SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Kasimin 
Pendidikan Kimia UNS
Pencetus Model Atom Bukti Kekurangan 
Dalton Bola Pejal Hukum Kekekalan 
Massa dan Hukum 
Perbandingan Tetap 
Tidak dapat membagi 
atom-atom 
Thomson Bola dengan elektron Tabung Sinar Katoda Elektron tidak 
bergerak 
Rutherford Elektron mengorbit inti Percobaan Lempeng 
Emas 
Orbitnya tidak bulat 
Bohr Orbit elektron Spektrum garis Hanya untuk hidrogen
Spektrum  pita warna 
Spektrum tampak  pelangi sinar matahari 
merupakan gabungan dari berbagai warna 
secara sinambung (spektrum kontinu) 
Spektrum diskontinu  radiasi yang 
dihasilkan oleh unsur gas yang berpijar hanya 
mengandung beberapa panjang gelombang 
secara terputus-putus (spektrum atom)
Sampai dengan 1900,  ahli fisikamenganggap 
bahwa radiasi elektromagnetik bersifat kontinu 
(suatu benda dapat menerima atau memancarkan 
energi radiasi dalam ukuran berapa saja) 
Teori ini tidak dapat menjelaskan pola radiasi 
yang dipancarkan benda panas (radiasi benda 
hitam) 
Tahun 1900, Max Plank  radiasi 
elektromagnetik bersifat diskontinu (tidak 
kontinu) 
Suatu benda hanya dapat memancarkan atau 
menyerap radiasi elektromagnetik dalam ukuran 
atau paket dengan nilai tertentu (kuantum) 
Dimulainya era fisika 
modern
Besarnya energi dalam satu paket (satu 
kuantum atau satu foton) bergantung pada 
frekuensi atau panjang gelombang 
radiasinya, sesuai dengan persamaan berikut: 
E= h x f atau E= h x c/ λ 
dengan, E = energi radiasi 
h = tetapan Planck = 6,63 x 10-34 J detik
Memperbaiki teori Rutherford 
Berhasil menjelaskan spektrum 
atom gas hidrogen: 
 Elektron dalam atom hanya 
dapat beredar pada lintasan 
dengan tingkat energi tertentu 
 Pada lintasan yang diijinkan, 
elektron tidak memancarkan 
atau menyerap energi 
 Perpindahan elektron dari satu 
tingkat energi ke tingkat energi 
lainnya disertai penyerapan 
atau pelepasan sejumlah energi 
tertentu
Tingkat-tingkat energi (En) 
1 
n 
2 
E Rn H  
Dengan, RH = 2,18 x 10 -18 J 
n = bilangan bulat (1, 
2, 3, …..) / bilangan 
kuantum 
Eksitasi 
elektron 
Emisi 
Cahaya 
Menurut Niels Bohr, elektron dapat 
meloncat dari satu lintasan ke 
lintasan lainnya dengan menyerap 
atau memancarkan energi yaitu 
sama dengan selisih dari tingkat 
energi akhir dengan tingkat energi 
awal 
akhir awal E  E  E 
Inti Atom
Pada tahun 1924, de Broglie 
mempertimbangkan sifat cahaya dan materi. 
Partikel materi yang kecil kadang-kadang 
menunjukkan sifat seperti gelombang 
Dengan persamaan: 
h 
mv 
 
Kedudukan elektron tidak dapat diketahui 
dengan tepat 
Heisenberg merumuskan hubungan 
ketidakpastian posisi dan ketidakpastian 
momentum: 
mv 
x 
h 
xX p 
 
   
1 
4
Dikemukaakan oleh Erwin Schrodinger 
Mengajukan suatu 
persamaan yang disebut 
persamaan gelombang 
yang dilambangkan 
dengan psi (Ψ). 
Kuadrat psi (Ψ2) 
menyatakan daerah 
peluang menemukan 
elektron disebut orbital
Orbital adalah peluang 
terbesar untuk menemukan 
suatu elektron dalam atom 
Orbital digambarkan dengan pola titik-titik 
Rapatan awan elektron 
berkurang dengan 
bertambahnya jarak dengan 
inti
ORBITAL 
ENERGI 
BENTUK 
ORIENTASI 
TERTENTU 
memiliki 
Secara 
matematis 
dijelaskan 
melalui 
persamaan 
gelombang 
Schodinger 
Ψ
Bil. 
Kuantum 
Utama (n) 
Azimuth (l) 
Magnetik 
(m) 
Spin (s) 
Kedudukan elektron 
dalam atom 
Persamaan 
gelombang 
Schodinger 
Kuadrat psi 
(Ψ2) 
Hasil 
pengamatan
Menyatakan kulit dimana orbital berada 
n = 1, 2, 3, 4, …. dst 
Semua orbital dengan bilangan kuantum yang 
sama berada dalam kulit yang sama 
Kulit atom dinyatakan dengan lambang K, L, M, 
N, ………….. dst 
Mis: untuk n=1 kulit atomnya adalah kulit K
Membagi kulit menjadi kelompok-kelompok 
orbital yang lebih kecil yang disebut subkulit-subkulit 
Menyatakan bentuk orbital 
Nilai l yang diijinkan berkaitan dengan bil. 
Kuantum utamanya yaitu semua bil bulat 
mulai dari 0 hingga (n-1) 
l= 0 sampai dengan (n-1)
Bil. Kuantum azimuth (l) Subkulit 
Subkulit-subkulit dengan nilai l= 0, 1, 2, 3,…., 
(n-1) diberi lambang huruf s, p, d, f, ….. 
Mis: n= 1 
l= 0 
Subkulit = s 
0 s 
1 p 
2 d 
3 f
Kulit Nilai n Nilai l Subkulit 
K 1 0 1s 
L 2 0, 1 2s, 2p 
M 3 0, 1, 2 3s, 3p, 3d 
N 4 0, 1, 2, 3 4s, 4p, 4d, 4f 
… n 0, 1, 2, 3, ….,(n-1)
Menyatakan orientasi ruang orbital atau 
membagi subkulit menjadi orbital-orbital 
Nilai m yang diijinkan dikaitkan dengan nilai 
bil. Kuantum azimuthnya, yaitu semua bil 
bulat mulai dari –l sampai dengan +l, 
termasuk nol (0) 
Mis: untuk l=0 , subkulit=s nilai m=0 (hanya 
satu orbital yaitu orbital s)
Menyatakan arah rotasi dari elektron 
Arah: 1. Searah jarum jam 
2. Berlawanan arah jarum jam 
Nilai spin yang diijinkan : + ½ dan – ½ 
Bilangan kuantum spin membatasi 
pengisian elektron dalam orbital (maks 2 
elektron dalam 1 orbital)
Bil. 
kuantum 
utama (n) 
Bil. 
kuantum 
azimuth (l) 
Bil. 
Kuantun 
magnetik 
(m) 
Bil. 
Kuantu 
m spin 
(s) 
Jumlah 
orbital 
Jumlah 
elektron 
maksimal 
n kulit l Sub 
kulit 
m s
1. Tentukan jenis subkulit dari orbital yang 
memiliki bilangan kuantum: 
a. n=1, l=0 
b. n=2, l=1 
c. n=4, l=3 
d. n=5, l=2
2. Beri semua nilai l dan m yang memungkinkan 
untuk kulit L! 
3. Berapa jumlah orbital yang ada dalam subkulit 
3s, 2p, 5d, dan 4f? 
4. a. Tentukan bilangan kuantum n, l, dan m dari 
orbital pada subkulit 4s! 
b. Berapa banyak elektron yang dapat 
menempati orbital tersebut? Jelaskan 
alasannya? 
5. Manakah diantara set bilangan kuantum ini yang 
tidak diperbolehkan? Jelaskan alasannya! 
a. n=2, l=2, m=+1, s=+1/2 
b. n=3, l=1, m=0, s= -1/2 
c. n=2, l=0, m=-1, s=0 
d. n=3, l=2, m=+2, s=-1/2
Orbital s 
Orbital p 
Orbital d 
Orbital f
n=3 
n=1 
1s 
n=2 
Tingkat energi relatif orbital atom hidrogen
4s 
2s 
1s 
2p 
3s 
3p 
3d
1s 
2s 2p 
3s 3p 3d 
4s 4p 4d 4f 
5s 5p 5d 5f 
6s 6p 
7s

More Related Content

What's hot

struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia
struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimiastruktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia
struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimiamfebri26
 
Model atom mekanika gelombang
Model atom mekanika gelombangModel atom mekanika gelombang
Model atom mekanika gelombangMuhammad Adnan
 
Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur
Struktur Atom dan Sistem Periodik UnsurStruktur Atom dan Sistem Periodik Unsur
Struktur Atom dan Sistem Periodik UnsurRafi Daffa
 
Makalah fisika atom dan fisika inti SMA
Makalah fisika atom dan fisika inti SMA Makalah fisika atom dan fisika inti SMA
Makalah fisika atom dan fisika inti SMA Ajeng Rizki Rahmawati
 
Ppt struktur atom spu ikatan kimia
Ppt struktur atom spu ikatan kimiaPpt struktur atom spu ikatan kimia
Ppt struktur atom spu ikatan kimiafkipkimia11
 
Worksheet konf elektron mekanika kuantum dan diagram obital
Worksheet konf elektron mekanika kuantum dan diagram obitalWorksheet konf elektron mekanika kuantum dan diagram obital
Worksheet konf elektron mekanika kuantum dan diagram obitalAffan Salaffudin
 
Bab 7 Struktur Elektron Atom
Bab 7 Struktur Elektron AtomBab 7 Struktur Elektron Atom
Bab 7 Struktur Elektron AtomJajang Sulaeman
 
Atom, molekul, dan spektrum atom
Atom, molekul, dan spektrum atomAtom, molekul, dan spektrum atom
Atom, molekul, dan spektrum atomaditya rakhmawan
 
Kimia struktur elektron atom
Kimia   struktur elektron atomKimia   struktur elektron atom
Kimia struktur elektron atomaralailiyah
 

What's hot (18)

PP STRUKTUR ATOM HIDROGEN
PP STRUKTUR ATOM HIDROGENPP STRUKTUR ATOM HIDROGEN
PP STRUKTUR ATOM HIDROGEN
 
struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia
struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimiastruktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia
struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia
 
Model atom mekanika gelombang
Model atom mekanika gelombangModel atom mekanika gelombang
Model atom mekanika gelombang
 
Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur
Struktur Atom dan Sistem Periodik UnsurStruktur Atom dan Sistem Periodik Unsur
Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur
 
teori atom dan cahaya
teori atom dan cahayateori atom dan cahaya
teori atom dan cahaya
 
Makalah fisika atom dan fisika inti SMA
Makalah fisika atom dan fisika inti SMA Makalah fisika atom dan fisika inti SMA
Makalah fisika atom dan fisika inti SMA
 
Atom berelektron banyak
Atom berelektron banyakAtom berelektron banyak
Atom berelektron banyak
 
Ppt struktur atom spu ikatan kimia
Ppt struktur atom spu ikatan kimiaPpt struktur atom spu ikatan kimia
Ppt struktur atom spu ikatan kimia
 
Bahan ajar fisika teori atom
Bahan ajar fisika teori atomBahan ajar fisika teori atom
Bahan ajar fisika teori atom
 
Worksheet konf elektron mekanika kuantum dan diagram obital
Worksheet konf elektron mekanika kuantum dan diagram obitalWorksheet konf elektron mekanika kuantum dan diagram obital
Worksheet konf elektron mekanika kuantum dan diagram obital
 
Bab 7 Struktur Elektron Atom
Bab 7 Struktur Elektron AtomBab 7 Struktur Elektron Atom
Bab 7 Struktur Elektron Atom
 
Atom Berelektron Banyak
Atom Berelektron BanyakAtom Berelektron Banyak
Atom Berelektron Banyak
 
Atom, molekul, dan spektrum atom
Atom, molekul, dan spektrum atomAtom, molekul, dan spektrum atom
Atom, molekul, dan spektrum atom
 
Fisika atom
Fisika atomFisika atom
Fisika atom
 
Laporan kimia smster 1
Laporan kimia smster 1Laporan kimia smster 1
Laporan kimia smster 1
 
Fisika Atom
Fisika AtomFisika Atom
Fisika Atom
 
Struktur atom
Struktur atomStruktur atom
Struktur atom
 
Kimia struktur elektron atom
Kimia   struktur elektron atomKimia   struktur elektron atom
Kimia struktur elektron atom
 

Similar to OPTIMAL UNTUK MODEL ATOM

4. lks bil_kuantum__bentuk_orbital (1)
4. lks bil_kuantum__bentuk_orbital (1)4. lks bil_kuantum__bentuk_orbital (1)
4. lks bil_kuantum__bentuk_orbital (1)shigate
 
Teori Kuantum dan Model Atom Bohr
Teori Kuantum dan Model Atom BohrTeori Kuantum dan Model Atom Bohr
Teori Kuantum dan Model Atom BohrNurul Widyaningsih
 
TEORI KUANTUM DAN MODEL ATOM BOHR
TEORI KUANTUM DAN MODEL ATOM BOHRTEORI KUANTUM DAN MODEL ATOM BOHR
TEORI KUANTUM DAN MODEL ATOM BOHRriorenhard030
 
Teori Kuantum dan Model Atom Bohr
Teori Kuantum dan Model Atom BohrTeori Kuantum dan Model Atom Bohr
Teori Kuantum dan Model Atom BohrNurul Widyaningsih
 
TEORI KUANTUM DAN MODEL ATOM BOHR
TEORI KUANTUM DAN MODEL ATOM BOHRTEORI KUANTUM DAN MODEL ATOM BOHR
TEORI KUANTUM DAN MODEL ATOM BOHRRio Putra
 
S T R U K T U R A T O M
S T R U K T U R  A T O MS T R U K T U R  A T O M
S T R U K T U R A T O MIwan Setiawan
 
Kuliah-2-2023.pptx
Kuliah-2-2023.pptxKuliah-2-2023.pptx
Kuliah-2-2023.pptxwidhyahrini1
 
tugas Fisika man
tugas Fisika mantugas Fisika man
tugas Fisika mangooner29
 
Teori atom mekanika kuantum dan bentuk molekul
Teori atom mekanika kuantum dan bentuk molekulTeori atom mekanika kuantum dan bentuk molekul
Teori atom mekanika kuantum dan bentuk molekulRidhanty Husniah
 
5 teori mekanika kuantum
5 teori mekanika kuantum5 teori mekanika kuantum
5 teori mekanika kuantumRahmanifitriah
 

Similar to OPTIMAL UNTUK MODEL ATOM (20)

4. lks bil_kuantum__bentuk_orbital (1)
4. lks bil_kuantum__bentuk_orbital (1)4. lks bil_kuantum__bentuk_orbital (1)
4. lks bil_kuantum__bentuk_orbital (1)
 
13. bohr (kel 3)
13. bohr (kel 3)13. bohr (kel 3)
13. bohr (kel 3)
 
kimia
kimia kimia
kimia
 
Teori Kuantum dan Model Atom Bohr
Teori Kuantum dan Model Atom BohrTeori Kuantum dan Model Atom Bohr
Teori Kuantum dan Model Atom Bohr
 
Kimia kelompok 1
Kimia kelompok 1Kimia kelompok 1
Kimia kelompok 1
 
TEORI KUANTUM DAN MODEL ATOM BOHR
TEORI KUANTUM DAN MODEL ATOM BOHRTEORI KUANTUM DAN MODEL ATOM BOHR
TEORI KUANTUM DAN MODEL ATOM BOHR
 
Kimia kelompok 1
Kimia kelompok 1Kimia kelompok 1
Kimia kelompok 1
 
Kimia kelompok 1
Kimia kelompok 1Kimia kelompok 1
Kimia kelompok 1
 
Teori Kuantum dan Model Atom Bohr
Teori Kuantum dan Model Atom BohrTeori Kuantum dan Model Atom Bohr
Teori Kuantum dan Model Atom Bohr
 
TEORI KUANTUM DAN MODEL ATOM BOHR
TEORI KUANTUM DAN MODEL ATOM BOHRTEORI KUANTUM DAN MODEL ATOM BOHR
TEORI KUANTUM DAN MODEL ATOM BOHR
 
S T R U K T U R A T O M
S T R U K T U R  A T O MS T R U K T U R  A T O M
S T R U K T U R A T O M
 
Fsk atom lengkap
Fsk atom lengkapFsk atom lengkap
Fsk atom lengkap
 
Kuliah-2-2023.pptx
Kuliah-2-2023.pptxKuliah-2-2023.pptx
Kuliah-2-2023.pptx
 
Struktur atom
Struktur atomStruktur atom
Struktur atom
 
tugas Fisika man
tugas Fisika mantugas Fisika man
tugas Fisika man
 
Teori atom mekanika kuantum dan bentuk molekul
Teori atom mekanika kuantum dan bentuk molekulTeori atom mekanika kuantum dan bentuk molekul
Teori atom mekanika kuantum dan bentuk molekul
 
Fisika atom sma kelas 12
Fisika atom sma kelas 12Fisika atom sma kelas 12
Fisika atom sma kelas 12
 
Rpp struktur atom
Rpp struktur atomRpp struktur atom
Rpp struktur atom
 
5 teori mekanika kuantum
5 teori mekanika kuantum5 teori mekanika kuantum
5 teori mekanika kuantum
 
Atom bohr
Atom bohrAtom bohr
Atom bohr
 

More from Resma Puspitasari

Okayama Ken (Japanese Version) by Resma Puspitasari
Okayama Ken (Japanese Version) by Resma PuspitasariOkayama Ken (Japanese Version) by Resma Puspitasari
Okayama Ken (Japanese Version) by Resma PuspitasariResma Puspitasari
 
Okayama Ken (Indonesian Version) by Resma Puspitasari
Okayama Ken (Indonesian Version) by Resma PuspitasariOkayama Ken (Indonesian Version) by Resma Puspitasari
Okayama Ken (Indonesian Version) by Resma PuspitasariResma Puspitasari
 
Rangkuman Jawaban Dari Beberapa Pertanyaan SMAN 5 Yogyakarta
Rangkuman Jawaban Dari Beberapa Pertanyaan SMAN 5 YogyakartaRangkuman Jawaban Dari Beberapa Pertanyaan SMAN 5 Yogyakarta
Rangkuman Jawaban Dari Beberapa Pertanyaan SMAN 5 YogyakartaResma Puspitasari
 
Cara Cepat Hafal Tabel Periodik Unsur by Resma Puspitasari
Cara Cepat Hafal Tabel Periodik Unsur by Resma PuspitasariCara Cepat Hafal Tabel Periodik Unsur by Resma Puspitasari
Cara Cepat Hafal Tabel Periodik Unsur by Resma PuspitasariResma Puspitasari
 
Prakarya dan kewirausahaan PDF
Prakarya dan kewirausahaan PDFPrakarya dan kewirausahaan PDF
Prakarya dan kewirausahaan PDFResma Puspitasari
 
Pranatacara - Bahasa Jawa SMAN 5 Yogyakarta
Pranatacara - Bahasa Jawa SMAN 5 YogyakartaPranatacara - Bahasa Jawa SMAN 5 Yogyakarta
Pranatacara - Bahasa Jawa SMAN 5 YogyakartaResma Puspitasari
 
Perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat di indonesia
Perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat di indonesia Perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat di indonesia
Perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat di indonesia Resma Puspitasari
 
Bab 3 Jaringan Hewan - Kelas XI - SMAN 5 Yogyakarta
Bab 3 Jaringan Hewan - Kelas XI - SMAN 5 YogyakartaBab 3 Jaringan Hewan - Kelas XI - SMAN 5 Yogyakarta
Bab 3 Jaringan Hewan - Kelas XI - SMAN 5 YogyakartaResma Puspitasari
 
Perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat di indonesia
Perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat di indonesiaPerkembangan kolonialisme dan imperialisme barat di indonesia
Perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat di indonesiaResma Puspitasari
 
Parabola - Cerpen kewirausahaan
Parabola - Cerpen kewirausahaanParabola - Cerpen kewirausahaan
Parabola - Cerpen kewirausahaanResma Puspitasari
 
Dalil Al -Quran dan Hadist Tentang Etos Kerja
Dalil Al -Quran dan Hadist Tentang Etos KerjaDalil Al -Quran dan Hadist Tentang Etos Kerja
Dalil Al -Quran dan Hadist Tentang Etos KerjaResma Puspitasari
 
Pembagian zaman berdasarkan perkembangan kehidupan
Pembagian zaman berdasarkan perkembangan kehidupan Pembagian zaman berdasarkan perkembangan kehidupan
Pembagian zaman berdasarkan perkembangan kehidupan Resma Puspitasari
 
Bab 4 kd 2.1 (lamb & pers reaksi)
Bab 4  kd 2.1 (lamb & pers reaksi) Bab 4  kd 2.1 (lamb & pers reaksi)
Bab 4 kd 2.1 (lamb & pers reaksi) Resma Puspitasari
 
Bab 5 kd 2.2 (hk kim & hit kim)
Bab 5  kd 2.2 (hk kim & hit kim) Bab 5  kd 2.2 (hk kim & hit kim)
Bab 5 kd 2.2 (hk kim & hit kim) Resma Puspitasari
 

More from Resma Puspitasari (20)

Okayama Ken (Japanese Version) by Resma Puspitasari
Okayama Ken (Japanese Version) by Resma PuspitasariOkayama Ken (Japanese Version) by Resma Puspitasari
Okayama Ken (Japanese Version) by Resma Puspitasari
 
Okayama Ken (Indonesian Version) by Resma Puspitasari
Okayama Ken (Indonesian Version) by Resma PuspitasariOkayama Ken (Indonesian Version) by Resma Puspitasari
Okayama Ken (Indonesian Version) by Resma Puspitasari
 
SENI TARI
SENI TARISENI TARI
SENI TARI
 
SENI MUSIK
SENI MUSIKSENI MUSIK
SENI MUSIK
 
APRESIASI SENI
APRESIASI SENIAPRESIASI SENI
APRESIASI SENI
 
Rangkuman Jawaban Dari Beberapa Pertanyaan SMAN 5 Yogyakarta
Rangkuman Jawaban Dari Beberapa Pertanyaan SMAN 5 YogyakartaRangkuman Jawaban Dari Beberapa Pertanyaan SMAN 5 Yogyakarta
Rangkuman Jawaban Dari Beberapa Pertanyaan SMAN 5 Yogyakarta
 
Cara Cepat Hafal Tabel Periodik Unsur by Resma Puspitasari
Cara Cepat Hafal Tabel Periodik Unsur by Resma PuspitasariCara Cepat Hafal Tabel Periodik Unsur by Resma Puspitasari
Cara Cepat Hafal Tabel Periodik Unsur by Resma Puspitasari
 
Prakarya dan kewirausahaan PDF
Prakarya dan kewirausahaan PDFPrakarya dan kewirausahaan PDF
Prakarya dan kewirausahaan PDF
 
Pranatacara - Bahasa Jawa SMAN 5 Yogyakarta
Pranatacara - Bahasa Jawa SMAN 5 YogyakartaPranatacara - Bahasa Jawa SMAN 5 Yogyakarta
Pranatacara - Bahasa Jawa SMAN 5 Yogyakarta
 
Perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat di indonesia
Perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat di indonesia Perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat di indonesia
Perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat di indonesia
 
Bab 2 Jaringan Tumbuhan
Bab 2 Jaringan TumbuhanBab 2 Jaringan Tumbuhan
Bab 2 Jaringan Tumbuhan
 
Bab 3 Jaringan Hewan - Kelas XI - SMAN 5 Yogyakarta
Bab 3 Jaringan Hewan - Kelas XI - SMAN 5 YogyakartaBab 3 Jaringan Hewan - Kelas XI - SMAN 5 Yogyakarta
Bab 3 Jaringan Hewan - Kelas XI - SMAN 5 Yogyakarta
 
Bab 1 Sel - kelas XI
Bab 1 Sel - kelas XIBab 1 Sel - kelas XI
Bab 1 Sel - kelas XI
 
Perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat di indonesia
Perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat di indonesiaPerkembangan kolonialisme dan imperialisme barat di indonesia
Perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat di indonesia
 
Macam macam majas
Macam macam majasMacam macam majas
Macam macam majas
 
Parabola - Cerpen kewirausahaan
Parabola - Cerpen kewirausahaanParabola - Cerpen kewirausahaan
Parabola - Cerpen kewirausahaan
 
Dalil Al -Quran dan Hadist Tentang Etos Kerja
Dalil Al -Quran dan Hadist Tentang Etos KerjaDalil Al -Quran dan Hadist Tentang Etos Kerja
Dalil Al -Quran dan Hadist Tentang Etos Kerja
 
Pembagian zaman berdasarkan perkembangan kehidupan
Pembagian zaman berdasarkan perkembangan kehidupan Pembagian zaman berdasarkan perkembangan kehidupan
Pembagian zaman berdasarkan perkembangan kehidupan
 
Bab 4 kd 2.1 (lamb & pers reaksi)
Bab 4  kd 2.1 (lamb & pers reaksi) Bab 4  kd 2.1 (lamb & pers reaksi)
Bab 4 kd 2.1 (lamb & pers reaksi)
 
Bab 5 kd 2.2 (hk kim & hit kim)
Bab 5  kd 2.2 (hk kim & hit kim) Bab 5  kd 2.2 (hk kim & hit kim)
Bab 5 kd 2.2 (hk kim & hit kim)
 

Recently uploaded

PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 

Recently uploaded (20)

PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 

OPTIMAL UNTUK MODEL ATOM

  • 2. Pencetus Model Atom Bukti Kekurangan Dalton Bola Pejal Hukum Kekekalan Massa dan Hukum Perbandingan Tetap Tidak dapat membagi atom-atom Thomson Bola dengan elektron Tabung Sinar Katoda Elektron tidak bergerak Rutherford Elektron mengorbit inti Percobaan Lempeng Emas Orbitnya tidak bulat Bohr Orbit elektron Spektrum garis Hanya untuk hidrogen
  • 3. Spektrum  pita warna Spektrum tampak  pelangi sinar matahari merupakan gabungan dari berbagai warna secara sinambung (spektrum kontinu) Spektrum diskontinu  radiasi yang dihasilkan oleh unsur gas yang berpijar hanya mengandung beberapa panjang gelombang secara terputus-putus (spektrum atom)
  • 4. Sampai dengan 1900,  ahli fisikamenganggap bahwa radiasi elektromagnetik bersifat kontinu (suatu benda dapat menerima atau memancarkan energi radiasi dalam ukuran berapa saja) Teori ini tidak dapat menjelaskan pola radiasi yang dipancarkan benda panas (radiasi benda hitam) Tahun 1900, Max Plank  radiasi elektromagnetik bersifat diskontinu (tidak kontinu) Suatu benda hanya dapat memancarkan atau menyerap radiasi elektromagnetik dalam ukuran atau paket dengan nilai tertentu (kuantum) Dimulainya era fisika modern
  • 5. Besarnya energi dalam satu paket (satu kuantum atau satu foton) bergantung pada frekuensi atau panjang gelombang radiasinya, sesuai dengan persamaan berikut: E= h x f atau E= h x c/ λ dengan, E = energi radiasi h = tetapan Planck = 6,63 x 10-34 J detik
  • 6. Memperbaiki teori Rutherford Berhasil menjelaskan spektrum atom gas hidrogen:  Elektron dalam atom hanya dapat beredar pada lintasan dengan tingkat energi tertentu  Pada lintasan yang diijinkan, elektron tidak memancarkan atau menyerap energi  Perpindahan elektron dari satu tingkat energi ke tingkat energi lainnya disertai penyerapan atau pelepasan sejumlah energi tertentu
  • 7. Tingkat-tingkat energi (En) 1 n 2 E Rn H  Dengan, RH = 2,18 x 10 -18 J n = bilangan bulat (1, 2, 3, …..) / bilangan kuantum Eksitasi elektron Emisi Cahaya Menurut Niels Bohr, elektron dapat meloncat dari satu lintasan ke lintasan lainnya dengan menyerap atau memancarkan energi yaitu sama dengan selisih dari tingkat energi akhir dengan tingkat energi awal akhir awal E  E  E Inti Atom
  • 8. Pada tahun 1924, de Broglie mempertimbangkan sifat cahaya dan materi. Partikel materi yang kecil kadang-kadang menunjukkan sifat seperti gelombang Dengan persamaan: h mv  
  • 9. Kedudukan elektron tidak dapat diketahui dengan tepat Heisenberg merumuskan hubungan ketidakpastian posisi dan ketidakpastian momentum: mv x h xX p     1 4
  • 10. Dikemukaakan oleh Erwin Schrodinger Mengajukan suatu persamaan yang disebut persamaan gelombang yang dilambangkan dengan psi (Ψ). Kuadrat psi (Ψ2) menyatakan daerah peluang menemukan elektron disebut orbital
  • 11. Orbital adalah peluang terbesar untuk menemukan suatu elektron dalam atom Orbital digambarkan dengan pola titik-titik Rapatan awan elektron berkurang dengan bertambahnya jarak dengan inti
  • 12. ORBITAL ENERGI BENTUK ORIENTASI TERTENTU memiliki Secara matematis dijelaskan melalui persamaan gelombang Schodinger Ψ
  • 13. Bil. Kuantum Utama (n) Azimuth (l) Magnetik (m) Spin (s) Kedudukan elektron dalam atom Persamaan gelombang Schodinger Kuadrat psi (Ψ2) Hasil pengamatan
  • 14. Menyatakan kulit dimana orbital berada n = 1, 2, 3, 4, …. dst Semua orbital dengan bilangan kuantum yang sama berada dalam kulit yang sama Kulit atom dinyatakan dengan lambang K, L, M, N, ………….. dst Mis: untuk n=1 kulit atomnya adalah kulit K
  • 15. Membagi kulit menjadi kelompok-kelompok orbital yang lebih kecil yang disebut subkulit-subkulit Menyatakan bentuk orbital Nilai l yang diijinkan berkaitan dengan bil. Kuantum utamanya yaitu semua bil bulat mulai dari 0 hingga (n-1) l= 0 sampai dengan (n-1)
  • 16. Bil. Kuantum azimuth (l) Subkulit Subkulit-subkulit dengan nilai l= 0, 1, 2, 3,…., (n-1) diberi lambang huruf s, p, d, f, ….. Mis: n= 1 l= 0 Subkulit = s 0 s 1 p 2 d 3 f
  • 17. Kulit Nilai n Nilai l Subkulit K 1 0 1s L 2 0, 1 2s, 2p M 3 0, 1, 2 3s, 3p, 3d N 4 0, 1, 2, 3 4s, 4p, 4d, 4f … n 0, 1, 2, 3, ….,(n-1)
  • 18. Menyatakan orientasi ruang orbital atau membagi subkulit menjadi orbital-orbital Nilai m yang diijinkan dikaitkan dengan nilai bil. Kuantum azimuthnya, yaitu semua bil bulat mulai dari –l sampai dengan +l, termasuk nol (0) Mis: untuk l=0 , subkulit=s nilai m=0 (hanya satu orbital yaitu orbital s)
  • 19. Menyatakan arah rotasi dari elektron Arah: 1. Searah jarum jam 2. Berlawanan arah jarum jam Nilai spin yang diijinkan : + ½ dan – ½ Bilangan kuantum spin membatasi pengisian elektron dalam orbital (maks 2 elektron dalam 1 orbital)
  • 20. Bil. kuantum utama (n) Bil. kuantum azimuth (l) Bil. Kuantun magnetik (m) Bil. Kuantu m spin (s) Jumlah orbital Jumlah elektron maksimal n kulit l Sub kulit m s
  • 21. 1. Tentukan jenis subkulit dari orbital yang memiliki bilangan kuantum: a. n=1, l=0 b. n=2, l=1 c. n=4, l=3 d. n=5, l=2
  • 22. 2. Beri semua nilai l dan m yang memungkinkan untuk kulit L! 3. Berapa jumlah orbital yang ada dalam subkulit 3s, 2p, 5d, dan 4f? 4. a. Tentukan bilangan kuantum n, l, dan m dari orbital pada subkulit 4s! b. Berapa banyak elektron yang dapat menempati orbital tersebut? Jelaskan alasannya? 5. Manakah diantara set bilangan kuantum ini yang tidak diperbolehkan? Jelaskan alasannya! a. n=2, l=2, m=+1, s=+1/2 b. n=3, l=1, m=0, s= -1/2 c. n=2, l=0, m=-1, s=0 d. n=3, l=2, m=+2, s=-1/2
  • 23. Orbital s Orbital p Orbital d Orbital f
  • 24. n=3 n=1 1s n=2 Tingkat energi relatif orbital atom hidrogen
  • 25. 4s 2s 1s 2p 3s 3p 3d
  • 26. 1s 2s 2p 3s 3p 3d 4s 4p 4d 4f 5s 5p 5d 5f 6s 6p 7s