Dokumen tersebut membahas mengenai pengawal analog dan digital. Secara khusus, dokumen tersebut menjelaskan prinsip-prinsip pengawal analog menggunakan amplifier kendalian (op-amp) dan beberapa jenis litar op-amp seperti amplifier alikan, bukan alikan, kamilan, kerbedaan, pencampur dan pembanding. Dokumen tersebut juga mendemonstrasikan penggunaan op-amp untuk membangun pengawal dua mod (buka tutup) dan
Dokumen tersebut membahas pengertian dan karakteristik operational amplifier (op-amp) serta penggunaannya dalam sistem kontrol PID. Op-amp adalah penguat sinyal elektronik yang dapat menghasilkan penguatan tinggi dan memiliki input inverting dan non-inverting serta output. Sistem kontrol PID menggunakan op-amp sebagai komponen untuk mengontrol proses industri seperti menjaga suhu dan aliran cairan.
Dokumen ini memberikan penjelasan tentang timer dan counter pada PLC, termasuk pengertian, prinsip kerja, simbol, dan contoh programnya. Timer digunakan untuk menghitung waktu mundur sesuai nilai setting, sedangkan counter bisa diatur untuk menghitung naik atau turun berdasarkan masukan sinyal. Keduanya memiliki nomor yang berbeda untuk masing-masing fungsi dalam satu program.
Dokumen tersebut membahas tentang Programmable Logic Controller (PLC). PLC merupakan instrumen yang digunakan untuk menggantikan rangkaian relay secara sekuensial untuk mengontrol mesin. Dokumen ini menjelaskan pengertian, keuntungan, komponen, cara kerja, jenis input-output, pemrograman, dan contoh penerapan PLC pada sistem kontrol seperti lampu lalu lintas dan lift.
Dokumen tersebut membahas pengertian dan karakteristik operational amplifier (op-amp) serta penggunaannya dalam sistem kontrol PID. Op-amp adalah penguat sinyal elektronik yang dapat menghasilkan penguatan tinggi dan memiliki input inverting dan non-inverting serta output. Sistem kontrol PID menggunakan op-amp sebagai komponen untuk mengontrol proses industri seperti menjaga suhu dan aliran cairan.
Dokumen ini memberikan penjelasan tentang timer dan counter pada PLC, termasuk pengertian, prinsip kerja, simbol, dan contoh programnya. Timer digunakan untuk menghitung waktu mundur sesuai nilai setting, sedangkan counter bisa diatur untuk menghitung naik atau turun berdasarkan masukan sinyal. Keduanya memiliki nomor yang berbeda untuk masing-masing fungsi dalam satu program.
Dokumen tersebut membahas tentang Programmable Logic Controller (PLC). PLC merupakan instrumen yang digunakan untuk menggantikan rangkaian relay secara sekuensial untuk mengontrol mesin. Dokumen ini menjelaskan pengertian, keuntungan, komponen, cara kerja, jenis input-output, pemrograman, dan contoh penerapan PLC pada sistem kontrol seperti lampu lalu lintas dan lift.
The document provides an introduction to programmable logic controllers (PLCs). It begins by stating the objectives of understanding PLC terminology, history, functions, advantages, and basic programming. It then explains what a PLC is and discusses its terminology, historical background, functions, advantages, basic components and instructions. Specific topics covered include the evolution of PLCs since 1968; their uses in various industries; how they can replace hard-wired relay systems; and how programming PLCs involves using ladder logic diagrams to represent circuits.
The document discusses different categories of quality costs: presentation costs, appraisal costs, internal failure costs, and external failure costs. It provides examples of costs that fall under each category and explains how tracking quality costs can help companies identify areas for improvement and prioritize quality initiatives. Quality costs can be optimized by finding the right balance between prevention costs and failure costs.
This document provides an overview of principles of controllers. It begins by stating the objectives of understanding basic controller concepts and components. It then defines controllers as devices that receive input from a transmitter and set point, and send output to control valves. The main controller components are identified as the comparator mechanism, controller, and feedback mechanism. Several types of controllers are described, including proportional, integral, derivative, and combinations of these. Schematics are provided to illustrate how different controller types operate based on error signals. Advantages and disadvantages of each controller type are also summarized.
The document provides an introduction to relays and contactors. It defines relays as electromagnetically actuated switches that use a magnetic field created by a coil to switch contacts. Relays are used to switch small outputs and currents, while contactors are used to switch larger outputs and currents. The document discusses relay and contactor symbols, diagrams, types, and provides a comparison of their key differences. Specifically, it notes that relays have a clapper-type armature and single contact separation, while contactors have a lifting armature and double contact separation.
This document discusses transfer functions and their derivation from electrical circuits and control systems. It begins by defining a transfer function as the ratio of the Laplace transform of the output variable to the Laplace transform of the input variable. Examples are then given of deriving transfer functions from simple RLC circuits by applying Kirchhoff's laws and taking the Laplace transform. The document also discusses deriving transfer functions from block diagrams of open-loop and closed-loop control systems and provides rules for reducing complex block diagrams to a single transfer function relating the input to the output.
The document discusses piping and instrumentation drawings (PNIDs) which include components of pneumatic control systems and hydraulic control systems. It defines PNIDs and states their objectives. The basic components of pneumatic systems are compressors, air tanks, air dryers, regulators, directional control valves, and actuators. Basic hydraulic system components are pumps, motors or cylinders, oil tanks, and valves. It also compares the advantages of pneumatic and hydraulic systems and provides their symbols.
Control systems are used in many fields like industries, homes, and medical equipment. They are classified as open-loop or closed-loop systems. Open-loop systems operate independently of feedback, while closed-loop systems incorporate feedback to reduce errors between the actual and desired output. Examples of open-loop systems include washing machines and electric kettles, while closed-loop systems include automatic toasters and refrigerators. Block diagrams are used in control engineering to show the functions and signal flows between components.
Servo motor ialah penggerak rotary yang membenarkan kawalan yang sangat tepat dari segi kelajuan, kedudukan sudut, pecutan.
Ia terdiri daripada motor dan sensor yang mengesan kedudukan sudut aci keluaran
Ia memerlukan pengawal yang canggih untuk berkendali dan servo motor selalunya digunakan dalam industri berteknologi canggih
Laporan ini membahas percobaan rangkaian komparator menggunakan IC LM324. Mahasiswa membuat rangkaian komparator di simulator Proteus dan secara fisik, lalu mengujinya menggunakan osiloskop. Rangkaian ini dapat membandingkan tegangan input dan referensi, menghasilkan tegangan saturasi positif atau negatif sesuai hasil perbandingan. Mahasiswa berhasil membuktikan kerja komparator secara simulasi dan real, serta
Dokumen tersebut membahas tentang gain, amplifier, dan operasional amplifier (OP-Amp). Gain adalah perolehan arus yang dihasilkan oleh transistor, amplifier digunakan untuk menguatkan sinyal listrik, sedangkan OP-Amp adalah penguat berpenguatan tinggi yang memiliki dua input dan satu output untuk menguatkan sinyal, bekerja pada berbagai mode seperti loop terbuka, loop tertutup, dan penguatan terkontrol.
Dokumen ini membahas tentang penguat dan operasional amplifier (op-amp), termasuk pengertian penguat dan gain, fungsi dan prinsip kerja op-amp, serta mode-mode operasi op-amp seperti loop terbuka, loop tertutup, dan penguatan terkontrol.
Tugas sistem non linear 04 [dwi novia prasetyo 1410501052]Dwi Prasetyo
Dokumen tersebut membahas tentang gain dan op-amp. Op-amp adalah penguat berpenguatan tinggi yang terintegrasi dalam chip IC dengan dua input dan satu output. Op-amp memiliki karakteristik seperti impedansi input tinggi, impedansi output rendah, dan penguatan tegangan tinggi. Ada beberapa mode penguatan op-amp seperti loop terbuka, loop tertutup, terkendali, dan penguatan 1.
OP AMP (penguat operasional) adalah penguat gandengan langsung yang memperkuat sinyal arus searah (DC) atau tegangan yang berubah-ubah terhadap satuan waktu. Karakteristik idealnya meliputi faktor penguat tak terhingga, impedansi masukan dan keluaran masing-masing tak terhingga dan nol, lebar bandwith dan rise time tak terhingga. Aplikasinya meliputi komparator, penguat inverting dan non-inverting, penguat
The document provides an introduction to programmable logic controllers (PLCs). It begins by stating the objectives of understanding PLC terminology, history, functions, advantages, and basic programming. It then explains what a PLC is and discusses its terminology, historical background, functions, advantages, basic components and instructions. Specific topics covered include the evolution of PLCs since 1968; their uses in various industries; how they can replace hard-wired relay systems; and how programming PLCs involves using ladder logic diagrams to represent circuits.
The document discusses different categories of quality costs: presentation costs, appraisal costs, internal failure costs, and external failure costs. It provides examples of costs that fall under each category and explains how tracking quality costs can help companies identify areas for improvement and prioritize quality initiatives. Quality costs can be optimized by finding the right balance between prevention costs and failure costs.
This document provides an overview of principles of controllers. It begins by stating the objectives of understanding basic controller concepts and components. It then defines controllers as devices that receive input from a transmitter and set point, and send output to control valves. The main controller components are identified as the comparator mechanism, controller, and feedback mechanism. Several types of controllers are described, including proportional, integral, derivative, and combinations of these. Schematics are provided to illustrate how different controller types operate based on error signals. Advantages and disadvantages of each controller type are also summarized.
The document provides an introduction to relays and contactors. It defines relays as electromagnetically actuated switches that use a magnetic field created by a coil to switch contacts. Relays are used to switch small outputs and currents, while contactors are used to switch larger outputs and currents. The document discusses relay and contactor symbols, diagrams, types, and provides a comparison of their key differences. Specifically, it notes that relays have a clapper-type armature and single contact separation, while contactors have a lifting armature and double contact separation.
This document discusses transfer functions and their derivation from electrical circuits and control systems. It begins by defining a transfer function as the ratio of the Laplace transform of the output variable to the Laplace transform of the input variable. Examples are then given of deriving transfer functions from simple RLC circuits by applying Kirchhoff's laws and taking the Laplace transform. The document also discusses deriving transfer functions from block diagrams of open-loop and closed-loop control systems and provides rules for reducing complex block diagrams to a single transfer function relating the input to the output.
The document discusses piping and instrumentation drawings (PNIDs) which include components of pneumatic control systems and hydraulic control systems. It defines PNIDs and states their objectives. The basic components of pneumatic systems are compressors, air tanks, air dryers, regulators, directional control valves, and actuators. Basic hydraulic system components are pumps, motors or cylinders, oil tanks, and valves. It also compares the advantages of pneumatic and hydraulic systems and provides their symbols.
Control systems are used in many fields like industries, homes, and medical equipment. They are classified as open-loop or closed-loop systems. Open-loop systems operate independently of feedback, while closed-loop systems incorporate feedback to reduce errors between the actual and desired output. Examples of open-loop systems include washing machines and electric kettles, while closed-loop systems include automatic toasters and refrigerators. Block diagrams are used in control engineering to show the functions and signal flows between components.
Servo motor ialah penggerak rotary yang membenarkan kawalan yang sangat tepat dari segi kelajuan, kedudukan sudut, pecutan.
Ia terdiri daripada motor dan sensor yang mengesan kedudukan sudut aci keluaran
Ia memerlukan pengawal yang canggih untuk berkendali dan servo motor selalunya digunakan dalam industri berteknologi canggih
Laporan ini membahas percobaan rangkaian komparator menggunakan IC LM324. Mahasiswa membuat rangkaian komparator di simulator Proteus dan secara fisik, lalu mengujinya menggunakan osiloskop. Rangkaian ini dapat membandingkan tegangan input dan referensi, menghasilkan tegangan saturasi positif atau negatif sesuai hasil perbandingan. Mahasiswa berhasil membuktikan kerja komparator secara simulasi dan real, serta
Dokumen tersebut membahas tentang gain, amplifier, dan operasional amplifier (OP-Amp). Gain adalah perolehan arus yang dihasilkan oleh transistor, amplifier digunakan untuk menguatkan sinyal listrik, sedangkan OP-Amp adalah penguat berpenguatan tinggi yang memiliki dua input dan satu output untuk menguatkan sinyal, bekerja pada berbagai mode seperti loop terbuka, loop tertutup, dan penguatan terkontrol.
Dokumen ini membahas tentang penguat dan operasional amplifier (op-amp), termasuk pengertian penguat dan gain, fungsi dan prinsip kerja op-amp, serta mode-mode operasi op-amp seperti loop terbuka, loop tertutup, dan penguatan terkontrol.
Tugas sistem non linear 04 [dwi novia prasetyo 1410501052]Dwi Prasetyo
Dokumen tersebut membahas tentang gain dan op-amp. Op-amp adalah penguat berpenguatan tinggi yang terintegrasi dalam chip IC dengan dua input dan satu output. Op-amp memiliki karakteristik seperti impedansi input tinggi, impedansi output rendah, dan penguatan tegangan tinggi. Ada beberapa mode penguatan op-amp seperti loop terbuka, loop tertutup, terkendali, dan penguatan 1.
OP AMP (penguat operasional) adalah penguat gandengan langsung yang memperkuat sinyal arus searah (DC) atau tegangan yang berubah-ubah terhadap satuan waktu. Karakteristik idealnya meliputi faktor penguat tak terhingga, impedansi masukan dan keluaran masing-masing tak terhingga dan nol, lebar bandwith dan rise time tak terhingga. Aplikasinya meliputi komparator, penguat inverting dan non-inverting, penguat
Dokumen tersebut membahas tentang rangkaian operational amplifier (op-amp) dan aplikasinya. Op-amp adalah penguat analog yang memiliki gain tinggi dan digunakan dalam berbagai aplikasi seperti inverter, integrator, differensiator. Dokumen ini menjelaskan berbagai rangkaian op-amp seperti inverting amplifier, non-inverting amplifier, summing amplifier, comparator, dan penginderaan gelombang sinus.
[1] Laporan praktikum ini membahas pengukuran tegangan pada beberapa konfigurasi penguat operasional dengan menggunakan operasional amplifier. [2] Konfigurasi penguat yang diukur meliputi penguat inverting, non-inverting, differential, dan summing amplifier. [3] Hasil pengukuran tegangan keluaran secara umum sesuai dengan perhitungan teoritis.
Dokumen tersebut membahas tentang sirkuit elektronik analog. Termasuk konsep amplifier diskrit, penguat operasional, penguat arus, penguat diferensial, penguat penyangga, dan amplifier non-linear. Juga dibahas tentang aplikasi amplifier dalam kontrol proses seperti pemulihan kapasitansi, gyrator, oscillator gelombang sinus, regulator pasokan daya, deteksi tingkat, sample dan hold, referensi tegangan, cermin arus, konverter tegangan ke frekuensi, dan
Bab ini membahas komponen elektronika aktif seperti transistor dan sirkuit analog dan digital. Topik utama mencakup amplifier diskrit, operasional amplifier, konfigurasi untuk penguatan sinyal, konversi antara sinyal analog dan digital, serta komponen dasar sirkuit logika digital seperti gerbang logika.
1. Rangkaian dasar IC OP-Amp meliputi penguat inverting, noninverting, summing, voltage follower, integrator, dan diferensiator.
2. Percobaan mengukur sinyal output pada masing-masing rangkaian dengan menggunakan sumber tegangan AC dan DC.
3. Hasil pengukuran sesuai dengan rumus teori masing-masing rangkaian.
This document discusses acceptance sampling, which is used to determine whether to accept or reject a sample based on predetermined quality levels. It defines key terms and outlines the advantages and disadvantages. Various sampling plans are described, including single, double, and multiple sampling plans. The operating characteristic curve is explained as a graph showing the probability of accepting lots at various quality levels. Producers' and consumers' risks are defined. Examples are provided to demonstrate calculating acceptance probabilities using Poisson distributions and constructing operating characteristic curves.
This document provides an overview of mechanical components and maintenance for a Malaysian polytechnic handbook. It covers topics such as maintenance principles, procedures, lubrication, power transmission, bearings, clutches and brakes, pumps, valves and compressors. The document includes learning outcomes, definitions of maintenance, types of maintenance such as breakdown, preventive and predictive, and discusses safety practices, tools, costs and other aspects of maintenance. Chapters cover specific mechanical systems and components, how to inspect and maintain them, and develop maintenance procedures and checklists. Practical assemblies and disassemblies of components are also suggested as examples.
The document discusses attribute control charts which are used to monitor quality characteristics that can only have discrete responses like pass/fail rather than continuous variable measurements. It provides information on the different types of attribute control charts including P, NP, C, and U charts. The key steps for constructing these charts are outlined which include collecting data, calculating control limits, and plotting sample points to check if the process is in control. Formulas for calculating control limits of each chart type are also presented along with examples of how to construct and interpret P, NP, C and U charts.
Control charts are statistical tools used to monitor processes and distinguish between common and special cause variations. They graphically display process stability over time and can provide early warnings if a process becomes out of control. The X-bar and R chart is used for variables data with subgroup sizes of 2-15. It involves calculating the mean and range for each subgroup, then determining control limits based on the grand mean and average range. Patterns outside the control limits or showing trends over time indicate the process may need investigation.
This document provides an overview of quality concepts including definitions of quality, zero defects, customers, quality terms and concepts, inspection, sampling, and the differences between SPC and acceptance sampling. It defines quality as meeting customer expectations and conforming to specifications. Zero defects aims for no product or service defects. Customers are critical to quality and satisfaction. Total quality management, continuous improvement, six sigma, and PDCA model are quality approaches. Inspection and sampling are used to check for defects. SPC monitors processes while acceptance sampling accepts or rejects lots.
This document provides an overview of basic statistics concepts. It defines statistics, describes who uses statistics, and outlines descriptive and inferential statistics. It also defines types of variables, population and sample, measures of central tendency including mean, median and mode, and measures of dispersion including range, variance and standard deviation. Frequency distribution is discussed as a method to organize grouped quantitative data into classes with their frequencies. The normal curve is briefly mentioned as well.
This document provides information on the module E3145 Basic Control System taught at Politeknik Johor Bahru in Malaysia. It includes biographies of the two module writers, Salmah Thukiman and Noor Fadzillah Abdullah. The module is divided into 6 units covering topics such as introduction to control systems, principles of controllers, piping and instrumentation drawing, relays and contactors, programmable logic controllers, and transfer functions. The document also lists general objectives, prerequisites, teaching resources and 10 references for the module.
Proses rawatan haba dapat mengubah sifat mekanik logam dengan mengubah struktur mikro logamnya. Beberapa proses utama termasuk sepuh lindap untuk melembutkan logam, pengerasan untuk meningkatkan kekerasan, dan pembajaan untuk mengurangkan keterikan pengerasan. Proses-proses lain seperti pengerasan permukaan dan penitridaan digunakan untuk memberi lapisan keras pada permukaan logam.
Bab 6 membahas proses kerja logam sejuk dan panas. Kerja sejuk melibatkan pengubahan plastik pada suhu bilik untuk meningkatkan kekerasan dan kekuatan logam tetapi mengurangkan kemuluran. Kerja panas melibatkan pengubahan plastik sedikit di atas suhu penghabluran semula untuk memperbaiki struktur bijian dan sifat mekanikal logam. Proses kerja panas utama termasuk menggelek, tempaan dan ekstrusi.
The document discusses the structure of materials at the atomic level. It explains that the internal structure of materials, including the arrangement of atoms and bonds between atoms, determines properties and behaviors. There are four main types of atomic structure: crystalline solids with repeating patterns have defined properties, while amorphous solids lack order; molecules are formed by chemical bonds between different atoms; compounds contain two or more elements; and mixtures combine substances without chemical bonds. The structures of metals are explained by metallic bonds in which valence electrons are delocalized among the whole structure.
The document discusses rapid prototyping (RP), which allows prototypes to be made from a CAD model in hours or days rather than weeks. It describes various RP technologies including stereolithography, solid ground curing, droplet deposition manufacturing, laminated object manufacturing, fused deposition modeling, and selective laser sintering. These technologies differ in their starting materials, which can be liquids, solids like sheets, or powders, and how layers are added to build the final part in a layer-by-layer process from the CAD model.
The document discusses computer numerical control (CNC) systems. It begins by outlining the objectives of understanding CNC concepts and principles, components of a CNC system, point-to-point and contouring systems, and writing simple CNC milling programs. It then provides introductions to CNC operations, industrial applications including metal machining and forming, CNC axis conventions, and the main sub-units of CNC machines including the machine tool, control unit, and control system.
1) The document discusses the principles of shielded gas arc welding, specifically TIG and MIG welding. It aims to explain the techniques, equipment, and advantages/disadvantages of each process.
2) TIG welding uses a non-consumable tungsten electrode within an inert gas shield to produce an arc for welding. MIG welding uses a consumable wire electrode and an inert gas shield.
3) The document covers TIG welding equipment, joint preparation, power sources, torch design, and electrode selection. It also briefly discusses MIG welding.
bu
to
re
he
k
w
A
lic
C
SURFACE TEXTURE
rm
y
ABB
to
re
he
J3103/4/13
k
lic
C
w.
om
w
w
w
Y
2.0
2.0
bu
y
rm
er
Y
F T ra n sf o
ABB
PD
er
Y
Rt is defined as the maximum height of the roughness profile. It is the
vertical distance between the
This document discusses gears and gearing concepts. It begins by introducing gears and their uses in power transmission applications. It then describes various types of gears including spur gears, internal gears, helical gears, herringbone gears, bevel gears, miter gears, angular bevel gears, hypoid gears, worm and worm gears, and rack and pinion gears. The document also defines common gear terminology like addendum, dedendum, pitch diameter, pitch circle, etc. It discusses measuring and testing gears using a gear tooth vernier caliper and the plug method. The objectives are to understand gear types and functions, know the parts of gears, and understand spur gear measurement.
1. PENGAWAL ANALOG DAN BERDIGIT
E4141/UNIT5/1
OBJEKTI
Objektif Am: Memperkenalkan kepada pelajar prinsip pengawal dalam
bentuk analog elektronik.
Objektif Khusus: Di akhir unit ini anda sepatutnya dapat:
Menerangkan Penguat Kendalian (op-amp) merupakan elemen
terpenting pengawal analog.
Menerangkan Op-Amp sebagai litar Alikan,Bukan, Kamilan, Kerbeda,
Pencampur dan Pembanding.
Mengenalpasti mod berkadaran+kamilan menggunakan Op-Amp
Mengenalpasti mod berkadaran+Terbitan menggunakan Op-Amp.
Mengenalpasti mod berkadaran+Kamilan+Terbitan menggunakan
Op-Amp
2. PENGAWAL ANALOG DAN BERDIGIT
E4141/UNIT5/2
INPUT
5.1 PENGAWAL ANALOG
Pemilihan mod dan gandaan bagi setiap jenis pengawal sebenarnya bergantung kepada
operasi-operasi proses yang terlibat dan pilihan ini dibuat oleh jurutera yang mahir dengan
proses serta dibantu oleh pakar-pakar teknikal kawalan proses yang memahami cirri-ciri setiap
mod pengawal. Mod-mod kawaln tersebut digunakan secara praktikal dengan teknik-teknik
analog.
Pengawal Analog Elektronik.
Kaedah elektronik digunakan untuk mendapatkan sambutan-sambutan pengaal yang telah di
bincang dalam unit yang lepas.
Kaedah ini boleh ditunjukkan dengan jelas menggunakan op-amp walaupun ita boleh
menggunakan komponen-komponen elektronik yang diskret.
Amplifier Kendalian (Op-amp)
Amplifier kendalian (Op-amp) ialah litar paduan yang mempunyai amplifier bergandaan tinggi di
mana suap-balik digunakan untuk mengawal cirri-ciri sambutankeseluruhannya. Ia digunakan
dengan meluas untuk melaksanakan beberapa fungsi linear. Ia di anggap sebagai satu blok
binaan atau litar paduan analog linear yang asas.
Amplifier kendalian telah diterima dengan meluas sebagai sistem blok binaan yang ekonomikal,
mudah dijangkakan.Litar integrasi monolitik ini mempunyai kebaikan berbanding dengan litar-litar
lazim.
V2
V1
+
Vk
-
Kebaikan litar integrasi ini ialah:
I. Saiznya yang kecil
II. Penjaminan yang tinggi
III. Kos yang rendah
IV. Penjejakan suhu.
V. Voltan dan arus offset yang rendah.
Ciri-ciri kendalian yang ideal
I. Gandaan voltan yang tiak terbatas.
II. Bidang ruang yang tidak terbatas.
III. Impedans masukan yang tidak terbatas.
IV. Impedans keluaran yang sifar.
V. Imbangan yang sempurna.
VI. Ciri-ciri yang tidak hanyut dengan suhu.
3. PENGAWAL ANALOG DAN BERDIGIT
E4141/UNIT5/3
+V Tepu
V1-V2
-V Tepu
Menunjukkan sambutan yang ideal
Penerangan tentang Op-Amp.
Amplifier kendalian ialah litar integrasi modular yang berperingkat. Ciri-ciri masukan
pembezaannya hampir sama dengan cirri-ciri amplifier ideal.
Peringkat masukan.
Peringkat pertama sebuah amplifier kendalian merupakan amplifier pembezaan. Ia memberi
gandaan tinggi kepada isyarat-isyarat pembezaan dan memberi gandan rendah kepada isyarat
mod sepunya. Amplifier pembezaan ini juga memberikan impedans yang tinggi kepada isyarat
masukan yang dikenakan kepadanya. Peringkat masukan ini sangat penting sebab disinilah
impedans masukan bagi ssebuah amplifier ditetapkan. Smabutan mod-sepunya dan voltan offset
dikurangkan disini.
Peringkat Pertengahan
Satu atau lebih peringkat pertengahan digunakan dalam amplifier kendalian diperlukan untuk
membekalkan impedans yang rendah dan arus yang mencukupi untuk memacu beban yang
diingini. Peringkat ini dikehendaki mempunyai impedan masukan yang tinggi dan mencukupi
supaya tidak membebankan peringkat penguatan apertengahan yang terakhir. Peringkat
keluaran ini selalunya dalam susunan pengikut-pengeluar atau susunan pelengkap. Kedua-dua
masukan amplifier kendalian selalunya dirujuk sebagai titik campur atau dikatakan berada pada
bumi maya. Ini disebabkan oleh:
Arus bias yang sangat rendah.
Voltan diantara terminal masukan sangat rendah dibandingkan dengan voltan di bahagian yang
lain apabila amplifier digunakan dengan suapbalik. Voltan yang sangat rendah ini dilihat seperti
terminal-terminal masukan telah dibumi.
Secara ringkas bumi maya dapat difahamkan sebagai titik dimana arus yang mengalir dan
voltan pada titik tersebut adalah sifar.
4. PENGAWAL ANALOG DAN BERDIGIT
E4141/UNIT5/4
5.2Jenis-Jenis Amplifier
1.Amplifier Alikan (inverter)
I2
Rf
R1
I3
a
Vm
-
Vk
+
Rajah 5-1
Titik a adalah titik campur. Jika tiada suapbalik dan masukan (+) dibumikan, merujuk kepada
Rajah 6-1.
Bila Vm > 0, keluaran ditepukan negatif.
Bila Vm <0, keluaran ditepukan positif.
Tetapi dengan adanya suapbalik, voltan keluaran adalah seperti berikut:
a. Voltan dititk campur = voltan pada masukan.
b. Tiada arus mengalir melalui op-amp kerana impedan yang tinggi.
Analisa Matematik
Dengan Hukum Kirchoff
i1 + i2 = i3
Vm Vk
+
= i3
R1
Rf
Tetapi Zm adalah tinggi, i3 = 0
Vm Vk
+
=0
R1 Rf
Vk
Rf
=−
Vm
R1
Dari persamaan ini kita boleh simpulkan bahawa;
(i)
Gandaan ialah Rf/R1
(ii)
Menjadi penyusut jika R1>Rf.
(iii)
Keluarannya bertukar fasa sebanyak 180°
5. PENGAWAL ANALOG DAN BERDIGIT
E4141/UNIT5/5
2.Amplifier Bukan Alikan
I1
I2
R1
Rf
Is
-
Vi
Vk
+
Rajah 5-2
Vm
Dititik campur,
0 −Vm Vk −Vm
+
=0
R1
Rf
Vm Vk −Vm
Vm Vm
=
Vk =
+
Rf
R1
Rf
R1 Rf
Vk Rf
=
+1
Vm R1
Daripada persamaan ini gandaan adalah Rf/R1 +1. Perbalikan juga bahawa ia tidak boleh
digunakan sebagai penyusut kerana nilainya sentiasa melebihi 1. Arus hanya boleh melalui
impedan masukan op-amp.
3 Amplifier Kamilan
I2
R1
Vm
Vi
I1
C
Vk
+
Vm
Rajah 5-3
Dititik campur,
I1 + I2 = 0
Vm
dVk
+c
=0
R1
dt
dVk = −
Vk =
dVk
dt
CR1
1
Vmdt
CR ∫
6. PENGAWAL ANALOG DAN BERDIGIT
E4141/UNIT5/6
*I2 =dq/dt
dimana q =CV
dV
= I2
dt
jadi dq/dt = c
4. Amplifier kerbedaaan
Rf
R1
Vm
Vk
+
Rajah 5-4
Ditik campur,
I1 + I2 = 0
dVm Vk
C
+
=0
dt
Rf
Vk = −RC
dV
dt
5. Amplifier Pencampur Penolak
R1
Rf
V1
R2
I1
V2
Vi
Vk
+
Vm
Rajah 5-5
Dititik campur,
I1 + I2 +I3 = 0
V 1 V 2 Vk
+
+
=0
R1 R 2 Rf
7. PENGAWAL ANALOG DAN BERDIGIT
E4141/UNIT5/7
Rf
Rf
Vk = − V 1 +
V 2
R1
R2
Jika Rf=R1=R2, Vk = -(V1+V2)
6. Pembanding (Comparator)
Litar ini bukan digunakan menggandakan isyarat tetapi untuk menentukan samada Vm lebih
besar atau lebih kecil daripada Vref(voltan rujukan). Contoh kegunaan dalam litar-litar berdigit.
Dari formula Vk= A Vm
a. Jika Vref > Vm, Vk =A (Vref – Vm) = +V (Tepu positif)
b. Jika Vref < Vm, Vk =A (Vref – Vm) = -V (Tepu negatif)
+ V tepu boleh disamakan dengan keluaran ‘1’
- V tepu boleh disamakan dengan kleuaran ‘0’
5.3Pengawal dua mod (buka tutup/nyala padam)
Kawalan suhu pengawal jenis merkuri dan thermostat biasa digunakan.
Untuk membina pengawal buka tutup menggunakan op-amp ciri-ciri kawalan perlu diketahui.
Vk
VR
VT
Vm
Bila Vm > Vts , suis tutup (NYALA)
Bila Vm < Vts , suis buka (PADAM)
Mod BUKA TUTUP op-amp
R11
R3
R
Vm
R
R2
8. PENGAWAL ANALOG DAN BERDIGIT
+
RR
E4141/UNIT5/8
+
+
Vts
Pencampur
Pengalik
Pembanding
RAJAH 5-7
Isyarat masukan pengawal adalah paras voltan, iaitu Vt = tutup dan V1 = buka. Keluarannya
adalah keluaran pembanding iaitu 0 atau Vk. Keluaran apembanding berubah bila voltan
masukan V3 = Vts.
a. Di Pembanding
V3>Vts Keluaran Vk
V3<Vts keluaran 0
Vt (Nyala)
Vr(Padam)
Vt (TUTUP/NYALA)
Untuk TUTUP
Vm > Vt
R3
Vm
R1
V2 =
V3 = −
……………..(1)
………………(2)
R
R3
V2 =
Vm ………(3)
R
R1
untuk keadaam menyala (TUTUP), pembanding:
V3>Vts
Daripada ……(3)
R3
Vm > Vts
R1
R1
Vm >
Vts
R3
Daripada ……(1)
Vm>Vts
Vt =
R1
Vts
R3
Vr(BUKA/PADAM)
Untuk (Buka/PADAM)
Vm<Vr
R3
R3
V 2 = − Vk +
Vm
R1
R2
9. PENGAWAL ANALOG DAN BERDIGIT
E4141/UNIT5/9
R3
R3
V 3 = −V 2 = Vk +
Vm
R1
R2
Untuk keadaan terus padam, di pembanding:
V3<Vts
R3
R3
Vk +
Vm < Vts
R2
R1
Vm <
R1
R3
Vts − R 2 Vk
R3
Daripada ………(2)
Vr =
R1
R3
vts − R 2 Vk
R3
Voltan tindihan bersamaan dengan
= Vt −Vr
R1
R1
R3
Vts −
Vts − R 2 Vk
R3
R3
R3
=
Vk
R2
=
Dari persamaan diatas didapati bahawa kadar tindihan berubah mengikut nisbah R3/R2.
Contoh 1
Daripada persamaan Rajah 5-7 , kirakan nilai yang sesuai bagi R1 dan R2 supaya ia berfungsi
sebagai pengawal BUKA/TUTUP. Diberi julat masukan 0-2 volt, keluaran adalah 0 dan 5 volt,
voltan TUTP 1 volt dan voltan BUKA 0.5 volt.
Penyelesaian:
Daripada persamaan untuk voltan masukan tutup dan voltan buka terdapat 4 pembolehubah dari
dua persamaan . Oleh itu 2 daripada pembolehubah boleh dipilih. Katakan Vts =5V dan R3 =
10Kohm.
Oleh kerana itu:
10. PENGAWAL ANALOG DAN BERDIGIT
Vt = [
E4141/UNIT5/10
R1
]Vts
R3
memberikan
Vt
) =10 Kohmx 0.2
Vts
R1 = 2 Kohm
R1 = R3(
Vr =
R1
R3
[Vts − (
)Vk ]
R3
R2
didapati,
R 2 = R3[
Vts − ( R3 / R1)V 1]
−1
Vk
Jadikan gantian angkubah
R 2 = 10 Kohm[
R 2 = 20 Kohm
5 − (10 Kohm / 2 Kohm)0.5
]-1
5
Pengawal Berkadaran
Mod kawalan berkadaran sambutan litar mestilah memberikan persamaan (sambutan) berbentuk
berikut:
Telah disentuh
di unit
sebelumnya
P = KpEp + P(0)
P= keluaran pengawal 0-100%
Kp=Gandaan berkadaran
Ep=Ralat dalam peratusan julat pembolehubah.
P(0)= keluaran bila ralat sifar.
Jika keluaran dan ralat dalam skel voltan, persamaan di atas menjadi amplifier pencampur. Litar
op-amp dibawah menunjukkan pengawal berkadaran elektronik. Oleh kerana itu persamaan
keluaran elektronik yang beranalog yang setara dengan persamaan diatas ialah
R2
Vk = Ve + Vo
R1
Dimana :
Vk= voltan keluaran
(1)
11. PENGAWAL ANALOG DAN BERDIGIT
K=R2/R1=gandaan
Ve=Voltan ralat
Vo=keluaran bila ralat
R2
E4141/UNIT5/11
sifar.
R2
R
Vo
R
R1
VE
+
RR
Vk
+
Vts
Rajah 5-8 :Pengawal Berkadaran 5-8
Voltan masukan dan keluaran pada amplifier dipilih supaya keluaran 0-Vmak bersamaan
dengan 0-100% atau isyarat 4-20mA. Dengan cara yang sama ralat voltan masukan dipilih
supaya sama dengan julat penuh ralat. Ruang berkadaran boleh diubah melalui gandaan R2/R1
ruang ralat tersebut menepukan keluaran. Bila berlaku bebanan ralat tetap yang terjadi boleh
diperolehi dari persamaan (1).
Contoh 2 :
Berpandukan Rajah 5-8: Pengawal Berkadaran data-data berikut diberikan. Keluaran 0-10volt
bersamaan 0-100% keluaran. Jika R2=10Kohm dan julat penuh ralat ialah 10volt dan Vo = 50%,
kira nilai Vk dan R1 yang memberikan 20%.
Penyelesaian:
Vo=50% daripada julat penuh keluaran atau 5V.
20%RB ialah pertambahan 10% pada ralat menyebabkan keluaran pengawal berubah ke 100%
dari 50%.
Vk=KVe + Vo
dan perhatikan bahawa ralat berubah 10% dari 10 volt atau 1 volt. Maka
K =
Vk − Vo 10 − 5
=
Ve
1
K=5, Jika diambil R2 = 10Kohm maka;
R1=R2/K = 2Kohm.
Pengawal Kamilan(I)
Mod Pengawal Kamilan ialah;
P (t ) = K I
∫ Epdt
+ P (0)
Dah lupa
mod ini?
Tengok
unit
sebelumny
a.
12. PENGAWAL ANALOG DAN BERDIGIT
E4141/UNIT5/12
dimana:
P= keluaran pengawal dalam peratusan
KI= gandaan kamilan(s-1)
Ep= ralat dalam peratus julat penuh pembolehubah
P(0)=keluaran pada masa t=0
Vk = RC
dVe
dt
dimana,
Vk=voltan keluaran
Kd=R2C=masa kadaran dalam saat.
Ve=ralat voltan
Mod kadaran + Kamilan
Campuran litar berkadaran dan kamilan .Daripada litar kita dapati:
Vk = (
R2
1
Vm +
R1)
R1C
t
∫ Vmdt
0
Definasi Pengawal Berkadaran + Kamilan mengandungi gandaan berkadaran dalam sebutan
kamilan.
Maka:
Vk = (
R2
R2
1
)Vm + (
)
Vmdt
R1
R1 R 2C ∫
persamaan ini menunjukkan pelarasan pengawal boleh dicapai dengan melaras ruang (jalur)
berkadaran melalui;
Kp =
R2
R1
gandaan kamilan melalui K I =
1
R 2C
Contoh 3:
Rekakan satu pengawal berkadaran yang mengandungi ruang berkadaran 30% dan masa
kamilan 10 saat. Masukan 4-20 mA ditukar kepada isyarat ralat voltan 0-2 volt. Julat keluaran
adalah 0-10Volt. Kira nilai Kp, KI,R2 dan R1.
Penyelesaian:
RB=30%
RB =
30
x10 = 0.6
100
13. PENGAWAL ANALOG DAN BERDIGIT
E4141/UNIT5/13
R2
R1
10v
Kp =
=16.67
0. 6v
Kp =
Jadi masa kamilan 10 saat adalah;
KI =
1
= 0.1s −1
R 2C
atau
R2C = 10saat.
Pilih C=100uF
Maka;
R2 =
10
= 100 Kohm
10 −4
Untuk mencari gandaan berkadaran;
R1 =
100 Kohm
= 6 Kohm
16.67
Mod Berkadaran + Terbitan
R3
R2
Vm
R1
C
+
Rajah 5-9
Vk
14. PENGAWAL ANALOG DAN BERDIGIT
E4141/UNIT5/14
Analisa sambutan dari litar ini ialah;
Vk + (
R1
dVk
R2
R2
dVm
) R3C
=(
Vm + (
) R3C
R1 + R3
dt
R1 + R3)
R1 + R3
dt
R1,R2,R3 adalah seperti rajah dan keluaran pada pengalik.Pekali terbitan disebelah kiri
persamaan hendaklah kecil untuk mengelak ketidak stabilan. Ia boleh dilakukan dengan;
R1
0 .1
R3C =
T
R1 + R3
2π
T = masa terpantas bagi pembolehubah dalam proses.
Persamaan sambutan berkadaran + Terbitan;
Vk = (
R2
R2
dVm
Vm + (
) R3C
R1 + R3)
R1 + R3
dt
(a)
R2
( R1 + R3)
K d = R3C
Kp =
Pengawal ini masih mempunyai ralat tetap pengawal berkadaran kerana rangkap terbitan tidak
boleh memberi aksi reset.
Contoh 4:
Sebuah pengawal berkadaran terbitan mempunyai ruang berkadaran 20% dan masa terbitan 18
saat. Masukan dan keluarannya adalah dari 0-10volt. Dan masa terpantas perubahan ialah 1
saat. Kira nilai R3,Kp, R1 dan R2 jika C=50uF.
Penyelesaian;
Kd = R3C = 18s
jadi,
15. PENGAWAL ANALOG DAN BERDIGIT
R3 =
18
C
R3 =
E4141/UNIT5/15
18s
= 0.36 Mohm
50 x10 −6 F
Oleh kerana keluaran dan masukan mempunyai skel yang sama maka;
Kp =
100%
=5
20%
jadi masukan gandaan berkadaran
5=
R2
R2
=
R1 + 0.36 MΩ R1 + R3
Dapatkan R1,
R1
(0.1)(1s )
(18s ) =
R1 + 0.36 MΩ
2
R1=318 ohm. Cari R2 untuk mendapatkan gandaan-gandaan.
R2
318Ω + 0.36Ω
R 2 = 1.8mΩ
5=
masukan nilai yang didapati dalam persamaan…….(a)
Vk = 5Vm + 90
dv
dimana Vm adalah voltan ralat
dt
R1
R2
C
Mod Berkadaran +Kamilan+Terbitan
R
R
Pengawal yang paling berkesan.mempunyai litar yang memberikan ciri-ciri sambutan
berkadaran, kamilan dan terbitan.
R
R
Vm
R1
+
R
C
R3
R
16. PENGAWAL ANALOG DAN BERDIGIT
E4141/UNIT5/16
Vk
Gambarajah 5-10 Mod P+I+D
Analisa litar memberikan keluaran;
Vk = (
R2
R2
1
R2
dVm
)Vm + (
)
+ Vmdt + (
) RdCd
R1
R1 RkCk
R1
dt
R3 dipilih dari 2πR3Cd<1 untuk kestabilan.
Dari persamaan diatas Kp =
1
R2
, Kd = RdCd , K k =
RK C K
R1
Contoh 5:
Sebuah pengawal tiga mod (P+I+D) mempunyai RB=50% dengan masa kamilan 0.2 min dan
masa terbitan 0.5min. Cari nilai-nilai dalam litar dari Gambarajah 5-10. Anggap masukan dan
keluaran pada skel yang sama.
Penyelesaian:
K k=
1 −1
s jadi Ck=50uF
12
RK =
KK mewakili
kamila, Kd
mewakili terbitan
12 s
= 240 KΩ
50 x10 −6 F
0.5s masa terbitan = 30 saat
RdCd =30s. Jika Cd=50uF maka Rd=0.6Mohm
17. PENGAWAL ANALOG DAN BERDIGIT
E4141/UNIT5/17
Kita boleh pilih Rd untuk kestabilan.
Litar-litar boleh diubah suai untuk mendapat
sambutan yang serupa
AKTIVITI
1. Lukiskan rajah Amplifier Alikan, Amplifier Bukan Alikan serta labelkan.
2. Terbitkan persamaan daripada rajah Amplifier Kamilan berikut.
I2
R1
C
I1
Vk
18. PENGAWAL ANALOG DAN BERDIGIT
Vm
E4141/UNIT5/18
Vi
+
Vm
3. Apakah yang dimaksudkan dengan Penguat Kebezaan?
4. Terdapat berapa peringkatkah penguat kendalian (op-amp)?Lukiskan gambarajah blok
tersebut.
5. Pengawal Terbitan mempunyai ruang berkadaran 60% dan masa terbitan 25saat. Masukan
dan keluaran adalah dari 0-15V dan masa terpantas perubahan ialah 0.5s. Kira nilai R3,Kp,R1
dan R2 jika C=10uFarad
MAKLUM BALAS
1.
Amplifier Alikan
Rf
R1
Vm
I3
a
+
Vk
19. PENGAWAL ANALOG DAN BERDIGIT
E4141/UNIT5/19
Amplifier Bukan Alikan
I1
I2
R1
Rf
Is
-
Vi
Vk
+
Vm
2.
Dititik campur,
I1 + I2 = 0
Vm
dVk
+c
=0
R1
dt
dVk = −
Vk =
dVk
dt
CR1
1
Vmdt
CR ∫
*I2 =dq/dt
dimana q =CV
jadi dq/dt = c
dV
= I2
dt
3.
Penguat kebezaan ialah asas pembinaan bagi penguat kendalian. Ianya untuk mengesan
perbezaan diantara dua masukan dan digandakan isyarat sebelum dikeluarakan.
4.
Terdapat 3 peringkat:
(i)
Peringkat I-peringkat masukan
(ii)
PeringkatII-peringkat pertengahan
(iii)
Peringkat III-peringkat keluaran
Masukan
alikan
Masukan
bukan
alikan
5. Kd=R3C=25s
Peringkat I
Peringkat II
Peringkat
III
keluaran
20. PENGAWAL ANALOG DAN BERDIGIT
E4141/UNIT5/20
25s
= 2.5MΩ
10uF
100
= 1.67
Kp=
60
R3=
Untuk gandaan terbitan
1.67 =
R2
R2
=
R1 + R3 R1 + 2.5MΩ
Untuk dapatkan R1
R1
(0.1)(0.5)
( R3C ) =
R1 + 0.25m
2π
R3C = 2.5Mx10u = 25
R1
(25) = 7.957 m
R1 + 2.5M
R1 = 0.32mR1 + 795.77
0.68 R1 = 795.77
R1 =1170.25
Untuk cari R2
R2
R2
1.67 =
=
R1 + R3 1170.25 + 2.5M
R 2 = 4.18MΩ
Vk = 0.6Vm +15
dv
dt
PENILAIAN
KENDIRI
Anda telah mecapai kejayaan . Sila cuba semua soalan di bawah dan semak jawapan
anda. Pastikan anda mencuba dahulu sebelum anda melihat jawapannya.
1. Penguat Kendalian(op-amp) terdiri daripada 3 peringkat. Huraikan peringkat-peringkat
tersebut.
2. Nyatakan 3(TIGA) perbandingan antara ciri-ciri unggul dan ciri-ciri sebenar bagi penguat
kendalian(op-amp).
3. Apakah yang dimaksudkan dengan galangan masukan rintangan keluaran?
4. Terangkan empat (4) kegunaan Penguat pembanding.
5. Rekakan satu pengawal yang mengandungi ruang berkadaran 45% dan masa kamilan 5
saat. Berikan 4 –20mA dan tukar kepada isyarat voltan 0-2V.Julat keluaran adalah 010V. Dapatkan nilai Kp, Kk, R2 dan R1.
21. PENGAWAL ANALOG DAN BERDIGIT
E4141/UNIT5/21
6. Satu pengawal berkadaran yang mengandungi ruang berkadaran 5% dan masa kamilan
9 saat. Masukan 5-30mA ditukar kepada isyarat ralat voltan 0-2V.Julat keluaran adalah
0-15V. Kirakan Kp, Kk,R2 dan R1.
7.
Sebuah pengawal berkadaran kamilan mempunyai ruang berkadaran 30% dan masa
kerbeda 20 saat. Masukan dan keluaran adalah dari 0-10volt dan masa terpantas
perubahan ialah 1 saat. Kira nilai R3,Kp, R1 dan R2 jika C=25uF.
MAKLUM BALAS
KENDIRI
1.
Peringkat masukan
Merupakan penguat pembezaa jenis masukan duaan, keluaran seimbang (mempunyai 2
masukan dan satu keluaran). Memberikan galangan masukan yang tinggi(Zin tinggi) kepada
setiap isyarat masukan. Memberikan gandaan rendah kepada isyarat mod sepunya. Memberikan
gandaan tinggi kepada isyarat yang berguna. Voltan masukan offset masukan
dikurangkan.Mengurangkan ‘drift’ dalam litar yang menggunakan penjodoh terus. ‘Drift’ adalah
isyarat yang tidak diingini yang digandakan bersama isyarat yang tidak diingini yang digandakan
bersamaan isyarat yang berguna.
Peringkat pertengahan
Merupakan penguat pembezaan jenis masukan duaan keluaran imbang. Memberikan gandaan
voltan yang tinggi.Memberikan gandaan voltan yang tinggi.Memberikan gandaan kepada arus
picuan yang diperlukan untuk memicu peringkat keluaran,tanpa membebankan peringkat
masukan.
22. PENGAWAL ANALOG DAN BERDIGIT
E4141/UNIT5/22
Peringkat keluaran
Mempunyai masukan tunggal.Keluaran imbang.bertindak sebagai’buffer’ menghubungkan
peringkat II dengan keluaran.Meninggikan galangan keperingkat dimana voltan dari penguat
pembezaan tidak mengalami kesan beban. Menyediakan arus yang mencukupi untuk memicu
beban dibahagian keluaran. Menyediakan galangan keluaran yang rendah. Galangan keluaran
penguat kendalian ditentukan disini.
2.
Bil
1
2
Ciri-ciri Unggul
Gandaan voltan tidak terbatas (infiniti)
Gandaan ruang infiniti
Ao
(dB)
Ciri-ciri sebenar
Gandaan yang tinggi~200000
Bidang ruang yang lebar~1M
Ao(dB)
f
f
1MHz
3
4
5
6
7
8
Galangan masukan infiniti
Zi~infiniti
Rintangan keluaran sifar
Rout=0
Imbangan yang sempurna
Q1=Q2
Voltan offset masukan sifar
Arus offset sifar
Ciri-ciri yang tidak hanyut dengan suhu
Galangan masukan tinggi
Zi~2Mohm
Rintangan keluaran rendah
Rout=75ohm
β out ~βQ2
Voltan offset minima~2mV
Arus offset minima~100nA
β transistor berubah
3. Rintangan dalam amplifierkendalian dilihat dari terminal masukan. Selalunya lebih besar dari
1Mohm. Manakala rintangan dalam amplifier yang dilihat dari terminal keluaran. Ia selalunya
kurang daripada beberapa ratus ohm.
4.
(i)
(ii)
(iii)
(iv)
Litar bergit
Penukar A/D
Jenis Kamilan
Ic 55(timer)
5.
RB = 45%
45
x10 = 4.5v
100
R2
10
Kp =
=
= 2.2
R1
4.5
RB =
Jadi masa kamilan 5 saat bermakna
Kk =
1
1
= = 0.2 s −1
R 2C 5
atau R2C= 5 saat.
Sebagai contoh kita boleh pilih C=100uF
23. PENGAWAL ANALOG DAN BERDIGIT
R2C=5
R 2C =
5
= 50 KΩ
100uF
untuk gandaan bekadaran gunakan
R2
Kp
50 KΩ
R1 =
= 22.727 KΩ
2.2
6.
RB = 5%
5
RB =
x15 = 0.75
100
R1 =
masa kamilan 9 saat.
KK =
1
= 0.1s −1
R 2C
atau R2C= 9 saat
Pilih C=100uF
9s
9
=
= 90 KΩ
C
100 Ku
90 KΩ
R1 =
= 4 .5 K Ω
20
R2 =
7.Kd=R3C=20s
R3 =
20 s 20
= 800 KΩ
C 25u
Oleh kerana keluaran dan masukan mempunyai skel yang sama;
Kp =
100
= 3.3
30
Gandaan berkadaraaan
5=
R2
R2
=
R1 + R3 R1 + 800 KΩ
untuk dapat R1
E4141/UNIT5/23