Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditDian Rahmah
1. Konsep Materialitas dan Penerapan Materialitas Terhadap Proses Audit
2. Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapat mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut, karena adanya penghilangan atau salah saji itu.
3. Konsep materialitas berkaitan dengan seberapa salah saji yang terdapat dalam asersi dapat diterima oleh audiotr agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh besarnya salah saji tersebut.
Konsep risiko audit berkaitan dengan risiko kegagalan auditor dalam mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
4. MENGAPA KONSEP MATERIALITAS PENTING dalam AUDIT atas LAPORAN KEUANGAN ??
5. Dalam audit atas laporan keuangan, auditor memberikan keyakinan berikut ini : (1) Bahwa jumlah-jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan beserta pengungkapannya telah dicatat, diingkas, digolongkan, dan dikompilasi. (2) Bahwa ia telah mengumpulkan bukti audit kompeten yang cukup sebagai dasar memadai untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan auditan. (3) Dalam bentuk pendapat atau memberikan informasi, dalam hal terdapat perkecualian), bahwa laporan keuangan sebagai keseluruhan disajikan secara wajar dan tidak terdapat salah saji material karena kekeliruan dan kecurangan.
6. Dua konsep yang melandasi keyakinan yang diberikan oleh auditor: (1) Konsep materialitas menunjukan seberapa besar salah saji yangdapat diterima oleh auditor agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh salah saji tersebut. (2) Konsep risiko audit menunjukan tingkat risiko kegagalan auditor untuk mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
7. Pertimbangan Awal tentang Materialitas
Pertimbangan materialitas mencakup pertimbangan kuantitatif dan kualitatif.
- Pertimbangan Kuantitatif : Berkaitan dengan hubungan salah saji dengan jumlah kunci tertentu dalam laporan keuangan.
- Pertimbangan Kualitatif : Berkaitan dengan penyebab salah saji.
8. Materialitas dibagi menjadi 2 golongan : (1) Materialitas pada tingkat laporan keuangan. (2) Materialitas pada tingkat saldo akun.
9. Materialitas pada Tingkat Laporan Keuangan
Auditor menggunakan dua cara dalam menerapkan materialitas :
Pertama, auditor menggunakan materialitas dalam perencanaan audit.
10. Kedua, pada saat mengevaluasi bukti audit dalam pelaksanan audit.
11. Materialitas pada tingkat saldo akun adalah salah saji minimum yang mungkin terdapat dalam saldo akun yang dipandang sebagai salah saji material. Konsep materialitas pada tingkat saldo akun tidak boleh dicampuradukkan dengan istilah saldo akun material.
12. Alokasi Materialitas Laporan Keuangan ke Akun
13. Hubungan Antara Materialitas Dengan Bukti Audit
Rangkuman Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receiv...Muhammad Rafi Kambara
Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receivables)
Disusun oleh: Muhammad Rafi Kambara
Kas (Cash)
• Kas merupakan alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan
• Kas merupakan aktiva lancar yang paling likuid, merupakan media pertukaran standar dan dasar pengukuran serta akuntansi untuk semua pos-pos lainnya.
• Instrumen Keuangan- Suatu kontrak yang menambah nilai aset atau liabilitas keuangan.
Piutang (Receivable)
Klaim atas uang, barang, atau jasa kepada pelanggan atau pihak-pihak lainnya.
Piutang dagang (trade receivables) jumlah yang terutang oleh pelanggan untuk barang dan jasa yang telah diberikan sebagai bagian dari operasi bisnis normal.
Piutang Non-Dagang (Non-trade Receivables)
1. Uang muka kepada karyawan dan staf.
2. Uang muka kepada anak perusahaan.
3. Deposito untuk menutup kemungkinan kerugian dan kerusakan.
4. Deposito sebagai jaminan penyediaan jasa atau pembayaran.
5. Piutang deviden dan bunga.
AKUNTANSI KEUANGAN 2
EQUITY
TUJUAN PEMBELAJARAN
Membahas karakteristik bentuk dari organisasi perseroan.
Menjelaskan komponen utama dari ekuitas pemegang saham.
Menjelaskan prosedur akuntansi untuk penerbitan saham.
Menjelaskan akuntansi untuk saham treasuri.
5. Menjelaskan akuntansi dan pelaporan saham preferen.
6. Menjelaskan kebijaksanaan yang digunakan dalam pembagian dividen.
7. Mengidentifikasi berbagai bentuk pembagian dividen.
8. Menjelaskan akuntansi untuk dividen saham kecil dan besar, dan untuk pemecahan saham.
9. Menunjukkan bagaimana menyajikan dan menganalisis ekuitas pemegang saham.
jangan lupa like & share ya ;)
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditDian Rahmah
1. Konsep Materialitas dan Penerapan Materialitas Terhadap Proses Audit
2. Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapat mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut, karena adanya penghilangan atau salah saji itu.
3. Konsep materialitas berkaitan dengan seberapa salah saji yang terdapat dalam asersi dapat diterima oleh audiotr agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh besarnya salah saji tersebut.
Konsep risiko audit berkaitan dengan risiko kegagalan auditor dalam mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
4. MENGAPA KONSEP MATERIALITAS PENTING dalam AUDIT atas LAPORAN KEUANGAN ??
5. Dalam audit atas laporan keuangan, auditor memberikan keyakinan berikut ini : (1) Bahwa jumlah-jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan beserta pengungkapannya telah dicatat, diingkas, digolongkan, dan dikompilasi. (2) Bahwa ia telah mengumpulkan bukti audit kompeten yang cukup sebagai dasar memadai untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan auditan. (3) Dalam bentuk pendapat atau memberikan informasi, dalam hal terdapat perkecualian), bahwa laporan keuangan sebagai keseluruhan disajikan secara wajar dan tidak terdapat salah saji material karena kekeliruan dan kecurangan.
6. Dua konsep yang melandasi keyakinan yang diberikan oleh auditor: (1) Konsep materialitas menunjukan seberapa besar salah saji yangdapat diterima oleh auditor agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh salah saji tersebut. (2) Konsep risiko audit menunjukan tingkat risiko kegagalan auditor untuk mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
7. Pertimbangan Awal tentang Materialitas
Pertimbangan materialitas mencakup pertimbangan kuantitatif dan kualitatif.
- Pertimbangan Kuantitatif : Berkaitan dengan hubungan salah saji dengan jumlah kunci tertentu dalam laporan keuangan.
- Pertimbangan Kualitatif : Berkaitan dengan penyebab salah saji.
8. Materialitas dibagi menjadi 2 golongan : (1) Materialitas pada tingkat laporan keuangan. (2) Materialitas pada tingkat saldo akun.
9. Materialitas pada Tingkat Laporan Keuangan
Auditor menggunakan dua cara dalam menerapkan materialitas :
Pertama, auditor menggunakan materialitas dalam perencanaan audit.
10. Kedua, pada saat mengevaluasi bukti audit dalam pelaksanan audit.
11. Materialitas pada tingkat saldo akun adalah salah saji minimum yang mungkin terdapat dalam saldo akun yang dipandang sebagai salah saji material. Konsep materialitas pada tingkat saldo akun tidak boleh dicampuradukkan dengan istilah saldo akun material.
12. Alokasi Materialitas Laporan Keuangan ke Akun
13. Hubungan Antara Materialitas Dengan Bukti Audit
Rangkuman Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receiv...Muhammad Rafi Kambara
Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receivables)
Disusun oleh: Muhammad Rafi Kambara
Kas (Cash)
• Kas merupakan alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan
• Kas merupakan aktiva lancar yang paling likuid, merupakan media pertukaran standar dan dasar pengukuran serta akuntansi untuk semua pos-pos lainnya.
• Instrumen Keuangan- Suatu kontrak yang menambah nilai aset atau liabilitas keuangan.
Piutang (Receivable)
Klaim atas uang, barang, atau jasa kepada pelanggan atau pihak-pihak lainnya.
Piutang dagang (trade receivables) jumlah yang terutang oleh pelanggan untuk barang dan jasa yang telah diberikan sebagai bagian dari operasi bisnis normal.
Piutang Non-Dagang (Non-trade Receivables)
1. Uang muka kepada karyawan dan staf.
2. Uang muka kepada anak perusahaan.
3. Deposito untuk menutup kemungkinan kerugian dan kerusakan.
4. Deposito sebagai jaminan penyediaan jasa atau pembayaran.
5. Piutang deviden dan bunga.
AKUNTANSI KEUANGAN 2
EQUITY
TUJUAN PEMBELAJARAN
Membahas karakteristik bentuk dari organisasi perseroan.
Menjelaskan komponen utama dari ekuitas pemegang saham.
Menjelaskan prosedur akuntansi untuk penerbitan saham.
Menjelaskan akuntansi untuk saham treasuri.
5. Menjelaskan akuntansi dan pelaporan saham preferen.
6. Menjelaskan kebijaksanaan yang digunakan dalam pembagian dividen.
7. Mengidentifikasi berbagai bentuk pembagian dividen.
8. Menjelaskan akuntansi untuk dividen saham kecil dan besar, dan untuk pemecahan saham.
9. Menunjukkan bagaimana menyajikan dan menganalisis ekuitas pemegang saham.
jangan lupa like & share ya ;)
Definisi depresiasi – Metode alokasi biaya:
Depresiasi adalah proses akuntansi untuk mengalokasikan biaya aset berwujud ke beban dengan cara yang sistematis dan rasional untuk periode yang diharapkan mendapat manfaat dari penggunaan aset.
Activity based costing dan activity based managementWulanDari129
file ini merupakan rangkuman mata pelajaran akuntansi biaya untuk materi activit based costing dan activity based manajemen. semoga dapat membantu teman temamn untuk memahami materi terkait activitay based costing dan actiy based maangement
3. Learning Objectives
Learning Objectives
1.
Menjelaskan konsep penyusutan.
2.
Mengidentifikasi faktor-faktor yang terlibat dalam proses
penyusutan.
3.
Membandingkan metode penyusutan aktivitas, garis lurus dan
beban menurun.
4.
Menjelaskan komponen penyusutan.
5.
Menjelaskan masalah akuntansi yang berhubungan dengan
penurunan nilai aset.
6.
Menjelaskan prosedur akuntansi untuk deplesi sumber daya alam.
7.
Menjelaskan akuntansi revaluasi.
8.
Menjelaskan bagaiman properti, pabrik, peralatan serta sumber
daya alam dilaporkan dan analisis.
11-3
4. Penyusutan – Metode Alokasi Biaya
Penyusutan – Metode Alokasi Biaya
Penyusutan (depreciation) didefiniskan sebagai proses
akuntansi dalam mengalokasikan biaya aset berwujud
ke beban dengan cara yang sistematis dan rasional
selama periode yang diharapkan mendapat manfaat dari
penggunaan aset tersebut.
Alokasi biaya aset:
Aset tetap –jk. panjang= Beban Penyusutan
(Depreciation)
Aset tidak berwujud = Beban Amortisasi
(Amortization)
Sumber daya alam = Beban Deplesi (Depletion)
11-4
5. Penyusutan – Metode Alokasi Biaya
Penyusutan – Metode Alokasi Biaya
Faktor-faktor yang Terlibat dalam Proses Penyusutan
Tiga pertanyaan mendasar:
(1) Dasar penyusutan apa yang akan digunakan untuk aset?
(2) Berapa masa manfaat aset?
(3) Metode pengalokasian biaya apa yang paling baik untuk
aset tersebut?
11-5
LO 2 Identify the factors involved in the depreciation process.
6. Penyusutan – Metode Alokasi Biaya
Penyusutan – Metode Alokasi Biaya
Faktor-faktor yang Terlibat dalam Proses Penyusutan
Dasar Penyusutan Aset
Illustration 11-1
11-6
LO 2 Identify the factors involved in the depreciation process.
7. Penyusutan – Metode Alokasi Biaya
Penyusutan – Metode Alokasi Biaya
Faktor-faktor yang Terlibat dalam Proses Penyusutan
Estimasi Umur Pelayanan atau Jasa
Umur pelayanan (manfaat) aset dan umur fisiknya
sering kali tidak sama.
Aset ditarik dari penggunaannya karena dua alasan:
1. Faktor fisik (kerusakan atau habisnya umur fisik)
2. Faktor Ekonomi (keusangan, ketidaklayakan,
penggantian)
11-7
LO 2 Identify the factors involved in the depreciation process.
8. Penyusutan – Metode Alokasi Biaya
Penyusutan – Metode Alokasi Biaya
Metode Penyusutan
Profesi akuntan mewajibkan metode penyusutan yang
digunakan harus “sistematis dan rasional”. Seperti:
(1) Metode aktivitas (unit penggunaan atau produksi).
(2) Metode garis lurus.
(3) Metode beban menurun (dipercepat):
a) Jumlah angka tahun.
b) Metode saldo menurun.
11-8
LO 3 Compare activity, straight-line, and diminishingcharge methods of depreciation.
9. Penyusutan – Metode Alokasi Biaya
Penyusutan – Metode Alokasi Biaya
Metode Aktivitas (Activity Methode)
Metode aktivitas (activity methode) juga disebut
pendekatan biaya variabel atau pendakatan unit produksi,
mengasumsikan bahwa penyusutan adalah fungsi dari
penggunaan atau produktivitas bukan dari berlalunya waktu.
Umur aset dinyatakan dalam istilah keluaran (output) yang
disediakan (unit-unit yang diproduksi), atau masukan (input)
seperti jumlah jam kerja.
11-9
LO 3
10. Penyusutan – Metode Alokasi Biaya
Penyusutan – Metode Alokasi Biaya
Metode Aktivitas (Activity Methode)
Illustration 11-2
Stanley Coal
Mines Facts
Illustration: Jika Stanley menggunakan mesin derek itu
selama 4000 jam padatahun pertama, maka beban
Illustration 11-3
penyusutannya adalah:
11-10
LO 3
11. Penyusutan – Metode Alokasi Biaya
Penyusutan – Metode Alokasi Biaya
Metode Garis Lurus (Straight-Line Method)
Metode garis lurus (straight line methode)
mempertimbangkan penyusutan sebagai fungsi dari waktu,
bukan fungsi dari penggunaan. Prosedur garis lurus secara
konseptual sering kali merupakan prosedur penyusutan yang
palin sesuai, apabila keusangan bertahap merupakan alasan
utama dari terbatasnya umur manfaat, maka penurunan
kegunaanya akan konstan dari periode ke periode.
11-11
LO 3
12. Penyusutan – Metode Alokasi Biaya
Penyusutan – Metode Alokasi Biaya
Metode Garis Lurus (Straight-Line Method)
Illustration 11-2
Stanley Coal
Mines Facts
Illustration: Stanley menghitung beban penyusutan untuk
mesin derek sbb:
Illustration 11-4
11-12
LO 3
13. Penyusutan – Metode Alokasi Biaya
Penyusutan – Metode Alokasi Biaya
Metode Beban Menurun (decreasing charge methods)
Metode beban menurun (decreasing charge methods)
menyediakan biaya penyusutan yang lebih tinggi pada tahuntahun awal dan beban yang lebih rendah pada periode
mendatang. Karena metode ini membolehkan pembebanan
yang lebih tinggi pada tahun-tahun awal dibanding metode
garis lurus, sehingga seting disebut metode penyusutan
dipercepat (accelerated depretiation methods).
Justifikasi utama dari pendekatan ini adalah bahwa lebih
banyak penyusutan harus dibebankan pada tahun-tahun awal
karena aset lebih produktif pada tahun-tahun tersebut.
11-13
LO 3
14. Penyusutan – Metode Alokasi Biaya
Penyusutan – Metode Alokasi Biaya
Metode Beban Menurun (decreasing charge methods)
Metode jumlah angka tahun (sum-of-years’-digit-method)
menghasilkan beban penyusutan yang menurun berdasarkan
pecahan yang menurun dari biaya yang dapat disusutkan
(biaya awal kurangi nilai sisa).
11-14
LO 3
15. Penyusutan – Metode Alokasi Biaya
Penyusutan – Metode Alokasi Biaya
Metode Beban Menurun
Illustration 11-2
Stanley Coal
Mines Facts
Jumlah Angka Tahun. Setiap pecahan menggunakan angka
tahun sebagai penyebut (5+4+3+2+1 = 15) dan jumlah tahun
estimasi yang tersisa pad awal tahun sebagai pembilang. Dengan
metode ini, pembilang menurun tahun demi tahun dan penyebut
tetap kosntan (5/15, 4/15, 3/15, 2/15, 1/15). Pada akhir masa
manfaat aset , saldo yang tersisa harus sama dengan nilai sisa.
11-15
Alternate sum-of-theyears’ calculation
n(n+1)
2
=
5(5+1)
2
= 15
LO 3
16. Penyusutan – Metode Alokasi Biaya
Penyusutan – Metode Alokasi Biaya
Jumlah Angka Tahun (Sum-of-the-Years’-Digits)
Illustration 11-6
11-16
LO 3 Compare activity, straight-line, and diminishingcharge methods of depreciation.
17. Penyusutan – Metode Alokasi Biaya
Penyusutan – Metode Alokasi Biaya
Metode Beban Menurun
Metode Saldo Menurun (Declining-Balance Method).
►
Menggunakan tarif penyusutan (%) berupa beberapa kelipatan
daari garis lurus. Tarif saldo menurun tetap konstan dan
diaplikasikan pada nilai buku.
►
Nilai sisa tidak dikurangkan dalam menghitung dasar penyusutan.
►
Tarif saldo menurun dikalikan dengan nilai buku aset pada awal
setiap periode. Karena nilai buku aset dikurangi setiap periode
dengan beban penyusutan, maka tarif saldo menurun yang
konstan diaplikasikan pada nilai buku yang terus menurun
menghasilkan beban penyusutan yang semakin rendah tiap
11-17
tahunnya.
LO 3
18. Penyusutan – Metode Alokasi Biaya
Penyusutan – Metode Alokasi Biaya
Metode Beban Menurun
Illustration 11-2
Stanley Coal
Mines Facts
11-18
LO 3
19. Penyusutan – Metode Alokasi Biaya
Penyusutan – Metode Alokasi Biaya
Metode Saldo Menurun (Declining-Balance Method)
Illustration 11-7
11-19
LO 3 Compare activity, straight-line, and diminishingcharge methods of depreciation.
20. Penyusutan – Metode Alokasi Biaya
Penyusutan – Metode Alokasi Biaya
E11-5 (Depreciation Computations—Four Methods): Maserati
Corporation membeli sebuah mesin baru untuk proses perakitannya
pada tanggal 1 Agustus 2007. Biaya mesin ini adalah €150,000.
Perusahaan mengestimasikan bahwa mesin itu akan memiliki nilai
tukar €24,000 pada akhir masa manfaat. Masa manfaat mesin itu
diperkirakan 5 tahun dan jam kerjanya diestimasi 21,000 jam. Tahun
perusahaan berakhir pada 31 Desember
Instructions: Hitung beban penyusutan menurut metode berikut.
(a) Straight-line depreciation.
(c) Sum-of-the-years’-digits.
(b) Activity method
(d) Double-declining balance.
11-20
LO 3 Compare activity, straight-line, and diminishingcharge methods of depreciation.
21. Penyusutan – Metode Alokasi Biaya
Penyusutan – Metode Alokasi Biaya
Straight-line Method
Annual
Expense
Current
Year
Expense
$ 10,500
$ 10,500
Year
2010
$ 126,000
/
5
=
$ 25,200
2011
126,000
/
5
=
25,200
25,200
35,700
2012
126,000
/
5
=
25,200
25,200
60,900
2013
126,000
/
5
=
25,200
25,200
86,100
2014
126,000
/
5
=
25,200
25,200
111,300
2015
126,000
/
5
=
25,200
14,700
126,000
Years
Partial
Year
Accum.
Deprec.
Depreciable
Base
x
x
5/12
7/12
=
=
$ 126,000
Journal entry:
2010
Depreciation expense
10,500
Accumultated depreciation
11-21
10,500
LO 3 Compare activity, straight-line, and diminishingcharge methods of depreciation.
22. Penyusutan – Metode Alokasi Biaya
Penyusutan – Metode Alokasi Biaya
Activity Method
(Assume 800 hours used in 2010)
($126,000 / 21,000 hours = $6 per hour)
Year
(Given)
Hours
Used
2010
800
Rate per
Hours
x
$6
Annual
Expense
=
2011
x
x
x
x
4,800
$
$ 4,800
4,800
=
2014
$
=
2013
4,800
Accum.
Deprec.
=
2012
$
Partial
Year
Current
Year
Expense
=
800
Journal entry:
2010
Depreciation expense
Accumultated depreciation
11-22
4,800
4,800
LO 3
23. Penyusutan – Metode Alokasi Biaya
Penyusutan – Metode Alokasi Biaya
5/12 = .416667
7/12 = .583333
Sum-of-the-Years’-Digits Method
Current
Year
Depreciable
Base
2010
$ 126,000
x
2011
126,000
2012
Annual
Expense
Years
5/15
Partial
Year
Accum.
Deprec.
5/12
$ 17,500
$ 17,500
=
42,000
x
4.58/15 =
38,500
38,500
56,000
126,000
x
3.58/15 =
30,100
30,100
86,100
2013
126,000
x
2.58/15 =
21,700
21,700
107,800
2014
126,000
x
1.58/15 =
13,300
13,300
121,100
2015
126,000
x
.58/15
4,900
4,900
126,000
=
x
Year
Expense
$ 126,000
Journal entry:
2010
11-23
Depreciation expense
Accumultated depreciation
17,500
17,500
LO 3
24. Penyusutan – Metode Alokasi Biaya
Penyusutan – Metode Alokasi Biaya
Double-Declining Balance Method
Year
Depreciable
Base
Rate
per Year
Annual
Expense
$ 60,000 x
Partial
Year
5/12
Current
Year
Expense
2010
$ 150,000 x
40%
=
2011
125,000 x
40%
=
50,000
50,000
2012
75,000 x
40%
=
30,000
30,000
2013
45,000 x
40%
=
18,000
18,000
2014
27,000 x
40%
=
10,800
Plug
= $ 25,000
3,000
$ 126,000
Journal entry:
2010
Depreciation expense
Accumultated depreciation
11-24
25,000
25,000
LO 3
25. Revisi Estimasi Penyusutan
Revisi Estimasi Penyusutan
Arcadia HS, purchased equipment for $510,000 which was
estimated to have a useful life of 10 years with a residual value
of $10,000 at the end of that time. Depreciation has been
recorded for 7 years on a straight-line basis. In 2010 (year 8), it
is determined that the total estimated life should be 15 years
with a residual value of $5,000 at the end of that time.
Questions:
11-25
What is the journal entry to correct
the prior years’ depreciation?
Calculate the depreciation expense
for 2010.
No Entry
Required
LO 4 Explain component depreciation.
26. Change in Estimate Example
Change in Estimate Example
Equipment cost
Salvage value
Depreciable base
Useful life (original)
Annual depreciation
After 7 years
$510,000
First, establish NBV
First, establish NBV
- 10,000
at date of change in
at date of change in
estimate.
500,000
estimate.
10 years
$ 50,000 x 7 years = $350,000
Balance Sheet (Dec. 31, 2009)
Equipment
Accumulated depreciation
Net book value (NBV)
11-26
$510,000
350,000
$160,000
LO 4 Explain component depreciation.
27. Change in Estimate Example
Change in Estimate Example
Net book value
Salvage value (new)
Depreciable base
Useful life remaining
Annual depreciation
$160,000
5,000
155,000
8 years
$ 19,375
After 7 years
Depreciation
Depreciation
Expense calculation
Expense calculation
for 2010.
for 2010.
Journal entry for 2010
Depreciation expense
19,375
Accumulated depreciation
11-27
19,375
LO 4 Explain component depreciation.