SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
• Fisika : sifat fisika suatu zat baik berupa sifat molekul
maupun sifat turunan suatu zat
• Farmasi : ilmu tentang obat (membuat,memfomulasi
sediaan obat menjadi sediaan)
• Gabungan : sediaan farmasi yg bersatandar baik, berefek
baik dan mempunyai kestabilan yg baik
• Ilmu Fisika sangat mendukung kestabilan obat yang baik.
• Pengetahuan sifat fisika molekul obat mrp dasar dlm
penyusunan formula sediaan obat
• Mempengaruhi aspek-aspek formulasi zat obat menjadi
sediaan farmasi yg MS
• Farmasi fisika : kajian anatara sifat fisika (sifat-sifat
fisika) dgn kefarmasian (sed.farmasi, farmakokinetik
serta farmakodinamik) yg mempelajari ttg analisis
kualitatif serta kuantitatif senyawa organik dan anorganik
yg berhubungan dgn sifat fisikanya serta menganalisis
pembuatan dan pengujian hasil akhir dari sediaan obat
• Farmasetik, penghantaran bekerja dan memberi respon
thd pasien
Massa jenis
Momen dipol
Konstanta Dieklektrikum
Indeks bias
Rotasi Optik
Kelarutan
Titik lebur
Tititk didih
pH
SIFAR FISIKA OBAT
Cara Pembuatan
Cara Formulasi
Efek Pengobatan
Kestabilan
• Sifat zat aktif dan excipient (kosolven, use of garam,
kompleksometri, suspensi)  sed.farmasi yg aman,
berkhasiat dan berkualitas
• Sifat fisik molekul obat Kemurnian (pengukuran indeks
bias dgn refraktometer, rotasi optik dgn polarimeter,
massa jenis dgn piknometer, viskositas dgn viskometer)
 asli dan murni
• Kestabilan fisik (kinetika reaksi ,stress condition) 
ketahanan sediaan
• Waktu kadaluarsa berdasar hasil uji sediaan pd berbagai
kondisi dlm ilmu kinetika kimia
• Pengukuran kadar zat aktif dgn spektrofotometer
• Pengujian partikel zat berupa ukuran partikel dlm
pembuatan tablet
• Pengujian keefektifan zat dlm sediaan (disolusi)
• Massa jenis atau densitas atau rapatan adalah
pengukuran massa setiap satuan volume benda.
• Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin
besar pula massa setiap volumenya.
• Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total
massa dibagi dengan total volumenya.
• Kerapatan suatu zat disebut massa jenis, yang
dilambangkan dengan ρ (rho), yakni hasil bagi massa zat
oleh volumenya. Hal ini sesuai dengan sifat utama dari
suatu zat, yakni massa dan volume.
• Massa jenis relatif didefinisikan sebagai nilai
perbandingan massa jenis bahan dengan massa jenis air.
Massa jenis air diketahui yakni 1 g cm-3 atau 1.000 kg
m-3.
• Sebuah balok dari bahan kuningan mempunyai panjang 8
cm, lebar 5 cm, dan tinggi 2,5 cm. Bila diketahui massa
jenis balok kuningan tersebut 8.400 kg/m3, berapa
massa balok tersebut?
• Rotasi optik adalah besar sudut pemutaran bidang
polarisasi yang terjadi jika sinar terpolarisasi dilewatkan
melalui cairan kecuali dinyatakan lain pengukuran
dilakukan menggunakan sinar Na pada lapisan cairan
setebal 1 cm pada suhu 20°C
• Jika cahaya terpolarisasi bidang dilewatkan suatu larutan
yang mengandung enantiomer tunggal maka bidang
polarisasi cahaya itu diputar ke kiri atau ke kanan.
• Perputaran cahaya terpolarisasi disebut rotasi optis.
•
• Suatu senyawa yang memutar bidang polarisasi suatu
cahaya terpolarisasi bidang dikatakan bersifat aktif optis.
• Faktor-faktor yang mempengaruhi rotasi optic adalah
struktur molekul, temperature, kerapatan, konsentrasi
dan panjang gelombang
• Indeks bias suatu zat adalah perbandingan kecepatan
cahaya dalam udara dengan kecepatan cahaya dalam zat
tersebut. indeks bias berguna untuk ketakmurnian
(Farmakope Indonesia Edisi IV).
Di mana sin i adalah sinus sudut sinar datang dari cahaya
dan sin r adalah sudut sinar yang dibiaskan.
Pada umumnya, pembilang diambil sebagai kecepatan
cahaya di udara, dan penyebut adalah bahan yang
diselidiki.
• Konstanta dielektrik adalah suatu besaran tanpa dimensi
yang merupakan rasio antara kapasitas elektrik medium
(Cx) terhadap vakum (Cy).
• Konstanta ini melambangkan rapatnya fluks elektrostatik
dalam suatu bahan bila diberi potensial listrik . Konstanta
dielektrik merupakan perbandingan energi listrik yang
tersimpan pada bahan tersebut jika diberi sebuah
potensial, relatif terhadap vakum (ruang hampa).
• Dalam ilmu kimia, konstanta dielektrik dapat dijadikan
pengukur relatif dari kepolaran suatu pelarut. Misalnya
air yang merupakan pelarut polar memiliki konstanta
dielektrik 80,10 pada 20 °C sedangkan n-heksana
(sangat non-polar] memiliki nilai 1,89 pada 20 °C.
• Karena dapat kita ketahui bahwa zat yang memiliki
konstanta dielektrik dengan nilai yang tinggi merupakan
zat yang bersifat polar. Sebaliknya, zat yang konstanta
dielektriknya rendah merupakan senyawa nonpolar.
Dasar2_Farfis_dan_Sifat_Fisika_Molekul_p.pptx

More Related Content

Similar to Dasar2_Farfis_dan_Sifat_Fisika_Molekul_p.pptx

Bioanalysis and instrumentation in Veterinary Pharmacy
Bioanalysis and instrumentation in Veterinary PharmacyBioanalysis and instrumentation in Veterinary Pharmacy
Bioanalysis and instrumentation in Veterinary PharmacyLazuardi ardi
 
2.Pendahuluan.pptx
2.Pendahuluan.pptx2.Pendahuluan.pptx
2.Pendahuluan.pptxssuser8cafc5
 
ATP Fase F11 - Fisika.docx
ATP Fase F11 - Fisika.docxATP Fase F11 - Fisika.docx
ATP Fase F11 - Fisika.docxFebrinaRahayu5
 
14708251125_Vidya Putri_Instrumentasi dan pengukuran optik
14708251125_Vidya Putri_Instrumentasi dan pengukuran optik14708251125_Vidya Putri_Instrumentasi dan pengukuran optik
14708251125_Vidya Putri_Instrumentasi dan pengukuran optikIPA 2014
 
acara iv kesetimbangan kimia
acara iv kesetimbangan kimiaacara iv kesetimbangan kimia
acara iv kesetimbangan kimiabanachan
 
05. Program Tahunan.docx
05. Program Tahunan.docx05. Program Tahunan.docx
05. Program Tahunan.docxNURIIRMAYANI
 
Kromatografi kertas & kromatografi lapis tipis b4
Kromatografi kertas & kromatografi lapis tipis b4Kromatografi kertas & kromatografi lapis tipis b4
Kromatografi kertas & kromatografi lapis tipis b4TyasTyas20
 
Kimia bab1
Kimia bab1Kimia bab1
Kimia bab1HIMTI
 
Hakekat fisika dan keselamantan kerja di laboratorium
Hakekat fisika dan keselamantan kerja di laboratoriumHakekat fisika dan keselamantan kerja di laboratorium
Hakekat fisika dan keselamantan kerja di laboratoriumAl Frilantika
 
ppt spektrofometri.pptx
ppt spektrofometri.pptxppt spektrofometri.pptx
ppt spektrofometri.pptxRike Adliana
 
PEMETAAN KOMETENSI DASAR IPA K13 SMP KELAS 7
PEMETAAN KOMETENSI DASAR IPA K13 SMP KELAS 7PEMETAAN KOMETENSI DASAR IPA K13 SMP KELAS 7
PEMETAAN KOMETENSI DASAR IPA K13 SMP KELAS 7sajidintuban
 
ATP IPA anti korupsi.docx
ATP IPA anti korupsi.docxATP IPA anti korupsi.docx
ATP IPA anti korupsi.docxReyTangerang
 
Penentuan Berat Molekul Polimer.pptx
Penentuan Berat Molekul Polimer.pptxPenentuan Berat Molekul Polimer.pptx
Penentuan Berat Molekul Polimer.pptxAmakawa Yuto
 
2. Silabus.docx
2. Silabus.docx2. Silabus.docx
2. Silabus.docxMartenKai
 
03. ilmuguru.org - Silabus IPA Kelas 7 (3 Kolom).docx
03. ilmuguru.org - Silabus IPA Kelas 7 (3 Kolom).docx03. ilmuguru.org - Silabus IPA Kelas 7 (3 Kolom).docx
03. ilmuguru.org - Silabus IPA Kelas 7 (3 Kolom).docxSudarminSudarmin3
 

Similar to Dasar2_Farfis_dan_Sifat_Fisika_Molekul_p.pptx (20)

ATP.docx
ATP.docxATP.docx
ATP.docx
 
Bioanalysis and instrumentation in Veterinary Pharmacy
Bioanalysis and instrumentation in Veterinary PharmacyBioanalysis and instrumentation in Veterinary Pharmacy
Bioanalysis and instrumentation in Veterinary Pharmacy
 
2.Pendahuluan.pptx
2.Pendahuluan.pptx2.Pendahuluan.pptx
2.Pendahuluan.pptx
 
Makalah Gravimetri
Makalah GravimetriMakalah Gravimetri
Makalah Gravimetri
 
ATP Fase F11 - Fisika.docx
ATP Fase F11 - Fisika.docxATP Fase F11 - Fisika.docx
ATP Fase F11 - Fisika.docx
 
14708251125_Vidya Putri_Instrumentasi dan pengukuran optik
14708251125_Vidya Putri_Instrumentasi dan pengukuran optik14708251125_Vidya Putri_Instrumentasi dan pengukuran optik
14708251125_Vidya Putri_Instrumentasi dan pengukuran optik
 
Bab 1-pengantar
Bab 1-pengantarBab 1-pengantar
Bab 1-pengantar
 
acara iv kesetimbangan kimia
acara iv kesetimbangan kimiaacara iv kesetimbangan kimia
acara iv kesetimbangan kimia
 
05. Program Tahunan.docx
05. Program Tahunan.docx05. Program Tahunan.docx
05. Program Tahunan.docx
 
Kromatografi kertas & kromatografi lapis tipis b4
Kromatografi kertas & kromatografi lapis tipis b4Kromatografi kertas & kromatografi lapis tipis b4
Kromatografi kertas & kromatografi lapis tipis b4
 
Kimia bab1
Kimia bab1Kimia bab1
Kimia bab1
 
Silabus.docx
Silabus.docxSilabus.docx
Silabus.docx
 
Hakekat fisika dan keselamantan kerja di laboratorium
Hakekat fisika dan keselamantan kerja di laboratoriumHakekat fisika dan keselamantan kerja di laboratorium
Hakekat fisika dan keselamantan kerja di laboratorium
 
CP, TP IPA 7 SMP.docx
CP, TP IPA 7 SMP.docxCP, TP IPA 7 SMP.docx
CP, TP IPA 7 SMP.docx
 
ppt spektrofometri.pptx
ppt spektrofometri.pptxppt spektrofometri.pptx
ppt spektrofometri.pptx
 
PEMETAAN KOMETENSI DASAR IPA K13 SMP KELAS 7
PEMETAAN KOMETENSI DASAR IPA K13 SMP KELAS 7PEMETAAN KOMETENSI DASAR IPA K13 SMP KELAS 7
PEMETAAN KOMETENSI DASAR IPA K13 SMP KELAS 7
 
ATP IPA anti korupsi.docx
ATP IPA anti korupsi.docxATP IPA anti korupsi.docx
ATP IPA anti korupsi.docx
 
Penentuan Berat Molekul Polimer.pptx
Penentuan Berat Molekul Polimer.pptxPenentuan Berat Molekul Polimer.pptx
Penentuan Berat Molekul Polimer.pptx
 
2. Silabus.docx
2. Silabus.docx2. Silabus.docx
2. Silabus.docx
 
03. ilmuguru.org - Silabus IPA Kelas 7 (3 Kolom).docx
03. ilmuguru.org - Silabus IPA Kelas 7 (3 Kolom).docx03. ilmuguru.org - Silabus IPA Kelas 7 (3 Kolom).docx
03. ilmuguru.org - Silabus IPA Kelas 7 (3 Kolom).docx
 

More from RiyanUge

PPT-UEU-Formulasi-Sediaan-Cair-Semi-Solid-13.pptx
PPT-UEU-Formulasi-Sediaan-Cair-Semi-Solid-13.pptxPPT-UEU-Formulasi-Sediaan-Cair-Semi-Solid-13.pptx
PPT-UEU-Formulasi-Sediaan-Cair-Semi-Solid-13.pptxRiyanUge
 
mikrokapsul dds.pdf
mikrokapsul dds.pdfmikrokapsul dds.pdf
mikrokapsul dds.pdfRiyanUge
 
513025511-5b7d08b2.pptx
513025511-5b7d08b2.pptx513025511-5b7d08b2.pptx
513025511-5b7d08b2.pptxRiyanUge
 
859887456.pdf
859887456.pdf859887456.pdf
859887456.pdfRiyanUge
 
Stereokimia dan Sifat Elektronik Obat.pptx
Stereokimia dan Sifat Elektronik Obat.pptxStereokimia dan Sifat Elektronik Obat.pptx
Stereokimia dan Sifat Elektronik Obat.pptxRiyanUge
 
fdokumen.com_pertemuan-3-kimia-medisinal.pdf
fdokumen.com_pertemuan-3-kimia-medisinal.pdffdokumen.com_pertemuan-3-kimia-medisinal.pdf
fdokumen.com_pertemuan-3-kimia-medisinal.pdfRiyanUge
 
Kimed1ed2Isi.pdf
Kimed1ed2Isi.pdfKimed1ed2Isi.pdf
Kimed1ed2Isi.pdfRiyanUge
 
fdokumen.com_1-pendahuluan-kimia-analisis-farmasi-2014-15-56683f91a0985.pptx
fdokumen.com_1-pendahuluan-kimia-analisis-farmasi-2014-15-56683f91a0985.pptxfdokumen.com_1-pendahuluan-kimia-analisis-farmasi-2014-15-56683f91a0985.pptx
fdokumen.com_1-pendahuluan-kimia-analisis-farmasi-2014-15-56683f91a0985.pptxRiyanUge
 
radiofarmasi.pptx
radiofarmasi.pptxradiofarmasi.pptx
radiofarmasi.pptxRiyanUge
 
KULIAH 4_ KESTABILAN_INTI_DAN_SATUAN_RADIOAKTIFITAS.pptx
KULIAH 4_ KESTABILAN_INTI_DAN_SATUAN_RADIOAKTIFITAS.pptxKULIAH 4_ KESTABILAN_INTI_DAN_SATUAN_RADIOAKTIFITAS.pptx
KULIAH 4_ KESTABILAN_INTI_DAN_SATUAN_RADIOAKTIFITAS.pptxRiyanUge
 
Sediaan Radiofarmasi.pptx
Sediaan Radiofarmasi.pptxSediaan Radiofarmasi.pptx
Sediaan Radiofarmasi.pptxRiyanUge
 
materi2kinetikadanlajureaksi-221120134059-a74e5d49.pdf
materi2kinetikadanlajureaksi-221120134059-a74e5d49.pdfmateri2kinetikadanlajureaksi-221120134059-a74e5d49.pdf
materi2kinetikadanlajureaksi-221120134059-a74e5d49.pdfRiyanUge
 
13033654.ppt
13033654.ppt13033654.ppt
13033654.pptRiyanUge
 
dokumen.tips_sistem-penghantar-obat.pptx
dokumen.tips_sistem-penghantar-obat.pptxdokumen.tips_sistem-penghantar-obat.pptx
dokumen.tips_sistem-penghantar-obat.pptxRiyanUge
 
asam-basa-dan-ph-140114224824-phpapp01.pdf
asam-basa-dan-ph-140114224824-phpapp01.pdfasam-basa-dan-ph-140114224824-phpapp01.pdf
asam-basa-dan-ph-140114224824-phpapp01.pdfRiyanUge
 
adoc.pub_teknologi-dan-formulasi-sediaan-cair-dan-semipadat.pdf
adoc.pub_teknologi-dan-formulasi-sediaan-cair-dan-semipadat.pdfadoc.pub_teknologi-dan-formulasi-sediaan-cair-dan-semipadat.pdf
adoc.pub_teknologi-dan-formulasi-sediaan-cair-dan-semipadat.pdfRiyanUge
 
penulisan_resep_ppt.ppt
penulisan_resep_ppt.pptpenulisan_resep_ppt.ppt
penulisan_resep_ppt.pptRiyanUge
 
adoc.pub_interaksi-makanan-dan-obat.pdf
adoc.pub_interaksi-makanan-dan-obat.pdfadoc.pub_interaksi-makanan-dan-obat.pdf
adoc.pub_interaksi-makanan-dan-obat.pdfRiyanUge
 
INTERAKSI_OBAT_BERDASARKAN_FAKTOR_YANG_B.ppt
INTERAKSI_OBAT_BERDASARKAN_FAKTOR_YANG_B.pptINTERAKSI_OBAT_BERDASARKAN_FAKTOR_YANG_B.ppt
INTERAKSI_OBAT_BERDASARKAN_FAKTOR_YANG_B.pptRiyanUge
 

More from RiyanUge (20)

PPT-UEU-Formulasi-Sediaan-Cair-Semi-Solid-13.pptx
PPT-UEU-Formulasi-Sediaan-Cair-Semi-Solid-13.pptxPPT-UEU-Formulasi-Sediaan-Cair-Semi-Solid-13.pptx
PPT-UEU-Formulasi-Sediaan-Cair-Semi-Solid-13.pptx
 
mikrokapsul dds.pdf
mikrokapsul dds.pdfmikrokapsul dds.pdf
mikrokapsul dds.pdf
 
513025511-5b7d08b2.pptx
513025511-5b7d08b2.pptx513025511-5b7d08b2.pptx
513025511-5b7d08b2.pptx
 
859887456.pdf
859887456.pdf859887456.pdf
859887456.pdf
 
Stereokimia dan Sifat Elektronik Obat.pptx
Stereokimia dan Sifat Elektronik Obat.pptxStereokimia dan Sifat Elektronik Obat.pptx
Stereokimia dan Sifat Elektronik Obat.pptx
 
fdokumen.com_pertemuan-3-kimia-medisinal.pdf
fdokumen.com_pertemuan-3-kimia-medisinal.pdffdokumen.com_pertemuan-3-kimia-medisinal.pdf
fdokumen.com_pertemuan-3-kimia-medisinal.pdf
 
Kimed1ed2Isi.pdf
Kimed1ed2Isi.pdfKimed1ed2Isi.pdf
Kimed1ed2Isi.pdf
 
fdokumen.com_1-pendahuluan-kimia-analisis-farmasi-2014-15-56683f91a0985.pptx
fdokumen.com_1-pendahuluan-kimia-analisis-farmasi-2014-15-56683f91a0985.pptxfdokumen.com_1-pendahuluan-kimia-analisis-farmasi-2014-15-56683f91a0985.pptx
fdokumen.com_1-pendahuluan-kimia-analisis-farmasi-2014-15-56683f91a0985.pptx
 
radiofarmasi.pptx
radiofarmasi.pptxradiofarmasi.pptx
radiofarmasi.pptx
 
KULIAH 4_ KESTABILAN_INTI_DAN_SATUAN_RADIOAKTIFITAS.pptx
KULIAH 4_ KESTABILAN_INTI_DAN_SATUAN_RADIOAKTIFITAS.pptxKULIAH 4_ KESTABILAN_INTI_DAN_SATUAN_RADIOAKTIFITAS.pptx
KULIAH 4_ KESTABILAN_INTI_DAN_SATUAN_RADIOAKTIFITAS.pptx
 
Sediaan Radiofarmasi.pptx
Sediaan Radiofarmasi.pptxSediaan Radiofarmasi.pptx
Sediaan Radiofarmasi.pptx
 
materi2kinetikadanlajureaksi-221120134059-a74e5d49.pdf
materi2kinetikadanlajureaksi-221120134059-a74e5d49.pdfmateri2kinetikadanlajureaksi-221120134059-a74e5d49.pdf
materi2kinetikadanlajureaksi-221120134059-a74e5d49.pdf
 
13033654.ppt
13033654.ppt13033654.ppt
13033654.ppt
 
dokumen.tips_sistem-penghantar-obat.pptx
dokumen.tips_sistem-penghantar-obat.pptxdokumen.tips_sistem-penghantar-obat.pptx
dokumen.tips_sistem-penghantar-obat.pptx
 
asam-basa-dan-ph-140114224824-phpapp01.pdf
asam-basa-dan-ph-140114224824-phpapp01.pdfasam-basa-dan-ph-140114224824-phpapp01.pdf
asam-basa-dan-ph-140114224824-phpapp01.pdf
 
adoc.pub_teknologi-dan-formulasi-sediaan-cair-dan-semipadat.pdf
adoc.pub_teknologi-dan-formulasi-sediaan-cair-dan-semipadat.pdfadoc.pub_teknologi-dan-formulasi-sediaan-cair-dan-semipadat.pdf
adoc.pub_teknologi-dan-formulasi-sediaan-cair-dan-semipadat.pdf
 
penulisan_resep_ppt.ppt
penulisan_resep_ppt.pptpenulisan_resep_ppt.ppt
penulisan_resep_ppt.ppt
 
cpob.ppt
cpob.pptcpob.ppt
cpob.ppt
 
adoc.pub_interaksi-makanan-dan-obat.pdf
adoc.pub_interaksi-makanan-dan-obat.pdfadoc.pub_interaksi-makanan-dan-obat.pdf
adoc.pub_interaksi-makanan-dan-obat.pdf
 
INTERAKSI_OBAT_BERDASARKAN_FAKTOR_YANG_B.ppt
INTERAKSI_OBAT_BERDASARKAN_FAKTOR_YANG_B.pptINTERAKSI_OBAT_BERDASARKAN_FAKTOR_YANG_B.ppt
INTERAKSI_OBAT_BERDASARKAN_FAKTOR_YANG_B.ppt
 

Recently uploaded

Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPresentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPeniMSaptoargo2
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungHalo Docter
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyIkanurzijah2
 
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptxPengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptxNadhifahRahmawati
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiAikawaMita
 
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxPENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxsandiharyanto
 
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3NadhifahRahmawati
 
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptxPRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptxgunadarmabarra
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTRiskaViandini1
 
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxPPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxwijayanti1974
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024PyrecticWilliams1
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio PerawatMovieWulandari
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxSimon Samsudin
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxFerawatiPhea1
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxcholiftiara1
 
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docxSistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docxImmanuelIndrapratama
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxDwiDamayantiJonathan1
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxcheatingw995
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxTULUSHADI
 

Recently uploaded (20)

Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPresentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
 
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptxPengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxPENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
 
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptxPRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
 
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxPPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
 
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docxSistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 

Dasar2_Farfis_dan_Sifat_Fisika_Molekul_p.pptx

  • 1.
  • 2. • Fisika : sifat fisika suatu zat baik berupa sifat molekul maupun sifat turunan suatu zat • Farmasi : ilmu tentang obat (membuat,memfomulasi sediaan obat menjadi sediaan) • Gabungan : sediaan farmasi yg bersatandar baik, berefek baik dan mempunyai kestabilan yg baik
  • 3. • Ilmu Fisika sangat mendukung kestabilan obat yang baik. • Pengetahuan sifat fisika molekul obat mrp dasar dlm penyusunan formula sediaan obat • Mempengaruhi aspek-aspek formulasi zat obat menjadi sediaan farmasi yg MS
  • 4. • Farmasi fisika : kajian anatara sifat fisika (sifat-sifat fisika) dgn kefarmasian (sed.farmasi, farmakokinetik serta farmakodinamik) yg mempelajari ttg analisis kualitatif serta kuantitatif senyawa organik dan anorganik yg berhubungan dgn sifat fisikanya serta menganalisis pembuatan dan pengujian hasil akhir dari sediaan obat • Farmasetik, penghantaran bekerja dan memberi respon thd pasien
  • 5. Massa jenis Momen dipol Konstanta Dieklektrikum Indeks bias Rotasi Optik Kelarutan Titik lebur Tititk didih pH SIFAR FISIKA OBAT Cara Pembuatan Cara Formulasi Efek Pengobatan Kestabilan
  • 6. • Sifat zat aktif dan excipient (kosolven, use of garam, kompleksometri, suspensi)  sed.farmasi yg aman, berkhasiat dan berkualitas • Sifat fisik molekul obat Kemurnian (pengukuran indeks bias dgn refraktometer, rotasi optik dgn polarimeter, massa jenis dgn piknometer, viskositas dgn viskometer)  asli dan murni • Kestabilan fisik (kinetika reaksi ,stress condition)  ketahanan sediaan
  • 7.
  • 8. • Waktu kadaluarsa berdasar hasil uji sediaan pd berbagai kondisi dlm ilmu kinetika kimia • Pengukuran kadar zat aktif dgn spektrofotometer • Pengujian partikel zat berupa ukuran partikel dlm pembuatan tablet • Pengujian keefektifan zat dlm sediaan (disolusi)
  • 9.
  • 10. • Massa jenis atau densitas atau rapatan adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. • Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya. • Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi dengan total volumenya.
  • 11. • Kerapatan suatu zat disebut massa jenis, yang dilambangkan dengan ρ (rho), yakni hasil bagi massa zat oleh volumenya. Hal ini sesuai dengan sifat utama dari suatu zat, yakni massa dan volume.
  • 12. • Massa jenis relatif didefinisikan sebagai nilai perbandingan massa jenis bahan dengan massa jenis air. Massa jenis air diketahui yakni 1 g cm-3 atau 1.000 kg m-3.
  • 13.
  • 14. • Sebuah balok dari bahan kuningan mempunyai panjang 8 cm, lebar 5 cm, dan tinggi 2,5 cm. Bila diketahui massa jenis balok kuningan tersebut 8.400 kg/m3, berapa massa balok tersebut?
  • 15.
  • 16. • Rotasi optik adalah besar sudut pemutaran bidang polarisasi yang terjadi jika sinar terpolarisasi dilewatkan melalui cairan kecuali dinyatakan lain pengukuran dilakukan menggunakan sinar Na pada lapisan cairan setebal 1 cm pada suhu 20°C • Jika cahaya terpolarisasi bidang dilewatkan suatu larutan yang mengandung enantiomer tunggal maka bidang polarisasi cahaya itu diputar ke kiri atau ke kanan. • Perputaran cahaya terpolarisasi disebut rotasi optis. •
  • 17. • Suatu senyawa yang memutar bidang polarisasi suatu cahaya terpolarisasi bidang dikatakan bersifat aktif optis. • Faktor-faktor yang mempengaruhi rotasi optic adalah struktur molekul, temperature, kerapatan, konsentrasi dan panjang gelombang
  • 18.
  • 19. • Indeks bias suatu zat adalah perbandingan kecepatan cahaya dalam udara dengan kecepatan cahaya dalam zat tersebut. indeks bias berguna untuk ketakmurnian (Farmakope Indonesia Edisi IV).
  • 20. Di mana sin i adalah sinus sudut sinar datang dari cahaya dan sin r adalah sudut sinar yang dibiaskan. Pada umumnya, pembilang diambil sebagai kecepatan cahaya di udara, dan penyebut adalah bahan yang diselidiki.
  • 21.
  • 22. • Konstanta dielektrik adalah suatu besaran tanpa dimensi yang merupakan rasio antara kapasitas elektrik medium (Cx) terhadap vakum (Cy).
  • 23.
  • 24. • Konstanta ini melambangkan rapatnya fluks elektrostatik dalam suatu bahan bila diberi potensial listrik . Konstanta dielektrik merupakan perbandingan energi listrik yang tersimpan pada bahan tersebut jika diberi sebuah potensial, relatif terhadap vakum (ruang hampa). • Dalam ilmu kimia, konstanta dielektrik dapat dijadikan pengukur relatif dari kepolaran suatu pelarut. Misalnya air yang merupakan pelarut polar memiliki konstanta dielektrik 80,10 pada 20 °C sedangkan n-heksana (sangat non-polar] memiliki nilai 1,89 pada 20 °C.
  • 25. • Karena dapat kita ketahui bahwa zat yang memiliki konstanta dielektrik dengan nilai yang tinggi merupakan zat yang bersifat polar. Sebaliknya, zat yang konstanta dielektriknya rendah merupakan senyawa nonpolar.