SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Chem_Magz
Chemistry Magazine
Sekitar 2,5 abad yang
lalu, ahli filsafat Yunani
Leucippus berpendapat
bahwa materi tersusun
dari butiran butiran kecil.
Pendapat ini dikembang-
kan oleh Democritus
muridnya, bahwa materi
tersusun dari partikel-
partikel terkecil yang ti-
dak dapat dibagi lagi.
Menurut Democritus jika
sebuah batu dibelah dua,
kemudian setiap hasil
pembelahan tersebut dibe-
lah lagi dan demikian se-
terusnya hingga tidak da-
pat dibelah lagi, setiap
belahan batu mempunyai
sifat yang sama dengan
batu asal, Democritus
menyebut bagian dari be-
lahan batu yang paling
kecil itu dengan istilah
atomos. (A = tidak, TOMos
=dipotong potong) yang
artinya invisible (tidak
terlihat)
Konsep atom tersebut
masih berupa pemikiran
filosofis dan tidak didu-
kung oleh bukti atau be-
lum teruji sehingga belum
memberikan arti yang
cukup di bidang keilmuan.
Baru setelah perumusan
Hukum Kekekalan Massa
dan Hukum Perbandin-
gan tetap, yang meru-
pakan hasil pengamatan
terhadap suatu reaksi ki-
mia, konsep atom mulai
dipikirkan lagi, oleh seo-
rang ahli kimia Inggris
bernama John Dalton
Dalton Sang Pencetus Teori Atom
John Dalton (1766-1844)
berpendapat bahwa kon-
sep atom Democritus
benar karena tidak
bertentangan dengan hu-
kum kekekalan massa dan
hukum perbandingan
tetap. Berdasarkan
pemikiran tersebut, di
tahun 1803 ia meru-
muskan teori atomnya
sebagai berikut :
1. Materi tersusun dari
partikel partikel yang
disebut atom
2. Unsur adalah materi
yang tersusun dari
atom atom sejenis den-
gan massa dan sifat
yang sama
3. Unsur yang berbeda
mempunyai atom-atom
dengan massa dan sifat
yang berbeda
4. Senyawa adalah materi
yang tersusun seti-
daknya 2 jenis atom
dari unsur –unsur ber-
beda, dengan perband-
ingan tetap dan ter-
tentu. Dalam senyawa
atom-atom tersebut
berikatan melalui ika-
tan antar atom
5. Atom tidak dapat
dimusnahkan. Reaksi
kimia hanyalah pena-
taan ulang atom-atom
yang bereaksi.
John Dalton
Adalah ilmuwan Inggris.
Meski Dalton buta warna,
hal ini tidak mengha-
langinya untuk terus
medalami ilmu kimia dan
metereologi.(Kebutaan
warna merah-hijau dikenal
sebagai Daltonisme)
Pendapat Democritus 1
Dalton Sang penetus
Teori Atom
1
Akhir Cerita Teori Atom
Dalton
2
Penemuan Partikel Sub-
atomik : Elektron
2
Thomson Sang Pemba-
haru Dalton
3
Berapa Massa Elektron ? 3
Penemuan Partikel Sub-
atomik : Proton
3
Lahirnya Model Atom
Rutherford
4
Model Atom Rutherford 4
Penemuan Partikel Sub-
atomik : Neutron
4
Jadi Bagaimana Struk-
tur Atom Itu ?
5
Massa Dan Muatan Par-
tikel
5
Tokoh Tokoh Kita 5
Kritik Terhadap Atom
Rutherford
6
Lahirnya Teori Atom
Bohr
6
Berita Kelemahan Atom
Bohr
6
Teori Mekanika Kuan-
tum menjawab Kele-
mahan Bohr
7
Sketch Perkembangan
Model atom
7
Daftar isi
Pendapat Democritus
Teori Atom Edition
Chem_Magz || Media Belajar Kimia Kita || 03 September 2015
Dalam perkembanganya tidak se-
mua isi teori atom Dalton adalah
benar. Perkembanganya teori atom
menyebutkan bahwa atom ternyata
masih dapat dibagi lagi menjadi par-
tikel-partikel yang lebih kecil yang
disebut partikel-partikel subatomic.
Hal ini berkat penemuan metode
elektrolisis yang dapat mengurai
senyawa stabil menjadi atom atom
bermuatan dengan bantuan arus
listrik. Fakta bahwa atom atom da-
pat mengandung muatan listrik
mendorong ilmuwan memikirkan
kembali tentang gambaran struktur
atom, yakni keberadaan partikel
subatomik dalam atom.
Model atom Dalton berbentuk bola
bulat dan padat
Akhir Cerita Teori Atom Dalton
katode bermuatan negative . Lebih
lanjut ia berpikir, apakah partikel
tersebut atom, molekul, atau par-
tikel kecil yang merupakan bagian
dari atom.
Ia berhasil menghitung perbandin-
gan e/m dimana m (massa) dan e
(muatan) . Nilai e/m dihitung ber-
dasarkan data banyaknya sinar
yang dapat dibelokkan oleh medan
magnet dan energy yang dibawanya.
Thomson mengumpulkan data nilai
e/m menggunakan tabung dan gas
yang berbeda beda.
Nilai e/m ternyata selalu sama yaitu
-1,76 x 108 Coulomb /gram .
Dari Hasil pengamatan tersebut
Thomson menyimpulkan bahwa si-
nar katode adalah berkas partikel
bermuatan negative (berkas elec-
tron ) dan ada dalam setiap materi.
Penemuan partikel subatomik, yakni
electron diawali dari penelitian ten-
tang arus listrik pada gas berte-
kanan rendah (vakum) yang diberi
tegangan tinggi.
Di tahun 1897, Joseph John Thom-
son (1856-1940) dari Inggis berhasil
menunjukan bahwa sinar katode
adalah berkas partikel. Ia mengam-
bil tabung sinar katode khusus ke-
mudian meletakkan medan listrik
dan medan magnet untuk melaku-
kan pengukuran kuantitatif dari
sinar katode Simak skema tabung
sinar katode Thomson dan cara ker-
jannya berikut
 Di bawah pengaruh medan mag-
net, sinar katode akan dibelokkan
ke atas (Sinar A)
 Jika pengaruh medan listrik dan
medan magnet dihilangkan, sinar
ketode tidak dibelokkan (Sinar B).
 Dibawah pengaruh medan listrik,
sinar katode dibelokkan ke bawah
(sinar C)
Thomson mengamati dalam medan
listrik, sinar katode dibelokkan ke
arah plat logam positif. Jadi sinar
Penemuan Partikel Subatomik: Elektron
Page 2 Teori Atom Edition
Dengan penemuan elekton ditahun
1898 J.J Thomson mengemukakan
model atom yang dikenal dengan
model atom roti kismis. Thomson
berpendapat bahwa atom berbentuk
bulat dimana muatan listrik positif
yang tersebar merata dalam atom
dinetralkan oleh electron- electron
yang bermuatan negative yang
berada di antara muatan positif.
Elektron-elektron dalam atom dium-
pamakan seperti butiran kismis
dalam roti .
-atom lainya merupakan kelipatan
dari massa partikel positif atom H.
Massa muatan positif sekitar 1,673 x
10-27 kg, jauh lebih besar dari massa
elektron (~ 1835 kali massa elek-
tron).
Pada saat itu istilah proton belum
digunakan, baru di tahun 1919, par-
tikel bermuatan positif dari atom H
diberi nama proton. (Proton dari
bahasa Yunani ‘proteios’ artinya
Pada tahun 1906, Ernest Rutherford
dari Inggris menggunakan spec-
trometer massa (modifikasi tabung
sinar katode ) untuk membuktikan
keberadaan partikel bermuatan posi-
tif. Apabila elektron dipindahkan
dari atom, maka akan diperoleh par-
tikel yang bermuatan positif.
Rutherford mendapati bahwa atom
Hydrogen (H) menghasilkan partikel
bermuatan positif yang paling rin-
gan. Massa partikel positif dari atom
‘yang terpenting’). Penemuan par-
tikel positif (proton) telah men-
dorong lahirnya model atom Ruther-
ford.
Thomson Sang Pembaharu Dalton
Penemuan Partikel Subatomik : Proton
Elektron kemudian diikat oleh tete-
san minyak.
Dari percobaan tetes minyak,
milikan menemukan bahwa muatan
tetes minyak (q) selalu berupa keli-
patan bilangan bulat dari –1,6 x 10-
19 C. Dengan mengetahui besarnya
muatan elektron , harga massa elek-
tron dapat dihitung :
Jadi massa elektron hasil perhitun-
gan adalah 9,8 x 10-28 gram atau
0,00054859 sma
Berapakah massa yang dimiliki oleh
electron ? Percobaan Thomson tidak
dapat menjawab pertanyaan terse-
but. Thomson hanya berhasil menen-
tukan muatan electron dan mem-
perkirakan bahwa massa electron
lebih kecil dari pada massa atom.
Ahkirnya pertanyaan itu dapat di-
jawab oleh Robert Milikan pada ta-
hun 1909 . Milikan melakukan per-
cobaan tetes minyak. Minyak disem-
protkan hingga tetesan minyak
jatuh melalui celah yang terdapat
pada pelat bagian atas, tetesan min-
yak memasuki ruang di antara dua
pelat logam yang dipasang sejajar.
Jika molekul gas (misalnya helium)
yang diletakan diantara kedua pelat
itu disinari dengan sinar X, maka
gas He akan melepaskan electron.
Berapakah Massa Elektron ?
Chem_Magz || Media Belajar Kimia Kita || Page 3
Pada tahun 1911, Ernest Rutherford
bersama mahasiswanya Geiger dan
Marsden melakukan eksperimen
yang dikenal dengan hamburan si-
nar α yang ditembakkan ke lempeng
tipis emas. Dari eksperimen terse-
but, Rutherford menyimpulkan
bahwa :
 Sebagian besar ruang dalam atom
adalah ruang hampa. Hal ini di-
karenakan sebagian besar partikel
α diteruskan, atau tidak men-
galami pembelokan.
 Terdapat suatu bagian yang san-
gat kecil tetapi sangat padat
dalam atom yang disebut inti
atom. Hal ini ditunjukan oleh
adanya partikel α yang dapat di-
pantulkan kembali oleh inti atom
dengan fraksi yang sangat kecil.
 Muatan inti atom sejenis dengan
muatan partikel α, yaitu bermua-
tan positif. Hal ini dikarenakan
adanya sebagian kecil partikel α
yang dibelokan. Pembelokan ini
terjadi akibat gaya tolak menolak
antara muatan listrik sejenis.
Hasil eksperimen tersebut meng-
gugurkan model atom Thomson. Se-
bagai gantinya, Rutherford mengaju-
kan model atom Rutherford .
neutron.
Penembakan partikel α ke pelat ber-
ilium menghasilkan suatu radiasi
yang tidak bermuatan. Bukti adanya
Eksperimen Rutherford mengawali
penemuan neutron. Pada tahun 1920
William Draper Harkins menduga
adanya partikel lain dalam inti atom
selain proton. Partikel tersebut
mempunyai massa yang hampir
sama dengan proton, tetapi tidak
bermuatan. Ia menamakan partikel
tersebut neutron. Oleh karena par-
tikel tersebut tidak bermuatan,
maka keberadaanya sulit dibukti-
kan.
Baru pada tahun 1932, James
Chadwick dari Inggris berhasil
membuktikan keberadaan partikel
radiasi ini ditunjukkan sbb.
Apabila materi padat yang men-
gandung banyak atom hydrogen
seperti lilin ditempatkan sebagai
penghalang, maka radiasi tidak ber-
muatan tersebut akan mengakibat-
kan proton dalam atom hydrogen
terlempar keluar. Chadwik menun-
jukan bahwa radiasi tidak bermua-
tan mengandung partikel partikel
tidak bermuatan yang memiliki
massa 1,675 x 10-27 kg, yang hampir
sama dengan massa proton (1,673 x
10 –27 kg)
Lahirnya Model Atom Rutherford
Penemuan Partikel Subatomik : Neutron
harus sama dengan jumlah elek-
tron.
Selanjutnya Rutherford berhasil
memperkirakan jari jari inti atom
yakni sekitar 10-15 m (~1/10.000 jari
jari atom yang berkisar 10-10 m).
Model atom Rutherford baru menye-
butkan bahwa elektron-elektron
berada dalam ruang hampa dan ber-
gerak mengelilingi inti, tetapi belum
menyatakan distribusi/ susunan
elektron-elektron di luar inti atom.Model atom menurut Rutherford :
Atom tersusun dari inti yang ber-
muatan positif dikelilingi oleh elek-
tron-elektron yang bermuatan nega-
tive, seperti halnya planet-planet
yang mengelilingi matahari. Massa
atom terpusat pada inti dan se-
bagian besar volum atom meru-
pakan ruang hampa. Karena atom
bersifat netral, maka jumlah muatan
positif dalam inti (jumlah proton)
Model Atom Rutherford
Page 4 Teori Atom Edition
Struktur atom menjadi semakin je-
las dengan penemuan neutron. Atom
tersusun dari inti atom yang dikelil-
ingi oleh elektron yang bermuatan
negative. Inti atom sendiri terdiri
dari proton yang betmuatan positif
dan neutron yang tidak bermuatan.
Kedua partikel penyusun inti atom
ini disebut juga nucleon. Oleh
karena atom bersifat netral, maka
jumlah proton yang bermuatan posi-
tif harus sama dengan jumlah elek-
tron yang bermuatan negative.
Ernest Rutherford
lahir di selandia
baru. Ditahun 1895,
ia sempat belajar
dengan J.J. Thom-
son di Inggris. Tiga
Tahun kemudian,
Ia mendalami kera-
dioaktifan di Universitas McGill. Di
Tahun 1907, ia pindah ke Univer-
sitas Manchester dan mendalami
struktur atom.
Joseph John Thom-
son menerima
hadiah nobel fisika
di Tahun 1906 atas
pembuktian bahwa
elektron adalah
partikel. Anaknya
George Paget
Thomson berhasil menunjukan-
bahwa selain sebagai partikel, elek-
tron adalah gelombang. George men-
dapat Nobel fisika di Tahun 1937 .
N i e l s B o h r
dilahirkan di
Denmark. Setelah
menye lesai kan
sekolahnya, ia
sempat bergabung
d e n g a n J . J .
Thomson dan
R u t h e r f o r d s e b e l u m
mengembangkan model atomnya. Ia
memperoleh nobel fisika di Tahun
1922
Jadi Bagaimana Struktur Atom Itu ?
Tokoh Tokoh Kita
Massa dan muatan partikel elektron, proton dan neutron
Chem_Magz || Media Belajar Kimia Kita || Page 5
3e-
+
n
+
n
n
+n
Partikel Lambang Massa (kg) Muatan
Satuan Coulomb
Elektron e- 9,019 x 10-31 -1 1,6 x 10-19
Proton p 1,673 x 10-27 +1 1,6 x 10-19
Neutron n 1,675 x 10-27 0 0
Para ilmuwan menyadari bahwa
model atom Rutherford bersifat ti-
dak stabil karena bertentangan den-
gan hukum fisika klasik dari Max-
well. Menurut hokum tersebut jika
partikel bermuatan, dalam hal ini
elektron bergerak mengelilingi inti
atom yang mempunyai muatan ber-
lawanan; maka elektron tersebut
akan mengalami percepatan dan
memancarkan energy berupa gelom-
bang elektromagnetik. Hal ini men-
yebabkan energy elektron akan se-
makin berkurang.Akibatnya, jari jari
lintasan elektron menjadi semakin
kecil dan elektron mendekati inti.
Lintasan ini menyerupai spiral.
Pada suatu saat elektron tidak
mampu lagi mengimbangi gaya tarik
oleh inti sehingga akan bergabung
ke inti. Pada kenyataanya, elektron
tidak bergabung ke inti dan atom
bersifat stabil.
benar karena orbit yang ber-
bentuk elips dimungkinkan
ada.
3. Model Atom Bohr tidak dapat
menjelaskan adanya garis
garis halus pada spectrum
atom hidrogen. Hal ini di-
karenakan Bohr menganggap
elektron hanya sebagai par-
tikel.
Model atom Bohr dapat menjelaskan
kestabilan atom dan spektrum atom
hydrogen. Akan tetapi model ini
mempunyai kelemahan, antara lain :
1. Model atom Bohr hanya dapat
menjelaskan spectrum atom
hydrogen secara akurat, tetapi
gagal menjelaskan spectrum
atom yang lebih kompleks.
2. Asumsi bahwa elektron
mengelilingi inti dalam orbit
melingkar tidak sepenuhnya
Teori atom selanjutnya menngguna-
kan sifat dualisme elektron. Yaitu
elektron sebagai partikel dan elek-
tron sebagai gelombang.
Sifat ini meyebabkan posisi elektron
dalam atom tidak dapat ditentukan
dengan pasti akan tetapi merupakan
kebolehjadian.
Kritik Terhadap Teori Atom Rutherford
Berita Kelemahan Atom Bohr
2. Meski Elektron mengalami
percepatan, namun pada or-
bitnya elktron tidak meman-
carkan atau menyerap Energi
sehingga energinya konstan.
3. Elektron dapat berpindah dari
orbit yang satu ke orbit yang
lain dengan memancarkan
atau menyerap energy .
Pada tahun 1913 Niels Bohr men-
yempurnakan tori Ruthrford dengan
menerapkan teori kuantum Planck
dan Einstein.
Postulat Bohr adalah sebagai beri-
kut :
1. Setiap Elektron dalam atom
menglilingi inti dalam linta-
san tertentu yang stasioner
yang disebut orbit atau kulit.
Lahirnya Teori Atom Bohr
Page 6 Teori Atom Edition
Ketidakmampuan teori atom Bohr
menerangkan model atom selain
atom hidrogen di sempurnakan oleh
Louis de Broglie. Menurut de
Broglie, selain bersifat partikel, elek-
tron dapat bersifat gelombaang, se-
dangkan Neils Bohr berpendapat
bahwa elektron adalah partikel. Pen-
dapat de Broglie dikembangkan oleh
Erwin Schrodinger dan Werner He-
seinberg melahirkan teori atom mod-
ern yang dikenal dengan teori
mekanika kuantum.
Prinsip dasar teori tersebut adalah
gerakan elektron dalam mengelilingi
inti bersifat seperti gelombang. Teori
mekanika kuantun digunakan untuk
menjelaskan sifat atom dan molekul. Berdasarkan teori mekanika kuan-
tum, keberadaan elektron dalam
lintasan tidak dapat ditentukan den-
gan pasti, yang dapat diketahui
hanya daerah kebolehjadian ditemu-
kan elektron. Teori tersebut dikemu-
kakan oleh ahli fisika Jerman,
Werner Heisenberg yang dinamakan
prinsip ketidakpastian Heisenberg.
Menurut Heisenberg, elekton yang
bergerak menimbulkan perubahan
dalam posisi dan momentum setiap
saat sehingga posisi dan kecepatan
elektron yang bergerak secara ber-
sama sama tidak dapat diukur dan
dilakukan secara tepat.
Teori Atom Modern Menjawab Kelemahan Bohr
Skecth Model Perkembangan teori Atom
Chem_Magz || Media Belajar Kimia Kita || Page 7
Dalton (1803) :
Atom adalah
partikel terkecil
dari materi yang
tidak dapat
dibagi lagi
Atom-atom unsur
yang sama
mempunyai
massa yang sama
Thomson (1898) :
Muatan positif
tersebar merata
dalam atom
Menemukan
elektron
bermuatan
negatif yang
berada diantara
muatan positif
sehingga atom
menjadi netral
Rutherford (1911)
Menemukan
proton
bermuatan positif
yang berada
dalam inti
Elektron
mengelilingi inti
dalam jumlah
yang sama
dengan proton
Bohr ( 1913)
Elektron bergerak
mengelilingi inti
dalam orbitnya
Elektron dapat
berpindah dari orbit
yang satu ke orbit
lainya dengan
menyerap atau
memancarkan energi
Teori Atom Modern
(1924) :
K eberadaan elektron
dalam lintasan tidak
dapat ditentukan den-
gan pasti, yang dapat
diketahui hanya
daerah kebolehjadian
ditemukan elektron.

More Related Content

What's hot

Presentasi Atom Lengkap
Presentasi Atom LengkapPresentasi Atom Lengkap
Presentasi Atom LengkapKevin Suryo
 
17. sma kelas xii rpp kd 3.10;4.10 inti atom dan radioaktivitas (karlina 1308...
17. sma kelas xii rpp kd 3.10;4.10 inti atom dan radioaktivitas (karlina 1308...17. sma kelas xii rpp kd 3.10;4.10 inti atom dan radioaktivitas (karlina 1308...
17. sma kelas xii rpp kd 3.10;4.10 inti atom dan radioaktivitas (karlina 1308...eli priyatna laidan
 
PPT 2 KIMIA KELAS 10 MATERI KONFIGURASI ELEKTRON DAN DIAGRAM ORBITAL.pptx
PPT 2 KIMIA KELAS 10 MATERI KONFIGURASI ELEKTRON DAN DIAGRAM ORBITAL.pptxPPT 2 KIMIA KELAS 10 MATERI KONFIGURASI ELEKTRON DAN DIAGRAM ORBITAL.pptx
PPT 2 KIMIA KELAS 10 MATERI KONFIGURASI ELEKTRON DAN DIAGRAM ORBITAL.pptxMarthaJayanthi
 
Fisika kuantum part 4
Fisika kuantum part 4Fisika kuantum part 4
Fisika kuantum part 4radar radius
 
Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuan
Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuanDifraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuan
Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuanSMA Negeri 9 KERINCI
 
Sejarah senyawa-kompleks-koordinasi-paling-baru
Sejarah senyawa-kompleks-koordinasi-paling-baruSejarah senyawa-kompleks-koordinasi-paling-baru
Sejarah senyawa-kompleks-koordinasi-paling-baruNonong Isdayanti
 
Unsur Golongan VII B tabel periodik Unsur
Unsur Golongan VII B tabel periodik UnsurUnsur Golongan VII B tabel periodik Unsur
Unsur Golongan VII B tabel periodik UnsurMarz Thien Zega
 
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balikPpt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balikwindyramadhani52
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnetumammuhammad27
 

What's hot (20)

Spektrometri massa
Spektrometri massaSpektrometri massa
Spektrometri massa
 
Spektrum Garis Atom Hidrogen
Spektrum Garis Atom HidrogenSpektrum Garis Atom Hidrogen
Spektrum Garis Atom Hidrogen
 
Presentasi Atom Lengkap
Presentasi Atom LengkapPresentasi Atom Lengkap
Presentasi Atom Lengkap
 
Struktur Kristal
Struktur KristalStruktur Kristal
Struktur Kristal
 
Kimia unsur ppt
Kimia unsur pptKimia unsur ppt
Kimia unsur ppt
 
17. sma kelas xii rpp kd 3.10;4.10 inti atom dan radioaktivitas (karlina 1308...
17. sma kelas xii rpp kd 3.10;4.10 inti atom dan radioaktivitas (karlina 1308...17. sma kelas xii rpp kd 3.10;4.10 inti atom dan radioaktivitas (karlina 1308...
17. sma kelas xii rpp kd 3.10;4.10 inti atom dan radioaktivitas (karlina 1308...
 
PPT 2 KIMIA KELAS 10 MATERI KONFIGURASI ELEKTRON DAN DIAGRAM ORBITAL.pptx
PPT 2 KIMIA KELAS 10 MATERI KONFIGURASI ELEKTRON DAN DIAGRAM ORBITAL.pptxPPT 2 KIMIA KELAS 10 MATERI KONFIGURASI ELEKTRON DAN DIAGRAM ORBITAL.pptx
PPT 2 KIMIA KELAS 10 MATERI KONFIGURASI ELEKTRON DAN DIAGRAM ORBITAL.pptx
 
Fisika kuantum part 4
Fisika kuantum part 4Fisika kuantum part 4
Fisika kuantum part 4
 
Zat padat parno
Zat padat parnoZat padat parno
Zat padat parno
 
Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuan
Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuanDifraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuan
Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuan
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
Super konduktor
Super konduktorSuper konduktor
Super konduktor
 
Peluruhan Radioaktif
Peluruhan RadioaktifPeluruhan Radioaktif
Peluruhan Radioaktif
 
PERCOBAAN GEIGER MULLER
PERCOBAAN GEIGER MULLERPERCOBAAN GEIGER MULLER
PERCOBAAN GEIGER MULLER
 
Peluruhan alfa
Peluruhan alfaPeluruhan alfa
Peluruhan alfa
 
Sejarah senyawa-kompleks-koordinasi-paling-baru
Sejarah senyawa-kompleks-koordinasi-paling-baruSejarah senyawa-kompleks-koordinasi-paling-baru
Sejarah senyawa-kompleks-koordinasi-paling-baru
 
Unsur Golongan VII B tabel periodik Unsur
Unsur Golongan VII B tabel periodik UnsurUnsur Golongan VII B tabel periodik Unsur
Unsur Golongan VII B tabel periodik Unsur
 
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balikPpt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
 
unsur argon di alam.
unsur argon di alam.unsur argon di alam.
unsur argon di alam.
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
 

Viewers also liked

Larutan teori atom atom
Larutan teori atom atomLarutan teori atom atom
Larutan teori atom atomdewi47
 
Eksperimen hamburan rutherford kel. 1
Eksperimen hamburan rutherford kel. 1Eksperimen hamburan rutherford kel. 1
Eksperimen hamburan rutherford kel. 1Arintya Wahyuningtyas
 
Inti atom dan radioaktivitas
Inti atom dan radioaktivitasInti atom dan radioaktivitas
Inti atom dan radioaktivitasanggundiantriana
 
Materi sejarah dan struktur atom ppt
Materi sejarah dan struktur  atom pptMateri sejarah dan struktur  atom ppt
Materi sejarah dan struktur atom pptMimi Yeni
 
Bab 2 struktur atom
Bab 2   struktur atomBab 2   struktur atom
Bab 2 struktur atomjalinialias
 
Hamburan partikel alfa rutherford
Hamburan partikel alfa rutherfordHamburan partikel alfa rutherford
Hamburan partikel alfa rutherfordNurochmah Nurdin
 

Viewers also liked (9)

Larutan teori atom atom
Larutan teori atom atomLarutan teori atom atom
Larutan teori atom atom
 
Eksperimen hamburan rutherford kel. 1
Eksperimen hamburan rutherford kel. 1Eksperimen hamburan rutherford kel. 1
Eksperimen hamburan rutherford kel. 1
 
Inti atom dan radioaktivitas
Inti atom dan radioaktivitasInti atom dan radioaktivitas
Inti atom dan radioaktivitas
 
Perkembangan teori atom
Perkembangan teori atomPerkembangan teori atom
Perkembangan teori atom
 
Materi sejarah dan struktur atom ppt
Materi sejarah dan struktur  atom pptMateri sejarah dan struktur  atom ppt
Materi sejarah dan struktur atom ppt
 
Bab 2 struktur atom
Bab 2   struktur atomBab 2   struktur atom
Bab 2 struktur atom
 
4.2 Struktur Atom
4.2 Struktur Atom4.2 Struktur Atom
4.2 Struktur Atom
 
Hamburan partikel alfa rutherford
Hamburan partikel alfa rutherfordHamburan partikel alfa rutherford
Hamburan partikel alfa rutherford
 
Struktur atom
Struktur atom Struktur atom
Struktur atom
 

Similar to Teori Atom dari Democritus hingga Neutron

Similar to Teori Atom dari Democritus hingga Neutron (20)

Struktur atom
Struktur atomStruktur atom
Struktur atom
 
Struktur atom
Struktur atomStruktur atom
Struktur atom
 
Kim das
Kim das Kim das
Kim das
 
Teori atom
Teori atomTeori atom
Teori atom
 
Uraian materi model atom
Uraian materi model atomUraian materi model atom
Uraian materi model atom
 
Buku struktur atom
Buku struktur atomBuku struktur atom
Buku struktur atom
 
Kimia Dasar - Bab 5
Kimia Dasar - Bab 5Kimia Dasar - Bab 5
Kimia Dasar - Bab 5
 
Handout fisika atom untuk pengajar by nispi h.
Handout fisika atom untuk pengajar by nispi h.Handout fisika atom untuk pengajar by nispi h.
Handout fisika atom untuk pengajar by nispi h.
 
Bab 5 atom
Bab 5 atomBab 5 atom
Bab 5 atom
 
PERKEMBANGAN TEORI ATOM
PERKEMBANGAN TEORI ATOMPERKEMBANGAN TEORI ATOM
PERKEMBANGAN TEORI ATOM
 
07 bab6
07 bab607 bab6
07 bab6
 
07 bab6
07 bab607 bab6
07 bab6
 
07 bab6
07 bab607 bab6
07 bab6
 
Perkembangan teori atom
Perkembangan teori atomPerkembangan teori atom
Perkembangan teori atom
 
Fisika atom
Fisika atomFisika atom
Fisika atom
 
Perkembangan model atom
Perkembangan model atomPerkembangan model atom
Perkembangan model atom
 
BAHAN AJAR KIMIA
BAHAN AJAR KIMIABAHAN AJAR KIMIA
BAHAN AJAR KIMIA
 
Bab ijnjnjn
Bab ijnjnjnBab ijnjnjn
Bab ijnjnjn
 
Kimia dasar-i -perkembangn-teori-atom-
Kimia dasar-i -perkembangn-teori-atom-Kimia dasar-i -perkembangn-teori-atom-
Kimia dasar-i -perkembangn-teori-atom-
 
Makalah Struktur Atom
Makalah Struktur AtomMakalah Struktur Atom
Makalah Struktur Atom
 

Recently uploaded

PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 

Recently uploaded (20)

PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 

Teori Atom dari Democritus hingga Neutron

  • 1. Chem_Magz Chemistry Magazine Sekitar 2,5 abad yang lalu, ahli filsafat Yunani Leucippus berpendapat bahwa materi tersusun dari butiran butiran kecil. Pendapat ini dikembang- kan oleh Democritus muridnya, bahwa materi tersusun dari partikel- partikel terkecil yang ti- dak dapat dibagi lagi. Menurut Democritus jika sebuah batu dibelah dua, kemudian setiap hasil pembelahan tersebut dibe- lah lagi dan demikian se- terusnya hingga tidak da- pat dibelah lagi, setiap belahan batu mempunyai sifat yang sama dengan batu asal, Democritus menyebut bagian dari be- lahan batu yang paling kecil itu dengan istilah atomos. (A = tidak, TOMos =dipotong potong) yang artinya invisible (tidak terlihat) Konsep atom tersebut masih berupa pemikiran filosofis dan tidak didu- kung oleh bukti atau be- lum teruji sehingga belum memberikan arti yang cukup di bidang keilmuan. Baru setelah perumusan Hukum Kekekalan Massa dan Hukum Perbandin- gan tetap, yang meru- pakan hasil pengamatan terhadap suatu reaksi ki- mia, konsep atom mulai dipikirkan lagi, oleh seo- rang ahli kimia Inggris bernama John Dalton Dalton Sang Pencetus Teori Atom John Dalton (1766-1844) berpendapat bahwa kon- sep atom Democritus benar karena tidak bertentangan dengan hu- kum kekekalan massa dan hukum perbandingan tetap. Berdasarkan pemikiran tersebut, di tahun 1803 ia meru- muskan teori atomnya sebagai berikut : 1. Materi tersusun dari partikel partikel yang disebut atom 2. Unsur adalah materi yang tersusun dari atom atom sejenis den- gan massa dan sifat yang sama 3. Unsur yang berbeda mempunyai atom-atom dengan massa dan sifat yang berbeda 4. Senyawa adalah materi yang tersusun seti- daknya 2 jenis atom dari unsur –unsur ber- beda, dengan perband- ingan tetap dan ter- tentu. Dalam senyawa atom-atom tersebut berikatan melalui ika- tan antar atom 5. Atom tidak dapat dimusnahkan. Reaksi kimia hanyalah pena- taan ulang atom-atom yang bereaksi. John Dalton Adalah ilmuwan Inggris. Meski Dalton buta warna, hal ini tidak mengha- langinya untuk terus medalami ilmu kimia dan metereologi.(Kebutaan warna merah-hijau dikenal sebagai Daltonisme) Pendapat Democritus 1 Dalton Sang penetus Teori Atom 1 Akhir Cerita Teori Atom Dalton 2 Penemuan Partikel Sub- atomik : Elektron 2 Thomson Sang Pemba- haru Dalton 3 Berapa Massa Elektron ? 3 Penemuan Partikel Sub- atomik : Proton 3 Lahirnya Model Atom Rutherford 4 Model Atom Rutherford 4 Penemuan Partikel Sub- atomik : Neutron 4 Jadi Bagaimana Struk- tur Atom Itu ? 5 Massa Dan Muatan Par- tikel 5 Tokoh Tokoh Kita 5 Kritik Terhadap Atom Rutherford 6 Lahirnya Teori Atom Bohr 6 Berita Kelemahan Atom Bohr 6 Teori Mekanika Kuan- tum menjawab Kele- mahan Bohr 7 Sketch Perkembangan Model atom 7 Daftar isi Pendapat Democritus Teori Atom Edition Chem_Magz || Media Belajar Kimia Kita || 03 September 2015
  • 2. Dalam perkembanganya tidak se- mua isi teori atom Dalton adalah benar. Perkembanganya teori atom menyebutkan bahwa atom ternyata masih dapat dibagi lagi menjadi par- tikel-partikel yang lebih kecil yang disebut partikel-partikel subatomic. Hal ini berkat penemuan metode elektrolisis yang dapat mengurai senyawa stabil menjadi atom atom bermuatan dengan bantuan arus listrik. Fakta bahwa atom atom da- pat mengandung muatan listrik mendorong ilmuwan memikirkan kembali tentang gambaran struktur atom, yakni keberadaan partikel subatomik dalam atom. Model atom Dalton berbentuk bola bulat dan padat Akhir Cerita Teori Atom Dalton katode bermuatan negative . Lebih lanjut ia berpikir, apakah partikel tersebut atom, molekul, atau par- tikel kecil yang merupakan bagian dari atom. Ia berhasil menghitung perbandin- gan e/m dimana m (massa) dan e (muatan) . Nilai e/m dihitung ber- dasarkan data banyaknya sinar yang dapat dibelokkan oleh medan magnet dan energy yang dibawanya. Thomson mengumpulkan data nilai e/m menggunakan tabung dan gas yang berbeda beda. Nilai e/m ternyata selalu sama yaitu -1,76 x 108 Coulomb /gram . Dari Hasil pengamatan tersebut Thomson menyimpulkan bahwa si- nar katode adalah berkas partikel bermuatan negative (berkas elec- tron ) dan ada dalam setiap materi. Penemuan partikel subatomik, yakni electron diawali dari penelitian ten- tang arus listrik pada gas berte- kanan rendah (vakum) yang diberi tegangan tinggi. Di tahun 1897, Joseph John Thom- son (1856-1940) dari Inggis berhasil menunjukan bahwa sinar katode adalah berkas partikel. Ia mengam- bil tabung sinar katode khusus ke- mudian meletakkan medan listrik dan medan magnet untuk melaku- kan pengukuran kuantitatif dari sinar katode Simak skema tabung sinar katode Thomson dan cara ker- jannya berikut  Di bawah pengaruh medan mag- net, sinar katode akan dibelokkan ke atas (Sinar A)  Jika pengaruh medan listrik dan medan magnet dihilangkan, sinar ketode tidak dibelokkan (Sinar B).  Dibawah pengaruh medan listrik, sinar katode dibelokkan ke bawah (sinar C) Thomson mengamati dalam medan listrik, sinar katode dibelokkan ke arah plat logam positif. Jadi sinar Penemuan Partikel Subatomik: Elektron Page 2 Teori Atom Edition
  • 3. Dengan penemuan elekton ditahun 1898 J.J Thomson mengemukakan model atom yang dikenal dengan model atom roti kismis. Thomson berpendapat bahwa atom berbentuk bulat dimana muatan listrik positif yang tersebar merata dalam atom dinetralkan oleh electron- electron yang bermuatan negative yang berada di antara muatan positif. Elektron-elektron dalam atom dium- pamakan seperti butiran kismis dalam roti . -atom lainya merupakan kelipatan dari massa partikel positif atom H. Massa muatan positif sekitar 1,673 x 10-27 kg, jauh lebih besar dari massa elektron (~ 1835 kali massa elek- tron). Pada saat itu istilah proton belum digunakan, baru di tahun 1919, par- tikel bermuatan positif dari atom H diberi nama proton. (Proton dari bahasa Yunani ‘proteios’ artinya Pada tahun 1906, Ernest Rutherford dari Inggris menggunakan spec- trometer massa (modifikasi tabung sinar katode ) untuk membuktikan keberadaan partikel bermuatan posi- tif. Apabila elektron dipindahkan dari atom, maka akan diperoleh par- tikel yang bermuatan positif. Rutherford mendapati bahwa atom Hydrogen (H) menghasilkan partikel bermuatan positif yang paling rin- gan. Massa partikel positif dari atom ‘yang terpenting’). Penemuan par- tikel positif (proton) telah men- dorong lahirnya model atom Ruther- ford. Thomson Sang Pembaharu Dalton Penemuan Partikel Subatomik : Proton Elektron kemudian diikat oleh tete- san minyak. Dari percobaan tetes minyak, milikan menemukan bahwa muatan tetes minyak (q) selalu berupa keli- patan bilangan bulat dari –1,6 x 10- 19 C. Dengan mengetahui besarnya muatan elektron , harga massa elek- tron dapat dihitung : Jadi massa elektron hasil perhitun- gan adalah 9,8 x 10-28 gram atau 0,00054859 sma Berapakah massa yang dimiliki oleh electron ? Percobaan Thomson tidak dapat menjawab pertanyaan terse- but. Thomson hanya berhasil menen- tukan muatan electron dan mem- perkirakan bahwa massa electron lebih kecil dari pada massa atom. Ahkirnya pertanyaan itu dapat di- jawab oleh Robert Milikan pada ta- hun 1909 . Milikan melakukan per- cobaan tetes minyak. Minyak disem- protkan hingga tetesan minyak jatuh melalui celah yang terdapat pada pelat bagian atas, tetesan min- yak memasuki ruang di antara dua pelat logam yang dipasang sejajar. Jika molekul gas (misalnya helium) yang diletakan diantara kedua pelat itu disinari dengan sinar X, maka gas He akan melepaskan electron. Berapakah Massa Elektron ? Chem_Magz || Media Belajar Kimia Kita || Page 3
  • 4. Pada tahun 1911, Ernest Rutherford bersama mahasiswanya Geiger dan Marsden melakukan eksperimen yang dikenal dengan hamburan si- nar α yang ditembakkan ke lempeng tipis emas. Dari eksperimen terse- but, Rutherford menyimpulkan bahwa :  Sebagian besar ruang dalam atom adalah ruang hampa. Hal ini di- karenakan sebagian besar partikel α diteruskan, atau tidak men- galami pembelokan.  Terdapat suatu bagian yang san- gat kecil tetapi sangat padat dalam atom yang disebut inti atom. Hal ini ditunjukan oleh adanya partikel α yang dapat di- pantulkan kembali oleh inti atom dengan fraksi yang sangat kecil.  Muatan inti atom sejenis dengan muatan partikel α, yaitu bermua- tan positif. Hal ini dikarenakan adanya sebagian kecil partikel α yang dibelokan. Pembelokan ini terjadi akibat gaya tolak menolak antara muatan listrik sejenis. Hasil eksperimen tersebut meng- gugurkan model atom Thomson. Se- bagai gantinya, Rutherford mengaju- kan model atom Rutherford . neutron. Penembakan partikel α ke pelat ber- ilium menghasilkan suatu radiasi yang tidak bermuatan. Bukti adanya Eksperimen Rutherford mengawali penemuan neutron. Pada tahun 1920 William Draper Harkins menduga adanya partikel lain dalam inti atom selain proton. Partikel tersebut mempunyai massa yang hampir sama dengan proton, tetapi tidak bermuatan. Ia menamakan partikel tersebut neutron. Oleh karena par- tikel tersebut tidak bermuatan, maka keberadaanya sulit dibukti- kan. Baru pada tahun 1932, James Chadwick dari Inggris berhasil membuktikan keberadaan partikel radiasi ini ditunjukkan sbb. Apabila materi padat yang men- gandung banyak atom hydrogen seperti lilin ditempatkan sebagai penghalang, maka radiasi tidak ber- muatan tersebut akan mengakibat- kan proton dalam atom hydrogen terlempar keluar. Chadwik menun- jukan bahwa radiasi tidak bermua- tan mengandung partikel partikel tidak bermuatan yang memiliki massa 1,675 x 10-27 kg, yang hampir sama dengan massa proton (1,673 x 10 –27 kg) Lahirnya Model Atom Rutherford Penemuan Partikel Subatomik : Neutron harus sama dengan jumlah elek- tron. Selanjutnya Rutherford berhasil memperkirakan jari jari inti atom yakni sekitar 10-15 m (~1/10.000 jari jari atom yang berkisar 10-10 m). Model atom Rutherford baru menye- butkan bahwa elektron-elektron berada dalam ruang hampa dan ber- gerak mengelilingi inti, tetapi belum menyatakan distribusi/ susunan elektron-elektron di luar inti atom.Model atom menurut Rutherford : Atom tersusun dari inti yang ber- muatan positif dikelilingi oleh elek- tron-elektron yang bermuatan nega- tive, seperti halnya planet-planet yang mengelilingi matahari. Massa atom terpusat pada inti dan se- bagian besar volum atom meru- pakan ruang hampa. Karena atom bersifat netral, maka jumlah muatan positif dalam inti (jumlah proton) Model Atom Rutherford Page 4 Teori Atom Edition
  • 5. Struktur atom menjadi semakin je- las dengan penemuan neutron. Atom tersusun dari inti atom yang dikelil- ingi oleh elektron yang bermuatan negative. Inti atom sendiri terdiri dari proton yang betmuatan positif dan neutron yang tidak bermuatan. Kedua partikel penyusun inti atom ini disebut juga nucleon. Oleh karena atom bersifat netral, maka jumlah proton yang bermuatan posi- tif harus sama dengan jumlah elek- tron yang bermuatan negative. Ernest Rutherford lahir di selandia baru. Ditahun 1895, ia sempat belajar dengan J.J. Thom- son di Inggris. Tiga Tahun kemudian, Ia mendalami kera- dioaktifan di Universitas McGill. Di Tahun 1907, ia pindah ke Univer- sitas Manchester dan mendalami struktur atom. Joseph John Thom- son menerima hadiah nobel fisika di Tahun 1906 atas pembuktian bahwa elektron adalah partikel. Anaknya George Paget Thomson berhasil menunjukan- bahwa selain sebagai partikel, elek- tron adalah gelombang. George men- dapat Nobel fisika di Tahun 1937 . N i e l s B o h r dilahirkan di Denmark. Setelah menye lesai kan sekolahnya, ia sempat bergabung d e n g a n J . J . Thomson dan R u t h e r f o r d s e b e l u m mengembangkan model atomnya. Ia memperoleh nobel fisika di Tahun 1922 Jadi Bagaimana Struktur Atom Itu ? Tokoh Tokoh Kita Massa dan muatan partikel elektron, proton dan neutron Chem_Magz || Media Belajar Kimia Kita || Page 5 3e- + n + n n +n Partikel Lambang Massa (kg) Muatan Satuan Coulomb Elektron e- 9,019 x 10-31 -1 1,6 x 10-19 Proton p 1,673 x 10-27 +1 1,6 x 10-19 Neutron n 1,675 x 10-27 0 0
  • 6. Para ilmuwan menyadari bahwa model atom Rutherford bersifat ti- dak stabil karena bertentangan den- gan hukum fisika klasik dari Max- well. Menurut hokum tersebut jika partikel bermuatan, dalam hal ini elektron bergerak mengelilingi inti atom yang mempunyai muatan ber- lawanan; maka elektron tersebut akan mengalami percepatan dan memancarkan energy berupa gelom- bang elektromagnetik. Hal ini men- yebabkan energy elektron akan se- makin berkurang.Akibatnya, jari jari lintasan elektron menjadi semakin kecil dan elektron mendekati inti. Lintasan ini menyerupai spiral. Pada suatu saat elektron tidak mampu lagi mengimbangi gaya tarik oleh inti sehingga akan bergabung ke inti. Pada kenyataanya, elektron tidak bergabung ke inti dan atom bersifat stabil. benar karena orbit yang ber- bentuk elips dimungkinkan ada. 3. Model Atom Bohr tidak dapat menjelaskan adanya garis garis halus pada spectrum atom hidrogen. Hal ini di- karenakan Bohr menganggap elektron hanya sebagai par- tikel. Model atom Bohr dapat menjelaskan kestabilan atom dan spektrum atom hydrogen. Akan tetapi model ini mempunyai kelemahan, antara lain : 1. Model atom Bohr hanya dapat menjelaskan spectrum atom hydrogen secara akurat, tetapi gagal menjelaskan spectrum atom yang lebih kompleks. 2. Asumsi bahwa elektron mengelilingi inti dalam orbit melingkar tidak sepenuhnya Teori atom selanjutnya menngguna- kan sifat dualisme elektron. Yaitu elektron sebagai partikel dan elek- tron sebagai gelombang. Sifat ini meyebabkan posisi elektron dalam atom tidak dapat ditentukan dengan pasti akan tetapi merupakan kebolehjadian. Kritik Terhadap Teori Atom Rutherford Berita Kelemahan Atom Bohr 2. Meski Elektron mengalami percepatan, namun pada or- bitnya elktron tidak meman- carkan atau menyerap Energi sehingga energinya konstan. 3. Elektron dapat berpindah dari orbit yang satu ke orbit yang lain dengan memancarkan atau menyerap energy . Pada tahun 1913 Niels Bohr men- yempurnakan tori Ruthrford dengan menerapkan teori kuantum Planck dan Einstein. Postulat Bohr adalah sebagai beri- kut : 1. Setiap Elektron dalam atom menglilingi inti dalam linta- san tertentu yang stasioner yang disebut orbit atau kulit. Lahirnya Teori Atom Bohr Page 6 Teori Atom Edition
  • 7. Ketidakmampuan teori atom Bohr menerangkan model atom selain atom hidrogen di sempurnakan oleh Louis de Broglie. Menurut de Broglie, selain bersifat partikel, elek- tron dapat bersifat gelombaang, se- dangkan Neils Bohr berpendapat bahwa elektron adalah partikel. Pen- dapat de Broglie dikembangkan oleh Erwin Schrodinger dan Werner He- seinberg melahirkan teori atom mod- ern yang dikenal dengan teori mekanika kuantum. Prinsip dasar teori tersebut adalah gerakan elektron dalam mengelilingi inti bersifat seperti gelombang. Teori mekanika kuantun digunakan untuk menjelaskan sifat atom dan molekul. Berdasarkan teori mekanika kuan- tum, keberadaan elektron dalam lintasan tidak dapat ditentukan den- gan pasti, yang dapat diketahui hanya daerah kebolehjadian ditemu- kan elektron. Teori tersebut dikemu- kakan oleh ahli fisika Jerman, Werner Heisenberg yang dinamakan prinsip ketidakpastian Heisenberg. Menurut Heisenberg, elekton yang bergerak menimbulkan perubahan dalam posisi dan momentum setiap saat sehingga posisi dan kecepatan elektron yang bergerak secara ber- sama sama tidak dapat diukur dan dilakukan secara tepat. Teori Atom Modern Menjawab Kelemahan Bohr Skecth Model Perkembangan teori Atom Chem_Magz || Media Belajar Kimia Kita || Page 7 Dalton (1803) : Atom adalah partikel terkecil dari materi yang tidak dapat dibagi lagi Atom-atom unsur yang sama mempunyai massa yang sama Thomson (1898) : Muatan positif tersebar merata dalam atom Menemukan elektron bermuatan negatif yang berada diantara muatan positif sehingga atom menjadi netral Rutherford (1911) Menemukan proton bermuatan positif yang berada dalam inti Elektron mengelilingi inti dalam jumlah yang sama dengan proton Bohr ( 1913) Elektron bergerak mengelilingi inti dalam orbitnya Elektron dapat berpindah dari orbit yang satu ke orbit lainya dengan menyerap atau memancarkan energi Teori Atom Modern (1924) : K eberadaan elektron dalam lintasan tidak dapat ditentukan den- gan pasti, yang dapat diketahui hanya daerah kebolehjadian ditemukan elektron.