SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
BAB 1 
STRUKTUR ATOM, SISTEM 
PERIODIK, DAN IKATAN KIMIA 
Standar Kompetensi: 
 Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat periodik unsur, 
struktur molekul, dan sifat-sifat senyawa. 
Kompetensi Dasar: 
 Menjelaskan teori atom Bohr dan mekanika kuantum untuk menuliskan konfigurasi 
elektron dan diagram orbital serta menentukan letak unsur dalam tabel periodik. 
 Menjelaskan teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom dan teori hibridisasi 
untuk meramalkan bentuk molekul. 
 Menjelaskan interaksi antarmolekul (gaya antarmolekul) dengan sifatnya.
I. TEORI ATOM BOHR DAN MEKANIKA 
KUANTUM
A. Teori Kuantum Max Planck 
Pada tahun 1990, Max Planck mengajukkan gagasan bahwa radiasi 
elektromagnet bersifat diskret. Artinya, suatu benda hanya dapat 
memancarkan atau menyerap radiasi elektromagnet dalam ukuran atau 
paket-paket kecil dengan nilai tertentu. Paket energi itu disebut kuantum 
(kuanta untuk bentuk jamaknya). Besarnya energi dalam suatu paket (satu 
kuantum atau satu foton) 
dengan, E = energi radiasi 
h = tetapan Planck = 6,63 ´ 10-34 J s
B. Model Atom Niels Bohr 
Menurut Bohr, spektrum garis menunjukkan bahwa elektron dalam atom hanya 
dapat beredar pada lintasan-lintasan dengan tingkat energi tertentu. Lintasan 
eletron tersebut berupa lingkaran dengan jari-jari tertentu yang disebut sebagai 
kulit atom. Setiap kulit ditandai dengan suatu bilangan yang disebut bilangan 
kuantum (n). 
Bilangan kuantum (n) 1 2 3 4 dan seterusnya 
Lambang kulit K L M N dan seterusnya 
Bohr berhasil merumuskan jari-jari lintasan dan energi elektron pada atom 
hidrogen sebagai berikut. 
r = n2 a 
n 0 
dengan n = 1, 2, 3, . . . 
a = 0,53 Å (53 pm) 
Energi elektron pada lintasan ke- n adalah: 
E = - 
n 
H 
R 
H 
n2 
R = tetapan (2,179 ´ 10-18 J)
C. Hipotesis Louis de Broglie 
Louis de Broglie, seorang ahli fisika dari Perancis, mengemukkan 
gagasannya tentang gelombang materi. Kalau cahaya memliki sifat partikel, 
maka partikel juga memilki sifat gelombang. Menurut dr Broglie, gerakan 
partikel mempunyai ciri-ciri gelombang. Sifat gelombang dari partikel tersebut 
dinyatakan dalam persamaan:
D. Azas Ketidakpastian Werner 
Heisenberg 
Menurut Heisenberg, tidak mungkin menentukan posisi dan 
momentum elektron secara bersamaan dengan ketelitian tinggi. 
Heisenberg merumuskan hubungan ketidakpastian momentum 
sebagai berikut.
E. Model Atom Mekanika Kuantum 
Pada tahun 1926, Shrödinger mengajukkan suatu persamaan, kini disebut 
persamaan gelombang Shrödinger, untuk mendeskripsikan keberadaan 
elektron dalam atom. 
Dalam teori atom mekanika kuantum, posisi elektron tidak dipastikan. Hal 
yang dapat dikatakan tentang posisi elektron adalah peluang menemukan 
elektron pada setiap titik dalam ruang di sekitar inti. 
Istilah lain untuk menyatakan peluang menemukan elektron adalah 
densitas elektron.
F. Bilangan-Bilangan Kuantum 
1. Bilangan Kuantum Utama (n). 
Bilangan kuantum utama menentukan tingkat energi orbital atau kulit 
atom. Bilangan kuantum utama dapat mempunyai nilai semua bilangan 
bulat positif, yaitu 1, 2, 3, 4, dan seterusnya. 
2. Bilangan Kuantum Azimut (l). 
Bilangan kuantum azimut menyatakan subkulit. Bilangan kuantum 
azimut dapat mempunyai nilai semua bilangan bulat mulai dari 0 sampai 
dengan (n - 1) untuk setiap nilai n. 
Nilai l = 0 sampai dengan (n - 1) 
3. Bilangan Kuantum Magnetik (m). 
Bilangan kuantum magnetik menyatakan orientasi orbital dalam 
ruang. Bilangan kuantum magnetik dapat mempunyai nilai semua bilangan 
bulat mulai dari -l sampai dengan +l, termasuk nil (0). 
Nilai m = - l, 0, hingga +l
1. Orbital s 
G. Bentuk dan Orientasi Orbital
2. Orbital p
3. Orbital d
H. Atom dengan Banyak Elektron 
Urutan-urutan tingkat energi 
Urutan-urutan tingkat energi subkulit, 1s-2s-2-3s-4s 3d-4p-5s dan seterusnya 
sesuai dengan arah garis berpanah
I. Bilangan Kuantum Spin dan 
Azas Larangan Pauli 
Azaz Larangan Pauli: 
Dalam sebuah atom, tidak boleh ada dua elektron yang mempunyai 
keempat bilangan kuantum (n, l , m, dan s) yang sama.
J. Konfigurasi Elekron dan Elektron Valensi 
Azas Aufbau 
Azas aufbau menyatakan bahwa pengisian orbital dimulai dari tingkat energi 
yang lebih rendah kemudian ke tingkat energi yang lebih tinggi. 
Azas Hund 
Menurut Hund, pada mengisian orbital-orbital dengan tingkat energi yang 
sama, yaitu orbital-orbital dalam satu subkulit, mula-mula elektron akan 
menempati orbital secara sendiri-sendiri dengan spin yang pararel, baru 
kemudian berpasangan. 
Menyingkat Penulisan Konfigurasi Elektron dengan Menggunakan 
Konfigurasi Elektron Gas Mulia 
Na (Z = 11) : 1s2 2s2 2p6 3s1 
Sc (Z = 21) : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d1 4s2 
Na (Z = 11) : [Ne] 3s1 
Sc (Z = 21) : [Ar] 3d1 4s2
Elekron Valensi 
Elektron valensi adalah elektron yang dapat digunakan untuk pembentukan 
ikatan kimia. Kulit valensi 
• Golongan utama: 
ns dan ps 
• Golongan transisi 
(n - 1)d dan ns 
Contoh 
Kulit valensi dan jumlah elektron valensi unsur-unsur Cl (Z = 17) 
Cl (Z = 17) 
Konfigurasi elektron Cl (Z = 17): 1s2 2s2 2p6 3s 2 3p5 atau [Ne] 3s2 3p5 
Kulit valensi: 3s dan 3p 
Jumlah elektron valensi: 2 + 5 = 7
II. SISTEM PERIODIK
A.Sistem Periodik dan Konfigurasi 
Elektron 
Golongan 
Utama 
Elektron 
Valensi 
Golongan 
Tambahan 
Elektron 
Valensi 
lA 
llA 
lllA 
lVA 
VA 
VlA 
VllA 
VllA 
ns1 
ns2 
ns2 np1 
ns2 np1 
ns2 np3 
ns2 np4 
ns2 np5 
ns2 np6 
lllB 
lVB 
VB 
VlB 
VllB 
VlllB 
lB 
llB 
(n - 1) d1ns2 
(n - 1) d2ns2 
(n - 1) d3ns2 
(n - 1) d5ns1 
(n - 1) d5ns2 
(n - 1) d6, 7,8 
ns2 
(n - 1) d10ns1 
(n - 1) d10 ns2 
Oleh karena elektron valensi khas bagi setiap unsur, maka kita 
dapat menentukan letak unsur dalam sistem periodik berdasarkan 
elektron valensinya, atau sebaliknya.
B. Blok s, p, d, dan f 
Hubungan sistem periodik dengan konfigurasi elektron diringkaskan 
pada gambar
III. IKATAN KIMIA
A. Geometri Molekul 
1. Teori Domain Elektron 
Teori domain elektron adalah suatu cara meramalkan geometri molekul 
berdasarkan tolak-menolak elektron-elektron pada kulit luar atom pusat. 
Domain elektron berarti kedudukan elektron atau daerah keberadaan elektron. 
Jumlah domain elektron ditentukan sebagai berikut. 
1. Setiap elektron ikatan (apakah ikatan tunggal, rangkap, atau rangkap tiga) 
merupakan satu domain. 
2. Setiap pasangan elektron bebas merupakan satu domain.
Prinsip-prinsip dasar teori domain elektron adalah 
1. Antardomain elektron pada kulit luar atom pusat 
saling tolak-menolak, sehingga domain elektron 
akan mengatur diri (mengambil formasi) 
sedemikian rupa sehingga tolak menolak di 
antaranya menjadi minimum. 
2. Pasangan elektron bebas mempunyai gaya tolak 
yang sedikit lebih kuat daripada pasangan 
elektron ikatan. 
3. Bentuk molekul hanya ditentukan oleh pasangan 
elektron terikat.
2. Merumuskan Tipe Molekul 
Tipe molekul ditentukan dengan cara sebagi berikut 
• atom pusat dinyatakan dengan lambang A, 
• setiap domain elektron ikatan dinyatakan dengan X, dan 
• setiap domain elektron bebas dinyatakan dengan E.
Tipe molekul dapat ditentukan dengan langkah-langkah 
sebagai berikut. 
1. Senyawa Biner Berikatan Tunggal 
dengan, 
EV = jumlah elektron valensi atom pusat 
X = jumlah domain elektron ikatan (jumlah atom 
yang terikat pada atom pusat) 
E = jumlah domain elektron bebas 
2. Senyawa Biner Berikatan Rangkap atau Ikatan Kovalen 
Koordinat 
E = 
(EV - X) 
2 
E = 
(EV - X) 
2
3. Menentukan Geometri Molekul 
Geometri molekul dapat ditentukan mengikuti langkah-langkah berikut ini. 
1. Menentukan tipe molekul. 
2. Menentukan geometri domain-domain elektron di sekitar atom pusat 
yang memberi tolak minimum. 
3. Menetapkan domain elektron terikat dengan menuliskan lambang atom 
yang bersangkutan. 
4. Menentukan geometri molekul setelah mempertimbangkan pengaruh 
pasangan elektron bebas. 
Contoh 
Molekul IF 
3 
AX E 
3 2 
· · 
I 
· · 
· · 
· · 
· · 
F 
I 
· · 
· · 
F 
F 
F 
I 
F 
F 
Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3 Langkah 4 
Planar bentuk T
B. Molekul Polar dan Nonpolar 
Molekul dikatakan bersifat nonpolar jika distribusi rapatan dalam molekul 
terbesar secara merata. Molekul dikatakan bersifat polar jika distribusi rapatan 
elektron tidak merata. 
Suatu molekul akan bersifat polar jika memenuhi dua syarat berikut. 
a. Ikatan dalam molekul bersifat polar. Secara umum, ikatan antaratom yang 
berbeda dapat dianggap polar. 
b. Bentuk molekul tidak simetris, sehingga pusat muatan positif tidak berhimpit 
dengan pusat muatan negatif.
C. Hibridisasi 
Orbital Asal Orbital Hibrida Bentuk Orbital Hibrida Gambar 
s, p sp linear 
s, p, p sp2 segitiga sama sisi 
s, p, p, p sp3 tetrahedron 
s, p, p, p, d sp3d bipiramida trigonal 
s, p, p, p, d, 
sp3d2 oktahedron
D. Gaya Tarik Antarmolekul 
1. Gaya tarik-menarik Dipol Sesaat-Dipol Terimbas 
(Gaya London = Gaya Depresi ) 
Gaya depresi adalah gaya tarik-menarik antara molekul-molekul dalam zat 
yang nonpolar. 
2. Gaya Tarik Dipol-dipol 
Gaya dipol-dipol adalah gaya antarmolekul dalam zat yang polar. Gaya tarik 
dipol-dipol lebih kuat dibandingkan gaya depresi (gaya London), sehingga zat 
polar cenderung mempunyai titik cair dan titik didih lebih tinggi dibandingkan 
zat nonpolar yang massa molekulnya kira-kira sama. 
3. Gaya Tarik Dipol-dipol Terimbas 
Gaya antarmolekul seperti ini terjadi antara molekul polar dengan molekul 
nonpolar.
E. Ikatan Hidrogen 
Ikatan hidrogen adalah gaya tarik-menarik antara atom hidrogen yang terkait 
pada suatu atom berkeelektronegatifan besar dari molekul lain di sekitarnya. 
Ikatan hidrogen jauh lebih kuat daripada gaya-gaya van der Waals.
F. Gaya-gaya van der waals 
Gaya antarmolekul secara kolektif disebut juga gaya van der Waals. Namun 
demikian, ada kebiasaan untuk melakukan pembedaan yang tujuannya untuk 
memperjelas gaya antarmolekul dalam suatu zat sebagai berikut. 
• Istilah gaya London atau gaya dispersi digunakan, jika gaya 
antarmolekul 
itulah satu-satunya, yaitu untuk zat-zat yang nonpolar. Misalnya untuk gas 
mulia, hidrogen, dan nitrogen. 
• Istilah gaya van der Waals digunakan untuk zat yang mempunyai dipol-dipol 
di samping gaya dispresi, misalnya hidrogen klorida dan aseton.

More Related Content

What's hot

Materi sejarah dan struktur atom ppt
Materi sejarah dan struktur atom pptMateri sejarah dan struktur atom ppt
Materi sejarah dan struktur atom pptMIMI HERMAN
 
1. sistem periodik & struktur atom
1. sistem periodik & struktur atom1. sistem periodik & struktur atom
1. sistem periodik & struktur atomIsnandaNuriskasari1
 
Presentasi Atom Lengkap
Presentasi Atom LengkapPresentasi Atom Lengkap
Presentasi Atom LengkapKevin Suryo
 
Soal soal dan pembahasan struktur atom,materi dll
Soal soal dan pembahasan struktur atom,materi dllSoal soal dan pembahasan struktur atom,materi dll
Soal soal dan pembahasan struktur atom,materi dllNabila Arifannisa
 
Struktur atom dan sistem periodik
Struktur atom dan sistem periodikStruktur atom dan sistem periodik
Struktur atom dan sistem periodikujangsupiandi
 
Struktur Atom dan Sistem Periodik
Struktur Atom dan Sistem PeriodikStruktur Atom dan Sistem Periodik
Struktur Atom dan Sistem PeriodikArda
 
Perkembangan teori atom
Perkembangan teori atomPerkembangan teori atom
Perkembangan teori atomdienAfs
 
1.sistem perioe & struktur atom powerpoint
1.sistem perioe & struktur atom powerpoint1.sistem perioe & struktur atom powerpoint
1.sistem perioe & struktur atom powerpointMastudiar Daryus
 
Bab 2 struktur atom dan sistem periodik unsur
Bab 2   struktur atom dan sistem periodik unsurBab 2   struktur atom dan sistem periodik unsur
Bab 2 struktur atom dan sistem periodik unsuredo soehendro
 
Kimia presentasi struktur atom polielektron
Kimia   presentasi struktur atom polielektronKimia   presentasi struktur atom polielektron
Kimia presentasi struktur atom polielektronTri Ningrum
 
Materi sejarah dan struktur atom ppt
Materi sejarah dan struktur  atom pptMateri sejarah dan struktur  atom ppt
Materi sejarah dan struktur atom pptMimi Yeni
 
Atom, molekul, dan spektrum atom
Atom, molekul, dan spektrum atomAtom, molekul, dan spektrum atom
Atom, molekul, dan spektrum atomaditya rakhmawan
 
Struktur atom dan sistem periodik unsur - KIMIA
Struktur atom dan sistem periodik unsur - KIMIA Struktur atom dan sistem periodik unsur - KIMIA
Struktur atom dan sistem periodik unsur - KIMIA alainbagus
 

What's hot (19)

Materi sejarah dan struktur atom ppt
Materi sejarah dan struktur atom pptMateri sejarah dan struktur atom ppt
Materi sejarah dan struktur atom ppt
 
Struktur atom
Struktur atomStruktur atom
Struktur atom
 
Perkembangan model atom
Perkembangan model atomPerkembangan model atom
Perkembangan model atom
 
Ppt 2 struktur atom
Ppt  2 struktur atomPpt  2 struktur atom
Ppt 2 struktur atom
 
1. sistem periodik & struktur atom
1. sistem periodik & struktur atom1. sistem periodik & struktur atom
1. sistem periodik & struktur atom
 
Presentasi Atom Lengkap
Presentasi Atom LengkapPresentasi Atom Lengkap
Presentasi Atom Lengkap
 
Soal soal dan pembahasan struktur atom,materi dll
Soal soal dan pembahasan struktur atom,materi dllSoal soal dan pembahasan struktur atom,materi dll
Soal soal dan pembahasan struktur atom,materi dll
 
Fisika atom
Fisika atomFisika atom
Fisika atom
 
Struktur atom dan sistem periodik
Struktur atom dan sistem periodikStruktur atom dan sistem periodik
Struktur atom dan sistem periodik
 
Struktur Atom dan Sistem Periodik
Struktur Atom dan Sistem PeriodikStruktur Atom dan Sistem Periodik
Struktur Atom dan Sistem Periodik
 
Perkembangan teori atom
Perkembangan teori atomPerkembangan teori atom
Perkembangan teori atom
 
1.sistem perioe & struktur atom powerpoint
1.sistem perioe & struktur atom powerpoint1.sistem perioe & struktur atom powerpoint
1.sistem perioe & struktur atom powerpoint
 
Laporan kimia smster 1
Laporan kimia smster 1Laporan kimia smster 1
Laporan kimia smster 1
 
Struktur atom
Struktur atom Struktur atom
Struktur atom
 
Bab 2 struktur atom dan sistem periodik unsur
Bab 2   struktur atom dan sistem periodik unsurBab 2   struktur atom dan sistem periodik unsur
Bab 2 struktur atom dan sistem periodik unsur
 
Kimia presentasi struktur atom polielektron
Kimia   presentasi struktur atom polielektronKimia   presentasi struktur atom polielektron
Kimia presentasi struktur atom polielektron
 
Materi sejarah dan struktur atom ppt
Materi sejarah dan struktur  atom pptMateri sejarah dan struktur  atom ppt
Materi sejarah dan struktur atom ppt
 
Atom, molekul, dan spektrum atom
Atom, molekul, dan spektrum atomAtom, molekul, dan spektrum atom
Atom, molekul, dan spektrum atom
 
Struktur atom dan sistem periodik unsur - KIMIA
Struktur atom dan sistem periodik unsur - KIMIA Struktur atom dan sistem periodik unsur - KIMIA
Struktur atom dan sistem periodik unsur - KIMIA
 

Viewers also liked

Soal un IPA SMA 2013 - pembahasannya
Soal un IPA SMA 2013 - pembahasannyaSoal un IPA SMA 2013 - pembahasannya
Soal un IPA SMA 2013 - pembahasannyajrul93
 
Bab 1 struktur atom,sistem periodik, ikatan kimia kelas xi
Bab 1 struktur atom,sistem periodik, ikatan kimia kelas xiBab 1 struktur atom,sistem periodik, ikatan kimia kelas xi
Bab 1 struktur atom,sistem periodik, ikatan kimia kelas xiSinta Sry
 
Make a match vs jigsaw
Make a match vs jigsawMake a match vs jigsaw
Make a match vs jigsawibuwidi
 
Smp kelas 8 bahasa indonesia wahana pengetahuan (buku guru)
Smp kelas 8 bahasa indonesia wahana pengetahuan (buku guru)Smp kelas 8 bahasa indonesia wahana pengetahuan (buku guru)
Smp kelas 8 bahasa indonesia wahana pengetahuan (buku guru)Luh Pagoetan
 
soal struktur atom dan sistem periodik
soal struktur atom dan sistem periodiksoal struktur atom dan sistem periodik
soal struktur atom dan sistem periodikmir_din
 
SISTEM PERIODIK UNSUR
SISTEM PERIODIK UNSURSISTEM PERIODIK UNSUR
SISTEM PERIODIK UNSURDZUL FAHMI
 
Struktur atom dan ikatan antar atom
Struktur atom dan ikatan antar atomStruktur atom dan ikatan antar atom
Struktur atom dan ikatan antar atomAnam Taktujjuh
 
Statistika rata - rata gabungan
Statistika rata - rata gabunganStatistika rata - rata gabungan
Statistika rata - rata gabungandinakudus
 
tata nama senyawa organik dan anorganik
tata nama senyawa organik dan anorganiktata nama senyawa organik dan anorganik
tata nama senyawa organik dan anorganikNi'matin Choiroh
 
RPP Bahasa Inggris kelas 8 Kurikulum 2013 (terbaru) chapter 4
RPP Bahasa Inggris kelas 8 Kurikulum 2013 (terbaru) chapter 4RPP Bahasa Inggris kelas 8 Kurikulum 2013 (terbaru) chapter 4
RPP Bahasa Inggris kelas 8 Kurikulum 2013 (terbaru) chapter 4Herni Fitriana
 
Kelas viii smp bahasa indonesia_dewaki karmadibrata
Kelas viii smp bahasa indonesia_dewaki karmadibrataKelas viii smp bahasa indonesia_dewaki karmadibrata
Kelas viii smp bahasa indonesia_dewaki karmadibrataw0nd0
 
Kumpulan solal listrik dan magnet beserta jawaban
Kumpulan solal listrik dan magnet beserta jawabanKumpulan solal listrik dan magnet beserta jawaban
Kumpulan solal listrik dan magnet beserta jawabanHarisman Nizar
 

Viewers also liked (13)

Soal un IPA SMA 2013 - pembahasannya
Soal un IPA SMA 2013 - pembahasannyaSoal un IPA SMA 2013 - pembahasannya
Soal un IPA SMA 2013 - pembahasannya
 
Bab 1 struktur atom,sistem periodik, ikatan kimia kelas xi
Bab 1 struktur atom,sistem periodik, ikatan kimia kelas xiBab 1 struktur atom,sistem periodik, ikatan kimia kelas xi
Bab 1 struktur atom,sistem periodik, ikatan kimia kelas xi
 
Make a match vs jigsaw
Make a match vs jigsawMake a match vs jigsaw
Make a match vs jigsaw
 
Smp kelas 8 bahasa indonesia wahana pengetahuan (buku guru)
Smp kelas 8 bahasa indonesia wahana pengetahuan (buku guru)Smp kelas 8 bahasa indonesia wahana pengetahuan (buku guru)
Smp kelas 8 bahasa indonesia wahana pengetahuan (buku guru)
 
soal struktur atom dan sistem periodik
soal struktur atom dan sistem periodiksoal struktur atom dan sistem periodik
soal struktur atom dan sistem periodik
 
Latihan Soal Kimia Unsur
Latihan Soal Kimia UnsurLatihan Soal Kimia Unsur
Latihan Soal Kimia Unsur
 
SISTEM PERIODIK UNSUR
SISTEM PERIODIK UNSURSISTEM PERIODIK UNSUR
SISTEM PERIODIK UNSUR
 
Struktur atom dan ikatan antar atom
Struktur atom dan ikatan antar atomStruktur atom dan ikatan antar atom
Struktur atom dan ikatan antar atom
 
Statistika rata - rata gabungan
Statistika rata - rata gabunganStatistika rata - rata gabungan
Statistika rata - rata gabungan
 
tata nama senyawa organik dan anorganik
tata nama senyawa organik dan anorganiktata nama senyawa organik dan anorganik
tata nama senyawa organik dan anorganik
 
RPP Bahasa Inggris kelas 8 Kurikulum 2013 (terbaru) chapter 4
RPP Bahasa Inggris kelas 8 Kurikulum 2013 (terbaru) chapter 4RPP Bahasa Inggris kelas 8 Kurikulum 2013 (terbaru) chapter 4
RPP Bahasa Inggris kelas 8 Kurikulum 2013 (terbaru) chapter 4
 
Kelas viii smp bahasa indonesia_dewaki karmadibrata
Kelas viii smp bahasa indonesia_dewaki karmadibrataKelas viii smp bahasa indonesia_dewaki karmadibrata
Kelas viii smp bahasa indonesia_dewaki karmadibrata
 
Kumpulan solal listrik dan magnet beserta jawaban
Kumpulan solal listrik dan magnet beserta jawabanKumpulan solal listrik dan magnet beserta jawaban
Kumpulan solal listrik dan magnet beserta jawaban
 

Similar to Struktur Atom dan Ikatan Kimia

Bab 1 Stuktur Atom (Malay) - Science Chemistry
Bab 1 Stuktur Atom (Malay)  - Science ChemistryBab 1 Stuktur Atom (Malay)  - Science Chemistry
Bab 1 Stuktur Atom (Malay) - Science ChemistryAriff Shafzan
 
Teori atom modern (Teori Mekanika Kuantum)
Teori atom modern (Teori Mekanika Kuantum)Teori atom modern (Teori Mekanika Kuantum)
Teori atom modern (Teori Mekanika Kuantum)Kalderizer
 
Teori atom mekanika kuantum dan bentuk molekul
Teori atom mekanika kuantum dan bentuk molekulTeori atom mekanika kuantum dan bentuk molekul
Teori atom mekanika kuantum dan bentuk molekulRidhanty Husniah
 
tugas Fisika man
tugas Fisika mantugas Fisika man
tugas Fisika mangooner29
 
Kimia struktur elektron atom
Kimia   struktur elektron atomKimia   struktur elektron atom
Kimia struktur elektron atomaralailiyah
 
Mapping program struktur atom bohr dan mekanika kuantum fixxxx
Mapping program struktur atom bohr dan mekanika kuantum fixxxxMapping program struktur atom bohr dan mekanika kuantum fixxxx
Mapping program struktur atom bohr dan mekanika kuantum fixxxxDwi Karyani
 

Similar to Struktur Atom dan Ikatan Kimia (20)

Bahan ajar kimia xi
Bahan ajar kimia xiBahan ajar kimia xi
Bahan ajar kimia xi
 
Bab 1 Stuktur Atom (Malay) - Science Chemistry
Bab 1 Stuktur Atom (Malay)  - Science ChemistryBab 1 Stuktur Atom (Malay)  - Science Chemistry
Bab 1 Stuktur Atom (Malay) - Science Chemistry
 
Bab 1 struktur atom
Bab 1 struktur atomBab 1 struktur atom
Bab 1 struktur atom
 
Teori atom modern (Teori Mekanika Kuantum)
Teori atom modern (Teori Mekanika Kuantum)Teori atom modern (Teori Mekanika Kuantum)
Teori atom modern (Teori Mekanika Kuantum)
 
Atom Berelektron Banyak
Atom Berelektron BanyakAtom Berelektron Banyak
Atom Berelektron Banyak
 
Fisika atom
Fisika atomFisika atom
Fisika atom
 
Fsk atom lengkap
Fsk atom lengkapFsk atom lengkap
Fsk atom lengkap
 
Teori atom mekanika kuantum dan bentuk molekul
Teori atom mekanika kuantum dan bentuk molekulTeori atom mekanika kuantum dan bentuk molekul
Teori atom mekanika kuantum dan bentuk molekul
 
Fisika tumpak
Fisika tumpakFisika tumpak
Fisika tumpak
 
2. ATOM.pptx
2. ATOM.pptx2. ATOM.pptx
2. ATOM.pptx
 
tugas Fisika man
tugas Fisika mantugas Fisika man
tugas Fisika man
 
Kimia struktur elektron atom
Kimia   struktur elektron atomKimia   struktur elektron atom
Kimia struktur elektron atom
 
Struktur atom 2
Struktur atom 2Struktur atom 2
Struktur atom 2
 
Struktur atom 2
Struktur atom 2Struktur atom 2
Struktur atom 2
 
Struktur atom 2
Struktur atom 2Struktur atom 2
Struktur atom 2
 
Struktur atom 2
Struktur atom 2Struktur atom 2
Struktur atom 2
 
Struktur atom 2
Struktur atom 2Struktur atom 2
Struktur atom 2
 
Makalah fisika-atom
Makalah fisika-atomMakalah fisika-atom
Makalah fisika-atom
 
Perkembanganteoriatom
PerkembanganteoriatomPerkembanganteoriatom
Perkembanganteoriatom
 
Mapping program struktur atom bohr dan mekanika kuantum fixxxx
Mapping program struktur atom bohr dan mekanika kuantum fixxxxMapping program struktur atom bohr dan mekanika kuantum fixxxx
Mapping program struktur atom bohr dan mekanika kuantum fixxxx
 

More from Bayu Ariantika Irsan

More from Bayu Ariantika Irsan (20)

Bab 1 Kelas XII Seni Budaya
Bab 1 Kelas XII Seni BudayaBab 1 Kelas XII Seni Budaya
Bab 1 Kelas XII Seni Budaya
 
Bab 3 Kelas XI Seni Budaya
Bab 3 Kelas XI Seni BudayaBab 3 Kelas XI Seni Budaya
Bab 3 Kelas XI Seni Budaya
 
Bab 2 Kelas XI Seni Budaya
Bab 2 Kelas XI Seni BudayaBab 2 Kelas XI Seni Budaya
Bab 2 Kelas XI Seni Budaya
 
Bab VIII Kelas XI Seni Budaya
Bab VIII Kelas XI Seni BudayaBab VIII Kelas XI Seni Budaya
Bab VIII Kelas XI Seni Budaya
 
Bab VII Kelas XI Seni Budaya
Bab VII Kelas XI Seni BudayaBab VII Kelas XI Seni Budaya
Bab VII Kelas XI Seni Budaya
 
Bab VI Kelas XI Seni Budaya
Bab VI Kelas XI Seni BudayaBab VI Kelas XI Seni Budaya
Bab VI Kelas XI Seni Budaya
 
Bab V Kelas XI Seni Budaya
Bab V Kelas XI Seni BudayaBab V Kelas XI Seni Budaya
Bab V Kelas XI Seni Budaya
 
Bab IV Kelas XI Seni Budaya
Bab IV Kelas XI Seni BudayaBab IV Kelas XI Seni Budaya
Bab IV Kelas XI Seni Budaya
 
Bab III Kelas XI Seni Budaya
Bab III Kelas XI Seni BudayaBab III Kelas XI Seni Budaya
Bab III Kelas XI Seni Budaya
 
Bab II Kelas XI Seni Budaya
Bab II Kelas XI Seni BudayaBab II Kelas XI Seni Budaya
Bab II Kelas XI Seni Budaya
 
Bab I Kelas XI Seni Budaya
Bab I Kelas XI Seni BudayaBab I Kelas XI Seni Budaya
Bab I Kelas XI Seni Budaya
 
Bab 16 Kelas X Seni Budaya
Bab 16 Kelas X Seni BudayaBab 16 Kelas X Seni Budaya
Bab 16 Kelas X Seni Budaya
 
Bab 15 Kelas X Seni Budaya
Bab 15 Kelas X Seni BudayaBab 15 Kelas X Seni Budaya
Bab 15 Kelas X Seni Budaya
 
Bab 14 Kelas X Seni Budaya
Bab 14 Kelas X Seni BudayaBab 14 Kelas X Seni Budaya
Bab 14 Kelas X Seni Budaya
 
Bab 13 Kelas X Seni Budaya
Bab 13 Kelas X Seni BudayaBab 13 Kelas X Seni Budaya
Bab 13 Kelas X Seni Budaya
 
Bab 12 Kelas X Seni Budaya
Bab 12 Kelas X Seni BudayaBab 12 Kelas X Seni Budaya
Bab 12 Kelas X Seni Budaya
 
Bab 11 Kelas X Seni Budaya
Bab 11 Kelas X Seni BudayaBab 11 Kelas X Seni Budaya
Bab 11 Kelas X Seni Budaya
 
Bab 10 Kelas X Seni Budaya
Bab 10 Kelas X Seni BudayaBab 10 Kelas X Seni Budaya
Bab 10 Kelas X Seni Budaya
 
Bab 9 Kelas X Seni Budaya
Bab 9 Kelas X Seni BudayaBab 9 Kelas X Seni Budaya
Bab 9 Kelas X Seni Budaya
 
Bab 8 Kelas X Seni Budaya
Bab 8 Kelas X Seni BudayaBab 8 Kelas X Seni Budaya
Bab 8 Kelas X Seni Budaya
 

Recently uploaded

Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 

Recently uploaded (20)

Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 

Struktur Atom dan Ikatan Kimia

  • 1. BAB 1 STRUKTUR ATOM, SISTEM PERIODIK, DAN IKATAN KIMIA Standar Kompetensi:  Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat periodik unsur, struktur molekul, dan sifat-sifat senyawa. Kompetensi Dasar:  Menjelaskan teori atom Bohr dan mekanika kuantum untuk menuliskan konfigurasi elektron dan diagram orbital serta menentukan letak unsur dalam tabel periodik.  Menjelaskan teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom dan teori hibridisasi untuk meramalkan bentuk molekul.  Menjelaskan interaksi antarmolekul (gaya antarmolekul) dengan sifatnya.
  • 2. I. TEORI ATOM BOHR DAN MEKANIKA KUANTUM
  • 3. A. Teori Kuantum Max Planck Pada tahun 1990, Max Planck mengajukkan gagasan bahwa radiasi elektromagnet bersifat diskret. Artinya, suatu benda hanya dapat memancarkan atau menyerap radiasi elektromagnet dalam ukuran atau paket-paket kecil dengan nilai tertentu. Paket energi itu disebut kuantum (kuanta untuk bentuk jamaknya). Besarnya energi dalam suatu paket (satu kuantum atau satu foton) dengan, E = energi radiasi h = tetapan Planck = 6,63 ´ 10-34 J s
  • 4. B. Model Atom Niels Bohr Menurut Bohr, spektrum garis menunjukkan bahwa elektron dalam atom hanya dapat beredar pada lintasan-lintasan dengan tingkat energi tertentu. Lintasan eletron tersebut berupa lingkaran dengan jari-jari tertentu yang disebut sebagai kulit atom. Setiap kulit ditandai dengan suatu bilangan yang disebut bilangan kuantum (n). Bilangan kuantum (n) 1 2 3 4 dan seterusnya Lambang kulit K L M N dan seterusnya Bohr berhasil merumuskan jari-jari lintasan dan energi elektron pada atom hidrogen sebagai berikut. r = n2 a n 0 dengan n = 1, 2, 3, . . . a = 0,53 Å (53 pm) Energi elektron pada lintasan ke- n adalah: E = - n H R H n2 R = tetapan (2,179 ´ 10-18 J)
  • 5. C. Hipotesis Louis de Broglie Louis de Broglie, seorang ahli fisika dari Perancis, mengemukkan gagasannya tentang gelombang materi. Kalau cahaya memliki sifat partikel, maka partikel juga memilki sifat gelombang. Menurut dr Broglie, gerakan partikel mempunyai ciri-ciri gelombang. Sifat gelombang dari partikel tersebut dinyatakan dalam persamaan:
  • 6. D. Azas Ketidakpastian Werner Heisenberg Menurut Heisenberg, tidak mungkin menentukan posisi dan momentum elektron secara bersamaan dengan ketelitian tinggi. Heisenberg merumuskan hubungan ketidakpastian momentum sebagai berikut.
  • 7. E. Model Atom Mekanika Kuantum Pada tahun 1926, Shrödinger mengajukkan suatu persamaan, kini disebut persamaan gelombang Shrödinger, untuk mendeskripsikan keberadaan elektron dalam atom. Dalam teori atom mekanika kuantum, posisi elektron tidak dipastikan. Hal yang dapat dikatakan tentang posisi elektron adalah peluang menemukan elektron pada setiap titik dalam ruang di sekitar inti. Istilah lain untuk menyatakan peluang menemukan elektron adalah densitas elektron.
  • 8. F. Bilangan-Bilangan Kuantum 1. Bilangan Kuantum Utama (n). Bilangan kuantum utama menentukan tingkat energi orbital atau kulit atom. Bilangan kuantum utama dapat mempunyai nilai semua bilangan bulat positif, yaitu 1, 2, 3, 4, dan seterusnya. 2. Bilangan Kuantum Azimut (l). Bilangan kuantum azimut menyatakan subkulit. Bilangan kuantum azimut dapat mempunyai nilai semua bilangan bulat mulai dari 0 sampai dengan (n - 1) untuk setiap nilai n. Nilai l = 0 sampai dengan (n - 1) 3. Bilangan Kuantum Magnetik (m). Bilangan kuantum magnetik menyatakan orientasi orbital dalam ruang. Bilangan kuantum magnetik dapat mempunyai nilai semua bilangan bulat mulai dari -l sampai dengan +l, termasuk nil (0). Nilai m = - l, 0, hingga +l
  • 9. 1. Orbital s G. Bentuk dan Orientasi Orbital
  • 12. H. Atom dengan Banyak Elektron Urutan-urutan tingkat energi Urutan-urutan tingkat energi subkulit, 1s-2s-2-3s-4s 3d-4p-5s dan seterusnya sesuai dengan arah garis berpanah
  • 13. I. Bilangan Kuantum Spin dan Azas Larangan Pauli Azaz Larangan Pauli: Dalam sebuah atom, tidak boleh ada dua elektron yang mempunyai keempat bilangan kuantum (n, l , m, dan s) yang sama.
  • 14. J. Konfigurasi Elekron dan Elektron Valensi Azas Aufbau Azas aufbau menyatakan bahwa pengisian orbital dimulai dari tingkat energi yang lebih rendah kemudian ke tingkat energi yang lebih tinggi. Azas Hund Menurut Hund, pada mengisian orbital-orbital dengan tingkat energi yang sama, yaitu orbital-orbital dalam satu subkulit, mula-mula elektron akan menempati orbital secara sendiri-sendiri dengan spin yang pararel, baru kemudian berpasangan. Menyingkat Penulisan Konfigurasi Elektron dengan Menggunakan Konfigurasi Elektron Gas Mulia Na (Z = 11) : 1s2 2s2 2p6 3s1 Sc (Z = 21) : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d1 4s2 Na (Z = 11) : [Ne] 3s1 Sc (Z = 21) : [Ar] 3d1 4s2
  • 15. Elekron Valensi Elektron valensi adalah elektron yang dapat digunakan untuk pembentukan ikatan kimia. Kulit valensi • Golongan utama: ns dan ps • Golongan transisi (n - 1)d dan ns Contoh Kulit valensi dan jumlah elektron valensi unsur-unsur Cl (Z = 17) Cl (Z = 17) Konfigurasi elektron Cl (Z = 17): 1s2 2s2 2p6 3s 2 3p5 atau [Ne] 3s2 3p5 Kulit valensi: 3s dan 3p Jumlah elektron valensi: 2 + 5 = 7
  • 17. A.Sistem Periodik dan Konfigurasi Elektron Golongan Utama Elektron Valensi Golongan Tambahan Elektron Valensi lA llA lllA lVA VA VlA VllA VllA ns1 ns2 ns2 np1 ns2 np1 ns2 np3 ns2 np4 ns2 np5 ns2 np6 lllB lVB VB VlB VllB VlllB lB llB (n - 1) d1ns2 (n - 1) d2ns2 (n - 1) d3ns2 (n - 1) d5ns1 (n - 1) d5ns2 (n - 1) d6, 7,8 ns2 (n - 1) d10ns1 (n - 1) d10 ns2 Oleh karena elektron valensi khas bagi setiap unsur, maka kita dapat menentukan letak unsur dalam sistem periodik berdasarkan elektron valensinya, atau sebaliknya.
  • 18. B. Blok s, p, d, dan f Hubungan sistem periodik dengan konfigurasi elektron diringkaskan pada gambar
  • 20. A. Geometri Molekul 1. Teori Domain Elektron Teori domain elektron adalah suatu cara meramalkan geometri molekul berdasarkan tolak-menolak elektron-elektron pada kulit luar atom pusat. Domain elektron berarti kedudukan elektron atau daerah keberadaan elektron. Jumlah domain elektron ditentukan sebagai berikut. 1. Setiap elektron ikatan (apakah ikatan tunggal, rangkap, atau rangkap tiga) merupakan satu domain. 2. Setiap pasangan elektron bebas merupakan satu domain.
  • 21. Prinsip-prinsip dasar teori domain elektron adalah 1. Antardomain elektron pada kulit luar atom pusat saling tolak-menolak, sehingga domain elektron akan mengatur diri (mengambil formasi) sedemikian rupa sehingga tolak menolak di antaranya menjadi minimum. 2. Pasangan elektron bebas mempunyai gaya tolak yang sedikit lebih kuat daripada pasangan elektron ikatan. 3. Bentuk molekul hanya ditentukan oleh pasangan elektron terikat.
  • 22. 2. Merumuskan Tipe Molekul Tipe molekul ditentukan dengan cara sebagi berikut • atom pusat dinyatakan dengan lambang A, • setiap domain elektron ikatan dinyatakan dengan X, dan • setiap domain elektron bebas dinyatakan dengan E.
  • 23. Tipe molekul dapat ditentukan dengan langkah-langkah sebagai berikut. 1. Senyawa Biner Berikatan Tunggal dengan, EV = jumlah elektron valensi atom pusat X = jumlah domain elektron ikatan (jumlah atom yang terikat pada atom pusat) E = jumlah domain elektron bebas 2. Senyawa Biner Berikatan Rangkap atau Ikatan Kovalen Koordinat E = (EV - X) 2 E = (EV - X) 2
  • 24. 3. Menentukan Geometri Molekul Geometri molekul dapat ditentukan mengikuti langkah-langkah berikut ini. 1. Menentukan tipe molekul. 2. Menentukan geometri domain-domain elektron di sekitar atom pusat yang memberi tolak minimum. 3. Menetapkan domain elektron terikat dengan menuliskan lambang atom yang bersangkutan. 4. Menentukan geometri molekul setelah mempertimbangkan pengaruh pasangan elektron bebas. Contoh Molekul IF 3 AX E 3 2 · · I · · · · · · · · F I · · · · F F F I F F Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3 Langkah 4 Planar bentuk T
  • 25. B. Molekul Polar dan Nonpolar Molekul dikatakan bersifat nonpolar jika distribusi rapatan dalam molekul terbesar secara merata. Molekul dikatakan bersifat polar jika distribusi rapatan elektron tidak merata. Suatu molekul akan bersifat polar jika memenuhi dua syarat berikut. a. Ikatan dalam molekul bersifat polar. Secara umum, ikatan antaratom yang berbeda dapat dianggap polar. b. Bentuk molekul tidak simetris, sehingga pusat muatan positif tidak berhimpit dengan pusat muatan negatif.
  • 26. C. Hibridisasi Orbital Asal Orbital Hibrida Bentuk Orbital Hibrida Gambar s, p sp linear s, p, p sp2 segitiga sama sisi s, p, p, p sp3 tetrahedron s, p, p, p, d sp3d bipiramida trigonal s, p, p, p, d, sp3d2 oktahedron
  • 27. D. Gaya Tarik Antarmolekul 1. Gaya tarik-menarik Dipol Sesaat-Dipol Terimbas (Gaya London = Gaya Depresi ) Gaya depresi adalah gaya tarik-menarik antara molekul-molekul dalam zat yang nonpolar. 2. Gaya Tarik Dipol-dipol Gaya dipol-dipol adalah gaya antarmolekul dalam zat yang polar. Gaya tarik dipol-dipol lebih kuat dibandingkan gaya depresi (gaya London), sehingga zat polar cenderung mempunyai titik cair dan titik didih lebih tinggi dibandingkan zat nonpolar yang massa molekulnya kira-kira sama. 3. Gaya Tarik Dipol-dipol Terimbas Gaya antarmolekul seperti ini terjadi antara molekul polar dengan molekul nonpolar.
  • 28. E. Ikatan Hidrogen Ikatan hidrogen adalah gaya tarik-menarik antara atom hidrogen yang terkait pada suatu atom berkeelektronegatifan besar dari molekul lain di sekitarnya. Ikatan hidrogen jauh lebih kuat daripada gaya-gaya van der Waals.
  • 29. F. Gaya-gaya van der waals Gaya antarmolekul secara kolektif disebut juga gaya van der Waals. Namun demikian, ada kebiasaan untuk melakukan pembedaan yang tujuannya untuk memperjelas gaya antarmolekul dalam suatu zat sebagai berikut. • Istilah gaya London atau gaya dispersi digunakan, jika gaya antarmolekul itulah satu-satunya, yaitu untuk zat-zat yang nonpolar. Misalnya untuk gas mulia, hidrogen, dan nitrogen. • Istilah gaya van der Waals digunakan untuk zat yang mempunyai dipol-dipol di samping gaya dispresi, misalnya hidrogen klorida dan aseton.

Editor's Notes

  1. <number>