Dokumen tersebut membahas tentang Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) untuk mendukung pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan dan Millenium Development Goals. BOK bertujuan meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan kesehatan masyarakat melalui kegiatan promotif dan preventif di Puskesmas. Dana BOK hanya digunakan untuk kegiatan tersebut dan tidak boleh disetorkan ke kas daerah.
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
MDG_SPM
1.
2.
3.
4.
5.
6. SPM BIDANG KESEHATAN DI KAB/KOTA (KEPMENKES NO. 741/MENKES/PER/VII/2008) JENIS PELAYANAN SPM INDIKATOR NILAI THN PELAYANAN KESEHATAN DASAR Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4. 95% 2015 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani. 80% 2015 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan 90 % 2015 Cakupan pelayanan Nifas 90% 2015 Cakupan neonatal dengan komplikasi yang ditangani. 80% 2010 Cakupan kunjungan bayi. 90% 2010 Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI). 100% 2010 Cakupan pelayanan anak balita. 90% 2010
7. SPM BIDANG KESEHATAN DI KAB/KOTA (KEPMENKES NO. 741/MENKES/PER/VII/2008) JENIS PELAYANAN DASAR SPM INDIKATOR NILAI THN PELAYANAN KESEHATAN DASAR Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin. 100% 2010 Cakupan Balita gizi buruk mendapat perawatan. 100% 2010 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat. 100% 2010 Cakupan peserta KB Aktif. 70% 2010 Cakupan Penemuan dan penanganan penderita penyakit. 100% 2010 Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin. 100% 2015 PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin. 100% 2015 Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yg harus diberikan sarana kesehatan (RS) di Kab/Kota. 100% 2015 PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI DAN PENANGGULANGAN KLB Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi <24 jam. 100% 2015 PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Cakupan Desa Siaga Aktif. 80 % 2015
8.
9.
10.
11. MDG 4 - Target 4A : Menurunkan Angka Kematian Anak hingga 2/3 dalam kurun waktu 1990-2015 INDIKATOR Acuan Dasar Saat ini Target (2015) 4.1. Angka Kematian Balita per 1,000 kelahiran hidup : 97 (1991) 44 (2007) 32 4.2. Angka Kematian Bayi per 1,000 kelahiran hidup : 68 (1991) 34 (2007) 23 4.2.a. Angka Kematian Neonatal per 1,000 kelahiran hidup : 32 (1991) 19 (2007) 14 4.3. Proporsi anak umur 1 tahun diimunisasi Campak: 44.50% (1991) 67.00% (2007) 92%
12. MDG 5 - Target 5A : Mengurangi ¾ angka kematian ibu (AKI) dalam kurun waktu 1990 dan 2015 INDIKATOR Acuan Dasar Saat ini Target (2015) 5.1. Angka Kematian Ibu (AKI) per 100,000 kelahiran hidup : 390 (1991) 228 (2007) 102 5.2. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Terlatih : 40.70% (1992) 77.34% (2009) 90.00%
13.
14.
15.
16. penekanan pada promotif dan preventif, kesehatan memberi warna dalam setiap kegiatan pembangunan profesional, bermutu, dan menjamin keselamatan pelanggan Masy arakat mempunyai power (berdaya) dalam pengambilan keputusan kesehatan, keterlibatan masyarakat secara aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi FUNGSI PUSKESMAS PUSAT PEMBANGUNAN WILAYAH BERWAWASAN KESEHATAN PUSAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PUSAT PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT PRIMER PUSAT PELAYANAN KESEHATAN PERORANGAN PRIMER PUSKESMAS
42. BOK JAMKESMAS POSKESDES KEPULAUAN MENTAWAI x x x PESISIR SELATAN x x SOLOK x x SIJUNJUNG TANAH DATAR x PADANG PARIAMAN x x AGAM x LIMA PULUH KOTA x PASAMAN x SOLOK SELATAN x DHARMAS RAYA x x x PASAMAN BARAT x KOTA PADANG x KOTA SOLOK x x x KOTA SAWAH LUNTO x x KOTA PADANG PANJANG x x KOTA BUKITTINGGI x x KOTA PAYAKUMBUH x x KOTA PARIAMAN x
43.
Editor's Notes
Saudara-Saudara yang kami hormati, MDG 1 meskipun terkait dengan kemiskinan dan kelaparan, tetapi indikator yang paling menentukan adalah prevalensi gizi kurang dan gizi buruk. Apabila didasarkan pada data tahun 1990 yaitu 31,0% maka target pada tahun 2015 sebesar 15,5%, dan perlu kita garis bawahi bahwa pencapaian pada tahun 2007 sudah sebesar 18,4%. Begitu pula dengan gizi buruk dengan menggunakan angka 7,20 % pada tahun 1990, sehingga target tahun 2015 menjadi 3,6%, dengan pencapaian pada tahun 2007 sebesar 5,4%. Proporsi penduduk dengan konsumsi energi minimal 1.400 kilo kalori per kapita per hari dengan acuan dasar tahun 1990 sebesar 17,0% target 2015 sebesar 8,5%, maka pencapaian baru sebesar 14,47%. Begitu juga dengan penduduk dengan konsumsi energi minimal 2000 kilo kalori dari acuan dasar 64,2% dan target 35,32%, pencapaian tahun 2009 baru sebesar 61,86%. Untuk konsumsi energi per kapita, kita menyadari pemenuhan target ini sangat erat kaitannya dengan pertanian, perekonomian dan berbagai sektor lainnya.
Pencapaian Tujuan 4: menurunkan kematian anak , Target MDG 4 adalah menurunkan kematian balita sebesar dua pertiganya, antara 1990-2015. Baseline data tahun 1991 angka kematian balita 97/1000 kelahiran hidup, angka kematian bayi 68/1000 kelahiran hidup dan angka kematian neonatal 32/1000 kelahiran hidup. Selain angka kematian, indikator yang dipakai adalah persentase anak dibawah umur 1 tahun yang diimunisasi campak. Tahun 1991, angkanya 44,50%. Data terakhir yang ada adalah berdasarkan SDKI tahun 2007 dimana AKBalita 44/1000, AKB 34/1000, AKN 19/1000 dan proporsi anak dibawah 1 tahun yang diimunisasi campak 67%. Angka ini masih jauh dari target yang harus dicapai pada tahun 2015
Target MDGs 5A Penurunan AKI pada tahun 2015 menjadi 102 per 100.000 kh dari 228/100.000 kh pada keadaan kurun waktu 2002-2007 . Target Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan harus dicapai pada tahun 2015 sebesar 90%, dari keadaan77,34% pada tahun 2009 (susenas) . AKI yang tinggi banyak terjadi di RS karena kasus kegawat daruratan obstetrik (komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas). Salah satu komplikasi terbanyak di RS adalah eklampsi dan preeklampsi yang banyak menyebabkan kematian dengan CFR 2,35%. Dengan tingginya AKI di RS, amak telah ditetapka n dalam kebijakan kementerian kesehatan untuk mendukung kesiapan RS kab/kota agar mampu PONEK.
Indikator 5b ini, relatif baru (belum ada pada saat dicanangkan nya MDG ), merupakan tambahan dari Goal no 5 yang selama ini telah kita ketahui bersama. Indikator ini bertujuan untuk mencapai Universal Coverage untuk kesehatan reproduksi yang terdiri dari 4 indikator yaitu (1) cakupan peserta KB (Contraceptive Prevalence Rate), (2) angka persalinan remaja, (3) pelayanan antenatal, dan (4) unmet need KB
Indikator HIV dan AIDS indikator MDGs ada 4 : Prevalensi HIV tahun 2009 diperoleh dari perhitungan mathematic modelling sebesar 0,2% (input data dalam mathematic modelling antara lain : data demografi, data perilaku) dengan alat bantu workbook book, estimation and projection (EPP), Asean Epidemic Modelling (AEM) dan Spectrum. Penggunaan kondom datanya diperoleh dari SKRRI atau SDKI dan data terakhir tahun 2007 (survei tersebut dilaksanakan 5 tahun sekali Pengetahuan komprehensif yang ditanyakan antara lain : Dapatkan Anda mengetahui seseorang sudah terinfeksi HIV hanya dengan melihatnya. Bisakah seseorang mengurangi risiko tertular HIV dengan cara menggunakan kondom dengan benar setiap kali melakukan seks. Apakah dengan saling setia pada pasangan dapat mengurangi risiko tertular HIV. Bisakah seseorang tertular HIV melalui gigitan nyamuk/serangga. Bisakah seseorang tertular HIV dengan cara menggunakan alat makan atau minum secara bersama dengan seseorang yang sudah terinfeksi HIV. Proporsi penduduk terinfeksi HIV diberikan ARV diperoleh dari laporan perawatan bulanan perawatan HIV Kemenkes.
Demikian beberapa hal penting terkait dengan Percepatan Pencapaian MDGs Bidang Kesehatan. S emoga pertemuan ini bermanfaat dan membawa barokah bagi kesehatan dan kesejahteraan rakyat Indonesia, Amien Terima kasih Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Menteri Kesehatan, Dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, DR.PH