SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
ACARA IV
KESETIMBANGAN KIMIA
A. TUJUAN
Tujuan Praktikum Kimia Anorganik Acara IV. Kesetimbangan Kimia
adalah:
1. Mahasiswa dapat menentukan hukum kesetimbangan.
2. Mahasiswa dapat menentukan tetapan kesetimbangan.
B. TINJAUAN PUSTAKA
Apabila suatu bahan awal dapat diubah menjadi dua atau
lebih produk alternatif misalnya pada serangan elektrofil suatu jenis
aromtaik yang telah mengikat suatu gugusganti, maka jumlah/
banyaknya masing-masing produk alternatif yang terbentuk sering
ditentukan oleh laju pembentukan nisbihnya. Makin cepat suatu
produk terbentuk, makin banyak pula ia di dalam campuran produk-
akhir; ini disebut kendali kinetik. Hal ini tidak terlalu diamati karena
jika salah satu produk atau lebih reaksi alternatifnya terbalikkan atau
jika produk-produknya mudah diantarubahkan langsung pada keadaan
reaksi, maka di situ susunankandungan (komposisi) campuran
produknya tidak hanya ditentukan oleh laju nisbi pembentukan
produk-produk berbedanya, akan tetapi juga oleh kemantapan
termodinamik nisbi dalam sistem reaksi yang bersangkutan yang
dihadaapi di sisi ialah kendali termodinamika atau kendali
kesetimbangan (Sykes, 1989).
Pada pengukuran konstanta kesetimbangan, pada prakteknya
akan ditemui beberapa kesulitan. Dalam menentukan nilai Kc pada
suatu reaksi, pertama-tama reaksi harus ditunggu sampai mencapai
kesetimbangan. Kemudian konsentrasi rektan dan produk diukur dan
baru nilai Kc dapat ditentukan (Bird, 1987).
Menurut Petrucci (1992) jika sejumlah besar zat terlarut
dibiarkan berhubungan dengan sejumlah terbatas pelarut, pelarutan
terjadi secara terus-menerus. Hal ini berlaku karena adanya proses
pengendapan, yaitu kembalinya spesies (atom, ion atau molekul) ke
keadaan terlarut. Pada waktu pelarutan dan pengendapan terjadi
dengan laju atau kecepatan yang sama, kuantitas terlrut yang larut
dalam sejumlah pelarut tetap sama pada setiap waktu. Proses ini
adalah salah satu kesetimbangan dinamis dan larutanya dinamakan
larutan jenuh. Konsentrasi larutan jenuh dikenal sebagai kelarutan zat
terlarut dalam pelarut tertentu.
Menurut Rosenberg (1992) pemanfaatan informasi spektrum
memerlukan pemahaman dua aspek cahaya, yaitu sifat gelombangnya,
dan sifat partikelnya. Besar sinar selalu berhubungan dengan
gangguan elektromagnetik yang merambat secara berkala di arah
berkas itu. Jarak antara dua maksima yang berdekatan intensitas
gangguan itu disebut panjang gelombang (wave length) dan biasanya
diberi lambang lambda λ.
Semua bahan kimia yang digunakan berkualitas pro analisis.
Kecuali o-toluidin yang didestilasi terlebih dahulu, bahan-bahan kimia
lainnya langsung digunakan tanpa perlakuan lebih lanjut. Plastik milar
sebelum digunakan dicuci dengan etanol 95%. Alat-alat yang
digunakan adalah termometer alkohol berskala 0-100°C dan sebuah
spektrofotometer Uv-Vis (ultra violet-visible) (Asijati, 2006).
Analisis kualitatif flavonoid dapat dilakukan dengan
menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Spektrum serapan ultra
violet dan serapan tampak merupakan cara tunggal yang paling
bermanfaat untuk mengidentifikasi struktur flavonoid. Metode
tersebut juga dapat digunakan untuk melakukan uji secara kuantitatif
untuk menentukan jumlah flavonoid yang terdapat dalam ekstrak
metanol daging buah mahkota dewa juga dilakukan dengan
spetrofotometer UV-Vis. Optimasi panjang gelombang dilakukan
untuk menentukan panjang gelombang maksimum yang akan
digunakan dalam pengukuran menggunakan spektrofotometer UV-Vis
dengan menggunakan salah satu larutan standar rutin. Langkah
selanjutnya adalah penentuan absorbansi larutan standar pada panjang
gelombang maksimum dilanjutkan dengan penentuan absorbansi
sampel (Rohyami, 2008).
Spektrofotometer ultraviolent-visible menyelidiki interaksi
radiasi cahaya dengan materi di ultra violet (200-400) dan terlihat
(400-800) Kisaran. Kalium permanganat menyerap kuat di kisaran
terlihat panjang gelombang antara 500 dan 550nm berbeda pada
spektrofotometer uv -visible, telah dilaporkan sebagai memiliki
panjang gelombang serapan maksimum (πmax) dari panjang
gelombang normal seperti 525nm menggunakan Spectronic 20,
522nm (Adeeyinwoo, 2013 ).
Seluruh susunan gelombang elektromagnetik yang
mempunyai frekuensi dan panjang gelombang. Spektrum cahaya
tampak adalah salah satu bagian kecil dari spektrum elektromagnetik.
Matahari, bumi dan benda – benda lain memancarkan energi
elektromagnetik dengan panjang gelombang yang berbeda – beda.
Ketika gelombang elektromagnetik tersebut menumbuk suatu benda
kemungkinan akan dipantulkan dilewatkan/diteruskan atau diserap
oleh benda tersebut, hal itu tergantung dari seberapa besar energi yang
ditumbukkan. Gelombang – gelombang elektromagnetik ini terdiri
dari dua bagian. Bagian pertama adalah medan listrik dan bagian
kedua adalah medan magnet. Kedua medan itu saling tegak lurus satu
dengan yang. Oleh karena itu disebut gelombang elektromagnetik.
Energi elektromagnetik tergantung dari panjang gelombang (λ),
frekwensi (f) dan energi photon (E). Persamaan yang menghubungkan
tiga variable diatas adalah:
f = c
λ
dengan c adalah kecepatan cahaya (3.0x108
m/s) (Sulistyowati, 2008).
Pada spektrofotometer serapan atom nyala, sampel harus
dalam bentuk larutan. Sampel dan standar dilarutkan dalam pelarut
yang sama dan dibuat sesegar mungkin untuk menghindarkan efek
penyimpanan. Bila sampel bukan dalam bentuk larutan maka sampel
harus dilarutkan lebih dahulu. Pelarut yang digunakan adalah
menggunakan asam (Alfian, 2007)
Spektrofotometri visible disebut juga spektrofotometri sinar
tampak. Yang dimaksud sinar tampak adalah sinar yang dapat dilihat
oleh mata manusia. Cahaya yang dapat dilihat oleh mata manusia
adalah cahaya dengan panjang gelombang 400-800 nm dan memiliki
energi sebesar 299–149 kJ/mol. Elektron pada keadaan normal atau
berada pada kulit atom dengan energi terendah disebut keadaan
dasar (ground-state). Energi yang dimiliki sinar tampak mampu
membuat elektron tereksitasi dari keadaan dasar menuju kulit atom
yang memiliki energi lebih tinggi atau menuju keadaan tereksitasi.
Cahaya yang diserap oleh suatu zat berbeda dengan cahaya yang
ditangkap oleh mata manusia. Cahaya yang tampak atau cahaya yang
dilihat dalam kehidupan sehari-hari disebut warna
komplementer. Misalnya suatu zat akan berwarna orange bila
menyerap warna biru dari spektrum sinar tampak dan suatu zat akan
berwarna hitam bila menyerap semua warna yang terdapat pada
spektrum sinar tampak (Seran, 2011).
Spektrofotometri UV-Vis merupakan salah satu cara analisis
instrumental yang mempelajari interaksi antara atom atau molekul
dengan radiasi elektromagnetik. Interaksi antara atom atau molekul
dengan radiasi elektromagnetik dapat berupa hamburan (scattering),
absopsi (absorption), dan emisi (emission). Spektrofotometri ultra
violet (UV) yang dipakai untuk aplikasi kuantitatif menggunakan
radiasi dengan panjang gelombang 200-380 nm, sedangkan
5 buah tabung reaksi (diberi label 1-5) diisi 5 ml KCNS 0,002 M
Dimasukkan larutan Fe (NO3)3 0,2 M pada tabung 1, sebagai larutan
standar.
Diambil 5 ml larutan A dan dimasukkan ke dalam tabung 2.
spektrofotometri sinar tampak (Vis) menggunakan radiasi dengan
panjang gelombang 380-780 nm (Tirono dan Affandi, 2010).
C. METODE PENELITIAN
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Praktikum acara IV Kesetimbangan Kimia dilaksanakan pada hari
Kamis, tanggal 24 Oktober 2013 pada pukul 07.00 – 09.00 WIB
bertempat di Laboratorium Rekayasa Proses Pengolahan Pangan
Universitas Sebelas Maret Surakarta
2. Bahan dan Alat
a. Alat
1) Tabung reaksi
2) Gelas beker
3) Pipet ukur
4) Propipet
5) Rak tabung
6) Spektrofotometer
7) Kuvet
b. Bahan
a. Larutan KCNS 0,002 M
b. Larutan Fe(NO2)3 0,02 M
c. Akuades
3. Cara Kerja
Diambil 5 ml larutan A dan dimasukkan ke dalam beker glass
ditambah aquadest sebanyak 20 ml (larutan B).
Diambil 5 ml larutan B dimasukkan ke dalam tabung 3.
Diulangi langkah-langkah sebelumnya hingga tabung ke 3 berisi 5 ml
larutan.
Ditentukan konsentrasi tiap larutan pada tabung 1-5 dengan
spekrtofotometer.
Dicari hubungan yang konstan, antara konsentrasi berbagai ion dalam
keadaan setimbang dari masing-masing tabung reaksi.
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Absorbansi
Tabung Absorbansi (λ)
1 2,223
2 1,945
3 1,394
4 0,608
5 0,085
Sumber: Laporan Sementara
Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Kansentrasi Awal dan Konsentrasi Setimbang
Tabung
Konsentrasi Awal Konsentrasi Setimbang
Fe3+
CNS-
FeCNS2+
Fe3+
CNS-
1 1,667x10-3
1,667x10-3
1,667x10-3
0 0
2 1,333x10-3
1,667x10-3
1,459x10-3
0,334x10-3
0
3 1x10-3
1,667x10-3
1,045x10-3
0,045x10-3
0,622x10-3
4 0,667x10-3
1,667x10-3
0,456x10-3
0,211x10-3
1,211x10-3
5 0,333x10-3
1,667x10-3
0.064x10-3
0,269x10-3
1,603x10-3
Sumber: Laporan Sementara
Tabel 4.3 Hasil Perhitungan
Tabung
[𝐹𝑒] 𝑠𝑡𝑏
3+
[𝐹𝑒(𝐶𝑁𝑆)2+
] 𝑠𝑡𝑏
[𝐶𝑁𝑆−]𝑎𝑤𝑎𝑙
[𝐹𝑒] 𝑠𝑡𝑏
3+
[𝐹𝑒(𝐶𝑁𝑆)2+
] 𝑠𝑡𝑏
[𝐶𝑁𝑆−]𝑠𝑡𝑏[𝐶𝑁𝑆−]𝑎𝑤𝑎𝑙
[𝐹𝑒] 𝑎𝑤𝑎𝑙
3+
[𝐹𝑒(𝐶𝑁𝑆)2+
] 𝑠𝑡𝑏
[𝐶𝑁𝑆−]𝑠𝑡𝑏
1 0 ∞ ∞
2 0,292x10-3
∞ ∞
3 0,028x10-3
0,045 1,680x10-3
4 0,058x10-3
0,048 0,251x10-3
5 0,010x10-3
0,006 0,013x10-3
Sumber: Laporan Sementara
Rumus
a. Konsentrasi Fe3+
awal
M1.V1 = M2.V2
b. Konsentrasi CNS-
awal
M1.V1 = M2.V2
c. Konsentrasi [Fe (CNS)2+
]setimbang =
awalCNSx
standartabsorbansihasil
ntabungabsorbansihasil
d. Konsentrasi [Fe3+
]setimbang = [Fe3+
]awal - [Fe (CNS)2+
]setimbang
e. Konsentrasi [CNS-
]setimbang = [CNS-
]awal - [Fe (CNS)2+
]setimbang
f. Konstanta kesetimbangan Kc1
Kc1 = awal
setimbang
2
setimbang
3
][CNS
][Fe(CNS)][Fe


g. Konstanta kesetimbangan Kc2
Kc2 =
awal
setimbang
-
setimbang
2
setimbang
3
][CNS
][CNS][Fe(CNS)][Fe


h. Konstanta kesetimbangan Kc2
Kc3 =
awalawal
3
setimbang
2
][CNS][Fe
][Fe(CNS)


Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia
analisis yang digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel
baik secara kuantitatif dan kualitatif yang didasarkan pada interaksi
antara materi dengan cahaya. Peralatan yang digunakan dalam
spektrofotometri disebut spektrofotometer. Cahaya yang dimaksud
dapat berupa cahaya visibel, UV dan inframerah, sedangkan materi
dapat berupa atom dan molekul namun yang lebih berperan adalah
elektron valensi. Sinar atau cahaya yang berasal dari sumber tertentu
disebut juga sebagai radiasi elektromagnetik. Radiasi elektromagnetik
yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah cahaya matahari.
Salah satu penyebab kesalahan saat dalam menggunakan
spektrofotometer dalam mengukur konsentrasi suatu analit adalah
adanya serapan oleh pelarut. Hal ini dapat diatasi dengan penggunaan
blangko, yaitu larutan yang berisi selain komponen yang akan
dianalisis termasuk zat pembentuk warna.
Tabel 4.4 Tabel Spektrum Warna dan Panjang Gelombang
Panjang
gelombang (nm)
Warna warna yang
diserap
Warna komplementer
(warna yang terlihat)
400 – 435 Ungu Hijau kekuningan
435 – 480 Biru Kuning
480 – 490 Biru kehijauan Jingga
490 – 500 Hijau kebiruan Merah
500 – 560 Hijau Ungu kemerahan
560 – 580 Hijau kekuningan Ungu
580 – 595 Kuning Biru
595 – 610 Jingga Biru kehijauan
610 – 800 Merah Hijau kebiruan
Sumber: Seran, 2011
Spektrofotometri UV-Vis merupakan salah satu cara analisis
instrumental yang mempelajari interaksi antara atom atau molekul
dengan radiasi elektromagnetik. Interaksi antara atom atau molekul
dengan radiasi elektromagnetik dapat berupa hamburan (scattering),
absopsi (absorption), dan emisi (emission). Spektrofotometri ultra
violet (UV) yang dipakai untuk aplikasi kuantitatif menggunakan
radiasi dengan panjang gelombang 200-380 nm, sedangkan
spektrofotometri sinar tampak (Vis) menggunakan radiasi dengan
panjang gelombang 380-780 nm. Spektrofotometri visible disebut juga
spektrofotometri sinar tampak. Yang dimaksud sinar tampak adalah
sinar yang dapat dilihat oleh mata manusia. Cahaya yang dapat dilihat
oleh mata manusia adalah cahaya dengan panjang gelombang 400-800
nm dan memiliki energi sebesar 299–149 kJ/mol. Untuk Lebih Jelas
dapat dilihat pada tabel 4.4.
Berdasarkan hukum Beer absorbansi akan berbanding lurus dengan
konsentrasi, karena b atau l harganya 1 cm dapat diabaikan dan ε
merupakan suatu tetapan. Artinya konsentrasi makin tinggi maka
absorbansi yang dihasilkan makin tinggi, begitupun sebaliknya
konsentrasi makin rendah absorbansi yang dihasilkan makin rendah.
Hubungan antara absorbansi terhadap konsentrasi akan linear (A≈C)
apabila nilai absorbansi larutan antara 0,2-0,8 (0,2 ≤ A ≥ 0,8) atau
sering disebut sebagai daerah berlaku hukum Lambert-Beer.
Pada praktikum ini, Fungsi larutan blanko adalah untuk mengetahui
titik nol atau sebagai larutan standarnya, tergantung pelarut.
Sedangkan fungsi larutan sampel disini adalah sebagai zat yang diuji
atau dicari konsentrasi.
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan didapatkan bahwa
Hubungan antara panjang gelombang dengan absorbansi adalah
berbanding lurus, Hubungan antara absorbansi dengan konsentrasi juga
berbanding lurus. Karena konsentrasi awal reaktan berbanding terbalik
dengan dengan Kc atau tetapan kesetimbangan empiris, sehingga dapat
didapat bahwa hubungan antara absorbansi dengan Kc adalah
berbanding terbalik.
E. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa:
1. Dalam keadaan kesetimbangan pada suhu tetap, maka hasil kali
konsentrasi zat hasil reaksi dibagi dengan hasil kali konsentrasi
pereaksi yang sisa di mana masing-masing konsentrasi itu
dipangkatkan dengan koefisien reaksinya adalah tetap.
2. Pernyataan tersebut juga dikenal sebagai hukum kesetimbangan.
Untuk reaksi kesetimbangan: a A + b B c C + d D maka:
Kc = (C)c
x (D)d
/ (A)a
x (B)b
Kc adalah konstanta kesetimbangan yang harganya tetap selama
suhu tetap.
3. Spektrofotometer UV-Visible adalah yang umum digunakan di
laboratorium kimia. Alat ini biasanya digunakan untuk analisa
kimia kuantitatif, namun dapat juga digunakan untuk analisa kimia
semi kuantitatif , namun dapat juag digunakan untuk analisa kimia
semi kualitatif. Prinsip kerja spektrofotometer UV-Vis.
Didasarkan pada fenomena penyerapan sinar oleh spesi kima
tertentu di daerah ultra lembayung (ultra violet) dan sinar tampak.
4. Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia
analisis yang digunakan untuk menentukan komposisi suatu
sampel baik secara kuantitatif dan kualitatif yang didasarkan pada
interaksi antara materi dengan cahaya.
5. Fungsi larutan blanko adalah untuk mengetahui titik nol
atau sebagai larutan standarnya, tergantung pelarut.
Sedangkan fungsi larutan sampel disini adalah sebagai zat
yang diuji atau dicari konsentrasi.
6. Hubungan antara panjang gelombang dengan absorbansi
adalah berbanding lurus.
7. Hubungan antara absorbansi dengan konsentrasi juga berbanding
lurus.
8. hubungan antara absorbansi dengan Kc adalah berbanding
terbalik.
9. Hubungan antara absorbansi terhadap konsentrasi akan linear
(A≈C) apabila nilai absorbansi larutan antara 0,2-0,8 (0,2 ≤ A ≥
0,8)
10. Nilai Kc1 adalah , nilai Kc2 adalah , nilai Kc3 adalah

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri docLaporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri docaufia w
 
laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationwd_amaliah
 
Analilis Melalui Pengendapan
Analilis Melalui PengendapanAnalilis Melalui Pengendapan
Analilis Melalui Pengendapanhengkinugraha
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiawd_amaliah
 
Laporan Spektrofotometri UV-Visible
Laporan Spektrofotometri UV-VisibleLaporan Spektrofotometri UV-Visible
Laporan Spektrofotometri UV-VisibleDila Adila
 
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturlaporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturqlp
 
Laporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometriLaporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometriLinda Rosita
 
Laporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiLaporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiwd_amaliah
 
Laporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriLaporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriRidha Faturachmi
 
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriAndreas Cahyadi
 
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)qlp
 
Titrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cTitrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cqlp
 
LAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetriLAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetriqlp
 
Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM
Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM
Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM risyanti ALENTA
 

What's hot (20)

Alkalimetri
AlkalimetriAlkalimetri
Alkalimetri
 
Gravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatikaGravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatika
 
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri docLaporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
 
laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kation
 
Analilis Melalui Pengendapan
Analilis Melalui PengendapanAnalilis Melalui Pengendapan
Analilis Melalui Pengendapan
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
 
Iodometri
IodometriIodometri
Iodometri
 
Laporan Spektrofotometri UV-Visible
Laporan Spektrofotometri UV-VisibleLaporan Spektrofotometri UV-Visible
Laporan Spektrofotometri UV-Visible
 
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturlaporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
 
Bab vi spektrofotometri
Bab vi spektrofotometriBab vi spektrofotometri
Bab vi spektrofotometri
 
Laporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometriLaporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometri
 
Laporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiLaporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasi
 
Kelarutan sebagai fungsi suhu
Kelarutan sebagai fungsi suhuKelarutan sebagai fungsi suhu
Kelarutan sebagai fungsi suhu
 
Laporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriLaporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum Asidimetri
 
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetri
 
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
 
Titrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cTitrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin c
 
LAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetriLAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetri
 
Larutan dan Kelarutan
Larutan dan KelarutanLarutan dan Kelarutan
Larutan dan Kelarutan
 
Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM
Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM
Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM
 

Viewers also liked

Presentasi petasuara-dan-quick-realcount-pemilu-2014
Presentasi petasuara-dan-quick-realcount-pemilu-2014Presentasi petasuara-dan-quick-realcount-pemilu-2014
Presentasi petasuara-dan-quick-realcount-pemilu-2014Polmantic
 
ქართული ხელნაწერების კვალდაკვალ
ქართული ხელნაწერების კვალდაკვალქართული ხელნაწერების კვალდაკვალ
ქართული ხელნაწერების კვალდაკვალMaia Metreveli
 
NCRI Human Rights Center Weekly Bulletin 2 Nov.
NCRI Human Rights Center Weekly Bulletin 2 Nov.NCRI Human Rights Center Weekly Bulletin 2 Nov.
NCRI Human Rights Center Weekly Bulletin 2 Nov.NCRI
 
Panduan instalasi-simdao
Panduan instalasi-simdaoPanduan instalasi-simdao
Panduan instalasi-simdaoPolmantic
 
نهاية عهد الكوابيس
نهاية عهد الكوابيسنهاية عهد الكوابيس
نهاية عهد الكوابيسNCRI
 
ნაწერი რჩება...
ნაწერი რჩება...ნაწერი რჩება...
ნაწერი რჩება...Maia Metreveli
 
Panduan saksi-kalteng-14-kab-revisi
Panduan saksi-kalteng-14-kab-revisiPanduan saksi-kalteng-14-kab-revisi
Panduan saksi-kalteng-14-kab-revisiPolmantic
 
Relocating to Ireland in 2014
Relocating to Ireland in 2014Relocating to Ireland in 2014
Relocating to Ireland in 2014Kev Boyle
 
ხეო, უფლისაო...
ხეო, უფლისაო...ხეო, უფლისაო...
ხეო, უფლისაო...Maia Metreveli
 
Presentasi software-perusahaan-manufaktur-simple
Presentasi software-perusahaan-manufaktur-simplePresentasi software-perusahaan-manufaktur-simple
Presentasi software-perusahaan-manufaktur-simplePolmantic
 
مؤتمر دولي حول إيران في البرلمان الاوربي
مؤتمر دولي حول إيران في البرلمان الاوربيمؤتمر دولي حول إيران في البرلمان الاوربي
مؤتمر دولي حول إيران في البرلمان الاوربيNCRI
 
Common respiratory diseases of poultry
Common respiratory diseases of poultryCommon respiratory diseases of poultry
Common respiratory diseases of poultryOksana Kinash
 
New microsoft office word document (2)
New microsoft office word document (2)New microsoft office word document (2)
New microsoft office word document (2)Maia Metreveli
 
01. mariso~1. bontorannu~tps 1
01. mariso~1. bontorannu~tps 101. mariso~1. bontorannu~tps 1
01. mariso~1. bontorannu~tps 1Polmantic
 
პროექტგაკვეთილი
პროექტგაკვეთილიპროექტგაკვეთილი
პროექტგაკვეთილიMaia Metreveli
 

Viewers also liked (18)

Presentasi petasuara-dan-quick-realcount-pemilu-2014
Presentasi petasuara-dan-quick-realcount-pemilu-2014Presentasi petasuara-dan-quick-realcount-pemilu-2014
Presentasi petasuara-dan-quick-realcount-pemilu-2014
 
ქართული ხელნაწერების კვალდაკვალ
ქართული ხელნაწერების კვალდაკვალქართული ხელნაწერების კვალდაკვალ
ქართული ხელნაწერების კვალდაკვალ
 
NCRI Human Rights Center Weekly Bulletin 2 Nov.
NCRI Human Rights Center Weekly Bulletin 2 Nov.NCRI Human Rights Center Weekly Bulletin 2 Nov.
NCRI Human Rights Center Weekly Bulletin 2 Nov.
 
Panduan instalasi-simdao
Panduan instalasi-simdaoPanduan instalasi-simdao
Panduan instalasi-simdao
 
نهاية عهد الكوابيس
نهاية عهد الكوابيسنهاية عهد الكوابيس
نهاية عهد الكوابيس
 
Menu zuniar
Menu zuniarMenu zuniar
Menu zuniar
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
ნაწერი რჩება...
ნაწერი რჩება...ნაწერი რჩება...
ნაწერი რჩება...
 
Panduan saksi-kalteng-14-kab-revisi
Panduan saksi-kalteng-14-kab-revisiPanduan saksi-kalteng-14-kab-revisi
Panduan saksi-kalteng-14-kab-revisi
 
Relocating to Ireland in 2014
Relocating to Ireland in 2014Relocating to Ireland in 2014
Relocating to Ireland in 2014
 
ხეო, უფლისაო...
ხეო, უფლისაო...ხეო, უფლისაო...
ხეო, უფლისაო...
 
Presentasi software-perusahaan-manufaktur-simple
Presentasi software-perusahaan-manufaktur-simplePresentasi software-perusahaan-manufaktur-simple
Presentasi software-perusahaan-manufaktur-simple
 
Hap review 2011
Hap review 2011Hap review 2011
Hap review 2011
 
مؤتمر دولي حول إيران في البرلمان الاوربي
مؤتمر دولي حول إيران في البرلمان الاوربيمؤتمر دولي حول إيران في البرلمان الاوربي
مؤتمر دولي حول إيران في البرلمان الاوربي
 
Common respiratory diseases of poultry
Common respiratory diseases of poultryCommon respiratory diseases of poultry
Common respiratory diseases of poultry
 
New microsoft office word document (2)
New microsoft office word document (2)New microsoft office word document (2)
New microsoft office word document (2)
 
01. mariso~1. bontorannu~tps 1
01. mariso~1. bontorannu~tps 101. mariso~1. bontorannu~tps 1
01. mariso~1. bontorannu~tps 1
 
პროექტგაკვეთილი
პროექტგაკვეთილიპროექტგაკვეთილი
პროექტგაკვეთილი
 

Similar to KESETIMBANGAN KIMIA

Kimia analisa instrument
Kimia analisa instrumentKimia analisa instrument
Kimia analisa instrumentFadilah Nur
 
analisis spektroskopi percobaan 1
analisis spektroskopi percobaan 1analisis spektroskopi percobaan 1
analisis spektroskopi percobaan 1mila_indriani
 
ppT ELUSIDASI.pptx
ppT ELUSIDASI.pptxppT ELUSIDASI.pptx
ppT ELUSIDASI.pptxeyyychann
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektro
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektroITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektro
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektroFransiska Puteri
 
Radioaktif nailul ummah xii ipa 2
Radioaktif nailul ummah xii ipa 2Radioaktif nailul ummah xii ipa 2
Radioaktif nailul ummah xii ipa 2Paarief Udin
 
Radioaktif nailul ummah xii ipa 2
Radioaktif nailul ummah xii ipa 2Radioaktif nailul ummah xii ipa 2
Radioaktif nailul ummah xii ipa 2Paarief Udin
 
laporan analisis spektroskopi percobaan 3
laporan analisis spektroskopi percobaan 3laporan analisis spektroskopi percobaan 3
laporan analisis spektroskopi percobaan 3mila_indriani
 
Laporan praktikum Fislab Serat Fiber Optik
Laporan praktikum Fislab Serat Fiber OptikLaporan praktikum Fislab Serat Fiber Optik
Laporan praktikum Fislab Serat Fiber OptikBogiva Mirdyanto
 
Bab vi spektro
Bab vi spektroBab vi spektro
Bab vi spektrothia_tiunk
 
ppt spektrofometri.pptx
ppt spektrofometri.pptxppt spektrofometri.pptx
ppt spektrofometri.pptxRike Adliana
 
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRIMakalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRIElvarinna Permata
 
Laporan praktikum kimia fisika
Laporan praktikum kimia fisika Laporan praktikum kimia fisika
Laporan praktikum kimia fisika Dede Suhendra
 
Laporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum SpektrofotometriLaporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum SpektrofotometriRidha Faturachmi
 
Spektrofotometri adalah cabang dari spektroskopi
Spektrofotometri adalah cabang dari spektroskopiSpektrofotometri adalah cabang dari spektroskopi
Spektrofotometri adalah cabang dari spektroskopiFadhly M S
 

Similar to KESETIMBANGAN KIMIA (20)

Kimia analisa instrument
Kimia analisa instrumentKimia analisa instrument
Kimia analisa instrument
 
Aas 1
Aas 1Aas 1
Aas 1
 
analisis spektroskopi percobaan 1
analisis spektroskopi percobaan 1analisis spektroskopi percobaan 1
analisis spektroskopi percobaan 1
 
ppT ELUSIDASI.pptx
ppT ELUSIDASI.pptxppT ELUSIDASI.pptx
ppT ELUSIDASI.pptx
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektro
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektroITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektro
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektro
 
Radioaktif nailul ummah xii ipa 2
Radioaktif nailul ummah xii ipa 2Radioaktif nailul ummah xii ipa 2
Radioaktif nailul ummah xii ipa 2
 
Radioaktif nailul ummah xii ipa 2
Radioaktif nailul ummah xii ipa 2Radioaktif nailul ummah xii ipa 2
Radioaktif nailul ummah xii ipa 2
 
Final acara 3 spektrofotometri
Final acara 3 spektrofotometriFinal acara 3 spektrofotometri
Final acara 3 spektrofotometri
 
laporan analisis spektroskopi percobaan 3
laporan analisis spektroskopi percobaan 3laporan analisis spektroskopi percobaan 3
laporan analisis spektroskopi percobaan 3
 
Laporan praktikum Fislab Serat Fiber Optik
Laporan praktikum Fislab Serat Fiber OptikLaporan praktikum Fislab Serat Fiber Optik
Laporan praktikum Fislab Serat Fiber Optik
 
kimia Farmasi Analisis Spektroskopi
kimia Farmasi Analisis Spektroskopikimia Farmasi Analisis Spektroskopi
kimia Farmasi Analisis Spektroskopi
 
Bab vi spektro
Bab vi spektroBab vi spektro
Bab vi spektro
 
ppt spektrofometri.pptx
ppt spektrofometri.pptxppt spektrofometri.pptx
ppt spektrofometri.pptx
 
125474737 49535134-laporan-pk1
125474737 49535134-laporan-pk1125474737 49535134-laporan-pk1
125474737 49535134-laporan-pk1
 
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRIMakalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
 
Laporan praktikum kimia fisika
Laporan praktikum kimia fisika Laporan praktikum kimia fisika
Laporan praktikum kimia fisika
 
Laporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum SpektrofotometriLaporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum Spektrofotometri
 
Laporan spektronic
Laporan spektronicLaporan spektronic
Laporan spektronic
 
Spektrofotometri adalah cabang dari spektroskopi
Spektrofotometri adalah cabang dari spektroskopiSpektrofotometri adalah cabang dari spektroskopi
Spektrofotometri adalah cabang dari spektroskopi
 
Loporan amoniak
Loporan amoniakLoporan amoniak
Loporan amoniak
 

Recently uploaded

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 

Recently uploaded (20)

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 

KESETIMBANGAN KIMIA

  • 1. ACARA IV KESETIMBANGAN KIMIA A. TUJUAN Tujuan Praktikum Kimia Anorganik Acara IV. Kesetimbangan Kimia adalah: 1. Mahasiswa dapat menentukan hukum kesetimbangan. 2. Mahasiswa dapat menentukan tetapan kesetimbangan. B. TINJAUAN PUSTAKA Apabila suatu bahan awal dapat diubah menjadi dua atau lebih produk alternatif misalnya pada serangan elektrofil suatu jenis aromtaik yang telah mengikat suatu gugusganti, maka jumlah/ banyaknya masing-masing produk alternatif yang terbentuk sering ditentukan oleh laju pembentukan nisbihnya. Makin cepat suatu produk terbentuk, makin banyak pula ia di dalam campuran produk- akhir; ini disebut kendali kinetik. Hal ini tidak terlalu diamati karena jika salah satu produk atau lebih reaksi alternatifnya terbalikkan atau jika produk-produknya mudah diantarubahkan langsung pada keadaan reaksi, maka di situ susunankandungan (komposisi) campuran produknya tidak hanya ditentukan oleh laju nisbi pembentukan produk-produk berbedanya, akan tetapi juga oleh kemantapan termodinamik nisbi dalam sistem reaksi yang bersangkutan yang dihadaapi di sisi ialah kendali termodinamika atau kendali kesetimbangan (Sykes, 1989). Pada pengukuran konstanta kesetimbangan, pada prakteknya akan ditemui beberapa kesulitan. Dalam menentukan nilai Kc pada suatu reaksi, pertama-tama reaksi harus ditunggu sampai mencapai
  • 2. kesetimbangan. Kemudian konsentrasi rektan dan produk diukur dan baru nilai Kc dapat ditentukan (Bird, 1987). Menurut Petrucci (1992) jika sejumlah besar zat terlarut dibiarkan berhubungan dengan sejumlah terbatas pelarut, pelarutan terjadi secara terus-menerus. Hal ini berlaku karena adanya proses pengendapan, yaitu kembalinya spesies (atom, ion atau molekul) ke keadaan terlarut. Pada waktu pelarutan dan pengendapan terjadi dengan laju atau kecepatan yang sama, kuantitas terlrut yang larut dalam sejumlah pelarut tetap sama pada setiap waktu. Proses ini adalah salah satu kesetimbangan dinamis dan larutanya dinamakan larutan jenuh. Konsentrasi larutan jenuh dikenal sebagai kelarutan zat terlarut dalam pelarut tertentu. Menurut Rosenberg (1992) pemanfaatan informasi spektrum memerlukan pemahaman dua aspek cahaya, yaitu sifat gelombangnya, dan sifat partikelnya. Besar sinar selalu berhubungan dengan gangguan elektromagnetik yang merambat secara berkala di arah berkas itu. Jarak antara dua maksima yang berdekatan intensitas gangguan itu disebut panjang gelombang (wave length) dan biasanya diberi lambang lambda λ. Semua bahan kimia yang digunakan berkualitas pro analisis. Kecuali o-toluidin yang didestilasi terlebih dahulu, bahan-bahan kimia lainnya langsung digunakan tanpa perlakuan lebih lanjut. Plastik milar sebelum digunakan dicuci dengan etanol 95%. Alat-alat yang digunakan adalah termometer alkohol berskala 0-100°C dan sebuah spektrofotometer Uv-Vis (ultra violet-visible) (Asijati, 2006). Analisis kualitatif flavonoid dapat dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Spektrum serapan ultra violet dan serapan tampak merupakan cara tunggal yang paling bermanfaat untuk mengidentifikasi struktur flavonoid. Metode tersebut juga dapat digunakan untuk melakukan uji secara kuantitatif untuk menentukan jumlah flavonoid yang terdapat dalam ekstrak
  • 3. metanol daging buah mahkota dewa juga dilakukan dengan spetrofotometer UV-Vis. Optimasi panjang gelombang dilakukan untuk menentukan panjang gelombang maksimum yang akan digunakan dalam pengukuran menggunakan spektrofotometer UV-Vis dengan menggunakan salah satu larutan standar rutin. Langkah selanjutnya adalah penentuan absorbansi larutan standar pada panjang gelombang maksimum dilanjutkan dengan penentuan absorbansi sampel (Rohyami, 2008). Spektrofotometer ultraviolent-visible menyelidiki interaksi radiasi cahaya dengan materi di ultra violet (200-400) dan terlihat (400-800) Kisaran. Kalium permanganat menyerap kuat di kisaran terlihat panjang gelombang antara 500 dan 550nm berbeda pada spektrofotometer uv -visible, telah dilaporkan sebagai memiliki panjang gelombang serapan maksimum (πmax) dari panjang gelombang normal seperti 525nm menggunakan Spectronic 20, 522nm (Adeeyinwoo, 2013 ). Seluruh susunan gelombang elektromagnetik yang mempunyai frekuensi dan panjang gelombang. Spektrum cahaya tampak adalah salah satu bagian kecil dari spektrum elektromagnetik. Matahari, bumi dan benda – benda lain memancarkan energi elektromagnetik dengan panjang gelombang yang berbeda – beda. Ketika gelombang elektromagnetik tersebut menumbuk suatu benda kemungkinan akan dipantulkan dilewatkan/diteruskan atau diserap oleh benda tersebut, hal itu tergantung dari seberapa besar energi yang ditumbukkan. Gelombang – gelombang elektromagnetik ini terdiri dari dua bagian. Bagian pertama adalah medan listrik dan bagian kedua adalah medan magnet. Kedua medan itu saling tegak lurus satu dengan yang. Oleh karena itu disebut gelombang elektromagnetik. Energi elektromagnetik tergantung dari panjang gelombang (λ), frekwensi (f) dan energi photon (E). Persamaan yang menghubungkan tiga variable diatas adalah:
  • 4. f = c λ dengan c adalah kecepatan cahaya (3.0x108 m/s) (Sulistyowati, 2008). Pada spektrofotometer serapan atom nyala, sampel harus dalam bentuk larutan. Sampel dan standar dilarutkan dalam pelarut yang sama dan dibuat sesegar mungkin untuk menghindarkan efek penyimpanan. Bila sampel bukan dalam bentuk larutan maka sampel harus dilarutkan lebih dahulu. Pelarut yang digunakan adalah menggunakan asam (Alfian, 2007) Spektrofotometri visible disebut juga spektrofotometri sinar tampak. Yang dimaksud sinar tampak adalah sinar yang dapat dilihat oleh mata manusia. Cahaya yang dapat dilihat oleh mata manusia adalah cahaya dengan panjang gelombang 400-800 nm dan memiliki energi sebesar 299–149 kJ/mol. Elektron pada keadaan normal atau berada pada kulit atom dengan energi terendah disebut keadaan dasar (ground-state). Energi yang dimiliki sinar tampak mampu membuat elektron tereksitasi dari keadaan dasar menuju kulit atom yang memiliki energi lebih tinggi atau menuju keadaan tereksitasi. Cahaya yang diserap oleh suatu zat berbeda dengan cahaya yang ditangkap oleh mata manusia. Cahaya yang tampak atau cahaya yang dilihat dalam kehidupan sehari-hari disebut warna komplementer. Misalnya suatu zat akan berwarna orange bila menyerap warna biru dari spektrum sinar tampak dan suatu zat akan berwarna hitam bila menyerap semua warna yang terdapat pada spektrum sinar tampak (Seran, 2011). Spektrofotometri UV-Vis merupakan salah satu cara analisis instrumental yang mempelajari interaksi antara atom atau molekul dengan radiasi elektromagnetik. Interaksi antara atom atau molekul dengan radiasi elektromagnetik dapat berupa hamburan (scattering), absopsi (absorption), dan emisi (emission). Spektrofotometri ultra violet (UV) yang dipakai untuk aplikasi kuantitatif menggunakan radiasi dengan panjang gelombang 200-380 nm, sedangkan
  • 5. 5 buah tabung reaksi (diberi label 1-5) diisi 5 ml KCNS 0,002 M Dimasukkan larutan Fe (NO3)3 0,2 M pada tabung 1, sebagai larutan standar. Diambil 5 ml larutan A dan dimasukkan ke dalam tabung 2. spektrofotometri sinar tampak (Vis) menggunakan radiasi dengan panjang gelombang 380-780 nm (Tirono dan Affandi, 2010). C. METODE PENELITIAN 1. Tempat dan Waktu Penelitian Praktikum acara IV Kesetimbangan Kimia dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 24 Oktober 2013 pada pukul 07.00 – 09.00 WIB bertempat di Laboratorium Rekayasa Proses Pengolahan Pangan Universitas Sebelas Maret Surakarta 2. Bahan dan Alat a. Alat 1) Tabung reaksi 2) Gelas beker 3) Pipet ukur 4) Propipet 5) Rak tabung 6) Spektrofotometer 7) Kuvet b. Bahan a. Larutan KCNS 0,002 M b. Larutan Fe(NO2)3 0,02 M c. Akuades 3. Cara Kerja
  • 6. Diambil 5 ml larutan A dan dimasukkan ke dalam beker glass ditambah aquadest sebanyak 20 ml (larutan B). Diambil 5 ml larutan B dimasukkan ke dalam tabung 3. Diulangi langkah-langkah sebelumnya hingga tabung ke 3 berisi 5 ml larutan. Ditentukan konsentrasi tiap larutan pada tabung 1-5 dengan spekrtofotometer. Dicari hubungan yang konstan, antara konsentrasi berbagai ion dalam keadaan setimbang dari masing-masing tabung reaksi. D. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Absorbansi Tabung Absorbansi (λ) 1 2,223 2 1,945 3 1,394 4 0,608 5 0,085 Sumber: Laporan Sementara Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Kansentrasi Awal dan Konsentrasi Setimbang Tabung Konsentrasi Awal Konsentrasi Setimbang Fe3+ CNS- FeCNS2+ Fe3+ CNS- 1 1,667x10-3 1,667x10-3 1,667x10-3 0 0 2 1,333x10-3 1,667x10-3 1,459x10-3 0,334x10-3 0 3 1x10-3 1,667x10-3 1,045x10-3 0,045x10-3 0,622x10-3 4 0,667x10-3 1,667x10-3 0,456x10-3 0,211x10-3 1,211x10-3 5 0,333x10-3 1,667x10-3 0.064x10-3 0,269x10-3 1,603x10-3 Sumber: Laporan Sementara
  • 7. Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Tabung [𝐹𝑒] 𝑠𝑡𝑏 3+ [𝐹𝑒(𝐶𝑁𝑆)2+ ] 𝑠𝑡𝑏 [𝐶𝑁𝑆−]𝑎𝑤𝑎𝑙 [𝐹𝑒] 𝑠𝑡𝑏 3+ [𝐹𝑒(𝐶𝑁𝑆)2+ ] 𝑠𝑡𝑏 [𝐶𝑁𝑆−]𝑠𝑡𝑏[𝐶𝑁𝑆−]𝑎𝑤𝑎𝑙 [𝐹𝑒] 𝑎𝑤𝑎𝑙 3+ [𝐹𝑒(𝐶𝑁𝑆)2+ ] 𝑠𝑡𝑏 [𝐶𝑁𝑆−]𝑠𝑡𝑏 1 0 ∞ ∞ 2 0,292x10-3 ∞ ∞ 3 0,028x10-3 0,045 1,680x10-3 4 0,058x10-3 0,048 0,251x10-3 5 0,010x10-3 0,006 0,013x10-3 Sumber: Laporan Sementara Rumus a. Konsentrasi Fe3+ awal M1.V1 = M2.V2 b. Konsentrasi CNS- awal M1.V1 = M2.V2 c. Konsentrasi [Fe (CNS)2+ ]setimbang = awalCNSx standartabsorbansihasil ntabungabsorbansihasil d. Konsentrasi [Fe3+ ]setimbang = [Fe3+ ]awal - [Fe (CNS)2+ ]setimbang e. Konsentrasi [CNS- ]setimbang = [CNS- ]awal - [Fe (CNS)2+ ]setimbang f. Konstanta kesetimbangan Kc1 Kc1 = awal setimbang 2 setimbang 3 ][CNS ][Fe(CNS)][Fe   g. Konstanta kesetimbangan Kc2 Kc2 = awal setimbang - setimbang 2 setimbang 3 ][CNS ][CNS][Fe(CNS)][Fe   h. Konstanta kesetimbangan Kc2 Kc3 = awalawal 3 setimbang 2 ][CNS][Fe ][Fe(CNS)   Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisis yang digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan kualitatif yang didasarkan pada interaksi
  • 8. antara materi dengan cahaya. Peralatan yang digunakan dalam spektrofotometri disebut spektrofotometer. Cahaya yang dimaksud dapat berupa cahaya visibel, UV dan inframerah, sedangkan materi dapat berupa atom dan molekul namun yang lebih berperan adalah elektron valensi. Sinar atau cahaya yang berasal dari sumber tertentu disebut juga sebagai radiasi elektromagnetik. Radiasi elektromagnetik yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah cahaya matahari. Salah satu penyebab kesalahan saat dalam menggunakan spektrofotometer dalam mengukur konsentrasi suatu analit adalah adanya serapan oleh pelarut. Hal ini dapat diatasi dengan penggunaan blangko, yaitu larutan yang berisi selain komponen yang akan dianalisis termasuk zat pembentuk warna. Tabel 4.4 Tabel Spektrum Warna dan Panjang Gelombang Panjang gelombang (nm) Warna warna yang diserap Warna komplementer (warna yang terlihat) 400 – 435 Ungu Hijau kekuningan 435 – 480 Biru Kuning 480 – 490 Biru kehijauan Jingga 490 – 500 Hijau kebiruan Merah 500 – 560 Hijau Ungu kemerahan 560 – 580 Hijau kekuningan Ungu 580 – 595 Kuning Biru 595 – 610 Jingga Biru kehijauan 610 – 800 Merah Hijau kebiruan Sumber: Seran, 2011 Spektrofotometri UV-Vis merupakan salah satu cara analisis instrumental yang mempelajari interaksi antara atom atau molekul dengan radiasi elektromagnetik. Interaksi antara atom atau molekul dengan radiasi elektromagnetik dapat berupa hamburan (scattering), absopsi (absorption), dan emisi (emission). Spektrofotometri ultra violet (UV) yang dipakai untuk aplikasi kuantitatif menggunakan radiasi dengan panjang gelombang 200-380 nm, sedangkan
  • 9. spektrofotometri sinar tampak (Vis) menggunakan radiasi dengan panjang gelombang 380-780 nm. Spektrofotometri visible disebut juga spektrofotometri sinar tampak. Yang dimaksud sinar tampak adalah sinar yang dapat dilihat oleh mata manusia. Cahaya yang dapat dilihat oleh mata manusia adalah cahaya dengan panjang gelombang 400-800 nm dan memiliki energi sebesar 299–149 kJ/mol. Untuk Lebih Jelas dapat dilihat pada tabel 4.4. Berdasarkan hukum Beer absorbansi akan berbanding lurus dengan konsentrasi, karena b atau l harganya 1 cm dapat diabaikan dan ε merupakan suatu tetapan. Artinya konsentrasi makin tinggi maka absorbansi yang dihasilkan makin tinggi, begitupun sebaliknya konsentrasi makin rendah absorbansi yang dihasilkan makin rendah. Hubungan antara absorbansi terhadap konsentrasi akan linear (A≈C) apabila nilai absorbansi larutan antara 0,2-0,8 (0,2 ≤ A ≥ 0,8) atau sering disebut sebagai daerah berlaku hukum Lambert-Beer. Pada praktikum ini, Fungsi larutan blanko adalah untuk mengetahui titik nol atau sebagai larutan standarnya, tergantung pelarut. Sedangkan fungsi larutan sampel disini adalah sebagai zat yang diuji atau dicari konsentrasi. Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan didapatkan bahwa Hubungan antara panjang gelombang dengan absorbansi adalah berbanding lurus, Hubungan antara absorbansi dengan konsentrasi juga berbanding lurus. Karena konsentrasi awal reaktan berbanding terbalik dengan dengan Kc atau tetapan kesetimbangan empiris, sehingga dapat didapat bahwa hubungan antara absorbansi dengan Kc adalah berbanding terbalik. E. KESIMPULAN Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
  • 10. 1. Dalam keadaan kesetimbangan pada suhu tetap, maka hasil kali konsentrasi zat hasil reaksi dibagi dengan hasil kali konsentrasi pereaksi yang sisa di mana masing-masing konsentrasi itu dipangkatkan dengan koefisien reaksinya adalah tetap. 2. Pernyataan tersebut juga dikenal sebagai hukum kesetimbangan. Untuk reaksi kesetimbangan: a A + b B c C + d D maka: Kc = (C)c x (D)d / (A)a x (B)b Kc adalah konstanta kesetimbangan yang harganya tetap selama suhu tetap. 3. Spektrofotometer UV-Visible adalah yang umum digunakan di laboratorium kimia. Alat ini biasanya digunakan untuk analisa kimia kuantitatif, namun dapat juga digunakan untuk analisa kimia semi kuantitatif , namun dapat juag digunakan untuk analisa kimia semi kualitatif. Prinsip kerja spektrofotometer UV-Vis. Didasarkan pada fenomena penyerapan sinar oleh spesi kima tertentu di daerah ultra lembayung (ultra violet) dan sinar tampak. 4. Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisis yang digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara materi dengan cahaya. 5. Fungsi larutan blanko adalah untuk mengetahui titik nol atau sebagai larutan standarnya, tergantung pelarut. Sedangkan fungsi larutan sampel disini adalah sebagai zat yang diuji atau dicari konsentrasi. 6. Hubungan antara panjang gelombang dengan absorbansi adalah berbanding lurus. 7. Hubungan antara absorbansi dengan konsentrasi juga berbanding lurus. 8. hubungan antara absorbansi dengan Kc adalah berbanding terbalik.
  • 11. 9. Hubungan antara absorbansi terhadap konsentrasi akan linear (A≈C) apabila nilai absorbansi larutan antara 0,2-0,8 (0,2 ≤ A ≥ 0,8) 10. Nilai Kc1 adalah , nilai Kc2 adalah , nilai Kc3 adalah