Pembelajaran dengan paradigma baru diorganisir berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan struktur kurikulum yang disesuaikan untuk mencapai profil Pelajar Pancasila. Literasi dan numerasi diperkuat di semua mata pelajaran, sedangkan kurikulum operasional dikembangkan sesuai karakteristik sekolah. Profil Pelajar Pancasila dibangun melalui budaya sekolah, pembelajaran, penguatan karakter, dan ekstrakurik
9. “Pendidikan merdeka itu … berdaya upaya
dengan sengaja untuk memajukan hidup –
tumbuhnya budi-pekerti (rasa – pikiran, roh) dan
badan anak dengan jalan pengajaran, teladan,
dan pembiasaan jangan disertai perintah dan
paksaan” (Ki Hadjar Dewantara).
PEMBELAJARAN
YANG
MEMERDEKAKAN
10. PANCADARMA
Berdasarkan:
1. kodrat alam,
2. kebudayaan,
3. kemerdekaan,
4. kebangsaan dan
5. kemanusiaan.
1. Menjunjung tinggi hukum-hukum alam sebagai perwujudan kodrat Tuhan
Yang Maha Esa. Hukum alam itu contohnya: air mengalir ke bawah, angin
selalu ingin mengisi semua ruang, matahari terbit dari timur, manusia
berharkat dan bermartabat sebagai makhluk hidup yang paling sempurna,
dan berkodrat sebagai makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial.
2. Mempertajam daya cipta, rasa, karsa secara seimbang agar menjadikan
manusia yang berbudi pekerti luhur.
3. Memerdekakan pikiran dan perbuatan manusia, sejauh tidak mengganggu
tertib damainya hidup bersama. Kemerdekaan merupakan karunia Tuhan
yang harus dikembangkan oleh setiap manusia.
4. Tidak boleh melupakan persatuan kesatuan bangsa. Hasil usaha harus
ditujukan untuk kesejahteraan dan kebahagiaan diri tiap manusia,
seluruh bangsa Indonesia, dan seluruh umat manusia sedunia.
5. Selalu menjunjung tinggi kodrat, harkat, dan martabat manusia.
Sumber : PENDIDIKAN
KETAMANSISWAAAN,
oleh Ki Soenarno
Hadiwijoyo, hal.52-53
11. Cara mendidik dibagi
menjadi enam bagian:
1. Teladan
2. Pembiasaan
3. Pengajaran
4. Perintah, paksaan,
dan hukuman
5. Laku (Sikap Utama)
6. Pengalaman lahir
dan batin.
Ki Hajar
Dewantara:
1. Guru/Pamong memberi contoh/teladan yang baik dan bermoral.
2. Peserta didik melaksanakan kewajibannya sebagai pelajar, sebagai
anggota komunitas, dan sebagai anggota masyarakat selaras dengan
aturan hidup bersama.
3. Guru/Pamong memberikan pengajaran menambah pengetahuan
peserta didik agar menjadi generasi yang pintar, cerdas, benar, dan
bermoral baik.
4. Diberikan bila dipandang perlu, manakala peserta didik
menyalahgunakan kebebasannya yang dapat membahayakan
kehidupannya.
5. Berkaitan dengan sikap rendah hati, jujur, dan taat pada peraturan
yang terekspresi dalam perkataan dan tindakan.
6. Pengalaman kehidupan sehari-hari yang diresapi dan direfleksikan
sehingga mencapai tataran “rasa” dan menjadi kekayaan serta sumber
inspirasi untuk menata kehidupan yang membahagiakan diri dan
sesama.
(Muchammad Tauhid Bartolomeus Samho, 2013:79)
13. Memerdekakan aspek lahir dan batin.
Kemerdekaan bukan berhenti pada penguasaan diri, tapi jugamenghormati
kemerdekaan orang lain.
Membebaskan peserta didik dari ketidaktahuan, iri, dengki danegois.
Membimbing peserta didik agar berkembang menjadi manusia dewasadan
bijaksana.
Pendidikan budi pekerti menjadi landasan bagi peserta didik untuk mencapai
kemerdekaan sebagai manusia.
Selalu berpikir dan merasakan serta memakai ukuran, timbangan, dan dasar yang
tetap dalam perkataan dan tindakan.
Memberi ruang yang luas untuk mengeksplorasi potensi diri dan berekspresi
secara kreatif.
Menuntun proses pengekspresian potensi diri peserta didik agar terarah positif
dan tidak destruktif.
Menanamkan nilai kasih sayang, cinta kedamaian, persaudaraan,kejujuran,
kesopanan, dan penghargaan terhadap kesetaraan dalam derajatmanusia.
IMPLEMENTASI
Mendengar
Mengamati
Merasakan
(Empati)
Membelajarkan dan
Membimbing sesuai
Karaketristik
Peserta Didik
1
2
3
4
5
6
7
8
9
15. Contoh Implementasi Merdeka Belajar Menggunakan
ALUR MERRDEKA BELAJAR
(Diimplementasi pada Bimbingan Teknis Kurikulum PSP )
16. FLIPPED CLASSROOM :
• Flipped Classroom adalah bentuk
pembelajaran blended (melalui interaksi tatap muka dan
virtual/online) yang menggabungkan pembelajaran
sinkron (synchronous) dengan pembelajaran mandiri
yang askinkron (asynchronous).
• Metode flipped classroom, dibagi menjadi tiga kegiatan
yaitu, sebelum kelas dimulai (pre-class), saat kelas
dimulai (in-class) dan setelah kelas berakhir (out of
class).
17.
18. PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI:
• merupakan suatu cara berpikir yang sangat penting
tentang proses belajar mengajar pada abd ke-21
ini.
• sebuah persfektif dan filosofi yang membentuk
kurikulum, perencanaan, pembelajaran, penilaian
dan manajemen kelas
• Diferensiasi adalah praktik menyesuaikan
kurikulum, strategi mengajar, strategi penilaian,
dan lingkungan kelas dengan kebutuhan semua
siswa
19. Mengacu kepada model dan metode pembelajaran yang digunakan.
Tetap melalui langkah Pendahuluan, Pembelajaran/Materi Inti, dan
Penutup.
Pada Pendahuluan, diberikan pertanyaan-pertanyaan pemantik dan
asesmen diagnostik untuk memotivasi dan mengetahui tingkat
penguasaan peserta didik terhadap materi yang akan dipelajari.
Pembelajaran/Materi Inti disampaikan menggunakan model dan
metode pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan sesuai
dengan karakteristik materi. Selalu dilakukan asesmen formatif
untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik.
Pada Penutupan, disampaikan ringkasan materi, asesmen sumatif, dan
refleksi.
ALUR
PEMBELAJARAN
DI KELAS
1
2
3
4
5
20. SIMPULAN
Pembelajaran yang memerdekakan memberi ruang kepada peserta didik untuk tumbuh
dan berkembang sesuai dengan potensi, bakat, minat dan gaya belajarnya.
Guru harus mengenal karakteristik masing-masing peserta didik. Pembimbingan
dilakukan sesuai dengan minat, bakat, dan potensi peserta didik (membangun mimpi,
vision, passion).
Pembelajaran menggunakan model dan metode yang “berpusat pada peserta didik”.
Mengajar adalah “membelajarkan” peserta didik melalui berbagai peran guru
sebagai: pendidik, pengajar, fasilitator, pelatih, tutor, sahabat, orangtua.
Kemerdekaan mengarah pada sikap penghargaan terhadap keunikan serta kekhasan
masing-masing individu sebagai pribadi.
Kemerdekaan pribadi setiap orang dibatasi oleh kemerdekaan orang lain.
Aturan bersama diperlukan untuk menjaga agar kemerdekaan setiap pribadi tetap
terpelihara dan terjamin.
Pendekatan pembelajaran Blended Learning yang didukung teknologi digital dan virtual,
sangat memberi peluang untuk mengembangkan berbagai alur merdeka belajar.
Medeka belajar tidak selalu harus berupa pembelajaran secara vitual, model-model
pembelajaran seperti PjBL, PBL, Inquiry Learning memberi yang cukup ruang untuk
terjadi merdeka belajar.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29. PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU
Pembelajaran dengan paradigma baru diorganisir
berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan struktur
kurikulum yang disesuaikan untuk mencapai profil
Pelajar Pancasila
30. Literasi dan numerasi adalah kompetensi dasar yang
akan diperkuat serta memperkuat kompetensi lain
yang dibangun di semua mata pelajaran.
Membutuhkan pembelajaran yang efektif dan
menyeluruh di semua mata pelajaran.
Literasi dan numerasi tidak hanya terkait dengan mata
pelajaran Bahasa dan Matematika.
Penguatan Literasi dan Numerasi
31. Tujuan Pendidikan Nasional
Profil Pelajar Pancasila
Standar Kompetensi Lulusan
Standar Isi Standar Proses Standar lainnya
• Kurikulum operasional di satuan
pendidikan
• Perangkat Ajar yang dikembangkan
oleh satuan pendidikan
Pemerintah Pusat
Menetapkan
Kerangka Dasardan
Struktur Kurikulum
Fleksibel/Dinamis
Satuan pendidikan mengembangkan
kurikulum operasional berdasarkan
kerangka dan struktur kurikulum, sesuai
karakteristik satuanpendidikan
Capaian Pembelajaran
Struktur Kurikulum
Prinsip Pembelajaran
dan Asesmen
•Visi & Misi satuan pendidikan
•Karakteristik peserta didik
•Konteks dan kebijakan lokal
Contoh Perangkat Ajar: Buku Teks Pelajaran,
Bahan Ajar, modul ajar mata pelajaran dan projek
profil pelajar Pancasila, contoh kurikulum satuan
pendidikan
32. Sekolah Berbudaya
Industri
Iklim sekolah, kebijakan, pola
interaksi dan komunikasi, serta
norma yang berlaku di sekolah
sesuai dengan standar dunia kerja.
Intrakurikuler
Muatan Pelajaran
Kegiatan/pengalaman
belajar.
Program Penguatan
Profil Pelajar Pancasila
Ekstrakurikuler
Kegiatan untuk
mengembangkan minat
dan bakat.
Gambaran Penerapan
Profil Pelajar Pancasila
di SMK
Profil Pelajar Pancasila adalah
karakter dan kemampuan yang
dibangun dalam keseharian dan
dihidupkan dalam diri setiap
individu peserta didik melalui
budaya sekolah, pembelajaran
intrakurikuler, penguatan Karakter
dan Budaya Kerja, maupun
ekstrakurikuler.
Beriman,
bertakwa
kepada Tuhan
Yang Maha Esa,
berakhlak mulia
Berkebinekaa
n global
Bergoton
g royong
Kreatif
Bernalar kritis
Mandiri
Pelajar
Indonesia
DRAFT - UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN
32
Program Lintas Disiplin
Ilmu yang kontekstual dan
berbasis pada kebutuhan
dunia kerja.
33.
34. TEMA-TEMA
PROGRAM
PENGUATAN PROFIL
PELAJAR PANCASILA
Kemdikbud menentukan tema untuk setiap kegiatan penguatan yang
diimplementasikan di satuan pendidikan SMK. Tiap tahun tema dapat berubah. Untuk
tahun ajaran 2021/2022, ada 9 (sembilan) tema yang dikembangkan berdasarkan isu
prioritas yang dinyatakan dalam Peta Jalan Pendidikan Nasional 2020-2035 dan
kebutuhan dunia kerja.
1. Gaya Hidup Berkelanjutan.
2. Kearifan lokal.
3. Bhinneka Tunggal Ika.
4. Bangunlah Jiwa dan Raganya.
5. Suara Demokrasi.
6. Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.
7. Kewirausahaan.
8. Kebekerjaan.
9. Budaya Kerja Industri.
Catatan :
1-7 : sama dengan SMA
8 dan 9 : Tema khas SMK
SMK dapat mengembangkan tema menjadi topik yang lebih spesifik, sesuai dengan
budaya, kondisi sekolah, dan kebutuhan dunia kerja. Sekolah diberikan kewenangan
untuk menentukan tema yang diambil untuk dikembangkan, baik untuk setiap kelas,
angkatan, maupun fase.
34
35.
36.
37.
38.
39. • Untuk bisa membuatpembelajaran
yang berpusat pada peserta didik,
maka asesmenmenjadi tahap
pertama yang harus kitalakukan
• Asesmen ini biasa disebutjuga
asesmendiagnostik
• Yang perlu dikenali antara lain:
potensi, karakteristik, kebutuhan,
tahap perkembangan pesertadidik,
tahap capaian pembelajaran anak,
dll
• Setelah berhasil mengidentifikasi potensi,
karakteristik, tingkat capaian,kemampuan,
maka bagian berikutnya adalah menyusun
proses pembelajaran yang sesuaidengan
data asesmenkita.
• Perencanaan ini jugatermasuk
pengelompokkan peserta didikdalam
tingkat yangsama.
• Dengan penyusunan pembelajaranyang
sesuaidengan capaian ataupun tingkat
kemampuan peserta didik ini, maka kita
menempatkan peserta didik sebagaipusat
utama pembelajarannya, sesuaidengan
filosofi Ki HadjarDewantara
• Selamaproses pembelajaran ini,perlu
dibuat adanya asesmen-asesmen
berkala untuk melihat proses
pemahaman murid, kebutuhan,
kemajuan selama pembelajaran atau
biasa disebut asesmenformatif.
• Adapun asesmensumatif, sebagai
proses evaluasi ketercapaian tujuan
pembelajaran di akhir suatu
pembelajaran juga diperlukan untuk
membantu pendidik merancangprojek
berikutnya
Asesmen Perencanaan Pembelajaran
TAHAPAN
40. 1. Ingat bahwa semua anak itu unik. Tidak ada satupun anak yang sama.
Anak kembar pun mempunyai DNAyang berbeda. Tentunya masing-
masing anak mempunyai pendekatan yang berbeda pula dalam belajar.
2. Apa yang dikenali terkait peserta didik pun juga beragam. Tidak hanya
terkait dengan gaya belajarnya saja. Bisa berupa sesuatu yang sifatnya
non-kognitif(Contoh: kesejahteraan Psikologi) ataupun kognitif.
Catatan:
41. Capaian Pembelajaran (CP) dikenal juga dengan istilah learning
achievement, achievement standard atau learning outcomes
Secara sederhana CP bisa didefinisikan sebagai kompetensi
pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap tahap
perkembangan peserta didik untuk setiap mata pelajaran pada satuan
pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Capaian pembelajaran
memuat sekumpulan kompetensi dan lingkup materi yang disusun
secara komprehensif dalam bentuk narasi
CAPAIAN PEMBELAJARAN
42. Capaian Pembelajaran berfokus apa yang diharapkan pada siswa di
akhir pembelajaran, pendekatan student centered.
Trend internasional dalam pendidikan menunjukkan pergeseran dari
tradisional pendekatan "berpusat pada guru" ke pendekatan "berpusat
pada siswa".
Pendekatan Berbasis Hasil.
CAPAIAN PEMBELAJARAN
43. Capaian Pembelajaran merupakan bentuk pengintegrasian
kompetensi inti dan kompetensi dasar yang disusun secara
komprehensif dalam bentuk narasi yang meliputi: sekumpulan
kompetensi dan lingkup materi
Format Capaian Pembelajaran ditulis dalam bentuk paragraf,
sehingga keterkaitan antara pengetahuan, keterampilan, dan
kompetensi umum terlihat jelas dan utuh sebagai satu
kesatuan
CAPAIAN PEMBELAJARAN
44. Capaian Pembelajaran dirumuskan dalam bentuk fase-fase yang menyatakan target
capaian untuk rentang waktu yang lebih panjang (bukannya per tahun seperti
kurikulum terdahulu). Durasi setiap fase dapat berbeda untuk setiap jenjang
pendidikan
Di jenjang SD terdapat 3 fase yaitu fase A (kelas 1 - 2), fase B (kelas 3-4) dan fase
C (kelas 5 - 6.
Di jenjang SMP terdapat 1 fase yaitu fase D, dengan durasi 3 tahun, untuk kelas 1-
3 SMP.
Terdapat 2 fase di SMA/SMK, yaitu fase E (kelas 10) dan fase F ( kelas 11-12).
CAPAIAN PEMBELAJARAN
45. 1. Rasional Mata Pelajaran
2. Tujuan Mata Pelajaran
3. Karakteristik Mata Pelajaran
4. Capaian Pembelajaran Setiap Fase
KOMPONEN CAPAIAN PEMBELAJARAN
46.
47. PENGANTAR
• Tantanganperkembanganteknologi disruptif pada DuniaKerja sekarangini
membawa konsekuensi logis terhadap tuntutan meningkatnya Kompetensi
tamatan Sekolah Menengah Kejuruan(SMK).
• Terkait situasi tersebut Direktorat JenderalPendidikan Vokasimengusungkonsep
‘Bring Industri to School: Bring Attitude, Bring Project and Bring Best Learning.
Membawa mindset industri, profesionalitas, karakter danproyek industri kedalam
kelas.
• Haltersebutdilakukan untuk meningkatkan mutu pembelajaranagarlebih efektif
dan efisien.
48. PENGANTAR
Ada sembilan indikator yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pendidikan vokasi, yaitu:
1. Kurikulum disusunbersama,
2. Pembelajaran berbasisproyek nyata (real product)
dari konsumenatau mitra bisnis/industri
3. Adanya peran guru/instruktur dari industri dan ahli
dari DuniaKerja,
4. Praktik kerjalapangan,
5. Sertifikasi kompetensi,
6. Update teknologi dan pelatihan bagi guru/instruktur,
7. Reset terapan mendukung TeachingFactory,
8. Komitmen penyerapan olehDunia Kerja, dan
9. Kerja sama yang dapat dilakukan dengan mitra dunia
kerja
Hal yang perlu diperhatikan!
Dalam pelaksanaannya, pembelajaran berbasis
proyek diawali dengan penyusunankurikulum
bersama, perumusan proyek (order) bersama
demikian pula pengerjaannya. SMKdapat
bekerjasama dalam menghadirkan tenagaahli
ataupun pemanfaatan fasilitasbersama
49. PENGANTAR
Manfaat penyelenggaraan pembelajaran berbasis proyekadalah:
1. mendukung/ menguatkan terjadinyakerjasama
2. meningkatkan kapasitasguru
3. riset terapan
4. meningkatkan kepercayaan Dunia Kerja untuk menyerap tamatan SMK
5. terjadinya kepercayaan sehingga meningkatkan kerjasama/ dukungan Dunia Kerja
kepada SMK.
Dari kelima manfaat tersebut dapat terlihat bahwa penyelenggaraan pembelajaran berbasis
proyek sangat mendukung terhadap implementasi strategi 8 +i Link and Match.
50. DEFINISIPEMBELAJARANBERBASISPROYEK
• Pembelajaran BerbasisProyek adalah
pembelajaran yang menggunakan proyek
sebagai media dalam prosespembelajaran
untuk mencapai soft skills, hard skills, dan
karakter.
• Penekanan pembelajaran terletak pada
aktivitas-aktivitas peserta didik dalam
menghasilkan produk yang menerapkan
keterampilan meneliti, menganalisis,membuat,
sampai dengan mempresentasikan produk
pembelajaran berdasarkan pengalamannyata.
51. DEFINISIPEMBELAJARANBERBASISPROYEK
n
• Pembelajaran Berbasis Proyek memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk
berlatih merencanakan, melaksanakankegiata
sesuai rencana dan menampilkan atau
melaporkan hasil kegiatan (Stoller2006).
• Produk yang dimaksud adalah hasilProyek
berupa barang atau jasa dalam bentukdesain,
skema, karya tulis, karya seni, karya
teknologi/prakarya, danlain-lain.
52. DEFINISIPENGELOLAANPEMBELAJARANBERBASIS PROYEK
• Pengelolaan Pembelajaran BerbasisProyek
adalah kegiatan yang menggabungkan
manajemen produksi danpembelajaran.
• Peserta didik belajar mulai dari menganalisis
spesifikasi produk (barang/jasa) yang
dipersyaratkan oleh konsumen, menghitungbiaya
produksi, rencana proses produksi, penilaian
produk, penjaminan mutu produk, pemasaran,
distribusi hingga pelayanan purna jual, dan
evaluasi proses produksi serta peningkatan mutu
berkelanjutan (continual improvement).
53. DEFINISIPENGELOLAANPEMBELAJARANBERBASIS PROYEK
• Proses pembelajaran yang melibatkan aktivitas
peserta didik dalam memecahkan masalah,
dilakukan secara berkelompok/mandiri, melalui
tahapan ilmiah dengan batasan waktu tertentu,
dituangkan dalam sebuah produk riil yang
dibutuhkan oleh masyarakat sesuai standaruntuk
selanjutnya dipresentasikan kepada oranglain.
54. TUJUANPENGELOLAANPEMBELAJARANBERBASISPROYEK
Terdapat 1
1Tujuan Pengelolaan Pembelajaran Berbasis Proyek,yaitu:
1. Meningkatkan Kepercayaan Dunia Kerja terhadap SMKdanTamatan SMK
2. Mendukung Sertifikasi Kompetensi peserta didik oleh Industri
3. Meningkatkan produktivitas SMKberbasis produkstandar Industri
4. Merancang pembelajaran yang seimbang dalam pembekalan pengetahuan,keterampilan
dan sikap.
5. Mudah memusatkan perhatian peserta didik dalam belajar pada satu peoyek
6. Meningkatkan efektifitas pembelajaran, karena semua mata pelajaran /kompetensi yang
relevan dipelajari dalam proyekyang sama.
55. TUJUANPENGELOLAANPEMBELAJARANBERBASISPROYEK
Terdapat 1
1Tujuan Pengelolaan Pembelajaran Berbasis Proyek,yaitu:
7. Memiliki penguasaan kompetensi lebih mendalam dan berkesan.
8. Mengarahkan peserta didik agar mampu bekerja dengan profesional di Dunia Kerja.
9. Menyiapkan peserta didik agar memiliki Kompetensi teknis (hard skills) dan keterampilan
abad-ke 21.
10. Membudayakan budaya kerja industri, terutama budaya mutu, efisiensi dan kreatif.
11. Memberikan wahana pengalaman belajar peserta didik dengan pengalaman berhasil.
56. PRINSIP-PRINSIPPENGELOLAANPEMBELAJARANBERBASISPROYEK
Padaprinsip pendidikan vokasi ialah praktik langsung pada lini produksi, sehingga
keseimbangan antara pembentukan sikap, keterampilan dan pengetahuan dapat terwujud
pada diri pesertadidik.
PrinsipPengelolaan Pembelajaran berbasisProyek meliputi:
1. Kerjasama produkdan pembelajaran sekolah dengan Dunia Kerja
2. Pembelajaran melalui proyek riil dari Dunia Kerja dengan memperhatikan nilai ekonomis
dan ketepatan waktu penyerahanproduk
3. Proses pembelajaran rangkaian proyek utuh dari analisis order sampai layanan purna jual
57. PRINSIP-PRINSIPPENGELOLAANPEMBELAJARANBERBASISPROYEK
Padaprinsip pendidikan vokasi ialah praktik langsung pada lini produksi, sehingga
keseimbangan antara pembentukan sikap, keterampilan dan pengetahuan dapat terwujud
pada diri pesertadidik.
PrinsipPengelolaan Pembelajaran berbasisProyek meliputi:
4. Kolaborasi antar mata pelajaran sesuai kompetensi/ elemen kompetensi Capaian
Pembelajaran (CP)
5. Keseimbangan Kompetensi hard skill, soft skill dan karakter
6. Pengembangan Budaya Kerja DuniaKerja
7. Pemanfaatan fasilitas DuniaKerja
58. IMPLEMENTASI
• Pembelajaran Berbasis Proyek dilaksanakan melalui proyek yang merupakan order dari
Dunia Kerja atau kreativitas guru dan peserta didik dalam menghasilkan produk unggulan
SMK.
• Berdasarkan order sekolah melaksanakan analisa untuk memastikan apakah dapat
dilaksanakan atau tidak dengan memperhatikan penguasaan kompetensi (capaian
pembelajaran) peserta didik dan guru serta fasilitas sekolah.
• Apabila berdasarkan analisis pekerjaan dapat dilaksanakan, selanjutnya dilakukan
persiapan dan pelaksanaanpembelajaran.
• Ilustrasi proses tersebut dapat dilihat pada halaman setelah ini:
59. KONSEPPEMBELAJARANBERBASISPROYEKDI SMKDENGANPRODUK/PROYEKBERUPABARANG.
Menerima pesanan
produk/proyek dari
konsumen/mitra
bisnis
Analisis
produk/proyek
Merancang
produk/proyek
berdasarkan
permintaan
pelanggan
Membuat
produk/proyek sesuai
spesifikasi dan
prosedur yang
ditentukan
Memeriksa proyek
atau uji cobaproduk
(quality control)
Mengemas produk
atau finishingproyek
Mengirim produk
atau menyerahkan
proyek kepada
konsumen/mitra
bisnis.
61. IMPLEMENTASI
• Proses pembelajaran yang menyatu pada proses produksi/layanan jasa, secara
kontekstual peserta didik diberikan pengalaman belajar pada situasi yang nyata dengan
suasana dunia kerja.
• Pembelajaran berisikan beberapa atau seluruh kompetensi pada satu mata pelajaran atau
antar mata pelajaran SMKsesuaiproyek.
• Peserta didik belajar mulai dari menganalisis spesifikasi dan persyaratan produk
(barang/jasa) order dari dunia kerja/permintaan pasar, perencanaan dan proses produksi,
evaluasi proses, penilaian hasil produksi, penjaminan mutu produk, pemasaran, distribusi
hingga pelayanan purnajual.
62.
63. Secara umum, ada 2langkahbesar
dalam penyusunan perangkat ajar untuk suatu mata pelajaran:
10
1. PenyusunanAlur &
Tujuan Pembelajaran
2. Pengembangan Modul
Ajar
Capaian Pembelajaran
Ditetapkan olehPemerintah
Disusun dalamfase-fase
Beberapapathwaysmenuju CPdisediakanpemerintah untuk digunakan sekolah
Alur pembelajaran adalahrangkaian tujuan pembelajaran yang disusunsecaralogis
menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase.Alur ini disusun
secaralinear sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari
ke hari
Seperti RPP
,namun dilengkapi dengan berbagai materi pembelajaran, lembar
aktivitas siswa, dan asesmenuntuk mengecek apakah tujuan pembelajaran
dicapai siswa
Perangkat ajar diharapkanmembantuguru mengajar menggunakanmetode
terdiferensiasi
64. KonsepAlur TujuanPembelajaran
• CapaianPembelajaran (CP) adalah kompetensi yang diharapkan dapat
dicapai oleh siswa di akhir fase. CPterdiri dari 6 fase (A-F) atau tahapan
yang meliputi seluruh jenjang pendidikan dasar dan menengah (SD,SMP,
SMA).
• Fasetersebut adalah: FaseA (kelas 1– 2), FaseB(kelas 3– 4),FaseC(kelas
5-6), FaseD(kelas 7-9), FaseE(kelas 10), dan FaseF(kelas 1
1– 12)
CAPAIAN
PEMBELAJARAN
ALUR
PEMBELAJARAN
• Alur Pembelajaran (AP) adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang
tersusun secara sistematis dan logis di dalam fase secara utuh dan menurut
urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase. Alur ini disusun
secara linear sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan
dari hari ke hari untuk mengukur CP
.
65. 13
1. PenyusunanAlur &
Tujuan Pembelajaran
Capaian Pembelajaran
Alur Pembelajaran disusun untuk menjadi rangkaian tujuan pembelajaran
sejak awal hingga akhir setiap fase dari suatu Capaian Pembelajaran.
- Alur ini menjadi panduan guru dan siswa untuk mencapai CPdi akhir
fase tersebut.
- Tujuan pembelajaran disusun secara kronologis berdasarkanurutan
pembelajaran dari waktu kewaktu.
CatatanPenting!
• Guru berhak untuk menyusun alur pembelajaran masing-masing, yang
terdiri dari rangkaian tujuanpembelajaran.
• Pemerintah menyediakan beberapa set alur untuk digunakan sebagai
contoh pengembangan kurikulum yang siap digunakan satuan pendidikan,
dan panduan untuk penyusunan perangkatajar.
67. Contoh Alur TujuanPembelajaran
Domain: BILANGAN
CapaianPembelajaran:Di akhir fase E,peserta didik dapat menggeneralisasi sifat-sifat operasi bilangan berpangkat (eksponen) dan logaritma,
serta menggunakan barisan dan deret (aritmetika dan geometri).
Materi Eksponendan Logaritma Modul JP
B.1 Siswamampu menyatakan bilangan berpangkat bulat positif sebagai perkalian bilangan bulat berulang. 2 1
B.2 Siswa mampu menerapkan sifat-sifat bilangan berpangkat bulat positif untuk menyederhanakan ekspresi pangkat. 2 3
B.3 Siswamampu menyatakan bilangan rasional ke dalam bentuk pangkat bilangan negatif. 2 1
B.4 Siswamampu menyatakan bilangan akar ke dalam bentuk pangkat pecahan. 2 1
B.5 Siswamampu menyederhanakan ekspresi yang memuat pangkat pecahan dan pangkat negatif. 2 3
B.6 Siswamampu menyelesaikan persamaaneksponensial 2 3
B.7 Siswamampu menjelaskan definisi dari logaritma dan mengaitkannya dengan eksponen. 3 1
B.8 Siswamampu menerapkan sifat-sifat logaritma untuk menyederhanakan ekspresi logaritma 3 4
B.9 Siswa mampu menyelesaikan persamaanlogaritma 3 3
B.10 Siswa mampu memodelkan permasalahan di kehidupan nyata ke dalam persamaan logaritma, kemudian menentukan
penyelesaiannya
3 2
68. KonsepTujuanPembelajaran
• TujuanPembelajaran (TP) merupakan deskripsi pencapaian tiga aspek
kompetensi yakni pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperoleh
siswa dalam satu atau lebih kegiatan pembelajaran, disusun secara
kronologis berdasarkan urutan pembelajaran dari waktu ke waktu yang
menjadi prasyarat menujuCP.
• Rumusan tujuan pembelajaran tidak hanya mencakup tahapan kognitif
(mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis,mengevaluasi,
dan mencipta) dan dimensi pengetahuan (faktual, konseptual,
procedural, metakognitif) tetapi juga mengikutsertakan perilaku
capaian seperti kecakapan hidup (kritis, kreatif, komunikatif, dan
kolaboratif) serta profil pelajar Pancasila (Beriman, berkebinekaan
global, bergotong-royong, kreatif, bernalar kritis, dan mandiri).
TUJUAN
PEMBELAJARAN
69. KonsepTujuanPembelajaran
KOMPETENSI
Secara operasional komponen Tujuan Pembelajaran dapat memuat 3aspek berikut ini:
Kompetensi adalah kemampuan yang dapat didemonstrasikan oleh siswa atau
diaktualisasikan dalam bentuk produk atau kinerja (abstrak dan konkret) yang
menunjukkan siswa telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran.
Gunakan Kata Kerja Operasional dapat diamati, mengacu pada Taksonomi Bloom yang
direvisi.
Contoh: Peserta didik dapat menyajikan solusi utk menangani perubahan kondisi alam di
permukaan bumi akibat faktormanusia
70. KonsepTujuanPembelajaran
KONTEN
Secara operasional komponen Tujuan Pembelajaran dapat memuat 3aspek berikut ini:
Konten yaitu ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang diperoleh siswa melalui
pemahaman selama proses pembelajaran di akhir satu unit pembelajaran.
Apa ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu dipahami di akhir satu unit
pembelajaran? Pertanyaan apa yang perlu dapat dijawab siswa setelah mempelajari unit
tersebut?
Contoh: perubahan kondisi alam di permukaan bumi akibat faktor manusia.
71. KonsepTujuanPembelajaran
VARIASI
Secara operasional komponen Tujuan Pembelajaran dapat memuat 3aspek berikut ini:
Variasi adalah sebuah keterampilan berpikir apa saja yang perlu dikuasai siswa untuk dapat
mencapai tujuan pembelajaran. Penggunaan keterampilan berpikir kreatif, kritis, dan
tingkat tinggi, seperti mengevaluasi, menganalisis, memprediksi, menciptakan, dan lain
sebagainya.
Keterampilan berpikir apa saja yg perlu dikuasai siswa untuk dapat mencapai tujuan
pembelajaran? Gunakan keterampilan berpikir yang bervariasi terutama HOTS.
Contoh: Menganalisa hubungan antara kegiatan manusia dengan perubahan alam di
permukaan bumi dan menarik kesimpulan penyebab-penyebabutamanya.
--> Dimana untuk bisa menganalisa hubungan dan menarik kesimpulan, peserta perlu
mengetahui, memahami, mengaplikasi materitersebut
72. KonsepTujuanPembelajaran
ContohTujuanPembelajaran dengan memuat 3aspek yang telahdijelaskan:
• fenomena
Menjelaskan hukum Newton dengan menggunakan kata-kata sendiri dan menceritakan
dalam keseharian yang menggambarkan hukumNewton
• Merancang solus
i
untuk menyelesaikan permasalahan dalam bidang konservasi energi dalamskala
rumah tangga.
Catatan:
Kompetensi (Kata kerja yang menunjukkan keterampilan/ aksi)
Konten (materi yangdipelajari)
•
•
• Variasi (penggunaan keterampilan berpikir kreatif, kritis, dan tingkat tinggi)
74. PRINSIPPENYUSUNANALURTUJUAN PEMBELAJARAN
Sederhanadan
Informatif
PerumusanATPdipahami oleh penulis sendiri maupun pengguna/pembaca. Hal ini dapat
dilakukan dengan menggunakan istilah atau terminologi yang umum dan tidak bermakna
ambigu atau tafsir ganda. Untuk penggunaan istilah khusus, penulis dapat menyertakan
penjelasan secukupnya dalam bentukglosarium.
Esensialdan
Kontekstual
Memuat aspek pembelajaran yang sangat mendasar atau penting yakni kompetensi,
konten, dan hasil pembelajaran. Selain itu, juga mempertimbangkan penyediaan
pengalaman belajar yang relevan dengan kehidupan atau dunia nyata berupa aktivitas
yang menantang, menyenangkan danbermakna.
Berkesinambungan
Antarfase dan antartujuan pembelajaran saling terkait dan merupakan capaian secara
runtut, sistematis, dan berjenjang untuk memeroleh CPyang telah ditetapkan dalam
setiap mata pelajaran. Penyusunan dilakukan secara kronologis berdasarkan urutan
pembelajaran dari waktu kewaktu.
75. PRINSIPPENYUSUNANALURTUJUAN PEMBELAJARAN
Pengoptimalan
tiga aspek
kompetensi
Pengoptimalan tiga aspek kompetensi yaitu: pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
berjenjang selaras dengan tahapan kognitif (mengingat, memahami, mengaplikasi,
menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta) serta dimensi pengetahuan (faktual –
konseptual – prosedural – metakognitif). Pengoptimalan juga dilakukan pada
penumbuhan kecakapan hidup (kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif) serta P3
(Beriman, berkebinekaan global, bergotong-royong, kreatif, bernalar kritis, dan mandiri)
MerdekaBelajar
Prinsip utama penyusunan ATPadalah pemahaman istilah merdeka belajar antara lain: 1)
Memerdekakan siswa dalam berpikir dan bertindak pada ranah akademis dan bertanggung
jawab secara moral. 2) Memfasilitasi dan menginspirasi kreativitas siswa dengan
mempertimbangkan keunikan individualnya (kecepatan belajar, gaya dan minat). 3)
Mengoptimalkan peran dan kompetensi guru dalam merumuskan perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran.
76. PRINSIPPENYUSUNANALURTUJUAN PEMBELAJARAN
Operasionaldan
Aplikatif
Rumusan ATP memvisualisasikan dan mendeskripsikan proses pembelajaran dan penilaian
secara utuh yang dapat menjadi acuan operasional yang aplikatif untuk merancang modul
ajar.
Adaptifdan
Fleksibel
Sesuaidengan karakteristik mata pelajaran, karakteristik siswa, dan karakteristik satuan
pendidikan serta mempertimbangkan alokasi waktu dan relevansi antarmata pelajaran
serta ruang lingkup pembelajaran yakni intra kurikuler, kokurikuler, dan ekstra kurikuler.
77. PRINSIPPENYUSUNANALURTUJUAN PEMBELAJARAN
• PerumusandanpenyusunanAlur danTujuanPembelajaran berfungsi mengarahkan
guru dalam merencanakan, mengimplementasi dan mengevaluasi pembelajaran
secara keseluruhan sehingga capaian pembelajaran diperoleh secara sistematis,
konsisten, terarah danterukur.
• Penggunaan kata kerjaoperasional dalam rumusan tujuan pembelajaran
memfasilitasi guru dalam mengidentifikasi indikator atau kegiatan/aktivitas
pembelajaran yang tentunya sangat terkait dengan pemilihan materi ajar dan
jenis evaluasi pembelajaran baik formatif maupun sumatif.
Hal yang perlu diingat!
78. PROSEDURPENYUSUNANALURTUJUAN PEMBELAJARAN
MenyusunAlurTujuan Pembelajaran
dengan mengikuti:
7LANGKAH
1
Melakukan analisis CPyang memuat materi dan
kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan
sikap.
Ada enam fase CP
,yaitu.
• FaseAuntuk kelas I danII
• FaseBuntuk kelas III danIV
• FaseCuntuk kelas Vdan VI
• FaseDuntuk kelas VII, VIII, danIX
• FaseEuntuk kelasX
• FaseFuntuk kelas XI dan XII
79. PROSEDURPENYUSUNANALURTUJUAN PEMBELAJARAN
Bapak/Ibu pada saat menyusunAlurTujuan
Pembelajaran denganmengikuti:
7LANGKAH
2
Identifikasi kompetensi-kompetensi di akhirfase
dan kompetensi-kompetensi sebelumnya yang
perlu dikuasai peserta didik sebelum mencapai
kompetensi di akhirfase.
3
Melakukan analisis setiap elemen dan atau sub-
elemen Profil Pelajar Pancasila yang sesuaidengan
mata pelajaran dan Capaian Pembelajaran pada
Fasetersebut.
Ada enam dimensi,yaitu:
1. beriman, bertakwa kepada Tuhan YangMaha
Esadan berakhlak mulia,
2. mandiri,
3. bergotong-royong,
4. berkebinekaan global,
5. bernalar kritis, dan
6. kreatif
80. PROSEDURPENYUSUNANALURTUJUAN PEMBELAJARAN
Bapak/Ibu pada saat menyusunAlurTujuan
Pembelajaran denganmengikuti:
7LANGKAH
Berdasarkan identifikasi kompetensi-
kompetensi inti di akhir fase, rumuskan tujuan
pembelajaran dengan mempertimbangkan
kompetensi yang akan dicapai, pemahaman
bermakna yang akan dipahami dan variasi
keterampilan berpikir apa yang perlu dikuasai
siswa untuk mencapai tujuanpembelajaran.
5
Setelah tujuan pembelajaran dirumuskan,susun
tujuan pembelajaran secara linear sebagaimana
urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan
dari hari kehari.
4
81. PROSEDURPENYUSUNANALURTUJUAN PEMBELAJARAN
Bapak/Ibu pada saat menyusunAlurTujuan
Pembelajaran denganmengikuti:
7LANGKAH
Tentukan lingkup materi dan materi utama
setiap tujuan pembelajaran (setiap tujuan
pembelajaran dapat memiliki lebih dari satu
lingkup materi dan materiutama)
7
Berdasarkan perumusan TPtentukan jumlah
jam pelajaran yangdiperlukan.
Contoh: TPuntuk mencapai suatu kompetensi
pengetahuan 120menit, keterampilan 480,dan
sikap 120menit.
6
82. Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran
Analisis
Elemen dan
atau Sub
Elemen Profil
Pelajar
Pancasila
Sesuai Mata
Pelajaran dan
Capaian
Pembelajaran
Susun Tujuan
Pembelajaran
Secara Linear
Tentukan
Jumlah Jam
Pelajaran Yang
Diperlukan
Identifikasi
Kompetensi di
Akhir Fase dan
Kompetensi
Awal
Rumuskan
Tujuan
Pembelajaran
Tentukan
Lingkup Materi
dan Materi
Utama
07
06
05
04
03
02
Melakukan
Analisis
Capaian
Pembelajaran
01
Kelompok 4
Drs. Purwanto, M.Pd.
Drs. Alman, M.Pd.
Rosidah, M.Pd.
Dr. Sispurwo Julianto, S.Pd., M.Pd.
83.
84. 1. Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan
tingkat pencapaian peserta didik saat ini, sesuai kebutuhan
belajar, serta mencerminkan karakter dan perkembangan
mereka.
2. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk
membangun kapasitas belajar peserta didik dan kapasitas
mereka untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat,
mendorong pengembangan kapasitasbelajar
3. Kegiatan belajar mendukung perkembangan kognitif dan
karakter peserta didik secara berkelanjutan dan holistik.
4. Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang
dirancang sesuai konteks kehidupan dan budaya peserta
didik, serta melibatkan orang tua dan komunitas sebagai
mitra.
5. Pembelajaran berorientasi pada masadepanyang
berkelanjutan.
5
PRINSIP
PEMBELAJARAN
85. 1. Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran,
memfasilitasi pembelajaran, menyediakan informasi sebagai
umpan balik untuk guru, peserta didik, dan orang tua.
2. Asesmen perludirancang dan dilakukan sesuai dengan tujuan.
3. Asesmen dirancang secara adil, valid dan dapat dipercaya,
memberikan informasi yang kaya bagi guru, peserta didik dan
orang tua mengenai kemajuan dan pencapaian pembelajaran,
serta keputusan tentang langkahselanjutnya.
4. Asesmen sebaiknya meliputi berbagai bentuk tugas, instrumen,
dan teknik yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
ditargetkan.
5. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik
bersifat sederhana dan informatif, memberikan informasi yang
bermanfaat untuk peserta didik dan orang tua, dan data yang
berguna untuk penjaminan dan peningkatan mutu
pembelajaran.
5
PRINSIP
ASESMEN
86. • Guru merancang pembelajaran berdasarkan hasilasesmen
• Asesmen dikembangkan sejak awal perencanaan
pembelajaran, sehingga kegiatan asesmenterintegrasi
dan berkaitan erat denganpembelajaran
• Keterkaitan antara tujuanpembelajaran dengan asesmen
yang dirancang
✔ Termasuk dengan kriteria penilaian hasil belajarsiswa
✔ Asesmen yang targeted sesuai kebutuhanbelajar
✔ Asesmen memberikan pengaruh pada apa dan
bagaimana peserta didik belajar, dan juga sebaliknya
5Prinsip Asesmen
1.Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi
pembelajaran, menyediakan informasi sebagai umpan balik untuk guru, peserta didik, dan
orang tua
Asesm
en
Perencanaa
n
pembelajar
an
Kegiata
n
belajar
RangkaianAsesmen -Perencanaan pembelajaran -Kegiatan
belajar adalah suatu siklus yangberkelanjutan
87. 5Prinsip Asesmen
2.Asesmen perlu dirancang dan dilakukan sesuai dengan tujuan
• Asesmen dapat digunakanuntuk:
✔ mendorong proses belajar, menjadi bagian dari pembelajaran,
mengembangkan kemampuan metakognitif dan refleksi (asesmenformatif)
✔ menilai hasil belajar dan mengambil keputusan di akhir suatu tahapan
(asesmen sumatif)
✔ menentukan kebutuhan belajar dan membentuk program pembelajaran
individual peserta didik (asesmendiagnosis)
• Mengacu pada CapaianPembelajaran
88. 5Prinsip Asesmen
3.Asesmen dirancang secara adil, valid, dan dapat dipercaya, memberikan informasi yang
kaya bagi guru, peserta didik dan orang tua mengenai kemajuan dan pencapaian
pembelajaran, serta keputusan tentang langkah selanjutnya
• Asesmen yang berkeadilan, berarti penilaian tidak menguntungkan atau
merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar
belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender
• Asesmen memiliki validitas yang tinggi sehingga informasi yang dihasilkan
terpercaya
• Reliabel, dapat diperbandingkan hasilnya karenakonsisten
• Adil dan objektif, menggunakan kriteria dan prosedur yang logis, sistematis, dan
jelas, dengan pengaruh subjektivitas penilai yang rendah
89. 5Prinsip Asesmen
4.Asesmen sebaiknya meliputi berbagai bentuk tugas, instrumen, dan teknik yang sesuai
dengan tujuan pembelajaran yangditargetkan.
Guru diberikan otonomi yang luas dalammerencanakan
dan menggunakan jenis dan teknik asesmen dengan
mempertimbangkan:
• Karakteristik matapelajaran,
• Karakteristik dan kemampuan peserta didik,
• Capaian pembelajaran,
• Tujuan pembelajaran
• Sumber daya pendukung yangtersedia
Dihindari:
• Berfokus pada asesmensumatif
• Teaching to thetest
• Instrumen asesmen tidak sesuai dengan
tujuan pembelajaran
• Melaksanakan asesmen hanya sebagai alat
untuk mendapat data nilai untuk pengisian
raport
• Menggunakan hanya satu teknikpenilaian
90. 5Prinsip Asesmen
5. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan
informatif, memberikan informasi yang bermanfaat untuk peserta didik dan orang tua,
dan data yang berguna untuk penjaminan dan peningkatan mutu pembelajaran
Hasil penilaian memberikan makna yang relatif sama untuk semuamata
pelajaran (misalnya nilai 100bermakna sama antara satu mata pelajaran
dengan mata pelajaranlainnya)
Laporan kemajuan belajar mengacu pada ketercapaian kompetensi
berdasarkan hasil asesmen formatif dansumatif
Asesmen mudah dipahami dan memberikan informasi yang utuh bagi
orang tua, asesmen juga harus menjawab kebutuhan peserta didik akan
umpan balik yang memotivasi untuk mengembangkan diri.
Asesmen mudah dilakukan olehGuru.
Penting!
Guru diharapkan mampu
menerapkan moderasi dalam
asesmen, yaitu memastikan
antar guru mampu melakukan
asesmen secara adil dan
konsisten dengan
menggunakan kriteria tertentu,
melakukan komunikasi,
konfirmasi, dan klarifikasi antar
guru.
91. Keterkaitan Asesmen dengan PrinsipPembelajaran
1.Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tingkatpencapaian peserta didik
saat ini, sesuai kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakter dan perkembangan
mereka.
✔ Asesmen dirancang berpusat pada kompetensisiswa
✔ Peserta didik dapat melanjutkan ke kelas di atasnya sesuai dengan ketercapaian tujuan pembelajaran
yang dikelompokkan ke dalam kriteria mulai berkembang, berkembang, mahir, dan sangat mahir
✔ Peserta didik diberikan intervensi sesuai dengan tingkat kompetensinya
✔ Pemberian intervensi dapat dilakukan sebelum pemberian laporan kemajuan belajar maupun saat
pelaksanaan pembelajaran di tingkatselanjutnya
92. Keterkaitan Asesmen dengan PrinsipPembelajaran
2.Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas belajar peserta
didik dan kapasitas mereka untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat
✔ Menanamkan growth-mindset (pola pikirbertumbuh)
Harapannya, asesmen bisa membangun kesadaran bahwa proses mencapai tujuan pembelajaran lebih
penting daripada hasilakhir.
Untuk itu, guru diharapkan mampu menerapkan prinsip pola pikir bertumbuh (Growth Mindset) dalam
asesmen, sebagai berikut:
▪ Guru dan peserta didik perlu membangun budaya ‘tidaktakut salah dalam belajar’.
▪ Belajar bukan tentang kecepatan, tetapi tentang pemahaman yang mendalam.
▪ Menerapkan penilaian diri (self assessment), penilaian antara teman (peer assessment),
refleksi diri, dan pemberian umpan balik antar teman (peer feedback).
▪ Pemberian umpan balik dari Guru kepada peserta didik yang dilakukan dengan mendeskripsikan
usaha terbaik untuk menstimulasi pola pikir bertumbuh dan memotivasi peserta didik.
93. Keterkaitan Asesmen dengan PrinsipPembelajaran
3. Kegiatan belajar mendukung perkembangan kognitif dan karakter peserta didik secara
berkelanjutan danholistik
✔ Asesmen sebagai bagian dari pembelajaran mencakup kompetensi pada ranah sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang salingterkait
✔ Menerapkan nilai-nilai yang sesuai untuk mengembangkan karakter dan kompetensi yang terkandung
dalam Profil PelajarPancasila
✔ Sequence pembelajaran yang logis dan relevan dengan tingkat kesulitan yang sesuai untuk peserta didik
✔ Menstimulasi kemampuan berpikir tahaptinggi
94. Keterkaitan Asesmen dengan PrinsipPembelajaran
4. Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks
kehidupan, menghargai budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan komunitas
sebagai mitra
✔ Asesmen dirancang berpusat pada anak, mempertimbangkan di mana kehidupan dan latar belakang
keluarga pesertadidik
✔ Orangtua dan masyarakat dilibatkan dalam proses-proses pengambilan keputusan terkait pembelajaran
dan asesmen
✔ Lingkungan belajar dengan iklim yang positif untuk semua peserta didik, sehingga setiap individu
merasa aman untuk berada di lingkungan belajar
95. Keterkaitan Asesmen dengan PrinsipPembelajaran
5. Pembelajaran berorientasipada masa depan yang berkelanjutan
✔ Membangun wawasan peserta didik tentang isu-isu ini dalam tingkat global dan menumbuhkembangkan
rasa peka mereka terhadap masalah-masalah ini dan kesadaran akan kebutuhan diri sendiri, lingkungan,
dan dunia yang lebihbaik.
✔ Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan
asesmen
98. Tujuan AsesmenDiagnostik
Secaraumum, sesuai namanya asesmen diagnostik bertujuan untuk mendiagnosis kemampuan dasar siswa
dan mengetahui kondisi awalsiswa.
Asesmen diagnostik terbagi menjadi asesmen diagnostik non-kognitif dan asesmen diagnosis kognitif.
Tujuan dari masing-masing asesmen diagnostikadalah sebagai berikut:
TujuanAsesmenDiagnostik
Non-kognitif Kognitif
• Mengetahui kesejahteraan psikologi dansosial
emosi siswa
• Mengetahui aktivitas selama belajar di rumah
• Mengetahui kondisi keluargasiswa
• Mengetahui latar belakang pergaulansiswa
• Mengetahui gaya belajar, karakter serta minat
siswa
• Mengidentifikasi capaian kompetensisiswa
• Menyesuaikan pembelajaran di kelasdengan
kompetensi rata-ratasiswa
• Memberikan kelas remedial atau pelajaran
tambahan kepada siswa yang kompetensinyadi
bawah rata-rata
99. Asesmen Diagnostik Non-Kognitif
Asesmen diagnostik non-kognitif di awal pembelajaran dilakukan
untuk menggali hal-hal sepertiberikut:
• Kesejahteraan psikologis dan sosial emosisisiwa
• Aktivitas siswa selama belajar dirumah
• Kondisi keluarga dan pergaulansiswa
• Gayabelajar, karakter, serta minatsiswa
Tahapan melaksanakan asesmen diagnostik non-kognitif adalah:
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Tindak Lanjut
Tips:
Ketrampilan bertanya dan
membuat pertanyaanpenting
pada asesmenini!
100. Asesmen Diagnostik Non-Kognitif
Contoh kegiatan persiapan
1.Siapkan alat bantu berupa
gambar-gambar yangmewakili
emosi
Siapkan pertanyaanpanduan
seperti berikut:
1. Apa yang sedang kamurasakan
saat ini?
2. Bagaimana perasaanmusaat
belajar di rumah?
2.Buat daftar pertanyaankunci
mengenai aktivitas siswa
Siapkan pertanyaan kunciseperti
berikut:
1. Apa saja kegiatanmu selama belajardi
rumah?
2. Apa hal yang palingmenyenangkan
dan tidak menyenangkan ketika
belajar di rumah?
3. Apa harapanmu?
101. Asesmen Diagnostik Non-Kognitif
Contoh kegiatan pelaksanaan
Meminta siswa mengekspresikan perasaannya selamabelajar
di rumah serta menjelaskanaktivitasnya
Bercerita Menulis Menggambar
102. Asesmen Diagnostik Non-Kognitif
Strategi tanyajawab
1. Pastikan pertanyaan jelas dan mudahdipahami
2. Menyertakan acuan atau stimulus informasi yang dapat membantu siswa menemukan jawabannya
3. Memberikan waktu berpikir pada siswa sebelum menjawab pertanyaan
• Berikan penguatan
• Berikan pertanyaan lanjutan
untuk menggali lebihdalam
• Mengembalikan fokus jika
jawaban mulaimenyimpang
Saat siswa
menjawab pertanyaan
• Langsung menjawab
pertanyaan siswa
• Membantu siswauntuk
dapat menjawab
pertanyaannya sendiri
Saat siswa
balik bertanya
• Mencoba mengarahkan
kembali pertanyaan
• Memparafrasekan
pertanyaan agar lebihmudah
dipahami
• Menunggu beberapasaat
Saat siswa
menjawab pertanyaan
103. Asesmen Diagnostik Non-Kognitif
Tindak Lanjut
1.Identifikasi siswa dengan ekspresi emosi negatif dan ajak berdiskusi
empat mata
2.Menentukan tindak lanjut dan mengomunikasikan dengan siswa serta
orang tua biladiperlukan
3. Ulangi pelaksanaan asesmen non-kognitifpada awal pembelajaran
104. Asesmen diagnostik kognitifbertujuan mendiagnosis kemampuan
dasar siswa dalam topiksebuah mata pelajaran.
Asesmen diagnostik kognitif dapat dilaksanakan secara rutin yang
disebut asesmen diagnostik kognitif berkala, pada awal
pembelajaran, akhir setelah guru selesai menjelaskan dan
membahas topik, dan waktulain.
Asesmen Diagnostik bisa berupa Asesmen Formatifmaupun
Asesmen Sumatif.
Tahapan melaksanakan asesmen diagnostik kognitif adalah:
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Diagnosis dan TindakLanjut
Asesmen Diagnostik Kognitif
Penting!
Guru melakukan asesmen
diagnosis kognitif untuk
menyesuaikan tingkat
pembelajaran dengan
kemampuan siswa, bukanuntuk
mengejar target kurikulum.
105. 1. Buat jadwal pelaksanaanasesmen
2. Identifikasi materi asesmen berdasarkan penyederhanaan kompetensi dasar yang disediakan oleh Kementrian
Pendidikan danKebudayaan
3. Susunpertanyaan sederhana yangmeliputi:
• 2pertanyaan sesuai kelasnya, dengan topikcapaian pembelajaran baru
• 6 pertanyaan dengan topik satu kelas di bawah
• 2pertanyaan dengan topikdua kelas di bawah
(sesuaikanpertanyaan dengan topik yang menjadi prasyarat untuk bisa mengikuti pembelajaran di jenjang sekarang)
Asesmen Diagnostik Kognitif
Contoh kegiatan persiapan &pelaksanaan
Berikan asesmen untuk semua siswa di kelas, baik yang belajar tatap muka di sekolah maupun yang belajar di
rumah
106. 1. Lakukan pengolahan hasilasesmen
• Buat penilaian dengan kategori “Paham utuh”, “Paham sebagian”, dan “Tidak paham”
• Hitung rata-ratakelas
2. Bagi siswa menjadi tigakelompok:
• Siswadengan nilai rata-rata kelas akan mengikuti pembelajaran denganATPsesuai
fasenya
• Siswadengan nilai di bawah rata-rata mengikuti pembelajaran dengan diberikan
pendampingan pada kompetensi yang belumterpenuhi
• Siswadengan nilai di atas rata-rata mengikuti pembelajaran dengan pengayaan
3. Lakukan penilaian pembelajaran topik yang sudah diajarkan sebelum memulai topik
pembelajaran baru, untuk menyesuaikan pembelajaran sesuaidengan rata-rata kemampuan
siswa
4. Ulangi proses diagnosis ini dengan melakukan asesmen formatif (dengan bentuk dan strategi
yang variatif), sampai siswa mencapai tingkat kompetensi yang diharapkan
Asesmen Diagnostik Kognitif
Contoh kegiatan tindaklanjut
Penting!
Guru menyesuaikan
aktivitas dan materi
belajar di kelas
dengan peningkatan
rata-rata semua
murid dikelas
107. Asesmen Diagnostik Kognitif
Contoh perencanaan soalhingga tindak lanjut
Asesmen awal Matematika kelas IIISD
Soal
Tujuan Pembelajaran yang dites:
Menjelaskan dan menentukan
panjang (termasuk jarak), berat, dan
waktu dalam satuan baku yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-
hari
Prasyarat dari Tujuan
Pembelajaran: Mendeskripsikan
dan menentukan hubungan antar
satuan baku untuk panjang, berat,
dan waktu yang umumnya
108. Asesmen Diagnostik Kognitif
Contoh perencanaan soalhingga tindak lanjut
Asesmen awal Matematika kelas IIISD
So
al
A
B
C
Jawaban
Sko
r Paha
m
utuh
Paham
sebagia
n
Tidak
paha
m
Pembelajaran dapat dilanjutkan pada KD
berikutnya tentang Hubungan Antarsatuan
Baku Panjang, Berat, dan Waktu, serta Data
dan Penyajiannya dalam Diagram Gambar
di Kelas III.
Tindak
Lanjut
Memberikan pembelajaran remedial dengan
menekankan pada cara mengukur panjang
benda dengan menggunakan alat ukur baku
panjang, seperti mistar, meteran, dll.
109.
110. KONSEPMODUL AJAR
• Modul ajar adalah sejumlah alat atau sarana media,
metode, petunjuk, dan pedoman yang dirancang
secara sistematis danmenarik.
• Modul ajar merupakan implementasi dariAlur Tujuan
Pembelajaran yang dikembangkan dari Capaian
Pembelajaran dengan Profil Pelajar Pancasilasebagai
sasaran.
• Modul ajar disusun sesuai dengan fase atau tahap
perkembangan peserta didik, mempertimbangkanapa
yang akan dipelajari dengan tujuan pembelajaran, dan
berbasis perkembangan jangkapanjang.
• Guru perlu memahami konsep mengenai modul ajar
agar proses pembelajaran lebih menarik danbermakna.
111. KOMPONENMODUL AJAR
• Gurudalam satuanpendidikan diberi kebebasan
untuk mengembangkan modul ajar sesuai
dengan konteks lingkungan dankebutuhan
belajar pesertadidik.
• Modul ajar dilengkapi dengan komponen yang
menjadi dasar dalam prosespenyusunan.
• Komponen modul ajar dalampanduan
dibutuhkan untuk kelengkapanpersiapan
pembelajaran.
• Komponen modul ajar bisa ditambahkansesuai
dengan mata pelajaran dan kebutuhan
112. KOMPONENMODULAJAR
Mari kita mempelajarikomponen-komponen
dari modul ajar
1INFORMASI
UMUM
Informasi tentang modul ajar yang dikembangkan
terdiri dari:
• Nama penyusun, institusi, dan tahundisusunnya
Modul Ajar.
• Jenjang sekolah(SD/SMP/SMA)
• Kelas
• Alokasi waktu (penentuan alokasi waktu yang
digunakan adalah alokasi waktu sesuai dengan jam
pelajaran yang berlaku di unit kerja masing-masing)
A. IDENTITASMODUL
113. KOMPONENMODULAJAR
Mari kita mempelajarikomponen-komponen
dari modul ajar
1INFORMASI
UMUM
Kompetensi awal adalah pengetahuandan/atau
keterampilan yang perlu dimiliki siswa sebelum
mempelajari topik tertentu. Kompetensi awal
merupakan ukuran seberapa dalam modul ajar
dirancang.
B.KOMPETENSIAWAL
114. KOMPONENMODULAJAR
Mari kita mempelajarikomponen-komponen
dari modul ajar
1INFORMASI
UMUM
Merupakan tujuan akhir dari suatu kegiatan
pembelajaran yang berkaitan erat dengan
pembentukan karakter peserta didik. Profil Pelajar
Pancasila (PPP)dapat tercermin dalam kontendan/atau
metode pembelajaran.
Di dalam modul pembelajaran, ProfilPelajar Pancasila
tidak perlu mencantumkan seluruhnya, namun dapat
memilih Profil Pelajar Pancasila yang sesuai dengan
kegiatan pembelajaran dalam modulajar.
C.PROFILPELAJAR PANCASILA
115. KOMPONENMODULAJAR
Mari kita mempelajarikomponen-komponen
dari modul ajar
1INFORMASI
UMUM
Enam dimensi Profil Pelajar Pancasila saling berkaitan
dan terintegrasi dalam seluruh mata pelajaran melalui
(terlihat dengan jelas didalam):
• materi/isi pelajaran,
• pedagogi, dan/atau
• kegiatan projekatau
• asesmen
Setiap modul ajar memuat satu atau beberapa unsur
dimensi Profil Pelajar Pancasila yang telahditetapkan.
C.PROFILPELAJAR PANCASILA
116. KOMPONENMODULAJAR
Mari kita mempelajarikomponen-komponen
dari modul ajar
1INFORMASI
UMUM
Merupakan fasilitas dan bahan yang dibutuhkan untuk
menunjang kegiatan pembelajaran. Sarana merujuk
pada alat dan bahan yang digunakan, sementara
prasarana di dalamnya termasuk materi dan sumber
bahan ajar lain yang relevan yang digunakan dalam
kegiatan pembelajaran.
Ketersediaan materi disarankan mempertimbangkan
kebutuhan peserta didik baik dengan keterbatasan atau
kelebihan. Teknologi, termasuk sarana dan prasarana
yang penting untuk diperhatikan, dan juga
dimanfaatkan agar pembelajaran lebih dalam dan
bermakna.
D. SARANADAN PRASARANA
117. KOMPONENMODULAJAR
Mari kita mempelajarikomponen-komponen
dari modul ajar
1INFORMASI
UMUM
Peserta didik yang menjadi targetyaitu;
• Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada
kesulitan dalam mencerna dan memahamimateri
ajar.
• Peserta didik dengan kesulitan belajar: memiliki gaya
belajar yang terbatas hanya satugaya misalnya
dengan audio. Memiliki kesulitan dengan bahasa
dan pemahaman materi ajar, kurang percaya diri,
kesulitan berkonsentrasi jangka panjang,dsb.
• Peserta didik dengan pencapaian tinggi:mencerna
dan memahami dengan cepat, mampu mencapai
keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan
memiliki keterampilanmemimpin.
E.TARGETPESERT
ADIDIK
118. KOMPONENMODULAJAR
Mari kita mempelajarikomponen-komponen
dari modul ajar
1INFORMASI
UMUM
Merupakan model atau kerangka pembelajaranyang
memberikan gambaran sistematis pelaksanaan
pembelajaran. Model pembelajaran dapat berupa
model pembelajaran tatap muka, pembelajaranjarak
jauh dalam jaringan (PJJDaring), pembelajaran jarak
jauh luar jaringan (PJJLuring), dan blended learning.
F
.MODEL PEMBELAJARAN
119. KOMPONENMODULAJAR
Mari kita mempelajarikomponen-komponen
dari modul ajar
2KOMPONEN
INTI
Tujuan pembelajaran harus mencerminkan hal-hal
penting dari pembelajaran dan harus bisa diuji dengan
berbagai bentuk asesmen sebagai bentuk dari unjuk
pemahaman.
Tujuan pembelajaran menentukan kegiatanbelajar,
sumber daya yang digunakan, kesesuaiandengan
keberagaman murid, dan metodeasesmen yang
digunakan.
Tujuan pembelajaran bisa dari berbagai bentuk:
pengetahuan yang berupa fakta dan informasi, dan juga
prosedural, pemahaman konseptual, pemikiran dan
penalaran keterampilan, dan kolaboratif dan strategi
komunikasi.
A. TUJUANPEMBELAJARAN
120. KOMPONENMODULAJAR
Mari kita mempelajarikomponen-komponen
dari modul ajar
2KOMPONEN
INTI
Pemahaman bermakna adalah informasi tentang
manfaat yang akan peserta didik peroleh setelah
mengikuti proses pembelajaran. Manfaat tersebut
nantinya dapat peserta didik terapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
Contoh kalimat pemahamanbermakna:
• Manusia berorganisasi untuk memecahkanmasalah
dan mencapai suatu tujuan.
• Makhluk hidup beradaptasi denganperubahan
habitat.
B.PEMAHAMAN BERMAKNA
121. KOMPONENMODULAJAR
Mari kita mempelajarikomponen-komponen
dari modul ajar
2KOMPONEN
INTI
Pertanyaan pemantik dibuat oleh guru untuk
menumbuhkan rasa ingin tahu dan kemampuan berpikir
kritis dalam diri peserta didik. Pertanyaan pemantik
memandu siswa untuk memperoleh pemahaman
bermakna sesuai dengan tujuanpembelajaran.
Contohnya pada pembelajaran menulis cerpen,guru
dapat mendorong pertanyaan pemantik sebagai
berikut:
• Apa yang membuatsebuah cerpen menarik untuk
dibaca?
• Jika kamu diminta untuk membuat akhir cerita yang
berbeda, apa yang akan kamuusulkan?
C.PERTANYAAN PEMANTIK
122. KOMPONENMODULAJAR
Mari kita mempelajarikomponen-komponen
dari modul ajar
2KOMPONEN
INTI
Urutan kegiatan pembelajaran inti dalam bentuk
langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang
dituangkan secara konkret, disertakan
opsi/pembelajaran alternatif dan langkah untuk
menyesuaikan dengan kebutuhan belajarsiswa.
Langkah kegiatan pembelajaran ditulis secara
berurutan sesuai dengan durasi waktu yang
direncanakan, meliputi tiga tahap, yakni pendahuluan,
inti, dan penutup berbasis metode pembelajaran aktif.
D. KEGIATANPEMBELAJARAN
123. KOMPONENMODULAJAR
Mari kita mempelajarikomponen-komponen
dari modul ajar
2KOMPONEN
INTI
Asesmen digunakan untuk mengukur capaian
pembelajaran di akhir kegiatan. Kriteria pencapaian
harus ditentukan dengan jelas sesuai dengantujuan
pembelajaran yang ditetapkan.
Jenisasesmen:
• Asesmen sebelum pembelajaran (diagnostik)
• Asesmen selama proses pembelajaran (formatif)
• Asesmen pada akhir proses pembelajaran(sumatif).
E.ASESMEN
124. KOMPONENMODULAJAR
Mari kita mempelajarikomponen-komponen
dari modul ajar
2KOMPONEN
INTI
Bentuk asesmen yang bisadilakukan:
• Sikap (Profil Pelajar Pancasila) dapat berupa:
observasi, penilaian diri, penilaian teman sebaya,
dan anekdotal.
• Performa (presentasi,drama, pameran hasil karya,
jurnal, dsb.)
• Tertulis (tes objektif:essay, pilihan ganda, isian,
jawaban singkat,benar-salah).
E.ASESMEN
125. KOMPONENMODULAJAR
Mari kita mempelajarikomponen-komponen
dari modul ajar
2KOMPONEN
INTI
Pengayaan adalah kegiatan pembelajaran yang
diberikan pada peserta didik dengan capaian tinggi agar
mereka dapat mengembangkan potensinya secara
optimal.
Remedial diberikan kepada peserta didik yang
membutuhkan bimbingan untuk memahami materi
atau pembelajaran mengulang. Saat merancang
kegiatan pengayaan, perlu diperhatikan mengenai
diferensiasi contohnya lembar belajar/kegiatanyang
berbeda dengankelas.
F
.PENGA
Y
AANDAN REMEDIAL
126. KOMPONENMODULAJAR
Mari kita mempelajarikomponen-komponen
dari modul ajar
3LAMPIRAN
Lembar kerja siswa ini ditujukan untuk peserta didik
(bukan guru) dan dapat diperbanyak sesuai kebutuhan
untuk diberikan kepada peserta didik termasuk peserta
didik nonreguler.
A. LEMBARKERJAPESERT
ADIDIK
Bahan bacaan guru dan peserta didik digunakan
sebagai pemantik sebelum kegiatan dimulai atau untuk
memperdalam pemahaman materi pada saat atau akhir
kegiatan pembelajaran.
B.BAHANBACAANGURU &
PESERT
ADIDIK
127. KOMPONENMODULAJAR
Mari kita mempelajarikomponen-komponen
dari modul ajar
3LAMPIRAN
C.GLOSARIUM
Daftar pustaka adalah sumber-sumber referensi yang
digunakan dalam pengembangan modulajar. Referensi
yang dimaksud adalah semua sumber belajar (buku
siswa, buku referensi, majalah, koran, situs internet,
lingkungan sekitar, narasumber,dsb.)
Glosarium merupakan kumpulan istilah-istilah dalam
suatu bidang secara alfabetikal yang dilengkapidengan
definisi dan artinya. Glosarium diperlukan untuk kata
atau istilah yang memerlukan penjelasan lebih
mendalam.
D. DAFTARPUSTAKA
128.
129. PRINSIPPENGEMBANGANMODUL AJAR
Pendekatan melalui tahap perkembangan inimemperhitungkan:
• Karakteristik, kompetensi dan minat peserta didik di setiap fase.
• Perbedaan tingkat pemahaman, dan variasi jarak (gap) antar tingkat kompetensi yang
bisa terjadi di setiapfase.
• Melihat dari sudut pandang pelajar, bahwa setiap peserta didik itu unik.
• Bahwa belajar harus berimbang antara intelektual, sosial, dan personal dan semua hal
tersebut adalah pentingdan saling berhubungan.
• Tingkat kematangan setiap peserta didik tergantung dari tahap perkembangan yang
dilalui oleh seorang peserta didik, dan merupakan dampak dari pengalaman sebelumnya.
130. PRINSIPPENGEMBANGANMODULAJAR
4KRITERIA Y
ANG
HARUSDIMILIKI
MODULAJAR
ESENSIAL
Pemahaman konsep dari setiap mata pelajaran melalui
pengalaman belajar dan lintasdisiplin.
MENARIK,BERMAKNA,MENANTANG
Menumbuhkan minat untuk belajar dan melibatkan
peserta didik secara aktif dalam proses belajar.
Berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman
yang dimiliki sebelumnya, sehingga tidak terlalu
kompleks, namun juga tidak terlalu mudah untuk tahap
usianya.
132. PROSEDURPENYUSUNAN
MODULAJAR
Guru pada saat mengembangkan modul ajar dapat
mengikuti langkah-langkah sesuai denganinfografis
disamping.
Hasil yang didapatkan di Tahap 6: Evaluasi dan
Tindak Lanjut, digunakan untuk Tahap1:Analisis
kondisi dankebutuhan.
133. MENYUSUN MODUL AJAR :
Pelaksanaan Pembelajaran
Analisis Kondisi dan Kebutuhan Guru, Peserta Didik
dan Satuan Pendidikan
Identifikasi dan Tentukan Dimensi
Profil Pelajar Pancasila
Tentukan Alur Tujuan Pembelajaran Yang Akan
Dikembangkan Menjadi Modul Ajar
Susun Modul Ajar Berdasarkan
Komponen Yang Tersedia
01
02
03
04
05
06 Evaluasi dan Tindak Lanjut
134.
135. Kondisi saatini Harapan dengan
kurikulum baru
Assessm
ent of
Learning
Assessme
nt for
Learning
Assessm
ent as
Learning
Assessm
ent of
Learning
Assessme
nt for
Learning
Assessm
ent as
Learning
Assessment of learning paling dominan dilakukan
oleh Guru
Mengutamakan assessment as
learning dan
Penekanan pada AsesmenFormatif
FungsiAsesmenFormatif dan Sumatif
136. Penekanan pada AsesmenFormatif
FungsiAsesmenFormatif dan Sumatif
Proporsi fungsi Assessment as,for,dan of learning.
Asesmen
Formatif
Asesmen
Sumatif
Penting!
Padakurikulum ini guru diharapkan
memberikan proporsi lebih banyakpada
pelaksanaanasesmenformatif daripada
menitikberatkan orientasi pada asesmen
sumatif.
Harapannya, ini akan mendukung proses
penanaman kesadaran bahwa proses
lebih penting daripada sebatas hasil akhir.
137. Penekanan pada AsesmenFormatif
Membangun Keseimbangan AsesmenFormatif dan Sumatif
• Jumlah asesmenformatif sebaiknya lebihbanyak
dari jumlah asesmensumatif
• Jelaskan tujuan asesmenformatif adalah untuk
perbaikan danpengembangan diri. Asesmen
formatif dapat membantu mereka mendapatkan nilai
yang lebih baik dalam asesmen sumatif di akhir, juga
untuk mengoptimalkan kegiatanpembelajaran.
• Bangunketerkaitan antara asesmensumatif dan
formatif. Dengan merancang asesmen formatifyang
berkontribusi pada tugas sumatif dapatmenurunkan
beban kerja murid dan memperjelas relevansi tugas
formatif.
Asesmen
Formatif
Asesmen
Sumatif
Proporsi fungsi Assessment as,for,dan of learning.
138. Penekanan pada AsesmenFormatif
Mengapa Keseimbangan AsesmenFormatif dan Sumatif penting?
Mengubah paradigma belajar yang
menitikberatkan pada nilai menjadi
belajar yang menitikberatkan pada
proses.
Jika ketergantungan pada asesmen sumatifmasih
terjadi dengan umpan balik yang sedikit, maka
dapat menghambat proses murid untuk
“mengalami pengetahuan”.
Asesmen
Formatif
Asesmen
Sumatif
Proporsi fungsi Assessment as,for,dan of learning.
139. Bentuk Asesmen Formatif danSumatif
Contoh bentuk asesmen tidaktertulis
• Mengembangkan kemampuan berkomunikasi muriddi
depan publik dan mengemukakanpendapat.
• Melatih murid untuk belajar berdemokrasi,
mendengarkan dan menerima pendapat orang lain yang
mungkin berbeda dengannya, juga merespons pendapat
tersebut dengan cara yang sopan dan simpatis.
Diskusikelas Drama
• Mengembangkan kemampuan seni perandan
berkomunikasi murid.
• Mendorong murid untuk melihat sebuah masalah
dari perspektif yang berbeda sehingga dapat
menumbuhkan jiwa empati dan berpikiran kritis
murid.
• Membuat model miniatur3dimensi
(diorama), produk digital, produk
seni, dll.
• Mengembangkan kreativitas
• Menanamkan pengertian mengenai
sebuah peristiwa
Produk Presentasi
• Mengembangkan kemampuan
berkomunikasi
• Mendorong murid untuk
memahami topik presentasi
dengan mendalam
TesLisan
• Kuis tanya jawab secaralisan
• Mengonfirmasi pemahaman
murid
• Menerapkan umpan balik
140. Bentuk Asesmen Formatif danSumatif
• Melatih murid untuk berperan aktif dalam mengevaluasi
pembelajaran mereka sendiri dan memikirkan
bagaimana cara mereka dapat memperbaikidiri.
• Hasil refleksi ini dapat digunakan guru untuk melihat sisi
lain proses pembelajaranmurid
Contoh bentuk asesmentertulis
Refleksi Jurnal
• Melatih kemampuan murid untuk mengorganisasi
dan mengekspresikan ide/pemikiran merekadalam
bentuk tulisan.
• Biasanya ditulisdengan bahasa yang kurang formal
sehingga memberikan murid kebebasan berpikir
kreatif.
• Menjadi alat untuk murid merefleksikan
perkembangan mereka secaraberkesinambungan.
Esai
• Mengasah keterampilan menulis
akademis murid, seperti
mengembangkan argumen, menyajikan
bukti, mencari sumber terpercaya
untuk mendukung argumen, dan
menggunakan referensi dengantepat.
• Mengembangkan cara berpikirkritis
dan daya analisismurid.
Poster
• Mendorong kemampuan
murid untuk mengeksplorasi
topik danmengkomunikasikan
pemahaman mereka dengan
cara semenarik mungkin
TesTertulis
• Kuis pilihan ganda
• Kuis pertanyaan
• Menerapkan umpanbalik
143. Umpan Balik
Mengapa umpan balikpenting?
Umpan balik merupakan kumpulan
informasi mengenai bagaimana
seseorang melakukan suatukegiatan.
Umpan balik biasanya berisi hal baik
yang sudah dilakukan, hal yang butuh
perbaikan dan hal yang bisa
dikembangkan untuk aktivitas
selanjutnya
Bagiguru
• Memberi informasi perkembangan murid untuk
memodifikasi pengajaran dan pembelajaran di
masa depan.
BagiMurid
• Membantu murid untuk mengetahui kelebihan
dan kekurangan mereka sehingga muriddapat
mengatur dan merasa berperan dalam proses
pembelajaran mereka.
• Memberikan umpan balikkepada sesama teman
juga memberikan kesempatan bagi muriduntuk
belajar dari satu samalain.
144. 10Prinsip
Pemberian Umpan
Balik yangEfektif
Prinsip ini diterjemahkan dan diadopsi dari
Model Pemberian Umpan Balik yang dua arah
(dialogical) dari Nicol, D. (2010) From
monologue to dialogue: improving written
feedback processes in mass highereducation.
Assessment & Evaluation in Higher Education,
35(5), 501-517
145. Umpan Balik
Membuat umpan balik yangefektif
• Harus terdiri dari
✔ feed up (mengklarifikasi tujuan dengan murid),
✔ feedback (tanggapan atas pekerjaan murid dan kemajuan mereka)
✔ feed forward (saran bagi murid untuk dipakai di masa depan menggunakan data dari feedback).
• Membutuhkan tujuan dan sasaran yang jelas dan dapat dimengerti oleh murid dan guru.
• Memungkinkan murid untukmengidentifikasi:
✔apa yang mereka ketahui,
✔apa yang mereka pahami,
✔ d i mana mereka membuat kesalahan,
✔ d i mana mereka memiliki kesalahpahaman
✔ kapan mereka terlibat / tidak terlibat dalam pembelajaran.
146. Umpan Balik
Membuat umpan balik yangefektif
Umpan Balik Guru(TeacherFeedback)
Pertanyaan panduan untuk guru:
• Apa saja komponen penting yang perlu ada?
• Dokumen apa yang bisa dipakai guru untuk
menjadi acuan penulisan umpan balik yang efektif
dan objektif?
• Apakah ada format umpan balik yang sederhana
dan mudah dipahami olehmurid?
• Seberapa sering umpan balikharus diberikan?
• Seberapa panjang dan detail penulisan umpan
balik yang efektif(apabila diberikan tertulis)?
• Bagaimana agar murid tertarik untuk membaca
umpan balik dan mendapatkan manfaat yang
maksimal?
Umpan Balik Teman (PeerFeedback)
Pertanyaan panduan untuk murid:
• Apa saja komponen penting yang perlu ada?
• Apa yang bisa kamu pakai untuk membantu kamu
memberikan umpan balik yang efektif dan objektif
bagi temanmu?
• Apa hal baik yang sudah dilakukan oleh temanmu?
• Apa hal yang bisa diperbaiki/ dikembangkan lagi
oleh temanmu?
• Apa yang bisa dilakukan oleh temanmu agar
karyanya bisa lebih baik lagi di kemudian hari?
• Informasi apa yang kamu rasa akan bermanfaat
untuk membantu pengembangan diri temanmu?
147. Ladder ofFeedback
Contoh praktik baik memberikanumpan balik secara berjenjang
Dikutip darihttps://sonyaterborg.com/2018/10/21/ladder-of-feedback/
Apresiasi
Klarifikasi
• Apa yangkamu
maksud dengan…
• Bisatolong jelaskan
lagi tentang…
• Bagaimana itu bisa
terjadi?
Penilaian
• Bagian iniefektif
karena…
• Ini menarikkarena
…
• Ini ide yangbagus
untuk …
Perhatian
• Saya
membayangkan
bagaimana jika…
• Apakah mungkinjika
…
• Sayabelum paham
bagaimana …
• Bagaimanakamu
bisa…
Saran
• Pernahkah kamu
berpikir tentang…
• Bagaimanakalau
menambahkan …
• Bisakah kamu
menghapusbagian
…
• Idemu mengingatkan
saya pada…
• Sayabisamelihat
pekerjaan …inibisa
saya gunakanjuga
• Sayabelajar … dari
jawabanmu