SlideShare a Scribd company logo
1 of 47
GANGGUAN
VESTIBULA
R dr. Riskiyana, Sp. N
Paradigma lama (tradisional) pada pasien dengan keluhan rasa
goyang / berputar (dizzy) akan dibagi menjadi vertigo,
disequilibrium, presinkop dan light headedness  tidak dapat
membedakan perifer atau sentral
Sistem Vestibular Perifer
Nervus vestibularis Aparatus vestibular
Kanalis semisirkularis
• Berfungsi mendeteksi akselerasi
Gerakan angular/ trotasional
baik dalam aksis horizontal ,
vertical dan torsional
Otolit
• Berfungsi mendeteksi akselerasi
Gerakan linear/ tranlasional baik
dalam aksis maju-mundur, side to
side dan naik turun
Utrikulus
Mendeteksi akselerasi Gerakan maju-
mundur dan side to side
Sakulus
Mendeteksi akselerasi Gerakan naik
turun
TIMING
TRIGGERS
TARGETED
EXAM
Pencetus :
• Normal saat istirahat dan Gerakan
kepala spesifik mencetuskan gejala
Spontan :
• Gejala ada saat istirahat, memberat
dengan Gerakan kepala tidak spesifik
• Pendekatan yang baru membagi pasien dengan
menggunakan tiga kategori, timing , triggers dan target
protocol pemeriksaan fisik  dapat membedakan proses
perifer dan sentral
1. Acute vestibular syndrome
2. Spontaneus episodic vestibular syndrome
3. Triggered episodic vestibular syndrome
Onset
Trigger
CHRONIC ACUT
E
NEGATIVE
(SPONTANEOU
S)
Episode EPISODI
C
CONTINOU
S
POSITIVE
(SPONTANEOU
S)
ACUTE
CONTINOUS
VERTIGO
EPISODIC
SPONTANEOUS
VERTIGO
EPISODIC
TRIGGERED
VERTIGO
ACUTE CONTINOUS
VERTIGO
EPISODIC
SPONTANEOUS VERTIGO
EPISODIC
POSITIONAL VERTIGO
P
C
P
C
P
C
VESTIBULAR
NEURITIS
STROKE
MENIERE’S
DISEASE
TIA
BPPV
CENTRAL
POSITIONAL
VERTIGO
Acute Vertigo
• Sudden Hearing Loss
• Prodromal Dizziness
• AGE > 50 yo
• Vascular risk factor
• Duration of symptom
• Vascular risk factor
CENTRAL SIGN & SYMPTOM
ETIOLOGI
Etiologi Perifer
• Benign Paroxysmal Positional Vertigo
(BPPV)
• Meniere’s disease
• Vestibular Neuritis
• Acute Labyrinthis
• Labyrinthine infarct
• Labyrinthine concussion
• Perilymphatic fistula
• Autoimmune Inner Ear Disease
Etiologi Sentral
• Vascular disease
• Multiple sclerosis
• Vestibular epilepsy
• Cerebellopontine tumours
Penyebab Gangguan Vestibular
Diagnosis Banding Frequent Sindroma Vestibular
Temporal Course
Attacks
Second to minutes
• BPPV (< 1 menit)
• Vestibular paroxysmia (<1
menit)
• Third mobile window
syndrome
Minutes to hours
• Vestibular migraine (5 menit –
72 jam)
• Meniere disease (20 menit- 12
jam)
• Rarely episodic ataxia type 2
Acute onset, duration
of days to a few weeks
• Acute unilateral
vestibulopathy
• Brainstem
• Cerebellar stroke
Attacks
Persistent symptoms > 3
bulan
• Bilateral vestibulopathy
• Functional dizziness
• Neurodegenerative
diseases
• (cerebellar vertigo,
extrapyramidal disorders)
Anamnesis kasus Vertigo/ Dizziness
1. Bentuk serangan
2. Awitan, episode, durasi serangan
3. Pencetus
4. Intensitas dan perjalanan klinis
5. Gejala otonom
6. Gangguan pendengaran
7. Defisit neurologis
8. Gejala penyerta
9. RPD
10.Riwayat pengobatan
11.RPK
12.Kebiasaan atau rutinitas
Neuro-otology
Auditory Function
Vestibulo-Ocular
Vestibulo-Spinal
Balance and
Gait
Coordination
Static
Dynamic
• Romberg & Sharpened Romberg
• Tandem gait
• Fukuda
• Past Pointing
• Finger to nose & Finger to Finger
• Disdiadochokinesis
• Knee to heel
Skew Deviation
Nystagmus
• Spontaneous
• Positional
• Head Shaking
• Head Impulse Test
• Skew Deviation
Tonus
Other Cerebellar
• Rebound Phenomena
• Tunning Fork Exam
Hasil :
Rinne (+)
• bila bunyi garpu tala masih terdengar saat diletakkan di depan lubang telinga 
subjek NORMAL/ TULI SENSORINEURAL
Rinne (-)
• bunyi garputala tidak terdengar saat diletakkan didepan lubang telinga  TULI
KONDUKTIF
Hasil :
Weber (-)
• Apabila suara garpu tala terdengar simetris pada kedua telinga
• Pasien normal
Weber (+)
• TULI KONDUKTIF  Lateralisasi ke telinga yang sakit
• TULI SENSORINEURAL  Lateralisasi ke telinga sehat
HEAD IMPULSE TEST
• Bertujuan menilai reflek vestibulookular
• Pemeriksa meminta pasien untuk memfiksasikan
matanya ke hidung pemeriksa dan menggerakkan kepala
pasien secara cepat ke sisi lateral kanan dan kiri
• Hasil
• Lesi perifer Sakadik (+) untuk mengoreksi posisi bola
mata
• Lesi sentral  Sakadik (-)
NISTAGMUS(Spontan, Posisional)
PERIFER
• Unidirectional
• Horizontal, horizontal
rotatory
• Fiksasi mata akan
menghambat
• Fatique (+)
• Periode laten (+)
SENTRAL
• Bidirectional
• Vertical rotatory, down
beat up beat
• Fiksasi mata tidak
menghambat
• Fatique (-)
• Periode laten (-)
https://youtu.be/Dlwu6CpuHY4?si=aKxR4QN39PVT1RlE
Bidirectional Nistagmus
https://youtu.be/hOA3PKUaFlM?si=ySt2AThlSuMp-4VZ
Test of Skew
• Utk melihat adanya vertical ocular
misalignment
• Intepretasi:
- Lesi perifer: tidak didapatkan gerakan
koreksi (refiksasi) pada mata yang tidak
ditutup.
- Lesi sentral: didapatkan gerakan koreksi
(refiksasi) pada mata yang tidak ditutup.
https://youtu.be/zgqCXef-qPs?si=I1TsnHbM_SOEAVS8
Tatalaksana
Gangguan
Vestibular
Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV)
Gangguan klinis yang sering terjadi dengan
karakteristik serangan vertigo tipe perifer,
berulang dan singkat , sering berkaitan dengan
perubahan posisi kepala dari tidur melihat ketas
kemudian memutar kepala
Etiologi :
1. Idiopatik
Sekitar 50% penderita BPPV
tidak diketahui penyebabnya
2. simptomatik
pasca trauma, pasca labirintitis
virus, stroke vertebrobasilaris,
menierre, pasca –operasi,
ototoksisitas dan matoiditis
kronik
BPPV Merupakan penyebab vertigo vestibular terbanyak
yang menyebabkan pasien datang berobat
Tatalaksana utama BPPV adalah manuver reposisi kanalis dan
Latihan vestibular
1. Hipotesis kanalitiasis
2. Hipotesis kupulolitiasis
Kanalitiasis :
Otokonia( debris otolith Kristal kalsium karbonat
yang terlepas dari membran otolith di utrikulus)
terperangkap didalam kanalis semisirkularis
Pergerakan kepala menyebabkan otokonia
bergerak, menstimulasi kupula mengirimkan sinyal
yang salah ke otak sehingga menyebabkan vertigo
dan nistagmus.
Kupulolitiasis
: Otokonia menempel pada permukaan
kupula kanalis semisirkularis yang sensitif
terhadap gravitasi dan menyebabkan vertigo
dan nistagmus
Patofisiologi
Gambaran
Klinis
● Vertigo timbul mendadak pada perubahan posisi misalnya miring ke satu sisi pada waktu
berbaring , bangkit dari tidur, membungkuk atau waktu menegakkan kembali badan,
menunduk atau menengadah
● Serangan berlangsung dalam waktu singkat , biasanya kurang dari 10-30 detik
● Vertigo pada BPPV dirasakan berputar, bisa disertai rasa mual, kadang –kadang muntah.
Setelah rasa berputar menghilang pasien bisa merasa melayang
● Umumnya BPPV menghilang sendiri dalam beberapa hari sampai minggu dan kadang-kadang
Kembali lagi
Diagnosis
Anamnesis :
• Vertigo yang terasa berputar
• Timbul mendadak pada perubahan
posisi kepala atau badan
• Lamanya kurang dari 30 detik
• Dapat disertai rasa mual dan kadang-
kadang muntah
Pemeriksaan Fisik :
• Pada yang idiopatik tidak ditemukan
kelainan
• Pada yang simptomatik dapat
ditemukan kelainan neurologi fokal
atau kelainan sistemik
Tes Dix Hallpike
Kanal Posterior Upbeat rotational
Kanal Anterior Downbeat rotationale
Kanal Horizontal Geotropik
Apogeotropik
1. Pasien duduk ditempat tidur (dengan posisi agak menepi)
2. Pemeriksa merotasikan Kepala pasien 45 derajat ke sisi kanan
3. Pasien dibaringkan , hingga kepala menggantung 15-20 derajat dibawah
bidang datar dari tempat tidur
4. Lihat apakah ada nystagmus
5. Pasien diminta duduk Kembali
6. Lakukan pemeriksaan dengan Teknik yang sama pada sisi kiri
Tes Dix Hallpike
Interpretasi Hasil
Normal
● Tidak timbul vertigo dan nystagmus dengan mata terbuka
● Kadang-kdang dengan mata tertutup bisa terekam dengan elektronistamografi adanya
beberapa detikm nistagmus
Abnormal
● Timbulnya nystagmus posisional yang pada BPPV mempunyai 4 ciri :
 Ada masa laten
 Lamanya kurang dari 30 detik
 Disertai vertigo lamanya sama dengan nystagmus
 Vertigo semakin berkurang setiap manuver diulang
Arah nistagmus horizontal yang terjadi dapat berupa
geotropik
 (arah gerakan fase cepat ke arah telinga di posisi
bawah)
apogeotropik
 (arah gerakan fase cepat ke arah telinga di posisi
atas)
selama kepala dipalingkan ke salah satu sisi dalam
posisi telentang
https://youtube.com/watch?v=2EhoqG2SSH8
Rotary downbeat Nistagmus
https://youtube.com/watch?v=0oVnzHXBQ5o
Upbeat Nistagmus
https://youtube.com/watch?v=VPtD_l6l5Xk
Nistagmus Geotropik
Vertigo Vestibular (salah satu kriteria ini harus ada)
Kriteria Diagnosis
1. Vertigo rotasional spontan
2. Vertigo posisional
3. Recurrent dizziness dengan
mual dan osilopsia atau
imbalans
BPPV (A-D harus ada)
A. Vertigo vestibular rekuren
B. Durasi serangan selalu < 1 menit
C. Gejala dipicu oleh perubahan posisi kepala berikut :
• Dari duduk ke terlentang
• Miring ke kanan atau kiri saat terlentang
• Atau minimal 2 manuver berikut :
 Merebahkan kepala
 Dari terlentang lalu duduk
 Membungkuk ke depan
D. Tidak disebabkan karena penyakit lainnya
Diagnosis
Banding
Gangguan Otologi
• Penyakit meniere
• Neuritis vestibularis
• Labirintitis
• Vertigo pasca trauna
• Superior canal dehiscence syndrome
Gangguan Neurologis
• Migraine associated dizziness
• Lesi SSP
• Insufisiensi vertebrobasilar
• Penyakit demielinisasi
Prognosis
● Secara umum kekambuhan BPPV setelah keberhasilan terapi berkisar 40-50% dalam
pengawasan 5 tahun
● Tampaknya Sebagian penderita mengalami kekambuhan yang berulang secara individual
Terapi
● Komunikasi dan informasi
BPPV bukan sesuatu yang berbahaya dan prognosisnya baik
Dapat hilang spontan setelah beberapa waktu, walaupun kadang-kadang dapat
berlangsung lama dan sewaktu-waktu dapat kambuh Kembali
● Medikamentosa
obat antivertigo seringkali tidak dibutuhkan, namun apabila terjadi disekuilibrium
pasca BPPV, pemberian betahistin akan berguna untuk mempercepat kompensasi
KANAL HORIZONTAL (LAMPERT = BARBEQUE)
LAMPERT ROLL
1. Pasien Kepala pasien diposisikan dengan telinga yang sakit
di sisi bawah
2. Kepala kemudian diputar 90 dengan cepat ke sisi telinga
yang normal (wajah menghadap ke atas)
3. Kemudian diputar 90 secara berurutan hingga kepala
berputar 360 dan posisi telinga yang terganggu Kembali di
posisi bawah
4. Kemudian diputar ke posisi wajah menghadap ke atas dan
diangkat ke posisi duduk
(manuver memutar kepala secara berurutan innterval
15-20detik)
Terapi BPPV Kanal Posterior
REPOSISI KANALIS
Manuver Epley
1.Pasien duduk dengan posisi kedua tungkai lurus
diatas tempat tidur
2.Pemeriksa merotasikan 45 ◦ kepala ke sisi telinga
yang sakit (didapat dari pemeriksaan dix halpike)
3.Pasien dibaringkan dengan cepat dnegan posisi
kepala menggantung 15-20◦ dibawah bidang datar
dipertahankan selama 20-30 detik
4.Pemeriksa memutar Kembali kepala pasien 90◦
kesisi kontralateral & diikuti dengan memutar
badan pasien ( sehingga posisi terlentang menjadi
lateral decubitus )
5.Pertahankan selama 20-30 detik
6.Mengembalikan ke posisi awal
REPOSISI KANALIS
Manuver Semont
Terapi BPPV Kanal Posterior
1. Pasien duduk
2. Kepala Pasien dirotasikan 45 ke sisi yang sehat
3. Kemudian pemeriksa menjatuhkan badan 105◦ kesisi
telinga yang sakit
4. Pemeriksa mempertahankan posisi ini selama 30 detik
5. Selanjutnya pemeriksa menjatuhkan badan pasien sekitar
195◦ ke arah kontralateral dengan hidung menghadap
kebawah
6. Posisi ini dipertahankan selama 1 menit
7. Kembalikan posisi awal
BRANDT DARROF
EXERCISE
Vestibular Rehabilitation Therapy (VRT)
Benign
Paroxysmal
Positional
Vertigo (BPPV)
3x pada pagi siang dan malam hari
Masing-masing diulang 5x
Dilakukan selama 2 minggu atau 3 minggu
Meniere Disease
Suatu gangguan kronis telinga dalam tidak fatal namun mengganggu kualitas hidup
Terapi Farmakologis
Terapi
Anti vertigo : betahistine 48 mg/ hari
Diuretik : hydrochlortiazide/ acetazolamide 50 mg/ hari
Steroid : prednisone 80mg/ hari selama 7 hari kemudian diturunkan secara bertahap
KCL
Antihistamin
Terapi Diet
rendah garam (1.5-2gr sehari)
Tinggi kalium, tinggi protein
Hidrasi
Hindari faktor pencetua
Terapi Intervensi Non destruktif
• injeksi steroid intratimpanik
• Endolymphatic sac mastoid decompression and/ or shunt
Terapi Intervensi destruktif
• Injeksi gentamisin intratimpanik
Terapi Rehabilitasi/ adaptasi
Terima Kasih

More Related Content

Similar to MATERI-KULIAH-PPT-GANGGUAN-VESTIBULAR.pptx

Similar to MATERI-KULIAH-PPT-GANGGUAN-VESTIBULAR.pptx (20)

Vertigo saraf.pptx
Vertigo saraf.pptxVertigo saraf.pptx
Vertigo saraf.pptx
 
Vertigo Work up & management pptx.pptx
Vertigo Work up & management pptx.pptxVertigo Work up & management pptx.pptx
Vertigo Work up & management pptx.pptx
 
Epilepsi
EpilepsiEpilepsi
Epilepsi
 
Laporan Kasus (Benign Paroxysmal Positional Vertigo).pptx
Laporan Kasus (Benign Paroxysmal Positional Vertigo).pptxLaporan Kasus (Benign Paroxysmal Positional Vertigo).pptx
Laporan Kasus (Benign Paroxysmal Positional Vertigo).pptx
 
Tht kl (emergency) dr.novialdi sp.tht-kl
Tht kl (emergency) dr.novialdi sp.tht-klTht kl (emergency) dr.novialdi sp.tht-kl
Tht kl (emergency) dr.novialdi sp.tht-kl
 
Manuver Keseimbangan.pptx
Manuver Keseimbangan.pptxManuver Keseimbangan.pptx
Manuver Keseimbangan.pptx
 
PPT Referat.pptx
PPT Referat.pptxPPT Referat.pptx
PPT Referat.pptx
 
Vertigo
VertigoVertigo
Vertigo
 
Anti headache dan vertigo
Anti headache dan vertigoAnti headache dan vertigo
Anti headache dan vertigo
 
Pemeriksaan Fisik Sistem Saraf
Pemeriksaan Fisik Sistem SarafPemeriksaan Fisik Sistem Saraf
Pemeriksaan Fisik Sistem Saraf
 
VIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII STROKE.pptx
VIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII STROKE.pptxVIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII STROKE.pptx
VIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII STROKE.pptx
 
Slide tambahan CPA dan Vertigo central.pptx
Slide tambahan CPA dan Vertigo central.pptxSlide tambahan CPA dan Vertigo central.pptx
Slide tambahan CPA dan Vertigo central.pptx
 
perioperatif anes aul.pptx
perioperatif anes aul.pptxperioperatif anes aul.pptx
perioperatif anes aul.pptx
 
Lapkas vertigo
Lapkas vertigoLapkas vertigo
Lapkas vertigo
 
pediatric-emergency-neurology-slide.pdf
pediatric-emergency-neurology-slide.pdfpediatric-emergency-neurology-slide.pdf
pediatric-emergency-neurology-slide.pdf
 
makalah
makalahmakalah
makalah
 
Epilepsi
EpilepsiEpilepsi
Epilepsi
 
Epilepsi
EpilepsiEpilepsi
Epilepsi
 
531828922-Ppt-Menilai-Kejang-Dan-Tata-Laksana-Kejang-Pada-Bayi-Dan-Anak.pptx
531828922-Ppt-Menilai-Kejang-Dan-Tata-Laksana-Kejang-Pada-Bayi-Dan-Anak.pptx531828922-Ppt-Menilai-Kejang-Dan-Tata-Laksana-Kejang-Pada-Bayi-Dan-Anak.pptx
531828922-Ppt-Menilai-Kejang-Dan-Tata-Laksana-Kejang-Pada-Bayi-Dan-Anak.pptx
 
Kejang
KejangKejang
Kejang
 

Recently uploaded

Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxIrfanNersMaulana
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxMelisaBSelawati
 

Recently uploaded (20)

Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
 

MATERI-KULIAH-PPT-GANGGUAN-VESTIBULAR.pptx

  • 2.
  • 3. Paradigma lama (tradisional) pada pasien dengan keluhan rasa goyang / berputar (dizzy) akan dibagi menjadi vertigo, disequilibrium, presinkop dan light headedness  tidak dapat membedakan perifer atau sentral
  • 4.
  • 5.
  • 6.
  • 7. Sistem Vestibular Perifer Nervus vestibularis Aparatus vestibular Kanalis semisirkularis • Berfungsi mendeteksi akselerasi Gerakan angular/ trotasional baik dalam aksis horizontal , vertical dan torsional Otolit • Berfungsi mendeteksi akselerasi Gerakan linear/ tranlasional baik dalam aksis maju-mundur, side to side dan naik turun Utrikulus Mendeteksi akselerasi Gerakan maju- mundur dan side to side Sakulus Mendeteksi akselerasi Gerakan naik turun
  • 8.
  • 10. Pencetus : • Normal saat istirahat dan Gerakan kepala spesifik mencetuskan gejala Spontan : • Gejala ada saat istirahat, memberat dengan Gerakan kepala tidak spesifik • Pendekatan yang baru membagi pasien dengan menggunakan tiga kategori, timing , triggers dan target protocol pemeriksaan fisik  dapat membedakan proses perifer dan sentral 1. Acute vestibular syndrome 2. Spontaneus episodic vestibular syndrome 3. Triggered episodic vestibular syndrome
  • 12. ACUTE CONTINOUS VERTIGO EPISODIC SPONTANEOUS VERTIGO EPISODIC POSITIONAL VERTIGO P C P C P C VESTIBULAR NEURITIS STROKE MENIERE’S DISEASE TIA BPPV CENTRAL POSITIONAL VERTIGO Acute Vertigo • Sudden Hearing Loss • Prodromal Dizziness • AGE > 50 yo • Vascular risk factor • Duration of symptom • Vascular risk factor CENTRAL SIGN & SYMPTOM
  • 13. ETIOLOGI Etiologi Perifer • Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV) • Meniere’s disease • Vestibular Neuritis • Acute Labyrinthis • Labyrinthine infarct • Labyrinthine concussion • Perilymphatic fistula • Autoimmune Inner Ear Disease Etiologi Sentral • Vascular disease • Multiple sclerosis • Vestibular epilepsy • Cerebellopontine tumours
  • 15. Diagnosis Banding Frequent Sindroma Vestibular Temporal Course Attacks Second to minutes • BPPV (< 1 menit) • Vestibular paroxysmia (<1 menit) • Third mobile window syndrome Minutes to hours • Vestibular migraine (5 menit – 72 jam) • Meniere disease (20 menit- 12 jam) • Rarely episodic ataxia type 2 Acute onset, duration of days to a few weeks • Acute unilateral vestibulopathy • Brainstem • Cerebellar stroke Attacks Persistent symptoms > 3 bulan • Bilateral vestibulopathy • Functional dizziness • Neurodegenerative diseases • (cerebellar vertigo, extrapyramidal disorders)
  • 16.
  • 17.
  • 18. Anamnesis kasus Vertigo/ Dizziness 1. Bentuk serangan 2. Awitan, episode, durasi serangan 3. Pencetus 4. Intensitas dan perjalanan klinis 5. Gejala otonom 6. Gangguan pendengaran 7. Defisit neurologis 8. Gejala penyerta 9. RPD 10.Riwayat pengobatan 11.RPK 12.Kebiasaan atau rutinitas
  • 19. Neuro-otology Auditory Function Vestibulo-Ocular Vestibulo-Spinal Balance and Gait Coordination Static Dynamic • Romberg & Sharpened Romberg • Tandem gait • Fukuda • Past Pointing • Finger to nose & Finger to Finger • Disdiadochokinesis • Knee to heel Skew Deviation Nystagmus • Spontaneous • Positional • Head Shaking • Head Impulse Test • Skew Deviation Tonus Other Cerebellar • Rebound Phenomena • Tunning Fork Exam
  • 20. Hasil : Rinne (+) • bila bunyi garpu tala masih terdengar saat diletakkan di depan lubang telinga  subjek NORMAL/ TULI SENSORINEURAL Rinne (-) • bunyi garputala tidak terdengar saat diletakkan didepan lubang telinga  TULI KONDUKTIF
  • 21. Hasil : Weber (-) • Apabila suara garpu tala terdengar simetris pada kedua telinga • Pasien normal Weber (+) • TULI KONDUKTIF  Lateralisasi ke telinga yang sakit • TULI SENSORINEURAL  Lateralisasi ke telinga sehat
  • 22.
  • 23. HEAD IMPULSE TEST • Bertujuan menilai reflek vestibulookular • Pemeriksa meminta pasien untuk memfiksasikan matanya ke hidung pemeriksa dan menggerakkan kepala pasien secara cepat ke sisi lateral kanan dan kiri • Hasil • Lesi perifer Sakadik (+) untuk mengoreksi posisi bola mata • Lesi sentral  Sakadik (-)
  • 24. NISTAGMUS(Spontan, Posisional) PERIFER • Unidirectional • Horizontal, horizontal rotatory • Fiksasi mata akan menghambat • Fatique (+) • Periode laten (+) SENTRAL • Bidirectional • Vertical rotatory, down beat up beat • Fiksasi mata tidak menghambat • Fatique (-) • Periode laten (-) https://youtu.be/Dlwu6CpuHY4?si=aKxR4QN39PVT1RlE Bidirectional Nistagmus https://youtu.be/hOA3PKUaFlM?si=ySt2AThlSuMp-4VZ
  • 25. Test of Skew • Utk melihat adanya vertical ocular misalignment • Intepretasi: - Lesi perifer: tidak didapatkan gerakan koreksi (refiksasi) pada mata yang tidak ditutup. - Lesi sentral: didapatkan gerakan koreksi (refiksasi) pada mata yang tidak ditutup. https://youtu.be/zgqCXef-qPs?si=I1TsnHbM_SOEAVS8
  • 26.
  • 28. Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV) Gangguan klinis yang sering terjadi dengan karakteristik serangan vertigo tipe perifer, berulang dan singkat , sering berkaitan dengan perubahan posisi kepala dari tidur melihat ketas kemudian memutar kepala Etiologi : 1. Idiopatik Sekitar 50% penderita BPPV tidak diketahui penyebabnya 2. simptomatik pasca trauma, pasca labirintitis virus, stroke vertebrobasilaris, menierre, pasca –operasi, ototoksisitas dan matoiditis kronik BPPV Merupakan penyebab vertigo vestibular terbanyak yang menyebabkan pasien datang berobat Tatalaksana utama BPPV adalah manuver reposisi kanalis dan Latihan vestibular
  • 29. 1. Hipotesis kanalitiasis 2. Hipotesis kupulolitiasis
  • 30. Kanalitiasis : Otokonia( debris otolith Kristal kalsium karbonat yang terlepas dari membran otolith di utrikulus) terperangkap didalam kanalis semisirkularis Pergerakan kepala menyebabkan otokonia bergerak, menstimulasi kupula mengirimkan sinyal yang salah ke otak sehingga menyebabkan vertigo dan nistagmus. Kupulolitiasis : Otokonia menempel pada permukaan kupula kanalis semisirkularis yang sensitif terhadap gravitasi dan menyebabkan vertigo dan nistagmus Patofisiologi
  • 31. Gambaran Klinis ● Vertigo timbul mendadak pada perubahan posisi misalnya miring ke satu sisi pada waktu berbaring , bangkit dari tidur, membungkuk atau waktu menegakkan kembali badan, menunduk atau menengadah ● Serangan berlangsung dalam waktu singkat , biasanya kurang dari 10-30 detik ● Vertigo pada BPPV dirasakan berputar, bisa disertai rasa mual, kadang –kadang muntah. Setelah rasa berputar menghilang pasien bisa merasa melayang ● Umumnya BPPV menghilang sendiri dalam beberapa hari sampai minggu dan kadang-kadang Kembali lagi
  • 32. Diagnosis Anamnesis : • Vertigo yang terasa berputar • Timbul mendadak pada perubahan posisi kepala atau badan • Lamanya kurang dari 30 detik • Dapat disertai rasa mual dan kadang- kadang muntah Pemeriksaan Fisik : • Pada yang idiopatik tidak ditemukan kelainan • Pada yang simptomatik dapat ditemukan kelainan neurologi fokal atau kelainan sistemik Tes Dix Hallpike
  • 33. Kanal Posterior Upbeat rotational Kanal Anterior Downbeat rotationale Kanal Horizontal Geotropik Apogeotropik 1. Pasien duduk ditempat tidur (dengan posisi agak menepi) 2. Pemeriksa merotasikan Kepala pasien 45 derajat ke sisi kanan 3. Pasien dibaringkan , hingga kepala menggantung 15-20 derajat dibawah bidang datar dari tempat tidur 4. Lihat apakah ada nystagmus 5. Pasien diminta duduk Kembali 6. Lakukan pemeriksaan dengan Teknik yang sama pada sisi kiri Tes Dix Hallpike Interpretasi Hasil Normal ● Tidak timbul vertigo dan nystagmus dengan mata terbuka ● Kadang-kdang dengan mata tertutup bisa terekam dengan elektronistamografi adanya beberapa detikm nistagmus Abnormal ● Timbulnya nystagmus posisional yang pada BPPV mempunyai 4 ciri :  Ada masa laten  Lamanya kurang dari 30 detik  Disertai vertigo lamanya sama dengan nystagmus  Vertigo semakin berkurang setiap manuver diulang Arah nistagmus horizontal yang terjadi dapat berupa geotropik  (arah gerakan fase cepat ke arah telinga di posisi bawah) apogeotropik  (arah gerakan fase cepat ke arah telinga di posisi atas) selama kepala dipalingkan ke salah satu sisi dalam posisi telentang
  • 35. Vertigo Vestibular (salah satu kriteria ini harus ada) Kriteria Diagnosis 1. Vertigo rotasional spontan 2. Vertigo posisional 3. Recurrent dizziness dengan mual dan osilopsia atau imbalans BPPV (A-D harus ada) A. Vertigo vestibular rekuren B. Durasi serangan selalu < 1 menit C. Gejala dipicu oleh perubahan posisi kepala berikut : • Dari duduk ke terlentang • Miring ke kanan atau kiri saat terlentang • Atau minimal 2 manuver berikut :  Merebahkan kepala  Dari terlentang lalu duduk  Membungkuk ke depan D. Tidak disebabkan karena penyakit lainnya Diagnosis Banding Gangguan Otologi • Penyakit meniere • Neuritis vestibularis • Labirintitis • Vertigo pasca trauna • Superior canal dehiscence syndrome Gangguan Neurologis • Migraine associated dizziness • Lesi SSP • Insufisiensi vertebrobasilar • Penyakit demielinisasi
  • 36. Prognosis ● Secara umum kekambuhan BPPV setelah keberhasilan terapi berkisar 40-50% dalam pengawasan 5 tahun ● Tampaknya Sebagian penderita mengalami kekambuhan yang berulang secara individual Terapi ● Komunikasi dan informasi BPPV bukan sesuatu yang berbahaya dan prognosisnya baik Dapat hilang spontan setelah beberapa waktu, walaupun kadang-kadang dapat berlangsung lama dan sewaktu-waktu dapat kambuh Kembali ● Medikamentosa obat antivertigo seringkali tidak dibutuhkan, namun apabila terjadi disekuilibrium pasca BPPV, pemberian betahistin akan berguna untuk mempercepat kompensasi
  • 37. KANAL HORIZONTAL (LAMPERT = BARBEQUE) LAMPERT ROLL 1. Pasien Kepala pasien diposisikan dengan telinga yang sakit di sisi bawah 2. Kepala kemudian diputar 90 dengan cepat ke sisi telinga yang normal (wajah menghadap ke atas) 3. Kemudian diputar 90 secara berurutan hingga kepala berputar 360 dan posisi telinga yang terganggu Kembali di posisi bawah 4. Kemudian diputar ke posisi wajah menghadap ke atas dan diangkat ke posisi duduk (manuver memutar kepala secara berurutan innterval 15-20detik)
  • 38. Terapi BPPV Kanal Posterior REPOSISI KANALIS Manuver Epley 1.Pasien duduk dengan posisi kedua tungkai lurus diatas tempat tidur 2.Pemeriksa merotasikan 45 ◦ kepala ke sisi telinga yang sakit (didapat dari pemeriksaan dix halpike) 3.Pasien dibaringkan dengan cepat dnegan posisi kepala menggantung 15-20◦ dibawah bidang datar dipertahankan selama 20-30 detik 4.Pemeriksa memutar Kembali kepala pasien 90◦ kesisi kontralateral & diikuti dengan memutar badan pasien ( sehingga posisi terlentang menjadi lateral decubitus ) 5.Pertahankan selama 20-30 detik 6.Mengembalikan ke posisi awal
  • 39.
  • 40. REPOSISI KANALIS Manuver Semont Terapi BPPV Kanal Posterior 1. Pasien duduk 2. Kepala Pasien dirotasikan 45 ke sisi yang sehat 3. Kemudian pemeriksa menjatuhkan badan 105◦ kesisi telinga yang sakit 4. Pemeriksa mempertahankan posisi ini selama 30 detik 5. Selanjutnya pemeriksa menjatuhkan badan pasien sekitar 195◦ ke arah kontralateral dengan hidung menghadap kebawah 6. Posisi ini dipertahankan selama 1 menit 7. Kembalikan posisi awal
  • 41. BRANDT DARROF EXERCISE Vestibular Rehabilitation Therapy (VRT) Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV) 3x pada pagi siang dan malam hari Masing-masing diulang 5x Dilakukan selama 2 minggu atau 3 minggu
  • 42. Meniere Disease Suatu gangguan kronis telinga dalam tidak fatal namun mengganggu kualitas hidup
  • 43.
  • 44.
  • 45. Terapi Farmakologis Terapi Anti vertigo : betahistine 48 mg/ hari Diuretik : hydrochlortiazide/ acetazolamide 50 mg/ hari Steroid : prednisone 80mg/ hari selama 7 hari kemudian diturunkan secara bertahap KCL Antihistamin Terapi Diet rendah garam (1.5-2gr sehari) Tinggi kalium, tinggi protein Hidrasi Hindari faktor pencetua
  • 46. Terapi Intervensi Non destruktif • injeksi steroid intratimpanik • Endolymphatic sac mastoid decompression and/ or shunt Terapi Intervensi destruktif • Injeksi gentamisin intratimpanik Terapi Rehabilitasi/ adaptasi