SlideShare a Scribd company logo
EKSI 4203
TEORI PORFOLIO DAN
ANALISIS INVESTASI
(by : ANCILLA K. KUSTEDJO)
Pertemuan III
Modul 3
Model-Model Keseimbangan
KEGIATAN 1
CAPITAL ASSET PRICING MODEL
CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM)
 Satu model yang menghubungkan tingkat
return yang diharapkan dari suatu aset
beresiko dengan risiko
 Model yang bisa menggambarkan atau
memprediksi realitas di pasar yang bersifat
kompleks, meskipun bukan kepada realitas
asumsi-asumsi yang digunakan
CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM)
 CAPM adalah model hubungan antara tingkat return
harapan dari suatu aset berisiko dengan risiko dari aset
tersebut pada kondisi pasar yang seimbang.
 CAPM dibangun di atas pondasi teori portofolio Markowitz
 Berdasarkan teori portofolio Markowitz, portofolio yang
efisien adalah portofolio yang berada di sepanjang kurva
efficient frontier (garis portfolio efisien)
 CAPM diperkenalkan secara terpisah oleh Sharpe, Lintner
dan Mossin pada pertengahan 1960-an.
4/40
Asumsi-asumsi model CAPM:
1. Tidak ada biaya transaksi, pajak pendapatan, dan inflasi.
2. Investasi yang dilakukan oleh pemodal dapat sekecil apapun
pada setiap jenis sekuritas.
3. Tidak ada pajak penghasilan bagi para pemodal.
4. Para pemodal tidak dapat mempengaruhi harga saham
dengan tidak membeli dan menjua saham.
5. Pemodal tidak semata-mata atas pertimbangan expected
value dan deviasi standard tingkat keuntungan portofolio.
6. Para pemodal dapat melakukan short sale.
7. Pemodal dapa menyimpan dan meminjam dengan tingkat
bunga yang sama.
8. Pemodal mempunyai pengharapan yang homogen.
CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM)
5/40
PORTOFOLIO EFISIEN
Portofolio yang Efisien dibandingkan dgn lain:
1. ER (Expected Return) terbesar dengan risiko
yang sama
2. Risiko yang kecil dengan ER yang sama
Portofolio akan selalu di atas saham individual
karena melalui diversifikasi akan terjadi
pengurangan resiko sehingga hanya portofolio
saja yang akan berada di sepanjang kurva
efficient frontier
Penilaian Kinerja Portofolio
Tujuan:
Untuk mengetahui dan menganalisis apakah
portofolio yang dibentuk dapat mencapai tujuan
investasi sehingga dengan evaluasi ini investor
dapat mengetahui portofolio yang mempunyai
kinerja yang lebih baik.
Metode yang digunakan:
1.Indeks Sharpe
2.Indeks Treynor
3.Indeks Jansen
Indeks Sharpe
• Menghubungkan portofolio yang beresiko dengan bunga
bebas resiko.
• Semakin besar rasio premi resiko portofolio terhadap
standar deviasi dapat dikatakan bahwa kinerja portofolio
tersebut semakin baik.
• Rumus:
Spi = indeks Sharpe portofolio i
Rpi = rata-rata tingkat pengembalian portofolio i
Rf = rata-rata atas bunga investasi bebas resiko
Sdpi = standar deviasi dari tingkat pengembalian portofolio i
Rpi – Rpf = premi resiko portofolio i
Indeks Treynor
• Menghubungkan portofolio yang beresiko dengan bunga
bebas resiko.
• Semakin besar rasio premi resiko portofolio terhadap
beta (resiko pasar/resiko sistematis) dapat dikatakan
bahwa kinerja portofolio tersebut semakin baik.
• Rumus:
Tpi = indeks Treynor portofolio i
Rpi = rata-rata tingkat pengembalian portofolio i
Rf = rata-rata atas bunga investasi bebas resiko
βdpi = beta portofolio i (risiko pasar atau risiko sistematis)
Rpi – Rpf = premi resiko portofolio i
Indeks Jensen
• Didasarkan pada garis pasar sekuritas (SML – security
market line) menghubungkan portofolio pasar dengan
kesempatan investasi yang bebas resiko
• Rumus: Jpi = (Rpi – Rf) – (Rm – Rp) βpi
Jpi = indeks Jensen portofolio i
Rpi = rata – rata tingkat pengembalian portofolio i
Rf = rata – rata atas bunga investasi bebas resiko
Rm = rata – rata tingkat pengembalian pasar
(diwakili IHSG)
βdpi = beta portofolio i (risiko pasar atau risiko sistematis)
Rpi – Rpf = premi resiko portofolio i
Rm – Rp = premi resiko pasar
PEMILIHAN PORTOFOLIO OPTIMAL
• Portofolio yang efisien adalah portofolio yang berada di
sepanjang kurva efficient frontier.
• Tingkat return yang diharapkan untuk portofolio yang
efisien pada CML.
Rf
M
Resiko (Rf)
Return
E(RM)
RM
CML
Resiko Portofolio
Pasar (M)
Premi Resiko Portofolio
M = E (RM) - Rf
SLOPE CML
 Kemiringan (slope) CML menunjukkan harga pasar risiko
(market price of risk) untuk portofolio yang efisien atau harga
keseimbangan risiko di pasar.
Slope CML dapat dihitung dengan:
Slope CML mengindikasikan tambahan return yang disyaratkan
pasar untuk setiap 1% kenaikan risiko portofolio.
CMLSlope
σ
R-)E(R
M
FM
=
10/40
Contoh:
Dalam kondisi pasar yang seimbang, return yang diharapkan
pada portofolio pasar adalah 15% dengan deviasi standar
sebesar 20%. Tingkat return bebas risiko sebesar 8%.
Maka Slope CML adalah sebesar:
Slope CML = (0,15 - 0,08) : 0,20 = 0,35
CMLSlope
σ
R-)E(R
M
FM
=
SLOPE CML
11/40
PENJELASAN MENGENAI CML
1. Garis pasar modal terdiri dari portofolio efisien yang
merupakan kombinasi dari aset berisiko dan aset bebas
risiko. Portofolio M, merupakan portofolio yang terdiri dari
aset berisiko, atau disebut dengan portofolio pasar.
Sedangkan titik RF, merupakan pilihan aset bebas risiko.
Kombinasi atau titik-titk portofolio di sepanjang garis RF-M,
merupakan portofolio yang efisien bagi investor.
2. Slope CML akan cenderung positip karena adanya asumsi
bahwa investor bersifat risk averse. Artinya, investor hanya
akan mau berinvestasi pada aset yang berisiko, jika
mendapatkan kompensasi berupa return harapan yang
lebih tinggi.
13/40
3. Berdasarkan data historis, adanya risiko akibat
perbedaan return aktual dan return harapan, bisa
menyebabkan slope CML yang negatif. Slope negatif
ini terjadi bila tingkat return aktual portofolio pasar
lebih kecil dari tingkat keuntungan bebas risiko.
4. Garis pasar modal dapat digunakan untuk
menentukan tingkat return harapan untuk setiap
risiko portofolio yang berbeda.
PENJELASAN MENGENAI CML
14/40
GARIS PASAR SEKURITAS (SML)
• Garis yang menghubungkan tingkat return yang diharapkan dari
suatu sekuritas dengan risiko sistematis (beta)
• SML dapat digunakan untuk menilai keuntungan suatu aset
individual pada kondisi pasar yang seimbang. Sedangkan CML
dapat dipakai untuk menilai tingkat return harapan dari suatu
portofolio yang efisien, pada suatu tingkat risiko tertentu (σP).
• Formula untuk mendapatkan E(R) dari suatu sekuritas menurut
model SML adalah:
dalam hal ini:
[ ])R(ERM)R)E(R FiFi −+= β
M
2
Mi,
i
σ
σ
β =
15/40
GARIS PASAR SEKURITAS (SML)
KRF
A
Resiko (β)
Return
βM
SML
Aset yg resiko < pasar
Aset yg resiko > pasar
KM
B
1 1.50.5
 Gambar 3.4, risiko sekuritas ditunjukkan oleh beta, yang menunjukkan
sensitivitas return sekuritas terhadap perubahan return pasar.
RETURN SEKURITAS YANG DISYARATKAN
 Berdasarkan hubungan tingkat return dengan beta, maka
komponen penyusun required rate of return terdiri dari: tingkat
return bebas risiko dan premi risiko.
 Secara matematis, hubungan tersebut dapat digambarkan
sebagai:
ki = tingkat risiko aset bebas risiko + premi risiko sekuritas
dalam hal ini:
ki = tingkat return yang disyaratkan investor pada sekuritas i
E(RM) = return portofolio pasar yang diharapkan
βi = koefisien beta sekuritas i
RF = tingkat return bebas risiko
[ ]FMiF R)E(RβR −+=
17/40
Contoh:
Diasumsikan beta saham PT Gudang Garam adalah 0,5 dan
tingkat return bebas risiko (Rf) adalah 1,5%. Tingkat return pasar
harapan diasumsikan sebesar 2%.
Dengan demikian, maka tingkat keuntungan yang disyaratkan
investor untuk saham PT Gudang Garam adalah:
= 0,015 + 0,5 (0,02 – 0,015)
= 1,75%
[ ]FMiFGGRM R)E(RRk −+= β
RETURN SEKURITAS YANG DISYARATKAN
18/40
SEKURITAS YANG UNDERVALUED / OVERVALUED
β(B)
β(A)
E(RB’)
E(RB)
E(RA’)
E(RA)
B
A
SML
Beta
Gambar 3.6. Menilai sekuritas yang undervalued atau overvalued dengan
menggunakan SML
19/40
 Secara teoritis, harga sekuritas seharusnya berada pada
SML karena titik-titik pada SML menunjukkan tingkat
return harapan pada suatu tingkat risiko sistematis
tertentu.
 Jika tingkat return harapan tidak berada pada SML, maka
sekuritas tersebut undervalued atau overvalued.
 Pada Gambar 3,6. telihat bahwa sekuritas A terletak di
atas SML dan dinilai sebagai sekuritas yang ternilai
rendah (undervalued) karena tingkat return harapan E(RA’)
> retun yang disyaratkan investor E(RA).
 Sedangkan sekuritas B terletak di bawah SML, sehingga
sekuritas B dikatakan ternilai lebih (overvalued).
SEKURITAS YANG UNDERVALUED / OVERVALUED
20/40
ESTIMASI BETA
 Untuk mengestimasi besarnya koefisien beta,
digunakan market model berikut:
dalam hal ini:
Ri = return sekuritas i
RM = return indeks pasar
αi = intersep
βi = slope
εi = random residual error
ieRR Miii ++= βα
23/40
 Market model bisa diestimasi dengan meregres
return sekuritas yang akan dinilai dengan return
indeks pasar.
 Regresi tersebut akan menghasilkan nilai:
1. αi (ukuran return sekuritas i yang tidak terkait
dengan return pasar)
2. βi (peningkatan return yang diharapkan pada
sekuritas i untuk setiap kenaikan return pasar
sebesar 1%)
ESTIMASI BETA
24/40
CONTOH PENGESTIMASIAN BETA (1)
 Investor mempunyai data return saham UUU dan return pasar
selama lima bulan terakhir sebagai berikut:
 Tabel berikut akan digunakan untuk mempermudah
perhitungan:
Bulan Return sahamUUU Return pasar
Juni 0,4 0,3
Juli 0,1 0,1
Agustus -0,05 -0,1
Septembe
r 0 -0,05
Oktober 0,4 0,2
Bulan
Return Deviasi return Deviasi kuadrat
Perkalian
Deviasi
Saham
UUU
Pasar Saham
UUU
Pasar Saham
UUU
Pasar
Juni 0,4 0,3 0,23 0,21 0,0529 0,0441 0,0483
Juli 0,1 0,1 -0,07 0,01 0,0049 0,0001 -0,0007
Agustus -0,05 -0,1 -0,22 -0,19 0,0484 0,0361 0,0418
September 0 -0,05 -0,17 -0,14 0,0289 0,0196 0,0238
Oktober 0,4 0,2 0,23 0,11 0,0529 0,0121 0,0253
Jumlah 0,85 0,45 0 0 0,188 0,1120 0,1385
25/40
 Berdasarkan tabel di atas, perhitungan berikut dapat dibuat:
Rata-rata return saham UUU = 0,85 / 5 = 0,17.
Varians return saham UUU = 0,188 / 4 = 0,047.
Deviasi standar return saham UUU = √0,047 = 0,216795.
Rata-rata return pasar = 0,45 / 5 = 0,15.
Varians return pasar = 0,112 / 4 = 0,028.
Deviasi standar return saham UUU = √0,028 = 0,167332.
Covarians = 0,1385 / 4 = 0,034625.
CONTOH PENGESTIMASIAN BETA (2)
26/40
 Dengan menggunakan persamaan
beta saham UUU dihitung sebagai berikut:
           βUUU = 0,034625 / 0,028 = 1,236607.
 Sedangkan intersepnya dihitung dengan mengurangkan rata-
rata return sekuritas dari perkalian beta dengan rata-rata return
pasar.
α1 = 0,17 – (1,236607) (0,15) = 0,059.
M
2
Mi,
i
σ
σ
β =
CONTOH PENGESTIMASIAN BETA (3)
27/40
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEAKURATAN ESTIMASI BETA
1. Estimasi beta tersebut menggunakan data historis. Hal ini
secara implisit berarti bahwa kita menganggap apa yang
terjadi pada beta masa lalu, akan sama dengan apa yang
terjadi pada beta masa datang.
2. Garis karakteristik dapat dibentuk oleh berbagai observasi dan
periode waktu yang berbeda, dan tidak ada satu pun periode
dan observasi yang dianggap tepat. Dengan demikian,
estimasi beta untuk satu sekuritas dapat berbeda karena
observasi dan periode waktunya yang digunakan berbeda.
3. Nilai α dan β yang diperoleh dari hasil regresi tersebut tidak
terlepas dari adanya error, sehingga bisa jadi estimasi beta
tidak akurat karena α dan β tidak menunjukkan nilai yang
sebenarnya.
4. Beta tidak bersifat stasioner sepanjang waktu. Beta
merupakan risiko sistematis yang berkaitan dengan
perubahan perusahaan.
30/40
BETA PORTOFOLIO
 Contoh, diketahui informasi berikut ini:
Tentukan return harapan dan risiko suatu portofolio terdiri dari
empat saham FF, GG, HH, dan II.
Sekuritas Banyaknya
investasi
Return
harapan
Beta
FF Rp20 juta 0,10 0,90
GG Rp5 juta 0,12 0,95
HH Rp10 juta 0,15 1,20
II Rp15 juta 0,17 1,30
31/40
 Bobot portofolio dihitung terlebih dahulu.
Jumlah dana yang diinvestasi adalah Rp50 juta, maka sebanyak
Rp20 juta/Rp50 juta = 40% diinvestasi pada FF. Dengan cara
yang sama, dana yang diinvestasi pada GG, HH, dan II, secara
berurutan sebesar 10%, 20%, dan 30%.
 Return harapan portofolio: 
E(Rp) = (0,4) (0,10) + (0,1)(0,12) + (0,2)(0,15) + (0,3) (0,17)
= 0,133 atau 13,3 persen.
 Beta portofolio:
βP = (0,4) (βFF) + (0,1)( βGG) + (0,2)( βHH) + (0,3) (βII)
= (0,4) (0,9) + (0,1)(0,95) + (0,2)(1,2) + (0,3) (0,13)
= 1,085.
BETA PORTOFOLIO
32/40
PENGUJIAN CAPM
 Kesimpulan yang bisa diambil dari penjelasan
mengenai CAPM, adalah:
1. Risiko dan return berhubungan positif,
artinya semakin besar risiko maka semakin
besar pula return-nya.
2. Ukuran risiko sekuritas yang relevan adalah
ukuran ‘kontribusi’ risiko sekuritas terhadap
risiko portofolio.
33/40
 Pengujian CAPM dapat menggunakan persamaan berikut:
dalam hal ini:
Ri = rata-rata return sekuritas i dalam periode tertentu
βi = estimasi beta untuk sekuritas i
Jika CAPM valid, maka nilai a1 akan mendekati nilai rata-rata
return bebas risiko selama periode pengujian, dan nilai a2 akan
mendekati rata-rata premi risiko pasar selama periode tersebut.
i21i βaaR +=
PENGUJIAN CAPM
34/40
KEGIATAN 2
ABRITAGE PRICING THEORY
 APT didasari oleh pandangan bahwa return harapan untuk
suatu sekuritas dipengaruhi oleh beberapa faktor risiko yang
menunjukkan kondisi perekonomian secara umum.
 Faktor–faktor risiko tersebut harus mempunyai karakteristik
seperti berikut ini:
– Masing-masing faktor risiko harus mempunyai pengaruh
luas terhadap return saham-saham di pasar.
– Faktor-faktor risiko tersebut harus mempengaruhi return
harapan.
– Pada awal periode, faktor risiko tersebut tidak dapat
diprediksi oleh pasar.
TEORI PENETAPAN HARGA ARBITRASI
36/40
MODEL APT
 APT berasumsi bahwa investor percaya bahwa return sekuritas
akan ditentukan oleh sebuah model faktorial dengan n faktor
risiko, sehingga:
dalam hal ini:
Ri = tingkat return aktual sekuritas i
E(Ri) = return harapan untuk sekuritas i
f = deviasi faktor sistematis F dari nilai harapannya
bi = sensitivitas sekuritas i terhadap faktor i
ei = random error
inin2i21i1ii efb...fbfb)(RER +++++=
37/40
MODEL KESEIMBANGAN APT
dalam hal ini:
E(Ri) = return harapan dari sekuritas i
a0 = return harapan dari sekuritas i bila risiko sistematis
sebesar nol
bin = koefisien yang menujukkan besarnya pengaruh
faktor n terhadap return sekuritas i
= Premi risiko untuk sebuah faktor (misalnya premi risiko
untuk F1 adalah E(F1) – a0)
 Risiko dalam APT didefinisi sebagai sensitivitas saham terhadap
faktor-faktor ekonomi makro (bi), dan besarnya return harapan
akan dipengaruhi oleh sensitivitas tersebut.
nin2i21i10i Fb...FbFba)E(R ++++=
F
38/40
 Pada dasarnya, CAPM merupakan model
APT yang hanya mempertimbangkan satu
faktor risiko yaitu risiko sistematis pasar.
 Dalam penerapan model APT, berbagai
faktor risiko bisa dimasukkan sebagai
faktor risiko.
MODEL APT
39/40
 Misalnya Chen, Roll dan Ross (1986),
mengidentifikasi empat faktor yang mempengaruhi
return sekuritas, yaitu:
1. Perubahan tingkat inflasi.
2. Perubahan produksi industri yang tidak
diantisipasi.
3. Perubahan premi risk-default yang tidak
diantisipasi.
4. Perubahan struktur tingkat suku bunga yang
tidak diantisipasi.
MODEL APT
40/40

More Related Content

What's hot

Risk and return
Risk and returnRisk and return
Risk and return
yy rahmat
 
Portofolio investasi-bab-10-strategi-investasi-obligasi
Portofolio investasi-bab-10-strategi-investasi-obligasiPortofolio investasi-bab-10-strategi-investasi-obligasi
Portofolio investasi-bab-10-strategi-investasi-obligasi
Judianto Nugroho
 
Capm &amp; apt
Capm &amp; aptCapm &amp; apt
Capm &amp; apt
Fhia Ramadaniah
 
Model indeks tunggal ppt
Model indeks tunggal pptModel indeks tunggal ppt
Model indeks tunggal pptAnisa Kirana
 
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5
Judianto Nugroho
 
Time Value Of Money
Time Value Of MoneyTime Value Of Money
Time Value Of Money
Roesdaniel Ibrahim, ST. CHt.
 
Efisiensi Pasar Modal
Efisiensi Pasar ModalEfisiensi Pasar Modal
Efisiensi Pasar Modal
Syafril Djaelani,SE, MM
 
Pasar persaingan sempurna.ppt
Pasar persaingan sempurna.pptPasar persaingan sempurna.ppt
Pasar persaingan sempurna.ppt
Damayanti
 
EKSI 4203 - Modul 2 Risk & Return
EKSI 4203  - Modul 2 Risk & ReturnEKSI 4203  - Modul 2 Risk & Return
EKSI 4203 - Modul 2 Risk & Return
Ancilla Kustedjo
 
Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioReturn Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Amrul Rizal
 
Portofolio investasi-bab-6-model-model-keseimbangan
Portofolio investasi-bab-6-model-model-keseimbanganPortofolio investasi-bab-6-model-model-keseimbangan
Portofolio investasi-bab-6-model-model-keseimbangan
Judianto Nugroho
 
Efek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanEfek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatan
yunisarosa
 
Analisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LMAnalisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LM
gadis sriyamti
 
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Leo Dhunt
 
Pengantar ekonomi PERUSAHAAN MONOPOLISTIK
Pengantar ekonomi PERUSAHAAN MONOPOLISTIKPengantar ekonomi PERUSAHAAN MONOPOLISTIK
Pengantar ekonomi PERUSAHAAN MONOPOLISTIK
stephaniejessey
 
Portofolio investasi-bab-7-efisiensi-pasar
Portofolio investasi-bab-7-efisiensi-pasarPortofolio investasi-bab-7-efisiensi-pasar
Portofolio investasi-bab-7-efisiensi-pasar
Judianto Nugroho
 
Manajemen Risiko 13 teknik manajemen resiko
Manajemen Risiko 13 teknik manajemen resikoManajemen Risiko 13 teknik manajemen resiko
Manajemen Risiko 13 teknik manajemen resiko
Judianto Nugroho
 
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Rizky Akbar
 
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian SahamSuku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
Ninnasi Muttaqiin
 
Contoh soal analisis biaya (2)
Contoh soal analisis biaya (2)Contoh soal analisis biaya (2)
Contoh soal analisis biaya (2)
Diana Marlyna
 

What's hot (20)

Risk and return
Risk and returnRisk and return
Risk and return
 
Portofolio investasi-bab-10-strategi-investasi-obligasi
Portofolio investasi-bab-10-strategi-investasi-obligasiPortofolio investasi-bab-10-strategi-investasi-obligasi
Portofolio investasi-bab-10-strategi-investasi-obligasi
 
Capm &amp; apt
Capm &amp; aptCapm &amp; apt
Capm &amp; apt
 
Model indeks tunggal ppt
Model indeks tunggal pptModel indeks tunggal ppt
Model indeks tunggal ppt
 
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5
 
Time Value Of Money
Time Value Of MoneyTime Value Of Money
Time Value Of Money
 
Efisiensi Pasar Modal
Efisiensi Pasar ModalEfisiensi Pasar Modal
Efisiensi Pasar Modal
 
Pasar persaingan sempurna.ppt
Pasar persaingan sempurna.pptPasar persaingan sempurna.ppt
Pasar persaingan sempurna.ppt
 
EKSI 4203 - Modul 2 Risk & Return
EKSI 4203  - Modul 2 Risk & ReturnEKSI 4203  - Modul 2 Risk & Return
EKSI 4203 - Modul 2 Risk & Return
 
Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioReturn Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
 
Portofolio investasi-bab-6-model-model-keseimbangan
Portofolio investasi-bab-6-model-model-keseimbanganPortofolio investasi-bab-6-model-model-keseimbangan
Portofolio investasi-bab-6-model-model-keseimbangan
 
Efek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanEfek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatan
 
Analisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LMAnalisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LM
 
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
 
Pengantar ekonomi PERUSAHAAN MONOPOLISTIK
Pengantar ekonomi PERUSAHAAN MONOPOLISTIKPengantar ekonomi PERUSAHAAN MONOPOLISTIK
Pengantar ekonomi PERUSAHAAN MONOPOLISTIK
 
Portofolio investasi-bab-7-efisiensi-pasar
Portofolio investasi-bab-7-efisiensi-pasarPortofolio investasi-bab-7-efisiensi-pasar
Portofolio investasi-bab-7-efisiensi-pasar
 
Manajemen Risiko 13 teknik manajemen resiko
Manajemen Risiko 13 teknik manajemen resikoManajemen Risiko 13 teknik manajemen resiko
Manajemen Risiko 13 teknik manajemen resiko
 
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
 
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian SahamSuku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
 
Contoh soal analisis biaya (2)
Contoh soal analisis biaya (2)Contoh soal analisis biaya (2)
Contoh soal analisis biaya (2)
 

Similar to EKSI 4203 - Modul 3 Model-Model Keseimbangan

Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Al-ghifari Erik
 
Capital asset-pricing-model-capm
Capital asset-pricing-model-capmCapital asset-pricing-model-capm
Capital asset-pricing-model-capmrossi_dino
 
Capital asset-pricing-model-capm
Capital asset-pricing-model-capmCapital asset-pricing-model-capm
Capital asset-pricing-model-capmdianpipit
 
CAPM
CAPMCAPM
CAPM
KatYusha5
 
Investasi dan portofolio (simplifiying portofolio selection process)
Investasi dan portofolio (simplifiying portofolio selection process)Investasi dan portofolio (simplifiying portofolio selection process)
Investasi dan portofolio (simplifiying portofolio selection process)
mobileset
 
Teori Pasar Modal dan Model Penetapan Harga Aktiva Modal
Teori Pasar Modal dan Model Penetapan Harga Aktiva ModalTeori Pasar Modal dan Model Penetapan Harga Aktiva Modal
Teori Pasar Modal dan Model Penetapan Harga Aktiva Modal
Fajar Syahruramdhan
 
3 risk-return-21
3 risk-return-213 risk-return-21
3 risk-return-21
Emiliana EviDewi
 
Capital asset-pricing-model
Capital asset-pricing-modelCapital asset-pricing-model
Capital asset-pricing-model
rimakurniap
 
Pertemuan 4 simplifying portfolio selection process
Pertemuan 4 simplifying portfolio selection processPertemuan 4 simplifying portfolio selection process
Pertemuan 4 simplifying portfolio selection process
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
CAPM-2.pptx
CAPM-2.pptxCAPM-2.pptx
CAPM-2.pptx
DzauqyShifa1
 
CAPITAL ASSET PRICING MODEL .pptx
CAPITAL ASSET PRICING MODEL .pptxCAPITAL ASSET PRICING MODEL .pptx
CAPITAL ASSET PRICING MODEL .pptx
DzauqyShifa1
 
Manajemen keuangan bab 09
Manajemen keuangan bab 09Manajemen keuangan bab 09
Manajemen keuangan bab 09Lia Ivvana
 
P 3 efficent frontier
P 3 efficent frontierP 3 efficent frontier
Investasi dan Portofolio
Investasi dan PortofolioInvestasi dan Portofolio
Investasi dan Portofolio
RizkikaAstari
 
Capital Asset Pricing Model & Arbitrage Pricing Theory by i gede auditta
Capital Asset Pricing Model & Arbitrage Pricing Theory by i gede audittaCapital Asset Pricing Model & Arbitrage Pricing Theory by i gede auditta
Capital Asset Pricing Model & Arbitrage Pricing Theory by i gede auditta
I Gede Auditta
 
Pertemuan 3 efficent frontier
Pertemuan 3 efficent frontierPertemuan 3 efficent frontier
Pertemuan 3 efficent frontier
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
Portofolio performance 1
Portofolio performance 1Portofolio performance 1
Portofolio performance 1
Fiqohalyafiq
 
Manajemen keuangan bab 10
Manajemen keuangan bab 10Manajemen keuangan bab 10
Manajemen keuangan bab 10Lia Ivvana
 
inisiasi-6.ppt
inisiasi-6.pptinisiasi-6.ppt
inisiasi-6.ppt
AgilNurRohman3
 

Similar to EKSI 4203 - Modul 3 Model-Model Keseimbangan (20)

Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
 
Capital asset-pricing-model-capm
Capital asset-pricing-model-capmCapital asset-pricing-model-capm
Capital asset-pricing-model-capm
 
Capital asset-pricing-model-capm
Capital asset-pricing-model-capmCapital asset-pricing-model-capm
Capital asset-pricing-model-capm
 
CAPM
CAPMCAPM
CAPM
 
Investasi dan portofolio (simplifiying portofolio selection process)
Investasi dan portofolio (simplifiying portofolio selection process)Investasi dan portofolio (simplifiying portofolio selection process)
Investasi dan portofolio (simplifiying portofolio selection process)
 
Teori Pasar Modal dan Model Penetapan Harga Aktiva Modal
Teori Pasar Modal dan Model Penetapan Harga Aktiva ModalTeori Pasar Modal dan Model Penetapan Harga Aktiva Modal
Teori Pasar Modal dan Model Penetapan Harga Aktiva Modal
 
3 risk-return-21
3 risk-return-213 risk-return-21
3 risk-return-21
 
Capital asset-pricing-model
Capital asset-pricing-modelCapital asset-pricing-model
Capital asset-pricing-model
 
Pertemuan 4 simplifying portfolio selection process
Pertemuan 4 simplifying portfolio selection processPertemuan 4 simplifying portfolio selection process
Pertemuan 4 simplifying portfolio selection process
 
CAPM-2.pptx
CAPM-2.pptxCAPM-2.pptx
CAPM-2.pptx
 
CAPITAL ASSET PRICING MODEL .pptx
CAPITAL ASSET PRICING MODEL .pptxCAPITAL ASSET PRICING MODEL .pptx
CAPITAL ASSET PRICING MODEL .pptx
 
Manajemen keuangan bab 09
Manajemen keuangan bab 09Manajemen keuangan bab 09
Manajemen keuangan bab 09
 
P 3 efficent frontier
P 3 efficent frontierP 3 efficent frontier
P 3 efficent frontier
 
Investasi dan Portofolio
Investasi dan PortofolioInvestasi dan Portofolio
Investasi dan Portofolio
 
Capital Asset Pricing Model & Arbitrage Pricing Theory by i gede auditta
Capital Asset Pricing Model & Arbitrage Pricing Theory by i gede audittaCapital Asset Pricing Model & Arbitrage Pricing Theory by i gede auditta
Capital Asset Pricing Model & Arbitrage Pricing Theory by i gede auditta
 
Pertemuan 3 efficent frontier
Pertemuan 3 efficent frontierPertemuan 3 efficent frontier
Pertemuan 3 efficent frontier
 
Portofolio performance 1
Portofolio performance 1Portofolio performance 1
Portofolio performance 1
 
Manajemen keuangan bab 10
Manajemen keuangan bab 10Manajemen keuangan bab 10
Manajemen keuangan bab 10
 
Capm, musdalifah1
Capm, musdalifah1Capm, musdalifah1
Capm, musdalifah1
 
inisiasi-6.ppt
inisiasi-6.pptinisiasi-6.ppt
inisiasi-6.ppt
 

More from Ancilla Kustedjo

EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 9 : Analisis Kasus
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 9 : Analisis KasusEKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 9 : Analisis Kasus
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 9 : Analisis Kasus
Ancilla Kustedjo
 
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 8 : Strategi Bauran Pemasaran
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 8 : Strategi Bauran PemasaranEKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 8 : Strategi Bauran Pemasaran
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 8 : Strategi Bauran Pemasaran
Ancilla Kustedjo
 
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 7 : Strategi, Targeting, dan Positioning
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 7 : Strategi, Targeting, dan PositioningEKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 7 : Strategi, Targeting, dan Positioning
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 7 : Strategi, Targeting, dan Positioning
Ancilla Kustedjo
 
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 6 : Analisis Kasus Pengelolaan dan Pe...
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 6 : Analisis Kasus Pengelolaan dan Pe...EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 6 : Analisis Kasus Pengelolaan dan Pe...
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 6 : Analisis Kasus Pengelolaan dan Pe...
Ancilla Kustedjo
 
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 5 : Analisis Kasus Perencanaan, Rekru...
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 5 : Analisis Kasus Perencanaan, Rekru...EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 5 : Analisis Kasus Perencanaan, Rekru...
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 5 : Analisis Kasus Perencanaan, Rekru...
Ancilla Kustedjo
 
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 4 : Perencanaan kapasitas dan manajem...
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 4 : Perencanaan kapasitas dan manajem...EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 4 : Perencanaan kapasitas dan manajem...
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 4 : Perencanaan kapasitas dan manajem...
Ancilla Kustedjo
 
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 3 : Strategi Proses dan Penentuan Lokasi
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 3 : Strategi Proses dan Penentuan LokasiEKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 3 : Strategi Proses dan Penentuan Lokasi
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 3 : Strategi Proses dan Penentuan Lokasi
Ancilla Kustedjo
 
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 2 : Keputusan investasi dan pendanaan
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 2 : Keputusan investasi dan pendanaanEKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 2 : Keputusan investasi dan pendanaan
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 2 : Keputusan investasi dan pendanaan
Ancilla Kustedjo
 
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 1 : Konsep dasar keuangan, laporan, d...
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 1 : Konsep dasar keuangan, laporan, d...EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 1 : Konsep dasar keuangan, laporan, d...
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 1 : Konsep dasar keuangan, laporan, d...
Ancilla Kustedjo
 
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 5 : Strategi Kualitas
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 5 : Strategi KualitasEKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 5 : Strategi Kualitas
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 5 : Strategi Kualitas
Ancilla Kustedjo
 
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 4 : Strategi Lokasi dan Kapasitas
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 4 : Strategi Lokasi dan KapasitasEKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 4 : Strategi Lokasi dan Kapasitas
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 4 : Strategi Lokasi dan Kapasitas
Ancilla Kustedjo
 
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 3 - Desain Proses dan Layout
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 3 - Desain Proses dan LayoutEKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 3 - Desain Proses dan Layout
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 3 - Desain Proses dan Layout
Ancilla Kustedjo
 
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 2 : Desain Produk
EKMA 4215 - Manajemen Operasi  Modul 2 : Desain ProdukEKMA 4215 - Manajemen Operasi  Modul 2 : Desain Produk
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 2 : Desain Produk
Ancilla Kustedjo
 
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 1 : Introduksi Manajemen Operasi
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 1 : Introduksi Manajemen OperasiEKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 1 : Introduksi Manajemen Operasi
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 1 : Introduksi Manajemen Operasi
Ancilla Kustedjo
 
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 9 : Angka Indeks
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 9 : Angka IndeksESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 9 : Angka Indeks
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 9 : Angka Indeks
Ancilla Kustedjo
 
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 8 : Analisis Varian
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 8 : Analisis VarianESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 8 : Analisis Varian
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 8 : Analisis Varian
Ancilla Kustedjo
 
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 7 : Uji Hipotesis
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 7 : Uji HipotesisESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 7 : Uji Hipotesis
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 7 : Uji Hipotesis
Ancilla Kustedjo
 
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 6 : Estimasi (Pendugaan Statistik)
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 6 : Estimasi (Pendugaan Statistik)ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 6 : Estimasi (Pendugaan Statistik)
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 6 : Estimasi (Pendugaan Statistik)
Ancilla Kustedjo
 
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 5 : Teori Cuplikan (Sampling)
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 5 : Teori Cuplikan (Sampling)ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 5 : Teori Cuplikan (Sampling)
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 5 : Teori Cuplikan (Sampling)
Ancilla Kustedjo
 
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 4 : Konsep Probabilitas, Distribusi Prob...
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 4 : Konsep Probabilitas, Distribusi Prob...ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 4 : Konsep Probabilitas, Distribusi Prob...
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 4 : Konsep Probabilitas, Distribusi Prob...
Ancilla Kustedjo
 

More from Ancilla Kustedjo (20)

EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 9 : Analisis Kasus
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 9 : Analisis KasusEKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 9 : Analisis Kasus
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 9 : Analisis Kasus
 
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 8 : Strategi Bauran Pemasaran
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 8 : Strategi Bauran PemasaranEKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 8 : Strategi Bauran Pemasaran
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 8 : Strategi Bauran Pemasaran
 
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 7 : Strategi, Targeting, dan Positioning
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 7 : Strategi, Targeting, dan PositioningEKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 7 : Strategi, Targeting, dan Positioning
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 7 : Strategi, Targeting, dan Positioning
 
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 6 : Analisis Kasus Pengelolaan dan Pe...
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 6 : Analisis Kasus Pengelolaan dan Pe...EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 6 : Analisis Kasus Pengelolaan dan Pe...
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 6 : Analisis Kasus Pengelolaan dan Pe...
 
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 5 : Analisis Kasus Perencanaan, Rekru...
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 5 : Analisis Kasus Perencanaan, Rekru...EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 5 : Analisis Kasus Perencanaan, Rekru...
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 5 : Analisis Kasus Perencanaan, Rekru...
 
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 4 : Perencanaan kapasitas dan manajem...
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 4 : Perencanaan kapasitas dan manajem...EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 4 : Perencanaan kapasitas dan manajem...
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 4 : Perencanaan kapasitas dan manajem...
 
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 3 : Strategi Proses dan Penentuan Lokasi
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 3 : Strategi Proses dan Penentuan LokasiEKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 3 : Strategi Proses dan Penentuan Lokasi
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 3 : Strategi Proses dan Penentuan Lokasi
 
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 2 : Keputusan investasi dan pendanaan
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 2 : Keputusan investasi dan pendanaanEKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 2 : Keputusan investasi dan pendanaan
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 2 : Keputusan investasi dan pendanaan
 
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 1 : Konsep dasar keuangan, laporan, d...
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 1 : Konsep dasar keuangan, laporan, d...EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 1 : Konsep dasar keuangan, laporan, d...
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 1 : Konsep dasar keuangan, laporan, d...
 
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 5 : Strategi Kualitas
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 5 : Strategi KualitasEKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 5 : Strategi Kualitas
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 5 : Strategi Kualitas
 
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 4 : Strategi Lokasi dan Kapasitas
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 4 : Strategi Lokasi dan KapasitasEKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 4 : Strategi Lokasi dan Kapasitas
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 4 : Strategi Lokasi dan Kapasitas
 
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 3 - Desain Proses dan Layout
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 3 - Desain Proses dan LayoutEKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 3 - Desain Proses dan Layout
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 3 - Desain Proses dan Layout
 
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 2 : Desain Produk
EKMA 4215 - Manajemen Operasi  Modul 2 : Desain ProdukEKMA 4215 - Manajemen Operasi  Modul 2 : Desain Produk
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 2 : Desain Produk
 
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 1 : Introduksi Manajemen Operasi
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 1 : Introduksi Manajemen OperasiEKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 1 : Introduksi Manajemen Operasi
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 1 : Introduksi Manajemen Operasi
 
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 9 : Angka Indeks
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 9 : Angka IndeksESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 9 : Angka Indeks
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 9 : Angka Indeks
 
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 8 : Analisis Varian
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 8 : Analisis VarianESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 8 : Analisis Varian
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 8 : Analisis Varian
 
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 7 : Uji Hipotesis
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 7 : Uji HipotesisESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 7 : Uji Hipotesis
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 7 : Uji Hipotesis
 
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 6 : Estimasi (Pendugaan Statistik)
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 6 : Estimasi (Pendugaan Statistik)ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 6 : Estimasi (Pendugaan Statistik)
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 6 : Estimasi (Pendugaan Statistik)
 
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 5 : Teori Cuplikan (Sampling)
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 5 : Teori Cuplikan (Sampling)ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 5 : Teori Cuplikan (Sampling)
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 5 : Teori Cuplikan (Sampling)
 
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 4 : Konsep Probabilitas, Distribusi Prob...
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 4 : Konsep Probabilitas, Distribusi Prob...ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 4 : Konsep Probabilitas, Distribusi Prob...
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 4 : Konsep Probabilitas, Distribusi Prob...
 

Recently uploaded

Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 

Recently uploaded (20)

Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 

EKSI 4203 - Modul 3 Model-Model Keseimbangan

  • 1. EKSI 4203 TEORI PORFOLIO DAN ANALISIS INVESTASI (by : ANCILLA K. KUSTEDJO) Pertemuan III Modul 3 Model-Model Keseimbangan
  • 2. KEGIATAN 1 CAPITAL ASSET PRICING MODEL
  • 3. CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM)  Satu model yang menghubungkan tingkat return yang diharapkan dari suatu aset beresiko dengan risiko  Model yang bisa menggambarkan atau memprediksi realitas di pasar yang bersifat kompleks, meskipun bukan kepada realitas asumsi-asumsi yang digunakan
  • 4. CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM)  CAPM adalah model hubungan antara tingkat return harapan dari suatu aset berisiko dengan risiko dari aset tersebut pada kondisi pasar yang seimbang.  CAPM dibangun di atas pondasi teori portofolio Markowitz  Berdasarkan teori portofolio Markowitz, portofolio yang efisien adalah portofolio yang berada di sepanjang kurva efficient frontier (garis portfolio efisien)  CAPM diperkenalkan secara terpisah oleh Sharpe, Lintner dan Mossin pada pertengahan 1960-an. 4/40
  • 5. Asumsi-asumsi model CAPM: 1. Tidak ada biaya transaksi, pajak pendapatan, dan inflasi. 2. Investasi yang dilakukan oleh pemodal dapat sekecil apapun pada setiap jenis sekuritas. 3. Tidak ada pajak penghasilan bagi para pemodal. 4. Para pemodal tidak dapat mempengaruhi harga saham dengan tidak membeli dan menjua saham. 5. Pemodal tidak semata-mata atas pertimbangan expected value dan deviasi standard tingkat keuntungan portofolio. 6. Para pemodal dapat melakukan short sale. 7. Pemodal dapa menyimpan dan meminjam dengan tingkat bunga yang sama. 8. Pemodal mempunyai pengharapan yang homogen. CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) 5/40
  • 6. PORTOFOLIO EFISIEN Portofolio yang Efisien dibandingkan dgn lain: 1. ER (Expected Return) terbesar dengan risiko yang sama 2. Risiko yang kecil dengan ER yang sama Portofolio akan selalu di atas saham individual karena melalui diversifikasi akan terjadi pengurangan resiko sehingga hanya portofolio saja yang akan berada di sepanjang kurva efficient frontier
  • 7. Penilaian Kinerja Portofolio Tujuan: Untuk mengetahui dan menganalisis apakah portofolio yang dibentuk dapat mencapai tujuan investasi sehingga dengan evaluasi ini investor dapat mengetahui portofolio yang mempunyai kinerja yang lebih baik. Metode yang digunakan: 1.Indeks Sharpe 2.Indeks Treynor 3.Indeks Jansen
  • 8. Indeks Sharpe • Menghubungkan portofolio yang beresiko dengan bunga bebas resiko. • Semakin besar rasio premi resiko portofolio terhadap standar deviasi dapat dikatakan bahwa kinerja portofolio tersebut semakin baik. • Rumus: Spi = indeks Sharpe portofolio i Rpi = rata-rata tingkat pengembalian portofolio i Rf = rata-rata atas bunga investasi bebas resiko Sdpi = standar deviasi dari tingkat pengembalian portofolio i Rpi – Rpf = premi resiko portofolio i
  • 9. Indeks Treynor • Menghubungkan portofolio yang beresiko dengan bunga bebas resiko. • Semakin besar rasio premi resiko portofolio terhadap beta (resiko pasar/resiko sistematis) dapat dikatakan bahwa kinerja portofolio tersebut semakin baik. • Rumus: Tpi = indeks Treynor portofolio i Rpi = rata-rata tingkat pengembalian portofolio i Rf = rata-rata atas bunga investasi bebas resiko βdpi = beta portofolio i (risiko pasar atau risiko sistematis) Rpi – Rpf = premi resiko portofolio i
  • 10. Indeks Jensen • Didasarkan pada garis pasar sekuritas (SML – security market line) menghubungkan portofolio pasar dengan kesempatan investasi yang bebas resiko • Rumus: Jpi = (Rpi – Rf) – (Rm – Rp) βpi Jpi = indeks Jensen portofolio i Rpi = rata – rata tingkat pengembalian portofolio i Rf = rata – rata atas bunga investasi bebas resiko Rm = rata – rata tingkat pengembalian pasar (diwakili IHSG) βdpi = beta portofolio i (risiko pasar atau risiko sistematis) Rpi – Rpf = premi resiko portofolio i Rm – Rp = premi resiko pasar
  • 11. PEMILIHAN PORTOFOLIO OPTIMAL • Portofolio yang efisien adalah portofolio yang berada di sepanjang kurva efficient frontier. • Tingkat return yang diharapkan untuk portofolio yang efisien pada CML. Rf M Resiko (Rf) Return E(RM) RM CML Resiko Portofolio Pasar (M) Premi Resiko Portofolio M = E (RM) - Rf
  • 12. SLOPE CML  Kemiringan (slope) CML menunjukkan harga pasar risiko (market price of risk) untuk portofolio yang efisien atau harga keseimbangan risiko di pasar. Slope CML dapat dihitung dengan: Slope CML mengindikasikan tambahan return yang disyaratkan pasar untuk setiap 1% kenaikan risiko portofolio. CMLSlope σ R-)E(R M FM = 10/40
  • 13. Contoh: Dalam kondisi pasar yang seimbang, return yang diharapkan pada portofolio pasar adalah 15% dengan deviasi standar sebesar 20%. Tingkat return bebas risiko sebesar 8%. Maka Slope CML adalah sebesar: Slope CML = (0,15 - 0,08) : 0,20 = 0,35 CMLSlope σ R-)E(R M FM = SLOPE CML 11/40
  • 14. PENJELASAN MENGENAI CML 1. Garis pasar modal terdiri dari portofolio efisien yang merupakan kombinasi dari aset berisiko dan aset bebas risiko. Portofolio M, merupakan portofolio yang terdiri dari aset berisiko, atau disebut dengan portofolio pasar. Sedangkan titik RF, merupakan pilihan aset bebas risiko. Kombinasi atau titik-titk portofolio di sepanjang garis RF-M, merupakan portofolio yang efisien bagi investor. 2. Slope CML akan cenderung positip karena adanya asumsi bahwa investor bersifat risk averse. Artinya, investor hanya akan mau berinvestasi pada aset yang berisiko, jika mendapatkan kompensasi berupa return harapan yang lebih tinggi. 13/40
  • 15. 3. Berdasarkan data historis, adanya risiko akibat perbedaan return aktual dan return harapan, bisa menyebabkan slope CML yang negatif. Slope negatif ini terjadi bila tingkat return aktual portofolio pasar lebih kecil dari tingkat keuntungan bebas risiko. 4. Garis pasar modal dapat digunakan untuk menentukan tingkat return harapan untuk setiap risiko portofolio yang berbeda. PENJELASAN MENGENAI CML 14/40
  • 16. GARIS PASAR SEKURITAS (SML) • Garis yang menghubungkan tingkat return yang diharapkan dari suatu sekuritas dengan risiko sistematis (beta) • SML dapat digunakan untuk menilai keuntungan suatu aset individual pada kondisi pasar yang seimbang. Sedangkan CML dapat dipakai untuk menilai tingkat return harapan dari suatu portofolio yang efisien, pada suatu tingkat risiko tertentu (σP). • Formula untuk mendapatkan E(R) dari suatu sekuritas menurut model SML adalah: dalam hal ini: [ ])R(ERM)R)E(R FiFi −+= β M 2 Mi, i σ σ β = 15/40
  • 17. GARIS PASAR SEKURITAS (SML) KRF A Resiko (β) Return βM SML Aset yg resiko < pasar Aset yg resiko > pasar KM B 1 1.50.5  Gambar 3.4, risiko sekuritas ditunjukkan oleh beta, yang menunjukkan sensitivitas return sekuritas terhadap perubahan return pasar.
  • 18. RETURN SEKURITAS YANG DISYARATKAN  Berdasarkan hubungan tingkat return dengan beta, maka komponen penyusun required rate of return terdiri dari: tingkat return bebas risiko dan premi risiko.  Secara matematis, hubungan tersebut dapat digambarkan sebagai: ki = tingkat risiko aset bebas risiko + premi risiko sekuritas dalam hal ini: ki = tingkat return yang disyaratkan investor pada sekuritas i E(RM) = return portofolio pasar yang diharapkan βi = koefisien beta sekuritas i RF = tingkat return bebas risiko [ ]FMiF R)E(RβR −+= 17/40
  • 19. Contoh: Diasumsikan beta saham PT Gudang Garam adalah 0,5 dan tingkat return bebas risiko (Rf) adalah 1,5%. Tingkat return pasar harapan diasumsikan sebesar 2%. Dengan demikian, maka tingkat keuntungan yang disyaratkan investor untuk saham PT Gudang Garam adalah: = 0,015 + 0,5 (0,02 – 0,015) = 1,75% [ ]FMiFGGRM R)E(RRk −+= β RETURN SEKURITAS YANG DISYARATKAN 18/40
  • 20. SEKURITAS YANG UNDERVALUED / OVERVALUED β(B) β(A) E(RB’) E(RB) E(RA’) E(RA) B A SML Beta Gambar 3.6. Menilai sekuritas yang undervalued atau overvalued dengan menggunakan SML 19/40
  • 21.  Secara teoritis, harga sekuritas seharusnya berada pada SML karena titik-titik pada SML menunjukkan tingkat return harapan pada suatu tingkat risiko sistematis tertentu.  Jika tingkat return harapan tidak berada pada SML, maka sekuritas tersebut undervalued atau overvalued.  Pada Gambar 3,6. telihat bahwa sekuritas A terletak di atas SML dan dinilai sebagai sekuritas yang ternilai rendah (undervalued) karena tingkat return harapan E(RA’) > retun yang disyaratkan investor E(RA).  Sedangkan sekuritas B terletak di bawah SML, sehingga sekuritas B dikatakan ternilai lebih (overvalued). SEKURITAS YANG UNDERVALUED / OVERVALUED 20/40
  • 22. ESTIMASI BETA  Untuk mengestimasi besarnya koefisien beta, digunakan market model berikut: dalam hal ini: Ri = return sekuritas i RM = return indeks pasar αi = intersep βi = slope εi = random residual error ieRR Miii ++= βα 23/40
  • 23.  Market model bisa diestimasi dengan meregres return sekuritas yang akan dinilai dengan return indeks pasar.  Regresi tersebut akan menghasilkan nilai: 1. αi (ukuran return sekuritas i yang tidak terkait dengan return pasar) 2. βi (peningkatan return yang diharapkan pada sekuritas i untuk setiap kenaikan return pasar sebesar 1%) ESTIMASI BETA 24/40
  • 24. CONTOH PENGESTIMASIAN BETA (1)  Investor mempunyai data return saham UUU dan return pasar selama lima bulan terakhir sebagai berikut:  Tabel berikut akan digunakan untuk mempermudah perhitungan: Bulan Return sahamUUU Return pasar Juni 0,4 0,3 Juli 0,1 0,1 Agustus -0,05 -0,1 Septembe r 0 -0,05 Oktober 0,4 0,2 Bulan Return Deviasi return Deviasi kuadrat Perkalian Deviasi Saham UUU Pasar Saham UUU Pasar Saham UUU Pasar Juni 0,4 0,3 0,23 0,21 0,0529 0,0441 0,0483 Juli 0,1 0,1 -0,07 0,01 0,0049 0,0001 -0,0007 Agustus -0,05 -0,1 -0,22 -0,19 0,0484 0,0361 0,0418 September 0 -0,05 -0,17 -0,14 0,0289 0,0196 0,0238 Oktober 0,4 0,2 0,23 0,11 0,0529 0,0121 0,0253 Jumlah 0,85 0,45 0 0 0,188 0,1120 0,1385 25/40
  • 25.  Berdasarkan tabel di atas, perhitungan berikut dapat dibuat: Rata-rata return saham UUU = 0,85 / 5 = 0,17. Varians return saham UUU = 0,188 / 4 = 0,047. Deviasi standar return saham UUU = √0,047 = 0,216795. Rata-rata return pasar = 0,45 / 5 = 0,15. Varians return pasar = 0,112 / 4 = 0,028. Deviasi standar return saham UUU = √0,028 = 0,167332. Covarians = 0,1385 / 4 = 0,034625. CONTOH PENGESTIMASIAN BETA (2) 26/40
  • 26.  Dengan menggunakan persamaan beta saham UUU dihitung sebagai berikut:            βUUU = 0,034625 / 0,028 = 1,236607.  Sedangkan intersepnya dihitung dengan mengurangkan rata- rata return sekuritas dari perkalian beta dengan rata-rata return pasar. α1 = 0,17 – (1,236607) (0,15) = 0,059. M 2 Mi, i σ σ β = CONTOH PENGESTIMASIAN BETA (3) 27/40
  • 27. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEAKURATAN ESTIMASI BETA 1. Estimasi beta tersebut menggunakan data historis. Hal ini secara implisit berarti bahwa kita menganggap apa yang terjadi pada beta masa lalu, akan sama dengan apa yang terjadi pada beta masa datang. 2. Garis karakteristik dapat dibentuk oleh berbagai observasi dan periode waktu yang berbeda, dan tidak ada satu pun periode dan observasi yang dianggap tepat. Dengan demikian, estimasi beta untuk satu sekuritas dapat berbeda karena observasi dan periode waktunya yang digunakan berbeda. 3. Nilai α dan β yang diperoleh dari hasil regresi tersebut tidak terlepas dari adanya error, sehingga bisa jadi estimasi beta tidak akurat karena α dan β tidak menunjukkan nilai yang sebenarnya. 4. Beta tidak bersifat stasioner sepanjang waktu. Beta merupakan risiko sistematis yang berkaitan dengan perubahan perusahaan. 30/40
  • 28. BETA PORTOFOLIO  Contoh, diketahui informasi berikut ini: Tentukan return harapan dan risiko suatu portofolio terdiri dari empat saham FF, GG, HH, dan II. Sekuritas Banyaknya investasi Return harapan Beta FF Rp20 juta 0,10 0,90 GG Rp5 juta 0,12 0,95 HH Rp10 juta 0,15 1,20 II Rp15 juta 0,17 1,30 31/40
  • 29.  Bobot portofolio dihitung terlebih dahulu. Jumlah dana yang diinvestasi adalah Rp50 juta, maka sebanyak Rp20 juta/Rp50 juta = 40% diinvestasi pada FF. Dengan cara yang sama, dana yang diinvestasi pada GG, HH, dan II, secara berurutan sebesar 10%, 20%, dan 30%.  Return harapan portofolio:  E(Rp) = (0,4) (0,10) + (0,1)(0,12) + (0,2)(0,15) + (0,3) (0,17) = 0,133 atau 13,3 persen.  Beta portofolio: βP = (0,4) (βFF) + (0,1)( βGG) + (0,2)( βHH) + (0,3) (βII) = (0,4) (0,9) + (0,1)(0,95) + (0,2)(1,2) + (0,3) (0,13) = 1,085. BETA PORTOFOLIO 32/40
  • 30. PENGUJIAN CAPM  Kesimpulan yang bisa diambil dari penjelasan mengenai CAPM, adalah: 1. Risiko dan return berhubungan positif, artinya semakin besar risiko maka semakin besar pula return-nya. 2. Ukuran risiko sekuritas yang relevan adalah ukuran ‘kontribusi’ risiko sekuritas terhadap risiko portofolio. 33/40
  • 31.  Pengujian CAPM dapat menggunakan persamaan berikut: dalam hal ini: Ri = rata-rata return sekuritas i dalam periode tertentu βi = estimasi beta untuk sekuritas i Jika CAPM valid, maka nilai a1 akan mendekati nilai rata-rata return bebas risiko selama periode pengujian, dan nilai a2 akan mendekati rata-rata premi risiko pasar selama periode tersebut. i21i βaaR += PENGUJIAN CAPM 34/40
  • 33.  APT didasari oleh pandangan bahwa return harapan untuk suatu sekuritas dipengaruhi oleh beberapa faktor risiko yang menunjukkan kondisi perekonomian secara umum.  Faktor–faktor risiko tersebut harus mempunyai karakteristik seperti berikut ini: – Masing-masing faktor risiko harus mempunyai pengaruh luas terhadap return saham-saham di pasar. – Faktor-faktor risiko tersebut harus mempengaruhi return harapan. – Pada awal periode, faktor risiko tersebut tidak dapat diprediksi oleh pasar. TEORI PENETAPAN HARGA ARBITRASI 36/40
  • 34. MODEL APT  APT berasumsi bahwa investor percaya bahwa return sekuritas akan ditentukan oleh sebuah model faktorial dengan n faktor risiko, sehingga: dalam hal ini: Ri = tingkat return aktual sekuritas i E(Ri) = return harapan untuk sekuritas i f = deviasi faktor sistematis F dari nilai harapannya bi = sensitivitas sekuritas i terhadap faktor i ei = random error inin2i21i1ii efb...fbfb)(RER +++++= 37/40
  • 35. MODEL KESEIMBANGAN APT dalam hal ini: E(Ri) = return harapan dari sekuritas i a0 = return harapan dari sekuritas i bila risiko sistematis sebesar nol bin = koefisien yang menujukkan besarnya pengaruh faktor n terhadap return sekuritas i = Premi risiko untuk sebuah faktor (misalnya premi risiko untuk F1 adalah E(F1) – a0)  Risiko dalam APT didefinisi sebagai sensitivitas saham terhadap faktor-faktor ekonomi makro (bi), dan besarnya return harapan akan dipengaruhi oleh sensitivitas tersebut. nin2i21i10i Fb...FbFba)E(R ++++= F 38/40
  • 36.  Pada dasarnya, CAPM merupakan model APT yang hanya mempertimbangkan satu faktor risiko yaitu risiko sistematis pasar.  Dalam penerapan model APT, berbagai faktor risiko bisa dimasukkan sebagai faktor risiko. MODEL APT 39/40
  • 37.  Misalnya Chen, Roll dan Ross (1986), mengidentifikasi empat faktor yang mempengaruhi return sekuritas, yaitu: 1. Perubahan tingkat inflasi. 2. Perubahan produksi industri yang tidak diantisipasi. 3. Perubahan premi risk-default yang tidak diantisipasi. 4. Perubahan struktur tingkat suku bunga yang tidak diantisipasi. MODEL APT 40/40