1. Dokumen tersebut membahas pendekatan orkestra belajar-mengajar (quantum teaching-learning) yang memberikan ruang yang bebas dan dinamis bagi mahasiswa untuk belajar.
2. Pendekatan ini melibatkan interaksi yang santai antara dosen dan mahasiswa serta memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar melalui berbagai aktivitas yang menyenangkan dan menantang.
3. Tujuan pendekatan ini adalah membuat mahasiswa merasa nyaman dan termot
Dokumen tersebut membahas tentang inovasi pembelajaran di TK, termasuk prinsip-prinsip pembelajaran TK, contoh pembelajaran aktif dan joyful learning, serta pentingnya menggunakan berbagai metode pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan peserta didik yang beragam.
Dokumen tersebut membahas tentang masalah belajar yang terbagi menjadi tiga kategori yaitu masalah internal, eksternal, dan cara menentukan masalah belajar. Masalah internal terkait dengan karakteristik siswa seperti minat, motivasi, dan gaya belajar. Masalah eksternal meliputi faktor guru, sarana prasarana, lingkungan sekolah, dan kurikulum. Cara menentukan masalah belajar dilakukan dengan pengamatan,
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran individual, kelompok, dan klasikal serta peran guru dalam ketiganya. Pembelajaran individual fokus pada bimbingan individu, kelompok pada kerja sama, dan klasikal pada pengajaran untuk kelas."
Dokumen tersebut membahas tentang teori belajar dan konsep mengajar. Terdapat beberapa poin penting seperti definisi pembelajaran yang terdiri dari proses komunikasi dua arah antara guru dan peserta didik, empat variabel interaksi proses pembelajaran kelas, pendekatan belajar seperti deduktif dan induktif, serta pendekatan kontekstual yang menghubungkan materi pelajaran dengan situasi nyata peserta didik.
Dokumen tersebut membahas tentang inovasi pembelajaran di TK, termasuk prinsip-prinsip pembelajaran TK, contoh pembelajaran aktif dan joyful learning, serta pentingnya menggunakan berbagai metode pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan peserta didik yang beragam.
Dokumen tersebut membahas tentang masalah belajar yang terbagi menjadi tiga kategori yaitu masalah internal, eksternal, dan cara menentukan masalah belajar. Masalah internal terkait dengan karakteristik siswa seperti minat, motivasi, dan gaya belajar. Masalah eksternal meliputi faktor guru, sarana prasarana, lingkungan sekolah, dan kurikulum. Cara menentukan masalah belajar dilakukan dengan pengamatan,
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran individual, kelompok, dan klasikal serta peran guru dalam ketiganya. Pembelajaran individual fokus pada bimbingan individu, kelompok pada kerja sama, dan klasikal pada pengajaran untuk kelas."
Dokumen tersebut membahas tentang teori belajar dan konsep mengajar. Terdapat beberapa poin penting seperti definisi pembelajaran yang terdiri dari proses komunikasi dua arah antara guru dan peserta didik, empat variabel interaksi proses pembelajaran kelas, pendekatan belajar seperti deduktif dan induktif, serta pendekatan kontekstual yang menghubungkan materi pelajaran dengan situasi nyata peserta didik.
Dokumen tersebut membahas tentang motivasi belajar, kebutuhan Maslow, pentingnya motivasi bagi siswa dan guru, jenis motivasi, sifat motivasi, motivasi intrinsik dan ekstrinsik, ciri individu yang dapat mengaktualisasikan diri, dan ciri orang yang berkembang menjadi aktualisasi diri penuh.
Buku ini membahas tentang prinsip-prinsip pembelajaran yang efektif. Prinsip-prinsip tersebut meliputi perhatian dan motivasi siswa, keterlibatan aktif siswa, keterlibatan langsung siswa, pengulangan materi, tantangan dalam pembelajaran, umpan balik dan penguatan, serta memperhatikan perbedaan individual siswa. Prinsip-prinsip ini memberikan implikasi penting bagi guru dalam merancang pembelajaran yang dapat meningkat
Dokumen tersebut memberikan ringkasan konsep pengurusan bilik darjah yang efektif. Ia menjelaskan bahawa pengurusan bilik darjah melibatkan proses untuk memastikan pelajaran dapat berjalan lancar walaupun terdapat gangguan. Dokumen ini menyenaraikan ciri-ciri guru efektif seperti mempunyai kualiti peribadi yang baik, kompetensi pengajaran yang tinggi, dan menghayati nilai-nilai keguruan
Dokumen tersebut membahas tentang teori-teori perkembangan manusia menurut psikologi dan sosiologi serta jenis-jenis sosialisasi dan peranan guru dalam proses sosialisasi dan interaksi pembelajaran. Dokumen tersebut juga menjelaskan dinamika kelompok dalam kelas dan cara membentuk interaksi yang sihat dalam pembelajaran.
3. hakikat, ciri dan komponen belajar mengajardodyoktavendi
Kegiatan belajar mengajar merupakan proses pengaturan yang bertujuan membentuk perkembangan peserta didik melalui berbagai komponennya seperti tujuan, bahan pelajaran, metode, dan evaluasi. Proses ini memiliki ciri berupa rencana kegiatan, penggarapan materi khusus, aktivitas siswa, peran guru sebagai pembimbing, serta evaluasi akhir.
Dokumen tersebut membahas pendekatan orkestra belajar-mengajar (quantum teaching-learning) dimana proses belajar dan mengajar diibaratkan seperti aliran sungai yang bebas dan dinamis serta perlunya menciptakan konteks dan isi pembelajaran yang menyenangkan dan menggairahkan bagi siswa."
Dokumen tersebut membahas tentang filosofi pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara yang menempatkan tujuan pendidikan untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan siswa. Dokumen tersebut juga menjelaskan tentang visi guru pengerak yang berpihak pada siswa dan menggerakkan komunitas pembelajaran serta menggunakan pendekatan inkuiri aprecitatif dalam perubahan pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang motivasi belajar, kebutuhan Maslow, pentingnya motivasi bagi siswa dan guru, jenis motivasi, sifat motivasi, motivasi intrinsik dan ekstrinsik, ciri individu yang dapat mengaktualisasikan diri, dan ciri orang yang berkembang menjadi aktualisasi diri penuh.
Buku ini membahas tentang prinsip-prinsip pembelajaran yang efektif. Prinsip-prinsip tersebut meliputi perhatian dan motivasi siswa, keterlibatan aktif siswa, keterlibatan langsung siswa, pengulangan materi, tantangan dalam pembelajaran, umpan balik dan penguatan, serta memperhatikan perbedaan individual siswa. Prinsip-prinsip ini memberikan implikasi penting bagi guru dalam merancang pembelajaran yang dapat meningkat
Dokumen tersebut memberikan ringkasan konsep pengurusan bilik darjah yang efektif. Ia menjelaskan bahawa pengurusan bilik darjah melibatkan proses untuk memastikan pelajaran dapat berjalan lancar walaupun terdapat gangguan. Dokumen ini menyenaraikan ciri-ciri guru efektif seperti mempunyai kualiti peribadi yang baik, kompetensi pengajaran yang tinggi, dan menghayati nilai-nilai keguruan
Dokumen tersebut membahas tentang teori-teori perkembangan manusia menurut psikologi dan sosiologi serta jenis-jenis sosialisasi dan peranan guru dalam proses sosialisasi dan interaksi pembelajaran. Dokumen tersebut juga menjelaskan dinamika kelompok dalam kelas dan cara membentuk interaksi yang sihat dalam pembelajaran.
3. hakikat, ciri dan komponen belajar mengajardodyoktavendi
Kegiatan belajar mengajar merupakan proses pengaturan yang bertujuan membentuk perkembangan peserta didik melalui berbagai komponennya seperti tujuan, bahan pelajaran, metode, dan evaluasi. Proses ini memiliki ciri berupa rencana kegiatan, penggarapan materi khusus, aktivitas siswa, peran guru sebagai pembimbing, serta evaluasi akhir.
Dokumen tersebut membahas pendekatan orkestra belajar-mengajar (quantum teaching-learning) dimana proses belajar dan mengajar diibaratkan seperti aliran sungai yang bebas dan dinamis serta perlunya menciptakan konteks dan isi pembelajaran yang menyenangkan dan menggairahkan bagi siswa."
Dokumen tersebut membahas tentang filosofi pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara yang menempatkan tujuan pendidikan untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan siswa. Dokumen tersebut juga menjelaskan tentang visi guru pengerak yang berpihak pada siswa dan menggerakkan komunitas pembelajaran serta menggunakan pendekatan inkuiri aprecitatif dalam perubahan pembelajaran.
Pembelajaran dengan paradigma baru diorganisir berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan struktur kurikulum yang disesuaikan untuk mencapai profil Pelajar Pancasila. Literasi dan numerasi diperkuat di semua mata pelajaran, sedangkan kurikulum operasional dikembangkan sesuai karakteristik sekolah. Profil Pelajar Pancasila dibangun melalui budaya sekolah, pembelajaran, penguatan karakter, dan ekstrakurik
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang Wawasan Wiyata Mandala yang merupakan pandangan lingkungan pendidikan sekolah.
2. Sekolah bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai keagamaan, ilmu pengetahuan, dan keterampilan kepada siswa.
3. Proses Wawasan Wiyata Mandala meliputi mengetahui, mengenal, dan mencintai lingkungan sekolah.
Dokumen ini membahas tentang ciri-ciri guru impian berdasarkan falsafah pendidikan Islam. Tiga ciri utama guru impian adalah: (1) mengamalkan asas falsafah pendidikan Islam dengan berpegang teguh pada al-Quran dan hadis, (2) berperanan sebagai murabbi untuk mendidik rohani, jasmani, dan mental siswa, (3) bertanggungjawab untuk mendidik siswa menjadi pemimpin berkualitas dengan adil dan ju
Merancang P5 Bermakna Yang Berpihak Pada MuridMuhamadNgafifi
P5 merupakan bagian dari struktur kurikulum merdeka yang wajib diimplementasikan oleh semua pendidik di semua jenjang. Penerapan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang bermakna dan berpusat pada murid perlu langkah persiapan-pelaksanaan-dan evaluasi yang komprehensif. Oleh karena itu, materi ini merupakan upaya berbagi praktik baik penerapan P5 di sekolah. Harapannya semua pendidik dapat menerapkan P.5 di sekolahnya dengan baik sesuai dengan analisis konteks dan kebutuhan belajar peserta didik. Jika semua pendidik dapat menerapkan P.5 dan tentunya pembelajaran intrakurikuler maupun ekstrakurikuler yang mengintegrasikan 6 dimensi profil Pelajar Pancasila maka cita-cita dan tujuan dari Kurikulum Merdeka untuk mewujudkan pelajar Indonesia yang cerdas dan berkarakter akan dapat terwujud sehingga tantangan serta peluang bonus demografi menuju Indonesia Emas 2024 akan menjadi berkah bagi kemajuan bangsa Indonesia.
Dokumen tersebut memberikan deskripsi tentang guru impian dari sudut pandang pelajar. Guru impian digambarkan sebagai seseorang yang memiliki ilmu yang mendalam, kreatif dalam mengajar, dan memiliki akhlak yang mulia seperti sabar dan jujur. Guru juga harus menyediakan lingkungan belajar yang kondusif dan memberikan perhatian pada setiap pelajar.
Dokumen tersebut membahas tentang Quantum Teaching yang merupakan pendekatan pembelajaran yang menyenangkan dan efektif dengan memanfaatkan interaksi antara guru, siswa, dan lingkungan belajar untuk meningkatkan antusiasme, semangat, dan pencapaian belajar. Quantum Teaching juga menekankan pada penciptaan lingkungan belajar yang menyenangkan, memberikan tujuan yang jelas, serta memberikan umpan balik dan pengakuan atas prestasi s
Dokumen tersebut membahasikan konsep budaya sekolah dan iklim sekolah. Budaya sekolah merujuk kepada nilai, praktik, dan struktur organisasi sekolah yang mempengaruhi tingkah laku dan keselamatan pelajar. Iklim sekolah pula merujuk kepada pengaruh persekitaran sekolah terhadap pelajar. Dokumen tersebut juga menjelaskan unsur-unsur penting dalam membentuk budaya dan iklim sekolah yang kondusif bagi proses
Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan karakter yang bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi individu yang berkarakter baik dan siap bertanggung jawab, dengan menanamkan nilai-nilai seperti religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, dan demokratis melalui kegiatan pembelajaran yang melibatkan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
Dokumen tersebut membahas tentang paradigma baru dalam pembelajaran dan kurikulum di Indonesia. Beberapa poin penting yang disebutkan adalah perlunya menyesuaikan kurikulum dengan perkembangan zaman, meningkatkan literasi dan kompetensi transformatif siswa, serta memberikan fleksibilitas kepada sekolah dalam mengadaptasi kurikulum sesuai konteks lingkungan masing-masing.
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan kurikulum operasional satuan pendidikan. Terdapat penjelasan mengenai analisis karakteristik satuan pendidikan, penyusunan visi, misi, dan tujuan yang melibatkan seluruh warga sekolah, serta prinsip-prinsip pengembangan kurikulum operasional yang berpusat pada peserta didik.
Dokumen tersebut membahas tentang kurikulum merdeka dan struktur program pembelajarannya. Kurikulum merdeka terdiri dari program intrakurikuler yang mencakup mata pelajaran wajib dan peminatan, program ekstrakurikuler, dan proyek penguatan profil pelajar pancasila. Program intrakurikuler disesuaikan dengan tingkat pendidikan mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA, dan SMK.
Teknologi pendidikan adalah studi dan praktik etis untuk memfasilitasi proses belajar dan meningkatkan kinerja dengan menciptakan, mengelola, dan memanfaatkan sumber daya teknologi yang tepat. Terdapat 9 elemen kunci teknologi pendidikan yang meliputi studi, praktik etis, penciptaan, pengelolaan, pemanfaatan proses dan sumber teknologi untuk memfasilitasi belajar dan meningkatkan kinerja.
Dokumen tersebut membahas tentang motivasi belajar siswa dan pentingnya motivasi bagi siswa dan guru. Motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh kebutuhan untuk mencapai aktualisasi diri sesuai teori Maslow. Motivasi internal dan eksternal berperan dalam meningkatkan semangat belajar siswa. Guru perlu memahami berbagai motivasi siswa dan menciptakan lingkungan pembelajaran yang dapat memotivasi siswa.
Pendidikan harus dirancang dengan pendekatan multiliterasi dan mempersiapkan siswa untuk memiliki berbagai kompetensi abad 21 seperti berpikir kritis, kolaborasi, komunikasi, serta menguasai teknologi informasi untuk menghadapi tantangan era industri 4.0. Guru dituntut untuk memiliki kompetensi baru seperti kemampuan berkolaborasi secara global, penguasaan teknologi, berpikir kreatif, dan memecahkan
Dokumen tersebut membahas tentang peran teknologi dalam pendidikan dan pembelajaran, kecenderungan pendidikan masa depan, dampak positif dan negatif teknologi informasi, manfaat, dan ramalan teknologi pendidikan.
Teknologi pendidikan dan pembelajaran merupakan bidang studi yang mencakup desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, evaluasi proses dan sumber daya untuk memfasilitasi pembelajaran. Teknologi pendidikan lebih luas cakupannya dibanding teknologi pembelajaran karena mencakup sistem lain yang digunakan dalam mengembangkan kemampuan manusia. Teknologi pembelajaran fokus pada proses interaksi antara
Teori-teori yang menyebutkan perubahan evaluasi dalam pembelajaran, mulai dari teori behavioristik ke kognitif, evaluasi dengan kertas ke autentik, dan evaluasi sesaat ke terus menerus. Perubahan penekanan juga terjadi dari evaluasi aspek tunggal ke multidimensional serta individual ke kelompok.
3. BELAJAR
Belajar bagaikan air mengalir di sebuah sungai
• Mengalir
• Dinamis
• Penuh resiko
• Menggairahkan
Kesalahan, kreativitas, potensi,dan ketakjuban mengisi tempat itu
4. MENGAJAR
MENGAJAR bagaikan “tukang bersih sungai” agar
air dapat mengalir bebas hambatan
Mengangkat sampah, kotoran lain
Mengeruk lumpur, pasir
Memindahkan batu, kayu
Ketulusan hati, kesetiaan, kesabaran, kemesraan,
kelembutan, cinta, sukacita, improvisasi,
pengendalian diri memenuhi pekerjaan itu
5. Sebuah sungai yang indah diarungi,
berliku-liku, banyak jeram, batu, padas
Segala yang tersembunyi dan terbuka
ada di situ dalam ketidakteraturan
6. Standar Proses
PP No. 19 Tahun 2005, Pasal 19, ayat 1
Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta
didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan
fisik serta psikologis peserta didik.
7. Standar Proses
PP No. 19 Tahun 2005, Pasal 19, ayat 1
Proses Pembelajaran:
• Interaktif
• Inspiratif
• Menyenangkan
• Menantang
• Memotivasi
8. Kompetensi Dunia Kerja
Di Era Kesemrawutam Global
• Berpikir kreatif,
• Pengambilan keputusan
• Pemecahan masalah
• Belajar bagaimana belajar
• Kolaborasi
• Pengelolaan diri
9. Strategi pembelajaran
(Kontekstual)
• Memberikan kesempatan kepada MAHASISWA untuk
menampilkan, menciptakan, menghasilkan, atau
melakukan sesuatu.
• Mendorong tingkat berpikir yang lebih tinggi dan
ketrampilan pemecahan masalah.
• Memberikan tugas-tugas yang menuntut aktivitas
belajar yang bermakna.
• Menerapkan apa yang dipelajari dalam konteks nyata
13. Asas Utama Orkestra Belajar-
Mengajar (Q-Teaching)
Masukilah dunia mahasiswa anda!
“Bawalah dunia mahasiswa ke dunia kita dan
antarkan dunia kita ke dunia mahasiswa”
“Semakin jauh anda memasuki dunia
mahasiswa, semakin jauh pengaruh yang
dapat anda berikan kepada mereka”
14. Prinsip Utama
• Segalanya bicara
• Segalanya bertujuan
• Berangkat dari Pengalaman
• Akui setiap usaha
• Rayakan setiap keberhasilan
15. Model Q-Teaching
Konteks:
• Suasana yang
menggairahkan
• Landasan yang kokoh
• Lingkungan yang
menyenangkan
• Gubahan belajar yang
dinamis
Isi:
• Interaksi mahasiswa -
dosen
• Interaksi mahasiswa-
Kurikulum
• Belajar keterampilan
belajar
• Belajar keterampilan
hidup
16. Konteks
(Menggubah suasana yang menggairahkan)
• Membangun motivasi
• Menjalin rasa simpati dan saling pengertian
• Membangun keriangan dan ketakjuban
• Mendorong pengambilan resiko
• Membangun rasa saling memiliki
• Menampilkan keteladanan
17. Konteks
(Menggubah Landasan yang Kokoh)
• Penetapan tujuan bersama
• Membangun prinsip dan nilai bersama
• Membangun keyakinan akan kemampuan diri
(mahasiswa dan dosen)
• Membangun kesepakatan, kebijakan, prosedur, dan
aturan bersama
• Membangun kemitraan dalam belajar
18. Konteks
(Menggubah lingkungan yang menyenangkan)
• Media Belajar
• Lingkungan sekitar kelas
• Penataan meja-kursi belajar
• Penataan tanaman, hewan kesayangan, aroma
• Penataan musik
19. Gunakan musik untuk:
• Meningkatkan semangat
• Menumbuhkan relaksasi
• Memusatkan perhatian
• Membangun hubungan
• Menentukan tema belajar
• Membangun inspirasi
• Bersenang-senang
Daripada menghabiskan
waktu, tenaga, dan
suara untuk
mendapatkan perhatian
mahasiswa, biarlah
musik melakukaannya
untuk anda
20. Konteks
(Menggubah belajar yang dinamis)
• Dari dunia mahasiswa ke dunia kita
• Sesuaikan dengan karakteristik belajar mahasiswa
(gaya belajar, kecerdasan ganda, dan lainnya)
• Padukan kesuksesan, kegagalan, dan resiko
• Gunakan tahapan TANDUR
• Gunakan metapora, analogi, atau sugesti
24. Isi
Menggubah Presentasi
(Interaksi dosen dengan mahasiswa)
• Jadilah Q-Teacher
• Sesuaikan dengan gaya belajar mahasiswa
• Selaraskan bahasa tubuh dengan ungkapan verbal
25. Q-Teacher
• Kepribadian berdimensi ganda
• Kemampuan menampilkan banyak peran
• Kemampuan berinteraksi dengan beragam mahasiswa
• Luwes
• Berkeinginan berbuat lebih untuk mahasiswa
• Berkeinginan berkolaborasi dengan mahasiswa
26. Isi
(Menggubah Interaksi mahasiswa dengan Kurikulum)
• Gunakan KEG
• Pastikan kesuksesan mahasiswa pada saat
belajar
• Kondisi belajar optimal
27. Isi
(Menggubah Penumbuhan Keterampilan Belajar)
• Belajar sesuai dengan gaya belajar mahasiswa
• Menggubah kondisi terbaik untuk belajar
• Menggubah penataan dan pemetaan informasi
• Quantum reader (learner)
28. 5 Keterampilan belajar
• Cara memusatkan konsentrasi
• Cara mencatat
• Cara mempersiapkan ujian
• Cara membaca cepat
• Cara mengingat
29. Menggubah Kondisi Terbaik Untuk Belajar
• Penyelarasan pikiran, perasaan, dan tubuh
• Gunakan SLANT
• Gunakan kondisi Alfa
30.
31. 4 kondisi Kegiatan Gelombang Otak
• Beta (sadar dan aktif)
• Alfa (sadar dan santai)
• Teta (hampir tidur atau bermimpi)
• Delta (tidur nyenyak tanpa mimpi)
32. Kondisi Alfa
• Duduk tegak
• Pejamkan mata
• Tarik nafas dalam
• Layangkan pikiran ke tempat damai
• Putar bola mata
• Buka mata
35. Keterampilan Hidup
• Hidup di atas garis tanggung jawab
• Komunikasi yang jernih dengan menggunakan
OTFD dan AAMR
36. Hidup di atas Garis Tanggung Jawab
• Bertanggung jawab
• Pilihan
• Kebebasan
• Kemauan
• Solusi
37. Hidup di bawah Garis Tanggung Jawab
• Menyalahkan
• Membenarkan
• Mengingkari
• Menyerah
• Berdalih
38. OTFD = Open the Front Door
• O Open = Observasi
• T The = Thought
• F Front = Feeling
• D Door = Desire
39. AAMR = All About My Relationships
• A = Acknowledge
• A = Apologize
• M = Make it Right
• R = Recommit
40. Prediksi Dampak
• 68 % meningkatkan motivasi
• 73% meningkatkan nilai
• 81 % meningkatkan rasa percaya diri
• 84 % meningkatkan harga diri
• 98 %Melanjutkan penggunaan keterampilan
(keterampilan hidup)
41. Rindu Belajar
Aku rindu belajar
Aku rindu berkarya
Aku juga rindu ke kampus
Kampus ku yang nyaman
Kampus ku yang indah
Melodi belajar yang bebas
Lingkunganku yang aman
Dosen ku yang sabar
Semuanya sungguh
menyenangkan
Rindu belajar
Rindu ke kampus
Rindu membaca
Rindu menulis
Aku rindu semuanya
Semua menyenangkan
Semua menakjubkan
Semua mengasyikkan
Semua menggairahkan
Yes ! Yes! Yes!
42. Manusia Indonesia Terjangkit
Virus Keseragaman
Pola pikir sentralistik, monolitik, dan
uniformistik mewarnai pengemasan dunia
belajar dan Pendididkan
43.
44.
45. 8 KUNCI KEUNGGULAN
Di Era Kesemrawutan Global
• Kejujuran
• Kegagalan awal kesuksesan
• Bicara dengan niat baik
• Pola pikir kekinian
• Komitmen
• Tanggung jawab
• Sikap luwes
• Hidup seimbang
47. PANDANGAN TENTANG
Pengetahuan, Belajar dan Pembelajaran
Konstruktivistik
• Pengetahuan : non-
objektif, temporer,
selalu berubah
• Belajar: pemaknaan
pengetahuan
• Mengajar: menggali
makna
Behavioristik
• Pengetahuan:
objektif, pasti, tetap
• Belajar: perolehan
pengetahuan
• Mengajar:
memindahkan
pengetahuan ke
orang yang belajar
49. Lanjutan:
Konstruktivistik
Si belajar bisa memiliki
pemahaman yang
berbeda terhadap
pengetahuan yang
dipelajari
Behavioristik
Si belajar diharapkan
memiliki
pemahaman yang
sama dengan
pengajar terhadap
pengetahuan yang
dipelajari