SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan
mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian
listrik yang lain melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip
induksi elektromagnet. Zuhal – Dasar TL ’80
Tegangan yang dihasilkan sumber tidak
sesuai dengan tegangan pemakai
Biasanya sumber jauh dari pemakai sehingga perlu
tegangan tinggi (Pada jaringan transmisi)
Kebutuhan pemakai / beban memerlukan tegangan
yang bervariasi
ALASAN PENGGUNAAT
TRANSFORMER
 Saat kumparan primer dihubungkan ke sumber
AC, pada kumparan primer timbul gaya gerak
magnit bersama yang bolak balik dan flux magnit
bersama
 Akibatnya pada kumparan sekunder timbul gaya
gerak listrik induksi sekunder yang lebih rendah
atau tinggi dibanding primer (tergantung jumlah
belitan)
 Bila kumparan sekunder dihubungkan ke beban
maka akan timbul arus bolak balik sekunder
PRINSIP KERJA TRANSFORMATOR
Ideal Transformer
Daya pada rangkaian primer = daya pada rangkaian sekunder
V1 V2
I1 I2
P1 = P2
I1.V1 = I2.V2
I2 : I1 = V1 : V2
= a
= Ratio Trafo
I1.N1 = I2.N2
N1 : N2 = I2 : I1
= V1 : V2
= a
= Ratio Trafo
P1 = Daya Primer V1 = Tegangan Primer
P2 = Daya Sekunder V2 = Tegangan Sekunder
I1 = Arus Primer N1 = Jumlah Lilitan Primer
I2 = Arus Sekunder N2 = Jumlah Lilitan Sekunder
HUBUNGAN Y – Y HUBUNGAN Y – D
HUBUNGAN D – D HUBUNGAN D – Y
JENIS-JENIS
TRANSFORMATOR
TRANSFORMATOR DAYA
TRANSFORMATOR DISTRIBUSI
Transformator daya dapat digunakan untuk mengubah
energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke
rangkaian listrik yang lain melalui suatu gandengan
magnet dan berdasarkan prinsip induksi
elektromagnet dengan kapasitas daya serta tegangan
yang tinggi.
TRANSFORMATOR DAYA
~
11/150 kV 150/20 kV
Pada dasarnya transformator distribusi sama
dengan transformator daya, hanya berbeda
fungsinya..Tegangan transformator daya relatif lebih
tinggi dibandingkan dengan transformator distribusi.
Transformator distribusi digunakan untuk
menyalurkan energi listrik dengan menurunkan
tegangan (step down) dari tegangan menengah pada
JTM ke tegangan tegangan rendah (JTR).
TRANSFORMATOR DISTRIBUSI
SUTM 20 kV
220/
380 V
TR DIST
20kV/220 V
11
ANGKA JAM PADA TRANSFORMATOR
12
Metode 1
R
S
T
N
r
s
t
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
R
ST
1
2
11
dY 1
r
1
2s
1
2
t
1
2
r
1
2s
1
2
t
1
2
1. Hubungkan terminal R-r sbg referensi
2. Tentukan arah GGL pd setiap lilitan HV & LV
3. Gambarkan vektor sisi primer
4. Gambarkan vektor sisi sekunder sesuai dengan hub. terminal
1
0
5
6
11
7
30o
13
Proses Terbentuknya GGL (e)
e
+ I
t
TRUTH TABLE
KELOMPOK ANGKA JAM TRANSFORMATOR
14
KELOMPOK JAM HUBUNGAN TEGANGAN
0 Cc < Bc = Cb > Cc < AB
1 Cc < Bc > Cb = Cc < AB
2 Cc < Bc > Cb < Cc < AB
3 Cc < Bc > Cb < Cc >=AB
4 Cc < Bc > Cb < Cc > AB
5 Cc = Bc > Cb < Cc > AB
6 Cc > Bc = Cb < Cc > AB
7 Cc > Bc < Cb = Cc > AB
8 Cc > Bc < Cb > Cc >=AB
9 Cc > Bc < Cb > Cc < AB
10 Cc > Bc < Cb > Cc < AB
11 Cc = Bc < Cb > Cc < AB
PENDINGIN TRANSFORMATOR
MENGAPA PADA TRANSFORMATOR PERLU
PENDINGINAN ?
Pada inti besi dan kumparan-kumparan akan timbul panas akibat rugi-rugi
besi dan rugi-rugi tembaga. Bila panas tersebut mengakibatkan kenaikan suhu
yang berlebihan, akan merusak isolasi (di dalam transformator). Maka untuk
mengurangi kenaikan suhu transformator yang berlebihan maka perlu
dilengkapi dengan alat/ sistem pendingin untuk menyalurkan panas keluar
transformator.
 ONAN (oil nature air nature) : minyak bersikulasi didalam radiator tanpa menggunakan
bantuan apapun (alamiah) , dan radiator sendiri pendinginannya dengan udara bebas.
 ONAF (oil nature air force) : minyak bersikulasi didalam radiator tanpa menggunakan
bantuan apapun, tetapi radiator pendinginannya dibantu dengan semburan udara
melalui fan (kipas).
 OFAF (oil force air force) : minyak bersikulasi didalam radiator menggunakan bantuan
pompa minyak sedangkan radiator pendinginannya dibantu dengan semburan udara
melalui fan (kipas).
 ODAF (Oil Draft Air Force) : Pendinginan menggunakan minyak dan udara. Untuk minyak
diarahkan tepat pada pusat-pusat panas pada belitan transformator. Untuk udara
dibantu menggunakan blower atau fan
Pemilihan Transformator Pada Suatu Aplikasi
Untuk menentukan trafo yang akan dipakai dalam suatu
aplikasi sebaiknya melakukan beberapa hal sebagai berikut:
 Melakukan survei lapangan atau suatu aplikasi dari
transformator
 Menyesuaikan kebutuhan pada suatu aplikasi
 Pemilihan transformator harus mengacu dengan standar-
standar yang telah ditetapkan
Sesuai dengan standar SPLN 8a:1978 halaman 11 atau SPLN 8-1:1991 pasal 5 halaman 14. Pada standar
yang telah ditetapkan tersebut dijelaskan bahwa :
Pada trafo yang akan dipakai dalam suatu aplikasi harus melihat nameplate atau pelat pengenal pada trafo, karena pelat
pengenal dapat memberikan informasi tentang spesifikasi dari trafo tersebut. Informasi tersebut antara lain :
• Jenis Transformator (misalnya : transformator, oto-transformator, transformator penguat dsb).
• Nomor spesifikasi.
• Nama pabrik.
• Nomor seri pembuatan.
• Tahun pembuatan.
• Jumlah fasa.
• Daya pengenal (untuk transformator belitan banyak, ganda, daya pengenal tiap belitan harus diberikan. Kombinasi
pembebanan harus ditunjukkan pula, jika tidak daya pengenal salah satu belitan merupakan jumlah daya pengenal belitan
lainnya).
• Frekuensi pengenal.
• Tegangan pengenal.
• Arus pengenal.
• Lambing hubungan.
• Tegangan impedans pada arus pengenal (nilai terukur) dan bila perlu, daya acuan. Pada transformator belitan ganda,
daya acuan harus selalu dituliskan.
• Jenis pendingin. (Bila transformator mempunyai beberapa cara pendinginan, keluaran yang berbeda dari daya
pengenalnya dapat ditunjukkan oleh persentasi daya pengenal, misalnya ONAN/ONAF 70/100%).
• Massa keseluruhan.
• Massa minyak isolasi.
Apabila nilai pengenal transformator lebih dari satu, tergantung dari hubungan
yang berbeda-beda, dengan desain mengikuti kekhususannya, nilai-nilai pengenal
perlu ditambahkan pada pelat pengenal.
Informasi yang perlu ditambahkan pada hal-hal tertentu :
• Kelas suhu isolasi (untuk transformator jenis kering).
• Kenaikan suhu (bila bukan nilai yang normal).
• Diagram hubungan (dalam hal lambing hubungan tidak dapat memberikan informasi
lengkap mengenai hubungan didalam transformator). Bila hubungan dapat diubah dalam
transformator, maka hubungan yang telah dibuat harus diperlihatkan.
• Tingkat isolasi (berlaku untuk belitan dengan tegangan pengenal mulai dari 3,6 kV ke
atas dan untuk ujung netral belitan dengan isolasi tak seragam).
• Massa transportasi (bagi transformator dengan massa keseluruhan lebih dari 5 ton).
• Massa “tanpa tangki” (bagi transformator dengan massa keseluruhan lebih dari 5 ton).
• Cairan isolasi, bila bukan minyak mineral.
INDUSTRI
BISNIS
SISTEM PEMBANGKIT
GARDU
STEP-UP
SISTEM TRANSMISI SISTEM
DISTRIBUSI
GARDU
STEP DOWN
RUMAH
SOSIAL/
PUBLIK
PLTA
PLTD
PLTP
PLTG
PLTU
PLTGU
KONSUMEN
TRAFO
STEP DOWN
APLIKASI PENGGUNAAN
TRANSFORMATOR
Saluran Transmisi
SUTET 500 kV
SUTT 150 kV
SKTT 150 kV
SUTT 70 kV
Saluran Distribusi
SUTM 20 kV
SKTM 20 kV
SUTR 220 V
PLGN. TR
PLGN. TM
PLGN. TT
NAME PLATE
NAME PLATE
Transformator dan Aplikasinya
Transformator dan Aplikasinya

More Related Content

What's hot

Lightning arrester dan gejala petir
Lightning arrester dan gejala petirLightning arrester dan gejala petir
Lightning arrester dan gejala petirrezon arif
 
K12 gis randu gaut 150 kv smg fix
K12 gis randu gaut 150 kv smg fixK12 gis randu gaut 150 kv smg fix
K12 gis randu gaut 150 kv smg fixAlfiawulandari
 
JENIS & KOMPONEN - KOMPONEN TRANSMISI ( II ).pdf
JENIS & KOMPONEN - KOMPONEN TRANSMISI ( II ).pdfJENIS & KOMPONEN - KOMPONEN TRANSMISI ( II ).pdf
JENIS & KOMPONEN - KOMPONEN TRANSMISI ( II ).pdfRonigirsang3
 
Inverter elektronika daya
Inverter elektronika dayaInverter elektronika daya
Inverter elektronika dayaeko swi
 
Proteksi sistem-tenaga-listrik
Proteksi sistem-tenaga-listrikProteksi sistem-tenaga-listrik
Proteksi sistem-tenaga-listrikJohari Zhou Hao Li
 
Laporan praktikum mikrokontroler dengan led
Laporan praktikum mikrokontroler dengan ledLaporan praktikum mikrokontroler dengan led
Laporan praktikum mikrokontroler dengan ledSawah Dan Ladang Ku
 
pengaturan frekuensi
pengaturan frekuensipengaturan frekuensi
pengaturan frekuensiridhomahendra
 
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkan
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkanRumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkan
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkanHerry SR
 
Penguat nirsam slamet harjono_aziz gufron
Penguat nirsam slamet harjono_aziz gufronPenguat nirsam slamet harjono_aziz gufron
Penguat nirsam slamet harjono_aziz gufronkemenag
 
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrolPenyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrolUniv of Jember
 

What's hot (20)

Lightning arrester dan gejala petir
Lightning arrester dan gejala petirLightning arrester dan gejala petir
Lightning arrester dan gejala petir
 
JARINGAN TEGANGAN RENDAH (JTR)
JARINGAN TEGANGAN RENDAH (JTR)JARINGAN TEGANGAN RENDAH (JTR)
JARINGAN TEGANGAN RENDAH (JTR)
 
K12 gis randu gaut 150 kv smg fix
K12 gis randu gaut 150 kv smg fixK12 gis randu gaut 150 kv smg fix
K12 gis randu gaut 150 kv smg fix
 
Gardu Distirbusi TENAGA LISTRIK 20 KV/380 V
Gardu Distirbusi TENAGA LISTRIK 20 KV/380 V Gardu Distirbusi TENAGA LISTRIK 20 KV/380 V
Gardu Distirbusi TENAGA LISTRIK 20 KV/380 V
 
JENIS & KOMPONEN - KOMPONEN TRANSMISI ( II ).pdf
JENIS & KOMPONEN - KOMPONEN TRANSMISI ( II ).pdfJENIS & KOMPONEN - KOMPONEN TRANSMISI ( II ).pdf
JENIS & KOMPONEN - KOMPONEN TRANSMISI ( II ).pdf
 
PROTEKSI TENAGA LISTRIK
PROTEKSI TENAGA LISTRIK PROTEKSI TENAGA LISTRIK
PROTEKSI TENAGA LISTRIK
 
GARDU DISTRIBUSI
GARDU DISTRIBUSI GARDU DISTRIBUSI
GARDU DISTRIBUSI
 
Inverter elektronika daya
Inverter elektronika dayaInverter elektronika daya
Inverter elektronika daya
 
Proteksi sistem-tenaga-listrik
Proteksi sistem-tenaga-listrikProteksi sistem-tenaga-listrik
Proteksi sistem-tenaga-listrik
 
GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
 
Jaringan tegangan menengah
Jaringan tegangan menengahJaringan tegangan menengah
Jaringan tegangan menengah
 
Laporan praktikum mikrokontroler dengan led
Laporan praktikum mikrokontroler dengan ledLaporan praktikum mikrokontroler dengan led
Laporan praktikum mikrokontroler dengan led
 
pengaturan frekuensi
pengaturan frekuensipengaturan frekuensi
pengaturan frekuensi
 
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkan
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkanRumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkan
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkan
 
PULSE WIDTH MODULATION
PULSE WIDTH MODULATIONPULSE WIDTH MODULATION
PULSE WIDTH MODULATION
 
STABILITAS DAN OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
STABILITAS  DAN  OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIKSTABILITAS  DAN  OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
STABILITAS DAN OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
 
Sistem Tenaga Listrik
Sistem Tenaga Listrik Sistem Tenaga Listrik
Sistem Tenaga Listrik
 
Penguat nirsam slamet harjono_aziz gufron
Penguat nirsam slamet harjono_aziz gufronPenguat nirsam slamet harjono_aziz gufron
Penguat nirsam slamet harjono_aziz gufron
 
Sistem proteksi tenaga listrik
Sistem proteksi tenaga listrikSistem proteksi tenaga listrik
Sistem proteksi tenaga listrik
 
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrolPenyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
 

Similar to Transformator dan Aplikasinya

Similar to Transformator dan Aplikasinya (20)

Ppt modul 25
Ppt modul 25Ppt modul 25
Ppt modul 25
 
Sistem Proteksi
Sistem ProteksiSistem Proteksi
Sistem Proteksi
 
Ppt modul 13
Ppt modul 13Ppt modul 13
Ppt modul 13
 
Charging system ruri
Charging system ruriCharging system ruri
Charging system ruri
 
Transformator
TransformatorTransformator
Transformator
 
Jenis
JenisJenis
Jenis
 
Ppt elka 2 nof putria tenti topik 2
Ppt elka  2 nof putria tenti topik 2Ppt elka  2 nof putria tenti topik 2
Ppt elka 2 nof putria tenti topik 2
 
Converter Ac Ac_Rezon
Converter Ac Ac_RezonConverter Ac Ac_Rezon
Converter Ac Ac_Rezon
 
Generator &amp; transfometer
Generator &amp; transfometerGenerator &amp; transfometer
Generator &amp; transfometer
 
Single Phase Half Controlled Bridge Converter
Single Phase Half Controlled Bridge ConverterSingle Phase Half Controlled Bridge Converter
Single Phase Half Controlled Bridge Converter
 
Presentasi Elektronika Daya
Presentasi Elektronika DayaPresentasi Elektronika Daya
Presentasi Elektronika Daya
 
auto-transformer
auto-transformerauto-transformer
auto-transformer
 
Kelompok 2 ti 3505
Kelompok 2 ti 3505Kelompok 2 ti 3505
Kelompok 2 ti 3505
 
Transformator
TransformatorTransformator
Transformator
 
Teknik transformator
Teknik transformatorTeknik transformator
Teknik transformator
 
Sandi setya wibowo (1310502025) transformator
Sandi setya wibowo (1310502025) transformatorSandi setya wibowo (1310502025) transformator
Sandi setya wibowo (1310502025) transformator
 
Ppt modul 20
Ppt modul 20Ppt modul 20
Ppt modul 20
 
TRANSFORMATOR.pptx
TRANSFORMATOR.pptxTRANSFORMATOR.pptx
TRANSFORMATOR.pptx
 
Traformator basic Fundamentals ipa terpadu.ppt
Traformator basic Fundamentals ipa terpadu.pptTraformator basic Fundamentals ipa terpadu.ppt
Traformator basic Fundamentals ipa terpadu.ppt
 
Introduction To SMPS Circuit
Introduction To SMPS CircuitIntroduction To SMPS Circuit
Introduction To SMPS Circuit
 

Transformator dan Aplikasinya

  • 1.
  • 2. Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi elektromagnet. Zuhal – Dasar TL ’80
  • 3. Tegangan yang dihasilkan sumber tidak sesuai dengan tegangan pemakai Biasanya sumber jauh dari pemakai sehingga perlu tegangan tinggi (Pada jaringan transmisi) Kebutuhan pemakai / beban memerlukan tegangan yang bervariasi ALASAN PENGGUNAAT TRANSFORMER
  • 4.  Saat kumparan primer dihubungkan ke sumber AC, pada kumparan primer timbul gaya gerak magnit bersama yang bolak balik dan flux magnit bersama  Akibatnya pada kumparan sekunder timbul gaya gerak listrik induksi sekunder yang lebih rendah atau tinggi dibanding primer (tergantung jumlah belitan)  Bila kumparan sekunder dihubungkan ke beban maka akan timbul arus bolak balik sekunder PRINSIP KERJA TRANSFORMATOR
  • 5. Ideal Transformer Daya pada rangkaian primer = daya pada rangkaian sekunder V1 V2 I1 I2 P1 = P2 I1.V1 = I2.V2 I2 : I1 = V1 : V2 = a = Ratio Trafo I1.N1 = I2.N2 N1 : N2 = I2 : I1 = V1 : V2 = a = Ratio Trafo P1 = Daya Primer V1 = Tegangan Primer P2 = Daya Sekunder V2 = Tegangan Sekunder I1 = Arus Primer N1 = Jumlah Lilitan Primer I2 = Arus Sekunder N2 = Jumlah Lilitan Sekunder
  • 6. HUBUNGAN Y – Y HUBUNGAN Y – D
  • 7. HUBUNGAN D – D HUBUNGAN D – Y
  • 9. Transformator daya dapat digunakan untuk mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi elektromagnet dengan kapasitas daya serta tegangan yang tinggi. TRANSFORMATOR DAYA ~ 11/150 kV 150/20 kV
  • 10. Pada dasarnya transformator distribusi sama dengan transformator daya, hanya berbeda fungsinya..Tegangan transformator daya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan transformator distribusi. Transformator distribusi digunakan untuk menyalurkan energi listrik dengan menurunkan tegangan (step down) dari tegangan menengah pada JTM ke tegangan tegangan rendah (JTR). TRANSFORMATOR DISTRIBUSI SUTM 20 kV 220/ 380 V TR DIST 20kV/220 V
  • 11. 11 ANGKA JAM PADA TRANSFORMATOR
  • 12. 12 Metode 1 R S T N r s t 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 R ST 1 2 11 dY 1 r 1 2s 1 2 t 1 2 r 1 2s 1 2 t 1 2 1. Hubungkan terminal R-r sbg referensi 2. Tentukan arah GGL pd setiap lilitan HV & LV 3. Gambarkan vektor sisi primer 4. Gambarkan vektor sisi sekunder sesuai dengan hub. terminal 1 0 5 6 11 7 30o
  • 14. TRUTH TABLE KELOMPOK ANGKA JAM TRANSFORMATOR 14 KELOMPOK JAM HUBUNGAN TEGANGAN 0 Cc < Bc = Cb > Cc < AB 1 Cc < Bc > Cb = Cc < AB 2 Cc < Bc > Cb < Cc < AB 3 Cc < Bc > Cb < Cc >=AB 4 Cc < Bc > Cb < Cc > AB 5 Cc = Bc > Cb < Cc > AB 6 Cc > Bc = Cb < Cc > AB 7 Cc > Bc < Cb = Cc > AB 8 Cc > Bc < Cb > Cc >=AB 9 Cc > Bc < Cb > Cc < AB 10 Cc > Bc < Cb > Cc < AB 11 Cc = Bc < Cb > Cc < AB
  • 16. MENGAPA PADA TRANSFORMATOR PERLU PENDINGINAN ?
  • 17. Pada inti besi dan kumparan-kumparan akan timbul panas akibat rugi-rugi besi dan rugi-rugi tembaga. Bila panas tersebut mengakibatkan kenaikan suhu yang berlebihan, akan merusak isolasi (di dalam transformator). Maka untuk mengurangi kenaikan suhu transformator yang berlebihan maka perlu dilengkapi dengan alat/ sistem pendingin untuk menyalurkan panas keluar transformator.
  • 18.
  • 19.  ONAN (oil nature air nature) : minyak bersikulasi didalam radiator tanpa menggunakan bantuan apapun (alamiah) , dan radiator sendiri pendinginannya dengan udara bebas.  ONAF (oil nature air force) : minyak bersikulasi didalam radiator tanpa menggunakan bantuan apapun, tetapi radiator pendinginannya dibantu dengan semburan udara melalui fan (kipas).  OFAF (oil force air force) : minyak bersikulasi didalam radiator menggunakan bantuan pompa minyak sedangkan radiator pendinginannya dibantu dengan semburan udara melalui fan (kipas).  ODAF (Oil Draft Air Force) : Pendinginan menggunakan minyak dan udara. Untuk minyak diarahkan tepat pada pusat-pusat panas pada belitan transformator. Untuk udara dibantu menggunakan blower atau fan
  • 20.
  • 21. Pemilihan Transformator Pada Suatu Aplikasi Untuk menentukan trafo yang akan dipakai dalam suatu aplikasi sebaiknya melakukan beberapa hal sebagai berikut:  Melakukan survei lapangan atau suatu aplikasi dari transformator  Menyesuaikan kebutuhan pada suatu aplikasi  Pemilihan transformator harus mengacu dengan standar- standar yang telah ditetapkan
  • 22. Sesuai dengan standar SPLN 8a:1978 halaman 11 atau SPLN 8-1:1991 pasal 5 halaman 14. Pada standar yang telah ditetapkan tersebut dijelaskan bahwa : Pada trafo yang akan dipakai dalam suatu aplikasi harus melihat nameplate atau pelat pengenal pada trafo, karena pelat pengenal dapat memberikan informasi tentang spesifikasi dari trafo tersebut. Informasi tersebut antara lain : • Jenis Transformator (misalnya : transformator, oto-transformator, transformator penguat dsb). • Nomor spesifikasi. • Nama pabrik. • Nomor seri pembuatan. • Tahun pembuatan. • Jumlah fasa. • Daya pengenal (untuk transformator belitan banyak, ganda, daya pengenal tiap belitan harus diberikan. Kombinasi pembebanan harus ditunjukkan pula, jika tidak daya pengenal salah satu belitan merupakan jumlah daya pengenal belitan lainnya). • Frekuensi pengenal. • Tegangan pengenal. • Arus pengenal. • Lambing hubungan. • Tegangan impedans pada arus pengenal (nilai terukur) dan bila perlu, daya acuan. Pada transformator belitan ganda, daya acuan harus selalu dituliskan. • Jenis pendingin. (Bila transformator mempunyai beberapa cara pendinginan, keluaran yang berbeda dari daya pengenalnya dapat ditunjukkan oleh persentasi daya pengenal, misalnya ONAN/ONAF 70/100%). • Massa keseluruhan. • Massa minyak isolasi.
  • 23. Apabila nilai pengenal transformator lebih dari satu, tergantung dari hubungan yang berbeda-beda, dengan desain mengikuti kekhususannya, nilai-nilai pengenal perlu ditambahkan pada pelat pengenal. Informasi yang perlu ditambahkan pada hal-hal tertentu : • Kelas suhu isolasi (untuk transformator jenis kering). • Kenaikan suhu (bila bukan nilai yang normal). • Diagram hubungan (dalam hal lambing hubungan tidak dapat memberikan informasi lengkap mengenai hubungan didalam transformator). Bila hubungan dapat diubah dalam transformator, maka hubungan yang telah dibuat harus diperlihatkan. • Tingkat isolasi (berlaku untuk belitan dengan tegangan pengenal mulai dari 3,6 kV ke atas dan untuk ujung netral belitan dengan isolasi tak seragam). • Massa transportasi (bagi transformator dengan massa keseluruhan lebih dari 5 ton). • Massa “tanpa tangki” (bagi transformator dengan massa keseluruhan lebih dari 5 ton). • Cairan isolasi, bila bukan minyak mineral.
  • 24. INDUSTRI BISNIS SISTEM PEMBANGKIT GARDU STEP-UP SISTEM TRANSMISI SISTEM DISTRIBUSI GARDU STEP DOWN RUMAH SOSIAL/ PUBLIK PLTA PLTD PLTP PLTG PLTU PLTGU KONSUMEN TRAFO STEP DOWN APLIKASI PENGGUNAAN TRANSFORMATOR Saluran Transmisi SUTET 500 kV SUTT 150 kV SKTT 150 kV SUTT 70 kV Saluran Distribusi SUTM 20 kV SKTM 20 kV SUTR 220 V PLGN. TR PLGN. TM PLGN. TT NAME PLATE NAME PLATE