BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam suatu organisasi selalu melibatkan beberapa orang yang saling berinteraksi secara intensif. Interaksi tersebut disusun dalam suatu struktur yang dapat membantu dalam usaha pencapaian tujuan bersama. Agar pelaksanaan kerja dalam organisasi dapat berjalan sebagaimana mestinya maka dibutuhkan sumber seperti perlengkapan, metode kerja, bahan baku, dan lain-lain. Usaha untuk mengatur dan mengarahkan sumber daya ini disebut dengan manajemen. Sedangkan inti dari manajemen adalah kepemimpinan (leadership) (Siagian, 1980).
Upaya membangun keefektifan pemimpin terletak semata pada pembekalan dimensi keterampilan teknis dan keterampilan konseptual. Adapun keterampilan personal menjadi terpinggirkan. Padahal sejatinya efektifitas kegiatan manajerial dan pengaruhnya pada kinerja organisasi, sangat bergantung pada kepekaan pimpinan untuk menggunakan keterampilan personalnya. Keterampilan personal tersebut meliputi kemampuan untuk memahami perilaku individu dan perilaku kelompok dalam kontribusinya membentuk dinamika organisasi, kemampuan melakukan modifikasi perilaku, kemampuan memahami dan memberi motivasi, kemampuan memahami proses persepsi dan pembentukan komunikasi yang efektif, kemampuan memahami relasi antar konsep kepemimpinan kekuasaan politik dalam organisasi kemampuan memahami genealogi konflik dan negosiasinya, serta kemampuan mengkonstruksikan budaya organisasi yang ideal.
1.2 Rumusan Masalah
Pada makalah kali ini penulis akan membahas masalah :
1. Bagaimana pengertian kepemimpinan?
2. Bagaimana kepemimpinan versi manajemen?
3. Bagaimana gaya kepemimpinan?
4. Bagaimana kerja sama tim dalam manajemen konflik?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui Pengertian Kepemimpinan
2. Untuk mengetahui Kepemimpinan Versi Manajemen
3. Untuk mengetahui Gaya Kepemimpinan
4. Untuk mengetahui kerjasama tim dalam manajemen konflik
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Kepemimpinan adalah kekuasaan untuk mempengaruhi seseorang, baik dalam mengerjakan sesuatu atau tidak mangerjakan sesuatu. Seseorang dikatakan apabila dia mempunyai pengikut atau bawahan.Bawahan pemimpin ini dapat disuruh untuk mengerjakan sesuatu atau tidak mengerjakan sesuatu dalam mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Semakin tinggi kedudukan seorang pemimpin dalam organisasi maka semakin dituntut daripadanya kemampuan berfikir secara konsopsional strategis dan makro. Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam organisasi maka ia akan
semakin generalist, sedang semakin rendah kedudukan seseorang dalam organisasi maka ia menjadi spesialis.
3.2 Saran
Jadi hendaklah kita yang merupakan calon-calon pemimpin ini menggunakan hati, pikiran dan segala usaha untuk memajukan apa yang kita pimpin dan bukan untuk kepentingan pribadi semata.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam suatu organisasi selalu melibatkan beberapa orang yang saling berinteraksi secara intensif. Interaksi tersebut disusun dalam suatu struktur yang dapat membantu dalam usaha pencapaian tujuan bersama. Agar pelaksanaan kerja dalam organisasi dapat berjalan sebagaimana mestinya maka dibutuhkan sumber seperti perlengkapan, metode kerja, bahan baku, dan lain-lain. Usaha untuk mengatur dan mengarahkan sumber daya ini disebut dengan manajemen. Sedangkan inti dari manajemen adalah kepemimpinan (leadership) (Siagian, 1980).
Upaya membangun keefektifan pemimpin terletak semata pada pembekalan dimensi keterampilan teknis dan keterampilan konseptual. Adapun keterampilan personal menjadi terpinggirkan. Padahal sejatinya efektifitas kegiatan manajerial dan pengaruhnya pada kinerja organisasi, sangat bergantung pada kepekaan pimpinan untuk menggunakan keterampilan personalnya. Keterampilan personal tersebut meliputi kemampuan untuk memahami perilaku individu dan perilaku kelompok dalam kontribusinya membentuk dinamika organisasi, kemampuan melakukan modifikasi perilaku, kemampuan memahami dan memberi motivasi, kemampuan memahami proses persepsi dan pembentukan komunikasi yang efektif, kemampuan memahami relasi antar konsep kepemimpinan kekuasaan politik dalam organisasi kemampuan memahami genealogi konflik dan negosiasinya, serta kemampuan mengkonstruksikan budaya organisasi yang ideal.
1.2 Rumusan Masalah
Pada makalah kali ini penulis akan membahas masalah :
1. Bagaimana pengertian kepemimpinan?
2. Bagaimana kepemimpinan versi manajemen?
3. Bagaimana gaya kepemimpinan?
4. Bagaimana kerja sama tim dalam manajemen konflik?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui Pengertian Kepemimpinan
2. Untuk mengetahui Kepemimpinan Versi Manajemen
3. Untuk mengetahui Gaya Kepemimpinan
4. Untuk mengetahui kerjasama tim dalam manajemen konflik
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Kepemimpinan adalah kekuasaan untuk mempengaruhi seseorang, baik dalam mengerjakan sesuatu atau tidak mangerjakan sesuatu. Seseorang dikatakan apabila dia mempunyai pengikut atau bawahan.Bawahan pemimpin ini dapat disuruh untuk mengerjakan sesuatu atau tidak mengerjakan sesuatu dalam mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Semakin tinggi kedudukan seorang pemimpin dalam organisasi maka semakin dituntut daripadanya kemampuan berfikir secara konsopsional strategis dan makro. Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam organisasi maka ia akan
semakin generalist, sedang semakin rendah kedudukan seseorang dalam organisasi maka ia menjadi spesialis.
3.2 Saran
Jadi hendaklah kita yang merupakan calon-calon pemimpin ini menggunakan hati, pikiran dan segala usaha untuk memajukan apa yang kita pimpin dan bukan untuk kepentingan pribadi semata.
Tentang Statistik Kependudukan diantaranya adalah :
- Pengertian Demografi
- Komposisi Jenis Kelamin
- Analisa Rasio Jenis Kelamin
- Mortalitas
- Angka Harapan Hidup
- Fertilitas
- Migrasi
- Migrasi Semasa Hidup
- Migrasi Risen
- Migrasi Total
- Estimasi Penduduk
- Metode Matematik Analisis Kependudukan
- Geometrik dan Eksponensial
- Metode Komponen
- Proyeksi Penduduk
- Tahapan Perhitungan proyeksi penduduk
- Whipple Index
- Myers Index
-
Aktualisasi Nilai Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara Dinas Kependudukan & Penc...windy fitria
Â
Laporan Aktualisasi nilai dasar profesi ASN (Aparatur Sipil Negara) merupakan salah satu kegiatan pembelajaran di Bidang Pendidikan dan Pelatihan untuk mewujudkan kompetensi dalam mengaplikasikan sasaran kinerja pegawai di satuan kerja pemerintah daerah masing – masing sesuai dengan tingkatannya melalui beberapa kegiatan yang disusun untuk nantinya dilaksanakan di satuan kerja pemerintahan masing- masing.
Disampaikan pada Rakornas Bidang Administrasi Kependudukan,
Kementerian Dalam Negeri
Jakarta, 10 November 2017
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Inovasi Administrasi Negara LAN-RI;
http://inovasi.lan.go.id
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Disampaikan pada Launching Indeks Persepsi Inovasi
Pelayanan Publik dan Forum Replikasi Inovasi
LAN-RI Jakarta, 16-17 Oktober 2017
oleh neneng
Nurwaningsih
(06081281520066)
Nurwaningsih30@gmail.com
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2017
semoga bermanfaat
Mata Kuliah ini Memperkenalkan & Mengkaji Lebih Lanjut mengenai Konsep, Metode, dan Teknik-teknik Statistik secara Deskriptif Analisis dalam Menginterpretasikan Hasil Analisis itu sendiri, sehingga Memberikan Makna dari Setiap Nilai-nilai yang diperoleh dalam Pengujiannya, baik secara Manual ataupun sesuai dengan Perkembangan Teknologi bahwasanya Data-data Statistik tersebut bisa diolah Menggunakan Sofware khususnya SPSS, atau beberapa Sofware lainnya seperti, Eviews, PSPP sesuai juga dengan Kegunaannya dari masiong-masing Data Stattistik yang akan Diolah tersebut.
materi statistik dasar
BAB I
Pengertian Statistik, Statistika, Statistik Deskriptif dan Statistik Inferensial, Macam-Macam Data ..........................................................
BAB II
Penyajian Data dan aplikasi pada data penelitian ..........................................................
BAB III
Daftar Distribusi Frekuensi dan aplikasi pada data penelitian ..........................................................
BAB IV
Ukuran Pemusatan, Ukuran Penyebaran ..........................................................
BAB V
Ukuran keruncingan ..........................................................
BAB VI
Distibusi Binomial, Poisson ..........................................................
BAB VII
Distribusi Normal dan aplikasinya ..........................................................
BAB VIII
Uji Normalitas dan Homogenitas ..........................................................
BAB IX
Uji Hipotesis ..........................................................
BAB X
Uji Hipotesis satu rata-rata ..........................................................
BAB XI
Uji Hipotesis dua rata-rata ..........................................................
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................
1. Statistika dan Macam-macam Data
Disusun Oleh :
Fatria Anggita (06081181520005)
Lorent Agustina Arissanti (06081181520004)
Putri Maya Sari (06081181520026)
Robiatul Bangka Wiyah (06081281520069)
Program Studi Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sriwijaya
2016
2. BAB I
Statistika dan Macam-macam Data
A. Pengertian Statistik
Kata statistik dapat diartikan sebagai kumpulan angka-angka mengenai
suatu masalah, sehingga dapat memberikan gambaran mengenai masalah
tersebut. Biasanya kumpulan data tersebut sudah disusun dalam sebuah tabel.
Statistik adalah kesimpulan fakta berbentuk angka yang disusun dalam
bentuk daftar atau tabel yang menggambarkan suatu persoalan. (Subana,
2000). Nama statistik bergantung pada masalah yang dijelaskan oleh statistik
itu, misalnya statistik pendidikan, statistik ekonomi, statistik kependudukan,
statistik produksi, statistik penjualan, dan sebagainya.
B. Pengertian Statistika
Dalam suatu pekerjaan kita membutuhkan informasi yang dapat
menyelesaikan suatu masalah. untuk memperoleh sekumpulan informasi
yang menjelaskan masalah untuk menarik kesimpulan yang benar tentu
saja harus melalui beberapa proses, yaitu meliputi proses pengumpulan
informasi, penataan informasi, penyajian informasi, penganalisisan dan
proses penarikan kesimpulan. Kesemuanya itu memerlukan pengetahuan
tersendiri yang disebut statistika.
Jadi, statistika adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan
cara-cara pengumpulan data, pengolahan data, penyajiaan data ,
penganalisisan data, penarikan data sehingga menjadi informasi untuk
membantu pengambilan keputusan yang cukup beralasan berdasarkan
fakta yang ada.
C. Penggolongan Statistik
Telah dijelaskan bahwa untuk mebuat kesimpulan dari suatu
persoalan diperlukan sejumlah informasi yang diperoleh melalui proses
3. pengumpulan, pengolahan, penganalisisan, yang pada pelaksanaannya
memerlukan metode pengerjaan.
Berdasarkan pengertian statistik secara garis besar, metode statistik
digolongkan menjadi dua bagian, yaitu :
1. Statitik deskriptif (statistik deduktif)
2. Statistik Inferensial ( statistik induktif)
Statistik deskriptif adalah statistik yang menggambarkan kegiatan berupa
pengumpulan data, penyusunan data, pengolahan data, dan penyajian data dalam
bentuk tabel, grafik, ataupun diagram, agar memberikan gambaran yang teratur,
ringkas, dan jelas mengenai suatu keadaan atau peristiwa (Subana, 2000).
Statistik deskriptif ini tanpa proses analisa dan tanpa adanya penarikan
kesimpulan , tanpa pengujian hipotesis, dan hanya melakukan perhitungan-
perhitungan saja.
Statistik deskriftif terdiri atas :
a. Distribusi frekuensi yaitu penyusunan data dari nilai terkecil sampai
nilai terbesar yang kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan
diagram.
b. Ukuran pemusatan yang terdiri atas rata-rata hitung, rata-rata letak,
rata-rata harmonis, dan rata-rata geometris, serta median dan modus.
c. Ukuran penyebaran terdiri dari atas rentangan (rank), simpangan rata-
rata, varians, dan simpangan baku.
Contoh:
Jumlah karyawan PT Balapan Indah yang bekerja pada departemen
produksi hingga akhir tahun 1989 berjumlah 200 orang. Untuk mengetahui tingkat
ketidakhadiran karyawan selama satu tahun, pimpinan dapat melihat daftar
kayawan yang tidak hadir yang disediakan oleh departemen personalia. Petikan
daftar tersebut, misalnya, adalah sebagai berikut :
4. Tabel 1.1
Daftar Karyawan yang Tidak Hadir pada
Departemen Produksi PT Balapan Indah Tahun 1989
No Nama Jumlah tidak hadir
001 Kanto Rusman 20 hari
002 Ipung Rahmantido 15 hari
003 Landung Sugiri 12 hari
004 Baldig Miswanto 10 hari
ǀ ǀ ǀ
ǀ ǀ ǀ
199 Danto Retnopo 12 hari
200 Sri Patmowinta 30 hari
Tidak mustahil bahwa pimpinan akan menjumpai kesulitan dalam
membaca tabel 1.1 di atas. Apalagi jika ia ingin mengetahui apakah terdapat
penurunan tingkat ketidakhadiran pada tahun 1988. Data yang disajikan seperti
pada tabel 1.1 di atas harus disajikan dalam bentuk yang lebih ringkas dan
informatif seperti tabel-tabel ringkasan, diagram-diagram, atau disajikan dalam
ukuran-ukuran tertentu. Teknik-teknik demikian ini akan banyak dibahas dalam
statistika deskriptif.
Statistik inferensial adalah statistik yang berhubungan dengan penarikan
kesimpulan yang bersifat umum dari data yang telah disusun dan diolah (Subana,
2000). Statistik inferensial juga dapat diartikan sebagai serangkaian teknik yang
digunakan untuk mengkaji, menaksir dan mengambil kesimpulan sebagian data
(data sampel) yang dipilih secara acak dari seluruh data yang menjadi subjek
kajian (populasi). Statistik inferensial disebut juga dengan statistik induktif.
Populasi adalah sebuah kumpulan dari kemungkinan orang-orang, benda-benda
dan ukuran lain dari obyek yang menjadi perhatian. Sedangkan sampel adalah
suatu bagian dari populasi tertentu yang menjadi perhatian.
5. Statistik inferensial membutuhkan analisis, generelisasi dan pengujian hipotesis.
Hal-hal yang berhubungan dengan statistik inferensial adalah :
a. Melakukan penafsiran tentang karakteristik populasi dengan
menggunakan data yang diperoleh dari sampel.
b. Membuat prediksi atau ramalan tentang masalah untuk masa yang
akan datang
c. Menentukan ada tidaknya hubungan antarkarakteristik
d. Menguji hipotesis
e. Membuat kesimpulan secara umum mengenai populasi
Statistik inferensial terbagi atas dua yaitu statistik parametrik dan statistik
nonparametrik. Statistik parametrik adalah statistik yang berhubungan dengan
inferensi statistik yang membahas parameter-parameter populasi seperti rata-rata
proporsi, dan lain-lain. Contoh metode statistik parametrik adalah:
a. Uji –z (1 atau 2 sampel)
b. Uji –t (1 atau 2 sampel)
c. Korelasi person
d. Perancangan percobaaan (one or two way anova parametrik), dll
Sedangkan statistik non parametrik adalah inferensi statistik yang tidak
membahas parameter-parameter populasi dengan ciri yaitu data nominal atau
ordinal serta distribusi data (populasi yang tidak diketahui atau bisa disebut tidak
normal).
Contoh metode statistik nonparametrik adalah:
a. Uji tanda (sign test)
b. Rank sum test (wilcoxon)
c. Rank correlation test (spearman)
d. Fisher probability exact test
e. Chi-square test
Contoh :
Selama ini, PT Mataram Kencana senantiasa menggunakan jasa Fa. Asia
Raya untuk mengirim produk-produk yang dihasilkannya. Beberapa waktu yang
6. lalu, bagian pengiriman PT Mataram Kencana mendapat tawaran kerjasama dari
sebuah perusahaan pengiriman, Fa. Asia Raya. Pimpinan Fa. Asia Raya
menjanjikan bahwa tingkat kerusakan yang mungkin terjadi hanya sebesar 5 %
atau kurang. Dari pengiriman percobaan sebanyak 25% dari seluruh barang yang
dikirim, ternyata tingkat kerusakan yang terjadi sebanyak 6 %.
Tidak jarang bahwa suatu kesimpulan yang menyangkut suatu keadaan
sejumlah subyek harus dibuat hanya mendasarkan pada informasi yang dimiliki
sebagian dari seluruh subyek yang menjadi kajian. Dari contoh di atas, pimpinan
PT Mataram Kencana harus dapat membuat keputusan – menerima tawaran itu
atau tidak—hanya dengan berlandaskan pada informasi sejumlah kecil barang
yang dikirim.
D. Pengertian Data
Bagi seorang koki, kualitas masakan yang ia buat akan baik apabila bahan
baku yang digunakan juga haruslah berkualitas baik. Jika kualitas bahan bakunya
jelek masakan yang ia masak pastinya tidak akan terasa lezat di lidah.
Tidak berbeda dengan seorang statisik, ia juga membutuhkan bahan baku
yang baik agar produk akhirnya dapat dimanfaatkan dengan baik. Sebelumnya
telah diuraikan bahwa statistika merupakan alat bantu yang baik sekali untuk
mengambil keputusan. Maka, sangatlah fatal akibatnya jika dasar pengambilan
keputusannya sendiri memiliki kualitas yang buruk.
Data adalah sejumlah informasi yang dapat memberikan gambaran tentang
suatu keadaan atau masalah, baik yang berupa angka-angka (golongan) maupun
yang berbentuk kategori, seperti : baik, buruk, tinggi, rendah, dan sebagainya.
Data merupakan bentuk jamak dari kata datum.
Data dapat dijumpai di berbagai tempat. Dari surat kabar yang terbit setiap
hari, akan dijumpai berbagai informasi mengenai harga sekuritas, komoditas
dagangan, kurs mata uang asning, tingkat inflasi yang melanda suatu negara dan
lain sebagainya.
Data yang baik harus memenuhi beberapa persyaratan berikut ini :
1. Obyektif
7. Data yang diperoleh dari hasil penelitian harus menggambarkan
keadaan sebenarnya.
2. Relevan
Data yang diperoleh harus ada kaitannya dengan permasalahan yang
akan diteliti
3. Sesuai Zaman (UP to Date)
Data tidak boleh tertinggal zaman sebab adanya perkembagan waktu
dan teknologi menyebabkan suatu kejadian dapat mengalami
perubahan dengan cepat.
4. Representatif
Data yang diperoleh dari hasil penelitian sampel harus memiliki atau
menggambarkan keadaan populasinya.
5. Dapat dipercaya
Sumber data (narasumber) harus diperoleh dari sumber yang tepat.
E. Macam-macam Data
Data dapat digolongkan menurut berbagai cara seperti yang akan diuraikan
berikut ini.
1. Menurut sifatnya
a. Data kualitatif
Data kualitatif adalah suatu karakteristik dari suatu variabel yang
nilai-nilainya dinyatakan dalam bentuk non-numerikal (tidak
berbetuk angka) atau atribut-atribut (Kustituanto, 1994). Misalnya
penjualan merosot, mutu barang naik, karyawan resah, jenis
kelamin, agama dan lain sebagainya.
b. Data kuantitatif
Data kuantitaif adalah suatu karakteristik dari suatu variabel yang
nilai-nilainya dinyatakan dalam bentuk numerikal (Kustituanto,
1994). Yang termasuk data kuantitatif misalnya produksi
8. 100unit/hari, omset penjualan naik 20%, jumlah karyawan 1.000
orang, keuntungan Rp25.000.000,00, tinggi rata-rata siswa SMK
160 cm, dan sebagainya.
Berdasarkan nilainya, data kuantitatif dibgai lagi menjadi :
1. Data kuantitatif diskrit adalah data yang diperoleh dari proses
penghitungan dan berupa bilangan bulat (Subana, 2000).
Contoh data kuantitatif diskrit yaitu jumlah karyawan 1.000
orang, keuntungan Rp25.000.000,00, penjualan 500 unit, dan
sebagainya. Cara yang paling mudah untuk menentukan apakah
suatu data tergolong diskrit atau tidak, yakni melihat nilai data
tersebut apakah dimungkinkan dalam bentuk bilangan pecahan.
2. Data kuantitatif kontinu adalah data yang diperoleh dari proses
pengukuran dan nilai-nilainya berada dalam suatu interval atau
jangkauan tertentu (Subana, 2000). Nilai-nilai data kuantitatif
kontinu dapat berupa bilangan pecahan yang tidak terhingga
banyaknya. Misalkan tinggi badan siswa SMK, rata-rata adalah
160 cm, pemakaian listrik 150 kwh/bulan, suhu badannya
38ËšC, dan sebagainya.
2. Menurut Cara memperolehnya
a. Data Primer
Data primer adalah data dikumpulkan atau diolah sendiri oleh
suatu perusahaan dengan mendatangi ibu rumah tangga untuk
mengetahui jumlah pemakaian sabun, pasta gigi, dan sebagainya
(Subana, 2000). Biro pusat statistik mengumpulkan data harga
sembilan bahan pokok langsung mendatangi pasar kemudian
mengolahnya.
b. Data sekunder
Data sekunder ialah data yang diperoleh suatu organisasi atau
perusahaan dalam bentuk yang sudah jadi dari pihak lain (Subana,
2000). Perusahaan memperoleh data penduduk, data pendapatan,
9. nasional, indeks harga konsumen, dan daya beli masyarakat dari
Biro Pusat Statistik (BPS).
3. Menurut Sumbernya
a. Data Internal
Data internal adalah data yang menggambarkan keadaan dalam
suatu organisasi (Subana, 2000). Misalnya, data internal
perusahaan yang meliputi data pegawai, data keuangan, data
peralatan, data produksi, data pemasaran, dan data hasil penjualan.
Pada dasarnya data internal meliputi data input dan output suatu
organisasi.
b. Data eksternal
Data eksternal ialah data yang menggambarkan keadaan diluar
organisasi (Subana, 2000). Misalnya, data yang menggambarkan
faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan, seperti daya beli
masyarakat, selera masyarakat, saingan dari barang sejenis,
perkembangan harga, keadaan ekonomi dan sebagainya.
4. Menurut cara penyusunannya
a. Data nominal
Data nominal ialah data statistik yang memuat anhka yang tidak
memiliki arti apa-apa (Subana, 2000). Angka yang terdapat pada
data ini hanya merupakan tanda atau simbol dari objek yang akan
dianalisis. Contohnya: jumlah mahasiswa pendidikan matematika
tahun 2015/2016 menurut jenis kelaminnya.
b. Data ordinal
Data ordinal adalah data stitistik yang mempunyai daya berjenjang,
tetapi perbedaan antara angka yang satu dan angka yang lainnya
tidak konstan atau tidak mempunyai interval yang tetap (Subana,
2000). Contohnya: hasil test matematika mahasiswa pendidikan
matematika tahun ajaran 2015/2016 berdasarkan rangking
10. c. Data interval
Data interval adalah data yang jarak satu dan lainnya adalah sama
dan telah ditetapkan sebelumnya (Subana, 2000). Contohnya: test
pencapaian, test bakat, dan test kecerdasan yang kesumuannya itu
diukur dengan interval data yang sama dan telah ditetapkan
sebelumnya.
d. Data ratio
Data ratio adalah jenis data yang mempunyai tingkatan tertinggi
(Subana, 2000). Contohnya: kecerdasan waktu, luas, volume dan
sebagainya.
5. Berdasarkan bentuk angkanya
a. Data tunggal
Data tunggal adalah data statistik yang angka-angkanya merupakan
satu unit atau satu kesatuan dan tidak dikelompokkan (Putri, 2012).
b. Data kelompok
Data kelompok adalah data statistik yang tiap unitnya terdiri dari
sekelompok angka, misalnya 50-55, 56-61, dan seterusnya (Putri,
2012).
6. Berdasarkan waktu pengumpulannya
a. Data seketika
Data seketika adalah data statistik yang mencerminkan keadaan
pada suatu waktu saja (Putri, 2012). Contohnya pada semester
gasal 2015/2016.
b. Data urutan waktu
Data urutan waktu adalah data statistik yang mencerminkan
keadaan dar waktu kewaktu secara berurutan (Putri, 2012).
Contohnya jumlah mahasiswa yang lulus dari tahun 2011-2015.
11. F. Sumber Data Statistika
1. Data primer
Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari
sumber asli (tanpa melalui media perantara). Data primer dapat berupa
opini subjek (orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi
terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil
pengujian. Metode yang digunakan untuk medapatkan data primer
yaitu: metode survei dan metode observasi. Sumber data primer yakni:
wawancara langsung, wawancara tidak langsung, dan pengisian
quisioner.
2. Data sekunder
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh
peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan
dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti catatan
atau laporan histiris yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter)
yang dipublikasikan dan yang tdak dipublikasikan. Sumver data
sekunder yakni: BPS, bank Indonesia, dan Diknas.
G. Istilah-istilah dalam Statistika
 Objek : benda hidup atau mati yang diuji unsur-unsur, sifat dan
kelakuaannya melalui pengamatan, pengukuran, dan penilaian
(Ilma, 2012). Guna mendapatkan info atau nilai-nilai yang berguna
mengenai benda tersebut.
 Variabel : suatu sifat dari objek atau unsur yang dapat diamati atau
diukur sehinnga menghasilkan nilai, ukuran, atau kriteria lain yang
dapat bervariasi (Ilma, 2012).
 Variate : angka/nilai ukuran/kriteria lain yang dicapai suatu
variabel pada suatu individu atau unit statistik (Ilma, 2012).
 Variasi : adanaya perbedaan antara nilai/variate/ukuran dan lain-
lain dari suatu variabel pada populasi atau sampel (Ilma, 2012).
12.  Variabilitas : kemungkinan untuk bervariasi dari nilai suatu
variabel pada suatu populasi atau sampel (Ilma, 2012).
 Varameter : suatu variabel terukur yang digunakan sebagai kriteria
untuk mengevaluasi suatu populasi atau sistem (Ilma, 2012).
 Nilai parametrik : suatu nilai dari suatu parameter yang diperoleh
dari perhitungan atau data sensus dan masih harus dianalisis (Putri,
Pengertian Statistik dan Data Baru Compatibility, 2012).
 Nilai statistik : suatu nilai dari suatu parameter yang diperoleh dari
perhitungan atau data sensus (Ilma, 2012).
13. KESIMPULAN
Statistik adalah kesimpulan fakta berbentuk angka yang disusun dalam
bentuk daftar atau tabel yang menggambarkan suatu persoalan. Sedangkan
statistika adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara
pengumpulan data, pengolahan data, penyajiaan data , penganalisisan data,
penarikan data sehingga menjadi informasi untuk membantu pengambilan
keputusan yang cukup beralasan berdasarkan fakta yang ada. Berdasarkan
pengertian statistik secara garis besar, metode statistik digolongkan menjadi dua
bagian, yaitu :
1. Statitik deskriptif (statistik deduktif)
2. Statistik Inferensial ( statistik induktif)
Data adalah sejumlah informasi yang dapat memberikan gambaran tentang
suatu keadaan atau masalah, baik yang berupa angka-angka (golongan) maupun
yang berbentuk kategori, seperti : baik, buruk, tinggi, rendah, dan sebagainya.
Macam-macam data dapat dibedakan berdasarkan dari sifatnya, cara
memperolehnya, sumbernya, cara penyusunanya, bentuk angkanya dan
berdasarkan waktu pengumpulannya. Sumber data statistik terbagi menjadi dua
yakni: data primer dan data sekunder.
14. DAFTAR PUSTAKA
Ilma, P. R. (2012). Pengertian Statistik dan Data Baru Compatibility. 15.
Kustituanto, B. (1994). Statistika I (Deskriptif). Jakarta: Gunadarma.
Putri, R. I. (2012). pengertian statistik dan data baru compatibility. 13.
Putri, R. I. (2012). Pengertian Statistik dan Data Baru Compatibility. 17.
Subana. (2000). Statistik Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.