1. ARTIKEL SISTEM INFORMASI SIKLUS PENDAPATAN
DAN SISTEM INFORMASI SIKLUS PENGELUARAN
DOSEN PENGAMPU:
YANANTO MIHADI PUTRA, SE., M.SI
DIBUAT OLEH:
DIAH PRIANTIKA
(NIM: 43218010180)
UNIVERSITAS MERCU BUANA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
S1 AKUNTANSI
2021
2. ABSTRAK
Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan
informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan
dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan-penjualan tersebut.Tujuan utama siklus
pendapatan adalah untuk menyediakan produk yang tepat di tempat dan waktu yang tepat
dengan harga yang sesuai pula.
Siklus pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan data
terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa. Tujuan utama
dalam sistem pengeluaran adalah untuk meminimalkan biaya total memperoleh dan
memelihara persediaan, perlengkapan, dan berbagai layanan yang dibutuhkan organisasi
untuk berfungsi.
Siklus pendapatan adalah pertukaran langsung dari produk akhir dan jasa menjadi kas
dalam satu kali transaksi antara penjual dan pembeli. Jadi, suatu rangkaian aktivitas bisnis
dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang
dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan-penjualan
tersebut.
Siklus Pengeluaran (Spending cycle atau expenditure cycle) adalah rangkaian
kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian
serta pembayaran barang dan jasa. Siklus pengeluaran melibatkan beberapa aktivitas yang
berhubungan dengan pembelian bahan mentah, persediaan barang-barang dan jasa. Kegiatan
ini termasuk mengidentifikasikandan mendokumentasikan semua pengeluaran uang,
menyipakan order pembelian menerima kiriman barang dan mencatat persediaan.
Sistem lnformasi Siklus Pendapatan dan Sistem Informasi Siklus Pengeluaran
merupakan bagian yang penting bagi perusahaan. Hal dikarenakan, kedua jenis sistem ini
menjadi salah satu alat bagi untuk menngukur berapa besar nilai profitabilitas berdasarkan
pendapatan dan pengeluaran perusahaan. Selain itu dengan pemanfaatan sistem informasi
pada Siklus Pendapatan dan Sistem Informasi Siklus Pengeluaran, perusahaan dapat
mengukut pula kesesuaian perencanaan perusahaan khususnya terkait dengan aktifitas
operasional perusahaan.
3. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Saat ini banyak perusahaan yang berkembang dengan pesat, baik itu dalam usaha
dagang, usaha jasa atau usaha manufaktur. Selain itu, banyak perusahaan yang baru berdiri
mampu bersaing dengan perusahaan yang telah bertahan lama, dan tidak sedikit juga
perusahaan yang sudah lama berdiri, masih mampu bertahan sampai sekarang. Perusahaan
memiliki sistem informasi akuntansi yang berguna untuk mengatur penataan prosedur agar
lebih teratur, dan dapat membuat kinerja perusahaan lebih konsisten dan sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan. Peranan sistem informasi akuntansi sangat penting bagi
perusahaan.
Hal ini disebabkan sistem informasi akuntansi menyediakan informasi yang
dibutuhkan manajemen sebagai dasar pengambilan keputusan. Bukan hanya sekedar
pengolah atau pemroses data, tetapi sistem informasi akuntansi juga menjalankan mulai dari
fungsi pengumpulan data, pemrosesan atau pengolahan data, manajemen data, pengendalian
dan pengamanan data, serta tentunya fungsi penyedia informasi. Sistem informasi akuntansi
sangatlah penting bagi perusahaan dan organisasi.
Sistem informasi akuntansi memiliki banyak peran penting dalam perusahaan, seperti
memperbaiki kualitas dan mengurangi biaya dalam menghasilkan 2 barang dan jasa,
memperbaiki pengambilan keputusan, dan menciptakan keunggulan kompetitif. Sistem
informasi akuntansi memiliki beberapa sub sistem yang berupa siklus-siklus akuntansi. Siklus
akuntansi menunjukkan prosedur akuntansi mulai dari sumber data sampai ke proses
pencatatan akuntansinya. Siklus akuntansi dibagi menjadi siklus pendapatan, siklus
pengeluaran, dan siklus konversi.
Siklus pendapatan adalah siklus dimana perusahaan melakukan penjualan barang
jadi/jasa kepada pelanggannya. Siklus konversi terdiri atas subsistem utama sistem produksi
dan sistem akuntansi biaya. Sistem produksi melibatkan perencanaan, penjadwalan, dan
pengendalian produk fisik melalui proses produksi.
Siklus pengeluaran adalah siklus yang terdiri dari akuisisi bahan baku, properti,
tenaga kerja dan proses lain yang semuanya berakibat pada pengeluaran kas. Subsistem
utama pada siklus ini adalah sistem pembelian, sistem pengeluaran kas, sistem penggajian,
dan sistem pencatatan harga tetap. Siklus pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan
4. operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran
barang dan jasa. Sistem pembelian adalah suatu kegiatan atau transaksi pembelian, baik itu
secara tunai maupun kredit dalam suatu organisasi.
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Siklus Pendapatan dan Siklus Pengeluaran Sistem Informasi Akuntansi
2. Tujuan dari Siklus Pendapatan dan Siklus Pengeluaran Sistem Informasi Akuntansi
3. Prosedur Aktifitas Siklus Pendapatan dan Siklus Pengeluaran Sistem Informasi
Akuntansi
5. LITERATUR TEORI
Ada empat aktivitas dasar bisnis yang dilakukan dalam siklus pendapatan antara lain :
1. Penerimaan pesanan dari para pelanggan, yang mencakup : pengambilan pesanan
pelanggan,
2. Persetujuan kredit,
3. Memeriksa ketersediaan persediaan,
4. Menjawab permintaan pelanggan.
Pesanan pelanggan harus diterima tepat waktu lalu semua data yang dibutuhkan untuk
memproses pesanan tersebut dikumpulkan dan dicatat secara akurat. Oleh sebab itu, untuk
memastikan akurasi yang menyeluruh, harus dilakukan pemeriksaan edit, antara lain :
Pemeriksaan validitas, Uji kelengkapan, dan Uji kewajaran
Persetujuan kredit, yang mencakup Otorisasi umum (Batas kredit) dan Otorisasi khusus
(Pemeriksaan batas).
Menetapkan apakah tersedia cukup persediaan untuk memenuhi pesanan tersebut.
Internal dokumen yang dihasilkan oleh order entry penjualan, seperti : Pesanan
penjualan, Slip pengepakan, dan Kartu pengambilan barang.
Pengiriman barang, yang mencakup :
Pengambilan dan pengepakan pesanan,
Pengiriman pesanan.
Aktivitas ini bertanggung jawab untuk memenuhi pesanan pelanggan pendataan item yang
dikirim dari persediaan. Ada dua jenis metode pengiriman, yaitu :
Metode in-house
Metode out-source
Penagihan dan piutang usaha, yang mencakup :
Penagihan,
Pemeliharaan data piutang usaha,
Pengecualian : Penyesuaian rekening dan penghapusan.
Dua aktivitas yang dilakukan pada siklus pendapatan ini adalah :
Faktur pelanggan,
Mempertahankan rekening pelanggan.
6. PEMBAHASAN
SIKLUS PENDAPATAN
Definisi Siklus Pendapatan
Siklus pendapatan menurut Romney dan Steinbart (2015) adalah rangkaian aktifitas
bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan
barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan –
penjualan tersebut.
Siklus pendapatan menurut Bodnar dan Hopwood (2013) adalah kejadian – kejadian
yang berkaitan dengan pendistribusian barang dan jasa kepada entitas – entitas lain dan
penagihan pembayaran yang berkaitan.
Tujuan Siklus Pendapatan
Tujuan Siklus Pendapatan adalah menyediakan produk yang tepat di tempat dan waktu
yang tepat dengan harga yang sesuai. Adapun secara terperinci tujuan – tujuan tersebut antara
lain:
Semua transaksi telah diotorisasikan dengan benar
Semua transaksi yang dicatat valid (benar-benar terjadi)
Semua transaksi yang valid, dan disahkan, telah dicatat
Semua transaksi dicatat dengan akurat
Aset dijaga dari kehilangan ataupun pencurian
Aktifitas bisnis dilaksanakan secara efisien dan efektif
Menurut Winarno (1994) tujuan umum diselenggarakannya siklus pendapatan adalah
menukar produk atau jasa menjadi kas. Tujuan tersebut dapat dirinci menjadi:
1. Menyelidiki bahwa pembeli mempunyai kemampuan cukup untuk membayar kredit.
2. Mengirim barang atau mengerjakan jasa kepada konsumen pada waktu yang telah
disetujui.
3. Menagih hasil penjualan dengan teliti dan tepat waktu.
4. Mencatat dan mengklasifikasi penerimaan kas dengan teliti dan secepatnya.
5. Membukukan penjualan dan penerimaan kas ke rekening pembelian dengan benar.
6. Melindungi barang dank as sampai saat dikirim atau dideposit.
7. Menyiapkan berbagai dokumen dan laporan yang berhubungan dengan penjualan barang
dan jasa.
7. Menurut Romney (2005), ada tiga fungsi dasar sistem informasi akuntansi dalam
siklus pendapatan, yaitu:
• Mendapatkan dan memproses data mengenai berbagai aktifitas bisnis.
• Menyimpan dan mengatur data tersebut untuk mendukung pengambilan keputusan.
• Memberikan pengawasan untuk memastikan keandalan data serta menjaga sumber daya
perusahaan.
Tujuan utama siklus pendapatan adalah menyediakan produk yang tepat di tempat dan
waktu yang tepat dengan harga yang sesuai.
Aktifitas Bisnis Siklus Pendapatan
Beberapa aktifitas dasar bisnis yang dilakukan dalam siklus pendapatan antara lain:
1. Penerimaan pesanan dari para pelanggan
2. Pengiriman barang
3. Penagihan dan piutang usaha
4. Penagihan kas
Prosedur Aktifitas Siklus Penerimaan
Siklus pendapatan dimulai dengan penerimaan pesanan dari para pelanggan.
Departemen bagian pesanan penjualan, yang bertanggung jawab pada wakil direktur utama
bagian pemasaran, melakukan proses entri pesanan penjualan. Entri pesanan penjualan
mencakup tiga tahap: mengambil pesanan dari pelanggan, memeriksa dan menyetujui kredit
pelanggan, serta memeriksa ketersediaan persediaan dan juga menjawab permintaan
pelanggan.
1. Mengambil pesanan pelanggan
2. Persetujuan kredit
3. Memeriksa ketersediaan persediaan
4. Menjawab permintaan pelanggan
Aktifitas dasar kedua dalam siklus adalah memenuhi pesanan pelanggan dan
mengirimkan barang dagangan yang diinginkan tersebut. Departemen bagian
penggudangan dan pengiriman melakukan aktifitas ini. Adapun proses tersebut terdiri
dari dua tahap:
1) Mengambil dan mengepak pesanan
2) Mengirim pesanan tersebut
8. Ringkasan dari Pengawasan siklus Pendapatan:
Aktifitas Kontrol Proses Penjualan Penerimaan Kas
Transaksi Persetujuan Pemeriksaan Kredit, Daftar Pembayaran
Pemisahan Tugas Kebijakan Retur Kredit
dipisahkan dari pemrosesan;
pengawasan persediaan
dipisah dari gudang; buku
besar pembantu piutang
dipisah dari buku besar
umum
Penerimaan kas dipisah dari
piutang dan rekening kas;
buku besar piutang dipisah
dari buku besar umum.
Supervisi Departemen penerimaan
dokumen
Catatan Akuntansi Pesanan Pembelian, jurnal
pembelian, buku besar
pembantu piutang, rekening
control piutang (buku besar
umum), buku besar
pembantu persediaan,
pengawasan persediaan,
rekening penjualan (buku
besar umum).
Dokumen pembayaran, cek,
daftar jurnal pembayaran,
penerimaan kas, buku besar
piutang, rekening control
piutang, rekening kas.
Akses Akses secara fisik ke
persediaan; akses ke catatan
akuntansi diatas ; akses
secara fisik ke kas, akses ke
catatan akuntansi di atas.
Departemen pengiriman,
departemen penagihan, buku
besar umum
Verifikasi Independen Departemen pengiriman,
departemen penagihan, buku
besar umum.
Penerimaan kas, buku besar
umum, rekonsiliasi bank.
9. SIKLUS PENGELUARAN
Definisi Siklus Pengeluaran
Siklus Pengeluaran (Spending cycle atau expenditure cycle) adalah rangkaian
kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian
serta pembayaran barang dan jasa.
Siklus pengeluaran melibatkan beberapa aktifitas yang berhubungan dengan
pembelian bahan mentah, persediaan barang-barang dan jasa. Kegiatan ini termasuk
mengidentifikasikandan mendokumentasikan semua pengeluaran uang, menyipakan order
pembelian menerima kiriman barang dan mencatat persediaan.
Menurut Marshall B Roomney Siklus pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis
dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta
pembayaran barang dan jasa. Tujuan utama dalam sistem pengeluaran adalah untuk
meminimalkan biaya total memperoleh dan memelihara persediaan, perlengkapan, dan
berbagai layanan yang dibutuhkan organisasi untuk berfungsi.
Siklus pengeluaran melibatkan beberapa aktifitas yang berhubungan dengan
pembelian bahan mentah, persediaan barang-barang dan jasa.Kegiatan ini termasuk
mengidentifikasikandan mendokumentasikan semua pengeluaran uang, menyipakan order
pembelian menerima kiriman barang dan mencatat persediaan.
Tujuan Siklus Akuntansi Pengeluaran
Tujuan utama dari siklus pengeluaran ini adalah untuk mempermudah pertukaran kas
dengan para pemasok untuk barang dan jasa yang dibutuhkan dimana tujuan khusus yang
terkandung didalamnya meliputi :
1. Memastikan bahwa seluruh barang dan jasa dipesan sesuai keperluan.
10. 2. Menerima seluruh barang yang dipesan dan menverifikasi bahwa barang tersebut adalah
valid dan benar.
3. Menjaga barang tersebut sampai dibutuhkan.
4. Memastikan bahwa faktur yang berhubungan dengan barang dan jasa adalah valid dan
benar.
5. Mencatat dan mengklasifikasikan pengeluaran secara cepat dan tepat
6. Memposkan kewajiban dan pengeluaran kas ke dalam perkiraan pemasok yang tepat di
dalam buku besar utang usaha.
7. Memastikan bahwa seluruh pengeluaran kas berhubungan dengan pengeluaran yang
sudah diotorisasi.
8. Menyiapakan seluruh dokumen dan laporan manajerial yang diperlukan yang
berhubungan dengan barang atau jasa yang diperoleh
Tujuan utama dari siklus pengeluaran ini adalah untuk mempermudah pertukaran kas
dengan para pemasok untuk barang dan jasa yang dibutuhkan dimana tujuan khusus yang
terkandung didalamnya meliputi :
1. Memastikan bahwa seluruh barang dan jasa dipesan sesuai keperluan
2. Menerima seluruh barang yang dipesan dan menverifikasi bahwa barang tersebut adalah
valid dan benar
3. Menjaga barang tersebut sampai dibutuhkan
4. Memastikan bahwa faktur yang berhubungan dengan barang dan jasa adalah valid dan
benar
5. Mencatat dan mengklasifikasikan pengeluaran secara cepat dan tepat
6. Memposkan kewajiban dan pengeluaran kas ke dalam perkiraan pemasok yang tepat di
dalam buku besar utang usaha
7. Memastikan bahwa seluruh pengeluara kas berhubungan dengan pengealuran yang sudah
diotorisasi
8. Menyiapkan seluruh dokumen dan laporan manajerial yang diperlukan yang berhubungan
dengan barang atau jasa yang diperoleh.
Tiga fungsi dasar sistem informasi akuntansi dalam siklus pengeluaran:
1) Memperoleh dan memproses data mengenai berbagai aktifitas bisnis
2) Menyimpan dan mengatur data untuk mendukung pengambilan keputusan
11. 3) Menyediakan fungsi pengendalian untuk memastikan keandalan data dan penjagaan atas
sumber daya organisasi.
Aktifitas – Aktifitas Siklus Pengeluaran
Ada lima aktifitas dasar dalam siklus pengeluaran yaitu sebagai berikut :
a Aktifitas permintaan pembelian barang atas kebutuhan barang dan jasa.
b Aktifitas pemesanan barang dan jasa yang akan dibeli
c Aktifitas penerimaan barang dan jasa yang telah dibeli
d Aktifitas persetujuan faktur dari supplier
e Aktifitas pembayaran atas pembelian barang dan jasa
Ancaman Dan Prosedur Pengendalian Siklus Pengeluaran
Menurut Romney bentuk ancaman dan pengendalian siklus pengeluaran adalah
sebagai berikut :
Proses/aktifitas Ancaman Pprosedur pengendalian
yang dapat diterapkan
Pesan barang 1. Mencegah kehabisan dan/ atau
kelebihan persediaan
Sistem pengendalian
persediaan, catatan persedian
perpetual, teknologi kode
geratis, penghitungan
persediaan secara periodik.
2. Meminta barang yang tidak
dibutuhkan
Catatan persedian perpetual
yang akurat, persetujuan
permintaan pembelian.
3. Membeli dengan harga yang
dinaikan
Meminta penawaran
kompetitif, gunakan
pemasok yang disetujui
4. Membeli barang berkualitas
rendah
Gunakan vendor yang
disetujui, persetujuan
pesanan pembelian, awasi
kinerja vendor, pengendalian
anggaran
12. 5. Membeli dari pemasok yang
tidak diotorisasi
Persetujuan pesanan
pembelian, batasi akses ke
file utama pemasok
6. Komisi (kickback) Kebijakan, mintalah pegawai
bagian pembelian untuk
mengungkapkan
kepentingan finansial
dengan pemasok, audit
vendor
Terima dan simpan
barang
7. Menerima barang yang tidak
dipesan
Minta bagian penerimaan
menverifikasikan
keberadaan pesanan
pembelian yang valid
8. Membuat kesalahan dalam
penghitungan
Gunakan teknologi kode
geratis, dokumentasikan
kerja pegawai, insentif untuk
penghitungan yang akurat.
9. Mencuri persediaan Pengendalian akses fisik,
penghitungan periodik
persedian dan rekonsiliasi
perhitungan fisik dengan
catatan, dokumentasikan
semua kiriman persediaan.
Setujui dan bayar faktur
dan vendor
10. Gagal menangkap
kesalahandalam faktur dari
vendor
Periksa kembali fakturasi
faktur, pelatihan bagi
pegawai bagian utang usaha,
gunakan ERS
11. Membayar barang yang tidak
diterima
Hanya membayar faktur
yang didukung oleh laporan
penerimaan asli,
gunakan ERS, pengendalian
anggaran.
13. 12. Gagal memanfaatkan diskon
pembelian yang tersedia
Penyimpanan file yang
tepat, anggaran arus kas
13. Membayar faktur yang sama
dua kali
Hanya membayar faktur
yang didukung oleh bundel
voucher asli, pembatalan
bundel voucher saat
pembayaran, gunakan ERS,
kendalikan akses ke file
utama pemasok
14. Kesalahan mencatat dan
memasukan data dalam utang
usaha
Pengendalian edit berbagai
entri data dan pemrosesan
15. Menyalahgunakan, kas, cek,
atau EFT
Batasi akses ke cek kosong,
mesin penandatangan cek,
dan terminal kiriman EFT,
pemisahan tuga antara
bagian utang usaha dan
kasir, rekonsiliasi rekening
bank oleh orang yang
independen dari proses
pengeluaran kas, alat
perlindungan cek termasuk
positive pay, tinjau ulang
secara teratur untuk
transaksi EFT.
Pengendalian umum 16. Kehilangan data Buat cadangan dan rencana
pemulihan dari bencana,
pengendalian akses fisik
dan logis
17. Kinerja kurang baik Pembuatan dan peninjauan
ulang secara periodik
laporan kerja yang memadai
14. Prosedur Pemrosesan Informasi
Pengolahan informasi adalah perubahan (pengolahan) dari informasi dengan cara
terdeteksi oleh pengamat . Dengan demikian, itu adalah proses yang menggambarkan segala
sesuatu yang terjadi (perubahan) dalam alam semesta , dari jatuh dari batu (perubahan posisi)
untuk pencetakan dari file teks dari sebuah sistem komputer digital. Dalam kasus terakhir,
sebuah pengolah informasi yang mengubah bentukpresentasi dari file teks. Pengolahan
informasi mungkin lebih khusus didefinisikan dalam istilah yang digunakan oleh Claude E.
Shannon sebagai konversi informasi yang laten menjadi informasi manifest (McGonigle &
Mastrian, 2011). Laten dan informasi manifest didefinisikan melalui persyaratan dari
pengelakan (ketidakpastian yang tersisa, apa nilai pengirim telah benar-benar dipilih),
disipasi (ketidakpastian dari pengirim apa penerima telah benar-benar diterima), dan
transformasi (upaya tersimpan pertanyaan – dalih dikurangi disipasi) (Denning dan Bell,
2012).
Pengumpulan data – data dari sumber menangkap mereka dan merekamnya ke
beberapa media (misalnya, kertas).
Persiapan Data – menyalin, mengelompokkan, atau mengatur data dalam cara yang
lebih nyaman untuk masukan.Memeriksa dan memverifikasi data yang dikumpulkan
sering dilakukan pada tahap ini.
Input data – memasukkan data atau mengirim data yang disimpan ke dalam sistem
pengolahan.Memeriksa akurasi dan validitas data masukan yang sering dilakukan
pada tahap ini.
Pengolahan Data – menghitung atau memanipulasi data input dan bahkan menyimpan
hasil untuk penggunaan masa depan.
Output Informasi – memberikan hasil yang diproses dalam bentuk yang dapat dibaca
(misalnya, laporan).
Kebutuhan Informasi dan Prosedur
SIA harus menediakan informasi operasional yang dibutuhkan untuk melakukan fungsi-
fungsi berikut ini:
1. Merespons pertanyaan pelanggan mengenai saldo akun dan status pesanan.
2. Memutuskan apakah kredit pelanggan tertentu dapat ditambah atau tidak.
3. Menentukan ketersediaan persediaan.
4. Memutuskan jangka waktu kredit yang ditawarkan.
5. Menentukan harga produk dan jasa.
6. Menetapkan kebijakan mengenai retur penjualan dan garansi.
7. Memilih metode untuk mengirim barang.
Apakah contoh informasi tambahan yang seharusnya SIA sediakan :
1. Waktu respons terhadap pertanyaan pelanggan
2. Waktu yang dibutuhkan untuk memenuhi dan mengirim pesanan
3. Persentase penjualan yang membutuhkan pemesanan ulang
4. Kepuasan pelanggan
5. Analisis pangsa pasar dan tren penjualan
6. Analisis profitabilitas berdasarkan produk, pelanggan, dan area penjualan.
15. Diagram arus data (DFD) siklus produksi dan keuangan
Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk
menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk
memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas. Dan juga merupakan alat bantu dalam
menggambarkan atau menjelaskan sistem yang sedang berjalan logis.
DFD Fisik adalah representasi grafik dari sebuah sistem yang menunjukan entitas-entitas
internal dan eksternal dari sistem tersebut, dan aliran-aliran data ke dalam dan keluar dari
entitas-entitas tersebut. Entitas-entitas internal adalah personel, tempat (sebuah bagian), atau
mesin (misalnya, sebuah komputer) dalam sistem tersebut yang mentransformasikan data.
Maka DFD fisik tidak menunjukkan apa yang dilakukan, tetapi menunjukkan dimana,
bagaimana, dan oleh siapa proses-proses dalam sebuah sistem dilakukan. (Tidak Bahas).
Perlu diperhatikan didalam memberikan keterangan di lingkaran-lingkaran (simbol proses)
dan aliran-aliran data (simbol aliran data) dalam DFD fisik menggunakan label/keterangan
dari kata benda untuk menunjukan bagaimana sistem mentransmisikan data antara lingkaran-
lingkaran tersebut.
DFD Logis adalah representasi grafik dari sebuah sistem yang menunjukkan proses-proses
dalam sistem tersebut dan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar dari proses-proses tersebut.
Digunakan untuk membuat dokumentasi sebuah sistem informasi karena dapat mewakili
logika tersebut, yaitu apa yang dilakukan oleh sistem tersebut, tanpa perlu menspesifikasi
dimana, bagaimana, dan oleh siapa proses-proses dalam sistem tersebut dilakukan.
Keuntungan dari DFD logis dibandingkan dengan DFD fisik adalah dapat memusatkan
perhatian pada fungsi-funsi yang dilakukan sistem. Perlu diperhatikan di dalam pemberian
Keterangan/ Label;
Lingkaran-lingkaran (simbol proses) menjelaskan apa yang dilakukan sistem
Misal : Menerima Pembayaran, Mencatat Penjualan, Membandingkan kas dan Daftar
Penerimaan, Mempersiapkan Setoran, dll.
Aliran-aliran data (simbol aliran data) menggambarkan sifat data.
Misal : Pembayaran (bukan “Cek”, “Kas”, “ Kartu Kredit”
Fungsi dari Data Flow Diagram adalah :
Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan
profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses
fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual
maupun komputerisasi.
DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila
fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data
yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model
yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.
DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan
konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan
sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun
pembuat program.
16. KESIMPULAN
Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan
informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan
dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan-penjualan tersebut.
Empat aktivitas dasar dalam siklus pendapatan adalah entri pesanan penjualan,
pengiriman, penagihan dan piutang usaha, serta penagihan kas. SIA harus didesain untuk
memaksimalkan efisiensi dimana setiap fungsi ini dilakukan. SIA juga harus memasukkan
prosedur pengendalian internal yang memadai untuk menurunkan ancaman seperti penjualan
yang tidak tertagih, kesalahan dalam penagihan, serta hilangnya atau penyalahgunaan
persediaan dan kas.
Siklus pengeluaran terdapat 5 aktivitas dalam aktivitas tersebut menggunakan
beberapa dokumen yang bertujuan untuk :
1. Pengendalian perusahaan agar dapat tidak terjadi penggandaan pemesanan barang ke
supplier
2. Pengendalian perusahaan agar barang dan jasa yang dibeli sesuai dengan barang dan jas
yang dipesan oleh departemen yang mengajukan dokumen Purchase Requisition.
3. Pengendalian perusahaan agar dapat mengetahui barang apa saja yang telah diterima dan
yang belum dikirim oleh Supplier.
4. Pengendalian perusahaan agar dapat mengetahui berapa jumlah yang harus dibayar
sesuai dengan jumlah barang yang telah diterima sesuai dengan kenyataannya
5. Pengendalian perusahaan agar dapat mengetahui jumlah pengeluaran kas perusahaan
17. DAFTAR PUSTAKA
Putra, Y. M., (2018). Sistem lnformasi Siklus Pendapatan dan Sistem Informasi Siklus
Pengeluaran. Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen. FEB-Universitas Mercu
Buana: Jakarta
http://siasikluspengeluarandea.blogspot.com/
http://ilfen.blogspot.com/2012/11/makalah-siklus-pendapatan.html
http://kampungdaygunklu.blogspot.com/2012/06/makalah-siklus-pendapetan-
pengeluaran.html
http://lautanhidupku.blogspot.com/2013/10/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://anyacallista.blogspot.com/2018/11/bab-13-siklus-pengeluaran-pembelian-dan.html
http://ditadelfi.blogspot.com/2016/03/tugas-sistem-informasi-akuntansi-siklus.html
http://trane03bm.blogspot.com/2013/01/siklus-pendapatan-dan-pengeluaran.html