Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan klien epilepsi, meliputi pengertian epilepsi sebagai gangguan serebral kronik yang ditandai oleh serangan proksimal berkala, insiden dan etiologi epilepsi, klasifikasi serangan epilepsi seperti partial dan umum, serta pemeriksaan diagnostik dan pengobatan epilepsi.
2. Pengertian EpilepsiPengertian Epilepsi
►Adalah suatu gangguan serebral kronikAdalah suatu gangguan serebral kronik
dengan berbagai macam etiologi, yangdengan berbagai macam etiologi, yang
ditandai oleh timbulnya serangan proksimalditandai oleh timbulnya serangan proksimal
yang berkala sebagai akibat lepasnyayang berkala sebagai akibat lepasnya
muatan listrik serebral secara eksesif.muatan listrik serebral secara eksesif.
3. •Insiden:Insiden:
►Prevalen 4 – 7 %Prevalen 4 – 7 %
►Di Indonesia terdapat ± 900.000 – 1,8 jutaDi Indonesia terdapat ± 900.000 – 1,8 juta
penderita epilepsi.penderita epilepsi.
►Laki-laki lebih banyak dari perempuanLaki-laki lebih banyak dari perempuan
►Awita :Awita :
< 4 tahun< 4 tahun : 30 – 32, 9 %: 30 – 32, 9 %
< 10 tahun< 10 tahun : 50 – 51,5 %: 50 – 51,5 %
< 20 tahun< 20 tahun : 75 – 83,4 %: 75 – 83,4 %
> 25 tahun> 25 tahun : 15 %: 15 %
4. EtiologiEtiologi
1.1. Epilepsi Idiopatik (penyebab tidak diketahui, meliputi >50Epilepsi Idiopatik (penyebab tidak diketahui, meliputi >50
% kasus)% kasus)
2.2. Epilepsi Simptomatik (sangat bervariasi bergangungEpilepsi Simptomatik (sangat bervariasi bergangung
pada usia awitan):pada usia awitan):
a.a. Usia 0 – 6 bulan :Usia 0 – 6 bulan :
► Kelainan intra uterinKelainan intra uterin
► Kelainan selama persalinanKelainan selama persalinan
► Kelainan kongnitalKelainan kongnital
► Gangguan metabolikGangguan metabolik
► infeksiinfeksi
a.a. Usia 6 bulan – 3 tahun:Usia 6 bulan – 3 tahun:
► Kejang demamKejang demam
► Cedera kepalaCedera kepala
► Kecarunan dan gangguan metabolikKecarunan dan gangguan metabolik
► Degenerasi serebralDegenerasi serebral
5. c.c. Usia Remaja:Usia Remaja:
► Infeksi virus, bakteri, parasitInfeksi virus, bakteri, parasit
► Abses otakAbses otak
c.c. Usia Muda:Usia Muda:
► Cedera kepalaCedera kepala
► Tumor otalTumor otal
► infeksiinfeksi
c.c. Usia Lanjut:Usia Lanjut:
► Gangguan pembuluh darah otakGangguan pembuluh darah otak
► TraumaTrauma
► TumorTumor
► Degenerasi serebralDegenerasi serebral
6. PatofisiologiPatofisiologi
► Gejala yang ditimbulkan akibat serangan epilepsiGejala yang ditimbulkan akibat serangan epilepsi
sebagaian karena otak mengalami kerusakan. Beratsebagaian karena otak mengalami kerusakan. Berat
ringannya gangguan bergantung pada lokasi dan keadaanringannya gangguan bergantung pada lokasi dan keadaan
patologinya. Apabila lesi pada otak tengah. Thalamus danpatologinya. Apabila lesi pada otak tengah. Thalamus dan
korteks serebri kemungkinan bersifat epileptogenik. Lesikorteks serebri kemungkinan bersifat epileptogenik. Lesi
pada serebelum biasanya tidak mengakibatkan seranganpada serebelum biasanya tidak mengakibatkan serangan
epileptik.epileptik.
► Serangan epilepsi terjadi karena adanya lepas muatanSerangan epilepsi terjadi karena adanya lepas muatan
listrik yang berlebihan dari neuron di SSP yang terlokalisir.listrik yang berlebihan dari neuron di SSP yang terlokalisir.
Hal ini terjadi karena adanya gangguan keseimbanganHal ini terjadi karena adanya gangguan keseimbangan
antara prosesaksitasi dan inhibisi pada interaksi antarantara prosesaksitasi dan inhibisi pada interaksi antar
neuron yang disebabkan oleh karena gangguan pada selneuron yang disebabkan oleh karena gangguan pada sel
neuronnya sendiri atau transmisi sinaptiknya.neuronnya sendiri atau transmisi sinaptiknya.
7. ► Transmisi sinaptik oleh neurotransmiteryangTransmisi sinaptik oleh neurotransmiteryang
bersifat aksitasi oleh inhibisi dalam keadaanbersifat aksitasi oleh inhibisi dalam keadaan
gangguan akan mempengaruhi membran sel,gangguan akan mempengaruhi membran sel,
sehingga terjadi proses :sehingga terjadi proses :
1.1. Ketidakstabilan membran sel saraf sehingga selKetidakstabilan membran sel saraf sehingga sel
mudah diaktifkan mudah terjadi kejang.mudah diaktifkan mudah terjadi kejang.
2.2. Neuron mengalami peningkatan sensitivitas denganNeuron mengalami peningkatan sensitivitas dengan
ambang rangsang menurun, sehingga mudah sekaliambang rangsang menurun, sehingga mudah sekali
terangsang dan dapat terangsan secara berturut-turut.terangsang dan dapat terangsan secara berturut-turut.
3.3. Kemungkinan terjadi polarisasi yang berlebihnKemungkinan terjadi polarisasi yang berlebihn
sehingga terjadi hiperpolarisasi atau sebaliknyasehingga terjadi hiperpolarisasi atau sebaliknya
terhenti repolarisasi, karena terjadi perbedaanterhenti repolarisasi, karena terjadi perbedaan
potensial listrik lapisan intra sel dan ekstra sel.potensial listrik lapisan intra sel dan ekstra sel.
4.4. Adanya ketidakseimbangan ion yang mengubahAdanya ketidakseimbangan ion yang mengubah
lingkungan kimia neuron, sehingga membran neuronlingkungan kimia neuron, sehingga membran neuron
depolarisasi.depolarisasi.
8. Klasifikasi (international League Against Epilepsy)Klasifikasi (international League Against Epilepsy)
► Bangkitan Partial (berasal dari daerah tertentu diBangkitan Partial (berasal dari daerah tertentu di
otak)otak)
Bangkitan Partial Sederhana / Jacksonial:Bangkitan Partial Sederhana / Jacksonial:
► Ditandai dengan kesadaran yang tetap baik, dapat berupaDitandai dengan kesadaran yang tetap baik, dapat berupa
vokal motorik yang menjalar.vokal motorik yang menjalar.
► Gerakan klonik jari tangan, menjalar ke lengan bawah dan atasGerakan klonik jari tangan, menjalar ke lengan bawah dan atas
atau menjalar ke seluruh tubuh.atau menjalar ke seluruh tubuh.
► Gerakan versif dimana kepala dan leher menengok ke satu sisi.Gerakan versif dimana kepala dan leher menengok ke satu sisi.
► Gejala sensoris fokal menjalar atau sensorik khusus berupaGejala sensoris fokal menjalar atau sensorik khusus berupa
halusinasi sederhana (visual, auditorik, gustatorik)halusinasi sederhana (visual, auditorik, gustatorik)
► Kadang-kadang ada devisit neurologik fokal post iktal berupaKadang-kadang ada devisit neurologik fokal post iktal berupa
kelumpuhan ekstermitas (Todds Paralisis) yang hilang dalamkelumpuhan ekstermitas (Todds Paralisis) yang hilang dalam
beberapa jam.beberapa jam.
9. ► Bangkitan Partial Kompleks:Bangkitan Partial Kompleks:
► Didapati adanya gangguan kesadaran dan gejalaDidapati adanya gangguan kesadaran dan gejala
psikis/gangguan fungsi luhur, seperti:psikis/gangguan fungsi luhur, seperti:
DisphasiaDisphasia
Deja-vu (kenal dengan peristiwa yang belum pernahDeja-vu (kenal dengan peristiwa yang belum pernah
dialaminya)dialaminya)
Jamais-vu (tidak kenal dengan peristiwa yang pernahJamais-vu (tidak kenal dengan peristiwa yang pernah
dialaminya)dialaminya)
Dreamy State (keadaan seperti sedang bermimpi)Dreamy State (keadaan seperti sedang bermimpi)
Ilusi, halusinasiIlusi, halusinasi
Otomatisme (mengunyah, menelan, gerakan-gerakanOtomatisme (mengunyah, menelan, gerakan-gerakan
tertentu.tertentu.
Klien menjadi sering bingung, disorientasi selamaKlien menjadi sering bingung, disorientasi selama
beberapa menit pasca bangkitan.beberapa menit pasca bangkitan.
10. ► Bangkitan UmumBangkitan Umum
Bangkitan umum sekunder:Bangkitan umum sekunder:
Bangkitan partial dapat berubah menjadi bangkitanBangkitan partial dapat berubah menjadi bangkitan
umum melalui beberapa tingkatan, hal iniumum melalui beberapa tingkatan, hal ini
menunjukkan adanya penyebaran dari lepasanmuatanmenunjukkan adanya penyebaran dari lepasanmuatan
listrik ke berbagai bagian dari otak. Bangkitan partiallistrik ke berbagai bagian dari otak. Bangkitan partial
sederhana bangkitan partial kompleksederhana bangkitan partial komplek
bangkitan umum.bangkitan umum.
Bangkitan Umum Primer :Bangkitan Umum Primer :
1.1. Bangkitan tonik-klonik (Grand mall):Bangkitan tonik-klonik (Grand mall):
► Serangan terjadi secara tiba-tiba.Serangan terjadi secara tiba-tiba.
► Klien jatuh sambil menjerit/berteriak.Klien jatuh sambil menjerit/berteriak.
► Pernafasan sejenak berhenti dan seluruh tubuh kaku,Pernafasan sejenak berhenti dan seluruh tubuh kaku,
kemudian bangkit gerakan tonik-klonik selama 1 – 2kemudian bangkit gerakan tonik-klonik selama 1 – 2
menit.menit.
11. ►Kesadaran hilang pada saat klien jatuh.Kesadaran hilang pada saat klien jatuh.
►Urine keluar kartena kontraksi tonik involunter.Urine keluar kartena kontraksi tonik involunter.
►Air liur berbusa karena kontraksi tonik-klonik aoatAir liur berbusa karena kontraksi tonik-klonik aoat
wajah, mulut, oropharynk.wajah, mulut, oropharynk.
►Setelah serangan, klien belum sadar untukSetelah serangan, klien belum sadar untuk
beberapa menit sampai ½ jam.beberapa menit sampai ½ jam.
►Klien mulai membuka mata, tampak letih sekali danKlien mulai membuka mata, tampak letih sekali dan
tertidur.tertidur.
►Pasca grand mall, klien nyeri kepala dan tidak ingatPasca grand mall, klien nyeri kepala dan tidak ingat
apa yang terjadi.apa yang terjadi.
►Sebelum serangan ditandai adanya suatu auraSebelum serangan ditandai adanya suatu aura
berupa pusing, iritabilitas dan sakit kepalaberupa pusing, iritabilitas dan sakit kepala
12. 2.2. Bangkitan Lena (Petit mall)Bangkitan Lena (Petit mall)
Ditandai kehilangan kesadaran sangat singkat (5 – 10Ditandai kehilangan kesadaran sangat singkat (5 – 10
detik). Saat kehilangan kesadaran, tonus otot skeletaldetik). Saat kehilangan kesadaran, tonus otot skeletal
tidak hilang sehinga klien tidak terjatuh.tidak hilang sehinga klien tidak terjatuh.
Kadang timbul gerakan otot wajah setempat (facialKadang timbul gerakan otot wajah setempat (facial
twitcing).twitcing).
Kedua mata menatap hampa ke depan atau keduaKedua mata menatap hampa ke depan atau kedua
mata berputar ke atas sambil melepaskan benda yangmata berputar ke atas sambil melepaskan benda yang
sedang dipegangnya atau berhenti bicara.sedang dipegangnya atau berhenti bicara.
Setelah sadar klien lupa apa yang terjadi.Setelah sadar klien lupa apa yang terjadi.
3.3. Bangkitan Mioklonik.Bangkitan Mioklonik.
Ditandai dengan kontraksi otot tubuh secara cepat,Ditandai dengan kontraksi otot tubuh secara cepat,
sinkron dan bilateral atau kadang hanya mengenaisinkron dan bilateral atau kadang hanya mengenai
kelompok otot-otot tertentu.kelompok otot-otot tertentu.
13. 4.4. Bangkitan Atonik:Bangkitan Atonik:
Ditandai kehilangan tonus otot secaraDitandai kehilangan tonus otot secara
mendadak pada kelompok otot tertentu,mendadak pada kelompok otot tertentu,
misalnya:misalnya:
► Otot-otot leher : kepala seolah-olah jatuh.Otot-otot leher : kepala seolah-olah jatuh.
► Seluruh otot tubuh : klien jatuh.Seluruh otot tubuh : klien jatuh.
Berlangsung singkat, kesadaran dapat hilangBerlangsung singkat, kesadaran dapat hilang
sesaat atau tidak sama sekali.sesaat atau tidak sama sekali.
5.5. Bangkitan tonik sajaBangkitan tonik saja
6.6. Bangkitan klonik sajaBangkitan klonik saja
14. ►Bangkita tak tergolongkan:Bangkita tak tergolongkan:
Kejang yang tidak diketahui penyebabnya,Kejang yang tidak diketahui penyebabnya,
sehingga tidak termasuk ke dalam kategorisehingga tidak termasuk ke dalam kategori
bangkitan umum atau partial.bangkitan umum atau partial.
►Pemeriksaan Diagnostik :Pemeriksaan Diagnostik :
EEGEEG
Photo polos kepalaPhoto polos kepala
CT ScanCT Scan
Pemeriksaan Lab.Pemeriksaan Lab.
15. PengobatanPengobatan
►Tujuan untuk penyembuhan atau bila tidakTujuan untuk penyembuhan atau bila tidak
mampu menyembuhkan untuk membatasimampu menyembuhkan untuk membatasi
gejala dan mengurangi efek sampinggejala dan mengurangi efek samping
pengobatan, sehingga dapat memperbaikipengobatan, sehingga dapat memperbaiki
kualitas hidup.kualitas hidup.
►Obat anti epoleptik mempunyai efektifitasObat anti epoleptik mempunyai efektifitas
terbatas untuk berbagai bangkitan yangterbatas untuk berbagai bangkitan yang
berbeda.berbeda.
16. PengkajianPengkajian
► Riwayat kesehatan (berhubungan dengan faktorRiwayat kesehatan (berhubungan dengan faktor
resiko bio-psiko-sosio-spiritual)resiko bio-psiko-sosio-spiritual)
► Aktifitas dan istirahat :Aktifitas dan istirahat :
Data objektif: keadaan umum lemah, lelah,Data objektif: keadaan umum lemah, lelah,
keterbatasan aktivitas, tidak mampu merawat diriketerbatasan aktivitas, tidak mampu merawat diri
sendiri, kekuatan otot menurun.sendiri, kekuatan otot menurun.
► Peredaran darah:Peredaran darah:
Data objektif: saat serangan: hipertensi, HR meningkat,Data objektif: saat serangan: hipertensi, HR meningkat,
sianosis dan setelah serangan normal atau menurun.sianosis dan setelah serangan normal atau menurun.
► Eliminasi:Eliminasi:
Data objektif : saat serangan : tekanan kandung kemihData objektif : saat serangan : tekanan kandung kemih
dan otot spinkter meningkat, setelah serangan : relaks.dan otot spinkter meningkat, setelah serangan : relaks.
17. ►Makanan dan Cairan:Makanan dan Cairan:
Data objektif : gusi/gigi mengalami kerusakanData objektif : gusi/gigi mengalami kerusakan
selama serangan, gusi bengkak karena efekselama serangan, gusi bengkak karena efek
samping obat dilantin.samping obat dilantin.
►Persarafan:Persarafan:
Selama serangan :Selama serangan :
►Nyeri kepalaNyeri kepala
►Kehilangan kesadaran/pingsan/lupaKehilangan kesadaran/pingsan/lupa
►Klien menangis, jatuh ke lantai disertai kejang,Klien menangis, jatuh ke lantai disertai kejang,
menggigit lidah, mulut berbuih, inkontinensia urine &menggigit lidah, mulut berbuih, inkontinensia urine &
faeces.faeces.
►Bibir dan muka tampak kebiruanBibir dan muka tampak kebiruan
18. Setelah serangan :Setelah serangan :
►Lethargi, bingung, otot terasa sakit, ggn bicara, nyeriLethargi, bingung, otot terasa sakit, ggn bicara, nyeri
kepala, luka memar/goresan.kepala, luka memar/goresan.
►Hemiplegi sementaraHemiplegi sementara
►Klien tidak ingat kejadian yang menimpa dirinyaKlien tidak ingat kejadian yang menimpa dirinya
►Perubahan kesadaran.Perubahan kesadaran.
Riwayat sebelum serangan :Riwayat sebelum serangan :
►Terdapat awitan pada usia tertentu.Terdapat awitan pada usia tertentu.
►Ada faktor pencetus (misal: suhu yang panas, kurangAda faktor pencetus (misal: suhu yang panas, kurang
tidur, stress, emosi labil).tidur, stress, emosi labil).
►Riwayat penyakit yang sama.Riwayat penyakit yang sama.
Interaksi sosial:Interaksi sosial:
►Gangguan interaksi sosial karena rendah diriGangguan interaksi sosial karena rendah diri
►Keluarga merasa malu.Keluarga merasa malu.
19. Konsep diri :Konsep diri :
►Rendah diriRendah diri
►Merasa tidak berdaya/tidak bergunaMerasa tidak berdaya/tidak berguna
►Tidak mempunyai harapanTidak mempunyai harapan
►Selalu hati-hati dalam berhubungan dengan orangSelalu hati-hati dalam berhubungan dengan orang
lain.lain.
20. Masalah dan intervensi keperawatanMasalah dan intervensi keperawatan
► Resiko terjadinya kecelakaan/injuri: trauma atauResiko terjadinya kecelakaan/injuri: trauma atau
kekurangan oksigenkekurangan oksigen
► Intervensi :Intervensi :
Bersama klien mengidentifikasi faktor-faktor yangBersama klien mengidentifikasi faktor-faktor yang
menyebabkan serangan timbul tiba-tiba.menyebabkan serangan timbul tiba-tiba.
Apabila serangan terjadi di luar tempat tidur, letakkanApabila serangan terjadi di luar tempat tidur, letakkan
bantal di bawah kepala klien atau lerakkan kepala klienbantal di bawah kepala klien atau lerakkan kepala klien
dipangkuan perawat.dipangkuan perawat.
Obaservasi tanda-tanda vital.Obaservasi tanda-tanda vital.
Dampingi klien saat serangan tiba untuk mencegah lukaDampingi klien saat serangan tiba untuk mencegah luka
fisik, aspirasi dan lidah tergigit.fisik, aspirasi dan lidah tergigit.
Miringkan kepala klien untuk mencegah aspirasi.Miringkan kepala klien untuk mencegah aspirasi.
Bila perlu gunakan tonk spatelBila perlu gunakan tonk spatel
21. Hindari alat-alat/benda yangHindari alat-alat/benda yang
membahayakan.membahayakan.
Longgarkan pakaian klienLonggarkan pakaian klien
Catat semua gejala dan karakteristik dariCatat semua gejala dan karakteristik dari
tipe serangan.tipe serangan.
Kolaborasi :Kolaborasi :
►Pemberian obat sesuai program th/Pemberian obat sesuai program th/
►Monitor efek samping obat.Monitor efek samping obat.
►Monitor tingkat keseimbangan elektrolit danMonitor tingkat keseimbangan elektrolit dan
glukosa.glukosa.
22. ► Resiko tidak efektifnya jalan nafas/pola nafas.Resiko tidak efektifnya jalan nafas/pola nafas.
Bila klien tak sadar, pertahankan kepatenan jalan nafas,Bila klien tak sadar, pertahankan kepatenan jalan nafas,
agar tetap lancar.agar tetap lancar.
Observasi tanda-tanda vital.Observasi tanda-tanda vital.
Identifikasi kemungkinan adanya trauma fisik.Identifikasi kemungkinan adanya trauma fisik.
Beri oksigen sesuai program.Beri oksigen sesuai program.
► Gangguan konsep diri: harga diri rendah/identitasGangguan konsep diri: harga diri rendah/identitas
diri tidak jelasdiri tidak jelas
Diskusikan ttg perasaan yang dihadapkan klienDiskusikan ttg perasaan yang dihadapkan klien
Dorong klien untuk mengekspresikan fikiran danDorong klien untuk mengekspresikan fikiran dan
perasaannyaperasaannya
Kaji kemampuan klien yang daapt meningkatkan hargaKaji kemampuan klien yang daapt meningkatkan harga
diri klien dan dapat hidup di masyarakat.diri klien dan dapat hidup di masyarakat.
Anjurkan untuk ikut kelompok epilepsiAnjurkan untuk ikut kelompok epilepsi
23. ► Kurangnya pengetahuan tentang kondisi klien:Kurangnya pengetahuan tentang kondisi klien:
Diskusikan ttg pentingnya kontrol dan minumDiskusikan ttg pentingnya kontrol dan minum
obat secara teratur.obat secara teratur.
Berikan penyuluhan tentang:Berikan penyuluhan tentang:
►Penyakit Epilepsi :Penyakit Epilepsi :
MengenaliMengenali
PenyebabPenyebab
Aura sebelum seranganAura sebelum serangan
Mencatat lama kejang dan waktu terjadinyaMencatat lama kejang dan waktu terjadinya
Pencegahan serangan kejang berulangPencegahan serangan kejang berulang
►Psiko sosial Epilepsi:Psiko sosial Epilepsi:
Pekerjaan dan pendidikanPekerjaan dan pendidikan
Olah raga dan istirahatOlah raga dan istirahat
Mengendarai kendaraanMengendarai kendaraan
24. Penanganan saat kejang:Penanganan saat kejang:
►Lindungi dari injuri :Lindungi dari injuri :
Jangan meletakkan apapun di mulut.Jangan meletakkan apapun di mulut.
Tidak boleh melakukan restrainingTidak boleh melakukan restraining
Tinggal bersama klienTinggal bersama klien
Jauhkan benda-benda yang berbahaya.Jauhkan benda-benda yang berbahaya.
►Miringkan posisi kepalaMiringkan posisi kepala
►Longgarkan pakaian klienLonggarkan pakaian klien
►Catat tanda dan gejala seranganCatat tanda dan gejala serangan
►Cari tenaga medis bila serangan berlanjut.Cari tenaga medis bila serangan berlanjut.
Setelah kejang:Setelah kejang:
►Klien tak sadar:Klien tak sadar:
Peliharan kepatenan jalan nafas.Peliharan kepatenan jalan nafas.
Catat keadaan umum klienCatat keadaan umum klien
25. ►Klien sadar, anjurkan istirahatKlien sadar, anjurkan istirahat
►Beri rasa amanBeri rasa aman
►Kaji trauma fisik.Kaji trauma fisik.
Pengobatan :Pengobatan :
►ManfaatManfaat
►Efek obatEfek obat
►Side efek anto konvulsan: ngantuk dan perubahanSide efek anto konvulsan: ngantuk dan perubahan
perilakuperilaku
►Cara pemberian obatCara pemberian obat
►Pemeriksaan secara periodik.Pemeriksaan secara periodik.
26. Nursing ObservationNursing Observation
► Pre kejang:Pre kejang:
1.1. Aaktivitas sebelum kejang :Aaktivitas sebelum kejang :
Bangun/tidurBangun/tidur
Febris, sakit beratFebris, sakit berat
Fatique, stress, gembiraFatique, stress, gembira
2.2. Faktor presipitasiFaktor presipitasi
Cahaya yang terlalu terangCahaya yang terlalu terang
Suara bisingSuara bising
hiperventilasihiperventilasi
3.3. Aura: keluhan, sensasi tidak biasa.Aura: keluhan, sensasi tidak biasa.
27. ► KejangKejang
1.1. Onset: menangis, jatuh, bagian tubuh yangOnset: menangis, jatuh, bagian tubuh yang
dipengaruhi saat kejangdipengaruhi saat kejang
2.2. Perubahan perilaku: automatisme, agitasi, lari-Perubahan perilaku: automatisme, agitasi, lari-
lari.lari.
3.3. Pergerakan tubuh; tonik, klonik, lokal/general.Pergerakan tubuh; tonik, klonik, lokal/general.
4.4. Karakteristik facial:Karakteristik facial:
1.1. Warna: sianosis, pucat, kemerahan.Warna: sianosis, pucat, kemerahan.
2.2. TwitchingTwitching
3.3. Posisi dan pergerakan mataPosisi dan pergerakan mata
4.4. Perubahan pupilPerubahan pupil
5.5. Peningkatan sekresi.Peningkatan sekresi.
5.5. Respirasi : frekuensi, irama, pola dsb)Respirasi : frekuensi, irama, pola dsb)
28. ► Post kejangPost kejang
1.1. Kesadaran/ orientasiKesadaran/ orientasi
2.2. BingungBingung
3.3. Ggn bicaraGgn bicara
4.4. TidurTidur
5.5. Perubahan fungsi motorik dan sensorik:Perubahan fungsi motorik dan sensorik:
Kelemahan/menurunnya pergerakanKelemahan/menurunnya pergerakan
Numbness, tinglingNumbness, tingling
Keseimbangan tergangguKeseimbangan terganggu
Ggn visual/pendengaranGgn visual/pendengaran
6.6. Keluhan nyeri/sakit kepalaKeluhan nyeri/sakit kepala
7.7. Kaji: injuri, ggn emosiKaji: injuri, ggn emosi
29. Status EpileptikusStatus Epileptikus
►Adalah kondisi/jenis epilepsi dimanaAdalah kondisi/jenis epilepsi dimana
serangan terjadi begitu sering, sehinggaserangan terjadi begitu sering, sehingga
klien belum keluar dari satu serangan telahklien belum keluar dari satu serangan telah
mendapat serangan yang lain.mendapat serangan yang lain.
►Serangan berrulang-ulang, biasanya terjadiSerangan berrulang-ulang, biasanya terjadi
pada serangan umum tonik-klonik,pada serangan umum tonik-klonik,
merupakan kondisi emergensi karenamerupakan kondisi emergensi karena
menyebabkan kerusakan pernanenmenyebabkan kerusakan pernanen
30. ►Penyebab:Penyebab:
Suhu yang tinggiSuhu yang tinggi
Penghentian obat anti epileptik secara tiba-tibaPenghentian obat anti epileptik secara tiba-tiba
Ggn metabolikGgn metabolik
Kurang tidurKurang tidur
MeningitisMeningitis
Trauma otakTrauma otak
Intoksikasi obatIntoksikasi obat
Alkohol, dsbAlkohol, dsb
31. Aspek Psikososial EpilepsiAspek Psikososial Epilepsi
1.1. Prasangka dan ketidaktahuan masyarakatPrasangka dan ketidaktahuan masyarakat
tentang epilepsi/mitos; bahwa epilepsitentang epilepsi/mitos; bahwa epilepsi
merupakan penyakit yang membahayakan,merupakan penyakit yang membahayakan,
menular, kemasukan setan, sakit jiwa sehinggamenular, kemasukan setan, sakit jiwa sehingga
klien sering dikucilkan.klien sering dikucilkan.
2.2. Pendidikan: sering mendapat toleransi danPendidikan: sering mendapat toleransi dan
perlakuan khusus dari guru, sehingga terisolirperlakuan khusus dari guru, sehingga terisolir
jarang berpartisipasi di sekolahjarang berpartisipasi di sekolah
3.3. Pekerjaan:Pekerjaan:
► Seringkali sulit mendapatkan pekerjaanSeringkali sulit mendapatkan pekerjaan
► Harus selektif dalam mencari kerjaHarus selektif dalam mencari kerja
32. 4.4. Olah raga:Olah raga:
Seringkali timbul keraguan/ketakutan padaSeringkali timbul keraguan/ketakutan pada
waktu akan berolah ragawaktu akan berolah raga
Ada beberapa jenis olah raga yang sebaiknyaAda beberapa jenis olah raga yang sebaiknya
dihindari oleh penderita ,misal: mendakidihindari oleh penderita ,misal: mendaki
gunung, meyelam, berenang dsb.gunung, meyelam, berenang dsb.
4.4. Ketergantungan pada obat anti epilepsiKetergantungan pada obat anti epilepsi
5.5. Kahamilan: boleh hamil, asal selama hamilKahamilan: boleh hamil, asal selama hamil
serangan kecang dapat dicegah.serangan kecang dapat dicegah.
6.6. Menghindari menggunakan kendaraanMenghindari menggunakan kendaraan
bermotor.bermotor.