Dokumen tersebut membahas tentang sejarah perkembangan model atom dari Dalton hingga Schrodinger, termasuk penerapannya untuk menjelaskan spektrum atom hidrogen. Terdapat juga penjelasan mengenai konsep-konsep kuantum seperti orbital, bilangan kuantum, dan ketidakpastian Heisenberg.
2. Pencetus Model Atom Bukti Kekurangan
Dalton Bola Pejal Hukum Kekekalan
Massa dan Hukum
Perbandingan Tetap
Tidak dapat membagi
atom-atom
Thomson Bola dengan elektron Tabung Sinar Katoda Elektron tidak
bergerak
Rutherford Elektron mengorbit inti Percobaan Lempeng
Emas
Orbitnya tidak bulat
Bohr Orbit elektron Spektrum garis Hanya untuk hidrogen
3. Spektrum pita warna
Spektrum tampak pelangi sinar matahari
merupakan gabungan dari berbagai warna
secara sinambung (spektrum kontinu)
Spektrum diskontinu radiasi yang
dihasilkan oleh unsur gas yang berpijar hanya
mengandung beberapa panjang gelombang
secara terputus-putus (spektrum atom)
4. Sampai dengan 1900, ahli fisikamenganggap
bahwa radiasi elektromagnetik bersifat kontinu
(suatu benda dapat menerima atau memancarkan
energi radiasi dalam ukuran berapa saja)
Teori ini tidak dapat menjelaskan pola radiasi
yang dipancarkan benda panas (radiasi benda
hitam)
Tahun 1900, Max Plank radiasi
elektromagnetik bersifat diskontinu (tidak
kontinu)
Suatu benda hanya dapat memancarkan atau
menyerap radiasi elektromagnetik dalam ukuran
atau paket dengan nilai tertentu (kuantum)
Dimulainya era fisika
modern
5. Besarnya energi dalam satu paket (satu
kuantum atau satu foton) bergantung pada
frekuensi atau panjang gelombang
radiasinya, sesuai dengan persamaan berikut:
E= h x f atau E= h x c/ λ
dengan, E = energi radiasi
h = tetapan Planck = 6,63 x 10-34 J detik
6. Memperbaiki teori Rutherford
Berhasil menjelaskan spektrum
atom gas hidrogen:
Elektron dalam atom hanya
dapat beredar pada lintasan
dengan tingkat energi tertentu
Pada lintasan yang diijinkan,
elektron tidak memancarkan
atau menyerap energi
Perpindahan elektron dari satu
tingkat energi ke tingkat energi
lainnya disertai penyerapan
atau pelepasan sejumlah energi
tertentu
7. Tingkat-tingkat energi (En)
1
n
2
E Rn H
Dengan, RH = 2,18 x 10 -18 J
n = bilangan bulat (1,
2, 3, …..) / bilangan
kuantum
Eksitasi
elektron
Emisi
Cahaya
Menurut Niels Bohr, elektron dapat
meloncat dari satu lintasan ke
lintasan lainnya dengan menyerap
atau memancarkan energi yaitu
sama dengan selisih dari tingkat
energi akhir dengan tingkat energi
awal
akhir awal E E E
Inti Atom
8. Pada tahun 1924, de Broglie
mempertimbangkan sifat cahaya dan materi.
Partikel materi yang kecil kadang-kadang
menunjukkan sifat seperti gelombang
Dengan persamaan:
h
mv
9. Kedudukan elektron tidak dapat diketahui
dengan tepat
Heisenberg merumuskan hubungan
ketidakpastian posisi dan ketidakpastian
momentum:
mv
x
h
xX p
1
4
10. Dikemukaakan oleh Erwin Schrodinger
Mengajukan suatu
persamaan yang disebut
persamaan gelombang
yang dilambangkan
dengan psi (Ψ).
Kuadrat psi (Ψ2)
menyatakan daerah
peluang menemukan
elektron disebut orbital
11. Orbital adalah peluang
terbesar untuk menemukan
suatu elektron dalam atom
Orbital digambarkan dengan pola titik-titik
Rapatan awan elektron
berkurang dengan
bertambahnya jarak dengan
inti
12. ORBITAL
ENERGI
BENTUK
ORIENTASI
TERTENTU
memiliki
Secara
matematis
dijelaskan
melalui
persamaan
gelombang
Schodinger
Ψ
13. Bil.
Kuantum
Utama (n)
Azimuth (l)
Magnetik
(m)
Spin (s)
Kedudukan elektron
dalam atom
Persamaan
gelombang
Schodinger
Kuadrat psi
(Ψ2)
Hasil
pengamatan
14. Menyatakan kulit dimana orbital berada
n = 1, 2, 3, 4, …. dst
Semua orbital dengan bilangan kuantum yang
sama berada dalam kulit yang sama
Kulit atom dinyatakan dengan lambang K, L, M,
N, ………….. dst
Mis: untuk n=1 kulit atomnya adalah kulit K
15. Membagi kulit menjadi kelompok-kelompok
orbital yang lebih kecil yang disebut subkulit-subkulit
Menyatakan bentuk orbital
Nilai l yang diijinkan berkaitan dengan bil.
Kuantum utamanya yaitu semua bil bulat
mulai dari 0 hingga (n-1)
l= 0 sampai dengan (n-1)
16. Bil. Kuantum azimuth (l) Subkulit
Subkulit-subkulit dengan nilai l= 0, 1, 2, 3,….,
(n-1) diberi lambang huruf s, p, d, f, …..
Mis: n= 1
l= 0
Subkulit = s
0 s
1 p
2 d
3 f
17. Kulit Nilai n Nilai l Subkulit
K 1 0 1s
L 2 0, 1 2s, 2p
M 3 0, 1, 2 3s, 3p, 3d
N 4 0, 1, 2, 3 4s, 4p, 4d, 4f
… n 0, 1, 2, 3, ….,(n-1)
18. Menyatakan orientasi ruang orbital atau
membagi subkulit menjadi orbital-orbital
Nilai m yang diijinkan dikaitkan dengan nilai
bil. Kuantum azimuthnya, yaitu semua bil
bulat mulai dari –l sampai dengan +l,
termasuk nol (0)
Mis: untuk l=0 , subkulit=s nilai m=0 (hanya
satu orbital yaitu orbital s)
19. Menyatakan arah rotasi dari elektron
Arah: 1. Searah jarum jam
2. Berlawanan arah jarum jam
Nilai spin yang diijinkan : + ½ dan – ½
Bilangan kuantum spin membatasi
pengisian elektron dalam orbital (maks 2
elektron dalam 1 orbital)
20. Bil.
kuantum
utama (n)
Bil.
kuantum
azimuth (l)
Bil.
Kuantun
magnetik
(m)
Bil.
Kuantu
m spin
(s)
Jumlah
orbital
Jumlah
elektron
maksimal
n kulit l Sub
kulit
m s
21. 1. Tentukan jenis subkulit dari orbital yang
memiliki bilangan kuantum:
a. n=1, l=0
b. n=2, l=1
c. n=4, l=3
d. n=5, l=2
22. 2. Beri semua nilai l dan m yang memungkinkan
untuk kulit L!
3. Berapa jumlah orbital yang ada dalam subkulit
3s, 2p, 5d, dan 4f?
4. a. Tentukan bilangan kuantum n, l, dan m dari
orbital pada subkulit 4s!
b. Berapa banyak elektron yang dapat
menempati orbital tersebut? Jelaskan
alasannya?
5. Manakah diantara set bilangan kuantum ini yang
tidak diperbolehkan? Jelaskan alasannya!
a. n=2, l=2, m=+1, s=+1/2
b. n=3, l=1, m=0, s= -1/2
c. n=2, l=0, m=-1, s=0
d. n=3, l=2, m=+2, s=-1/2