Dokumen tersebut membahas beberapa teorema tentang transformasi linear dan operator linear. Teorema-teorema tersebut membahas tentang kernel, daerah hasil, satu-satu, kekosongan, dan representasi matriks dari transformasi linear dan operator linear berdasarkan basis yang berbeda.
Dokumen ini membahas ruang peta dan ruang nol. Ruang peta adalah ruang vektor hasil transformasi linier dari ruang vektor asal ke ruang vektor tujuan. Ruang nol adalah himpunan semua vektor asal yang dipetakan ke vektor nol, yang dapat dicari dengan menyelesaikan sistem persamaan linier homogen. Latihan soal diberikan untuk memperkuat pemahaman materi.
Transformasi linier " Matematika Geodesi "Dedy Kurniawan
Transformasi linier adalah pemetaan dari satu ruang vektor ke ruang vektor lain yang memenuhi sifat-sifat linier. Transformasi linier memiliki sifat-sifat seperti terhadap penjumlahan vektor dan perkalian skalar, serta dapat direpresentasikan melalui matrik. Jenis transformasi linier meliputi refleksi, pergeseran, perbesaran, dan rotasi.
Teks tersebut membahas tentang kalkulus diferensial dan integral. Kalkulus digunakan untuk menganalisis perubahan yang berlangsung secara kontinu. Kalkulus diferensial melibatkan turunan dan laju perubahan, sedangkan kalkulus integral melibatkan penjumlahan bagian-bagian kecil untuk menghitung luasan di bawah kurva. Kalkulus integral dan diferensial saling berhubungan secara resiprokal.
Persamaan Maxwell menyajikan hubungan antara kuantitas yang dapat diukur dengan kuantitas tak dapat diukur dalam termodinamika. Persamaan Tds digunakan untuk menyatakan entropi gas sempurna dan Van der Waals dalam bentuk standar untuk mempermudah perhitungan. Manipulasi matematis dilakukan untuk menyatakan tiap turunan parsial dalam bentuk standar.
Dokumen ini membahas ruang peta dan ruang nol. Ruang peta adalah ruang vektor hasil transformasi linier dari ruang vektor asal ke ruang vektor tujuan. Ruang nol adalah himpunan semua vektor asal yang dipetakan ke vektor nol, yang dapat dicari dengan menyelesaikan sistem persamaan linier homogen. Latihan soal diberikan untuk memperkuat pemahaman materi.
Transformasi linier " Matematika Geodesi "Dedy Kurniawan
Transformasi linier adalah pemetaan dari satu ruang vektor ke ruang vektor lain yang memenuhi sifat-sifat linier. Transformasi linier memiliki sifat-sifat seperti terhadap penjumlahan vektor dan perkalian skalar, serta dapat direpresentasikan melalui matrik. Jenis transformasi linier meliputi refleksi, pergeseran, perbesaran, dan rotasi.
Teks tersebut membahas tentang kalkulus diferensial dan integral. Kalkulus digunakan untuk menganalisis perubahan yang berlangsung secara kontinu. Kalkulus diferensial melibatkan turunan dan laju perubahan, sedangkan kalkulus integral melibatkan penjumlahan bagian-bagian kecil untuk menghitung luasan di bawah kurva. Kalkulus integral dan diferensial saling berhubungan secara resiprokal.
Persamaan Maxwell menyajikan hubungan antara kuantitas yang dapat diukur dengan kuantitas tak dapat diukur dalam termodinamika. Persamaan Tds digunakan untuk menyatakan entropi gas sempurna dan Van der Waals dalam bentuk standar untuk mempermudah perhitungan. Manipulasi matematis dilakukan untuk menyatakan tiap turunan parsial dalam bentuk standar.
Dokumen tersebut membahas tentang transformasi linear dari satu himpunan ke himpunan lain. Secara singkat, dibahas mengenai definisi fungsi dan transformasi linear, jenis-jenis transformasi linear seperti rotasi, refleksi, ekspansi, dan komposisi dari beberapa transformasi linear. Representasi geometris dan matriks standar dari berbagai transformasi linear pun dijelaskan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran besaran fisika, termasuk konsep besaran, satuan, sistem satuan internasional (SI), analisis dimensi, vektor, dan kinematika partikel dalam satu dan dua dimensi. Secara khusus, dibahas tentang pendefinisian besaran kecepatan, percepatan, gerak lurus beraturan, gerak lurus berubah beraturan, gerak parabola, jatuh bebas, dan gerak melingkar.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis gerak dengan menggunakan vektor, termasuk gerak lurus, melingkar, dan parabola. Dibahas pula komponen-komponen vektor seperti kedudukan, perpindahan, kecepatan, dan percepatan serta contoh soal untuk latihan.
Dokumen ini membahas notasi dan transformasi sinyal digital. Secara ringkas, dibahas tentang konvolusi sinyal kontinu dan diskrit, transformasi Laplace, Fourier, dan Fourier diskrit untuk mewakili sinyal dalam domain frekuensi. Transformasi digunakan untuk menganalisis sinyal dan sistem dalam pengolahan sinyal digital.
Matematika teknik 06-transformasi linier-eigen valueel sucahyo
Dokumen tersebut membahas tentang transformasi linier. Definisi transformasi linier adalah fungsi yang memenuhi sifat kehomogenan dan sifat aditif. Contoh transformasi linier adalah perkalian vektor dengan matriks. Soal latihan membahas beberapa contoh untuk menentukan apakah suatu fungsi merupakan transformasi linier atau bukan dengan menggunakan syarat transformasi linier.
Dokumen tersebut membahas tentang transformasi pada bidang Euclides. Transformasi didefinisikan sebagai fungsi bijektif dengan daerah asal dan nilai sama. Contoh transformasi yang dibahas adalah perpetaan dan translasi. Transformasi tersebut dibuktikan memenuhi sifat injektif dan surjektif sehingga merupakan transformasi.
Transformasi merupakan fungsi bijektif dari suatu bidang ke bidang yang sama. Makalah ini membahas jenis-jenis transformasi seperti translasi, refleksi, rotasi, dan dilatasi pada bidang Euclides. Transformasi harus memenuhi syarat fungsi surjektif dan injektif untuk dikategorikan sebagai transformasi.
Dokumen tersebut membahas tentang isometri lanjutan yang merupakan kelanjutan dari isometri dasar. Terdapat empat jenis isometri dasar yaitu reflexi pada garis, translasi, rotasi, dan reflexi geser. Dokumen ini menjelaskan hasil kali dari dua isometri dasar tersebut dapat menghasilkan isometri baru seperti reflexi atau reflexi geser. Selain itu, dibahas pula teorema-teorema terkait is
1. Dokumen ini membahas tentang geseran (translasi) sebagai transformasi geometri. Geseran adalah hasil kali dua pencerminan pada dua garis yang sejajar.
2. Beberapa teorema yang dijelaskan antara lain teorema yang menyatakan bahwa geseran adalah isometri, komposisi geseran dan setengah putaran adalah setengah putaran, dan balikan dari geseran GAB adalah GBA.
3. Contoh soal juga d
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Kemiringan garis singgung dan perubahan seketika fungsi;
2. Penyelesaian masalah yang melibatkan garis singgung dan derivatif;
3. Penerapan derivatif untuk menganalisis gerak partikel.
Dokumen tersebut membahas tentang transformasi pada bidang Euclides. Transformasi didefinisikan sebagai fungsi bijektif dengan daerah asal dan nilai sama. Contoh transformasi yang dibahas adalah perpetaan dan translasi. Transformasi tersebut dibuktikan memenuhi sifat injektif dan surjektif sehingga merupakan transformasi.
Ruang vektor adalah himpunan benda yang memiliki operasi penjumlahan dan perkalian skalar. Ruang vektor harus memenuhi aksioma-aksioma tertentu. Sub ruang adalah ruang vektor yang merupakan bagian dari ruang vektor lain. Vektor bebas linier dan tak bebas linier mendefinisikan ketergantungan linier antar vektor. Kombinasi linier adalah vektor hasil penjumlahan vektor lain dengan skalar. Basis ruang vekt
Dokumen tersebut membahas tentang transformasi linear dari satu himpunan ke himpunan lain. Secara singkat, dibahas mengenai definisi fungsi dan transformasi linear, jenis-jenis transformasi linear seperti rotasi, refleksi, ekspansi, dan komposisi dari beberapa transformasi linear. Representasi geometris dan matriks standar dari berbagai transformasi linear pun dijelaskan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran besaran fisika, termasuk konsep besaran, satuan, sistem satuan internasional (SI), analisis dimensi, vektor, dan kinematika partikel dalam satu dan dua dimensi. Secara khusus, dibahas tentang pendefinisian besaran kecepatan, percepatan, gerak lurus beraturan, gerak lurus berubah beraturan, gerak parabola, jatuh bebas, dan gerak melingkar.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis gerak dengan menggunakan vektor, termasuk gerak lurus, melingkar, dan parabola. Dibahas pula komponen-komponen vektor seperti kedudukan, perpindahan, kecepatan, dan percepatan serta contoh soal untuk latihan.
Dokumen ini membahas notasi dan transformasi sinyal digital. Secara ringkas, dibahas tentang konvolusi sinyal kontinu dan diskrit, transformasi Laplace, Fourier, dan Fourier diskrit untuk mewakili sinyal dalam domain frekuensi. Transformasi digunakan untuk menganalisis sinyal dan sistem dalam pengolahan sinyal digital.
Matematika teknik 06-transformasi linier-eigen valueel sucahyo
Dokumen tersebut membahas tentang transformasi linier. Definisi transformasi linier adalah fungsi yang memenuhi sifat kehomogenan dan sifat aditif. Contoh transformasi linier adalah perkalian vektor dengan matriks. Soal latihan membahas beberapa contoh untuk menentukan apakah suatu fungsi merupakan transformasi linier atau bukan dengan menggunakan syarat transformasi linier.
Dokumen tersebut membahas tentang transformasi pada bidang Euclides. Transformasi didefinisikan sebagai fungsi bijektif dengan daerah asal dan nilai sama. Contoh transformasi yang dibahas adalah perpetaan dan translasi. Transformasi tersebut dibuktikan memenuhi sifat injektif dan surjektif sehingga merupakan transformasi.
Transformasi merupakan fungsi bijektif dari suatu bidang ke bidang yang sama. Makalah ini membahas jenis-jenis transformasi seperti translasi, refleksi, rotasi, dan dilatasi pada bidang Euclides. Transformasi harus memenuhi syarat fungsi surjektif dan injektif untuk dikategorikan sebagai transformasi.
Dokumen tersebut membahas tentang isometri lanjutan yang merupakan kelanjutan dari isometri dasar. Terdapat empat jenis isometri dasar yaitu reflexi pada garis, translasi, rotasi, dan reflexi geser. Dokumen ini menjelaskan hasil kali dari dua isometri dasar tersebut dapat menghasilkan isometri baru seperti reflexi atau reflexi geser. Selain itu, dibahas pula teorema-teorema terkait is
1. Dokumen ini membahas tentang geseran (translasi) sebagai transformasi geometri. Geseran adalah hasil kali dua pencerminan pada dua garis yang sejajar.
2. Beberapa teorema yang dijelaskan antara lain teorema yang menyatakan bahwa geseran adalah isometri, komposisi geseran dan setengah putaran adalah setengah putaran, dan balikan dari geseran GAB adalah GBA.
3. Contoh soal juga d
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Kemiringan garis singgung dan perubahan seketika fungsi;
2. Penyelesaian masalah yang melibatkan garis singgung dan derivatif;
3. Penerapan derivatif untuk menganalisis gerak partikel.
Dokumen tersebut membahas tentang transformasi pada bidang Euclides. Transformasi didefinisikan sebagai fungsi bijektif dengan daerah asal dan nilai sama. Contoh transformasi yang dibahas adalah perpetaan dan translasi. Transformasi tersebut dibuktikan memenuhi sifat injektif dan surjektif sehingga merupakan transformasi.
Ruang vektor adalah himpunan benda yang memiliki operasi penjumlahan dan perkalian skalar. Ruang vektor harus memenuhi aksioma-aksioma tertentu. Sub ruang adalah ruang vektor yang merupakan bagian dari ruang vektor lain. Vektor bebas linier dan tak bebas linier mendefinisikan ketergantungan linier antar vektor. Kombinasi linier adalah vektor hasil penjumlahan vektor lain dengan skalar. Basis ruang vekt
Dokumen tersebut membahas tentang basis, dimensi, dan teorema-teoremanya dalam aljabar linier. Definisi dimensi ruang vektor dijelaskan sebagai jumlah maksimum vektor yang bebas secara linier. Teorema utama menyatakan bahwa setiap n vektor yang bebas linier dari ruang vektor berdimensi n merupakan sistem pembentuknya. Contoh soal tentang menentukan basis dan dimensi ruang vektor diberikan
Ruang vektor dan Euclid membahas tentang:
1. Definisi ruang Euclid (Rn) sebagai ruang vektor dan ruang hasil kali dalam.
2. Definisi ruang vektor sebagai kumpulan vektor yang dapat dijumlahkan dan dikalikan skalar.
3. Aksoma-aksoma ruang vektor dan ruang hasil kali dalam yang harus dipenuhi.
Bab ini membahas integral dan diferensial numerik dalam MATLAB. Integral numerik dapat dihitung menggunakan metode trapesium dan Simpson. Diferensial numerik dapat dihitung menggunakan fungsi diff. ODE 23 dan ODE 45 digunakan untuk menyelesaikan persamaan diferensial orde pertama. Contoh penerapannya meliputi integrasi fungsi sinus dan menghitung kecepatan dari percepatan yang diukur.
1. Vektor adalah kuantitas fisik yang membutuhkan informasi tentang besarnya dan arahnya. Vektor dapat direpresentasikan secara geometris dengan panah yang panjangnya mewakili besar dan arah panah mewakili arah vektor.
2. Terdapat beberapa operasi pada vektor seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian skalar, dan produk skalar dan silang. Penjumlahan vektor dapat dilakukan dengan metode jajaran
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Definisi vektor dan operasi-operasi dasar seperti penjumlahan dan perkalian skalar terhadap vektor
2. Konsep panjang vektor dan unit vektor
3. Representasi vektor sebagai pergerakan titik dalam sistem koordinat
4. Hukum-hukum dasar aljabar linear terkait vektor seperti hukum distribusi dan asosiativitas
5. Contoh-contoh penerapan konsep vektor dalam
Dokumen tersebut membahas tentang proyeksi ortogonal vektor dan ruang vektor. Proyeksi ortogonal vektor a terhadap vektor b adalah vektor w1 yang merupakan hasil proyeksi secara ortogonal vektor a terhadap b. Vektor w2 adalah komponen dari vektor a yang tegak lurus terhadap vektor b.
1. Dokumen tersebut membahas tentang ruang vektor, termasuk definisi ruang vektor, contoh-contoh ruang vektor, subruang, dan teorema tentang gabungan subruang.
2. Ruang vektor didefinisikan sebagai himpunan tak kosong yang tertutup terhadap operasi penjumlahan vektor dan perkalian vektor dengan skalar.
3. Beberapa contoh ruang vektor yang diberikan adalah ruang fungsi, matriks, dan barisan
Bab ini membahas pengertian vektor dan operasi-operasi aljabar vektor seperti penjumlahan, pengurangan, dan perkalian vektor dengan skalar. Juga dibahas operasi hasil kali titik dan hasil kali silang antar vektor beserta sifat-sifat dan teorema-teoremanya.
1. Teorema 3
Jika T : V W adalah suatu transformasi linear, maka:
(a) Kernel dari T adalah sub-ruang dari V
(b) Daerah hasil dari T adalah sub-ruang dari W
Bukti (a)
Untuk menunjukkan bahwa ker (T) adalah suatu sub-ruang, kita harus menunjukkan bahwa ker
(T) mengandung paling tdak satu vekttor dan tertutup terhadap penjumlahan dan perkalian
skalar. Berdasarkan bagian (a) teorema 1, vector berada dalam ker(T), sehingga himpunan ini
mengandung paling tidak satu vektor. Anggap v1 dan v2 adalah vektor-vektor pada ker (T), dan
anggap k adalah sebarang skalar. Maka:
T(v1 + v2) = T(v1) + T(v2) = 0 + 0 = 0
Sehingga v1 + v2 berada dalam ker(T). juga,
T(kv1) = kT(v1) = k0 = 0
Sehingga kv1 berada dalam ker(T).
Bukti (b)
Karena T(0) = 0 paling tidak ada satu vektor pada R(T). Anggap w1 dan w2 adalah vektor-vektor
pada daerah hasil dari T, dan anggap k adalah sebarang skalar. Untuk membuktikan bagian ini
kita harus menunjukkan bahwa w1 + w2 dan kw1 berada dalam daerah hasil dari T; yaitu kita
harus menccari a dan b pada v sedemikian sehingga T(a1) = w1 dan T(a2) = w2. Anggap a = a1
+ a2 dan b = ka1. Maka
T(a) T(a1 + a2) = T(a1) + T(a2) = w1 + w2
Dan
T(b) = T(ka1) = kT(a1) = kw1
Yang melengkapi bukti ini.
Teorema 4
Jika A adalah suatu matriks m x n dan TA : adalah perkalian dengan A, maka:
(a) Kekosongan (TA) = kekosongan (A)
(b) Rank(TA) = rank(A)
Teorema 5
(Teorema dimensi untuk tranformasi linear). Jika T : V W adalah suatu transformasi linear
dari suatu ruang vektor V berdimensi n ke suatu ruang vektor W, maka
Rank(T) + Kekosongan(T) = n
2. Dalam kata kata, teorema ini menyatakan bahwa untuk transformasi linear peringkat ditambah
kekosongan sama dengan dimensi daerah asal
Bukti
Kita harus menunjukkan bahwa
dim(R(T)) + dim(ker(T)) = n
kami akan memberikan bukti untuk kasus dimana 1 dim(ker(T)) n. kasus dim(ker(T)) = 0
dan dim(ker(T)) = n ditinggalkan sebagai latihan. Anggap dim(ker(T)) = r, dan anggap v1, …., vr
adalah basis untuk kernel tersebut. Karena {v1, …, vr} bebas secara linear, teorema 5.4.6b
menyatakan bahwa ada n-? vektor, vr+1, …, vn, sedemikian sehingga {v1, …, vr, vr+1, …, vn}
adalah basis untuk V. untuk melengkapan bukti tersebut, kita akan menunjukkan bahwa n – r
vektor pada himpunan S = {T(vr+1), …, T(vn)} membentuk suatu basis untuk daerah hasil dari T.
sehingga kkita dapat
dim(R(T)) + dim(ker(T)) = (n – r) + r = n
pertama kita tunjukkan bahwa S merentang daerah hasil dari T. jika b adalah sebarang
vektor pada daerah hasil dari T, maka b = T(v) untuk suatu vaktor v pada V. karena {v1, …, vr,
vr+1, …, vn} adalah basis untuk V, maka vektor v bisa ditulis dalam bentuk
v = c1v1 + …. + crvr + cr+1vr+1 + …. + cnvn
karena v1, …., vrterletak pada kernel dari T, kita dapatkan T(v1) = … = T(vr) = 0 sehingga
b = T(v) = cr+1T(vr+1) + …. + cnT(vn)
jadi, S merentang daerah hasil dari T
akhirnya, kita tunjukkan bahwa S adalah suatu himpunan yang bebas secara linear dan akibatnya
membentuk suatu basis untuk daerah hasil dari T. Anggap suatu kombinasi linear dari vektor -
vektor pada S adalah nol; yaitu,
kr+1T(vr+1) + … + knT(vn) = 0 (2)
Kita harus menunjukkan kr+1 = … = kn = 0. Karena T linear, (2) bisa ditulis ulang sebagai
T(kr+1vr+1) + … + knvn) = 0
Yang mengatakan bahwa kr+1vr+1) + … + knvn adalah kernel dari T. Oleh karena itu vektor ini bisa
ditulis sebagai kombinasi linear dari vektor – vektor basis {v1, …, vr}, katakanlah
Kr+1vr+1 + … + knvn = k1v1 + … + krvr
Jadi
K1v1 + … + krvr – kr+1vr+1 - … - knvn = 0
Karena {v1, …, vn} bebas secara linear, secara k nol; secara khusus, kr+1 = … = kn = 0, yang
melengkapkan bukti tersebut.
Teorema 6
3. Jika T : V W adalah suatu transformasi linear maka yang berikut ini ekuivalen.
(a) T adalah satu – satu
(b) Kernel dari T hanya terdiri dari vektor nol; yaitu ker(T) = {0}
(c) Kekosongan(T) = 0.
Bukti
Kami meninggalkannya sebagai latihan sederhana untuk menunjukkan kesetaraan (b) dan (c);
kami akan melengkapi bukti tersebut dengan membuktikan kesetaraan (a) dan (b).
(a) (b): anggap T satu-satu, dan anggap v adalah sebarang vektor pada ke(T) karena v dan 0
keduanya terletak pada ker(T), kita dapatkan T(v) = 0 dan T(0) = 0, sehingga T(v) = T(0). Tetapu
ini mengimplikasikan bahwa v = 0, karena T satu-satu; jadi, ker(T) hanya berisi vektor nol.
(b) (a): Anggap ker(T) = {0} dan anggap v dan w adalah vektor-vektor berbeda pada V; yaitu
V – w 0 (1)
Untuk membuktikan bahwa T satu-satu kita harus menunjukkan bahwa T(v) dan T(w) adalah
vektor-vektor yang berbeda. Tetapi jika tidak demikian adanya, maka kitaakan mendapatkan
T(v) = T(w)
T(v) – T(w) = 0
T(v-w) = 0
Yang mengimplementasikan bahwa v – w berada dalam kernel dari T. karena ker(T) = {0}, hal
ini mengimplementasikan bahwa
v – w = 0
yang berkontradiksi dengan (1). Jadi, T(v) dan T(w) pastilah berbeda.
Teorema 7
Jika V adalah ruang vektor berdimensi terhingga, dan T : V V adalah suatu operator linear,
maka pernyataan – pernyataan berikut ini ekuivalen.
(a) T satu – satu
(b) Ker(T) = {0}
(c) Kekosongan(T) = 0
(d) Daerah hasil dari T adalah V; yaitu, R(T) = V
Bukti
Kita sudah tau bahwa (a), (b), dan (c) adalah ekuivalen, sehingga kita bisa menyelesaikan bukti
tersebut dengan membuktikan kesetaraan (c) dan (d).
(c) (d): anggap dim(V) = n dan kekosongan(T) = 0 dari teorema dimensi (teorema 5) kita
dapatkan bahwa.
Rank(T) = n – kekosongan(T) = n
4. Per definisi, rank(T) adalah dimensi daerah hasil dari T, sehingga daerah hasil dari T mempunyai
dimensi n. sekarang dari teorema 5.4.7 kita dapatkan bahwa daerahhasil dari T adalah V, karena
dua ruang tersebut mempunyai dimensi yang sama.
(d) (c): anggap dim(V) = n dan R(T) = V. Dari hubungan ini kita dapatkanbahwa dim(R(T)) =
n, atau secara ekuivalen, rank(T) = n. Jadi, dari teorema dimensi (teorema 5) kita dapatkan
bahwa
Kekosongan(T) = n – rank(T) = n – n = 0
Teorema 8
Jika T1 : U V dan T2 : V W adalah transformasi linear satu-satu, maka:
(a) T2 T1 satu-satu
(b) =
Bukti (a)
Kita ingin menunjukkan bahwa T2 T1 memetakan vektor-vektor berbeda pada U ke vektor-
vektor berbeda pada W. tetapi jika u dan v adalah vektor-vektor yang berbeda pada V karena T1
satu-satu. Hal ini danfakta bahwa T2 mengimplikasikan bahwa
T2(T1(u)) dan T2(T1(v))
Sehingga T2 T1 memetakan u dan v ke vektor-vektor berbeda ke W.
Bukti (b)
Kita ingin menunjukkan bahwa (w) = ( )(w)
Untuk setiap vektor w pada daerah hasil dari untuk tujuan ini anggap
u = (w) (3)
sehingga sasaran kita adalah menunjukkan bahwa
u = ( )(w)
tetapi dari (3) kita dapatkan bahwa
(u) = w
Atau secara ekuivalen
T2(T1(u)) = w
Sekarang dengan mengambil dari setiap ruas persamaan ini dan kemudian dari setiap
ruas hasilnya kita akan mendapatkan (tunjukkan)
u = ( (w))
u = ( )(w)
5. Teorema 9
Jika T : Rn Rm adalah suatu transformasi linear dan jika B dan Br adalah basis basis masing-
masing untuk Rn dan Rm, maka
[T]B
’
,B = [T]
Teorema ini mengatakan kepada kita bahwa pada kasus khusus dimana T memetakan Rn ke Rm,
matriks untuk T berkenaan dengan basis standar adalah matriks standar untuk T. pada kasus ini
rumus (4a) bagian ini tereduksi menjadi
[T]x = T(x)
Teorema 10
Jika T1 : U V dan T2 : V W adalah transformasi-transformasi linear, dan jika B, B’’, B’
masing masing adlah basis basis untuk U,V,dan W maka
B
’
,B = [T2] B
’
,B[T1] B
’
,B
Teorema 11
Jika T : V V adalah suatu operator linear, dan jika b adalah suatu basis untuk V, maka
pernyataan-pernyataan berikut ini ekuivalen.
(a) T satu-satu
(b) [T]B dapat dibalik
Lebih jauh, jika syarat kesetaraan ini dipenuhi
[T-1]B = [T]B
-1
Teorema 12
Jika B dan Bt adalah basis basis untuk suatu ruang vektor berdimensi terhingga V. dan jika I : V
V adalah operator identitas, maka [I] B
’
,B adalah matriks transisi dari B’ ke B
Bukti
Anggap B = {u1, u2, …., un} dan Bt = { u1’, u2’, …., un’} adalah basis basis untuk V. dengan
menggunakan fakta bahwa I(v) = v untuk semua v pada V, dari rumus dengan B dan Bt dibalik
kita dapatkan bahwa
[I] B,B’ = [[I(u1’)]B , [I(u2’)]B , ….. , [I(un’)]B]
= [[u1’]B , [u2’]B , ….. , [un’]B]
jadi dari persamaan, kita dapatkan [I] B,B’ = p, yg menunjukkan bahwa [I] B,B’ adalah matriks
transisi dari B’ ke B.
Teorema 13
Anggap T : V V adalah suatu operator linear pada suatu ruang vektor berdimensi terhingga V,
dan anggap B dan B’ adalah basis basis untuk V. Maka