Dokumen tersebut membahas pendekatan orkestra belajar-mengajar (quantum teaching-learning) dimana proses belajar dan mengajar diibaratkan seperti aliran sungai yang bebas dan dinamis serta perlunya menciptakan konteks dan isi pembelajaran yang menyenangkan dan menggairahkan bagi siswa."
Dokumen tersebut membahas tentang masalah belajar yang terbagi menjadi tiga kategori yaitu masalah internal, eksternal, dan cara menentukan masalah belajar. Masalah internal terkait dengan karakteristik siswa seperti minat, motivasi, dan gaya belajar. Masalah eksternal meliputi faktor guru, sarana prasarana, lingkungan sekolah, dan kurikulum. Cara menentukan masalah belajar dilakukan dengan pengamatan,
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Merdeka Belajar merupakan gagasan pendidikan Ki Hadjar Dewantara dimana murid diberikan kebebasan untuk belajar sesuai kodratnya. Guru berperan sebagai fasilitator untuk memfasilitasi proses belajar murid agar tumbuh secara utuh. Tujuan pendidikan adalah menuntun murid mencapai keselamatan dan kebahagiaan.
Dokumen tersebut membahas tentang masalah belajar yang terbagi menjadi tiga kategori yaitu masalah internal, eksternal, dan cara menentukan masalah belajar. Masalah internal terkait dengan karakteristik siswa seperti minat, motivasi, dan gaya belajar. Masalah eksternal meliputi faktor guru, sarana prasarana, lingkungan sekolah, dan kurikulum. Cara menentukan masalah belajar dilakukan dengan pengamatan,
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Merdeka Belajar merupakan gagasan pendidikan Ki Hadjar Dewantara dimana murid diberikan kebebasan untuk belajar sesuai kodratnya. Guru berperan sebagai fasilitator untuk memfasilitasi proses belajar murid agar tumbuh secara utuh. Tujuan pendidikan adalah menuntun murid mencapai keselamatan dan kebahagiaan.
Teks tersebut membahas tentang pandangan Ki Hajar Dewantara mengenai pendidikan dan tujuannya. Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan bertujuan untuk menuntun segala kodrat yang dimiliki anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan secara lahir maupun batin.
TOPIK MERDEKA BELAJAR A K S I N Y A T A P M M P E L A T I H A N M A N D I R I...YanuarIhsan4
Modul ini membahas tentang pendidikan berdasarkan pemikiran Ki Hajar Dewantara dengan prinsip merdeka belajar. Modul ini membahas 5 topik utama yaitu mengenali diri sebagai pendidik, mendidik dan mengajar, mendampingi murid secara utuh, mendidik kecerdasan budi pekerti, dan pendidikan yang mengantarkan keselamatan dan kebahagiaan. Prinsip utama dalam modul ini adalah memberikan kebebasan kepada mur
Dokumen tersebut membahas tentang pengajaran pada tingkat yang tepat, dimana guru harus memberikan masukan pembelajaran yang relevan dan sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik. Capaian pembelajaran dirumuskan per fase untuk menyesuaikan perbedaan kemampuan siswa dalam satu kelas. Guru juga perlu menyesuaikan pembelajaran dengan situasi dan lingkungan siswa agar proses pembelajaran dapat berjalan secara optimal.
Dokumen ini membahas tentang Zone of Proximal Development (ZPD) yang mempengaruhi proses pembelajaran. ZPD adalah jarak antara kemampuan siswa untuk mengerjakan tugas dengan bantuan orang dewasa dan kemampuan mengerjakan secara mandiri. Guru perlu memetakan kemampuan siswa, memilih metode yang tepat, dan memberikan dukungan untuk mengajar sesuai ZPD siswa. Ada persamaan dan perbedaan pandangan tentang penerap
Modul pelatihan ini membahas tentang pendidikan berdasarkan pemikiran KHD dimana pendidik bertugas menuntun murid agar tumbuh sesuai kodratnya dan mencapai keselamatan serta kebahagiaan. Modul ini membahas tentang mengenali diri sebagai pendidik, mendidik dan mengajar, mendampingi murid secara utuh, serta mendidik kecerdasan budi pekerti murid.
Dokumen tersebut membahas tentang pendahuluan pendidikan berbasis internet, yang mencakup pengertian internet, tantangan, dan peluang pendidikan berbasis internet. Internet dijelaskan sebagai jaringan komputer terbesar di dunia yang memungkinkan pertukaran informasi secara global dan cepat, serta berpotensi meningkatkan mutu pendidikan. Tantangan pendidikan berbasis internet meliputi keterbatasan kebijakan pemerintah dan dukungan infrastruktur, sementara peluang
Koneksi Materi Filosofi Pendidikan.pptxssuserd5e956
Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan yang memerdekakan dan hubungannya dengan koneksi antar materi filsafat pendidikan. Pendidikan yang memerdekakan memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka, dan kurikulum merdeka diimplementasikan untuk mencapai tujuan tersebut dengan memberikan fleksibilitas kepada sekolah dalam merancang pembelajaran. Dokumen juga membahas pandangan Ki Hajar Dewantara dan hub
Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip pembelajaran dan asesmen yang efektif yang perlu diikuti oleh guru dalam mengimplementasikan pembelajaran dan asesmen, meliputi 5 prinsip pembelajaran dan 5 prinsip asesmen beserta contoh implementasinya.
Modul ini membahas tentang merdeka belajar melalui 5 modul yang mencakup pemahaman diri sebagai pendidik, mendidik dan mengajar, mendampingi murid secara menyeluruh, melatih kecerdasan budi pekerti, serta pendidikan yang mengarah pada keselamatan dan kebahagiaan murid.
Topik 2 Kelompok 4 - Ruang Kolaborasi.pptxNantaAgga1
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
Rancangan perencanaan pembelajaran dan asesmen yang melibatkan beberapa pihak seperti guru, pimpinan sekolah, konselor, dan tenaga kependidikan guna menyusun strategi yang efektif dengan mempertimbangkan tantangan seperti keterbatasan waktu dan kemampuan peserta didik yang beragam.
1. Dokumen tersebut membahas pendekatan orkestra belajar-mengajar (quantum teaching-learning) yang memberikan ruang yang bebas dan dinamis bagi mahasiswa untuk belajar.
2. Pendekatan ini melibatkan interaksi yang santai antara dosen dan mahasiswa serta memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar melalui berbagai aktivitas yang menyenangkan dan menantang.
3. Tujuan pendekatan ini adalah membuat mahasiswa merasa nyaman dan termot
Teks tersebut membahas tentang pandangan Ki Hajar Dewantara mengenai pendidikan dan tujuannya. Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan bertujuan untuk menuntun segala kodrat yang dimiliki anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan secara lahir maupun batin.
TOPIK MERDEKA BELAJAR A K S I N Y A T A P M M P E L A T I H A N M A N D I R I...YanuarIhsan4
Modul ini membahas tentang pendidikan berdasarkan pemikiran Ki Hajar Dewantara dengan prinsip merdeka belajar. Modul ini membahas 5 topik utama yaitu mengenali diri sebagai pendidik, mendidik dan mengajar, mendampingi murid secara utuh, mendidik kecerdasan budi pekerti, dan pendidikan yang mengantarkan keselamatan dan kebahagiaan. Prinsip utama dalam modul ini adalah memberikan kebebasan kepada mur
Dokumen tersebut membahas tentang pengajaran pada tingkat yang tepat, dimana guru harus memberikan masukan pembelajaran yang relevan dan sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik. Capaian pembelajaran dirumuskan per fase untuk menyesuaikan perbedaan kemampuan siswa dalam satu kelas. Guru juga perlu menyesuaikan pembelajaran dengan situasi dan lingkungan siswa agar proses pembelajaran dapat berjalan secara optimal.
Dokumen ini membahas tentang Zone of Proximal Development (ZPD) yang mempengaruhi proses pembelajaran. ZPD adalah jarak antara kemampuan siswa untuk mengerjakan tugas dengan bantuan orang dewasa dan kemampuan mengerjakan secara mandiri. Guru perlu memetakan kemampuan siswa, memilih metode yang tepat, dan memberikan dukungan untuk mengajar sesuai ZPD siswa. Ada persamaan dan perbedaan pandangan tentang penerap
Modul pelatihan ini membahas tentang pendidikan berdasarkan pemikiran KHD dimana pendidik bertugas menuntun murid agar tumbuh sesuai kodratnya dan mencapai keselamatan serta kebahagiaan. Modul ini membahas tentang mengenali diri sebagai pendidik, mendidik dan mengajar, mendampingi murid secara utuh, serta mendidik kecerdasan budi pekerti murid.
Dokumen tersebut membahas tentang pendahuluan pendidikan berbasis internet, yang mencakup pengertian internet, tantangan, dan peluang pendidikan berbasis internet. Internet dijelaskan sebagai jaringan komputer terbesar di dunia yang memungkinkan pertukaran informasi secara global dan cepat, serta berpotensi meningkatkan mutu pendidikan. Tantangan pendidikan berbasis internet meliputi keterbatasan kebijakan pemerintah dan dukungan infrastruktur, sementara peluang
Koneksi Materi Filosofi Pendidikan.pptxssuserd5e956
Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan yang memerdekakan dan hubungannya dengan koneksi antar materi filsafat pendidikan. Pendidikan yang memerdekakan memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka, dan kurikulum merdeka diimplementasikan untuk mencapai tujuan tersebut dengan memberikan fleksibilitas kepada sekolah dalam merancang pembelajaran. Dokumen juga membahas pandangan Ki Hajar Dewantara dan hub
Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip pembelajaran dan asesmen yang efektif yang perlu diikuti oleh guru dalam mengimplementasikan pembelajaran dan asesmen, meliputi 5 prinsip pembelajaran dan 5 prinsip asesmen beserta contoh implementasinya.
Modul ini membahas tentang merdeka belajar melalui 5 modul yang mencakup pemahaman diri sebagai pendidik, mendidik dan mengajar, mendampingi murid secara menyeluruh, melatih kecerdasan budi pekerti, serta pendidikan yang mengarah pada keselamatan dan kebahagiaan murid.
Topik 2 Kelompok 4 - Ruang Kolaborasi.pptxNantaAgga1
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
Rancangan perencanaan pembelajaran dan asesmen yang melibatkan beberapa pihak seperti guru, pimpinan sekolah, konselor, dan tenaga kependidikan guna menyusun strategi yang efektif dengan mempertimbangkan tantangan seperti keterbatasan waktu dan kemampuan peserta didik yang beragam.
1. Dokumen tersebut membahas pendekatan orkestra belajar-mengajar (quantum teaching-learning) yang memberikan ruang yang bebas dan dinamis bagi mahasiswa untuk belajar.
2. Pendekatan ini melibatkan interaksi yang santai antara dosen dan mahasiswa serta memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar melalui berbagai aktivitas yang menyenangkan dan menantang.
3. Tujuan pendekatan ini adalah membuat mahasiswa merasa nyaman dan termot
Dokumen tersebut membahas tentang filosofi pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara yang menempatkan tujuan pendidikan untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan siswa. Dokumen tersebut juga menjelaskan tentang visi guru pengerak yang berpihak pada siswa dan menggerakkan komunitas pembelajaran serta menggunakan pendekatan inkuiri aprecitatif dalam perubahan pembelajaran.
Merancang P5 Bermakna Yang Berpihak Pada MuridMuhamadNgafifi
P5 merupakan bagian dari struktur kurikulum merdeka yang wajib diimplementasikan oleh semua pendidik di semua jenjang. Penerapan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang bermakna dan berpusat pada murid perlu langkah persiapan-pelaksanaan-dan evaluasi yang komprehensif. Oleh karena itu, materi ini merupakan upaya berbagi praktik baik penerapan P5 di sekolah. Harapannya semua pendidik dapat menerapkan P.5 di sekolahnya dengan baik sesuai dengan analisis konteks dan kebutuhan belajar peserta didik. Jika semua pendidik dapat menerapkan P.5 dan tentunya pembelajaran intrakurikuler maupun ekstrakurikuler yang mengintegrasikan 6 dimensi profil Pelajar Pancasila maka cita-cita dan tujuan dari Kurikulum Merdeka untuk mewujudkan pelajar Indonesia yang cerdas dan berkarakter akan dapat terwujud sehingga tantangan serta peluang bonus demografi menuju Indonesia Emas 2024 akan menjadi berkah bagi kemajuan bangsa Indonesia.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang Wawasan Wiyata Mandala yang merupakan pandangan lingkungan pendidikan sekolah.
2. Sekolah bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai keagamaan, ilmu pengetahuan, dan keterampilan kepada siswa.
3. Proses Wawasan Wiyata Mandala meliputi mengetahui, mengenal, dan mencintai lingkungan sekolah.
Pembelajaran dengan paradigma baru diorganisir berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan struktur kurikulum yang disesuaikan untuk mencapai profil Pelajar Pancasila. Literasi dan numerasi diperkuat di semua mata pelajaran, sedangkan kurikulum operasional dikembangkan sesuai karakteristik sekolah. Profil Pelajar Pancasila dibangun melalui budaya sekolah, pembelajaran, penguatan karakter, dan ekstrakurik
Dokumen ini membahas tentang ciri-ciri guru impian berdasarkan falsafah pendidikan Islam. Tiga ciri utama guru impian adalah: (1) mengamalkan asas falsafah pendidikan Islam dengan berpegang teguh pada al-Quran dan hadis, (2) berperanan sebagai murabbi untuk mendidik rohani, jasmani, dan mental siswa, (3) bertanggungjawab untuk mendidik siswa menjadi pemimpin berkualitas dengan adil dan ju
Dokumen tersebut membahas tentang Quantum Teaching yang merupakan pendekatan pembelajaran yang menyenangkan dan efektif dengan memanfaatkan interaksi antara guru, siswa, dan lingkungan belajar untuk meningkatkan antusiasme, semangat, dan pencapaian belajar. Quantum Teaching juga menekankan pada penciptaan lingkungan belajar yang menyenangkan, memberikan tujuan yang jelas, serta memberikan umpan balik dan pengakuan atas prestasi s
Dokumen tersebut memberikan deskripsi tentang guru impian dari sudut pandang pelajar. Guru impian digambarkan sebagai seseorang yang memiliki ilmu yang mendalam, kreatif dalam mengajar, dan memiliki akhlak yang mulia seperti sabar dan jujur. Guru juga harus menyediakan lingkungan belajar yang kondusif dan memberikan perhatian pada setiap pelajar.
Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan karakter yang bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi individu yang berkarakter baik dan siap bertanggung jawab, dengan menanamkan nilai-nilai seperti religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, dan demokratis melalui kegiatan pembelajaran yang melibatkan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
Dokumen ini menjelaskan ciri-ciri guru yang diimpikan. Guru ideal harus memiliki ilmu yang mendalam, selalu meningkatkan kualitas pengajaran, dan beretika tinggi. Mereka juga harus mampu menilai siswa secara objektif, membangun kepribadian positif, serta menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Guru seperti ini akan mampu membentuk siswa menjadi pribadi yang berakhlak mulia dan berprest
Dokumen tersebut membahas tentang paradigma baru dalam pembelajaran dan kurikulum di Indonesia. Beberapa poin penting yang disebutkan adalah perlunya menyesuaikan kurikulum dengan perkembangan zaman, meningkatkan literasi dan kompetensi transformatif siswa, serta memberikan fleksibilitas kepada sekolah dalam mengadaptasi kurikulum sesuai konteks lingkungan masing-masing.
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan kurikulum operasional satuan pendidikan. Terdapat penjelasan mengenai analisis karakteristik satuan pendidikan, penyusunan visi, misi, dan tujuan yang melibatkan seluruh warga sekolah, serta prinsip-prinsip pengembangan kurikulum operasional yang berpusat pada peserta didik.
Dokumen tersebut membahas tentang kurikulum merdeka dan struktur program pembelajarannya. Kurikulum merdeka terdiri dari program intrakurikuler yang mencakup mata pelajaran wajib dan peminatan, program ekstrakurikuler, dan proyek penguatan profil pelajar pancasila. Program intrakurikuler disesuaikan dengan tingkat pendidikan mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA, dan SMK.
Teknologi pendidikan adalah studi dan praktik etis untuk memfasilitasi proses belajar dan meningkatkan kinerja dengan menciptakan, mengelola, dan memanfaatkan sumber daya teknologi yang tepat. Terdapat 9 elemen kunci teknologi pendidikan yang meliputi studi, praktik etis, penciptaan, pengelolaan, pemanfaatan proses dan sumber teknologi untuk memfasilitasi belajar dan meningkatkan kinerja.
Dokumen tersebut membahas tentang motivasi belajar siswa dan pentingnya motivasi bagi siswa dan guru. Motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh kebutuhan untuk mencapai aktualisasi diri sesuai teori Maslow. Motivasi internal dan eksternal berperan dalam meningkatkan semangat belajar siswa. Guru perlu memahami berbagai motivasi siswa dan menciptakan lingkungan pembelajaran yang dapat memotivasi siswa.
Pendidikan harus dirancang dengan pendekatan multiliterasi dan mempersiapkan siswa untuk memiliki berbagai kompetensi abad 21 seperti berpikir kritis, kolaborasi, komunikasi, serta menguasai teknologi informasi untuk menghadapi tantangan era industri 4.0. Guru dituntut untuk memiliki kompetensi baru seperti kemampuan berkolaborasi secara global, penguasaan teknologi, berpikir kreatif, dan memecahkan
Dokumen tersebut membahas tentang peran teknologi dalam pendidikan dan pembelajaran, kecenderungan pendidikan masa depan, dampak positif dan negatif teknologi informasi, manfaat, dan ramalan teknologi pendidikan.
Teknologi pendidikan dan pembelajaran merupakan bidang studi yang mencakup desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, evaluasi proses dan sumber daya untuk memfasilitasi pembelajaran. Teknologi pendidikan lebih luas cakupannya dibanding teknologi pembelajaran karena mencakup sistem lain yang digunakan dalam mengembangkan kemampuan manusia. Teknologi pembelajaran fokus pada proses interaksi antara
Teori-teori yang menyebutkan perubahan evaluasi dalam pembelajaran, mulai dari teori behavioristik ke kognitif, evaluasi dengan kertas ke autentik, dan evaluasi sesaat ke terus menerus. Perubahan penekanan juga terjadi dari evaluasi aspek tunggal ke multidimensional serta individual ke kelompok.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
3. BELAJAR
Belajar bagaikan air mengalir di sebuah sungai
• Mengalir
• Dinamis
• Penuh resiko
• Menggairahkan
Kesalahan, kreativitas, potensi,dan ketakjuban mengisi tempat
4. MENGAJAR
MENGAJAR bagaikan “tukang bersih sungai” agar
air dapat mengalir bebas hambatan
Mengangkat sampah, kotoran lain
Mengeruk lumpur, pasir
Memindahkan batu, kayu
Ketulusan hati, kesetiaan, kesabaran, kemesraan,
kelembutan, cinta, sukacita, improvisasi,
pengendalian diri memenuhi pekerjaan itu
5. Sebuah sungai yang indah diarungi,
berliku-liku, banyak jeram, batu, padas
Segala yang tersembunyi dan terbuka
ada di situ dalam ketidakteraturan
6. Standar Proses
PP No. 19 Tahun 2005, Pasal 19, ayat 1
Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta
didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan
fisik serta psikologis peserta didik.
7. Standar Proses
PP No. 19 Tahun 2005, Pasal 19, ayat 1
Proses Pembelajaran:
• Interaktif
• Inspiratif
• Menyenangkan
• Menantang
• Memotivasi
8. Kompetensi Dunia Kerja
Di Era Kesemrawutam Global
• Berpikir kreatif,
• Pengambilan keputusan
• Pemecahan masalah
• Belajar bagaimana belajar
• Kolaborasi
• Pengelolaan diri
9. Strategi pembelajaran
(Kontekstual)
• Memberikan kesempatan kepada MAHASISWA untuk
menampilkan, menciptakan, menghasilkan, atau
melakukan sesuatu.
• Mendorong tingkat berpikir yang lebih tinggi dan
ketrampilan pemecahan masalah.
• Memberikan tugas-tugas yang menuntut aktivitas
belajar yang bermakna.
• Menerapkan apa yang dipelajari dalam konteks nyata
13. Asas Utama Orkestra Belajar-
Mengajar (Q-Teaching)
Masukilah dunia siswa !
“Bawalah dunia siswa ke dunia kita dan
antarkan dunia kita ke dunia siswa”
“Semakin jauh anda memasuki dunia siswa,
semakin jauh pengaruh yang dapat anda
berikan kepada mereka”
14. Prinsip Utama
• Segalanya bicara
• Segalanya bertujuan
• Berangkat dari Pengalaman
• Akui setiap usaha
• Rayakan setiap keberhasilan
15. Model Q-Teaching
Konteks:
• Suasana yang
menggairahkan
• Landasan yang kokoh
• Lingkungan yang
menyenangkan
• Gubahan belajar yang
dinamis
Isi:
• Interaksi siswa - guru
• Interaksi siswa-
Kurikulum
• Belajar keterampilan
belajar
• Belajar keterampilan
hidup
16. Konteks
(Menggubah suasana yang menggairahkan)
• Membangun motivasi
• Menjalin rasa simpati dan saling pengertian
• Membangun keriangan dan ketakjuban
• Mendorong pengambilan resiko
• Membangun rasa saling memiliki
• Menampilkan keteladanan
17. Konteks
(Menggubah Landasan yang Kokoh)
• Penetapan tujuan bersama
• Membangun prinsip dan nilai bersama
• Membangun keyakinan akan kemampuan diri (siswa dan
guru)
• Membangun kesepakatan, kebijakan, prosedur, dan
aturan bersama
• Membangun kemitraan dalam belajar
18. Konteks
(Menggubah lingkungan yang menyenangkan)
• Media Belajar
• Lingkungan sekitar kelas
• Penataan meja-kursi belajar
• Penataan tanaman, hewan kesayangan, aroma
• Penataan musik
20. Gunakan musik untuk:
• Meningkatkan semangat
• Menumbuhkan relaksasi
• Memusatkan perhatian
• Membangun hubungan
• Menentukan tema belajar
• Membangun inspirasi
• Bersenang-senang
Daripada menghabiskan
waktu, tenaga, dan
suara untuk
mendapatkan perhatian
siswa, biarlah musik
melakukannya untuk
anda
21. Konteks
(Menggubah belajar yang dinamis)
• Dari dunia siswa ke dunia kita
• Sesuaikan dengan karakteristik belajar siswa
(gaya belajar, kecerdasan ganda, dan lainnya)
• Padukan kesuksesan, kegagalan, dan resiko
• Gunakan tahapan TANDUR
• Gunakan metapora, analogi, atau sugesti
24. Isi
Menggubah Presentasi
(Interaksi Guru dengan siswa)
• Jadilah Q-Teacher
• Sesuaikan dengan gaya belajar siswa
• Selaraskan bahasa tubuh dengan ungkapan verbal
25. Q-Teacher
• Kepribadian berdimensi ganda
• Kemampuan menampilkan banyak peran
• Kemampuan berinteraksi dengan beragam siswa
• Luwes
• Berkeinginan berbuat lebih untuk siswa
• Berkeinginan berkolaborasi dengan siswa
26. Isi
(Menggubah Interaksi siswa dengan Kurikulum)
• Gunakan KEG
• Pastikan kesuksesan siswa pada saat belajar
• Kondisi belajar optimal
27. Isi
(Menggubah Penumbuhan Keterampilan Belajar)
• Belajar sesuai dengan gaya siswa
• Menggubah kondisi terbaik untuk belajar
• Menggubah penataan dan pemetaan informasi
• Quantum reader (learner)
28. 5 Keterampilan belajar
• Cara memusatkan konsentrasi
• Cara mencatat
• Cara mempersiapkan ujian
• Cara membaca cepat
• Cara mengingat
29. Menggubah Kondisi Terbaik Untuk Belajar
• Penyelarasan pikiran, perasaan, dan tubuh
• Gunakan SLANT
• Gunakan kondisi Alfa
30.
31. 4 kondisi Kegiatan Gelombang Otak
• Beta (sadar dan aktif)
• Alfa (sadar dan santai)
• Teta (hampir tidur atau bermimpi)
• Delta (tidur nyenyak tanpa mimpi)
32. Kondisi Alfa
• Duduk tegak
• Pejamkan mata
• Tarik nafas dalam
• Layangkan pikiran ke tempat damai
• Putar bola mata
• Buka mata
35. Keterampilan Hidup
• Hidup di atas garis tanggung jawab
• Komunikasi yang jernih dengan menggunakan
OTFD dan AAMR
36. Hidup di atas Garis Tanggung Jawab
• Bertanggung jawab
• Pilihan
• Kebebasan
• Kemauan
• Solusi
37. Hidup di bawah Garis Tanggung Jawab
• Menyalahkan
• Membenarkan
• Mengingkari
• Menyerah
• Berdalih
38. OTFD = Open the Front Door
• O Open = Observasi
• T The = Thought
• F Front = Feeling
• D Door = Desire
39. AAMR = All About My Relationships
• A = Acknowledge
• A = Apologize
• M = Make it Right
• R = Recommit
40. Prediksi Dampak
• 68 % meningkatkan motivasi
• 73% meningkatkan nilai
• 81 % meningkatkan rasa percaya diri
• 84 % meningkatkan harga diri
• 98 %Melanjutkan penggunaan keterampilan
(keterampilan hidup)
41. Rindu Belajar
Aku rindu belajar
Aku rindu berkarya
Aku juga rindu ke kampus
Kampus ku yang nyaman
Kampus ku yang indah
Melodi belajar yang bebas
Lingkunganku yang aman
Dosen ku yang sabar
Semuanya sungguh
menyenangkan
Rindu belajar
Rindu ke kampus
Rindu membaca
Rindu menulis
Aku rindu semuanya
Semua menyenangkan
Semua menakjubkan
Semua mengasyikkan
Semua menggairahkan
Yes ! Yes! Yes!
42. Manusia Indonesia Terjangkit
Virus Keseragaman
Pola pikir sentralistik, monolitik, dan
uniformistik mewarnai pengemasan dunia
belajar dan Pendididkan
43.
44.
45. 8 KUNCI KEUNGGULAN
Di Era Kesemrawutan Global
• Kejujuran
• Kegagalan awal kesuksesan
• Bicara dengan niat baik
• Pola pikir kekinian
• Komitmen
• Tanggung jawab
• Sikap luwes
• Hidup seimbang
47. PANDANGAN TENTANG
Pengetahuan, Belajar dan Pembelajaran
Konstruktivistik
• Pengetahuan : non-
objektif, temporer,
selalu berubah
• Belajar: pemaknaan
pengetahuan
• Mengajar: menggali
makna
Behavioristik
• Pengetahuan:
objektif, pasti, tetap
• Belajar: perolehan
pengetahuan
• Mengajar:
memindahkan
pengetahuan ke
orang yang belajar
49. Lanjutan:
Konstruktivistik
Si belajar bisa memiliki
pemahaman yang
berbeda terhadap
pengetahuan yang
dipelajari
Behavioristik
Si belajar diharapkan
memiliki
pemahaman yang
sama dengan
pengajar terhadap
pengetahuan yang
dipelajari