SlideShare a Scribd company logo
Teorema 3
Jika T : V W adalah suatu transformasi linear, maka:
(a) Kernel dari T adalah sub-ruang dari V
(b) Daerah hasil dari T adalah sub-ruang dari W
Bukti (a)
Untuk menunjukkan bahwa ker (T) adalah suatu sub-ruang, kita harus menunjukkan bahwa ker
(T) mengandung paling tdak satu vekttor dan tertutup terhadap penjumlahan dan perkalian
skalar. Berdasarkan bagian (a) teorema 1, vector berada dalam ker(T), sehingga himpunan ini
mengandung paling tidak satu vektor. Anggap v1 dan v2 adalah vektor-vektor pada ker (T), dan
anggap k adalah sebarang skalar. Maka:
T(v1 + v2) = T(v1) + T(v2) = 0 + 0 = 0
Sehingga v1 + v2 berada dalam ker(T). juga,
T(kv1) = kT(v1) = k0 = 0
Sehingga kv1 berada dalam ker(T).
Bukti (b)
Karena T(0) = 0 paling tidak ada satu vektor pada R(T). Anggap w1 dan w2 adalah vektor-vektor
pada daerah hasil dari T, dan anggap k adalah sebarang skalar. Untuk membuktikan bagian ini
kita harus menunjukkan bahwa w1 + w2 dan kw1 berada dalam daerah hasil dari T; yaitu kita
harus menccari a dan b pada v sedemikian sehingga T(a1) = w1 dan T(a2) = w2. Anggap a = a1
+ a2 dan b = ka1. Maka
T(a) T(a1 + a2) = T(a1) + T(a2) = w1 + w2
Dan
T(b) = T(ka1) = kT(a1) = kw1
Yang melengkapi bukti ini.
Teorema 4
Jika A adalah suatu matriks m x n dan TA : adalah perkalian dengan A, maka:
(a) Kekosongan (TA) = kekosongan (A)
(b) Rank(TA) = rank(A)
Teorema 5
(Teorema dimensi untuk tranformasi linear). Jika T : V W adalah suatu transformasi linear
dari suatu ruang vektor V berdimensi n ke suatu ruang vektor W, maka
Rank(T) + Kekosongan(T) = n
Dalam kata kata, teorema ini menyatakan bahwa untuk transformasi linear peringkat ditambah
kekosongan sama dengan dimensi daerah asal
Bukti
Kita harus menunjukkan bahwa
dim(R(T)) + dim(ker(T)) = n
kami akan memberikan bukti untuk kasus dimana 1 dim(ker(T)) n. kasus dim(ker(T)) = 0
dan dim(ker(T)) = n ditinggalkan sebagai latihan. Anggap dim(ker(T)) = r, dan anggap v1, …., vr
adalah basis untuk kernel tersebut. Karena {v1, …, vr} bebas secara linear, teorema 5.4.6b
menyatakan bahwa ada n-? vektor, vr+1, …, vn, sedemikian sehingga {v1, …, vr, vr+1, …, vn}
adalah basis untuk V. untuk melengkapan bukti tersebut, kita akan menunjukkan bahwa n – r
vektor pada himpunan S = {T(vr+1), …, T(vn)} membentuk suatu basis untuk daerah hasil dari T.
sehingga kkita dapat
dim(R(T)) + dim(ker(T)) = (n – r) + r = n
pertama kita tunjukkan bahwa S merentang daerah hasil dari T. jika b adalah sebarang
vektor pada daerah hasil dari T, maka b = T(v) untuk suatu vaktor v pada V. karena {v1, …, vr,
vr+1, …, vn} adalah basis untuk V, maka vektor v bisa ditulis dalam bentuk
v = c1v1 + …. + crvr + cr+1vr+1 + …. + cnvn
karena v1, …., vrterletak pada kernel dari T, kita dapatkan T(v1) = … = T(vr) = 0 sehingga
b = T(v) = cr+1T(vr+1) + …. + cnT(vn)
jadi, S merentang daerah hasil dari T
akhirnya, kita tunjukkan bahwa S adalah suatu himpunan yang bebas secara linear dan akibatnya
membentuk suatu basis untuk daerah hasil dari T. Anggap suatu kombinasi linear dari vektor -
vektor pada S adalah nol; yaitu,
kr+1T(vr+1) + … + knT(vn) = 0 (2)
Kita harus menunjukkan kr+1 = … = kn = 0. Karena T linear, (2) bisa ditulis ulang sebagai
T(kr+1vr+1) + … + knvn) = 0
Yang mengatakan bahwa kr+1vr+1) + … + knvn adalah kernel dari T. Oleh karena itu vektor ini bisa
ditulis sebagai kombinasi linear dari vektor – vektor basis {v1, …, vr}, katakanlah
Kr+1vr+1 + … + knvn = k1v1 + … + krvr
Jadi
K1v1 + … + krvr – kr+1vr+1 - … - knvn = 0
Karena {v1, …, vn} bebas secara linear, secara k nol; secara khusus, kr+1 = … = kn = 0, yang
melengkapkan bukti tersebut.
Teorema 6
Jika T : V W adalah suatu transformasi linear maka yang berikut ini ekuivalen.
(a) T adalah satu – satu
(b) Kernel dari T hanya terdiri dari vektor nol; yaitu ker(T) = {0}
(c) Kekosongan(T) = 0.
Bukti
Kami meninggalkannya sebagai latihan sederhana untuk menunjukkan kesetaraan (b) dan (c);
kami akan melengkapi bukti tersebut dengan membuktikan kesetaraan (a) dan (b).
(a) (b): anggap T satu-satu, dan anggap v adalah sebarang vektor pada ke(T) karena v dan 0
keduanya terletak pada ker(T), kita dapatkan T(v) = 0 dan T(0) = 0, sehingga T(v) = T(0). Tetapu
ini mengimplikasikan bahwa v = 0, karena T satu-satu; jadi, ker(T) hanya berisi vektor nol.
(b) (a): Anggap ker(T) = {0} dan anggap v dan w adalah vektor-vektor berbeda pada V; yaitu
V – w 0 (1)
Untuk membuktikan bahwa T satu-satu kita harus menunjukkan bahwa T(v) dan T(w) adalah
vektor-vektor yang berbeda. Tetapi jika tidak demikian adanya, maka kitaakan mendapatkan
T(v) = T(w)
T(v) – T(w) = 0
T(v-w) = 0
Yang mengimplementasikan bahwa v – w berada dalam kernel dari T. karena ker(T) = {0}, hal
ini mengimplementasikan bahwa
v – w = 0
yang berkontradiksi dengan (1). Jadi, T(v) dan T(w) pastilah berbeda.
Teorema 7
Jika V adalah ruang vektor berdimensi terhingga, dan T : V V adalah suatu operator linear,
maka pernyataan – pernyataan berikut ini ekuivalen.
(a) T satu – satu
(b) Ker(T) = {0}
(c) Kekosongan(T) = 0
(d) Daerah hasil dari T adalah V; yaitu, R(T) = V
Bukti
Kita sudah tau bahwa (a), (b), dan (c) adalah ekuivalen, sehingga kita bisa menyelesaikan bukti
tersebut dengan membuktikan kesetaraan (c) dan (d).
(c) (d): anggap dim(V) = n dan kekosongan(T) = 0 dari teorema dimensi (teorema 5) kita
dapatkan bahwa.
Rank(T) = n – kekosongan(T) = n
Per definisi, rank(T) adalah dimensi daerah hasil dari T, sehingga daerah hasil dari T mempunyai
dimensi n. sekarang dari teorema 5.4.7 kita dapatkan bahwa daerahhasil dari T adalah V, karena
dua ruang tersebut mempunyai dimensi yang sama.
(d) (c): anggap dim(V) = n dan R(T) = V. Dari hubungan ini kita dapatkanbahwa dim(R(T)) =
n, atau secara ekuivalen, rank(T) = n. Jadi, dari teorema dimensi (teorema 5) kita dapatkan
bahwa
Kekosongan(T) = n – rank(T) = n – n = 0
Teorema 8
Jika T1 : U V dan T2 : V W adalah transformasi linear satu-satu, maka:
(a) T2 T1 satu-satu
(b) =
Bukti (a)
Kita ingin menunjukkan bahwa T2 T1 memetakan vektor-vektor berbeda pada U ke vektor-
vektor berbeda pada W. tetapi jika u dan v adalah vektor-vektor yang berbeda pada V karena T1
satu-satu. Hal ini danfakta bahwa T2 mengimplikasikan bahwa
T2(T1(u)) dan T2(T1(v))
Sehingga T2 T1 memetakan u dan v ke vektor-vektor berbeda ke W.
Bukti (b)
Kita ingin menunjukkan bahwa (w) = ( )(w)
Untuk setiap vektor w pada daerah hasil dari untuk tujuan ini anggap
u = (w) (3)
sehingga sasaran kita adalah menunjukkan bahwa
u = ( )(w)
tetapi dari (3) kita dapatkan bahwa
(u) = w
Atau secara ekuivalen
T2(T1(u)) = w
Sekarang dengan mengambil dari setiap ruas persamaan ini dan kemudian dari setiap
ruas hasilnya kita akan mendapatkan (tunjukkan)
u = ( (w))
u = ( )(w)
Teorema 9
Jika T : Rn Rm adalah suatu transformasi linear dan jika B dan Br adalah basis basis masing-
masing untuk Rn dan Rm, maka
[T]B
’
,B = [T]
Teorema ini mengatakan kepada kita bahwa pada kasus khusus dimana T memetakan Rn ke Rm,
matriks untuk T berkenaan dengan basis standar adalah matriks standar untuk T. pada kasus ini
rumus (4a) bagian ini tereduksi menjadi
[T]x = T(x)
Teorema 10
Jika T1 : U V dan T2 : V W adalah transformasi-transformasi linear, dan jika B, B’’, B’
masing masing adlah basis basis untuk U,V,dan W maka
B
’
,B = [T2] B
’
,B[T1] B
’
,B
Teorema 11
Jika T : V V adalah suatu operator linear, dan jika b adalah suatu basis untuk V, maka
pernyataan-pernyataan berikut ini ekuivalen.
(a) T satu-satu
(b) [T]B dapat dibalik
Lebih jauh, jika syarat kesetaraan ini dipenuhi
[T-1]B = [T]B
-1
Teorema 12
Jika B dan Bt adalah basis basis untuk suatu ruang vektor berdimensi terhingga V. dan jika I : V
V adalah operator identitas, maka [I] B
’
,B adalah matriks transisi dari B’ ke B
Bukti
Anggap B = {u1, u2, …., un} dan Bt = { u1’, u2’, …., un’} adalah basis basis untuk V. dengan
menggunakan fakta bahwa I(v) = v untuk semua v pada V, dari rumus dengan B dan Bt dibalik
kita dapatkan bahwa
[I] B,B’ = [[I(u1’)]B , [I(u2’)]B , ….. , [I(un’)]B]
= [[u1’]B , [u2’]B , ….. , [un’]B]
jadi dari persamaan, kita dapatkan [I] B,B’ = p, yg menunjukkan bahwa [I] B,B’ adalah matriks
transisi dari B’ ke B.
Teorema 13
Anggap T : V V adalah suatu operator linear pada suatu ruang vektor berdimensi terhingga V,
dan anggap B dan B’ adalah basis basis untuk V. Maka
[T]B’ = P-1[T]BP
Dimana P adalah matriks tansisi dari B’ ke B

More Related Content

What's hot

Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdfBahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Pawit Ngafani
 
Transformasi linear
Transformasi linear Transformasi linear
Transformasi linear
unna_ahmad
 
Makalah fisika terapan
Makalah fisika terapanMakalah fisika terapan
Makalah fisika terapan
Arief Nuryadi
 
Gerak vektor
Gerak vektorGerak vektor
Gerak vektor
nur_khothibul_umam
 
Rangkuman materi Hasilkali Transformasi
Rangkuman materi Hasilkali TransformasiRangkuman materi Hasilkali Transformasi
Rangkuman materi Hasilkali Transformasi
Nia Matus
 
Notasi
NotasiNotasi
Notasi
Aravir Rose
 
Matematika teknik 06-transformasi linier-eigen value
Matematika teknik 06-transformasi linier-eigen valueMatematika teknik 06-transformasi linier-eigen value
Matematika teknik 06-transformasi linier-eigen value
el sucahyo
 
BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi
Nia Matus
 
transformasi
transformasitransformasi
transformasi
fitri mhey
 
Soal Jawab Kalkulus Model Pertumbuhan Gompertz
Soal Jawab Kalkulus Model Pertumbuhan GompertzSoal Jawab Kalkulus Model Pertumbuhan Gompertz
Soal Jawab Kalkulus Model Pertumbuhan GompertzDadang Hamzah
 
Rangkuman materi isometri lanjutan
Rangkuman materi isometri lanjutanRangkuman materi isometri lanjutan
Rangkuman materi isometri lanjutan
Nia Matus
 
Pencerminan geser fix
Pencerminan geser fixPencerminan geser fix
Pencerminan geser fix
Nia Matus
 
Rangkuman materi Isometri
Rangkuman materi IsometriRangkuman materi Isometri
Rangkuman materi Isometri
Nia Matus
 
Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)
Nia Matus
 
Aplikasi dari turunannya bac
Aplikasi dari turunannya bacAplikasi dari turunannya bac
Aplikasi dari turunannya bac
Bobby Okvriansyah
 
Makalah transformasi balikan
Makalah transformasi balikanMakalah transformasi balikan
Makalah transformasi balikan
Nia Matus
 

What's hot (18)

Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdfBahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
 
Transformasi linear
Transformasi linear Transformasi linear
Transformasi linear
 
Makalah fisika terapan
Makalah fisika terapanMakalah fisika terapan
Makalah fisika terapan
 
Gerak vektor
Gerak vektorGerak vektor
Gerak vektor
 
Rangkuman materi Hasilkali Transformasi
Rangkuman materi Hasilkali TransformasiRangkuman materi Hasilkali Transformasi
Rangkuman materi Hasilkali Transformasi
 
Notasi
NotasiNotasi
Notasi
 
Matematika teknik 06-transformasi linier-eigen value
Matematika teknik 06-transformasi linier-eigen valueMatematika teknik 06-transformasi linier-eigen value
Matematika teknik 06-transformasi linier-eigen value
 
BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi
 
transformasi
transformasitransformasi
transformasi
 
1.transformasi
1.transformasi1.transformasi
1.transformasi
 
Soal Jawab Kalkulus Model Pertumbuhan Gompertz
Soal Jawab Kalkulus Model Pertumbuhan GompertzSoal Jawab Kalkulus Model Pertumbuhan Gompertz
Soal Jawab Kalkulus Model Pertumbuhan Gompertz
 
Aidil safitra
Aidil safitraAidil safitra
Aidil safitra
 
Rangkuman materi isometri lanjutan
Rangkuman materi isometri lanjutanRangkuman materi isometri lanjutan
Rangkuman materi isometri lanjutan
 
Pencerminan geser fix
Pencerminan geser fixPencerminan geser fix
Pencerminan geser fix
 
Rangkuman materi Isometri
Rangkuman materi IsometriRangkuman materi Isometri
Rangkuman materi Isometri
 
Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)
 
Aplikasi dari turunannya bac
Aplikasi dari turunannya bacAplikasi dari turunannya bac
Aplikasi dari turunannya bac
 
Makalah transformasi balikan
Makalah transformasi balikanMakalah transformasi balikan
Makalah transformasi balikan
 

Similar to Cbr aljabar

Pertemuan_7_RUANG_VEKTOR 2.pptx
Pertemuan_7_RUANG_VEKTOR 2.pptxPertemuan_7_RUANG_VEKTOR 2.pptx
Pertemuan_7_RUANG_VEKTOR 2.pptx
ChristianPS2
 
Bab 1 transformasi
Bab 1   transformasiBab 1   transformasi
Bab 1 transformasi
DwiAndri2
 
Bab 7
Bab 7Bab 7
Linear Algebra - Finite Dimensional Vector Spaces
Linear Algebra - Finite Dimensional Vector SpacesLinear Algebra - Finite Dimensional Vector Spaces
Linear Algebra - Finite Dimensional Vector Spaces
Diponegoro University
 
Basis dan Dimensi
Basis dan DimensiBasis dan Dimensi
Basis dan Dimensi
bagus222
 
Vektor dan ruang euclid
Vektor dan ruang euclidVektor dan ruang euclid
Vektor dan ruang euclid
Rahmawati Lestari
 
Matlab 8
Matlab 8Matlab 8
Matlab 8
Hastih Leo
 
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.pptAljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.pptrahmawarni
 
Modul VEKTOR
Modul VEKTORModul VEKTOR
Modul VEKTOR
umar fauzi
 
Listrik dan Magnet_Rabu_09.40_Teknik Khusus Menghitung Potensial_Kelompok 1 (...
Listrik dan Magnet_Rabu_09.40_Teknik Khusus Menghitung Potensial_Kelompok 1 (...Listrik dan Magnet_Rabu_09.40_Teknik Khusus Menghitung Potensial_Kelompok 1 (...
Listrik dan Magnet_Rabu_09.40_Teknik Khusus Menghitung Potensial_Kelompok 1 (...
Velanivebiola
 
Linear Algebra - Vectors and Matrices
Linear Algebra - Vectors and MatricesLinear Algebra - Vectors and Matrices
Linear Algebra - Vectors and Matrices
Diponegoro University
 
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk.pptx
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk.pptxkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk.pptx
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk.pptx
JustinEduardoSimarma1
 
FAKTORISASI FERMAT & DIOPHANTINE LINIER
FAKTORISASI FERMAT & DIOPHANTINE LINIERFAKTORISASI FERMAT & DIOPHANTINE LINIER
FAKTORISASI FERMAT & DIOPHANTINE LINIER
Rarasenggar
 
Matematika Elektro part 2.pdf
Matematika Elektro part 2.pdfMatematika Elektro part 2.pdf
Matematika Elektro part 2.pdf
MasjudinUntirta
 
The four pillars of geometry
The four pillars of geometryThe four pillars of geometry
The four pillars of geometryokto feriana
 
6_KALKULUS - 1 _INTEGRASI (1).pptx
6_KALKULUS - 1 _INTEGRASI (1).pptx6_KALKULUS - 1 _INTEGRASI (1).pptx
6_KALKULUS - 1 _INTEGRASI (1).pptx
dktrfarmasi
 
1 bab 1-ruang_vektor-raja-leni
1 bab 1-ruang_vektor-raja-leni1 bab 1-ruang_vektor-raja-leni
1 bab 1-ruang_vektor-raja-leni
Bidayatul Mas'ulah
 
geometri
geometrigeometri
geometri
SEP
 

Similar to Cbr aljabar (20)

Pertemuan_7_RUANG_VEKTOR 2.pptx
Pertemuan_7_RUANG_VEKTOR 2.pptxPertemuan_7_RUANG_VEKTOR 2.pptx
Pertemuan_7_RUANG_VEKTOR 2.pptx
 
Bab 1 transformasi
Bab 1   transformasiBab 1   transformasi
Bab 1 transformasi
 
Bab 7
Bab 7Bab 7
Bab 7
 
Linear Algebra - Finite Dimensional Vector Spaces
Linear Algebra - Finite Dimensional Vector SpacesLinear Algebra - Finite Dimensional Vector Spaces
Linear Algebra - Finite Dimensional Vector Spaces
 
Allin 2
Allin 2Allin 2
Allin 2
 
Basis dan Dimensi
Basis dan DimensiBasis dan Dimensi
Basis dan Dimensi
 
Vektor dan ruang euclid
Vektor dan ruang euclidVektor dan ruang euclid
Vektor dan ruang euclid
 
Matlab 8
Matlab 8Matlab 8
Matlab 8
 
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.pptAljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
 
Modul VEKTOR
Modul VEKTORModul VEKTOR
Modul VEKTOR
 
Listrik dan Magnet_Rabu_09.40_Teknik Khusus Menghitung Potensial_Kelompok 1 (...
Listrik dan Magnet_Rabu_09.40_Teknik Khusus Menghitung Potensial_Kelompok 1 (...Listrik dan Magnet_Rabu_09.40_Teknik Khusus Menghitung Potensial_Kelompok 1 (...
Listrik dan Magnet_Rabu_09.40_Teknik Khusus Menghitung Potensial_Kelompok 1 (...
 
Linear Algebra - Vectors and Matrices
Linear Algebra - Vectors and MatricesLinear Algebra - Vectors and Matrices
Linear Algebra - Vectors and Matrices
 
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk.pptx
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk.pptxkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk.pptx
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk.pptx
 
Materi 9
Materi 9Materi 9
Materi 9
 
FAKTORISASI FERMAT & DIOPHANTINE LINIER
FAKTORISASI FERMAT & DIOPHANTINE LINIERFAKTORISASI FERMAT & DIOPHANTINE LINIER
FAKTORISASI FERMAT & DIOPHANTINE LINIER
 
Matematika Elektro part 2.pdf
Matematika Elektro part 2.pdfMatematika Elektro part 2.pdf
Matematika Elektro part 2.pdf
 
The four pillars of geometry
The four pillars of geometryThe four pillars of geometry
The four pillars of geometry
 
6_KALKULUS - 1 _INTEGRASI (1).pptx
6_KALKULUS - 1 _INTEGRASI (1).pptx6_KALKULUS - 1 _INTEGRASI (1).pptx
6_KALKULUS - 1 _INTEGRASI (1).pptx
 
1 bab 1-ruang_vektor-raja-leni
1 bab 1-ruang_vektor-raja-leni1 bab 1-ruang_vektor-raja-leni
1 bab 1-ruang_vektor-raja-leni
 
geometri
geometrigeometri
geometri
 

Cbr aljabar

  • 1. Teorema 3 Jika T : V W adalah suatu transformasi linear, maka: (a) Kernel dari T adalah sub-ruang dari V (b) Daerah hasil dari T adalah sub-ruang dari W Bukti (a) Untuk menunjukkan bahwa ker (T) adalah suatu sub-ruang, kita harus menunjukkan bahwa ker (T) mengandung paling tdak satu vekttor dan tertutup terhadap penjumlahan dan perkalian skalar. Berdasarkan bagian (a) teorema 1, vector berada dalam ker(T), sehingga himpunan ini mengandung paling tidak satu vektor. Anggap v1 dan v2 adalah vektor-vektor pada ker (T), dan anggap k adalah sebarang skalar. Maka: T(v1 + v2) = T(v1) + T(v2) = 0 + 0 = 0 Sehingga v1 + v2 berada dalam ker(T). juga, T(kv1) = kT(v1) = k0 = 0 Sehingga kv1 berada dalam ker(T). Bukti (b) Karena T(0) = 0 paling tidak ada satu vektor pada R(T). Anggap w1 dan w2 adalah vektor-vektor pada daerah hasil dari T, dan anggap k adalah sebarang skalar. Untuk membuktikan bagian ini kita harus menunjukkan bahwa w1 + w2 dan kw1 berada dalam daerah hasil dari T; yaitu kita harus menccari a dan b pada v sedemikian sehingga T(a1) = w1 dan T(a2) = w2. Anggap a = a1 + a2 dan b = ka1. Maka T(a) T(a1 + a2) = T(a1) + T(a2) = w1 + w2 Dan T(b) = T(ka1) = kT(a1) = kw1 Yang melengkapi bukti ini. Teorema 4 Jika A adalah suatu matriks m x n dan TA : adalah perkalian dengan A, maka: (a) Kekosongan (TA) = kekosongan (A) (b) Rank(TA) = rank(A) Teorema 5 (Teorema dimensi untuk tranformasi linear). Jika T : V W adalah suatu transformasi linear dari suatu ruang vektor V berdimensi n ke suatu ruang vektor W, maka Rank(T) + Kekosongan(T) = n
  • 2. Dalam kata kata, teorema ini menyatakan bahwa untuk transformasi linear peringkat ditambah kekosongan sama dengan dimensi daerah asal Bukti Kita harus menunjukkan bahwa dim(R(T)) + dim(ker(T)) = n kami akan memberikan bukti untuk kasus dimana 1 dim(ker(T)) n. kasus dim(ker(T)) = 0 dan dim(ker(T)) = n ditinggalkan sebagai latihan. Anggap dim(ker(T)) = r, dan anggap v1, …., vr adalah basis untuk kernel tersebut. Karena {v1, …, vr} bebas secara linear, teorema 5.4.6b menyatakan bahwa ada n-? vektor, vr+1, …, vn, sedemikian sehingga {v1, …, vr, vr+1, …, vn} adalah basis untuk V. untuk melengkapan bukti tersebut, kita akan menunjukkan bahwa n – r vektor pada himpunan S = {T(vr+1), …, T(vn)} membentuk suatu basis untuk daerah hasil dari T. sehingga kkita dapat dim(R(T)) + dim(ker(T)) = (n – r) + r = n pertama kita tunjukkan bahwa S merentang daerah hasil dari T. jika b adalah sebarang vektor pada daerah hasil dari T, maka b = T(v) untuk suatu vaktor v pada V. karena {v1, …, vr, vr+1, …, vn} adalah basis untuk V, maka vektor v bisa ditulis dalam bentuk v = c1v1 + …. + crvr + cr+1vr+1 + …. + cnvn karena v1, …., vrterletak pada kernel dari T, kita dapatkan T(v1) = … = T(vr) = 0 sehingga b = T(v) = cr+1T(vr+1) + …. + cnT(vn) jadi, S merentang daerah hasil dari T akhirnya, kita tunjukkan bahwa S adalah suatu himpunan yang bebas secara linear dan akibatnya membentuk suatu basis untuk daerah hasil dari T. Anggap suatu kombinasi linear dari vektor - vektor pada S adalah nol; yaitu, kr+1T(vr+1) + … + knT(vn) = 0 (2) Kita harus menunjukkan kr+1 = … = kn = 0. Karena T linear, (2) bisa ditulis ulang sebagai T(kr+1vr+1) + … + knvn) = 0 Yang mengatakan bahwa kr+1vr+1) + … + knvn adalah kernel dari T. Oleh karena itu vektor ini bisa ditulis sebagai kombinasi linear dari vektor – vektor basis {v1, …, vr}, katakanlah Kr+1vr+1 + … + knvn = k1v1 + … + krvr Jadi K1v1 + … + krvr – kr+1vr+1 - … - knvn = 0 Karena {v1, …, vn} bebas secara linear, secara k nol; secara khusus, kr+1 = … = kn = 0, yang melengkapkan bukti tersebut. Teorema 6
  • 3. Jika T : V W adalah suatu transformasi linear maka yang berikut ini ekuivalen. (a) T adalah satu – satu (b) Kernel dari T hanya terdiri dari vektor nol; yaitu ker(T) = {0} (c) Kekosongan(T) = 0. Bukti Kami meninggalkannya sebagai latihan sederhana untuk menunjukkan kesetaraan (b) dan (c); kami akan melengkapi bukti tersebut dengan membuktikan kesetaraan (a) dan (b). (a) (b): anggap T satu-satu, dan anggap v adalah sebarang vektor pada ke(T) karena v dan 0 keduanya terletak pada ker(T), kita dapatkan T(v) = 0 dan T(0) = 0, sehingga T(v) = T(0). Tetapu ini mengimplikasikan bahwa v = 0, karena T satu-satu; jadi, ker(T) hanya berisi vektor nol. (b) (a): Anggap ker(T) = {0} dan anggap v dan w adalah vektor-vektor berbeda pada V; yaitu V – w 0 (1) Untuk membuktikan bahwa T satu-satu kita harus menunjukkan bahwa T(v) dan T(w) adalah vektor-vektor yang berbeda. Tetapi jika tidak demikian adanya, maka kitaakan mendapatkan T(v) = T(w) T(v) – T(w) = 0 T(v-w) = 0 Yang mengimplementasikan bahwa v – w berada dalam kernel dari T. karena ker(T) = {0}, hal ini mengimplementasikan bahwa v – w = 0 yang berkontradiksi dengan (1). Jadi, T(v) dan T(w) pastilah berbeda. Teorema 7 Jika V adalah ruang vektor berdimensi terhingga, dan T : V V adalah suatu operator linear, maka pernyataan – pernyataan berikut ini ekuivalen. (a) T satu – satu (b) Ker(T) = {0} (c) Kekosongan(T) = 0 (d) Daerah hasil dari T adalah V; yaitu, R(T) = V Bukti Kita sudah tau bahwa (a), (b), dan (c) adalah ekuivalen, sehingga kita bisa menyelesaikan bukti tersebut dengan membuktikan kesetaraan (c) dan (d). (c) (d): anggap dim(V) = n dan kekosongan(T) = 0 dari teorema dimensi (teorema 5) kita dapatkan bahwa. Rank(T) = n – kekosongan(T) = n
  • 4. Per definisi, rank(T) adalah dimensi daerah hasil dari T, sehingga daerah hasil dari T mempunyai dimensi n. sekarang dari teorema 5.4.7 kita dapatkan bahwa daerahhasil dari T adalah V, karena dua ruang tersebut mempunyai dimensi yang sama. (d) (c): anggap dim(V) = n dan R(T) = V. Dari hubungan ini kita dapatkanbahwa dim(R(T)) = n, atau secara ekuivalen, rank(T) = n. Jadi, dari teorema dimensi (teorema 5) kita dapatkan bahwa Kekosongan(T) = n – rank(T) = n – n = 0 Teorema 8 Jika T1 : U V dan T2 : V W adalah transformasi linear satu-satu, maka: (a) T2 T1 satu-satu (b) = Bukti (a) Kita ingin menunjukkan bahwa T2 T1 memetakan vektor-vektor berbeda pada U ke vektor- vektor berbeda pada W. tetapi jika u dan v adalah vektor-vektor yang berbeda pada V karena T1 satu-satu. Hal ini danfakta bahwa T2 mengimplikasikan bahwa T2(T1(u)) dan T2(T1(v)) Sehingga T2 T1 memetakan u dan v ke vektor-vektor berbeda ke W. Bukti (b) Kita ingin menunjukkan bahwa (w) = ( )(w) Untuk setiap vektor w pada daerah hasil dari untuk tujuan ini anggap u = (w) (3) sehingga sasaran kita adalah menunjukkan bahwa u = ( )(w) tetapi dari (3) kita dapatkan bahwa (u) = w Atau secara ekuivalen T2(T1(u)) = w Sekarang dengan mengambil dari setiap ruas persamaan ini dan kemudian dari setiap ruas hasilnya kita akan mendapatkan (tunjukkan) u = ( (w)) u = ( )(w)
  • 5. Teorema 9 Jika T : Rn Rm adalah suatu transformasi linear dan jika B dan Br adalah basis basis masing- masing untuk Rn dan Rm, maka [T]B ’ ,B = [T] Teorema ini mengatakan kepada kita bahwa pada kasus khusus dimana T memetakan Rn ke Rm, matriks untuk T berkenaan dengan basis standar adalah matriks standar untuk T. pada kasus ini rumus (4a) bagian ini tereduksi menjadi [T]x = T(x) Teorema 10 Jika T1 : U V dan T2 : V W adalah transformasi-transformasi linear, dan jika B, B’’, B’ masing masing adlah basis basis untuk U,V,dan W maka B ’ ,B = [T2] B ’ ,B[T1] B ’ ,B Teorema 11 Jika T : V V adalah suatu operator linear, dan jika b adalah suatu basis untuk V, maka pernyataan-pernyataan berikut ini ekuivalen. (a) T satu-satu (b) [T]B dapat dibalik Lebih jauh, jika syarat kesetaraan ini dipenuhi [T-1]B = [T]B -1 Teorema 12 Jika B dan Bt adalah basis basis untuk suatu ruang vektor berdimensi terhingga V. dan jika I : V V adalah operator identitas, maka [I] B ’ ,B adalah matriks transisi dari B’ ke B Bukti Anggap B = {u1, u2, …., un} dan Bt = { u1’, u2’, …., un’} adalah basis basis untuk V. dengan menggunakan fakta bahwa I(v) = v untuk semua v pada V, dari rumus dengan B dan Bt dibalik kita dapatkan bahwa [I] B,B’ = [[I(u1’)]B , [I(u2’)]B , ….. , [I(un’)]B] = [[u1’]B , [u2’]B , ….. , [un’]B] jadi dari persamaan, kita dapatkan [I] B,B’ = p, yg menunjukkan bahwa [I] B,B’ adalah matriks transisi dari B’ ke B. Teorema 13 Anggap T : V V adalah suatu operator linear pada suatu ruang vektor berdimensi terhingga V, dan anggap B dan B’ adalah basis basis untuk V. Maka
  • 6. [T]B’ = P-1[T]BP Dimana P adalah matriks tansisi dari B’ ke B