wanita
hamil yang mengkonsumsi obat-obat antiepilepsi.
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Farmakokinetika pengaturan dosis
Farmakokinetika   pengaturan dosisFarmakokinetika   pengaturan dosis
Farmakokinetika pengaturan dosisDwi Ramdhini
 
Pengantar farmakokinetika klinik-TDM
Pengantar farmakokinetika klinik-TDMPengantar farmakokinetika klinik-TDM
Pengantar farmakokinetika klinik-TDM
Taofik Rusdiana
 
Laporan praktikum farmakologi ld 50
Laporan praktikum farmakologi ld 50Laporan praktikum farmakologi ld 50
Laporan praktikum farmakologi ld 50
Siska Hermawati
 
FARMASI KLINIK - Aplikasi Farmakokinetika pada Geriatrik
FARMASI KLINIK - Aplikasi Farmakokinetika pada GeriatrikFARMASI KLINIK - Aplikasi Farmakokinetika pada Geriatrik
FARMASI KLINIK - Aplikasi Farmakokinetika pada Geriatrik
Nesha Mutiara
 
Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)
Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)
Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)
Bagus Utomo
 
Farmakokinetika Aminoglikosida
Farmakokinetika AminoglikosidaFarmakokinetika Aminoglikosida
Farmakokinetika Aminoglikosida
Muhammad Didit Prasodjo
 
Suspensi
SuspensiSuspensi
Pengembangan obat herbal
Pengembangan obat herbalPengembangan obat herbal
Kelompok 12(1)
Kelompok 12(1)Kelompok 12(1)
Kelompok 12(1)
husnul khotimah
 
Biofarmasetika (Pendahuluan)
Biofarmasetika (Pendahuluan)Biofarmasetika (Pendahuluan)
Biofarmasetika (Pendahuluan)
Taofik Rusdiana
 
Soal dan Pembahasan Farmakologi Molekular
Soal dan Pembahasan Farmakologi MolekularSoal dan Pembahasan Farmakologi Molekular
Soal dan Pembahasan Farmakologi Molekular
Nesha Mutiara
 
Antibiotik dan golongannya
Antibiotik dan golongannyaAntibiotik dan golongannya
Antibiotik dan golongannya
ArwinAr
 
Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1
Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1
Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1
Bayu Mario
 
Laporan praktikum musrin salila pps Unnes
Laporan praktikum musrin salila pps UnnesLaporan praktikum musrin salila pps Unnes
Laporan praktikum musrin salila pps Unnes
Musrin Salila
 
Biofarmasetika ( i ) new2
Biofarmasetika ( i ) new2Biofarmasetika ( i ) new2
Biofarmasetika ( i ) new2
husnul khotimah
 
Farmakologi Analgetik
Farmakologi AnalgetikFarmakologi Analgetik
Farmakologi Analgetik
Lia Oktaviani
 
Analisis Obat-obat Golongan Antiepilepsi
Analisis Obat-obat  Golongan  AntiepilepsiAnalisis Obat-obat  Golongan  Antiepilepsi
Analisis Obat-obat Golongan AntiepilepsiRahayu Wahyu Ningsih
 
Obat antidepresan
Obat antidepresanObat antidepresan
Obat antidepresan
Fadhol Romdhoni
 
FARMAKOKINETIK NON LINIER
FARMAKOKINETIK NON LINIERFARMAKOKINETIK NON LINIER
FARMAKOKINETIK NON LINIER
Taofik Rusdiana
 
Antijamur
AntijamurAntijamur
Antijamur
luffyahmad
 

What's hot (20)

Farmakokinetika pengaturan dosis
Farmakokinetika   pengaturan dosisFarmakokinetika   pengaturan dosis
Farmakokinetika pengaturan dosis
 
Pengantar farmakokinetika klinik-TDM
Pengantar farmakokinetika klinik-TDMPengantar farmakokinetika klinik-TDM
Pengantar farmakokinetika klinik-TDM
 
Laporan praktikum farmakologi ld 50
Laporan praktikum farmakologi ld 50Laporan praktikum farmakologi ld 50
Laporan praktikum farmakologi ld 50
 
FARMASI KLINIK - Aplikasi Farmakokinetika pada Geriatrik
FARMASI KLINIK - Aplikasi Farmakokinetika pada GeriatrikFARMASI KLINIK - Aplikasi Farmakokinetika pada Geriatrik
FARMASI KLINIK - Aplikasi Farmakokinetika pada Geriatrik
 
Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)
Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)
Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)
 
Farmakokinetika Aminoglikosida
Farmakokinetika AminoglikosidaFarmakokinetika Aminoglikosida
Farmakokinetika Aminoglikosida
 
Suspensi
SuspensiSuspensi
Suspensi
 
Pengembangan obat herbal
Pengembangan obat herbalPengembangan obat herbal
Pengembangan obat herbal
 
Kelompok 12(1)
Kelompok 12(1)Kelompok 12(1)
Kelompok 12(1)
 
Biofarmasetika (Pendahuluan)
Biofarmasetika (Pendahuluan)Biofarmasetika (Pendahuluan)
Biofarmasetika (Pendahuluan)
 
Soal dan Pembahasan Farmakologi Molekular
Soal dan Pembahasan Farmakologi MolekularSoal dan Pembahasan Farmakologi Molekular
Soal dan Pembahasan Farmakologi Molekular
 
Antibiotik dan golongannya
Antibiotik dan golongannyaAntibiotik dan golongannya
Antibiotik dan golongannya
 
Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1
Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1
Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1
 
Laporan praktikum musrin salila pps Unnes
Laporan praktikum musrin salila pps UnnesLaporan praktikum musrin salila pps Unnes
Laporan praktikum musrin salila pps Unnes
 
Biofarmasetika ( i ) new2
Biofarmasetika ( i ) new2Biofarmasetika ( i ) new2
Biofarmasetika ( i ) new2
 
Farmakologi Analgetik
Farmakologi AnalgetikFarmakologi Analgetik
Farmakologi Analgetik
 
Analisis Obat-obat Golongan Antiepilepsi
Analisis Obat-obat  Golongan  AntiepilepsiAnalisis Obat-obat  Golongan  Antiepilepsi
Analisis Obat-obat Golongan Antiepilepsi
 
Obat antidepresan
Obat antidepresanObat antidepresan
Obat antidepresan
 
FARMAKOKINETIK NON LINIER
FARMAKOKINETIK NON LINIERFARMAKOKINETIK NON LINIER
FARMAKOKINETIK NON LINIER
 
Antijamur
AntijamurAntijamur
Antijamur
 

Similar to Farmakologi antiepilepsi

Farmakoterapi EPILEPSI, farmasi, penyakit
Farmakoterapi EPILEPSI, farmasi, penyakitFarmakoterapi EPILEPSI, farmasi, penyakit
Farmakoterapi EPILEPSI, farmasi, penyakit
LisaSofitriana
 
kupdf.net_ppt-epilepsi.pdf
kupdf.net_ppt-epilepsi.pdfkupdf.net_ppt-epilepsi.pdf
kupdf.net_ppt-epilepsi.pdf
ErwinantoKarimAmrull
 
Patofisologi farmasi semster2
Patofisologi farmasi semster2Patofisologi farmasi semster2
Patofisologi farmasi semster2Nova Lestary
 
Epilepsi _ status epileptikus.pptx
Epilepsi _ status epileptikus.pptxEpilepsi _ status epileptikus.pptx
Epilepsi _ status epileptikus.pptx
socmed6
 
EPILEPSI.pptx
EPILEPSI.pptxEPILEPSI.pptx
EPILEPSI.pptx
Vina Mariana Ulfah
 
Bedah saraf kejang epilepsi
Bedah saraf kejang epilepsiBedah saraf kejang epilepsi
Bedah saraf kejang epilepsi
widia ningsih
 
Obat sistem saraf pusat
Obat sistem saraf pusatObat sistem saraf pusat
Obat sistem saraf pusat
Fina Ratih Wiraputri
 
Epilepsi s1-va
Epilepsi s1-vaEpilepsi s1-va
Epilepsi s1-va
raesatartilla
 
Patofisiologi kelainan sistem persarafan
Patofisiologi kelainan sistem persarafanPatofisiologi kelainan sistem persarafan
Patofisiologi kelainan sistem persarafan
ardiners
 
how it happened Epilepsi
how it happened Epilepsihow it happened Epilepsi
how it happened Epilepsi
SofiaNofianti
 
penyuluhan epilepsi.pptx
penyuluhan epilepsi.pptxpenyuluhan epilepsi.pptx
penyuluhan epilepsi.pptx
DaynuriDaynuri
 
Ppt dedek selvi
Ppt dedek selviPpt dedek selvi
Ppt dedek selvi
Yani West
 
Gadar_Neurologi.ppt
Gadar_Neurologi.pptGadar_Neurologi.ppt
Gadar_Neurologi.ppt
sardiantidwitirta
 
penatalaksaanaan kasus status epilepsi baru
penatalaksaanaan kasus status epilepsi barupenatalaksaanaan kasus status epilepsi baru
penatalaksaanaan kasus status epilepsi baru
setianingsihparamita
 
Online Class - Epilepsy (Done) (1).pptx
Online Class - Epilepsy (Done) (1).pptxOnline Class - Epilepsy (Done) (1).pptx
Online Class - Epilepsy (Done) (1).pptx
AhmadSofyanAtsauri
 
38128375 epilepsi
38128375 epilepsi38128375 epilepsi
38128375 epilepsi
Cii Nevy Beh
 
EPILEPSI_JADI.pptx
EPILEPSI_JADI.pptxEPILEPSI_JADI.pptx
EPILEPSI_JADI.pptx
abuamar11
 
Epilepsi 0
Epilepsi 0Epilepsi 0
Epilepsi 0
AmandaNathania1
 

Similar to Farmakologi antiepilepsi (20)

Farmakoterapi EPILEPSI, farmasi, penyakit
Farmakoterapi EPILEPSI, farmasi, penyakitFarmakoterapi EPILEPSI, farmasi, penyakit
Farmakoterapi EPILEPSI, farmasi, penyakit
 
kupdf.net_ppt-epilepsi.pdf
kupdf.net_ppt-epilepsi.pdfkupdf.net_ppt-epilepsi.pdf
kupdf.net_ppt-epilepsi.pdf
 
Patofisologi farmasi semster2
Patofisologi farmasi semster2Patofisologi farmasi semster2
Patofisologi farmasi semster2
 
Epilepsi _ status epileptikus.pptx
Epilepsi _ status epileptikus.pptxEpilepsi _ status epileptikus.pptx
Epilepsi _ status epileptikus.pptx
 
Kejang
KejangKejang
Kejang
 
EPILEPSI.pptx
EPILEPSI.pptxEPILEPSI.pptx
EPILEPSI.pptx
 
Bedah saraf kejang epilepsi
Bedah saraf kejang epilepsiBedah saraf kejang epilepsi
Bedah saraf kejang epilepsi
 
Epilepsi
EpilepsiEpilepsi
Epilepsi
 
Obat sistem saraf pusat
Obat sistem saraf pusatObat sistem saraf pusat
Obat sistem saraf pusat
 
Epilepsi s1-va
Epilepsi s1-vaEpilepsi s1-va
Epilepsi s1-va
 
Patofisiologi kelainan sistem persarafan
Patofisiologi kelainan sistem persarafanPatofisiologi kelainan sistem persarafan
Patofisiologi kelainan sistem persarafan
 
how it happened Epilepsi
how it happened Epilepsihow it happened Epilepsi
how it happened Epilepsi
 
penyuluhan epilepsi.pptx
penyuluhan epilepsi.pptxpenyuluhan epilepsi.pptx
penyuluhan epilepsi.pptx
 
Ppt dedek selvi
Ppt dedek selviPpt dedek selvi
Ppt dedek selvi
 
Gadar_Neurologi.ppt
Gadar_Neurologi.pptGadar_Neurologi.ppt
Gadar_Neurologi.ppt
 
penatalaksaanaan kasus status epilepsi baru
penatalaksaanaan kasus status epilepsi barupenatalaksaanaan kasus status epilepsi baru
penatalaksaanaan kasus status epilepsi baru
 
Online Class - Epilepsy (Done) (1).pptx
Online Class - Epilepsy (Done) (1).pptxOnline Class - Epilepsy (Done) (1).pptx
Online Class - Epilepsy (Done) (1).pptx
 
38128375 epilepsi
38128375 epilepsi38128375 epilepsi
38128375 epilepsi
 
EPILEPSI_JADI.pptx
EPILEPSI_JADI.pptxEPILEPSI_JADI.pptx
EPILEPSI_JADI.pptx
 
Epilepsi 0
Epilepsi 0Epilepsi 0
Epilepsi 0
 

Recently uploaded

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptx
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptxLAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptx
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptx
GregoryStevanusGulto
 
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdfPanduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
AbdulWahid24425
 
lp HERNIA keperawatan medical bedah stase
lp HERNIA keperawatan medical bedah staselp HERNIA keperawatan medical bedah stase
lp HERNIA keperawatan medical bedah stase
jeanlomirihi1
 
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptxPMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
kartikaoktarini
 
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmaskesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
IrmaFitriani7
 
PPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptx
PPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptxPPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptx
PPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptx
kartikaoktarini
 
Vaskularisasi sistem konduksi jantung.pdf
Vaskularisasi sistem konduksi jantung.pdfVaskularisasi sistem konduksi jantung.pdf
Vaskularisasi sistem konduksi jantung.pdf
ShaoranAulia1
 
Lp persalinan normal maternitas keperawatan
Lp persalinan normal maternitas keperawatanLp persalinan normal maternitas keperawatan
Lp persalinan normal maternitas keperawatan
jeanlomirihi1
 
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 202425 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
SriyantiSulaiman
 
LAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docx
LAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docxLAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docx
LAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docx
YuniAfridaniHasibuan
 
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.pptPencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
Rizkiyahnovianti
 
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdfBuku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
SIMRS Cendana
 
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.pptPenanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
SuryaniAnggun2
 

Recently uploaded (13)

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptx
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptxLAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptx
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptx
 
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdfPanduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
 
lp HERNIA keperawatan medical bedah stase
lp HERNIA keperawatan medical bedah staselp HERNIA keperawatan medical bedah stase
lp HERNIA keperawatan medical bedah stase
 
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptxPMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
 
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmaskesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
 
PPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptx
PPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptxPPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptx
PPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptx
 
Vaskularisasi sistem konduksi jantung.pdf
Vaskularisasi sistem konduksi jantung.pdfVaskularisasi sistem konduksi jantung.pdf
Vaskularisasi sistem konduksi jantung.pdf
 
Lp persalinan normal maternitas keperawatan
Lp persalinan normal maternitas keperawatanLp persalinan normal maternitas keperawatan
Lp persalinan normal maternitas keperawatan
 
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 202425 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
 
LAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docx
LAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docxLAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docx
LAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docx
 
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.pptPencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
 
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdfBuku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
 
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.pptPenanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
 

Farmakologi antiepilepsi

  • 2. DEFINISI EPILEPSI • Epilepsi adalah suatu gangguan saraf kronik, dimana terjadi kejang yang bersifat recurent (berulang). • Kejang: manifestasi klinik dari aktivitas neuron cortical yang berlebihan di dalam korteks cerebral dan ditandai dengan adanya perubahan aktifitas elektrik pada saat dilakukan pemeriksaan electroencephalography (EEG). • Manifestasi klinik kejang sangat bervariasi tergantung dari daerah otak fungsional mana yang terlibat.
  • 4. ETIOLOGI • Gangguan/abnormalitas dari pelepasan neuron. • Banyak hal yang bisa menyebabkan terjadinya abnormalitas pelepasan neuron, seperti: 1. Birth trauma 2. Cedera kepala 3. Tumor otak 4. Penyakit cerebrovascular 5. Genetik 6. Idiopatik
  • 5.
  • 6. PATOFISIOLOGI • Kejang disebabkan karena adanya ketidakseimbangan antara pengaruh inhibisi dan eksitatori pada otak, terjadi karena: • Kurangnya transmisi inhibitori. Contoh: setelah pemberian antagonis GABA, atau selama penghentian pemberian agonis GABA (alcohol, benzodiazepin). • Meningkatnya aksi eksitatori  meningkatnya aksi glutamat atau aspartat di dalam otak.
  • 7. DIAGNOSA • Pasien didiagnosis epilepsi, jika mengalami gejala serangan kejang secara berulang. • Untuk menentukan jenis epilepsinya, selain dari gejala, diperlukan berbagai alat diagnostic: • EEG • CT-Scan • MRI • Dan lain-lain
  • 8. KLASIFIKASI EPILEPSI •Berdasarkan data klinik dan EEG, kejang dapat dibagi menjadi: 1. Kejang umum (generalized seizure): jika aktivasi terjadi pada kedua hemisphere otak secara bersama-sama. 2. Kejang Parsial/focal: jika dimulai dari daerah tertentu dari otak.
  • 9. KEJANG UMUM 1. Tonik-klonik = grand mal • Merupakan bentuk paling banyak terjadi. • Pasien tiba-tiba jatuh, kejang, nafas terengah-engah, keluar air liur. • Bisa terjadi sianosis, ngompol, atau menggigit lidah. • Terjadi beberapa menit, kemudian diikuti lemah, kebingungan, sakit kepala atau tidur.
  • 10. 2. Abscense attacks = petit mal • Jenis yang jarang. • Umumnya hanya terjadi pada masa anak-anak atau awal remaja. • Penderita tiba-tiba melotot, atau matanya berkedip-kedip, dengan kepala terkulai. • Kejadiannya Cuma beberapa detik, dan bahkan sering tidak disadari. 3. Kejang mioklonik • Biasanya terjadi pada pagi hari, setelah bangun tidur. • Pasien mengalami sentakan tiba-tiba. • Jenis yang sama (tapi non epileptic) bisa terjadi pada pasien normal. 4. Kejang atonik • Jarang terjadi. • Pasien tiba-tiba kehilangan kekuatan otot  jatuh, namun bisa segera recovered.
  • 11. KEJANG PARSIAL 1. Simple partial seizure • Pasien tidak kehilangan kesadaran. • Terjadi sentakan-sentakan pada bagian tertentu dari tubuh. 2. Complex partial seizure • Pasien melakukan gerakan –gerakan tak terkendali: gerakan mengunyah, meringis dll tanpa kesadaran.
  • 12. SASARAN TERAPI •Mengontrol (mencegah dan mengurangi frekuensi) supaya tidak terjadi kejang beraktivitas normal kembali. •Meminimalisir adverse effect of drug. Strategi terapi: Mencegah atau menurunkan lepasnya muatan listrik saraf yg berlebihan melalui perubahan kanal ion atau mengatur ketersediaan neurotransmitter.
  • 13. PRINSIP PENGOBATAN PADA EPILEPSI • Monoterapi • Menurunkan potensi AE • Meningkatkan kepatuhan pasien • Hindari / minimalkan penggunaan antiepilepsi sedatif • Jika monoterapi gagal, dapat diberikan sedatif atau politerapi • Pemberian terapi sesuai dengan jenis epilepsinya • Mulai dengan dosis terkecil (dapat ditingkatkan sesuai dengan kondisi pasien)
  • 14. PRINSIP PENGOBATAN PADA EPILEPSI •Variasi individual -- perlu pemantauan •Monitoring kadar obat dalam darah - penyesuaian dosis •Lama pengobatan tergantung jenis epilepsinya, kondisi pasien dan kepatuhan pasien •Jangan menghentikan pengobatan secara tiba-tiba (mendadak).
  • 15. PENATALAKSANAAN TERAPI •Non farmakologi : •Amati faktor pemicu. •Menghindari faktor pemicu (jika ada), misalnya : stress, OR, konsumsi kopi atau alkohol, perubahan jadwal tidur, terlambat makan, dll. •Farmakologi : menggunakan obat-obat antiepilepsi
  • 17.
  • 18.
  • 19.
  • 20. glutamat GABA GAD GABA Post sinaptik Pre-sinaptik Re-uptake Reseptor GABA Transporter GABA Metabolit GABA GABA-transaminase 1 3 2 Berdifusi menjauh gabapentin tiagabin vigabatrin + - - EFEK DEPRESI CNS
  • 21. DRUG Partial Seizure Generalized Tonic- Clonic/ Grand Mal Absence Atypical Absence Drug of Choice Carbamazepine Phenytoin Valproate Valproate Carbamazepine Phenytoin Ethosuximide Valproate Valproate Alternative Lamotrigine Gabapentine Topiramate Tiagabine Primidone Phenobarbital Lamotrigine Topiramate Primidone Phenobarbital Clonazepam Lamotrigine Clonazepam Lamotrigine Topiramate Felbamate
  • 22. EPILEPSI PADA KEHAMILAN •The possibility of increased maternal seizures, •Pregnancy complications, •Adverse fetal outcome. •Approximately 25% to 30% of women have increased seizures during pregnancy •Increased seizure activity may result from either a direct effect on seizure threshold or a reduction in AED concentration. •Barbiturates and phenytoin are associated with congenital heart malformations, orofacial clefts, and other malformations. •Valproic acid and carbamazepine are associated with spina bifida (neural tube defect) and hypospadias.
  • 23. •Lamotrigin dan gabapentin : tidak ditemui efek teratogen pada hewan uji, tetapi data pada manusia belum cukup kuat. •Pemberian suplemen asam folat dan vitamin k diperlukan selama wanita hamil yang mengkonsumsi obat-obat antiepilepsi.

Editor's Notes

  1. EEG: jadi nanti dilihat bagaimana aktifitas listrik diotak. febrile seizure adalah kejang yang terjadi akibat peningkatan suhu tubuh (lebih dari 38 derajat Celsius).  Kejang demam pada bayi juga terjadi akibat suatu proses ekstranium (di luar kelainan otak).  “Kondisi ini umumnya dialami oleh anak berusia 6 bulan sampai 5 tahun. Orang awam menyebut demam ini dengan ‘step’ pada anak. Biasanya, peningkatan suhu yang menyebabkan kejang ini bisa dipengaruhi oleh adanya faktor infeksi pada tubuh anak Sampai saat ini, belum ada penyebab pasti yang buat seorang bayi bisa alami demam kejang. Namun, ada beberapa risiko yang buat bayi alami febrile seizure seperti riwayat kejang dari keluarga, usia kurang dari 12 bulan, temperatur rendah saat kejang (tidak perlu suhu tinggi untuk kejang), dan cepat kejang setelah demam
  2. Penyakit saraf ada hubnya dgn NT ini. NT ini ibarat mak comblang yg mghubungkan antara rangsangan dgn rseptor/sarafnya. GABA  inhibitori. Jd di SSP ada yg Namanya inhibitori dan eksitatori. Nah Inhibitori dan eksitatori ini harus seimbang didalam saraf kita. Inhibitori >> otomatis byk yg dihambat, kalo eksitatori yg >> lebih byk yg dipacu. Ketidakseimbangan tsb inilah yg akan menyebabkan nanti gangguan saraf.
  3. 1. Adanya masalah pada proses kelhiran bayi. Epilepsi pada bayi juga punya gejala kejang dan bisa terjadi berulang meski sedang tidak demam. Jika kejang demam umumnya akan berhenti sendiri tanpa pengobatan, berbeda dengan epilepsi. Epilepsi membutuhkan obat rutin untuk mencegah kejang kambuh. Penderita epilepsi pada bayi atau anak, biasanya akan terus minum obat jika kejang sering terjadi. Namun, apabila sudah jarang kambuh, dokter bisa saja menghentikan pemberian obat.
  4. Kalau kejang hanya sekali2, blm bisa didiagnosa epiepsi bisa jd krn penyakit ttntu. Seperti missal pada anak dgn demam tinggi, bisa trjdi kejang namun tdk berulang terjdi jka demam sgt tggi.
  5. GABA transaminase: enzim yg menguraikan GABA  tdk ada pemecahan GABA. Gaba transporter memperlama aksi GABA. Levetiracetam: modulasi aktivitas synaptic vesicel protein 2A dan pengaruh pada signaling Ca2+.
  6. Harus diperhatikan dsni, bagaimana kemgkinan trjdinya pengkatan kejang pd ibu hamil, Dan bagaimana jka mengonsumsi obat antiepilepsi pd ibu hamil apakah bs trjdi komplikasi yg dpt mempengaruhi janin pd ibu hamil. Spina bifida: kelainan pada tulang blkg bayi. Hipospadias: saluran kencing pd penis tdk brda diujung.