Studi kasus pertama meneliti penggunaan radio dan suara domestik untuk memahami perasaan berada di dunia. Studi kasus kedua menggunakan re-enakmen video digital untuk memahami bagaimana orang menggunakan teknologi di rumah. Studi kasus ketiga bertujuan memahami mobilitas transnasional melalui objek mobilitas seperti ponsel yang penting bagi masyarakat perbatasan.
2. Mengidentifikasi 3 contoh praktik penelitian melalui
etnografi digital
1.#Apa Tujuan dari Riset dalam masing-masing
studi kasus tersebut
2.#Apa pendekatan secara digital etnografis,
Sensory experience, practice dan juga
terkait dengan pengertian "Things" dalam
pertemuan SAP 5
3.#Apa kesimpulan kalian secara pribadi dan
juga secara perkelompok
4. Tujuan Penelitian
“revealed domestic soundscape
engendered and embodied senses of
being in the world”
“understand radio sound and domestic
soundscape as important to
establishment and maintenance of
affective equilibrium”
5. Prinsip Dasar Digital Etnografi
Multiplicity Non-Digital-
Centric-ness
Openness
Reflexivity Unorthodox
6. “Things”
Radio Sound and Domestic Soundscape showing how media technolo-
gies, as part of the materiality in the society, become things
that are activated in some way through human movement.
They still use radio in different ways, depends on domestic
places they are being used it is still shifted and strikingly
consistent.
Radio has varied roles across time and location. Some of its
affordance and constraints have shifted and in some ways
remained consistent.
7. Case Number 2
Using digital video re-
enactments to understand how
people live with technologies
8. TUJUAN RISET
Untuk mengetahui:
how digital media are used to make the home and
how media move around the home with people as
part of their everyday life routines.
9. PRINSIP-PRINSIP DIGITAL
ETNOGRAFI
• Multiplicity
Berhubungan dengan banyak media: Telivisi, Handphone, bahkan Xbox
• Non-Digital-centric-ness
Tidak hanya pada digital, tetapi juga fokus pada manusia saat
berhubungan dengan digital media
• Openess
Peneliti terbuka akan hal-hal baru yang terjadi dalam penelitian
• Reflectivity
Peneliti menyadari bahwa penggunaan media digital telah menjadi bagian
dari kehidupan sehari-hari.
• Unorthodox
Metode dalam penelitian ini menggunakan metode “art therapy and
neuroanthropology”
10. PENDEKATAN EXPERIENCEThe method draws on techniques and ideas from both
art therapy and neuroanthropology, to create a way
of focusing on tacit, embodied and unspoken sensory
memories, and making these explicit by using the
actual performance of a habitual activity, which is
recorded with a digital video camera, as a research
probe.
Sensory Approach:
11. Pendapat kami sebagai individu dan
kelompok terkait studi kasus
pendapat sebagai Individu: dari studi ini, saya
melihat fungsi alat komunikasi terutama handphone
memang dibutuhkan dalam segala situasi dan di
semua tempat.
Pendapat Kelompok: handphone disini memegang peran
yang cukup penting. benda yang dapat menghubungkan
individu dengan khalayak
12. PRACTICE
how digital media are used to make the home and
how media move around the home with people as
part of their everyday life routines.
THINGS
Pink and Leder Mackley (2013) describe an example of how families
move between rooms and digital media in the morning, showing how
media technologies, as part of the materiality of the home, become
things that are activated in some way through human movement.
13. PENDAPAT INDIVIDU &
KELOMPOK
Individu:
Penelitian dengan menggunakan “Digital Video Re-enactments” kita
dapat secara jelas melihat bagaimana technologies become things that
are activated in some way through human movement.
Kelompok:
Media Digital merupakan benda mati namun bisa menjadi hidup ketika ada
campur tangan manusia yang menggunakannya.
15. Tujuan Dasar Penelitian
Untuk mendapatkan pemahaman
lebih dalam tentang mobilitas di
perbatasan dan pentingnya ponsel
sebagai 'objek mobilitas’.
16. Prinsip Dasar Digital Etnografi
Multiplicity
• melakukan wawancara
dengan 40 orang yang
tinggal di wilayah
perbatasan. Melakukan
survei dengan 200
responden, terutama
dengan orang-orang yang
bekerja di dan sekitar
pasar di sekitar
perbatasan.
Non-Digital-Centric-ness
tidak hanya melihat
ponsel sebagai alat
yang paling banyak
dianggap penting untuk
di bawa, namun juga
melihat, bahwa ponsel
memang memiliki peran
yang cukup kuat untuk
masyarakat perbatasa
Haiti-Dominican
Republic
Openness
melakukan mpenelitian
tidak hanya pada warga
yang mobilisasi, tapi
juga pada warga sekitar
perbatasa.
17. Prinsip Dasar Digital Etnografi
Reflexivity
peneliti menyadari
bahwa penggunaan ponsel
memang penting.
kepemilikina lebih dari
satu ponsel memang
dibutuhkan karena
adanya perbedaan
wilayah yang kekuatan
sinyalnya berbeda di
wilayah yang berbeda.
Unorthodox
dari responden yang
sudah ada, mereka
mempersempit lagi,
dan meneliti
responden yang
memang diperkirakan
mau untuk
memperlihatkan isi
tas dan apa yang
mereka bawa
20. Benda
Memahami ponsel sebagai 'benda' atau objek
mobilitas yang dapat menemani orang-orang bergerak
menyoroti berbagai cara di mana ponsel memiliki
makna dan nilai. Dalam konteks ini ponsel menjadi
sangat penting untuk menjaga keluarga bersama
mengingat jarak yang sepa · Tidak hanya itu,
mereka juga melihat hubungan antara benda-benda
alinnya, seperti pakain dan sebagainya.
21. Bagaimana sound yang
dikonsumsi audiens dimaknai
dan terus dimaknai ulang
untuk mempertahankan
keseimbangan emosional atau
menciptakan feeling sesuai
dengan suasana yang
diinginkan audiensnya.
Sensory Experience
Practices
Theory
Penggunaan radio pada masa
sebelum dan setelah ada
internet membuktikan bahwa
praktik bermedia mengalami
pergeseran sesuai dengan
motivasi individu yang
mengonsumsinya.