Dokumen tersebut membahas tentang motivasi belajar siswa dan pentingnya motivasi bagi siswa dan guru. Motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh kebutuhan untuk mencapai aktualisasi diri sesuai teori Maslow. Motivasi internal dan eksternal berperan dalam meningkatkan semangat belajar siswa. Guru perlu memahami berbagai motivasi siswa dan menciptakan lingkungan pembelajaran yang dapat memotivasi siswa.
makalah ini berisi tentang bagaimana cara memotivasi siswa. bukan hanya cara kita juga mengetahui pengertian, motif motivasi, bentuk motivasi, macam-macam motivasi, peran guru dalam motivasi dan fungsi motivasi.
makalah ini berisi tentang bagaimana cara memotivasi siswa. bukan hanya cara kita juga mengetahui pengertian, motif motivasi, bentuk motivasi, macam-macam motivasi, peran guru dalam motivasi dan fungsi motivasi.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. MOTIVASI BELAJAR
1. SISWA yang belajar pastilah didorong oleh sesuatu
yang menjadi kekuatan mentalnya yang berupa
keinginan, perhatian, kemauan, atau cita-cita untuk
mendapatkan pengetahuan apa yang diinginkannya.
Kekuatan mental tersebut dapat digolongkan rendah
dan tinggi
2. Dalam motivasi terkandung adanya keiinginan yang
mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan, dan
mengarahkan sikap dan perilaku individu belajar
2. 5 KEBUTUHAN MASLOW
1. Kebutuhan fisiologis yang berkenaan dengan
kebutuhan pokok manusia seperti sandang, pangan
dan papan
2. Kebutuhan rasa aman yang berkenaan dengan
keamanan yang bersifat fisik dan psikologis
3. 5 KEBUTUHAN MASLOW
3. Kebutuhan sosial yang berkenaan dengan
perwujudan berupa diterima oleh orang lain, jati diri
yang khas, berkesempatan untuk maju, merasa
diikutsertakan, dan pemilikan harga diri
4. Kebutuhan akan penghargaan diri yang berkenaan
dengan dihargai di masyarakat
5. Kebutuhan untuk aktualisasi diri yang berkenaan
dengan kebutuhan individu untuk menjadi sesuatu
yang sesuai dengan kemampuannya.
4. PENTINGNYA MOTIVASI BAGI SISWA
1. Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses, dan
hasil akhir, misalnya seorang pebelajar yang membaca
buku pada bab tertentu seperti juga halnya pebelajar yang
lain, akan tetapi pebelajar ini kurang memahami tentang isi
bab yang dibacanya, sehingga ia terdorong untuk
membaca lagi.
2. Menginformasikan tentang usaha belajar yang
dibandingkan dengan teman sebaya, misalnya jika
seseorang terbukti usaha belajarnya tidak berhasil, maka
ia akan berusaha untuk berhasil seperti teman yang
lainnya.
5. PENTINGNYA MOTIVASI BAGI SISWA
3. Mengarahkan kegiatan belajar, misalnya jika
diketahui ia belum belajar secara serius terbukti
banyak bergurau, maka ia akan mengubah
perilaku belajarnya.
4. Membesarkan semangat belajar, misalnya jika ia
telah menghabiskan dana belajar yang banyak
dan ia masih ada sdik yang juga membutuhkan
belajar, maka ia berusaha agar cepat lulus.
6. PENTINGNYA MOTIVASI BAGI SISWA
5. Menyadarkan tentang adanya perjanan belajar dan
kemudian bekerja (disela-sela ada istirahat atau
bermain) yang berkesinambungan, individu dilatih
untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa
sehingga dapat berhasil,
6. Misalnya semua pebelajar diharapkan belajar
dirumah, membantu orang tua dan bermain dengan
teman sebaya, maka dari apa yang dilakukannya
tersebut diharapkan dapat berhasil.
7. PENTINGNYA MOTIVASI BAGI GURU
1. Membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara
semangat pebalajar untuk belajar sampai berhasil.
Membangkitkan bila pebelajar tidak bersemangat,
meningkatkan bila semangat belajarnya timbul
tenggelam, memelihara bila semangat telah kuat
untuk mencapai tujuan belajarnya. Dalam hal ini
hadiah, pujian, dorongan, atau pemicu semangat
dapat digunakan untuk membangkitkan semangat
belajar
8. PENTINGNYA MOTIVASI BAGI GURU
2. Mengetahui dan memahami motivasi belajar
pebelajar di kelas yang beragam, ada yang acuh tak
acuh, ada yang tidak memusatkan perhatian, ada
yang bermain, disamping ada yang bersemangat
untuk belajar. Dengan keberagaman tersebut
pembelajar disarankan untuk menggunakan
bermacam-macam strategi pembelajaran.
9. PENTINGNYA MOTIVASI BAGI GURU
3. Meningkatkan dan menyadarkan pembelajar untuk
memilih satu diantara bermacam-macam peran
seperti sebagai penasehat, fasilitator, instruktur,
teman diskusi, penyemangat, pemberi hadiah, atau
pendidik. Peran pedagogis sudah barang tentu
sesuai dengan perilaku pebelajar.
10. PENTINGNYA MOTIVASI BAGI GURU
4. Memberi peluang pembelajar untuk unjuk kerja
rekayasa pedagogis. Tugas pembelajar membuat
pebelajar belajar sampai berhasil. Tantangan
pembelajar adalah mengubah pebelajar yang tidak
berminat menjadi semangat untuk belajar.
11. JENIS MOTIVASI
1. MOTIVASI PRIMER: Tingkah laku terdiri dari
pemikiran tentang tujuan, perasaan subjektif, dan
dorongan mencapai kepuasan
2. MOTIVASI SEKUNDER: Karena manusia adalah
makhluk sosial maka perilakunya tidak hanya faktor
biologis saja tetapi juga faktor sosial
12. SIFAT MOTIVASI
1. Dari dalam diri sendiri
(motivasi internal)
2. Dari luar (motivasi
eksternal)
13. MOTIVASI INSTRINSIK
1. Motivasi intrinsik mengarah pada
timbulnya motivasi berprestasi
2. Motivasi berprestasi telah muncul sejak
usia balita, oleh karena itu motivasi
instrinsik perlu diperhatikan oleh
pembelajar sejak disekolah PAUD
14. MOTIVASI EKSTRINSIK
1. Motivasi ekstrinsik adalah dorongan
terhadap perilaku seseorang yang ada
diluar perbuatan yang dilakukannya
2. Motivasi ekstrinsi sewaktu-waktu dapat
berubah menjadi motivasi intrinsic yaitu
pada saat pebelajar menyadari
pentingnya belajar dan pebelajar akan
belajar dengan sungguh-sungguh tanpa
disuruh oleh orang lain
15. 15 CIRI INDIVIDU YANG DAPAT MENGAKTUALISASI DIRI
1. Berkemampuan mengamati suatu realitas
secara efisien, apa adanya, dan terbatas dari
subjektivitas
2. Dapat menerima diri sendiri dan orang lain
secara wajar
3. Berperilaku spontan, sederhana dan wajar
4. Terpusat pada masalah atau tugasnya
5. Memiliki kebutuhan privasi atau kemandirian
yang tinggi
16. 15 CIRI INDIVIDU YANG DAPAT MENGAKTUALISASI DIRI
6. Memiliki kemandirian dan kebebasan terhadap
lingkungan dan kebudayaannya, ia mampu
berdisiplin diri, aktif dan bertanggug jawab atas
dirinya. Penghormatan berlebihan, pemberian
status, populeritas dianggap kurang penting
dibandingkan perkembangan diri
7. Dapat menghargai dengan rasa hormat
danpenuh gairah
8. Dapat mengalami pengalaman puncak, seperti
terwujud dalam kreatifita, penemuan, kegiatan
intelektual, atau kegiatan persahabatan
17. 15 CIRI INDIVIDU YANG DAPAT MENGAKTUALISASI DIRI
9. Memiliki rasa keterikatan, solideritas
kemanusiaan yang tinggi
10.Dapat menjalin hubungan pribadi yang wajar
11.Memiliki watak terbuka dan bebas prasangka
12.Memiliki standar kesusilaan yang tinggi
13.Memiliki rasa humor terpelajar
14.Memiliki kreatifitas dalam bidang kehidupan o.
15.Memiliki otonomi tinggi. Motivasi
mengaktualisasi diri ini berjalan sesuai dengan
kemampuan setiap orang
18. Motivasi Utama Berupa Kecenderungan Aktualisasi Diri
1. Dari sifat bawaan
2. Perilaku bermotivasi mencapai
perkembangan diri optimal
3. Pengaktualisasi diri juga bertindak
sebagai evaluasi pengalaman, ini berarti
memilih pengalaman positif untuk
berkembang secara optimal Pandangan
positif yang datang dari orang lain akan
memperkuat kecenderungan aktualisasi
diri.
19. Ciri Orang Yang Berkembang Menjadi Aktualisasi Diri Penuh
1. Terbuka terhadap pengalaman hidup
2. Menjalani kehidupan secara
kepribadian, ia tidak terpaku pada masa
lampau atau masa yang akan datang
3. Percaya pada diri sendiri
4. Memiliki rasa kebebasan
5. Memiliki kreatifitas. Motivasi intrinsik
dan ekstrinsik dapat dijadikan titik
pangkal rekayasa pedagogis pembelajar