SlideShare a Scribd company logo
ALJABAR LINIER
Kelompok 16

BASIS, DIMENSI,
BASIS, DIMENSI,
dan TEOREMANYA
dan TEOREMANYA

Lizza Ulfa Fauziah (120210101002)
Amalia Warniasih Sasmito (120210101008)
Dimensi
De finis i :
Suatu ruang vektor V dikatakan
berdimensi n bila dapat
ditemukan suatu himpunan n
vektor-vektor ϵ V yang bebas
linier, sedangkan setiap
himpunan (n+1) vektor-vektor ϵ
V selalu bergantung linier.
Dengan kata lain, banyak
maksimum vektor-vektor ϵ V
yang bebas linier adalah n.
Teorema :
Setiap n vektor-vektor {u1,u2,……
un} yang bebas linier dari V ruang
vektor berdimensi n pasti
merupakan sistem pembentuk
dari V
Bukti :
Ambil vektor sembarang v ϵ V. Karena
dimensi V adalah n, menurut definisi
{u1,u2,……un} bergantung linier.
Sehingga pada persamaan
λ1u1+λ2u2+...+λnun+λn+1v=0 terdapat λi
yang tidak nol, dan haruslah λn+1 ≠0
karena bila demikian, persamaan
λ1u1+λ2u2+...+λnun+0v=0, berakibat
{u= −,……un− bergantung linier.
,u2 λ1 u } λ2 u − ... − λn u
v1
1
2
n
λn +1
Bertentanganλberarti : λn +1
n +1

= µ1u1 + µ 2u 2 + ... + µ n u n

Jadi, setiap v ϵ V kombinasi linier dari {u1,u2,……un
berarti {u1,u2,……un} sistem pembentuk
Catatan :
Suatu sistem pembentuk tidak
perlu bebas linier. Mudah
diterangkan bahwa bila {u1,u2,
……um} merupakan sistem
pembentuk yang bergantung
linier, sedang maksimum
vektor-vektor di antara u1,u2,
……un yang bebas linier adalah
{u1,u2,……up} juga sistem
pembentuk. Jadi dalam hal ini
Contoh
1. Tentukan dimensi dari ruang vektor yang
dibentuk: ,−2,3,1], q = [ 2,−4,5,2]
p = [1
a) u = [5,7,11,4], v = [10,14,22,8]
b)
Penyelesaian :
a) Kedua vektor pembentuk tidak
berkelipatan, jadi sistem pembentuk
bebas linier. Berarti dimensi = 2
b) v ≠ 0 vektor berkelipatan. Vektor u
Kedua
maupun
. Jadi baik {u} maupun {v}
merupakan sistem pembentuk yang
bebas linier. Jadi, dimensi = 1
Basis
De finis i :
Setiap sistem pembentuk yang bebas
linier disebut basis dari ruang vektor
tersebut. Dengan kata lain, setiap
himpunan n vektor {u1,u2,……un} yang
bebas linier dari ruang vektor berdimensi n
disebut basis dari ruang vektor tersebut.
Basis
Ca ta ta n :
1.Karena vektor-vektor ϵ V tak berhingga
banyaknya, kecuali ruang vektor yang
dibentuk oleh vektor nol sendiri, yaitu L{0},
dan misalnya dimensi V berhingga n,
maka kita dapat mencari banyak sekali
himpunan n vektor-vektor ϵ V yang bebas
linier. Sehingga kita dapat memilih banyak
basis untuk V
2.Dimensi dari ruang vektor Rn adalah n
Teorema :
Apabila { u1,u2,……un} basis dari ruang
vektor V berdimensi n, maka setiap vektor
v ϵ V dapat dinyatakan secara tunggal
sebagai kombinasi linier dari {u1,u2,……un},
misal v=k1u1+ k2u2 + ……knun dan n-tupel
skalar [k1,k2,……kn]disebut koordinat v
relatif terhadap basis { u1,u2,……un} .
Bukti : Misal v=k1u1+ k2u2 + ……+kmum dan juga
v=μ1u1+ μ 2u2 + …… +μmum ,maka
0 =(k1-μ1) u1+ (k2-μ2) u2 + ……(km-μm) um
Karena { u1,u2,……un} bebas linier, maka (k1μ1)=( k2-μ2) =…..=(km-μm)=0, berarti k1=μ1 ;
k2=μ2 ;…; km=μm
Contoh
Tentukan basis dari ruang
vektor yang dibentuk
oleh :
1.p = [3,2,7,11] dan q =
[2,5,8,9]
2.u = [2,1,6,3], dan v =
[6,3,18,9]
Contoh
Jawab :
1.Kedua vektor yaitu p dan q tidak berkelipatan,
sehingga p dan q bebas linier. Jadi p dan q adalah
basis dari ruang vektor yang dibentuk. Atau dapat
dituliskan, basis dari ruang vektor yag dibentuk adalah
{p,q}
2.Kedua vektor berkelipatan (v=3u), sehingga
keduanya merupakan vektor yang saling bergantung
linier. Vektor u maupun v ≠0, jadi keduanya
merupakan sistem pembentuk yang bebas linier. Jadi
basis dari ruang vektor tersebut adalah {u} atau {v}
Contoh
1. Diketahui S {a=[1,1,1], b=[2,1,1],
c=[3,2,2]}. S membentuk ruang vektor
L(S)=L{a,b,c}. Tentukan basis dan dimensi
dari L(S)
p =[ 0,0], =[1,1,0], r =[1,1
2. Tentukan basis1,dan qdimensi dari ,1]
ruang
vektor yang dibentuk oleh
Jawaban
1. c=a+b sehingga {a,b,c} bergantung linier
{a,b} tidak berkelipatan sehingga bebas
linier
Jadi, dimensi dari L(S) adalah 2 dan basis
dari ,L(S)[1,1,0] + λ3 [1,1,1] = [ 0,0,0] atau :
λ1 [1,0 0] + λ2 adalah {a,b},atau{a,c}, atau {b,c}.
2. λ1 + λ2 + λ3 = 0
λ2 + λ3 = 0
λ3 = 0
jelas λ3 = λ2 = λ1 = 0, berarti bebas linier,
maka dimensinya adalah 3 dan basisnya adalah {p, q, r}
LATIHAN
1. Apakah himpunan vektor-vektor ini
merupakan basis ?
R3
a) [1,1,1], [1,− ,3]
2
b) [1,1,2], [1,2,5], [5,3,4]
c) [1,0,0], [1,1,0], [1,1,1]
2. Diketahui L dibentuk oleh p = [1,3,1], q =
[2,1,0], dan r = [4,x-2,2]. Tentukan nilai x
supaya L berdimensi 2.
3. Diketahui a = [1,2,1], b = [2,4,1], dan r =
[3,6,2]. Tentukan basis dan dimensinya
Jawab
R3
1. a) Bukan, karena dimensi
= 3, berarti
basis harus terdiri atas 3 vektor
b) kita selidiki apakah bebas linier.
λ1 [1,1,2] + λ2 [1,2,5] + λ3 [ 5,3,4] = [ 0,0,0], atau :

λ1 + λ2 + 5λ3 = 0 .........(1)
λ1 + 2λ2 + 3λ3 = 0 .........( 2)
2λ1 + 5λ2 + 4λ3 = 0 .........(3)
(1) − (2) : - λ2 + 2λ3 = 0...........(4)
(3) − (2 kali)(1) : 3λ2 − 6λ3 = 0...........(5)
(4) dan (5) ekivalen, berarti λ2 = 2λ3 sebarang.
boleh kita ambil λ3 ≠ 0, jadi terdapat λ yang ≠ 0.
berarti bergantung linier. maka ketiga vektor tersebut bukan basis R 3
Jawab
c) kita selidiki apakah bebas linier.

λ1 [1,0,0] + λ2 [1,1,0] + λ3 [1,1,1] = [ 0,0,0], atau :
λ1 + λ2 + 5λ3 = 0 .........(1)
λ2 + λ3 = 0 .........(2)
λ3 = 0 .........(3)
karena λ1 , λ2 , λ3 = 0.
berarti bebas linier. maka ketiga vektor tersebut basis R

3
2. supaya L berdimensi 2 maka {p,q,r}
bergantung linier. Maka r merupakan
[ 4, x − 2,2] = λ1[ 3,1] + λ 2,1,0], {p,q}
kombinasi1,linier2 [dari atau
4 = λ1 + 2λ2 .............(1)

x − 2 = 3λ1 + λ2 ........(2)
2 = λ1.......................(3)
Dari persamaan (3) dan (1) diperoleh λ1=2 , λ2=1, yang harus memenuhi
persamaan
(2) berarti x=9
3. c merupakan kombinasi linier dari
[ 3,6,2
{a,b} ] = [1,2,1] + [2,4,1]
karena {a,b,c} bergantung linier. {a,b}
tidak berkelipatan sehingga bebas
linier. Jadi, dimensinya adalah 2 dan
basisnya adalah {a,b} atau{a,c} atau
{b,c}.
THANK YOU

More Related Content

What's hot

Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Kelinci Coklat
 
Pengenalan Persamaan Differensial Parsial
Pengenalan Persamaan Differensial ParsialPengenalan Persamaan Differensial Parsial
Pengenalan Persamaan Differensial Parsial
SCHOOL OF MATHEMATICS, BIT.
 
Matematika Diskrit Relasi Rekursif
Matematika Diskrit Relasi RekursifMatematika Diskrit Relasi Rekursif
Matematika Diskrit Relasi Rekursif
Ayuk Wulandari
 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1
Maya Umami
 
Turunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi KompleksTurunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi Kompleks
RochimatulLaili
 
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear Elementer
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear ElementerSistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear Elementer
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear Elementer
Kelinci Coklat
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Arif Windiargo
 
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksi
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksiContoh soal dan penyelesaian metode biseksi
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksi
muhamadaulia3
 
Integral Garis
Integral GarisIntegral Garis
Integral Garis
Kelinci Coklat
 
Geometri analitik ruang
Geometri analitik ruangGeometri analitik ruang
Geometri analitik ruang
Edhy Suadnyanayasa
 
deret kuasa
deret kuasaderet kuasa
deret kuasa
Ruth Dian
 
Integral Lipat Tiga
Integral Lipat TigaIntegral Lipat Tiga
Integral Lipat Tiga
Kelinci Coklat
 
Bilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapBilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapagus_budiarto
 
Interpolasi Newton
Interpolasi  NewtonInterpolasi  Newton
Interpolasi Newton
Ratih Vihafsari
 
Makalah metode posisi palsu
Makalah metode posisi palsuMakalah metode posisi palsu
Makalah metode posisi palsu
okti agung
 
03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan
Rudi Wicaksana
 
Modul 4 kongruensi linier
Modul 4   kongruensi linierModul 4   kongruensi linier
Modul 4 kongruensi linier
Acika Karunila
 
Polar Coordinates & Polar Curves
Polar Coordinates & Polar CurvesPolar Coordinates & Polar Curves
Polar Coordinates & Polar Curves
Diponegoro University
 
Geometri datar dra. kusni- m.si
Geometri datar   dra. kusni- m.siGeometri datar   dra. kusni- m.si
Geometri datar dra. kusni- m.siKiki Ni
 
Analisis vektor
Analisis vektorAnalisis vektor
Analisis vektor
Riyan Supriadi Supriadi
 

What's hot (20)

Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
 
Pengenalan Persamaan Differensial Parsial
Pengenalan Persamaan Differensial ParsialPengenalan Persamaan Differensial Parsial
Pengenalan Persamaan Differensial Parsial
 
Matematika Diskrit Relasi Rekursif
Matematika Diskrit Relasi RekursifMatematika Diskrit Relasi Rekursif
Matematika Diskrit Relasi Rekursif
 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1
 
Turunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi KompleksTurunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi Kompleks
 
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear Elementer
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear ElementerSistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear Elementer
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear Elementer
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
 
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksi
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksiContoh soal dan penyelesaian metode biseksi
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksi
 
Integral Garis
Integral GarisIntegral Garis
Integral Garis
 
Geometri analitik ruang
Geometri analitik ruangGeometri analitik ruang
Geometri analitik ruang
 
deret kuasa
deret kuasaderet kuasa
deret kuasa
 
Integral Lipat Tiga
Integral Lipat TigaIntegral Lipat Tiga
Integral Lipat Tiga
 
Bilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapBilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkap
 
Interpolasi Newton
Interpolasi  NewtonInterpolasi  Newton
Interpolasi Newton
 
Makalah metode posisi palsu
Makalah metode posisi palsuMakalah metode posisi palsu
Makalah metode posisi palsu
 
03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan
 
Modul 4 kongruensi linier
Modul 4   kongruensi linierModul 4   kongruensi linier
Modul 4 kongruensi linier
 
Polar Coordinates & Polar Curves
Polar Coordinates & Polar CurvesPolar Coordinates & Polar Curves
Polar Coordinates & Polar Curves
 
Geometri datar dra. kusni- m.si
Geometri datar   dra. kusni- m.siGeometri datar   dra. kusni- m.si
Geometri datar dra. kusni- m.si
 
Analisis vektor
Analisis vektorAnalisis vektor
Analisis vektor
 

Viewers also liked

Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdfBahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Pawit Ngafani
 
Determinan Matrik
Determinan MatrikDeterminan Matrik
Determinan Matrikbagus222
 
Matriks eselon baris dan eselon baris tereduksi
Matriks eselon baris dan eselon baris tereduksiMatriks eselon baris dan eselon baris tereduksi
Matriks eselon baris dan eselon baris tereduksi
Elemantking Daeva
 
Dasar dasar aljabar linier
Dasar dasar aljabar linierDasar dasar aljabar linier
Dasar dasar aljabar linier
L Yudhi Prihadi
 
ALJABAR LINEAR ELEMENTER
ALJABAR LINEAR ELEMENTERALJABAR LINEAR ELEMENTER
ALJABAR LINEAR ELEMENTER
Mella Imelda
 

Viewers also liked (9)

Modul 7 basis dan dimensi
Modul 7 basis dan dimensiModul 7 basis dan dimensi
Modul 7 basis dan dimensi
 
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdfBahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Operasi baris dasar
Operasi baris dasarOperasi baris dasar
Operasi baris dasar
 
Determinan Matrik
Determinan MatrikDeterminan Matrik
Determinan Matrik
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 
Matriks eselon baris dan eselon baris tereduksi
Matriks eselon baris dan eselon baris tereduksiMatriks eselon baris dan eselon baris tereduksi
Matriks eselon baris dan eselon baris tereduksi
 
Dasar dasar aljabar linier
Dasar dasar aljabar linierDasar dasar aljabar linier
Dasar dasar aljabar linier
 
ALJABAR LINEAR ELEMENTER
ALJABAR LINEAR ELEMENTERALJABAR LINEAR ELEMENTER
ALJABAR LINEAR ELEMENTER
 

Similar to Basis dan Dimensi

Pertemuan_7_RUANG_VEKTOR 2.pptx
Pertemuan_7_RUANG_VEKTOR 2.pptxPertemuan_7_RUANG_VEKTOR 2.pptx
Pertemuan_7_RUANG_VEKTOR 2.pptx
ChristianPS2
 
1 bab 1-ruang_vektor-raja-leni
1 bab 1-ruang_vektor-raja-leni1 bab 1-ruang_vektor-raja-leni
1 bab 1-ruang_vektor-raja-leni
Bidayatul Mas'ulah
 
Linear Algebra - Finite Dimensional Vector Spaces
Linear Algebra - Finite Dimensional Vector SpacesLinear Algebra - Finite Dimensional Vector Spaces
Linear Algebra - Finite Dimensional Vector Spaces
Diponegoro University
 
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdfBahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Pawit Ngafani
 
Tgas kel..
Tgas kel..Tgas kel..
Tgas kel..33335
 
Matematika Elektro part 2.pdf
Matematika Elektro part 2.pdfMatematika Elektro part 2.pdf
Matematika Elektro part 2.pdf
MasjudinUntirta
 
ALJABAR LINIER
ALJABAR LINIERALJABAR LINIER
ALJABAR LINIER
isti yuliani
 
geometri
geometrigeometri
geometri
SEP
 
5 ruang-hasil-kali-dalam-v2011
5 ruang-hasil-kali-dalam-v20115 ruang-hasil-kali-dalam-v2011
5 ruang-hasil-kali-dalam-v2011Dickdick Maulana
 
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk.pptx
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk.pptxkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk.pptx
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk.pptx
JustinEduardoSimarma1
 
Pertemuan09&10
Pertemuan09&10Pertemuan09&10
Pertemuan09&10Amri Sandy
 
Cbr aljabar
Cbr aljabarCbr aljabar
Cbr aljabar
lubis12345
 
Vektor Eigen dari Matriks Simetris
Vektor Eigen dari Matriks SimetrisVektor Eigen dari Matriks Simetris
Vektor Eigen dari Matriks Simetrisbernypebo
 
Vektor Eigen Dari Matriks Simetris
Vektor Eigen Dari Matriks SimetrisVektor Eigen Dari Matriks Simetris
Vektor Eigen Dari Matriks Simetris
bernypebo
 
Modul VEKTOR
Modul VEKTORModul VEKTOR
Modul VEKTOR
umar fauzi
 

Similar to Basis dan Dimensi (20)

Bab 7
Bab 7Bab 7
Bab 7
 
Pertemuan_7_RUANG_VEKTOR 2.pptx
Pertemuan_7_RUANG_VEKTOR 2.pptxPertemuan_7_RUANG_VEKTOR 2.pptx
Pertemuan_7_RUANG_VEKTOR 2.pptx
 
Allin 2
Allin 2Allin 2
Allin 2
 
1 bab 1-ruang_vektor-raja-leni
1 bab 1-ruang_vektor-raja-leni1 bab 1-ruang_vektor-raja-leni
1 bab 1-ruang_vektor-raja-leni
 
R5 g kel 6 allin2 2
R5 g kel 6 allin2 2R5 g kel 6 allin2 2
R5 g kel 6 allin2 2
 
Vektor dan ruang euclid
Vektor dan ruang euclidVektor dan ruang euclid
Vektor dan ruang euclid
 
Linear Algebra - Finite Dimensional Vector Spaces
Linear Algebra - Finite Dimensional Vector SpacesLinear Algebra - Finite Dimensional Vector Spaces
Linear Algebra - Finite Dimensional Vector Spaces
 
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdfBahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
 
Tgas kel..
Tgas kel..Tgas kel..
Tgas kel..
 
Matematika Elektro part 2.pdf
Matematika Elektro part 2.pdfMatematika Elektro part 2.pdf
Matematika Elektro part 2.pdf
 
Ruang vektor
Ruang vektorRuang vektor
Ruang vektor
 
ALJABAR LINIER
ALJABAR LINIERALJABAR LINIER
ALJABAR LINIER
 
geometri
geometrigeometri
geometri
 
5 ruang-hasil-kali-dalam-v2011
5 ruang-hasil-kali-dalam-v20115 ruang-hasil-kali-dalam-v2011
5 ruang-hasil-kali-dalam-v2011
 
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk.pptx
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk.pptxkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk.pptx
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk.pptx
 
Pertemuan09&10
Pertemuan09&10Pertemuan09&10
Pertemuan09&10
 
Cbr aljabar
Cbr aljabarCbr aljabar
Cbr aljabar
 
Vektor Eigen dari Matriks Simetris
Vektor Eigen dari Matriks SimetrisVektor Eigen dari Matriks Simetris
Vektor Eigen dari Matriks Simetris
 
Vektor Eigen Dari Matriks Simetris
Vektor Eigen Dari Matriks SimetrisVektor Eigen Dari Matriks Simetris
Vektor Eigen Dari Matriks Simetris
 
Modul VEKTOR
Modul VEKTORModul VEKTOR
Modul VEKTOR
 

More from bagus222

PDB Linier Orde Satu Nonhomogen
PDB Linier Orde Satu NonhomogenPDB Linier Orde Satu Nonhomogen
PDB Linier Orde Satu Nonhomogenbagus222
 
PDB Orde Satu
PDB Orde SatuPDB Orde Satu
PDB Orde Satubagus222
 
Peluang dan Distribusi Peluang
Peluang dan Distribusi PeluangPeluang dan Distribusi Peluang
Peluang dan Distribusi Peluangbagus222
 
Ruang Peta dan Ruang Nol
Ruang Peta dan Ruang NolRuang Peta dan Ruang Nol
Ruang Peta dan Ruang Nolbagus222
 
Sifat sifat Determinan
Sifat sifat DeterminanSifat sifat Determinan
Sifat sifat Determinanbagus222
 

More from bagus222 (7)

PDB Linier Orde Satu Nonhomogen
PDB Linier Orde Satu NonhomogenPDB Linier Orde Satu Nonhomogen
PDB Linier Orde Satu Nonhomogen
 
PDB Orde Satu
PDB Orde SatuPDB Orde Satu
PDB Orde Satu
 
Peluang dan Distribusi Peluang
Peluang dan Distribusi PeluangPeluang dan Distribusi Peluang
Peluang dan Distribusi Peluang
 
Bab IR
Bab IRBab IR
Bab IR
 
Ruang Peta dan Ruang Nol
Ruang Peta dan Ruang NolRuang Peta dan Ruang Nol
Ruang Peta dan Ruang Nol
 
Matrik
MatrikMatrik
Matrik
 
Sifat sifat Determinan
Sifat sifat DeterminanSifat sifat Determinan
Sifat sifat Determinan
 

Basis dan Dimensi

  • 1. ALJABAR LINIER Kelompok 16 BASIS, DIMENSI, BASIS, DIMENSI, dan TEOREMANYA dan TEOREMANYA Lizza Ulfa Fauziah (120210101002) Amalia Warniasih Sasmito (120210101008)
  • 2. Dimensi De finis i : Suatu ruang vektor V dikatakan berdimensi n bila dapat ditemukan suatu himpunan n vektor-vektor ϵ V yang bebas linier, sedangkan setiap himpunan (n+1) vektor-vektor ϵ V selalu bergantung linier. Dengan kata lain, banyak maksimum vektor-vektor ϵ V yang bebas linier adalah n.
  • 3. Teorema : Setiap n vektor-vektor {u1,u2,…… un} yang bebas linier dari V ruang vektor berdimensi n pasti merupakan sistem pembentuk dari V
  • 4. Bukti : Ambil vektor sembarang v ϵ V. Karena dimensi V adalah n, menurut definisi {u1,u2,……un} bergantung linier. Sehingga pada persamaan λ1u1+λ2u2+...+λnun+λn+1v=0 terdapat λi yang tidak nol, dan haruslah λn+1 ≠0 karena bila demikian, persamaan λ1u1+λ2u2+...+λnun+0v=0, berakibat {u= −,……un− bergantung linier. ,u2 λ1 u } λ2 u − ... − λn u v1 1 2 n λn +1 Bertentanganλberarti : λn +1 n +1 = µ1u1 + µ 2u 2 + ... + µ n u n Jadi, setiap v ϵ V kombinasi linier dari {u1,u2,……un berarti {u1,u2,……un} sistem pembentuk
  • 5. Catatan : Suatu sistem pembentuk tidak perlu bebas linier. Mudah diterangkan bahwa bila {u1,u2, ……um} merupakan sistem pembentuk yang bergantung linier, sedang maksimum vektor-vektor di antara u1,u2, ……un yang bebas linier adalah {u1,u2,……up} juga sistem pembentuk. Jadi dalam hal ini
  • 6. Contoh 1. Tentukan dimensi dari ruang vektor yang dibentuk: ,−2,3,1], q = [ 2,−4,5,2] p = [1 a) u = [5,7,11,4], v = [10,14,22,8] b)
  • 7. Penyelesaian : a) Kedua vektor pembentuk tidak berkelipatan, jadi sistem pembentuk bebas linier. Berarti dimensi = 2 b) v ≠ 0 vektor berkelipatan. Vektor u Kedua maupun . Jadi baik {u} maupun {v} merupakan sistem pembentuk yang bebas linier. Jadi, dimensi = 1
  • 8. Basis De finis i : Setiap sistem pembentuk yang bebas linier disebut basis dari ruang vektor tersebut. Dengan kata lain, setiap himpunan n vektor {u1,u2,……un} yang bebas linier dari ruang vektor berdimensi n disebut basis dari ruang vektor tersebut.
  • 9. Basis Ca ta ta n : 1.Karena vektor-vektor ϵ V tak berhingga banyaknya, kecuali ruang vektor yang dibentuk oleh vektor nol sendiri, yaitu L{0}, dan misalnya dimensi V berhingga n, maka kita dapat mencari banyak sekali himpunan n vektor-vektor ϵ V yang bebas linier. Sehingga kita dapat memilih banyak basis untuk V 2.Dimensi dari ruang vektor Rn adalah n
  • 10. Teorema : Apabila { u1,u2,……un} basis dari ruang vektor V berdimensi n, maka setiap vektor v ϵ V dapat dinyatakan secara tunggal sebagai kombinasi linier dari {u1,u2,……un}, misal v=k1u1+ k2u2 + ……knun dan n-tupel skalar [k1,k2,……kn]disebut koordinat v relatif terhadap basis { u1,u2,……un} .
  • 11. Bukti : Misal v=k1u1+ k2u2 + ……+kmum dan juga v=μ1u1+ μ 2u2 + …… +μmum ,maka 0 =(k1-μ1) u1+ (k2-μ2) u2 + ……(km-μm) um Karena { u1,u2,……un} bebas linier, maka (k1μ1)=( k2-μ2) =…..=(km-μm)=0, berarti k1=μ1 ; k2=μ2 ;…; km=μm
  • 12. Contoh Tentukan basis dari ruang vektor yang dibentuk oleh : 1.p = [3,2,7,11] dan q = [2,5,8,9] 2.u = [2,1,6,3], dan v = [6,3,18,9]
  • 13. Contoh Jawab : 1.Kedua vektor yaitu p dan q tidak berkelipatan, sehingga p dan q bebas linier. Jadi p dan q adalah basis dari ruang vektor yang dibentuk. Atau dapat dituliskan, basis dari ruang vektor yag dibentuk adalah {p,q} 2.Kedua vektor berkelipatan (v=3u), sehingga keduanya merupakan vektor yang saling bergantung linier. Vektor u maupun v ≠0, jadi keduanya merupakan sistem pembentuk yang bebas linier. Jadi basis dari ruang vektor tersebut adalah {u} atau {v}
  • 14. Contoh 1. Diketahui S {a=[1,1,1], b=[2,1,1], c=[3,2,2]}. S membentuk ruang vektor L(S)=L{a,b,c}. Tentukan basis dan dimensi dari L(S) p =[ 0,0], =[1,1,0], r =[1,1 2. Tentukan basis1,dan qdimensi dari ,1] ruang vektor yang dibentuk oleh
  • 15. Jawaban 1. c=a+b sehingga {a,b,c} bergantung linier {a,b} tidak berkelipatan sehingga bebas linier Jadi, dimensi dari L(S) adalah 2 dan basis dari ,L(S)[1,1,0] + λ3 [1,1,1] = [ 0,0,0] atau : λ1 [1,0 0] + λ2 adalah {a,b},atau{a,c}, atau {b,c}. 2. λ1 + λ2 + λ3 = 0 λ2 + λ3 = 0 λ3 = 0 jelas λ3 = λ2 = λ1 = 0, berarti bebas linier, maka dimensinya adalah 3 dan basisnya adalah {p, q, r}
  • 16. LATIHAN 1. Apakah himpunan vektor-vektor ini merupakan basis ? R3 a) [1,1,1], [1,− ,3] 2 b) [1,1,2], [1,2,5], [5,3,4] c) [1,0,0], [1,1,0], [1,1,1] 2. Diketahui L dibentuk oleh p = [1,3,1], q = [2,1,0], dan r = [4,x-2,2]. Tentukan nilai x supaya L berdimensi 2. 3. Diketahui a = [1,2,1], b = [2,4,1], dan r = [3,6,2]. Tentukan basis dan dimensinya
  • 17. Jawab R3 1. a) Bukan, karena dimensi = 3, berarti basis harus terdiri atas 3 vektor b) kita selidiki apakah bebas linier. λ1 [1,1,2] + λ2 [1,2,5] + λ3 [ 5,3,4] = [ 0,0,0], atau : λ1 + λ2 + 5λ3 = 0 .........(1) λ1 + 2λ2 + 3λ3 = 0 .........( 2) 2λ1 + 5λ2 + 4λ3 = 0 .........(3) (1) − (2) : - λ2 + 2λ3 = 0...........(4) (3) − (2 kali)(1) : 3λ2 − 6λ3 = 0...........(5) (4) dan (5) ekivalen, berarti λ2 = 2λ3 sebarang. boleh kita ambil λ3 ≠ 0, jadi terdapat λ yang ≠ 0. berarti bergantung linier. maka ketiga vektor tersebut bukan basis R 3
  • 18. Jawab c) kita selidiki apakah bebas linier. λ1 [1,0,0] + λ2 [1,1,0] + λ3 [1,1,1] = [ 0,0,0], atau : λ1 + λ2 + 5λ3 = 0 .........(1) λ2 + λ3 = 0 .........(2) λ3 = 0 .........(3) karena λ1 , λ2 , λ3 = 0. berarti bebas linier. maka ketiga vektor tersebut basis R 3
  • 19. 2. supaya L berdimensi 2 maka {p,q,r} bergantung linier. Maka r merupakan [ 4, x − 2,2] = λ1[ 3,1] + λ 2,1,0], {p,q} kombinasi1,linier2 [dari atau 4 = λ1 + 2λ2 .............(1) x − 2 = 3λ1 + λ2 ........(2) 2 = λ1.......................(3) Dari persamaan (3) dan (1) diperoleh λ1=2 , λ2=1, yang harus memenuhi persamaan (2) berarti x=9
  • 20. 3. c merupakan kombinasi linier dari [ 3,6,2 {a,b} ] = [1,2,1] + [2,4,1] karena {a,b,c} bergantung linier. {a,b} tidak berkelipatan sehingga bebas linier. Jadi, dimensinya adalah 2 dan basisnya adalah {a,b} atau{a,c} atau {b,c}.