2. Mata kuliah Farmasi Fisika membahas
beberapa sifat-sifat fisika kimia zat, yaitu
rheologi, koloid, higroskopisitas,
mikromeritika, kelarutan, disolusi difusi dan
fenomena antarmuka yang banyak dijumpai
dalam bidang kefarmasian.
3. CONCEPT MAP
sifat fisika kimia
Senyawa kimia
Fenomena di bidang farmasi
metoda
Preformulasi
sediaan
mempunyai
mempengaruhi
Diukur dg
mendukung
menentukan
rheologi
koloid
Kinetika reaksi
mikromeritika
fenomena antarmuka
Terdiri dr
4. Substansi Kajian
1. Pendahuluan : kontrak kuliah dan silabus
2. Dasar - Dasar Farmasi Fisika : Peranan dan aplikasi ilmu farmasi fisika
3. Sifat fisika molekul obat: Sifat molekul obat, pKa dan kekuatan asam basa,
Koefisien partisi, Konstanta dielektrik, Indeks bias
4. Kelarutan dan distribusi zat : Prinsip umum kelarutan dan larutan, Antaraksi
bahan pelarut –zat terlarut dan Usaha untuk meningkatkan kelarutan suatu
zat.
5. Rheologi: Sistem newton dan non newton, Perhitungan viskositas , Aplikasi
rheologi bidang farmasi
6. Fenomena antar muka 1 : Antar muka dan permukaan Fenomena antar
muka dalam bidang farmasi
7. Fenomena antar muka 2 : Gaya kohesi dan adhesi Adsorpsi pada antar
permukaan zat cair adsorpsi antar permukaan zat padat
8. UTS
5. 9. Mikromeritik : definisi, peran mikromeritik, metode penentuan ukuran
partikel
10. Sistem Koloid : Sistem dispersi koloidal, Sistem dispersi kasar/ suspensi
dan emulsi Solubilisasi serta Aplikasi koloid dalam bidang farmsetis
11. Dispersi kasar : pendahuluan, suspensi, tipe suspensi, formulasi
suspensi
12. Difusi dan disolusi : Pendahuluan, Difusi dalam sistem biologi dan
Thermodinamika
13. Stabilitas Obat : Analisa stabilitas dipercepat dan Perhitungan usia
simpan
14. Laju kinetik: Orde reaksi dan kecepatan reaksi, Faktor-faktor yang
mempengaruhi kecepatan reaksi penguraian obat dalam larutan.
15. diskusi/tugas
16. UAS
6. Learning Objective :
1. Mahasiswa mampu melakukan analisis sifat alir dengan benar
berdasarkan karakterisitik bahan.
2. Mahasiswa mampu mengklasifikasikan koloid berdasarkan interaksi fase
dispers dan medium dispers. mahasisawa menjelaskan sifat-sifat koloid
dan penerapannya dalam bidang farmasi.
3. Mahasiswa mampu menentukan orde reaksi, waktu paruh dan waktu
kadaluarsa
4. Mahasiswa mampu Menganalisis ukuran partikel suatu serbuk sesuai
tujuan penggunaan dan alat yang digunakan.
5. Mahasiswa mampu menganalisis tegangan muka dan antar muka pada
cairan dengan benar sesuai metode yang digunakan.
6. Mahasiswa Menganalisis luas penampang partikel dan panjang partikel
dengan benar sesuai metode yang digunakan.
7.
8. Farmasi Fisika merupakan suatu ilmu yang menggabungkan antara ilmu Fisika dengan ilmu
Farmasi
Ilmu Fisika mempelajari tentang sifat-sifat fisika suatu zat baik berupa sifat molekul maupun
tentang sifat turunan suatu zat
ilmu Farmasi adalah ilmu tentang obat-obat yang mempelajari cara membuat, memformulasi
senyawa obat menjadi sebuah sediaan jadi yang dapat beredar di pasaran.
Pendahuluan
Ilmu
Fisika
Ilmu
Farmasi
sediaan farmasi yang berstandar
baik, berefek, dan Stabil.
9. Farmasi Fisika mempelajari sifat fisika dari berbagai zat yang digunakan untuk membuat sediaan
obat, ketika sudah menjadi sediaan obat, dan juga meliputi evaluasi akhir dari sediaan obat
tersebut sehingga mampu membuat obat yang sesuai standar, aman, dan stabil hingga sampai
ke tangan pasien.
PERANAN ILMU FARMASI
FISIKA
1. Farmasi Fisika mempelajari sifat-sifat zat aktif dan excipient (bahan pembantu) agar dapat
dikombinasikan sehingga menjadi suatu sediaan farmasi yang aman, berkhasiat, dan
berkualitas. misalnya:
• Penambahan zat penambah kelarutan (disebut kosolven) seperti surfaktan berupa tween
dan span, alkohol, gliserin, dan lain-lain.
• Pemilihan zat dalam bentuk turunannya berupa garam misalnya zat dalam bentuk basenya
seperti piridoksin yang sifatnya tidak larut dalam air. Untuk membantu kelarutannya dalam
air maka dipilih bentuk garam yaitu piridoksin HCl yang sifatnya mudah larut dalam air.
• Kelarutan dibantu dengan adanya reaksi kompleksometri misalnya zat iodium (I2) tidak
dapat larut air, namun dengan penambahan kalium iodida (KI), maka akan terjadi reaksi
kompleks sehingga iodium dapat larut dalam air.
10. 2. Farmasi Fisika mempelajari cara pengujian sifat molekul zat obat
agar memastikan tingkat kemurnian senyawa tersebut, sehingga
senyawa yang akan diformulasi, benar-benar dipastikan asli dan
murni serta memenuhi standar dan syarat. Pengujian tersebut
meliputi pengukuran indeks bias menggunakan refraktometer, rotasi
optik dengan menggunakan polarimeter, massa jenis dengan
menggunakan piknometer, viskositas cairan dengan menggunakan
viskometer, dan lain-lain.
3. Farmasi Fisika mempelajari kestabilan fisis meliputi kinetika kimia
sediaan farmasi yang akan beredar di pasaran. Hal ini memastikan
agar sediaan tersebut dapat bertahan lama dalam jangka waktu
tertentu, tanpa mengubah keefektifan efek zat tersebut
PERANAN ILMU FARMASI
FISIKA
11. Massa jenis
Momen dipol
Konstanta Dieklektrikum
Indeks bias
Rotasi Optik
Kelarutan
Titik lebur
Tititk didih
pH
(SIFAT FISIKA OBAT)
Cara Pembuatan
Cara Formulasi
Efek Pengobatan
Kestabilan
pengukur relatif dari kepolaran suatu
pelarut
kadar dan konsentrasi suatu
sediaan
menganalisis spesifikasi
bahan obat dan produk obat
kemurnian suatu senyawa/zat
pH stabil agar tidak terjadi
iritasi, alkalosi, ataupun
asidosis dalam tubuh.
12. Viskometer adalah alat atau
instrumen laboratorium yang
digunakan untuk mengetahui
kekentalan dari suatu zat
faktor yang kemudian dapat mempengaruhi viskositas
Suhu/Temperatur:
1. Perubahan suhu dapat berpengaruh terhadap viskositas
cairan, dimana dengan naiknya suhu maka viskositas akan
turun, begitu pula sebaliknya. Hal tersebut disebabkan
karena molekul-molekul zat cair akan memperoleh energi
gerak bila terjadi pemanasan, sehingga gaya interaksi
antar molekul menjadi melemah.
2. Tekanan. Perubahan tekanan yang diterima suatu cairan,
akan berpengaruh terhadap viskositas. Apabila tekanan
naik, maka viskositas cairan juga menjadi naik, begitu pula
sebaliknya, viskositas cairan akan menjadi turun apabila
tekanan turun.
3. Berat dan Ukuran Molekul. Apabila terjadi kenaikan pada
ukuran molekul cairan, maka viskositasnya juga menjadi
tinggi. Hal ini akan mempengaruhi laju aliran dari cairan
tersebut sehingga menjadi lambat.
4. Zat Lain. Ternyata kehadiran atau adanya penambahan zat
lain pada suatu cairan akan membuat viskositas menjadi
naik atau turun.
13. • Waktu kadaluarsa berdasar
hasil uji sediaan pd berbagai
kondisi dlm ilmu kinetika kimia
• Pengukuran kadar zat aktif dgn
spektrofotometer, HPLC
• Pengujian partikel zat berupa
ukuran partikel dlm pembuatan
tablet
• Pengujian keefektifan zat dlm
sediaan (disolusi)