3. Paradigma lama (tradisional) pada pasien dengan keluhan rasa
goyang / berputar (dizzy) akan dibagi menjadi vertigo,
disequilibrium, presinkop dan light headedness tidak dapat
membedakan perifer atau sentral
4.
5.
6.
7. Sistem Vestibular Perifer
Nervus vestibularis Aparatus vestibular
Kanalis semisirkularis
• Berfungsi mendeteksi akselerasi
Gerakan angular/ trotasional
baik dalam aksis horizontal ,
vertical dan torsional
Otolit
• Berfungsi mendeteksi akselerasi
Gerakan linear/ tranlasional baik
dalam aksis maju-mundur, side to
side dan naik turun
Utrikulus
Mendeteksi akselerasi Gerakan maju-
mundur dan side to side
Sakulus
Mendeteksi akselerasi Gerakan naik
turun
10. Pencetus :
• Normal saat istirahat dan Gerakan
kepala spesifik mencetuskan gejala
Spontan :
• Gejala ada saat istirahat, memberat
dengan Gerakan kepala tidak spesifik
• Pendekatan yang baru membagi pasien dengan
menggunakan tiga kategori, timing , triggers dan target
protocol pemeriksaan fisik dapat membedakan proses
perifer dan sentral
1. Acute vestibular syndrome
2. Spontaneus episodic vestibular syndrome
3. Triggered episodic vestibular syndrome
12. ACUTE CONTINOUS
VERTIGO
EPISODIC
SPONTANEOUS VERTIGO
EPISODIC
POSITIONAL VERTIGO
P
C
P
C
P
C
VESTIBULAR
NEURITIS
STROKE
MENIERE’S
DISEASE
TIA
BPPV
CENTRAL
POSITIONAL
VERTIGO
Acute Vertigo
• Sudden Hearing Loss
• Prodromal Dizziness
• AGE > 50 yo
• Vascular risk factor
• Duration of symptom
• Vascular risk factor
CENTRAL SIGN & SYMPTOM
15. Diagnosis Banding Frequent Sindroma Vestibular
Temporal Course
Attacks
Second to minutes
• BPPV (< 1 menit)
• Vestibular paroxysmia (<1
menit)
• Third mobile window
syndrome
Minutes to hours
• Vestibular migraine (5 menit –
72 jam)
• Meniere disease (20 menit- 12
jam)
• Rarely episodic ataxia type 2
Acute onset, duration
of days to a few weeks
• Acute unilateral
vestibulopathy
• Brainstem
• Cerebellar stroke
Attacks
Persistent symptoms > 3
bulan
• Bilateral vestibulopathy
• Functional dizziness
• Neurodegenerative
diseases
• (cerebellar vertigo,
extrapyramidal disorders)
16.
17.
18. Anamnesis kasus Vertigo/ Dizziness
1. Bentuk serangan
2. Awitan, episode, durasi serangan
3. Pencetus
4. Intensitas dan perjalanan klinis
5. Gejala otonom
6. Gangguan pendengaran
7. Defisit neurologis
8. Gejala penyerta
9. RPD
10.Riwayat pengobatan
11.RPK
12.Kebiasaan atau rutinitas
20. Hasil :
Rinne (+)
• bila bunyi garpu tala masih terdengar saat diletakkan di depan lubang telinga
subjek NORMAL/ TULI SENSORINEURAL
Rinne (-)
• bunyi garputala tidak terdengar saat diletakkan didepan lubang telinga TULI
KONDUKTIF
21. Hasil :
Weber (-)
• Apabila suara garpu tala terdengar simetris pada kedua telinga
• Pasien normal
Weber (+)
• TULI KONDUKTIF Lateralisasi ke telinga yang sakit
• TULI SENSORINEURAL Lateralisasi ke telinga sehat
22.
23. HEAD IMPULSE TEST
• Bertujuan menilai reflek vestibulookular
• Pemeriksa meminta pasien untuk memfiksasikan
matanya ke hidung pemeriksa dan menggerakkan kepala
pasien secara cepat ke sisi lateral kanan dan kiri
• Hasil
• Lesi perifer Sakadik (+) untuk mengoreksi posisi bola
mata
• Lesi sentral Sakadik (-)
24. NISTAGMUS(Spontan, Posisional)
PERIFER
• Unidirectional
• Horizontal, horizontal
rotatory
• Fiksasi mata akan
menghambat
• Fatique (+)
• Periode laten (+)
SENTRAL
• Bidirectional
• Vertical rotatory, down
beat up beat
• Fiksasi mata tidak
menghambat
• Fatique (-)
• Periode laten (-)
https://youtu.be/Dlwu6CpuHY4?si=aKxR4QN39PVT1RlE
Bidirectional Nistagmus
https://youtu.be/hOA3PKUaFlM?si=ySt2AThlSuMp-4VZ
25. Test of Skew
• Utk melihat adanya vertical ocular
misalignment
• Intepretasi:
- Lesi perifer: tidak didapatkan gerakan
koreksi (refiksasi) pada mata yang tidak
ditutup.
- Lesi sentral: didapatkan gerakan koreksi
(refiksasi) pada mata yang tidak ditutup.
https://youtu.be/zgqCXef-qPs?si=I1TsnHbM_SOEAVS8
28. Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV)
Gangguan klinis yang sering terjadi dengan
karakteristik serangan vertigo tipe perifer,
berulang dan singkat , sering berkaitan dengan
perubahan posisi kepala dari tidur melihat ketas
kemudian memutar kepala
Etiologi :
1. Idiopatik
Sekitar 50% penderita BPPV
tidak diketahui penyebabnya
2. simptomatik
pasca trauma, pasca labirintitis
virus, stroke vertebrobasilaris,
menierre, pasca –operasi,
ototoksisitas dan matoiditis
kronik
BPPV Merupakan penyebab vertigo vestibular terbanyak
yang menyebabkan pasien datang berobat
Tatalaksana utama BPPV adalah manuver reposisi kanalis dan
Latihan vestibular
30. Kanalitiasis :
Otokonia( debris otolith Kristal kalsium karbonat
yang terlepas dari membran otolith di utrikulus)
terperangkap didalam kanalis semisirkularis
Pergerakan kepala menyebabkan otokonia
bergerak, menstimulasi kupula mengirimkan sinyal
yang salah ke otak sehingga menyebabkan vertigo
dan nistagmus.
Kupulolitiasis
: Otokonia menempel pada permukaan
kupula kanalis semisirkularis yang sensitif
terhadap gravitasi dan menyebabkan vertigo
dan nistagmus
Patofisiologi
31. Gambaran
Klinis
● Vertigo timbul mendadak pada perubahan posisi misalnya miring ke satu sisi pada waktu
berbaring , bangkit dari tidur, membungkuk atau waktu menegakkan kembali badan,
menunduk atau menengadah
● Serangan berlangsung dalam waktu singkat , biasanya kurang dari 10-30 detik
● Vertigo pada BPPV dirasakan berputar, bisa disertai rasa mual, kadang –kadang muntah.
Setelah rasa berputar menghilang pasien bisa merasa melayang
● Umumnya BPPV menghilang sendiri dalam beberapa hari sampai minggu dan kadang-kadang
Kembali lagi
32. Diagnosis
Anamnesis :
• Vertigo yang terasa berputar
• Timbul mendadak pada perubahan
posisi kepala atau badan
• Lamanya kurang dari 30 detik
• Dapat disertai rasa mual dan kadang-
kadang muntah
Pemeriksaan Fisik :
• Pada yang idiopatik tidak ditemukan
kelainan
• Pada yang simptomatik dapat
ditemukan kelainan neurologi fokal
atau kelainan sistemik
Tes Dix Hallpike
33. Kanal Posterior Upbeat rotational
Kanal Anterior Downbeat rotationale
Kanal Horizontal Geotropik
Apogeotropik
1. Pasien duduk ditempat tidur (dengan posisi agak menepi)
2. Pemeriksa merotasikan Kepala pasien 45 derajat ke sisi kanan
3. Pasien dibaringkan , hingga kepala menggantung 15-20 derajat dibawah
bidang datar dari tempat tidur
4. Lihat apakah ada nystagmus
5. Pasien diminta duduk Kembali
6. Lakukan pemeriksaan dengan Teknik yang sama pada sisi kiri
Tes Dix Hallpike
Interpretasi Hasil
Normal
● Tidak timbul vertigo dan nystagmus dengan mata terbuka
● Kadang-kdang dengan mata tertutup bisa terekam dengan elektronistamografi adanya
beberapa detikm nistagmus
Abnormal
● Timbulnya nystagmus posisional yang pada BPPV mempunyai 4 ciri :
Ada masa laten
Lamanya kurang dari 30 detik
Disertai vertigo lamanya sama dengan nystagmus
Vertigo semakin berkurang setiap manuver diulang
Arah nistagmus horizontal yang terjadi dapat berupa
geotropik
(arah gerakan fase cepat ke arah telinga di posisi
bawah)
apogeotropik
(arah gerakan fase cepat ke arah telinga di posisi
atas)
selama kepala dipalingkan ke salah satu sisi dalam
posisi telentang
35. Vertigo Vestibular (salah satu kriteria ini harus ada)
Kriteria Diagnosis
1. Vertigo rotasional spontan
2. Vertigo posisional
3. Recurrent dizziness dengan
mual dan osilopsia atau
imbalans
BPPV (A-D harus ada)
A. Vertigo vestibular rekuren
B. Durasi serangan selalu < 1 menit
C. Gejala dipicu oleh perubahan posisi kepala berikut :
• Dari duduk ke terlentang
• Miring ke kanan atau kiri saat terlentang
• Atau minimal 2 manuver berikut :
Merebahkan kepala
Dari terlentang lalu duduk
Membungkuk ke depan
D. Tidak disebabkan karena penyakit lainnya
Diagnosis
Banding
Gangguan Otologi
• Penyakit meniere
• Neuritis vestibularis
• Labirintitis
• Vertigo pasca trauna
• Superior canal dehiscence syndrome
Gangguan Neurologis
• Migraine associated dizziness
• Lesi SSP
• Insufisiensi vertebrobasilar
• Penyakit demielinisasi
36. Prognosis
● Secara umum kekambuhan BPPV setelah keberhasilan terapi berkisar 40-50% dalam
pengawasan 5 tahun
● Tampaknya Sebagian penderita mengalami kekambuhan yang berulang secara individual
Terapi
● Komunikasi dan informasi
BPPV bukan sesuatu yang berbahaya dan prognosisnya baik
Dapat hilang spontan setelah beberapa waktu, walaupun kadang-kadang dapat
berlangsung lama dan sewaktu-waktu dapat kambuh Kembali
● Medikamentosa
obat antivertigo seringkali tidak dibutuhkan, namun apabila terjadi disekuilibrium
pasca BPPV, pemberian betahistin akan berguna untuk mempercepat kompensasi
37. KANAL HORIZONTAL (LAMPERT = BARBEQUE)
LAMPERT ROLL
1. Pasien Kepala pasien diposisikan dengan telinga yang sakit
di sisi bawah
2. Kepala kemudian diputar 90 dengan cepat ke sisi telinga
yang normal (wajah menghadap ke atas)
3. Kemudian diputar 90 secara berurutan hingga kepala
berputar 360 dan posisi telinga yang terganggu Kembali di
posisi bawah
4. Kemudian diputar ke posisi wajah menghadap ke atas dan
diangkat ke posisi duduk
(manuver memutar kepala secara berurutan innterval
15-20detik)
38. Terapi BPPV Kanal Posterior
REPOSISI KANALIS
Manuver Epley
1.Pasien duduk dengan posisi kedua tungkai lurus
diatas tempat tidur
2.Pemeriksa merotasikan 45 ◦ kepala ke sisi telinga
yang sakit (didapat dari pemeriksaan dix halpike)
3.Pasien dibaringkan dengan cepat dnegan posisi
kepala menggantung 15-20◦ dibawah bidang datar
dipertahankan selama 20-30 detik
4.Pemeriksa memutar Kembali kepala pasien 90◦
kesisi kontralateral & diikuti dengan memutar
badan pasien ( sehingga posisi terlentang menjadi
lateral decubitus )
5.Pertahankan selama 20-30 detik
6.Mengembalikan ke posisi awal
39.
40. REPOSISI KANALIS
Manuver Semont
Terapi BPPV Kanal Posterior
1. Pasien duduk
2. Kepala Pasien dirotasikan 45 ke sisi yang sehat
3. Kemudian pemeriksa menjatuhkan badan 105◦ kesisi
telinga yang sakit
4. Pemeriksa mempertahankan posisi ini selama 30 detik
5. Selanjutnya pemeriksa menjatuhkan badan pasien sekitar
195◦ ke arah kontralateral dengan hidung menghadap
kebawah
6. Posisi ini dipertahankan selama 1 menit
7. Kembalikan posisi awal
41. BRANDT DARROF
EXERCISE
Vestibular Rehabilitation Therapy (VRT)
Benign
Paroxysmal
Positional
Vertigo (BPPV)
3x pada pagi siang dan malam hari
Masing-masing diulang 5x
Dilakukan selama 2 minggu atau 3 minggu
45. Terapi Farmakologis
Terapi
Anti vertigo : betahistine 48 mg/ hari
Diuretik : hydrochlortiazide/ acetazolamide 50 mg/ hari
Steroid : prednisone 80mg/ hari selama 7 hari kemudian diturunkan secara bertahap
KCL
Antihistamin
Terapi Diet
rendah garam (1.5-2gr sehari)
Tinggi kalium, tinggi protein
Hidrasi
Hindari faktor pencetua